IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 94 JAKARTA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh FAUZIAH NIM : 1110015000091
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
LEMBAR PERNYATAAN PENULIS B i s mi I I ahir r o hm
anirr o him
Saya yang bertanda tangan di bawah
Nama
Fauziah
NIM
I r 10015000091
ini:
Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPSy Ekonomi Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Judul Skripsi
lmplementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 lakarta
Dengan ini saya menyatakan:
1.
Skripsi
ini merupakan
hasil karya asli saya, yang saya ajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Strata Satu (S1)
di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
'2.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya hasil sendiri atau merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi berdasarkan katentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 06 Januari 2015
17
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI
.
94
JAKARTA
Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh:
FAUZIAH NIM: 1110015000091
NrP. 19s20902 197903100r
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1435H./2014 M.
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta disusun oleh FAUZIAH, Nomor Induk Mahasiswa: 1110015000091, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 11 Desember 2014 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana
Sl (S.pd) dalam bidang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Jakarta, 1 I Desember 2014
Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia (Ketua Prodi)
Tanggal
Dr. Iwan Purwanto. M.Pd NrP. 1 973 0 4242008r I 0 t2
n-ir-i+
Tanda Tangan
Sekretaris Sidang
Drs. H. Svarioulloh- M. Si NIP. 1 96709092007 0tt033
Ji-t2
_
/
/i
Penguji I
Dr. Iwan Purwanto. M.Pd NIP. 1 9730 4242008t10r2 Penguji
*J"i>-14
II
Mochammad Noviadi Nugroho NIP. 19761 I 18201 101006
2X'11'uvi
Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
NrP. 19s91020 198603 2 001
-r4/
ABSTRAK Fauziah (NIM: 1110015000091). Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. 2014 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta, serta mengetahui kesiapan dan hambatan dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada guru mata pelajaran ekonomi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian di SMA Negeri 94 Jakarta karena SMA Negri 94 Jakarta merupakan salah satu sekolah yang telah menerapkan pembelajaran ekonomi dengan menggunakan Kurikulum 2013. Dalam penelitian ini, peneliti yang terjun langsung ke lapangan atau lokasi penelitian untuk mengumpulkan data melalui teknik triangulasi. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pemahaman guru tentang pembelajaran menggunakan kurikulum 2013 sudah cukup baik. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran melalui kompetensi inti yang terdiri dari KI-1 (sikap spiritual), KI-2 (sikap sosial), KI-3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan) sudah diterapkan dengan baik. Dan teknik penilaian dalam kelas sudah sesuai dengan pedoman kurikulum 2013.Akan tetapi penerapan metode saintifik dalam pembelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta belum sepenuhnya terlaksana. Serta beberapa kendala yang dihadapi pada saat penerapan kurikulum 2013 dalam pembelajaran ekonomi di antara lain: Guru mengalami kesulitan untuk mendorong siswa mandiri, guru mengalami kesulitan untuk mengembangkan kreatifitas metode pembelajaran, guru masih kurang sosiaalisasi tentang pembelajaran kurikulum 2013, masih belum adanya buku pegangan guru untuk mata pelajaran ekonomi, serta faktor-faktor eksternal lainnya. Dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut, guru ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta telah melakukan berbagai upaya. Upaya-upaya tersebut antara lain, diskusi dengan sesama guru mata pelajaran ekonomi dari sekolah lain yang bertujuan untuk menambah wawasan tentang kurikulum 2013, menggunakan berbagai sumber dan media belajar dari lingkungan sekolah dan memaanfatkan fasilitasdan teknologi yang disediakan oleh sekolah. Kata kunci: Kurikulum 2013
i
ABSTRACT Fauziah (NIM:1110015000091). Implementation Of Curriculum 2013 In Economy Subject In Senior High School Negeri 94 Jakarta. Thesis. Jakarta: Education Social Sciences Department, Faculty of Education and Teaching Science, State Islamic Universty Syarif Hidayatulah Jakaera 2014. This research was to know about the implementation of curriculum 2013 in economy subject in Senior High School Negeri 94 Jakarta, also to know the preparation and the difficulties in teaching and learning process. The method of this research was descriptive qualitative. The location in this research was in Senior High School Negeri 94 Jakarta, due to Senior High School Negeri Jakarta is one of senior high schools which has implemented curriculum 2013 in teaching and learning process of economy subject. In this research, the writer did this research to the location of the research directly to collect the data by triangulation technique. Analyzing data was done by reduction of data, Display data, dan to get the summary. Based on the result of this research, it coould be summarized that teacher’s understanding about teaching and learning process which uses curriculum 2013 has been quite good. In assessment technique of the class has been appropriate with curriculum 2013. Some of difficulties in implementing teaching and learning process of economy subject are: Teachers get difficulties to motivate students to do everything by themselves, teachers get difficulties to improve the creativity of teaching method, teachers get lack of socialisation about curriculum 2013, and teacher’s book of economy subject is still hard to find, also another external factors. In handling these difficulties, economy teachers in Senior High School Negeri 94 Jakarta have a lot of efforts. Some of the efforts are having discussion with other economy teachers from another schools in order to improve their knowledge about curriculum 2013, using several sources and learning media from school area, utilizing school’s facility and technology which have been given by the school. Keywords: Curriculum 2013
ii
Kata Pengantar Puji dan Syukur hanya Kepada Allah SWT yang telah memberikan jalan kebenaran kepada umatnya, sehingga dalam kesempatan ini dengan mudah menyelesaikan skripsi ini, dengan judul “Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta” Shalawat beserta salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang memberikan pengajaran serta suri tauladan kepada para umatnya melalui sunnah-sunnahnya yang luar biasa sehingga menjadikan kami umat paling tinggi derajatnya dari seluruh umat di muka bumi ini. Juga kepada seluruh keluarga dan sahabat-sahabatnya yang selalu membantu perjuangan dalam menegakkan agama Islam di dunia ini. Dalam skripsi ini, pasti mengalami berbagai kesulitan khususnya pada saat menganalisis data hasil penelitian. Oleh karena itu, apa yang telah disampaikan dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun, meskipun besar harapan, skripsi ini dapat menjadi sumbangsih tersendiri yang melengkapi pustaka tentang implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi yang efektif di sekolah. Sehingga dapat bermanfaat dan nantinya memberi referensi kepada para peneliti lainnya untuk meneliti masalah tersebut lebih lanjut sesuai dengan berjalannya zaman. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proses penulisan skripsi ini tidaj akan terwujud tanpa bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kesadaran hati penulis sampaikan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada: 1. Nurlena Rifa’i, P.hD selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyan dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Drs.H. Nurochim, MM selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan dan saran, motivasi kepada penulis 4. Dr. Teuku Ramli Zakaria, MA sebagai pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran, saran dan kritik untuk membimbing penulis sehingga terselesainya tugas penulisan skripsi ini. 5. Pimpinan dan staf Perpusatakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan serta perpustakaan lainnya di Jakarta, yang telah membantu penulis dalam menyediakan buku-buku yang penulis butuhkan.
iii
6. Segenap dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta atas ilmu yang diberikan kepada penulis, semoga ilmu ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. 7. Agenes Sukasni, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 94 Jakarta, M. Hamta Isneani, SE dan Merry, S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran Ekonomi dan Jumenah, S.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum yang telah meluangkan waktu dan memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 94 Jakarta. 8. Orang tua tercinta, Bapak Syihabudin, S.Pd dan Ibu Ainasyah atas segala do’a, nasehat, kesabaran, luapan kasih sayang, pengorbanan dorongan moral maupun material, dan spiritual yang selalu diberikan kepada penulis. 9. Kakak Haninna tul Jannah, S.Pd, Rudini, dan Akhmad Khulaifi, tak lupa adik tercinta Akhmad Kamil, Akhmad Kamal, Nurkamila, Amira Syakira dan M. Rayyan selalu mewarnai hidupku dan memberikan semangat kepada penulis dalam menuntut ilmu dan mengarungi kehidupan. 10. Semua sahabat REAKSI angkatan 2010 (Ekonomi) Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Sahabat LOV (Faiza, Annisa, Sari Rahmawati, Khairina, Rizka, Marini, Rizqi Rahayu, Nina Roslina, Ayu Astuti) dan semuanya tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasi atas segala masukan, motivasi dan dukungan kalian semua. 11. Teman-teman HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Ilmu Pengetahuan Sosial. Dede, Rizka, Faisal, Litta, Ardi, Dara, Deli, Destia, Nurwahida. Dan semua yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasi atas kerjasama dan kebersamaanya selama menjadi anggota HMJ. 12. Sahabat Kostan tercinta, Haula, Maria, Nufus, Selly, Oci, Rima, Fatim, Serlin yang selalu menemani, menyemangati, dan memotivasi penulis sehingga dapat terselesaikan sesuai waktu yang diharapkan. 13. Sahabat Dekat yang tidak perna bosan menemani, menghibur dan memberikan kritik dan sarannya, Muhammad Ikhsan Nurrachaman, Hani Wijaya, Tika Listianty, Novi, Izni Nurin dan Dias Duriyatina. Terimakasi atas dukunganya. Akhirnya penulis menyerahkan semuanya kepada Allah SWT, mudah-mudahan dapat balasan yang lebih baik. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis bagi siapa yang membacanya untuk menambah ilmu pengetahuan. Amin. Jakarta, 08 November 2014
Penulis
iv
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................................
i
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... iii DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................
1
B. Identifikasi Masalahan ....................................................
5
C. Pembatasan Masalah .......................................................
5
D. Rumusan Masalah ...........................................................
5
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................
6
KAJIAN TEORI A. Kurikulum 2013 ..............................................................
7
1. Pengertian Kurikulum 2013 .......................................
7
2. Tujuan Kurikulum 2013 ..............................................
9
B. Pengertian Implementasi Kurikulum 2013 ..................... 10 1. Standar Kelulusan Kurikulum 2013............................ 11 2. Standar Isi Kurikulum 2013 ....................................... 12 3. Standar Proses Kurikulum 2013 ................................. 14 4. Standar Evaluasi Kurikulum 2013 .............................. 35 C. Mata Pelajaran Ekonomi ................................................. 43 1. Pengertian Mata Pelajaran Ekonomi .......................... 43 2. Manfaat Mata Pelajaran Ekonomi .............................. 45 D. Hasil Penelitian yang Relavan ........................................ 46 E. Sinopsis ........................................................................... 47
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 49 B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................ 49 C. Metode Penelitian ................................................................. 50
v
D. Prosedur Pengumpulan Data ................................................. 51 E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................ 52 F. Instrumen Penelitian.............................................................. 53 G. Teknik Pengolahan dan Analisa Data ................................... 54
BAB IV
HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM ......................................................... 57 1. Sejarah Singkat SMA Negeri 94 Jakarta ......................... 57 2. Visi dan Misi SMA Negri 94 Jakarta .............................. 57 3. Letak Geografis SMA Negeri 94 Jakarta......................... 58 4. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 94 Jakarta ................ 58 5. Ekstrakulikuler SMA Negeri 94 Jakarta .......................... 61 6. Keadaan Siswa SMA Negeri 94 Jakarta .......................... 61 7. Keadaan Guru SMA Negeri 94 Jakarta ........................... 62 B. DESKRIPSI DATA .............................................................. 63 C. HASIL PENELITIAN ........................................................... 63 1. Impelentasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta ............................................... 64 2. Standar Kelulusan Kurikulum 2013 ................................ 65 3. Standar Isi Kurikulum 2013............................................. 67 4. Standar Proses Kurikulum 2013 ...................................... 71 5. Standar Penilaian Kurikulum 2013.................................. 74 6. Kesiapan Guru Mata Pelajaran Ekonomi Dalam Kurikulum 2013 ................................................................................. 76 7. Hambatan Guru Mata Pelajaran Ekonomi Dalam Kurikulum 2013 ................................................................................. 78 D. PEMBAHASAN ................................................................... 80 1. Impelentasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta ............................................... 80 2. Kesiapan Guru Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta Dalam Kurikulum 2013 ....................................... 81
vi
3. Hambatan Guru Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta Dalam Kurikulum 2013 .................................. 83
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................... 84 B. Saran ..................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 86 LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
vii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1
Standar Kompetensi Lulusan SMA................................................ 11
Tabel 2.2
Muatan Ekonomi Untuk Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial pada SMA/MA/SMALB/ Paket C ................................................. 13
Tabel 2.3
Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI-1) dan Sikap Sosial (KI-2) Sekolah Menengah Atas ............................................................... 27
Tabel 2.4
Daftar Deskripsi Indikator.............................................................. 28
Tabel 2.5
Kompetensi Inti Pengetahuan (KI-3) Sekolah Menengah Atas ..... 31
Tabel 2.6
Kompetensi Inti Keterampilan (KI-4) Sekolah Menengah Atas .... 32
Tabel 4.1
Sarana dan Prasarana SMA Negeri 94 Jakarta ............................... 54
Tabel 4.2
Nama Pembina Ektrakulikuler ....................................................... 55
Tabel 4.3
Daftar Siswa SMA Negeri 94 Jakarta pada Tahun Pelajaran 2014/2015............................................................ 55
Tabel 4.4
Data Guru SMA Negeri 94 Jakarta ................................................ 56
Tabel 4.5
Data Pegawai Non Guru SMA Negeri 94 Jakarta .......................... 56
viii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Lampiran Dokumentasi Sekolah SMA Negeri 94 Jakarta
Lampiran 2
RPP Materi Ketenagakerjaan Mata Pelajaran Ekonomi kelas X
Lampiran 2
Pedoman Wawancara
Lampiran 3
Berita Wawancara
Lampiran 4
Daaftar Penilaian Kelas XI IIS 1
Lampiran 5
Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 6
Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 7
Surat Keterangan dari SMA Negeri 94 Jakarta
Lampiran 8
Uji Referensi
Lampiran 9
Daftar Riwayat Hidup
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1
Skema Triangulasi Metode ………………. 55
Gambar 3.2
Skema Triangulasi Sumber………………. 55
x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era teknologi informasi dan komunikasi dan era reformasi khususnya di bidang pendidikan yang terus berkembang secara dinamis telah memberikan pengaruh luar biasa terhadap sistem tata nilai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni menjadi tentangan lain yang perlu diantisispasi dengan sebaik-baiknya. Pengaruh dan tantangan itu perlu disikapi secara bijak dan cerdas agar tidak menimbulkan perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dimasa yang akan datang. Hal tersebut mengisyaratkan mengenai penting dan perlunya membangun pendidikan yang bermutu untuk mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.1 Desentralisasi pendidikan digulir sejalan dengan kebijakan pemerintah, yakni otonomi daerah sehingga pusat-pusat kekuasaan dilimpahkan kota dan kabupaten untuk menembus satuan pendidikan dan sekolah dalam berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Misalnya : perubahan kurikulum dalam era otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan tidak lagi menjadi tugas orang-orang pusat, tetapi merupakan pekerjaan setiap satuan pendidikan dam sekolah secara langsung, termasuk dalam implementasinya. Oleh karena itu dalam era desentralisasi pendidikan ini, akan terjadi berbagai variasi dan jenis kurikulum pada setiap satua pendidikan di setiap sekolah, karena masing-masing mengembangkan kurikulum yang satu sama lain boleh jadi berbeda. Meskipun demikian, perbedaan ini tetap berpedoman pada Standar Nasional Pendidikan (SNP/PP. N. 19 Tahun 2005) sehingga kurikulum berbeda-beda ini pada akhirnya
1
Kreshna Aditya Pedoman Pemberian Bantuan Implementasi Kurikulum 2013, h.1http://id.scribd.com/doc/125301696/Pedoman-Pemberian-Bantuan-ImplementasiKurikulum-2013 (diakses pada 02 Juli 2014 Pukul 19.30) 1
2
akan bermuara pada visi, misi dan tujuan yang sama yang diikat oleh Standar Nasiona Pendidikan (SNP).2 Sejak tahun 2001, pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional, telah mengembangkan kurikulum berbasisi kompetensi (KBK) dan pada tahun 2006 menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pada saat ini dan pada masa yang akan datang, kurikulum dimaksud perlu terus dijaga
dan
dikembangkan dalam pengembangan kurikulum sesuai dengan perkembangan zaman dimasa. Hal demikian sangat penting dan di perlukan demi terwujudnya lulusan yang mampu bersaing tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga di tingkat nasional dan internasional. Kompetensi dimaksud, antara lain : kompetensi berkomunikasi, kompetensi berpikir kritis, kompetensi mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kompetensi menjadi warga negara yang bertanggung jawab, berkompetensi berempati dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan kompetensi hidup bermasyrakat baik pada tataran lokal, nasional maupun internasional. Banyak kalangan yang berpendapat bahwa kurikulum KTSP adalah kurikulum yang sangat memberatkan peserta didik, karena terlalu banyak materi pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik, sehingga mereka menjadi terbebani dengan segudang materi yang segera harus dituntaskan dan dikuasai.3 Keberhasilan atau kegagalan implementasi kurikulum di sekolah sangat tergantung pada guru dan kepala sekolah, karena dua figur tersebut merupakan kunci yang menentukan serta menggerakan berbagai kompenen dan dimensi sekolah yang lain. Dalam posisi tersebut, baik buruknya komponen sekolah yang lain sangat ditentukan oleh kualitas guru dan kepala sekolah. Guru yang baik harus menyusun perencanaan sebelum melaksanakan pembelajaran dikelas. Proses belajar mengajar yang baik harus didahului dengan persiapan yang baik, tanpa persiapan yang baik sulit rasanya menghasilkan pembelajaran yang baik. Oleh karena itu, sudah seharusnya guru mengajar menyusun perencanaan atau 2
E.Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (Jakarta. Bumi Aksara,2009) Cet ke 2 Hal: 1 3 Imas Kurinasih dan Berlin Sani, ImplementasiKrikulum 2013 Konsep & Penerapan (Surabaya: KataPena, 2014) h. 31
3
perangkat pembelajaran. Program atau perencanaan yang harus disusun oleh guru sebelum melakukan pembelajaran. Dilandaskan oleh cita-cita luhur untuk menyiapkan dan membangun generasi muda Indonesia yang demikian itulah, pemerintah melalui Kemdikbud, mengembangkan Kurikulum 2013 secara nasional. Pengembangan Kurikulum 2013 didesain untuk menyiapkan dan membangun generasi muda Indonesian yang beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab dalam mengawali kehidupan bangsa dan negara.4 Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematik agar pembelajan berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun untuk setiap Kompetensi Dasar (KD) yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan disatuan pendidikan. Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Dasar, Fungsi dan Tujuan, Pasal 13 dinyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang berdemokratis serta bertanggung jawab.5 Kurikulum pendidikan adalah suatu alat dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Kurikulum dalam suatu sistem pendidikan merupakan salah satu komponen terpenting karena kurikulum merupakan rancangan dari seluruh 4
Kreshna Aditya Pedoman Pemberian Bantuan Implementasi Kurikulum 2013, .http://id.scribd.com/doc/125301696/Pedoman-Pemberian-Bantuan-ImplementasiKurikulum-2013 (diakses pada 02 Juli 2014 Pukul 19.30) 5 Undang-Undang Tentang SISDIKNAS dan Peraturan Pelaksanaanya Tahun 2000-2004, (Jakarta: CV. Tamita Utama, 2003), h.7
4
kegiatan pendidikan dan sebagai alat pembina dan pengembangan siswa untuk menjadi manusia yang berilmu, bermoral dan terampil sesuai dengan fungsinya sebagai makhluk sosial. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menegaskan bahwa perubahan dan pengembangan kurikulum 2013 merupakan persoalan yang penting dan genting. Alasan perubahan kurikulum,
kurikulum pendidikan harus
disesuaikan dengan tuntutan zaman. Karena zaman berubah, maka kurikulum harus lebih berbasis pada penguatan penalaran, bukan lagi hafalan semata.6 Dalam hubunganya dengan perubahan Kurikulum, berbagai pakar dunia pendidikan menganalisis dan melihat perlunya suatu solusi yang harus diberikan dalam rangka melahirkan para peserta didik yang memiliki kompetensi. Sehingga kurikulum 2013 perlu diterapkan. Kurikulum 2013 merupakan suatu konsep kurikulum yang pada pelaksanaanya memberikan kewenangan sepenuhnya kepada
pihak
sekolah.
Yang
terpenting
sekarang
bagaimana
mengimplementasikan Kurikulum baru ini untuk mencapai kompetensi yang dimiliki oleh siswa pada jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial yang diinginkan tercapai. Untuk mencapai tujuan dan fungsi pendidikan tesrsebut, salah satu mata pelajaran yang mesti ditempuh peserta didik di Sekolah khususnya Penjurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi karena mata pelajaran tersebut adalah pelajaran inti dari penjurusan IPS. Melihat begitu pentingnya implementais kurikulum 2013 pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negri 94 Jakarta, maka penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian mengenai masalah tersebut. Atas dasar permasalahanpermasalahan di atas penulis memilih judul “Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta.”
