Universitas Pakuan Vol. ISSN IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC.NET UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN PENGEMBANGAN (EKSPANSI) UMKM Muhammad Fathirsyah1), Prihastuti Harsani2), Boldson H. Situmorang3) 1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA – Universitas Pakuan Bogor, 2. Staff Pengajar dan Ketua Program Studi Ilmu, FMIPA – Universitas Pakuan Bpgpr, 3. Staff Pengajar Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA – Unoversitas Pakuan Bogor. E-Mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstract
Determine the feasibility of the development (expansion) efforts have been implemented by entrepreneurs, starting from micro businesses to multi nasinal efforts to improve the business. However, only a handful of entrepreneurs in Indonesia, especially MSMEs (Micro, Small and Medium Enterprises) applying the feasibility of estimating the feasibility of doing the development (expansion). But the feasibility of performing calculations still has shortcomings, which still uses intuition to estimate financial condition. Seeing the situation, then the decision support system designed to determine the feasibility of development (expansion) using the method of forecasting the financial condition and feasibility of the method for determining the feasibility of the development (expansion) conducted by entrepreneurs, especially SMEs. Kata Kunci : Decision Support System, the feasibility, forecasting, MSMEs (Micro, Small and Medium Enterprises Sehingga dalam penelitian kali ini akan 1. Pendahuluan menggunakan metode kuadrat terkecil Menentukan waktu untuk melakukan (Least Square Method) yang dapat pengembangan (ekspansi) dan mengetahui memprediksi variabel penentu kelayakan layak tidaknya merupakan aktivitas yang pengembangan (ekspansi). Selain itu harus dilakukan oleh pelaku usaha untuk mengukur kelayakan dalam khususnya pimpinan agar perusahaan atau melakukan pengembangan (ekspansi) UMKM (Usaha Mikro Kecil dan digunakannya metode Net Present Value Menengah) yang dipimpinnya berjalan (NPV) untuk menentukan kelayakan sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu pengembangan (ekspansi). Melalui pimpinan sering kali mempergunakan penerapan kedua metode tersebut intuisinya untuk mengambil keputusan, pimpinan dapat memaksimalkan hasil termasuk menentukan waktu dan ramalan dalam melakukan keputusan kelayakan untuk melakukan ekspansi. untuk menentukan kelayakan Namun dalam menentukan keputusan, pengembangan (ekspansi). pimpinan tidak jarang yang hanya melihat dari kondisi keuangan saat ini.
2. Metode
Dapat disimpulkan bahwa pelaku bisnis membutuhkan penentuan kelayakan terhadap ekspansi yang akan dijalankan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan metode deret berkala: metode kuadrat terkecil dan 1
model SDLC merupakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut yang terdiri dari 6 tahap, yang dimulai dari tahap perancangan, analisis, perancangan, implementasi, uji coba, dan tahap pengguna. Berikut adalah gambar model SDLC yang terdapat pada Gambar 1 berikut ini.
diterapkan terhadap Impelemtasi Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan VB.NET untuk Menentukan Kelayakan Pengembangan (Ekspansi) UMKM. Untuk mengukur kelayakan yang akan dilakukan, menggunakan teknik pengelolaan data kuesioner teknik wawancara terhadap keuangan UMKM. Tahap Perancangan Sistem
Perencanaan
Tahap perancangan sistem ini merupakan bentuk penerjemahan kebutuhan pengguna dan metode penyelesaiannya yang dilakukan programmer dengan DBMS dan bahasa pemodelan itu sendiri. Pada tahap ini pula diterapkannya metode kuadrat terkecil dan metode analisis kelayakan usaha. Dalam perancangan ini melalui 2 (dua) tahap, yaitu:
Analisis
Perancangan
Implementasi
Tidak
Uji Coba
a. Perancangan Basis Data Perancangan Basis Data yang dapat dilakukan menggunakan pendekatan UML (Unified Modeling Language). Komponen tersebut meliputi : usecase, class diagram, object diagram, sequence diagram, object diagram, collaboration diagram, activity diagram, component diagram, dan deployment diagram. b. Perancangan Sistem Secara Keseluruhan Perancangan Sistem secara keseluruhan dalam penelitian ini menggunakan DFD dan flowchart yang merupakan simbol–simbol yang digunakan untuk menggambarkan urutan proses yang terjadi di dalam suatu program komputer secara sisematis dan logis. Selain itu perancangan struktur navigasi juga dilakukan dalam tahapan ini.
