IMPLEMENTASI PROGRAM KAMPUNG RAM H LINGKUNGAN DI KOTA PALEMBANG (Studi di Kecamatan !lir Timur U Kota Palembang)
TESIS Sebagai Salah 5atu Syarat untuk Mamperolela Gelar Maglster Saint (M.SI.)
Pada
Program Studi Magister Adminlstrasi Publlk Progrem P~ Unlversitas Sriwijaya
Oleh:
ERLIN SUSIANI NIM 20082011037
PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SRIWIJAYA AGUSTUS 2009
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Tesis
: Implementasi Program Kampung Ramah Lingkungan di Kota Palembang (Studi di Kecamatan Ilir Timur II Kota Palembang)
Nama Mahasiswa
: ERLIN SUSIANI
NIM
: 20082011037
Program Studi
: Magister Administrasi Publik
Bidang Kajian Utama
: Kebijakan Publik
Menyetujui,
Prof. Dr. WaSbodo. MA Pembimbing Pertama
Menqetahui,
Ketua Program Studi Magister Administrasi Publik
Tanggal l.ulus :
Agustus 2009
HALAMAN PERSETWUAN KOMISI PENGUJI Judul Tesis
Implementasi Program Kampung Ramah Llngkungan di Kota Palembang (Studi di Kec.amatan Ilir Timur II Kota Palembang)
Nama
ERLIN SUSIANl
Program Studi
Magister Administrasi Publik
Bidang Kajian
• Kebijakan Publik
Tanggal Ujian
25 Agustus2009 TEAM
N NAMADOSfN 0 1 Prof. Dr. Waspodo, MA
PENGUJI KetlJa
2
Ors. Tri Agus Susanto, MS
Sel
3
Prof.Dr. Kusnaka Adlmiharja
Anggota
4 ..
5
Dr. Kgs. M. Scbri, M.Si
-
-
-
Prof. Dr. Ir. Sriati, MS
-
Anggota
6
Prof. Dr. Bernadettf! Robiani, M.Sc
Anggota
7
Ora. Hj. Rcgaiyah, M.Si
Angg:>ta
TANGAN
Staf Pengajar MAP pPs Unsri Staf Pengajar MAP PPs Unsri Staf l>engajar PPS UNPAD KPS MAP l>Ps Unsri
Anggota
-
TANDA
ASAL INSTANSI
·-
-
Stat Pengajar MAP PPS Unsrl Slilf Pengajar MAP PPs Unsri Staf Pengajar MAP PPS Unsri
Palembang,
Menyetujul,
-
l.~,,.
2.~ t.
I. ..... ~
~-- ..
'
6 .. [. ..,..
J~
Ketua Program Studi Magister Ad iniStrasi Publik
I
Df. Kgs.
• Sobri, M.Si
NlP 131 918 218
~
~
.
v;.r·k~ ~
Agustus 2009
/> .:
r
-
HALAMAN PERNYATAAN
Saya yang bertanda umgan di bawah lni : Nam a
Eriin SUslani
Tempat dan Tanggal Lahir
Palembang, 08 Mei 1976
Program Studi
Maglster Administrasi Pub"k
NIM
20002011037 Menyatakan dengan sesun99uhnya bahwa :
1. Seluruh data, lnformasl, lnterpretasi serta pemyataan dalam pembahasan dan kesimputan yang disajil
serta pemtkiran sendlo dengan a~n
2. ress yang saya culls Inf adalah asll dan belum pemah diajukan untuk mendapat gelar akademilc., baik di Univef'sitas SriWIJaya maupun di perguruan tinggi lainnya.
O()mlklan pertanyaan ini d1buat dengan sebenamya den apablla dikemudlan hari ditemukan adanya bukti ketidakbenuan delam pemyataem dlatas, maka saya bersecia menerlma san'ksl akademts berupa pembatalan getar yang saya peroleh mefalul pengajuan resis lni.
Palembang,
Agustus 2009
. Yang membuat pernyataan
Erlin Susiani
NIM. 2008Z011037
Mo±o:
~e~ lucl(e 11\A.asalah .:.iele taLA. dL.seLe.scil~ ASaR. gciLalic: LA.SCd1V1• (-r'~ei~ 11&111
1M.!lst1Lt11'1 ~ll"-0 t~11ioe b~s.a &li.s~ltslltRtt.,, astll
1'14-.:ri.t berus&ll-111)
JaclLR.ciit.LCIVi slticiLc.it c:lc.i111- .scibc.ir seba9aL pe:-\-olo1Ag111itu' (AL.-"E>aqviralti : :l.5.3)
K.u-perse.1M.ba hR.Q ti\, ulll.t:LA.R. : - Ktclua o...-a~ tt.
RIWAYAT HIDUP Penulls lahir di Palembang pada tanggal OS Mei 1976 terlahir sebagai anak kedua dati tiga ber.;auoara can pasangan H. lr. [dris Sapudin can H). Rohimah. Pada tahun 1988 penulis menyetesaikan pendidikar. 5ekolah psser di Sekolah Dasar Negcri 1 Jarai Kabupaten Lahat. Pada tahun 1991 menamatl
m
di
Akatiemi Tuk:nologi Palembang pada
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Ungkungan. Dari pada t.ahun 2001 penulis men~lesalkan pendldikan strata satu di Universltas Malahayatl Fekultas Teknilt Jurusan Teknlk Ungkungan. Penulis bekerja sebagal ~9awai Negen Sipi1 di Pemelintah Kota Palembang sejak tahun 2001 bert1.19ais d\ Ballan Ungkungan Hldup Kata Palembang sampal
sekarang. Palla tahun 2008 penulls pendidikan Program Magister
mendapatii;an k.e:sempatan mengikutS
Adm\nistrasl Publik Program Pascasarjana
Unlverslt.a.s Sriwljaya Tahun Ajaran 2008/2009 darl bolan Jutl 2008 sampal bulan Agustus 2009 (Pl'09'"am 13 bulan angkatan IV kerja sama MAP Unsri dengar1 8appenas).
ABS'LRACT Fnvironmentai problems currently need >'Cril>us attention from both local and central government. Through the SlaJe Minisr~y of Environment. Indonesian t,:o"ernment respond-, envrronmemul pruhlcm-, by issmrtg the Regulali()ll of Lite State '•l1111sti) of Euviro-irnent ~"- ·' of the Y·~Ar '.?OO!'i About Towards Gree» !11dmr,'.•ia /'1 vg1nm This prog.urn i~ one of the d1Ur1~ carried out l>y the government in improving the conservation of natural resources and controlling environmental demuge. 'I he program is an instrument for supervising environment which can e11toura3e the improvement of the performance of the Municipal/Regencial Government in Implcmenrlng the Regulation of Conservation of Natural Resources and Controlling of Environmcmal Damage in their respective locality. The .Municipal Government of Palembang has Implemented the Ministrial Environmental Regulation by establishing the Program of fa1vironmentally Friendly Village (Program KampJ111g Ramulr Lingkungan) as an effort of the Municipal Government of Palembang in controlling environmental damage. This study is intended to reveal the implememation of the Program of Environmentally Friend.y Village (Program Kampung Ramah Lingkungan) in Palembang Municipality (A Srudy in llir Timur U Subdistrict in Palembang) and tltc supporting and inhibiting factors in the implementaiicn of the program. The research design used is qualitative descriptive research design supported by statistical data as tnformational complement. Data gathering JS earned out by means of in-depth interview, questionnaire distrihution, observation, documentation study. The acquired data are the11 qualitatively analyzed. The result of the study shows thai the implementation of the Program of Envlronrnentatly friendly Village in the Subdistrict of Jlir Ti11111r II of Palembang has not succeeded yet. Judging from the condition of the environment and the forms of activities being carried out by the target groups, and the participation of the society in the unplememation of the program, the implementation of the program has not been optimal yet. The causes of the failure, among others, may be due to: poor communication between responsible Institution and the implementor. lack of fund, absence of SOPs as guidance for the implementor and the target groups in callying out the existing activities, lack of society"s care towards environmental management and the development from the implementors towords the target groups is so minimal
that the participation of the society in the i:nplemenlation of the program has not been optimal. The supportive factors in the implementation of'the program is the existence of commitment from the implementors 10 carry out al i tasks imposed on them and the existence of the human resources involved whose educational background is
sutflcient.
ABSTRAK Permasalahan 1ingkungan saat ini perlu perhatian yang senus dari pemerintah baik pemerintah pusat maupun dseren. Melalul Kementerian Negara Ungkungan Hidup, Pemenntah merespon psrmasalahan lingkungan dengan mengeluarkan l:'eraturan Menter1 Negara lingkungan Hidup No.'3 Tahun 2006 tertang Program Menuju Indonesia H1jaJ. Program Menuju Indonesia Hijau merupaka"l sstah satu usena yang dllakukan pemerintah dalam peningkatan konservasi sumberdaya alam dan pengendalian kerusakan lingkungan. Program ifli merupakan suatu instrumen pengawasan lingkungan hldup yang dapat mendorong peningkatan kinelJa Pemerintah Kabupaten/Kora dalam menglmplementasi!eraturan Peri.mdang-undangan Konservasi Sumberdaya Alam dan Pengendalian Kerusakan Ungkungan di daerahnya masing-ma!>ing. PP.merintah Kota Palembang menlndaklanjuti Peraturan MenLH tersebut den9an menetapkan program kampung rarnah l1ngkungan sebagaf salah setu usaha Pe;t1erintah Kota Palembang da\am pengend21l\an kerusakan llngkungan hidup. Penelitlan lnl dimaksudkan untuk men9etahul lmplementasl program kamj)ung ramah Ungkungan di Kota Palembang (studl di Kecamatan lllr nmur JI Kot.a P11lembang) dan faktor f
ii
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penuUs panjatkan kehaalrat Allah SWT yang telah memberlkan Rahmat serta Karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis y;ing berjudul "Implementas1 Pr09ram Kampung Ramah lingkungan D1 Kot.a Palembang ( Studi Di Kecamatan Ilir Timur 11 Kot.i Palembang)". Selesainya penuli.san tesis ini tidak terlepas dari banwan dan dorongan berbagal pihak, untuk ltU penulis menyampaikan banyak tcrima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Waspodo, MA. dan Bapak Ors. Tri Agus Susanto, M.Si. selaku pembimbing yang telah b1:myak meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk dan blmbingan dalam penulisan tesis ini. 2. Ketua Program stud! Magister Adminlstrasi Publik PPs Unsrl etas memberikan dorongan dan bantuan selama pendldikan. 3. Bapak dan Ibu Dosen serta staf admlnistrasl Program Studi Maglster Administrasi Publlk P~s Unsrl atas bimbingan dan pelayanan admlnlstrasl setama penulis mengikutl pendidikan. 4. DlrektUr Program Pascasarjana Unsri besertB para Aslsten Dlrel«Ur. 5. Kapusblndlklatren Bappenas RI. 6. Wallkota Palembang yang telah memberikan lzln wgas belajar kepada penul!s guna menglkutl program gelar 13 bulan peda Program Maglster Admlnlstrasl Publlk Unlversltas Srlwijaya. 7. Kepala BLH Kata Pi!ilembang yang telah memberik.an kesemp11tm kepada penulls untuk menQikutl bJgas belajar program gelar 13 bulan Bappenas Unsrl. 8. Kedua orang tua terclnta dan saudara·saudaraku yang telah banyak berdoa dan berkorban selama Penulis menglkuti peodldikan pascasarjana. 9. Farida sormln untuk kebahaglan dan l<esedlhan yang kita jalanl selama befjuang menyelesaikan pendldlkan. 10. Teman·teman BLH terl<Jlusus "Jqbal" atas bantuan, dorongan kepada penulls 11. Teman-teman seangkatan MAP Unsrt-Bappenas 2008, semoga silaturahmi dlantara kitl tetap terjalln. 12. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan sampai selesainya tests ini. liada gading yang tak retek, demikian pula dengan tess In!, penulls sangat merwadan maslh jauh dari sempuma. Meskipun banyak pihak yang telah berperan namun berbagai kesalahan dan kekllilafan yang ada dalam tesiS lnl menjadi tanggung jawab penulis. Oleh sebab itu segala kritik dan saran untuk perbaikan sangat penulls hargai dan penulls h!rima dengan senang hatl. Akhlmya penulis berharap mudah-mudahan tesis ini bem\anfaat bagi semuanya dalam arti mendekatkan J)
Agustus 2009 Penulis
iii
DAfTARISl Ha la man
ABSTRACT ABSTRAK.............................................................................................. KATA PENGANTAR................................................................................
.
ii Iii
DAFTAR 151................................... DAFTAR TABEL................................... DAFTAR GAMBAR..................
IV
vii IX
x
DAFTAR l.AMPIRAN............................................................................... BAB I
BAB D
PENDAHULUAN................................................... A. Latar Belakang B. Perumusan Masaiah .. . .. . .. .. ••• .. .. .. .. .. .. C. Tujuan Penelitlan . .. ..
12
D.
12
1 12
Manfaat Penellt!an
TlNJAUAN PUSTKA .. .. .. . . . .. . .. . . .. .. . .. A. Landasan Teori .. 1. Kebljakan Publik .. . . . .. . .. .. . • .. . .. . .
B. C.
BAB Ill
1
.. 2. Jmplementasl Kebljakan 3. Model lmplementasl Kebijakan Publlk a. Model George C. Edward D[ b. Moctel Bottr>m..Up , •.•..• .• 4. Konsep Program Kampung Ramah lingkungan.... Penelitian Terdahulu Kerangka Pemikiran .
METODE PENEUTlAN . A. B. C.
D. E. F.
G.
H [.
13 13 13 17 21
22
25 27
33
35
39
lokasi Penelitian Desatn Penelltlan ..
..
Definisi Konsep....................................................... i>edoman Pengamatan.................. Unit Ana Iisis Populasi .. .. .. .. . .. .. . .. . .. . . Sumber Data .. 1. Informan....................... .. . . . .. .. . . . . . . .. .. . . . . 2. Sampel Jenis Data................................................................ 1. Data Primer ..
2. Data Sekunder .
..
Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Mendalam..... .. 2. Penyebaran Kuisioner 3. Observasi 4. Pemeriksaan Dokumen .. 5. stud\ Kel)erpustak.Dsn .
IV
.. .. .. .. .. ..
.. .. .. .. ..
39 40
43 44
45 46
46 46 47
50 50 50 50 52
.
53
54
.
54
54
J.
BAB IV
5. Stud1 Keperpustakaan .. .. Teknik Analisis Data .. . .. . .. . . . . . . . . .. .. .. .. . . . . . . . . . . . • . 1 Reduksl Data .. 2 Penyajian Data .. .. .. .. .. .. . .. .. . . .. .. . .. . .. .. .. .. . .. .. 3 Penarlkan Kesimpulan . ..
54 54 ss 55 56
DESKRIPSI WlLAYAH PENEUTIAN..................................... A. Deskripsi Sumatera Selatan......... B. Deskripsl Kota Palembang.......................................... 1. Geografi...
2. Demografi... B.
C.
..
..
..
..
.
.•.
3. Kondisi SOSial Ekonomi Kata Palembang................ Karakte-istik Lokasl ?enelitian........ .. t. Keadaan Demogran..
1.. Kondisl EJmnomi Kecamatan Dir Tunur I! Pafemban9.................... .. Organfsasi Pelaksana............. .. 1. Susunan Organlsasi l(ecarnat:an.
2. Susunan Organlsasl Kelurahan .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. ..
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................. A. Proses Impfementasi Program Kaml)llng Ramah
B.
..
4. Faktor•fal
..
Implementasl Program Kampung Ramah Llngkungan... Deogan ImplemenlX><.... .. . .. .. . . .. . .. .. .. . .. .. . .. . .. .. . ..
2. Sumber Dayll Finllnsiill..
3. Struktur Organisasl......................................... 4. Sikap Kelompok Sasaran.. 5. Pembtnaan Implementnr Terfladap Kelompok
..
..
..
.
1. Kornunikllsi Antilra Implementor Derlgan
Ke\ompok
66 67 68
72
81
Bl
92 119 131
131
1. Komunlkl!3i Antara Sadan Ung~.ungan Hidup
sasaran....
65
123
a. Fal
b, Faktor Pendukung........
60 61
80
Ungk.1Jn9a.n..................................... 1. Ke.t:iljal<.an Yang Oilde.alkan................................... 2. Kelom~k Sasaran......... 3. Organisasf Pelaksana.......
57 57 SB 58 60
sasaran........
2. Sumber Daya.................................................. a. Sumber Daya Manusia Yang terllbat Dalam
131 135 137 139 140
lSO 150 152
Pelaksanaan Program.. .. • .. . . . . . .. . . .. .. • .. • . . . . . . .. . 153
b. Fasifitas.......... ... .. . •• . .. .. •. . . .. .. .. . .. . •• .. .. .. • .. .. .. ..
3. Sikap
Pelaksana.................................... .... .......
v
154 155
BAB VI
KESIMPUlAN DAiii SARAN 161 A. Kes1mpulan.................................. .. 161 B. saran........................................................................ 163
DAFTAR PUSTAKA
166
LAMPIRAN..............................................................................................
169
vi
DAFTAR TABEL Halaman Tabel
1
Lembaga Peserta Sosialisasi Program Kampung Ramah L·.ng\c.ungao................................................. , .••.••.......
u
5
••••••
Lokasi Kampung Ramah Lingkungan di Kota Palembang
Tabel
2
Tabel
3
PedorrtranPengamatan....................................
Tabel
4
Daftar SumberJnforman...................................................
47
Tabel
5
Luas l\ecamatan llir 11mur ll Per Kelurahan ........................
63
Tabel
6
Pembagian wllayah admlnlstrasl K!!G5matan Ilir Timur n Palembang ······••••••••••••·····························••·····--•u.-.uuu
......
64
Tobe I
7
Jumlah Penduduk Di Kecamatan Jllr Timur II Per l<elurahan
65
Tabel
8
Jumlah Penduduk di Kecamatan Ilirlimur 11 Palembang Menun.rtlenis Pek.erjaan....................................................
66
Tabel 9
Proses Implementasi Program Kampung Ramah Ungkungan Dari Sisi Kebijakan Yang Dii
90
Tabel 10
Penanaman Pohon Peneduh atan Tanaman Htas Oleh Masyarakat..•.•...•...••.••.•.•....
113
Tabel 11
Penanaman Taoaman Apotik Hidup Oleh Masyarakat ............
113
Tabel 12
Kondisi Tempat Sampah DI Llngkungan Rumah Masyarakat ••. 114
Tabel 13
Pelaksanaan Pemilahan Sampah Oleh Masyarakat. ...............
114
Tabel 14
Pelaksanaan Pengelolaan Sampah Menjadi Pupuk Kompos Oleh Masyarakat...................... , ..•....•...•.....
us
Tabel 15
Proses Implementasi Program t
116
Tabel 16
Proses Implementasi Progam Kampung Ramah Ungkungan Dari SiSI OrganlsasiPelaksana .............................................
122
Tabel 17
Pembinaan Implemenwr Temadap Kelompok Sasaran ........... 124
8
Tahun 2007-2008 ..............................................................
H
............
u.••·············· 44
, .........................
u
vii
.......................
label
18
label
19
Dan Sisi Faktor-Faktor lingkunqan.......
Proses Implementasi Program Kampung Ramah Lingkungan .. .. ..
130
Fal
146
Taoel 20
Inform•~• Program Kampung Ramah Lingkung311 Di Masyarakat " . .. ..
label 21
Sumber Informasi lentang Program Kampung Ramah
Tabel 22
Faktor•faktor Yang Menjadl Pendukung tmplementasi Program Kampung Ramah Ungkungan ···-··"""'"""'"""''"""""""""""" 158
Lingkungan
-
-.......................................
viii
..
151 152
DAFTAR GAMBAR Hal a man Kawasan Hijau clan Terluh .................................................
3
Gambar
1
Gambar
2 Penanaman tanaman hias untuk lahan terbetas ...................
4
Gambar
3 Model Implementasi Kebijak.an George C. Edward IlI ...........
2.5
Gambar
4 Model Proses Arau Alur Menunt Smith ...............................
26
Gambar
s
Alur Pikir implementasl Program Kami:-mg Ramah Ungkungan 38
Gambar
6
Peta Wll ayah Sumatera selatan ...........................................
57
Gambar
7
Peta Wilayah Kota Pa'ternbarJg ................. ~ ............................
59
Gambar
8 Peta Wllayah l<ecamatan lftr Timur ll Kota Palembang .........
62
Gamabr
9 Struktls Organlsasi Kecamatan ............................................
72
Gambar
10 Struktu r Organisasl Kel\Jrahan ···- ..........................................
79
DAFT AR 1.AMPIRAN Hal~ma!1
Lampirari 1
Surat Permohonan Pe!1¬ 11itia...............•......•............ n
169
tampnen 2
Surat I2m Penelltian Dari Utbanglinmas....................
170
Lampiran 3
Surat Izhi Penelitlan Dari Kecamatlln Ilir Tlmur 11 Palembang ..............................................................
171
Lampi ran 4
Surat Eda ran Wallkota T~ny Pembentukan Kam pung Ramah Lingkungan ....................................
172
Lampiran 5
Hasil Wawancara Dengan Kepala Sadan Lingkun9an Hldup Kora Palembang ..............................................
173
lamplran 6
Hasn Wawancara Dengan PPT1< Program J<;impung Ramah Ungkungao ......................................................
175
Lamplran 7
11asil Wawancara Dengan Camat mr limur II Palembang
177
Lampi ran 8
Hasll WirWancara Dengan Lurah seKecamatan Dir Timur Il Pafemtiang ...................................................
178
Lamplran 9
Hasll Wawancara Oengan l<etua Rumah Tangga DI 12 Kerurahan Kecamatan IHr Timur U Kata Palembang ......
189
Lampiran 10
Identitas Dari Responden ............................................
205
Lamplran 11
Hasil Kuisloner Masyarakat Tenting Pelaksanaan Program Kampung Ramah Lingkungan .........................
207
12
Surat Keterangan Se!esai Penelitian Dari Badan Ungkungan Hlclup l
211
Surat Keterangan Selesai Peoelitian Dart Kecamatan llir Timur a Kota Palembang ........................................
112
tarnpiran
Lampi ran 13
"
l
BABI PENDAHULUAN A.. Latar Belskang Upaya umat
manusie
untuk
menyelamatkan
bumi,
diawali pada
Konferensi Perser:katan Bangsc-8.:ingsa tentang Lingkungan Hid11p Manusia, pada tc111g9al 5 Juni 1972 di Stockholm, Swedia. Pertemuan yang me>ngusung
slogan hanya setu bumi, waktu itu merupakan peswu;udan kesadaran masyarakat dunia, akan pentingnya penanganan masalah lingkungan hidup
secara
~r.;ama·sama. Setelah k.onfcrensl itu, ne<)ara-negara di seluruh dunia
rnutal terlibat dalam berbagal proses penyetamatan lingkungan. Se1un.ih negara
:erlibat dalam penilaian dan perencanaan lingkungan, mempersawkan pendapat dan keped'-11\an negara moju dan ne<}a!"a bel1<embang bagl penye1amaran bum\,
rnenggalakkan partisipasl masyarakat dan mengembangkan pr1orltas serta prinsip-prlnsip lingkungan.
Kelnginan mu1ia masyaral
hidup tidak mengenal batas witayah negara, kawasan atau benua. Semuanya berpijak pada satu bumi yang sama, yang harus kita jaga, kita pelihara, dan ktta lestarikan. Olch sebab itu, penanganannya harus dilaksanakan secara bersamasama oleh seluruh umat manusia di muka bumi ini. Namun, dta-ota luhur untuk
2
mi b
mewariskan dun1a
menerus diga'.akl<.an dan diwujudkan berseme-sama, kornitrnen Pemerintah dalam peogelola
1ingginya
capat mencerminkan penyelenggaraan penqelolaan
tingkat penyeleoggaran pemerintahan yang baik. Tanpa
pemenmeban
yang
baik
sulit
mcngh~rapkar
adanya
llngKungan h1dup yang balk pulci (Keraf, 2002:201). Mengingat
permasalahan lingkungan Kementerlan Negara
perlu perhatian ya119 serius, pemerintah
melalui
LinQkungan ~up merespoo permasalahen lfngkungan
dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.3 Tahun 2006 tentang Program Menuju Indonesia Hijau. Hljau
merupakan
penlngkatan
salah
konservasl
satu
usaha yang
sumtierdaya
Program Menuju Indonesia
dilakukan pemerintah
alam dan
pengendalian
dalam
kerusakan
lingkungan. Pnlgram lnl merupakan suatu instrume11 pengawasan llngkungan hldup yang dapat mendorong penlngkatan kinerja Pernerlntah Knbupeten/Kota dalam
mengimplementasikan
Sumberdaya
Alam dan
Peraturan
Perundan9-undangan
Konservasi
PengendaUan Kerusakan Lingkungan di daerahnya
maslng-masing. Berdasarkan
Undang-undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah dibenkan wewenang untuk mengatur dan mengurus sen
Pela~naan otonomi daercth rnenuntvt adanya kemandirian
daerah di berbagai bld.ang termasuk di clalamnya un.1san pemerintahan di bidang llngkungan hidup. Pemertntah Ooerah inempunyai kewajfban untuk rnetokukan pembinaan dan pengawasan lerlladap pengelolaan lin9kun9an h1dup. Hal itu sepem yang tercaotum dalam lamJ:iran
Peraturan Pemerintah No 38 Tahun
3
2007, Pemerintah Daerah bersama-sama st.akeholderyang ada didaerah memiliki kewajiban dan hak yang besar dan luas untuk mengembangkan berbagai strategi dan aksi lokal dalam bidang peningkatan konservasi sumberp daya alam dan pengendalian kerusakan lingkungan hidup. Pemerintah Kota Palembang menindaklanjuti Peraturan Menteri Negara Ungkungan Hidup No.3 Tahun 2006 dengan menetapkan program kamppung ramah lingkungan. Menurut Kementerian Negera Lingkungan Hidup pengertian kampung ramah lingkungan adalah suatu kampung atau kawasan ramah lingkungan yang
tertata
asri
(hijau
dan
teduh)
serta
bersih dimana
masyarakatnya memiliki kesadaran, kepedulian dan kerja keras serta komitmen untuk melakukan pengelolaan sampah sehingga berdaya guna. Kegiatan-kegiatan
yang
dilaksanakan
dalam
program
kampung
ramah lingkungan adalah 1) penanaman pohon peneduh (bisa pohon yang bersifat produktif atau tanaman hias) dan tanaman apotik hidup, 2) penyediaan tempat sampah, 3) pemilahan sampah dan pengelolaannya menjadi pupuk kompos. Kawasan asri, hijau dan teduh seperti terlihat pada gambar 1 dan 2 berikut ini
Gambar
1
Kawasan hijau dan teduh
4
Gambar 2 : Penanaman tanaman hias untuk lahan terbatas
Program kampung ramah lingkungan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Palembang bukanlah mumi
program yang dicetuskan sendiri
oleh
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah melainkan mengadopsi program yang telah dilaksanakan oleh kelompok masyarakat Kelurahan Banjarsari Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan. Kelompok masyarakat ini telah berhasil menciptakan kawasan lingkungan pemukiman yang asri dan hijau, serta melakukan pemilahan terhadap sampah rumah tangga, menyediakan tempat sampah yang tertutup serta melakukan pengelolaan sampah baik dimanfaatkan kembali menjadi suatu produk baru maupun mengelola sampah menjadi pupuk kompos. Keberhasilan kelompok masyarakat Banjarsari menjadikan kampung tersebut sebagai kampung percontohan penghijauan dan pengolahan sampah oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sejak tahun 1996. Sejak menjadi kampung percontohan, masyarakat Banjarsari
5
melalui ketua pelopor gerakan peduri lingkungan melakukan sosiaflsasi ke daerah-daerah untuk memperkenalkan kegiatan~egiatan yang mereka lakukan daJam pengel<Jla<1n lingkun9an sebagai vrujud kepedulian rnereka terhadap
lingkungan. untuk msmbentuc
suats
kampung ranmh lingkungan
drmulai dart
membentuk rukun tetangga (RT) menjedl kawasan yang teduh dan asri, dimana setlap rumah tangga (termasuk rumah toko) di kawasan rukun tetangga (RT)
tersebut rnelakukan penanaman pohon peneduh/hias dan tanaman apotik hldup, setlap rumah tangg
romah lingkungan akan membentuk suatu kampung yang ramah lingkungan. Pada Tahun 2007 melalui Bagian Pcmbangunan Sekretariat Daerah Kota
Palem~ng, program kampung rnnah lingkungan mulai diimplementasikan. Namun pada akhir tahun 2007 B.ldan Pengendaliar: Dampak Ungkungan (sekarang Badan Ungkungan Hidup) mencrima lrmpahan kewenangan untuk melaksanakan program tersebut.
6
Lan9k1:1h !)l:'ftama yang dllakul
Tim ini mt!laksanakan sosialtsasi mengemii program kampl.W"lg ramah lingkungan yang diadakan
untuk instansi rerkait (Dinas Kebersihan dan
Pemakaman, Dina.,; Penerangan Jalan, UtilitilS clan Pertamanan sat.a Sadan PembertJayaan Masyarakat Kelurahan) serta sel.Jruh Camat dan Lurah di Kota Palembang yang dllaksanakan pacla tanggal 12 Maret 2008. Jumlah peserta yang hadlr delarn soslalisasi program tersebut dapat ctmhat pada Tabel 1 dlbawah inl. Tabel 1
Lembaga Peserta So5iafisasi Pregram Kampl.lng Ramah Ungkungan
··-··- .. Jumlah Lembaga Yang Diundang
Jumlah Len'lbaga Yang Hadir
Camat
16
14
Lurah
109
93
Olnas Keberslhan dan Pemakaman Kota Palembano
1
1
Dinas Penerangan Jalan, Utilitas dan Pertamanan ...
l
-·- ···-·1
Badan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
1
1
I
Nama Lembaga
·- .
i
I
Sumber : Badan LingbJ~n H/duptallun Zfl08 (data diolah)
Dari data yang di atas terllhat hampir selurYh aparat yang terkalt dalam program kampung ramah lingkungan hadir dalam sosialisasi. Nsmun soslalisasi tersebut tidak melibatkan masyarikat. Padahal dalern mowvj.Jdkan kampung ramah
tingkungan
tidak
ter1epas
dari
partisipasi
masyarakat
dalam
7
mengimplement.asi\
Masyarakat mempunyai kepedulian
pengelolaan lingkungan,
banvak faktor
yang
menyebabkan hal terseout., karena adat istiadat, nilai-nllai sosial maupun keblasaan yang berbeda satu sama Jain. Perbedaan ini menyebabkan pandangan yang berbeda dalam
praktek-praktek pengelolaan lingk.Jngan.
Karenanya
pemerlntah perlu memberikan infomlasi akan pcntingnya untuk menjaga lingkungan
demi kel~tariannya. lidak
diikutsertakan masyarakat dalam
sosialisasi akan mengakibatkan operasionat program kampung ramah lingkungan akan terhambat. Bukanlah hal yang mudah untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat. Membangun
partisipasl
masyarakat
terlladap
pengelolaan
lingkungan,
membutuhkan kesabaran dari aparat Pemefinl:ah. Pcmcrlntah ~lam hal lnl
Badan ~ingkungan Hidup, C:amat dil!1 l.Urah harus mel1kukan pengawasan dan pembinaan temadap pelaksanaan program int, dengan melakukan pendekatan· pendekiltan kepadi warga mlsal dengan terjloln langsung ke lapangiln untl.lk mengajak masyarakat melaksanakan program kampung ramah lingkungan. Di samping mel;ikukan pendekatan-pendekat41n, Badan lingkungan Hidup telah membertksn pohon peneduh yang berslfat produktif kepada masyarakat. Program kampung ramah li119k.ungan ini ditujukan kepada semua Camat den Lurah sekota Palembang sebagai tenaga penggerak dalam wilayah kerja rnaslnq-masinq untuk mendorong mosyarai
Program kamll'Jng ramah llngkungan dapat dl}adikan tolok ukur kineija Camat dan Lurah dalam mengimpl.mentaslkan program terSQbut. Keseriusan Camat dan Lurah dalem menindak lanjuti program daihat dari jumlah kaw~an yang
8
dijadikan se\lagai l<.awasan kampung ramah Ar.gkvngan
yang
sesuai dengao
kriteria kampung ramah lingkungan yaitu kampung yang teduh dan hijau (terdapat pohon peneduh/hias dan apotik hidup), pen~iaan ternpat sampah, pemllahan sampah serta melakukan pengelolaan sampan menjadi pupuk kompos di wilayah kerja masing-masing. Mengingat program kampung ramah Ungkungan telah diimplementasikan sejak Tahun 2007
penu
dilakuklln
monitoring rerhadap kawasan yang
dlunggulkan oleh Kelurahan sebagai kawasan kampung ramah lingkungan. Melahii Surat Keputusan Walikotl Palembang Nomor "96 Tahun 2008 ~nggal 22
Aprll 2008 dibentuk tim untuk memonitnring implementasi program kampung ramah lingkungan, pen
monitoring adalah Bagian
Pemb11ngunan Sekretartat Ol!lerah ~ota Palembang. H..sil monitoring terhiildap program kampung r11meh lingkungan dapat diHhat pada Tabet 2 di bawah ini.
9
label 2
Lokasi Kawasan Ramah Ungkungan Di Kota Palembang
Tahun 2007-2008
·--r '
'
I
I No
Jumlah Kelurahan
Kecamabn
i '
1 2
3 4
s
6 7 -'--·
a
9 10 11
12
13 14
11s
J6 'I
Kertapati
6
10
5eberana Ulu I seberann Ulu 1I Plaiu Saito semat.ang Borana , l
7 7 7 4 5 11
lllrTlmur I Jlir Timur II
lllr Barat I Dir Barat I[ Gandus
I Al~.~g7Alana Lehar I Sukarami Jumlah
Kawasan Yang
Kampung
dianggap
ramah
Kampung
rantah
i
12 6 ;
5 6 7 5 4 7
109
Lingkungan
lingkungilln
(RT)
8
3
36 28 17 17 16 17
1
-(RT\-
··-··
KemunlnQ Buklt Kecll
Jumlah Kawasan yang Masuk Krib\rla
Jumlah
44 50
41 30 14
.... 11 "
io 16
36 391
--
··-· ...
2 1 1 4
5 2 2 l 2 .........
4 2 1
-
l l
33
SIJmber: Baglarl Pembangunan Selrret811i1tDaerBh K
Data pada label 2 menunjukkan kawasan yang mem~hi persyaratan scbagai kampung ramah lingkungan baru 0,08% dari 391 kawasan yang termasuk sebilQili kawasan kampung rnmah lingkvngan oleh k11lurahari. Ini
menunjul
oleh kelurahan belum memenuhi kriteria sebag.al kawasan kampung lingkungan. Olllhat dari kegiatan-kegiatan yang ada dalam program kampung ramah
10
lin9kun9an belum dilaksanakan. 5eperti Kawasan yang diunggulkan belum tecun dan nijau, masin banyak rumah tang9a tidal< mempunyai tananam peneduh serta tanaman apotik hidup belum dilaksanakan oleh s.etiap nJmah anggot.a masyarakat mela1nkan masih ditanam pada lahan kosong mllik w;irga .. Tempat sampah mas1h banyak yang udak mempunyai tutup. Sampah rumah tangga masih tercampur antara sampah basah dan sampah kering. Sampah basah
belum dikellilla untuk menjadi pupuk komoos.
Merujuk Instruksi Walikota Palembang dalam rapat yang dipaparkan oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Koti Palembang l:inggal
13 Mei 2.00B, mengharapkan di setiap kelurahan yang tersebar di 16 Kecamatan mempunyal minimal 4 lol
lokisi RT baru sebagul kawasan kampung ramah llngkungan dan berlanjut pada t:ahun-t5hun berlkutnya. Dari jumlah kelurahan yang ada di Kota Palembano yaltJJ 109 kelurahan, seharusnya kawasan yang terbentuk ll@bagal kampung ramah llngkungan sejak Tahun 2007 adalah sebanyak 436 kawasan. Dari Tabel 2 di atas menunjukkan jumlah kawasan yang telah memenuhi kriteria sebagal kawasan kampun(J ramah lingkungan baru 33 kawasan dibandln9
11
Berdasarkan permasa\ahan di atas, maka penulis tertarik mene1it1 dan mendesl
Pcrtlmbangan dilaksanal
hanya 2 kawasan
(RT) yang memenut-i kriteria sebagal kawasan (RI) kampung ramah llngkungan. Namun Ke£amatan Ilir llmur Il Kota Palembang dalam lomba kawasan (RT) kampung ramah lingkungan yang dilaksanakan oleil Badan Ungkungan Hidup pada tshun 20()8 Kecamatan Illr Tlmur II Kota Palembang dlnyatakan sd>agai kawasen (RT) kampung ramah lingkungan 12rbaik. Hal ini sangat kontras dlmana Kecamatan Illr llmur U Kota Palembang memiUki kawasan (RT) yang terbaik tetapi di Kecamat.an llir Timur U Kota Palembang juga masih banyak
kawasan (RT) yang belum m9"l11N.Jhi kritvrill ~gii ramah lingkungan.
kawasan (RT) l
Dengan melakukan penelitian pada lokasl yang teian
memenuhi kriteria sebagal ~wasan (RT) lcampung ramah lingkungan dan di kawasan (RT) yang belum
memenuhi kriteria diharap~.an dapat menjaWab
permasalahan yang t2rjadi dalam penglmpktmetltasiiln program kampung ramah lingkungan. Unt\Jk itu peneliti akan merurnuskan peneiitlan dalam sebuah judul "Implementasi Program Kampung R.!mah U'lgkunganDi Kota Palemb8ng (Studi
Oi Keamotan !fir Timur U Kola Palembilng).
12
B. Perumusan Masalah
Dalam menyelesaikan pennasalahan 1ingkungan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemenntah tetapi melainkan juga harus dilakukan oleh senap warga masyarakat, karenanya penulis merumuskan permasalahan yang akan
ditelaah dalam pcnelitian ini adalah : 1. Sagalmana implementasi program kampung ramah lingkungan d• l
c. Tujuan llet>eral)a tujuan yang ingin diet1pal dalam peneli\.ian inl adalah :
1. Untuk mengetahul lmplementasl program kempung ramah lingkungan di Kota Palembang 2. Untuk mengetahul faktor-faktor yang m"'1jadl pendorong dan pemghambat implementasi program kampung ramah llngkungan D. Manfaat Penelitian
Beberapa manraat yang depat dlpero4eh dari penelitlan ini imtara lain : 1. Se.cara teoritis, diharapkan penelltlan ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan studl kebijakiln publik, terutama yang berkaitan dengan proses implementasi kebijakan publik. 2. secera praktis. penelit:ian ini dlharapkan dapat membertkan informasi penling dalam terwujudnya suatu kampung ramah lingkungan. Pisamping itu, diharapkan dapat menjadl referensl bagl pejabat pUblik dalam mengevaluasi dalam mewujU
13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Pada
bab lni
akan membahas tsorl-teon
yang berkaitan dengan
permasalanan yang akan diteliti. Teori dalam suatu penelitian dl9unakan unruk menganalisis pennasalahan yang timbul sehingga didapatkan keterkaitan antara fakta·fakt.a yang ada di Japangan dengan permasalahan yang timbul. Dengan begitu teori·teori yang akan diurail<.an antara lain kebljakan publlk, implement.as! ke'DIJakan
publlk, model lmplementasl, k.o1'1541p program kampung ramah
llngkungan dan partis!pasl masyarakat 1. Kebljalcan Publik
Thomas R.Oye (dalam Islamy, 2004:18) mendeflnlslkan kebljakan publik sebagal "whatever governments choo/;g to do or not to do". Sinada dengan Oye, Nugroho (2003:54) mengartlkan l<ebijakan publlk sebagai hal· hal yang dlputuskan
pemerintah untuk dlkerjakan dan hal-hal yang
diputusl(an tidak dlkerjakan atau dil'arkan. Kebijakan di satu plhak dapat berbentuk suatu usaha yang komplek.s dari masyarakat untuk kepentingan masyarakat dilain pihak l<ebijakan merupakan suatu teknlk atau cara untuk mengatasl konfllk
(Thoha,
1986:58). Kemudian Eston dafam Islamy (J004; 151-:ZO) memaknai l<ebijakan publik dengan pengalokasial"I nilai·nilal kekuasaan untuk seluruh masyarakat
yang keb11r<1daannya meoglkat. Sihlngga OJkup pemerintah yang melakukan
14
sesuatu yang sah untuk masyarakat dan bentuk dari sesuate yang dipilih oleh pemerintah tersebut merupakan pengalol
Senada dengan hal tersebut, kebijakan publik menurut Anderson (dalam Islamy, 2004:19)
adalah k<:bijakan-kebijakan yang dibangun oleh
badan·badan dan pejabat·pejabat pemerlntah, implikasi dari pengertian kebljakiln ini adalah bahwa :
1) kebijakan publik selitlu mempunyai tujuan
tertentu atau mempunyai tindal
4) kebijakan
pub!lk lbJ bisa bcrsifat positlf dalam arti merupakan tlndakan pemerintah mengenal segala sesuatu masalah umintu, atau bersifat negatif dalam arti merupakan keputusan pcjabat pemerfotah unllJk tidal< melakukan sesuatu, 5) ksbijakan pemerlntah li4ltidilk-tidaknya dalam arti yang positif didasarbn pada
peraturan
perlJlldangan
yang
bersifat
memaksa
( otoritatifJ
(dalam Winamo, 2<102:18-19}. B.G.Peters
(dalam Keban, 2008:57) mendefinisikan kebijakan publik
dGngan 511jumlah berbagai
lembaga
aktMtas pemerlrltah, balk secera langsung maupun yang
mempengaruhi kehidupan masyarak.at. Dari
banyaknya pend;ipat ahli, Islamy menyimpulkan biVlwa kebijakan publlk adalah serangkaian tindakan yang ditetapkan clan dilaksanakan atau tidak dilaksanakan oleh pemerinbh yang mempunyai l\ljuan atau birorientasl pada tujuan tertentu untuk kepentlngan seluruh masyarakat.