6
Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud, Tanya jawab dan Opini Kurikulum 2013. kemdiknas.go.id/kemdikbud/depan/tanya-jawab-dan-opinikurikulum2013/ (diakses pada 02 Juli 2014 Pukul 22.30)
5
B. Identifikasi Masalah Dalam latar belakang masalah diatas, maka masalah dapat diidentifikasikan sebagai: 1. Kurikulun 2013 menjadi tolak ukur proses pembelajaran setelah mengalami perkembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan. 2. Banyaknya guru yang masih belum memahami tentang proses pembelajaran kurikulum 2013. 3. Pelajaran ekonomi pada peminatan ilmu pengetahuan sosial menjadi penting sebagai acuan dalam proses pembelajaran kurikulum 2013. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan fokus penelitian di atas, ruang lingkup masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 1. Implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi. 2. Kesiapan guru dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi. 3. Hambatan dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi. D. Perumusan Masalah Sesuai dengan pembatasan masalah diatas, untuk lebih mempertajam masalah, maka merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta? 2. Bagaimana kesiapan guru dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta? 3. Bagaimana hambatan dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta?
6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah: a. Memperoleh kebenaran empiris tentang implementasi kurikulun 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta. b. Memperoleh kebenaran empiris tentang kesiapan guru dalam implemntasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta. c. Memperoleh kebenaran empiris tentang hambatan dalam implemntasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta. 2. Manfaat Penelitian dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta agar bisa dijadikan bahan referensi dalam perkuliahan atau penelitian. b. Bagi peneliti, peneliti jadi mengetahui implementasi Kurikulum 2013 yang dilakukan oleh guru mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta. c. Bagi guru, khususnya guru Sekolah Menengah Atas pada mata pelajaran ekonomi membantu dalam memahami tentang implementasi kurikulum 2013 sehingga mampu dalam menerapkan proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013. d. Bagi institusi, khususnya bagi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) agar dapat memberikan solusi dari hambatan-hambatan yang dihadapi dalam penerapan atau pelaksanaan kurikulum 2013. e. Bagi para pembaca, agar dapat mengetahui hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang implemntasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta, sehingga dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
BAB II KAJIAN TEORI A. Kurikulum 2013 1. Pengertian Kurikulum 2013 Secara etimologis, istilah kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya pelari dan curere yang berarti tempat berpacu . Istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga, terutama dalam bidang atlit pada zaman Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa Prancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari garis start sampai dengan garis finish untuk memperoleh medali atau penghargaan. Jarak yang harus ditempuh tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat di dalamnya. Curriculum is the entire school program and all the people involved in it. Program tersebut berisi mata pelajaran- mata pelajaran (courses) yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam waktu tertentu, seperti SD/MI (enam tahun), SMP/MTs (tiga tahun), SMA/SMK/MA (tiga tahun) dan seterusnya. Dengan demikian, secara terminologi istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik di sekolah untuk memperoleh ijazah. 1 Kurikulum itu selalu dimanis dan senantiasa di pengaruhi oleh perubahanperubahan dalam faktor-faktor yang mendasarinya. Tujuan pendidikan dapat berubah secara fundamental, bila suatu Negara beralih dari Negara yang dijajah menjadi Negara yang merdeka. Dengan sendirinya kurikulum pun harus mengalami perubahan yang menyeluruh. Perubahan kurikulum mengenai perubahan dasar-dasarnya, baik mengenai tujuan maupun alat-alat atau cara-cara untuk mencapai tujuan itu. Mengubah kurikulum sering berarti turut mengubah manusia, yaitu guru, Pembina 1
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), hal. 2
7
8
pendidikan dan mereka-mereka yang mengasuh pendidikan. Itu sebab perubahan kurikulum dianggap sebagai perubahan sosial, suatu social change. Perubahan kurikulum, juga disebut pembaharuan atau inovasi kurikulum, tentu saja dimaksud untuk mencapai perbaikan, sekalipun perubahan itu tidak dengan sendirinya membawa perbaikan. Menurut Wina Sanjaya mengutip pernyataan Saylon Alexander dan Lewis mengatakan “bahwa pengertian kurikulum sebagai jumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik, merupakan konsep kurikulum yang sampai saat ini banyak mewarnai teori-teori dan praktik pendidikan”.2 Dan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasioanl dikatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Yang dimaksud dengan isi dan bahan pelajaran itu sendiri adalah susunan dan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.3 Berdasarkan pengertian tentang kurikulum diatas, dapat di simpulkan bahwa kurikulum itu tidak hanya sebatas pada jumlah mata pelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik saja, tetapi juga mencakup berbagai aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh seorang pendidik dalam rangka mempengaruhi anak didik tersebut didalam belajar untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Aktifitas tersebut dapat dilakukan di dalam maupun diluar kelas yang tentunya termasuk di dalamnya kegiatan belajar mengajar dan bagaimana mengatur strategi dalam proses pembelajaran. Kurikulum juga bisa dijadikan sebagai acuan dan dasar pijakan baik bagi tenaga pendidik, tenaga administrasi, kepala sekolah, siswa dan pihak-pihak yang terkait lainnya untuk dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
2
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta; Kencana Prenada Media Grup,2008), hal. 4 3 Ibid, hal. 8
9
Sedangkan kurikulum 2013 menurut Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh mengatakan bahwa kurikulum 2013 ini lebih ditekankan adalah
kompetensi
dengan
pemikiran
kompetensi
berbasis
sikap,
keterampilan, dan pengetahuan. Adapun ciri Kurikulum 2013 yang paling mendasar adalah: a. Menuntut kemampuan guru dalam berpengetahuan dan mencari tahu pengetahuan sebanyak-banyaknya karena siswa zaman sekarang telah mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi dan informasi. b. Siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada lingkungan,
kemampuan
interpersonal,
antarpersonal,
maupun
memiliki kemampuan berpikir kritis. c. Memiliki tujuan agar terbentuknya generasi produktif, kreatif, inovatif dan afektif. d. Khusus untuk tingkat SD, pendekatan tematik integrative member kesempatan siswa untuk mengenal dan memahami suatu tema dalam berbagai mata pelajaran. e. Pelajaran IPA dan IPS diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.4
2. Tujuan Kurikulum 2013 Tujuan Kurikulum 2013 adalah untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.5
4
Imas Kurinasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan (Surabaya: KataPena, 2014) h. 22 5 Tujuan Kurikulum 2013, http://samparona.blogspot.com/2013/10/karakteristik-dantujuan-kurikulum-2013.html (diakses pada 07 Agusutus 2014 Pukul 20.22).
10
B. Pengertian Implementasi Kurikulum 2013 Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Dalam Oxford Advance Learner’s Dictionary dikemukakan bahwa implementasi adalah “put something into effect” (penerapan sesuatu yang memberikan efek atau dampak).6 Jadi dapat didefinisikan implementasi kurikulum 2013 adalah suatu proses penerapan ide, konsep dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktifitas pembelajaran sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Menurut Kunandar sebagaimana dikutip Mulyasa, Miller dan Seller mengatakan bahwa “Pelaksanaan atau Implementasi Kurikulum merupakan suatu proses penerapan konsep, ide, program, atau tatanan Kurikulum ke dalam praktek pembelajaran atau aktivitas baru sehingga terjadi perubahan pada sekelompok orang yang diharapkan untuk berubah”.7 Dari uraian di atas bahwa implementasi kurikulum adalah operasional konsep kurikulum yang masih bersifat potensial (tertulis) menjadi aktual dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, keberhasilan pelaksanaan di sekolah sangat ditentukan oleh guru, karena bagaimanapun baiknya saran dan prasarana pendidikan apabila guru tidak melaksanakan tugas dengan baik, maka hasil dari pelaksanaan kurikulum pembelajaran tidak akan memuaskan. Ada terdapat standar yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 diantaranya adalah:
6
E.Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (Jakarta. Bumi Aksara,2009) Cet ke 2 Hal: 178 7 Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP dan persiapan menghadapi Sertifikasi Guru (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 233
11
1. Standar Lulusan Kurikulum 2013 Peraturan Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencangkup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Tujuan standar kompetendi lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolahan dan standar pembiayaan.
Standar Kompetensi Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/ Paket C Tabel 2.1 Standar Kompetensi Lulusan SMA Dimensi Sikap
Kualifikasi Kemampuan Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan
sosial
dan
alam
serta
dalam
menempatkan dari sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindakan yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan kongkret sebagai
12
pengembangan diri yang dipelajari di sekolah secara mandiri. 8
2. Standar Isi Kurikulum 2013 Peraturan Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Standar Isi disesuaikan dengan subtansi tujuan pendidikan nasional dalam doamin sikap spritual dan sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan. Oleh karena itu, standar isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada standar Kompetensi Lulusan, yakni, sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Karakteristik, kesesuaian, kecangkupan, keluluasaan, dan kedalaman materi ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta proses pemerolehan kompetensi tersebut. Ketiga kompetensi tersebut memiliki proses pemerolehan yang berbeda.
Sikap
dibentuk
melalui
aktivitas-aktivitas:
menerima,
menjalankan, menghargai, mengahatim dan mengamalkan. Pengetahuan dimilki melalui aktivitas-aktivitas: mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karateristik komptensi beserta perbedaan proses pemerolehannya memperngaruhi Standar Isi. Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik yang harus dipenuhi atau dicapai pada suatu satuan pendidikan dalam jenjang dan jenis pendidikan tertentu dirumuskan dalam standar isi untuk setiap mata pelajaran. Tingkat Kompetensi dan ruang lingkup materi diterapkan untuk setiap muatan sebagaimana diatur dalam Pasal 77I ayat (1), Pasal 77C ayat (1), dan Pasal 77K ayat (2), ayat (4) dan ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor
8
Kunandar, op. cit., h. 59
13
32 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan sebagai berikut:
Tabel 2.2 Muatan Ekonomi Untuk Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial pada SMA/MA/SMALB/ Paket C Tingkat Kompe tensi
Tingkat Kelas
5
X-XI
Kompetensi
Ruang Lingkup Materi
a. Mensyukuri atas sumber daya, pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa dengan cara menhayati dan memiliki perilaku juju, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani, dan peduli. b. Memahami dan menyajikan konsep ilmu ekonomi, prinsip ekonomi, permasalahan ekonomi, peran pelaku kegiatan ekonomi, serta pasar dan terbentuknya harga pasar. c. Memahami dan menyajikan peran bank, lembaga keuangan bukan bank, bank sentral, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta menyimulasikan sistem pembayaran dan alat pembayaran. d. Memahami dan menerapkan konsep manajeman, koperasi dan pengelolahan koperasi. e. Memahami dan menyajikan konsep pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi.
1) Konsep dasar ilmu ekonomi. 2) Prinsip ekonomi. 3) Permasalahan ekonomi. 4) Pelaku ekonomi. 5) Pasar uang dan pasar modal. 6) Pengelolahan koperasi. 7) Pembangunan ekonomi. 8) Ketenagakerjaan. 9) Pendapatan nasional. 10) APBN. 11) APBD. 12) Pajak. 13) Inflasi. 14) Kebijakan moneter dan fiskal. 15) Perdagangan internasional. 16) Kerjasama ekonomi internasional.
14
f. Menganalisi dan menyajikan hasil analisis ketenagakerjaan, pendapatan nasional, APBN, dan APBD, serta peran, fungsi dan manfaat pembangunan. g. Menganalisis dan menyajikan perhitungan indeks harga dan inflasi, serta kebijakan moneter dan fiskal. h. Menganalisis dan mengevaluasi peran pelaku ekonomi dan pasae modal dalam sistem perekonomian Indonesia. i. Memahami konsep dan mengevaluasi kebijakan perdagangan internasional dan kerjasama ekonomi internasional. 3. Standar Proses Kurikulum 2013 Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah. Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan
kemandirian
sesuai
dengan
bakat,
minat,
dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. 1. Perencanaan Pembelajaran Pencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada standar isi.
Perencanaan
pembelajaran
meliputi
penyusunan
rencana
15
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat
penilaian
pembelajaran,
dan
skenario
pembelajaran.
Penyusunan Silabusdan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Pembelajaraan pada hakekatnya adalah sebuah proses komunikasi transaksional antara guru dan siswa dimana proses tersebut bersifat timbal balik, proses transaksional juga terjadi antara siswa dengan siswa. Komunikasi transaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat diterima, dipahami dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelajaran. Menurut Asep Herry Hermawan mengutip pernyataan Oemar Hamalik mengemukakan bahwa “pembelajaran adalah prosedur dan metode yang ditempuh oleh pengajar untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar secara aktif dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran”. Dan
menurut Muhammad
Surya menjelaskan bahwa “pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya”.9 Menurut Jihad dan Haris bahwa “pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu belajar tertuju kepada apa yang dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran”.10 Dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah penekanannya pada kegiatan belajar siswa yang telah dirancang oleh guru melalui usaha yang terencana melalui prosedur atau metode tertentu agar terjadi proses perubahan perilaku secara komprehensif, yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah perlunya komunikasi timbal balik 9
Asep Herry Hermawan, Asra dan Laksmi Dewi. Belajar&Pembelajaran Sekolah Dasar (Bandung: UPI Press, 2007) Cet 2. h.3 10 Sofan Amri. Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 ( Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2013) h. 142
16
(transaksional) antara guru dan siswa, siswa dengan siswa baik itu secara langsung maupun tidak langsung atau melalui media. Ada beberapa langkah yang penting yang harus dilakukan untuk menyusun bahan ajar yang dapat memenuhi maksud dari kurikulum 2013, di antaranya: a. Membaca dan menganalisis KD dari berbagai KI satu tahun. b. Menganalisis
materi
yang
telah
disampaikan
sehingga
mengetahui seberapa tinggi tingkat pemahaman siswa pada bulan tersebut. Hal ini bisa dilakukan, misalnya 2x16 pekan efektif = 32. Kemudian juga dengan membuat rangkaian KD dari KI 1,2,3 dan 4. c. Melakukan pemetaan dan kemudian menyusun urutan bahan ajar dengan sistematika yang benar, seperti: 1) Pendahuluan. 2) Mengamati kasus atau testimoni perilaku materi tertentu. 3) Mendorong pertanyaan apa, mengapa, bagaimana. 4) Menggali informasi (meminta siswa membaca pengetahuan tentang materi atau bahan ajar tertentu). 5) Menalar atau mendiskusikan tentang apa bedanya, fungsinya, dampaknya dan lain sebagainya dari materi yang ada. 6) Menyajikan cerita. 7) Merefleksi. 8) Merenungkan. 9) Mengomentari kasus (penerimaan dan penghargaan). 10) Ayo bertindak (mencoba mambuat). 11) Mempraktikan prilaku (rencana aksi) di rumah, di sekolah, di masyarakat, di negara. 12) Penutup. 13) Merangkum atau membuat peta konsep. 14) Penilaian pencapaian pengetahuan.
17
15) Tugas membuat portofolio (laporan tertulis). 11 Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan. Namun yang lebih utama adalah perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran.12 Dengan demikian, Perencanaan berkaiatan dengan penentuan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mendahului pelaksanaan mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan kemana harus pergi dan mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif dan efisien.13 Menurut Hani Handoko, Semua kegiatan Perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap berikut ini yaitu Tahap 1: Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan, Tahap 2: Merumuskan keadaan saat ini, tahap 3: mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan dan Tahap 4: mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.14 Persiapan atau perencanaan pembelajaran merupakan konsep kegiatan yang akan dilakukan oleh guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar agar pembelajaran yang akan dilakukan dapat terencana dan tercapai oleh anak didiknya. Menurut E. Mulyasa untuk kepentingan jalan persiapan mengajar maka harus mencakup pada 3 kegiatan yaitu identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar dan penyusunan program pembelajaran.15 Identifikasi kebutuhan, kebutuhan merupakan kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan kondisi yang sebenarnya atau sesuatu yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini guru melibatkan 11
Imas Kurinasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan, (Surabaya: KataPena, 2014), h. 155-156 12 Adul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset, 2005),h. 15 13 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), Cet 1, H.2 14 Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 1995), Edisi 2, h.79 15 E. Mulyasa, KTSP Suatu Panduan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006), h.213
18
peserta didik untuk mengenali, menyatakan dan merumuskan kebutuhan belajar, sumber-sumber yang tersedia dan hambatan yang mungkin dihadapi dalam kegiatan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar. Dalam persiapan mengajar harus jelas kompetensi dasar yang akan dikuasai peserta didik, apa yang harus dilakukan, apa yang harus dipelajari, bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana guru mengetahui bahwa peserta didik telah menguasai kompetensi tertentu. Persiapan mengajar pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan. Dengan demikian, persiapan mengajar merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, terutama berkaitan dengan pembentukan kompetensi. Adapun perangkat utama yang harus disiapkan oleh guru adalah: a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan pegangan bagi
guru
dalam
melaksanakan
pembelajaran
baik
dikelas,
laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap kompetensi inti. Rencana pembelajaran ini merupakan realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan dalam silabus. Komponen rencana pembelajaran meliputi : 1) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan. 2) Identitas mata pelajaran atau tema/subtema. 3) Kelas/semester. 4) Materi pokok. 5) Kompetensi inti yang ditetapkan dari silabus yang terdiri dari KI-1 pada sikap spritual, KI-2 Pada sikap sosial, KI-3 pada pengetahuan dan KI-4 pada keterampilan. 6) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi inti. 7) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
19
diukur, yang mencangkup dari kompetensi inti pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 8) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relavan, ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator kompetensi. 9) Metode
pembelajaran,
digunakan
oleh
pendidik
untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik
mencapai
KD
yang
disesuaikan
dengan
karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai. 10) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran. 11) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relavan. 12) Langka-langka
pembelajaran
dilakukan
melalui
tahapan
pendahuluan inti, dan penutup. 13) Penilaian hasil pembelajaran.16
b. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional yang ditargetkan/dicapai dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi inti. Apabila rumusan kompetensi inti sudah operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam rumusan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tutunan atau beberapa tujuan. c. Mempersiapkan Sarana dan Prasarana Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap 16
kelancaran
proses
pembelajaran,
misalnya
media
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada) hal.6
20
pembelajaran, alat-alat pembelajaran, perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran, misalnya, jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil, dan lain sebagainya. Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu guru dalam penyelenggaraan proses pembelajaran. Dengan demikian saran dan prasarana merupakan komponen
penting
yang
dapat
mempengaruhi
proses
pembelajaran.17 d. Memilih Metode yang Sesuai. Metode adalah merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi. 18
Seorang guru yang baik tentunya tidak akan melupakan
kemampuan teknis keguruan yang merupakan kunci keberhasilan profesinya sebagai seorang guru, kemampuan untuk mengelola proses pembelajaran dalam praktek yang sesungguhnya. Seorang guru ekonomi harus memilih metode yang tepat dalam ideal dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik). Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam proses
pembelajaran
meliputi
menggali
informasi
melalui
pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta. Pendekatan saintifik
dalam pembelajaran disajikan
sebagai
berikut:
17
4. h.200
18
Wina sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran ( Jakarta: Prenada Media Grup, 2008) cet
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011) h. 19
21
1) Mengamati (observasi) Metode mengamati
mengutamakan
kebermaknaan
proses pembelajaran (meaningfull learning). Kegiatan mengamati dalam pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 tentang, hendaklah guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. melakukan
Guru
memfasilitasi
pengamatan,
peserta
melatih
didik
mereka
untuk untuk
memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian dan mencari informasi. 2) Menanya Dalam
kegiatan
mengamati,
guru
membuka
kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan. Kegiatan menanya
dalam
kegiatan
pembelajaran
sebagaimana
disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
22
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. 3) Mengumpulkan Informasi Kegiatan mengumpulkan informasi merupakan tindak lanjut dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan
dengan
menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku
yang lebih banyak, memperhatikan
fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi. Dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun
2013,
aktivitas
mengumpulkan
informasi
dilakukan melalui eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas wawancara dengan nara sumber dan sebagainya. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi,
menerapkan
kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. 4) Mengasosiasikan/Mengolah Informasi/Menalar Kegiatan mengasosiasi atau mengolah informasi atau menalar
dalam
kegiatan
pembelajaran
sebagaimana
disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang
23
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. 5) Menarik kesimpulan Kegiatan menyimpulkan dalam pembelajaran dengan pendekatan kegiatan
saintifik mengolah
merupakan data
atau
kelanjutan informasi.
dari Setelah
menemukan keterkaitan antar informasi dan menemukan berbagai pola dari keterkaitan tersebut, selanjutnya secara bersama-sama dalam satu kesatuan kelompok atau secara individual membuat kesimpulan. 6) Mengkomunikasikan
Pada pendekatan scientific guru diharapkan memberi kesempatan
kepada
peserta
didik
untuk
mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut. Kegiatan “mengkomunikasikan” dalam kegiatan pembelajaran
sebagaimana
Permendikbud
Nomor
81a
disampaikan Tahun
2013
dalam adalah
menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. 19 e. Penataan Tempat Belajar Tempat belajar seperti ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam proses pembelajaran kurikulum 2013. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya ditampilkan untuk memenuhi ruang kelas. Selain itu, hasil pekerjaan yang 19
Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013, http://ruangkreasikita.blogspot.com/2014 /03/kurikulum-2013-langkah-langkah-umum.html (diakses pada 12 Agusutus 2014 Pukul 14.00)
24
ditampilkan diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih baik dan dapat menimbulkan inspirasi bagi siswa lain. Tampilan dapat berupa gambar, peta, diagram, puisi, dan lain sebaginya. Ruang kelas yang penuh dengan hasil karya siswa harus ditata dengan baik, sehingga dapat membantu guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) sehingga rujukan dalam membahas suatu masalah. 2. Kegiatan Pembelajaran Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dalam pengelolahan kelas guru memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik sesuai dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran. b. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik. c. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas, dan mudah dimengerti oleh peserta didik. d. Guru menyesuaikan meteri pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik. e. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. f. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respon dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. g. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. h. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi. i. Pada setiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata pelajaran.
