IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI DAERAH PALU Oleh : WALIKOTA PALU H. RUSDY MASTURA
PENDAHULUAN ¾ KOTA PALU MERUPAKAN PUSAT INDUSTRI DAN PERDAGANGAN DI SULAWESI TENGAH ¾ TERMINAL PRODUK BEBERAPA KOMODITI UNGGULAN DI SULAWESI TENGAH ¾ PRODUKSI DAN EKSPOR BEBERAPA KOMDITI UNGGULAN GG S SULAWESI S TENGAH G MENINGKAT G DARI TAHUN KE TAHUN ¾ SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG LISTRIK PELABUHAN KAWASAN INDUSTRI
KERANGKA KEBIJAKAN O PALU U PEMERINTAH KOTA PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL PENDIDIKAN KESEHATAN PENDIDIKAN, KESEHATAN, PENANGGULANGAN KEMISKINAN PENINGKATAN KESEMPATAN KERJA, INVESTASI DAN EKSPOR
KEBIJAKAN PMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL 10 KLASTER INDUSTRI INTI (KAKAO, (KAKAO ROTAN, MAKANAN OLAHAN, KERJAINAN Dll.
VISI DAN MISI KOTA PALU PROGRAM PEMBANGUNAN KOTA PALU ¾ 24 PROGRAM STRATEGIS ¾ 12 PROG. STARTEGIS UNTUK PENGEMBANGAN KOMODITI UNGGULAN 1. DEREGULASI PERIZINAN 1 2. PENEGAKAN HUKUM 3. TERJAMINAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT 4. REVIE TATA RUANG 5. PENCIPTAAN IKLIM USAHA KONDUSIF 6. KERJASAMA ANTAR DAERAH
7. PENGEMBANGAN LEMBAGA KEUANGAN LOKAL
8 PENGUATAN SDM BERBASIS INDUSTRI 8. DAN PERDAGANGAN 9. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAKAO DAN ROTAN 10. PEMANTAPAN DUNIA PENDIDIKAN, KERJASAMNA IPTEK DAN LITBANG PERG. TINGGI 11 PENGUATAN INSTITUSI MASYARAKAT 11. 12. PENGENTASAN KEMISKINAN, KESEMPATAN KERJA DAN KESEHATAN
KERANGKA KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN PENINGKATAN KESEMPATAN KERJA, INVESTASI DAN EKSPOR
PROGRAM PEMBANGUNAN KOTA PALU ¾ 24 PROGRAM STRATEGIS ¾ 12 PROG. KOMODITI UNGGULAN
VISI DAN MISI KOTA PALU
KEBIJAKAN PMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL 10 KLASTER INDUSTRI INTI (6. Industri Barang Kayu, termasuk ROTAN DAN BAMBU
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDUSTRI KOTA PALU Æ INDUSTRI UNGGULAN LOKAL INTI : ROTAN DAN KAKAO PENUNJANG : BAWANG GORENG GORENG, KELAPA TERPADU, RUMPUT LAUT, dll.)
PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI ROTAN DAN KAKAO PENYERAPAN TENAGA KERJA PENGENTASAN KEMISKINAN PENDAPATAN A A A DAERAH A A DAN A MASYARAKAT MENINGKAT
VISI KOTA PALU Menjadikan Kota Palu Sebagai KOTA PUSAT INDUSTRI DAN PERDAGANGAN KAKAO SULAWESI TENGAH DAN SENTRA INDUSTRI ROTAN NASIONAL 2010
MISI KOTA PALU TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PENCIPTAAN PELUANG PASAR PEMBANGUNAN MASYARAKAT INDUSTRI BERBASIS AGAMAIS PEMBANGUNAN SDM SECARA LUAS
Hasil Core Compotention UI : PENETAPAN KOMPOTENSI INTI DAERAH DALAM RANGKA PENINGKATAN UNGGULAN DAERAH LIMA BESAR PRODUK UNGGULAN
Rotan R t Kelapa Kakao Kayu Makanan Olahan (Bawang Goreng dan Rumput Laut
KRITERIA
DUA PRODUK UNGGULAN PRIORITAS
SATU PRODUK UNGGULAN FOKUS
Rotan Kakao
ROTAN
AHP + Diskusi
FGD + Analisa ROI
KOMODITI INDUSTRI UNGGULAN ¾ ¾ ¾ ¾ ¾ ¾ ¾
ROTAN KAKAO KELAPA TERPADU BAWANG GORENG MAKANAN OLAHAN KERAJINAN RUMPUT LAUT
INDUSTRI INTI
?
