0
National Seminar
Improving The Enabling Environment for Agribusiness and Agroindustry Competitiveness Dalam Rangka Penglepasan Alumni Magister Dan Doktor Manajemen Bisnis Tahun 2010/2011 dan Kuliah Perdana Program Doktor Manajemen Bisnis Angkatan 7 Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor
I. LATAR BELAKANG Globalisasi merupakan fenomena yang tidak dapat dihindarkan oleh hampir seluruh negara di dunia. Dalam era ini, batas antar negara dalam ekonomi menjadi semakin nisbi sehingga dikotomi antara pasar domestik dan pasar dunia menjadi semakin tidak relevan. Oleh karenanya, persaingan menjadi bahasa utama pergaulan bisnis saat ini. Disadari masalah daya saing dalam dunia yang semakin terbuka, merupakan isu kunci dan tantangan yang tidak ringan. Dengan demikian, upaya meningkatkan daya saing dan membangun keunggulan kompetitif tidak dapat ditunda-tunda lagi dan sudah selayaknya menjadi perhatian berbagai kalangan baik bagi aparat birokrasi, pelaku bisnis dan juga berbagai organisasi dan anggota masyarakat yang merupakan lingkungan kerja dalam suatu negara. Publikasi The Global Competitiveness Report yang diterbitkan oleh World Economic Forum pada tahun 2010 menunjukkan bagaimana daya saing Indonesia dalam persaingan global. Pada tahun 2010, peringkat daya saing Indonesia berdasarkan Growth Competitiveness Index berada di urutan ke–44 dari 139 negara. Prestasi Indonesia di 2010 tersebut mengalami kemajuan dibandingkan prestasi tahun 2009 yang berada di urutan 54 dari 134 negara. Oleh karena itu peningkatan daya saing perlu mendapat perhatian karena memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia. Menumbuhkan daya saing sangat diperlukan untuk melanjutkan pembangunan dalam momentum dan laju yang tinggi, dengan memanfaatkan peluang yang terbuka dari proses perubahan besar yang sekarang tengah berlangsung. Untuk itu sejak tahun 2006, Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor (MB-IPB) selalu mengangkat topik yang terkait dengan peningkatan daya saing Indonesia didalam seminar tahunannya dengan mengundang prominent speakers yang dapat menentukan
1
arah perkembangan negara dan bangsa ini. Pada tahun 2006 Presiden Republik Indonesia Dr. Susilo Bambang Yudhoyono dalam studium generale-nya, menyampaikan kuliah dengan tema ”Peningkatan Daya Saing Bisnis dan Iklim Investasi Pada Era Transisi Demokrasi”. Pesan utama Bapak Presiden adalah Indonesia harus berhati-hati melalui era transisi, agar demokrasi yang sudah diperjuangkan dengan susah payah tidak mati suri karena pertumbuhan ekonomi menjadi terganggu. Untuk itu, Bapak Presiden menekankan pentingnya memperbaiki iklim investasi agar daya saing bisnis kita dalam memasuki era globalisasi ini dapat terus ditingkatkan. Dalam dinamika era transisi demokrasi, hal itu diakui bukan perkara mudah. Pada tahun berikutnya (2007) Wakil Presiden Republik Indonesia, Drs.H. Muhammad Jusuf Kalla berpesan dalam keynote speech-nya yang bertemakan ”Kepemimpinan Bisnis: Salah Satu Kunci Menuju Persaingan Global” bahwa kepemimpinan adalah kunci utama untuk menggerakkan semua sumberdaya yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia dalam rangka peningkatan daya saing dalam menghadapi persaingan global. Hanya dengan itu, keterpurukan bangsa sejak krisis multi dimensi yang lalu dapat segera bangkit dan pulih serta disegani oleh bangsa-bangsa lainnya. Kepemimpinan disini dibutuhkan baik pada tataran makro nasional, maupun tataran yang lebih mikro yaitu tingkat perusahaan. Harus diakui Indonesia kekurangan figur pemimpin yang dapat dijadikan teladan baik pada tingkat makro maupun dunia usaha. Pada tahun 2008, tema yang diangkat adalah ”Increasing Indonesia’s Competitiveness Through Corporate Performance Excellence” dengan keynote speaker Dr. Sofyan Djalil, Menteri Negara BUMN RI. Tema ini diangkat karena performance excellence dari korporat akan menjadi ujung tombak dan ukuran daya saing di dunia nyata. Pada tahun 2009 Dr. Sri Mulyani Indrawati, Plt Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI/Menteri Keuangan RI dalam Keynote Speech-nya yang bertemakan “Building Competitive Advantage in Agribusiness : Lessons from Regional Initiatives” menyatakan bahwa membangun daya saing bisnis, termasuk agribisnis, tidak terlepas dari kondisi lingkungan ekonomi domestik, regional dan global.
