IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA PELAJARAN SKI (SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM) SISWA KELAS IV DI MI SRANTEN KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Disusun Oleh: LAILATUL MUKARROMAH NIM 11509007 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2013/2014
1
ii
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA PELAJARAN SKI (SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM) SISWA KELAS IV DI MI SRANTEN KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Disusun Oleh: LAILATUL MUKARROMAH NIM 11509007
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2013/2014
iii
iv
v
vi
MOTTO
ُ ْ ا ِ ْجه َ ْد َو ََل َت ْك َسل َو ََل َت ُك ْن َغافِ اًل َف َن َدا َم ُت ب لِ َم ْن َ ًل ْق َ َت َكا َا ْل Bersungguh-sungguhlah dan jangan bermalas-malasan, karena sesungguhnya penyesalan itu hanyalah bagi orang yang bermalasmalasan.
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
Ayah dan Ibu tercinta (Bp Sardi dan Ibu Siti Ngaisah), kakak lelaki (Agung Taufiqurrohman), dan adik-adik tersayang yang selalu menjadi penghibur dengan canda tawanya, dan kenakalannya (Desi Ernawati & Aulia Nur Melati) Keluarga besar (Mbah Daman Huri, Mbah Aminatun) & keluarga besar (Mbah Abdul Syukur, Mbah Sumi) Kepada Bapak Sukron Ma’mun yang sabar membimbing dalam penyesaian skripsi ini. Almamater Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga MI Sranten yang telah membantu penelitian dalam rangka penyelesaian skripsi ini Teman-teman Sweety yang selalu mendukung dan memberi semangat (Saliz, Diah, Septy, Dania & Yazida) Mas Soleh yang mau menemani dan selalu mengingatkan untuk tidak pantang menyerah. Mbak-mbak dan Adik-adik Pondok Al-Hasan (Mbak Ida Ubaidah, Mbak Ani mufidah, Zainal Arifin, Nila Afitri Nurisani, Arlin Afifah, Fitria widayanti, Anis, Dina, Cisna) Teman-teman PGMI angkatan 2009 yang tidak bisa disebutkan satu persatu Teman-teman KKN angkatan 2009 di desa Losari (Ayu, Diana, Dani, Azizah, Dita, Ali, Musta’in, Brodin)
viii
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Karena dengan segala limpahan taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis diberi kemudahan dan kelapangan hati dalam menyelesaikan skripsi ini, Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW. Keluarga, sahabat dan pengikut setianya. Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam ilmu Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Terselesainya skripsi ini tidaklah semata-mata hasil dari jerih payah penulis sendiri, melainkan banyak pihak terkait yang telah membantu baik moril maupun spiritual, oleh karena itu, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1.
Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku ketua STAIN Salatiga, beserta staf-stafnya, yang telah menyediakan tempat serta fasilitas gedung kuliah yang nyaman dan kondusif.
2.
Bapak Suwardi M.Pd. selaku ketua jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.
3.
Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku Ketua program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
4.
Bapak Sukron Ma’mun, SHI.M.Si sebagai dosen pembimbing yang telah tulus, ikhlas dan senantiasa berkenan memberikan sumbangsih pikiran, serta waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan akademik yang telah membantu terselesainya skripsi ini. 6. Ayahanda (Sardi) dan Ibunda tercinta (Siti Ngaisah), kakak lelaki (Agung Taufiqurrohman dan M. Soleh), dan adik-adik tersayang yang selalu menjadi
ix
x
ABSTRAK Lailatul Mukarromah. 2013. Implementasi Model Pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) untuk Meningkatkan Prestasi pada Pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) Siswa Kelas IV di MI Sranten Karanggede Boyolali. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Sukron Ma’mun,SHI.M.Si
Kata kunci: Model Pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share), Prestasi Belajar SKI (Sejarah Kebudayaan Islam).
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat dan kemampuan dalam mapel SKI siswa kelas IV MI Sranten. Salah satu penyebab rendahnya minat dan kemampuan menguasai materi adalah kurangnya variasi pembelajaran yang digunakan guru. Selama ini metode yang digunakan adalah metode ceramah. Masalah utama yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah Apakah metode TPS (Think Pair Share) dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa dalam pembelajaran SKI di Kelas IV MI Sranten Karanggede Boyolali tahun pelajaran 2013/2014 ? Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV MI Sranten Kec. Karanggede, Kab. Boyolali yang berjumlah 16 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian dilakukan pada semester ganjil pada tahun 2013/2014. Penelitian ini menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) . Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode TPS (Think Pair Share). PTK terdiri beberapa siklus yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diperoleh bahwa: dengan Model Pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dapat meningkatkan prestasi siswa kelas IV MI Sranten, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali. Terbukti pada Siklus I, hasil pre test siswa dengan nilai rata-rata 51,8 meningkat ke post test 72,5. Siklus II, hasil pre test siswa dengan nilai rata-rata 46,25 meningkat ke post test 79,3, dan Siklus III, hasil pre test siswa dengan nilai ratarata 61,50 meningkat ke post test 81,50.
xi
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL JUDUL......................................................................................................
i
LEMBAR BERLOGO ...............................................................................................
ii
JUDUL .....................................................................................................................
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................................
iv
PENGESAHAN KELULUSAN ...............................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................................. vii MOTTO ....................................................................................................................
vii
PERSEMBAHAN ...................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ..............................................................................................
ix
ABSTRAK ................................................................................................................
xi
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xii DAFTAR TABEL .....................................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvi
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6 C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7 E. Hipotesis Penelitian .................................................................... . ........ 7 F. Definisi Operasional ........................................................................... 8 G. Metode Penelitian ............................................................................... 12 1. Pendekatan Penelitian ................................................................. 12 2. Subjek Penelitian ........................................................................ 12 3. Langkah-langkah Penelitian ....................................................... 13
xiii
4. Instrument Penelitian .................................................................. 16 5. Analisis Data .............................................................................. 18
H. Sistematika Penulisan ......................................................................... 18
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran ........................................................................... .. 20
B. TPS (Think Pair Share) ..............................................................
21
a. Kelebihan dalam metode Thing Pair Share (TPS)............ ........
23
b. Kekurangan dalam metode Thing Pair Share (TPS) ....... .........
23
C. Prestasi Belajar …..............……………………………….......... ... .
24
1. Pengertian belajar.................................................................. .........
24
2. Pengertian prestasi........................................................................ .
31
3. Fungsi utama prestasi................................................................... ..
32
4. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar............................ .......
33
D. Pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam)............................... ..........
34
1.
Pengertian SKI......................... ....................................................
34
a. Pengertian Sejarah....................................................................
34
b. Pengertian Kebudayaan................................................... ........
34
c. Pengertian Islam.......................................................................
35
2.
Tujuan mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam ..........................
35
3.
Manfaat memepelajari SKI ..........................................................
36
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian ...................................................................................
37
B. Letak Geografis ...................................................................................
38
C. VISI dan MISI........................................................................... ........
39
D. Tujuan dan Target....................................................................... .........
39
E. Sarana dan Prasarana………………………………... ........................
41
F. Perpustakaan...............………………………………………. ............
43
G. Keadaan guru dan karyawan................................................... .............
44
xiv
a. Biodata guru MI Sranten.................................................. ...........
44
b. Struktur organisasi MI Sranten.......................................... .........
46
H. Metode Pembelajaran di MI Sranten (Secara Umum)..........................
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi persiklus ............................................................................
48
1. Deskripsi Siklus I ..........................................................................
49
2. Deskripsi Siklus II .........................................................................
54
3. Deskripsi Siklus III .......................................................................
59
4. Data persiklus .................................................................................
63
B. Pembahasan.........................................................................................
67
1. Siklus I ..........................................................................................
67
2. Pengamatan guru siklus I ..............................................................
69
3. Pengamatan siswa siklus I …………………………………
.....
72
4. Siklus II …………………………………………………….
.....
76
5. Pengamatan guru siklus II …………………………………. ......
77
6. Pengamatan siswa siklus II …………………………………
....
80
7. Siklus III …………………………………………………… ......
83
8. Pengamatan guru siklus III ………………………………… ......
85
9. Pengamatan siswa siklus III ……………………………….. ......
88
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................... .. 93 B. Saran ................................................................................................... .
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS
xv
93
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
Gambar 1.1..........................................................................................................
16
Tabel 1.2..............................................................................................................
17
Tabel 3.1 Biodata Guru MI Sranten Karanggede Boyolali Periode 2013..........
44
Tabel 3.2 Struktur Organisasi MI Sranten...........................................................
46
Tabel 4.1 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I....................................................
64
Tabel 4.2 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus II............................................ ......
65
Tabel 4.3 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus III................................................
66
Tabel 4.4 Data Ketuntasan Siswa Siklus I......................................................... 67 Tabel 4.5 Pengamatan Guru Siklus I.................................................................
69
Tabel 4.6 Pengamatan Siswa Siklus I................................................................
72
Tabel 4.7 Data Ketuntasan Siswa Siklus II........................................................
76
Tabel 4.8 Pengamatan Guru Siklus II...............................................................
77
Tabel 4.9 Pengamatan Siswa Siklus II...............................................................
80
Tabel 4.10 Data Ketuntasan Siswa Siklus III....................................................
83
Tabel 4.11 Pengamatan Guru Siklus III...........................................................
85
Tabel 4.12 Pengamatan Siswa Siklus III...........................................................
88
Diagram 4.1 Peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM per siklus.........
91
Diagram 4.2 Peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM antar siklus....... 92
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I Lembar pre test dan post test siklus I Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II Lembar pre test dan post test siklus II Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus III Lembar pre test dan post test siklus III Dokumentasi Lembar konsultasi skripsi Surat permohonan ijin penelitian Surat keterangan penelitian Nilai SKK mahasiswa Riwayat hidup penulis
xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat dan mudah dari berbagai sumber dan tempat di dunia. Dengan demikian siswa perlu memiliki kemampuan memperoleh, memilih dan mengelola informasi untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah, tak pasti dan kompetitif. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif, dan kemampuan bekerja sama. Cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan melalui Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Karena SKI memiliki struktur dan keterkaitan yang kuat dan jelas antara konsepnya sehingga memungkinkan kita terampil berpikir rasional. Beberapa kajian telah menemukan bahwa ketika para siswa bekerja bersama-sama untuk meraih sebuah tujuan kelompok, membuat mereka mengekspresikan norma-norma yang baik dalam melakukan apa pun yang diperlukan untuk keberhasilan kelompok. Di dalam kelas yang kooperatif murid yang berusaha keras, selalu hadir di kelas, dan membantu yang lain belajar akan dipuji dan didukung oleh teman satu timnya 1. Dalam melakukan proses mengajar, guru harus dapat memilih dan menggunakan beberapa metode mengajar. Banyak metode mengajar yang dipakai oleh guru yang mana masing-masing metode mempunyai kelebihan 1
Robert E. Slavin. 2009. Cooperative Learnin. Bandung . Nusa Media PO Box 137 Ujungberung. hlm 35.
1
dan kekurangan. Kekurangan suatu metode dapat ditutupi oleh metode mengajar yang lain sehingga guru dapat menggunakan beberapa metode mengajar dalam melakukan proses belajar mengajar. Pemilihan suatu metode perlu memperhatikan suatu materi yang disampaikan, tujuan pembelajaran, waktu yang tersedia, dan banyaknya siswa serta hal-hal yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran SKI di MI Sranten kelas IV ditemui situasi dimana saat guru bercerita atau menerangkan, siswa terlihat diam dan mendengarkan. Namun adapula siswa yang merasa ngantuk, karena siswa hanya mendengarkan cerita tentang sejarah dan siswa pasif. Sehingga saat membahas pertanyaan-pertanyaan siswa cenderung kurang bergairah dan kurang berminat. Menurut Yamti S.Pd selaku guru SKI kelas IV di MI Sranten2, pembelajaran SKI di MI Sranten ditemukan keragaman masalah sebagai berikut: 1. Antusias dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih belum nampak. 2. Para siswa jarang mengajukan pertanyaan, walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada hal-hal yang belum jelas, atau kurang paham. 3. Keaktifan
dalam
mengerjakan
soal-soal
pembelajaran juga masih kurang.
2
Hasil wawancara dengan Ibu Yamti pada tanggal 04 April 2013.