Berhasil Ya Pengguna
Gambar 1. Pendekatan SDLC (Kristanto, 1996) Tahap Perencanaan Sistem Tahap kebutuhan ini merupakan tahap untuk mengidentifikasi kebutuhan pada sebuah sistem atau aplikasi secara keseluruhan sesuai dengan kebutuhan pengguna (user) dan memiliki garis besar yang akan dibuat agar dapat dikembangkan. Dalam penelitian ini, kebutuhan pengguna yaitu mengukur kelayakan usaha untuk menjalankan dengan cara peramalan keuangan di masa depan.
Berikut adalah flowchart system dan penjelasan dari proses perhitungan kelayakan investasi untuk melakukan perluasan (ekspansi):
Tahap Analisis Sistem Tahap analisis sistem merupakan suatu alat komunikasi antara analisis sistem dan pemakai. Di tahap ini pengambang melakukan analisa agar terdapat kesesuaian terhadap sistem yang nantinya akan dipergunakan. Hal ini pun yang 2
Mulai
Mulai
Laba, TotalLaba(Y, XY, X2), n : Integer Bunga, TotalBunga(Y,XY,X2) : Decimal
Memasukan Jumlah Modal Investasi Ekspansi, Modal Operasional, Masa Guna Investasi, Nilai Sisa Investasi
TotalLabaY = LabaMin1 + LabaMin2 + LabaMin3 TotalLabaXY = (LabaMin1 * -1) + (LabaMin2 * 0) + (LabaMin3*1) TotalLabaX2 = (-1 * -1) + (0 * 0) + (1 * 1) LabaA = TotalLabaY/3 LabaB = TotabLabaXY/TotalLabaX2
Memasukan Laba Bersih dan Bunga 3 tahun kebelakang
TotalBungaY = BungaMin1 + BungaMin2 + BungaMin3 TotalBungaXY = (BungaMin1 * -1) + (BungaMin2 * 0) + (BungaMin3*1) TotalBungaX2 = (-1 * -1) + (0 * 0) + (1 * 1) LabaA = TotalLabaY/3 BungaB = TotabBungaXY/TotalBungaX2
Melakukan Perhitungan Peramalan Laba Bersih dan Bunga 10 Tahun Ke Depan
n = 1 to 11
Laba(n) = LabaA + (LabaB * (n+1)) Bunga(n) = BungaA + (BungaB * (n+1)) n = n +1 Tampilkan Laba dan Bunga
Melakukan Perhitungan Kelayakan Ekspansi
Selesai
Gambar 4. Flowchart Perhitungan Peramalan (Time Series)
Hasil Kelayakan Ekspansi
Pada tahap flowchart perhitungan ini dijelaskannya bagaimana sistem melakukan perhitungan peramalan menggunakan metode Time Series.
Selesai
Gambar 3. Flowchart Sistem Peramalan dan Perhitungan Kelayakan dalam Melakukan Ekspansi.
Mulai
ModalInvestasi, ModalOperasional, NPV, TotalNPV, n : Integer
Pada flowchart tersebut menjelaskan alur sistem dimulai dengan memasukan variabel-variabel kondisi keuangan yang dapat mempengaruhi kelayakan investasi. Selanjutnya dimulai dengan proses perhitungan laba dan bunga 10 tahun kedepan, dan perhitungan kelayakan ekspansi.
n = 1 to Masa Guna Investasi
TotalNPV = TotalNPV + Laba(n)/(Bunga(n) ^ n) n=n+1
TotalNPV = TotalNPV + (Laba(n) + NilaiSisaInvestasi)/(Bunga(n) ^ n)
Tampilkan Laba dan Bunga
Selesai
Gambar 5. Flowchart Perhitungan Kelayakan Usaha
3
Y’ = 81,667 + 60 (2) = 201,667…(3)
Pada tahap flowchart perhitungan ini dijelaskannya bagaimana sistem melakukan perhitungan kelayakan pengembangan (ekspansi) menggunakan metode NPV.
