8/29/2015
INDONESIA 2045 AND THE ROLE OF SCIENCE JOURNALISTS
Sangkot Marzuki Ketua – Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia
“Kodrat umat manusia kini dan kemudian ditentukan oleh penguasaannya atas ilmu dan pengetahuan. Semua, pribadi dan bangsa-bangsa akan tumbang tanpa itu. Melawan pada yang berilmu dan pengetahuan adalah menyerahkan diri pada maut dan kehinaan” Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia
2
1
8/29/2015
TANTANGAN BESAR • • • • • • • • • •
Middle income trap – masyarakat berbasis ilmu pengetahuan Masyarakat agraris – keamanan dan kedaulatan pangan Ekologi yang selalu berubah – munculnya penyakit baru Kelas menengah yang bertumbuh – beban ganda penyakit Menipisnya cadangan energi fosil – keamanan dan kedaulatan energi Demokrasi yang masih muda – masih belajar Keanekaragaman suku dan budaya – potensi konflik Megabiodiversity – ancaman anthropogenik dan perubahan ilklim Benua Maritim Indonesia – sumberdaya yang belum digali Ring of fire – bencana alam sebagai bagian dari kehidupan 3
Lemhanas - Skenario Indonesia 2045 • Skenario Mata Air • Skenario Sungai • Skenario Kepulauan • Skenario Air Terjun
2
8/29/2015
Skenario 1 (Mata Air) • Indonesia di tahun 2045 diisi oleh generasi baru yang mempunyai pandangan berbeda dengan generasi pendahulunya. • Mempertahankan kesatuan NKRI harus lebih didasarkan kepada prinsip integrasi fungsional dibandingkan integrasi historis. • Kebijakan publik masih diwarnai oleh percampuran kepentingan bisnis dan politik yang menyebabkan suhu politik sering meningkat. • Di tingkat daerah, kualitas institusi dan sumber daya manusia yang masih belum merata menyebabkan tidak saja sering terjadi korupsi, tetapi juga menimbulkan gesekan sosial antara putra daerah dengan pendatang sebagai akibat persaingan untuk memperoleh akses sumber daya ekonomi. • Ketimpangan antar daerah masih terjadi sehingga aspirasi memisahkan diri kadang-kadang masih terdengar.
Skenario 2 (Sungai) •
Indonesia di tahun 2045 merupakan negara industri yang cukup maju dengan struktur ekonomi “belah ketupat.”
•
Jumlah kelas menengah sudah lebih besar dibanding jumlah penduduk miskin maupun konglomerat.
•
Kemitraan antara sektor besar, menengah dan kecil berjalan lebih baik, yang didukung oleh infrastruktur, tata ruang, reforma agraria, perbankan, fiskal, moneter dan pasar modal.
•
Agroindustri berkembang dan terjadi peningkatan kemakmuran di pedesaan karena dukungan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang tinggi pada agroindustri.
•
Permasalahan ekonomi yang berdampak pada kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan sosial serta korupsi secara terbatas, masih tetap ada.
•
Di wilayah yang jauh dari jangkauan pengawasan pemerintah pusat, masih terjadi konflik lahan, buruh yang diberi upah di bawah upah minimum regional (UMR).
•
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan penduduk besar dan sangat beragam masih menjadi persoalan tersendiri.
3
8/29/2015
Skenario 3 (Kepulauan) • Pada tahun 2045, Republik Indonesia tetap eksis ditengahtengah peradaban modern dunia sebagai bangsa yang multi etnis, multi kultur, bangsa yang pluralis dengan kadar nasionalisme yang tipis. • Bangsa Indonesia semakin tidak menjiwai kesepakatan dasar bangsa yang tertuang dalam Pembukaan UUD-NRI Tahun 1945. • Kekuatan militer Indonesia sudah besar tetapi belum efektif dan belum efisien karena teknologinya tidak sesuai lagi dengan zamannya. • Indonesia disibukkan dengan pengamanan poros maritim dunia dan ekplorasi bawah laut yang dilakukan oleh state dan non state actor di sekitar Indonesia. • Regionalisasi pengaturan operasional penerbangan di wilayah udara Indonesia sudah terjadi dan dikendalikan oleh negara tetangga, dampaknya kedaulatan Indonesia banyak diatur oleh state atau non state actor dunia. • Ketahanan nasional Indonesia belum tangguh secara menyeluruh. • Pengakuan regional/ internasional atas kapasitas diplomasi Indonesia juga belum tinggi sehingga Indonesia sulit memperjuangkan kepentingan nasionalnya di forum internasional.
