Indikator Survailans (Tingkat Rumah Tangga) Acuan Indikator / Instrumen
Indikator Cakupan program PKH Cakupan pemberian kelambu berinsektisida Tingkat kepadatan hunian Cakupan akses terhadap air bersih Cakupan Sanitasi Dasar Layak Cakupan Rumah tangga dengan penanganan limbah Cakupan PHBS tatanan rumah tangga Persentase keluarga dibawah Garis Kemiskinan Pola pengasuhan anak (Makan, sakit) Keterlibatan dengan kegiatan sosial Persentase Merokok Cakupan ART yang pernah memanfaatkan Fasyankes Cakupan penduduk dengan konsumsi Kkal Persentase rumah tangga rawan pangan Tingkat Konsumsi Energi dan Protein/kapita/hari Derajat Ketahanan Pangan Rumah Tangga Ketersediaan Buah dan Sayur di Rumah Tangga
1000 HPK
PSG
Riskesda SP BPS s
Susenas BPS
Survei PHBS
x x x
x
x
x
x
x
x
x
x x
x
x x x x x x
X x
x
x
x
x
x
x x x
X
Indikator Survailans (Individu Bayi-Baduta-Balita) Indikator Anak memperoleh akses garam beriodium Indikator Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Persentase balita mempunyai Buku KIA/KMS Cakupan KIE Pemberian MP-ASI Cakupan Pemberian MP-ASI anak usia >6 bulan; Cakupan Management Zinc pada diare Cakupan Penanganan gizi buruk akut pada anak baduta Cakupan Suplementasi Vitamin A Cakupan baduta yang mengkonsumsi sprinkle Cakupan Pengobatan kecacingan; Cakupan imunisasi dasar Persentase bayi baru lahir yang mendapat IMD Persentase bayi kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif Persentase balita 6-11 bulan mendapat kapsul Vitamin A Persentase balita 12-59 bulan mendapat kapsul Vitamin A Persentase balita ditimbang secara rutin dalam 3 bulan terakhir Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks Persentase balita sangat kurus mendapat makanan tambahan
Acuan Indikator / Instrumen Survei 1000 HPK PSG Riskesdas PHBS x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
Indikator Survailans Berbasis Keluarga (Individu Bumil, Bulin, dan Bufas) Acuan Indikator / Instrumen Indikator Cakupan suplementasi besi-folat Ibu hamil ter-ekspose asap rokok Cakupan Bumil Konsumsi garam beryodium Cakupan ibu bersalin yang memanfaatkan JKN Cakupan Pemakaian alkon Cakupan pelayanan kesehatan melalui JKN Persentase individu berdasarkan Karakteristik Persentase kemampuan baca tulis Persentase Kunjungan bumil ke Posyandu Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan Cakupan inisiasi menyusui dini (IMD) Cakupan Promosi ASI perorangan dan kelompok Cakupan sasaran ter-ekspos KIE Gizi-Kesehatan Persentase ibu nifas yang mendapat Vitamin A Ibu hamil mengkonsumsi <70% AKG Persentase bumil yang berisiko KEK Persentase bumi dapat makanan tambahan
1000 HPK x x x x x x
PSG
Riskesdas
SP BPS
x
Survei PHBS x
x
x
x x
x x
x x x x x
x
x x x x
Manajemen Data (Data Collecting) Keluarga
Mapping Rumah Tangga
Individu 6 Bulan Pengukuran 2 Bulan
Manajemen Data (Data Processing)
Aplikasi Sistem Informasi Survailans GiziKesehatan Berbasis Keluarga • Pengembangan aplikasi SI berbasis WEB PC/Laptop/Tablet/Smartphone yang terkoneksi internet • User Interface (Tampilan) menyerupai kuesioner hardcopy. • Menggunakan Database pada Virtual Private Server (VPS) di Cloud dan Disinkronisasikan dengan Database server local di Prodi Ilmu Gizi FKM Unhas • Pengaturan Hak akses (Mahasiswa, Supervisor, Dosen MK, PJ. Blok dan Admin)
