UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Fakultas Humaniora Jurusan Sastra China Tugas Akhir Sarjana Strata-1 Semester Genap 2013/2014
IMPLEMENTASI KURIKULUM DAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN SMK SANTA THERESIA Taurina Ateng 1301071083 Natasya Putri
1401095393
ABSTRAK
Semakin berkembangnya kurikulum pelajaran bahasa Mandarin di sekolah-sekolah di Indonesia menimbulkan ketertarikan penulis untuk melakukanpenelitian di sekolah kejuruan pariwisata. Tujuan dari penulisan skripsi ini yaitu untuk mengetahui bagaimana implementasi kurikulum pelajaran bahasa Mandarin serta efektivitas dari hasil pembelajaran di SMK Santa Theresia di Jakarta Pusat. Metodologi penelitian yang dipakai adalah metodologi penelitian kualitatif, yaitu dengan wawancara kepada kepala sekolah dan guru Mandarin SMK Santa Theresia.Dari hasil wawancara dan analisa yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa untuk menyesuaikan dengan keadaan pembelajaran dalam kelas, maka cara guru mengimplementasikan kurikulum pelajaran bahasa Mandarin tidak seluruhnya sesuai dengan yang direncanakan dalam RPP, akan tetapi efektivitas pembelajaran siswa sudah baik. Kata kunci: Bahasa Mandarin, Implementasi Kurikulum, Efektivitas Pembelajaran, Sekolah Menengah Kejuruan
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus karena berkat dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini yang berjudul "Implementasi Kurikulum dan Efektivitas Pembelajaran Bahasa Mandarin SMK Santa Theresia" dapat selesai dengan baik dan tepat waktu. Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapat berbagai macam ide, saran, kritik dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. Ir. Joseph Stanislaus Harjanto Prabowo, MM. selaku Rektor Universitas Bina Nusantara.
2.
Dr. Johannes A. A. Rumesser, M.Psi selaku Dekan Fakultas Humaniora.
3.
Ibu Andyni Khosasih, S.E, B.A., M.Lit selaku Ketua Jurusan Sastra China Universitas Bina Nusantara yang telah memberikan kesempatan, dukungan, serta kepercayaan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
4.
Ibu Kelly Rosalin, S.S., MTCSOL selaku Dosen Pembimbing yang telah dengan sabar membimbing penulis dan telah memberikan waktunya untuk memberikan masukan-masukan, pemikiran dan saran terbaik untuk penulisan skripsi ini.
5.
Ibu Yi Ying, S.S., M.Lit., M.Pd., Ibu Fu Ruomei, B.A., M.Lit, Ibu Sofi, B.A., M.Lit., dan Bapak Temmy, S.S., M.Lit. selaku dosen yang telah banyak memberi saran dan masukan pada saat sidang proposal dan prasidang.
6.
Seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Sastra China Universitas Bina Nusantara yang telah mengajar dan membimbing penulis selama 4 tahun masa perkuliahan.
7.
Kepala Sekolah, Guru Pelajaran Bahasa Mandarin, serta seluruh pihak SMK Santa Theresia yang telah bersedia meluangkan waktunya dan dengan tulus bersedia membantu penulis memberikan informasi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.
8.
Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang senantiasa ikut membantu memberikan saran dan kritik terhadap penyusunan skripsi serta doa dan dukungannya bagi penulis.
9.