Sehingga dari perhitungan tersebut dapat diramalkan pada tahun 2015 penjualan mencapai Rp 201,667 Perhitungan Trend Kuadrat Terkecil untuk Jumlah Tahun Genap
Perhitungan Trend Kuadrat Terkecil Untuk Jumlah Tahun Ganjil
Berikut ini adalah perkembangan laba bersih di salah satu UMKM di Kota Bogor yaitu Unchal Oleh-Oleh Khas Bogor pada tahun 2011, 2012, dan 2013.
Berikut ini adalah perkembangan laba bersih di salah satu UMKM di Kota Bogor yaitu Unchal Oleh-Oleh Khas Bogor pada tahun 2011, 2012, dan 2013.
Tabel 4. Persamaan Trend Dengan Metode Kuadrat Terkecil Untuk Jumlah Tahun Genap
Tabel 3. Persamaan Trend Dengan Metode Kuadrat Terkecil Untuk Jumlah Tahun Ganjil
Tahun
Tahun Data Asli
Laba Berish
XY
= Y (satuan
(satuan
juta)
juta)
X
X2
2012
-1
20
-20
1
2013
0
85
0
0
2014
1
140
140
1
Total (Σ)
0
ΣY = 245
Σ (XY) = 120
ΣX =2
Kondisi negative (-) : Mengansumsikan tahun (x) kebelakang dari sekarang :
2011
-3
10
-30
9
2012 (1/7/12)
-1
20
-20
1
Dasar 1/1/12
0
0
0
0
2013 (1/7/12)
1
85
85
1
2014
3
140
420
9
Total (Σ)
0
ΣY = 255
Σ (XY) = 455
ΣX2 = 20
2
Keterangan :
Kondisi 0 tahun saat ini
XY (satuan juta)
X2
X
Laba Bersih =Y (satuan juta)
Data asli
Keterangan : Kondisi negative (-) : Mengansumsikan tahun (x) kebelakang dari sekarang
Mengansumsikan
Kondisi 0 tahun saat ini
Kondisi positif (+) : Mengansumsikan tahun (x) kedepan dari sekarang
:
Mengansumsikan
Kondisi positif (+) : Mengansumsikan tahun (x) kedepan dari sekarang
a = ΣY/N=245/3=81,667…(4) b = Σ (XY)/ ΣX2=120/2=60…(5)
a = ΣY / N = 255 /4 = 63,750…(4) b = Σ(XY) / Σ X2 = 455/20 = 22, 75…(5) Jadi persamaan trend Y’ = a + bX …(3) Y’ = 63,75 + 22,75X…(3)
Jadi persamaan trend Y’ = a + bX…(3) Y’ = 81,667 + 60X…(3) Jadi persamaan trend jumlah penjualan di salah satu UMKM termasuk jenis trend yang positif, sehingga apabila nilai X meningkatkan tahun 2015, maka menghasilkan perhitungan sebagai berikut:
Jadi persamaan trend jumlah penjualan di salah satu UMKM termasuk jenis trend yang positif, sehingga apabila nilai X meningkatkan tahun 2015, maka
4
menghasilkan berikut:
perhitungan
sebagai
NPV Tahun 2015 = Rp 201.666.700,/ (1+0,0775) = Rp 187.161.700,-
Y’ = 63,75 + 22,75 (5) = 177,5…(3)
NPV Tahun 2016 = Rp 261.666.700.,/ (1+0, 0775)2 = Rp 225.379.200 ,-
Sehingga dari perhitungan tersebut dapat diramalkan pada tahun 2015 penjualan mencapai Rp 177,50
NPV Tahun 2017 = Rp 321.666.700,,/ (1+0, 0775)3 = Rp 257.130.900,NPV Tahun 2018 = Rp 381.666.700,/ (1+0, 0775)4 = Rp 283.149.000,-
Studi Kelayakan Usaha Analisa kelayakan usaha dilakukan untuk menilai apakah usaha yang akan dijalankan secara ekonomi dikatakan layak. Pada umumnya terdapat 5 (lima) metode, namun dalam penelitian ini metode yang dipergunakan untuk mengukur kelayakan suatu usaha ditinjau secara ekonomi menggunakan metode Net Present Value, sebagai berikut:
NPV Tahun 2019 = (Rp 441.666.700,+ Rp 1.000.000,-) / (1+0, 0775)5 = Rp 304.782.800,Jumlahkan seluruh NPV pemasukan kas sebagai berikut: Rp 187,161,700 + Rp 225,379,200 + 257,130,900 + 283,149,000 + 304,782,800 = 1,257,603,500
Motode ini menghitung selisih antara nilai sekarang dalam investasi dengan nilai penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) di masa yang akan datang.