INDUSTRI PENUNJANG
BAGIAN DARI 10 KLASTER INDUSTRI INTI DEPPERIND POTENSI CUKUP TINGGI PELUANG EKSPOR SANGAT BESAR INDUSTRI RUMAH TANGGA Æ BERSKALA BESAR DAPAT MENYERAP TENAGA KERJA DALAM JUMLAH BANYAK
ROAD MAP PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI KOTA PALU
POTENSI DAERAH SDM KOMODITI UNGGULAN SARANA DAN PRASANARA PENDUKUNG
PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN ROTAN DAN KAKAO DI KOTA PALU ¾PROGRAM STRATEGIS PENGEMBANGAN KOMODITI UNGGULAN Æ12 ITEM PROGRAM STRATEGIS ¾PROGRAM PERIORITAS BERORIENTASI PRODUK UNGGULAN
TARGET AKHIR MENINGKATNYA KUALITAS SDM DAN KESEHATAN MASYARAKAT TERBUKANYA LAPANGAN KERJA BARU TERJADINYA PENURUAN ANGKA KEMISKINAN MENINGKATNYA PENDAPATAN MASYARAKAT
IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI 9 9
DILAKSANAKAN SECARA BERTAHAP BERDASARKAN SKALA PERIORITAS TAHAP PERTAMA : INDUSTRI ROTAN TAHAP KEDUA : INDUSTRI KAKAO TAHAP KETIGA : INDUSTRI PENUNJANG
PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI (Diresmikan Menteri Perindustrian R. I. Tgl 5 Maret 2008) )
PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS INDONESIA (KEKI)
KEGIATAN YANG TELAH DILAKSANAKAN KOMODITI ROTAN ¾ Pembukaan Kria Rotan pada SMK Negeri 5 Palu sejak tahun 2006 ¾ Pendirian UPT Rotan ¾ Pendirian Pusat Pengembangan Industri Rotan Terpadu (PPIRT) ¾ Pembentukan KOPINKRA Rotan ¾ Pembentukan dan Pembinaan Kelompok tani rotan ¾ Pembentukan dan Pembinaan Pengrajin Rotan ¾ Pelatihan Instruktur Rotan ¾ Kerjasama dengan Pemerintah Jawa Barat dan Jawa Timur Ti ¾ Kerjasama dengan Pengusaha Rotan di Cirebon dan Surabaya ¾ Budidaya rotan seluas 80 ha thn 2007 dan 30 ha thn 2008
KOMODITI KAKAO ¾ Pelatihan industri pengolahan kakao skala rumah tangga dan SMK Neg Neg. 1 Palu ¾ Penyiapan Laboratotium Penelitian Kakao ¾ Investasi Industri pengolahan kakao ¾ Pembinaan dan pengembangan budidaya kakao jenis unggul
KOMODITI KELAPA TERPADU ¾ Pelatihan P l tih industri i d t i pengolahan l h kelapa k l terpadu t d ¾ Industri pengolahan VCO ¾ Ekspor VCO ke Malaysia
KOMODITI RUMPUT LAUT ¾ Pelatihan industri rumput laut skala rumah tangga ¾ Pembinaan petani rumput laut ¾ Pembukaan kria rumput p laut di SMK Negeri g 6 Palu ¾ Pengadaan mesin peralatan pengolahan makanan berbahan rumput laut dari Depperin tahun 2008
KOMODITI BAWANG GORENG (Sudah M di i) Mandiri) ¾ Pelatihan industri pengolahan bawang goreng ¾ Pembinaan petani bawang goreng ¾ Ekspor Ek b bawang goreng
KERAJINAN LAINNYA ¾ Pelatihan dan p pembinaan kerajinan j batik bomba ¾ Pelatihan dan pembinaan kerajinan gerabah ¾ Pelatihan dan pembinaan kerajinan kayu, bambu dan batang kelapa
PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI UTAMA
INDUSTRI ROTAN
PPIRT PUSAT PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTAN TERPADU SMK ROTAN UPT ROTAN
