RESUME PRESENTASI KELOMPOK 5
INDIKATOR DAN INSTRUMEN PENELITIAN Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Dosen : Dr. Heri Retnawati, M.Pd
Disusun Oleh: Nira Arsoetar
16709251018 (Kelas A)
PROGRAM STUDI PASCASARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
A. PENGERTIAN INDIKATOR Menurut KBBI, indikator adalah sesuatu yang dapat menjadi petunjuk atau keterangan. Sedangkan menurut (Wilson 1993) Indikator adalah pengukuran tidak langsung suatu peristiwa atau kondisi. Menurut Green (1992), indikator adalah variabel yang mengindikasikan atau menunjukan satu kecendrungna situasi yang dapat dipergunakan untuk mengukur perubahan. Menurut WHO (1981), Indikator adalah variabel untuk mengukur suatu perubahan baik langsung maupun tidak langsung. (WHO, 1981). B. FUNGSI INDIKATOR DAN PENYUSUNAN INDIKATOR Indikator berfungsi untuk : 1. Mewakili permasalahan pokok dalam penelitian. 2. Menyusun butir-butir pertanyaan dalam penelitian Sedangkan dalam penyusunan indikator peneliti dapat mengutip dari pendapat ahli ataupun peneliti dapat membuat sendiri disesuaikan dengan kebutuhan penelitian peneliti. C. PENGERTIAN INSTRUMEN PENELITIAN Masyud, 2012 mengatakan bahwa Instrumen pengumpulan data tersebut juga memiliki konotasi sebagai alat untuk membimbing, mengarahkan, serta memudahkan para peneliti dalam pengumpulan data penelitian sehingga peneliti dapat memperoleh data penelitian secara valid, artinya data yang sesuai dengan tujuan penelitian yang dikehendaki, dengan instrumen penelitian yang baik. Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2013). Instrumen menurut Ibnu Hajar adalah merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif dan kualitatif tentang variasi karakteristik variabel secara objektif. Instrumen pengumpul data menurut Sumadi Suryabrata adalah alat yang digunakan untuk merekam pada umumnya secara kuantitatif maupun kualitatif keadaan dan aktivitas atribut-atribut psikologis D. JENIS-JENIS INSTRUMEN PENELITIAN Arikunto (2013) menjelaskan jenis-jenis instrument tes adalah sebagai berikut : 1. Instrument Tes Serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur potensi individu misalnya berkaitan dengan hasil belajar, intelegensi, bakat, minat, kepribadian dan potensi lainnya yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Adapun
jenis-jenisnya yaitu, tes hasil belajar, tes intelegensi (tes iq), tes kepribadian, tes bakat, dan tes sikap 2. Instrument Non Tes a. Kuesioner / Angket Dilihat dari segi menjawab maka kuesioner dibedakan menjadi 2 yaitu kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Sedangkan, Dilihat dari jawaban yang diberikan kuesioner dibedakan menjadi 2 yaitu: kuesioner langsung da kuesioner tak langsung. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun angket antara lain adalah berkaitan dengan isi dan tujuan pertanyaan, bahasa yang digunakan, tipe dan bentuk pertanyaan, pertanyaan tidak mendua, tidak Menyakan hal yang telah dilupakan, menggiring, panjang Pertanyaan, urutan pertanyaan, prinsip pengukuran, petunjuk angket, penampilan fisik angket. Kelebihan kuesioner yakni tidak memerlukan hadirnya peneliti, dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden , dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan menurut waktu senggang responden, dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malumalu menjawab, dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama. Kelemahan Kuesioner yaitu responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati, padahal kuesioner hanya diberikan satu kali dan tidak akan diberikan lagi. Seringkali sukar dicari validitasnya. Walaupun dibuat anonim, responden kadang-kadang dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur. Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang ada. b. Panduan Wawancara Panduan wawancara berisi poin-poin yang akan ditanyakan pada responden pada wawancara. Penyusunan panduan wawancara juga harus dirancang secara tepat sehingga dapat menjamin perolehan data penelitian yang valid. Prinsip dasar penyusunan panduan wawancara adalah responden merupakan orang yang paling tahu tentang dirinya, dapat dipercaya, dan peneliti memiliki interpretasi yang sama. Dua jenis pertanyaan dalam panduan wawancara: a) Pertanyaan tersruktur, merupakan instrumen menggunakan daftar pertanyaan yang telah tersusun secara sistematis dan telah disiapkan sebelumnya secara lengkap. b) Pertanyaan tidak terstruktur, Panduan wawancaranya hanya berupa garisgaris besar permasalahan yang akan ditanyakan.