2
latihan
pada
proses
4. Kurangnya keberanian siswa untuk menceritakan kembali cerita didepan kelas. 5. Kebosanan siswa, karena dalam pembelajaran hanya diposisikan sebagai pendengar. 6. Proses pembelajaran yang monoton dan kurang menarik, dan 7. Rendahnya penguasaan siswa terhadap materi pelajaran SKI. Hal ini menggambarkan efektifitas belajar mengajar dalam kelas masih rendah. Dalam mengatasi persoalan yang dihadapi di sekolah MI Sranten khususnya pelajaran SKI tentang rendahnya motivasi dan keaktifan belajar siswa dalam belajar SKI, maka diperlukan suatu metode atau cara menyampaikan materi pelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi dan keaktifan belajar siswa, guru dituntut untuk mampu menggunakan inovasi dalam menentukan metode pembelajaran karena pemilihan metode pembelajaran yang tidak tepat akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran itu sendiri. Salah satu metode penyampaian materi dalam pembelajaran SKI adalah dengan metode Cooperative Learning model Think-Pair-Share (TPS). Model pembelajaran Think-Pair-Share merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif sederhana. Teknik ini memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan teknik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa. Dengan metode klasikal yang memungkinkan hanya satu siswa maju dan membagikan hasilnya untuk seluruh kelas, teknik Think-Pair-Share (TPS) ini memberi kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada setiap siswa untuk
3
dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain.3Pertama, siswa diminta untuk duduk berpasangan. Kemudian guru mengajukan satu persatu pertanyaan atau masalah kepada mereka. Setiap siswa diminta untuk berfikir sendiri-sendiri terlebih dahulu tentang jawaban atas pertanyaan itu, kemudian mendiskusikan hasil pemikiran dengan pasangan di sebelahnya untuk memperoleh satu konsensus yang sekiranya dapat mewakili jawaban mereka berdua. Setelah itu, guru meminta setiap pasangan untuk menshare, menjelaskan, atau menjabarkan hasil konsensus atau jawaban yang telah mereka sepakati pada siswa-siswa yang lain di kelas. Hal inilah yang dapat memberikan motivasi kepada semua siswa untuk berlomba-lomba dalam mengerjakan soal ke depan kelas agar dapat menunjukkan partisipasinya kepada yang lainnya. Model Pembelajaran Think Pair and Share menggunakan metode diskusi berpasangan yang dilanjutkan dengan diskusi pleno. Dengan model pembelajaran ini siswa dilatih bagaimana mengutarakan pendapat dan siswa juga belajar menghargai pendapat orang lain dengan tetap mengacu pada materi atau tujuan pembelajaran. Think Pair Share (TPS) merupakan suatu teknik sederhana dengan keuntungan besar. Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat suatu informasi dan seorang siswa juga dapat belajar dari siswa lain serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan kelas. Selain itu, Think Pair Share (TPS) juga dapat memperbaiki rasa percaya diri dan semua siswa diberi 3
Miftahul Huda, M.Pd. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. hlm 132.
4
kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas. Think Pair Share (TPS) sebagai salah satu metode pembelajaran kooperatif yang terdiri dari 3 tahapan, yaitu thinking, pairing, dan sharing. Guru tidak lagi sebagai satusatunya sumber pembelajaran (teacher oriented), tetapi justru siswa dituntut untuk dapat menemukan dan memahami konsep-konsep baru (student oriented). Model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa. Selain itu, untuk membuat siswa menjadi lebih bersemangat dan lebih aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Berdasarkan uraian diatas maka penulis menganggap penting untuk melakukan
penelitian
dengan
judul:
IMPLEMENTASI
MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA PELAJARAN SKI (SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM) SISWA KELAS IV DI MI SRANTEN
KARANGGEDE
BOYOLALI
TAHUN
PELAJARAN
2013/2014. B. Rumusan Masalah Berdasarklan latar belakang tersebut di atas tentang implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) untuk meningkatkan prestasi belajar pada pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) siswa kelas IV di MI Sranten Karanggede Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014, dalam penelitian ini yang menjadi pokok permasalahan adalah:
5
Apakah metode TPS (Think Pair Share) dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa dalam pembelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) di Kelas IV MI Sranten Karanggede Boyolali tahun pelajaran 2013/2014? C. Tujuan Penelitian Pada setiap penelitian terdapat tujuan yang merupakan salah satu alat kontrol yang dapat dijadikan sebagai petunjuk sehingga penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa penggunaan model pembelajaran ThinkPair-Share (TPS) dapat meningkatkan prestasi belajar pada pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) siswa kelas IV di MI Sranten Karanggede Boyolali Tahun pelajaran 2013/2014.
D. Manfaat Penelitian Suatu penelitian dilakukan pada intinya untuk dapat memecahkan suatu masalah yang diteliti dan hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian adalah: 1) Manfaat Teoritis a. Untuk mengembangkan teori-teori yang sudah ada. b. Sebagai bahan bacaan, koleksi dan referensi. 2) Manfaat Praktis. a. Manfaat bagi siswa untuk meningkatkan prestasi siswa pada pembelajaran SKI. 6
b. Manfaat bagi guru sebagai motivasi guru untuk meningkatkan ketrampilan memilih strategi pembelajaran yang sesuai dan bervariasi. c. Manfaat bagi sekolah yaitu pihak sekolah memperoleh informasi dan masukan yang terkait dengan peningkatan prestasi melalui model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dengan pemberian reward. E. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.4 Dengan demikian hipotesis adalah dugaan sementara terhadap permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis adalah “Adanya peningkatan prestasi belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran melalui model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS)”. F. Definisi Operasional 1. Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) Model pembelajaran Think-Pair-Share adalah salah satu model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk menunjukkan partisipasi kepada orang lain. Model pembelajaran ThinkPair-Share (TPS) memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain, sehingga diharapkan siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran di kelas.5
4
Suharsimi Arikunta. 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Edisi Revisi IV, Rineka Cipta. hlm 6. 5 Lie, A. 2004. Cooperative Learning. Jakarta. Grasindo. Hlm 57.
7
Model pembelajaran Think-Pair-Shareterdiri dari tiga kata, yaitu Think, Pair, dan Share. Think artinya berfikir, Pair artinya pasangan, dan Share artinya membagi6. Dengan pengertian di atas Think-Pair-Share dapat diartikan pelaksanaan pembelajaran diawali dengan berfikir sendiri mengenai pemecahan masalah, kemudian siswa diminta untuk berdiskusi mengenai hasil pemikirannya bersama pasangannya. Setelah mendiskusikan hasil pemikiran bersama masing-masing pasangan, siswa diminta untuk membagikan hasil pemikirannya bersama masing-masing pasangan di depan kelas. Kegiatan
model
pembelajaran
Think-Pair-Share
dapat
mengembangkan pemikiran siswa secara individu karena adanya waktu berpikir, sehingga kualitas jawaban juga dapat meningkat. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan karena banyak siswa yang terlihat antusias saat proses belajar mengajar berlangsung. 2. Prestasi Belajar Kata prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu Prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang artinya hasil usaha. Prestasi adalah
kemampuan,
keterampilan
dan
sikap
seseorang
dalam
menyelesaikan suatu hal7.
6
Dra. Sigit Bagaskara dan Drs. Mulyanto. 2004. Kamus Lengkap Bahasa Inggris 900M. Solo. Penerbit CV. Kharisma. hlm 382, 263, 334. 7 Arifin, Zainal. 1988. Evaluasi Intruksional. Bandung. Remaja Karya CV. hlm 4.
8
Prestasi belajar dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia 8adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran dengan ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar yang dimaksud disini adalah nilai yang diperoleh siswa dalam pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) yang berupa angka dari
10-100 untuk mengetahui seberapa dalam siswa menyerap
materi yang diberikan oleh guru.
a. Motivasi Belajar Motivasi dapat diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga orang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila dia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu.9 b. Keaktifan Belajar Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Pengertian dari keaktifan belajar siswa salah satunya adapah aktivitas belajar yaitu kegiatan
8
Bakir. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Batam Centre. Karisma Publishing. hlm 168. Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. Hlm: 75. 9
9
yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan.10 3. SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) Menurut bahasa, sejarah berarti riwayat atau kisah,dan menurut istilah, sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau. Sedangkan kebudayaan adalah semua hasil karya, karsa dan cipta manusia di masyarakat. Menurut istilah "kebudayaan" sering dikaitkan dengan istilah "peradaban". Dan adapun pengertian Islam menurut istilah, Islam adalah agama samawi yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw sebagai petunjuk bagi manusia agar kehidupannya membawa rahmat bagi seluruh alam.11 Jadi Sejarah Kebudayaan Islam adalah suatu mata pelajaran di MI yang berisi materi tentang:12 1. Dakwah Nabi Muhammad SAW a. Dakwah secara sembunyi-sembunyi. b. Dakwah secara terang-terangan. c. Faktor-faktor yang mendorong kaum kafir quraisy menentang dakwah Nabi Muhammad saw. 2. Tentangan Dakwah Nabi a. Masa penentangan terhadap Nabi Muhammad saw. b. Tentangan terhadap sahabat Nabi Muhammad saw. 10
Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. Hlm: 98 11 http://komed45.blogspot.com/2012/04/pengantar-sejarah-kebudayaan-islam.htmldiakses pada tanggal 05 september 2013 jam 10 wib. 12
Sugeng Sugiharto. 2009. Bingkai Sejarah Kebudayaan Islam2. Jalan Dr. Supomo 23 Solo. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. hlm 1-6.
10
3. Kepribadian Nabi Muhammad saw a. Nabi Muhammad saw. Sebagai rahmat bagi seluruh alam. b. Sifat-sifat mulia Nabi Muhammad saw. c. Kepribadian Nabi muhammad saw terhadap sesama. d. Kepedulian Nabi Muhammad saw terhadap alam sekitar. 4. Hijrah dan Dakwah ke Taif a. Kota taif. b. Hijrah dan dakwah Nabi Muhammad saw ke taif. c. Kembali ke mekah. 5. Isra’ Mikraj a. Peristiwa Isra’ Mikraj. b. Kejadian-kejadian dalam Isra’ Mikraj. c. Tanggapan masyarakat mekah terhadap peristiwa Isra’ Mikraj. G. Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian. Dilihat dari data yang dianalisa, jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Bentuk partisipasi, kolaborasi terhadap penelitian tentang pendidikan yang dilakukan di sekolah dan di ruang kelas oleh kelompok guru, kepala sekolah, dan karyawan yang bertindak sebagai fasilitator, dalam rangka memperoleh pandangan dan pemahaman baru tentang belajar mengajar untuk peningkatan sekolah secara menyeluruh13. Penelitian jenis ini bertujuan untuk memperbaiki dan
13
Dr.H.M. Basrowi, M.Pd, Dr. Suwandi, M.Si. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bogor. Ghalia Indonesia. hlm 25.
11
meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan melakukan tindakan tertentu. 2. Subjek Penelitian a. Guru Penelitian ini proses perancangannya dibuat oleh peneliti dan di jalankan oleh guru kelas IV MI Sranten Karanggede Boyolali sebagai kolaborator. b. Siswa Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV MI Sranten Karanggede Boyolali Tahun 2012/2013, yang berjumlah 16 orang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. 3. Langkah – langkah (siklus) Penelitian a. Siklus Pertama 1) Rencana, rencana pelaksanaan PTK antara lain mencakup kegiatan sebagai berikut: a) Guru sebagai pelaksana (kolaburator) mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dengan memperhatikan indikator-indikator hasil belajar. b) Pengembangan alat peraga, alat pembantu, atau media pembelajaran yang menunjukkan pembantukan SKKD dalam rangka implementasi PTK. c) Mengembangkan lembar kerja siswa (LKS). 12
d) Mengembangkan pedoman atau instrumen yang digunakan dalam siklus PTK. e) Menyusun alat evaluasi pembelajaran sesuai dengan indikator hasil belajar. 2) Tindakan. Tindakan PTK mencakup prosedur dan tindakan yang akan dilakukan, serta proses perbaikan yang akan dilakukan. 3) Observasi. Observasi mencakup prosedur perekaman data tentang proses
dan
hasil
implementasi
tindakan
yang
dilakukan,
penggunaan pedoman atau instrumen yang telah disiapkan sebelumnya perlu diungkap dengan. 4) Refreksi. Refreksi menguraikan tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi tentang proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilakukan, serta kriteria dan rencana tindakan pada siklus berikutnya. b. Siklus kedua 1) Perencanaan Bersama peneliti hasil refreksi pada siklus pertama, guru sebagai pelaksana membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan SKKD dalam standar isi (SI) 2) Tindakan Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang dikembangkan dari hasil siklus pertama. 13
3) Observasi Guru dan peneliti, mengadakan observasi terhadap proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik. 4) Refleksi Guru dan peneliti melakukan refrensi perhadap pelaksanaan siklus kedua dan menyusun RPP bedasarkan SKKD untuk siklus ketiga. c. Siklus ketiga 1) Rencana Berdasarkan hasil refreksi pada siklus kedua guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan SKKD dalam standar isi (SI) 2) Tindakan Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang dikembangkan dari hasil siklus kedua. 3) Observasi Guru dan peneliti, mengedakan observasi terhadap proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
14
4) Refleksi Guru dan peneliti melakukan refrensi perhadap pelaksanaan PTK siklus ketiga dan menganalisis serta menarik kesimpulan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan dengan melaksanakan tindakan tertentu. Apakah pembelajaran yang dirancang dengan PTK dapat meningkatkan kualitas pembelajaran atau memperbaiki masalah yang diteliti14. Untuk lebih jelasnya, siklus PTK tersebut diuraikan sebagai berikut: Garmba 1.115 Siklus II 1. Rencana Siklus II 1. Rencana
4. Refleksi
2. Tindakan
Siklus I
1. Rencana 4. Refleksi
2. Tindakan
4. Refleksi
3. Observasi
2. Tindakan 3. Observasi
3. Observasi
4. Instrumen Penelitian Beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
14
Prof. Dr.H.E. Mulyasa, M.Pd. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung . PT Remaja Rosdakarya. hlm 71-72. 15 Prof. Dr.H.E. Mulyasa, M.Pd. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. hlm 73.
15
a.
Pedoman pengamatan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman pengamatan untuk mengetahui prestasi belajar dengan menggunakan metode Think-Pair-Share (TPS) dalam mengikuti pelajaran SKI. Adapun daftar diamati sebagai mana tergambar dalam tabel berikut: Tabel 1.2
Kegiatan
Hasil B
C
K
Hasil yang
Hal yang
Rencana
mendukung
menghambat
perbaikan
b. Tes Peneliti menggunakan instrumen soal yang berkaitan dengan materi kepribadian Nabi Muhammad SAW yang dipilih dalam penelitian untuk mengukur hasil belajar siswa. c. Dokumentasi Dokumentasi digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang bersifat dokumen, dan lembar hasil tes. 5. Analisis data Analisis data yang telah terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa16
16
Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta. DIVA Press. hlm 85.
16
Dalammembuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan analisis dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: P = Persentase F = frekuensi N= jumlah seeluruh siswa H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1.