Nilai investasi 90.000.000,-
awal
adalah
Rp
Maka NPV = Rp. 1.257.603.500,- - Rp 80.000.000,- = Rp 1,177,603,500 ,-
Karena metode melakukan perhitungan penerimaan kas maka dalam tahap ini variabel yang di ramal adalah variabel penerimaan kas setiap tahunnya. Agar lebih mempermudah, berikut contoh dari metode terkait:
Karena NPV Positif, maka ekspansi dikatakan layak.
a. Contoh perhitungan yang dikatakan layak : Dalam melakukan ekspansi, UMKM menghabiskan biaya sebesar Rp 80.000.000,- untuk menyewa gedung selama 5 tahun dan biaya modal kerja sebesar Rp 1.000.000,- . Umur ekspansi yang dibangun diperhitungkan bertahan untuk 5 tahun. Maka lakukanlah analisa NPV apabila tingkat suku bunga Bank Saat Ini 7,7% per tahunnya.
Gambar 6. Grafik Peramalan Kondisi Keuangan b. Contoh perhitungan yang dikatakan tidak layak : Dalam melakukan ekspansi, UMKM menghabiskan biaya sebesar Rp 315.000.000,- untuk membeli gedung, namun pemilik ingin waktu modal kembali dalam 5 tahun dan biaya modal kerja sebesar Rp 10.000.000,- . Maka lakukanlah analisa NPV apabila tingkat suku bunga Bank Saat Ini 7.75% per tahunnya dan diprediksikan berubah.
Dalam menghitung NPV selama 5 tahun dengan tingkat bunga 7,7%. Cara menghitungnya adalah : Net Cash inflow / (1+r) n dan r adalah tingkat bunga tersebut.
5
Dalam menghitung NPV selama 5 tahun dengan tingkat bunga 13%. Cara menghitungnya adalah : Net Cash inflow/(1+r)n dan r adalah tingkat bunga tersebut
Pada tahap ini dibagi menjadi tiga bagian uji coba, yaitu: 1. Uji Struktural adalah uji coba untuk mengetahui apakah setiap struktur form yang dibuat dapat dijalankan dan tampil dengan baik sesuai dengan rancangan.
NPV Tahun 2015 = Rp 84,333,300,- / (1+0.078) = Rp 78,255,500,NPV Tahun 2016 = Rp 85,333,300,- / (1+0.079)2 = Rp 73,340,500,-
2. Uji Fungsional adalah mengetahui apakah untuk melakukan aksi sesuai dan berfungsi sistem yang dibuat.
NPV Tahun 2017 = Rp 86,333,300,,- / (1+0.080)3 = Rp 68,597,700 ,NPV Tahun 2018 = Rp 87,333,300,- / (1+0.081)4 = Rp 64,034,300,-
3. Uji Validasi dilakukan untuk mengetahui apakah output data yang dimasukan sesuai dengan data analog atau data manual.
NPV Tahun 2019 = (Rp 88,333,300,- + Rp 30.000.000,-) / (1+0.082)5 = Rp 59,656,500,-
Pengguna Sistem
Jumlahkan seluruh NPV pemasukan kas sebagai berikut:
Produk rekayasa dapat diartikan telah selesai dirancang dan telah menjadi sistem siap pakai oleh pengguna. Tahap ini pun dapat saja diabaikan apabila ada kesepakatan dengan pihak terkait, dan proses setelah implementasi sistem dianggap selesai.
Rp 78,255,490.257 + Rp 73,340,555.341 + Rp 68,597,680.244 + Rp 64,034,351.177 + Rp59,656,447.400 = Rp 343,884,524.418 Nilai investasi 350.000.000,-
awal
adalah
uji coba untuk setiap tombol program sudah sesuai dengan
Rp
Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam waktu tiga bulan yaitu terhitung dari Desember 2014 sampai dengan Maret 2015.
Maka NPV = Rp 343,884,524.418 - Rp 350.000.000,- = (Rp 6,115,475.582) Karena NPV negatif, maka ekspansi dikatakan tidak layak.