2 PENGEMBANGAN KOLABORASI-SINERGIK PENDIDIKAN ANTARPROFESI KESEHATAN PENGGALANGAN KOMITMEN DAN RENCANA AKSI
Interprofessional Education When students from two or more professions learn about, from and with each other to enable effective
collaboration and improve health outcomes (WHO, 2010)
Interprofessional Teamworks Cooperation, coordination and collaboration between professions in delivering Health care
Concepts of Teamwork • Multiprofessional independent parallel
• Interprofessional integrated, translating themes and schemes common goals and decision‐making processes
• Transprofessional consensus‐seeking and opening up of professional territories boundaries blur or vanish
Komponen Pembelajaran • Komponen Utama a. Kedokteran b. Kesmas c. Gizi d. Poltekkes
• Komponen Pendukung a. Kesehatan (PKM: Promkes, KIA Gizi) b. Keluarga Berencana (PLKB, PPKBD, Kader)
• Komponen Pemungkin a. Kecamatan (lintas sektor) b. Kelurahan/Desa c. Sektor informal (pemuka pendapat)
Siklus Pembelajaran 1. Data Dasar: basis RT, Wilayah Posyandu, Dasawisma, sasaran KIA-Gizi
2. Analisis Masalah: KIA Gizi, Besar, Berat, Urgensi 3. Pemecahan Masalah: Sensitif, Spesifik dan Pendukung
4. Solusi Implementasi: Multiprofesional, interprofesional, transprofesional
5. Monev 6. Pelaporan: Program, Akademik, Action-Learning Research
Pemetaan Pembelajaran Tema Pembelajaran Data Dasar Analisis Masalah Pemecahan Masalah Solusi Implementasi Monev Pelaporan
Semester
1
2
3
4
5
6
7
8
2 PENGEMBANGAN KOLABORASI-SINERGIK
PENDIDIKAN ANTARPROFESI KESEHATAN KESEPAKATAN DAN RENCANA AKSI
PENGEMBANGAN KOLABORASI SINERGIK TAHUN 2016 Workshop kolaborasi sinergik Pendidikan antar Professi Kesehatan, di Makassar Implementasi 1000 HPK Hotel Ramedo, Makassar
16-18 November 2016
Perumusan Pola Kolaborasi-Sinergik 18-20 November 2016
Penggalangan Rencana Aksi 2017
Hasil Kesepakatan Kolaborasi Sinergik Pendidikan antar Profesi Kesehatan PT Kesehatan Makassar a. Pengembangan Model EBL Kesehatan melalui 5 kompetensi b. Tema Pembelajaran c. Penggunaan Data Dasar EBL d. Pola pembelajaran 1) Pola Pemanfaatan data dasar 2) Pola Pembelajaran
e. Rencana Tindak Lanjut Tahun 2017 f. Pengembangan MK berbasis EBL
antar
Profesi
a. Pengembangan Model EBL Kesehatan melalui 5 kompetensi
antar
Profesi
1) Kompetensi S1 KESMAS
2) Kompetensi Gizi (D3, D4, S1) 3) Kompetensi Kebidanan (D3 dan D4) 4) Kompetensi Kesesehatan Lingkungan (D3 dan D4) 5) Kompetensi Keperawatan (D3 dan D4)
b. Tema Pembelajaran 1) Kesmas 1000 HPK dalam Keluarga sehat 2) Gizi 1000 HPK dalam Keluarga sadar Gizi 3) Kebidanan 1000 HPK dalam Keluarga Peduli Ibu dan Anak 4) Kesehatan Lingkungan 1000 dalam Lingkungan Pemukiman Sehat 5) Keperawatan 1000 HPK dalam Keluarga mahir Bantuan Hidup Dasar Catatan: Indikator kinerja dan capaian akan disusun berdasarkan kompetensi
c. Penggunaan Data Dasar EBL EBL menggunakan data dasar yang sama dalam bentuk surveilans berbasis keluarga 1) Data dasar rumah tangga sudah selesai kecuali data dasar bantuan hidup dasar (diukur 1 tahun)
2) Data individu yang terukur masih perlu ditambahkan dari keperawatan, kebidanan, kesling (diukur 6 bulan) 3) Data pengukuran indikator, disesuaikan masingmasing kompetensi