25
j. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.20 Dalam
pelaksanaan
pembelajaran
harus
mengacu
pada
Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah terdapat tiga kegiatan pokok yang secara umum dibagikan kedalam tiga tahap kegiatan yaitu: kegiatan pendahuluan pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran dan kegiatan akhir pembelajaran/penutup. Ketiga kegiatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut21: a. Kegiatan Pendahuluan Pembelajaran Kegiatan pendahuluan pembelajaran dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa memfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sifat dari kegiatan pembukaan adalah kegiatan untuk pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan. Keberhasilan
proses
pembelajaran
di
antaranya
sangat
dipengaruhi oleh kegiatan pendahuluan pembelajaran. Fungsi kegiatan pendahuluan pembelajaran adalah untuk menciptakan awal pembelajaran yang efektif agar siswa siap secara penuh dalam mengikuti kegiatan inti pembelajaran. Dengan waktu yang relatif singkat guru harus dapat melaksankan kegiatan-kegiatan yang menunjang terhadap terbentuknya kondisi awal belajar siswa yang efektif. Dalam kegiatan pendahuluan, guru: 1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.
20
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada) hal.8 21 Ibid., h. 9
26
2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari. 3) Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk memperlajari suatu materi dan menjelaskan permasalahan atau tugas.
b. Kegiatan Inti Dalam Pembelajaran Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembanagn fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karateristik peserta didik dan mata pelajaran, yang meliputi proses observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi. Dalam setiap kegiatan guru hasrus memperhatikan kompetensi yang terkait dengan sikap seperti jujur, teliti, kerjasama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP. Kompetensi inti dalam kegiatan inti dalam pembelajaran kurikulum 2013 meliputi: 1. Sikap (KI-1 dan KI-2) Kurikulum 2013
membagi kompetensi sikap menjadi dua,
yaitu sikap spiritual yang mengacu pada Kompetensi Inti 1 (KI-1) terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan sikap sosial yang mengacu pada Kompetensi Inti 2 (KI-2) berkaitan dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
27
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam.22 Uraian dari kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial dalam kurikulum 2013. Tabel 2.3 Kompetensi Inti Sikap Spriritual (KI-1) dan Sikap Sosial (KI-2) Sekolah Menengah Atas
Kompetensi inti kelas X
Kompetensi inti kelas XI
1. Menghayati dan
1. Menghayati dan
Kompetensi inti kelas XII 1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
mengamalkan ajaran
mengamalkan ajaran
agama yang
agama yang
agama yang
dianutnya
dianutnya.
dianutnya.
2. Menghayati dan
2. Menghayati dan
2. Menghayati dan
mengamalkan
mengamalkan
mengamalkan
perilaku jujur,
perilaku jujur,
perilaku jujur,
disiplin, tanggung
disiplin, tanggung
disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong
jawab, peduli (gotong
jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama,
royong, kerjasama,
royong, kerjasama,
toleran, damai),
toleran, damai),
toleran, damai),
santun, responsif dan
santun, responsif dan
santun, responsif, dan
pro aktif dan
pro aktif dan
pro aktif dan
menunjukan sikap
menunjukan sikap
menunjukan sikap
sebagai bagian dari
sebagai bagian dari
sebagai bagian dari
solusi atas berbagai
solusi atas berbagai
soslusi atas berbagai
permasalahan dalam
permasalahan dalam
permasalahan dalam
berinteraksi secara
berinteraksi secara
berinteraksi secara
efektif dengan
efektif dengan
efekrif dengan
22
Direktur Jendral Pendidikan Dasar, Sistem Penilaian Kurikulum 2013, (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan., 2013), h.6
28
lingkungan sosial dan
lingkungan sosial dan
lingkungan sosial dan
alam serta dalam
alam serta dalam
alam serta dalam
menempatkan diri
menempatkan diri
menempatkan diri
sebagai cerminan
sebagai cerminan
sebagai cerminan
bangsa dalam
bangsa dalam
bangsa dalam
pergaulan dunia.
pergaulan dunia.
pergaulan dunia.23
Deskripsi beberapa contoh indikator dari sikap-sikap yang terdapat dalam KI-1 dan KI-2 Tabel 2.4 Daftar Deskripsi Indikator Sikap dan pengertian Sikap spritual KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut.
Contoh indikator a) Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu. b) Menjalankan ibadah tepat waktu. c) Memberikan salam pada saat awal dan akhir persentasi sesuai agama yang dianut. d) Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa. e) Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu. f) Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau melakukan usaha.
23
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada) hal.103
29
g) Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah, tempat tinggal, sekolah dan masyarakat. h) Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. i) Menghormati orang lain menajalankan ibadah sesuai dengan agamanya. Sikap sosial KI-2 1. Jujur Adalah perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
a) Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan. b) Tidak memngambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber. c) Mengungkapkan perasaan apa adanya. d) Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki.
2. Disiplin Adalah tidakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan 3. Tanggung jawab
a) Datang tepat waktu. b) Patuh pada tata tertib atau aturan bersama sekolah. c) Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan. a) Melaksanakan tugas individu dengan baik.
Adalah sikap dan perilaku
b) Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan.
seseorang untuk
c) Tidak meyalahkan/menuduh orang lain tanpa
melaksanakan tugas dan
bukti yang akurat.
kewajiban, yang seharusnya
d) Mengembalikan barang pinjaman.
dilakukan, terhadap diri
e) Menepati janji
sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
30
4. Toleransi Adalah sikap dan tindakan yang menghargai keberagamaan latar
a) Tidak menggangu teman yang berbeda pendapat. b) Menerima kesepakatan meskipun berbeda pendapatnya.
belakang, pandangan, dan
c) Dapat memaafkan kesalahan orang lain.
keyakinan.
d) Mampu dan mau berkerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan. e) Tidak memaksakan pendapat atau keyakinan diri pada orang lain.
5. Santun
a) Menghormati orang lain yang lebih tua.
Adalah sikap baik dalam
b) Tidak berkatakata kotor, kasar dan takabur.
pergaulan baik dalam
c) Tidak meludah di sembarang tempat.
berbahasa maupun
d) Tidak meyelah pembicaraan pada waktu yang
bertingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif, artinya yang dianggap baik/santun pada tempat
tidak tepat. e) Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain. f) Bersikap 3S (salam, senyum, sapa).
dan waktu tertentu bisa berbeda pada tempat dan waktu yang lain. 6. Percaya diri Adalah kondisi mental atau
a) Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu.
psikologis seseorang yang
b) Mempu membuat keputusan dengan cepat.
memberikan keyakinan kuat
c) Tidak mudah putus asa.
untuk berbuat atau
d) Tidak canggung dalam bertindak.
31
bertindak
e) Berani persentasi di depan kelas. f) Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.24
2. Pengetahuan (KI-3) Pengetahuan yang mengacu pada Kompetensi Inti 3 (KI-3), pengetahuan
yang
dimiliki
melalui
aktivitas
mengetahui,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteristik aktifitas belajar dalam aspek pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam aspek keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan saintifik sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis penelitian (inquiry learning). Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun
kelompok,
disarankan
menggunakan
pendekatan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).25 Tabel 2.5 Kompetensi Inti Pengetahuan (KI 3) Kelas X, XI, dan XII Sekolah Menengah Atas Kompetensi inti kelas X
Kompetensi inti kelas XI
Kompetensi inti kelas XII
3. Memahami,
3. Memahami,
3. Memahami,
menerapkan, menganalisis
menerapkan, menganalisis
menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual,
pengetahuan faktual,
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural
konseptual, prosedural
konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin
berdasarkan rasa ingin
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
tahunya tentang ilmu
tahunya tentang ilmu
24
Direktur Jendral Pendidikan Dasar, op. cit., h.8 Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada) hal.9 25
32
pengetahuan, teknologi,
pengetahuan, teknologi,
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya dan
seni, budaya dan
seni, budaya dan
humaniora dengan
humaniora dengan
humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
wawasan kemanusiaan,
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan
kebangsaan, kenegaraan
kebangsaan, kenegaraan
dan peradaban terkait
dan peradaban terkait
dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan
penyebab fenomena dan
penyebab fenomena dan
kejadian serta menerapkan
kejadian serta menerapkan
kejadian serta menerapkan
pengetahuan prosedural
pengetahuan prosedural
pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang
pada bidang kajian yang
pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan
spesifik sesuai dengan
spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
bakat dan minatnya untuk
bakat dan minatnya untuk
memecakan masalah.
memecakan masalah.
memecakan masalah.26
3. Keterampilan (KI 4) Keterampilan
diperoleh
melalui
kegiatan
mengamati,
menanya, mencoba, menalar, menyaji dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dan keterampilan harus mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modul belajar
berbasis
penyingkapan/penelitian
(discovery/inquiry
learning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning)27.
26 27
Ibid., h. 161 Ibid.,h. 10
33
Tabel 2.6 Kompetensi Inti Keterampilan (KI 4) Kelas X, XI, dan XII Sekolah Menengah Atas Kompetensi inti kelas X
Kompetensi inti kelas XI
Kompetensi inti kelas XII
4. Mengelolah, menalar 4. Mengelolah, menalar 4. Mengelolah, menalar dan
menyajikan
dalam dan
menyajikan
dalam dan
menyajikan
dalam
ranah konkret dan ranah ranah konkret dan ranah ranah konkret dan ranah abstrak
terkait
dengan abstrak
terkait
dengan abstrak
terkait
dengan
pengembangan dari yang pengembangan dari yang pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah dipelajarinya di sekolah dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu secara mandiri bertindak secara mandiri bertindak menggunakan
metode secara efektif dan kreatif secara efektif dan kreatif
sesuai kaidah keilmuan.
serta
mampu serta
mampu
menggunakan
metode menggunakan
metode
sesuai kaidah keilmuan.
sesuai kaidah keilmuan.28
Kegiatan inti dalam pembelajaran harus direncanakan oleh guru berdasarkan pada kurikulum yang berlaku dengan memprioritaskan pada aktivitas siswa yang dibimbing secara efektif oleh guru. Langkah-langkah kegiatan inti dalam pembelajaran meliputi: a) Memberikan tujuan/topik pelajaran yang akan dibahas. b) Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang harus ditempuh siswa. c) Membahas/menyajikan materi pelajaran.29
28
Ibid., h.253 Sofa, Prosedur umum pembelajaran. Diakses dari http://massofa.wordpreess.com pada 12 juni 2011 29
34
c. Kegiatan Akhir dan Tindak Lanjut Pembelajaran Kegiatan
akhir
dan
tindakan
lanjut
pembelajaran
harus
direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis, efektif, efisien dan fleksibel. Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevalusai: 1. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama mengemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung. 2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. Umpan balik adalah respon/reaksi guru terhadap perilaku siswa. Apa yang dilakukan guru ketikan siswa bertanya, ketika siswa berpendapat, ketika siswa mengajukan hasil kerja, ketika siswa membuat kesalahan. 3. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok. 4. Menginformasikan
rencana
kegiatan
pembelajaran
untuk
pertemuan berikutnya30. Dari sini dapat dipahami bahwa kegiatan akhir dalam pembelajaran tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk menutup pembelajaran, tetapi juga sebagai kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik dan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut harus ditempuh berdasarkan pada proses hasil belajar peserta didik. Waktu yang tersedia untuk kegiatan inti relatif singkat, oleh karena itu guru mengatur dan memanfaatkan waktu seefisien mungkin.
30
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada) hal.10
35
4. STANDAR EVALUASI KURIKULUM 2013 Tugas guru dalam melakukan evaluasi adalah membantu siswa dalam mencapai tujuan umum dari pendidikan yang telah ditetapkan. Agar tercapai tujuan pendidikan yang dimaksud, seorang guru perlu bertidak secara aktif dalam membantu setiap langka dalam proses pembelajaran. Tindakan aktif tersebut sebaiknya merupakan merupakan tindakan profesional yang dilakukan oleh seorang guru agar dikatakan bermakna apabila hasil akhirnya berorientasi pada tujuan pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas.31 Penilaian merupakan komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Upaya meningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas sistem penilaianya. Keduanya saling terkait, sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang baik. Kualitas pembelajaran ini dapat dilihat dari hasil penilaiannya. Selanjtnya sistem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untuk menentukan strategi mengajar yang baik dan memotivasi peserta didik untuk belajar yang lebih baik. Oleh karna itu, dalam upaya peningkatkan kualitas pendidikan diperlukan perbaikan sistem penilaian yang diterapkan. 32 Hubungan evaluasi terhadap kurikulum dan bahan pelajaran adalah sebuah hubungan yang saling berkaitan. Jika materi pelajaran sudah relavan dengan tujuan pembelajaran yang tercantum dalam kurikulum, makan evaluasi yang berhubungan dengan materi akan secara otomatis berhubungan dengan kurikulum. Namun jika materi pelajaran tidak relavan dengan kurikulum, maka test yang dibuat berdasarkan materi tidak akan mendukung tujuan kurikulum. Penilaian hasil belajar sangat terkait dengan tujuan yang ingin dicapai
31
dalam
proses
pembelajaran.
Pada
umumnya
tujuan
M. Sukardi. Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT Bumi Aksara,2011), Cet 5. h.17 Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, (Bandung: CV Wacana Prima,
32
2009), h.6
36
pembelajaran mengikuti pengklasifikasikan hasil belajar yaitu kognitif, afektif maupun piskomotorik. a. Manfaat penelitian hasil belajar Manfaat penelitaian hasil belajar yang dilakukan guru adalah: 1) Mengetahui tingkat pencapaian kompetensi selama dan setelah proses pembelajaran berlangsung. Artinya, dengan melakukan penelitian maka kemajuan hasil belajar peserta didik selama dan setelah proses pembelajaran dapat diketahui. 2) Memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi. Artinya, dengan melakukan penilaian, maka dapat diperoleh informasi berkaitan dengan materi yang belum dikuasai peserta didik dan materi yang sudah dikuasai peserta didik. 3) Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Artinya, dengan melakukan penilaian, maka dapat mengetahui perkembangan hasil belajar dan sekaligus kesulitan yang dialami peserta didik, sehingga dapat dilakukan program tindak lanjut melalui pengayaan atau remedial. 4) Umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan. Artinya, dengan melakukan penilaian, maka guru dapat melakukan evaluasi dari terhadap keberhasilan pembelajaran yang dilakukan. 5) Memberikan pilihan alternatif penilaian kepada guru. Artinya, dengan melakukan penilaian, maka guru dapat mengidentifikasi dan menganalisis terhadap teknik penilaian yang digunakan oleh guru, apakah sudah sesuai dengan karakteristik materi atau belum. Hal ini disebabkan kesalahan dalam menentukan teknik penilaian berakibat informasi tingkat pencapaian yang diperoleh peserta didik tidak akurat. 6) Memberikan informasi kepada orang tua tentang mutu dan efektifitas pembelajaran yang dilakukan sekolah. Artinya dengan
37
melakukan penilaian, maka orang tua dapat mengetahui apakah sekolah menyelengarakan pendidikan dengan baik atau tidak. Hal ini juga sebagai bentuk akuntabilitas publik, karena sekolah adalah institusi publik yang harus mempertangungjawabkan kinerja kepada masyarakat. Oleh karena itu, seyogyanya setiap hasil penilaian peserta didik diinformasikan kepada orang tua peserta didik.33
b. Standar Penilaian dalam Kurikulum 2013 Pada kurikulum 2013, siswa tidak lagi menjadi objek dari pendidikan, tapi justru menjadi subjek dengan ikut mengembangkan tema dan materi yang ada. Dan dengan adanya perubahan ini, tentunya berbagai standar dalam komponen pendidikan akan mengalami berubah. Mentri Pedidikan dan kebudayaan, Mohammad Nuh sebagai pemangku kebijakan tertinggi mengatakan bahwa “standar penilaian pada kurikulum baru tentu berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Karena tujuan dari kurikulum 2013 adalah mendorong siswa aktif dalam tiap materi pembelajaran, maka salah satu komponen nilai siswa adalah jika si anak banyak bertanya.”34 c. Teknik Penilaian Kelas Penilaian kelas dilakukan dalam berbagai teknik untuk semua kompetensi dasar yang dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 1) Penilaian Kompetensi Sikap Sikap bermula dari perasaan yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespons sesuatu atau objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh 33
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada), h.70 34 Imas Kurinasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan (Surabaya: KataPena, 2014) h. 31
38
seseorang. Sikap mengacu kepada perbuatan atau perilaku seseorang, tetapi tidak berarti semua perbuatan identik dengan sikap. Perbuatan seseorang mungkin saja bertentangan dengan sikapnya. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan. Penilaian kompetensi sikap adalah penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap dari peserta didik yang meliputi aspek menerima atau memerhatikan (receiving
atau
attending),
merespon
atau
menanggapi
(responding) , menilai atau mengahrgai (valuing), mengorganisasi atau mengelola (organization), dan berkarakter (characterization). Dalam kurikulum 2013 sikap dibagi menjadi dua, yakni sikap sprirtual dan sikap sosial. Bahkan kompetensi sikap masuk menjadi kompetensi inti, yakni kompetensi inti 1 (KI 1) untuk sikap spiritual dan komptensi inti 2 (KI 2) untuk sikap sosial.35 Aspek sikap dapat dinilai dengan cara berikut36: a) Observasi Penilaian kompetensi sikap melalui pengamatan atau obseravsi juga bisa dilakukan untuk melihat sikap atau respons
peserta
didik
terhadap
pembelajaran
yang
dilakukan oleh guru. Dalam kurikulum 2013 guru harus melakukan pengamatan terhadap kompetensi sikap yang meliputi sikap spiritual atau sikap sosial dari peserta didik. Oleh karena itu, dalam melakukan observasi guru harus mengidentifikasikan aspek-aspek apa yang mau diobservasi dari kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial. b) Penilaian Diri Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihand an 35
Ibid., h. 100 Imas Kurinasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan (Surabaya: KataPena, 2014) h. 61 36
39
kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian komptensi sikap, baik sikap spiritual maupun sikap sosial. Instrumen yang digunakan berupan lembar penilaian diri. Penilaian diri (self assesment) adalah suatu teknik penilaian dimana peserta didik diminta menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian komptensi yang dipelajarinya. c) Penilaian Antarteman Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian yang dapat dilakukan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap, baik sikap spritual maupun sosial dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilain satu sama lain. Instrumen yang digunakan bisa berupa lembar penilaian antarteman dalam bentuk angket atau kuesioner. Penilaian antarteman menuntut keobjekan data yang akurat. d) Jurnal Jurnal merupakan catatan pendidik dalam dan luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan prilaku. Guru hendaknya memiliki catatan-catatan khusus tentang sikap spiritual dan sikap sosial. Catatan-catatan tersebut secara tertulis dan dijadikan dokumen bagi guru untuk melakukan pembinaan dan bimbingan terhadap peserta didik. Jurnal yang berisi catatan-catatan peserta didik sebaiknya dibuat per peserta didik. Catatan-catatan kelemahan atau kekurangan peserta didik berkaitan dengan sikap spiritual dan sikap sosial selanjtnya ditindak lanjuti dengan upaya-upaya pembinaan dan bimbingan. Dengan demikian, akan terjadi perubahan sikap dan perilaku dari peserta didik secara bertahap.
40
e) Wawancara Wawancara merupakan teknik penilaian dengan cara guru
melakukan wawancara terhadap peserta didik
menggunakan pedoman atau panduan wawancara berkaitan dengan sikap spritual dan sikap sosial tertentu yang ingin digali dari peserta didik. Kita juga dapat menanyakan secara langsung atau wawancara tenteng sikap peserta didik berkaitan dengan pembelajaran. Misalnya, bagaimana tanggapan atau respon peserta didik tentang pembelajaran Bahasa Inggris yang baru berlangsung. Dalam melakukan wawancara guru terlebih dahulu membuat pedoman wawancara yang berisi daftar pertanyaan yang akan ditanyakan pada peserta didik. Pertanyaan bisa diajukan ketika pembelajaran berlangsung atau setelah pembelajaran. Hal ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
2) Penilaian Kompetensi Pengetahuan Penilaian kompetensi pengetahuan atau kognitif adalah penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian atau penguasaan peserta didik dalam aspek pengetahuan yang meliputi ingatan atau hafalan, pemahaman, penerapan atau aplikasi, analisis, sitemtis, dan evaluasi. Dalam kurikulum 2013 kompetensi pengetahuan menjadi kompetensi inti dengan kode kompetensi inti 3 (KI 3). Kompetensi pengetahuan mereflesikan konsep-konsep keilmuan yang harus dikuasai oleh peserta didik melalui proses belajar mengajar.37 Aspek pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut38:
37
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada), h.159 38 Imas Kurinasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan (Surabaya: KataPena, 2014) h. 62
41
a) Tes Tulis Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tullisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban, tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar, dan lain sebagainya. b) Tes Lisan Tes bentuk lisan adalah tes yang dipergunakan untuk mengukur
tingkat
pencapaian
kompetensi,
terutama
pengetahuan (kognitif) dimana guru memberikan pertanyaan langsung kepada peserta didik secara verbal (bahasa lisan) dan ditanggapi oleh peserta didik secara langsung dengan menggunakan bahasa verbal juga. Tes lisan menuntut peserta didik memberikan jawaban secara lisan. Tes lisan biasanya dilaksanakan dengan cara mengadakan percakapan antara siswa dengan tester tentang masalah yang diujikan. Tes lisan bisa digunakan pada ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester , ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kopetensi, dan ujian sekolah. c) Proyek Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah atau proyek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Penilaian ini bertujuan untuk pendalaman terhadap penugasan kompetensi pengetahuan yang telah dipelajari atau dikuasai di kelas melalui proses pembelajaran. Dalam memberikan tugas kepada peserta didik hendaknya ditentukan lamanya waktu pekerjaan.