Dosen dan teman-teman yang telah memberikan semangat dalam mendukung proses penulisan skripsi ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu yang ikut membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini baik langsung maupun tidak langsung. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.Penulis mohon maaf bila ada penulisan yang salah atau menyinggung pihak tertentu.Penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Jakarta, Juli 2014 Penulis
Taurina Ateng & Natasya Putri
vii
Daftar Isi
Abstrak ........................................................................................................................ vi Kata Pengantar ........................................................................................................... vii Daftar Isi .................................................................................................................... viii Ringkasan Isi ................................................................................................................ 1
viii
IMPLEMENTASI KURIKULUM DAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN SMK SANTA THERESIA Taurina Ateng, Natasya Putri, Kelly Rosalin Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730
[email protected];
[email protected];
[email protected]
ABSTRACT The development of Mandarin Language curriculum in the school in Indonesia has given the authors the interest to doing research ina tourism vocational school. The main purpose of this thesis is to discover the implementation of Mandarin Language curriculum and the effectiveness of learning in Santa Theresia Tourism High School, based in Central Jakarta.The methodology of our research is qualitative research methodology, by doing interviews with the principal and the teacher of Santa Theresia Tourism High School. Based on the interviews and analysis, can be concluded that the implementation of Mandarin Language Curriculum of Santa Theresia is adapted to the circumstances of the learning activities in the class, and the implementation was not completely as written in the learning outcomes, nevertheless, the effectiveness of the learning in Santa Theresia Tourism High school is good. Keywords: Mandarin Language, Curriculum Implementation, Effectiveness of Learning,Tourism High School
ABSTRAK Semakin berkembangnya kurikulum pelajaran bahasa Mandarin di sekolah-sekolah di Indonesia menimbulkan ketertarikan penulis untuk melakukanpenelitian di sekolah kejuruan pariwisata. Tujuan dari penulisan skripsi ini yaitu untuk mengetahui bagaimana implementasi kurikulum pelajaran bahasa Mandarin serta efektivitas dari hasil pembelajaran di SMK Santa Theresia di Jakarta Pusat. Metodologi penelitian yang dipakai adalah metodologi penelitian kualitatif, yaitu dengan wawancara kepada kepala sekolah dan guru Mandarin SMK Santa Theresia.Dari hasil wawancara dan analisa yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa untuk menyesuaikan dengan keadaan pembelajaran dalam kelas, maka cara guru mengimplementasikan kurikulum pelajaran bahasa Mandarin tidak seluruhnya sesuai dengan yang direncanakan dalam RPP, akan tetapi efektivitas pembelajaran siswa sudah baik. Kata kunci: Bahasa Mandarin, Implementasi Kurikulum, Efektivitas Pembelajaran, Sekolah Menengah Kejuruan
1
2
PENDAHULUAN Bahasa Mandarin kini menjadi bahasa Internasional kedua setelah Bahasa Inggris. Bahasa Mandarin digunakan oleh lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia. Penguasaan terhadap Bahasa Mandarin sering diidentikkan dengan makin cerahnya prospek karir seseorang terutama bagi mereka yang hendak terjun dalam dunia bisnis global. Selain berperan penting untuk menyikapi perkembangan bisnis global, bahasa Mandarin juga menjadi salah satu sarana memperkaya kemampuan intelektual. Hal ini telah disadari oleh orangorang Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Di Indonesia sendiri, orang-orang yang berminat untuk mempelajari bahasa Mandarin kini semakin meningkat. Hal inilah yang mendorong sejumlah institusi pendidikan mulai memasukkan bahasa Mandarin ke dalam kurikulum sekolah. Kurikulum yang dipakai akan terus diperbaharui. Kurikulum yang dipakai juga akan mempengaruhi hasil pembelajaran bahasa Mandarin para siswa. Karena itu, sangat penting untuk mengetahui bagaimana implementasi kurikulum pelajaran bahasa Mandarin di sekolah, selain itu juga untuk mengetahui kurikulum yang sesuai dan efektif untuk proses pembelajaran bahasa Mandarin sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Penulis akan melakukan penelitian mengenai implementasi kurikulum dan efektivitas pembelajaran bahasa Mandarin untuk mengetahui kurikulum pembelajaran bahasa Mandarin yang sesuai dengan kebutuhan siswa di sekolah. Penulis memilih SMK Santa Theresia karena sekolah ini memiliki mutu pendidikan yang sangat baik, mendapatkan akreditasi A dari Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah (Dikmen) dan letaknya cukup strategis, yaitu di Menteng, Jakarta Pusat. SMK Santa Theresia juga merupakan sekolah kejuruan khusus pariwisata yang bekerja sama dengan Wenzao Ursuline University of Languages. Siswa yang telah lulus dari SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) pariwisata ini dapat langsung bekerja, dan mereka pada umumnya akan bekerja di travel, bekerja sebagai pemandu wisata, dan sejenisnya, sehingga bahasa asing menjadi suatu kebutuhan utama bagi mereka untuk dapat berkomunikasi dengan baik di dalam pekerjaan mereka. Setiap tahun banyak orang Indonesia yang berwisata ke China, dan orang China juga banyak yang datang berwisata di Indonesia, contohnya seperti Pulau Bali, Pulau Lombok, Pulau Jawa, dan lain-lain. Sehingga, merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang yang bekerja dalam bidang pariwisata untuk dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Mandarin pada saat membawa pelancong dari Indonesia untuk berwisata ke China maupun sebaliknya. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, SMK Santa Theresia telah menjadikan pelajaran bahasa Mandarin sebagai pelajaran tambahan (ekstrakurikuler) selama 6 tahun, dan dalam 2 tahun terakhir ini sebagai pelajaran wajib (intrakurikuler). Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Mandarin sekolah tersebut juga menyatakan bahwa pembelajaran bahasa Mandarin di SMK Santa Theresia menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 yang telah dilakukan inovasi atau perubahan yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan mengarah pada tourism atau pariwisata dan disusun sendiri oleh guru pelajaran bahasa Mandarin di SMK Santa Theresia. Untuk itu, penulis ingin mengetahui implementasi kurikulum pelajaran bahasa Mandarin dan efektivitas pembelajaran sekolah tersebut. Penelitian terhadap implementasi kurikulum pembelajaran bahasa asing oleh Aceng Rahmat (2010) menyatakan bahwa ada beberapa aspek dari proses implementasi kurikulum dan pembelajaran bahasa asing yang belum berjalan dengan optimal sesuai yang direncanakan. Aspek-aspek tersebut adalah (a) ketersediaan kurikulum, silabus, dan RPP, (b) kesesuaian RPP dan silabus dengan kurikulum, (c) ketersediaan, kecukupan, dan relevansi bahan ajar rancangan guru. Berdasarkan uraian di atas maka dapat di identifikasikan permasalahan penelitian mengenai bagaimana implementasi kurikulumdanefektifitas pembelajaran bahasa Mandarin di SMK Santa Theresia? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kurikulum dan efektivitas pembelajaran bahasa Mandarin di SMK Santa Theresia.
METODE PENELITIAN Penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif. Data dari penelitian ini terdiri dari dua, yaitu data mengenai implementasi kurikulum pelajaran bahasa Mandarin SMK Santa Theresia dan efektifitas pembelajarannya. Narasumber pada penelitian ini meliputi kepala sekolah dan guru pelajaran bahasa Mandarin SMK Santa Theresia. Menurut Rusman (2012:74) dalam buku Manajemen Kurikulum, Kepala sekolah bertindak sebagai penyedia kurikulum dan mengawasi pelaksanaan kurikulum di sekolah. Guru adalah kunci pemegang pelaksana dan keberhasilan kurikulum. Gurulah yang bertindak sebagai perencana, pelaksana, penilai, dan pengembang kurikulum yang sebenarnya. Cara pengambilan data pada penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara kepada kepala sekolah dan guru pelajaran bahasa Mandarin SMK Santa Theresia.
3 Penulis meninjau data hasil supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah SMK Santa Theresia terhadap kinerja guru pelajaran bahasa Mandarin dan meninjau nilai akhir pelajaran bahasa Mandarin siswa kelas XI dan XII untuk mengetahui efektivitas pembelajaran bahasa Mandarin tersebut. Data penelitian ini dianalisis dengan cara mengumpulkan hasil wawancara dari kepala sekolah dan guru pelajaran bahasa Mandarin SMK Santa Theresia yang dianalisis berdasarkan teori pengaruh implementasi kurikulum yang dikemukakan oleh Hasan dan teori yang dikemukakan oleh Slavin, kemudian penarikan kesimpulan.