d. Pola pembelajaran
1) Pola Pemanfaatan data dasar a) Data dasar dalam konsep pembelajaran dibuat oleh kompetensi gizi (D3, D4 dan S1) dan kesmas (diukur melalui PBL 1 diusulkan masuk ke semester 1) b) Data Individu setiap kompetensi membuat indikatornya sendiri dan diukur oleh masingmasing kompetensi c) Data pengukuran data yang diukur spesifik oleh kompetensi
2) Pola pembelajaran a) Kompetensi kesmas pada Mata kuliah dasar kesmas dan PBL b) Kompetensi Gizi S1 seluruh mata kuliah masuk sistem Clusters problem solving cycle c) Kompetensi Gizi D3 dan D4 masuk dalam mata kuliah kelompok gizi kesmas (Gizi kesmas, PSG, Epidemiologi, Surveilans) d) Kompetensi Keperawatan pola mata kuliah Praktek asuhan Keluarga/ komunitas Mahir Bantuan Hidup Dasar dalam 1000 HPK e) Kompetensi kebidanan pola mata kuliah Praktek asuhan Kebidanan komperhensif dalam keluarga dan komunitas untuk kesehatan ibu dan anak f) Kompetensi Kesling pola mata kuliah praktek kesehatan lingkungan pemukiman
e. Rencana Tindak Lanjut Tahun 2017 1) Sosialisasi EBL di Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan 2) Lokakarya Indikator Surveilans Keluarga berbasis kompetensi pembelajaran dengan output berupa indikator dan instrument 3) Pengembangan pedoman pola pembelajaran berbasis bukti pada kompetensi gizi D3 dan D4, Keperawatan, Kebidanan D3 dan D4 dan Kesling. 4) Lokakarya Pengembangan Bahan ajar untuk setiap kompetensi Draft awal pola pembelajaran berbasis bukti dibuat oleh masing-masing kompetensi
f. Pengembangan MK berbasis EBL Draft awal pola pembelajaran berbasis bukti dibuat oleh masing-masing kompetensi pada PT Kesehatan 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Gizi D3 dan D4 oleh Poltekes Kebidanan D3 oleh Stikes Nani Kebidanan D4 oleh Poltekes Kesling D3 dan D4 oleh Poltekes Keperawatan S1 oleh STIKMA Keperawatan D3 dan D4 oleh Poltekes
7) Kesmas S1 oleh STIK Tamalatea dan FKM UMI (PBL), FKM STIKMA (Mata kuliah Dasar Kesmas), FIK UIN Alauddin (Mata kuliah Peminatan AKK dan Epid) dan FKM Universitas Pancasakti (Mata Kuliah Peminatan Promkes dan Kesling)
3 PENGEMBANGAN ROAD MAP PENELITIAN KESEHATAN-GIZI Evidence-based development policy
PETA JALAN PENELITIAN GIZI-KESEHATAN
Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas UNIVERSAL HEALTH COVERAGE
UHC translating political will into policy and practice
Jurusan Gizi FKM Unhas CONTINUM MATERNAL AND CHILD CARE Improving nutrition outcomes with Continum maternal and Child Care increasing investment in nutrition will accelerate progress UHC on Nutrition Specific and Nutrition Sensitive Intervention
PENYELAMATAN 1000 HPK Prof.Dr.dr.A.Razak Thaha.,M.Sc Dr. Burhanuddin Bahar, MS Prof.Dr.Saifuddin Sirajuddin.,MS dr.Djunaidi M.Dachlan.,MS Dr.dr.Citrakesumasari.,M.Kes Rahayu Indriasari.,S.KM.,MPHCN.,Ph.D dr.Devintha Virani.,M.Kes.,SpGK Sriah Alharini,SKM,M.Kes
GIZI SEIMBANG Prof.Dr.Veni Hadju.,Ph.D Aminuddin Syam.,SKM.,M.Kes.,M.Med.Ed Ulfah Najamuddin.,S.Si.,M.Kes Abdul Salam.,SKM.,M.Kes Sabaria Manthi Battung.,SKM.,M.Kes,MSc Yustini,DCN,M.Kes
OBESITAS Dr.Nurhaedar Jafar.,Apt.,M.Kes Dr. Healthy Hidayanti, SKM, M.Kes Andi Imam Arundhana.,S.Gz.,MPH dr Nur Ashary,SPGK