Bagian awal meliputi : Halaman sampul, lembar logo, halaman judul, persetujuan
pembimbing,
pengesahan,
deklarasi,
motto
dan
persenbahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.
2.
Bagian inti meliputi : BAB I
Meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian,
manfaat
penelitian,
hipotesis
penelitian, defisini operasional, metodologi penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
17
BAB II
Kajian
pustaka
menjelaskan
tentang,
Model
pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share), prestasi belajar, pelajaran SKI. BAB III
Pelaksanaan tindakan, terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian, sejarah dan letak geografis, keadaan guru, karyawan dan siswa, struktur organisasi, sarana dan prasarana dan pelaksanaan penelitian.
BAB IV
Hasil penelitian dan pembahasan meliputi diskripsi hasil penelitian per siklus dan pembahasan per siklus.
BAB V
Penutup, meliputi kesimpulan dan saran.
18
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Cooperative dalam bahasa inggris artinya kerjasama.17Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan, dan merargumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing.Cara belajar kooperatif jarang sekali menggantikan pelajaran yang diberikan oleh guru, tetapi lebih seringnya menggantikan pengaturan tempat duduk yang individual, cara belajar individual, dan dorongan yang individual. Apabila diatur dengan baik, siswa-siswa dalam kelompok kooperatif akan belajar satu sama lain untuk memastikan bahwa tiap orang dalam kelompok telah menguasai konsep-konsep yang telah dipikirkan.18 Pembelajaran kooperatif bukanlah gagasan baru dalam dunia pendidikan, tetapi sebelum masalah belakangan ini, metode ini hanya digunakan oleh beberapa guru untuk tujuan-tujuan tertentu, seperti tugastugas atau laporan kelompok tertentu. B. TPS (Think Pair Share) 17
Dra. Sigit Bagaskara dan Drs. Mulyanto. 2004. Kamus Lengkap Bahasa Inggris 900M. Solo. Penerbit CV, Kharisma. hlm 90. 18 Robert E. Slavin. 2009. Cooperative Learning. Bandung. Penerbit Nusa Media PO Box 137 Ujungberung. hlm 4.
19
Model Pembelajaran Think Pair and Share mempunyai beberapa komponen, yaitu:19 1. Think (berfikir) Pelaksanaan pembelajaran TPS diawali dari berfikir sendiri mengenai pemecahan suatu masalah. Tahap berfikir menurut siswa untuk lebih tekun belajar dan aktif mencari refrensi agar lebih mudah dalam memecahkan masalah atau soal yang diberikan guru. 2. Pair (berpasangan) Setelah
diawali
dengan
berfikir,
siswa
diminta
untuk
mendiskusikan hasil pemikirannya berpasangan. Tahap diskusi merupakan tahap menyatukan pendapat masing-masing siswa guna memperdalam penetahuan mereka. Diskusi dapat mendorong siswa untuk aktif menyampaikan pendapat dan mendengarkan pendapat orang lain. 3. Share (berbagi) Setelah mendiskusikan hasil pemikirannya, pasangan-pasangan siswa yang ada diminta untuk berbagi hasil pemikiran yang telah dibicarakan bersama pasangannya masing-masing kepada seluruh kelas. Tahap berbagi menurut siswa untuk mampu mengungkapkan pendapatnya secara bertanggung jawab, serta mampu mempertahankan pendapat yang telah disampaikannya.
19
http://syariefsimple16.blogspot.com/2013/01/model-pembelajaran-kooperatif-tipe.html?m=1 Diakses pada tanggal 23 september 2013 jam 19.30 wib.
20
Model Pembelajaran Think Pair and Share menggunakan metode diskusi berpasangan yang dilanjutkan dengan diskusi pleno. Dengan model pembelajaran ini siswa dilatih bagaimana mengutarakan pendapat dan siswa juga belajar menghargai pendapat orang lain dengan tetap mengacu pada materi/tujuan pembelajaran.20 Langkah-Langkah Pembelajaran tersebut adalah21: a) Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat anggota/siswa. b) Guru memberikan tugas pada setiap kelompok. c) Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu. d) Kelompok membentuk anggota-anggotanya secara berpasangan. Setiap pasangan mendiskusikan hasil pengerjaan individunya. e) Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya masing-masing untuk menshare diskusinya.
1) Kelebihan dalam metode Thing Pair Share (TPS) Think Pair Share (TPS) merupakan suatu teknik sederhana dengan keuntungan besar. Diantaranya yaitu:
20
http://danang-leo-handoko.blogspot.com/2012/01/pengertian-model-pembelajaran-think.html Diakses tanggal 05 september 2013 jam 10 wib 21
Miftahul Huda, M.Pd. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. hlm 136.
21
a. Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat suatu informasi dan seorang siswa juga dapat belajar dari siswa lain serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan kelas. b. Think Pair Share (TPS) juga dapat memperbaiki rasa percaya diri dan semua siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas. c. Think Pair Share (TPS) sebagai salah satu metode pembelajaran kooperatif yang terdiri dari 3 tahapan, yaitu Thinking, Pairing, dan Sharing. Guru tidak lagi sebagai satu-satunya sumber pembelajaran (teacher oriented), tetapi justru siswa dituntut untuk dapat menemukan dan memahami konsep-konsep baru (student oriented). 2) Kekurangan dalam metode Thing Pair Share (TPS) Kekurangan yang ditemukan selama proses pembelajaran antara lain berasal dari segi siswa, yakni: a. Siswa-siswa yang pasif, dengan metode ini mereka akan ramai dan mengganggu teman-temannnya. b. Tahap pair siswa yang seharusnya menyelesaikan soal dengan berdiskusi bersama pasangan satu bangku dengannya tetapi masih suka memanfaatkan kegiatan ini untuk berbicara di luar materi pelajaran, menggantungkan pada pasangan dan kurang berperan aktif dalam menemukan penyelesaian serta menanyakan jawaban dari soal tersebut pada pasangan yang lain.
22
c. Jumlah siswa di kelas juga berpengaruh terhadap pelaksanaan metode Think Pair Share ini. Jumlah siswa yang ganjil berdampak pada saat pembentukan
kelompok.
Akibatnya
terdapat
kelompok
yang
beranggotakan lebih dari 2 (dua) siswa. Hal ini akan memperlambat proses diskusi pada tahap pair, karena pasangan lain telah menyelesaikan sementara satu siswa tidak mempunyai pasangan. d. Ketidaksesuaian
antara
waktu
yang
direncanakan
dengan
pelaksanaannya. Hal ini dikarenakan siswa yang suka mengulur-ulur waktu dengan alasan pekerjaan belum diselesaikan. Hal ini berdampak pada hasil belajar ranah kognitif, yaitu siswa kurang menunjukkan kemampuan yang sesungguhnya. Metode ini membutuhkan banyak waktu karena terdiri dari 3 (tiga) langkah yang harus dilaksanakan oleh seluruh siswa yang meliputi tahap Think, Pair, Share. C. Prestasi Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.Belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan
aneka
ragam
competencies,
skills,
and
attitudes.
Kemampuan, ketrampilan dan sikap tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat.
23
Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.22 a. Arti penting belajar Arti penting belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya pendidikan, misalnya psikologi pendidikan. Psikologgi pendidikan diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai proses perubahan manusia itu.23 Berdasarkan
beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa belajar merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku. Dengan belajar ini siswa akan mampu bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena adanya interaksi individu dan lingkungannya.
22
Hamalik, Oemar. 1990. Metoda Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung . Tarsito. hlm 21. 23 Hidayat, Muhammad. 2011. Peningkatan Prestasi Belajar Pelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV MI Tarbiyatul Banin Tegal Waton Kec. Ampel Kab. Boyolali Tahun Ajaran 2010/2011. hlm 14.
24
b. Teori-teori Belajar Secara global ada tiga teori belajar yakni, teori Ilmu Jiwa Daya, Ilmu Jiwa Gestalt dan Ilmu Jiwa Asosiasi 24. 1) Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Daya Menurut teori ini, jiwa manusia terdiri dari bermacammacam daya. Masing-masing daya dapat dilatih dalam rangka untuk memenuhi fungsinya. Untuk melatih suatu daya itu dapat digunakan berbagai cara atau bahan. Sebagai contoh melatih daya ingat dalam belajar yaitu dengan menghafal kata-kata atau angka. Dalam hal ini bukan penguasaan bahan atau materinya, melainkan hasil dari pembentukan dari daya-daya itu. Kalau sudah demikian, maka seseorang yang belajar itu akan berhasil. 2) Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Gestalt Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari bagian-bagian atau unsur. Sehingga dalam kegiatan belajar bermula pada suatu pengamatan. Pengamatan itu penting dilakukan secara menyeluruh. Menurut aliran teori belajar itu, seseorang belajar jika mendapatkan insight (pemahaman). Insight ini diperoleh kalau seseorang melihat hubungan tertentu antara berbagai unsur dalam situasi tertentu.
24
Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta . PT Raja Grafindo Persada. hlm 30.
25
Belajar menurut Ilmu Jiwa Gestalt, juga sangat menguntungkan untuk kegiatan belajar memecahkan masalah. Hal ini tampaknya juga relevan dengan konsep teori belajar yang diawali dengan suatu pengamatan. 3) Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Asosiasi Ilmu Jiwa Asosiasi berprinsip bahwa keseluruhan itu sebenarnya terdiri dari penjumlahan bagian-bagian atau unsurunsurnya. Berdasarkan aliran ada dua teori yang sangat terkenal, yakni: Teori
Konektionisme
dari
Thorndike
dan
Teori
Conditioning dari Pavlov 4) Teori Konektionisme Menurut Thorndike, dasar belajar itu adalah asosiasi antara kesan panca indra (sense impresion) dengan implus untuk bertindak (implus to action). Proses belajar menurut Thorndike melalui proses: a) Law of effect Hubungan stimulus dan respons akan bertambah erat, karena adanya usaha membesarkan hati, memuji dan kegiatan reinforcement sangat diperlukan kegiatan belajar.
26
b) Law of multiple response Proses
pembelajaran
ini
merupakan
situasi
problematis, kemungkinan besar respons yang tepat itu tidak segera tampak, sehingga individu mengadakan percobaan sampai respons muncul dengan tepat. 5) Teori Conditioning Seseorang akan melakukan suatu kebiasaan karena ada sesuatu tanda, misalnya anak sekolah mendengar lonceng, kemudian anak berkumpul. Melihat ketiga teori belajar yang dirumuskan menurut Ilmu Jiwa Daya, Gestalt maupun Asosiasi ternyata memang berbeda-beda. Ketiganya ada beberapa persamaan antara lain mengakui adanya prinsip-prinsip berikut ini: a) Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan faktor yang sangat penting. b) Dalam kegiatan belajar selalu ada halangan/kesulitan. c) Dalam belajar memerlukan aktivitas. d) Dalam menghadapi kesulitan, sering terdapat kemungkinan bermacam-macam respons. c. Prinsip-prinsip belajar 1) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif.
27
2) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur. 3) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan. 4) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya. 5) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery. 6) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan intruksional yang harus dicapai. 7) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar yang tenang. 8) Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuan bereksplorasi dan belajar dengan efektif. 9) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya. 10) Belajar adalah proses kontiguitas (hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan. d. Tujuan belajar Tujuan belajar ada tiga jenis yaitu:25 1) Untuk mendapatkan pengetahuan
25
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta . PT Raja Grafindo Persada 200. hlm 26-28.
28
Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya didalam kegiatan belajar. 2) Penanaman konsep dan ketrampilan Penanaman konsep atau merumuskan konsep memerlukan suatu ketrampilan. Ketrampilan jasmani maupun rohani. Ketrampilan memang dapat dididik, yaitu dengan banyak melatih kemampuan. Demikian juga mengungkapkan perasaan melalui bahasa atau lisan, bukan soal kosa kata atau tata bahasa, semua memerlukan banyak latihan. 3) Pembentukan sikap Dalam interaksi belajar-mengajar guru akan senantiasa diobservasi, dilihat, didengar, ditiru semua perilakunya oleh para siswanya. Dari proses observasi siswa mungkin juga menirukan perilaku gurunya, sehingga diharapkan terjadi proses internalisasi yang dapat menumbuhkan proses penghayatan pada setiap diri siswa untuk kemudian diamalkan. Jadi pada intinya, tujuan belajar itu adalah ingin mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap mental/nilai-nilai. 2. Pengertian prestasi Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti
29
“hasil usaha”. Prestasi yang dimaksud tidak lain adalah kemampuan, keterampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing.26 Prestasi belajar dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran dengan ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.27 Prestasi belajar adalah hasil yang diproleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar dan diwujudkan dalam bentuk nilai atau angka.28 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang didapat melalui tes tertentu untuk mendapatkan hasil atau kepuasan dari usaha belajar baik berupa pengetahuan maupun keterampilan. 3. Fungsi utama prestasi a. Prestasi belajar sebagai indikator
kualitas dan kuantitas
pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.