Tempat Pelaksanaan
3. Hasil dan Pembahasan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kota dan Kabupaten Bogor
Dilakukannya oleh analis dan programmer dengan melakukan pembuatan sistem berupa database dan interface sistem.
Alat Penelitian Peralatan yang dipakai dalam penelitian ini baik berupa hardware ataupun software yang dibutuhkan, berikut adalah alat yang dibutuhkan dalam penelitian yang terdapat pada Table 5 sebagai berikut:
Uji Coba Sistem Tahap ini menentukan sistem sesuai atau tidak. Apabila sistem sesuai maka programmer melanjutkan untuk mendapatkan sistem yang utuh. Namun apabila sistem tidak sesuai maka proses pengembangan sistem dilakukan (mengulang) ke tahap analisis untuk mengetahui letak kesalahan yang terjadi.
Tabel 5. Alat Penelitian
6
No
Hardware (Perangkat Keras)
1
Laptop HP Paviliun g4
Software (Perangkat Lunak)
2
Processor Intel Core i5
Microsoft Windows 7 Ultimate
3
Hardisk 500 GB
Microsoft Office 2013
4
Memory RAM 2GB
Microsoft Office Visio 2013
5
Printer Epson L110
Microsoft Visual Studio 2012 Ultimate
6
Flash Disk HP 16GB
Microsoft Access 2013
7
Modem
CorelDraw X4
diagram, ojek diagram juga dapat menampilkan struktur model system dalam waktu tertentu. Berikut adalah gambaran diagram objek pada penelitian kelayakan ekspasnsi yang terdapat pada Gambar 11. Object Diagram sebagai berikut: um : UMKM KodeUMKM : "UM001" NamaUMKM : "Konveksi Rahayu" Pemilik : "Dadang Tohirsyah" NoTelepon : "081314085277" AlamatEmail : "
[email protected]" AlamaatWEB : " - " AlamatUMKM : " Jl. Gugahsari KM.7 No.49 RT.001/002, Margajaya - Bogor
mum : MengelolaUMKM
us : User
v : Validasi
Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku-buku dan jurnal referensi yang terkait terhadap penelitian ini. Selain itu, penelitian ini menggunakan data berupa kondisi keuangan UMKM yang dimulai dari tahun 2011 hingga tahun 2014.
mu : MengelolaUser
k : KoneksiBasisData database : "DBImplementasiKelayakanEksp ansi" username : "root" password : "root"
Bahan Penelitian
kt : Keuangan Tahunan
KodeUser : "US001" NamaUser : "User" KataKunci : "user"
KodeKeuanganTahunan : "KT001" KodeUMKM : "UM001" NamaUMKM : "Konveksi Rahayu" ModalInvestasi : "50.000.000" MasaGunaInvestasi : "10" NilaiSisaInvestasi : "10.000.000" ModalOperasional : "8.000.000" Laba : "140.000.000" Bunga : "11.75" KelayakanEkspansi : "Layak"
mkt : MengelolaKeuanganTahunan
an : AntarMuka
m : main()
Gambar 11. Object Diagram Activity Diagram
Login
Use Case
Menampilkan Menu
Diagram Use Case merupakan pemodelan sistem dan menyatakan sebuah fungsi atau layanan yang disediakan. Use Case pada aplikasi ini memiliki 2 actor yakni user dan pimpinan yang akan melakukan perhitungan menggunakan metode time series dan studi kelayakan usaha. Verifikasi Password
Verifikasi Username
Mengelola Data User
Mengelola Data UMKM
Mengelola Data Kelayakan EKspansi
Logout
Memasukan Data UMKM
<<extend>> <<extend>> Mengubah Data UMKM
Login
Menghapus Data UMKM
Mengelolaan Data UMKM
Mengelola Laporan Keuangan dan Kelayakan Pengembangan (Ekspansi)
Bidang Keuangan
Mengelola Data Keuangan
<<extend>>
Gambar 17. Activity Diagram Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, sehingga masingmasing alir dapat dilihat yang diawalidengan login, decision untuk memilih sub menu, dan sistem diakhiri dengan proses logout.