Skenario 4 (Air Terjun)
• Indonesia di tahun 2045 sudah mulai dengan perencanaan pembangunan yang berbasis rendah karbon dan mengadaptasi pemanfaatan ruang berdasarkan penataan ruang wilayah yang baik. • Pemerintah secara bertahap mencoba meninggalkan praktek pengambilan keputusan yang berdasarkan pada keuntungan jangka pendek serta lebih mencoba cara-cara yang lebih ramah lingkungan meskipun manfaatnya hanya bisa dirasakan dalam jangka panjang. • Pembangunan yang dilakukan telah memperhatikan prinsipprinsip Sustainable Development Goals yaitu Environmental Sustainability, Economic Sustainability dan Social Sustainability. • Sektor swasta telah berperan aktif dalam pembiayaan program pembangunan berkelanjutan melalui konsep green banking dan green financing. • Low Carbon Development menjadi strategi utama yang dilakukan guna meningkatkan ketahanan energi di dalam negeri. • Kedaulatan pangan di tahun 2045 dijadikan fokus utama dalam mengelola ketahanan pangan. 4
50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
Bahan Mentah Bahan Olahan Manufaktur
90 80 70 60
Tahun Diolah dari: http://www.depdag.go.id/statistik_nerac a_perdagangan_Indonesia
Data ekspor real
40 30 20 0 40
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Prediksi kenaikan ekspor dengan inovasi
50
10
Ekspor Manufaktur (Milyard USD)
Nilai Ekspor (Milyard USD)
Data Ekspor Tiga Kelompok Non Migas
Ekspor Bahan Olahan (Milyard USD)
8/29/2015
35
Prediksi kenaikan ekspor tanpa inovasi Prediksi kenaikan ekspor dengan inovasi
30 25
Data ekspor real
20 15 10 5
Prediksi kenaikan ekspor tanpa inovasi
0
Indonesia Does Not Produce Knowledge nor Technology as It Should
5
8/29/2015
….. researchers interviewed argue that the country needs a strong foundation of basic research to produce robust applied research; Indonesia is trying, and failing, to leapfrog this essential step in the development of a science and technology system. This means that applied research is often done without the expertise, innovation, or resources to make it really successful.
6
8/29/2015
INDONESIAN ACADEMY OF SCIENCE (AIPI)
Samaun Samadikun
Fuad Hasan
BJ Habibie
FOUNDED IN 1990 WITH LAW NO. 8/1990 OF RI • is independent and non structural in nature, and it is not a government body nor part of such a body (Article 4) • bring together Indonesian most prominent scientists to give opinions, suggestions, and advice on their own initiative and/or on request on the acquisition, development and application of science and technology to the government and society …. (Article 3) • membership is based on election (Article 8)
AGENDA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA MENYONGSONG SATU ABAD KEMERDEKAAN
7
8/29/2015
Agenda Ilmu Pengetahuan Indonesia 45 Pertanyaan ilmiah yang krusial untuk masa depan Indonesia • Pertanyaan ilmiah mendasar yang memiliki nilai strategis untuk menjawab masalah-masalah utama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. • Solusi yang ditawarkan memiliki dampak yang besar dalam menjawab masalah-masalah tersebut sekaligus memajukan ilmu pengetahuan di Indonesia. • Time frame – menuju perayaan Satu Abad Kemerdekaan Indonesia. • Mendayagunakan ilmuwan muda Indonesia yang terjaring lewat Ternate Wallacea Young Scientist Conference, INAUS Kavli Frontiers of Science (2011-2014) dan Indonesian Frontiers of Social Sciences.