15
Berdasarkan
pendapat beberapa
ahli
di
atas
maka
penellti
berkesimpulall kebijakan publlk dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau serangkaian tindakan yang akan dipllih pemerlntah untuk diimplementaslkan guna menyelesaikan masaleh-masalah yang timbul dalam masyarakat. Dimana kebljakan birliebut mengandung tujuan dan langkah-/angkah untuk mencapai tujuan. Dalam proses menge1uarkan suatu kebijakan publik. Dunn (dalam Vousa, 2007:21) menetapkan beberapa tahapan yang harus dllakukan yaltu: 1) Penetapan agenda kebljakan (agenda settfndJ 2} Formulasi kebijakan (po/icy formulatio!iJ
3) Adopsi kebijakan (policy adoptiorf) 4} Implement!si kebijakan (policy implementatlori) S) Penilalan kebijakan (po/fy assesmen(J. Dalam penet.apan agenda kebljakan harus dlrentukan terlebih dahulu menetapkan masalah publlk yang akan dlcarikan solusinya. Pada hakekatnya permasalahan ditentukan melalui suatu prosedur yang dinamakan problem stTIJct.uffng. Menurut Peter (dalam l<eban, 2008: 57) suatu isu kebijakan dapat menjadi agenda kebljakan bila 1) memifikl efek yang besar terhadap masyarakat, 2) memlluat analog dengan cara mengumpamakannya dengan kebijakan yang telah ada, 3) menghubungkannya dengan slmbol-simbol naslonal/politik.
4) terjadinva kegagalan JNsar (market l~lluni'J dan
terseclianya teknologi untuk menyelesalkan masalah publik. DI tanap furmulasl kebijilkan dliden\ifikasl kemungklnan kllbijakan yang dapat digunakan ootuk memecahkan masalah. Peramalan suatu
16
untuk memberikan infomlasi l<.ondisi yang mungkio
masalah digunal<.an
tef1adl di masa yang ekan dataog. Mengidentifikasikan
kemungkinan
kebljakan yang akan digunal<.ao dalam memecahkan masalah digunakan suatu prosedur forecastingguna memecahkan masalah yang diikuti dengan l<.onsekuensl dari seuap pillhan kebijal(an yang dipllih. Oalam tahap adopsi kebijakan dltenrukan pilihan kebijakan melalui dukungan stakeholder. rahap implementasi kebijak
tahepan kebljakan
dimana kebljakan tersebut telah dilalcsanalci!n oleh unit-unit administrasl tertentu
dengan
Implementasl
memobilisaslkan dana d•n sumberdaya yilng
kebljakan
ada.
bemubungan dengan berbagal keglatan yang
dlarahkan pada reallsasl program (Godgn dalam Kebiln, 2008:76). Seoning administrator mengatur cara untuk mengorgenisir, mengint.erprewlkan dan menerapkan kebijakan yang telah diseleksi. Dengan begitu aanlnistrator dapat
mengatur
melaksanakan
sumberdaya,
program.
unit-unit dan
Interpretilsi
dllakllkan
metode-rnetode uotuk berkenaan
dengan
meot'erjemahkan bahasa at11u istilah-istlah program kedalam rencanarencana dan petuojuk-petunjuk yang dapat dit8rima dan feasible. C>llanjutkan dengan menerapkan lnstrumen-Jnstrumen, mengerjakan atau memberikan pelayanan rUtln, mel11kukan pembayaran-pembilyaran. Tahapan akhir dari pembuatan kebijakan adalah melakukan penilaian terhadap kebij1kan.
Penllaian d"ilakukan unb.lk melihat apakah unit-unit
pelaksana telah mel11ksanakan sernua proses imp!ementasi sesual dengan apa ynng telah ditetapkan.
17
2. lmplementasi Kebljakan Irnplementasi kebijakan adalah tindakan-tindakan yang dilakukan balk oleh
individu-individu
atau
pejabat-pejabat
atau
kelompok-kelompok
oemenoteh etau swasta yang diarahkan pada tercapainva tujuan-tujuan yang telah digarisl
menyatakan
implementasi kebijakan sebagai pelaksanaan keputusan kebijaksanaan dasar, biasanya dalam bentuk undang-undang namun dapat pula berbentuk perintah-perintah atau keputusan-keputusan eksel
badan
peradilan.
lazlmnya
keput\16111
mengldentiflkllslklln masalah yang login dlatasl, rnenyebutkan tUjuan at.au sasaran yang lngln d'"pal dan berba91I
rersebut
secam tegas cara
untuk
menstrukturkan lll:au mengatur proses lmplementasi. Dari penjela.san diatas, dapat di&lmpuikan bahwa Implement.as! adalah semua tindnkan yang dlambll untuk moocapal tujuan yang telah ditetapkan. Dengan begitu ada bllberapa langkah yang dapat dllakukan dalam mengimplementasikan kebijakan yaitu langsung mengimplementasikan dalam bentuk program-program atau melalui formulas! kebijakan turunan dart kebij11kan tersebut. KebiJakan publik dalam beritul\ Undang-undang atau Perda adillilh jenis kebijakan publik yang memerlukan kebijakan pubtik penjelas atau yang sering diisdahkan sebagal peraturan pelaksanaan. (Nugroho, 2003:158).
18
Nugroho (2003:119), menjelaskan bahwa implementasi kebijakan adalah hal yang paling berat:. Karena kcrapkali masalah-masalah yang tidak pernah ltita duga sebelumnya tldak pernah muncul ketika dilakul
proses implementilsl. Selain ltu konsistensi implementasi suatu kebljakan juga sering menjadi masalah dl lapangan. Masalah y1111g pentlng dalam implementasi menurut Wiliam (dalam Yousa, 2007:74) adalah proses memlndahkan suatu keputusan ke dalam keglatan
atau
operasional
dengan csra
tertentu. Tindakan proses
memlndahl\an keputusan ke dalam kegiatan, mencakup usaha-usaha untuk mengubah keputusan-keputusan menjadl tlndakan·tlndal\an openislonat dalam kurun waktu tertentu maupun dalam rangka melanjutkan usaha-usaha untuk men<:apal perubahan besar clan keel! yang dltetapk.an oleh keputusan kebljakan. Implementasl kebijakiin tidak akan dimulai sebelum tujuan dan sesaren
ditetapkan
atau
dlldentlfikasikan
oleh
kepulllsan-keputusan
kebijakan. Implementasl dlpandang sebagai sebuah prOSti inbaraksi antara suatu perangkat tujuan dan tindakan yang mampu untuk mencapalnya. Wlbawa ( 1994: lfi) menerangkan bahwa ada 3 komponen dasar d;ilam mengimplementasikan kebijakan publik yaltU 1) sasaran yang spesifik.
tujuan yang lues,
2)
3) cera mencapai s;1itlran. Cara mencapai sessren
berk.aitan dengan siapa pelaksananya, jumlah dan sumber dana, kelompok sasaran, program pelaksanaan dan pengukuran l«!berhasllan atau kinerja kebijakan.
19
Program mengandung rumusan yang lebih operasional dlbandingkan de!'lgan perencanaan. Menurut Jones (dalam Marniaty, 2006:18) menyatakan bahwa implementasi merupakan penerapan yalt\J "suatu lcegiatan yang dirnaksudken untuk mengoperasikan program. liga kegiatan berikut adatah pllar·pllar atau dimensl·dimenslnya : pengoiganisasian, interpretasi dan penerapen
soatu
kcgiatan". Pengorganisasian menurut Nugroho (2004:163),
adalan struktur organisasi, desain pekerjaan dan pengembangan kapasitilS sumberdaya manusia. Masih menurut Jones, interpretasl adalah pemahaman terhadap kebijakan yang akan dilaksanakan dan penerapan m8'Upakan cara menghantarkan kebijakan t:ersebut kepada masyalilkat melalui beberapa tahapan (Mamiaty, 2006:18) Program yang telah dit:elBpl
lmplemenlllsi
dilaKsanakan. Perserikatiln bangsa-bangsa (dalam
Mamiaty, 2006:18) memberi pemahaman secara mendasar teman9 pnigram. Pengertlan yang terkandung dalam suatu program yaitu sesuatu yang dieml>antan dan membentuk
suatu akl:ifitas soslal yang terorganisir pada
tuJuan tertentu, yang teri>atas pada ruang dan waktu.
Melalui perspektlf etik
Mamlaty,
2006:20), tidak ada program yang dapat
20
menyelesaikan semua saseran yang diinginlcan, t:etapi paling tidak program
msmpu menjadi arah kemana sasaran proyek ditetapkan dan bagaimana mencapai serta untuk kepentingan siapa implemeritasi program. Edward {dalam Winamo,
2002:127),
mengatakan
bahwa bila
l<ebi~n-kebijakan ingin diimplementasikan sebag
mungkin mengal11mi
kegagalan. Gow dan Moss (dalam Keban, 2008:78)
mengungl
2) kelema~
itu adalah 1) hambatan palltlk, lnstlbJsl, 3) ketidakmamp1.1an SOM
di bldang teknls dan admlnistratff', '4) kekurang
kurangnya desentralisasl din pat1lsip1si, 6) pengaruran w11ctu,
7) Sistim
informasi yang kurang mendukung, 8) pert>edaan agenda b.Jjuan antar alc:l:Or, 9) dukungan yang lx!rklll;inambungan. Semua hambatan iru dapat dibedakan atas hambatan dalam dan darl luar. Hambatan dalam menurut Kebiln (2008:78) adalah ketersediaan dan kualitas input yang digunakan sepetti sumberdaya manusia (SOM), dana,
struktur e>r9ani5a,i, informasi, saramt dan fasilita5 yang dimiliki, serta atLran, sistim dan prosed\Jr yang harus digunal(an. Sedangkao hambatan dari luar
adalah lillmua kel
proses implementasi sepertl peroruran atau kebl}akan pemerintah,
kelompok sasaran, ekonomi, politik,
krodi$i
505ial budaya.
21
3. Model Implementasi Kebijalcan Publlk Guna mengimptementasikan sual1J kebijakao diperluk.an suatu model implementasi kebijakan. Keberhasllan suatu kobijakan dipengaruhi oleh barrfak faktor. Karenanya diperluklln suatu model untuk memperlihatkan implementas.i
suatu kebijakan dllaksanakan. Model digunakan untuk membaotu mengana~s.is permasalahan yang timbul dalam penelitian berdasarkan f~·fakta yang ada di lapangan. Sehingga permasalahan yang tlmbul dapet dipecahki!n dengan bantuan model tersebut. Berdasarkan sifatnya model implement3si kebijakan tert>agi menjadi 2 bagian yaitu model top-down dan bot.t.onNJP(Agustino, 2006: 140). Menurut model trpc/Qwn lmplementil&i l«!bij;ikan dilakul
tindakan para peaksana (adminlstraror atau blrokrat) sesual dengan prosedur serta tujuan yang telah dlgariskan oleh p•a pambuat kl!bijakan di tingkat pusat: (Agustino, 2006:140) Implementaii kebijakan bottom-up adalah sebuah proses pembuatan keblJakan dan kemungkinan pemberdayaan temadap pihalc-pillak yang dianggap targ€t dari ke~ub.lsan. Implementasl ~up beriSi berl)agai strategi dari blrokrasi garls depan dalam memecahkan persoalan sehari-hari (Lipsky dalam Parsons, 2006:469). sebagai berlkut :
Model-mod~ implementasi kebijakan tersebut adillilh
22
a. Model George
c. edwanl lll
Model kebijakan ini temiasuk dalam kebijakan yang ber!;ifat topdown.
Dalam model ini diper1<erntlkan empat
variabel yang sangat
rnenent•.1ka'l keberhaslen suatu implementasi kebijakan (Agustil'l0,2006:150). Variabet-v11riabel tersebut adalah : 1) Komunikasi, menurut keberhasilan peocapalan
model ini komunikasl sangat menentukan tujuan dari implementilsi kebljakan publik.
Implementasi yang efektif Wjadi apabt1a para pembuat kebijakan sudah mengemhul apa yang aka n merel«I kerjakan, ii pa Vil ng menjadi ll.tjuan kebijakan dan target sasaran kebiJakan (urget grouP) ;ehingga akan mengurangi distorsl infurmasi. Menurut Edward lD indikiltor keberhasllan komunll
a) Transmlsi, diartll
23
a). Staf, sumbcr daya utama dalam implementasi kebiJakan adalah tersedianya staf. Kegagalan yang sering terjad1 dalam implementasi keb1jakan salah satunya karena staf yang tersedia tidal< menGukupl ditambah lagi staf tersebut tidak mempunyai keterampilan dan keahlian untuk menglmplementasikan kebijakan. b). lnformasl, seorang Implementor harus mengetahui apa yang mereka
kerjakan pacla saat mereka diberi perintah untuk rnelakukan suatu kebijakan. e). Wewenang, kewenangan yang melekat pada diri Implementor narus bcrsltat formal unlllk dijadikan pedoman dalam mengimplementaslkan svatu kebljakan.
d). Fasillt.as, tersedlanya staf yang memadal dan ber1
(Agustino, 2006: 153). Seorang implementor disamplng harus mengerti apa yang akan dilakukan, tetapi juga harus mempunyai memilikl kemampuan untuk
meliiksenakan
k&bijakan
tel'Silbut agar dalam
pelal<.sanaannya tidal< bias. Edwflrd III menjelaskan bat?Na terdapat dua hal yang harus diperhatlkan pada variabel disp!Kisi yaitu :
24
(I). Pengangkatan
birokrat,
bahwa
pemilihan
dan
pengangk.atan
implementor hsrus ornng-orang yang memiliki kemampuan untuk menglmplementaslkan kebijakan yang telah ditetapkan. b). Insentif, hal ini menjadi faktor pcndorong bagi seorang implementor untuk melaksanakan suatu kebijakan dengan bail<. 4). Struk.tur Birokrasi, menurut Edward Ill lmplementasi kebijakan suatu hal yang kompieks yang mem1ntut adanya kerja sama banyak orang. Ketika struktur birokrasl tldak kondustf pada l<ebijal
kebijakao yang t:elah
diputuskan sK1111 polltlk deng;m jalan melakukan koordlnaisl yang b;ilk.. Dua karakterlstik yang dapat menlngkatl
25
G<1mbar 3
Model implemcntasi kebijakan George C. Edward 111
Communication Resources Implementation
Dispositions
Bureaucratic
Strucll.lr
Sumbcr : Edwards W dalam Tadl)an b. Model /klttOnr-Up Model Inf dfkembangkan ofeh Brian smith (Mamlaty, 2006:24) yang memandang lmplementasi sebag;il proses atau alur. M11del ini melihat proses kebijakan dari perfektif perubahan sosial dan politik, dlmana keb~akan yang dibuat oleh pemenntehan
bertl.ljuan untl.lk mengadakan perbaikan atoo
perubahan dalam masyarakat sebagai kelompok sasaran. Menurut model ini
implementasi kebijakan dipengaruhi oleh 4 variabel yaitu : 1) Idealized policy, yaitu pola intcraksi yang diidealisasikan oleh perumus kebijakan dengan tuju<1n mendorong, mem~ngaruhl dan m1;1rangsan9 target
group untuk melal<sanakannya. 2) Target group, yaitu bagian dari policy s/11kehokfer yang dlharapkan dapat rnenqedopsl pola-pola interaksi sebagaimana diharapkan o!eh perumus
keblj11kan
26
org<1niSiiSi, yaitu
3) lmplemenling
pelaksana atau
badan-badan
unit-unit
birokrasi pernertntah yang bertanggung jawab dalam tmplemcnrasl kebijakan 4) environmental {;Ktors, yaitu
mempengaruhi
unsur-unsur
di dalam
lingkungan yang
kebijakan (seperti aspek budaya,
irnplementasi
sosial,
ekonomi dan politik). llilgaimana kehidupan SQSial masyarak.at dalam suatu lingkungan yang menjadi kebijakan dlpengaruhioleh budaya-budaya lokal. Kemudi11n aspek ekonornl polltik membahas t:antang implemen~asl suatu kebljakan tidak bisa lepas darl kepentingan masing-mesing pillak yang terkait dalam l:ebijakan tersebut. [nteraksi kepentingan diposl&ikan dalam tal:3ran politik. Selaln itu mottvast ekonomi dapat juga mempengaruhi lmplementasl kebljakan. Model lmplementasi rnenurut Smith dapat dillhat pada g~mbar 4 di bawah lnl. Gambar 4
Model Proea atau Alur Men11ut Smith
. Im plementasl Organization
Polley
-
.
Target Group '
Making
Proses
rl
Polley
I
'
li
Environmental Factors
[
I Sumber : Smith dalam Tachjan
Tension
ldeafized Policy
-t
Feedback
'
I
l
Transaction
.,,.....-
~stitutlons
27
4. KOnMPPrograrnKampung Raimh lingkpnpn 5ebelumnya teJah dijel~xan kampung ramah lingkungan mempunyai
makoa suatu kampung atau kawasan ramah lingkungan yang tertata asrt (huau can teduh) sert.a bd~ih domana masyaral
bertujuar. supaya masverakat
berperan serta secara aktif dalam pengelo!aao llngkungan yang dlmulai dari rumah sendirl, m~ingkat dalam satu rukuf\ tetangga, rneningkat lagi menjadi satu rukun warga dan akhimya mencakup satu kelurahan. Keglatan·keglatan
yang terdapat
dalam
program
kampung
ramah
llngkungan adalah : a.
Penanaman pohon peneduh/hia.s dan apotjk hidup. Penanaman potion peneduh yang dimulai dari sedep rumah. Jenls
tenarnan yang dltanam sebaikflya tanaman yang bersifat produktlf misal tanaman
bueh-buahen
Perrnasalahan
yang
serta
dihadapi
dapat juga
menanam
pada pemukiman
tan<:1man
perkotscn
hlas.
adalah tidak
tersedianyci lahan/tanah untuk. memitiki tanarnen yang berfungsi sebagai peneduh.
Untuk rnengatasi pemiasalahan tersebut brsa dilak~kan dengan
menanam tanarnen dengan pot yang besar atau drum, atau bisa juga dengan menggunakan pot gantung atau kreasi lain. Bisa juga dengan meletakkan
pol·pot diatas drainase yang tertutup atau apebila drainase yang ada jenis terbuka dapat me!etakkan besi peny.:mgga di atas drainase tersebut sebagai tempat untuk rneletakkan
pot tanaman hias. Warga juga harus menanam
28
tanaman obst-otatan atau rnembeat apotik hidup. Setiap warga diwajibkan untui< memehnara tanaman dan ketrersihan di sekitar rumah masing-masing, t1dak boleh ada sampah yang bsrserakan baik ito di halaman rumah maupun di jala11an. b. Penyediaan Tempat Sampah
Menurut Tan1ung (dalam WNW· astrlanj.wordpress.com)
sarnpah
adalah sesuat\J yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemlliknya aiau pemakai semula. Sampah adalah benda-benda yang sudah tldall terpakai tagl bi!ik ber1.1pa bahan buangan yang berasal dari rumah tangga maupun pabrtk
sebagal sisa proses produl<sl. Pengertian sampah menurut Azwar (dalam Sullsty0r1nl, 2005:n)
adalah sebaglan dart sesuatu yang Udak dlpakal, tidal< disenangi at:au sesuatu yang narus dlbuang, yang urnumnya wasal dar1 keglitan y;ing dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan industl'i), tetapi bUkan blologis (karena human waste tldak t-ennasuk dida~mnya) dan umumnya bersifat padat 5edangkan menurut Undang-undang pengelolaan sampah nomor 18 Tahun 2008, samJHlh adalah sisa keglatilfl senar1-har1 man~a dan/ata1.1 proses alam yang berbentuk padat, Sumoor sampah bisa berasal dart rumah tangga, pasar, warung, kaotor, bangunan umum, industri dan Jalan.. Dalam Undang-w)dang Pengelolaan Sampah No 111/2008 sampah berdasarllan jenisnya terdiri dari
sarnpah
rumah tangga, sampah sejenis sampah rumah tangga dan sampah speslfik. Sampah rumah tangga adalilh sampah y;ing be.rasal dar! kegia~n 11ehari-hari
rumah tangga tetapl tidak tennasuk tinja.
29
Perkembangan dan pertumbuhan peoduduk yang pesat di daerah perkotaan mengak1batkan ctaerah pemul
sampan. Fal(t:or yang mernpengaruhi jumlah sampah seteln aktivitas penduduk antara lciln adrbaga dengan sampah rub/Jlsll.
2. Tempat sampan
terbuat
dari
bahan yar.g mudahkan dlberslhkan oan
tidak mudah busuk. 3. Tempat sampah harus te."tutup sehingga tidak menarik serangga atau binatang·binatany lainnya seperti tikus, kucing dan sebogainya.
4. Leblk tempat sampah heres di luar rumoh
untuk dijangkau petugas
kebersihan (Engang, 1993: 100). Meourut Rudianto dalam Huripno (2008; 27), tempat sarnpah yang terboka akan menimbulkan populasi lalat sehingga penyakit diare al
30
c. Pemilahan sampan dan Pengelolaannya Menjadl Pupulo'- Kcmpos Menurut Entjang ( 1993: 100) sampah biasanya terdin dari sampah garbage (organik) dan sampah rubbish (anorganik). Sampah garoage adalah sisa-srsa pengolaha1 ataupun ssa mal
dari dapur, sayuran, kullt buah.
Sedangkan sampan rubbish adalah bahan-bahan sisa pengoahan y1:1ng tidal< membusuk. Sampah jenls ini pada t1ngkat rumah tangga, mlsalnya ben.ipa barang-barang yang tsrbuat dan plastlk, kaleng, kavu- Perlakuan terhad11p
sampah rubbfsh dengan jalan 4R ( Red11ce, Reuse, Recycle, dan Replant) atau memanfaatk.an l<emball
sampah
tersebut. Mlsal kaleng-kaleng
dapat
dlkrcaslkan menjadl pot tanaman hlas warga ltu sendlr1, plastlk-plastik bel
pembuatan pupuk kompos.
31
Manfaat dari pupuk kompos tersebut dapat di)adikan pupuk tanaman warga itu sendiri. f'upuk kompos yang dhasilkan dalam jumlah bescr dapat dijual sebagai nilai tambah bagi warga sekitar. Pengelolaan lingkungan tidak biS
pemerintahan
yaitu
adanya
pertislpasi
masyarakat.
?artisipasl dapat berbentuk dukungan at.au penoklkan. Begllll juga dengan progam kampung ramah lingkungan, keberhasllan
program inl dltenrukan juga darl peran serta masyarakat. Karena keglatan· keglatan yang aoa di dalam progam kampung ramah llng'kungan dllakukan langsung oleh masyarai
2007: 13). Pt1rtlsipiil dapat juga diartikan sebagai kesediaan untuk mernbantu berhasUnya setiap program sesuai kemampuan setlap orang tanpa berarti mf!llgorbank.an kepentlngan dirt sendiri (Mubyarto dalam Ruhimat, 2007:13). Davis dan Newstrom (1996:37) mengatakan bahwa partisipasl adalah suatu dorongan mental dao errnisiOnal yang men99erakkan mereka untuk
bersama-sama mencapai tujuan dan bersema-same bertanggung Jawab.
Dan pengertian diatas parmipasl dapat dimaknal
seb119<1i benl\Jk
keteriibatan masyarakat baik pribadl maupun k.elompok yang dilakukan
32
dengan k.es<1daran sendiri untuk. melaksanakan suatu kebijakan pemerintah tanpa menghi1angk.an kepentingan p<'ibadi. Lebih
lanjut
Huntington
(dalam
Abidin,
2006:136)
partisipasi
masyarakat boleh jadi bersifat spontan, berlanjut atau sporadts, secara
ateu kekerasan, legal atau ilegal, efeklif atau tidak efeldif. Bentuk partisipasl masyarakat dalam lmplementasi kebijakan bisa murni partisipasi dari masyarakat itu sendiri atau dilakukan dengan md>lllsasi yaknl partiSJpasi yang tero1'9anislr pihak·pihak tertentu. Menurut Huntington (dalam Abidin, 2006:195) mobilisasi atau partisipasi muml tidak penu dibedakan. Kedua bentuk itu sama saja. Ada mobilisasi yang berubah menjadi partisipasi murni, sebalik.nya juga ada partisipasi muml
yang
kEmudian berubah menjadl partislp~ yang dlorganisir atau mobilisasi Keterlibatan masyarakat tldak hanya tel"l*as dalam per.gertian '11rut
setan secara fisik, melainkan keterlibatan yang memungkinkan mereka melaksanakan p@nilaian terhadap masalah serta berbagal pot~
yang
terdapat da1am lingkungannya sendlrl, untuk kemudlan menentukan kegiatan yang mereka butuhkan. Keter1ibatan masyarakat lnl adatah keteriibatan yang mengarah kepada tumouhnya kemampuan·kemampuan mereka untlJk lebih berdaya menghadapl berbagai tantangan hldup umpa ha[l.lS tergantung kepada orang lain. Ketlka masyarakat semakin kuat, peran orang luar semakin dikurangi. Ndraha (dalam Ruhlmat, 2007:15} meogemukakan
bahwa bentuk
partisipasi dalam program pembangunan terdlri dari partlsipasi dalam perencanaan program, partisipasi dalam pe!aksanaan program, partlsipasi
33
dalam peoerimaan hasil program dan partisipasi dalam peni\aian hasil program.
Program kampung ramah lingkungan merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh p¬ me rintah,namun untuk percepatao pencapaian \'.1juan dari program
tersebut
pema-intah
mengharapkan keikutsertaan masyarakat
secera sukarela ataupun secara mobitisasi. Merujuk makna partlsipasi yang dikemukan di atas, milks yang dija
dal
lingkungan adatah keperdulian seseoraiig
temadap kualitas llngKungan,
sehingga tlmbul 11ksl menenteng kebijaksanaan·kebljaksanaan yang tidak berwawasan lingkungan. B. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu secara sederhana dapat dijelaskan sebaga! penetitlan yang telah selesai dilakukan dan dl:Jadilcan aruan oleh peneliti lain. MakSud darl penggunaan hasil penelitian terdahutu adalah menambah wawasan bagi peneliti baru sebelum terjun ke lapangan untuk meng?.dakan penelitian. Hell ~a diungkapkan Arikunto (2002:39) bahwa manraat dari penelitian terdahulu adalah guna mengetahui apakah penelitian yang akan cilakukan, sebelumnya sudah berhasil
dipecahl
oleh orang lain, disamping itU bisa juga menjajaki
34
kemungkinan
untuk
mefanjvtkan
penelitian yang sudah
dilakukan serte
mengetahl.i apa saja yang telah berhasd cficapai dalam penelitian terdahulu untuk dimanfaatkan bagi penetiti clan apa S
C()ITlunity Polidng Dalam Kegiatzm Forum Kcmitrlltn Polisi Dan Masyarakat DI
Wilayah Kepollslan Sektol' Jllr limur I Kola Palembang• sert:a penelitian yang dilakukln oleh R~enl dengan judul "Implement.asi Program Bantuin Beras Untuk Keluarga Miskin {Raskin} DI Keamatan Kemuning Kota Pnlembang Tahun
2005". Penelitlan yang dilakukan cleh Barit:o tentsng lmplementasl kebijakan
ccmunity polidngmenggunakan model
kebijakan bersifat bottom-up dari Smith,
serta men99unakan model tDp-
Secara gans
beser penelltian Bilrito diliikukan untuk mengctllhui proses implementasi suatu kebijakan dilakukan oleh pelaksana kebijakan, faktor-faktor l!ngkungan yang
mernpengilnihi pelaksanaan kcbij;ikan dan mengetahui respon kelompek A&
dalam p1tli1kiinaan suatu
kebijakan. [email protected] penelitian yang dllakukan oleh Roslenl menggunakan mooel
top-down. Penelitian ya09 dilakukan oleh Rosleni untuk mengetahui pelaksanaan
35
program Raskin serta faktor·faktor yang mempcngaruhinya, Dalam penelitian ini menyebutkiln bahwa implementasi program Raskin dilihat dari ketepatan sasaran peoenma manfaat, penentuan harga beras serta banyakoya beras yang diterima oleh penerima manfaat. Untuk melihat faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program di!ihat dari faktor komunil
pen11litian irnplcmentasl ~
kampung rarnah llr.gkungan
menggunakan model bottom-up dari Smith untuk melihat bagalmana partisipasi masyarakat oorhadap pr9gram tersebut. tinclakan-tindakan yang d!ambil oleh badan-badan pelaksana dalam menglmplerne1tasikan progam. Sedangkan untuk mcngetanui faktor-faktor yang menjadi pendorong dan penghambat dalam tertaksana nya program digunakan model kebijakan George C. Edwan:I Ill. Kesamaan $Udut pandang anlar.l peneliti dan penelitian yang dilakukan oleh peneliti Barito adalah bahwa imptementasi suatu kebijakan dipengaruhl oleh fiktor·faktor lingkungan dirnana kebijakan tersebut diimplementasikan. Dlantara
faktor llngkungan yang sangat belpengaruh adalah faktOr sosla!, budaya, ekonomi dan politik. Bet>erapa faktor inilah yang akan diteliti d!lapan9an. 5edangkan kesamaan sudut pancang penelltJ dengan penelitian yang di1akukan oleh peneliti Rooleni adalah bahwa Gillam melaksanakan suatu program diperlu!
mengadopsi kegiatan yang telah
36
dllakukan terlebih dahulu oleh kelompok masyarakat Kelurahan Ba"jarsari Kecamatan Glandak Jakarta Selatan. Program kampung ramah lingkungan ini bermaksud membentuk suatL: kawasan pemol
penanaman pohon
peneduh/hias dan apotik hidup, 2) penyediaan tempat sampah, 3) pernilahen sampah dan pengelolaan sampah. Tercapainya tujuan program lnl tergantung
dan implementor clan partisipasi ~t
Program kampung ramah
lingkungan tidak bisa hanya dllaksanakan oleh implsnentor didukung oleh masyaral
partisipasi
tetapi harus
masyarakat melaksanakan
keglatan·kegiatan yang ada di da\am piogram tersebut. teiwUjudnya kawasan (RT)
kampung
ram
masyarakat dalam
lin9k11119an
pengeldaan
sangat
lingkungan
besar. Dengan
keilwtsertaan
secara langsung membantu
pemerintah dalam mengelola kerusaklln ingk\Jogan. Pada prinsipnya pengelglaan lingkungan tidak btsa hanya dilakukan Oleh pememtah tetapl Juga dibantu dari st;lkeho/derlain yang dalam implementasi program ini ad.-ah masyarakilt. Implementasi kampung ramah rlllQl(Ungan pada hakekatnya menjalin kerjasama antara pemerintah dan masyar.i~t dalam menjaga kelestarian Hngkungan
khususnya nngku09an
pemuklman
masyarakat. Implementasi
program ini buklln suat.1.J hal yang mudah untuk diaksanakan. Komunikasi yang terjaiin antara Badan Llngkungan Hidup, Camat den Luran sering kali sufit dilakiiiJOakan. Sering terjadl ~
kom\Rlikasi dalam menterjemahkan
infol'masi. Oisamplng masalah komullil(asi aparat. partlsipasi dari masyarakat
37
umuk melaksanakan suatu program yang dltctapkan pemerintah rnasih kurang. Karena itu perlu Camat dar. Lurah perlu melakukan pembinaan kepada masyarakat ltu sendiri sehingga menimbulkan kesadaran masyarakat ·.mtuk rnelaksenekan pengelolaan lingkungan. Penelitian akan difokuskan mellhat bagalmana proses pelaksanaan program kampung ramah lingkungan oleh Badan Ungkungan Hidup, implementor dan masyBrakat. Dengan analisis darl perspektif model lmplementasl kP.bijakan Smith yaitu tenting kebijakan yang diidealkan, ke1ompok sasaran, badan-badan pelaksana dan faktor-faktor
lingkungan. Model implP.mentasi kebijakan ini
mewakill model implementa9 kebljakan bottom-up. Serta model lmplementasi kebljakan George C. Edward Ill. Model kebijakan ini digunakan unt1Jk mengkaji faktor- faktor yang mempengaruhl pelaksanaan program. Model fdWard W mewakili model Jmplementasl kebijakan tap-dOwn. Menurut Edwar4 III, kebemasllan
implementasi
suatu
kebijakan ditentukan oleh taktor-raktor
komunikasl, dukungan sumber daya, dispQ&lsi alllu sil
kebijakan dan struktur birokrasl. Oleh karena itu
penelitian yang dllakukan akan tertokus juga untuk menganallsis apakah kean.oat faktor krltis tersebut dlanggap implementor sebagcii faktor penghambat atau
pendorong dalam mengimplementaslkan
program kampung
ramah
lingl
Setara sedertlana maka kerangka pemikiran pada penelitian deng;in judul '1mplementasi Program Kampung Ramah Lingkungan Di Kota Palembang (Studi !;Ii
Kecamatan Ilir nmur II Kota Palembang) dapat dillhat pada gambar 3.
38
MenLH No.3 Tahun 2006 t:anggal 29 Jurn
2006
l Program Kampung Ramah Ungkungan 1. Penanaman pohon peneduh/ hias dsn apotik hidup 2. Penyediaan tempat sampah 3. Pemilahan sampah dan pengelolaannva menjadl pupuk
lmplementasi 1.
2.
3.
4.
Kebijak.an yang diidealkan Ke1ompok saseren Badan-badan pe1aksana Faktor-faktorllngkun9en
kompos
Pendorong
Gamoor 5
Alur pikir imp!ementa~ program kampung ramah lingkungan
Hambatan
39
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelit1an merupak.an suatu k.ajian yang membahas tentanq usaha untuk menemukan dan mengembangkan kebfflaran suaw pengetahuan dengan menggunakan cara-cara Jlmiah agar hasil-hasil yang sudah terseleksi dapat terjawab secera ~h ( va/ldJ, dapat dipertaya (objective).
(reliable) dan nyata
Penelitlan dilakukan dengan memmh berbagai melDde yang
berhubungan erat dengan prosedur, alat dan desain penelitian. Metode adalah
prosedur yang dapat diterapkan secara umum dan /uas untuk memecahkan masalah kebijakan. A. LokaSi Pet1eJltlan Penelltian dilakukan di Kecamatan Ilir Timur Il
Kota Palembang.
Pemilihan lokasi pene/itlan dilakukan secara sengaja. Dasar pertimbangan dilakukan penelitian di Kecamatan lllr Timur ll Kota Palembang dengan jumlah kelurahan sebanyak 12 kelurahan karena di kecamatan Ilir nmur II Kota Palembang memiliki kawasan (Rn yang telah memenuhi kritetia kampung ramah lingkungan serta terdapat juga kawasan (RT) yang be/um memenuhi kriteria kampung
ramah
lingkungan.
Sehingga
diharapkan
dapat
menjawab
permasa/ahan yang teljadi yaltu maslh sedikitnya kawasan {RT) yang memenuhi kriteria sebagai kawasan (RT) ramah lingkungan.
B.
Desain Penelitian Dalam penelltian ini desain penelirian yang digunakan adalah mell>de
penelitian kualitatlf deskriptif, Penelitian kualitatif deskriptif menurut Bungin (2007;68) mempunyai tUjuan untuk menggambarkan,
meringkas berbagai
kond1si, berbagai situasi atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menJadi objek penelitian.
Dikatakan
menggunakan
paradigma
fenomenologis,
karena
sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan perlstiwa sosial ber<.lasarkan fenomena
yang ao::la di
masyill'akilt,
selilin
itu
penelitian
ini
dapat
mengungkapkan peristiwa-peristiwd riil di lapangan, juga dapat mengungkapl
lebih peka temadap informasHnformasl yang
bersifat deskriptif. Berdasarkan uraf
penting dari penggunaan
metode penelitlan
kuatiti:ltif deskriptif
dengan
menggunakan paradigma fenomenologis yaltu deskriptif dan ananss, Dengan kata lain langkah awal penelitian adalah menggambarkan fenomena-fenomena yang terjadf di suatu masyarakat dengan mengumpulkan data-data, infonnaslinformasr. lceterangan-keterangan,
pendapat-pendapat dan lain sebagalnya.
Langka/1 selanjutnya dilalcukan anallsls terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat tersebut. Penelftian awal akan berusaha memberikan gambaran tcntang fenomenafenomena yang terjadi di masyarakat sebagai plhak yang menjadi sasaran implementasi kebijakan dan fenomena yang teljadi
di llngkungan Badan
Lingkungan Hidup selaku penanggung jawab program serta fenomena di
41
llogkungan kecamatan dan kelurahan sebaga1 plhak yang ikut terlibat dalam 1mplemeotasi program karena sebagai pemegaog kekuasaan di wilayah tersebut, kebijakan itu sendiri, data tentang
Fokus data yang dikumpulkao melil)\ti petaksenaan
ke91atao-keg1atan
yang ada dalam
program
kampung rernah
lingkungao serta faktor-fai
pendekatan
kualitit:atif
pendekatan kuantitatif
dalam penelitfan ini juga akan
sebagai pelengkap data dari pendekatan
kualltattif. Menurut Glasser dan Strauus (dalam Moleong, 2002:22) bahwa dalam banyak hal pendekatan kualitatif dan kuantltatif diperlukan, bukan kualltatif meoguji kuantitatif atau seballknya melainkan kedua bentuk pendekatan tersebut dlgunakan bersama dan apabila dibandingkan, maslng-maslng dapat digunakan untuk keperluan menyusun teori. Dam kuantitatif didapat melalul SA.Jrvey, dimana survey digunak.an untuk mengukur gejala-gejala
yang ada tanpa
menyelidikl kenapa gejala-gajala
tersebut ada. Deogan begltu kita tldak perlu rnempernitung ka n hubungan antara vartabel-variabel
karena tujuan
pokok dillarn penelitian tersebut
menggunak.an data yang kita peroleh
adalah
untuk memecahkan masalah daripada
untuk menguji hiPotesis {Seville dalam Tuwu, 1993:76). Pengumpulan yang
dltujukan
menjaring
data kuantitatif dBakukan mela!ui penyebaran kuisioner
bagl
informasi
masyarakat. berkaitan
Penyebaran kulsioner dilakukan untuk dengan peran
serta masyarakat
dalam
mengimplementasikan program kampung ramah nngklngan. Kulsioner berisikan pertanyaan
untuk
melihat
sejauhmana
peran
serta
masyarakat
dalam
42
pelaksanaan
program
kampung
ramah
lingkungan,
selanjutnya
data
dipersentasekan. Data dikumpulkan dan diklasifikasikan, disusun dengan cara bantuan \.abel rrod<.uensi. Tujuan membuat tabel frekuensl adalah untuk mendesknpsikan jumlah dan sebaran dari masing-masing variabel yang merupakan karakteristik dari kondisi tertentu. Pengukuran dilakukan dengan skala pengukuran frexuensl
yaltu; a. Sangat baik bila rumah t:angga melakukan semua keglatan-kegiatan program kampung ramah lingkungan b. Baik
bila rumah tangga melakUkan 2 keglatan program kamp...-.g ramah
llngkungan
c, Buruk bila rumah tangga melakukan l kegiatan program kampung ramah llngkungan d. Sangat buruk bila rumah tangga tldak sama sckali melakukan kegiatan program kampung rarnah lingkungan. Tujuannya dari penggunaan data kuantitatif adalah untuk mendapatlcan informasi pelaksanaan program k.ampung ramah lingkungan yang dilaksanakan oleh masyar.ikat dengan herepan diperoleh lnfonnasi sejauhmana pelaksanaan keglatan-kegiat:an yang ada dalam program kampung ramah llngkungan. Data kuBnti\Btif digunakan h
43
~rmasalahan
yang timbul. Setelah semua data dianali~i~ kemudian ditarik
kesimpulan sebagai akhir dari penelitian ir.i.
c,
oefinisi Konsep Penggunaan definisi konsep diharapkan dapat menyederhanakan pernikiran dengan memakai saru istilah untuk beberapa kejadian yang saling berkaitan. Dalam penelitian lni yang menjadi definisi konsep !;(!bagai berikut :
a. lmplementasl
kebljakan
adalah
pelaksanaan
kebijakan
melalui
serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah sendlrl atau
bekerjasama dengan pihak lain yaitu masyarakat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kebijakan. b. Program adalah suatu rumusan yang lebfh operasional dari ~bijakan
yang dibuat Pemerintah Kota Palembang. c. Implemcntasi program kampung ramah Ungk.ungan adalah suatu proses pelaksanaan program kampung ramah lingkungan yang didasarkan ates koordlnasi
antara
Sadan
Ungkungan
Hidup,Camat,
Lurah
dan
masyarakat. Implementasi program kampung rerneh lingkungan akan dianalisis dengan menggunakan model kebijakan Smith yaitu terdiri dari variabel kebijakan yang diidealkan, kelompok
saseran,
badan-badan
pelaksana dan faktor-faktor lingkungan. d. Faktor-faktor penghambat dan pendorong adalah segela sesuatu yang menjadi penghambat dan pendorong dalam mencapai tujuan program. Hal ini akan dianalisis dengan menggunakan model George C. Edward
m
dimana dlnyatakan faktor-faktor kr1tis yang dapat menjadi penghambat
44
dan pendorong adalah komunikasi, sumber daya, disposisi atau sikap para pelaksana Clan struktur organisasi. D. Pedoman Pengametan Podoman pengamatan digunakan sebagai bagaimana cara mcngukur
!>E!tunjuk pelaksanaa!1
variabel penelitian. Berdasarl
pemirjran yang telah dikcmukakan dalam penelitian lni fokus penelitian adalah implementasi program kampung ramah lingkungan dan faktor·faktor yang menjadi penghambat dan pendorong implcmentasl suatu kebljekan. Untuk Jeblh jelasnya maka akan diuraikan dalam tabel berikut: Tabel 3 : Pedoman Pengamatan -·· ..
Fokus Penelltlan
i
Dimensl
Arah Pertanyaan
Kebijakan Yang Diidealkan
2.
Kelompok
3. Bagaimana respon masyarakat dalam
Implementasl Program
1.
-
.
Pola interaksi antara instansi penanggung jawab program dengan implementor serta pola intereksl antara implementor dengan masyarakat di:ltam lmplementasl program implementasi program kampung ramah Jingkungan
Sasaran
I
---
1. Bentul<: program kampung ramah lingkungan
4. organlsasl Implementor
Badan-badan Pelaksana
5. Apa tugas dan tanggung jawab organlsasl Implementor
-·
FaktOr
Ungkungan I
6. Kondlsi sosfal, budaya dan ekonomi masyarakat
\
7. pemanfaatan budaya lokal dalam ·--··
·-
I
pelaksanaan
I
45
•.. '
I
~gaimana komunikasi/koordanasi- . ntara instansi penanggung jawab dengan implementor Komunikcisi 2. Bagalmana per.yampaian informasi program kepada masyarakat
3. Apakah implementor paham dengan balk mengeoai program kampung ramah lingkungan
4. Kejef11s11n perint:ah untuk
Faktor-fakl:Dr yang me09hambat dan mendorong lmplementasl
menglmplementasikan program kampung ramah lingkungan
.. ·-··
5. Sumber daya manusia yang terlltlat dalam lmplementasi program
6. Fasilltas yang diperlukan Implementor
Dukungan Sumbet Daya
dalam mengfmplementasikan program kampung 111mah llngkungan dan aoa fasllltas badan yang dimlllkl sekarang
7. Baga!mana cara penunjukan
Implementor dan bagalmana respon Implementor terhadap perintah untuk menglmplementaslkan program kampung ramah Jlngkungan
Oisposisi
8. Berapa jumlah insentff yang diterlma Implementor dalam upaya mengimplementasikan program kampung ramah lingkungan
..
