IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PERBAIKAN MESIN PRODUKSI KERAMIK DAN GRANIT BERBASIS WEB(STUDI KASUS PT.JUISHIN INDONESIA) Elida Tuti Siregar1, Ermayanti Astuti2 1,2
Manajemen Informatika, Tehnik dan Ilmu Komputer, Universitas Potensi Utama 3 Universitas Potensi Utama, Jl. Yosudarso, Tanjung Mulia, Medan 1
[email protected]
Abstrak Sistem informasi perbaikan merupakan penerapan teknologi yang banyak dilakukan pada eraglobalisasi saat ini tidak lain untuk membantu sistem pelaporan administrasi perbaikan mesin secara terstruktur dan automatis, sama halnya pada penelitian ini dilakukan implementasi sistem informasi perbaikan mesin produksi mesin keramik dan granit pada PT. Juishin Indonesia dimana dengan dilakukannya penerapan sistem informasi tersebut untuk meminimalisir permasalah yang sering dialami dalam melakukan penyusunan laporan administrasi perbaikan mesin produksi diantaranya sulitnya dalam menginput data dengan terestruktur dikarenakan dalam penyimpanan data tidak menggunakan sistem database sehingga akan menylitkan dalam menyusun laporan dengan baik, selain itu juga sulitnya dalam melakukan pencarian data berdasarkan kerusakan mesin produksi tertentu. Dengan begitu maka tujuan penelitian ini dilakukan untuk memudahkan seorang administrasi untuk melakukan penginputan data dan juga memudahkan dalam pencarian data yang dibutuhkan sebagai informasi yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan seorang atasan.dan kesimpulan dalam peneltian ini bahwa sistem informasi perbaikan mesin produksi keramik dan granit efektif dalam penerapannya. Kata kunci—Sistem Informasi, Perbaikan, Mesin Produksi keramik dan granit Abstract The information system is the application of technology improvements are mostly done in this era of globalization is not to help the administration reporting system improvement in a structured and automatic machines, as well as in this research engine repair information system implementation and granite ceramic machinery production at PT. Juishin Indonesia where to do the implementation of information systems to minimize the problems that are often experienced in doing the preparation of the administrative improvement of production machinery including the difficulty in entering the data with terestruktur due in data storage does not use the database system so that it will menylitkan in preparing the report well, but it also difficulty in searching the data based on specific production engine damage. By doing so, the goal of this research is done to facilitate the administration to perform data entry and also facilitate the search for the required data as information in making decisions that affect a atasan.dan conclusions in this research that the information system of ceramic production machinery repair and granite effective in its application. Keywords—Information System, Improvement, production machinery of ceramic and granite. 1.
PENDAHULUAN
Received June1st,2012; Revised June25th, 2012; Accepted July 10th, 2012
PT. Jui Shin Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri keramik dan granit, Perusahaan yang beralamatkan di KIM (Kawasan Industri Medan) cukup terkemuka di Indonesia karena memiliki beberapa mesin produksi Granit dan juga memiliki beberapa mesin produksi keramik, kabarnya mesin produksi keramik mampu menghasilkan produk sekitar 1,000,000 m2/bulan sedangkan mesin produksi granit mampu menghasilkan produk sekitar 770,000 m2/bulan, tentu saja department produksi adalah divisi yang sangat berpengaruh dalam mencapai produktivitas organisasi ini dan tidak kalah pentingnya pada department Engineering karena yang menjamin lancarnya sistem produksi pada pabrik adalah sistem perawatan atau perbaikan mesin produksi yang baik sehingga produktivitas dapat dihasilkan dengan kuatintas dan kualitas yang sesuai dengan pencapain target yang diinginkan oleh perusahaan. Beberapa permasalahan yang menjadi kelemahan Pada Department Engineering adalah Sistem administrasi yang masih seringnya terlambat dan rumitnya pada penginputan laporan perbaikan mesin produksi dikarena aplikasi yang digunakan kurang mendukung dengan kondisi perusahaan sehingga menghasilkan informasi yang tidak akurat, atau seringnya terjadi proses kalkulasi jumlah sparepart yang sudah diganti atau sparepart yang sudah rusak pada laporan perbaikan mesin produksi sehingga menyebabkan kesalahan dalam pengadaan barang atau sparepart mesin produksi, beberapa kendala inilah yang menjadi terhambatnya sistem department engineering sehingga mempengaruhi tingkat kualitas pengambilan keputusan pada seorang atasan khususnya Manager dan Kepala Bagian Department Engineering dan juga dapat menghambat proses kelancaran produksi. Maka tujuan penelitian ini untuk mengimplementasikan