Komite Studi SAINS45 17 Anggota Komite Studi: Prof. Jamaludin Jompa (Ketua) Dr. Teguh Dartanto (Wakil Ketua) Dr. Ronny Martien Dr. Yessi Permana Dr. Roby Muhamad Dr. Pri Utami Dr. Sudirman Nasir Dr. Aiyen B. Tjoa Dr. Alan F. Koropitan Dr. Yanri Wijayanti Dr. Najib Burhani Dr. Yudi Darma Prof. Sangkot Marzuki Prof. Satryo S Brojonegoro Prof. Mayling Oey-Gardiner Prof. Daniel Murdyarso Dr. Budhi M. Suyitno
UNHAS Perikanan dan Kelautan UI Ilmu Ekonomi UGM Farmasi ITB Kimia UI Psikologi UGM Geologi/Geotermal UNHAS Kesehatan Masyarakat UNTAD Pertanian IPB Oseanografi & Teknologi Kelautan UGM Kedokteran LIPI Ilmu Keagamaan ITB Fisika AIPI Sekretariat: AIPI Dr. Hasnawati Saleh, Direktur Studi AIPI Uswatul Chabibah, Editor AIPI Anggrita D. Cahyaningtyas, Penulis dan AIPI Hubungan Media
165 anggota Jaringan Ilmuwan Muda Indonesia
Endang Tjempaka Sari Rahayu D Sulistyowati Nugraha Dian Putra Pepi Octayani
8
8/29/2015
Delapan (8) Gugus Pertanyaan
8. Ekonomi, Masyarakat dan Tata Kelola
7. Material dan Sains Komputasi
6. Bencana dan Ketahanan Masyarakat Terhadap Bencana
1. Identitas, Keragaman dan Budaya
Indonesia bersatu, berdaulat, adil, makmur, sejahtera, unggul, kompetitif dan disegani dunia.
5. Bumi, Iklim dan Alam Semesta
2. Kepulauan, Kelautan dan Sumber Daya Hayati
3. Kehidupan, Kesehatan dan Nutrisi
4. Air, Pangan dan Energi
18
9
8/29/2015
1. Apakah yang Menjadikan Indonesia “Indonesia”? 2. Torang Samua Basudara: Satu Bangsa di Tengah Keragaman 3. Nasionalisme di Era Transnasionalisme: Bagaimana Bertahan? 4. Bagaimana Teknologi akan Membentuk Ulang Kemanusiaan ? 5. Nusantara, Tapak Perjalanan Evolusi Manusia? 6. Arsitektur Sains Berubah , Bagaimana Indonesia Menghadapinya? 19
1 Apakah yang menjadikan Indonesia “Indonesia”? “Apa itu Indonesia?” dan “mengapa kita merasa sebagai orang Indonesia?” adalah dua pertanyaan yang akan selalu relevan diperbincangkan. Jawaban atas kedua pertanyaan itu terus berkembang sesuai dengan perubahan zaman, sejak era prakemerdekaan hingga pascareformasi. Pada akhirnya, pemahaman tentang identitas keindonesiaan bisa menjadi pijakan untuk menentukan masa depan bangsa.
20
10
8/29/2015
7. Megabiodiversitas: Bagaimana Bahtera Nuh ini Akan
Bertahan? 8. Merawat Keragaman Hayati Laut adalah merawat Masa Depan 9. Di Laut Kita Jaya? 10. Pada Lautan, Bisakah Kita Sandarkan Masa Depan? 11. Kemiskinan Masyarakat Pesisir: Ironi dalam Kelimpahan 12. Potensi Laut Dalam yang Serba Ekstrem 21
22
11
8/29/2015
13. Apakah Kita Apa yang Kita Makan? 14. Kuman Mengalir Sampai Jauh: Memahami Interaksi dengan Hewan, Manusia, dan Lingkungan 15. Tantangan Kini dan Masa Depan: Bagaimana Melawan Infeksi Secara Cerdas? 16. Menyigi Nusantara, Mencari Obat 17. Panjang Umurnya Serta Mulia: Bagaimana Tetap Sehat di Usia Tua? 18. Bagaimana Mengantisipasi Penduduk yang akan Menua?