26
Arifin, Zainal. 1988. Evaluasi Intruksional. Bandung. Remaja Karya CV. hlm 2-3. Bakir. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Batam Centre. Karisma Publishing. hlm 168. 28 Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. PT Rineka Cipta. hlm 4. 27
30
b. Prestasi belajar sebagai lambang pemusatan hasrat ingin tahu. c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik29 4. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan kedalam dua golongan yaitu faktor intern yang bersumber pada diri siswa dan faktor ekstern yang bersumber dari luar diri siswa. Faktor intern terdiri dari kecerdasan atau intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi, kematangan, kesiapan dan kelelahan. Sedangkan faktor ekstern terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.30 Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan, betapa pentingnya untuk mengetahui prestasi belajar siswa, baik secara individu atau kelompok. Hal ini karena dalam fungsi prestasi tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai indikator kualitas pendidikan. Disamping itu
29
Arifn, Zainal. 1988. Evaluasi Intruksional. Bandung. Remaja Karya CV. hlm 2-4. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta. Hlm 54 30
31
prestasi belajar juga berguna sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. D. Pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) 1. Pengertian SKI31 a. Pengertian Sejarah
a) Menurut bahasa, sejarah berarti riwayat atau kisah. Dalam bahasa Arab, sejarah disebut dengan tarikh, yang mengandung arti ketentuan masa atau waktu. b) Sebagian orang berpendapat bahwa sejarah sepadan dengan kata syajarah yang berarti pohon (kehidupan). c) Sedangkan menurut istilah, sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau. b. Pengertian Kebudayaan
a) Kebudayaan berasal dari bahasa Sansakerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal). Budi mempunyai arti akal, kelakuan, dan norma. Sedangkan “daya” berarti hasil karya cipta manusia. b) Dengan demikian, kebudayaan adalah semua hasil karya, karsa dan cipta manusia di masyarakat.
31
http://komed45.blogspot.com/2012/04/pengantar-sejarah-kebudayaan-islam.html Diakses pada tanggal 05 september 2013 jam 10 wib.
32
c) Istilah
"kebudayaan"
"peradaban".
sering
Perbedaannya
:
dikaitkan kebudayaan
dengan
istilah
lebih
banyak
diwujudkan dalam bidang seni, sastra, religi dan moral, sedangkan peradaban diwujudkan dalam bidang politik, ekonomi, dan teknologi. d) Apabila dikaitkan dengan Islam, maka Kebudayaan Islam adalah hasil karya, karsa dan cipta umat Islam yang didasarkan kepada nilai-nilai ajaran Islam yang bersumber hukum dari alQur'an dan sunnah Nabi. c. Pengertian Islam
Islam berasal dari bahasa arab yaitu “Aslama-Yuslimu-Islaman” yang artinya selamat. Menurut istilah, Islam adalah agama samawi yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw sebagai petunjuk bagi manusia agar kehidupannya membawa rahmat bagi seluruh alam. 2. Tujuan Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam 1) Mengetahui lintasan peristiwa, waktu dan kejadian yang berhubungan dengan kebudayaan Islam 2) Mengetahui tempat-tempat bersejarah dan para tokoh yang berjasa dalam perkembangan Islam. 3) Memahami bentuk peninggalan bersejarah dalam kebudayaan Islam dari satu periode ke periode berikutnya.
33
3. Manfaat Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam 1) Menumbuhkan rasa cinta kepada kebudayaan Islam yang merupakan buah karya kaum muslimin masa lalu. 2) memahami berbagai hasil pemikiran dan hasil karya para ulama untuk diteladani dalam kehidupan sehari-hari. 3) Membangun kesadaran generasi muslim akan tanggung jawab terhadap kemajuan dunia Islam. 4) Memberikan pelajaran kepada generasi muslim dari setiap kejadian untuk mencontoh/meneladani dari perjuangan para tokoh di masa lalu guna perbaikan dari dalam diri sendiri,masyarakat,lingkungan negerinya serta demi Islam pada masa yang akan datang. 5) Memupuk semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi yang telah diraih umat terdahulu.
34
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian MI Sranten adalah salah satu lembaga yang dikelola oleh Yayasan Ma’arif
di
Kecamatan
Karanggede
Kabupaten
Boyolali.Lembaga
pendidikan ini didirikan pada tahun 1977, dilatar belakangi karena penduduk kelurahan Sranten mayoritas beragama
Islam. Realita
menunjukkan kesadaran umat Islam untuk menyekolahkan anak-anaknya di sekolah yang bernuansa religi (Sekolah Islam) semakin meningkat. Sementara daerah kecamatan Karanggede ketersediaan sekolah Islam tingkat (TK dan MI) sudah cukup memadai, namun untuk kelurahan Sranten sekolah Islam tingkat (TK dan MI) masih sangat kurang bahkan untuk jenjang Madrasah Ibtidaiyah belum ada sama sekali. Berdasarkan analisa tersebut Lembaga Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Sranten mengambil lokasi di perbatasan desa Sranten dengan desa Bantengan. Awal mulanya Madrasah Ibtidaiyah Sranten menempati gedung berstatus Waqaf dari Ibu Tukinah salah satu warga desa Sranten. jumlah siswa tahun pertama berjumlah 15 siswa dengan 3 Guru, 1 Kepala Sekolah, 1 Tata Usaha dan 1 penjaga sekaligus kebersihan. Di pertengahan tahun 1994/1995 dengan dukungan dari berbagai pihak (wali murid,
35
donatur, masyarakat), MI Sranten sudah dapat menempati gedung milik sendiri yang terletak di pinggir desa Sranten sampai saat ini. Ibu Tukinah selain mewaqafkan tanah,beliau juga sebagai pemimpin sekolahan ini (Kepala Sekolah). Dari awal pembangunan sekolah dan sampai tahun 2009 beliau pensiun. Dan jabatan sebagai Kepala Sekolah digantikan oleh Ibu Siti Ngaisah sampai sekarang. Pada tahun 2010 sekolahan melakukan perbaikan bangunan. Karena bangunannya sudah tua dan harus di ganti dengan bangunan yang baru. Ditambah perlu ruangan yang baru untuk siswa yang semakin bertambah agar ruangan mencukupi. Pada tahun ajaran 2012/2013 ini, siswa cukup banyak yang berjumlah 105 siswa, yang terdiri dari kelas 1 sampai kelas 6. Jumlah guru dan karyawan saat ini adalah 9 orang.32 B. Letak Geografis MI Sranten MI Sranten adalah salah satu lembaga yang dikelola oleh Yayasan Ma’arif di Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali yang letak geografisnya adalah sebagai berikut :
32
a. Batas bagian Utara
: Desa Sendang
b. Batas bagian Timur
: Desa Grogolan
c. Batas bagian Selatan
: Desa Bantengan
Hasil wawancara dengan Ibu Siti Ngaisah pada tanggal 20 juli 2013
36
d. Batas bagian Barat
: Desa Tegalsari33
C. VISI dan MISI MI Sranten VISI : Mencetak Generasi Cerdas, Kreatif, dan Berakhlak Mulia. MISI : Menghasilkan peserta didik agar mampu : 1.
Memiliki akidah yang benar
2.
Beribadah sesuai dengan syariah Islam
3.
Mengedepankan akhlak mulia
4.
Memiliki semangat tinggi untuk berprestasi
5.
Memberikan manfaat yang besar bagi sesamanya
D. TUJUAN dan TARGET : 1. Siswa dapat membaca al-Qur’an dengan benar dan lancar 2. Siswa mampu menghafal hadis-hadis pilihan 3. Siswa mampu melaksanakan amalan ibadah sesuai dengan tuntunan Allah dan RasulNya
33
Hasil Wawancara dengan Ibu Siti Ngaisah pada tanggal 20 juli 2013
37
4. Siswa mampu menentukan evaluasi belajar sesuai kriteria yang telah ditentukan 5. Siswa mampu menerapkan akhlak dalam kehidupan sehari-hari.34 Pendidikan merupakan sarana penting dalam pembentukan generasi penerus yang handal yang diharapkan mampu memerangi kebodohan, keterbelakangan dan kemiskinan sebagai penyakit kronis bagi sebagian besar umat manusia. Proses pendidikan harus mampu melahirkan manusia-manusia yang cerdas dalamaspek intelektual (IQ) emotional (EQ), dan spiritual (SQ) sehingga mereka mampu tampil sebagai khoirummah (generasi terbaik) pada pentas peradaban dunia. Dalam rangka mewujudkan tanggung jawab terhadap peningkatan kualitas pendidikan Islam, MI Sranten merintis terselenggaranya Kegiatan Belajar Mengajar yang memasukkan (memberikan warna) nilai-nilai agama ke dalam bahan ajar yang diberikan. Dengan demikian anak didik akan selalu berada dalam pola pendidikan yang mengarahkan mereka menjadi putra putri Islam dengan kepribadian yang lurus. E. Sarana dan Prasarana Suatu lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan non formal, sarana dan fasilitas merupakan kebutuhan primer. Sarana dan fasilitas yang mendukung
34
Sumber Data : Dokumtasi MI Sranten Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali
38
keberhasilan pendidikan dan pengajaran sangat diperlukan untuk membantu terlaksanakannya tujuan yang akan dicapai bersama. MI Sranten merupakan sekolah yang cukup lama di desa Sranten yang berbasis Islam yang telah meluluskan siswa kurang lebih 29 lulusan. Setiap tahun terjadi pembangunan fisik dan penambahan fasilitas guna memenuhi kebutuhan pembelajaran. Setelah peneliti mengadakan observasi dan wawancara seperlunya, maka secara garis besar sarana dan fasilitasnya dapat dilihat sbb : a. Pergedungan. 1. 6 ruang kelas. 2. 1 ruang kepala sekolah dan TU. 3. 1 ruang guru. 4. 1 ruang perpustakaan. 5. 1 kamar mandi
b. Peralatan. 1) Peralatan Perkantoran a. 1 komputer b.
1 printer
39
c.
1 Almari
d.
1 set kursi tamu
e.
2 kalkulator
2) Peralatan Kelas a. Meja kursi guru b. Meja kursi siswa c. Papan tulis d. Papan absen e. Daftar hadir f. 1 set alat kebersihan g. Timbangan h. alat pengukur tinggi 3) Peralatan olahraga a. 2 buah bola voly b. 2 buah bola sepak c. 4 peralatan tenis meja d. 4 peralatan badminton
40
F. Perpustakaan Perpustakaan merupakan sarana penting untuk memperlancar proses belajar mengajar. Dengan fasilitas yang ada pada perpustakaan juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan wawasan belajar, menambah materi pelajaran yang belum didapat di bangku sekolahannya. Perpustakaan di MI Sranten sudah memiliki gedung sendiri, buku-buku yang ada di perpustakaan adalah buku paket pelajaran dari kelas 1 sampai kelas 6. Buku-buku dongen, cerita, geguritan, koran, nyanyian lagu-lagu wajib dan nyanyian jawa. Tersedia juga kamuskamus bahasa indonesia, bahasa inggris dan bahasa arab. Di ruang perpustakaan ada juga meja dan kursi untuk siswa membaca.
G. Keadaan guru dan karyawan Keadaan guru di MI Sranten mempunyai potensi yang sangat baik. Para dewan guru dan karyawan mempunyai jiwa pejuang yang sangat tinggi bisa dilihat dari guru yang tidak pernah mengeluh setiap hari.
41
TABEL 3.1 BIODATA GURU MI SRANTEN KARANGGEDE BOYOLALI PERIODE 2013 No.
Nama
1.
Siti Ngaisah S.Pd.I
Alamat Dolo
Pendidikan
RT.01/RW07 S1-Tarbiyah
Sranten Karanggede UNU Boyolali 2.
Muh Sahid A.MA
Dolo
Amanah Kepala Sekolah
Surakarta
RT.01/RW07 D2
PGK Tata usaha
Sranten Karanggede SD/MI Boyolali
STAIMUS Surakarta
3.
Siti
Qomariyah Dolo
S.Pd.I
RT.02/RW07 S1-Tarbiyah
Sranten Karanggede UNU Boyolali
4.
Suprapti S.Pd.I
Guru Kelas I
Winong
Surakarta Bantengan S1-Tarbiyah
Karanggede Boyolali
UNU
Guru Kelas II
Surakarta 5.
Yamtono S.Pd.I
Dolo
RT.01/RW07 S1-Tarbiyah
Sranten Karanggede UNU Boyolali 6.
Yamti S.Pd.I
Dolo
Guru Kelas III
Surakarta
RT.01/RW07 S1-Tarbiyah
Sranten Karanggede UNU Boyolali
Surakarta
42
Guru Kelas IV
7.
Rofi’
Indah Klego Boyolali
Hastutik, S.Pd.I
S1-Tarbiyah
Guru
STAIN
V
kelas
Salatiga 8.
Anik
Masruroh, Tegalsari
S.Pd.I
Karanggede Boyolali
S1-Tarbiyah
Guru
STAIN
VI
kelas
Salatiga 9.
Agung
Dolo
RT.01/RW07 S1-pend.
Taufiqurrohman
Sranten Karanggede Olahraga UTP
S.Pd
Boyolali
43
Guru Penjas OR
TABEL 3.2 STRUKTUR ORGANISASI MI SRANTEN35 KEPALA DESA
KEPALA SEKOLAH
KOMITE SEKOLAH
SURYO WIBOWO
SITI NGAISAH
ABDUL SYUKUR
S.Pd.I
HUBUNGAN MASYARAKAT YAMTONO S.Pd.I
TATA USAHA
PERPUSTAKAAN
Muh Sahid A.MA
AGUNG TAUFIQURROHMAN S.Pd
GURU KELAS I
GURU KELAS II
GURU KELAS III
GURU KELAS IV
GURU KELAS V
GURU KELAS VI
SITI QOMARIYA HS.Pd.I
SUPRAPTI
YAMTONO
YAMTI
S.Pd.I
S.Pd.I
S.Pd.I
ROFI’I INDAH HASTUTIK S.Pd.I
ANIK MASRURO H S.Pd.I
GURU OLAHRAGA AGUNG TAUFIQURROHMAN S.Pd
PENJAGA SEKOLAH
H. Metode Pembelajaran di MI Sranten (Secara Umum)
35
Sumber Data : Dokumentasi di MI Sranten Karanggede Kabupaten Boyolali 2013
44
Metode pembelajaran yang digunakan guru di MI Sranten belum cukup berfariasi. Metode selalu diulang-ulang, sehingga membuat siswa jenuh.36 Berikut macam-macam metode yang digunakan guru di MI Sranten: 1. Metode Ceramah37 Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini telah digunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. 2. Metode Tanya Jawab38 Metode tanya jawab adalah suatu metode di dalam pendidikan di mana guru bertanya sedang murid menjawab bahan atau materi yang ingin di perolehnya. 3. Mengerjakan LKS39 LKS (Lembar Kerja Siswa) adalah sekumpulan mata pelajaran berupa Aqidah Akhlak, Al-Qur’an Hadist, Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, Bahasa Inggris, IPA, IPS, Fiqih, SKI, PKN yang berisi rangkuman pelajaran dan soal-soal yang harus dikerjakan siswa.