HASIL DAN BAHASAN Penulis menggunakan teori Hasan untuk mengetahui bagaimana implementasi kurikulum pelajaran bahasa Mandarin di SMK Santa Theresia. Karakteristik Kurikulum Pelajaran Bahasa Mandarin dan Kompetensi Guru SMK Santa Theresia Karakteristik Kurikulum Pelajaran Bahasa Mandarin SMK Santa Theresia Karakteristik kurikulum mengacu pada apa dan bagaimana kurikulum yang dipakai oleh suatu sekolah. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas No. 22 dan 23, dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), guru diberi kewenangan untuk mengembangkan kurikulum sendiri sesuai dengan karakteristik sekolah itu sendiri. Berdasarkan hasil wawancara guru, SMK Santa Theresia menggunakan kurikulum inovasi pelajaran bahasa Mandarin yang telah dibuat oleh guru yang bersangkutan, Sierly Niti dengan menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 dan bahan ajar sebagai pedoman dalam revisi terhadap kurikulum yang akan dipakai. Tujuan guru membuat kurikulum inovasi ini adalah untuk menyesuaikan materi pembelajaran dengan kebutuhan siswa SMK jurusan pariwisata demi mencapai tujuan kurikulum.Saat implementasi kurikulum berlangsung di dalam kelas, para siswa akan diajarkan teori terlebih dahulu, kemudian siswa akan lebih banyak berlatih secara praktik. Guru yang bersangkutan juga memberi tambahan topik atau materi pelajaran (yang tidak tertulis dalam kurikulum) untuk kelas XII semester II, yaitu berkomunikasi mengenai topik seputar dunia pariwisata seperti ticketing, boarding gate, ungkapan-ungkapan yang akan sering dipakai saat melayani konsumen di bandara. Topik-topik tersebut penting dipelajari oleh siswa jurusan pariwisata agar siswa memiliki pengetahuan bahasa Mandarin dalam memandu wisata dan mengerti apa yang diucapkan oleh wisatawan orang China. Berdasarkan standar kompetensi yang telah dibuat dalam kurikulum pelajaran bahasa Mandarin SMK Santa Theresia, dapat disimpulkan bahwa karakteristik kurikulum pelajaran bahasa Mandarin SMK Santa Theresia mengarah kepada praktikal. Karakteristik Penilaian Pelajaran Bahasa Mandarin SMK Santa Theresia Dalam memberi penilaian terhadaptugas atau ulangan siswa, guru telah merencanakan karakteristik dan kriteria penilaian sesuai masing-masing standar kompetensi. Standar kompetensi dikembangkan dan dijabarkan ke dalam kompetensi dasar. Kompetensi dasar dijabarkan ke dalam beberapa indikator penilaian ke dalam berbagai bentuk soal tugas atau ulangan siswa. Setiap standar kompetensi kelas XI dan XII memiliki karakteristik dan kriteria penilaian yang berbeda. Hal ini dapat dilihat dari indikator penilaian yang tertera pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pelajaran bahasa Mandarin SMK Santa Theresia mempunyai karakteristik penilaian yang jelas, yang dibagi menjadi dua indikator penilaian yang akan dinilai dari siswa, yaitu pengucapan bahasa Mandarin dan penulisan aksara Mandarin. Teknik penilaian diambil secara lisan dan tertulis. Penilaian juga didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan, yaitu Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM yang ditetapkan oleh SMK Santa Theresia untuk siswa kelas XI dan XII adalah 60 untuk dapat lulus dalam mata pelajaran bahasa Mandarin. Kompetensi Guru tentang Kurikulum Pelajaran Bahasa Mandarin SMK Santa Theresia Guru pelajaran bahasa Mandarin SMK Santa Theresia sangat paham dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam kurikulum pelajaran bahasa Mandarin SMK Santa Theresia karena kurikulum tersebut dibuat sendiri oleh guru pelajaran bahasa Mandarin. Dalam kurikulum tersebut,