sistem informasi perbaikan mesin produksi pada perusahan PT. Jui Shin Indonesia, dengan sistem ini akan dapat mengatasi kendala-kendala tersebut seperti penyampaian informasi kepada kepala bagian dan manager engineering secara cepat tepat dan akurat dikarenakan sistem yang dibuat berbasis web dan terkoneksi dengan jaringan, dan juga memudahkan kalkulasi dalam menentukan jumlah sparepart yang harus diganti dalam perbaikan tersebut, dan sistem juga dapat menampilkan hasil pencapaian target dalam tindakan perbaikan kerusakan pada mesin produksi secara periodik, sehingga hal ini dapat memudahkan seorang atasan department engineering dalam mengambil keputusan Karena keputusan yang baik dan tepat akan mempengaruhi tingkat produktivitas organisasi. 2.
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, menduku ngoperasi, bersifat manejerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Jogiyanto, 2001). Menurut Simkin Mark G dalam bukunya yang berjudul “computer information system for business”. Sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang bekerja secara bersama-sama baik secara manual ataupun berbasis komputer dalam melaksanakan pengolahan data yang berupa pengumpulan, penyimpanan, pemprosesan data untuk menghasilkan informasi yang bermakna dan berguna bagi proses pengambilan keputusan. Menurut Burch dan Strater dalam bukunya “informasi system : theory and practice”. Sistem informasi adalah suatu kumpulan fungsi-fungsi yang bergabung secara formal dan sistematis yaitu: 1. 2. 3.
Melaksanakan pengolahan data transaksi operasional. Menghasilkan informasi untuk menduku ng manajemen dalam melaksanakan aktifitas perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Menghasilkan berbagai laporan bagi kepentingan eksternal organisasi.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
Komponen dari sistem informasi dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 1. Lima Komponen Sistem Informasi
Dari definisi diatas terlihat bahwa sistem informasi merupakan satu kesatuan unsur (manusia dan peralatan) yang bekerjasama secara untuk melaksanakan pengolahan informasi dari mulai mengumpulkan, pengolahan, penyimpanan sampai pendistribusiannya[1]. 2.2 Website World Wide Web(WWW) atau biasa disebut dengan Web, merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Informasi Web diistribusikan malalui pendekatan hypertext, yang memungkinkan suatu teks pendek menjadi acuan untuk membuka dokumen yang lain. Dengan pendekatan hypertext tini seseorang dapat memperoleh informasi dengan meloncat dari suatu dokumen ke dokumen yang lain. Dokumen-dokimen yang diaksespun dapat tersebar diberbagai mesin dan bahkan di berbagai Negara. Bagai jejaring laba-laba, jejaring Web telah membentang keseluruh penjuru dunia. Tidak hanya terbatas pada lembaga lembaga penelitian yang ingin mempublikasikan hasil riset, Web juga banyak digunakan oleh perusahaan bisnis yang ingin mengiklankan produk atau untuk melakukan transaksi bisnisnya [6]. 2.2.1 Aplikasi Web Pada awalnya aplikasi Web dibangun hanya dengan menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Language) dan protocol yang digunakan dinamakan HTTP (HyperText Transfer Protocol). Pada perkembangan berikut, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML, antara lain yaitu PHP. Aplikasi Web sendiri dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu : a. Web statis b. Web dinamis Webstatis dibentuk dengan menggunakan HTML saja. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus-menerus untuk mengikuti setiap perubahan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi dengan model aplikasi Web dinamis. Dengan memperluas kemampuan HTML, yakni dengan menggunakan perangkat lunak tambahan, perubahan informasi dalam halaman-halaman Web dapat ditangani melalui perubahan data, bukan melalui perubahan program. Sebagai implementasinya, aplikasi Web dikoneksikan ke basis data. Dengan demikian perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator atau yang bertanggung jawab terhadap kemutakhiran data, dan tidak menjadi tanggung jawab pemograman atau webmaster. Pembangunan/pengembangan perangkat lunak pada umumnya dilakukan oleh lebih dari satu orang atau sekelompok orang (tim) walaupun tidak menutup kemungkinan dikerjakan oleh satu orang saja (untuk kasus-kasus tertentu). Masing-masing anggota dalam tim memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap perangkat lunak yang akan dibangun. Masalah yang dialami oleh Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
salah satu anggota dalam tim dapat mempengaruhi anggota tim lain dan dapat mengakibatkan keterlambatan penyelesaian perangkat lunak tersebut. Setiap anggota tim memiliki harus bekerjasama untuk menyelesaikan perangkat lunak sesuai fungsinya dan tepat waktu.