KOPINKRA ROTAN
Diresmikan oleh MENPERIN tgl 5 Maret 2008
PERMASALAHAN ¾ REGULASI PERDAGANGAN ROTAN (PERMEN 12/2005, SK GUB. SULTENG No.503/2005 dan PERIZINAN PENGAMBILAN ROTAN) ¾ KUALITAS SDM ¾ KUALITAS PRODUK ¾ EKONOMI BIAYA TINGGI ¾ PERMODALAN ¾ PEMASARAN LOKAL, DN DAN LN
ROAD MAP PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTAN POTENSI DAERAH SDM KOMODITI UNGGULAN (INTI DAN PENUNJANG) SARANA DAN PRASANARA PENDUKUNG
PROGRAM UTAMA ¾ SOSIALISASI DAN PENYUSUNAN PROGRAM AKSI ¾ MENJALIN KERJASAMA KEMITRAAN (PEMERINTAH PUSAT, DAERAH PENGHASIL BAHAN BAKU, DAERAH INDUSTRI DAN ASOSIASI) ¾ PENGEMBANGAN SDM (SMK ROTAN DAN DIKLAT) G ¾ PEMBINAAN KELEMBAGAAN ¾ PENGEMBANGAN DESAIN DAN KUALITAS PRODUK ¾ PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA ¾ PROMOSI DAN PENETRASI PASAR ¾ PENGKAJIAN KEBIJAKANA DAN KUALITAS BAHAN BAKU/PRODUK ¾ MONEV DAN AUDIT SECARA BERKALA
TARGET AKHIR TERBUKANYA LAPANGAN KERJA BARU MENINGKATNYA INVESTASI MENINGKATNYA EKSPOR PRODUK ROTAN TERJADI PENGENTASAN KEMISKINAN MENINGKATNYA PENDAPATAN MASYARAKAT
VISI KOTA PALU TERCAPAI
TUJUAN UJU TUJUAN JANGKA PANJANG MENJADIKAN KOTA PALU SEBAGAI SENTRA PRODUKSI BAHAN BAKU ROTAN DAN PUSAT PENGEMBANGAN IKM MEBEL ROTAN DI INDONESIA MELALUI KERJASAMA DENGAN INDUSTRI ROTAN DI PULAU JAWA
TUJUAN JANGKA PENDEK
MENDIRIKAN PUSAT PENGOLAHAN BAHAN BAKUROTAN DAN PENGEMBANGAN IKM MEBEL ROTAN DI INDONESIA SERTA UNITUNIT-UNIT PELAKSANATEKNIS DALAM WILAYAH KOTA PALU MENINGKATKAN KETERAMPILAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN INDUSTRI ROTAN MEMBUKA LAPANGAN PEKERJAAN BARU MELALUI PEMBENTUKAN KELOMPOK WIRA USAHA BARU (WUB) YANG TERSEBAR PADA EMPAT KEC KEC. DALAM WILAYAH KOTA PALU MENINGKATKAN VOLUME PRODUKSI ROTAN JADI DI SULAWESI TENGAH. MENINGKATKAN VOLUME EKSPOR BAHAN JADI ROTAN DARI SULAWESI TENGAH MEMBINA KERJASAMA INTENSIF DENGAN STAKESTAKEHOLDERS DALAM PERDAGANGAN ROTAN, TERUTAMA INDUSTRI ROTAN DI PULAU JAWA
SASARAN KEGIATAN SASARAN IDEAL ¾ MERUMUSKAN PROGRAM KEGIATAN INDUSTRI ROTAN DI KOTA PALU ¾ MERUMUSKAN KEBIJAKAN DALAM IMPLEMENTASI KEGIATAN INDUSTRI ROTAN DI KOTA PALU
SASARAN OPERASIONAL ¾ INDUSTRI ROTAN BERKEMBANG SECARA BERTAHAP DARI TAHUN KE TAHUN ¾ PEMANFAATAN BAHAN BAKU ROTAN SECARA BERTAHAP BERDASARKAN PRINSIP SUSTAINEBLE FOREST MANAGEMENT (SFM) ¾ PENINGKATAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM UPAYA PENINGKATAN DAYA SAING (KUALITAS) PRODUK
SASARAN OPERASIONAL (L (Lanjutan) j ) ¾ TERBENTUKNYA PUSAT INDUSTRI DAN PERDAGANAN ROTAN DI KOTA PALU Æ PENGEMBANGAN KE DAERAH-DAERAH PENYANGGA ¾ PENINGKATAN EKSPOR ROTAN SECARA BERTAHAP ¾ TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA WUB Æ PENYERAPAN TENAGA KERJA MENINGKAT ¾ PENDAPATAN MASYARAKAT MENINGKAT Æ PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT ¾ MENINGKATNYA KUALITAS SDM DAN TARAF KESEHATAN MASYARAKAT SECARA BERTAHAP