36
Hasil wawancara dengan guru kelas IV Ibu Yamti tanggal 18 november 2013. Poetrasentence.eordpress.com/2012/Pengertian Metode Ceramah. diakses pada tanggal 18 november 2013 jam 14.40 wib. 38 www.m-edukasi.web.id/search/label/ Pengertian metode tanya jawab . diakses pada tanggal 18 november 2013 jam 14.49 wib. 39 Hasil wawancara dengan guru kelas IV Ibu Yamti tanggal 18 november 2013. 37
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Persiklus Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam semester 1 tahun ajaran 2013-2014. Penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus. Penelitian tersebut menggunakan jam mata pelajaran SKI sesuai dengan jadwal pelajaran SKI kelas IV MI Sranten. Waktu pelaksanaan sebagai berikut: 1. Kegiatan siklus I, tanggal 27 Agustus 2013 2. Kegiatan siklus II, tanggal 03 September 2013 3. Kegiatan siklus III, tanggal 10 September 2013 Sebelum penelitian ini dilakukan, pembelajaran SKI selama ini menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan mengerjakan LKS. Siswa selalu diberi metode yang sama dalam pembelajaran SKI dan mata pelajaran yang lain. Metode yang sama dan selalu diulang-ulang membuat siswa bosan. Terlihat juga ada siswa yang malas-malasan di kelas, tak jarang juga ada yang mengisi kebosanannya dengan menjaili temannya (mencubit, menggoda, bahkan mengambil alat tulis temannya, dengan tujuan temannya akan mencarinya).40
40
Hasil wawancara dengan guru kelas VI Ibu Yamti tanggal 24 September 2013
46
I.
Deskripsi Siklus I a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti merencanakan: Sebelum melakukan penelitian, peneliti menjelaskan apa saja yang akan dilakukan pada setiap siklusnya. Peneliti membicarakan masalah RPP dan menjelaskan metode TPS dengan Ibu Yamti (Guru yang akan menjalankan pelajaran dengan metode TPS). Cara menggunakan Think-Pair-Share (TPS). Langkah-langkahnya adalah: 1) Siswa
ditempatkan
dalam
kelompok-kelompok.
Setiap
kelompok terdiri dari empat anggota/siswa. 2) Guru memberikan tugas pada setiap kelompok. 3) Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu. 4) Kelompok membentuk anggota-anggotanya secara berpasangan. Setiap pasangan mendiskusikan hasil pengerjaan individunya. 5) Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya masing-masing untuk menshare diskusinya. Setelah Ibu Yamti jelas dengan metode itu, guru menyiapkan pembuatan RPP, lalu peneliti meminta jadwal pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) untuk penelitian.
47
Jadwal pelajaran SKI dilakukan pada hari selasa setiap minggunya. Ibu Yamti meminta peneliti untuk melakukan penelitian mulai tanggal 27 agustus, dan sampai selesai. Setelah itu guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
memuat
serangkaian
kegiatan
pembelajaran
yang
menggunakan metode pembelajaran seperti biasanya. b. Tindakan Siklus I dilaksanakan pada tanggal 27 agustus 2013. Penelitian siklus I ini dengan menggunakan metode pembelajaran (ceramah), lalu digunakan metode TPS (Think Pair Share). Pada saat guru mengajar dengan menggunakan metode TPS (Think Pair Share), peneliti duduk di belakang kelas untuk mengamati bagaimana keadaan kelas saat pelajaan berlangsung, tapi sesekali peneliti juga ikut membantu guru dalam proses pembelajaran. Misalnya pada saat siswa bermain sendiri disaat proses pembelajaran berlangsung, peneliti ikut menenangkan siswa. Tahap-tahap yang dilakukan adalah: a. Kegiatan awal 1) Apersepsi a) Guru memimpin kebiasaan (hafalan surat pendek, hafalan nama-nama nabi, nama-nama kitab, nama-nama rasul, rukun Islam, rukun iman, dan do’a-do’a. b) Guru memberikan salam, membaca basmalah bersama, 48
c) Guru mempersiapkan buku tabungan untuk siswa menabung. d) Guru mempersiapkan pelajaran. e) Melaksanakan pre test. b. Kegiatan inti 1. Guru menjelaskan metode TPS dan materi yang akan diajarkan. Yaitu tentang Kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai berikut: a) Kepribadian Nabi Muhammad. b) Nabi Muhammad SAW sebagai rahmad nagi seluruh alam. Pada saat guru menjelaskan materi, siswa terlihat antusias, karena metode pembelajaran ini belum dilakukan oleh siswa. Jadi mereka terlihat senang dan semangat. 2. Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat anggota atau siswa. Pada saat pemilihan kelompok, siswa sedikit rame dan pilih-pilih teman. Jadi pada saat pemilihan kelompok guru memilih memisah antara putra dan putri, dan pembagian kelompok sesuai urutan absen. 3. Guru memberikan tugas pada setiap kelompok. Pada saat pembagian tugas, siswa masih masih banyak bertanya, tentang apa yang harus mereka lakukan. Siswa masih banyak yang bingung. Guru menjelaskan kembali apa yang harus mereka lakukan.
49
4. Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu. Siswa terlihat semangat, berlomba-lomba untuk jadi yang paling cepat, ada juga yang terlihat malas memikirkan dan mengerjakan tugas ini. 5. Kelompok membentuk anggota-anggotanya secara berpasangan. Setiap pasangan mendiskusikan hasil pekerjaan individunya. Siswa sudah mulai mengerti dengan apa yang harus dilakukannya. 6. Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya masing-masing untuk
menshare
diskusinya.
Siswa
terlihat
semangat, dan ingin jadi yang paling cepat selesai, dan ingin maju kedepan kelas. 7. Kelompok yang pertama kali berhasil menyelesaikan diskusinya berhak maju kedepan kelas untuk menjelaskan kepada temanteman satu kelas. Pada saat maju kedepan kelas, siswa tidak seberani pada saat duduk di bangkunya tadi, siswa terlihat malumalu dan agak sedikit takut salah. Tapi mereka tetap ingin maju ke depan kelas. 8. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal yang belum faham. c. Kegiatan akhir 1) Melaksanakan post test 2) Guru dan siswa mengucapkan hamdalah bersama, salam penutup.
50
c. Observasi Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung yaitu siswa terlihat semangat untuk mengikuti pelajaran dan faktor penghambat yaitu siswa sedikit sulit untuk menyesuaikan dirinya dalam pelaksanan penelitian tindakan kelas dengan metode Think-Pair-Share (TPS) pada mata pelajaran SKI. d. Refleksi Pengamat mencatat hal-hal yang mendukungdan menghambat proses pelaksanaan pembelajaran untuk dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. Faktor Pendukung 1. Siswa terlihat semangat untuk mengikuti pelajaran. 2. Siswa bisa mandiri dalam pembelajaran. Faktor Penghambat 1. Siswa sedikit ramai. 2. Ada beberapa siswa yang sulit untuk menyesuaikan dirinya. Untuk mengatasi faktor penghambat pada siklus I, peneliti mempunyai cara yang akan dilaksanakan pada siklus ke II, akan lebih memperhatikan siswa yang ramai dengan cara memisahkan tempat duduknya dengan teman yang biasanya ramai dengannya. Dan untuk siswa
51
yang masih sulit menyesuaikan, peneliti mempunyai cara untuk lebih mendekati dan menjelaskan. II.
Deskripsi Siklus II 1. Perencanaan Tahap perencanaan meliputi: Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan. Pada saat guru menjelaskan materi. a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada tangga 03 September 2013. b. Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), memuat serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode Think-Pair-Share (TPS). c. Merancang menuliskan pertanyaan dan jawaban mengenai materi yang akan dijelaskan. d. Munyusun alat evaluasi dan menyusun alat observasi. 2. Tindakan a. Kegiatan awal 1) Apersepsi
52
a) Guru memimpin kebiasaan (hafalan surat pendek, hafalan nama-nama nabi, nama-nama kitab, nama-nama rosul, rukun Islam, rukun iman, dan do’a-do’a. b) Guru memberikan salam, membaca basmalah bersama, c) Guru mempersiapkan buku tabungan untuk siswa menabung. d) Guru mempersiapkan pelajaran. e) Melaksanakan pre test.
b. Kegiatan inti 1) Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan. Yaitu tenang Kepribadian Nabi Muhammad SAW yang mencakup: Sifatsifat mulai Nabi Muhammad SAW. Pada saat guru menjelaskan materi, siswa terlihat sedikit tenang untuk mengikuti pelajaran. 2) Siswa
ditempatkan
dalam
kelompok-kelompok.
Setiap
kelompok terdiri dari empat anggota atau siswa. Pada saat pemilihan kelompok, siswa masih terlihat rame tapi mereka sudah tidak pilih-pilih teman lagi. Mereka sudah menyadari bahwa mereka semua sama, tidak ada yang harus dipilih dan tidak dipilih.
53
3) Guru memberikan tugas pada setiap kelompok. Pada saat pembagian tugas, siswa sudah mulai mengerti dengan apa yang harus mereka lakukan. Tapi ada juga siswa yang masih bingung, jadi guru menjelaskan kembali apa yang harus mereka lakukan. 4) Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut
sendiri-sendiri
terlebih
dahulu.
Siswa
terlihat
semangat, berlomba-lomba untuk jadi yang paling cepat, ada juga yang terlihat malas memikirkan dan mengerjakan tugas ini. 5) Kelompok
membentuk
anggota-anggotanya
secara
berpasangan. Setiap pasangan mendiskusikan hasil pengerjaan individunya. Siswa sudah mulai mengerti dengan apa yang harus dilakukannya. 6) Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya masing-masing untuk menshare diskusinya. Siswa terlihat semangat, dan ingin jadi yang paling cepat selesai, dan ingin maju kedepan kelas. 7) Kelompok
yang
pertama
kali
berhasil
menyelesaikan
diskusinya berhak maju kedepan kelas untuk menjelaskan kepada teman-teman satu kelas. Pada saat maju kedepan kelas, siswa tidak seberani pada saat duduk di bangkunya tadi, siswa
54
terlihat malu-malu dan agak sedikit takut salah. Tapi mereka tetap ingin maju ke depan kelas. 8) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal yang belum faham. c. Kegiatan akhir 1) Guru dan siswa menyimpulkan tentang pertanyaan dan jawaban yang benar kemudian guru menjelaskan kepada siswa tentang materi pelajaran yang telah diberikan melalui metode Think-Pair-Share (TPS). 2) Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa mengenai materi yang belum jelas. 3) Melaksanakan post test. 4) Guru mengkondisikan kelas. 5) Guru
dan
siswa
mengucapkan
hamdalah
bersama,
mengucapkan salam penutup. 3) Observasi Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung yaitu siswa mulai beradaptasi dengan metode yang digunakan dan faktor penghambat yaitu siswa masih terlihat ramai dalam pelaksanan penelitian tindakan kelas dengan metode Think-Pair-Share (TPS).pada mata pelajaran SKI.
55
4) Refleksi Pengamat mencatat hal-hal yang mendukung dan menghambat proses pelaksanaan pembelajaran untuk dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. Faktor Pendukung Siswa mulai bisa beradaptasi dengan kelas dan metode yang digunakan. Faktor Penghambat Siswa masih sedikit ramai. Untuk mengatasi faktor penghambat pada siklus II, peneliti mempunyai cara yang akan dilaksanakan pada siklus ke III, yaitu dengan cara akan lebih memperhatikan agar tidak ramai, dan selalu dinasehati. III. Deskripsi Siklus III 1. Perencanaan Tahap perencanaan siklus III meliputi: a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus III yaitu pada tanggal 10 september 2013. b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), memuat serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode Think-Pair-Share (TPS). 56
c. Merancang menuliskan pertanyaan dan jawaban mengenai materi yang akan dijelaskan. d. Menyusun alat evaluasi dan menyiapkan lembar observasi. 2. Tindakan a. Kegiatan awal 1) Apersepsi a) Guru memimpin kebiasaan (hafalan surat pendek, hafalan nama-nama nabi, nama-nama kitab, nama-nama rosul, rukun Islam, rukun iman, dan do’a-do’a. b) Guru memberikan salam, membaca basmalah bersama. c) Guru
mempersiapkan buku
tabungan
untuk
siswa
menabung. d) Guru mempersiapkan pelajaran. e) Melaksanakan pre test. b. Kegiatan inti 1) Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan. Yaitu tantang Kepribadian
Nabi
Muhammad
saw
yang
mencakup:
kepribadian Nabi Muhammad SAW terhadap agama. Pada saat guru menjelaskan materi, ada siswa yang bertanya, apakah pelajaran yang akan dilakukan seperti minggu kemaren? Dan
57
setelah mereka mengetahui pelajaran yang akan dilakukan seperti minggu kemaren mereka sangat senang. 2) Siswa
ditempatkan
dalam
kelompok-kelompok.