'
9. Bagalmana juklak dan juknis tentang Struktur Birokrasi
i
implementasi program kampung ramall lingkungan
10. Bagalmana pengawasan klnelja Implementor
E. Unit Anatisls Unit analisis dalam penelitian ini adalah organisasi implementor yaitu Badan Ungkungan Hidup, Kecamatan Ulr Timur II Kota Palembang beserta Kelurahan yan9 ada di wilayah hukum Kecamatan Ilfr Timur Il Kota Palembang dan
ketompok sasaran adalah masyarakat yang betmukim di wflayah Kecamatan llir
llmur II Kora Palembang
F. Populasl Populasi dalam penelitian ini adalah seturuh masyarakat {rumah tangga) yang bermukim di kawasan Kecamatan llirTITTlur rr Kota Palembang yaitu 32.111 rumah tangga tetapi tidak termasuk Implementor.
G. Sumber Data Dalam peneJltian ini sumber data ut.ama diperoleh melalul lnfonnan. Infonnan adalah ()1':11'19 yang dipeoot~
mengullSili
infurmasl ataupun fakta dari suatu objek penelltian (Bung In, 2007: 108). Selaln lnforman da\am penelltian inl sum'oer data lalnnya berasal dari data statls1tlk yang dlperoleh melalui penyebaran kuislooer. Data statistlk dlgunam sebagal data pendukung dari data yang diperoleh melalul lnforman. Sampel yang ditet3pkan
sebagai responden tidaklah sama orangnya dengan informan,
responden adalah masyarakat yang cfitetapk.an sebagal kelompok sasaran darl pelaksanaan program. Pengambllan data statistlk dnakukan bersamaan dengan pengambilan data darl informan.
1. lnfonnan Pemilihan informan dilakukan secera purposive (purposive Sdmplin9). Asumsinya
informan
d1an99ap
sebagai pihak-pihak yang menguasai
perrnasalahan yang akan diteliti. Kemudian info1T11an dipilih dengan cara •snowf)al/
sampling' ya1tu
mforman
dlpl~h
secara
bergilir
sampai
rnenunjukkan ting~t kejenuhan informasi. Dengan kata lain bahwa jurnlah infonman dan peng9alian informasi dang<Jap sudah cukup apabffa dcngan
47
menambah
informan
hanya
dipt!IU!ttl
informasi yang
sama,
karena
lnformaslnya sudah jenuh (l"\Jhajir, 2000). Pada penelitlan ini, yang dlpandang sebagal lnforrnan i!-Oalah : Tabel 4 : Daftar Ulforman
--
_,
---~. -··- -~-
-····i
IN FORMAN
'
JUML.AH
I
1
2
Pejabat Pelaksana TekniS Kegiatan (WTl() ':
1
3
camat Illr 1lmur
"'
Lurah-lurah di Keca.matan Ilir Tlmuf Jl
12
Tokoh·tokoh masvarakar
12
NO
1
Kepala Badan Lingkungan HidJp
I )
s
n
lU'T1lah
l
27
Berdasarkan informan di at.as maka tidak menutup kemungkinan akan berkembang kepada beberapa lnfomlan lainnya seperti:
1. l(abag Pembangunan Sekretarlat Daerah Kota Palembang 2. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Kota Palembang
2. 5ampel Populasl yang akan dite!iti dalam penelitian ini jumlahnya cukup besar yaitu 32.111 rumah tangga, kon
populasi tersebut
sejalan dengan dik.emukakan oleh
Suglono (2005:81) bahwa bila populasi besN dan peneliti tidak mungkin mempelajari sem ua yang ada pada populasi rmsalnya keterbatasan waktu,
48
tenaga dan dana, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Pemilihan batas kesalahan lOo/o merujuk pendapat Gay (dalarn Sevilla dkk, 1993: 163} yang menewarkan ukuran minimum batas kesalahan 10% yang dapat ditenma berdasarkan jenis penelitian deskriptif. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan perhirungan seb~gai berikut : N
n=---1 + Ne2
N
= 32.111
e=
rumah tangga
10%
maka 32.111 n= -· ···---1 + 32.. 111 (0,1)2
= 99.6 sampel - 100 sampel Penarikan responden dilakukan dengan membagl 100 sampel menjadl 5
baglan, setiap baglannya dlambll 20 responden. Dengan beg1ru
dar1 12
Kelurahan yang ada di wilayah ~iltm Ilir Timur II Palembang
5
diantoranya ditetapkan sebagai tempat pengambilan sampel. Satu Kelurahan yang terpilih seb;)gal tempat pengambilitn sampel dltetapkan 20 responden, dimana penentuan sampel dilakukan dengan cara acak. Pertlmbangan ditetapkannya 5 Kelurahan sebllgai ternpat pengambllan sampel berdasarkan tingkat kesejahteraan masyarakat yakni keluarga sejahtera I dan keluarga sejahtera III.
49
Menurut Badan Koordiansi Keluarga Berencana Nasional (SKKBN) Ke4uarga sejahtera I yaitu k!!luarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial ps11
anggota
keluarga
melaksanakan
lbadah
menurut
agamanya masing·masing. 2. Makan dua kali sehari atau lebih 3. Memillkl pakalan berbeda di rumah, bekerja, sekolah clan bepergian 4. Bagian terluas dari iantai rumah bukan dari tanah
5. Bila anak sakit dibawa ke sarana kesehatan.
Kelurahan yang yang dijadlkan sampel dengan kriterJa keJuarga sejahtera I adalali Kelurahan Kuto Batu, Keluranan 1 lllr, Kelurarian 11 mr. Kriteria keluarga sejahtera
m adalah
keluarga yang telah mampu
memenuhi kebutuhan dasar, sosial pslko!ogis dan pengembangan, tetapi belum dapat memberl sumbangan yang teratur bagi komunitas atau masyarakat sekitamya dengan indikator-indikator sebagai berikut :
1. Memiliki upya untuk menlngkatkan pengetahuan agama. 2. Mampu menabung
3. Makan bersama minimal I kali setiap hari 4. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat
5. Mengadakan rekreasi minimal 1 kall daJam 6 bulan
50
6. Dapat mem~roleh berita dari media 7. Anggota keluarga mem1fiki sarana trenspo!tasi sesuet kondisi daerah. Kelurahan yang dijadikan pengambilan sampel berdasarkan kriteria l;eluarga sejahtera Ill adalah Keluratian Sungai Booh, Kelurahan 9 Ilir. Respooden dalam penefitian ini adalah semua masyarakat baik kepala
rumah tangga maupun
ibu l1.llTlatl tangga,
H. lenis Data Oalam penelitlan ini menggunakan dua macam data, menurut klasllikasi yang didasarkan dari jenisnya yaitu :
1. Oata Primer Data primer rnerupakan data ya119 berupa kata·kat
dilakukan rangsung oleh peneliti. Selain itu terdapat juga data statistik yang diperoleh me!atui pmyebaran kuisloncr yang akan diolah menjadi data yang dapat dianalisis secara kualital:if.
2. Data Sekunder Data-data pendul<.ung YlS19 diperoleh dari hasif studi perpustakaan, seperti laporan-laporan, dd
I. Teknik Pengumpulan Data Lonand dan Lofland (1984) dalam Moleong {2002:85) menyebutkan bahwa pengumpulan data dalam suatu rangkaian penelitian lcualitatif terdiri atas tiga kegiatan yaitu proses memasulti fokasl penelltlan (getting iii), ketika berada
51
di lokasi penelitian (getting a/on§) dan proses pengurnpulan data (logging the dilta}. Ketiga kegiatan ini d~akukan dalam penelitian ini.
Sebclum rnemasuki lokasi peneliti
Masyarakat Dalarn
Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam mela!ui Kampung Ramah Unglcungan. Setelah mempelajari dokumen tersebut maka peneiitl mempunyai data awal tentang implementor dan kelompok sasaran dari program tersebut. [dentifikasl implementor dan kelompok sasaran sangat pentlng dalam rangka menentukan informan kunci dan clmulai darimana penclltlan yang terlcait dengan irnp\ementasi program kampung ramah llngkungan dl Kecamatan
rnr
Timur ll Kota Palembang. DEngan kata lain proses getting in pada penelitian ini dimulal dengan menentukan informan yaltu Kepata Badan Ungkungan Hldup Kota Palembang, Pejabat Pelaksana Tekris Kegiatan (PPTl<), Camat, Lurah dan tokoh masyarakat. Setelah dapat mengidentffikasi implementor dan kelompok sasaran maka l)Eneliti mempersiapkan surat perijinan penelitian yang dikeluari
pencanen data kepada Inforrnan, melainkan melakUkan observasi tentang proses implementasi program kampung ramah llnglwngan secara langsung di lapangan.
52
Observasi yang dilakukan bail< terhadap implementor maupun kelompok saseren. Peneliti mel akuk.-:in hal ;,.,, !<arena selain mencari waktu yang tepat untuk melakukan pencanan data terhadap lnforman hubungan pendexatan
dengan
juga dalam upaya menjalin
subjek penefitian. Oleh karena itu proses
pengumpulan data yang telah dilakukan secara berurutan berdasarkan t.abel infonnan dan harus diiakukan berulanq kali. Berdasarkan pendekatan yang telah
dilakukan oleh pene1iti maka
infonnan dapat memberikan data secara lengkap. Selain itu peneliti juga dapat membangun suasana keakraban antara penelltl dan subjek penelitian yaitu implementor dan kelompok sasaran dari program kampung ramah llngkungan,
sehlngga dapat menangkap makna berdasarkan infonnasi dan pengamatan yang diperoleh selama getting along. Selanjutnya dllakukan pengumpulan data (logging the di!fa) dengan menggunakan teknik pengumpulan data melaluJ :
1. Wawanc:ara Mendalam Untuk mempeouas ll'lformasi yang diperoleh, dilalwkan wawancara secara mendalam terhadap informan yang dianggap mempunyal lnformasi ber1
ramah llngkungan (Kepala Sadan l.lngkungan Hldup
Kota
Palembang, pejabat pelaksana teknls kegiatan (PPTK) program kampung ramah llngkungan, Camat llir Timur ll l
n
Kata Palembang) dan beberapa tol
53
masyarakat serta ins':ansi-instansi yang terkait dcngan program kampung ramah lingkungan. Dalam penelitian ini tldak menutup kemungkinan bahwa masyarakat sebagai kelompok sasa-an diJadikan 111forman sesuai dengan informasi yang diberikan ofeh informan lainnya di lapangan. 2. Penyebaran Kuisionet
Kuisioner digunakan untul< menjariog informasl pada masyarakat rnengenal penyampalan lnformasi oleh implementor t:entang program kampung
ramah
lingkungan serta
keikutsertaan
masyarakat dalam
peteksenaen kegiatan-keglatan yang ada dalam program kampung ramah llngkungan. Masyarakat yang dljadikan responden adalah masyarakat di S ICelurahan yak/II
K!!lurahllti
Sun~I
SuM, Kelutllhan 9 llir, Kelurahan ICuto Baw,
Kelurahan 1 Jllr, Kelurahan 11 JUr yang dltetapkan ber
k.esejahteraan masyarakat yakni l<etuarga sejahb:!ra l dan l<eluarga sejahtera [II, yang menjadi resoonden tidak ada perbedaan antara kepala rumah tangga dengan ibu rumah tllngga semua dijadikan responden. Responden menjawab kuisioner dengan memilih point jawaban ya119 telah disediakan. Kulsioner yang dajukan kepada masyarakat berisikan infonnasi mengenai pelaksanaan program llampung remah Jlngkungan. DJ samping
memilih jawaban
yang
telah disediakan responden dapat
menambahkan informasi mengenai pelaksanaan program kampung ramah lingkungan pada bagian yang telah dlsiapkan sebagai tambahon informasi.
54
3. Observasi Teknik pengumpulan data dengan cara mengamati berbagai fenomena dan peristiwa yang teljadi di lapangan terutama berkaitan dengan objek penehttan, seperti petaksenaen ke91atan-kegiatan program kampung ramah
lingkungan oleh rnasvaraket, kondisi lingkungan. 4. Pemes-lksaanDof
data
dengan
menggunakan
metode
pernenksaen
dokumen adalah metode yang dlgunakan untuk menelusuri fakta atau data sosial yang terslmpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasl (Bungin, 2007;121). Dokumentasi biasanya tersedla dalam bentuk surat-si.Jrat, catatan harian, raporan dan sebagainya. Sedangkan secara fisik dokumentasi dapat berupa foto, kaset, mikrotilm, disc dan laln-lain. DokumentasJ tidak terbatas
pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hel yang telah /ewat at.au telah terjadi.
5. Stud! Keperpustakaan Stucli keperpustakaan dilaksanakan penelltl untuk menemukan teenteori
dan bahan-bahan bacaan yang berio:aitan
dengan
materi dan
permasalahan yang dlteliti, dengan membaca dan menganalisis buku-buku atau llteratur yang berl
55
kuantitatif. Proses analisis data dimuJai dengan menelaah sernua data yang ada bail< yang diperoleh melalui wawar>car11, pengamatan yang sudan ditulis dalam catatan lapangan, data hasil survey yang telah diolah sehingga dapat dibaca melalu1 pencekatan kJalitatif serta dokurnen lainnya. 5et:elah data ditetaah dan dipeiajari proses analisis data kualitalif berikutnya menurut Miles dan HubP.rman (dalam Suglyono, 2005:91) adalah:
1. Reduksl Dab! Data yang diperoleh
melalui
wawancara
mendalam,
obse1Vasi dan
pemerlksaan dokumen serta data hasil survey digabungkan dan dituangkan dalam uralan atau laporan yang lengkap dan terlnci. laporan lapal'lgan akan dlreduksl, yaltu dfrangkum, dfpllih hal·hal yang pokok, dlfolwskan pada halhal yang penting kemudian dlcarl tema at.au polanya. Reduksl data berj&lan secara terus menerus selama proses penelltlan ber1angsung. Selama pt!ngumpulan data ber1angsung dladakan t.ahap reduksi data, selanjutnya membuat ringkasan (mengelompokkan) dan membuang yang lidak terpalcai, menya)lkan kedalam p0la, memilih yang penting lalu membuat ka!Egori. Serefah data yang telah digabungkao maka data ditampilkan dalam bentuk rangl<.uman yang berisi intormasi sehingga memungkinkan untuk melakukan penarikan keslmpulan. 2, Pen'(Oljlan Data
Untuk memudahkan bagl peneliti, maka data disajikan dalam uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori clan menggunakan t:eks yang bersifat naratif. Namun untuk mellhat gambaran secara keseluruhan atau baglan-bagian terteotu dar1 penelitian, penyajian data disajikan juga dalam bentuk tabel.
S6
3. Pe.narikan Kesimpulan Peneliti mclakukan
vcriflkasi secara terus menerus sepanjang proses
penelitlan bel1angsung yaitu sejak awal mclakukan penelitian dan selama proses pengumpulan data. Pcncliti berusaba untuk menganahsis data yang dil
57
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Deskripsi Sumatera Selatan Sumatera Selatan terletak di Bujur 102° - 106° Bujur Timur dan 1 °
- 4°
Lintang Selatan. Sumatera Selatan mempunyai luas wilayah 87,017.42 kilometer persegi, administrasi wilayah terdiri dari 11 Kabupaten dan 4 kota meliputi 201 Kecamatan, 2538 Desa, 293 Kelurahan. Batas wilayah Sumatera Selatan adalah Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Bangka Belitung Sebelah Barat berbatasan Propinsi Bengkulu Sebelah Utara berbatasan Propinsi Jambi Sebelah Selatan berbatasan Lampung
Gambar 6
Peta Wilayah Sumatera Selatan
SS
Sumatera Selatan m<".mpunyai jumlah penduduk sebesar 6,899,892 jiwa, dengan jumiah penduduk berjenis kelamin iaki-laki sebesar 3,490,550 Jiwa dan jumlah penduduk berjenls kelamin pefen'4)Uan sebesar 3,409,342 jiwa, serta lingkat kepadatan penduduk 79.29 per km2• B. Deskrlpsi Kota Patembang
l. Ge09rafi Kota Palembang tei1etak pada 104°-37"' dan 104°-52° Bujur Tirnur, 2°·52° dan 3•.5n Lintang Selatan. Kata Palembcmg memililci luas 400,61
J<m2 dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari pennukaan laut. Letak Kota Palembang cukup strategis karena dllalui oleh jalur jalan fintas Puiau Sumater.:i yang menghubungkan antar daerah di Pulau SUmatera. Selain itu, Kora Palembang juga memifiki Sungai
Musi yang berfungsi sebagai
sarana transportasi dan perdagangao antar wilayah dan merupakan Kota Air yang terdhi yang terdiri dari 16 Keaimatan clan 107 Kelurahan. Iklirn Kota Palembang tennasuk ildim daerah tropis dengan angin lembab nlsbih, kecepatan angin berkisar amare 2,3 km/jam 0 4,5
km/jam. Suhu Kota berkisar antara 23,4 - 31,7 derajat celslus. Curah hujan pertahun berklsar antara 2.000 mm -3.000 mm. Kelembaban udara berklsar antara 75 - 89% dengan rata-rata penyinaran matahari 45%,
Topografi tanah relatif datar dan rendah. ttenya sebagian keen wilayah kilt! yang tanahnya terfetAl( pada tempat yang agak tlnggi yaitu pada baglan Utara kota. Sebagian besar tanah adalah daerah rawa sehlngga pada saat muslm hujan daerah tersebut tergenang. Ketinggian rata-rata 0- 20 mdpl.
59
Batas wilayah kota Palembang berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dengan batas-batas wilayah: 1.
Sebelah Utara berbatasan dengan Pangkalan Benteng, Desa Gasing
dan Desa Kenten Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin. 2. Sebelah
Selatan
berbatasan
dengan
kecamatan
Gelumbang
Kabupaten Muara Enim. 3.
Sebelah
Timur
berbatasan
dengan
Balai
Makmur
Kec.amatan
Banyuasin I Kabupaten Banyuasin. 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sukajadi Kec.amatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin.
-<ECAJ.llA't"~ lbAt.i lOOJitl
Gambar
7:
Peta Wilayah Kota Palembang
oO
2. Demoyrafi Berelasarkan data statistik kota Palembang Tahun 2007, jumlah penduduk Kota Palembang adalah sebesar 1.369.239 jlwa yang terdiri den 674.724 pendudi..k laki-laki
dan 694.515 penduduk perempuen,
Jumlah penduduk perempuan 50,72% dari jumlah penduduk sedangkan jumlah penduduk lakHaki 42,27% dari jumlah penduduk. Luas wilayah Kota Palembang 400,61 Km1, dengan jumlah penduduk sebesar 1.369.239 jlwa maka tingkat kepadatan penduduk Kota Palembang sekitar 3. 417 Jlwa per kilometer persegi. Artinya rata-rata setiap satu kilometer persegi dalam Kota Palembang dlhuni oleh penduduk sejumlah 3.417 Jlwa. Jumlah penduduk usra produktff yaftu antara umur 15 tahun sampai dengan SS tahun di Kota Palembang sebesar 901.127 jiwa atau 65,81% dari jumlah pcnduduk di Kota Palembang. 5eparuh darl jumlah pendudul( Kota Palembang berusta produktif. Apabila penduduk usa produktif ini tidak dapat menyafurkan kegiatannya balk dalam bentuk l<egiatan pendidikan maupun kegiatan bekerja maka akan menimbulkan masalah sosial.
3. Kondisi Soslal Ekonomi Kota Palembang Pembangunan ekonomi Kota Palembang telah dibagi menjadl 8 wilayah
kecamatan
pembangunan
dengan
pusat
pembangunan
berpangkar dan kegiatan-kegiatan ekonomi di satu wilayah. Pusat pengembangan sub wllayah pembangunan Kot.a Palembang adalah Kecamatan Ilir Timur I sebagai pusat primer atau pusat utama.
Gl
Sedangkan pusat sekunder sub unit pembangunan meliputi Kec.amatan llir llarat Il/Gandus sebagai daerah indusbi 1emitiog karet, pertanian oen tenun songket, Kecamatao Seberang Ulu [/Kertapati sebagai daerah industri rerruhnq karet dan mduwi kerajioan rumah tangga, Kecamaran Seberang Ulu lI/Plaju sebagai daerah industri pengolahan minyak dan pemuklman penduduk, Kecamatan Ilir Sarat IJBukit Kecil sebagai daerah pemukiman penduduk dan perkantoran, Kecamatan Ilir Timur D/l
sedlkit lndustri, Kecamatan Sukarclme/Alang-alang Lebar sebagai industrl
oata atau genteng dan pemuldman penduduk.
c.
l<arekateristlk LOMSI PenelJtian Ket'amatan lllr nmur
a mempunyai luas wilayah 25,S8 Kmi. Wllayah
Kecamatan llir lTmur D berbatasan dengan : Sebelah Utara
:
Kecamatan Kalidoll dan Kecamatan Sako
5ebelah Selatan ;
SUngai Musi dan llir nmur l
Sebelah Barat
Kecamatan Kemuning dan Ilir Tlrnur l
Sebelah Tlmur
Kecamatan Kalidoni
secara geografls Kecamatan INr nmur II tel1etak di sebelah nmur
lbukota Palembang dengan jarak Kecamatan ke lbukota Palembang sejauh 6 Km. Kecamatan llir Timur IJ mempunyai ketinggia11 0-250 meter diatas pernukaen air laut, dengan suhu udara berkisar 24-34 derajat celdus dengan
curah hujan 360 mmjtahun.
6·2
permukaan air laut dengan suhu udara berk1sar 24-34 derajat celclus dengan coran hujan 360 mm/tahun.
-· ,. - .'
... \
..
........ I
•'1"
' I
.- , i
I I ,'
; -. :t'·.. '; ·.
•.
""'"~'':, ::
'. :,;:. ', ::1,1·~• .. :,.;. ,.~. ,
. ·.
'.,' i ....::~.·
.'
., _~
·- ·-
'
:
'.
.'
63
Taber 5 : tuas Kecamat.an Jlir nmur II Per Kelurahan
-·3.
-·~
-·-·---. . 3 llir ---·-
·-
·--
5 Ilir.
..
I s. ,_8 Ilir
--
60,00
·-·- -·----
-··-256,00
-
---
.. --.I
2,35
10,01
486,00
19,()()
6. . 9 Wr
479,00
18,73
7. 8. 9.
JO 11ir
31,00
1,21
11 Illr
26,00 ., .
1,02
324,00
12,67
139,00
S,43
421,00
16,46
Lawan9 Kidul
-
10. Sunga! Buah
11. Duku 12. Kuto Batu Jumlah
I
33,00
-
-
1,29
2.558,00 100,00 I Slun1Jer : Oat.a Monograll Kecamatan 11/r llmur 11 Palembang, Tahun 2007
Kecamatan Jllr Timur II
dengan pembaglan wllayah menjadi 12
Kelurahan dengan jumlah rukun warga (RW) 101 dan jumlah rukun tetanqg.:i (RT) 391. Adapun pembagian RW dan RT dalam satu kelurahsn dapat dilihat pada tabel 7 sebagal berikut :
64
Tabel 6 :
·. N~L
P¬ mm bagian wifayah administrasi Kecamatan
E
Ilir Timur U Palembang
K~lurahan --=Pmlah RW
.l..!..!!!!:. -
_l.
___ -
2 Ilir 3. .3 lltr t-·2. t-·-
......,:._.
-· 1-.
w-
.'
.
-
___!Z _
24-··-
17
I
s m~
4.
4
-·. __ 14_
~hRT~
8 I'i£._ 6. 9 llii 7. 10 Ilir e. 11 Ilfr 9. Lawam1 Kidlll 10. SunC1al Buah 11. DukU 12. Kuto Batu
53
4
42
14 10 3 6
47
6 7 9 7 101
-1
34 -. 15 17
23 28 39
-
26
Jumlah 391 Sumber : Oata Mollografi Kecamalan Illr Timur II Palembang, Thhun 2007 Mengetahui jumlah rukun tetaogga yang ada dalam suatu kelurahan
sangat pentfng pengaruh dalam membentuk kampung rarnah Jingkungan. Karena untuk membentuk Kampung
ramah lingl
membentuk 2 kawasan (RT) dafam satu tahun clan bertambah lagi 2 l
dalam satu kelurahan memilikl kawasan (R1) ramah lingkungan. Bila semua RT dalam satu kelurahan te!ah terbenll.Jk sebagai kawasan ramah
lingkungan sehingga
secsra tidal< langsung kampung ramah
lingkungan itu telah terbentuk. Dall jumlah RT yang o'imililci oleh satu kclurahan
dapat
diprediksikan
lingkungan akan terbentuk.
pada
tahun
berapa kampung ramah
G5
1. Keadaan Demografi Kond1si jumlah penduduk di Kecamat.an Ilir Timur
II pada
pertengahan tahun 2007 terdiri clari 167.522 jiwa dengan perincian per
keurahan sebaga1 berikut : T<1bel 7 : Jumlah Penduduk 0\ Kecamatan Ilir Timur II Per Kelurahan
--Kelurahan ---r--.
lumlllh
KK
L.aki·h1ki ' Qlwa) ,.....
Perempuan (jlwa)
lumlah
Penduduk
Per.ientase j
(jiwa)
1 Ilir
2.912
2.906
S.818
3,47
2
mr
1.602 4.663
11.490
11.851
23.311
13.93
3 Ilir
5.817
9.323
9.590
18.913
11,29
5 llir
2.394
5.887
6.005.
11.892
7,10
4.748. -
9.763
10.048
19.811
' 3.524
11.83
9.027
9.289
18.316
10,93
10 Illr
1.215
2.756
2.741
5.497
3.28
11 llir
946
2.047
4.050
2.42
l.awa"" l
2.283
6.415
2.003 6.556
12.971
7 74
Sunqai Buah
3 ..135
6.458
12.ns
7 63
~
Duku
3.715
6.32.0 8.880
9.129
18.009
10,75
;
Kuto Batu
3.830
7.959
8.167
16.126
9,63
Jumlah
37.872
82.779
84..743
8 Illr
"
9 Ilir
I
Sumber: D.lta Moo~n Kelurahan 01 Kecarnaton
167,522 100,00 Itlrlimur II Palembang, Tat.Jn 2007
Berdasarkan tabel di atas jumlah penduduk di waayah Kecamatan
Illr nmur II Palembang yang berjenis kelamin perempuan leblh barryak yaitu sebanyak 50,58% dibandingkan dengan jumlah penduduk berjenis kelamin lakHaki yang hanya sebesar 49,41%. Kemudian jumlah penduduk menurut kategori pekerjaan yang berdomls/li di Kecamatan Ilir limur D l
66
Tabel 8 : Jumlah Penduduk di Kecamatan Ilir Timur II Palembang Menurut Jenis Pekerjaan
~-i---· No.
·-·
1.
t
Pekerjaan --··-·Pegawai Negen
2.
lN[JPoJri
3.
Pegawai BUMN/Swasta
-~·--·---1 Keterangan
JumJah (
Persentase .. ,_
··--· 8.720
I
6.174
'
19.697
5.21
3.69 11.76
4.
Penslunan
3.782
s.
Wiraswasta
17.755
6.
Tani
3.168
7,
Dagang
10.147
6.06
8.
Jasa
8.907
5.32
9.
Mahaslsw8,lpelajar
44.747
10.
Laln-taln
-Jumlah
14.425
26.71 26.52
Sumber : 0$
2.26
I
10.60
'-----·-
Untuk jenls peketjaan lainlain misalnya ibu rumah tangga, penduduk yang belum usla produktif
1.89
167.522
100.00 Mon09rafl Kecamatan mr llmur U Palembang, Tahun 2007
Berdasarkan tabel di etas menunjukkan lebJh dari separuh )Jmlah penduduk memillkl pekerjaan, sehlngga menyebabkan separuh lebih penduduk Kecamatan IJir Timur ll
P;ilembang melakukan
ak.tlvitas
sepanjang hen ketja selama satu minggu. Kondisi inl menjadi behan pertimbangan bagi pihak Kelurahan apabila lngin mengajak komponen masyarakat yang berada di wilayah Keturahan untuk berpartisipasl dalam melaksanakan program kampung ramah llngkungan 2. Kondisl Ekonomi Kecamatan Illr Timur 11 Dat1 tabel 9 menunjulwm
sebagian besar masyarakat Kecamatan
Ilir llmut U Palembang mempunyai mata pencahanan sebagai pegawai swasta dan Wiraswasta.
67
Keg'atan perekonomian di Kecarnatan Ilir Timur II lebih ixlnyak kepada transaksi perdagangan, usaha/industri. Kegiatan perdagangan berada
di
kawasan
Lemabang
dan
kawasan
Kuto.
Sedang:
industri/uS
D. Organisasi Pelaksana Sesuai
surat
edaran
Walikot.a
Palembang
Nomor
660.1/002259/Bapcdalda tanggal 31 Oktober 2006 perlhal pembentukan kampung ramah lingkllngan yang ditujukan kepeda camat dan Lurah sekota Palembang. Kedudul
kilmw"9 ramah
llngkungan hanya
sebagal koordinator dalam wilayah yang menjadl bawahannya. Karena ujung
tombak dalam pemenntah kccamatan Cldalah kelurahan sehlngga yang menjadl Implementor lapangan adalah Luroh. Sebagel koordlnator Camat hanya mengawasi perkembangan kerja bawahannya dalam melal<:sanakan
kebijakan yang telah ditetapkan oleh perumus kebljakan. Namun dalam pelak!;anaanya Camat dlbantu oleh staf yaitu Kepala Seksl
Pembangunan Masyarakat Kelurahan {Kasi PMK) delem mengawasi
pelaksanaan program kampung ramah lingkungan di keluranan-kelurahan. Pertimbangan yang diambil oleh Camat karena sesual dengan tugas dan fungsi organisasi, Kasi PMK mempunyai tugas dim fungsl melaksanakan
kelestarian lingku119an hidup. Hal ini sesuai de1'9an maksud 111.1n tujuan da ri program kampung ramah lingkungan yaitu mcnciptakan kawasan yang tertata
yang tertata
asri
(hijau
dan tedun) serta
bersih dimana
68
masyarakatnya memiliki kesadaran, kepedulian dan kerja keres serta komitmen untuk melakukan pengelolaan sampah sehingga berdaya guna. Dalam mengimplementasikan program kampung rarnah lingkungan, Lurah dibantu staf yang ada serta dibantu oleh lernbaga masyarakat seperu LPMK, PKK atau kegiatan pengajlan di RT-RT. Berdasarl
2001 tent.ang Organisasi den Tata Kerja Kecamatan dan Keputusan Walll
1. Susunan Organisasi Kecematan
a.
Camat Mempunyal tugas meleksannkan sebaglan kewenangan pemerlntahan
yang dlllmpahkan Kepala Daerah. Untuk melaksanakan tugas tersebut Camat mempunyal fungsi :
l. Pelaksanaan sebagian kewenangan pemerfntahan yang dilimpahi\an Kepala Daerah.
2. Pembinaan Kelurahan. 3. Pelaksanaanketentraman dan ketertiben Kecamatan. 4. Pembinaan pcmbangunan Kecamatan yang mellputi pemtllnaan pembangunan,
perekonomlan,
produksi
dan
distribusi
serta
pembinaan kelestarian Hngl
5. Penyusunan program, pemblnaan adminsitrasi, ketatausahaan dan l\Jmah tangga Kecamatan.
69
b. Sekretariat Kecamatan Mempunyai tugas membantu camat di bidang pembinaan administrasi dan memberikan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh perangl
3. Urusan tata usaha, administrasl kepegawaian. Perlengkllpan dan rumah tangga. Sekretaris membawahi 2 (dua) sub seksf yaitU: 1. Sub
Baglan
Umum/kepegawalan
mempunyal
tugas
l)Clkok
melaksanakan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian
2. Sub
Bagian Perencamian/keuangan mempvnyai
tugas pokok
menyusun perencenean program dan pengelolaan administrasl keuangan. c. Seksi Pemerintahan Mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan di bidang pelaksanaan pemerintah umum, pembinaan pemerintahan kelurahan, pelaksanaan
administrasi
kependudukan
dan catatan
sipil,
serta
pembinaan kesatuan bangsa. Untuk melaksanakan tugas tersebut Seksi Pemerintahan mcmpunyai fungsi ;
1. Pelal<Sanaan pemerlntahan umum 2. Pembinaan pemerintahan kelurahan
70
3. Pelaksanaan administrasi kepeodudukan rlan catatan sipil. 4. Pembinaan kesatuan bangsa. d. Seksl Ketentraman dan Ketertiban
Mempunya1 tucas 11ela1<.sanakan sebagian kewenangan pemerintahan di b1dang ketentraman dan ketertiban. Untuk melaksanakan tugas tersebut Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai fungsi : 1. Pelaksanaan penegakan peraturan daerah dan peraturan perunda119undan900 lainnya. 2. Pelaksanaan pembinaao perllndungan masyarakat. 3. Pelaksanaan renabilitasl dan relok.asi k.aban bencana. 4. Pelaksanaan operaslonal penernban pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan mengenai tempat usaha.. bangunan, usaha informal, reklame, sarana
hiburen, 5. Pelaksanaan penyelesalan sengketa tanah, bangunan dan sengketa lainnya. 6. Melaksanakcin
penertiban
pelanggaran
temadaap
peraturan
perundang-undangan mengenai tingkungilll. e. Seksl Pembangunan Masyarakat Kelurahan Mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan pemefintahan di bldang pembangunan Kecamatan. Unt\Jk melaksanakan tugas tersebut SeksJ Pembilngunan Masyaral
71
2. pelaksanaan pembinaan kelestarian linglumgan hidup. t, Seksi Kesejahteraan Sosiai Mempunyai tu9as melaksanakan sebagian l<e>Yenangan pemerintahan di bidang
pembinaan kesejahteraen sosial, Untuk rnelaksanakan tucas
tersebut Seksi Kesejahteraan SOsial mempunya; fungsi : 1. Pelaksanaan pelayanan clan bantuan soslal, kepemudaan, remaja,
peranan wanita den olahraga.
2. Pelaksanaan
pembinaan
kehidupan
keagaamaan,
pendidlkan,
kebudayaan clan kesehatan masyarakat. g. Seksi Pelayanan Umum Mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan pemerlntahen di bidang pelayanan umum.
Untuk melaksanakari tugas tersebut Seksi
Pelayanan Umum mempunyai fvngsi : l.
Pelaksanaan pembinaan pelayanan wmJm kepada masyarakat.
2. Pelaksanan pembinaan kebersihan lingl
pengatur lalu lintas, marka ja/an, lirnbah industri
maupun limbah rumah tangga serta kelndahan dan pertamanan.
72
Ca mat
Jabatan Fungs1onal Sekret.aris camat
I Kasubsi Umum/
Kepegawaia n
Kasi Pemennt&llan
Kasi Ketentraman
~sl Pembangull3n
dan KeterUban
~arak.at
Bagan 9
:
Keknhan
Kasi Kesejahteraan Sos~I
I Kasubsi
Pe~naanj Keuangan
Kasi Pela)'ancin
Struktur Oryanisasi Kecamat:an
2. Susunan Organisasi Kelurahan
a. L.urah Lurah
mempunyai tugas
menyelenggarak.an urusan pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan. Untuk melaksanakan tugas tersebut Lurah mempunyai fungsi yaitu : 1. Pelaksanaan l<e<Jiatan pemerintahan kelurahan
2. Penyelenggaraan program pemberdayaan masyarakat.
Umum
73
3. Penyelenggaraan pelayanan masvaraka~. b. Sekretaris Lurah Sekretaris Lurah mempunyai tugas melaksanal
r.
Penyusunan rencana, pengendallan dan evaluasi pelaksanaan urusan administrasi keuangan, urusan tata usaha, admlnlstrasi kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga.
2. Melakukan koordinasi dengan unit kelja terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas. 3. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan mengenai langkahlangkah clan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.
'4. Menyusun laporan pelal<sanaan tugas Sekretariat Kelurahan. S. Melakukan tugas-tugas lain yang diberil
c. Kepala Seksi Pemerintahan Kepala Seksi Pemerintahan mempunyai tugas melaksanakan urusan di bidang pemerintahan, pembinaan wilayah dan masyarakat, administrasi kependudukan dan catetan slpil serta melaksanakan pembinaan kesatuan
bangsa. Dalam melaltSanakan tugasnya Kepala Seksi Pemerintahan memilild fungsl sebagai berlkut: 1. Menyusun rencana dan program kerja seksl pemer!ntahan sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditet.apkan sesuai dengan bldang tugasnya.
74
2. Mencari, menghimpun dan rm~nsistematisasikan serta mcngolah data yang berhubungan dengan bidang tugas,nya. 3. Menginventarisir dan mengevaluasi permasalahan sesuai dengan b1dang tuqasova. 4. Meiakukan hubungan kerja dan koordinasi dl!llgan unit kerja terkait dalarn rangka kelancaran pelaksanaan t:1J9as. 5. Mengumpulkan,
mengolah
dan
mengevaluasi
data
bidang
pemerintahan 6. Melakukan pelayanan kepada masyarakat dibldang pemerinmhan 7. Membantu tugas dlbidang pemungutan pajak bumi dan bangunan (PBB). 8. Membantu pelaksanaan dan pengawasan pemlilhan umum. 9. Membantu tugas dlbidang keagrarlan sesual dengan pefatlll'iln perundang·undangan yang berlaku. 10. Membantu pelaksanaan administrasi kependudukan clan catatan sipil. 11. Membantu pelaksanaan pembinaan kesatuan bangsa. 12. Melakukan koordinasi dengan unit kerja t:en
75
d. Kepala Seks1 Ketentraman dan Ketertiban Kepala
Seksi
Ketentraman
dan
Ketertiban
mempunyai
tugas
metaksanakan urusan di bidang ketentraman dan ketertiban di lingkungan K~luraban. Dalam :nelaksanakan tugas tersebut Kepala seksi Kctcntri)m;;n dan Ketertlbcin mernpunyai fuogsi sebagai beTikut : 1. Menyusun rencana dan program kerja seksi Ketentraman dan
Ketertiban sebagai bahan untuk melal<sanak.an kegiatan yang telah ditet:apkan sesuai dengan bidang tugasrtya. 2. Mencari, menghimpun dan mensisternal"isasikan serta mengolah data yang berhubungan dengan bidang tugaY'l'(ll.
'3. Meng\1wentartsir dan menge-aluesi perma511\ahan sesuai dengan bldang ll.lgasnya. ~. Melakuken hubungan kerje dan l(oordinasl dengan unit lt.erja terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas 5. Pdaksenaan penegak.an pecaturan daerah dan peraturan penmdangundangan lalnnya. 6. Pelaksanaan pembloaan perlindunqan masyarak.at. 7. Pelaksanaa n rehabilitasi dan relokasi korban bencana. 8. Pelaksanaan operasional penertiban pelanggaran terhadap peraturan perundan9"undangan
mengenai tempat usaha, bangunan, usaha
informal, reklame, sarana dan prasarana umum, serta tempat hiburan. 9. Pelaksanaan penyelesaian sengket.a tanah, bangunan dan sengketa lalnnya.
76
10. Melaksanakan
pelanggaran
penertiban
t:erhadaap
peraturan
perundang·undangan mengena lingkungan. 11. Memberikan
saran
dan pertimbangan
kepada
atasan
mengenai
langkah·langkah dan tindakan yang perfu diamlJH dalam tugasnya. 12. Menyusun
laporan
pelaksanaan
tugas
Seksl
Ketentraman
dan
Ketertlban.
13. Melakul
pembangunan
meningkatkan
menyefenggarakan
Masyrakat Kelurahan mempunyai tugas
kebersihan
dan
pemberdayaan
~n
masyarakat
masyarakat
serta
ringKuogan dan melakukan pembinaan
kelestanan Ii ngkungan hidup Dalam meaksanakan
tugas Kepala seksi Pembangunan
Masyarakat
Kelurahan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Menyusun rencana dan program Jcerja seksi Pembangunan sebagai bahan untuk rnelaksanakan kegiatan yang telah ditetapkan sesuai dengan bidang tugasnya. 2. Mencari, menghimpun dan mensistlematisasikan serta mengo!ah data yang berhubungan dengan bidanq tugasnya. 3. Menginventar1sir
dan rnengevaLasi
permasalahan
sesuai dengan
bidang tugasnya. 4. Melakukan hubungan kerja dan koordinasl ctengan unit kerja terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
77
s.
Membantu pelaksanaan pembinaan pembangun11n dan perekonomian rnasvarekat kelurahan,
6. Membantu
kegiatan pembinaan
pcrkoperasian,
peternakan,
perbankan,
pertaman,
perkreditan rakyat,
perkebunan,
perikanan,
industri ked', usaha fonnal dan kehutanan. 7. Membantu
pelaksanaan
penlngkatan
kelancaran distribusi hasil
produksi.
8. Melaksanakan keglatan dalam rangka swadaya dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan. 9. Menyiapkan bahan·bahan dalam rangka lembaga pemberdayaan masyaral
laporan
pelaksanaan tugas Seksi Ketentraman
dan
Ketertiban.
12. Melakukan tugas lain tang diberikan atasan f. Kepala Seksi Kesejahteraan Soslal Kepa/a Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas melaksanakan pembinaan kesehatan, pendidikan, keluarga bere!'lcana, keagamaan, sosial budaya, kesersen, generasl muda dan pemberdayaan perempuan serta bantuan dan pelayanan umum. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi sebagai berikut :
78
1. Menyusun rencana dan program kerja seksi Kesejahteraan Sosial sebagai bahan untuk melaksaoakdn kegiatan yang telah ditetapkan sesuai dengan bidarig tugasnya. 2. Mcnc<Jri, mengnimpun dan mensistematisasikan serta mengolah data
yang berhubungan denjlan bKlang tugasnya. 3. Menginvcntarisir dan m~
perrnasalahan sesuai dengan
bidang tugasnya, 4. Melakukan hubunjlan kerja dan koordinasi dengan unit keja terlcait
dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. 5. Maakukan
pelayanan kepada masyarakat dibidnag kesejahreraan
sosial.
6. Melalldnag keagamaan, kesehatan, kelu&rga berencana dan pendldilcan. 7.
Membantu mengumpuikan dan rnenyalvrkan bantuan sosial, bantuan terhadap korban bencana alam dan benc:ana lainnya.