Terakhir pada tahun 2010 Ir. M. Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI dengan tema “Sustainable Business Competitiveness: The Next Challenge” menyatakan bahwa dalam konsep daya saing bisnis berkelanjutan terdapat tiga elemen yang saling mendukung yaitu keberlanjutan ekonomi (profit), keberlanjutan sosial (people) dan keberlanjutan lingkungan 2
(planet). Konsep ini menjadi landasan dunia bisnis, khususnya dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks dalam era globalisasi saat ini.
Dari rangkaian seminar tentang daya saing tersebut, salah satu aspek yang terpenting harus dilakukan dalam upaya peningkatan daya saing yang berkelanjutan di masa yang akan datang yaitu peningkatan lingkungan usaha yang kondusif. Tidak dapat dipungkiri, iklim lingkungan yang belum kondusif menjadi salah satu faktor yang sering dikeluhkan oleh para pengusaha (investor) yang pada akhirnya akan mampu menghambat perbaikan daya saing, terutama bagi daya saing agribisnis dan agroindustri di Indonesia. Beberapa aspek utama yang sering dikeluhkan adalah lamanya perizinan dan berbelitnya birokrasi, tingginya sumbangan dan pungutan (baik formal maupun informal), isu tenaga kerja dan perburuhan, tata ruang yang tidak jelas dan orientasi kebijakan ekonomi daerah yang masih belum berpihak kepada sektor riil. Laporan World Economic Forum (2009) juga mengemukakan persoalan-persoalan utama yang dihadapi oleh Indonesia dalam peningkatan daya saing nasional. Persoalan-persoalan utama tersebut yang memerlukan prioritas penanganan dalam rangka peningkatan daya saing antara lain adalah (a) kualitas birokrasi yang tidak efisien, (b) ketersediaan infrastruktur yang tidak memadai, (c) kebijakan pemerintah yang tidak konsisten, (d) tingginya tingkat korupsi dan (e) kesulitan dalam akses permodalan/pembiayaan. Jelaslah bahwa iklim lingkungan usaha yang kondusif berkontrobusi positif terhadap peningkatan daya saing suatu negara.
Lingkungan usaha yang kondusif merupakan kondisi yang bersifat multidimesi dan menjadi bahan pertimbangan bagi para investor dalam melakukan investasi. Dalam kaitan tersebut tentunya peran pemerintah menjadi sangat penting dalam penciptaan lingkungan usaha yang kondusif bagi peningkatan daya saing agribisnis dan agroindustri di Indonesia. Iklim lingkungan yang kondusif dapat terwujud melalui keterpaduan kebijakan pemerintah dalam menghasilkan produk yang inovatif, perdagangan yang kompetitif, kinerja perusahaan yang efektif dan iklim investasi yang kondusif mutlak diperlukan. Tentunya keterpaduan antara kebijakan-kebijakan tersebut akan tercipta bila semua pihak terkait harus saling terkoordinasi dengan baik khususnya bagi lembaga-lembaga pemerintah sebagai pembuat kebijakan.