c. Pedoman Observasi Pedoman observasi berisi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang memungkinkan timbul dan akan diamati. Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : a) Observasi non sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan. b) Observasi sistematis, yaitu observasi yang dilakukan dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. d. Check list Check list berisi sederet daftar pertanyaan yang berkaitan dengan indikator variabel yang diteliti yang disampingnya disediakan kolom untuk memberi tanda check sesuai dengan fakta atau fenomena yang diobservasi. Check list juga dapat dikembangkan menjadi rekaman yang menunjukkan frekuensi dari masing-masing jawaban ya atau tidak. Check list ini biasanya digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian untuk mencari masukan dalam rangka pengembangan sikap atau perilaku tertentu. e. Rating Scale Instrumen penelitian yang digunakan sebagai alat bantu dalam pengumpulan data dengan metode observasi. Skala penilaian bentuknya mirip check list tetapi jawabannya dikembangkan menjadi berjenjang. Skala penilaian digunakan sebagai alat bantu observasi yang telah diperhitungkan dalam jenjang tertentu dari satu sampai jenjang tertentu misalnya lima terhadap suatu masalah, kasus, pendapat, atau sikap tertentu. Setiap skor menunjukkan tingkatan tertentu mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi. Skala pengukuran yang bisa dipakai: a) Thurstone. Metode Thurstone dilakukan dengan memberikan sejumlah pertanyaan yang mengungkapkan berbagai pandangan terhadap suatu kelompok, pandangan, gagasan, atau tindakan. Pertanyaan itu dikumpulkan kemudian diberikan kepada juri yang bertugas memilah-milah pertanyaan tersebut dari yang paling rendah tingkat ekstrimnya sampai ke yang paling tinggi. b) Skala Likert. Metode ini dapat disusun tanpa menggunakan bantuan dewan juri. Teknik skala likert memberikan suatu nilai skala untuk tiap alternatif jawaban yang berjumlah 5 kategori. Dengan demikian instrumen itu akan menghasilkan total skor bagi tiap responden. Dalam Penggunaan skala likert akan ditemui pertanyaan atau pernyataan yang sifatnya positif atau negatif. f. Panduan Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Teknik
dokumentasi ini akan melengkapi dari teknik-teknik sebelumnya. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih dipercaya dengan didukung oleh foto-foto, karya tulis ataupun dokumen yang berkaitan. Namun ada juga yang menggunakan panduan dokumentasi untuk membantu peneliti dalam menjaring data yang bersumber dari dokumentasi. E. PEMILIHAN INSTRUMEN PENELITIAN 1. Jenis data yang dikumpulkan Jenis data yang akan dikumpulkan sangat berpengaruh terhadap jenis instrumen pengumpulan data yang akan digunakan. 2. Kondisi responden penelitian Kondisi responden penelitian adalah kondisi riil latar belakang responden yang akan dijadikan sebagai sumber data. 3. Kondisi peneliti Kondisi peneliti adalah keadaaan peneliti terutama yang berkaitan dengan kemampuan, kesempatan, ketersediaan data. 4. Kondisi Lokasi Penelitian Jika kondisi lokasi penelitian terpencar jauh antara lokasi yang satu dengan yang lain disarankan menggunakan instrumen angket. F. PERSYARATAN INSTRUMEN PENELITIAN 1. Validitas Instrumen. Instrumen dikatakan memenuhi syarat valid jika instrumen tersebut bisa mengukur semua yang seharusnya diukur, sehingga instrumen tersebut benar- benar cocok untuk mengukur apa yang hendak diukur. 2. Reliabilitas instrumen. Salah satu indikator dalam instrumen yang reliabel adalah jika instrumen tersebut digunakan berkali-kali dengan objek yang sama maka hasilnya akan tetap reatif sama. 3. Kepraktisan. dalam artian proses persiapan, pelaksaaan, dan pemeriksaan hasil instrumen serta interpretasi hasil instrumen dapt dilakukan secara hemat dan mudah. G. TEKNIK PENYUSUNAN INSTRUMEN PENELITIAN Tahapan penyusunan instrumen pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. Melakukan idendifikasi terhadap semua variabel yang ada dalam judul atau masalah penelitian yang telah dibuat sebelumnya. 2. Menjabarkan setiap variabel penelitian menjadi sub-sub variabel penelitian. 3. Menjabarkan setiap sub variabel penelitian tersebut menjadi indikator-indikator. Yang harus diingat adalah penjabaran sub-sub variabel harus sesuai dengan poinpoin indikator yang ada dalam definisi operasional variabel. 4. Membuat deskripsi dari semua indikator yang telah dibuat.
5. Merumuskan deskripsi tersebut kedalam butir-butir istrumen penelitian . 6. Melengkapi instrumen yang dibuat tersebut dengan petunjuk atau panduan untuk menjawab serta melengkapi pula denga kata pengantar. Langkah-langkah penyusunan instrumen antara lain : 1. Menetapkan variabel yang akan diteliti. 2. Analisis dan sintesis teori sehingga menghasilkan definisi konseptual. 3. Merumuskan definis operasional. 4. Merumuskan kisi-kisi instrumen. 5. Menyusun butir-butir instrumen.