STRATEGI UMUM IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI DI KOTA PALU
MENINGKATKAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH YANG DITOPANG OLEH INDUSTRI BERSKALA BESAR MELALUI PENDEKATAN KLASTER INDUSTRI
STRATEGI IMPLEMENTASI ¾ MEMBANGUN KLASTER INDUSTRI ROTAN SECARA BERTAHAP SESUAI KEMAMPUAN SDM YANG DIMILIKI. DIMILIKI ¾ MEMBANGUN ALIANSI/KERJASAMA DENGAN KELOMPOK RETAIL DAN WHOLE SALER SEHINGGA MENINGKATKAN PANGSA PASAR DI PASAR NASIONAL INTERNASIONAL ¾ MENINGKATKAN KEMAMPUAN UNTUK MEMPRODUKSI HIGH QUALITY PRODUCT DAN MEMBANGUN KEMAMPUAN “DISAIN DISAIN PRODUK” PRODUK ¾ MENINGKATKAN NILAI TAMBAH DI SEPANJANG RANTAI NILAI, YANG SEKALIGUS MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI ROTAN
BERDASARKAN STRATEGI UMUM DAN STRATEGI IMPLEMENTASI Æ STRATEGI IMPLEMENTASI KHUSUS TIAP PROGRAM KEGIATAN
STRATEGI PNGEMBANGAN INDUSTRI KLASTER ROTAN Æ MEBEL ROTAN DAERAH PENGHASIL BAHAN BAKU ROTAN PRODUKSI ROTAN
PROSES AWAL ROTAN
Pogram dan kegiatan : Sosialisasi dan penyusunan program aksi Menjalin kerjasama kemitraan Pengembangan dan pembinaan SDM
DAERAH PRODUSEN/PEMASAR INTERMEDIATE PRODUCT (PETRIT POLES CORE, (PETRIT, CORE DLL)
Pengembangan dan pembinaan kelembagaan Pengembangan desain dan kualitas produk Pengembangan g g sarana dan p prasarana produksi
I Roadmap Keterangan : I. Industri intermediate product tumbuh didaerah penghasil bahan baku II. Industri finished product tumbuh di daerah penghasil bahan baku III. Produk sudah dapat diekspor oleh daerah penghasil bahan baku
PRODUK AKHIR (Furniture Rotan)
PASAR EKSPOR PASAR DALAM NEGERI
Promosi dan penetrasi pasar Pengkajian kebijakan dan kualitas p bahan baku/produk MONEV, pendampingan dan koordinasi
II
III
KETERKAITAN PEMERINTAH DAN PENYEDIA JASA DALAM PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI ROTAN PEMERINTAH PUSAT: Deprin, Depdag, Dephut
BAHAN BAKU ROTAN
PROSES AWAL (Sortir, Pembersihan Penggorengan
FORUM DAYA SAING: W khi Group, Workhing G Faslititasi Klaster
PROSES LANJUT Fetrit, Poles Core
INDUSTRI
PEMERINTAH DAERAH: Di Dinas Perindagko-PM P i d k PM Dinas Kehutanan
EksporEkspor tir
FURNITURE
ROTAN Distributor
Lembaga g Litbangg / PT: BBKPK, Puslitbangtek Hasil Hutan, UNTAD, UI, IPB, Pusat Desain, Lembaga Sertifikasi ISO 9000 dan 14000
PASAR LUAR NEGERI
JASA: Transportasi, Bank, Asuransi
PASAR DALAM NEGERI
ASOSIASI: APRI, APRASI, ASMINDO
KETERKAITAN ANTAR STAKEHOLDERS DALAM PENGELOLAAN ROTAN DINAS PERINDAGKOP-PM DINAS KEHUTANAN
PENDAMPING PUSAT/LOKAL
PPIRT
UPT ROTAN
SMK ROTAN ASOSIASI
KOPERASI UNIT DESA DAN KOPINKRA
PETANI PENGUMPUL ROTAN
PEDAGANG PENGUMPUL/ PERANTARA
INDUSTRI ROTAN ½ JADI