8. Membantu
peJaksanaan
pembinaan
kegiatan
pemberdayaan
kesejahteraan dan keluarga (PKK), karang taruna, pramuka dan organisasi masvarakat fairmya. 9. Membantu kegiatan pe119umpulan zakat, infak dan shadaqah. 10. Membantu pelak.sanaan pemgungutan daoa palang merah indonesia (PMJ). 11. Memberikan saran dan pertimbangan kepada at:asan mengenai fangkah-langkah dan tindalcan yarig perlu diambU dalam tugasnya.
79
12. Menyusun lapordn pelaksanaan tugas Sel<sl
Ketentraman dan
Ketert1ban. 13, Melakukan hl9as lain tang diberi!(an atasan
Lurdh
Jabatan
fllngsiooal
..
--
-
Sekreta rls Lurati
Ka~ Pernerintahan
l
Ketentraman
Dan Ketertiban
Bagan 10
KaSi ~bangunan
Struktur Organisasi KekJrahan
Kasi l(esejahteraan
Sosial
80
BABY
HASJL DAN PEMBAHASAN
Pem3angu11an
merupakan
peningkatan kesejahteraen,
pertumbuhan
ekonomi untuk
mendukung
Pembangunan selalu mengal(ibatkan perubahan
terlladap konstruksi sosial budaya manUSia. Perubahan-perubahan yang terjadi akibat
meningkatnya kegiatan ~bangunan dalam pemenutian kebutuhan
hidup yang terjadi di dafam masyarakat. Pembangunan tersebut t!dak hanya dap.at memberikan manfaat yang positif, namun juga dapat menimbulkan efek ncgatif yang tidak dlkehendaki dan merqandung
reslko pencemaran serta
kerusa kan Ii ngkunga n. Selain pembangunan yang tldak berwawasan ringkungan, pertumbuhan penduduk yang semakin
pesat deogan perilaku
masyarakat yang makln
konsumtlf menambah permasalahan terhadap llngkungan. Mlsal semakin banyak jumlah masyarakat jumlah sampah yang dlhasilkanpun semakin menlngkat serta
berbagai persoalan lingkungan lainnya. Karenanya pemerintah berupaya untuk menggalakkan
program-program
yang
~t
membangun
kesadaran
masyarakat untuk berpartlsfpasi menjaga lingkungan.
Proses
pen9elolaan
lingkungan
ada balknya dilakukan dengan lebih
memandang situasi dan kond'ISi lokal agar pendekatan pengeloiaannya dapat disesualkan dengan kondlsl lokal daerah yang al
tampaknya relevan untl..ik dilaksanakan di Indonesia dengan cara memperhatikan kondlsl masyarakat dan kebudayaan serta unsur-unsur fisil< masing-masing
wllayah yang mungkln memiUki perbedaan dlsamping kesamaan. Dengan
81
demiKan, strategi pengelolaan pada masing-masing wilayah akan bervarlasi sesuai dengan situasi setempat. Yang perlu dipematikan adalah nilai·nilai dan norma-norma yang dianut oleh suatu masyaralcat yang merupakan kearifan rnasvarakat dalam pengelolaan sumbefdaya alam dan lingkungan. 5alah satu upaya yang cilakukan Pemerintah Kota Palembang dalam mengatasi permasalahan lingkungan di masyarakat dengan menetapkan program kampung ramah lingkungan.
Makso
adalah pemerlnt!h bersama-sama dengan masyaralcat melakukan upaya kelola Ungl.mentasl program kampung ramah lingkungan yaltu pada tahap proses implementasi sert.a berusaha mengldentrnka9 fakr.or-faktor yang mempengaruhl lmplementasi baik yang mendukung maupun yang menghambat. A. Proses Implemenblsi Program K.ilmpung Ramah Llngkungan 1. Kebijekart Vartg Diidealkan
Kebijakan yang diidealkan bennakna sebagai pola interaksi yang di gagas
oleh
perumus
kebijakan
dengan
tujuan untuk
mendorong,
mempengaruhl dan merang.sang kelompok sasaran melaksanakan kebljakan yang dirumuskan. Berdasarkan pengertian tersebut pelaksanaan program kampung ramah llngkungan difihat dari slsi kebijak.an yang diidealkan mengarah kepada bentuk kegiatan yang telah dirumuskan oleh perumus kebijakan serta pola interaksi antara instansi penanggung jawab dengan implementor, implementor dengan kelornpoksasaran.
82
Walikota Palembang selaku Kepala Pemerintahan di Kota Palembang mengeluarkan surat edaran kepada semua Camat dan Lurah untuk membentuk suatu kawasan (RT) yang ramah lingkungan. Kampung ramah llngkungan adalah suatu kampung atau kawasan ramah lingkungan y
pengelolaan sampah
sehingga
berdaya guna. (Kementerian Ncgcr;;i
Ungkungan Hidup) Masyarakat yang berada dalam kawasan (RT) ramah lingkungan meiiulal pengelolaan sampah dengan melakuken pemllahan sampah, sampah yang maslh dapat dlmanfaatkan jangan langsung dibuang melalnkan dlmanfaatkan kemball oleh masyarakat b&lk dlgunakan kemball maupun
mengelola sampah menjadl pupuk kompos. Pengelolaan sampah menjadl pupuk kompos dapat dllakukan masyarakat socara bersema-sema. Jmplementor atau Lurah dapat menghidupkan kembali organisasl masyarakat seperti lbu-ibu Pl
baik
menjaga
kebersihan lingkungan maupun
kegiatan
penanaman pohon peneduh atau tanaman serta pengelolaan sempah menjadi pupuk kompos. Wa6kota Palembang juga rnenghimbau kepada semua Lurah untuk belinteraksi kepada masyarakat dengan melakukan pcmbinaan secara
berkala sehingga timbul kesadaran masyarakat 1.11tuk berportisipasi dalam pengelolaan llngkungan terutama di lin9kun9an tempat \:inggal mereka. Pada
83
awalnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program kampung ramah lingkungan berstfat mobilisasi. setelah melalui pembinaan secara berkala kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan larnbat taun timbul, tugas implementor hanya memantau perkembangan kawasan (RT) ramah lingkungan tersebut. Implementasi
kampung
ramah
lingkungan
dimulal
dengan
membentuk 2 (dua) kawasan (Rl) yang ramah lingkungan di satu Kelurahan, pada tahun berikutnya membentuk 2 (dua) kawasan (Rl) kawasan (Rl)
baru sebagai
ramah lingkungan begltu seterusnva dari tahun ke tahun
sehingga terbentuk perkampungan ramah lingkungan. Walikota Palembang melalul instansl penanggung jawab yakni Badan Lingkungan Hldup Kot.a Palembang telah melakukan sosialisasi mengenal program kampung ramah lingkungan. SOSlallsasi ditakukan terhadap semua c:amat dan Lurah, mater1 sosialisasl adalah membahas bentuk kegiatmkegiatan yang ada dalam program kampung ramah lingkungan. seperti yang dlunglerikut ini : " ....... soslallsasi clllaksanakan bagi seluruh c:amat, Lurah, sertll instansi terkait lainnya sepertl BPMK, DKP, PJUP. Tujuan sosiaiisasi sendiri supayo perangkat pemerintah tersebut memahami program kampung ramah lingkungan, kegiatan-kegiatan apa saja yang ada dalam program itu. Konsep kampung ramah lingkungan bahwa dalam satu Kelurahan memlliki 2 kawasan (R1) yang hijau, tertata rapi, lingkungannya bersih deri sampah, setiap rumah masyarakat memiliki tempat sampah yang tertut...,, masyarakat melaklJkan pemllahan sempah, sampah tldak boleh dicampur aduk harus dlplsahkan antara sampah kering dan sampah besen, s:ampah kering yang masih bisa digunakan sebaiknya dimanfaatj(an kembali, bisa dijadikan tas, topi, dan lainnya. Lalu sampah basah dikelola menjadl pupuk kompos. Kliwasan (Rl) ramah lingkungan setiap tahunnya bertambah 2
84
kawasan (RT) ramah lingKungan baru itu yang diharapkan oteh Bapak Walikota...... ." {wawancara hari Selasa langgal 30 A!>ril 2009) Langkah
yang
mengimplementaslkan
diambil program
oleh yang
perumus lt!lah
kebijakan
dirumuskan
untuk dengan
mengalokasikan dana stimulan pembangunan Kelurahan untuk pemolnaan lingkungan dan masyarakat. Pada saat penelitian ini dllakukan dana yang dlsediakan oleh Pemerintah Kota Palembang baru untuk kegiatan peneoaman pohon penecJuh atau tanaman hias. Sedangkan untuk keglalan penanaman apotlk hidup, penyP.dfaan tempat sampah bertub.lp, pemilahan dan pengefolaan sampah menjadl pupuk kompos belum di afokaslkan. Dana tersebut tldak dberikan kepad!I masyarakat dalam bentuk uang tetapf masyarakat menerlma bantuan dalam bentuk pengadaan pot serta tanaman hlas atau lllnaman produktlf atau tanaman penghljauan sesual dengan kondisJ atau kebutuhan dari Kelurahan masing·masing. Hal tersebut terjadl mengingat kondisl llngkungan yang berbeda, kawasan (RT) yang tldak mempunyal lahan dibantu dengao tanaman hias serta tmah dan pot bunganya sedangkan kawasan (RT) yang mempunyai lahan yang cukup luas ctiberikan bantuan berupa tanemen produktif yaltu mangga, matoa atau rambutan. Bantuan diberikan bagi masyarakat yang belum mempunyaf tanaman terutama untuk masyarakat yang kurang mampu membeli tenernen, tanah dan pot bunga. Dari bantuan tersebut diharapkan masyarakat memelihara tanaman yang suctah ada sehingga tanaman tersebut dapat dlkembang
biakkan lagi.
&5
Ujung lumbak petaksenean program kampung ramah lingkungan terletak pada Kelurahan dengan implementor lapangan adalah Lurah sedangkan carnal hanya sebagal koordinator pelakSanaan program kampung ramah lingkungan di Kelurahan-Kelurahan yang rnenjadt wewenang wilayah
Kecamatan tersebut. Dalam mengimplementasikan program kampu11g ramah lingkungan para implementor penu mengetahui dengan jelas apa yang telah dlrumuskan deh pembuat kebijakan mengenal bentuk kegiatan-keglatan yang ada dalam program kampung ramah llngkungan. Bentuk kegiat:lln kampung ramah llngkungan yang t.elah dirumuskan oleh
pembuat
keblJakan
rnaslh
belum
dlpahaml
sepenuhnya oleh
Implementor lapangan. Hal tersebut dlperoleh dart hasll wawancara dengan Implementor, yaknl : •wallkot:ll menglnglnkan dalam satu tahun di setlap Kelurahan memlliki duo RT yang hljau, teduh, ado tanaman yg bcbungo. Tahun berikutnyo nambah lagi duo RT baru untuk jadl lokasl kampung ramah lfngkungan begitu seterusnyo dari tahun ke tahun ..... (penelitl menanyakan ap1:1kah ada keglatan lain setaln penanaman tanaman hlas, Implementor tldak memberlkan gambaran yang jelas tetapi menjelaskan kendala-kendala yang dlhadapi" (wawancara dengan lurah 5 Illr, pada hari Kamis tanggal 7 Mei 2009) Hal senada dikatakan oleh Lurah 8 llir se1>a9ai berlkut : "Kampung ramah llngkungan artinya dalam satu Kelurahan terdapat duo RT yang hijau, terdapet tanaman penghijauan atau peneduh terus terdapat tanaman kembang yang berbunga, program lnl dimulai taon 2007. Kalo satu taon 2 RT sarnpe sekarang suclah ado 4 RT ramah Jingkungan, untuk taon 2009 baru nak ditetapke" (wawancara hart Rabu tanggal 20 Mei 2009) Wawnncara dengan Lurah 3 Ilir (Dlwaklll oleh Kasi Pemerintahan) diperoleh keterangan sebagai berikut : "Ramah lingkungan yakni kawasan (RT) yang hijau dengan tanaman hlas yang bekembang yang setiap tahun ado 2 RT ramah lingkungan
86
tahun bertkutnvo nambah lagi 2 RT, tapi untuk Ke!urahan 3 Ilir untuk penaoamen pohon pcncduh tidal< memungkinkan kareno halaman rumat: penduduk katek tanah lagi kito kasih tanaman hias bae.... (wawancara hari Kamis tanggal 14 Mei 2009) Wawancara dengan Lurah 10 Ilir menetangkan bahwa : "Setiap tahun 2 RT ramah lingkungan, ramah hngkungan dengan nanam l<embang yang bebunga, (penelitl mencoba menanyakan kegiaUm-kegiatan yang ada dalam progrem kampung ramah llngkungan lain misal pengeJolaao sampah, implE>mentor menjelaskan kalo pengelolaan sampah tidak termasuk keglatan dari ramah lingkungan, sampah sudah ado yar.g mengelolanyo dewek yaitu DKP" (wawancara hari Senin tanggal 18 Mei 2009r Dari hasll wawancara dengan seluruh Lurah yang ada di Kecamatan IllrTimur II Kota Palembang, lebih dari sebagian besar implementor Japangan
menterjemahkan bentuk kampung ramah &ngk.ungan hanya berupa keglatan penanaman pohon peneduh atau tanaman hlas saja maupun tanaman apotik hidup. Kurangnya pemahaman implementor mengenal benruk keglatan yang ada clalam program
kampung
ramah lingkungan disebabkan kerene
kura119nya sosialfsasi dan pembinaan oleh instansJ penanggung jawab program. lnformasi yang diperoleh di Badan Ungkungan Hidup Kota Palembang sejauh ini sosiallsasi mengenal program kampung ramah llngkungan baru dilakukan satu kali yakni tahun 2008, setelah sosialisasi tersebut ttdak ada pembinaan rutln oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Palembang kepada implementor. Kondisi ini terjadi merurut pengamatan penelitJ karena pejabat pelaksana teknis ~~iatan (PPTI<) program kampung ramah ingkungan juga sebagal PP'TK program Adipura, sehingga menyebabkan PPTI< l<edua program tersebut
leblh
terfokus
kepada pelaJ<sanaan
program
Adipura
guna
menjadikan Kota Palembang sebagai kota metropolitan terbP.~h serta fokus terhadap pel<eljaan rutin lainnya. Pengawasan
yang dilakukan olen
Badan Lingkungan Hidup Kota
Palembang terhadao kinerja implementor dalam melaksanakan kf!9iatankegiatan program kampung ramah lingkungan difakukan hanya satu kali dalam saw tahun. Pengawasan dilal<sanakan melalui lomba kawasan (RT) ramah Jingl
di 107 Kelurahan sekota Palembang rnenunjukkan hasil
kawasan (RT) yang rnemenuhi kl1terfa kampung ramah lingkungan hanya 33 kawasan (RT) atau 0,08 % yang memenuhl standar. Masih banyaknya kawasan (RT) ramah llngkungan yang belum memenuhi kriteria sebagai kampung ramah Jingkungan karena sebagian
8R
besar kawasan (RT) ramah lingkungan yang eda hanya melaksanakan kegiatan penenaman
pohon peneduh atau tanaman hias, sedangkan
kegiatan·kegiamn lamnya belum ditaksanakan
bahkan ada di beberapa
kawasan (RT) ramah lingkungan kond1si fingkungannya masih kotor. Hcil ini disebabkan karcno sebagian beser implementor hanya memahami kegiatan
kampung ramah lmgkungan hanya kegiatan penanaman pohon. Disamping
kurang
pcmblnaan
duakukan
yang
oleh
instansi
penang~ung jawab program tahadap implementor, pembinaan implementor
terhadap masyarakat sebagai kelompok sasaran pun masih kurang. Hasil dari perbin
Implementor
tidak
melakukan
kurang melakukan pemblnaan.
pembinaan
dan
pendekatan
kepada
masyarakat untuk mengajak masyarakat melaksanakan kegiatan ramah
lingkungan tersebut. Setelah memberikan bantuan tanaman implementor tidak pemah datang ke tempat tinggal ma9(arakat.
Dan pen9amatan di
lapangan sebagian besar masyaralcat belum
menunjukkan partisipasinya dalam program lcampung ramah lingkungan, di beberapa RT kaidisl lingkungannya masih terflhat kotor, sarnpah berserakan, saluran pembuangan air kotor atau drainase tersumbat baik oleh sampah maupun karena sedlmen tanah. Kawasan
yang seharusnya hijBU, asri
maupun teduh maslh belum terwujud karena rumah-rumah masyarakat belum semuanya mempunyal tanaman. Dalam satu RT ada rumah
masyarakat yang memilikl tanarnan dengan jumlah banyak, aoa rumah
89
masyarakat !ainnya sama sekal tidak mempunyai tanaman sehingga RT tersebut masih terlihat gersang. Sebagian
besar
implementor
memponyai
pandangan
untuk
mcrnnontuk ki:lw.isan (RT) setiap tahunoya sesuai dengan instruksi pervmus kcbijal
lebih fokus pada kawasan (RT) ramah
lingkl.mgan baru daripada melakukan pembinaan dan pend<:katan kepada
masyarakat di kawasan (RT) ramah fingkungan yang sudah ada. Akibatnya kawasan (RT) ramah llngkungan yang sudah ada semakin jauh untuk menjadi kawasan (RT) raman lingkungan sesuai dengan kriteria yang telah
d itetapkan. Perumus l<ebijakan meogharapk.an setlap kelurahan \tu beni!l'-benar memiliki kawasan yang
bersih, bukan
hanya sekedar memperbanyak
kawasan (RT) yang dianggap sebagai kawasan ramah lingkungan oleh implementor dengan memberikan tanaman dan pot bunganya kepada masvarskat tetapl kondisi 5ngkungannya belum sesuai dengan kriteria
kampung ramah lingkungan. Proses lmplementasi program kam?lll!l ramah llngkungan dari slsi Kebijakan yang diidealkan dapat d~ihat pada tabel beriKut :
,·~~---
··--·
-
..
--------·-----~
[ "'c
~
~-~-----·-·· ------+---------
0
z
...
. ····--i
> c:
:g,_ c:
()
..c "ilj c:
"' '° c: E "'EQ.., I c§~g'...: E -"'Jg-= °' "" il ..c ~ .Cl e e :? . OICOJ
ft)
..I< ~
::l IU
•
::l "'
oil ·-
'.
.:i£-
ai
"O "O
c.µ
~ ~ ~:iii ~ ~~
'°
Q)CtlL.~>-
s:: 0 c: c: --.co«>mll';v - -"' m E C\ i:J
0•
(0
~ (0
tO
~ ~ g'~ ~ ~ .~ c:
'.i5 E E .!!1
~ .._.,
c:
·e :ll
(LI "'
C."Q ~
~
s
"'
QJ ~
16
::i
"'
fl!
E JS .,, ·-c 2 )S 3. 0
'° ·-
ss
"'> J1 "' ro'°c:>-'° .., s: "' c: ceca. 2' "' s C! ..c' ~ .:& ::l
~ ~~~ f! ~ =~
.8Jll1!.,.
~Ei!
!} Ji ~~
E
~s
e "'
c:
§~i ,g/ ~
.....
.,
ec:
"'
0 "' 1:: Ill ~
E a.
8.
.!JI E
I
·-E., c: sc 0
"' Q. '$
"' -E"'
.!::
£~ .c ..0
~
92
Dengan demikian disimpulkan bahwa terjadi perbedaan a1tara perumus kebijakan deng;in scbagain besar implementor mengenai bentuk kegiatan-kegiatan yang ada dalam program kampung ramah lingkungan, kurangnya pemanaman implementor mengena1 bentuk kegiatan disebabkan sosialisasi mengenai program masih sangat kurang serta pembinaan yang
seharusnve dilakukan secara berkafa oleh PPTK program kampung ramah lingkungan belum terlaksana. Kondisi lain menunjukkan bahwa Implementor belum melakukan pembinaan kepada ma!>'(arakllt sebagai kelompok sasaran yang akhirnya mengakibatl
2. Kelompok Sasaran Kelompok sasaran
merupakan bagian
dari stlkeholders yang
diharapkan dapat mengadopSI pofa-pola interaksi seperti yang diharapkan ofeh pcrumus kebiJak."ln. Kclompok ini banyak mendapat pengaruh dari kebijakan, karenanya diharapkan dapat menyesuaikan pola-pola perllakunya dengan kebljakan yang tefah dirumuskan. Dalam program kampung ramah lingkungan yang menjadi kelompok sasaran adalah masyaraka yang berdomisili di seluruh wilayah Kelurahan yang ada di Kota Palembang. Kelomp0k sasaran dalam penelftlan tnl adalah masyarakat yang berdomisili di Kelurahan yang merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Illr rmur ll Kota Palembang. Dalam pelaksanaan program kampung ramah llngkungan tldak hanya dilakukan oleh pemerlntah tetapi perlu dukungan dari masyarakat dengan berperan
serta da!am melaksanakan kegiatan-keglatao yang ada dalam
93
program kampung ramah lingkungan, untuk melihat respon masyarakat terhadap pe!al<sanaan program kampung ramah fingkungan dapat dilihat sebagai berikut : a. Kelurahan 1 Ilir Pembentukan
kampung
ramah
lingl
suoah
dljelaskan
sebelumnya dimula1 dengan membentuk 2 {R1) ramah llngkungan. Di
Kelurahan l Illr RT yang sudah terbe11tuk adalah RT 18 dan 19. Dari kedua RT tersebut penelitian lebih difokuskan pada satu RT saja yakni RT 19
pertimbangan yang diambil karena menurut lnformasi di Kelurahan RT tersebut yang masih berjalan s~n
RT 18 sudah blsa dikatakan tidak
bErjalan sama sekall. Dari penganatan di lapangan kawasan {R1) 19 merupakan kawasan (RD pemukiman padat penduduknya. Kondisl rumah masyarakat sebagian
b¬ ssartidak mempunyai !ahan perl(arangan, namun masih rumah masyarakat yang memiliki lahan per1<arangan. Ada sebagian rumah lahan perkarangan tersebut sudah dimanfaatkan engan menanam tanaman peneduh sebelum program kampung ramah ini dllaksanakan. Bagi rumah yang sudah tidak ada perkarangan sebagian dari masyacakat melal
dalam pot bunga. Namun ada juga rumah masyarakat yang tidak memililtl
tanaman sama sekall. Dari wawancara dengan Ketua RT 19 cfperoleh infonnasi bahwa masyarakat sering diberikan hlmbauan mengenai program kampung ramah llngkungan yaknl menanam tanaman yang hljau atau berbunga. Bahkan dari Kelurahan sudah membertkan ~
tanaman, tanah beserta potnya.
94
Memang pengadaan tersebut tidaklah banyak sehingga tida\c: memungkinkan bagi semua warga mendapatkannya. Perumukannya untuk masyarakat yang belum mampu sedanqkan bagl masvarekat yang mampu diharapkan mereka swadaya untuk pengadaan tanaman tersebut. Bant:uan
diberikan
dengan
harapan
masyarakat
dapat
mengembangbiakkan tanaman tersebut, namun dari pengamatan di lapangan banyak rumah-rumah warga yang tidak memlliki tanaman. Saat dlkonlirmasi kepada pemllik rumah bahwa mereka telah menerlma bantuan tanaman dan pot bunga tetapi saat inl tanaman tersebut telah matl karena kurang pemellharaan. Selaln
maslh
banyak
rumah
yang
belum
memllikl
tanaman
pengamat.an di lapangan menunjukkan RT 19 inl kondisl llngkungannya masih kurang bersih banyak sampah berserakan dan tumpukan sampah di tempat tertentu, dralnase yang tersumbat balk karena sedimen tanah maupun karena sampah. Dari pengamatan menunjukkan masyarakat belum tempat sanpah yang bertutup. Bagi sebagian masyarakat yang pembuangan sampah dilaKukan dengan cara ber1angganan dengan petugas pengambil sampah. Pengambilan sampah dilakukan 2 hari sekafi, selama belum diambil oleh pemungut sampah masyarakat menaruh sampah mereka dikantong-kantong plastik. selain bekerjasama dengan pengambil sampah, sebagian masyarakat membuang sampah ke TPS etau mereka bakar. Selaln belum mempunyai tempat sampah di RT 19 ini tidak ada kegiatan pemilahan terhadap sampah apalagi untuk melakukan pengelolaan
95
sampah menjadi pupuk kompos. lnfonnasi yang diperoleh kendala yang terjadi dalam pelaksaanaan program kampung rarnah lingkungctn menurut Ketua RT karena tidal( ada tenaga penggeralt, LPMK sebC1gai organisasi masyarakat atau organisasi lainnya sampa1 saat ini belum menjadi motivator bagi masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan r~ngkungan. Sejauh ini yang sering memberikan himbauan kepada masyarak.at hanya Ketua RT, itupun masyarakat masil enggan untuk melakukan pengelolaan lingkungan. Kesadaran masyarak.at RT 19 dalam pengelo!aan IJngkungan
masih kurang. Masyarak.at ak.an melakuJ
Kelurahan masvarakat kembali enggan untuk menjaga
kebersihan lingkungan. Selaln kurangnya kesadaran masyarakat faktor lain yang men~babkan kurang belja~
program rampung ~m11h llngkungan
adalah permasalahan ekonomi. Sebaglan besar mata pencahariao masyarakat RT 19 sebagai buruh atau dagang. Dengan perekonom!an yang rendah masyarakat belum bisa melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada, untuk memenuhi kcbutuhan mereka seharl-hari sullt. Kondisi ini tidak memungklni
masyarakat
masih enggan mengeluarkan uang mereka hanya
sekedar untuk membe\i tanaman.
96
b. Kelurahan 2 Ilir l(elurahan 2 Ilir memiliki 14 Rulo.Jn Tetangga dengan luas wilayah 214 ha atau 8,37% dari luas wilayah Ke<:amata!\ Ilir Timur 11 Palembang. RT yang ditctapkan oleh Kelurahan sebagai kawasan ramah lingk1.1n9an adalah RT 24 dan 25. Namun dari wawancara dengan Lurah 2 Ilir disimpulkan bahwa untuk Kelurahan 2 Ilir belum ada kawasan (RT) yang memcnuhi
kriteria
kawasan
ramah
lingkungan.
Masyarakat
belum
menlndaklanjuti apa yang d\sampaikan oleh Camat maupun dari lurah. Dari kedua RT tersebut kondisl rumah masyarakat set>aglan besar tldak memiiil<J tahan perkarangan lagi. Hampir sama dengan l<elurahan 1 llir kondlsi lingkungan tidak berslh, terdapat tumbukan sampah, dralnase yang tersumbat. Sebagian besar masya"°'
97
mempcroieh tanaman tersebut terkadang mereka harus membeli atau minta dengan orang lain yang bila mati akan sulit mereka dapatkan kernbali. Sedangkan masyarakat yang menerima bantuan lebih cenderung kurang peduli dengan tanaman sehingga tanaman menjadi mati dan masyarakat belum menanam kembali discbabkan karena masyarakat tersebut kesulitan untuk membeli tanaman baru. Guna
menumbuhkan
kesadaran
masyarakat
untuk
menjaga
lingkungan dipcrlukan dorongan. Namun di Kelurahan 2 Jlir belum ada organlsasi masyarakat yang benar-benar intensif menggerakkan masyarakat untuk pedull lfngkungan ateu melakukan
pengelolaan sampah menjadi
barang yang lebih berharga. Sehlngga timbul kesadaran masyarakat untuk mengelola keberslhan llngkungan tempat tinggal mereks.
c. Kelurahan 3 lllr Rukun tetangga yang sudah dtbentuk oleh Kelurahan sebagai ramah linglwngan yaltu RT 14 dan 15. Kedua RT tersebut t:ermasuk kawasan padat penduduk, kebanyakan rumah warga tidak memilikl lahan perkarangan kalaupun ada tanah dimiliki sempit sel
98
Pengamatan di RT. 15, penanaman tanaman sudah ctflakukan oleh sebagian masyarakat. Dilihat dari jurnlah tanaman yang dimiliki oleh warga bisa dibedakan antara war9a ya119 mcmclihara tanaman den9an war9a yang kurang pedul1 dengan per1<embangan t
Menurut warga tersebut pemah diberikan bantuan
tanaman dari LPMK katanya dalam rangka ramah lingkungan. Seiring wak:tu tanaman tersebut mati karena ~san peda saat muslm kemarau sedangkan untuk menggantlnya belum big ter1aksana t!dak aca biaya untuk mcmbclinya kcbutuhan lain masih banyak. Kondisl kepemilikan tanaman tldak sarna dlmana ada rumah memilikl tanaman yang banyal<. clan ada jugs runah yang memiliki tanaman yang sedikit bahkan tidak ada tanaman sama sekati menyebabkan lingkungan yang hijau di RT 15 belum terwujud. Dari pengamatan di RT 15, kondisi lingkungannya masih t:erlihat kotor, terdapat sampan yang berserakan. Rumah warga belum memiliki tempat sampah, pemb\.Jangan sampah di RT 15 hampir sama dengan di RT kelurahan
lain pembuangan
sarnpah bagi sebagian warga melakvkan
kerjasama dengan pemungut sampah, sampah diangkut berapa hari sekall
99
setiep bulannya warga harus membayar kepada pemungut sampah. Bagi sebagian wargil lain sampah di buang ke TPS yang bisa mereka jangk.au. Sebelumnya sampah-sampah mllik warga tersebut tidak dilakuk.an pem1lahan antara sarnpah kenng maupun sampah basah, sampah yang ada masih tergabung menjadi satu selanjutnya langsung dibuang. Selain ltu warga di RT 15 belum melakukan pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos. Bahkan di Kelurahan 3 llir belum ada sama sekali RT yang melakukan pengelolaan sempeh menjadl pupuk kompos. Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan bukanlah suatu hal yang mudah untuk dlwujudkan dlperlukan orang-orang yang eksis menggerakan masyarakat untuk melakukan pengelolaan llngkungan tersebut. Pada saat penelltlan lnl dllakukan belum ada organlsasl masyarakat ataupun kelompok· ke1ompok tertentu
yang
menjadl motivator bagl
masyarakat untuk
melaksanakan kcglatan-kegiatan pengelolaan lingkungan.
d. Kelurahan 5 llir Di Kelurahan 5 Illr kawasan (RT) yang dibentuk sebagal kawasan (RT) ramah lingkungan adalah RT 05 dan 06. Dari kedua RT tersebut penelitian lebih difokuskan pada satu RT saja yakni RT 06 seperti arahan dari Lurah. Menurut lurah 5 llir untuk RT OS kondisi pelaksanaan kegiatan penanaman pohon ataupun tanaman hias masih kurang sehingga lingkungan tersebut
belum asrl. Dari pengamatan di lapangan kawasan (Rn 06 merupakan kawasan (P.T) pemukiman padat penduduknya. Kondisi rumah masyarakat sebagian besar m~mpunyai tahan perkarangan, namun ada juga rumeh masyarakat
JOO
yang tidak memilikl lahan perl<arangan. Lahan pe:karangan yang dimiliki oleh warga sudah ditanami dengan berbagai macam tanarnen, ada yang menanam tanaman peneduh, t:anaman produksi serta menanam tanaman 'lias. Bagi rumah warga yang t1dak memiliki lanan mereka -nenanem tanaman dengan menggunakan pot bunga. Kondisi lingkungan sudah bersih, drainase tidak ada yang tersumbat dan tldak
ada sampah berserakan. Dari pengamatan terllhat bahwa
penanaman tanaman tersebut sudah ditanam seJak lama oteh masyarakat. Pohon peneduh sudah besar dan lindang beglw Juga dengan tanaman produksi. Tanaman llias yang dimiliki warga Juga sudah bennacem-mecam jenis tanaman serta tanaman hlas tersebut sudah subur clan besar. Menurut Ketua RT 06 sebelum adanya program kampung ramah lingkungan memang sebagian warga RT 06 sudah melakukan penanaman pohon peneduh atau menanam tanaman hias. Tapi diakui oleh Ketua RT masih ada beberapa warga menanam tanaman sejak adanya program kilmpung ramah llngkungan, karenanya tanaman yang dimilikl masih scdikit dan kecil. Bantuan tanaman dan pot bunga yang diberikan Lurah diberikan
kepl!lda rumah warga yang dulunya belum memiliki atau memiliki tanaman yang sedikit. Ketua RT sering menghimbau warganva unwk men)aga llnglwngan tempat tinggal mereka, Lingkungan harus bersih tidak boleh ada sampah
yang berserakan. Sebagian warga RT 06 membuang sampah di TPS yang berada di depan Jalan Sutan Syahrir, sebagian warga membuang sampah melalul pemungut sampah yang diambll setiap 2 hari sekali. Sampah oleh
I 01
masyarakat dimasukan ke dalam plastik sebagai tempat sementara sebelum diambil olet; pern\lngut sampan. Dari pengamataf' memang masyarakat RT 06 tidak memilikl kotak sampah. Di RT 06 1u9a belum m.!~ksanakan oemltaban entara sampah bassh
maupun sampah kerin9. Begitu juga dengan pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos belum terlaksana di RT 06 bahkan di semua RT yang ada di Kelurah an 5 Ilir. Pemanfaatan pupuk kompos sulit dilakukan oleh setiap warga mengingat sebagian besar warga bekerja. Diperlukan orang--orang yang mempunyai wakh.J banyak untuk mengelola sampah tersebut. serta tenllJnya memer1ukan dana yang tidak sedil
e.
Ke!urahan 8 Ilir Pada tahun 2008 kawasao (RT) ramah lingkungan di Kelurahan 8 Ilir
yakni RT 33 dan 34. Dari kedua RT tersebut, yang lingkungannya sudah mulal balk adalah RT 33. Dari pengamatan di lapangan warga RT 33 memiliki ekonorni menengah, hal ini d!lihat dari konllisi rumah warga yang permanen dan memiliki lahan per1karangan yang luas. RT 33 merupakan kawasan perumahan. Dllfhat dart kondisi tanamim yang dimililci oleh warga, tanaman tersebut suda'l lama ditanem oleh warga. Artinya warga sudah melakukan penanaman pohon peneduh atau tanaman produksl jauh sebdum program kampung rarnah llngkungan dltetapl
61!9itu
juga dengan kepemilikan
102
tanaman hias, di rumah-rumah \"lafga sudah memiliki
tanaman hias yans
sudah besar dan subur. Kondisi (ingkcn<3an sudah bersih, hanya perlu penataan tanaman-
tanarran yang ada sehing9a lebir. rapi, Tldak ada sampah yang berserakan, dralnase tidak ada tersumbat. Pembuangan sampah dilakukan masyarakat beketjasama
dengan pemungut sampah deruJan membayar setiap bulan
kepada pemungut sampah tersebot. Pengamatan
dilapangan rumah masyarakat tidak memiliki tempat
sampah, sebelum dtambil oleh pe.moogut sampah, masyarakat menaruh
sampa h ke dalam kantong-kantong plastik yang dileta Idean di belakang rumah mereka. Selain tidak mempunyai tempat sampah masyarakat juga tidak melakukan pemiiaren dan pengeJolaan sampah.
Hasil wawancara sebaglan
dengan Ketua RT diperoleh lnformasi
besar masyarak.at adalah pekelja sehingga
bahwa
mereka
tidak
me:npunva! waktu untuk melakul(an pengelolaan sampah menjadl pupuk kompos. Sedangkan ibu·ibu rumah tangga belum ada yang tergerak untuk melakukannya.
Hal tersebut teljadi karena tidak aoa blaya untuk membeli
keper!uan-kepertuan membiayal
serta
dalam pembuatan pupuk kompos. Bila ada yang mau ada
yang
mengaja(I
pembuatan
kompos
tersebut,
kemungkinan ibu-ibu yang tidak bekerji! bisa melaksanakannya.
t.
Ke!urahan 9 Iii r Kawasan
{RT)
yang
terbentuk sebagei kawasan {RT)
ramah
lingkungan di Kelurahan 9 llir yakni RT 20 dan 20A. Arahan dari Lurah
kawasan (RT) ramah lingkungan yang masih berjalan kawasan (RT) 2.0.
103
RT 20 berada di sepanjang pinggir Sunga! Beodung. Kawasan (RT) tersebut pemukiman penduduk dengan kepadatan penduduk yang c:ukup tinggi. Oarl kondisi rumah warga, sebaqlan besar warga memlliki ekonomi menengah. Dari pengamatan kondisi lingkungan RT 20 m;isih kotor masih banyak sampan yang berserakan, drainase tersumbat. Terlebih lagi lctak pemuklman
beraoa di sepenjang pinggir Sunga\ Bend\.mg dlmana bila turun hujan daerah tersebvt akan mengalami banjir. 5ebaglan besar rumah warga memiliki lahan
perkarangan namun ada juga rumah warga yang tidak memilikl lahan perkarangan lagi. Rum11h masyarakat yang memllikl lahan perkarangan oleh sebagian warga
dltanaml
dengan tenaman peneduh at:au tlnam<1n produksi.
5edangkan rumah masyarakat yang tidak memlliki lahan, tanaman dltanam dalam pot bung11. Namun ada juga rumah masyarakat yang tidak memp1.11yai tanaman sCKna sel:.ali. Meriurut warga tersebut dulu mereka mempunyai
tanemen serta pemah juga mendapat bantuan tanaman dar1 LPMK, tapl sekarang tMaman tersebut mati karena sering terkena banjtr. Sedangkan untuk menanam kemball warga masii enggan takut nantinya akan mati kemball terkena banjir. Masih melalul penga111<1tan di rumah masyarc1kat sebaglan rLrnah yang memiliki tempat sampah, sebaglan tidak memlliki tempat sampah. Dari informasi Ketua RT bahwa bag! sebagian masyarakat cara pembuangan
sampah di!akukan dengan bekerjasama dengan pemungut sampah, ada sebagian warga membuang sampahnya di ll)S. Warga belum ada melakukan pemllahan samoah, sampah yang dibuang maslh tercampur antara ssampah
104
beseh dan sampah kering. Sclain bclum melakukan pemllahan sampah masyarakat belum ada yang mengelola sampahnya menjadi pupul< kompcs. Sama dengan RT di kelurahan lainnya, di RT 20 belum ada kelompok masyarakat
yang menggerakan
warga untuk
mclakukan
pengelolaan
lingkungan. lnformasi Inf diperoleh dari Ketua RT 20, sampai saat ini memang ada himbauan
dari Kelumhan untuk melakukan penanaman
tanaman,
membersihkan lingkungan terutama l(;iwasan Sungai Bendung. Masih menurut Ketua RT masyarakat sering dlajak untuk gotong royong memberslhkan Sungal Bcndung. Kcbcrsihan Sungal Bendung sullt untuk terwujud bila masyarakat di baglan hulu maslh membuang sampah ke badan svngal karena sampah tersebut akan mengallr ke baglan hillr. Karenanya masyarak
masyarablt satu kawasan
saja sedangkan masyarakat kawasan lalnnya maslh membuang sampah di
baden sungal.
t.
Kelurahan 10 Jllr Kawasan (RT) 11dan14 merupakan kawasan (RT) ramah lingkungan
di Kelurahan 10 Ilir pada tahun 2007. Kedua kawasan tarsebut merupakan kawasan pemukiman dengan jumlah penduduk yang padat. Hampir semua rumah masyarakat tidak memlllkl lahan perkarangan lagi, antara rumah yang
satu dengan lainnya berdampingan dengan dinding tembok rumah menjadi pembatas. Dari pengamatan di RT 11, rumah warga sebagian besar tidak memiliki tanaman. Kawasan (RT) tersebut ter1ihat gersang dan kotor, banyak
105
sampah yang berserakan, di tempat tertentu terdapat tumpukan sampah, kawasan (RT) tersebut terkesan kumuh. Rumah masyarakat yang memilikl tanaman bisa dihitung dengan jari. Menun.rt Ketua RT 11 warga pemah mendepetkan bantuan tanaman dari Kelurahan berupa tanaman hias SP.rta
pot bun9anya. Seiring waktu karena kl.lrang pemeliharaan tanaman tersebut mati. Dan sampai sekarang warga belum menanam kemba!i tanaman yang baru, disebabkan keSibukan dari warga itu sendiri sedangkan ibu-ibu rumah tangga masih belum tergerak unruk melakukan penanaman tanaman hias. Kalau pohon peneduh di RT 11 tidak mungkin dilaksanakan karena kondisi
rumah warga titlak mempunyai lahan lagi. Diakui oleh Ketua RT 11 masyarakatnya masih kurang pedull dengan program kebersihan lingl
106
Masyarakat periu mendapatkan pembinaan dari Kelurahan sehingga masyarakat lamban laun sadar akan penting menjaga lingkungan. Sedangkan dari rnasyarakat sendirt belum ada kelompok-kelompok masyarakat yang menjadi motivator bagi warga lilin untuk menjaga kondisi lingk~·ngan agar
tetap bersih.
g. Kelurahan 11 llir l'ada tahun 2008 di l<eklrahon 11 llir yang menjad"1 kawasan {Rl) ramah llngkungan adalah RT 11 dan 12, kedua kawasan tersebut merupakan
kaw;isan
pemuldman dcnqan jumlah penduduk yang padat. Kondisi
pemukiman hampir sama dengan pemuldman masyarakat di Kclurahan 10
Wr. hampir rumah warga tidak memKlkl lahan perkarangan lagi, antara rumah yang satu dengan lainnya berdampingan dengan dinding tembok rumah mcnJadi pembatas. Masyarakat Ri 11 Keluraian 11 Dir sebagian besar rumah tidak milikl tanaman,
rumah warga yang memiliki tanaman ltupun hanya beberapa
tanaman.