3. Hasil dan Pembahasan 3.1Perancangan DFD DFD (Data flow diagram) merupakan perancangan diagram visual yang menggambarkan alur kerja sistem secara keseluruhan yang dirancang, berikut gambar DFD sistem perbaikan mesin produksi granit dan keramik :
Gambar 2 DFD diagram sistem perbaikan mesin produksi 3.2 Perancangan Usecase Diagram Usecase diagram merupakan perancangan visual untuk mewakili listing program yang akan dirancang dimana beberapa aktor dapat diketahui apa yang harus dilakukannya, Berikut perancangan usecase diagram sistem informasi perbaikan mesin produksi yang dibangun :
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
Gambar 3. Usecase diagram sistem perbaikan mesin produksi Pada gambar usecase diagram dijelaskan bahwa seorang admin katakanlah department engineering dapat melakukan input laporan trouble shooting yang merupakan kerusakan mesin produksi yang terjadi selanjutnya juga dapa melihat laporan trouble shooting, selanjutnya seorang admin dapat melakukan input laporan perbaikan electronika dan sekaligus dapat melihat laporan perbaikan electronika dan juga seorang admin dapat menginput laporan perbaikan motoran dan sekaligus dapat melihat lamporan perbaikan motor, selanjutnya beda halnya dengan seorang atasan katakanlah seorang manager yang hanya dapat melihat laporan trouble shooting, melihat laporan perbaikan electronika dan juga hanya dapat melihat laporan perbaikan motor.
3.3 Perancangan Sequence Diagram Sequence diagram merupakan perancangan visual yang mewakili listing program yang dirancang dimana untuk menentukan apa saja yang harus dilakukan oleh sistem, berikut perancangan sequence diagram pada perancangan sistem informasi perbaikan mesin produksi :
Gambar 4.Sequence diagram sistem pada aktor admin Pada gambar sequence diagram sebagai aktivitas pada aktor admin dijelaskan bahwa seorang admin terlebih dahulu memberikan username dan password yang sudah terdaftar didalam database selanjutnya sistem akan mengirimkan pesan sukses ketikan data login sesuai dengan database lalu secara langsung sistem akan menampilkan halaman Home sebagai halaman pertama yang dilihat, selanjutnya admin dapat melihat berbagai laporan yang Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
dipaparkan seperti laporan trouble shooting mesin produksi, laporan perbaikan electronika, dan laporan perbaikan motoran, lalu admin diberikan hak akses untuk menginput laporan yang selanjutnya akan disimpan kedalam database ketika penginputan laporan selessai dilakukan maka sistem secara otomatis akan meningrimkan pesan sukses sebagai indikasi data berhasil masuk kedalam database.