(APRI, APRASI dan ASMINDO)
PENGPENG RAJIN ROTAN
INDUSTRI ROTAN JADI
PEDAGANG
BAHAN BAKU ROTAN
Komponen dalam kendali PPIRT
Hubungan fungsional
Komponen dalam koordinasi Asosiasi PPIRT
Hubungan koordinatif
ROTAN JADI
EKSPORTIR
PROGRAM INDUK KEGIATAN SOSIALISASI DAN PENYUSUNAN PROGRAM AKSI Æ 4 KEGIATAN MENJALIN KERJASAMA KEMITRAAN Æ 3 KEGIATAN PENGEMBANGAN SDM Æ 8 KEGIATAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN Æ 6 KEGIATAN PENGEMBANGAN DESAIN DAN KUALITAS PRODUK Æ 4 KEGIATAN PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA Æ 3 KEGIATAN PROMOSI DAN PENETRASI PASAR Æ 4 KEGIATAN PENGKAJIAN KEBIJAKANA DAN KUALITAS BAHAN BAKU/PRODUK Æ 5 KEGIATAN MONEV DAN AUDIT SECARA BERKALA Æ 5 KEGIATAN
JUMLAH KEGIATAN SEBANYAK 38 ITEM
RENCANA KEGIATAN 2007-2011 No.
PROGRAM
BENTUK KEGIATAN
1 1.
2 Sosialisasi dan penyusunan program aksi
3 Melakukan seminar dan lokakarya rencana pengembangan industri dan perdagangan rotan di Kota Palu Melakukan sosialisasi ke Instansi terkait dan stakeholders lainnya Melakukan presentasi pada Kantor Kementrian Perindustrian dan Perdagangan Melakukan kunjungan ke pusat industri rotan di Cirebon dan Jawa Timur
2.
Menjalin Kerjasama Kemitraan dengan berbagai stakeholders dalam industri dan perdagangan rotan
3.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
4.
Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan
Membangun kemitraan dengan industri rotan di Pulau Jawa (Surabaya dan Cirebon), Cirebon) dalam hal: 9 Pengembangan disain dan produk bersama 9 Penyediaan instruktur 9 Tempat pemagangan 9 Pemasaran bersama Membina kerjasama j dengan g Perguruan g Tinggi gg dalam hal : 9 Pengkajian kebijakan 9 Penelitian kualitas bahan baku dan produk 9 Pengembangan disain dan pemasaran Membina kerjasama dengan Asosiasi seperti APRI, APRASI dan ASMINDO dalah hal : 9 Pemasaran produk rotan 9 Promosi dan penetrasi pasar 9 Pembinaan SDM 9 Pembinaan petani Mendirikan Sekolah Menengah Kerajinan Rotan (Kria Rotan) Pelatihan calon instuktur Pelatihan calon teknisi dan oprator Pemagangan calon pengrajin Pelatihan pengembangan disain dan kualitas produk Pelatihan majemen industri dan pemasaran bagi anggota kelompok WUB Pelatihan dan pembinaan petani dan pengumpul rotan Studi banding ke pusat industri rotan di Cirebon dan Gresik Pembentukan dan pembinaan UPT rotan Pengadaan dana operasional UPT Pembentukan kelompok WUB bidang rotan Pembinaan dan pengembangan kelompok WUB Pembentukan dan pembinaan unit usaha produksi dan pemasaran Pembentukan dan pembinaan kelompok tani rotan
07 4
08 5
TAHUN 09 10 6 7
11 8
5.
Pengembangan disain dan kualitas produk
6.
Pengembangan sarana dan prasarana produksi
7.
Promosi dan penetrasi pasar
8 8.
Pengkajian P k ji kebijakan dan kualitas bahan baku/produk
9.