3
Sayangnya, pengalaman Indonesia selama ini dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakankebijakan domestik untuk memperbaiki iklim lingkungan usaha di Indonesia masih belum dapat diselesaikan dengan baik. Kebijakan domestik yang terkait dengan perbaikan iklim lingkungan usaha terkesan seringkali terjadi tumpang tindih diantara lembaga pemerintah baik dalam perumusan maupun pelaksanaan kebijakan-kebijakan. Dalam pelaksanaan kebijakan sering pula terlihat tidak adanya suatu koordinasi yang baik antara pusat dan daerah. Dapat dipastikan, jika permasalahan missing link antar antar lembaga pemerintah tidak dapat dibenahi, maka kebijakan-kebijakan domestik yang dirumuskan oleh pemerintah tidak akan menciptakan lingkungan usaha yang kondusif sehingga jelas dampaknya tidak akan memberikan daya tarik kepada investor untuk menanamkan modalnya dalam bidang pertanian dan agribisnis yang sebenarnya menjanjikan. Tentunya, koordinasi antara berbagai stakeholders pemerintah yang tercipta dengan baik diyakini akan mampu menciptakan integrasi kebijakan domestik baik kebijakan produksi, kebijakan industri dan perdagangan maupun kebijakan bisnis yang menjadi pondasi terwujudnya iklim lingkungan usaha yang kondusif sebagi upaya peningkatan daya saing yang berkelanjutan. Jika Pemerintah tidak melakukan upaya “big-push public investment” secara konsisten di bidang pertanian, maka Program peningkatan daya saing yang berkelanjutan di bidang pertanian dipastikan sulit untuk dicapai atau hanya bersifat retorika semata. Untuk itu Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai institusi terkemuka dalam bidang pendidikan tinggi dan pusat unggulan dalam pengembangan, pengamalan manajemen dan teknologi yang berdasarkan ilmu pengetahuan, etika dan sosial budaya yang luhur merasa terpanggil untuk ikut berkontribusi dalam penguatan daya saing bisnis yang berkelanjutan pada era yang semakin dinamis ini. Atas prakarsa Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis IPB dalam rangka Penglepasan Alumni Magister dan Doktor Manajemen Bisnis Tahun 2010/2011 serta kuliah perdana program Doktor Manajemen Bisnis Angkatan 7 akan diselenggarakan National Seminar dengan tema “Improving The Enabling Environment For Agribusiness and Agroindustry Competitiveness”.
II. TUJUAN Tujuan dari penyelenggaraan National Seminar “Improving The Enabling Environment For Agribusiness and Agroindustry Competitiveness” adalah sebagai berikut:
4
1. Menjadi forum untuk menghimpun pemikiran-pemikiran dalam strategi pengembangan daya saing nasional, khususnya dalam perbaikan lingkungan usaha bagi daya saing agribisnis dan agroindustri yang berkelanjutan. 2. Merumuskan konsep solusi jangka pendek maupun jangka panjang dalam usaha perbaikan lingkungan usaha bagi daya saing agribisnis dan agroindustri nasional yang berkelanjutan dalam persaingan global dan dinamis. 3. Bentuk kontribusi nyata Institut Pertanian Bogor, khususnya Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis dalam hal ikut serta membantu pemikiran pada masalah-masalah pembangunan (ekonomi) nasional.
III. PESERTA National Seminar dengan tema “Improving The Enabling Environment For Agribusiness and Agroindustry Competitiveness” akan diikuti oleh :
1. Mahasiswa Program Doktor Manajemen Bisnis IPB 2. Alumni dan sivitas akademika Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis - IPB 3. Para Mitra/Stakeholder Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis – IPB (MB-IPB) 4. Pakar/ Pemerhati Pembangunan Ekonomi dan Bisnis Nasional 5. Eksekutif dan profesional dari berbagai perusahaan swasta maupun BUMN 6. Birokrat Pemerintahan yang relevan 7. Pers (cetak dan elektronik)
IV. PEMBICARA Pembicara pada National Seminar dengan tema “Improving The Enabling Environment For Agribusiness and Agroindustry Competitiveness” ini antara lain: 1. Ir. MS Hidayat, Menteri Perindustrian RI*) 2. Dr. Mustafa Abubakar, Menteri BUMN RI*) 3. Dr. Suswono, Menteri Pertanian RI*)
5
V. WAKTU, TEMPAT, DAN JUMLAH PESERTA 1. Waktu dan Tempat National Seminar dengan tema “Improving The Enabling Environment For Agribusiness and Agroindustry Competitiveness” direncanakan pada hari Sabtu tanggal 21 Mei 2011 bertempat di Hotel Four Season, Jakarta. 2. Jumlah Peserta Peserta direncanakan berjumlah 350 orang, yang merupakan Mahasiswa Doktor Manajemen dan Bisnis, alumni Magister Manajemen Bisnis dan undangan dari kalangan akademisi, eksekutif bisnis swasta maupun BUMN, kalangan Birokrasi serta stakeholder MB-IPB lainnya. Disamping itu acara ini akan diliput oleh media massa baik cetak maupun elektronik.
VI. ORGANISASI KEPANITIAAN 1. Pelindung
: Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, MSc Rektor IPB
2. Penanggung Jawab
: Dr. Ir. Arief Daryanto, MEc Direktur Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis - IPB
3. Panitia Pengarah (Steering Committee) 1.
Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSc (Asisten Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan MB-IPB)
2.