Dari ukuran tanaman hias yang ada masih kecil serta jenls
tanaman
yang dimiliki bclum bervariasi baru 3-4 jenis tanaman. Jumlah
tanaman yang dim~il(ipun
masfh sedlkit. Warga pemah mendapatkan
bantuan tanaman darl Kelurahan namun banyak darl tanaman tersebut matl karena kurang pemeliharaan. Ada sebagian tagi karena pot bunganya pecah sedangkan untuk menggantinya warga tidak mempunyal uang sehingga akhfmya tanaman itu menjadl matt. Kondisi lingkun9an masih kotor banyak sampah berserakan, terdapat tumpukan sampah di rumah warga. Uigkungan tempat tinggal mengesankan
107
kumuh. Dilihat dari sumber mata pencaharian masyarakatnya, sebagian besar mempunyai pekerjaan buruh, tukang cuci, penarik becak serta pedagang dengan skala kecil. sebagian masyarakat membuang sampahnya ke TP5 ada juga yang warga membayar kepada pemungut sampah. Menurul Ketua RT masyarakat dalam pengelolaan lingku!'lgan masih perlu pengawasan. Bila Ketua RT datang menghimbau masyarakat untuk membersihkan lil'lgkungan mereka baru masyarakat membersihkan rumah
mereka setelah tldak aoo himbauan lingkungan masyarakat kembali menjadl kotor. Belum ada kelompok-kelompok masyarakat yang menjadi penggerak bagi masyarakat lainnya dalam menjaga kondisi lingkungan. h. Kelurahan Lawang Kidu\
Di Kelurahan Lawang Kidul pada tahun 2008 yang menjadl kawasan (Rn ramah lingkungan adalah RT 14 dan RT 17. Kawasan (RT) tersebut merupakan kawasan (RT) pemuklman. Hampir semua rumah wargi:I tidak memiliki lahan perkarangan. Warga melakukcm penanaman tanaman di dalam pot bunga yang
mereka letakl\an di teras depan rumah rnereka. Namun ada rumah warga yang tidak memiliki tilnaman sama sekali. Secara umum kawasan (RT) 14
masih gersang tldak banyak tanernan baik tanaman hias apalagi untuk tanaman peneduh. Menurut warga, mereka pemah me11dapat banruan
tanarnan dari Kelurahan namun banyak dart tanaman tersebut sudah mati ada juga yang hi!ang. Karena Kelurahan Lawang Kidul merupakan daerah lingkat kejahatannya cukup tinggi. Hal ini diakui oleh Lurah Lawang l
108
PSK, dan preman. Sedangkan untuk mcnggantlnya masyarakat masih enggan mengeluarkan biaya hanya sekedar membeli tanaman, Ir.arena menurut mereka kebutuhan hidup masih banyak. Selain peranaman tanaman yang masih kurang, kondisi Hngkungan kawasan (RT) 14 rr.asih kotor, masih ada sampa h berserakan, drainase tersumbat. Warga juga tldak memiliki tempat sampah, sampah yang ada oleh warga dimasukkan ke dalam kantong plastik kemudian di buang ke TPS pada saat mereka pergi bekerja, ada sebagian warga bekerjasama dengan petugas
sampah. Sampah oleh warga dimasuklcan ke dalam kaleng besar atau ember besar yang mereka letakl
5ampah oleh warga belum dilakul
masyarakat di
kawasan (RT) belum ada yang menggerakan masyarakat untuk melakukan pengelolaan llngkungan. Saik mengajak masyarakat menanam tanaman hias ataupun mengelola sampah agar dapat didapat dlmanfaatkan.
i.
Kelurahan Sungal Buah Pada tahun 2008 Kelurahan Sungai Buah menjadi kawasan (RT)
ramah lingkungan terbaik di Kota Palembang yakni di RT. 19. Dari pcngamatan di lapangan RT 19 merupakan kitwasan pemukiman, masyarakat
109
RT 19 memiliki ekonomi menengah ke atas, h31 i11i dilihat dari ko11diS1 rumah warga yang permanen clan memiQki Jahan peri<arangan yang Juas. Setiap rumah masyarakat memaiki tanaman baik tanaman hias maupun tanaman peneduh atan tanaman produksi. Dilihat dan kondisi
tanaman yang dimiliki olen warga, tanaman terseeut sudah lama ditanam oleh warga. Artinya warga sudah melakJJkan penanaman pohoo peneduh atau tanaman produksi jauh sebelum program kampung ramah lingkungan
ditetapkan. Begltu juga dengan kepernlllk.en tanaman hias, di rumah·rumah warga sudah memiliki tanaman hias yang sudah besar dan subur. Kondlsl llngkungan esri, hijau dan bersih, tidak ada sampah yang berserakan, dniinase tldak tersumbat. Setiap rumah masyarakat memiliki tempat sampah bertutup, tempat SC1mpah tersebut mcrek.a peroleh dari
bantuan
dari
Kelurahan. Oiilam
dengan pemungut
membuang $Clmpah masyarakat bckerjasama
sampah dengan
membayar setiap bulan kepada
pemung ut sam pa h tersebut. Namun warga RT 19 belum mcmlsahkan antara sampah basah dan sampah kcring. Sampah masih mereka gabung mcnjadi satu, mcnurut warga
merek.a tldak melall.ukan pemisal\an karena tidak paham manfaat dari pemisahan sampah tersebut. Mcmang di RT 19 belum ada pemanfaatan kcmbali sampah baik untuk didaur ulang menjadi barang-barang yang bermanfaat misal tas, topl atau yang lainnya atau pemanfaatan sarnpah menjadi pupuk kompos. Pada saat penelitian In! masyarakat RT 19 mendapat baotuan peralatan pembuatan pupuk kompos dari BKKBN. Namun saat In! masyarakat
110
belum
melakukan
pen~lolaan
sampah menjadi
pupuk kompos karena
masyarakat oelum memahami cara pembuatan kompos tersebut. Masyarakat masih per1u bimbingan sehlngga mereka dapat berjalan sendiri melaksanakan pembuatan pupuk komoos tersebut. Di RT 19 kelompok masyarakat yak.ni Ibu-ibu PKK telah rnenjadi motivatDr bagi masyarakat di RT 19 untuk menjaga kebersihan lingkungan setiap 2 mlnggu sekali mereka mengajak masyarakat
untuk bergotong
royong membersihkan lingkungan mereka. Ibu-ibu PKK juga menganjurkan masyarakat untuk menanam tanaman apotik hidup, penanamannya capat
dilakukan di dalam pot bunga atau cfitanam langsung dilahan perkarangan. Menurut Ketua PKK, RT 19 sucan baOyak mendapat penghargaan sebagai lingkungan tersehat baik yang dllakukan oteh Dinas Kesehatan Kota, maupun BKKBN. j.
Kelurahan Duku Di Kelurahan Dul
{Rn ramah llngk.ungan adalah RT OS dan 07. Dari kedua RT tersebut penelltian lebfh difokuskan pada satu RT saja yakni RT 05 seperti erehan dan Lurah. Menurut Lurah Duku untuk RT 07 kondisi pelaksanaan kegiatan penanaman pohon ataupun tanaman hlas maslh kurang sehingga lingkungan
terseout
belum asri.
Dari pengamatan di lapangan kawasan (RT) 05 rnerupeken kawasan
(RT) pemukiman, kondisi n.imah masyarakat hampir semua mempunyai lahan perkarangan. Lahan peri<arangan yang dimlliki oleh warga sudah ditanami
111
dengan berbagai mecarn tanaman, ada yang menanam tanaman peneduh, tanaman produks1 serta menanam tanaman hias. Kandisi lingkungan sudah bersih, drainase tidak ada yang tersumbat dan tidak ada sampah berserakan. Dari pengamatan ter.ihat bahwa penanaman
tanaman tersebut
sudah dilaksanakan
sejak lama oleh
masyarakat. Potion peneduh sudah besar dan rindang begitu juga dengan
tanaman produksi. Tanaman hias yang dimiliki warga juga sudah bermacammacam jenis tanaman serta tanaman hias tersebut sudah subur dan besar. Menurut Ketua RT 05 sebelum adanya program kampung ramah llngkungan memang sebagian warga RT 05 sudah melakukan penanaman
pohon peneduh atau menanam tanaman hias. Sehingga pada saat program kampung ramah lingku1'1Qan lnl Clitetapkan, bagi warga US tidak ada masalah karena tanpa dihimbau pun masyarakat sudah melakukan penanaman penghijauan ataupun tanaman hias serta masyarakat sudah menjaga Kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka.
Waiau masvarakat sudah menjaga llngkungan tempat tlngqal mereka, namun masyarakat RT 05 masih serlng bergotong royong memberslnken lingkungan, terutama di daerah
belakang sekolah Bina Warga. Dari
pengamatan di lapangan rumah warga di RT 05 tidak memlllki tempat sampah. Sampah mereka masukan dalam plastlk yang nantinya akan diambil oleh pemungut sampah. Hampir sema dengan RT lainnya masyarakat RT OS belum melakukan pernlsahen antara sampah b11sah dan sampah kering, sampah masih digabung menjadi satu
tempat pada saat dibuang. BegibJ
112
juga denqan pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos beh.1m terlaksana di RTOS. k. Kelurahan Kuto Batu P.:ida tahun 2008 di Kelurahan Kuto batu yang men1adl kawasan ( Rl) ramah lingkungan adalah RT 23 dan 25, kedua kawasan tersebut merupakan kawasan
pcmukiman
dengan jumlah penduduk
yang padat.
Kondisi
pcmukiman masyarakat sebagian ada yang memiliki lahan perkarangan, sebagian lag\ tldak memiliki lahan perkarangan lagi. Bagi rumah masyarakat yang masih memlliki lahan perkarangan mereka menanam pohon peneduh dan tanaman hias. Sedangkan bagi rumah warga yang tidak memiliki lahan mereka menanam tanaman dalam pot. Tetapi ada rumah warga yang tldak memiliki tanaman sama sekali. Menurut warga tersebut mereka pemah mendapat bantuan tanaman dari Kelurahan namun karena sibuk bekerja tanaman tersebut mati akibat kurang dlrawat Kondlsl lingkungan di RT. 25 masih kotor banyak sampah berserakan,
terdapat tumpukan sampah di rumah warga begltu dengan kondisi llngkungan di RT 23. Drainase tersumbat akibat banyak sampah. Rumah warga tidak memlllki tempat sampah, sampah mereka masukan kedalam kantong plastik yang nantinya akan diambil oleh pemungut sampah. Menurut Ketua RT masyarakat dalam pen9elolaan Ungkungan maslh perlu pengawasan, kesadaran masyarakat tumbuh dengan sendhinya. Bila Ketua RT datang menghimbau masyarakat untuk membersinkan lingkungan mereka baru masyarakat membersihkan rumah mereka setelah tidak ada himbauan llngkungan masyarakat kembali menJadl kotor. Lebih lanjut
J 13
dikatakan bahwa saat ini belum ace kelompok-kelompok rnasverakat yang menjadl penggerak bagi masyarakat lainnya dalam menjaga kondisi lingkungafl. Selain pengamatan di lapangan dan informasi yang diperoleh dari KetuaRT yang wilayahnya menjadi kawasan (RT} ranan lingkungan, hasil penjaringiln informasl yang dllakukan kepada masyarakat melalui kuisioner pelaksanaan program kampung ramah 1lngkun9an dlperoleh hasil bahwa masyarakat telilh melaksanakan l<eglatan penanaman pol\Oo peneduh baik berslfat penghljauan maupun produksl serta tsnemen hias sepertl pada tabel 10 berikut : Tabel 10 : Penanaman potion peneduh atau tanaman hias oleh masyarakat
No 1 2
Penanaman Pohon Peneduh atau Tanaman Hias
frekuensl
Persentase
Sudah melalcsanakan
88
88
Belum melaksanakan
12
12
too
100
Jumlah Sumber : Lamplran 11 pertanyaan nomor 4
5elain te\ah melakukan peoanaman pohon peneduh atau tanaman hias, sebagian besar masyarakat sudah menanam tanaman apotik hldup walau jenis tanamannya tidak lengkap seperti pada label 11 dibawah ini : Tabel 11 : Penanaman tanaman apotik hidup oleh masyarakat
I
Tanaman Apotik Hldup
No
1
Sudah m~laksanakan
2
Belum melaksanakan
I
)1,1mlah Somber ' lampi
nomor 5
~
Frekuensi
I
Pel'sentase
··~ ......
57 43
57
100
100
43
-
1 I4
Disamping penanaman pohon peneduh atau tonaman hias serta tanaman apotik llidup, sebagian warga telah menyediakan tenpat sampah )lang bertutup yang depst dilihat pada Tabel 12 berikut ini :
f~ .
Tabel 12 : Kondisi tempat sampa·,., di lingkungan rumah masyarakat
No
i---1-·· 2.
Tempat Sampah
I
.. ····--~·-·-·--Frekuensi Persentase I
~i;ta_, memp(!!1..Y~' turuo
40
40
Tida\t. memnunval temrut samoah
60
60
100
100
Jumlah
- . . .. Sumbet : Lamplran 11
pert
Tempat sampah yang clllnlllkl oleh set>aglan warga merupakan swadaya masyarakat, namun sepertl yang telah dljelasl
Sungal Buah mendapatkan bantuan tempat sampah darl
Kelurahan. Rumah ta1199a yang telah menyediakan tempat sampah bertutup menyadar1 man!'aat dari tempat sampah mempunyai tvbJp, yakni untuk menghindari bau, agar tidal<. banyak lalat atau binatang lalnnya. Kegiatan lainnya yakni pemftahan sampah
darl 100 responden
menunjukkan bahwa ada beberapa masyarakat melakukl!n pemllahan sampah sepertl pada tabel 13 berikut lni : Tabel 13 : Pelaksanaan pemHallan sampeh oleh masyarakat Tempat Sampah
No
Frekuensi
Persentase
1
Sudah ter1aksana
30
30
2.
Belurn teneksana
70
70
100
100
Jumlah Sumber:
lampiron 11
pertanyaan nomor 6
Informasi yang dlperoleh dart masyarakat: bahwa pemilahan sampan pemi!ahan
sampan yang dilakul<.an oteh masyarakat If.arena masvaral(at tersel>ut
115
belum memiliki tempat sampah sehirigga mereka melakukan pcm:sahan sampah besah dan kerhg. Maksud dari pemisahan tersebut adalah sampah kenrig akan
rnereka bakar sedcingkan sampah basah mcrcka buang ke tempat pembuangan sementara {iPS). Bila rncreka campur antara sampah basah dan sampah kering akan menyulltkan mereka unu.ik melakukan pembakaran Sedangkan kegiatan pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos belum dilakukan oleh masyarakat seperti terlihat pada Tabel 14 berikut ini : Tabel 14 : Pelaksanaan pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos oleh masyarakat No
Pengelolaan sampah menjadi pupuk
Frekuensi
Persentase
l
1
Sudah terlaksana
2
2
Belum ter1aksana
98
2 98
10()
100
Jumlah Sumber : lamplran
n pertanyaan ncmOI" 8
Kondisi respon masy.-irakat dalam pelaksanaan program kampung ramah lingkungan dilihat pada matriks berikut ini :
E
I!!
[
!j ~ 0. "' t: .!2
"' s: Ee IQ
.,
"' c.,E c::
c:
~B
...
~------------------------··-
!
""'"'CL E ~ c
2
...
·-"' E
c.
"'E0.
Cl
~
'6
«I
c
"'c:
~
:l!
8.
~E ~~
C1
.s c
s= "'
·~
·e
-.;,,: "' ::I C1 Q.
a?
cf~
.Q
"I"
Ln
.0
~
Q)
!2
-
-
ee
s....~
"' "' "'E
(h-
s:
·;;;
..
~
·~ ......_._
··-
.....- ....
"' I?
!
0
I
-;
'
.5
"O
~
.8
-·
...
E
-
"'
l 19
Dari tabel di atas disimpulkan bahwa Kelurahan Sungai Buah
merupekan Kelurahan yang paling banyak melaksanakan keg1atan program kampung ramah lingkungan. Kelurahan terseout kondisi lingkungan bersih, asri dan hijau. Tldak ada sampan yang berseraken, drainase tidak ada yar.g
tersumbat baik tersumt>at oleh sampah maupun oleh endapan tanah. Rl.lllahrumah masyarakat sudah memilil<.i tanaman baik tanaman peneduh at:au tanaman hias, sudah melakukan penanaman tanaman apolik hldup, setiap
rumah masyarakat sudah memiliki tempat sampah yang bertutup. Organisasi masyarakat yakni Jbu-lbu PKK sudah aklif menggerakkan masyarakat
Kelurahan SUngal Buah untuk peduli lingkungan dimulai dari rumah m
Namun di 11 Kelurahan lainnva aca beberapa Kelurahan seperti Kelurahan Duku, Kelurahn 8 Ilir dan Kelurahan 5 IJir kondisi lingkungan sudah bersih clan asri tetapi kegiatan-kegiatan lainnya belum ter1aksana. 8
Kelurahan yakni Kelurahan 1 Jlir, Kelurahan 2 Jlir, Kelurahan 3 Ilir, Kelurahan 9 Jlir, Kelurahan 10 Ilir, Kelurahan 11 Ilir, Kelurahan J..awang Kidul, Kelurahan Kuto Batu, kondisi llngkungannya masln kotor, banyak sampan 1>ersera1
tanaman hlas
atau apotik hidup, kegiatan lainnya pun belum terlaksana, organisasi masyarakat !>elum menjadi motivator
bagi masyarakat lainnya dalam
pengelo!aan lingkungan.
3. Organlsasl Pelaksana Dalam proses menglmplementasikan suaw kebijakan salah satu yang
perlu dlperhatlkan
adalah organlsasl
pelaksana. Organisasi pelaksana
120
mernpunyai makna sebagai badan-badan pelaksena yang bertan99ung jawab dalam implementasi suatu kebijakan. Organisasi pelaksana mengandung dua
hal yaitu pelaksana
dan organisasi. Bidang pelaksana membicarakan
baga1mana suatu kebijakan
CiimplementaSlkan
oleh para pelaksana
di
lapangan yang disebut dengan implementor. Kemudian bagaimana para implementor ter.;ebut dio1'9anisasikan. Sebelumnya
tetah
dijelaskan
pada
bagian
scbelumnya
bahwa
pelaksene program kampung ramah Pngkungan adalah Lurah. Lurah merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan program kampung ramah
II ngkunga n. Dillhat dari struktur organisasi Kelurahan, Lurah merupakan Jabat!n tertinggl di Keturahan yang membawahi 4 Sek.SI. Lurah mempU'l'fll\ tugas dan fungsi sebagai penyelenggara urusan pemerintahen, pembangunan,
dan
kemasyarakatan. O
121
Bila dilihat dari tugas dan fungsi organisasi, kondi>i mr menyebabkan fun9s1 dari Kasi PMK tidal< berjalan. Tidak adanya pendelegas1an tugas secara penuh kepada staf menimbulkan rasa tl1n99ungjawab dan keperdulian dart sumber daya manusia terseout seringk.ili tidak ada Pada saat peneliti mencari infonnasi mcngenai pelaksanaan program
kampung ramah tingkungan, sebagian
besar
eari Kasi PMK mengarahkan
untuk mencan informasi kepada implementor, dengan alasan mereka tidak
mengeta hui dengan jelas mengenai program tersebut ka rena yang melaksanakan program adalah Lurah, sedangkan mereka hanya membantu lmplemenror saja. Staf tersebut hanya mengetahul lokasi-lokm kawasan (RT) ramah lingkungan saja selebihnya me.reka t:idak bisa memberikan lnformasl. Ketldakmengert:lan stat torsebut karena tidak diberil<.an tanggung jawab secera penutl untuk melaksanakan program yang ada sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bila ada pendelegaslan tugas secara jelas, Kasi PMI< dapat memantau
sccara
penuh perl(embangan kawasan (RT) ramah
lingkungan. Kasi PMK dapat mclakukan pendekatan-pendekatan yang lebih mendalom terhadap masyarakat karena ill.J menipakan tanggung jawabnya sebagai pelaksana program l<.ampung ramah fingkungan. Proses lmplementasi program kampung ramah Ungkungan dilihat dari s!sl Of9i!nisasi pelaksana diurail<.an pada tabel 16 berikut ini :
--·-----~
"' ::: c:
~
..
Q.
"iii
·2 "'
~ 0
.,e ~"' ., -.:;
0.
I
0
z
I ....
·----
123
J<esimputan dari tabel di etas bahwa maksud dari implementor program kampung ramah
Hngl
Jangsung dipegang oleh turen,
diharapkan Lurah dapat melakukan pendekatan dan pembinaan keoada masvaraxat akan menirr.bulkan keperdulian masyarakat terhaaap penqelotaan lingkungan, namun kedudut
Juga
adalah
faktor-faktnr llngkungan
vang
turut
mempengaruhi rmplernentasl kebijai«ln yalt\J aspek sosat, buclaya, e1<.onom1 dan polltik. Artinya aspek ketlldupan sos\al dalam suatu Ungk.ungan yang men)adl sasaran kebljakan dipengaruhl Oleh budaya-budaya lokaL Pengambll kel>!jai«ln dalam memformulastkan program kampung
rameh lingk.ungan telah member! pehumg kepada Implementor untul< mengadopsl budaya lol
dan
pada
akhimya
masyarakat
dengan
send!rlnya
berpartlsipasi dalam melak:sanal<.an program-program pemerintah. Budaya gotong royong yang ada di lirgkungan masyarakat Indonesia menjadll
124
untuk
berpartisipasi dalam
rnelaksanai
program kampung
ramah
Jingkungan. Implementor hanya per1u secara berkala melakukan pembinaan dan pendekatan terhadap masyarakat supaya berpartisipasi dalam program kampung :amah lin~kungan. Pada awalnya partisipas,i masyarakat rnasih bersifat mobilisasi setelah masyarakat dapat mandlrl melal<sanakan program kampung ramah lingkungan peodekatan dapat dihentlkan. Implementor hanya mernantau pelaksanaan program kampung rameh lingkungan tersebut dllaksanakan masyarakat. Namun
pada proses implementBsi program
kampung
ramah
lingkungan pembinaan dan pende1
Implementor datang kemba6 saat akan acla penilaian kampung ramah lingkungan arau penilaian tainnya temadap ltngktmgan tempat tinggal masyarakat. Kedatangan Implementor dengan tujuan meminta masyarakat membersihkan lingkungan. (wawancara dengan ketua RT. 11 Kelurahan 10 Ilir harl Rabu tanggal 20 Mei 2009). Hasil wawarcara dengan beberapa ketua RT di Kelurahan lainpun mengatakan hal yang sama.
125
Begitu juga dengan penjaringan informasi ternadap masyarakat menunjukkan
hasil bahwa pembinaan yang dilalwkan
oleh sebagian
implementor masih sangat kurang seperti terlihat pada tabel di bawah ini : Tabel 17 : Pembinaa11 ImplementorTerhadap Kelompok Sasaran ··--·
LNo
Rentang Waktu Pembinaan ..
._l__ Sebulan sekali
Frekuensi
-~·
I
Persentase
23
23
2
Lebih dari sebulan
36
3
Tldak Pemah sama sekali
36
38
38
4
Tidak Tahu
3
3
100
100
Jumlah Sumber : Lamplran 11 pertanyaan nomor 11
lnfonnasl yang diperoleh di lapangan implementor akan datang bila ada kegiatan·keglatan yang berhubungan dengan lingkungan bersfh etau actanya penllaian kawasan (RT} ramah lingkungan. Implementor damng untuk mengajak inasyarakat untuk bergotong royong. Untuk sehari-harinya implementor hanya memlnta kepada Ketua RT supaya memberikan arahan setiap ada kesernpatan kepada masyaral
kawasan (RT) yang telah dibentuk. Sehingga kawasan (RT) yang telah dibenruk sebagai kawasan (RT) ramah lingkungan nyarls tldak ada, bantuan tanaman ataupun pot sudah ada yang rusak. Sedangkan tanaman yang masih adapun biasanya karena pemilik rumah tersebut memang menyukai
atau hobi menanam tanaman hlas. Dan pada akhirnya implementor rnulat
126
mellrik kawasan (RT) baru yang akan ditetapkan sebagai kawasan ramah lingkungan. Hal ini diperkuat dari hasil wawancara dengan salah satu RT yaitu Ketua RT. 25 Kelurahan Kuto Batu sebagai berikut :
" ...... jarang datang, seingat aku Pak Lurah datang waktu kami dapat bantuan pot bungo, kato Pak Lurah RT kami nih di jadike RT ramah lingkungan untuk Tahun 2007. Sekarang dak pemah dateng lagi .i.:" Kurangnya
pendekatan
dan
pembinaan
yang
dilakukan
oleh
:mplementor sehingga budaya gotong royong dalam masyarakat masih belum berjalan secara optimal. Bila pendekatan dan pembinaan dilakukan oleh Lurah dengan terjun langsung ke lingkungan tempat tinggal masyarakat secara berkala, akan membentuk }alinan kerjasama yang baik antara Lurah dan masyarakat sehingga masyarakat tlmbul kesadaran untuk berpartisipasi dalam program kampung ramah llngkungan. Hal lnl diketahul darl hasll wawancara dengan Oecll masyarakat Kelurahan Sungai Buah yaltu :
", •••cakmano yo kalo pak Lurah dengan Pak RT la ngajak samo-samo gotong
royong bersihke lingkungan,
dak lemak dengan pak
Lurah ..... jadi ngikut pulo bersih·bersih......" (wawancara tanggal 14 Mei 2009). Artinya masyarakat memandang kedudukan Lurah dalam posisi yang lebih tinggi dari mereka sehingga mereka akan menjalankan apa yang dianjurkan oleh Lurah. Namun bila Lurah sendiri kurang menunjukkan keserlusan dalam melaksanakan
suatu
program,
masyarakatpun
mempe;dulikan
program-program yang dilaksanakan
seringkali
l
oleh pemerintah.
Seperti diungkapkan oleh Ketua RT 14 Kelurahan Lawang Kidul sebagai benkut ini :
127
"...... jarang man pal< Lurah datang kesini paling kesini saat tertentu bae misal kalo lagi nak ado lomba kebersihan liilgkungan oaru pal< Lurah datang ngomong mmta masyarakat l:lersihke lingkungan, sudah tuh sudah dak pernah dateng lilgi, masyarakat ini tau dewek, sering di datangl Pak Lurah bae mereka kadang maslh sungkan nak ngikutl program perr.erintah apolagi jarang dateng ... " (wewancara dengan ketua RT. 14 Kelurahan Lawaang Kidul hari Rabu tanggal 20 Mei 2009) Masyarakat mengfnginkan suatu jalinan komunikasi yang bail< antara Lurah dan masyarakat. Bukan hanya komunikasi yang semu dimana bila ada kepentingan untuk urusan pemerintahan baru lurah turun ke llngkungan masyarakat untuk memberlkan hlmbauan supisya menjalankan kebllakan yang telah ditetopkan oleh pemerintah. Namun bila tidak ada kepentlngan untuk urusan pemerintahan Lunih tidak akan retjun langsung ke lingkungan masyarakat. Aklbatnya
program-program
yang
dlkeluBrkan oleh pemerlntah
seringkali tldak berjalan karena kurangnya dukung1m masyarakist. Yang disebabkan karena masyaral
128
clengan masyarakat Lurah selalu memberikan himbauan kepada rnasvarakat untul< menjaga kebersihan lingkungan. Hal serupa dilakukan juga oleh Lurah Sungai Buah, secara berkala Lurah
datang
membersihkan
mengunjungi serta
menjaga
masyarakat kebersihan
u'lt:uk
riengaJak
masyarakat
dan keindahan lingkungan.
Pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh implementor mulai berhasil clilihat dari kesadaran ma~-ycirakat dalam pemellharaan kebersihan dan keindahan lingkungan, yang menjadl koordinir di lapangan sudah dilakukan oleh ibu·ibu PKK. Masyarakat mulai menyadari bahwa kebertlcisilan dalam menjagci kcbersihan dan keindahan lln9kun911n tidak hanya tugas darl pemerintah, melainkan tugas dari masyarakat juga. Karena yang akan menikmati kebersihan dan keindahannya juga adalah masyarakat sendiri. Kondlsl lingkungan yang bersih ak.ln menjauhkan masyarakat dari bertagai penyaklt. Ditinjau dari aspek polltik implemcntasi program kampung ramah lingkungan yang dilal<sanaKan oleh Lurah sudah mendapat insentif bagi implementor. Dari wawancara dengan implementor, dukungan insentif yang diterima oleh implementor sebesar Rp. 150.000,· setiap bulannya. Insentlf yang diterima oleh Lurah merupakan dana dlsediakan pada pos anggaran Kecamatan. Namun insentif yang diterima oleh implemEntor masih sangat minim dibandingkan dengan beban tugas yang harus dlemban oleh Implementor. lnsentif yang diterima implementnr peruntukkannya untuk semua beban
129
tugas yang harus dilaksanakan oleh implementor sebagai seorang Lurah bukan khusus ..mtuk melaksimakan pr09f(lm kampung ramah lingkungan. Kondisi faktor soslal budaya serta polltik dalam proses implementasi program kampung r.irm1h lingl
Q"l; ta
E ....
I
... ·-
c
.c c:
<=>=-~ ~m n)ta_(Q_O'I >- "'Q Q,) a.;. co c.
•
'
' I
°'
.!
c
"'c
°'e ~
"'
$
t')
Ql -"
-IQ
-<=> QJ
c:
"'c
O'l
~
.!!! '6 ·111
'5 c ~
c
...
"' s-
eE ;i
~
c c ....
(Q
c: ·c;
"' "' E t:; ~
J!g
E~~"'
8.vel! 2E.!!!
C1~COO)
E
e
;;i
...
~a.~
E
Cl.~
.f
Ille:
~:Jl
C~C:CTI
~
:ii ~ ~
c~ .S r:I'"',.. E .S io·to-
-2'
J:l "'
~
"'
z0
~
•
.....
...
'15 i:i
E
c: c ~
~~:.::
J1 §.<:~> ~·2~ ·c: -6 QJ otl
"'::>c cE°' B!!-'-C ... "' 1.1 0 q;; ::.- ... 'O g .!!! .c. OI i ~B21.. °'ec:c.s-a.: Cc:l
c"' :o 0
j ~.a~.!!! .t: .S~i3Eii~~
I:
~ u..
E15
c~~~-ac
"":::Jen
-
~[~~
Ql.J:
:i
~
::> 'lS.
E ...., ::> -0
c.E
c:
~ ~
,,,
&~ E~ ~
""'ai ...
.B
'-~.J: •tOC: o Ql 'Eli! "' "' ~ c .8 ... ::> "' c: ... ~i;l., ~c 1:1 E ID.9 E cQl Eo§·c a.;.cCGJ ltJ.QOIO ::> B !!?. gi~~~ ~ z .,.._ ~_, "'~:si 1'3m C'l-~~c:~ c..-E ... ·E ~ i::: «> . Cl> .:::: -o ~e:. s ~~ ~~!=' -~~n.mroc: o....,e .c ·-.-eg>ca:: ~-OC: >CS ..0 tO J:t ~ ._,
&.,;.
...
I L.
._!!C:c. 0 :! ..:! c 1: c
.Sc;. e-g>e :g_c:i:;,Q.Olj & ·-E..,.c ""~"' 8,"'c. ·-E ~c== 0. i:i
OI)
I I
°'EE=-"' c 't)"' c.::><>.-"Sl .c Ql Ql
"'>c: 2 ""c.c.c 0. (I) §,~ ~ ~ ~ s "' ::I i5 "' "' ~ ~c 'lli .s ·c:- i: ·- c: -,2 = 0 "' (I) ~ J2 ·4COi.O·- .w
1-
.t:
"'t~(I)..,
-0 cg_ sc "'
"'
[~~:§ ~cu
::> -0
E """ .EEc; c:n a. "'
en :9 .,
VI
.t: "'
Q)
"'GJE roQ.,_,l't3c.:i.::: -..,~ "' ·-c:E->"' "'S.c.e .c ·- 'ti . '!:
E g_ 'fii
::> -"'
-o2c:B § c
c'-~'Og>°'g> c.E
Cl
°' "'
-.:::.!_C'lCJ)
mS~~=scct)
'I
"' c
Ql
8_&!~1!croe "" .,, ..... n:s
't)
~ c:
E Ill -c8.c>
~ "' ~
U'l
"'
O
E_5.0"'~~ ~ s: ·- G!> IO -" c: ~Olctl "' "' "' E cu-~(I) g' E t:: .c :!!: 't)c.c ·c: E
Q
2 '°e '10' VJ ro ..e
Ql
.,, ~
'3 .0
~
iii ·;;; 0
(/I
-
:e
.
0
Q.
N
~
131
Dari
tabel
dapat
ditarik
kesimpulan
bahwa sebagian besar
implementor belum melaksanakan kegiatan gotong royong di kawasan (RT) rarnah lingkungan secara berkilla sebilgai jalan untuk menumbuhkan kesadaren masyarakat terhadap l<ebersihan lingkungan serta pelaksanaan kegiatan-kegiatan ramah lir19kungan lainnya. Implementor mendapat dukungan insentif dari pcmcrintah walau
insentif yang diterlma jumlahnya masih sangat kecil. Insentif diberikan kepada implemenlxlr dengan kedudukannya sebagai Lurah. Dengan kata lain lnsentif yang diterima oleh implementor bukan karena pelaksana program karnpung ramah lingkungan melainkan karena jabatannya sebagal Lurah. B. Faktor~faktor Penghaml»t dan Pwldukung Jmplemenlaai Prog111m Kampung Ramah Llngtcungan Jmplementasl program kampung ramah lingkungan di Kecamatan lllr
llmur Il Kota Palembang belum berjalan dengan balk. Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat dalam pengimplementaslan program tersebut, diantaranya ral
Komunifcll.; cintara Implementor
Badan
Lingkunge1n Hidup
dengan
Komunlkasi dalam implementasi suatl.l kebijakan diper1ukan untuk menje!askan
tujuan-tujuan
implementasl
kebijakan
serta
sasaran
~, I .)_
il.ebijakan sehingga lmplemenlDr mengetahui apa ·yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan dari kebijakan tersebut. Menurut Edward III keberbesdan implementasi suatu kebijakan ditentukan sejauhmana implementor mengctahui dcngan [elas apa yang akan dilakukan dan apa yllng menjedi tujuan dari sasaran kebijakan ( tilrget group) sehingga akan mengurangi perubahan bcntuk kegiatan implementasi. Bila tujuan clan
sesaran suatu kebijakan tidak jelas atau bahkan tidak diketahui sama
sekali o\eh kelompok sasaran, maka kemungkinan akan terjadi resistensi oleh kelompok sasaran. Komunikasi yang baik tidak hanya dilakukan didalam suatu organisasi saja tctapi komunikasi harus terjalln dengan baik antara
instansi yang bertanggung jawab atau berperan dalam suatu program dengan pihak implementor serta dengan kelompok sasaran yang ikut berpartislpasi dalam keberhasilan suatu program. Untuk
mencapai
keberhasilan
program
kampung
ramah
lingkungan yaltu menciptakan suatu kampung ata1.1 kawasan yal'l!l ramah lingkungan
tertata
asri
(hijau
dan teduh)
serta bersih dimana
masyarakatnya memUikl kesadaran, kepedulian dan kerja keras serta komitmen untuk melakukan pengelolaan sampah sehingga berdaya guna, instansi penanggung jaw.ab dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup harus menyampaikan
intormasi
kepada implementor mengenai kegiatan·
kegiatan yang ada dalam membentuk suatu kampung ramah lingkungan. Informasi dllakukan melalul sosialiasasi, pelaksanaan sosialisasi
sendirl dilakukan Badan Ungkungan Hldup terhadap Implementor seja
133
yakni Carnal den Lurah, sedangkan soslensasi
kepada rnasvsrekat
dilakukan oleh implementor (Lurah). Pelaksanaan sosialisasi ill! sP.ndiri dilaksanalum baru satu kali yakni pada tahun berikutnya, selanjutnya Badan Lingkungan Hiuup melaiu1 PPTK t1dak rretakukan pernbinaan terhadap imJ.>lementor dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan program kampung ramah lingkungan. Sehubungan kurangnya komunikasi antara Sadan Ungkungan Hldup dengan Implementor menyebabkan pelaksanaan kegiatan-keglatan program kampung ramah llngkungan di masyarakat hanva penanaman pohon penecluh atau tansman hfas maupun tanaman apotik hfdup. Sedangkan
kegfatan-keglatlln
fain dafam program kampung ramah
flngkungan yaknl penyedlaan tempat sampah yang bertutup, pemllahan sampah
serte
pengelolaan
sampah
maslh
banyak
yang
belum
mengetahuinya. Sedangkan
bagl Implementor yang mengetahul bahwa ada
kegiatan-kegiatan lain dalam program kampung ramah lingkungan selafn menenarn tanaman htas atau pohon peneduh, belum dapat melaksanakan semuanya karena rnereka kekurangan dena, Hal if1i seperti yang dikatakan oleh Lurah 2 Ilir sebagai berlkut : " ...... Kampung ramah llngkungan adalah suatu RT dimana kondisl lingkungannya hljau, bl!f"Sih (sempsh tfdak berserakao) selain itu di RT tersebut terdapat pengolahan sampan seperti di Kelurahan Sukit Sangkal, tapl untuk merealisaslkan itu semua maslh belum memungkinkan disebabkan katek dana serta sumber daya manusia yang akan melaksanakan belum ada (wawancara hart Selasa tanggal 12 Mei 2009). N
134
Dengan kondisi dana yang disediakan oleh pemerintah baru sebates untuk kegial<m penanaman pohon peneduh atau tanaman hias
dan tanaman apotik hidup maka implementor tidak berusaha untuk menyampaikan kepada masycin::ikat kegiatan-kegiatan yang ada dalam program kampung ramah lin9kungan. Menurut implementor kataupun disampaikan k.epada mesyarokat kegial
Telah dljelaskan
sebelumnya pada
diidealkan bahwa terjildl perbedaan
baglan kebijakan yang
pemahaman antara perumus
kebijakan dengan implementor men9em1i bentuk kegiatan-ke9iatan yang ada dalam program kampung ramah lingkungan. Suatu hal yang wajar bila terjadi perbedaan tersebut disebabkan kurangnya sosialisClSI secera kontinyu oleh Sadan Lingkungan Hidup Kota Palembang mengenai bentuk
kegiatan-kegiatan yang ada dalam program kampung ramah lingkungan serta tidak adanya SOPs yang jelas mengenai bentuk l
pada seat soslaJisasi yang diberikan oleh Bagian Pembangunan Setda Kota Palembang sebagai instansi awal yang bertanggung jawab temadap proqra kampung ramah lingkungan kemudian oleh Badan Lingkungan
Hid.sp. Penyampaian lnformasi kegiatan-keglatan program kampung ramah lingkungan hanya melalui ucapan dari narasumber. Sehingga kemungklnan terdapat kesalahan menterjemaahkan isi kegiat:an yang ada dillam program karena pada saat implementor melaksanakan isl dari
135
prograrn bisa saja hanya berdasarkan apa yang terserap dalam pikiran
saat itu. Kurangnya sosialisasi dan pembinaan secara kontlnyu serta tldak adanya SOPs kegiatan-keglatan
program kampung ramah llngkungan
1nenjcauikan penghambat komunikasi antara perumus kebijakan, instansi penanggung jawan dan iml)fementor. Komunikasi sangat pentmq unt:uk menjelaskan tujuan dan bentuk kegiatan-kegiatan yang ace dalam program kampung ramah lingkungan. Perumus kebl}ak.an pun harus leblh serius menindaklarijuti program yang telah ditetapkan dengan memberikan dukungan dana y~g leblh besar. Selaln peromus kebijakan hens leblh kOnslsten terlladap pelaksanaan program, lnstansl penanggung Jawab harus leblh kontlnyu menjelaskan kep11da
Implementor
keglattin-keglatan
yang ada dalam
program
l
menglmplementaslkan
program
lrampung
ramah
lingkungan perumus kebijakan menyedfakan dana yang berfungsi sebagai dana
stimulan
pembangunan
untuk
Kelurahan.
Dana
stimulan
pembangunan untuk Kelurahan tersebut disedlakan oleh Walikota Palembang
melalui dana APBD Badan Pemberdayaan Masyarakat
Kelurahan_ Dana yang eda hanya sebagal stlmutan atau pancingan terhadep masyarakat sehingga masyarakat memberlkan respon ballk
136
tcmadap program kampung ramah lingkungan dengan partisipasi dalam pelaksanaan program kampung ramah lingkungan. Dana stimulan pembangunan yang disediakan untuk program kampung ramah !ingkungan pada tahun 2007 sampai 2008 sebesar
2.500.000, sedangkan unb.lk Tahun 2009 ini dana yang tersedia sebesar Rp. 5.000.000,· per satu Kelurahan d.'llam satu !Bhun. Dari dana tem!but dlpotong kembali untuk pajak PPN dan PPh pasal 22. Dar1 Petunjuk teknis
penggunaan dana stimulan untuk pembelian bibit tanaman. pengadaan pot yang terbuat dari semen serta untuk pembelian tanah dan pupuk organik maupun anorganik. Dari bantuan
yang
diberikan
o!eh
pemerlnr.ah
diharapkan
masyarakat memelihara tanaman yang telah ada serta diharapkan
masyarakat dapat mengembangbiakkan tanaman tersebut menjadl leblh banyak lagi.
Namun dengan Jumlah dana yang tersedia masih sangat kedl, kemungkinan untuk melaksanakan semua kegiatan-kegiatan yang ada dalam program kampung ramah sangat ~ulit. Saat penelltlan lnl dilakukan llegiatan yang dilaksanakan hanya penanaman pohon peneduh etau tanaman hlas. Penyediaan bibit tllnaman dan pot pun tldak semua masyarakat memperolehnya, hanya untuk masyarakat yang dlpandang tidak mampu untuk menyediakan tanaman beserta pot dan pupuknya. Sedangkan untuk masyarakat yang dipandang mampu membell tanaman beserta pot clan tanah diharapkan dapat partisipasi secara sukarela
dengan menyediakan sendiri tanaman beserta kelengkapannya.