ROAD MAP PENELITIAN NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
NAMA DOSEN Prof.Dr.dr.A.Razak Thaha.,M.Sc Prof.Dr.Veni Hadju.,Ph.D Dr. Burhanuddin Bahar, MS Prof.Dr.Saifuddin Sirajuddin.,MS Dr.Nurhaedar Jafar.,Apt.,M.Kes dr.Djunaidi M.Dachlan.,MS Dr.dr.Citrakesumasari.,M.Kes Aminuddin Syam.,SKM.,M.Kes.,M.Med.Ed Dr. Healthy Hidayanti, SKM, M.Kes Rahayu Indriasari.,S.KM.,MPHCN.,Ph.D dr.Devintha Virani.,M.Kes.,SpGK Ulfah Najamuddin.,S.Si.,M.Kes Abdul Salam.,SKM.,M.Kes Andi Imam Arundhana.,S.Gz.,MPH Sabaria Manthi Battung.,SKM.,M.Kes,MSc Yustini,DCN,M.Kes dr Nur Ashary,SPGK
18 Sriah Alharini,SKM,M.Kes
ISSUE STRATEGIS PENYELAMATAN 1000 HPK GIZI SEIMBANG PENYELAMATAN 1000 HPK PENYELAMATAN 1000 HPK OBESITAS PENYELAMATAN 1000 HPK PENYELAMATAN 1000 HPK GIZI SEIMBANG OBESITAS PENYELAMATAN 1000 HPK PENYELAMATAN 1000 HPK GIZI SEIMBANG GIZI SEIMBANG OBESITAS GIZI SEIMBANG GIZI SEIMBANG OBESITAS
TOPIK RISET GROWTH AND NUTRITION NUTRITION PROGRAM GROWTH AND NUTRITION FOOD AND NUTRITION NUTRITION AND HEALTH GROWTH AND NUTRITION NUTRITION PROGRAM NUTRITION PROGRAM NUTRITION PROGRAM GROWTH AND NUTRITION NUTRITION AND HEALTH MOLECULAR NUTRITION NUTRITION AND HEALTH NUTRIGENOMIC NUTRITION PROGRAM FOOD SERVICES NUTRITION AND HEALTH
PENYELAMATAN 1000 HPK FOOD SERVICES
FOCUS RESEARCH MICRONUTRIENT FOOD BASED INTERVENTION GROWTH FOOD TECHNOLOGY METABOLIC SYNDROM NUTRITION SURVEILANCE FOOD CULTURE NUTRITION POLICY NUTRITION EDUCATION NUTRITION AND LIFESTYLE NUTRITION AND INFECTION TELOMER AND ANTI AGING FOOD INDUSTRY EPIGENETIC PADA OBESITAS COMPLEMENTARY FOOD
INSTITUTIONAL FOOD MANAGEMENT NUTRITION AND N0NINFECTION
CULINARY NUTRITION & DIETERY MANAGEMENT
ROAD MAP PENELITIAN JURUSAN GIZI TAHUN 2016-2020 TAHUN 2016 2017 2018 2019 2020 INTERVENSI WANITA PRAKONSEPSI DENGAN MMN (MULTIMICRONUTRIENT) MICRONUTRIENT FORTIFIKASI BERAS FORTIFIKASI TEPUNG 1 GROWTH AND NUTRITION GROWTH KOHORT PERTUMBUHAN MULAI WANITA PRAKONSEPSI -MATERNAL- BADUTA NUTRITION SURVEILANCE HOUSEHOLD SURVEILANCE OF MATERNAL AND CHILD NUTRITION NUTRITION AND LIFESTYLE PERILAKU GIZI PADA REMAJA (BODY IMAGE) MIRACLE TREE (KELOR) FOOD BASED INTERVENTION HALAL FOOD NUTRITION POLICY ACTION LEARNING RESEARCH EVIDENCE TO NUTRITION POLICY 2 NUTRITION PROGRAM FOOD CULTURE PENGEMBANGAN MODEL INTERVENSI BERBASIS BUDAYA PADA IBU HAMIL COMPLEMENTARY FOOD PENGEMBANGAN PMT AS BERBASIS MAKANAN LOKAL (LOCAL FOOD BASED) NUTRITION EDUCATION PENDIDIKAN GIZI UNTUK PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN OBESITAS REMAJA METABOLIC SYNDROM MODIFIKASI METABOLIK SINDROM SEBAGAI FAKTOR RISIKO UTAMA PTM NUTRITION AND INFECTION ASUHAN GIZI UNTUK PENYAKIT INFEKSI (HIV/AIDS, TB DAN MALARIA) 3 NUTRITION AND HEALTH NUTRITION AND NON INFECTION ASUHAN GIZI UNTUK PENYAKIT DEGENERATIF HEALTHY FOOD MADU DAN KESEHATAN INSTITUTIONAL FOOD MANAGEMENT MANAJEMEN ASUHAN GIZI RUMAH SAKIT 4 FOOD SERVICES CULINARY NUTRITION & DIETERY PENGEMBANGAN MENU DAN RESEP DIET IBU DAN ANAK MANAGEMENT 5 FOOD AND NUTRITION FOOD TECHNOLOGY PENGEMBANGAN PRODUK MAKANAN UNTUK PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN 6 MOLECULAR NUTRITION TELOMER AND ANTI AGING NUTRITION AND ANTI AGING 7 NUTRIGENOMIC EPIGENETIC EPIGENETIC STUDY OF OBESITY
No.