19. Setelah Sel Punca, Apa Lagi? 23
13 Apakah Kita Apa yang Kita Makan? Pemeo “We are what we eat” menyiratkan pentingnya makanan bagi kesehatan. Namun kenyataannya jauh lebih rumit. Makanan bersama latar belakang genetik dan mikroba yang hidup dalam tubuh ternyata berinteraksi dalam menentukan kesehatan. Indonesia, dengan beragam populasi etnis, pola makan, dan lingkungan dapat menjadi laboratorium hidup untuk memahami lebih dalam hubungan di antara ketiganya. 24
12
8/29/2015
16 Menyigi Nusantara, Mencari Obat Keanekaragaman hayati dan manusia Nusantara merupakan sumber daya luar biasa untuk pengem-bangan obat. Dengan pendekatan penapisan massal berdaya tinggi (high throughput screening) dan kearifan lokal sebagai pemandu, pemanfaatan kekayaan alam yang khas ini untuk medis memerlukan pengertian mendalam mengenai proses terjadinya sakit sampai tingkat molekul, serta pemahaman lebih mendasar mengenai kekayaan sumber daya hayati Indonesia. 25
20. Air untuk Semua: Bagaimana Mengamankannya?
21. Pertanian Lebih Pintar untuk Pangan Lebih Banyak 22. Selain Pangan, Bisakah Vaksin dan Obat Dipanen di Ladang Pertanian? 23. Panas Bumi Andalan Energi Kita 26
13
8/29/2015
27
24. Memahami Pergolakan Perut Bumi Pertiwi 25. Hutan Tropis: Cuma Ditebang, Sampai Kapan? • 26. Limbah Jadi Berkah, Caranya? 27. Memaknai Benua Maritim Indonesia 28. Karbon dan Perubahan Iklim: Dari Bumi Bagaimana Kembali ke Bumi? 29. Dari Khatulistiwa Meneropong Semesta 28
14
8/29/2015
30. Hidup di Atas Bumi yang Terus Bergerak 31. Menakar Bencana Laten di Pesisir dan Laut 32. Hidup Serumah dengan Bencana
29
37. . Sains Komuputasi dan Sistem Kompleks Bagi Indonesia 38. Satu Nusa
33. Mengindra Bumi, Menghitung Kado Alam 34. Mencari Teknologi Hijau Tambang: Dari Alam Hingga Ladang 35. Menjaring Energi Matahari, Mari Mencari Jalanya! 36. Industri Strategis: Perlu Desain Material Seperti Apa? 37. Sains Komuputasi dan Sistem Kompleks Bagi Indonesia
30
15
8/29/2015
31
38. Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Ekonomi, Mungkinkah? 39. Dicari! Institusi yang Menjamin dan Mendorong Kemakmuran 40. Orang Muda akan Terus Menulis Sejarah Indonesia? 41. Bagaimana Bentuk Baru Ketimpangan dan Kemiskinan di Masa Depan? 42. Bagaimana Menapis Banjir Informasi? 43. Kebijakan Publik dan Republik: Bagaimana Dirumuskan? 44. Pendidikan yang Membangun Manusia 45. Untuk Manusia dan Kemanusiaan, di Mana Hukum Harus Berdiri? 32
16
8/29/2015
Indonesia is Not Investing Enough in Science
Tiga Pilar Pengembangan Sains di Indonesia
SAINS45
Young Academy of Sciences
Indonesian Science Fund (ISF)
34
17
8/29/2015
TIGA (PLUS) DIMENSI SAINS
Sains
sebagai alat inovasi: pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial
Sains
sebagai pola pikir: peningkatan kapabilitas manusia Indonesia melalui pendidikan
Sains
sebagai budaya: perangai ilmiah dan budaya unggul bagi seluruh warga negara
Sains
sebagai dasar kebijakan
Sains
sebagai alat diplomasi: pendekatan Barack Obama pada dunia Islam 35
"Few scientists have the courage, confidence or independence to pursue a problem that appears irrelevant to their colleagues... the pursuit of curiosity about the basic facts of nature has proven... to be the most practical and the most cost-effective route to successful drugs and devices" Arthur Kornberg "The Golden Helix
18
8/29/2015
Ucapan Terima Kasih:
Alumni of AIPI Frontiers of Sciences Symposia – young scientists network
AGENDA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA MENYONGSONG SATU ABAD KEMERDEKAAN Edisi Konsultasi SAINS45 dapat diunduh gratis: http://aipi.or.id/index.php?pg=sains45 Saran dan masukan:
[email protected] 38
19