4 guru dapat menjabarkan tujuan dari 4 aspek (mendengarkan, berbicara, membaca, menulis) yang harus dicapai siswa dalam belajar bahasa Mandarin. Sikap guru terhadap kurikulum terlihat dari sikap kepedulian guru dalam menyesuaikan topik pembelajaran yang ada pada kurikulum dengan materi pembelajaran yang ada pada bahan ajar yang tertuang dalam RPP. Selain itu, guru juga bertanggung jawab jika kurikulum yang diimplementasikan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Guru sudah bisa mengarahkan kurikulum tepat sesuai dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai dan tidak menyimpang. Hal ini dapat dilihat dari guru dapat menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan target pembelajaran setiap pertemuan yang terdapat dalam RPP yang terdiri dari kegiatan awal, inti, dan akhir. Dapat dilihat bahwa guru telah memiliki kompetensi yang diperlukan untuk mengimplementasikan kurikulum untuk pelajaran bahasa Mandarin di SMK Santa Theresia. Implementasi Kurikulum Pelajaran Bahasa Mandarin SMK Santa Theresia Strategi Implementasi Kurikulum Pelajaran Bahasa Mandarin SMK Santa Theresia Dalam mengimplementasikan kurikulumpelajaran bahasa Mandarin, dibutuhkan beberapa strategi dan kebijakan yang akan diubah menjadi suatu tindakan melalui pengembangan dan perencanaan suatu prosedur agar suatu target atau tujuan dapat tercapai dan tepat sasaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pelajaran bahasa Mandarin SMK Santa Theresia, guru membuat strategi implementasi kurikulum secara terorganisir dan terencana yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siswa SMK Santa Theresia kelas XI dan XII. Menurut Mulyasa (2007:183), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar. Dalam RPP pelajaran bahasa Mandarin SMK Santa Theresia yang dibuat oleh guru pelajaran bahasa Mandarin memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, niai yang akan dikembangkan, tujuan pembelajaran, materi belajar, metode dan model pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian. Guru membuat strategi implementasi kurikulum secara terorganisir dan terencana yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siswa SMK Santa Theresia kelas XI dan XII. Tujuan dibuatnya strategi implementasi dalam bentuk RPP ini adalah agar pembelajaran bahasa Mandarin yang dilaksanakan di dalam kelas dapat mencapai hasil yang maksimal dan lebih terorganisir atau terarah. Dapat disimpulkan bahwa guru sudah memiliki strategi implementasi yang baik dan terencana yang dibuat dalam bentuk RPP dalam mengimplementasikan kurikulum, karena memuat langkahlangkah yang jelas dan terorganisir yang dapat mengarahkan guru dalam mengimplementasikan kurikulum untuk setiap pertemuan pelajaran bahasa Mandarin. Implementasi Kurikulum Pelajaran Bahasa Mandarin SMK Santa Theresia BerdasarkanTeori Slavin Penulis menggunakan teori Slavin untuk mengetahui bagaimana implementasi kurikulum pelajaran bahasa Mandarin di SMK Santa Theresia. Kualitas Pengajaran (Quality) Kualitas pengajaran yang tinggi mengacu pada siswa yang secara mudah menguasai materi dan teknik pelajaran yang disajikan. Ada beberapa aspek yang menentukan kualitas pengajaran, yaitu: 1. sejauh mana materi yang diajarkan bermanfaat bagi siswa, 2. materi yang disampaikan harus terorganisir dengan baik, 3.ada tidaknya hubungan antara pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah ada, 4.guru menggunakan contoh atau gambar untuk mengenalkan sesuatu pada siswa, 5.guru secara efektif dapat memantau perkembangan kondisi belajar siswadanguru dapat mengatur cepat atau lambatnya suatu pengajaran. Materi pelajaran bahasa Mandarin yang diajarkan oleh guru berhubungan dan bermanfaat bagi siswa SMK Santa Theresia jurusan Pariwisata. Guru dapat mengorganisir dengan baik materi yang disampaikan kepada siswa. Semua materi pelajaran yang akan disampaikan sudah direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru pelajaran bahasa Mandarin tersebut.