Setiap
kelompok terdiri dari empat anggota atau siswa. Pada saat pemilihan kelompok, siswa sudah sedikit tenang, dan mereka semangan untuk mengikuti pelajaran. Siswa sudah atau apa yang harus dilakukan, mereka menata kelas dan mengangkat kursi mereka sendiri-sendiri untuk membuat kelompokkelompok. 3) Guru memberikan tugas pada setiap kelompok. Pada saat pembagian tugas, siswa sudah mulai mengetahui dengan apa yang harus mereka lakukan, karena minggu kemarin siswa sudah menggunakan metode ini. 4) Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut
sendiri-sendiri
terlebih
dahulu.
Siswa
terlihat
semangat, berlomba-lomba untuk jadi yang paling cepat. Para siswa sudah menyadari bahwa mereka harus jadi yang pertama. 5) Kelompok
membentuk
anggota-anggotanya
secara
berpasangan. Setiap pasangan mendiskusikan hasil pengerjaan individunya. Siswa sudah mengerti dengan apa yang harus dilakukannya. 6) Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya masing-masing untuk menshare diskusinya. Siswa terlihat 58
semangat, dan ingin jadi yang paling cepat selesai, dan ingin maju kedepan kelas. 7) Kelompok
yang
pertama
kali
berhasil
menyelesaikan
diskusinya berhak maju kedepan kelas untuk menjelaskan kepada teman-teman satu kelas. Pada saat maju kedepan kelas, siswa
sudah
berani
menunjukkan
bahwa
mereka
itu
mempunyai kemampuan. Mereka yakin kalau memang mereka bisa dan mereka berani untuk memaparkan hasil diskusinya ke depan kelas. 8) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal yang belum faham. c. Kegiatan akhir 1) Guru dan siswa menyimpulkan tentang pertanyaan dan jawaban yang benar kemudian guru menjelaskan kepada siswa tentang materi pelajaran yang telah diberikan melalui metode Think-Pair-Share (TPS). 2) Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa mengenai materi yang belum jelas. 3) Melaksanakan post test. 4) Guru mengkondisikan kelas. 5) Guru
dan
siswa
mengucapkan
mengucapkan salam penutup. 59
hamdalah
bersama,
3. Observasi Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung yaitu siswa bisa mandiri dalam pelajaran, siswa lebih percaya diri terhadap kemampuannya, siswa lebih mudah faham dalam pembelajaran dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas IV, sedangkan faktor penghambat berkurang pada pelaksanaan siklus III ini dari yang mereka ramai, susah untuk mengikuti pelajaran menjadi siswa lebih tenang dan bisa beradaptasi. 4. Refleksi Refleksi III yaitu didapatkan satu konsep metode pembelajaran yang baru untuk pembelajaran SKI. Pada siklus III semua siswa telah aktif dan berpartisipasi dalam mengikuti pembelajaran. Dari segi evaluasipun menunjukkan peningkatan yang nyata. IV.
Data persiklus 1. Siklus I Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 27 agustus 2013 di kelas IV dengan jumlah 16 siswa. Adapun proses belajar mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan. Sebagai nilai patokan digunakan nilai Ketuntasan Kriteria Minimum kelas IV pada mata pelajaran SKI. Berdasarkan hasil pre test dan post test diperoleh data sebagai berikut:
60
a.
Data prestasi belajar siswa siklus 1 Tabel 4.1 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus 1 Daftar Nilai Siklus 1
No
Nama
Pre Test
Post Test
1
A
60
75
2
B
50
70
3
C
55
60
4
D
75
80
5
E
30
50
6
F
40
50
7
G
45
90
8
H
40
55
9
I
40
65
10
J
30
65
11
K
65
100
12
L
55
70
13
M
75
100
14
N
65
95
15
O
50
65
16
P
55
70
61
2. Siklus II Siklus II dilaksanakan pada tanggal 3 september 2013 dikelas IV dengan jumlah 16 siswa. Berdasarkan pre test dan post test diperoleh data sebagai berikut: a.
Data prestasi belajar siswa siklus II Tabel 4.2 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus 1I Daftar Nilai Siklus 1I
No
Nama
Pre Test
Post Test
1
A
70
85
2
B
30
65
3
C
40
75
4
D
75
85
5
E
45
70
6
F
40
65
7
G
50
95
8
H
40
75
9
I
30
60
10
J
35
70
11
K
50
85
12
L
40
70
13
M
75
90
14
N
40
90
62
15
O
30
55
16
P
50
90
3. Siklus III Siklus III dilaksanakan pada tanggal 10 september 2013 di kelas IV dengan jumlah 16 siswa. Berdasarkan pre test dan post test diperoleh data sebagai berikut: a.
Data prestasi belajar siswa siklus III Tabel 4.3 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus III Daftar Nilai Siklus III
No
Nama
Pre Test
Post Test
1
A
55
85
2
B
60
85
3
C
65
75
4
D
75
80
5
E
70
85
6
F
55
75
7
G
70
85
8
H
50
70
9
I
55
80
10
J
50
70
11
K
75
95
63
12
L
70
95
13
M
65
100
14
N
60
80
15
O
35
50
16
P
60
95
B. Pembahasan Setelah melakukan berbagai kegiatan mulai dari kegiatan siklus I, siklus II dan siklus III diperoleh data ketuntasan belajar SKI. Berikut ini data hasil penelitian pada siklus I, siklus II dan siklus III. 1. Data ketuntasan siswa siklus I Tabel 4.4 Data Ketuntasan Siswa Siklus 1 Daftar Nilai Siklus 1 No
Nama
Pre Test
Post Test
1
A
60
75
2
B
50
70
3
C
55
60
4
D
75
80
5
E
30
50
6
F
40
50
7
G
45
90
8
H
40
55
64
9
I
40
65
10
J
30
65
11
K
65
100
12
L
55
70
13
M
75
100
14
N
65
95
15
O
50
65
16
P
55
70
Jumlah
830
1160
Nilai rata-rata
51,8
72,5
Nilai tertinggi
75
100
Nilai terendah
30
50
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Siklus I, hasil pre test siswa dengan rata-rata 51,8, di siklus I nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 72,5 pada post test. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran pada siklus berikutnya. Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus I, terdapat faktor pendukung dan faktor penghambatdari guru dan siswa beserta ide perbaikan yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya. Yaitu: 1. Siswa terlihat semangat untuk mengikuti pelajaran. 2. Siswa bisa mandiri dalam pembelajaran. 3. Siswa sedikit ramai. 65
4. Ada beberapa siswa yang sulit untuk menyesuaikan dirinya. Berikut ini tabel hasil pengamatan dan penjelasannya. a. Hasil pengamatan guru siklus 1 Tabel 4.5 Pengamatan Guru Siklus 1 Kegiatan
Hasil B
C
K
Hasil yang
Hal yang
Rencana
mendukung
menghambat
perbaikan
√
Mengucapkan salam
√
Mempersiapka
Guru
kurang Guru
harus
jelas
lebih
jelas
mengucapkan
mengucapkan
salam
salam
Guru
n pelajaran
kurang Guru
mempersiapka
lebih
n pelajaran
untuk
harus cepat
mempersiapk an Menjelaskan
√
Sesuai
pelajaran
dengan skenario yang dibuat
Siswa
belajar
√
Siswa
kurang Lebih
dengan
aktif
menggunakan
pembelajaran
66
dalam ditingkatkan dalam
metode Think-
mengikuti
Pair-Share
pembelajaran
(TPS) √
Memberi
Guru
belum Harus
bisa
kesempatan
bisa
memancing
pada siswa hal
memancing
keingintahua
yang
keingintahuan
n siswa
belum
paham Guru
siswa √
dan
Guru
kurang Membimbing
siswa
berinteraksi
siswa dalam
merumuskan
dengan siswa
merumuskan
kesimpulan
kesimpulan
materi Pelaksanaan
√
Soal
yang
evaluasi
diberikan
pembelajaran
guru jelas
Mengucapkan
√
Belum
salam penutup
Sebelum
mengondisikan menutup kelas
peajaran guru harus mengondisik an terlebih dahulu
67
kelas
√
Pengelolaan
Banyak siswa Pengelolaan
kelas
√
Pengelolaan waktu
bermain
kelas
harus
sendiri
ditingkatkan
Kurang
Harus
optimal
memperhatik an pengelolaan waktu
Keterangan : B = Baik (10-8) C = Cukup (7-5) K = Kurang (5-1) b. Hasil pengamatan siswa siklus I Tabel 4.6 Pengamatan Siswa Siklus I Kegiatan
Hasil B
Siswa menjawab
C
K
Hasil yang
Hal yang
Rencana
mendukung
menghambat
perbaikan
√
Ada beberapa Suara guru
salam
siswa
yang harus lebih
tidak
jelas
mendengar salam
68
√
Siswa
Sebagian siswa Guru harus
memperhatikan
bermain
lebih tegas
penjelasan guru
dengan teman
(menegur dan memotivasi siswa)
√
Siswa
Siswa
pasif Guru harus
mengajukan
dalam
terampil
pertanyaan
mengajukan
dalam
pertanyaan
memotivasi siswa
√
Siswa
Siswa
kurang Guru harus
menanggapi/me
antusias dalam bisa
njawab
menanggapi
membangkit
pertanyaan
pertanyaan
kan antusias anak
Siswa
ikut
√
Siswa
tidak Guru harus
menyimpulkan
tertarik
lebih
materi
menyimpulkan
semangat
materi
membimbin g siswa
Siswa
√
Siswa paham
mengerjakan tes
dengan
evaluasi
yang
69
soal
diberikan guru Siswa menjawab
√
Ada beberapa Guru
salam
siswa
yang mengulang
belum
sampai
menjawab
semua
salam
siswa menjawab
Keterangan : B = Baik (10-8) C = Cukup (7-5) K = Kurang (5-1) 1) Hal-hal yang mendukung: Guru: a) Penyajian materi sesuai dengan skenario yang dibuat b) Soal yang diberikan guru jelas Siswa: a) Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan tertib. 2) Hal-hal yang menghambat: Guru:
70
a) Guru kurang jelas mengucapkan salam b) Guru kurang mempersiapkan pelajaran c) Guru belum bisa memancing keingintahuan siswa d) Guru belum menkondisikan kelas ketika menutup pelajaran e) Pengelolaan kelas dan waktu belum optimal. Siswa: a) Ada beberapa siswa yang tidak mendengar salam dari guru b) Ada beberapa siswa masih bicara sendiri disaat guru menerangkan materi c) Sebagian siswa tidak merespon pertanyaan dari guru saat ketika session tanya jawab berlangsung d) Siswa kurang tertarik dalam menyimpulkan mareti bersama guru e) Ada beberapa siswa yang belum menjawab salam penutup dari guru. 3) Refleksi a) Guru harus menkondisikan kelas terlebih dahulu Guru harus lebih jelas dalam mengucapkan salam b) Guru harus lebih cepat dalam mempersiapkan alat media c) Kemampuan guru dalam menkelola kelas dan waktu harus ditingkatkan
71
d) Sebelum mengucapkan salam penutup, guru menkondisikan kelas terlebih dahulu. 2. Data ketuntasan siswa siklus II Tabel 4.7 Data Ketuntasan Siswa Siklus 1I Daftar Nilai Siklus 1I No
Nama
Pre Test
Post Test
1
A
70
85
2
B
30
65
3
C
40
75
4
D
75
85
5
E
45
70
6
F
40
65
7
G
50
95
8
H
40
75
9
I
30
60
10
J
35
70
11
K
50
85
12
L
40
70
13
M
75
90
14
N
40
90
15
O
30
55
16
P
50
90
740
1269
Jumlah
72
Nilai rata-rata
46,25
79,30
Nilai tertinggi
75
90
Nilai terendah
30
55
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Siklus II, hasil pre test siswa dengan rata-rata 46,25, di siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 79,30 pada post test. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran pada siklus berikutnya. Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus II, terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat dari guru dan siswa beserta ide perbaikan yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya. Berikut ini tabel hasil pengamatan dan penjelasannya: a. Hasil pengamatan guru siklus II Tabel 4.8 Pengamatan Guru Siklus II Kegiatan
Hasil B
Menkondisikan kelas
C √
K
Hasil yang
Hal yang
Rencana
mendukung
menghambat
perbaikan
Guru
cukup Masih
ada Guru
harus
kreatif
beberapa siswa lebih terampil
(bernyanyi
yang
“samiAllah
mengikuti
dan
73
tidak dalam
Ayo instruksi guru
membimbing dan
Shalat”)
memotivasi siswa
Mengucapkan salam
√
Suara
dengan
guru
jelas
jelas Mempersiapkan
√
Guru
pelajaran
sudah
mempersiapk an pelajaran secara optimal
Menjelaskan metode
√
Sesuai
Think-
dengan
Pair-Share
skenario yang
(TPS)
dibuat
Siswa
belajar
√
Siswa cukup
dengan
aktif
menggunakan
mengikuti
metode
pelajaran
Think-
dalam
Pair-Share (TPS) √
Memberi
Guru
sudah
kesempatan
bisa
pada siswa hal
memancing
yang
keingintahua
belum
74
paham
n siswa
Guru dan siswa √
Guru
merumuskan
bisa
kesimpulan
memotivasi
materi
siswa
sudah
untuk
merumuskan kesimpulan materi Pelaksanaan
√
Soal
yang
evaluasi
diberikan
pembelajaran
guru jelas
Mengucapkan
√
Suara
salam penutup
guru
jelas √
Pengelolaan
Masih
kelas
ada Harus
beberapa siswa ditingkatkan bermain sendiri dengan teman
Pengelolaan
√
waktu
Sudah optimal
Keterangan : B = Baik (10-8) C = Cukup (7-5) 75
K = Kurang (5-1) b. Hasil pengamatan siswa siklus II Tabel 4.9 Pengamatan Siswa Siklus II Kegiatan
Hasil B
C
K
Hasil yang
Hal yang
Rencana
mendukung
menghamba
perbaikan
t Suasana
kelas
√
terkondisi
Sebagian siswa Ada beberapa Guru harus mulai mengikuti siswa
yang lebih tegas
intruksi guru
asyk
masih bermain sendiri
Siswa menjawab √
Siswa
salam
terbiasa
sudah
menjawab salam Siswa
√
Sebagian besar
mengajukan
siswa
sudah
pertanyaan
mulai
aktif
bertanya Siswa
√
Sebagian siswa
Harus bisa
menanggapi/me
sudah
membangk
njawab
dalam
itkan
pertanyaan
menanggapi
