Indikator Status Tenaga Listrik pada Pelanggan Listrik 3 Fasa Menggunakan Media Modem GSM Oleh: Dimaz Putra Ramadhan 2210 038 009 Dosen Pembimbing : 1. IGN Satriyadi H, ST., MT. 2. Ir. Josaphat Pramudijanto, M.Eng.
Program Studi D3 Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013
LATAR BELAKANG
Kebutuhan energi listrik
Gangguan Pada Sistem Distribusi
Penginformasian Gangguan Cenderung Lama
Peningkatan Pelayanan untuk menuju WCS
Kerusakan Peralatan
Rumusan masalah Petugas mengetahui terjadinya gangguan setelah mendapatkan informasi dari pelanggan. 2. Tegangan yang melebihi atau kurang dari batas tegangan kerja alat dapat merusak peralatan 3. Perusahaan (PT.PLN (Persero)) dituntut untuk meminimalisir waktu pemadaman akibat gangguan. 4. Back up sumber tenaga listrik yang dimiliki pelanggan tidak semuanya hidup dengan otomatis. Perlu adanya sebuah indikator sebagai pemberitahuan gangguan. 1.
Batasan masalah 1. Objek pada pembuatan alat adalah pelanggan listrik 3 fasa yang menggunakan trafo khusus (pelanggan dengan daya diatas 41,5 KVA) 2. Pengaturan tegangan 3 fasa menggunakan variac. 3. Jaringan Provider telekomunikasi dianggap dalam kondisi baik dan normal. 4. Aki sebagai sumber listrik DC dianggap selalu dalam kondisi baik dan normal. 5. Alat tidak mengidentifikasi dan menganalisa sumber penyebab gangguan.
Tujuan Merancang sebuah indikator status tenaga listrik pelanggan listrik 3 fasa menggunakan media modem GSM.
Membuat sebuah prototipe indikator status tenaga listrik pelanggan listrik 3 fasa menggunakan media modem GSM.
Membuat sistem kerja dari peralatan tersebut.
Perancangan dan Pembuatan Alat
Pelanggan Listrik 3 Fasa
PANEL ALAT
PHBTR / AMR
Trafo 20KV/ 220/380 V
Hasil Pembuatan Hardware dan Software
Cara Kerja Alat Jaringan Listrik 3 Fasa
LCD
Sensor Tegangan
Beban
Buzzer
Mikrokontroler ATmega 16
Relay Pemutus
Panel Alat
Komunikasi Serial RS232
Modem GSM
USB Serial to Computer
Modem GSM
Lampu Indikator
Komputer Server Database
Computer Server
Pengujian Sensor Fasa R V out (VDC)
V in (VAC)
Fasa T
1.
191
2,97
190
2,97
191
V out (VDC) 2,99
2.
198
3,08
197,1
3,08
197,8
3,1
3.
220,2
3,45
218,7
3,47
220
3,47
4.
230
3,61
228,4
3,63
229
3,61
5.
235
3,69
233,1
3,7
233
3,67
No.
V in (VAC)
Fasa S V out (VDC)
V in (VAC)
Perhitungan Error Sensor Tampilan LCD (VAC)
Voltmeter (VAC)
Error (%)
No R
S
T
R
S
T
R
S
T
1
193
195
192
192
194
192
0,52
0,51
0
2
200
201
198
200
200
199
0
0,5
0,5
3
209
210
207
209
209
208
0
0,47
0,48
4
221
221
219
221
220
220
0
0,45
0,45
5
228
230
229
228
229
229
0
0,44
0
6
235
235
234
234
234
234
0,42
0,43
0
Pengujian Sistem Keseluruhan No
Status Pesan
Durasi Terkirim Pesan
Kondisi Tegangan
LED
Buzzer
Relai
1
Terkirim
3,3
R, S, T = 0V
Aktif R,S,T
Aktif
Aktif
2
Terkirim
1,26
R = 0V
Aktif R
Aktif
Aktif
3
Terkirim
3
S = 0V
Aktif S
Aktif
Aktif
4
Terkirim
2,4
T= 0V
Aktif T
Aktif
Aktif
5
Terkirim
1,1
Aktif
Terkirim
1,3
Aktif R,S,T Aktif R,S,T
Aktif
6
R, S, T < 196V R, S, T > 233V
Aktif
Aktif
Penutup 1. Sensor tegangan yang digunakan memiliki karakteristik yang sama. Dimana tegangan output DC dari sensor tegangan tersebut bergerak sesuai dengan perbandingan tegangan input AC. Untuk sensor tegangan fasa R memiliki error 0,15%, fasa S memiliki error sebesar 0,46%, dan fasa T memiliki error sebesar 0,23%. 2. Keberhasilan dan kecepatan pengiriman SMS pemberitahuan gangguan tergantung kepada kondisi dari sinyal dan traffic data pada jaringan provider yang digunakan, baik dari sisi pengiriman maupun penerima. Dari hasil pengujian yang dilakukan, SMS pemberitahuan gangguan berhasil dikirim dengan tingkat keberhasilan 100% dan untuk kecepatan durasi pengiriman didapat waktu rata-ratanya sebesar 2,06 detik. 3. Relai, buzzer, serta lampu indikator dapat aktif sesuai dengan setting waktu yang telah ditentukan apabila terjadi gangguan yaitu 5 detik. 4. Aplikasi tampilan pada komputer server terdapat database gangguan yang dilengkapi dengan waktu terjadinya gangguan, nama pelanggan, ID pelanggan, alamat pelanggan, serta kondisi nilai tegangan pada saat terjadi gangguan. 5. Alat indikator status tenaga listrik ini dapat berjalan sesuai dengan rancangan sistem yang diharapkan. Dimana apabila terjadi gangguan yang menyebabkan tegangan hilang, turun, ataupun naik dari batas standar yang telah ditetapkan maka alat ini dapat melakukan tindakan berupa pengiriman SMS pemberitahuan informasi gangguan, pemutusan aliran listrik ke beban untuk melindungi peralatan, pemberitahuan letak fasa gangguan, dan alarm sebagai tanda terjadi gangguan.