TOPIK PENELTIAN
FOKUS PENELITIAN
Road Map 2012-2022 Studi Longitudinal 1000 HPK 1
Remaja Putri
2
3
4
5
6
7
Pra konsepsi
Ibu Hamil
Baru Lahir
0-6 Bulan
7-12 Bulan
13-24 ulan
2016-18
2017 -22
Perikonsepsi
2012-13 S3 S2 S1
1
2013-14 1
1
2 2
1
2014-16 2 4
4
2015-17 2 4+
7
6+
4+ 6+
…etc …etc …etc
Mahasiswa Program: 7-12 Doctoral, 20-35 Mater, dan 30-50 Sarjana
Implementasi Gerakan Penyelamatan 1000 HPK bagian dari Road Map Studi Longitudinal 1000 HPK di Kabupaten Banggai
Tahun
2015 Kegiatan yang telah dilakukan • Sosialisasi pentingnya penyelamatan 1000 HPK pada stakeholders melalui seminar pada Maret 2015. • Penandatanganan MOU Bupati Banggai dengan Direktur Bina Gizi Kemenkes tentang Komitmen Pelaksanaan Gerakan 1000 HPK di Kab. Banggai. . Penetapan kegiatan inti penyelamatan 1000 HPK: – Program Posyandu Prakonsepsi (SK Bupati No.33 2015 tentang Pelayanan Terpadu Wanita Prakonsepsi) – Program Reposisi Posyandu
• Pelatihan Reposisi Posyandu diikuti oleh Kapus, Bidan desa, PKK, & kader kesehatan. Dilaksanakan oleh Prof. Soekirma dkk dari KFI
Studi Longitudinal Penyelamatan 1000 HPK
2016 • 1 Mahasiswa program doktor UNAIR Surabaya • 2 Mahasiswa program doktor UNHAS Makassar • Sekitar 10 orang mahasiswa S1 UNTIKA Luwuk, Banggai
Aktivitas Pelayanan Pra-konsepsi • • • • • •
Kelas ibu prakonsepsi Konseling ibu prakonsepsi Pendidikan gizi Antopometry setiap bulan Pemeriksaan Hb setiap 3 bulan Pengukuran Lingkar Lengan Atas • Pemeriksaan tekanan darah
Hasil Program Posyandu Prakonsepsi INDIKATOR
HASIL YANG DICAPAI
1. Usia Kehamilan saat kontak pertama dengan Nakes 2. Frekuensi pertemuan atau kontak ibu pd prakonsepsi dengan Nakes 3. Kasus Kematian ibu 4. Kasus BBLR
1. Rata-rata usia kehamilan saat kontak pertama dengan Nakes rata-rata 4,2 minggu 2. Frekuensi Pertemuan atau kontak ibu dengan tenaga kesehatan rata-rata 5 kali pada masa pra konsepsi 3. Kasus kematian ibu mengalami penurunan dari 13 kasus pada tahun 2015 menjadi 7 kasus pada tahun 2016. 4. BBLR mengalami penurunan dari 169 kasus pada tahun 2015 menjadi 134 kasus pada tahun 2016.
Studi Longitudinal Penyelamatan 1000 HPK
2017 • 4 mahasiswa S2 Kesmas & Gizi UNHAS; • Mahasiswa S1 FKM UNTIKA • Menyusul: • Mahasiswa PPDS Gizi Klinik UNHAS Makassar • Mahasiswa PPDS Obgin UNAIR, Surabaya
Djunaidi M Dachlan PS Ilmu Gizi FKM
Referensi •
Figueroa, Maria Elena; D. Lawrence Kincaid; Manju Rani ; Gary Lewis (2002): Communication for Social Change: An Integrated Model for Measuring the Process and Its Outcomes, The Rockefeller Foundation and Johns Hopkins University Center for Communication Programs
•
World Health Organization (2008): Closing the gap in a generation : health equity through action on the social determinants of health : final report of the commission on social determinants of health
•
Davies, Sally C, Eleanor Winpenny, Sarah Ball, Tom Fowler, Jennifer Rubin, Ellen Nolte (2014):For debate: a new wave in public health improvement; www.thelancet.com Published online April 3, 2014. http://dx.doi.org/10.1016/S0140-6736(13)62341-7
•
Mosley, Henry (2013):Systems Thinking Applied: The Household Production of Health, Systems Thinking for Capacity in Health (ST4C Health), posted on August 12, 2013
•
Jansen, Maria WJ, Hans AM van Oers, Gerjo Kok, Nanne K de Vries (2010): Public health: disconnections between policy,practice and research, Health Research Policy and Systems 2010, 8:37. http://www.health-policy-systems.com/content/8/1/37
•
Committee on Educating Health Professionals to Address the Social Determinants of Health; Board on Global Health; Institute of Medicine; National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine: A Framework for Educating Health Professionals to Address the Social Determinants of Health, 2016 diadaptasi oleh Djunaidi M Dachlan
39