antusias
76
antusias
pertanyaan
semua anak
ikut √
Siswa
Siswa ikut serta
menyimpulkan
dalam
materi
menyimpulkan materi √
Siswa
Siswa
paham
mengerjakan tes
dengan
soal
evaluasi
yang diberikan guru
Siswa menjawab √
Siswa
salam
menjawab salam
dengan
kompak Keterangan : B = Baik (10-8) C = Cukup (7-5) K = Kurang (5-1) 1) Hal-hal yang mendukung: Guru: a) Guru cukup kreatif menkondisikan kelas b) Suara guru jelas
77
c) Guru sudah mempersipakan pelajaran secara optimal d) Guru cukup terampil memotivasi siswa. Siswa: a) Siswa memperhatikan salam dari guru b) Sebagian siswa mulai aktif dan antusias dalam session tanya jawab c) Sebagian siswa ikut serta dalam menyimpulkan materi bersama guru d) Siswa sudah kompak menjawab salam dari guru. 2) Hal-hal yang menghambat Guru: a) Masih ada beberapa siswa yang tidak mengikuti intruksi guru saat pengondisian kelas b) Guru masih kurang menguasai kelas, hal itu terlihat masih ada beberapa siswa yang masih bermain sendiri saat pelajaran berlangsung c) Ada beberapa siswa yang masih belum paham dengan metode ThinkPair-Share (TPS). 3) Refleksi a) Guru harus lebih tegas dan terampil dalam menkondisikan kelas b) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa, sehingga siswa lebih antusias dalam pembelajaran
78
c) Guru mengarahkan siswa agar memperhatikan materi yang telah diberikan untuk didiskusikan bersama teman sekelompoknya dengan menegur siswa yang tidak memperhatikan. 3. Data Ketuntasan Siswa Siklus III Tabel 4.10 Data Ketuntasan Siswa Siklus III Daftar Nilai Siklus III No
Nama
Pre Test
Post Test
1
A
55
85
2
B
60
85
3
C
65
75
4
D
75
80
5
E
70
85
6
F
55
75
7
G
70
85
8
H
50
70
9
I
55
80
10
J
50
70
11
K
75
95
12
L
70
95
13
M
65
100
14
N
60
80
15
O
35
50
16
P
60
95
79
Jumlah
985
1305
Nilai rata-rata
61,5
81,5
Nilai tertinggi
35
100
Nilai terendah
75
50
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Siklus III, hasil pre test siswa dengan rata-rata 61,50, di siklus III nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 81,50 pada post. dan terdapat 1 siswa yang belum tuntas belajar. Setelah ditelusuri ternyata anak tersebut memang kemampuannya di bawah anak lainnya. Nilai rata-rata kelas dari pre test ke post test juga mengalami peningkatan, dengan demikian jumlah siswa yang dapat mencapai KKM melebihi patokan yang peneliti pakai, yaitu 93,75% dari jumlah seluruh siswa kelas IV. Berdasarkan pengamatan terdapat faktor pendukung, sedangkan faktor penghambat berkurang pada pelaksanaan siklus III ini. Berikut ini tabel hasil pengamatan dan penjelasannya
80
a. Hasil pengamatan guru siklus III Tabel 4.11 Pengamatan Guru Siklus III Kegiatan
Hasil B
Menkondisikan
√
kelas
C
Hasil yang
Hal yang
Rencana
mendukung
menghambat
perbaikan
K Guru kreatif dengan mengondisik an kelas
Mengucapkan
√
salam Mempersiapkan
Suara
guru
jelas √
pelajaran
Guru
sudah
baik mempersipak an pelajaran secara optimal
Memotivasi
√
siswa
Sudah terampil dalam memotivasi siswa
Menjelaskan
√
Sesuai
81
metode
Think-
dengan
Pair-Share
skenario yang
(TPS)
dibuat
Siswa
belajar √
Siswa cukup
dengan
aktif
menggunakan
mengikuti
metode
pelajaran
Think-
dalam
Pair-Share (TPS) √
Memberi
Sudah baik
kesempatan pada siswa hal yang
belum
paham Guru dan siswa √
Guru
merumuskan
berinteraksi
kesimpulan
dengan siswa
sudah
materi Pelaksanaan
√
Soal
yang
evaluasi
diberikan
pembelajaran
guru jelas
Mengucapkan
√
salam penutup Pengelolaan
Suara jelas
√
Sudah
82
guru
kelas
optimal
Pengelolaan
√
Sudah
waktu
dan
baik sesuai
yang diinginkan Keterangan : B = Baik (10-8) C = Cukup (7-5) K = Kurang (5-1)
b. Hasil pengamatan siswa siklus III Tabel 4.12 Pengamatan Siswa Siklus III Kegiatan
Hasil B
C
K
Hasil yang
Hal yang
Rencana
mendukung
menghambat
perbaikan
Siswa menjawab √
Siswa
salam
menjawab semua
Siswa
√
Siswa tertarik Tetapi ada 2
memperhatikan
dengan
penjelasan guru
menjelaskan
tidak
guru
memperhatika
83
cara anak
yang
n √
Siswa
Siswa mulai
mengajukan
kritis
pertanyaan
pembelajaran √
Siswa
dalam
Siswa
ingin
menanggapi/me
mendapat
njawab
nilai baik
pertanyaan Siswa
ikut √
Siswa
ikut
menyimpulkan
serta
dalam
materi
menyimpulka n materi
Siswa
√
Siswa paham
mengerjakan tes
dengan
evaluasi
yang
soal
diberikan guru Siswa menjawab √
Siswa
salam
menjawab salam dengan kompak
Keterangan : B = Baik (10-8) C = Cukup (7-5) 84
K = Kurang (5-1) c. Refleksi 1) Guru kreatif dalam menyampaikan pembelajaran 2) Siswa tertarik dengan penjelasan guru Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus III, guru telah menerapkan media audio visual degan baik dan dilihat dari aktivitas siswa, dalam siklus III ini sebagian besar siswa telah aktif dan berpartisipasi dalam pembelajaran. Dari segi evaluasipun menunjukkan peningkatan. Untuk itu peniliti tidak perlu melanjutkan ke siklus berikutnya. Hal ini memberikan pengertian bahwa dengan menerapkan metode Think-PairShare (TPS) dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 4.
Data Peningkatan Prestasi Siswa dari Pre Test ke Post Test. Data ini diperoleh dari hasil prestasi belajar siklus I, II, dan III. Dipaparkan sebagai berikut: Diagram 4.1 Peningkatan prestasi siswa dari pre test ke post test.
100 80
60
Siklus I
40
Siklus II
20
Siklus III
0 Pre Test
Post Test
85
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Siklus I, hasil pre test siswa dengan nilai rata-rata 51,8, di siklus I nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 72,5 pada post test. Siklus II, hasil pre test siswa dengan nilai rata-rata 46,25, di siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 79,3 pada post test. Siklus III, hasil pre test siswa dengan nilai rata-rata 61,50, di siklus III nilai rata-rata meningkat menjadi 81,50 pada post test. 5. Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM antar Siklus Setelah melihat data peningkatan nilai rata-rata siswa per siklus yang telah disajikan di atas, peneliti dapat mengukur jumlah peningkatan yang terjadi dengan tabel sederhana sebagai berikut: Diagram 4.2 data peningkatan prestasi siswa yang mencapai KKM antar siklus
100,00% 80,00% 60,00% Sebelum
40,00%
Peningkatan
20,00% 0,00% Siklus I
Siklus II
Siklus III
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa dari tiap kegiatan mulai dari siklus I, siklus II, siklus III mengalami peningkatan. Siklus I ke siklus II peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 9 siswa
86
atau 56,25%, pada siklus II peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM 12 siswa atau 75%, dan pada siklus III peningkatan jumlah siswa mencapai KKM 15 siswa atau 93,75%.
87
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Metode Think-Pair-Share (TPS) adalah salah satu metode pembelajaran cooperative yang sederhana, yang terdiri dari tiga kata yaitu Think artinya berfikir, Pair artinya pasangan dan Share artinya membagi. Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan 3 siklus dan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran SKI dengan metode Think-Pair-Share (TPS) dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV MI Sranten, Kec. Karanggede, Kab. Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siklus I, II dan III dengan hasil pre test ke post tset mengalami peningkatan. Siklus I, hasil pre test siswa dengan nilai rata-rata 51,8 meningkat ke post test 72,5. Siklus II, hasil pre test siswa dengan nilai rata-rata 46,25 meningkat ke post test 79,3, dan Siklus III, hasil pre test siswa dengan nilai rata-rata 61,50 meningkat ke post test 81,50. B. Saran-saran Berdasarkan penelitian yang diperoleh maka penulis memberikan saran, sebagai berikut: 1. Bagi guru
88
Proses kemampuan
guru dalam mengelola kelas merupakan
kegiatan pokok dimana dalam proses tersebut terjadi komunikasi dua arah antara
guru
dan
siswa.
Sebaiknya
guru
lebih
meningkatkan
profesionalisme dalam pemilihan dan penggunaan metode yang cocok untuk menyampaikan semua mata pelajaran, menguasai dan mampu melaksanakan ketrampilan mengajar dengan menggunakan metode yang sesuai dengan pelajaran. Guru diharapkan dapat kreatif dalam mengajar, sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa tidak pasif, melainkan terlibat secara aktif. 2. Metode TPS (Think Pair Share) Metode TPS (Think Pair Share) adalah metode yang praktis untuk mengajara. 3. Sekolah Bagi pihak sekolah atau penyelenggara pendidikan seperti kepala sekolah dan komite sebaiknya meningkatkan pembinaan pada guru-guru. Dengan pembinaan yang diberikan diharapkan menjadi dorongan agar dapat lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada siswa didik.
89
DAFTAR PUSTAKA.
Arifn, Zainal. 1988. Evaluasi Intruksional. Bandung. Remaja Karya CV. Bakir. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Batam Centre. Karisma Publishing. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. PT Rineka Cipta. Dr.H.M. basrowi, M.Pd, Dr. Suwandi, M.Si. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bogor. Ghalia Indonesia. Dra. Sigit Bagaskara dan Drs. Mulyanto. 2004. Kamus Lengkap Bahasa Inggris 900M. Kharisma Solo. Penerbit CV. Hamalik, Oemar. 1990. Metoda Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung. Tarsito. Hidayat, Muhammad. 2011. Peningkatan Prestasi Belajar Pelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Diskusi pada Siswa Kelas IV MI Tarbiyatul Banin Tegal Waton Kec. Ampel Kab. Boyolali Tahun Ajaran 2010/2011. Lie, A. 2004. Cooperative Learning. Jakarta. Grasindo.
Miftahul Huda, M.Pd. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Prof. Dr.H.E. Mulyasa, M.Pd. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Robert E. Slavin. 2009. Cooperative Learnin. Bandung. Penerbit Nusa Media PO Box 137 Ujungberung. Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta. STAIN Salatiga. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi Dan Tugas Akhir. Salatiga. STAIN Press. Sugeng Sugiharto. 2009. Bingkai Sejarah Kebudayaan Islam2. Jalan Dr. Supomo 23 Solo. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
90
Suharsimi Arikunto. 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Edisi Revisi IV. Rineka Cipta. Sutrisna Hadi. 1981. Metodologi Research I. Yogyakarta. Yayasan Penerbitan Fak. Psikologi UGM. Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta. DIVA Press. http://idtesis.com/teknik-teknik-dalam-menentukan-pengambilan-sampelpenelitian-skripsi.html/: Teknik-Teknik dalam Menentukan Pengambilan Sampel Penelitian Skripsi.diakses pada tanggal 07 juni 2013 jam 10.00 wib. http://id.scribd.com/doc/2522576/PENGERTIAN-PTK: diakses pada tanggal 07 juni 2013 10.00 wib.
Pengertian
PTK.
http://komed45.blogspot.com/2012/04/pengantar-sejarah-kebudayaanislam.htmldiakses pada tanggal 05 september 2013 jam 10 wib. http://danang-leo-handoko.blogspot.com/2012/01/pengertian-modelpembelajaran-think.html diakses tanggal 05 september 2013 jam 10 wib. http://syariefsimple16.blogspot.com/2013/01/model-pembelajaran-kooperatiftipe.html?m=1 diakses pada tanggal 23 september 2013 jam 19.30 wib. Poetrasentence.eordpress.com/2012/Pengertian Metode Ceramah. diakses pada tanggal 18 november 2013 jam 14.40 wib. www.m-edukasi.web.id/search/label/ Pengertian metode tanya jawab . diakses pada tanggal 18 november 2013 jam 14.49 wib.
91
1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Nama Sekolah
: MI Sranten
Mata Pelajaran
: SKI
Kelas/Semester
: IV/I
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
I.
Standar Kompetensi Mengenal kepribadian Nabi Muhammad SAW
II.
Kompetensi Dasar 1. Mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmad seluruh alam. 2. Menunjukkan contoh perilaku yang maneladani kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmad seluruh alam. 3. Meneladani kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmad bagi seluruh alam.
III.
Indikator Menyebutkan perilaku yang meneladani kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmad seluruh alam.