137
Keadaan dipaksakan
menyebabkan
dalam
imp'.ementor. kampung
ini
program
Memang
ramah
timbulnya
kampung
implementor
suatu
ramah
berusaha
keadaan
yang
lingkungan
oleh
mewujudkan
program
namun kawasan (Rl) dibenruk oleh
lingkungan
implementDr sebagai kawasan {Rl) ramah lingkungan terkesan asal jadi atau vang penting ada kawasan (RT) yang dianggap sebagai kawasan (RT) ramah linglcun9an. Caranya dengan melakukan penanaman pohon peneduh atau tanarnan hias maka jadilah kawasan (RT) tersebut sebagal kawasan (Rl) ramah lingkungan. Sedangkan untuk. melaksanal
kegiatan·keglatan
yang
ada
kepada
masyarakat,
karena
Implementor tidak mempunyai dana untuk. menyediakan sarana prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut. e, Struktur Orgariisasl Implementasi suatu kebljakan menurut Edward lil adalah suatu hal yang sangzit kompleks, sehingga menuntut adanya kerja sama banyak orang. Ketika struktur birokrasi tidak mendukung pada kebljakan yang tersedia, maka hal it\J akan menghambat proses implementasi kebijakan tersebut. Struktur birokrasi adalah karakteristik, nomia-norma dan pola-
138
pola
hubungan
yang
terjadi
berulang-ulang
dalam
badan-badan
pemerintah yang mempunyai hubungan potensial maupun nyata dengan apa yang mereka millki dalam menjalankan kebljakan. Kineria struktur birokras. dapat terlaksana dengan baik bila didukung dengan standad (JPt!{Otingprosedures (SOPS). SOPs adalah standar yang dijadll<.an
pedoman
oleh
para Implementor
ketil\a
mengimplementaslkan suatu kebljakan. D.:iri data dilapangan dlperoleh sampal seat penelitian ini belum ada SOPs yang jelas mengenai bentuk kegiatan-1\egiatan yang ada dalam program kampung ramah. Seperti yang diungkapkan oleh Lurah 11 llir sebagai betlkut; " ....... kalo standar prosedur operaslonal seinget aku belum ado
tapi kalo petunjuk teknis pertanggung jawaban bantuan yang
diberikan oleh BPMK ado ...... • (wawancara hari Senin tanggal 18 Mel 2009) Kondisi ini dibenarkan oleh Pejabat PelakSana Teknis Kegiatan (PPTK) sebagai berikut :
H···· l
dan saat pelimpahan kewenangan katek BanLH nl dienjuk bahanbahan tentang kampung ramah lingkLngan datl Bagian Pemtiangunan misal kato awalc tadi SOPs. Pas kito nak sosialisasi kito earl behan dewek untuk paparan dengan Lurah-lurah. Jadi sejauh ini belum ado SOPs yang jelas, cubo awak earl informasi ke Bagian Pembangunan ...... " (wawancara hari Jumat tanggal 22 Mel 2009) Selan}utnya untuk mencari kepastlan adanya SOPs mengenai bentuk kegiatan-kegiatan yang ada dalam program lcampung ramah llngkungan, peneliti mencoba mencari informasi ke Bagian Pembangunan. Di Baglan Pembangunan yang memegang wewenang tentang program
139
kampung ramah lingkungan merupakan pegawai yang baru beberapa m1nggu diberikan memegang untuk mefakukan pengawasan terhadap program kampung ramah lingkungan sehlngga lidak dlperoleh jawaban mengenai adanya SOPs tentang bentuk kegiatan-kegiatan yang acla daJam program kampung ramah Hngkungan. Justru penelitl disarankan untuk mencari informasi ke Sadan Ungkungan Hidup karena yang menjadl penanggung jawab program kampung ramah lingkungan adalah Sadan Ungkungan Hldup. Lalu penelitl mencoba mencati informasi ke Badan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (BPMK) Kot.a Palembang, informasl yang didapat bahwa BPMK hanya mengeluarkiln petunjuk teknis Ouknis) tentang bentuk pertanggung jawaban darf dana stimulan bulcan SOPs mengenai benruk kegfatan·keglatan yang ada dalam program kampung ramah lingkungan. Implementor mendapatkan infonnasi bentuk kegiatan-kegiatan yang ada dalam program kampung ramah llngkungan melalJi sosiallsasi yang awalnya dilakukan oleh Baglan Pembangunan pada Tahun 2007 serta sosiallsasl yang dllakuk.an oleh Badan Lingl
jawab program yang kurang serta tidal( adanya SOPs menyebabkan implementasi program kampung ramah fingkungan masih belum berjalan dengan balk.
140
d. Sikap Kelompok Sasaran Sikap masyarakat di dalam implementasi kebijakan sangat menentukan tlngkat keberhasilan program. Keberhasllan suatu program di suatu tempat belun tentu rnerupakan jaminan akan berhasil jugc:
ditempat lain. Terkait dengan nilai-nilai sosial budaya dan ekonomi masyarakat yang akan dikenai program tersebut. BerdaSCirkan hasil wawancara dan obseivasi di lapangan, sebaglan besar masyaral
(Rn kampung ramah llngkungan di
u Kora Palembang belum
menunjukkan partislpasi
dalam pelaksanaan proQram kampung ramah lingkungan. Partisipasl masyarakat terhadap kebersihan lingkungan tempat tlnggal mereka masih sangat kurang yakni di RT 11 Kelurahan 1 llir, RT 25 Keiurahan Kuto Batll, RT 11 Kelurahan 11 Ilir, RT 11 Kefurahan 10 Dir. Kondisi lingkungan di RT·RT tersebut masih terlihat kot.or, terdapat sampah berserakan, dralnase banyak yang tersumbat oleh sampah
maupun oleh sedlmen tanah
sehingga
pada
saat turun hujan
menyebabkan banjir di daerah tersebut. MasyBkllrakat di kawasan tersebut membersihkan lingkungan mereka.
belum berinisiatif
untuk
Masyarakat akan memberslhkan
lingkungan bila ada kegiatan gotong royong yang dllakukan oleh Ketua
RT maupun dari Kelurahan. Dan ajakan tersebut pun masih banyak masyarakat yang tidak ikut bergotong royong tanpa alasan yang jelas
Pada kegiatan penanaman pohon peneduh atau tanaman hias sebagian masyarakat masih belum menunjukkan partlsipasinya, masih
141
ada rumen sebagian
masyarakat
yang sama seKali tidak mempunyai
tanaman sama sekali. Sehingga kawasan (Rl) tersebut ter1ihat gersang,
tidak asrl apalagi untuk menJadl teduh.
Infer mcisi yang diperoleh dari Ketua RT rnaupun dari masyarakat sendiri, belum terlallsanannya keglatan penanaman pohon peneduh atau tanaman hias dlsebabkan karena kesibukan dari masyarakat. Masyarakat sebagian besar adalah pekelja yang menyebabkan sebagian waktunya haois untuk menyele.saikan pekerjaan yang mereka mifiki. Sehlngga masyarakat tidak mempunya\ waktu untuk melakulcan penanaman pohon pcncduh atau tanaman hias. Disamping masalah waktu persoalan laln yang dihadapi adalah masalah ekonomi dari masyarakat itu sendiri. Sebagian besar masyarakat memiliki perekonomian rendah dcng;in sumber matci pencaharian sebagai
buruh, tukang beeak, tukang cuci, dagang. GI.Ila memenuhi kebutuhan hidup layak mereka belum dapat memenuhinya. Sehingga hal ini menyebabkan mereka tldak masih enggan untuk membeli tanaman hlas sebagai wujud
partisipasi mereka terhadap
pelaksanaan
program
kampung ramah lingkungan. Persoalan dipertlmbangkan
ekonoml oleh
masyarakat
pemerintah,
yang
sehingga
rendah
sudah
pemerintah
telah
menyediakan bantuan tanaman bagi masyarakat supaya masyarakat tidak terbebani dalam melaksanakan program kampung ramah lingl
pot dan tanahnya. Namun apa yang telah diberikan oleh pemerintah
142
tersecut pada sebagian rumah masyarakat tidak tumbuh seperti aoa yang diharapkan oleh pemerintah.
Pohoi
peneduh
atau tanaman
hias
yang
disiapl
oleh
pemerintah baovak yang mati disebabkan kura'lg pemeliharaan, banyak pot bu nga yang pecah akibat k.urang terjaga keberaclaannva, tersenggol oleh anak-anek bermain maupun tersenggol oleh l<endaraan. Bahkan pada tempat tertentut meni.rut warga tanaman hias tersebut hilang dicuri.
e. Pemblnaan Implementor terlladapkelompok sasaran Terlepas rneselah ekonomi masyarakat yang reodah dan tlngkat keslbukan yang tinggi sehlngga mengaklbatkan masyarakat dalam
pelaksanaan
rendahnya partisipasi
kegiatan-keglatan
kampung
ramah
lingkungan. Da!am memberdayakan masyarak< dalam suatu program diperlukan
hubungan komunikasi searah antara pelaksana keglatan
dengan kelompok sasaran. Komunikasi dllakukan melalul pembinaan dan pendekatan oleh implementor terhadap kelompok sasaran sehlngga psrtisipasl dari
kelompok sasaran terhadap pelaksanaan kegiatan kampung rarnah lingkungan akan terwujud.
Di sebagian kawasan (RT) di Kecamatan Illr yakni diRT 11 Kelurahan t llir, RT 25 Kelurahan Kuto Batu, RT 11 Kelurahan 11 Dir, RT 11 Kelurahan 10 Ilir tingkat kepedulian masyarakatnya masih rendah seperti yang telah dijelaskan pada bagian sikap kelompok sasaran. Rendahnya tingkat kesadaran masy.irakat dalam pengelotaan linglcungan
~43
disebabkan oleh beberapa faktor karena tingkat perekonomian dan pendidikan y<1ng rendah. Sebag1an masyarakat masrh belum memillki pengetahuan akan pentingnya pengelolaan lingkungan. Sarah setu usaha yang dilakukan oleh pemerintah dalam pengelolaan lingkungan dengan melaksanakan program kllmpung ramah lingkungan. Demi mewujudkan tujuan clari program pemerotah
harus memberdavakan
masyarakat dalam
pelaksanaafl kegiatan-keglatan yang ada. Tetapi pemberdayaan masyarakat tidak bisa terwujud tanpa adanya pemblnaan dan pendekatan yang dilakukan oleh implementor. Pembinaan yang harus dilakukan oleh implementor dalam rangka menumbuhkan
kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan llngkungan. Pembentukan kesadaran masyarakat Llltuk pedull lingkungan dengan mellbatkan dalam pengelolaan itu sendiri, dimulai dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan aspltasi dan menentukan epa yang mereka butuhkan. lmplemen!Dr
harus menumbuhkan sikap toleransi atau sikap
tenggang rasa dari masyarakat individu terhadap hak-hak orang lain untuk memperoleh lingkungan yang bersih dan lndah. Hak orang lain tersebut adalah untul< menikmatl dan merasakan llngkungan yang sehat. Sehingga al
l44
Namun dalam pelaksanaan program kampung rarnah lingkungan sebagian besar implementor belum serius melakukan pembinaan can pendekatan kepada masyarakat. Informasi yang diperoleh di lapangan bahwa sebagian bcsar implementor setelah memberikan bantuan tanaman tidak pemvh datang berkunjung ke rumah masyarakat untuk melihat perkembangan tanaman yang diberikan. Sebagian implementor
merasa telah
me1aksanakan program
kampung ramah lingkungan dengan menetapkan kawasan (RT) sel>agai kampung ramah lingkungan, persoalan kawasan (RT) tersebut akan menjadi kawasan yang hijau dan asrl merupakan tugas dari masyarakat itu sendiri. Karena sebagian implementor mempunyai pandangan bahwa pemerintah telah menyediakan tanaman dan masyakat telah menerima tanaman tersebut sekarang ma~arakatlah yang harus mengembang
blakan tanaman tersebut. Implementor
belum menggandeng kelompok masyarakat baik
melalui Ibu-lbu PKK atau Karang Taruna atau kelompok pengajian untuk menjadi penggerak atau motivator bagi masyarakat lainnya dalam pelaksanaan kegiat.an-kegiatan kampung ramah lingkungan. Pengelolaan kebersihan lingkungan, jlwa keclnt.aan dengan tanaman, pemberslhen drainase yang domlnan melaksanakan pekerjaan itu kaum wanita.
Bila implementor melakukan pemblnaan dan pendekatan kepada kaum lbu melalui PKK atau kelompok wanitci lainnya kegfaran-kegiatan program kampung ramah fingkungan akan terlaksana seperti di kawasan (RT) 19 Kelurahan Sungai Buah, ibu-ibu PKK telah menjadl penggerak
bagi masyarakat di RT t:ersebut untuk ikut trelibat secara i!ktif dalam
pelaksanaan kegiatan kampung ramah lmgkungan. Untul<
melihat faktor-fal(tor yang menjadl penghambat dt1lilll1
implement2si program kampung ramah llngkungan dapat dihhat pada Tabel 19 berikut :ni :
..."'
·---+--------·· ··-· .. ----+-------------! e "" E c: c:
s§e~~ 5cn~cc •v
O'I :I '2l t:: 0 .... ~,,
·; ; s
... 0.
~
Q.
·- 'VI
f----. 0
z
.,.,
:§
.8c
Iii c ..0 iii Ci: ~ ~tl~~~-a ~.<sccom·-e - ....... ·-
...
-~---------+----------~~-
-
------··-··
~
-~----------1-----------+----------t
1--------·----+------------t---
..----t
149
Dari tabel di atas dapat dlsimpulkan bahwa fakor-faktor yang menjadi penghambat
adalah kurangnya komunikasi antara instansi penanggung jawab
program {Badan Lingkungan Hidup Kota Palembang) dengan implementor menyebabkan
perbedaan
pemahaman
bentuk
kegiatan-kegiatan
procrern
kampung ramah lingkungan antara perumus kebijakan dengan sebagian implementor. Hal ini berdampak pada pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut di lapangan, kelompok sasaran yakni masyarakat hanva melaksanakan keglatan yang telah dlsampaikan oleh implementor. Selain itu minimnya dana yang dlsediakan dalam pemer1ntah untuk pelaksanaan program kampung
ramah lingkungan,
sehlngga pelaksanaan
kegiatan-kegiatan yang ada tidak semuanya bisa terlaksana. Disamping ltu tidak ada standar prosedur bagi implementor maupun kelompok sasaran dalam melaksanal
lalnnya masih rendahnya
kesadaran
sebagian
masyarakat dalam pengelolaan lingkungan. Masyarakat masih kurang peduli dengan keberslhan lingkungan begitu juga dengan kegiatan penanaman pohon peneduh atau tanaman hlas sehingga masih banyak kawasan (RT) yang masih ter1ihat gersang dan kotor. Kurangnya kepedulian masyarakat dalam pengelolaan llngkungan tidak menjadi perhatian sebagian implementor untuk melakukan pembinaan dan pendekatan kepada kelompok-kelompok masyarakat untuk menjadi penggerak bagi masyarakat lalnnya dalam pclaksanaan keglatan-kegiabin program kampung remah lingkungan.
150
b. Faktor Pendukung Oalam penelitian ini ditemuken faktor pendukung implcmcntasi program kampung ramah lingkungan yakn\ kOITl1.lllikasi antara implementor dengan kelompok sasaran, ketersediaen sumber claya dan sikap pelaksana. 1. Kom11nikasi Antara Implementor Dengan Kelompok Sasaran Telah dijelaskan sebelumnya bahwa komunikasi antara instansi penanggung Jawab dengan implementor masih kurang baik. Masih terdapat perbedaan pandangan antara perunus kebijakan dengan Implementor mengenai 1<e9iatan·kegiatan yang ada dalam program kampung ramah lingkungan yang diakibatk
151
5elain melalut sosialisasi atau peitemuan-pertemuan lainnya dengan rnasvarakat, implementor meminta bantl.Jan Ketua RT untuk menghimbau masyaralagian besar masyarakat telah mengetahul adanya pelaksanaan program kampung rernah lingkungan di lingkungan tempat tloggal mereka seperti yang terlihat pada Tabel 20 berikut ini : Tabel 20 :
-·
Infonnasl Program 'Kampung Ramah Ungkungan Di Masyarakat
. No 1
2
[nfo<masi Program
Frekuensl
Persentese
Mengetahul l)l"09ram kampung raman llnakuncan Tidak mengetahui tent:Dng program kamouoa ramah linnkunruin
88
88
12
12
100
100
..
)umlah
.
Sumber: Lamplran ll pertanyaan nomor 1
Dar\ data d alils menunjukkan sebaglan besar penduduk di lokasl
kawasan (RT) ramah llngkungan mengetahol adanya program kampung ramah
lingkungan.
Beberapa
masyarakat
yang
dimintal
pendapat
mengatal
152
Tabel 21 : Sumber lnfonnasi Tentang Program Kampung Ramah L1ngkungan
l
..
Sumber lnfonnasi ... .. , Camatf ··-- Pegawai Kecamatan ...
2 ' Lurah/Peaawai. Keluraha:i
3
Camat d~r:i. Lurah
"
Sumber lainnya
..
!
2
I-
-
!
I
I
74 1 ...
2 74
·-l
-'
1
23
f 1V radio. s~ratkdbar, Ketua RT)
100
Jumlah Sumber : L.ampiran 11 pertl!lnyaan 3
.: I
Namun apa yang dlsampalkan oleh Implementor kepeda masyanikat sebatas apa yang diketahul oleh implementor mengenal program kampung ramah lingkungan ltu sendlrl. Sehlngga apa y11n9 dllaksanakan oleh sebaglan besar masyaraket
masfh keglatan·kegiatan
yang dlsoslallsaslkan oleh
Implementor.
2. Sumber Daya Isl can pesan kebUakan dapat dit~rima secara cermat dan jelas oleh petaksana
lapangan
namun akan sullt
kurangnya sumber dayct
untuk
dilmpletnentasikan
jika
yang dlpet1ukan sehingga tidak efektif. Sumber
daya dapat menjadi faktor yang penting dalam imptementasi suatu kebijakan publlk. Dalam proses implementasi kebljakan sumber daya harus dijamin ketersediaannya karena akan menjadi faktor penifiambat
keberhasilan
program tersebut. Sumber daya tersebut dapat berupa sumber daya manusia yang memadat dengan keahllan tertentu dan fasilitas yang mencukupi. Program kampung ramah lingkungan diamati dalam sudut pandang sumber daya
I 53
manusia clan rasiiitas. Keberhasilan program kampung ramah lingkungan sanqat ditentukan oleh : a. Sumber daya manusia yang tcrlibat dalam pelaksanaan program Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ada dalam program kampung ramah llngkungan saat penelitian lni dilakukan berada pada Sadan Lingkungan Hidup Kota Palembang (BLH).
Bl.H
bertanggun9 jawab melakukan pembinaan terhadap implementor dalam mengimplementasikan kegiatan-kegiatan
program
kampung ramah
lingkungan. Berdasarkan data yang dipe'Olffi untuk melaksanakan pembinaan terseeut Kepala BLH menetapkan pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) dengan latar pendidikan Sarjana Teknik Lil'IQkUngan. Bila dilihat dari latar belakang pendidikan yang dlmlliki, PPTK mempunyal kea/llian dan pengetahuan mengenai pengelolaan lingkungan. Staf yang dimifikl oleh PPTK berjumlah 1 orang dengan Jatar pendidikan Sarjana Pertanlan. Dengan latar belakang pendidikan yang dimlllld oleh PPTK dan staf Badan Llngkungan Hldup seharusnya tldak mengalami lcesulfum dalam mensosialisasikan can melakukan pemblnaan kepada implementor mengenar bentuk keglatan-kegiatan yang ada dalam program kampung ramah lingkungan sehingga implementor memahaml dengan jelas mengenai kegiatan-kegiatan yang ada dalam program kampung ramah lingkungan. Selain sumber daya maousla pada instansi penanggun9 jawab program kampung ramah llnglcungan, yang paling penting adalah sumber
154
daya manusia yang akan melaksanakan program itu sendiri yakni implementor. Dari data yang diperoleh di Kelurahan seluruh implementor rnempunyai latar belakang pendidika'l Strata 1 bahkan ada yang l>erpendidikan Strata 2. Bila dilihat dari pendidikan umum tidak ada masalah yang di hadapi oleh implementor.
Bahlc.an Pemerintah Kota
Palembang dalam mengangkat Lurah melalui Fit Proper Test. Dengan kemampuan yang dimillkl oleh implementor baik dari segi pengetahuan maupun kemampuan memlmpin suatu wilayah diharapkan Implementor akan lebih mudah memahami kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam hal lni program kampung ramah lingkungan. b. Fasllltas
Faktor lain yang h..-us dimiliki dalam proses pengimplementasian suato
kebijakan
parasarana.
adalah
ketersedlaan
fasilitas
yaltU
sarana
can
Dari wawancara dengan semua implementor diperoleh
bahwa semua implementor memperoleh sarana pend\Ac.ung berupa sepeda motor bebek. setiap Kelurahan memperoleh rasilitas sarans seoeda motor sebanyak 2 (dua) kendaraan sepeda motor bebek.. Fasllitas ini dipegang oleh Lurah dan Sekretaris Lurah atau Pit. Sekretaris Lurah. Fasllltas lnl disediakan
bukan
hanya untuk mengimplementasikan
pmgram l
1 SS
Prasarana yang dip(:l"Oleh implementor dalam satu bulannya adalah sebesar Rp. 150.000 per bulan yang diperoleh dari Kecamatan. Dana tersebut merupakan bantuan bbm untuk implementor dalam melaksanakan seluruh tugas clan kewajibannya sebagai Lurah, bukan disediakan khusus bagi impiementor Ul'ltuk melaksanakan program kampung ramah lingkungan. diperoleh
l<eterangan bahwa
Dari wawancara dengan implementor dana yang diberlkan dari Kecamata11
terkadang harus dlbagi1'an juga kepada staf dalam melaksanakan tugastugas rutin Kelurahan. Oukungan bbm yang diterima oleh implementor sangat tidaldah mencukupi untuk kegiatan operasional implementor dalam melaksanakan semua tugas dan kewajiban yang diplklJlnya. Namun dengan berbagai cara implementor berusaha untuk melaksanakan semua tugas dan kewajibannya sebagal
LUrah
seorang
sett.a melaksanallan sernua
program-program yang telah dirumuskan oleh perurnus kebijakan salah ~tunya program kampung ramah llngkungan.
3. Slkl!p Pelaksana atau Disposist Disposisi d irnaknal sebagai sikap atau wata k eteu ka rakteristik dari pelaksana keblJakan ( Agustino, 2006:152) seperti komitmen, kejujuran, sifat demokratis. Jlka implementasi kebijakan ingin berhasll secara efektif
dan etlslen para implementor tldak hanya harus mengetahui apa yang al(an dilakul<.an kroijakan
itu,
dan
tetapi
mempuny8i
jJga
melaksanakan kebljakan tersebut.
kemampuan untuk melaksanakan
harus
mempunyai
kemauan
untuk
156
Sikap ~orang
implementor
dalam
melaksaMkan
program
kampung ramah lingkungan haruslah sama dengan sifat atau sisi dengan pembuat li:ebl}akan.
Dengan begitu implementor harus mengetahui
maksud dan tujuan dan suatu l<ebijakan yang dirumuskan oleh pembuat kebljakan. Slkap
implementor
{L.urah)
dalam
melaksanakan
program
kampung rarnan lingkungan ditentukan dari penentuan dan penunjukkan L.urah sebagai
pelaksana pemerintahan
dalam
wilayah
Kelurahan.
Pengangkatan seorang Lurah oleh Wallkotll didasarkan kemampuan dan kemauan yang bersangkutlln dalam memlmpln suatu w11ayah Kelurahan. Selaln kemampuan dan kemauan darl Implementor, pemberlan lnsentif
l<epada Implementor dapat dljadlkan faktor pendorong bagl Implementor untuk dapat melaksanalum tugasnya dengan balk. Dari observasi dan wawancara penelili memperoleh temuan bahwa Implementor berusaha untuk melekseneken program kampung ramah Hngkungan walau dengan keterbatasan dana dan fasilitas yang terSedla. Kemauan yang terpancar dari implementor untuk melaksanakan program kampung ramah llngkungan dlsebabkan karena rasa tanggung jawab dan l<.epatuhan terhadap tugas dim kewajlban yang diberikan olch pimpinan tertlnggi implementor yakni Walikota Palembang. Implementor berusene untuk melaksanakan program kampung ramah lingkungan, walaupun hasil pelaksanaan program tersebut belum sejalan dengan apa yang diidealkan oteh perumus kcbijakan. Hal ini disebabkan karena pengetahuan dan pemahaman implementor dalam
157
program kampung ramah lingkungan masih kurang. Penyebabnya kurang sosialisasi mengenal bentuk kegiatan-kegiatan yang ada dafam program tersebut oien instansl penanggung jawab program yaitu
Badan
Lingkunqan Hidup. Dlsamplng itu faktor laln yang menjadi penghambat dalam program inl adalah masm kurangnya kesungguhan dan l
pedull
lingkungan. 5eclangkan dltinjau darl segi pember1an lnsentlf ~at penelitian fnl dllakukan tlclak ada in:st1ntlf yang dlberlkan oleh Pemerlntah Kota Palembang
kepada Implementor. Dukungan yang dlberikzln oleh
pemerintah hanya bantuan bbm setlap bulan sebesar Rp. 150.00D,.. secare manuslawl wajar blla Implementor rnendapatkan dukungan materi yang leblh dart pemerintah dalam melaksanakan tugas utama dltainbah untuk melaksanakan program-program yang ditetapkan oleh pembuat kebijakan sepern program kampung ramah llngkuogan.
----·--,
-
00
or,
'---·+------------11------------1
c:
.s.. ~"' ~
·o;
~ ·-S 5i E., ""8. E Ea. o
g .... I~
...
I; Qi
·-.¥.
o-. V';
160
Data tabel di ates dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mendorong pelaksanaan program kampung ramah lingkungan adanya kelnginan dari implementor untuk berusaha tetap melaksanakan
proqram karnpunq ra mah llngkungan walau dalarn keter'batasan dana. Keinginan tersebut sebagai wujud tanggung jawab dan l<epatuhan
terhadap pembuat kebijakan. Implementor berusaha menjalin komunikasi den9an masyarakat sebagi kelompol< sasaran dart program kampung
ramali llngkungan.
Sebaglan besar masyarakat mengetahui adanya
pelaksanaan program kampung ramah lingkungan namun sejauti inf kegfal»n kampuog ramah lingkungan yang mereka lal<sanakan maslh sebetas ape yarig dlsampalkan *h
Implementor.
161
BABVI KESJMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasH penelitian dan analisis pcmbahasan dapat diambil
program kampung rama~ tingkungan
keslmpulan mengenai implementasi sebagai berlkut :
l. Implementasi program kampung rerneh lingkungan yang dllaksanakan oleh Kecamatan Illr Tlmur JI Palembang belum terlaksana dengan balk. Kurang
balknya pe!aksanaan
program tersebut
disebabkan
karena
beberapa hal yaitu :
a.
&lum ada kesepakatan
bentuk
kegiatan·keglatan yang ada dalam
progran1 kampung ramah llngkungan antara yang dlidealiskan oleh perumus
keblJakan dan yang dlldeallskan
oleh Lurah·l.JJrah
di
Ker.amatan Jlir Tlmur II Palembang selaku implementor program kampung ramah lingkurigan. Perumus kebijakan mengidealkan bentuk kegiatan·kegiatan lingkungan tanaman
yang
ada
datam
program
kampung
ramah
meliputl kegiatan pcnanaman tanaman peneduh atau hias,
penanaman
apotik
hidup,
llngkungan
bersih,
penyediaan tempat sampah yang bertutup can pemilahan sampah beserta pengelolaan sampah menjadi pupuk kornpos. Sedangkan implementor mengldealiskan bentuk kegiatan program kampung ramah !ingkungan dengan penanaman tanaman peneduh atau tanaman hias serte penaneman apotik hidup.
\62
b. Tingkat kepedulian kelompol< saseren tnrhadap pelaksanaan l<egiatan· kegiatan kampung ramah lingkungan masih sangat kurang.
c.
Implementor belum melakukan pendekatan dan pembinaan yang oerkela terhadap kelompok sasaran supaya kelornpok sasaran berperan serta dalam pelaksanaan program kampung
ramah
lingkungan, sehingga budaya lokal yang dimiliki yakni kegotong royongan dalam masyarakat belum berjalan dengan baik.
2. Beberapa ha\ yang menjadi penghambat dan pendorong implementor dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan program kampung ramah lingkungan adalah: a. Faktor-faktor yang menjadi penghambat adalah : 1. Kurangnya komunikasi antara instansi penanggung jawab program
yakni Badan Lingkungan Hidup Kota Palembang dengan implementor (lurah), sehingga menimbutkan ketidakpahaman sebaglan besar implementor mengenai bentuk keglatan-keglatan yang ada dalam program
kampung
ramah
lingkungan.
Sehingga
pada
saat
implementor menSCl5iallsasikan program kampung ramah lingkungan kepada masyarakat, informasi yang diberlkan hanya sebatas apa yang implementor ketahui. 2. Minimnya somber daya finansial yang disediakan oleh Pemerintah Kota Palembi!ng sehingga implementor tidak dapat melabanakan semua keglatan yang ada dalam program llngkungan.
kampung ramah
163
3. lidak tersedianya standar prosedur operasional (SOPs) atau buku panduan sebagai petunjuk pelaksanaan lcf9latan-kegiatan yang ada datam program kampung ramah lingkungan.
4. Sikap masvarakat ternadap petaksanean kegiatan-kegiatan kampung ramah lingkungan masih kurang peduli, sebaglan masyarakat belum melaksanakan kegiatan penanaman pohon penecun atau tanaman hias, lingkungan tempat tlnggal masyarakat masih terlihat kotor, dralnase banyak yang tersumbat oleh sampan maupun sedlmen
tan ah. 5. [mplementor kurang melakukan pemblnaan dan pendekatan terhadap masyarakat sehlngga mengal
b. Faktor-faktor yang menjadl pendorong adalah 1. Adanya sumber daya manusla yang terllbat dalam pelaksanaan program kampung ramah llngkungan dengan basis pendidikan yang kompeten. 2. Adanya
komltmen
yang
kuat
dari
para
implementor
untuk
menJalankan semua tugas yang dibebankan kepadanya terrnasuk untuk menglmplementasikan program kampung ramah lingkungan. B.
Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, beberapa saran untuk : 1. 6adan llngkungan Hldup Kota Palembang
a. Perlu dllaksanakan sosleltsesl dan pembinaan secara ber1
pihak-pihak terkalt llalam pe1aksanaan program kampung ramah
164
lingkungan terutama implementor (L.urah ), schingga implementor memahami dengan jclas kegiatan-kegiatan yang ada dalam program kampung ramah lingkungan. b, Selain melakukan sosialisasi kepada inplementor, Badan L1ngkungan Hidup
Kota
Palembang harus
melakukan
pemblnaan
kepada
implementor mengenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ada dalam program kampung ramah lingkungan sehingga pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan kriteria kampung ramah lin9kun9an c. Menerbitkan standar prosedur operaslonal (SOPs) atau buku panduan sebagai
petunjuk
pelaksana
implementor
dalam
menglmplementasikan program kampung ramah lingkungan. d. Mengalokasikan anggaran untuk pengadaan tempat sampah yang bertutup dan sarana pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos.
2. Lurah (implementor) a. Dalam melaksanakan program kampung ramah lingkungan penu memberlkan kewenangan kepada SOM yang dimDlkl dalam organrsasi
sehingga SDM tersebut memiliki tanggung jawab untuk melaksanal
165
memenuhi
sernca sarana,
maka
implementor
dapat
menjalin
kerjasama dengan pihak swasta untl.lk memberikan bantuan sarana penqelolaan lingkungan yang diperlukan.
166
DAFT AR Pl!S'J'AKA Ahiclin. Z. Said. 2006. KebijakanPufllik. Suara Bcbas, Jakarta Agustino. Leo. 2006. Dasar-dasar Kehyalran l'u/Jlik., CV. Alfabeta, Bandung
Hratakusumah, S.
Dcddy.
2004,
Perencanaan
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Pembangunan
Duerah,
Bungin, Burhan, 2007. Penelitian K11ali1atif: Komunikasi, Ekonom1, Kebtjalran Publilr dan llmu Sosial Lainnya, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Davis, Keith dan John W. Newstrom, 1996, Erlangga, Jakartas
Peri/a/cu f>alam Organi.1asi,
En1j1mg, Indan, 1993, Ilmu Kesehatan Masyaralrar, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung
Huripno, Huhungan Amara Sanita.~i l.ingkungan Dengan Insiden Diare Pada MMyarakat IJi Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Ban:yuasrm Sumatera
Se/Olan, Palembang, Tesis S2-1 JNSRI
lslamy, Irtan, 2004, Prinsip-primip Perumusan K,•bijalcsanaanNegara, PT. Bumi Aksara, Jakarta
Kcban, T.Yeremias, 2008, Enam Dtmensi 5~rmegis Administrasi Publtk: Konsep, Teori dan lsu, Gaya Media, Y ogyakartn Keraf, A. Sonny, 2002, F.tiko Lingkungan, PT. Kompas Media Nusamara, Jakarta Marniary, Nenny, 2006, lmplemensas! Program Pengemba11gan Unit Pe/ayQ11Q11 Pengembangan Pengotahan Hastt Pertanian (UPJJJP) O":h Dinas Tanaman Pangan Dan Ho/riAultura Propinsi Suma1er11 Sekuan Paaa Tahun 200./, M.Si. Universitas Sriwijaya
Moleong, J. Lexy, 2002. Metndo/ogi Rosdakarya Offset, Bandung
Penelitian
Kualitatif;
PT.
Remaja
Muhajir, Noeng, 2000, Me1odo/ogi Penelitian Kua/itatif, Rake Sarasin,
Yogyakarta
Nugroho, Riant. D, 2003, Kebijakan Publik Formulasi, lmplememasi don Evaluasi, PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta
167
-------, 2006, Kebijakan Publik Unruk Negara-negara Berkembang. PT. Elcx Media Komputindo . Jakarta Parsons, Wayne, 2()06. Public Policy : l'e.,gamar Tretm dmi l'rakiik Anafois Kebiiatan ( Di1erjemahkan oleh Tri Wibowo Budi Santoso), Kencana Jnrkartu R.uhimat, S. ldin, 2007, Pengaruh Partisipasi Dan Komunikusi Stakeholders
Terhadap Efektivitos Implememasi Program-Program Gerakan Nasional
Rehabilitast Ilutun Van Lahan Di Kola Banjarbaru Kalimantan Selatan Tah1m 2006-2007. M.Si, llniversitas Sriwijaya Seville, 1993, Pengoraar .IJotode Penelitian, Terjemahan oleh
Alimuddin
Tuwu.UIP, Jakarta. Sugiyono. 2005, Memaliami l'eneliticm Kuall1attf, Alfabeta. 'Bandung Sutarto, 2000, Dasar-dosor Organuast, Gajah Matb:t Yogyttlw111
University
Press,
Tachjan, 2008, lmplememastKt:bijalr.an l'ublik, AIPI, Bandung Thoha, Mll'tah, 1997, Dtmenst-dtmensl Prima Ilmu AdmlnlstrusiNegara, P'T. Rltj1t Orofindo, Jaknrtn Wibawa, Samudra, 1994, Evaluasi Kcbijukan Pub/ik, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Winamo. Budi, 2002, Teori dun Proses Kebijakan Publik. Media Pressindo, Yogyakarta
Wursanto, 2005, Dasar-dasar Ilmu Organlsast, P'T. Andi Offset, Yogyakarta Yousa, Arnri, 2007. Kebijacan f'ublik Teori dan Proses, LPJAN, Bandung SumberLaiu Astriani, 2009, Pengertian Sampah, hup: www. astriani.wordoress.com di akscs tanggal 19 Februari 2009 Undang-undang Rcpublik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
168
Jurnal llanim. S. Masayu, Perun Masyaraka: Du/am J'.mgendali.:111 !.i11gk:ungan, hup;' /Jurnal .l>l .ac. id/wp-~on:enL'uploads/2007/0 I /TRAN S-v l -n2 -artikebagust2006 I. pdf Mulyadi, Analtsis Faktor-fukior YcmR :Ham~nRamhi
Memelihara
Lin1:kungan
Perkotaan
Peron Sertu ·tfa.vyara>..ar
Di
Makauar
http:/Jwww.halitbangdasumsel.net.jumal.jumal-ed Sulistyorini, Lilis, Pengeloiaan Sampah Dengan Cara Menjadifcannya Kompos; http:/iwww.jourmtl.unair.<1c.id/JiltcrPDllfKESLING-2l -08.pdf
l)li:PARTl<:i'.·1 EN PF.NDI DI KAN NA:-ilONA I.
UNIVl£RSITAS SRl\VIJAV A
PROGRAM PASCASARJANA
JI Padang Selasa Nt>.S'l4, Bukit Besar Palemb~ng 30139 Tel: ( 071 t) 354222, 35ll32 l·ax: (Ulll) 317202, 320310 [ J11111I. tlJ:'~ t.i1sri·O.n11111l.1!f1 .. 110,ruer.J!!
- e
Nomor uimpiral'! rerihal
Hun1epa1~e.
W'I\ \\'.Pf!~.unsr1.0:.C.1d
:,,~ \ .20/H9.1.10/PP/2009 : Permohonan lzin Penelitia11
Kepada Yth : Bapak Walikota
Palembang C.q Kepala Kesbanglinmas Kota Pal~mbang 01Palembang
Dengan Hormat, Tanpa mengurangl dari
Progr
rasa hormat serta kewihawaan Bapak Walikota, Jzinkan Kami
Stud1
M
Administrasi
Publik
Program f'ascasarjana
Universitas Sriwiiaya Palembang untuk mcngi1itTikan mahasiswa :
Nama
NIM
Kelas/BKU
: ERLIN SUSIANI
: 200820ll037 : BAPPENAS I Kebijal
Mahaslswa tersebut di atas memerlukan data dan informasi yang berhubungan dcngan Kewajibannya datam menyusun tests yang berjudul : "
lmplementasi
Program
Kampung
Ramah
Lingkungan
Palembang ( Stucli di Kecamatan llir Timur lI Kota Palembang
di
Kota
J n,
Demikianlah atas Izin dan kerjasama yang tiaik ini, kanu ucapkan tenrna kasih.
Tembusan:
1. Yt.h. Kepala Sadan Lingkungan Hidup Kob Palembang 2. Yth. Ca mat Jlir Timur II Kuta Piolembang 3. Yth- l..u•ah Se·J<ecamatan Dlr Timur ll Kota Palemba..!:1,
_
.. i. ,.
I
..
-
: ' •,~
:
'[
.. '
i ;
--····.-., '
•:.·,:' .... i"'·:·.i:,~.\f\
', :
~~
!l
v" •.::~ .. ·\.:i"~\j!JI:
~.(~f;'
'
:·f.. r.:
I
.
'f ..\.;i.
i..:~·1·.:,:~1·:-:1l11~1:,·j·1
·t \
,:· .. . ..
'
;,.·.
··:<~
Palembang, 'll Aprj 2009 omc>r ifat :llllpiran
: 070 I (~ fOANKBPM/2009
e1a1a1
: lzin PeneWm
Kepaaa Yllt
1. Carnal 1Wr Tlm\lf 11 Kola Palembang 2. lurah Se-Kecama1an Iii" Timur II Kofa Paiembang
di-
Surat Clin!ill R'ogram Pascasaj111a Universitas Srillijaya Pllleml>ang April 2009 perilal lersebut rlatas, dengm irV diberiialwk.cn kej)aja sauda"d bahwa : ~131
Nornor : 593.21) I 1'191.10 I PP I 2009 tanggal 21
,..,..
No. 1.
~
Nia-. Elfin Surbnl
.
MM
:r.-=:e-:1
:zoono.11 o.tT ~Ptogi ~ Kotl Palelllballg
Umuk metakulcan peoelifisn occora ~ peiiyusunan -.
"°"·
..
dalaln
lll~m
~bloo
data
l.Mla Pene5tian : 28 April 2009 s.d 28 u 2009 Deng.n Cet.lM: 1. Sebelum mela~ pene~t ~ 2.
3. 4. 5.
sebaoJai
bahan
.
dahulu melapor blpada pemerinlah 1!lllempat. Peneflian lidak di/Uikan menanyMari soal poilill, dan met~ penelitiarhnYl!)'frisel yang sifutnya lidak ada hubtlngan dengan PM yaig lelah diprogramkan. Dalilm rnelabil;an peootjtian/wrwylri&ee agar dilpal me<1laa!i peral\J3t peru~ dan adat istiadal ~ bedaku dldaerah se•ijd. Ai>abila izi1 penP.leja~hiset lelal1 halis masa berlakunya, ~oog II.gas ~Jrisel belclm sclesai naka hang mdililli Kepaa 8a:lui K~ Ballgsa, Polilik dan f'eflnd., Masy<1rakal Kotll Palembaly,j.
an KEPALA SADAM KESATUAA BA!t3SA, POUTIK DAN P~OONGAN MASYARAIQT ~ K.OTAPALEMBAN; SE~ARIS ..~
nbusan: >ire«turProgram Pasca:sarjana UNSAl P!aembang. Aatmisilft Ybs.
N
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG KA~TOR CAMA1'TLIR 'fJ1\1l!R Tl JALA!'I YOS SUDARSO NOMOR 1 Tiolp. 710042
PALEMBANG
r ": - ·"'l!b?r:
t
.... ;
;·
·-i
....,!"'IQ'
.::..!:l'
:'L .~ J.
'1.•ol:•·
0
~·eru1.J1.·.:'J:'"l!I~ dt111 7fi;r.'.'ii~.:
1ft,..-Js.::.~
il.
l
~n!"A~ Kr.-l·ala ~·1~~n ::es~:.unn F.an .. ::a., T;,'!itik
~·'a$Ytl!'Hk
fl'!!l/~56/Bl,Ji .xmrr/20..19 ~ci'1•l
f·~!.~r.b!'~.'
t?1'"·~1;71·~~il
n<1Mrli t·•1"1ebut. diate,.,
':'Oi~'j ~··o.
denrr>l) ini di -
boritahu!na.~ lc~r.a
.:ud1!l
11
t!'J>L'·!N'\~t1:4\·u J':{O':Mr l{b.tl'IJJv'; "'l~P'.A!-' tll'\'.l{U'.'1';;1.t1 H t:•.'JorP.1,q-:; ( "''~;JJI tl! lr'.O'CAn'"l:l rrra '"n:11:l rr
t:.1,~:·.~c .1'
:n KC"''l.
ro~~ Ft-
Unt•lk melsic:ukM pon~litian <10cara kn'la'Ul<" 1fa1..,,, ran~e ?rnbi Ian rlata seba•'S'l br.hon penyusmon te"li~. Ll:r.ii l'enelithn :Je::-1!<:if,n
: 28 A~ril s.
2e Juli
\')r.Il.? -
Wf-:i.
dirr;;Jcluttl CM uir.uk d.iwot.11
~
-
LI!! .. C~J>. ~~
~~~~· .19750211 199Bl0 l 001
'
.'
''
Jt
;,al~mhong.
.
I
. ' ' I O~!?!.Jer 2opq \
:'\J()J~'::.,..'
S·fa; La.npran Pt·fll1E.I
l.bO• I / cioi:.>!) 1• Pe1~urig 1 I
1
.' f•l!'l
(so;tu) Lembar
Pe1r.iJentt.::mn
l
J<ep3Ja ; : I ~cir Camu] s11-.
\
1(:1111:1~ q: .1
l~art:,1h L ··'1f!~J;a;·.,.•
'
l' 1
I
I
l •
, I I : Do':or1 ;a1 r : ••• ·1:J'l1.:1t1t1 clJn 01Jl9Slilnka~ ting); 1ngar Hidup S9$. . . ·,hngl•ungnn · ' l '(' GocdI '· lcrwu1uclnya Pem.:r•11!2/1a11 l>c1h :11 1J1llono hrd•.ip , I I l I
I
'"'"!I
. • G,r,. · :rr:ancc .1. m.H2 I dAn!):i'1 1n:.Id ·m•ritil ' 1Cepado. ' ' Saur.la:-a • E rwrronmer:;i! I
:.eba~m 'lenogcJ l'•"lt:;c;crol• ''"'n f' >11:t>i:la 0
masing
I
1:1."lli.'<
r.····1g11Ja:~;i.:
: •I 1 J , • G:Jlnm w1layah Kcr1a mosin11· I
I
;
I
·~orat,.::n Pe1ilbcmt1l
:: (:lu;) i iknst seli
I ' 1<mn;i~1ng ;Rt1meh
j ;
i<ekmlhan cani.;an. keten'·tan I
••
I '
1 : __ __.__.