Gambar 5. Sequence diagram sistem pada aktor atasan/manager Pada gambar sequence diatas dijelaskan sebagai aktivitas yang dapat dilakukan oleh seorang atasan bahwa aktor diharus kan memberikan username dan password untuk dicek kesesuaiannya yang sudah terdaftar didalam database selanjutnya ketika data ternyata sesuai maka secara otomatis sistem memberikan pesan sukses, lalu sistem menampilkan halaman home dimana dihalaman ini aktor dapat melihat berbagai laporan yang ditampilkan melalui database tepatnya pada tabel laporan. 3.4 Perancagan interface Berikut tampilan perancangan interface dari implementasi laporan perbaikan motoran seperti gambar dibawah ini :
Gambar 6. tampilan laporan perbaikan motor Dari tampilan interface laporan perbaikan motoran diatas menjelaskan bahwa laporan dapat dilihat berdasarkan periode tertentu, selanjutnya juga tampilan interface juga menampilkan langsung jumlah motor yang diperbaiki setiap periodenya sehingga hal dapat membantu secara langsung dalam menganalisa jumlah kerusakan motoran dilapangan yang terjadi lalu perangan interface diatas juga menampilkan laporan perbaikan kerusakan motor secara rinci, yang dapat dilihat per periodenya, dimana beberapa entity yang ditampilkan dari mulai tanggal permohonan perbaikan yang diajukan oleh user, tanggal mulai pengerjaan perbaikan yang dilakukan oleh teknisi, lalu tanggal penyelesaian perbaikan, jumlah lama pengerjaan perbaikan, bagian yang mengajukan permohonan, nama motor yang diperbaiki, lalu spesifikasi motor berupa Kw/Hp Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
merupakan sebagai jenis motor yang diperbaiki, lalu kerusakan yang terjadi, tindakan perbaikan yang dilakukan berdasarkan kerusakannya sampai ukuran dan jumlah kawat yang digunakan untuk memperbaiki motor tersebut, sehingga laporan perbaikan motor dapat ditampilkan secara rinci dan jelas dan tentu saja ini akan membantu mempermudah dalam urusan administrasi department engineering dan memudahkan atasan dalam menganalisa laporan yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan, dan penjelasan ini sama halnya dengan perancangan interface lainnya. Berikut tampilan perancangan interface dari implementasi laporan perbaikan motoran seperti gambar dibawah ini :
Gambar 7. tampilan laporan perbaikan electronika Berikut tampilan perancangan interface dari implementasi laporan perbaikan trouble shooting mesin produksi seperti gambar dibawah ini :
Gambar 8. tampilan laporan perbaikan electronika
4. KESIMPULAN Adapun kesimpulan hasil dari penelitian ini bahwa penerapan sistem informasi perbaikan mesin produksi granit dan keramik efektif dalam pelaksanaanya dan sangat
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
membantu dalam operasional administrasi seperti dalam penginputan laporan, melihat laporan atau mencari laporan dengan mudah, selain itu juga seorang atasan dapat dengan mudah melihat langsung perkembangan perbaikan mesin produksi berdasarkan laporan yang dapat langsung dilihat melalui komputer atasan sendiri hal ini dikarenakan sistem dirancang berbasis web dan terhubung dengan jaringan. 5. SARAN Beberapa saran yang perlu disampaikan berdasarkan penelitian ini bahwa penerapan sistem informasi perbaikan mesin produksi granit dan keramik itu perlu ditambahkan beberapa laporan lain yang masih berhubungan dengan perbaikan seperti laporan instalasi listrik atau laporan pengerjaan proyek listrik pada mesin produksi. Hal ini salah satu laporan yang cukup penting untuk penyempurnaan sistem yang dibangun. DAFTAR PUSTAKA
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
Bodnar, George H. and William S. Hopwood. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Indonesia. Terjemahan. Jakarta : Salemba Empat. Lynn Beighley, Michael Morrison. (2009). Head First PHP & MySQL. United States of America: O’Reilly Media, Inc Mcleod, Jr. Raymond dan George Schell. 2001. Management Information System. Edisi Ketujuh. New Jersey : Prentice Hall International Inc. Mulyadi, 1993. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Yogyakarta : Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Schulties, Robert. 1998. Management Information Systems : The Manager’s View. USA : Southern Illinois University. Wibawa, Yudharma. 2012. Sistem Informasi Geografis Penentuan Lokasi Pembangunan Lembaga Bimbingan Belajar berbasis Web dengan metode Brown Gibson (study kasus kota malang). STIKOM Surabaya.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)