42
3) Penilaian Kompetensi Keterampilan Ranah piskomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan (skill) sebagai hasil dari tercapainya kompetensi pengetahuan. Hal ini berarti kompetensi keterampilan itu sebagai implikasi dari tercapainya
kompetensi
pengetahuan
dari
peserta
didik.
Keterampilan itu sendiri menunjukan tingkat keahlian seseorang dalam tugas atau sekumpulan tugas tertentu. Penilaian kompetensi keterampilan adalah penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi keterampilan dari peserta didik yang meliputi aspek imitasi, manipulasi, presisi, artikulasi, dan naturalisasi. Kompetensi inti (KI 4), yakni keterampilan tidak dapat dipisahkan dengan kompetensi inti 3 (KI 3), yakni pengetahuan. Artinya kompetensi pengetahuan itu menunjukan peserta didik tahu tentang keilmuan tertentu dan kompetensi
keterampilan tersebut.
Dalam
kurikulum
kompetensi keterampilan menjadi kompetensi ini 4 (KI 4).
2013
39
Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut40: a) Kinerja atau Performance Penilaian kinerja adalah penilaian tindakan atau tes praktik yang secara efektif dapat digunakan untuk kepentingan pengumpulan berbagai informasi tentang berntuk-bentuk perilaku atau keterampilan yang diharapkan muncul dalam diri peserta didik. Penilaian kinerja dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian kinerja merupakan penilaian yang meminta peserta didik 39
untuk
mendemonstrasikan
dan
mengaplikasikan
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada), h.251 40 Kurniasih, op.cit., h.62
43
pengetahuan ke dalam konteks yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. b) Proyek Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang meliputi: pengumpulan, pengirganisasian, [engevaluasian, dan penyajian data yang harus diselesaikan peserta didik (individu/kelompok) dalam waktu atau periode tertentu. Tugas tersebut bisa berupa investigasi atau penelitian sederhana tentang suatu masalah yang berkaitan dengan materi (KD) tertentu mulai dari perencanaan, pengumpulan data atau informasi, pengolahan data, penyajian data dan menyusun laporan. c) Portofolio Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menujukan perkembanagan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik, hasil tes (bukan nilai) atau bentuk informasi lain yang berkaiatan dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran. Penilain portofolio pada dasarnya menilai karyakarya siswa secara individual pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumlpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik.
C. Mata Pelajaran Ekonomi 1. Pengertian Mata Pelajaran Ekonomi Ekonomi yang merupakan bagian dari ilmu social berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata oikonomia, kata ini berasal dari kata oikis dan nomos, oikos berarti rumah tangga, dan nomos berarti terlaksana atau pengaturan, jadi menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia
44
Modern, Ekonomi mengandung arti tentang “pengetahuan dan penelitian mengenai asas-asas penghasilan, produksi, distribusi, pemasaran dan pemakaian barang serta kekayaan”.41 Sedangkan menurut M. Manulang ilmu Ekonomi merupakan “suatu ilmu yang mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran (kemakmuran suatu keadaan dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya baik barang-barang maupun jasa).”42 Samuelson mendefinisikan ilmu ekonomi yang dapat diartikan ilmu ekonomi adalah suatu studi bagaimana orang-orang dan masyarakat mambuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat dipergunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusiannya untuk keperluan konsumsi, sekarang dan dimasa datang, kepada berbagai orang dan golongan masyarakat.43 Menurut Dadang Supardan mengutip dari pernyataan Samuelson dan Nordhaus mengemukakan “bahwa ilmu ekonomi merupakan study tentang
perilaku
orang
dan
masyarakat
dalam
memilih
cara
menggunakan sumberdaya yang langka dan memiliki beberapa alternatif penggunaan dalam rangka memproduksi berbagai komoditi, kemudian menyalurkannya baik saat ini maupun di masa depan kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat”.44 Pengertian dari ilmu ekonomi adalah menganalisis setiap gerakan dan perubahan yang terjadi dalam keseluruhan ekonomi, seperti kecenderungan dalam harga, hasil produksi, pengangguran dan perdagangan di dalam dan di luar negeri. Begitu gejala-gejala tersebut dipahami, maka ilmu ekonomi dapat di manfaatkan oleh pemerintah untuk mengembangkan kebijakan-kebijakan ekonomi dalam upaya keterbukaan perekonomian suatu bangsa.45 41
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, h.89 http://historyofindonesia.blogspot.com/pengertian-ekonomi.html, di akses pada 10 agustus 2014 43 Iskandar Putong, Ekonomi Mikro&Makro, (Jakarta: Ghalia, 2002) h. 15 44 Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), Cet 3. h.367 45 Nanang Fatah, Ekonomi Dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), Cet 1, h.11 42
45
Maksud dari pernyataan di atas adalah bahwa setiap kegiatan manusia yang dapat menghasikan uang bisa disebut sebagai ekonomi. Ekonomi juga mempengaruhi hajat hidup orang banyak bahkan sampai bisa melumpuhkan suatu Negara. 2. Manfaat Mempelajari Ilmu Ekonomi Manfaat mempelajari ilmu ekonomi sebagaimana yang dikemukakan oleh Mankiw dan memang demikian kenyataanya adalah sebagai berikut: a. Ilmu ekonomi dapat membantu memahami wujud perlaku ekonomi dalam duina nyata secara lebih baik. Dengan menguasai ilmu ekonomi, pertanyaan seputar mengapa harga produk tertentu cenderung nail mendekati hari raya, mengapa penjual barang mewah cenderung meningkat pada saat perekonomian mengalami krisis, mengapa nilai kurs sangat berpengaruh terhadap harga-harga di dalam negeri, dan seterusnya. Dalam hal ini berlaku prinsip mengetahui lebih baik daripada tidak mengetahui. b. Dengan mempelajari ilmu ekonomi akan membuat seseorang lebih mahir atau lihai dalam perekonomian. Tentu saja bagi yang mempelajari ilmu ekonomi dan kemudian menguasainya dengan baik relatif akan mudah membaca fenomena ekonomi yang terjadi sehubungan
dengan
kejadian-kejadian
dalam
perekonomian,
kemudian relatif dapat memperkirakan apa yang akan terjadi kemudian. Dalam hal ini berlaku prinsip, bersedia dan waspada serta berjaga lebih baik dan aman daripada tidak sama sekali. c. Dengan
menguasai
ilmu
ekonomi
maka
akan
memberikan
pemahaman atas potensi dan keterbatasan kebijakan ekonomi. Bagi yang tidak mengetahui dan menguasai ilmu ekonomi, umumnya kadang terlalu apriori terhadap suatu kebijakan pembangunan ekonomi atau bahkan terlalu optimis dan cenderung menyalahkan.46
46
Iskandar Putong, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), Cet 2, hal 16.
46
D. Hasil Penelitian yang Relavan 1. Rini Syevyilni Wisda, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMA N I Ranag Pesisir Sum-Bar,
penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasikan bagaimana pelaksanaan KTSP di SMAN 1 Ran-Pes. Metode yang digunakan yaitu metode Kualitatif. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa, Pelaksanaan KTSP dalam proses belajar mengajar pada tahap persiapan pelaksanaan pembelajaran guru-guru menyusun berbagai program secara mandiri. 2. Muhammad Faizal, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di MTs. Negri 1 Kota Bekasi, Penelitian ini mengenai Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di MTs. Negri 1 Kota Bekasi. Metode yang digunakan yaitu metode Kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan KTSP di MTs. 1 Bekasi sudah dapat terlaksana dengan cukup baik, dan sebagaian besar guru di MTs Negri 1 Bekasi masih belum memiliki kecakapan dalam pengelolahan kelas dan penataan ruang kelas. 3. Rian Wahyudi, Implementasi Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist di MTs Daarul Hikmah Pamulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadist, RPP dan proses belajar mengajar yang didasarkan pada model pembelajaran kontekstual yaitu Contextual Teaching and Learning (CTL) dan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM). Metode yang digunakan adaah metode Deskriptif dengan pendekatan Kualitatif.
47
E. Sinopsis Kurikulum itu tidak hanya sebatas pada jumlah mata pelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik saja, tetapi juga mencakup berbagai aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh seorang pendidik dalam rangka mempengaruhi anak didik tersebut didalam belajar untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Aktivitas tersebut dapat dilakukan di dalam maupun diluat kelasm yang tentunya termasuk di dalamnya kegiatan belajar mengajar dan bagaimana mengatur strategi dalam proses pembelajaran. Kurikulum juga bisa dijadikan sebagai acuan dan dasar pijakan baik bagi tenaga pendidik, tenaga administrasi, kepala sekolah, siswa dan pihak-pihak yang terkait lainnya untuk dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Sedangkan
kurikulum
2013
menurut
Mentri
Pendidikan
dan
Kebudayaan, Muhammad Nuh mengatakan bahawa kurikulum 2013 ini lebih ditekankan pada kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Adapun ciri Kurikulum 2013 yang paling mendasar adalah: 1. Menuntut kemampuan guru dalam berpengetahuan dan mencari tahu pengetahuan sebanyak-banyaknya karena siswa zaman sekarang telah mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi dan informasi. 2. Siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki kemampuan berpikir kritis. 3. Memiliki tujuan agar terbentuknya generasi produktif, kreatif, inovatif dan afektif. 4. Khusus untuk tingkat SD, pendekatan tematik integrative member kesempatan siswa untuk mengenal dan memahami suatu tema dalam berbagai mata pelajaran. 5. Pelajaran IPA dan IPS diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
48
Implementasi Kurikulum adalah operasional konsep kurikulum yang masih bersifat potensial (tertulis) menjadi aktual dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, keberhasilan pelaksanaan di sekolah sangat ditentukan oleh guru, karena bagaimanapun baiknya saran dan prasarana pendidikan apabila guru tidak melaksanakan tugas dengan baik, maka hasil dari pelaksanaan kurikulum pembelajaran tidak akan memuaskan. Implementasi Kurikulum 2013 adalah suatu proses penerapan ide, konsep dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktifitas pembelajaran sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 94 Jakarta, yang berlokasi di Jl. Semanan, Kalideres, Jakarta Barat. Alasan dipilihnya SMA Negeri 94 Jakarta karena sekolah tersebut sudah menerapkan proses pembelajaran kurikulum 2013 sejak tahun ajaran 2013-2014 sehingga seolah ini dianggap cocok untuk menjadi tempat penelitian yang dilakukan. Proses penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai dari perencanaan dan persiapan instrumen, uji coba instrumen penelitian yang dilanjutkan dengan pengumpulan data lapangan sebagai kegiatan inti penelitian, rentan waktu yang dibutuhkan secara keseluruhan selama 1 (satu) bulan, dengan jadwal kegiatan sebagai berikut: 1. Observasi lapangan ke sekolah SMA Negeri 94 Jakarta tanggal 01 Agustus 2014 2. Wawancara tanggal 27 Agustus 2014
B. Populasi dan Sampel penelitian Menurut sugioyono ”populasi adalah wilayah generaliasi yang teridiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya”.1 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 94 Jakarta. Sugioyono menambahkan bahwa, ”sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”.2 Berdasarkan karakteristik yang telah dijelaskan maka pemilihan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sugiyono juga menyebutkan bahwa, “purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan 1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012) h. 297 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), cet.7. h. 81 2
49
50
melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang suatu kondisi plitik disuatu daerah, maka sumber datanya adalah orang yang ahli politik”.3 Berkenaan dengan penelitian ini adalah implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli dibidang kurikulum yaitu wakil kepala sekolah bidang kurikulum SMA Negeri 94 Jakarta dan guru-guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta.
C. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif menurut Lincoln dan Guba di sebut sebagai Naturalistic Inquiry. Penggunaan pendekatan ini dikarenakan cara pengamatan dan pengumpulan data dilakukan dalam latar alamiah, artinya tanpa manipulasi subjek yang diteliti.4 Diantara metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah metode deskriptif.
Menurut
Bungin,
metode
deskriptif
bertujuan
untuk
menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penilaian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda atau gambar tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu.5 Sebenarnya, metode desktiptif tidak hanya menggambarkan kondisi objek penelitian, tetapi juga menganalisanya berdasarkan metode, teori, dan kemampuan peneliti. Kemampuan dan pengalaman peneliti sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang menggunakan metode desktiptif.6 Dengan penelitian kualitatif, analisis dilakukan secara komprehensif, sehingga proses pengumpulan dan penyajian data hasil penelitian tidak hanya
3
Ibid., h. 85 UIN Jakarta, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,(Jakarta: UIN Press, 2013). h. 61 5 Ibid., h. 62 6 Ibid., H. 63 4
51
bertumpu pada hal-hal yang mengemuka saja, tetapi juga dengan berupaya melihat faktor-faktor yang melatar belakanginya (program, budaya, atau kebijakan tertentu). 7
D. Prosedur Pengumpulan Data Data merupakan sebuah hal yang sangat penting dan menjadi dasar keabsahan atau kevalidan dan kekuatan dalam penelitian. Data merupakan bahan yang belum diolah atau dapat disebut juga bahan mentah yang berkaitan dengan fakta. Sumber dan jenis-jenis data terbagi menjadi : 1. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari pemimpin formal seperti wakil kepala sekolah bidang kurikulum SMA Negeri 94 Jakarta, kordinator bidang studi ekonomi dan guru bidang studi ekonomi itu sendiri yang diteliti di SMA Negeri 94 Jakarta. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari penelitian, namun berbeda dengan data primer data sekunder adalah data yang diperoleh dari data-data yang sudah ada pada pengimplementasian kurikulum 2013 seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), format penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan, serta data-data yang mendukung lainnya. Kedua jenis data yang didapat yakni data primer dan data sekunder dikumpulkan dengan teknik pengumpulan data yang terencana namun hanya berbeda dalam sumber data saja. Pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan sesuai dengan rumusan masalah. Dalam pengumpulan data sangat dibutuhkan teknik yang tepat dan relevan dengan data yang dicari. Menurut jamiluddin Ritonga, ”untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat, pengumpulan data juga harus mengikuti prosedur yang dituntut oleh setiap metode penelitian yang sangat relevan”.8 7 8
Ibid., H. 64 Jamiluddin Ritonga, Riset Kehumasan, (Jakarta: PT. Gramedia Grasindo, 2004), h. 39.
52
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Tekni pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Observasi Menurut Grald D. Berrema, pengamatan adalah teknik pengumpulan data dimana seorang peneliti melakukan pengamatan pada masyarakat yang menjadi objeknya. Teknik ini terdiri dari observasi dan observasi partisipasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi partisipasi, yaitu pengamatan langsung dengan melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan masyrakat yang diteliti. Sifat khas observasi partisipasi adalah adanya pemanfaatan sebaik mungkin hubungan antara peneliti dan para informan dengan cara yang berbeda-beda bergantung keadaanya, hubungan ini dikenal dengan istilah rapport. Seorang peneliti dengan teknik ini senantiasa berusaha mengembangkan rapport, atau tepatnya berusaha sedemikian rupa sehingga kepentingan penelitian dijamin.9 2. Wawancara Wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur yaitu wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan, kemudian diberikan kepada responden (seluruh guru mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta)10. Dalam penelitian yang akan dilakukan mewawancarai seluruh guru mata pelajaran ekonomi dan Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum. Metode interview di gunakan untuk mendapatkan data tentang gambaran umum Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta. 3. Dokumentasi
9
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan Metodologi ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007). H. 191 10 Iin Tri Rahayu, Observasi dan Wawancara, (Malang: Bayumedia Publising, 2004) cet 1, h.75.
53
Metode dokumentasi merupakan non manusia, sumber ini adalah sumber yang cukup bermanfaat sebab telah tersedia sehingga akan relatif murah pengeluaran biaya untuk memperolehnya, merupakan sumber yang stabil dan akurat sebagai cermin situasi dan kondisi yang sebenarnya serta dapat
dianalisis
secara
berulang-ulang
dengan
tidak
mengalami
perubahahan.11 Dokumentasi yang penulis gunakan untuk memperoleh data atau informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang penulis teliti, yaitu dokumentasi RPP kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi kelas X dan XI.
F. Instrumen Penelitian Instrumen atau
alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara. Wawancara dilaksanakan terhadap wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Wawancara juga akan dilakukan pada guru-guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta, yang mana wawancara ini adalah untuk memperoleh data mengenai implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta. Dari pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun oleh peneliti, responden menjawab beberapa pertanyaan yang telah ditentukan. Kisi-kisi wawancara yang akan dilakukan disusun dan dikembangkan dari dua variabel utama yang hendak dicapai, sebagaimana dituliskan didalam tabel dibawah ini: Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi
11
Aspek 1. Implementas. Kurikulum 2013 2. Standar Isi Kurikulum 2013
UIN Jakarta, op.cit, h.67
Indikator Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi a. Membuat RPP b. Merumuskan tujuan pembelajaran c. Mempersiapkan sarana dan prasarana d. Memilih metode yang sesuai
54
e. Penataan tempat belajar
3. Standar Proses Kuriklumum 2013 4. Standar Penilaian Kurikulum 2013
5. Kesiapan guru mata pelajaran ekonomi
6. Hambatan guru dan Pemecahan
a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti c. Kegiatan Akhir a. Penilaian Sikap b. Penilaian Pengetahuan c. Penilaian Keterampilan a. Kesiapan Standar Kelulusan Kurikulum 2013 b. Kesiapan Standar Isi Kurikulum 2013 c. Kesiapan Standar Proses Kurikulum 2013 d. Kesiapan Standar Penilaian Kurikulum 2013 a. Hambatan Standar Kelulusan Kurikulum 2013 b. Hambatan Standar Isi Kurikulum 2013 c. Hambatan Standar Proses Kurikulum 2013 d. Hambatan Standar Penilaian Kurikulum 2013
F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data Penggunaan teknik analisis data dalam penelitian ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui penerapan implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta, maka data yang akan disebarkan diolah menggunakan langkah sebagai berikut: 1. Reduksi Data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, serta
55
membuang yang tidak perlu.12 Pada tahap ini meredusi data dari hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Dengan demikian, data yang direduksi akan memberi gambaran yang lebih jelas dan memudahkan untuk mengumpulkan data apabila diperlukan. 2. Penyajian Data Penyajian data yaitu sejumlah informasi yang tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.13 Selanjutnya penyajian data dilakukan
dalam bentuk
wawancara diuraikan menjadi bagian-bagian paragraf untuk mencari jawaban dari setiap rumusan masalah dalam penelitian. 3. Penarikan Kesimpulan Setelah data direduksi dan disajikan selanjutnya penarikan kesimpulan yang didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten. Menurut Sugiono adalah penarikan kesimpulan yang didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.14 Adapun teknik yang digunakan dalam penarikan kesimpulan yaitu: a. Triangulasi Data atau Triangulasi Sumber Triangulasi sumber adalah membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berada dalam metode kualitatif. Dalam hal ini triangulasi sumber membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara dan studi dokumentasi yang telah dilakukan. b. Triangulasi Metode Teknik
Triangulasi
ini
menggunakan
berbagai
metode
pengumpulan data untuk menggali data sejenis.15 Teknik Triangulasi ini
12
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan R &D, (Bandung: CV. Alfaveta, 2011), Cet XII, h.321 13 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan R &D, (Bandung: CV. Alfaveta, 2011), Cet XII, h.341 14 Ibid., h. 345 15 Iin Tri Rahayu, Observasi dan Wawancara, (Malang: Bayumedia Publising, 2004) cet 1, h.142-143.
56
bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan studi dokumentasi, dengan sumber data yang lainnya.