4_,
--·
173
LAMPIRAN5 Hasil Wawancara denoan Kepala 8adan Ungkungan Hldup pada tang9al 30 April 2009 hart Selasa. T
: Bentiik Kebljakar> yang di!dealkan dalilrTI program kampung ramafl firrgkungan?
"Konsep l:ampung ramah llngl
J
antata m.H. camat, Lurah dan rrtaSyarakat tMJam metaksanakan kegiatan-lreglati!n progntm J:ampung ramah !Jngkungan?
T
: Bagalmana po/a fnteraksi
J
: "Oalam melalcsanaka11 program bmpung rarmh llngkungan lnteratsi yang dllakukan 8LH dengan camat clan Lwah serta lnstansi terlcait mlsal BPMK, DKf>, PJUP. Pemah BUI laksanoke soslaliasasl untuk aparat tersebut tentang kegiatan· keglatan yang ado dalam ptogtan lr.ampung ramah lingkungan. Sosialisasi dilaksanakan bagl seluruh camat, Lorah, sertt lnstansi terkalt lalnnya seperti BPMK, DKP, PJUP. Tujuan SOOialisaSI supavo perangkat pemer1ntah tersebut memahami program kampung ramah linglwngiln, keglatan·kegiatan apa saja yang ado dalam program ltu. Oiharapkan selanjutnyo mereka infonnaslkan samo masyaral
T
: 6er<J{J
J
: •
T
: BagaimlN!lJ
J
:
yzmg ~
PPTI< program kamp.JOQ ramah dipegang ser, tiaryacli Muliawan yang menJabat sebag.ai Kasi Pemantauan Penerapan Rl
"Sementaro ini dare yang
c'i"""'ioke oleh Pemertntah Kota Palembal'IQ untuk petaksanaan program kampung raraah llnglwngan ado di pos AP&> mlllk 5PMK. Infonnasi yang bapak peroleh dana tersebut dienjuke samo masyarakat dalam bentuk pengadaan pot beserta bunga den lllnahnya, ado pulo tanaman produksl. BlH menyedioke dana untuk program tampung ramah Ungi
174
hadlah berupa uang sebagai perangsang bagi nnplementor agar ~reka lebih akttf dalam pelalGanaan program lcampung ramah lillgkuogan. Kalo pengadaan biblt tanaman beserta pot atau peralatan laUmya sarnpar saet 1ni BLH belum menye:llakan anggarar. karena anggaran 81.H maslh minim sedangllan banyak ke9atan-kegiatan lain yang merrbutuhkan anggaran yang leblh besar seperti Adipura. Sehanisnyo BlH Inf di.beril(an all99(llilll yang besar seperti d1 BLH Kahupat~11 Musi Banyuasin angga"'° yang disediakan untuk BLH dari Wahkota sebesak duo milyar sedangklln anggaran di BlH er1!11 tau dewek oerapo. Jad1 cakmeno BLH dengan anggaran yang rni:lim harus melaksanol<e kegiatan-kegiatan pengetOlaan Ungkungan secara oplimat Tapi kito al
; Datam pelol<Sanaan progrillTI k4mpurg ramah Unglcufl9iJn apakal! Implementor lapangan (llJf'ah) memtfild pandJJ1Jn mengen.J/ bentvk-bentuk keg/iltJn yang diJIBm progt
J
: "Mulonyo program kampung ramah llngkungan dlpegang oleh Bagian Pembangunan Sell!a Kot.a Palembang, pelaksanaan program lb.I sendlrl dfmulal tahun 2006. Karena program tersebut sudah dllaksanakan ter1ebih dahulu oleh !!agian Ptmbangun<1 n, ll!ntu nya progectll" operastonal tersebut dlbuat oleh !!aglan Pembangunan, l!LH h.anya meneruskan saja. Bapak raso ado buku pand1111n !tu, untuk l~h jelasnyii Kaben Bl.H rnenyarankan penulis urbJk menanyaklln 1ilngsung l<ep:vln sdr; Haryadl Mullawan sebagal PP'Tl< guna melihat pancluan tersebut.•
T
: 8agaimaM fJ6"98~SJlll klneQ.r implementor da/6m melakS4118kan keg/8tankt!gill&1n yang 8d8 daltJm pl'Cgl'Dtn kNnpurlg ramall /lngklJflflM?
J
: "Pengawasan terhadap kinerja implMlentor melalul penilalan temadaJ) kampungkampung atau RT yang telah dibentuk oleh Implementor bascrta masyarakat, penllaliln ltu dllilkuke satu kall dalarn satu lahun. semakln banyak keglatan YSlQ dlaksan~ oleh ma.syarakat maka semaldn baik ltinerja implemertor delam pt:laksanaan program kampung rarrt11h Hngl«Jngan. Selein itu unt:Ut rnerangsang supayo wral! sen us melaksanoke l<eglatan program kampung ramah llngkungan pada saat narf jadi Kot.a Palembang diumumke kelurahan mano yang terbalk dan kelurahan mil no yang terburuk.
175
LAMPIRAN6 Hasll wawancan dengan Pejabat ~
Teknls Kegiatan (PPTK} pada
tanggal 22 Mei 2009 harl Jumat T
: Sepertl apa kebljakan yang diidealkan rentang pt0grilm
l!Dmpung remsn
lingkungan? J
: "l.ingkungan h•jau dan asri di sebap l<Elurahan tiap tahun ado 2 RT dengan bar1yak tanaman hljau l
T
: Bagaimana in/onmJsi rentang kepad!J imp/cmentDr?
J
: "Kilo i!
fJ<'OgftNTI
kampung ramah finglo.mgancf/SaJT/paikan
dllnginkan oleh wafikota,apo bae ~nnyo.Karen<> yang melaksanoke di Japangan langsung oleh Lurah. KalO
T
: Ap.f/<6h Cam8I: dan Llll'ah
J
: "BlH ioi oerim:l pelimpahan s-n dar1 baglan Pembangunan dan saat µelimpahan keweliangan katek BUf Iii dlenju~ bahan-tiahan rentang kampung ramah lingkungan dari Bagiao Pembangunan mlsaf lcato awak tadl SOPs. Pas kito oak SC5ialisasi kitD cari belian dewelt untuk paparan dengan Luralrlurah. Jacll sejauh inl belum ado SOPS yang jelas, aJbo awak can lnformasl Ire Bagan Pembangunan".
J
: "Pemantauan dilakukan melalui peoilaian ~p
T
; untuk melalcsanaklln program fni, apefcah implementor memPIJn>ai >tandilr prosedur operasionJI {SOPs)?
J
: "!
kawa~n nimah lln9kunga11 yang diajukan oleh Kecamatan yang USUlannya dlperoleh clari Kellral'lan. Dari situ kito lakul
176
nak sosialisasi kito ceri bahan dewek untuk paparan dengan Llrah-lurah. Jadi se\aUh int belum ado SO:>s ya119 jelas, cubo awdk car1 infmmasi ke Bagian Pembangunan''.
177
LAMPIRAN 7 Hull wawancara dengan Camat llir Timur II yang di-kill oleh sekroetarl• ca mat pad• tanggal ~ Mel 2009 hart Rabu T
: AJ)<1 yang &pek diketahutmengent1/ progrorn kiN1Jfll'"!J ramah Hngkung.:in.'
J
: 'WAlikoCD Palembang mcn9in91nkan dal~m satu Kelurahan terdapat 2 RT yang
T
: K~UJtan apa Sltja ya119 terdi!tf)(lt tlaklm program 1
J
;
T
:
hl)au, teduh, berslh, rapt ldak katek sampah Yllfl9 berserakan, yang tlap tahunnyo betilmbah 2 RT baru yang h1jau, teduh, bernlh dan rapi1 cak itu t:erus tlap tl!onnya hlnggo Jn"-RT yang ndo di setiap Kduratlan men.lad! hljau, bersih, rapi"
"Kalo keglatan-keglatan yang ado erti penanaman pohon njeu llbJ tanaman yang bebungo, ado peoycdloan tempat samptth beturup, t:enJS ado peogelolaan samp;ih Jadl pupuk kompos. Tapl setllu aku belum ado Koluraha11 di keca!Mtan Jllr limur II Int yarig melakuke pembuatlln pupuk kompos. T!ipl yang pnstinyo actek tarJYO langsung den<JDn Lurahnyo".
~na penyampt1!8n fnfomlllSI tenfJlng prog!MI f9kUll!JMI
~
ITMS'f1'fMf4t?
J
: "'Penyllmpalan lnformasl mengeoal program Jr.ampung ramah llngku1"911n kepada masyarakllt telllh kllml leksanoke dengan mergundang masyareket terutl!ma Ketua·ketua RT, Tokut".
T
; {krafJi1jl.Jmt.Jh SOM ya11g terlil»t dl!./lm pmgr.tm kJ1mputJg rall'Nlh llfll}k1J11911n?
J
; Untuk di Kecamatan masalah program kampung nimah lfngkungan di pegong oleh
Kasi PMK. Karena slfatnya s.!ba911I koordlnnor l<.asl PMK hanya memantau perkembangan pellksanaan program tersebut dengan mengecek kl! lapang11n maupun memlnta leporan darl lurah tentang pela~an program ter'«!blll:. Untuk lnformasi yang jelas mU119kin blso langsung kelurahan maslng-masing".
178
LAMPIRAN8 1.
Hasll wawanc:ara dengan Lurah ~ Kamts.
pada 131119ill 07 M•I i009 hari
J
: "Yang d1malcs00 dengan ki>mpong ramah hngkllngao daram sailJ kelur2han ado
T
: ~ inromii1.sf &!nt.ang pogram t.ampwg ramah /ingkungan di sosi8llsdsil
.l
: •program
koooisinyo renihat hljaJ, rapt, bers.n, dJ RT tersebot ado pengelolaan sampah menjadi kompos, tersedia teml)llt sampah yang dibedak.e jad 2 tempat untuk sampiti kering clan sampah basah, tiap tahunnyo bertambah 2 RT batu sebagal ramah linglu.n;)an, tetap; untuk ciJo kegiatan penyechan tempat sampall dan koolpos beUn biso dilClksaroke karena dananyo belum ado, semelltl!ro lnl bitfu penanactlall tariaman hias samo buahbuahan• 2 RT yang
IGlmpwig ramah !lngkungan sudah sering disampail(e dengan warga kaml ~ kftp jelaske tentang program lcampung ramah lngkungao. Setlap ado lcesempata n kale> ado pert:emuaJl, rapat·rapal: lcami sampall(c kepnde masyamat urtu.k menjaga lirgbJngan. Kami mlntak to!ong dengan Ketua-K.erua RT urtuk ngajak ~ bersih-befWJ Ungkungan, nanam pohon~. masyarakat,
T
: Sejat.lh fnl apakilh
ada k~
bt!ntuk ltegiatan prog"11T1 kitmpung riNT18h
lingkungan? J
: "Kalo soal il!J sudall Je1as ""*> Pak Wa 5 lcepengen dJ sc:tiap kek.nihan lido kawasan yang hijau, bersih clan rap. IUlgkin maksud dclri Pak Wall supaya palembang lni di!pat Adlpura tl!nlS, a lw raso program kampung ramah llngkungao llertlubuogan deftgal1 Adiptn C••lfllementw mergeJMlcan Ju!g.li1iarr keglatan yang mereJca lakulcan c1a1an rargb Hllpurar.
T
: Berapa jV(nlah SDM ramah lingkungan?
)
: "SOM Keluraban Dlllw ini ado 8 orang yakni Lurah, Seldur, kasi Mio 3 orang, staf 3 orang. Kab yang melal<.sanai
T
: Bagaima1111 deng;tn fasilit11s atau peny«liaan prcgr1lm kiNnf)IVl9 ratnilh /fl'tgkungan ?
J
: "Fesllitas baik sarana ma<JpC111 prasarana di KeUaten lll1tult. melaksanakan P'QgnlOl kampung ramah ingkwlgan idalc karek. Katek anggarannyo di Kelural'lan In!, anggaran untuk melaksanal
.Ya)9
tet'Sl!
mela/tsan8l(an
program kampu11g
dana IHltuk
melnksal7ilkan
---
179
cukup Jumayan Jad• mereka melakuke swadaya dengan menyedioke
ternpat
sampan, bahkan mereka bell tanarnan dewek. Trus mesy11r11katnyo banyak yang sudah idak begawe lagl merera meoyibuke din dengan memelihara tan<1man, befslh lingkungan rumahnyo". T
~ilitBs apa yang dipero/eh implementor ~Jam me/aksanakan program
J
'Fasilicas yang ditenmo kelu•ahan dan Pemkot berupa 2 sepeda momr be~ sikok dlpake pak Lurah slkok lagi dipake o4ell Sddur. Untuk uang bensln kami dapat dari Kecamatan setiap bulitr111yo 150.000 ltu juga dibagi2 dengan stat. Kalo nak d1piklrke kedk nian sedangkan gawe l urah inf banyak juga apolaga kalo lagi pe11ilaian Adipura alangkall sibuk nian. Kami ngerahke masyarakat untuk berslh2 tl
kamv11ng ralTlilhlingkvngan?
T : Af)flk4h da/itm
melaksiln111
kampung ramah
!ingktJll{J8n
J
; 'Insentlfyang dlterlmo yo yang dart pemkot berupa dult makan Ill.I tapi lnsentff
J
: "Kalo Vll"9 adek maksud panduan caro2 ~tou langkllh·l11ngkah maupun bentuk kegfatan yang ado rasonyo belum ado tapl lcalo Juknls pertanggung Jawaban
klto sebagal PNS bukan lcareno melaksanoke program kampung 111mah llngkungan. Samo ak dult bbm tuh unruk semua urusan yang llarus dllakuke oleh Lurah•.
dult yang didapat darl BPMK ado. Cubo adek ttmyo di BLH mungkln ado".
T
; Kend8'6-kendala y11ng dihed8pl dafam pela/rsanaan pfflfJ(am "'1mpung ramah
J
; "l<endala yang dlhadapl terutama masalah dana yang disedloke masih minim bantuan yang dlberike lcepada masyarakat jadi maslh dlkit sedangke masyarel
lingkungan ?
2. Hull wawancara dengan l..urah s Illr, pada tlmggal Kami a.
y.ang cliketilhvl mengenai progr.am kamptmg
07 Mel
2oog hart
T
: Apa
1
: "Wallkota menglnglnkan dalam satu tahun di setlap Kelurahan memilikl duo RT yang hijau, teduh, ado tanaman yg bebungo. Tahun berilMJlyo nambah lagi duo RT baru untuk jadl lokasl kalll)ung ramah lingkungan begitu seterusnyo dari tahun ke tahun..... (penellti men11nyaklln ada keglatan lain selaln
f9/11ah
ling/amgan ?
180
penanaman tanaman mes, ~ tidak memberikan gambaran yang jelas tetapi menjelaslain kelldala-kendala yang dinadapi". T
: SagairmJna informasi rent4l/g pl'Ofll'iNTI l!i1mpUng ramah lmgkungao di sosfalisasikankepa<M ~rakat?
J
: "Kami kumpulke warga d<situ kanll jelaskan mengenai program kampun!J ramah lingkungan. Kami k1>.rjasamo ~n Ketua RT dan LPMK untuk
membantu di lapangan." T
: Sejauh il'li apakah ada keje/;tsan bentIJk J:egintan program kampung ramah lingkungan '
J
;
T
: Berapa jum/ah SOM yang teJ'5l!dla daJarn me/11ksallilkan program kampung ramah tlngkungan ?
J
: "Yang melaksaooke LPMI<, pegawal Kelurahan mengawasi pelaksanaannyo.·
T
: Bi1galmana dengan fasi/itil$
l
: "Kalo untuk pelaksanaan piogram
T
; F9sl!/tas 11pa yang diperolch implemenJDr llampu119 ramah lingkvngan 1
l
:
•Jelas, Wallkota menginginkan ado fcawasan yang hijau, bersih, teduh".
atau pen;f!dlaan program kampung ramah llngkungan?
dalla untl.lk meldksanakan
ramah llngkungan kita adoke tanamen bungo, pot, tanahnya untuk masyarakat klto enjuk, kito min121 dengan masyaral
do/am mebksanakan
Plf>!ll'1l71
"Semua Kelurahan samo fasi!itls yang dlenjul< darl Pemlgkul'lgan
ltu bae".
T
; A114kllh daklm
mela~kim
program
k4mptlng
riJ/'11i1h
lingkungan
implementor melld.Jpatk11n insentff?
]
: "Untuk i~ntif d4iem pebl<sanaen program lg ramah lingkungan katck, insentif yang kito terima dari pemkot ltu ClUl makan untuk pegawai".
T
: Apilkab dilli1mrrieldksd11<1/ranpiognxninpll:mentr:x mempunyalSOPs?
J
: •Ado, SOPs rtu sebagai pedoman kito mempertanggungjawabke dult yal'IQ ltito terima da1i BPMK, ya119 ~-emua kelunlhan sama menerima dana tersebut".
T
: KendaliJ.kendala yang dl/Mdapi dalilnl pelaksanaan prognm kampuf19 ramah fingkungan?
J
;
"Pl!merin!ilh telah menyedfakan tanaman selanJutnya harapan kaml tanaman ~
hias beserta potnya, untuk dlberlkan ltu dlpetiharo oleh
181
masyarakat seh1ngga tambah banyak. Namun kendalanyo masyarakat kito susah kalo diajak gawiP.-gawe yang dak puro ngerlJuk l>a$rl berupa mateli, watalc: masyarakat kJID yang susah diatur itulah kendalanyo•.
3. HaSil wawancara dengan lur.ah 2 Jllr, pada tanggel 12 Mei 2009 hali Selasa.
r :
Apa yang d!ketail111 mengefliJ1 prr;gram kampung mmah lmgkungqn?
J
: "l
T
: Baga/mi1!1il il1f0imasl
J
; "Sosiatisasi !Elah dllakukan oleh Kea!matan dengan mengundang warga·warga Ketua RW, Ketua Irr, LPMK untuk menjelaskan mengeoai program kamp1.mg ramah lingkungan·.
T
: Sejauh inf Bpakah Mli1 kefe/<JSiln bentuk /<egl4liln program kampung 111mah
J
: 'Wallkota menginginkan rumah-nmah
bersih (sampah trclak berserakan) selain itu terclapat pengolahan sampah sepern di Kelurahan Buklt Sanglc:al, tapi untuk merealisasikiln itu semua masih belum memungklnkan disebal:lkan katek dana serta sumber daya manusla yang akan melaksanakan belum ada". tent;Jng pmgmm lrampung r.1mab lingl«mgtrn di
scs/8/i$8Sikiln lrepada m8S)'arakitt ?
Hngku~n?
warga sepem Kelurahan llan}anal1 yang ada di Jakarm, dimana kawasannya hijau, rapi, bersih, ada pengelolaan sampah me11Jadi kompos di setiap RT' tapi bila tldalt memung~l1lilan blsa dilakukan di setlap Kcluiaha11•.
T : BertJpa /umlah SDH yang tersediil dalam melaksana*811 program !campung ramt1h linglamgan?
J
: "l<elurahan
dalam melaksanakan pl'
T
: Bagairr1ilna dengJn
J
: "O~icsm pelaksanaan program in Kelurahan belum menyedlal:an fasVitas apapun namun untuk melaksanakan program tersebut Kelurahan mendal)at bantuan dari BPMK yang dari Julmlsnya berupa pengadaan tllnamai keras maupun tanaman hlas beserta pot dan tanahnya tergantung dari kolldisl Jingkunga11 maslng-masing. Sepelti di Kelurahan 2 Ilir lnl membutuhkan tanama11 hlas karena rum<1h warga kebanyal
T
; Fasilitas apa yang d!peroleh implementor d
J
: "Fasilitas yang diterima oleh Lurah sepeda
fasililas atau penyedia;Jn dana untuk me/alisdMfatn
program /aJmfJUll!l raf'f18h Hngkungan ?
"'3mptmg ramah l/119Aungan?
motor begitu juga dengan Seklur berhul:lung sampai saat lnl untuk Jabatan Seklur maslh kosong sepeda mooor
182
lersebut diberik.an kepeda Kasi !'MK.Sepeda momr tersebut merupakan fasilitas Lurah dn staf untuk melaksanal
T
: Apakah dalam
melaksdnakan program
l@mpung ra/Tlilh
Ungkung;m
implementor mendapatkan msentif" J
: '1nsentlf khusus untuk me!eiksanakan program tersebut tidak atla, insentif yang ditcrima itu uang mal\an yang kita terima dari pemkot, mbal( juga menenma
)uga kan. Terlepas ada tldakoya in5entif karena tugas, klta berusana melaksanakan semua tugas-tugas yang dibebankan kepada klti".
T
: Ap;Jkoh tliJ/om mdaks41Ukan program implementor mempunyai SOPs?
J
: "Selngat saya belum ada SOPs yang diberikan oleh instansl terkalt yang kaml terima petunjuk teknis mempertanggung jawablmn kcuangan yang kami
terima, juknis tersebut di keluarlcan oleh BPMKH.
T ; K~414-~"1 lingkungan ? J
y11ng dill6dopidolilm
pela~tt
program k;Jmpvng romah
: "K~l!I yang ada terul8ma masalah dana sepertl yang saya samp~ikan sebelumnya saya menginginkan suatu pengelolaan sampah terpadu seperti yang ada di Kelurahan Bukit Sangkal tetapi keinginan tersebut belum bisil ter1aksana karene keterbatasan dana disamplng ill.I dukungon SOM yang mau bekerja serta berkualitas dalam men!ndakbnjuti pikiran-pikiran saya belum ilda sedangkan bila saya harus teljun langsung hal tersebut tidak memungkinkan kan;.n(l peketjaC1n saya cukup banyBk. Ya untuk Kelurahan 2 lllr bi$1i S!l)'ll katakan belum memenuhi kriteria yang aca lldak ada tindaklanjut dsn warga clalam pengelolaan lingtungan Mbak bisa llhat ke lapangan begitula~ twndisiny~·.
4. Hasll wawa11cara dengan Lunth 3 Illr (yang dlwaklll PemerintillNtn) !Nida tBnggal 12 Mei 2009 harl Selasa.
oleh
Kasi
T
: Apa ysng diketahui merigenal progtam kampung tamah /ingkungan?
J
: "Ramah llngkungan yakni kawasan (RT) yang hljau dengan tanaman hias yang bekembang yang setiap t:ahun ado 2 RT ramah Hngkungan tahun berikutnyo nambah lagl 2 RT, tap! untuk Kelurahan 3 Ilir penanaman pohon petieduh tidal<. memungl
T
~ Bagaimana in/om?asi tentang program ki1mpu119 ramah /!nglaHlgan di sosialisas/k.m kepada masyatak11t ?
J
: "Sering dls3mpa!ke kep11do ma~rakat llahkan setiap ado kesempatan kita sampalkan tenlang program kampung ramah lingkungan. Klto bekerjasama Clengan LPMK untuk metaksanakan di lapangan. Kito enjuk tanaman dan pot untuk .sebagai stiml!lan. Namcnyo stimulan atau rangsangan kendaknyo darl s1kok tanaman masyarakat pacak nambahinyo misal jadl 10.
1 RJ
T : Sejauh ini apakah ada keje/as;Jn bentuk kegtatan program lcamp11ng fiJmah lfngl
; "ltu tadi wallkota menginginkan ado RT yang nijau, berslh ka1o pacak tiap tahun nambah 2 lagi yang baiu".
T
: Berapa 1umliih SOM yang tersed1a dillam meJal<sanalca.1 progmm kampung mmon lingkun5J>1n ?
J
: "Program l
bentu yar.g banyak tau yo pek Lurnn tulah. Yang nentuke RT-RT yang nak di
jadlke ramah lingkungan d10 juga."
dtmgan fasi!irM atau f"'nyediMn prognm kampung rama/11/ngkungan?
dona llfltl.ik mekl/rsonDkDn
T
;
J
; "l'asllltas d8ri Kelurahan !l
Bagahl/81°/if
T : RJsllltM 6piJ yang
; "Setiisp Kelurahan inl same dapat fasilitasnyo sepeda motor, dltambah dengan bbm".
T
: Apakilh c/8/am mefak:sanakan program /
J
: "Rasonyo katek tapi dak tau yo karena kan yang melaksanoke program inl Pak
ramah llngku~
Lurah, aku kurang tau",
T ; Apilkith cl/Jlilm melaksanakan program implementor mempunyill SOPs? J
: "Nah untuk itu aku lwrang tau terus terong aku kurnng panem soal yang itu, cubo gek lbu tanyo dengan Kasi PMK. Tapi hari tklak masuk karerm dio sakit.
T
; Kelldilla·kendala yang dihadilp/ di/lam pe/11kslln8lln program kampung mmah
l
; '1Jnt\Jk meajala11kCK1 ~uatu program kilO perlu dana 5edangk;;n dana yang ~o bCso dll:.aroke kedk nian jadi sullt jugo nak bergerak. Sedangke masyarakat yang nak dienjuk b
lingkungan ?
1&4
5. Hasil wawancara dengan Lurah Slmgili Buah pada tangg•I 14 Mel 2009 hari Kan\ls. T
: Apa yilng dlketahu/ mengerai progtam kiJmpung rdl77ilfl l!ngk11nglln?
J
: "Ramah lingl
T
: &ganM informasi sosfal!Silsikilnkepadii
J
: "Menginformasll diperatilr.e banyak tanainan Cilkepxbio, bungo yarg lain jugo banyek, trus karma rumah warga maslh ado lahan, warga menanam tanaman penghijauan".
T
: .Jadi kegiilta11·keg/dlim apa yang SlJl:bh beija'a~di Ke!vMhanSapal(?
J
: "l<eglatan-keglatan yang sudah beljalan tentunya bersih llngkungan pacla
T
: Bempa jum/ah SDM yang tet!aiia daWn ~Iran program kampung ram<Jh lingkungan ?
J
: ''P@gawai yang ado di Kelurahan Sunga! Buah ado 7 orang, 4 orang Kasi 2 or~ honorer, karena pegawai yang kurarg unb.lk pelalcsaoaan program
s$k taon 2007, ramah lingkurigan dimulai dan ti119kat RT dengan meoanam tan<man penqhi]auen, btso 1uga tenerren hias yang penting ado kawasan RT yang hijau, befsih, kendal\nyo setiap rumah punyo tempat sempeh bertutup setelah itu ado pengelolaan sampah jadi pupuk kOmpos. Ado lagi dianjurke nanam tanaman ooat-obeten tentang
pmgr.1171
mdSJ1i11"i110t ?
kampung romah !ingkr.111g11n
di
tahun 2008 RT L 9 menang lomba IWgl;uogarl berslh yang diadoke oleh DiMS kl!Sl!hatan Tlng !cat Kota Palembang juara sab.J, terus rumall-rumah warga menanam tanaman obat-obatan tapl lcalo yang nak banyak macem tanamannyo ado di n.rnah pak Kr, di situ ado sam\lOO>, daun dewa, sirih merah dan hljau po!(oknyo bilfl\ warga yang melaksanokenyo tapl peralatan sudah ado yang warga dapet darl BKKBN waktu ado perlombaandi sano•.
kampung ramah lingkuogan langsung aku pegang staf bantu-bantu bee, Unluk melaksanoke program ini kam lalwlte pembinaan melalui ibu·ibu PKK karena banyak ibu-ibu yang idak be;J~1e mereb banyak waktu suclah itu merel ado yang kurang-kurang kaml mlnti9k denglln Ketoo RT untuk n9ajak wargan.,.o
bersih·bersih lingkungan •
T
: &gilimona program
dengan fas/Mas atlllJ perryiediaan d8l1i1 untulr melalrsanilklm
l<Jvnf)tlng ratrlilh /ingJalllg8n ?
185
J
: "Pendanaan ado, dari blaya pembangunan untuk Kelurallan melalu1 ang!J8ran BPMK berhubung program kampung ramah lingkungan menyanglc:ut
pcnghijauan dana yang ado di benkan l:epada warga dalam bentuk pengadaan t:anaman ado sebagian tanaman hias sebagian 1agi untul< penghijauan".
T
: l'asilltas
ilf)
dipcroleh Implementor
d.,,
melaksanakiln program
kampimg ramall lingkungan ? J
: "\Jntuk kelurahan fasi~tes yang d!enj!A<~.
T
: Apakah dalam me/aksan81am prog171111 Implementor mt:ftdapatkan i11S>N1til?
J
: "i'.alo insentif khusus karena program ini tatek".
T
: Kendala-kendala yang dihiJdilpi dalarn pela/csdndim progrilm kampung rilmllh fingkungan ?
J
: 'Warga di RT 19 sudah terbina, mere1:a sudah mulai peduli lingkungan, kesadaren terhadap kebersihan finglwngan sudah merekil tunjukhe dengan
kiJ/Tlpufl(J ramah
/ingkufl{}i1n
bersih-bef'slh di rumah maslng-maslng, mettka sudah melakukan peoanaman untuk penghljauan".
6. Ha•il WIWll"C9'il denpn Lunn 1 lllr l)lldl tan99a115 Met 2009 llarl :>umu. T
; Apa Ytln{J dllct!fallui mengenal program /r4mpung ramaft lirtglcungan?
J
: "Oiwajibl<e setlap kelurah
T
: 8c1gaimanil
informasl tenf;mg pHJ!/l"INT1 kampung ram.;h /Ulgliungan
J
: "Masyarakat tanaman.
dlhmbeu melolui RT, RW, unt:uk berslhke lingkungan, nanam
T
: Sejauh ini apakall 8da keje/4sdn bentvk kt:gi6""1 program kampung romo'1 linglcUng41P.
J
; "IJl1tllk
sosialisaslk.atl kef)i}da 171i1S}'i1fakilt ?
<#
tahap pertarno lnl belum boat pupuk kompas, kalo buang sampatmyo sudah ado yang kOOl"dlnir, ado petugasnyo yang dlambek dari rumah ke rumah sudah itu baru dlbuang ke teml)llt pembuangan sampah atau TPS 8•
T
: Apo pemerinfilh menyeckolre tempat sampall 7 atau watga sudah menyedioke
J
: " Kala
dewelc tempat S81T!pQhnyo ?
dari Kelurahan belum ado, ado warga yang sudah punyo tempat sampah, yang dak katek ternpat sampah mereka masuke di kantong-bntong
plastlk".
11!6
: "Ado ba11tuan pcmerlntali dnlam bentuk bib1t tanaman hias, pot kembang, ado jugo tam11T1<1n !<eras mlsal akasla. mangga, rambutan.•.
l
T : Ber.Jpa jumlah SOM yang ~a ranhtlt lmgk11ng4n >
dahm me/sks/Jflilkan prOQram kiJmpung
: "Untuk pelaksanaan program 1rn l
l
T : lJagofmana dengan lasi!itas atau pe11yediaan dcna untuk melilksanak4n
program kampu11g rart18h lingkung.1n?
J
: • Dana dari BPMK".
T
: ApakiJh d<Jlam meli1"5ill7lJl(fin f)lr)f}nm lmplemerllw
J
: "Petunjuk pelaksana ado dal1 BPMK, untuk apo bae dana yang ado dari petunjuk pelaksana ltu ktta laksanakan program lni".
mempunya1 SOP!;?
7. Ha!lil wawancara dengan Lurah 10 Dir l)llda tanggal 18 Mej 2009 hart
Sen in.
T :
Apa yang diket3hui mell(lelli1i program
blmpung ramdh l!ngkungalfl
J
; "Setiap tlhun 2 RT ramah Nngkungan, ramah llngkungan nanam kembang yang bebunga•.
T
; ~kah ada kegiat.an lain selaltl n.anam pohon?
l
: "Nanam tanaman itlJ bae "
T
: Bagaimana dengan pembuangan samp;Jh, tidal( termasuk
l
: Pengelolaan sampah lidak tennasuk keglatan dari ramah llngkungan, sampah 51.dah ado yang mengelolanyo dewek yaitu DKP
T
: 8s1gtlilmm.1 dellg6fl fositit11is atau penyediiJan ptDgram kampung ramah /lngku{lffen?
l
: "Tanaman yang dlenjukke dengan masyarakat itu dana dari pemel'intah Kota mefalui APBD BPMI\, bantuan pot. tanah ".
T
: Ber.lPiJ Jum/flli SOM y<1119 tefS8(!i8 da!am melaksanakan Pl'O!}lim1 kampung ratrMh lingf(ungan ?
l
: "Dalam pefaksanaan program kampung ramah lingkungan semua stilf lkut
ter11bat".
dana untuk mehksanakan
187
T
: Apak,,J, dalam melaksanakan prog1'i!lm implf!ml'ntor mempunyai SOPs'
]
•
OI
II
8. Hasil wawancara dengan Lurah 11 Illr pada tanggal Selasa.
19 Mei 2009 hari
T
: Apa yang diketahu1mengeMi program k!lmpung ramah lingk11ngf111?
J
: "Ci!k Kelurahan Banjilr yang ado di Jakarta daerahnyo hijau, bel'$lh, teduh, mp1 untuk Keluro11han 11 Illr im dak pilCak lagi nak. teduh katek tanahnyo lagi, nanam tanaman dalam pot, 1tu bae banyak yang mati karena potnyo pecah tesenggol motor, keno budak main bola".
T
: KOIO Cilk yang dibanja!S8ri 11do kegiatan-kegidtan lain selaln nsnem f:analll8n, apo di Kelurahan J J ini ado kegMtan lain itu ?
J
: '1yo di Banjarsari ado pembuallm kompos, manhlatke sampah jadi tas atau barang lalnnyo, waktu ibu Banjarsarl itu sosialisosl di Pemkot bogus Jugo las dari molto, rmso, Jaditah untuk budak-budak SD, tapi lcalo di warga aku inl belum ado yang melaksanoke itu, belum katek dananyo samo katek tempat lagi nak boat kompos itu. •
T
: Ado b<mtuan datf pemerintah da/am pe/atsanaan program ini?
J
:
"Dali pemerintah ado dana untuk pengadaan tanamao atau bungo, samo
potnyQ, tanahnyo suclah enjukke dengan warga tanaman itu mintak dlkembang biake tapi ltulah tempatnyo se"1)1t Jedi bol1'fllk tesenggol se~ banyak la mati"
"'1e bu tan81118flnyo?
T
: Ngapo id;Jk model gqntung
J
: "Mungkinlah gek dlpikirke, apo dlgantung allilu ado caro lain geknyo",
T : 8e111pa jum/811 SDM yang te1Se(!i8 dalilm melaWnak.an progmm ltampung ramah lingkungan?
Seldur, Kasi PMK kerjasama tlengan RT, bantuan tanaman kito kasih ke RT yang koordJnlr bagi·baginyo".
J
: "Dari Kelurahan, Lurati,
T
; Apakah diiklm mel4ksanakan progmm Implementor mem/)(lnYifi soea
J
: "Pctunjuk pe!aksana ado dari BPMK apo bile jenis tanaman berap0 banyak, pot jenis apo.
yang nak dibeli,
T : /Juk/Jnnyo itu petu11fukpelaA::;ana peftanggung jilwaAJn cfana ? selain itu lido stilndar yang lain? J
prosedur operaslonal seinget aku belum ado tapl kalo petunJuk tekni.5 pertanggung jawaban bantuan yang diberlkan oleh BPMK ado".
: "Stander
188
T
: Sertny dfildoke r)Otong .royang di R r kilmpung ramoh /f119.~llf1f}iHI7 seOetaJ;a bu/ansekali?
J
: "Sebulan sekatt 1Clak waktu-waktu tertentu
klto adoke gotong royong lelak tenw lah. katek waktu kale nak sebulan sekall ado banyak gawe lain yang hi!Ns
Jugo dilak.sanoke".
189
LAMPIRAH 9 1. Hasif wewencara dengan Ketua RT. 06 Keklrahan 5 mr tanwal 2009 hart l
07 Mei
raman lingk1.1ng811 ? dsrimano
T
: AJ)ilkah pemah metl(fengar progtam kar.lpung tiJt/nyo?
J
: "Pernah 1bu dJundang ke Kecamatan unwk lladln SOSialisasi program ramah llngkungan itu. Dilri Kelurahan pemah ado sa&1aftsasi, warga seri11g di ingatke oleh Lurah kalo ado pertemuan-pertemuan supayo jago llngkungan".
1·
: lnformasi apo yang dktapat kampung ram;ih linykungon?
J
~ '1nformasl dart Kelura/lal\ barn.ta IVa'ga dlsuruh nanam r;,11amen baik tanaman yang rindang daunnyo al2MI tanaman hlas, tanaman yang nak di lanam sesuei deogan kondisi rumah kalo masih aclo tanah nanam tanaman yang keras dan rlndang tapi yang dak kale!( lagi mnah nenern di dalam pot. Warga dl RT ini slJdah banyai< yang memang la nanam tanamcri sebelum ado program rama11 llngkungan, adEk peratike tanaman di depan rumah warga banyak yang la besalt dan rilldang tens tanamaR hi
T
: Ti1p/ mas/11 ilClo fll!Tlah·romah yang masd1 sedikit tananunnyo?
l
: '1yo maslh ado beberapo rumah, dulunyo belum ado tanaman sejak ado program int merel(a mulai nanam bung(Hrungo, mereka kito enju k tanaman samo de<1gan pot dan tanahnyo, rneieka harus peliharo teneman ltu harus dkembang biakke, memang masih belum banyak nian tanamannyo tapi
daJ1 ~
pemennf41> ~;
progtitm
mereka la berusaha".
untvk nanam t.anaman i1potik hldu/f?
T
; Pemii/J mngh!mlJilu fllii~
J
: "lcalo nyuruh warga nanam apotik hld\Jp belum, Cuma adolah di rumah-rumah ~rga yang nanam apotllt hidup walau ldi!k banyal( jenisnyo m1sal lidah buayo, slrih merah ado pulo yang nanam slrlh ljo, h!nls yang daun dewa, yo adolah walau clak banyak.•
T
: • radi f1>1.ttu fli1k ke rumah lbuk meratike mmah-rvmah tnaSJ14mkat, caknw be/um odo yang punyo kdak sampeJi ?
l
: •w;irga buang sempan ado yang befanggaJ ian dengan tukang sampah yang pake gEr'Cbak ltu ado lagl yang buang llBtnp!lit di TPS samping kanoang kawat. Sampah samo warga dimasuke ke dalam kantong J)lastikN.
T
: tJi linglcungan RT ini S
J
: "belum ado, mungkin gek kalo ado baotuan peralatan galak bae warga buatnyo. warga di slnl galak kalo kilD suruh bersih-berslli !ingl:ungan, ma11gko11yo llngkungan sini berslh katek sampah yang diluang beslng bae,
kompos?
walau dak punyo ~k sampah mt1 eka llllngkus dalam plastlk mereka Mng ke TPS atau disimjliln dalam rumah warga itulah kapan gerobak sampan
190
datang baru mereka keluarl<e, disamping itu banyak warga ynng b!gawe Wdl
: Apakah ada umt·:mlt organisasl fTIDS)'arilkat yang bermnggung fawab uncuK menggerakksn masyamkat melalcsanokan program lcampung 13mah lingk.uf!{liJn 7 m5al 1/Ju-lbu Pf(}(, atau karang tamna atiltJyanq fa/nnyo
J
:
'organlSasl ado tap1 idak be.Jalan, t.alo ngimbau-ngimbau masvarakat untuk bersih-bcrslh 1bu sebaga1 Ketua RT ".
T
: Apa/rah sering Lurah l'l{/ilfek membersihkan lingklln!}8n > m!Sal !>ebu/an se/<1111
J
;
at2w Jnisi8lffwarga untu!r befsfhlce llngkungan?
".larang, ber.lpo bulan sei(all diadoke gotong royong, selebihnyo m;Jsyarakat ynng betsih·bersth tempat t11199alnyo•,
2, H...il w.wancaradengen Keala RT. 05 Ktllul'llhanDuku tanggal 7 Mel 21)09 Ila ri Ju mat
J
: "Suclah sei1ng, pernah diiljak pak Lurah ke Kecamatan untuk ikut sosiallasi \'entang program kampung ramah ltngkungan, disarnplng ltu sering baco d kDran".
T
; llpa!rah pema/l dJJitl
tnenpefJ<1I progrt1111
kampung r8m1Jh llf1{Jkung;m?
J
; "Pernah dllakuke oleh Kelurahan tahun 2007 warga dlkumpolke dijelaske tentang program lb.J. Se!anjutnyo disampaike ke wa(9a kalo ado pertemuan· pertemuan dengan Lurah, atau kalo ado gotOng royong•.
T
: Jnfonnasi apa yang diddpat dari iJp;mlt pemetl!Uah mengen;Ji program lrBmpung ramah lingkungan?
J
: "Kami di enjuk tau pak Lurah kalo RT. OS lni dlJC!dlke sebagai RT ramah lingkungan, kamf dienjuk bantuan pot. bungo besierta tanah pemah jugo dapat tanaman mangga, 1ambutan. Warga di suruh untuk meliharo tanaman bahkan dtharapke warga dapat nambahi tanaman terse!xJt".
T
; Kegiatlln-/reglatan l!pa yang
J
: "Keglatan yang ado penani!man bungo, bersih-bersih ttngwngan rumiih jangan sampe ado sampah yang berserakan, got yang tesumb
T
: Bagaimllna rrwyllral<Mmelak58nak8n program ksmp(mg ramah lingkungan ?
J
: "J
ada dalam
PfrJgT11l11 kampvng
/7ll11¥J UngkUflf}MI ?
·-----
------ ------
191
bermacam-macam baik tanaman buah·buahan rr.aupun tanaman Lntuk melindungf rumah dari sinar matahari. Untuk gotong royoo9 RT dengan warga senng melakukenyo mlsal 1 bulan sekah tetapi wargct ini <.lewek liap hari la berslh-bersih perkarangan rumah, lcalo sampah warga swadaya dengan mngupahke dengan pengambek sampah dorongan itu". T
' Apakah ada fa;;J11tas yang di/Jedkan oleh pemerintah 11nt11k melamnakan program kampung r81118h lingkungan?
J
: "Fasllltas yang itu tad1 bungo, pot, tanahnyo, ado pulo tanaman mangga, rambutan, untuk tempat sampah ~u swadaya mosyarakat clewek, tanaman jugo warga beli lagi tergantung clari kehoblan warga itu dewel<".
T
: Apakahad11 unit-unit (}f'ganiSMi rrasyilrakitt yang berlanggung .fiJWitb untuk menggerakkanmasy4rilf
)
: "Untuk sementaro ini belum ado organisasi masyarakat yang menggalake pelaksanean program kampung rarnah llngkungan. Kareno warga la nanom tanaman ter1eblh dahulu terus warga memang sering bersihl<e rumahnyo jadl dak pulo payah mengajak warga kalo nak gotong royang. Kalo dari RT l(asih fnhlrmt!Sl nak gotoog royong warga yang pll(:ek langsung turun•.