Memeriksa Laporan Keuangan dan Keputusan atas Kelayakan Pengembangan (Ekspansi)
<
> Perhitungan Metode Time Series dan Kelayakan Usaha
Memasukan Data Menghapus Data Keuangan Keuangan Mengubah Data Keuangan
Memasukan Data UMKM
Pimpinan UMKM
Gambar 9. Diagram Use Case
Diagram Konteks
Object Diagram
Diagram konteks atau context diagram ini dapat menggambarkan kondisi sistem yang ada baik input maupun output serta menyertakan terminator yang terlibat dalam penggunaan sistem.
Objek diagram adalah suatu diagram yang berfungsi untuk mengatur atribut,objek dan hubungan antara contoh dalam 7
menghasilkan Laporan Kelayakan Ekspansi UMKM untuk Pimpinan UMKM.
Pimpinan UMKM
Laporan Kelayakan Pengembangan (Ekspansi) UMKM
Flowchart Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Kelayakan Pengembangan (Ekspansi) UMKM
Data User Data UMKM Data Kelayakan Ekspansi
Bidang Keuangan
Flowchart merupakan penggambaran sistem secara grafik dari langkah–langkah yang berurutan pada program.
Laporan Kelayakan Pengembangan (Ekspansi) UMKM
Mulai
Mengisi Username danPassword
Gambar 23. Diagram Konteks
Iya
Login
User
Dalam diagram konteks ini menjelaskan User (Bidang Keuangan) memasukan data-data terkait untuk melakukan perhitungan untuk mengetahui kelayakan pengembangan (ekspansi) UMKM yang dilakukan. Setelah itu sistem melakukan proses yang menghasilkan laporan kelayakan pengembangan (ekspansi) yang dapat dilihat oleh Bidang Keuangan dan Pimpinan UMKM.
B
Tidak
Mengisi Username danPassword
Halaman Utama User : 1. Data UMKM 2. Kelayakan Ekspansi 3. Laporan 4. Keluar
4
Login
1
2
3
1. Data UMKM
2. Kelayakan Ekspansi
3. Laporan
Halaman Utama Admin : 1. Menu User 2. Laporan 3. Keluar
A
1 1. Menu User
Tambah Simpan Edit Hapus
2
3
Selesai
C
View Laporan C
2. Laporan
Simpan Edit Hapus Liahat
B
A
A
Diagram Zero (Level 0)
Gambar 25. Flowchart Program
Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukkan tentang fungsifungsi utama atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal entity.
Pada Flowchart menjelaskan alur yang berada di dalam sistem yang dimulai dari halaman utama dan menu-menu lainnya. 1. Implementasi Implemenasi sistem merupakan tahap untuk menampilkan hasil yang nyata dengan proses perancangan sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Pada sistem ini terdapat beberapa menu pilihan, yaitu Form Login, Form User, Form UMKM, Form Kelayakan Usaha,dan Form laporan- laporan lainnya.
Admin (Pimpinan)
Data User 1.0 Pengisian Data User
Data User
Login
Data Kelayakan Ekspansi
User
Data UMKM
Data User 4.0 Pendataan Kelayakan Ekspansi
2.0 Pembuatan Data User
3.0 Pembuatan Data UMKM
Data User User
Form login berfungsi untuk mengidentifikasi pengguna sebelum masuk ke form Menu Utama. Sedangkan form Menu Utama merupakan menu pilihan pada Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Kelayakan Perluasan (Ekspansi) UMKM. Gambar 30 dan Gambar 31 merupakan tampilan kedua form tersebut.
Data UMKM Data Kelayakan Ekspansi Data Kelayakan Ekspansi
Kelayakan Ekspansi
5.0 Pembuatan Laporan
UMKM Data UMKM
Laporan Kelayakan Ekspansi UMKM
Pimpinan
Gambar 24. DFD Level 0 (Zero) Pada Diagram DFD menjelaskan sistem dimulai dari User yang login ke dalam sistem, kemudian User mengisi data User, UMKM, dan Kelayakan Ekspansi. Yang selanjutnya tersimpan di dalam database, dari data-data tersebut dikumpulkan dan 8
Menu laporan ini merupakan output yang dihasilkan dari aplikasi ini. Ada pun laporan yang tersedia adalah laporan kelayakan ekspansi setiap dari setiap UMKM. Berikut pada Gambar 34 merupakan tampilan laporan kelayakan ekspansi.