OBSERVASI
WAWANCARA
DOKUMENTAS
Gambar 3.1 Skema Triangulasi Metode
WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG
KURIKULUM 2013
GURU-GURU BIDANG STUDI EKONOMI Gambar 3.2 Skema Triangulasi Sumber
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. GAMBARAN UMUM 1. Sejarah Singkat SMA Negeri 94 Jakarta Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 052/O/1988 Tanggal 6 Februari 1988 tentang pembukaan dan penegerian sekolah tahun ajaran 1987/1988 maka didirikanlah Sekolah Menengah Tingkat Atas Negeri Baru Rawa Buaya, yang terletak di Jalan. Al Barkah 1 Rawa Buaya Jakarta Barat. Seiring dengan perkembangan dan dinamika serta jumlah SMA yang ada di wilayah DKI Jakarta, kemudian berubah menjadi SMA Negeri 94 Jakarta. Dinamika dan pasang surut Kegiatan Belajar Mengajar di SMA Negeri 94 Jakarta selalu berkembang. Pada tahun 1992 proses kegiatan belajar mengajar dipindahkan ke gedung baru yang beralamat di Jl. Semanan Raya Kalideres Jakarta Barat, karena gedung lama digunakan untuk gedung SMP Negeri 264 Jakarta. Perpindahan ke gedung yang baru dengan jumlah ruang yang lebih sedikit menyebabkan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara 2 bagian kelas, yaitu kelas pagi dan kelas siang. Dengan jumlah rombongan belajar 18 kelas, sedang ruang kelas yang tersedia maka pelaksanaan KBM dibagi 2 (dua). Kelas III ( 6 kelas ) dan kelas II sebagian (4 kelas) masuk pagi, sedangkan kelas II (2 kelas) dan kelas I (6 kelas) masuk siang. Konsekuensi logis dari pembagian dua kelas tersebut maka kegiatan belajar mengajar, terutama alokasi waktu disesuaikan dengan jam yang tersedia. Tahun ajaran 2006, tepatnya tanggal 26 Mei 2006, di saat siswa dan siswi sedang melaksanakan pekan ulangan, SMA Negeri 94 Jakarta mengalami musibah kebakaran. Hampir semua bangunan dan perabotan SMA Negeri 94 Jakarta yang berada di lantai dua habis terbakar. Dampak serius dari kebakaran tersebut selain bangunan serta perabot dan dokumen sekolah yang
57
58
terbakar adalah gedung SMA Negeri 94 Jakarta tidak bisa digunakan lagi untuk kegiatan belajar mengajar. Atas rekomendasi dari pihak-pihak terkait dalam hal ini Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Depag DKI, akhirnya proses KBM dipindahkan atau menumpang di MAN 12 Jakarta. Terhitung mulai 1 Juni 2006 secara resmi kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di MAN 12 Jakarta yang berlokasi di Jln.Duri Kosambi, Cengkareng Jakarta Barat. Karena sarana ruangan yang sangat terbatas, maka kegiatan belajar mengajar dibagi dua shif, yaitu kelas pagi dan kelas siang. MAN 12 sebagai tuan rumah melaksanakan KBM pada pagi hari ( pk. 07.00 – 12.30), sedang SMA 94 melaksanakan KBM pada siang hari ( pk. 13.00 – 17.30). Dengan kondisi yang demikian sudah barang tentu KBM kurang bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan. Namun demikian, didasari dengan semangat untuk memajukan pendidikan serta keikhlasan dalam menjalankan tugas dari semua komponen, KBM dapat berjalan dengan baik. Sejarah baru SMA Negeri 94 Jakarta dimulai, tepatnya mulai tanggal 1 Maret 2008 proses KBM kembali ke tempat semula. Gedung baru yang megah setinggi 4 lantai, dengan bangunan standar baru untuk bangunan SMA serta fasilitas dan sarana yang lengkap, SMA Negeri 94 Jakarta menatap masa depan, menciptakan KBM yang kondusif guna mengantarkan peserta didik sebagai generasi penerus bangsa. Sejak berdiri tahun 1988 sampai sekarang, SMA Negeri 94 Jakarta, sudah beberapa kali berganti pimpinan. Setiap pimpinan dengan gaya kepeminpinannya berupaya untuk meningkatkan mutu dan membawa SMA Negeri 94 untuk mampu berkompetisi dengan SMA yang ada di Jakarta Barat khususnya dan DKI Jakarta pada umumnya. 2. Visi dan Misi SMA Negeri 94 Jakarta a. Visi Berprestasi dalam bidang Akademik dan Non Akademik, serta memiliki kecakapan hidup dengan berlandaskan iman dan Taqwa.
59
b. Misi Adapun misi dari SMA Negeri 94 Jakarta adalah: 1. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien 2. Menbentuk warga sekolah yang santun 3. Melengkapi sarana dan prasarana sekolah sehingga mendukung terciptanyasuasana pembelajaran yang menyenangkan. 4. Meningkatkan profesionalisme guru dan pegawai. 5. Meningkatkan kemandirian belajar siswa 6. Meningkatkan jumlah lulusan yang melanjutkan ke PTN 7. Meningkatkan
prestasi
Ektra
Kulikuler,
sehingga
mampu
berprestasi di tingkat provinsi 8. Memberikan kemampuan vocasional 9. Mengoptimalkan peranan Stakeholder sekolah 10. Memberikan dan mengembangkan manajemen pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) 3. Letak Geografis SMA Negeri 94 Jakarta SMA Negeri 94 Jakarta terletak di Jl. Raya Semanan, Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat 11850. Telepon/Fax (021)5417052. Luas ta 11740. Telepon/Fax (021)5417052. Luas tanah 4.192 m status tanah milik pemerintah, luas bangunan 3.321,5 meter persegi. 4. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 94 Jakarta Peran sarana dan prasarana dalam lembaga kependidikan sangat penting, guna menunjang proses pencapaian tujuan pembelajaran dan pendidikan secara umum. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada saat penelitian di sekolah dengan kabag tata usaha dan dari dokumen yang di dapat, dikemukakan bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki SMA Negeri 94 Jakarta adalah sebagai berikut : a. Sarana belajar 1) Sumber belajar : buku murid, buku pegangan guru, buku bacaan, VCD, CD-ROM
60
2) Media pembelajaran : Laptop, LCD, Proyektor, komputer. 3) Sarana penunjang : Lapangan olahraga, lapangan upacara. b. Prasarana belajar 1) Ruang belajar: ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang lab. Bahasa, ruang lab. Biologi, ruang lab. Fisika, ruang lab. Komputer, ruang multimedia, ruang serbaguna/aula. 2) Ruang kantor: ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, ruang komite sekolah. 3) Ruang penunjang : ruang OSIS, ruang BK, ruang UKS, ruang PMR,ruang pramuka, ruang ibadah/masjid, ruang mading, ruang WC, ruang koperasi, ruang dapur, ruang gudang, ruang kantin, ruang pos penjaga, lahan parkir. Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SMA Negeri 94 Jakarta No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Ruang Teori/Kelas Laboratorium Perpustakaan Audio Visual Keterampilan Guru Tata Usaha Kepala Sekolah Wakil Kep. Sekolah BK OSIS UKS Pramuka Gudang Dapur WC Guru WC Siswa WC Kepala Sekolah Gardu Jaga Rumah Jaga Pencinta Alam Musholla/Masjid Koperasi
Jumlah 18 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 8 1 1 1 1
Luas ( m2 ) 1298 480 96 96 72 48 48 24 24 16 6 16 24 16 128 4 6 144 28
61
24
Kantin
6
48
5. Ekstrakulikuler SMA Negeri 94 Jakarta Kegiatan ekstrakulikuler adalah kegiatan pendidikan diluar ketentuan kurikulum yang berlaku, akan tetapi bersifat menunjang pendidikan dalam menunjang ketercapaian tujuan sekolah. Kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler ini sesungguhnya merupakan bagian intgral dari kurikulum sekolah yang bersangkutan, dimana semua guru terlibat di dalamnya. Karena itu kegiatan ini perlu diprogram secara baik dan didukung oleh semua guru. Adapun kegiatan ekstrakulikuler yang dilaksanakan di sekolah ini anta lain yaitu: Tabel 4.2 Nama Pembina Ekstrakulikuler No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Nama Erni Budiarti, S.Pd. Erni Budiarti, S.Pd Ahmad Rojali, S.AgS.Pd. Yul Andri Ekaputra, S.Pd Wirdawati, S.Pd Jojor Tampubolon, S.Pd Endi PW , M.Si
Pembina Siswa Paskibra Pecinta Alam Rohis Putra Olah Raga PMR Kesenian KIR
6. Keadaan siswa SMA Negeri 94 Jakarta Jumlah siswa yang terdaftar di SMA Negeri 94 Jakarta pada tahun 2014/2015 sebanyak 681 siswa, yang terdiri 307 siswa laki-laki dan 374 siswa perempuan. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut: Tabel 4. 3 Data siswa SMA Negeri 94 Jakarta pada tahun pelajaran 2014/2015 KELAS X IPA X IPS XI IPA XI IPS
Rombongan 3 3 2 4
L 30 55 36 85
Jumlah Siswa P Jumlah 65 95 80 135 43 79 73 158
Keterangan Pagi Pagi Pagi Pagi
62
XII IPA XII IPS Jumlah
2 4 18
29 72 307
46 93 374
75 139 681
Pagi Pagi
7. Keadaan Guru dan Pegawai SMA Negeri 94 Jakarta Latar belakang pendidikan guru merupakan salah satu faktor penentu untuk meningkatkan kompetensi dalam mengajar, guru yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi dan sesuai dengan kualitas yang akan dihasilkan dari lembaga pendidikan tersebut. Selain itu guru juga harus mampu menyesuaikan diri dengan karateristik yang ada pada siswa. Disamping guru, tenaga kepegaiawaian juga memiliki peran penting didalam layanan pendidikan, karena tanpa didukung pegawai yang kompeten maka proses belajar mengajar akan terhambat. Berikut ini adalah data guru dan pegawai yang ada di SMA Negeri 94 Jakarta: Tabel 4.4 Data Guru SMA Negeri 94 Jakarta No 1 2 3
Ijazah Tertinggi S3/S2 S1 Sarjana Muda
GT 6 34 1
Jumlah GTT 8 -
Jumlah 6 42 1
Keterangan
Jumlah
41
8
49
-
Tabel 4. 5 Data Pegawai Non Guru SMA Negeri 94 Jakarta No 1 2 3 4
Ijazah Tertinggi S1 SMA / SMK SLTP SD Jumlah
P.T 6 4 1 11
Jumlah P.T.T Jumlah 6 7 11 7
17
Ket
63
B. DESKRIPSI DATA Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, dalam pengumpulan data yang menggunakan 3 (tiga) metode yaitu, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Ketiga metode tersebut, diharapkan mampu membantu mengetahui kondisi umum SMA Negeri 94 Jakarta dan khususnya tentang implementasi kurikulum 2013 yang dilaksanakan disana. Melalui observasi dilakukan pengamatan yang bertujuan untuk mengetahui keadaan sekolah, pendidik, peserta didik dan juga sarana dan prasarana yang menunjang jalannya proses belajar mengajar. Hal ini dilakukan karena semua itu merupakan komponen penting dalam proses implementasi kurikulum 2013. Wawancara yang dilakukan adalah sebagai upaya untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 di SMA Negeri 94 Jakarta, mulai dari pemahaman tentang kurikulum 2013, implementasi kurikulum 2013 pada pelajaran ekonomi, sarana dan prasarana yang ada di SMA Negeri 94, penilaian yang sesuai dengan kurikulum 2013, serta hambatan yang ada pada proses pembelajaran ekonomi. Wawancara tersebut ditujukan kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum yaitu Jumenah , serta koordinator program pembelajaran IPS yaitu M. Hamta Isnaeni, SE. dan guru mata pelajaran ekonomi yaitu Meryy S.Pd. Adapun dokumentasi yang dilakukan adalah untuk memperkuat data agar lebih valid. studi dokumentasi dilakukan diruang tata usaha, diruang guru dan diruang guru bidang kurikulum. C. HASIL PENELITIAN Sesuai dengan ruang lingkup permasalahan yang ada pada BAB I bahwa sebenarnya penelitian ini mempunyai maksud untuk mengungkapkan Bagaimana Implementasi Kurikulum 2013 pada Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta, maka berdasarkan informasi yang didapatkan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi, maka rumusan masalah yang akan disajikan menurut indikator sebagai berikut:
64
1. Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta. 2. Kesiapan guru dalam implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta. 3. Hambatan dalam Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta.
1. Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Menurut Jumenah selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum bahwa implementasi kurikulum 2013 adalah guru sebagai fasilitator, dan yang mengaktifkan adalah siswa. Siswa harus lebih kreatif, inovatif dan siswa ditekankan bukan hanya pada pengetahuan dan keterampilan, namun di kurikulum 2013 menekankan pada aspek sikap, yang terdiri dari sikap spiritual dan sikap sosial siswa dalam kegiatan pembelajaran dikelas ataupun dilingkungan sekolah.1 Menurut M. Hamta Isnaeni sebagai kordinator guru mata pelajaran ekonomi yang sudah mengikuti pendidikan dan latihan secara umum tentang kurikulum 2013. Dalam hal ini M. Hamta Isnaeni mengatakan bahwa pemahaman guru mata pelajaran ekonomi mengenai implementasi kurikulum 2013 masih belum begitu luas.2 Kemudian menurut guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta Merry mengatakan dirinya belum mengikuti kegiatan pendidikan dan latihan yang di adakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tentang implementasi kurikulum 2013. Informasi tentang kurikulum 2013 diketahui dari teman sesama guru yang sudah mengikuti diklat. Selanjutnya Merry berpendapat bahwa penerapan kurikulum 2013 sebenarnya bagus untuk siswa karena guru hanya sebagai fasilitator yang membimbing siswa agar mampu belajar mandiri dan inovatif, akan tetapi pada saat ini masih banyak siswa di 1
Jumenah, Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum, Wawancara pribad, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang wakil kepala sekolah. 2 M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3 September 2013 di ruang tamu sekolah.
65
SMA Negeri 94 Jakarta yang belum bisa belajar mandiri pada saat proses pembelajaran.3 Hal ini berarti pemahaman guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta sebenarnya baru memahami secara umum tentang kurikulum 2013. Karena belum adanya pendidikan dan latihan (diklat) khusus untuk semua guru ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta. Dan dalam proses pembelajaran kurikulum 2013 guru sebagai fasilitator bagi siswa dan siswa harus mandiri pada saat proses belajar mengajar berlangsung, akan tetapi kenyataan di dalam kelas siswa sangat sulit untuk di tuntut mandiri. Ketika kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran ekonomi berlangsung masih banyak siswa yang sulit menalar dan memahami materi pelajaran ekonomi. 2. Standar Kelulusan Pendidikan Kurikulum 2013 Menurut M. Hamta Isnaeni dalam standar kelulusan implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi yaitu dengan melakukan proses persiapan mengajar, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar dan memberikan kegiatan kemandirian kepada peserta didik, hanya saja mengimplentasikannya belum secara menyeluruh dan masih mengacu pada kurikulum yang lama. Dengan mengadopsi dan mengembangkan kurikulum yang lama dan di implementasikan kedalam kurikulum 2013.4 Pelaksaan kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta pada saat ini sudah sesuai dengan kurikulum 2013 dan penerapanya dimulai dari mengadakan rapat sekolah untuk membahasan kegiatan pembelajaran dan bentuk penyusunan program pembelajaran, pelaksaan pembelajaran, serta penilaian hasil belajar. Setiap awal semester semua guruguru di SMA Negeri 94 Jakarta dari masing-masing mata pelajaran membuat
3
Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang guru. 4 M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3 September 2013 di ruang tamu sekolah.
66
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai bidang mata pelajaran.5 Hal ini disampaikan oleh Jumenah. Pendapat lain menurut Meryy, S.Pd bahwa pelaksanaan kurikulum 2013 sudah satu tahun yang lalu, namun karena hanya satu guru pada masingmasing bidang studi yang sudah mengikuti diklat tentang kurikulum 2013. Sehingga guru mata pelajaran ekonomi untuk menerapkan kurikulum 2013 menjadi dasar yang wajib dalam proses pembelajaran pada saat ini masih terus belajar dan mencari tahu tentang kurikulum 20136. Hal ini berarti pelaksaan kurikulum 2013 di SMA Negeri 94 Jakarta pada mata pelajaran ekonomi mengadopsi
dan
sudah menjadi tahun kedua, yaitu dengan
mengembangkan
kurikulum
yang
lama
dan
di
implementasikan kedalam kurikulum 2013. Hanya saja informasi yang didapatkan tentang kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi belum secara keseluruhan. Penerapan kurikulum 2013 di SMA Negeri 94 Jakarta pada mata pelajaran
ekonomi
meliputi
penyusun
program
pembelajaran
yang
berorientasi kepada siswa, membuat RPP, menyiapkan metode pembelajaran yang kreatif agar siswa tidak merasa bosan, dengan menerapkan pendekatan saitifik 5 aspek pembelajaran (mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan) dalam proses pembelajaran. Menerapkan isi kurikulum 2013 menurut Jumenah. dilakukan dengan cara memberikan silabus Sekolah Menengan Atas dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan kepada setiap guru, lalu mengadakan pertemuan antar guru bidang studi mata pelajaran lain di lingkungan sekolah dan memberikan keleluasaan kepada masing-masing guru untuk mengembangkan Kompetensi Dasar (KD) dari Kompetensi Inti (KI) yang sudah ditetapkan selanjutnya membuat indikator-indikator.7 5
Jumenah, Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum, Wawancara pribad, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang wakil kepala sekolah. 6 Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang guru 7 Jumenah, Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum, Wawancara pribad, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang wakil kepala sekolah.
67
Hal ini berarti penerapan Kurikulum 2013 yang meliputi langkahlangkah penyusunan program pembelajaran yang berorientasi kepada siswa, lalu melakukan materi yang sesuai dengan kurikulum 2013. Kemudian menerapkan kelima aspek pendekatan saintifik dalam RPP (mengamati, menyanya,
menalar,
mencoba,
dan
mengkomunikasikan)
pada
saat
pembelajaran berlangsung, dan mengadakan rapat antar guru mata pelajaran lain pada setiap awal semster, serta mengadakan rapat kepada orang tua murid tentang pengenalan kurikulum 2013. 3. Standar Isi Pendidikan Kurikulum 2013 a. Perencanaan Pembelajaran Perencanaan sekolah dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri 94 Jakarta yaitu guru-guru yang sudah dibimbing, dan sudah mengikuti pendidikan dan latihan (diklat), tentu sudah diajarkan bagaimana membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yang di dalamnya sudah ada pemilihan metode pembelajaran yang efektif serta media belajar yang akan digunakan. Sekolah meminta guru-guru untuk mengumpulkan perangkat pembelajaran yang sudah dibuat pada setiap rapat kerja (raker). Raker diadakan setiap awal tahun ajaran. Sekolah SMA Negeri 94 Jakarta memfasilitasi guru-guru untuk menyusunan program pembelajaran dari contoh-contoh RPP dari tempat diklat serta contoh-contoh dari sekolah lain, untuk sharing antar guru bidang studi yang ada di lingkungan SMA Negeri 94 Jakarta.8 Sedangkan menurut M. Hamta Isnaeni yang dilakukan sekolah dalam perencanaan pembelajaran dengan mengembangkan silabus yang ada dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, lalu membuat RPP yang sesuai dengan pedoman Kurikulum 2013, selanjutnya membuat program tahunan dan program semester.9
8
Jumenah, Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum, Wawancara pribad, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang wakil kepala sekolah. 9 M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3 September 2013 di ruang tamu sekolah
68
Hal ini berarti langkah yang dipersiapkan sekolah dalam perencanaan pembelajaran ekonomi yaitu dengan mengadakan rapat untuk membahas perencanan
pembelajaran
dan
perangkat
pembelajaran
serta
mempersiapkan media dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013. 1) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Merry dan M. Hamta Isnaeni mengatakan RPP untuk pelajaran ekonomi kelas X dan kelas XI sudah dibuat berstandar kurikulum 2013 dari contoh-contoh yang telah diberikan oleh sekolah serta contoh guruguru yang sudah mengikuti pelatihan. Persiapan pembelajaran berarti guru mata pelajaran ekonomi harus mengetahui tentang silabus tingkat Sekolah Menengah Atas lalu di kembangkan kedalam RPP. RPP pada kurikulum 2013 dalam kegiatan pembelajaran harus memenuhi penerapkan pada pendekatan santifik yaitu 5 aspek (mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan) yang harus diterapkan di kelas ekonomi ungkapan Jumenah.10 RPP dibuat berdasarkan Kompetensi Inti yang mencakup KI-I sebagai aspek sikap peserta didik terhadap Tuhan. KI-2 sebagai aspek sikap peserta didik terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungannya. KI-3 sebagai aspek pengetahuan peserta didik. Dan KI-4 sebagai aspek keterampilan peserta didik. 2). Tujuan Pembelajaran Menganalisisis dan merumuskan tujuan adalah langkah awal menyusun RPP. Tujuan RPP memberikan arah atau sasaran yang hendak dituju oleh proses pembelajaran. Dalam setiap kegiatan sepatutnya mempunyai tujuan, karena tujuan menuntut pada apa yang hendak dicapai atau sebagai gambaran tentang hasil akhir dari suatu kegiatan. Dengan mempunyai gambaran yang jelas tentang hasil yang 10
Jumenah, Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum, Wawancara pribad, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang wakil kepala sekolah.