Dr. Ir. Noer Azam Achsani, MS (Asisten Direktur Bidang Umum, Keuangan dan SDM MB-IPB)
3.
Ir. Idqan Fahmi, MEc (Sekretaris Direktorat Akademik MB-IPB)
4. Panitia Pelaksana (Organizing Committee) Ketua Panitia Pelaksana
: Ir. Dudi Setiadi Hendrawan, MM
Wakil Ketua Panitia Pelaksana
: Ir. Tri Yudi Widayanti, MM
Sekretaris
: Agustina Widi Palupiningrum, SE
Bendahara
: Sri Herdyantiningsih
6
A. Materi
: Ir. Yudi Setiadi, MM Gunawan. SP
B. Acara
: Drs. Yudha Heryawan Asnawi,MM Suhendi, SP Andri Arivian As’ari, S.Kom
C. Logistik, Transportasi dan
: Lidia Tri Putri, SS, MM Agus Winarno Yani Ristia
D. Sponsorship dan Public Relation
: Ir. Tri Yudi Widayanti, MM Danu M. Nasir, SP Andina Oktariani, SE
VII. Susunan Acara 07.00 – 07.30
: Registrasi dan Coffee Morning
07.30 – 08.20
: Persembahan Lagu dan Exhibition
08.20 – 08.50
: Pembukaan - Sambutan Direktur Program Pascasarjana MB-IPB (Dr. Ir. Arief Daryanto, MEc) - Sambutan Ketua IAMMA (Dr. Ishartanto, SE, MM) - Sambutan Rektor IPB (Prof. Dr. Ir. H. Herry Suhardiyanto, MSc)
08.50 - 09.50
: Penglepasan Alumni dan Penghargaan The Best Alumni of the Year
09.50 - 12.00
: National Seminar 1. Ir. MS Hidayat, Menteri Perindustrian RI*) 2. Dr. Mustafa Abubakar, Menteri BUMN RI*) 3. Dr. Suswono, Menteri Pertanian RI
12.00 - 14.00
: Lunch dan Business Networking
*) Dalam Konfirmasi
7
KERJASAMA BARTER MEDIA Fasilitas yang diminta Panitia National Seminar : Improving The Enabling Environment For Agribusiness and Agroindustry Competitiveness kepada perusahaan Media Elektronik atau Cetak, khususnya Majalah Trobos dalam publikasi dan peliputan acara ini adalah adalah 1 halaman (21.6 cm x 28.6 cm) untuk publikasi dan 2 halaman untuk peliputan dengan FC (Full Color). Fasilitas yang ditawarkan Panitia National Seminar : Improving The Enabling Environment For Agribusiness and Agroindustry Competitiveness kepada perusahaan Media Elektronik atau Cetak apabila bersedia bekerjasama dalam publikasi dan peliputan acara adalah : 1. Pemasangan logo perusahaan di Backdrop acara. 2. Pemasangan logo perusahaan pada seminar kit. 3. Pemasangan logo perusahaan pada undangan seminar nasional (apabila konfirmasi 30 hari sebelum acara). 4. Iklan Banner di Homepage (www.mb.ipb.ac.id) selama satu bulan. 5. Iklan produk pada Message Board (monitor TV) di Kampus MB-IPB yang ditayangkan selama 14 hari kerja. 6. Pencantuman logo perusahaan pada spanduk di papan publikasi umum (Jalan Raya Pajajaran-Bogor). 7. Penyebaran leafet/brosur/produk perusahaan pada saat acara. 8. Mendapatkan undangan untuk perwakilan perusahaan sebanyak 2 orang.
8
FORMULIR KESEDIAAN KERJASAMA BARTER MEDIA
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: ………………………………………………………………….
Jabatan
: ………………………………………………………………….
Perusahaan/Lembaga
: …………………………………………………………………...
Telepon
: (……..) ……………… Fax (……….)………………………..
Bersedia menjadi pendukung pada acara National Seminar : Improving The Enabling Environment For Agribusiness and Agroindustry Competitiveness dengan melakukan kerjasama barter media dalam bentuk publikasi dan peliputan acara.
………………..,…………………………..2011
Pemesan, Tandatangan & Stempel Perusahaan
Contact Person : Sdr. Tri Yudi Widayanti (Hp. 0811-1108358) dan Sdr. Andina Oktariani (Hp. 0813-85355201) Tlp. Kntr (0251-8313813)/ Fax. 0251-8318515
9