5 Guru dapat menghubungkan pengetahuan yang baru dengan pengetahuan sudah ada atau yang sudah pernah diajarkan kepada siswa. Dalam mengajar, guru akan menggunakan gambar untuk menjelaskan asal mula hanzi pada tahap awal saja. Guru selalu memberikan dan menjelaskan kegiatan/tugas yang harus dilakukan siswa di dalam kelas pada setiap bab. Guruakan memberikan waktu kepada siswa kurang lebih 30 menit untuk menyelesaikan kegiatan/tugas tersebut. Tugasnya selesai atau tidak selesai akan dibahas bersama. Selanjutnya, guru akan mengajukan pertanyaan untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran. Setelah mengetahui letak kesulitan siswa, guru akan menyesuaikan kecepatan dalam mengajar. Di akhir pembelajaran, guru akan memberi tugas kepada siswa untuk pertemuan berikutnya. Berdasarkan analisis dari data hasil wawancara kepala sekolah dan guru yang bersangkutan, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas pengajaran dari guru pelajaran bahasa Mandarin SMK Santa Theresia sudah baik. Tingkat Pengajaran yang Tepat (Appropriateness) Pengajaran yang tepat mengacu pada pengajaran mengenai kesiapan pengetahuan siswa untuk belajar pengetahuan yang baru (yaitu yang telah dilengkapi dengan pengetahuan dan teknik tentang pelajaran yang baru). Isi materi pelajaran bahasa Mandarin untuk siswa SMK Santa Theresia kelas XI dan XII berada di tingkat kesulitan menengah, artinya guru sudah menyesuaikan isi materi pembelajaran dengan kemampuan siswa, tidak terlalu mudah dan tidak telalu sulit. Dapat dilihat pula dari nilai akhir pelajaran bahasa Mandarin siswa kelas XI dan XII SMK Santa Theresia yang rata-rata nilainya berada di atas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 60. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengajaran bahasa Mandarin di SMK Santa Theresia sudah sesuai dengan sebagian besar kemampuan siswanya. Apresiasi (Incentive) Apresiasi mengacu pada pengajaran untuk mendorong siswa agar dapat menyelesaikan tugasnya, menguasai tingkat motivasi belajar dari materi pelajaran yang diberikan, serta cara tertentu yang dapat dilakukan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran supaya lebih menarik. Guru memotivasi siswa dalam menyelesaikan tugasnya. Bagi siswa yang malas belajar, guru akan memanggil siswa tersebut secara personal dan menanyakan apa dan dimana letak kesulitan yang dihadapi siswa tersebut, kemudian guru akan membimbing siswa tersebut perlahan-lahan. Guru tidak mempunyai cara tertentu dalam menyajikan materi supaya menarik, semuanya hanya berdasarkan bahan ajar dan rencana yang sudah terorganisir dalam RPP. Berdasarkan analisis dari data hasil wawancara dengan guru yang bersangkutan, maka dapat disimpulkan bahwa guru memberikan apresiasi kepada siswa yang mampu menjawab pertanyaan dengan tepat dan guru dapat memotivasi siswa dalam menyelesaikan tugasnya. Namun, guru tidak mempunyai cara tertentu dalam menyampaikan materi pembelajaran supaya lebih menarik. Waktu (Time) Waktu mengacu pada tingkat kecukupan waktu belajar yang disediakan oleh guru bagi siswa. Ada 2 aspek yang harus diperhatikan, yaitu: 1. Waktu perencanaan pengajaran dengan waktu yang digunakan pada waktu mengajar. 2. Waktu konsentrasi siswa. Pelajaran bahasa Mandarin diberikan seminggu 2x45 menit, total waktu pembelajaran bahasa Mandarin adalah 90 menit yang sudah direalisasikan dengan baik, tanpa ada waktu kosong yang tersisa. Siswa tidak pernah pulang lebih awal maupun lebih lambat, karena cara pengajaran guru telah disesuaikan dengan RPP. Kegiatan pembelajaran bahasa Mandarin setiap pertemuannya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Berdasarkan wawancara guru, waktu konsentrasi siswa kelas XI dan XII adalah 70 menit. Sedangkan waktu tidak konsentrasi siswa ada pada 5 menit bagian pendahuluan, seperti siswa masih ribut dan menyiapkan buku pelajaran dan pada 15 menit di bagian konfirmasi dan penutup, siswa sudah bersiap pulang atau istirahat, sehingga siswa sudah tidak berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran, sibuk sendiri dengan kegiatan masing-masing dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Dilihat dari gangguan yang dilakukan siswa pada saat guru mengajar di dalam kelas, dapat dikatakan bahwa ada waktu selama beberapa menit yang terbuang pada saat guru menyikapi gangguan tersebut.