69
hendak dicapai itu dapatlah diupayakan berbagai kegiatan atau pun perangkat untuk mencapainya. Merry mengatakan bahwa tujuan pembelajaran ekonomi yaitu harus sesuai dengan KI, KD dan indikator yang sesuai dengan RPP yang telah di buat. Tujuan pembelajaran harus mencangkup perilaku siswa pada aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta kejelasan tingkatan tujuan dari kompetensi yang paling sederhana ke yang paling kompleks. Sebagai guru seharusnya sebelum mengajar kedalam kelas sudah mempersiapkan media, dan metode apa yang akan digunakan.11 M. Hamta Isnaeni mengungkapkan bahwa tujuan pembelajaran merupakan panduan arah dan sasaran yang hendak dicapai. Suatu sasaran harus jelas menggambarkan sesuatu keadaan tertentu. Tujuan pembelajaran harus dapat memberikan gambaran secara jelas tentang bentuk-bentuk tingkah laku apa yang diharapkan dimiliki oleh siswa. Dari mengamati siswa guru akan mengetahui pola tingkah laku siswa.12 Tujuan
pembelajaran
dalam
kurikulum
penekanan untuk siswa di tuntut aktif
2013
memberikan
dan mandiri dalam proses
pembelajaran dan guru hanya sebagai fasilitator. Tujuan pembelajaran kurikulum 2013 dibuat berdasarkan tuntutan dan kebutuhan siswa dimasa sekarang. Siswa pada saat ini mempu menguasai teknologi dengan baik. Sehingga siswa lebih bisa memanfaatkan media internet untuk proses pembelajaran ekonomi dengan baik. 3). Sarana dan Prasarana Jumenah mengungkapkan fasilitas yang ada di SMA Negeri 94 Jakarta sudah sangat memenuhi standar kurikulum 2013, hanya saja keterlambatan buku pegangan guru yang saat ini belum dikirim dari Departemen Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.13 11
Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang guru 12 M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3 September 2013 di ruang tamu sekolah 13 Jumenah, Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum, Wawancara pribad, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang wakil kepala sekolah.
70
Pernyataan tersebut didukung oleh pak M. Hamta Isnaeni yang mengatakan bahwa buku pegangan guru harusnya menjadi pedoman guru dalam mengajar belum ada sampai saat ini, untuk sarana dan prasarana di sekolah sudah memenuhi standar Kurikulum 2013. Hal ini berarti bahwa prasarana yang lengkap dan baik sangat diperlukan untuk menunjang berlangsungnya pelaksanaan pembelajaran yang berstandar kurikulum 2013 secara efektif. Tetapi sarana berupa buku pedoman guru mata pelajaran ekonomi menjadi salah satu faktor kekurangan proses pembelajaran mata pelajaran ekonomi. 4). Metode yang Sesuai Metode pembelajaran dalam RPP yaitu metode yang dirancang sesuai dengan indikator tujuan pembelajaran ekonomi. Metode adalah suatu cara khusus guru untuk membuat siswa lebih mudah memahami materi pelajaran ekonomi dan membuat akan lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Menurut M. Hamta Isnaeni metode yang digunakan belum mengacu pada metode yang di dalam kurikulum 2013. Yang penting guru dapat menguasai kelas dengan baik, secara efektif dan siswa tidak merasa bosan dengan pelajaran ekonomi.14 Merry mengungkapkan perubahan dari KTSP menjadi Kurikulum 2013 tidak merubah metode pembelajaran yang digunakan dikelas. Ketika perlajaran berlangsung makan metode demonstrasi, metode picture and picture, metode diskusi, metode jigsaw, yang sering digunakan. Yang terpenting siswa merasa tidak bosan selama proses pembelajaran berlangsung.15 Hal ini berarti metode pembelajaran saintifik yang menjadi acuan dalam proses pembelajaran dikelas untuk kurikulum 2013 belum dilaksanakan secara baik. Meskipun pendekatan yang dianjurkan adalah 14
M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3 September 2013 di ruang tamu sekolah 15 Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang guru
71
pendekatan saintifik tetapi apabila guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta sudah menggunakan metode pembelajaran yang menuntut siswa aktif dan mandiri dalam proses belajar di kelas maka metode jigsaw, metode diskusi atau model pembelajaran picture and picture dan lainnya bisa diterapkan secara efektif dalam proses pembelajaran kurikulum 2013. 3. Standar Proses Pendidikan Kurikulum 2013 a. Pelaksanaan Pembelajaran 1) Kegiatan Pendahuluan Dalam
proses
pembelajaran
dikelas
ekonomi,
M.
Hamta
Isnaenimelakukan pendahuluan dengan mengucapkan salam, kemudian mengabsen siswa untuk penilaian sikap. Dalam KI-1 yaitu mengenai penilaian sikap spritual dari kegiatan pendahuluan dalam proses pembelajaran yaitu guru memperhatikan ketika siswa berdoa sebelum memulai belajar, itu adalah salah satu indikator dari sikap spritual, setelah itu memberikan salam pada saat awal dan akhir persentasi juga menjadi indikator sikap spiritual. Kemudian untuk KI- 2 yaitu sikap sosial dalam kegiatan pelaksaan pembelajaran M. Hamta selaku guru ekonomi di kelas mengabsen siswa satu persatu dan memperhatikan siswa yang datang tepat waktu ke dalam kelas, hal tersebut menjadi peniliaian disiplin dalam sikap sosial. Selanjutnya M. Hamta Isnaenimemberikan motivasi kepada siswa agar siswa lebih siap mengikuti pembelajaran ekonomi. kemudian M. Hamta Isnaenidalam pelaksaan pembelajaran KI-3 yaitu pengetahuan makan indikator yang digunakan mengulangi materi pembelajaran minggu lalu dengan menginat dan mengulangi pelajaran minggu lalu hal ini bertujuan mengulangi daya ingat siswa. Dalam hal ini kegiatan pendahuluan pembelajaran dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa memfokuskan dirinya agara mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
72
2. Kegiatan Inti Guru mata pelajaran ekonomi berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan apa yang terdapat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut, setelah guru memberikan apersepsi kepada siswa, yaitu menghubungkan antara materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari hal ini bertujuan untuk membangun pola pikir siswa, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Setelah itu M. Hamta Isnaenimengimplementasikan pada kegiatan KI-3 yaitu pengetahuan dengan melakukan aktivitas kepada siswa kelas
X
untuk
mengetahui
dan
memahami
tentang
materi
ketenagakerjaan kemudian M. Hamta Isnaenimenerapkan kepada siswa dengan membagi 8 kelompok dalam 1 kelas hal ini sekaligus penerapan pada aspek KI-4 yaitu keterampilan siswa ditugaskan menganalisis tema penganguran, ketika proses pembelajaran dilakukan menjadi bagian beberapa kelompok kecil
(Learning Community) , kemudian guru
memberikan waktu sebanyak 10 menit untuk mengembangkan materi tentang Ketenagakerjaan. Siswa diberikan kebebasan untuk mencari bahan materi ketenagakerjaan sebanyak-banyaknya melalui media buku atau pun internet.
Kelompok pertama mempersentasikan tentang pengertian
ketenagakerjaan dan kelompok lain menyimak. Akan tetapi pada proses menyimak siswa ada yang mendengarkan dengan baik dan masih ada yang sibuk dengan kelompoknya. Kemudian setelah kelompok 1 persentasi maka guru memberikan kesempatan untuk kelompok lain untuk bertanya. Dari 5 kelompok masing-masing kelompok untuk memberikan 2 pertanyaan. Siswa masih belum aktif dan mandiri memberikan pertanyaan kepada kelompok lain. Karena kurangnya kesadaran siswa dalam menyimak kelompok yang sedang persentasi. Pada
saat
persentasi
berlangsung
berarti
kelompok
1
mengkomunikasikan kepada kelompok lain tentang materi pengangguran musiman.
Siswa
yang
menyimak
dengan
baik
tentang
materi
73
pengangguran musiman berarti siswa tersebut sudah mampu menalar materi pengangguran musiman yang telah dijelaskan oleh kelompok 1. 3. Kegiatan Penutup Pada akhir pertemuan guru ekonomi melakukan refleksi (umpan balik), bisa dilihat dari kegoatan penutup yaitu guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari saat itu. Setelah itu guru ekonomi melakukan penilaian yang sebenarnya dengan pengamatan yang guru ekonomi lakukan selama diskusi berlangsung. penilaian tertinggi diambil dari siswa yang aktif dalam bertanya dan mampu menjawab pertanyaan dengan baik dan benar. Dari pengamatan yang dilakukan dapat disimpulan bahwa pada aspek sikap spiritual KI-1, sikap sosial KI-2, aspek pengetahuan KI-3 dan aspek keterampilan KI-4. Pada ke 4 aspek tersebut secara garis besar sudah digunakan akan tetapi masih belum maksimal. Dikarenakan ada beberapa kendala yang dihadapi, diantaranya siswa kurang menyimak persentasi kelompok lain karena siswa masih sibuk dengan hal lain, seperti mengobrol atau mencari materi diluar waktu yang telah guru berikan. Selain itu untuk aspek mencoba dalam pelajaran ekonomi masih belum bisa praktik langsung yang berkaitan dengan materi yang ada. Jika pelajaran IPA ketika guru IPA sudah menyampaikan materi maka akan langsung dipraktikan di LAB IPA sehingga aspek tersebut dapat dilakukan. Untuk mata pelajaran ekonomi sering dikaitakan dengan kehidupan sehari-hari. Dan contoh materi yang diajarkan diambil dari contoh realita yang terjadi disekitar kita atau pun kehidupan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Maka aspek mencoba belum bisa terlaksana untuk mata pelajaran ekonomi.16
16
M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3 September 2013 di ruang tamu sekolah
74
4. Standar Penilaian Pendidikan Kurikulum 2013 Menurut Jumenah wakil bidang kurikulum penilaian hasil belajar dilakukan sekolah dalam bentuk 7 komponen penilaian sikap KI-1 dan KI-2 yaitu sikap spritual dengan mengamalkan ajaran agama, sikap sosial yaitu jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, percaya diri. Dan penilaian pengetahuan KI-3 melalui nilai hasil ulangan dan penilaian keterampilan KI-4 melalui praktek . Dalam kurikulum 2013 penilaian sikap menjadi dominasi atas penilaian lainnya, karena dalam kurikulum 2013 guru harus slektif menilai siswa dari kesehariannya. Jika dalam kurikulum KTSP penilaian sikap hanya penialaian tambahan, kini di kurikulum 2013 penilaian sikap sangat ditekankan dan mempengaruhi hasil belajar siswa.17 Dalam penilaian hasil belajar di SMA Negeri 94 Jakarta yang telah dilaksanaakan oleh sekolah berarti sudah sesuai dengan kurikulum 2013. Dalam penialain hasil belajar di sekolah penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan harus secara kongkrit tidak hanya penilaian ilusi. Guru harus objektif dalam menilai hasil belajar siswa. Agar guru mengetahui perkembangan dan wawasan siswa dengan baik. Menurut pendapat Merry, penilaian sikap KI-1 dan KI-2 yang dilakukan guru ekonomi melalui komponen sikap spritual dan sikap sosial . Sikap spiritual KI-1 dengan mengamalka ajaran agama dan sikap sosial ki-2 yaitu tanggung jawab, jujur, religi, disiplin, peduli, gotong royong, santun . penilaian tersebut diambil ketika sedang penilaian diskusi kelompok, penilaian sikap dalam mengikuti pembelajaran, penilaian ketika tugas kelompok dan lain-lain18. M. Hamta Isnaenicara penerapan nya yaitu, ketika awal masuk kelas guru memberikan penilaian sikap spirual KI-1 dan sikap sosial KI-2 kepada siswa, terdiri dari 1. Kedisiplinan ketika guru masuk kedalam kelas, 2. Lalu sikap keagamaan toleransi dikelas baik tidak adanya fanatisme, 3. Jujur 17
Jumenah, Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum, Wawancara pribad, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang wakil kepala sekolah. 18 Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang guru
75
dikelas ketika diberikan tugas menyontek atau tidak, 4. Tanggung jawab ketika mengerjakan tugas kelompok bagaimana mempertanggung jawabnya tugas kelompoknya, 5. Peduli dalam belajar, ketika pengamatan di kelas guru mengamati secara khusus kepada siswa. 6. Gotong royong, ketika ada tugas kelompok maka harus saling gotong royong mengerjakan tugas kelompok. 7. Santun yaitu jika guru sedang mengajar makan peserta didik harus bersikap yang santun. Dari 7 penilaian sikap yang terdapat dalam kriteria maka jika siswa yang 2 x mendapatkan nilai C dalam penilaian sikap maka akan mendapatkan teguran dan berjanji memperbaiki sikap di dalam kelas.19 Hal ini berarti penilaian sikap pada pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta secara menyeluruh menilain penilaian sikap dengan baik. Proses penilaian sikap KI-1 dan KI-2 yang mungkin memberatkan bagi guru tetapi sangat berpengaruh bagi siswa. Guru jadi lebih mengenal siswa satu persatu, penialain sikap tersebut di ambil secara objektif, penilaian sikap membuat siswa sadar bahwa guru akan menilai perilaku dan tingkah lakuknya dalam proses pembelajaran di kelas. Merry dan M. Hamta Isnaenimengungkapkan penilaian pengetahuan KI-3 dilakukan guru ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta dengan cara penilaian hasil ulangan. Ulangan harian, ulangan Mid semester, dan ulangan semester. Dari penilaian tersebut maka hasilnya akan digabungkan menjadi penilaian pengetahuan di raport. Menurut M. Hamta Isnaenipenilaian keterampilan KI-4 yang dilakukan guru ekonomi yaitu dalam tugas praktik. Dalam pembelajaran ekonomi praktik yang dimaksud yaitu ketika persentasi kelompok, diskusi ketika pembelajaran berlangsung, dan tugas harian siswa. Dari nilai nilai tersebut maka hasil yang akan dimasukan adalah penilaian ketrempilan.20
19
M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3 September 2013 di ruang tamu sekolah 20 M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3 September 2013 di ruang tamu sekolah
76
Merry meberikan penilaian keterampilan KI-4 pada mata pelajaran ekonomi dari persentasi kelompok pada setiap minggu. Seminggu sekali akan ada persentasi kelompok, penilaian keterampilan diambil ketika makalah sudah mecangkup materi yang diberikan, power point yang digunakan berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari, dan keaktifan siswa dalam menyimak persentasi yang sedang berlangsung.21 Dalam hal ini penilaian yang dilakukan guru ekonomi yaitu memberikan penilaian keterampilan yaitu melalui diskusi atau persentasi ketika pembelajaran ekonomi berlangsung. hal ini berkaitan dengan ranah piskomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan (skill) sebagai hasil dari tercapainya kompetensi pengetahuan. Hal ini berarti kompetensi keterampilan itu sebagai implikasi dari tercapainya kompetensi pengetahuan dari peserta didik. Keterampilan itu sendiri menunjukan tingkat keahlian seseorang dalam tugas atau sekumpulan tugas tertentu. 2. Kesiapan Guru dalam Kurikulum 2013 Guru seharusnya sudah memiliki kesiapan dalam mengimplemntasikan kurikulum 2013, Merry mengungkapkan bahwa kesiapan dalam penerapan kurikulum 2013 hampir sama seperti pada kurikulum sebelumnya, tugas guru hanya mengikuti keputusan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.22 Menurut Jumenah kesiapan pihak sekolah, dari kepala sekolah, guru atau pun murid akan selalu mengikuti kebijakan dari pemerintah, akan tetapi kesiapan tersebut harus di iringi dengan peranan serta dukungan pemerintah itu sendiri. Harapan para guru agar penerapan kurikulum 2013 itu bukan hanya kurikulum percobaan tetapi dapat terealisasikan dengan baik.
21
Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang guru 22 Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang guru
77
Menurut M. Hamta S.E bahwa kesiapan guru haruslah di dukung oleh pemerintah, dalam hal pelatihan dan pendidikan (diklat) agar guru bisa lebih memahami dan implentasi kurikulum 2013 bisa lebih baik. Dalam hal ini
Jumenah mengungkapkan pelaksanaan diklat sudah
dilaksanakan secara bertahap. Dan pihak sekolah mengadakan pelatihan kurikulum 2013 melalui MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), inhouse traning dan workshop tentang kurikulum 201323. M. Hamta Isnaenimengungkapkan baru adanya diklat secara umum tentang pengenalan kurikulum 2013, hal ini masih kurang informasi secara khusus untuk mata pelajaran ekonomi. jika sudah adanya diklat secara khusus untuk mata pelajaran ekonomi maka guru yang sudah melakukan diklat bisa memberikan pengarahan kepada guru lain yang belum mengikuti diklat, dan juga sudah memahami secara menyeluruh tentang kurikulum 2013. Tetapi di SMA Negeri 94 Jakarta hanya 4 mata pelajaran yang sudah mengikuti diklat yang sesuai dengan bidang studi, guru-guru lain hanya mengikuti diklat secara umum untuk perkenalan dan pelatikan penerapan kurikulum 2013.24 Pendapat lain di ungkapkan oleh Merry yang belum mengikuti diklat kurikulum 2013, dari 2 orang guru mata pelajaran ekonomi hanya satu guru yang sudah mengikuti diklat. Guru lain mencari informasi tentang kurikulum 2013 dari guru yang sudah mengikuti diklat25. Pendidikan dan latihan tentang kurikulum 2013 sangat penting di berikan agar kepada guru-guru SMA Negeri 94 Jakarta khususnya guru mata pelajaran ekonomi agar lebih memiliki wawasan tentang kurikulum 2013 yang lebih mendalam dan mempunyai pengetahuan yang luas dalam bidangnya masingmasing. Adanya diklat ini memberikan kepada guru ekonomi agar lebih memahami tentang kurikulum 2013 dalam pelajaran ekonomi. Jika diklat
23
Jumenah, Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum, Wawancara pribad, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang wakil kepala sekolah. 24 M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3 September 2013 di ruang tamu sekolah 25 Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang guru
78
tersebut belum dilaksanakan sepenuhnya maka kurikulum 2013 baru sekedar gambaran. Dalam mengimplementasikan kurikulum, yang berperan penting adalah guru karena guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanakan kurikulum. Oleh karena itu pentingnya kesiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum dituntut kompetensi, komitmen dan tanggung jawabnya. Kompetensi guru tidak hanya menguasai apa yang harus dibelajarkan tapi bagaimana membelajarkan
siswa
yang
menantang,
menyenangkan,
memotivasi,
menginspirasi dan memberi ruang kepada siswa untuk melakukan keterampilan proses yaitu mengobservasi, bertanya, mencari tahu, merefleksi. Agar tujuan tersebut dapat tercapai maka harus adanya strategi pembelajaran yang tepat dalam mengimplementasikan kurikulum. Serta spirit pendidikan pada setiap guru dan peserta didik, maka proses pendidikan itu akan terlaksana dengan baik. Hal tersebut harus di dukung dengan sarana dan fasilitas yang memadai sepertu buku pelajaran, buku pedoman guru,
media pembelajaran serta
dilaksanakan Diklat baik Kepala Sekolah, Pengawas, Guru Inti, Guru Pelatih maupun diklat guru secara masal. 3. Hambatan dalam Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Ekonomi Dra. Jumenah S,P.d mengungkapkan hambatan dalam implentasi kurikulum 2013 yaitu waktu tahun pertama buku pelajaran tidak cepat datang. Kemudian di tahun kedua ada keterlambatan pengiriman buku padahal pihak sekolah sudah memintanya cukup lama tetapi masih ada buku yang belum datang. Kemudian buku pegangan guru yang sudah kami pesan tetapi belum datang bukunya, hanya saja dari pihak Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ada solusi dengan mengirimkan CD buku pegangan guru tp baru berupa CD belum berbentuk print out.26 Menurut Merry penghambat yang dirasakan yaitu belum bisa menghafal seluruh nama-nama siswa jika hanya melihat wajahnya sehingga dengan dibuat tanda pengenal sangat berfungsi bagi guru untuk mengetahui nama-nama 26
Jumenah, Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum, Wawancara pribad, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang wakil kepala sekolah.
79
siswa, agar penilaian yang dilakukan setiap harinya menjadi penilaian objektif. Selain itu faktor penghambat juga ada di siswa yaitu sulitnya siswa untuk belajar mandiri, karena di kurikulum 2013 siswa sangat di tuntut untuk mendiri dan mencari tahu materi apa yang akan dipelajari disetiap pertemuan, akan tetapi siswa masih sulit melakukanya. Guru yang masih mencoba agar siswa bisa mengolah pola fikirnya menjadi luas. Siswa masih sulit membaca materi yang akan dipelajari, sedangkan materi tersebut sudah di informasikan pada pertemuan minggu lalu. Hambatan lain adalah belum semua guru yang mengikuti diklat kurikulum 2013, sehingga tidak semua guru memahami secara luas tentang pembelajaran kurikulum 2013. Dan guru-guru mata pelajaran lain mengetahui pelaksaan implementasi kurikulum 2013 dari workshop, atau mencari informasi dari guru ekonomi lainnya dari MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)27. Menurut M. Hamta hambatan yang dialami dalam implemntasi kurikulum 2013 adalah diklat khusus untuk mata pelajaran ekonomi belum terlaksana. Untuk diklat yang sudah dilaksanakan yaitu gambaran umum tentang implementasi kurikulum 2013. Dan buku pegangan siswa masing-masing siswa sudah mendapatkannya, akan tetapi buku pedoman guru dalam kurikulum 2013 belum ada. Mungkin apabila buku pedoman guru dan diklat khusus mata pelajaran sudah terlaksana maka proses pembalajaran ekonomi di kelas akan lebih baik.28 Hal ini bahwa belum perlu adanya peranan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk merealisasikan buku pedoman guru dalam pelajaran ekonomi karena buku tersebut menjadi pedoman pengajaran dan sarana yang inti dalam proses pembelajran mata pelajaran ekonomi di sekolah. Sehingga guru mempunyai pedoman pengajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013. Selain itu diklat khusus mata pelajaran ekonomi adalah cara untuk membantu guru untuk melaksanakan pembelajaran ekonomi dalam kurikulum 2013 27
Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang guru 28 M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3 September 2013 di ruang tamu sekolah
80
dengan benar. Tidak hanya gambaran saja, tetapi guru yang sudah mengikuti diklat harus menerapkan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013.