MONEV dan Pendampingan
Membina kerjasama kemitraan (kolaboratif) dengan industri di Pualu Jawa dalam hal disain dan kualitas produk secara bersama Melakukan pelatihan tenaga ahli bidang disain dan kualitas produk Melakukan seminar dan lokakarya pengembangan disain dan kualitas produk Menerapkan standar kualitas bahan baku dan produk dan pengawasannya secara konsisten dengan pendekatan TQM Membangun pusat pengembangan industri dan perdagangan rotan di KIPA Pengadaan mesin-mesin produksi dan peralatan pendukungnya Membangun workshop dan sow room produk rotan Melakukan seminar dan lokakarya pengembangan pemasaran rotan secara nasional Melakukan pameran bersama dengan industri rotan di Pulau Jawa secara berkala (Lokal, Nasional dan Internasional) Melakukan promosi dagang secara bersama dengan indutsri rotan di Pulau Jawa melalui kedutaan besar di luar negeri Mendirikan sow room produk rotan pada beberapa pusat perdagangan di Indonesia M l k k Melakukan pengkajian k ji mengenaii kebijakan k bij k industri dan perdagangan rotan di Kota Palu Melakukan penelitian mengenai kualitas bahan baku dan bahan baku alternatif dari rotan bukan favorit Melakukan penelitian mengenai teknik pengawetan rotan ramah lingkungan Melakukan penelitian mengenai kualitas disain dan produk rotan Melakukan seminar dan diseminasi hasil-hasil penelitian rotan Melakukan kegiatan g monitoring g dan evaluasi Melakukan kegiatan pelaporan secara berkala Merumuskan perbaikan program dan tindak lanjut hasil MONEV Melakukan kegiatan pendampingan secara berkesinambungan Melakukan kegiatan koordinasi dengan pemerintah pusat (Dept. Perindustrian dan Dept. Perdagangan
LUARAN PROGRAM TERBANGUNNYA SEBUAH LEMBAGA PUSAT PENGOLAHAN DAN PENGEMBANGAN ROTAN INDONESIA YANG BERSKALA NASIONAL PENGOLAHAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK ROTAN INDONESIA TERBENTUKNYA KELOMPOK KELOMPOK--KELOMPOK WIRA USAHA BARU SEBAGAI BASIS PEMBINAAN EKONOMI KERAKYATAN TERBUKANYA LAPANGAN KERJA DAN USAHA BARU BAGI MASYARAKAT KOTA PALU MENINGKATNYA PENDAPATAN PENDAPATAN MASYARAKAT
VISI DAN MISI KOTA PALU BERHASIL
INDIKATOR KEBERHASILAN UNTUK MENGUKUR KEBERHASILAN PROGRAM KEGIATAN INI DIGUNAKAN INDIKATOR: ¾ JUMLAH TENAGA TERAMPIL MENINGKAT DARI TAHUN KE TAHUN ¾ JUMLAH WIRA USAHA BARU BIDANG INDUSTRI ROTAN MENINGKAT SEBESAR MINIMAL 5 % / TAHUN ¾ PENYERAPAN TENAGA KERJA DALAM BIDANG INDUSTRI ROTAN MENINGKAT SEBESAR 5 % / TAHUN ¾ PRODUKTIVITAS PRODUK ROTAN MENINGKAT MINIMAL 7% / TAHUN ¾ KUALITAS DESAIN DAN FINISING PRODUK ROTAN MENINGKAT SEIRING DENGAN PERMINTAAN PASAR ¾ PENDAPATAN SETIAP KOMPONEN MATA RANTAI PERDAGANGAN ROTAN MENINGKAT, TERUTAMA PETANI DAN PENGRAJIN
JAMINAN AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI UNTUK MENJAMIN AKUNTABILITAS AKUNTABILITAS, EFISIENSI, EFISIENSI EFEKTIVITAS DAN TRANSPARANSI PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN, AKAN DILAKUKAN LANGKAH-LANGKAH SBB.: A. PEMBENTUKAN TIM PENDAMPING (PUSAT DAN DAERAH) B. PEMBENTUKAN TIM AUDIT INTERNAL DAN EKSTERNAL C. MELAKUKAN KEGIATAN RUTIN BERUPA: 9 9 9 9
MONITORING DAN EVALUASI BIMBINGAN DAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA KEGIATAN MONEV PENYUSUNAN S LAPORAN O BERKALA KEGIATAN G PENDAMPINGAN 9 PENYUSUNAN RENCANA TINDAK LANJUT HASIL MONEV DAN PENDAMPINGAN 9 AUDIT KINERJA DAN FINANSIAL 9 EKSPOS HASIL MONEV DAN AUDIT