6
Walaupun guru sudah menyediakan waktu yang cukup untuk siswa pada saat mengajar, akan tetapi pada kenyataannya ada 20 menit yang terbuang karena adanya gangguan yang dilakukan siswa maka waktu belajar siswa menjadi tidak maksimal. Hasil Implementasi Kurikulum Pelajaran Bahasa Mandarin SMK Santa Theresia Hasil Implementasi Kurikulum Pelajaran Bahasa Mandarin Berdasarkan Teori Slavin Dari hasil analisis data mengenai implementasi kurikulum pelajaran bahasa Mandarin SMK Santa Theresia berdasarkan teori Slavin, dapat dilihat bahwa kualitas pengajaran guru pelajaran bahasa Mandarin SMK Santa Theresia sudah baik karena telah memenuhi semua aspek yang menentukan kualitas pengajaran. Tingkat pengajaran bahasa Mandarin di SMK Santa Theresia sudah sesuai dengan sebagian besar kemampuan siswanya. Walaupun guru memberikan pujian bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan serta dapat memotivasi siswanya, akan tetapi guru tidak menggunakan metode pengajaran yang menarik dalam menyampaikan materi pembelajaran. Selain itu, guru tidak dapat menggunakan waktu secara maksimal saat mengajar karena ada sedikit waktu yang terbuang pada gangguan yang dilakukan siswa. Hasil Implementasi Kurikulum Pelajaran Bahasa Mandarin Berdasarkan Supervisi Akademik Kepala Sekolah SMK Santa Theresia Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah SMK Santa Theresia, beliau melakukan supervisi akademik terhadap setiap guru yang mengajar di SMK Santa Theresia, termasuk terhadap guru pelajaran bahasa Mandarin, Sierly Niti. Supervisi Akademik ini dilakukan 2 kali setahun, yaitu pada setiap semester. Kepala sekolah akan meninjau RPP yang telah dibuat oleh guru terlebih dahulu. Kemudian kepala sekolah akan melakukan penilaian supervisi, yaitu dengan mengamati kegiatan belajar mengajar guru dan peserta didik di dalam kelas dari awal sampai akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan Instrumen Supervisi Akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah SMK Santa Theresia, dapat dilihat guru tidak memenuhi poin dalam memberi apersepsi dan motivasi karena tidak diberikan pada awal pembelajaran. Pada kegiatan inti bagian eksplorasi, guru kurang menggunakan berbagai pendekatan dan media pembelajaran, karena guru hanya terpaku pada buku teks pelajaran saja dalam mengajar, sehingga metode ajar guru perlu dikembangkan lagi. Sedangkan pada bagian konfirmasi, guru diharapkan dapat lebih jelas dalam memberi kesimpulan kepada peserta didik. Langkah-langkah pembelajaran tidak sesuai dengan RPP, namun semua kegiatan pembelajaran yang ada pada RPP yang harus disampaikan pada pertemuan tersebut tetap terpenuhi semua. Guru telah memenuhi sebagian besar indikator penilaian yang terdapat pada Instrumen Supervisi Akademik SMK Santa Theresia, tetapi ada beberapa indikator yang masih belum terpenuhi sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk menyesuaikan dengan keadaan pembelajaran dalam kelas, maka cara guru mengimplementasikan kurikulum pelajaran bahasa Mandarin tidak seluruhnya sesuai dengan yang direncanakan dalam RPP. Efektivitas Pembelajaran Bahasa Mandarin SMK Santa Theresia ditinjau dari Nilai Akhir Siswa Kelas XI dan XII Untuk mengetahui efektifitaspembelajaran bahasa Mandarin SMK Santa Theresia, maka penulis melakukan peninjauan terhadap nilai akhir pelajaran bahasa Mandarin siswa kelas XI dan XII SMK Santa Theresia tahun ajaran 2013/2014. Berdasarkan data tabel nilai akhir siswa, maka dapat dilihat bahwa rata-rata nilai akhir siswa secara keseluruhan adalah di atas nilai KKM 60 sesuai standar penilaian yang sudah ditentukan. Hanya ada beberapa siswa dari masing-masing kelas dengan nilai akhir di bawah KKM 60, yaitu 10 orang dari kelas XI dan 3 orang dari kelas XII. Berdasarkan analisis dari data nilai akhir pelajaran bahasa Mandarin siswa kelas XI dan XII SMK Santa Theresia, dapat dilihat bahwa nilai akhir siswa yang berada di bawah KKM 60 jauh lebih sedikit dibandingkan nilai akhir siswa yang berada di atas KKM. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Mandarin SMK Santa Theresia sudah efektif.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap implementasi kurikulum dan efektivitas pembelajaran bahasa Mandarin di SMK Santa Theresia, penulis memperoleh hasil bahwa ada beberapa aspek dari teori yang dikemukakan oleh Hasan dan Slavin yang belum terpenuhi. Sedangkan berdasarkan hasil pengamatan Instrumen Supervisi Akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah SMK Santa Theresia, dapat dilihat ada beberapa indikator yang masih belum terpenuhi
7 sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk menyesuaikan dengan keadaan pembelajaran dalam kelas, maka cara guru mengimplementasikan kurikulum pelajaran bahasa Mandarin tidak seluruhnya sesuai dengan yang direncanakan dalam RPP. Berdasarkan hasil analisis dari data nilai akhir pelajaran bahasa Mandarin siswa kelas XI dan XII SMK Santa Theresia, dapat dilihat bahwa nilai akhir siswa yang berada di bawah KKM 60 jauh lebih sedikit dibandingkan nilai akhir siswa yang berada di atas KKM. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Mandarin SMK Santa Theresia sudah efektif. Dari kesimpulan dan juga analisa dari penulis, maka penulis memberikan saran kepada SMK Santa Theresia dalam mengimplementasikan kurikulum pelajaran bahasa Mandarin, yaitu antara lain: 1. Guru dapat memperbaiki aspek waktu belajar siswa dengan cara menyajikan materi-materi pelajaran dengan menarik, sehingga seluruh siswa di dalam kelas dapat berkonsentrasi dalam belajar dan waktu belajar di kelas pun menjadi sangat efektif. 2.Guru dapat bersama-sama dengan kepala sekolah meninjau kembali aspek-aspek yang belum terpenuhi dalam indikator supervisi guru, sehingga hasil belajar mengajar dapat lebih efektif di masa mendatang. 3.Dalam implementasi kurikulum pelajaran bahasa Mandarin dalam kelas, guru diharapkan dapat melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan strategi implementasi yang telah direncanakan sebelumnya (RPP). 4.Guru diharapkan untuk lebih mengembangkan metode ajar dengan menggunakan berbagai media pembelajaran, misalnya: gambar, ppt, film, tidak hanya terpaku pada buku teks saja.
REFERENSI
李泉.对外汉语课程、大纲与教学模式研究[M].北京:商务印书馆,2006. 江山野.简明国际教育百科全书(课程卷)[M].北京:教育科学出版社,1991. 袁挀国.当代教育学[M].北京:教育科出版社,1999. 崔允漷.有效教学:理论与策略(上)[J].人民教育,2001,(6):46-47. 张华.论课程实施的涵义与基本取向[J].外国教育资料,1999,(2):28-33. 李晓东.教育心理学[M].北京:北京大学出版社,2008. 王种华.对外汉语教学初级阶段课程规范[M].北京:北京语言文化大学出版社,2001. 李泉.对外汉语课堂教学的理论思考[J].中国人民大学学报,1996,(5):87-93. SLAVIN R E
著,姚梅林等译. 教育心理学 [M]. 北京:人民邮电出版社,2004.
Fullan,M.,&Pomfret,A. (1977). Research on Curriculum and Instruction Implementation.Review of Educational Research, 47 (1), 335-397. Rusman. (2012). Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Hasan, S.H. (2008). Evaluasi Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Maliki,S.L.H. (2010). Evaluasi pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Jurnal Teknologi Pendidikan,10(2),38-46. Mulyasa, E. (2007). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rodaskarya.
8
RIWAYAT PENULIS Taurina Ateng lahir di kota Pontianak pada tanggal 15 Februari 1991. Penulis menamatkan pendidikan SMA di SMA Notre Dame Puri pada tahun 2009. Natasya Putri lahir di kota Jakarta pada tanggal 24 Februari 1992. Penulis menamatkan pendidikan SMA di SMA Kalam Kudus pada tahun 2010. Kelly Rosalin lahir di kota Pontianak pada tanggal 21 November 1987. Dosen Jurusan Sastra China, Fakultas Humaniora sejak tahun 2012.