Gambar 30. Form Login
Gambar 34. Laporan Kelayakan Ekspansi 4. Simpulan dan Saran Kesimpulan
Gambar 31. Form Menu Utama
Pimpinan seringkali menggunakan intuisinya untuk mengambil keputusan, termasuk menentukan waktu dan kelayakan untuk melakukan ekspansi. Namun dalam menentukan keputusan, pimpinan tidak jarang yang hanya memperhitungkan kondisi keuangan saat ini. Sedangkan untuk melakukan ekspansi seharusnya dilihat dari berbagai faktor seperti arus kas, penjualan dan lain sebagainya. Dan juga dalam menentukan kelayakan seringkali hanya memperhitungkan BEP (Break Event Point) atau kembali modal, sedangkan untuk mengitung kelayakan usaha membutuhkan beberapa perhitungan.
Form UMKM terdapat pada Gambar 32, ini merupakan data yang memiliki peranan dalam mendata UMKM yang menjadi bahan penelitian. Berikut Gambar 32 sebagai hasil dari implementasinya.
Dengan adanya Implementasi Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Kelayakan Pengembangan (Ekspansi) UMKM dengan metode analisis berkala dan NPV ini, pimpinan dapat mempercepat dan memperoleh keakuratan dalam menentukan kelayakan ekspansi yang akan dilakukan. Karena dalam sistem pendukung keputusan ini menghasilkan peramalan kondisi keuangan dan suku bunga 10 tahun mendatang dengan mempertimbangkan kondisi 3 tahun sebelumnya. Selanjutnya dari hasil peramalan tersebut dihitunglah kelayakan usaha menggunakan NPV (Net Present Value) yang akan menghasilkan kondisi layaka atau tidak layaknya ekspansi yang akan dilakukan. merupakan sistem yang dikembangkan untuk membantu penentuan kelayakan pada waktu pengembangan secara berkala atau berkelanjutan terhadap UMKM. Sistem ini menggunakan bahasa pemograman Visual
Gambar 32. Form UMKM Form Kelayakan Ekspansi ini berfungsi untuk mengolah data dari kondisi keuangan UMKM untuk menentukan kelayakan ekspansi yang mereka laukan. Berikut tampilan pada Gambar 33.
Gambar 33. Form Kelayakan Ekspansi
9
Basic.NET dan software database Microsoft Access.
Memuat Trend. Jurusan Matematika Institut Sains dan Teknologi AKPRIND, Yogyakarta. Sulaiman, Herbowo dkk. 2013. Analisis Kelayakan Investasi Aktiva Tetap Untuk Melakukan Ekspansi Ekspor Bagi UMKM. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Suharyadi dan Purwanto S.K. 2008. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern Edisi 2. Buku 1. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Turban, E., dkk. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems. Andi Offset, Yogyakarta. Warsika, Putu Dharma. 2009. Studi Kelayakan Investasi Bisnis Properti. Vol. 13 No. 1: 34-37
Saran Penelitian ini menggunakan aplikasi desktop, maka penerapan dalam penelitian ini hanya dapat dilakukan oleh perseorangan atau suatu badan. Semoga penelitian ini dapat dikembangkan lagi menjadi web aplikasi yang nantinya dapat dipergunakan oleh seluruh UMKM yang dapat dikelola oleh badan usaha terkait.
5. Daftar Pustaka A, S Rosa dan M. Shalahuddin. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Informatika, Bandung. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNPAK. 2014. Buku Panduan Skripsi dan Tugas Akhir. Program Studi S1 Ilmu Komputer dan D3 Komputer FMIPA UNPAK, Bogor. Febriansyah, Fachrul Ulum. 2013. Analisis Deret Berkala Multivariat Dengan Menggunakan Model Fungsi Transfer :Studi Kasus Curah Hujan Di Kota Malang. Universitas Negeri Malang, Malang. Kemenkopukm. 2014. Targetkan 2 Persen Wirausaha Indonesia. www.seputarukm.com. 28 Desember 2014 Kusumawati, Yupie. 2011. Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Kelayakan Usaha Manufaktur Ditinjau Dari Aspek Keuangan. Skripsi. Jurusan Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro, Semarang. Linda. 2012. Analisis Dampak Kredit Mikro Terhadap Pengembangan Usaha Mikro Di Kota Semarang. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang. Noeryanti dkk. 2012. Aplikasi Pemulusan Eksponensial Dari Brown Dan Dari Holt Untuk Data Yang 10