T
: St!f.auh In/ /;Jag(llm8na masy6ra"8t rnelalcsanak4n progtllll) ltampung ramah lt11f}ku~n7
J
; "Warga RT 05 sampe selcarang rna9h melakukan pemellh11raan terl'ladap tanaman, menjaga kondlsf llngkungan agar tetllp berslh lcalo unnik keglatan falnyo sepert! pembuatan kOfll)OS belum ado, Mungkln tahun·tahun depan akan dlgalakJ
3. Hallil wawanca"" ch!ngan ketua RT. :U Kelurahan 2 llir tanggal 2009 hart Selasa
12 Mei
T
: Apakahpemah mendengarprogram ksmpung ramah lingkungsn 1 DarimaM 7
J
: "Pemah sosialisasi di Kecamatan, lurah pernah mrighlmbau nanam taoaman supayo lingkungan jadi hijau
T
: Apek;Jh pemah di/;,Jw/am sofi;,/isasi kef)llda masy1m1kllt meflgenili progntm k.ilmp!.lng tamah /fngkung11n?
J
: "Pemah d~u warga dikumpulke disano dijelaske tEntang program ramah
T
: lnfool'IMI
J
lingkungon ltu. Warga disuruh nanam tanaman banyak·banyak suP')yo lingkungan jadi hijau. llJ)ll y11ng d/ditpt1t dtlri ilpitfllt pemerinf6h IMfl!lt!MI progrflm kampung ramah lfngkung;,n?
•cuma d~uruh nanam tanarnan hijau bagi warga yang punyo lahan disuruh nanam pohon yang rlndang untuk peneduh katonyo. Bersfhke llngkungan jangan sampai kotor".
192
J
: "Berhobung rumah warga banyak yang katek tanah lagl 1adi wa19a nanam tanaman d1 pot. Ado sebagian warga ya119 sudah nanam tzinaman bungo
dewek kareoa senang nanam tanaman bahkan ado warga yang rumahnyo la
penuh dengan tanaman muogldn tan9<1n dlngin isti!Ah di masy.iralcat. Tapt 8do pulo yang dak punyo tanaman samo sekali kllrcno dak hobi abls 1tu katek waktu kato mereka kareno mereka sibul<. ketjo sore baru balek pagi-pagi la
berafl91<.at".
Dari pengamatan bclumIlda
ten1/)iit sompah dirumah !Tl8$yaroht?
T
:
J
: ""Warga disinl buang sampah di TPS
T
: DI llngkunganRr lni sudall lido kDmpos?
J
: "Belum ado, sampah masltl dicampur be/um ado pemisahll'1. Pl!mtiuatan kOmflOS belum ado".
T
: Apakdll
memang agak jauh tempatnvo tapt mereka buang saat merelca pergl keluar. Ado jugo yang langganan dengon tukang ngambek sampan dororigan. Berapo i;ekali sampah di
pemi0han sampah atau pembwtan pup(llc
iKliJ unit·unltorganlsasi masyMalaJt yang berlanggung }4wab untuk mel'l99erakkan masyarak4t ~ progmm lc8mpung ramah Hngkungan
?
J
: "Organisasi masyarakat memang ado tap! kalo yang menggeraklcan masyaral:at untuk mdaksanakan kegfatan-kegiat!ln program kampung ramah fingkungan".
sering Lura/I f79r1j/lk ~lam 1111!}1wngan ? misal sebulan se/laH atau 11)/siatlf Wllf9<J untuk bersf/!/cel!ngl
T
: Apakah
J
: 'Serlng, Jdak pulo tapi pemah t..v
4. Hasll wawancara denga" Ketua RT. 14 Kelurallan 3 IJlr tanggal 13 Mel 2009 hari
Rabu
T
: Apfl/tNI petTl4h mendel"lgarprogram kampung ramah /ingkungar1? Ddrlm.1na ?
J
: "J>emah".
T
: ApDknh pt!(l"'h d/lokukansos/8lisilsl kepi1da fTli!5)lal'Bkat l
J
: "Sebelumnyo ...to SOSlaflSllSi di Keaimatan, RT diundang untu~ mendengark.e pen)elasan program tersebut. UnbJk ke warga, RT yang menyampaikenyo.Seandalnyo ado pertaTiuan atau ado acara ngumpul· ngumpul Bapak sampaf ke warga.
mengeNJi program
-----
193
T
: lnform<1si kampung
apa yang dldapat
rsmen lmgkungafl?
dad ap.3l11t pemerintah mengen8i program
l
: "Piik Lurah menganjurke nanam tanaman yang mereka enjuk kalo pacak tanaman itu betambah, dari Kelurahan dieojuk bUll90, t1mahnyo terus pot bunqo, bEliau mint! lingkungan di bel"sflkP.'.
J
; 'Warga sudah nanam tanaman ado bungo ado pulo yang nanam buah·buaha"
T
: •Tad/ Wilktu nak ke /'IJtTli1h &¢ mer.Nike ruman·romall 1774Syorakat, /Kio yang /Janyak ranarnan ado pule yang kalX!!k n/Jn pak, ngspo masih ado wargo
tapi sll(()k duo rumah bae, l:amo l>anYak yang dak punyo tanah lagi terganrung koodisi rumah mereka. Ru mah la bedempet-
yang be/um nanam tanaman?
J
: "Memang ado rumah warga yang la ban)'8k tanaman, yang la banyak ini kamo mereka hobj nanam tanaman. Waktu ado banluan tanaman dari Kelurahan masyarakat yang belum ado tanarnan ltu yang kami enjul\. Tapi itula payah l
dlpetiharo larno-lamo matJ tanaman l(.epanasan la ke\.(lanan. Nak gantl yang baru katek duft, boro-boro nak beli tanam sedangkan makan bee susah, warga aku ini bany;:ik g;iwcnyo :;erabutan".
T
: Selain itu banyak nonsn K01YQ katek tempat sampilh? calanano buang SiJmf)<'hnyc ?
J
: "Yo, banyak yang
ldak l)U!lYO, buangnyo ado sebagian warga buano sami:mhnyo ke TPS, edo pulo warga yang langganan clengan tuka 1'19 ngambek
sampah berapo hart sekall diambeknyo". T
: Di lingkl1f1gl1n RT ini 51/dall «lo pemii;lhon sompah a/all pembuatan p11puk kompos?
J
: ~mllahan sampah belum ado langSung buang bae, kompos jugo belum ado, setau ak\J di Keh.rahan 3 Illr behm ado yang melakukenyo".
T
: ApiHcah ad
J
: "Organisasi banyak tapl kalo yang meoggeraltke masyarakat dalam nanam ta11aman atau yang lalnnyo bel!MT1 ado masih Bapak yang nyampaike dengan warga masalah kerersihan Ii ngkungan •.
T
: Apakah sering Lt1J'ah ngajak member.;ihl(an fingkungan ? rn/g/ sebl.llln sekafi <Jtau ln!Slautwaryo untvlc belsihlle /ingklJngafl ?
l
: "Galak ado, gotong royong l::lersltb llngl;ungan, warga galak jugo tapi clak pulo sering•.
194
s. Haslt wawancara dengan Ketua RT. 19 Kelwahan Sungal Buah tanggal 14 Mei 2009 harl Jumat
T
; Apakah pemah menclengar program kiJmpung rsmsn lingkungan
J
; "sering dengar nyo, can TV banyak berita·berita itu, koran yang ado di
?
Dllrlm.ma ?
palembang. bapak jugo sudah sos1alisasi di Kecamat:an".
; Apakah pernah dilakukan soslclisasl kepaaa mi1syarakat mengenai program kampung t11hlllh lmgkungan ? J
: "Kelurahan ngLndang warga untuk sosialisas1ke program ramah lingkungan
T
; Infonnasi spa yang dkJdpat di1tf kampungramah Hngkungan?
J
: "Melakukan penanaman ponon penghiJauan atau tanaman buah·boahan, opotlk hldup samo dengan tanaman·tanaman dalam pot. Berslh llngkun911n, jaogan sampal ado sampah yang berserakan, dralnMe dalo; boleh tergenang, kalelllJ·kaleng kosong dak boleh dibfarke bae akan jadl tempat jentik nyamuk".
T
: Baga/mana f118syarak11t me/8k51Jnak8n program kNrlpUng ramah f/ngkufl{Jilfl ?
J
: 'Warga RT 19 terrnasuk RT yeng ekonoml menengah, lahan perlalning11nnyo
T
: Apakah ads l<J.Silit/JS yang dlbmilwn olch pcmcrin113h untuk melaksanakan program kampung lllmah llngktJl1fliJn7
J
: "Kelurahan ngenjuk warga tempat sampah yang bertutup, ltu yang warna biru di eepan rumah warga Yolah bantuan dart Kellrahan, blbit tanaman pemah
tni".
iJJ)i1tat
pemerint:ah mengenol program
maslh luas, masyarakatnyo pedull llngkungan, masyarakllt sudah melakukan pananaman tanaman pohon penghljauan atau t:anaman buah-buahan sebelum tide program ramah llngkungan, sejak lido program lnl yang dlgalaklcan Vllll"Qll nanam apotlk hldup walau ldak polo banyak jenlsnyo mlsal jahe, kunylt, lfdah buaya, bellmblng besl pokoknyo adolah yang ditanam, masyarakat tlap hari kalo bersihl<e perkaningan rumallnyo•.
dlkaslh samo potnvo clan tanahnyo".
T
: Apakilh ad8 unit·unit organis
J
: •01 RT 19 inl Jbu·ibu PKK yang sudah oerakke masvarakat untuk peduli
T
: Selilin
llngkungan, IIT 19 wdah sering menang dalam lomba kesehatan lingkungan yang dllaksanoke oleh Dinas Kesehatan, pernah jugo meriang perllaku hldup sehat, terus kilo sering gotong royong untuk llerslhke llngkungan, sekarang lagl digalakke sarno ibu·ibo PKK ini pengajlan untuk lbu·lbu sudah mu"11 setlilp hart Rabu dladoke di mas)id belakang kno 1n1•. ll(lflllll'I pol!Ol1 pengh/jauan, apotik hidup atsu l:sllilfl7iln lainnya apo ado kegi8tan liiin yang dllakukan warga sini, mi5<11 pemi!ahan $8l7lp8h ata11 blliJt kompos?
19)
J
: "Untuk buat pupul( lcompas Ibo-lbu PKI< sudah puoyo peralatannyo bentuan dari BKKBN tapi belum teriaksano mungkm ke depan k.arena belurn tau car
pembuatannya 5udall d1laporkt: dengan pak Lurah supayo d1carlke won9 yang bsc ngajari lbu-ibu In!, sedangk.an unb•k pemllahan sampah belum dilak:ul<.t! wal'llll mullgk1n lcagek kalo pembuatan kompos mulal be<jaJan•,
T
; Apakah sering lurail atau diln Kelurah;mng.tfekwargauntukgotl:H1g 1oyung
J
'Dulunyo iyo sering tursh clatang ngecek lapangan ngajak masyarakilt gotong
bel'Slhke lingkung;m?
rO'(Ong, tapi la 2 tahun ini jarang ngajak go(Dng royong karena lngkungan RT inl 13 bersih warga dewe~ mulai berslhke hngkungan tempat tinggat, Pak Lurah hanya datang oqecek bae sekcvang luilo menurut beliou &do yang kurang mintalc di ber.;lhke same•.
6. Hasil wawancara deng•n Kebsa RT. 19 Kelurahan 1 lllr t1mggal 15 Mel 2009 hartl11mat
T
: ApiJka/Jl}emr1h ~r program kampung romah lingkung.tt1? OilffmafliJ?
J
: "Sudah, darl tureh ado jugo darl Kecamatan waktu ado soslallsasi aku l)e9i dengan 2 warga. Karena l
T
: Apak;Jh pemah dilakulran sosia/lsasi b!pada nwyiJflJir.at klimpu11g rdfr/81J llf1gk1111fl"fl?
J
: "lnformasl ke warga ser1ng, menghlmbau ulltuk bersihke llngkungan Jugo sering. Tap! ltulah banyak warga ini banyak yang i<erjo lcadang me~ dak
menge'IM
prog171111
punvo waktu trus ado walctu jugo meteka ogak l;urang galak bersihl<e lingkungan rumahnyo mungkin la kecapekan mungkln yo kurang tau Jugo nfan
ngepo•.
yang did8pat diNf aparat pemerfnlit/J kalllp1111!Jrilm8/l llngktlf1{/iln?
T
: lnformasl ilpa
J
: "Setau alw cli5uruh nanam lanaman bersihlce lingkungan, lingtungan harus be(sih jangan ado sampah yang kec:ecer".
T
: Bagaimana kdompok l/ngfwllg8n .,
l
: "Seal nanam tansrnen sudah dilalcsanoke warga, cak rumah bapak lnl kareoo YIOOQ rumall smang nanam tanaman walau idak dlsuruh kllml la nanam mak ibJ jugo dengan warga lain yang semng punyo tanaman, memang ado waiga yang kurang pedull dengan t:anaman mereka males karena nambahi gawean dlsamping itu mereka dak punyo dana untuk bell tanaman untuk makan seharlhari merekil payah".
mengenai /)ro9l<1ITI
saSllfiJn melaksitnakan program kampung ramish
196
T : Dan perigamatan tetum 8da tempat sampah d1 mmah mcsyilrakat; J
: "Sampah oleh ma•yarc11
buian bayar 10 nbu dengan yang galak ngambek sampah di llngkungan sini, samaph diambek kadang 2 hari sekali kadang 3 han.
T : Apakah .;da vmt-unit organ/sasi ma.
?
J
: "Belum ado, organisasi masya111kat memang ado tapf dak jalan. Yang menglmb<2u wcuga Bapak inilall, Bapak tegur kalo ado rumah warga yang 5ampahnyo bef'serakan atau drairii!Se di rumahnyo tesumbat. ~ang ado nlan warga 1nl yang cuek bae dengan lingkulgan la dltegur kadang masih bae belum diberslhke yang kito mrntal<.".
T : AJNl/alh Seling J.u1ah ngajak membersihlran linglrungan ? miasl sebula/1 sekali
a tau inistiltff watga llfltuk berSihke Hngkufl!/iln?
J
; "Ado luran mengimbau bahkan turun langsung tapl dak pulo senng. Kito
gotong royong bersihke dralnase, anat. sungal mungkinlah leblh dari 3 bvlan. Lurah 1 llir yang sekarang baru, agak kuranglah turun ke lapangan dlbandngke Lurah yang lame", 7. Hasil wawanani dengan Ketua RT 20 Kelunihan 200I> hari Satin
9 Jllr tangpl
18 Mel
T
: Apaltah Bapak pemall mendei1gdr program kampung ~mah lingk1.1ngar1 ? datimano l8unyo?
J
: "Pernah, perr>
T
; ln!rJrmiJsi apo yang did4pat diltl k8mpvng rt11714h linglwng;1n?
J
: 'Warga dianJuri
op;1rat
pemerinlilh
menget1<1/ progmm
T : Sering d/sampailresemo warga tentang program ini? J
: 'Warga sudah d1beritahu kalo RT 20 jadl RT ramah tinglwngan, wa1ga dianjurkan untuk nanam tanaman apo yang btso ditanam di rumah mereka",
T : Apak4h iJda bantlJiln Y8/lfl dlben1oJn pemettntah daliJm melaksanakan program lnl?
J
pot bunga, lanaman dikasihke samo warga yang rumahnyo belum ado tsnaman kareno ac:b sebagian warga sudah nanam tanaman penghijauan &tau buah-bllilhan atau yang di tanam dafam pot, mereka ldak dikaSilh ",
: "Bantuan darl Kelurahan ado tanaman dan
197
T
: Jenfs 13NJman apo yang aJenjUkoleh Kelurahan ?
J
: "Buah-buahan ma119ga, rambulan, kalo bungo yang diel'l]uk esoka, eporba",
T
; Pemah dianj1Jrkan oleh Lura/I atau f)ihak Kef1JTahan untuk tnl!"'1niltrl apotik hid11p ?
J
; "Idak katel<, disuruh nanam tanaman yang dapat jad1 pelondungsamo tamiman
'8nami7n
yarg d1tanam dal<wn pot unt\ik rumah warga yang ~udah dak punYo tanah Jagi"'. T
: Selanjutnyi1 cakmano pale fTl4SJl8n1bt di RT ranggo11yo ? trarena al
sampah
Inf
lJu4l1g SNTl/Mh rumah
10tek yang f111{1ya tempat
J
: "Untuk pe111buangan sampah masyar&kat buang Ice TPS, ado jugo masyarak.at
T
: Di k'ngkungan RT In/ sud411 «lo pem/lalNln sampah atau pembuat.an pupi.Jk kompas?
J
: "Katek, safll)ah dicampuricejadi silcok lempa( langsung dlbuaog, kompos Juoo belum ado '(
T
: Ap:lkah ada unlt·unlt t:1rg4nlsl/Sl n1il!JYi!ntlrat yang beltanggtlf)(J jawab untuk 17lf!1199er(J/(/lan!TliJSY81'4kat me/4~ /)ll:)Jlr'1f'll kampung 11!111'18h lingfrungon ? misal lbu·lbu p1(l(, atau k;Jf11f19 l1llvnil illau yang fainnyo
J
: •organlsa.sl sudah adO, namun organtsasl itu id<\11. akttf dalam keqiatan·kegiat:an lcemasyarakata n•.
T
; Ape/rah sering LIJfah nga}illc memberslN
J
; 'belum ado kalo l..urah yang selc.itrang karena da jadl dlo baru ben•pe bufan. Kalo Luran yang lamo pemah ngajak go!ong royoog berslhk'e Sunga; Bendung eteu llngkungan rempat nnggal tapi dal: pulo kalo sebulan sekali mungkin 3 bulan sekoli".
yang mampu langganan deigan pengambil sampah di sinl 2 hart sekatl diangkut oleh pengambil sampah"•.
8. Hesll wawancar41 dengan Kebla RT. 11 Kel11r.than 11 Itlr tanggal 11> Mei
2009 "-Fi SelilSill
T
: ,4pahh pe!11d/J mendengar progrsm k3mpung r.tmah lingl:ung;m ? D.frtmana ?
J
: "lnfoonasi darl Kec21matan samo buk tureh, dulu ado soslalisasinvo di
T
: A/Mir.ah pemi!h dllalrvkan sosialisasl lcepada masyafil/cat tnengenaj program k
J
: '"lnfonnasi ke warga sering, rnenghlmbau IJl'ltuk bersihlce linglcungan Jugo sering. Tapi ltulah banyalr. warga ini banyak yang kerjo kadang mereka dak
Kecamatan kito dlundang•.
198
punyo waktu trus ado waktu jugo mereka agak kurang galak bersihke hngkungan rumahnvo mungkln ta kecapel
T
: lnformasl epa yitng dl(/apat dali iJpar.Jt pemarinmh kempung ramah Hngklingan?
J
: "Setau aim disuruh nanam teneman bers1hke bngkung
J
: "Masyaritkat sudah mulai mmam bvngo karena untuk penghijauan dak cocok untuk RT 11 ini katEk tamh lagi".
menget101
program
warga yang nleflilnam kemllilng tilpi diperMtf
T
Mem,,ng Sl.Jd;Jh ~
J
"Dulu waktu ado bentuen tari<1man dari Kelurahan warga sudah dlenjuk tanaman walau bantuan itu dak pulo banyak, Buk Lurah miDtak tanaman itu bertambah banyak. Mungldn llarena kurang dirawat kembang itu banyak mati. Warga lnl masln nak di awasl cak lnl sampan berserakan kalo aku datang ke 111mal).111mahdatang warga baru warga bersilke sampah kalo aku dc.k datang ngulang lagi lingkungan kotor".
rumah
milsih banyak jugo yang /Jelum menanam tilflMTI?
T
: 08/i pengamatan belum ada tempat .r;ampah di mmah masyamkat?
J
: "Warga belum punyo tempat sampah, warga RT 11 ini mato pencaharnmnyo dari becak, tukang nyuci, kuli, untuk makan bae saro, mereka belum biso beli tempat sampah.
T
: Selain MMm bungo, di RT tt masyarak.atnyo ado yang mlsahke sampan antar;i sampah basah samo sampah kerlng?
J
: Sampah oleh warga dimasu~ di kantong plastik l:atek yang mlsahke sampah
T
: apo ado WIN'!}{Iy4ng mengelo/11 Slll11P8h j8di pupuk kompos?
J
: "Setau aku belum ado yang melakuke ltu.
T
: AP8kah ada unit-unit OIYiJflisasi fTJiJsyi11'1kat yang beltanggung jawab untuk mengger.1/dran llUl$YJl'ak8/ melaksdnak.1n program kampung tam11h lingktlfl!l
J
: 'l
T
; Apakah Seling Lurah ngajak memberslhkan l!ngkull{}iln ? mi8sl sebulan atau fnisiaiTf waiya untlJk ber.;fllke /ingkllfl!Jdn ?
kering dengan sampah bnsah dimasuke jadl sikok terus buang ado yan9 ngambek".
sekali
199
J
: "Buk Lurah sel1og ngfmbau masyarakat uotuk bersih-bersih lin~un9an dak tentu kapan ctlo nak d11t;ing,
bi<;o
lebth sebulan sekali, kiln gotong tQYOl'l!;
bers1hke ll119kun9an".
9. Hasil wawancara dengan Ketua RT 11 Kelurahan 10 llir tanggal 20 Mei 2009 hari Rabu T
: Ap;!ka/J perna/J fTli!fJdl!ngar progri!fTI kampung ra!T1if/1 lingkvnga11 ? dar111/8t/O t11vnyo?
J
: "Pernah, beca di Koran, pernah .Jugo llaJt SOSlaltsasl di Kecamatan, darl Kelurahan dienjuk tau kalo RT yang alw pimpln jadi RT ramah llngkungan.".
T
: lnformasl apo Y""fl dldiJpat dad apilritt pemeritltah mt!f1{Jellifi progr¥11 killnpung ramah !ingkungan ?
J
: "Masyarakat dlharapkan menanam tanaman penghijauan atau tanaman bungo
T
: Ap;!Julfl ad6 bantwn yang dlberlkan ~ In/ 1
J
: "Adil, bantllan tanaman bungo samo pot dan tanennyo, tapi masyarakat di RT 11 lni ag<'llc kurang peduli de"OM llngkungan, tanaman tersebut i:lanyak mittl sedangl:an mereka ldak puto gantlnyo. •.
T
: ~ menroba tneMnyakan menanM7 kemblt!l?
J
: "Saat ditanyoke deng<1n mereka, belum ado dull: untuk gantJnyo, ildo lagi kareoa sibuk katek waktu nak beff ~ dari pagi batik la sore, mereka ini
yang ditanam dalam pot. Mengingat pemulci~n di RT 11 ini padat dan ke~nyakan rumah 500ah dak punyo lahan, tanllmlln dalam pot ln1 yang cxx::ok untuk lngkungan RT lni.".
d4lilm melaks/Jnak11nprogr11m
kepad6 masyaraJ:at tersebvt keu1pa befum
banyak yang dagang"
T
; Bilnyalc roma~romah wmya be/um punyo tamlrmln lcillaupun ada hany;J beberapal1lfTl8h saja ?
J
: "ltulah sudeh sering diing~
T
: o; fingkung;m RT
samo wargci untuk naoam bungo, rnasyaralntong plastik sebelum dlangkut samo pe(lgambek sampah, sampah ini galaJc di acak-11Cak kucing etau anjing makorlya lcadang kececer cl jalan-jalan".
kompos?
J
fni sudah i1do pemi/ahiln sarnpah atau pembuatan pupuk
: "Kegiatan itu belum ado, me111a119 int rennasuk ramah lingkungan ap:Jm Karena darl Kelurahan hanya dlsuruh nanam tanaman bee",
200
T
: Apakafl i!ldiJ unit-unitDf1}iltltXJsl mosyatakat yang bertanggung jawab untuk
~rakk;mmasyarakatmelaksanakim program kamf)llngramah Hngkungan ? mtsal ib
l
•organisasl ""'syaratat suclah dibenl\Jk t:api dak jalan, belum ado kegiataokegiat21n yang sudi'lh dilaksanoke ".
T
Apakah senng lurah ~fek membersihkan Ufl{Jk11ng;m? fTllYI .<;ebufilnsekah atau mislfltif warga untuk bersifllr.e lingklJfl9ih1?
J
: "Terus terang bae, Lurah 10 !Rr jar.Ing turun ~ Unglcungan tempat tinggaf masyarakat, klllo dl tanyo samo warga sini kllfo banyak warga yang dak tau yang mano Lurah 10 llir salciTJJ jarang nlan bekuojung ke ttngkungan warganyo. Lurah dat:lng kalo ado kendak bae baru datang kalo ado penilaian kellersihan kampung baru datang mintak warga berslhke Ungkungan sudah katek penilaian dak pernah daterg lagi. Masyarakat RT 11 ini seri~ diajak gotong royQng y8ng detang sedlldt bilnyak y;ing dak dateng dengan bertagal alasan •. 11asil wawancara den911n Ketua RT 14 Kefurah•n Lilw•ng Kidul tanggal lO Mel 2009 llilrl Rabu
10.
T
; Apa/c<Jh pemah l11lNldt:ngar progr"'11 /liltnpul'lg
tllflMh
ling/nmgan 7 dt1tilrlMo
taunyr;1 J
: "Pemah, bahkan soda~ nglkut SlOSlallsasl di Keasrramn, RT 11 lnl term11Suk
T
: Jnfofmasi 11p0 yang
kampung ramah ~ng lwnQan kato pale Lurah.",
d!dapar dJrf i1PiJn1t f)(!fl1f!ffntah mengenai program
kilmpung ramah flngkung;m?
"diadol<e penanaman tanaman yang belcembaog yang dltanam dalam pot kalo
J
nak di!anam dital"Olh l:atll!k lahan lagl rvmah warga, model rumah selcar&ng tareh sed ikit la di semen pulo". T
: /fpilkah ada bantudn yang dlbe!ff<Jnpemerintilh dalilm rnelakslnakan program
l
: "Tanaman, pot serta tanahnyo, Lurah menghimbau samo warga supaya tanaman yang dienjuk d{pe/llraro trus kalo pacak dotembang biakkan fagl, c.ak di rumah int karena wong rumah se'l!ll19 nanam kembang walalJ ldak disuruh wong rumah kl nanam t.anaman lcadang mintak dengan kawan atau famill dlo, lcalo yang dak senang nanam tanarran matl taoaman yang dlenjuk llJJ, wal:tu ditanyo kembang la mat! pot pecah, sudah bukan nambah lcurang lagi ado".
lni?
r : J
DHnano WilrlJd bu8ng samPi1/l bretlil aknyo fllf1lijh-fl/maflwarga kotak samptJh ?
be/um ado
: •Ado yang ngambek sampah, warga tinggal tiavar bulanan, kalo dak bu;ng sampah d! container sampah itu".
201
T
: Sebelum diambelr semo petugdS, warga narok sampahnyo dimano pak'
J
; "Oleh warga sampah di masuke clalam kantong plastik, mlsal dirumah im sampah !aruk dalam l:aleng bel\as cat tarok dibelakang rumah waktu ado t~kangsempeh baru ddreluarl(e".
T ; Ado J
pem/Silhan
0$k ant;Ha SQtnpah basah tbn ssmpa!1 kenng pak?
: "Mak$udnyo apo, (penulis rneocoba menjelaskar. maksV
T :
·w~
di RT 14 ini ado yang mengelo/11Silmpdh fedi pupuk kompos? iltilu
sgma:z buatpupuk kompos?
ke/ompok 1J'ld>ya111kilt yang
J
: "eelum ado balk warga peaangan mau~n kefompok masyarakat yang ngelola .wnpah jadi pupuk kompos"
T : Apakah ado unit-unit organislls/ 17>a5Yar4.k1Jt Ytlng bettanggung jawal) untuk ~k;m m8Syaf1!1katmelaks811ilkan progtam kampung ramah lfngkunga11
? mlsal il:Ju-!bu PKK, ltfau kar;mg tanma atau yang binnyo
J
: • l!elum ado yang aktlf ngajak masyarakat nanam tanaman atau yang ngenJuk tanaman untuk wa19<1 yang dak punyo t:anaman di rumahnyo, belum ddo. Warga banyak yang begawe, yang idak begawe slbull digewe di ruman•.
T : Apakah
sering lurah ngajak membtnihkM lk1gk11ngan ? mhill sebufdn sekall a/;/u ln&.adl W8f911 untuk bersihke linglrungan ?
l
: "laranq nian pak l..urahdatang kesini paling keslnl seer tertentu bae misal kalo lagi nak ado lomba kebersihcn lingkungan baru pak Lurah datang ngomong mlnla ~arakat bel'slhke lingkungan, sudah tuh sudah dak pernah dateng lag/, masyarakat int tau dewek, sering di damngl Pak Lurah bile •~ka kadang maslh su119kan nak ngikuti program pemerinlah apo!aqi jarang dateng".
11. Hasll wawancara dengan ketua l.PMK Kelurahana Jllr mnggal 21 Mel 2009 hart Kamls
T : Apak;ih pemah mendengar li11Jt1yo?
J
ptr>griNTJ kitmpung r"mah lh19kung;m ? danmano
: ~iyo pernah, ado soslalisasldi kcmmatan SDmo di Kelurahan•.
T : lnlOt'TTMsi apo }'ling dld8/}i1t dari ap.yat pemenntah fTleflgeMi progmm kampung ramab lingfnmg<Jn ?
J
: "dianJurkan rumah wa~a untuk menanam tanaman penghijuan atau buatibuahan, atau bungo dalam pm, warga suddah menanam tanaman·tanaman
tersebut",
202
T
: Apakah adi!I bi!lntuan yang atber1kan pemerintah daia111 mefiiks,;nakan program
J
: NACla, oantuan bibit tanaman buah-buahan samo derigan tanaman hlas".
T
; Ado lagi pill< kegiatan film yang dilcksar.oke?
J
; "idak katek disuruh nanam tanaman itu bae·".
T
: Buang sampah dimano watrP sfni pak?
J
: "Macem-macem, ado sampahnyo di bakar ado lag! yang dlbuang lee TPS mereka buang waktu nak pegi begawe, ado yang langganan dengan tukang gero~k Slim pan . •
T
: Kalo diperatike banyak rumah warga karek rempat sampah i'
J
: ·warga yang buanq sampan ke 1PS caronvo sampah mereka masuke ke
T
: DI IR!g/alnf/8n RT Inf sudl1h
J
: "Belum ado, dall Keturahan belum ado ngenjuk peralatan untuk buet k.ompos sedangk.e clan warga belum lido swadaya untuk bell pe111latan kompos lb.I,
tot >
kantong plastik baru buang, kalo yang langganan sampah sebelum di angkut tukang sampah mllreka wrnpong di ember aieu kaleng besak mereka taro!< di belakang rumah, mereka keluarke waktu tukang sampah dateng". komp(Y.;?
l1(fo
pem118han S11ffl/Mh l#3Upem/:Jf.JlJt4n pupuk
S1Jdah ltu warga banyak yang bekerjo blso dlomongke sebagaln dar1 Vlbrg
tangga mungkln
blso pak blkln pupuk
kompos ?
T
: Jbu-lbu tUmah
J
: "Biso bee mereka galak kalo ado yang membl!lyal ateu belilre peralatanny(J aw vang ngajari buatnyo mungldn Jbu-rl>u yang idak l>ekerjo galak buat pupuk kompos itu _
T
: Apakah ada unit-ooil
J
: "belum ... belum ".
T
: Apal
J
; "Ado ngajak gotong royong kalo sebutan sekali idak tebih dari sebulan kalo 4 atau 5 bulan seketll".
organisdsf 1118Syarakat yang beftonggung jawab unhlk mcnggcr.J!
203
12.
Hasil wawancara denvan Ketua RT l3 Kelurahan Kr.ito Batu tanggal Mei 2009 hari Setasa
25
T
; Apakah pemah mendengar progr;,m kampung ramah imgkung;m?darimano
J
: "Pernah, rk1.1t sosiafi,;asr di Kecamatan, illformast Cldri lurah".
T
; Jnlorma51 ilfJO yang di:Japat dari aparilt kampung r.1tooh lingkungan ?
J
: ""1asyaralcat d•suruh nanam tanaman bungo yang Clitanam dalam pot-par.
T
; Apal
J
: "bantuan bungo dan pot bungonyo, lal!au tanahnyo swadaya ITiaSfDkat di slnl mereka bell dewek tanahnyo#.
T
: Olmilno ~
J
: "Masyamkat sudah nanam k.embang yang dldapot darl bent:uan Kelurehan tapf karena keslbukcln masyarakat ado yang begawe ado yang puny0 anak keclk kurang rawat kembang Jtu banyat yang matt, nak nanam lagi belum ado tanamannvo. Merei
T
: Saya perflatllran rumaft.rumah ~ di slni belum punya lwtak $(1(/1{Jilh, C4kamano rT1B$Yilnllrat di slni Owng Si1nlplJlm yo ?
J
: 'Kotak sampah warga banyaj( yang ada punyo slkok duo bae yang punyo kolak sampan, di 10' slni sampah diembek oleli lukang sa"1)ah masvarakat bavar den91111 mereka, sanpah dlmasuke Ire kanl!>ng plastik ado jugo yang di tampu11g dulu dalam ember waktu tukang sampan dalltng baru mereka buang".
J
; "digabung dljadike sikok
T
: "Watya dislni ado ya119 mengelob sampan fedi pupuk l
J
: "belum ado, buat kOfllXlS di sinl belum ado, masyarakat sini masih kurang peduli dengan lingkungan, adek jingok bae di llngkungan sini sampah masih banyak yang berserakan•
taunyo?
lni?
ado l:aJiaman ?
!lilrok ~
leering samo yang basah"
pemer:ntilh mengena1 progrqm
pemennfMI damm metaksanal..111 progrqm
kllr-
"8mf1i1k darituor b8nyakY4f151belum
tempat,. btek ~ng memflah-milah antira sampah
204
T
: Apakilh sering Lurah ngilfllk mem!Jerslflkan llngkungem ? misal sebulan sekali a/2u inlsiatff w3rg3 wtuk bersihke llngklin!]iln
)
?
: "jarang datang, selngat aku Pak Lural\ datang wal
205
LAMPIRAN 10 Identitas responden benlasad
Jems Kelamin l
F·ekuens1
sz
LakHak1
f---'2~_Perempu;m
·----
-t--48~---+--
Jumlah
Persentase ·1 52
. _4""8'----·
too
100
Frelluensi
Persentase
b. Umur
-
No
Umur
1
20 - 25 tahun
1
1
2
26 - 30 tahun
7
7
3
31 - 35 tahun
s
5
4
36 - 40 1Dhu11
18
18
5
41 - 45 tahun
16
_11)
6
"96 - 50 tahun
7
51 - 55 lahun
- 189
.
"
a
56 - 60 tahun
9
61 -
JO 11
12 -··· 13
-
18 9
10
10
§S tahun
5
5
... 66 - 70 tanun
7
7
71 - 75 tllhun
2
2
76 - 80 tahun
1
l
1
1
100
100
81 - 85 tahun
i
Jumlah
206
c.
d.
Pendid1kan
Peketjaan
No
~icer:Jaan
2 3 4
!bu rumah tannna eu11.1h/D@nQraJln Daaana Swasbt
~
Wirasw2<1:o
6 7 8
PNS
,_!_
-·
Frekuensi
Persmtase
35
35 22
22 5 13 9 7 8
s
13
100
9 7 8 1 100
Penghasilan per bulan
Ftek.uel\SI
Persentase
Tldat tentu
39
39
30
30
Pensiunan PNS/TNI/Polri Penslunan BUMN
1
lumlah
e. Penghasilan per bulan No
~1
2 3 4 5 6
-
7 8
r-··
100.000 600.000 1.100.000 1. 600. 000 2.100.000 2.600.000 3.100.000
.
500.000 • 1.000.000 • l .500.000 •. 2.000.000 • 2.500.000 • 3.000.000 • 3.500.000 Jumlah
13 4 10 2 1 1 100
13 4 10 2 1 l
100
207
LAMPJRAH 11 Hasil kl.'isicner rnasylll'ilkat teutang pelaksanaan pog1am k8AllJUl1ll ramah
llngkun9an 1.
Apakah Bapak/lbu/Sdr mengetanui tentaog pelakSlinaan progr1.1m ~mpung ramah lingkungan di lingkurgao tempet trqial Bapal
[No"" ------InfonnaslProgram 1
Menge121nu1 ·~--
t,
program
~----n
2 [ Tidak mengetahui tentang
ramanr ·
I F~nsi
~----Persentase
kampung
1C1mah
88
88
l)IOIJr3m
kampung
12
12
100
100
A.mah
I
2. Menurut Bapalq'lbu/Sdr ape kah pernah ada SO>ialisas:i program kampong ramah ling kuoga n ? Jawaban
Frekuensl
Persentase
Pemah
55
55
8elll1l
45
45 _
100
100
No 1 _ 2
So6ialisasi P
Jumlah
3. Oarimana Bapak/Ibu/Sdr mendapat lnfotmasl mengenai program kampong ramah llngkungan ? Jawaban Si.nber Jrloimasl
No
-2-. camat1P.,,.,,.waiKecamatan 2 3
4
I KehJr!lhan Camat clan lurah
Lu rah,
j Sumher lainnya ("TV radio.
..
Fretuensl
I
Fer.;entase
2 74
2 7-4
1
1
23
23
100
100
·-
r KellB RT)
Jumlall
1. Apakah Bapal
'
208
Jawaban N 0
J ···-
.
·--·i:.e-;;an.nman Pohon Pcncduh atau Tanaman Hias
Frekuensi ·
r·
sa
I
Persentase · 1
I
88
.... .!~-·--~ - ... }£
10q . I.
5.
!<:io.
Apakah Sapak/lbu/Sdr mempur-yai ranaman apotik hidup di pertarangan rumah 7
Jawaban Tanamnn Apotik Hidup
No
--- -~~™'!!L~!L 1
2
-----
Belvm melaksanakan
Jumlah
Frekuensi
Persertase
57
57
43
43
100
100
6. Apokah Bapokilbv/Sdr melakuk1m pemU11han 11nt4r11 sampoh baseh dan sempah kerlng 7
Jawaban No
Tempat Sampah
Frekuensi
Persertase
.. JQ ______
l
SUdah terla~na
3()
2
Belum t.>rlak..,na
7()
70
100
100
J11ml11/l
7. Apakah Sapak/lbu/Sdr telah menvediakan tempat sampah vang mempunyai tutup? Jawaban No
Tempat Sampah
..__!_, Ada, memDun""i tutuD 2 Tidak memounval temn..t samMh llmlah
Frekuensi
Persentase
40
40
60 100
-
60
100
209
8.
Apal
kompos?
sampah
men1ad1 pupuk
Jawaban
No)
oengelolaan sampah menjadt pupuk kompos
1 : SUdah terlak~.~--- ·-· ·- ___ j
F>ersentase
2
2
98
98
100 ···-· -··-
100
-
--·-
.. 7 _I
.!8!1:!11!._~rlaksana Jumlah -
9.
Frekuens•
Bila BapakJibu/Sdr befum me!akukan sendiri pengelolaan sempan, apakah di lingkungan di tempat tlnggal Bapak/Jbq/Sdr ada kclompok masyarakat yang melakukan pengelalaan sampah menladl pupuk ICa'npos secara bersama·sama ? Jawaban
.... No
···---·Pengelolaan samoeh meojadi pupuk kompos
--·
1
Ada. dtkelola oleh ~nisasi
2
Belum terlaksana
t
_1um.Hi.!'I_ ..
Frelwensl
Persentase
2
2
9B
98
100
100
10. Apalcah adcl t.lsilitas sarana prasarana peiige!Olaan llngkungan yang dlsedlakan oleh pemerintah (Kecamatan atau Kelurahan) dalarn pelaksanaan program lcampung ramah lingkungan?
Penyedlaa n fasilltas
No
1
Ada
2
Tidaj\,ada
3
lldak tahu
--
--
Frekuensi
Persentase
5~
54
- - - -- - . 43
43
3
3
Jumlah
100
-
2!0
11. Apakah dalam waktu sebutan «ua pegawal kecamatan ateu kelllrahan datan!'.l mengajak untuk melaksanakan penanaman pohon penMuh/h1as atau mengelola ~mpah r.ienjadi pupuk kompos ? Jewaban
I
:
No
·-
1
Rcntan9 W~ktu Pembmean
-Sebulan sekali -
J . . ! lebih dari ~ebulan .... I
Frekuensi
- ...
23
Tldak Pemah same sekal.1
38
'I
TldakTahu
3
.U.lO
Persentase
-
23 ··-36 ·36
36
3
Jumlah
... -
-·
.....
.. 3 100
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG BADAN LINGKUNGAN HIDUP JALAN LUNJUK JAVA NO. 2 TEL 310154 FAX. 310154 PALEMBANG
SURAT KETERANGAN Nomor : 08/KetlVTII.12009
Yang bertanda tangan dibawah ini :
\lama
: Tr. JCMS. H. ABURAKAR, MM
~IP
: 195410151987031002
Jabatan
: Kepala Badan Lioglcungan Hidup Kota Palembang
Dengan ini menerangkan bahwa : Nama
ERUN SUSIANl
Tempetltacggal lahir
Palembang. 08 Mei 1976
Pendldikan
Pascasarjana MAP Uosri
Alamat
Keaten Pcmiai Blok 0 No. 6 RT. 18 Kelurahan Bu.kit &mgl
Dtlhwo.
Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Palembang,
03
Agustus 2009
~¥.:;~){
~~;@,'l!~PALEMDANO
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
KANTOR CA:\-1..\T ILIR Tll\1lJR TI JALAN YOS SUOARSO NOMOR 1 Telp. 710042 PALEMBANG
SURAT KETERANGAN NO. IO
Nam a
: MUFLIH, SSTP. MH.
NIP
: 1979-0211 199810 1001
Jabatan
: Sckretaris Camat Ilir Timur 11 Palembang Dengan ini mcncrangkan bahwa :
Nam a
ERLIN SUSIANI
Tempai/tanggal lahir
Palemb .. ug, 08 Mei 1~6
Pcndidikan
P-~asarjana MAP Unsri
Alamat
Keaten Permai Blok G No. 6 RT. 18 Kelurahan Bukit Sangkal Palembang
Bahwa
Bcnar yang bersangkutan telah melaksanakan riset I penelitian di Wilayah Kccamatan Ilir Timur 11 Palembang dari tanggal 28 April s.d. 26 Juni 2009. Demikian Surat Keterangau ini dtllual untuk dipergunakun sebagaimana
mesttnya,