IV.
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mencontoh perilaku yang maneladani kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmad seluruh alam. 2. Siswa dapat membedakan perbuatan yang baik dan perbuatan yang tidak baik.
V.
Karakter Siswa yang Diharapkan 1. Religius. 2. Lebih sabar. 3. Membedakan mana yang benar dan yang salah.
VI.
Materi 1. Kepribadian Nabi Muhammad
2
2. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmad nagi seluruh alam. VII. Metode Pembelajaran TPS (Think Pair Share)
VIII. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan awal a. Apersepsi 1) Guru memimpin kebiasaan (hafalan surat pendek, hafalan namanama nabi, nama-nama kitab, nama-nama rasul, rukun Islam, rukun iman, dan do’a-do’a.
2) Guru memberikan salam, membaca basmalah bersama, 3) Guru mempersiapkan buku tabungan untuk siswa menabung. 4) Guru mempersiapkan pelajaran. 5) Melaksanakan pre test. 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi b) Guru menjelaskan metode TPS. c) Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan. Yaitu tentang Kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai berikut: 1. Kepribadian Nabi Muhammad. 2. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmad nagi seluruh alam. d. Elabirasi 1) Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat anggota atau siswa. 2) Guru memberikan tugas pada setiap kelompok. 3) Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu. 4) Kelompok membentuk anggota-anggotanya secara berpasangan. Setiap pasangan mendiskusikan hasil pekerjaan individunya. 5) Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya masing-masing untuk menshare diskusinya. 6) Kelompok yang pertama kali berhasil menyelesaikan diskusinya berhak maju kedepan kelas untuk menjelaskan kepada temanteman satu kelas. 7) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal yang belum faham. e. Konfirmasi 1) Melaksanakan post test. 2) Guru dan siswa mengucapkan hamdalah bersama, salam penutup.
3
IX.
Sumber 1. Buku paket Bingkai SKI 2 kelas IV 2. LKS Al-Ikhlas kelas IV
X.
Penilaian Soal: 1. Isi surat Al-anbiya’ ayat 107 adalah kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai... 2. Tugas Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa berita gembira dijelaskan Allah dalam surah... 3. Salah satu tugas Nabi Muhammad adalah Syahidan, Syahidan artinya... 4. Da’iyah Ilallah merupakan tugas Nabi Muhammad SAW untuk... 5. Rasulullah mempunyai tugas Mubasyirah yang artinya.. 6. Berapa jumlah tugas Nabi Muhammad berdasarkan Q.S. Al-Ahzab ayat 45-46... 7. Naziran artinya... 8. Apa arti dari Sirajan Muniran...
4
5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
Nama Sekolah
: MI Sranten
Mata Pelajaran
: SKI
Kelas/Semester
: IV/I
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
I.
Standar Kompetensi Mengenal kepribadian Nabi Muhammad SAW
II.
Kompetensi Dasar 1. Mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmad seluruh alam. 2. Menunjukkan contoh perilaku yang maneladani kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmad seluruh alam. 3. Meneladani kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmad bagi seluruh alam.
III.
Indikator Menyebutkan sifat-sifat mulai Nabi Muhammad SAW
IV.
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mencontoh sifat-sifat mulia Nabi Muhammad SAW 2. Siswa dapat membedakan perbuatan yang baik dan perbuatan yang tidak baik.
V.
Karakter Siswa yang Diharapkan 1. Religius. 2. Lebih sabar. 3. Membedakan mana yang benar dan yang salah.
VI.
Materi 1. Kepribadian Nabi Muhammad SAW 2. Sifat-sifat mulai Nabi Muhammad SAW
6
VII. Metode Pembelajaran TPS (Think Pair Share)
VIII. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan awal a) Apersepsi 1) Guru memimpin kebiasaan (hafalan surat pendek, hafalan nama-nama nabi, nama-nama kitab, nama-nama rasul, rukun Islam, rukun iman, dan do’a-do’a. 2) Guru memberikan salam, membaca basmalah bersama,
3) Guru mempersiapkan buku tabungan untuk siswa menabung. 4) Guru mempersiapkan pelajaran. 5) Melaksanakan pre test. 2. Kegiatan Inti a) Eksplorasi Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan. Yaitu tenang Kepribadian Nabi Muhammad SAW yang mencakup: Sifat-sifat mulai Nabi Muhammad SAW. b) Elaborasi 1) Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat anggota atau siswa. 2) Guru memberikan tugas pada setiap kelompok. 3) Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu. 4) Kelompok membentuk anggota-anggotanya secara berpasangan. Setiap pasangan mendiskusikan hasil pekerjaan individunya. 5) Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya masing-masing untuk menshare diskusinya. 6) Kelompok yang pertama kali berhasil menyelesaikan diskusinya berhak maju kedepan kelas untuk menjelaskan kepada teman-teman satu kelas. 7) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal yang belum faham. c) Konfirmasi 1) Melaksanakan post test. 2) Guru dan siswa mengucapkan hamdalah bersama, salam penutup. IX.
Sumber 1. Buku paket Bingkai SKI 2 kelas IV
7
2. LKS Al-Ikhlas kelas IV X.
Penilaian Soal: 1. 2. 3. 4.
Sejak kecil Nabi Muhammad SAW telah menjadi... Lawan dari kata sifat amanah adalah... Jumlah sifat wajib bagi Rasul adalah... Nabi Muhammad tidak marah ketika cucunya naik punggung beliau sewaktu beliau shalat, bahwa beliau memahami anak itu belum... 5. Lawan dari siddiq adalah... 6. Fathonah artinya... 7. Tabliq artinya... 8. Sidiq artinya... 9. Seorang Rasul mustahil bersifat baladah yang artinya... 10. Rasul mempunyai tugas menjadi saksi bagi umatnya di hari akhir yang dikenal dengan istilah... Jawab:
8
9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS III
Nama Sekolah
: MI Sranten
Mata Pelajaran
: SKI
Kelas/Semester
: IV/I
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
I.
Standar Kompetensi Mengenal kepribadian Nabi Muhammad SAW
ii.
Kompetensi Dasar 1. Mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmad seluruh alam. 2. Menunjukkan contoh perilaku yang maneladani kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmad seluruh alam. 3. Meneladani kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmad bagi seluruh alam.
iii.
Indikator Menyebutkan kepribadian Nabi Muhammad SAW terhadap agama
iv.
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mencontoh kepribadian Nabi Muhammad SAW terhadap agama. 2. Siswa dapat membedakan perbuatan yang baik dan perbuatan yang tidak baik.
v.
Karakter Siswa yang Diharapkan 1. Religius. 2. Lebih sabar. 3. Membedakan mana yang benar dan yang salah.
vi.
Materi 1. Kepribadian Nabi Muhammad SAW 2. Kepribadian Nabi Muhammad SAW terhadap agama
10
vii.
Metode Pembelajaran TPS (Think Pair Share)
viii.
Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan awal a) Apersepsi 1) Guru memimpin kebiasaan (hafalan surat pendek, hafalan nama-nama nabi, nama-nama kitab, nama-nama rasul, rukun Islam, rukun iman, dan do’a-do’a.
2) Guru memberikan salam, membaca basmalah bersama, 3) Guru mempersiapkan buku tabungan untuk siswa menabung. 4) Guru mempersiapkan pelajaran. 5) Melaksanakan pre test. 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan. Yaitu tenang Kepribadian Nabi Muhammad SAW yang mencakup: Kepribadian Nabi Muhammad SAW terhadap agama.
b. Elaborasi 1) Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat anggota atau siswa. 2) Guru memberikan tugas pada setiap kelompok. 3) Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu. 4) Kelompok membentuk anggota-anggotanya secara berpasangan. Setiap pasangan mendiskusikan hasil pekerjaan individunya. 5) Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya masing-masing untuk menshare diskusinya. 6) Kelompok yang pertama kali berhasil menyelesaikan diskusinya berhak maju kedepan kelas untuk menjelaskan kepada teman-teman satu kelas. 7) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal yang belum faham. c. Konfirmasi 1) Melaksanakan post test. 2) Guru dan siswa mengucapkan hamdalah bersama, salam penutup.
11
ix.
Sumber 1. Buku paket Bingkai SKI 2 kelas IV 2. LKS Al-Ikhlas kelas IV
x.
Penilaian Soal: 1. Lingkungan terdiri dari 2 macam, yaitu ... dan ... 2. Manusia, hewan, dan tumbuhan termasuk lingkungan... 3. Air, matahari, udara, batu, tanah, dan barang-barang tambang termasuk lingkungan... 4. Nabi dan Rasul yang terakhir adalah... 5. Apa yang dilakukan Nabi terhadap zaid bin haritsah... 6. Apa yang dilakukan suraqah bin malik terhadap Nabi... 7. Terhadap alam sekitar Nabi Muhammad SAW memberikan contoh... 8. Berilah satu contoh menyayangi binatang... 9. Lingkungan abiotik adalah... 10. Lingkungan biotik adalah...
12
13
NAMA
SIKLUS I SOAL 1. Isi surat Al-anbiya’ ayat 107 adalah kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai... 2. Tugas Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa berita gembira dijelaskan Allah dalam surah... 3. Salah satu tugas Nabi Muhammad adalah Syahidan, Syahidan artinya... 4. Da’iyah Ilallah merupakan tugas Nabi Muhammad SAW untuk... 5. Rasulullah mempunyai tugas Mubasyirah yang artinya.. 6. Berapa jumlah tugas Nabi Muhammad berdasarkan Q.S. Al-Ahzab ayat 4546... 7. Naziran artinya... 8. Apa arti dari Sirajan Muniran... 9. Lanjutkan potongan surat Al-anbiyaa’:107 ...........................َو َمااَ ْ َا ْنَ َكاَِلَّال 10. Apa arti dari potongan ayat ini. اَِلَّال َ حْ َمةا
NILAI
14
NAMA SIKLUS II SOAL 1. Sejak kecil Nabi Muhammad SAW telah menjadi... 2. Lawan dari kata sifat amanah adalah... 3. Jumlah sifat wajib bagi Rasul adalah... 4. Nabi Muhammad tidak marah ketika cucunya naik punggung beliau sewaktu beliau shalat, bahwa beliau memahami anak itu belum... 5. Lawan dari siddiq adalah... 6. Fathonah artinya... 7. Tabliq artinya... 8. Sidiq artinya... 9. Seorang Rasul mustahil bersifat baladah yang artinya... 10. Rasul mempunyai tugas menjadi saksi bagi umatnya di hari akhir yang dikenal dengan istilah...
NILAI
15
NAMA SIKLUS III SOAL 1. Lingkungan terdiri dari 2 macam, yaitu ... dan ... 2. Manusia, hewan, dan tumbuhan termasuk lingkungan... 3. Air, matahari, udara, batu, tanah, dan barang-barang tambang termasuk lingkungan... 4. Nabi dan Rasul yang terakhir adalah... 5. Apa yang dilakukan Nabi terhadap zaid bin haritsah... 6. Apa yang dilakukan suraqah bin malik terhadap Nabi... 7. Terhadap alam sekitar Nabi Muhammad SAW memberikan contoh... 8. Berilah satu contoh menyayangi binatang... 9. Lingkungan abiotik adalah... 10. Lingkungan biotik adalah...
NILAI
16
Dokumentasi
SIKLUS 1
Guru dan siswa melakukan mepbiasaan
Peneliti membantu mempersiapkan pembelajaran
17
Siswa berdiskusi
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok
18
19
SIKLUS 2
Guru dan siswa melakukan mepbiasaan
Siswa mempersiapkan pembelajaran
20
Siswa berdiskusi
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok
21
22
SIKLUS 3
Guru dan siswa melakukan mepbiasaan
Siswa mempersiapkan pembelajaran
23
Siswa berdiskusi
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok 24
25
26
27
28
DAFTAR NILAI SKK Nama
NO 1
2
3
4
5
6
: Lailatul Mukarromah
NAMA KEGIATAN Piagam Penghargaan OPAK STAIN Salatiga 2009
Jurusan / Progdi
PELAKSANAAN
STATUS
18 – 20 Agustus 2009
Peserta
SKOR
3
Sertifikat Pelatihan ESIQ Mahasiswa Baru STAIN Salatiga
Sertifikat UPT Perpustakaan STAIN Salatiga
: Tarbiyah / PGMI
21 Agustus 2009
Peserta 3
25 – 29 Agustus 2009
Peserta 3
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) “ Optimalisasi Gerak Kader Dalam Menciptakan Gerak Kolektif”
22 November 2009
Dewan Mahasiswa (DEMA) Seminar Kebangsaan “Memperkokoh Kepeloporan Mahasiswa Dalam Pembangunan Munuju Kejayaan Indonesia di Pentas Global
02 Desember 2009
Certificate Dalam Kegiatan Achievement Motivation Training (AMT)
24 April 2010
Peserta 3
Peserta 3
Peserta 3
7
Sertifikat Ma’had Mahasiswa STAIN Salatiga
26 Juli 2010
Peserta
8
Sertifikat Haflah Akhirussanah
26 Juli 2010
Panitia
29
3 3
Ma’had Mahasiswa STAIN Salatiga 9
10
11
Seminar Nasional Pendidikan “Realisasi Pendidikan Karakter Bangsa Dalam Kurikulum Pendidikan Nasional”
20 Juni 2011
6
Racana STAIN salatiga “Pendidikan dan Pelatihan Calon Pramuka Pandega ke-21(PLCPP XXI)”
30 September-03 Oktober 2011
Sertifikat Pelatihan Karya Tulis Ilmiah (PKTI)
11 Oktober 2011
Nim
: 11509007
Peserta
Peserta 4
Peserta 3
Dosen Pembimbing : Sukron Ma’mun.M.Si
30
31
32