D. PEMBAHASAN 1. Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 94 Jakarta Implementasi kurikulum adalah suatu proses penerapan konsep dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai seperangkat komponen tertentu, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan secara nyata dalam kehidupan.29 Kurikulum disusun oleh ahli pendidikan, pendidik, pejabat pendidikan serta unsur masyarakat lainnya. Rancangan ini disusun dengan tujuan memberi pedoman kepada pelaksana pendidikan dalam proses bimbingan perkembangan siswa untuk mencapai tujuan yang di cita- citakan siswa sendiri. Dalam proses implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi yang diharuskan siswa untuk aktif dan mandiri dalam kegiatan belajar mengajar masih belum terlaksana dengan baik. Hal ini bersamaan dengan pernyataan guru ekonomi Merry S,Pd bahwa sulitnya siswa untuk belajar mandiri, karena di kurikulum 2013 siswa sangat di tuntut untuk mendiri dan mencari tahu materi apa yang akan dipelajari disetiap pertemuan. Guru yang masih berusaha dan mencoba agar siswa bisa mengolah pola fikirnya menjadi luas. Akan tetapi siswa
masih sulit
membaca materi yang akan dipelajari, sedangkan materi tersebut sudah di informasikan pada pertemuan minggu lalu.30 Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan,
Muhammad
Nuh,
menegaskan dalam Impelentasi Kurikulum 2013 bahwa
29
http://dickozenid.blogspot.com/2013/05/kelamahan-kurikulum-2013.html (diakses pada 05 Oktober 2014 pukul 14.00) 30 Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang guru.
81
Kurikulum mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangantantangan di masa depan melalui pengetahuan, keterampilan, sikap dan keahlian untuk beradapati serta bisa bertahan hidup dalam lingkungan yang senantiasa berubah. perubahan dan pengembangan kurikulum 2013 merupakan persoalan yang penting. Alasan perubahan kurikulum, kurikulum pendidikan harus disesuaikan dengan tuntutan zaman. Karena zaman berubah, maka kurikulum harus lebih berbasis pada penguatan penalaran, bukan lagi hafalan semata. Perubahan ini diputuskan dengan merujuk hasil survei internasional tentang kemampuan siswa Indonesia.31 Pernyataan Muhammad Nuh bahwa implementasi kurikulum 2013 harus lebih berbasis pada penguatan penalaran, bukan lagi hafalan semata. Hal ini belum terlaksana dengan baik di SMA Negeri 94 Jakarta, masih banyak siswa yang masih belum menalar mata pelajaran ekonomi dengan baik atau mempersiapkan materi yang akan dipelajari. 2. Kesiapan Guru Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta Dalam Impelentasi Kurikulum 2013 Kesiapan guru sangat penting, karena dalam tujuan kurikulum 2013, diantaranya mendorong peserta didik mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, menalar, mengkomunikasikan dan mempresentasikan materi yang diperoleh dari proses pembelajaran.32 Menurut
Sukemi,
staf
khusus
Kementrian
Pendidikan
dan
Kebudayaan Bidang Komunikasi Media bahwa: Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan bisa menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan. Kesiapan guru lebih penting dari pada pengembangan kurikulum 2013. Kenapa guru menjadi penting? Karena dalam kurikulum 2013, bertujuan mendorong peserta didik, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Disinilah guru berperan besar didalam mengimplementasikan tiap proses pembelajaran pada kurikulum 2013. Guru ke depan dituntut tidak hanya cerdas tapi juga harus mampu beradaptasi terhadap perubahan.33 31
http://www.untirta.ac.id/berita-501-artikel--kesiapan-guru-menyonsong-kurikulum2013.html (diakses pada 20 Oktober 2013 Pukul 20.00) 32 http://harunarcom.blogspot.com/2012/12/persiapan-guru-dalam-menghadapi.html (diakses pada 20 Oktober Pukul 20.22) 33 http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/artikel_kurikulum2013 (diakses pada 21 Oktober 2014 Pukul 13.00)
82
Menurut M. Hamta bahwa kesiapan guru haruslah di dukung oleh pemerintah, dalam hal pelatihan dan pendidikan (diklat) agar guru bisa lebih memahami dan implentasi kurikulum 2013 bisa lebih baik. Menurut Mentri Pendidikan dan kebudayaan Muhammad Nuh, bahwa: Persoalan guru selalu dijawab oleh pemerintah dengan menyatakan bahwa pada tahap awal akan ada sekitar 300.000 guru yang akan dilatih secara khusus untuk menyambut pelaksanaan kurikulum bru ini. Jumlah tersebut untuk memenuhi target implementasi kurikulum di 30% sekolah di seluruh wilayah Indonesia pada tahun 2013 ini. Pemerintah juga selalu menjelaskan bahwa pelatihan guru selalu diadakan setiap tahun. Jadi tanpa ada perubahan kurikulum pun selalu ada pelatihan guru. Dengan adanya perubahan kurikulum, maka persoalan tema latihan saja yang perlu diubah, yaitu untuk menyiapkan para guru dalam mengimplementasikan kurikulum baru34 Dalam hal ini pernyataan dari pemerintah dengan realita yang ada bahwa masih terdapat guru ekonomi yang belum mendapatkan pelatihan secara khusus. apabila guru tidak siap mengimplementasikan kurikulum baru, maka kurikulum sebaik apa pun tidak akan membawa perubahan apa pun pada dunia pendidikan nasional. Guru ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta sudah siap mengimplentasikan kurikulum 2013 hanya saja kesiapan tersebut tidak di iringi oleh proses pelatihan yang khusus untuk mata pelajaran ekonomi. Guru mata pelajaran ekonomi sudah mengusahakan agar implmentasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran dikelas mengikuti standar kurikulum 2013. Hanya saja hambatan dalam kurikulum 2013 yaitu belum adanya diklat khusus untuk pelajaran ekonomi dan belum adanya buku pedoman guru menjadi dasar kurangnya pemahaman tentang kurikulum 2013. Sehingga pembelajaran di kelas masih terlihat sama seperti kurikulum yang lalu dan siswa yang dituntut untuk mandiri dalam kurikulum 2013 belum sepenuhnya terjadi di sekolah.
34
Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud, Tanya jawab dan Opini Kurikulum 2013. kemdiknas.go.id/kemdikbud/depan/tanya-jawab-dan-opini-kurikulum2013/ (diakses pada 02 Oktober 2014 Pukul 21.30)
83
3. Hambatan Guru Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta dalam Kurikulum 2013 Setiap guru harus memahami baik buku siswa maupun buku guru dan mampu menggunakanya dalam pembelajaran. Permendikbud Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk pendidikan dasar dan Menengah menetapkan Buku Teks Pelajaran sebagai buku siswa dan Buku Panduan Guru sebagai buku guru yang layak digunakan dalam pembelajaran. Hambatan dalam implementasi kurikulum 2013 yaitu buku pedoman guru ekonomi yang belum ada sampai saat ini. Menurut M. Hamta buku pegangan guru belum didapatkan sampai saat ini. Untuk buku siswa masing-masing siswa sudah mendapatkannya. Mungkin apabila buku pedoman guru dan diklat khusus mata pelajaran sudah terlaksana makan proses pembalajaran ekonomi di kelas akan lebih baik.35 Menurut Muhammad Nuh, Mentri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan bahwa: Buku pedoman guru dan buku pedoman siswa menjadi konsekuensi perubahan buku pegangan kurikulum 2013. Dalam pelaksanaan pengadaan buku harus bisa dipertanggung jawabkan dan transparan. Buku masternya akan di siapkan, jadi bisa di uji isinya benar atau salah. Dan siapa pun boleh mengawasinya36. Tentang pernyataan Mentri Kemendikbud tersebut belum terlaksana di SMA Negeri 94 Jakarta karena menurut M. Hamta Isneani bahwa buku pedoman guru belum di dapatkan oleh guru mata pelajaran ekonomi.
35
M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3 September 2013 di ruang tamu sekolah 36 Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud, Tanya jawab dan Opini Kurikulum 2013. kemdiknas.go.id/kemdikbud/depan/tanya-jawab-dan-opini-kurikulum2013/ (diakses pada 02 Oktober 2014 Pukul 21.30)
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah diuraikan pada babbab sebelumnya mengenai implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negri 94 Jakarta, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pemahaman dan pengetahuan guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta tentang kurikulum 2013 baru memahami secara umum. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP pada mata pelajaran ekonomi kelas X dan kelas XI sudah sesuai dengan kurikulum 2013. 3. Dalam penerapan Kompetensi Inti yang terdiri dari KI-1 yaitu sikap spiritual, KI-2 yaitu sikap sosial, KI-3 yaitu pengetahuan dan KI-4 yaitu keterampilan, sudah diterapkan di dalam proses pembelajaran. 4. Pendekatan metode saintifik yang menjadi acuan dalam kurikulum 2013 belum sepenuhnya terlaksana dengan baik di dalam proses pembelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta. 5. Sarana dan Prasarana sudah memenuhi standar kurikulum 2013. 6. Kesiapan guru dalam implementasi kurikulum 2013 belum di dukung dengan pengadaanya pendidikan dan latihan (diklat) dari Departemen Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 7. Hambatan guru dalam implementasi kurikulum 2013 yaitu belum terdapat buku pedoman guru mata pelajaran ekonomi dan hambatan bagi peserta didik yaitu siswa masih sulit untuk belajar aktif dan mandiri dalam proses pembelajaran ekonomi dikelas.
84
85
B. SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas saran yang diberikan sebagai berikut: kepada pihak Departemen Kementian Pendidikan dan Kebudayaan hendaknya melakukan pendidikan dan pelatihan secara khusus kepada guru mata pelajaran ekonomi serta kepada masing-masing mata pelajaran lain. Agar pemahaman tentang implementasi kurikulum 2013 pada guru mata pelajaran ekonomi lebih tersusun dan terarah. Dan pengadaan buku pedoman guru untuk mata pelajaran ekonomi bisa terealisasikan agar guru-guru di SMA Negeri 94 Jakarta memiliki pedoman pengajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013.
DAFTAR PUSTAKA
Amri
Sofan . Pengembangan
& Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.
Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2013.
Arifin Zainal,l{onsep dan Model
Pengembangan
Kurikulun. Bandung: PT.
Remaia Rosdakary a, 2001 .
Arikunto suharsimi, Manajemen Penelitian . Jakarta: Rineka cipto,
2oo7
.
Bungin Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan Metodologi ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007. Direktur Jertdral Pendidikan Dasar, Sistent Penilaian Kurikuluru 2013, (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan., 2013), h.6
Dokumen Kurikulum 2013, Kementr:ian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: 2012. Fatah Nanang, Ekonomi Dan Pembiayaan Pendidikan,Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2000. Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar.Bandung: CV Wacana
Prima,2009. Handoko Hani, Manajemen, Yogyakarta: BPFE, 1995.
Harjanto, Perencanaan Pengajaron. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997. Hermawan Asep Herry, Asra dan Laksmi Dewi, Belajar&pembelajaran Sekolah
Dasar. Bandung: UPI Press, 2007
.
Kurinasih Imas dan Berlin Sani,ImplementasiKrikulunt 20l3 Konsep & P
enerapan . Surabaya: KataP ena, 201 4.
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modem, h.89
86
L8
'llOZ 'e,(;u1epso6 efeureA '14 :Sunpuu g.uototolaqtaad uop .robpg ,o1ue,(uzg uep ouo,(ng /002
JJN :uluruplN'DwlDlutag
0
T
U ttop
'ssa.rd
uog l114alE uo.rotolaqluad odo&uaTy .l.rqos
'II0Z 'erusly ltung :Buulef 'plsos
'l I0z'srBsIV
'
nru11
orqpns
ngo&ua4,Buepeguep.redng
rurn8 Jd :euBIuI -uDfpryuad sDryD^g..141 .rpru>1ns
! to ltnnx uDto4 t!
a pu a
.AO :Bunpueg I l0Z.ete^eJIV d ury ry ryu a d uD i i i a u a d a p o i ani .ouof i
r8rr 5
'8002
'dn:g
elpehtr Bpurrerd :Bl€ruIuI 'uoto[olaqwad uDp
wnfllmx.Eul/K
'n1OZ '3ursr1qn4 erpeurndeg :3uep11 'o)D)uDMDli uop tsD^hsqo
e.,(etuug
,!rlur1 n (eqea
7gg7'etseaopul sIIeqC :uU?IBf 'onlDlr[ uDp oilllw ltuouo4g .ro1uo*ua4,-----
Z00Z'el9q9 :?UB)ef u1 .
DW T
o
nt rW
n u ou
ol g
Bu o1n
6
ti0Z unln{lrn) rseluaueydtul uun}ueg uerreqruad ueruoped .a -----'9OOZ'e(teSl epsog eferueg 14 :Eunpue g 'slptDtd uDnpuDd npns 1SJX '6002
Iiung 'ege)ef 'umltptpuzd
uoruDS
pqBurl Lunpry)nx rsoluaualdtul
,E-use,(1ntr41
'5002']osJJo e,(ru4epso6
e
terueg'16 :Sunpuu g' uoto [op
qw
a
d uoDuo)u a n
d,
Inpypl !"er\
'L002 'epus-te4 opuUBrD BfBU Jd :€UBIE1 .nrnD rsotlr!1uag dopoq7uatu uodorstad uop 1SJX rsoluawaldwl
'EI1Z 'upes:e4 opuge:gefe; 'Jd :eUuIBf .(f
llple
f Oe
Duasad nfo1ag ISzH uoro1rua4)
puorsalot4 ntng,-----
uryruf)nx
uDy)DSDpDg
luuafiv uDtqruad.:epueun;4
Undang-Undang Tentang SISDIKNAS dan Peraturan Pelaksanaanya Tahun 2000-
2004. Jakarta: CV. Tamita Utama,2003.
UIN Jakarta, Pedontan Penulisan Sh"ipsi Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri Syari,f Hidayatullah Jakarta. Jakarta: 2013
88
UN
Press,
DAFTAR PUSTAKA ELEKTRONTK Aditya Kreshna , Pedoman Pentberian Bantuan Implementasi Kurikulum 2013, http://id.scribd.com/doc/1 253 0 I 696iPedoman-Pemberian-BantuanImplementasi-Kurikulum-2O13 (diakses pada02 Juli 2014 Pukul 19.30) http://historyofindonesia.blogspot.com/pengertian-ekonomi.html, di akses pada 1 0 Oktober 2014 http://samparona.blosspot.con/2013/l0lkarakteristik-dan-tuiuan-kurikulum2013.html http://ruangkreasikita.blo gspot.com/20 I 4 /03/kurikulum-20
I
3
-lanekah-lanekah-
umum.html (diakses pada 12 Agusutus 2014 Pukul 14.00) http://dickozenid.blogspot.com/201 3/05lkelamahan-kurikulum-20
1
3
.html (diakses
pada 05 Oktober 2014 pukul 14.00)
http://www.untirta.ac.idlberita-501-artikel--kesiapan-guru-menyonsonekurikulum-2013.htm1 (diakses pada2} Oktober 2013 Pukul 20.00) http://harunarcom.blogspot.com/2012i 12lpersiapan-suru-dalam-menghadapi.html (diakses pada2} Oktober Pukul 20.22)
littp:/lkenidikbud.eo.idlkemdikbud/artikel_kurikulum20
i 3 (diakses p,aoa
2I
Oktober 2014 Pukul 13.00) Sofa, Prosedur umum pembelajaran. Diakses dari http://massofa.wordpreess.com
pada12 Agustus 2014 Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud, Tanya Op
ini Kur ikulum
20 13
jawab dan
. kerndiknas.go. id/kemdikbud/depan/tanya-jarvab-
dan-opini-kurikulurn2Ol3/ (diakses pada 02 Juli 2014 pukuIZZ.30)
89
Lampiran 1 Dokumentasi Penelitian Sekolah SMA Negeri 94 Jakara
Perpustakaan Elektronik Sekolah SMA Negeri 94 Jakarta
90
Wawancara dengan Ibu Dra. Jumenah Selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Kegiatan Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas XI IIS 1
91
Kegiatan Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas XI IIS 2
Buku Pegangan Siswa Kurikulum 2013 Kelas X dan Kelas XI Pada Mata Pelajaran Ekonomi
92
Lampiran 2
PEDOMAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013
93
Sekolah
.Matapelajaran Kelas/Semester
Materi Pokok AloKasl waxtu A.
Ilnmnaf
anai
Inli
/k-Il
B. Kompetensi Dasar dan Indikator (KD pada Kl-l} 1. 2.
(KD pada KI-2)
J.
(KD pada KI-3)
Indikator: (KD pada KI-4)
4.
Indikator:
Catatan: KD-l don KD-2 dari Kl-1 dqn Kl-2 tidak horus dikembongkon dolom indikator korena keduonyo dicopoi melalui proses pembelajaron yong tidok longsung. lndikotcr dikembongkon honya untuk KD-i don KD-4 yong dicopoi melolui p rose s pe mbelaja ro n
Ia
n
gsu ng.
C. T\rirr an Pemtlel aiaran
D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok) E.
Metode Pembelaj:irari (Rincian dari Kegiatal Pembelajaran)
F'.
Media, AIat, dan Sumber Pembelajaran
l. Media 2. Alat/Bahan 3. Sumber Belalar G. Lan gkah- langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Iiesatu:
d. b. n
FcrrtiairuiuarrT'Kcgialirrr Awai (...rrrcrriL,i
Kegiatan Inti (...menit) Ppnrrfrrn / ,npn'itl ^ -_^ -'--_r \"'__^.-_^1-,
2. Pertemuan l(edua:
a. b. c.
Pei-ida.1-ruluan/l(egiatan Ar,val (...menit)
Kegiatan Inti (...menit)
Penutup (...menit), dan seterusnya.
H.
Penilaian
Jenis/teknik penilaian 2. Bentuk instrumen dan instrumen 1.
3. Pedoman penskoran
Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Waktu
: : : : :
SMA Ekonomi XI/1 Ketenagakerjaan 3 JP
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, dan damai), santun, responsif dan proaktif, serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. B.
Kompetensi Dasar dan Indikator 1.1 Mensyukuri pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia untuk kesejahteraan rakyat. 2.2 Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, dan mandiri dalam upaya mengatasi permasalahan pembangunan di Indonesia serta menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis sebagai pelaku ekonomi. 3.3 Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia. 3.3.1 Menjelaskan Pengertian ketenagakerjaan, kesempatan kerja, tenaga kerja dan angkatan kerja. 3.3.2 Menjelaskan penyebab pengangguran 4.4 Menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan di Indonesia 4.4.1 Menjelaskan sistem pengupahan dan penggajian yang berlaku di Indonesia 4.4.2 Menjelaskan dampak negatif pengangguran dan cara mengatasi masalah penganguran di Indonesia
C.
Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu: 1. Menunjukan kesungguhan dalam belajar ekonomi tentang ketenagakerjaan. 2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam melaksanakan komunikasi tentang nama-nama bangunan publik.
96
3. Mejelaskan pengertian ketenagakerjaan, kesempatan kerja, tenaga kerja, dan angkatan kerja 4. Menjelaskan cara meningkatkan kualitas tenaga kerja 5. Menjelaskan sistem pengupahan dan penggajian yang berlaku di Indonesia 6. Menjelaskan penyebab pengangguran 7. Menjelaskan dampak negatif pengangguran dan cara mengatasi masalah penganguran di Indonesia D. Materi Pembelajaran : Materi berdasarkan Fakta 1. Masalah ketenagakerjaan di negara-negara berkembang termasuk Indonesia lebih tinggi daripada di negara-negara maju. Permasalahan tersebut adalah tingginya pengangguran. Penyebabnya antara lain: Industrialisasi di negara berkembang umunya tidak disertai kesiapan tenaga kerjanya Tingkat pendidikan dan ketrampilan rendah Tingkat pembentukan modal nasional rendah 2. Jika tingkat pengangguran tinggi, sumber daya menjadi terbuang percuma Ana tingkat pendaptan masyarakat akan merosot. Situasi ini dapat menimbulkan kelesuan ekonomi Ana berpengaruh pada emosi masyarakat dan kehidupan keluarga sehari-hari Materi berdasarkan Konsep 1. Pegertian ketenagakerjaan, kesempatan kerja, tenaga kerja, dan angkatan kerja 2. Bagan peraga komposisi penduduk dan tenaga kerja 3. Sistem upah di Indonesia tergantung pada kondisi permintaan Ana penawaran tenaga kerja, hubungan pemberi kerja dan penerima kerja, serta upah minimum. Sejak tahun 2000, upah minimum yang berlaku adalah upah minimum provinsi (UMP) 4. Pengertian penganggur, tingkat pengangguran, dan jenis-jenis pengangguran dan penyebabya. Jenis pengangguranberdasar faktor penyebab terjadinya yaitu pengangguran sifilis, pengangguran struktural, pengangguran friksional, dan pengangguran Muslimah. Jenis pengangguran berdasar lama waktu kerja yaitu pengangguran terbuka, pengangguran terselubung, dan setengah menganggur. 5. Materi Berdasarkan Prinsip 1. Untuk menciptakan iklim yang mendukung perluasan lapangan kerja, meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja, langkah awalnya adalah meningkatkan mutu tenaga kerja. Usaha menigkatkan mutu tenaga kerja dilakukan oleh berbagai pihak yaitu pemerintah, perusahaan (swasta), dan individu 2. Mengatasi masalah pengangguran harus dilihat dari jenis pengangguran itu sendiri. Contohnya mengatasi pengangguran struktural dengan memindahkan tenaga kerja ke tempat yang membutuhkan sedangkan mengatasi pengangguran friksional adalah dengan informasi lengkap tentang lapangan kerja. D.
Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan adalah : 1. Persentasi dan Diskusi
97
2. Tanya Jawab 3. Penugasan
F.
Media, Alat, Sumber Pembelajaran 1. Buku paket Ekonomi Esis Alam S. Kurikulum 2013 2. Buku-buku penunjang yang relevan 3. Media massa cetak/ elektronik 4. Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerja an
G. Karakter Kebangsaan 1. Kreatif 2. Kerja keras 3. Rasa ingin tahu 4. Gemar membaca 5. Disiplin 6. Peduli sosial H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I URAIAN KEGIATAN KEGIATAN Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Guru Menyapa Siswa mendengarkan, menjawab sapaan, semua selanjutnya, siswa bertanggung jawab mengkondisikan kelas, menjaga kebersihan kelas, memeriksa kehadiran dan mewujudkan siswa dan kesiapan siswa lingkungan kelas yang belajar termasuk bersih danrapi. Dan kebersihan ruang belajar melanjutkan berdoa untuk P memulai pelajaran, agar E diberi kelancaran oleh N Tuhan YME. Guru menjelaskan tujuan D Siswa menyimak dan A pembelajaran dan proses H menanyakan jika ada pembelajaran secara U penjelasan yang tidak singkat L dimengerti U Guru menjelaskan secara Siswa menyimak A penjelasan guru tentang garis besar materi N materi pembelajaran, dan pembelajaran yang akan mengajukan pertanyaan dikaji, tujuan untuk hal-hal yang belum pembelajaran, rambujelas rambu pembelajaran dan metode penilaian yang akan terapkan
ALOKASI WAKTU
15 menit
98
I N T I
Guru menginformasikan sumber belajar berupa; buku, ensiklopedia, artikel koran dan sumber belajar lainnya
Memberikan motivasi tentang masalah ketenagakerjaan
Guru menggali pengetahuan siswa dengan mengajukan pertanyaan tentang konsep ketenagakerjaan
Guru mengarahkan siswa untuk mengamati (membaca) literatur tentang pengertian ketenagakerjaan, kesempatan kerja, tenaga kerja, dan angkatan kerja
Sisiwa mengamati literatur dan kehidupan masyarakat di sekitar, guna menemukan aspek ekonomi yang menjadi topik pembelajaran ketenagakerjaan seperti pengertian peduduk, kesempatan kerja, tenaga kerja, dan angkatan kerja . Siswa menanyakan dan menjawab pertanyaanpertanyaan tentang seputar ketenagakerjaan dan upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja
Guru mengarahkan siswa untuk mengamati (membaca) literatur tentang upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja Guru memfasilitasi siswa melakukan tanya-jawab (berdiskusi) sehubungan dengan pengertian ketenagakerjaan, kesempatan kerja, tenaga kerja, dan angkatan kerja dan upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja Guru menugaskan siswa untuk membuat konsep komposisi penduduk dan tenaga kerja Guru memberikan umpan balik berdasarkan hasil
Siswa menyiapkan buku sumber dan sumber belajar lainnya untuk mencapai penguasaan kompetensi religius, sosial, pengetahuan dan keterampilan Siswa menyimak motivasi yang disampaikan guru untuk menghantarkan pemahaman kepada materi pembelajaran. Siswa menjawab pretes dengan jujur untuk mengaji materi pembelajaran
60 menit Siswa mencoba untuk mengeksplorasi dengan cara mencatat dan mengidentifikasi berbagai konsep ketenagakerjaan dan upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja. (mengasosiasi) Siswa mengomunikasikan dengan cara memaparkan hasil pengamatan dan eksplorasi konsep ketenagakerjaan dan upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja
99
pemaparan siswa.
P E N U T U P
Memberikan penguatan pada konsep-konsep esensial yang meliputi semua materi konsep dasar ketenagakerjaan Mengajukan beberapa pertanyaan singkat untuk menguji pemahaman siswa tentang konsep-konsep yang dipelajari dan prilaku apa saja yang harus dijalankan siswa sehubungan dengan pencapaian kompetensi sosial dalam materi pembelajaran tersebut. Guru memberikan kesimpulan dan evaluasi pembelajaran Memberikan pekerjaan rumah individu: Secara pribadi, buatlah contoh upaya peingkatan mutu tenaga kerja yang dilakukan berbagai pihak Menayakan nilai-nilai karakter bangsa apa saja yang didapat dari pelajaran hari ini.
Menyimak penguatan konsep yang disampaikan guru, dan mencatatnya di buku catatan harian Menjawab secara cepat pertanyaan guru berkaitan dengan konsep-konsep penting yang telah dipahami dalam kegiatan pembelajara ini (postes) Siswa menyimak evaluasi dan kesimpulan yang dijelaskan guru
15 menit
Mendengarkan dan mencatat pekerjaan rumah yang akan dikaji pada kegiatan pembelajaran yang akan datang. Secara jujur siswa menyampaikan nilai karakter apa saja yang diperoleh setelah proses pembelajaran hari ini.
100
Pertemuan II URAIAN KEGIATAN KEGIATAN Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Guru menyapa selanjutnya, Siswa mendengarkan, menjawab sapaan, semua siswa bertanggung mengkondisikan kelas, jawab menjaga kebersihan kelas, memeriksa kehadiran siswa dan mewujudkan lingkungan kelas dan kesiapan siswa belajar yang bersih, apik. Dan termasuk kebersihan ruang melanjutkan berdoa untuk belajar memulai pelajaran, agar diberi kelancaran oleh Tuhan YME. Guru meminta siswa Siswa merefleksi hasil pertemuan merefleksi hasil pertemuan sebelumnya sebelumnya Memberikan hasil PR kepada guru Guru menagih dan untuk di nilai. membahas PR yang ditugaskan pada pertemuan Siswa menyimak dan sebelumnya menanyakan jika ada penjelasan P Guru menjelaskan tujuan yang tidak dimengerti E pembelajaran dan proses Siswa menyimak penjelasan guru N pembelajaran secara tentang materi pembelajaran, dan D singkat A mengajukan pertanyaan untuk halH Guru menjelaskan secara hal yang belum jelas U garis besar materi L pembelajaran yang akan U dikaji, tujuan pembelajaran, Siswa menyiapkan buku sumber A dan sumber belajar lainnya untuk rambu-rambu pembelajaran N mencapai penguasaan kompetensi dan metode penilaian yang religius, sosial, pengetahuan dan akan diterapkan keterampilan Guru menginformasikan Siswa menyimak motivasi yang sumber belajar berupa; disampaikan guru untuk buku, ensiklopedia, artikel menghantarkan pemahaman koran dan sumber belajar kepada materi pembelajaran. lainnya
Guru Menggali pengetahuan siswa dengan mengajukan pertanyaan tentang sistem upah di Indonesia
Siswa menjawab pretes dengan jujur untuk mengaji materi pembelajaran
101
ALOKASI WAKTU
15 menit
Guru mengarahkan siswa untuk mengamati (membaca) literatur tentang sistem upah di Indonesia Guru memfasilitasi siswa melakukan tanya-jawab (berdiskusi) sehubungan dengan topik tersebut. I N T I
P E N U T U P
Guru memfasilitasi siswa agar menggali informasi dan mencatat mengeai sistem upah di Indonesia Guru menugaskan siswa untuk membuat laporan, dan melaporkan hasil pengamatan (eksplorasi) Guru memberikan umpan balik berdasarkan hasil pemaparan siswa. Memberikan penguatan pada konsep-konsep esensial yang meliputi semua materi sistem pembayaran upah di Indonesia Mengajukan beberapa pertanyaan singkat untuk menguji pemahaman siswa tentang konsep-konsep yang dipelajari dan prilaku apa saja yang harus dijalankan siswa sehubungan dengan pencapaian kompetensi sosial dalam materi pembelajaran tersebut. Guru memberikan kesimpulan dan evaluasi pembelajaran Memberikan pekerjaan rumah individu: Apa saja yang menentukan sistem pembayaran upah Menayakan nilai-nilai karakter bangsa apa saja yang didapat dari pelajaran hari ini.
Sisiwa mengamati literatursistem upah di Indonesia . Siswa menanyakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang seputar materi yang telah dijelaskan Siswa mencoba untuk mengeksplorasi dengan caramencatat dan mengidentifikasi mengeai sistem pembayaran upah di Indonesia(mengasosiasi). Siswa mengomunikasikan dengan cara memaparkan hasil pengamatan dan eksplorasi sistem pembayaran upah di Indonesia
60 menit
Menyimak penguatan konsep yang disampaikan guru, dan mencatatnya di buku catatan harian Menjawab secara cepat pertanyaan guru berkaitan dengan konsepkonsep penting yang telah dipahami dalam kegiatan pembelajara ini (postes)
15 menit
Siswa menyimak evaluasi dan kesimpulan yang dijelaskan guru Mendengarkan dan mencatat pekerjaan rumah yang akan dikaji pada kegiatan pembelajaran yang akan datang. Secara jujur siswa menyampaikan nilai karakter apa saja yang diperoleh setelah proses pembelajaran hari ini.
102
Pertemuan III URAIAN KEGIATAN
KEGIATAN
Kegiatan Guru
P E N D A H U L U A N
Kegiatan Siswa
Guru Menyapa selanjutnya, mengkondisikan kelas, memeriksa kehadiran siswa dan kesiapan siswa belajar termasuk kebersihan ruang belajar
Guru meminta siswa merefleksi hasil pertemuan sebelumnya Guru menagih dan membahas PR yang ditugaskan pada pertemuan sebelumnya Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan proses pembelajaran secara singkat Guru menjelaskan secara garis besar materi pembelajaran yang akan dikaji, tujuan pembelajaran, rambu-rambu pembelajaran dan metode penilaian yang akan terapkan Guru menginformasikan sumber belajar berupa; buku, ensiklopedia, artikel koran dan sumber belajar lainnya
Memberikan motivasi tentang konsep pengangguran
Guru menggali pengetahuan siswa dengan mengajukan pertanyaan tentang konsep pengangguran
ALOKAS I WAKTU
Siswa mendengarkan, menjawab sapaan, semua siswa bertanggung jawab menjaga kebersihan kelas, dan mewujudkan lingkungan kelas yang bersih, rapi. Dan melanjutkan berdoa untuk memulai pelajaran, agar diberi kelancaran oleh Tuhan YME. Siswa merefleksi hasil pertemuan sebelumnya Memberikan hasil PR kepada guru untuk di nilai. Siswa menyimak dan menanyakan jika ada penjelasan yang tidak dimengerti Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran, dan mengajukan pertanyaan untuk hal-hal yang belum jelas
Siswa menyiapkan buku sumber dan sumber belajar lainnya untuk mencapai penguasaan kompetensi religius, sosial, pengetahuan dan keterampilan Siswa menyimak motivasi yang disampaikan guru untuk menghantarkan pemahaman kepada materi pembelajaran. Siswa menjawab pretes dengan jujur untuk mengaji materi pembelajaran
103
15 menit
I N T I
Guru mengarahkan siswa untuk mengamati (membaca) literatur tentang tingkat pengangguran, jenis pengangguran, dampak pengangguran dan cara mengatasinya Guru memfasilitasi siswa melakukan tanya-jawab (berdiskusi) sehubungan dengan tingkat pengangguran, jenis pengangguran, dampak pengangguran dan cara mengatasinya Siswa diminta untuk membagi kelompok sesuai jumlah siswa untuk mencobamengeksplorasimas alah ketenagakerjaan di Indonesia Guru menugaskan siswa untuk membuat presentase berisi poin-poin tentang ketenagakerjaan yang telah dipelajari, dan melaporkan hasil pengamatan (eksplorasi) Guru memberikan umpan balik berdasarkan hasil pemaparan siswa.
Sisiwa mengamati literatur tentang tingkat pengangguran, jenis pengangguran, dampak pengangguran dan cara mengatasinya . Siswa menanyakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang seputar materi yang telah dijelaskan Siswa berdiskusi kelompok mencoba untuk mengeksplorasimasalah ketenagakerjaan di Indonesia(mengasosiasi)
60 menit
Siswa mengomunikasikan dengan cara memaparkan hasil pengamatan dan eksplorasi tentang masalah ketenagakerjaan di Indonesia Siswa membuat presentase berisi poin-poin ketenagakerjaanyang telah dipelajari, dan melaporkan hasil pengamatan (eksplorasi)
104
P E N U T U P
Memberikan penguatan pada konsep-konsep esensial yang meliputi semua materi ketenagakerjaan Mengajukan beberapa pertanyaan singkat untuk menguji pemahaman siswa tentang konsep-konsep yang dipelajari dan prilaku apa saja yang harus dijalankan siswa sehubungan dengan pencapaian kompetensi sosial dalam materi pembelajaran tersebut. Guru memberikan kesimpulan dan evaluasi pembelajaran Memberikan pekerjaan rumah individu: mendapatkan simpulan dan menemukan cara mengatasi masalah ketenagakerjaan di Indonesia Menayakan nilai-nilai karakter bangsa apa saja yang didapat dari pelajaran hari ini.
Menyimak penguatan konsep yang disampaikan guru, dan mencatatnya di buku catatan harian Menjawab secara cepat pertanyaan guru berkaitan dengan konsepkonsep penting yang telah dipahami dalam kegiatan pembelajara ini (postes)
15 menit Siswa menyimak evaluasi dan kesimpulan yang dijelaskan guru Mendengarkan dan mencatat pekerjaan rumah yang akan dikaji pada kegiatan pembelajaran yang akan datang. Secara jujur siswa menyampaikan nilai karakter apa saja yang diperoleh setelah proses pembelajaran hari ini.
I. Penilaian Penilaian dilakukan selama kegiatan pembelajaran yaitu penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Instrumen penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan terlampir. No 1.
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
Sikap a. Terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan . b. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. c. Peduli dalam kegiatan pembelajaran d. Disiplin selama proses pembelajaran e. Jujur dalam menjawab permasalahan yang diberikan f. Tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas
Observasi
Selama pembelajaran dan saat diskusi
105
No 2.
Aspek yang dinilai
Penugasan
Penyelesaian pribadi
Analika
Penyelesaian kelompok
Keterampilan Terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan
I.
Waktu Penilaian
Pengetahuan Menyelesaikan soal yang relevan
3.
Teknik Penilaian
Instrumen Penilaian hasil Belajar 1. Penilaian Sikap : Observasi 2. Penilaian Pengetahuan : Penugasan 3. Penilaian Keterampilan : Analitika
106
1. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP Penilaian Observasi Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Tahun Pelajaran Waktu Pengamatan Kompetensi dasar konsisten,
Indikator
: SMA : Ekonomi : XI / 1 : 2013/2014 : Pada saat pelaksanaan pembelajaran. :2.1. Memilikimotivasiinternal, kemampuanbekerjasama, Sikapdisiplin, rasa percayadiri, dansikaptoleransidalam Perbedaanstrategiberpikirdalammemilihdanmenerapkan Strategimenyelesaikanmasalah. : 1. Aktif 2. Kerjasama 3. Toleran
Rubrik: Indikator sikap aktif dalam pembelajaran: 1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran 2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten 3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten 4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok. 1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasamadalamkegiatankelompok. 2. Cukupjika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasamadalamkegiatankelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten. 3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasamadalamkegiatankelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten. 4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasamadalamkegiatankelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten. Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 1. Kurang baik jikasama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten 3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten. 4. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten. Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan
107
Sikap
N a m Tanggung N
a
o
si s
Jujur
Peduli
Kerja sama
Percaya
Santun
jawab
Disiplin
diri
K C B B
K C B B
K C B BS K C B B
K C B B
K C B B
K C B B
S
S
S
S
S
S
w a
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
K C B BS
: Kurang : Cukup : Baik : Baik Sekal
108
2. LEMBAR PENGAMATAN PENGETAHUAN Penugasan Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas
: : :
SMA Ekonomi XI
Rubrik Penilaian Kelompok
No .
Kriteria 4
1
Kesesuaiandengan konsep dan prinsip ekonomi
2
Ketepatanmemilihbahan
3
Kreativitas
4
Ketepatan waktupengumpulantugas
5
Kerapihanhasil
3
2
1
Jumlahskor
Keterangan:4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup baik, 1 = kurang baik Nilai Perolehan =
109
3. PENILAIAN KETERAMPILAN Penilaian Analitika
SatuanPendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester
: SMA : Ekonomi : XI /1
Indikator
:Siswa mampu mengalisis topik yang diberikan dengan mampu menjawab setiap pertanyaan dengan tepat.
TujuanAnalitika
:Memantau perkembangan kemampuan dan pemahaman siswa tentang berbagai konsep dan penerapan ilmu ekonomi.
Tugas: 1. Bacalah artikel di bawah ini 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan setelahnya Hadapi MEA, Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja RI Masih Kalah Pemerintah menyatakan tingkat produktifitas dan pendidikan tenaga kerja di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina. Padahal Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015. Dalam era liberalisasi pekerja terampil dibutuhkan untuk bekerja di wilayah ASEAN. Produktifitas tenaga kerja Indonesia untuk menghadapi MEA yang berbasis kompetensi masih dipertanyakan. Tingkat pendidikan pekerja di Indonesia untuk usia 25 tahun ke atas saja, rata-rata lama sekolahnya 5,8 tahun. Sementara itu, Malaysia 9,5 tahun, Filipina 8,9 tahun dan Thailand 10,1 tahun. Apalagi dengan Singapura, Indonesia jelas lebih rendah. Inilah yang menggambarkan kesiapan tenaga kerja kita di ASEAN. Demikian ujar Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN), Armida Alisjahbana di acara Seminar Nasional Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Jakarta, Rabu (26/3/2014). Untuk meningkatkan profesionalitas tenaga kerja Indonesia, kata Armida, salah satunya melalui pendidikan, baik formal maupun non formal. Sebab, hanya sekitar 5% pekerja di Indonesia yang mengaku mendapat pelatihan. Selain itu, Armida menjelaskan, Indonesia perlu meningkatkan produktifitas tenaga kerja seperti Korea Selatan, Taiwan, dan China serta negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan South Africa/Afrika Selatan). Programnya termasuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam ketenagakerjaan.Partisipasi kerja perempuan sangat besar untuk meningkatkan leverage ekonomi. Karena selama 20 tahun, tingkat partisipasi kerja wanita Indonesia tidak banyak bergerak hanya 50,3%. Sedangkan Thailand 45,4%,
110
Filipina 41,8%. Kontribusi perempuan pun lebih banyak di sektor yang punya nilai tambah rendah,” papar dia. Sementara Menteri Pendidikan, Muhammad Nuh mengatakan, Indonesia membutuhkan 113 juta tenaga kerja yang memiliki kompetensi, mengingat potensi pendapatan mencapai US$ 1,8 triliun pada 2030. Saat ini baru 55 juta pekerja berketerampilan.”Tenaga kerja yang punya keterampilan semakin naik setiap tahun. Kalau tidak punya keterampilan, bisa jadi bencana. Makanya kami pakai pendekatan mendidik sejak dini, sekolah tinggi dan menjangkau lebih luas,” ucapnya. Dari data ILO pada tahun lalu, ada sekitar 300 juta kesempatan kerja di kawasan ASEAN dan pasifik. Sedangkan 1% pertumbuhan ekonomi mampu menyerap 200 ribu tenaga kerja. (Sumber: Agustina Melani: http://bisnis.liputan6.com) Pertanyaan: 1. Apa pengaruh tingkat pendidikan terhadap tenaga kerja? 2. Apa yang harus kita lakukan dalam menghadapi masalah ini? 3. Apa sebaiknya program yang diterapkan pemerintah untuk mengatasi masalah ini?
111
Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA Penelitian Skripsi:
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 94 JAKARTA
Oleh FAUZIAH NIM : 1110015000091
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
112
Pedoman wawancara Implementasi Kurikulum 2013 dalam pelajaran Ekonomi untuk Ketua Program/Jurusan Bidang IPS Ekonomi 1. Bagaimana pemahaman Guru ekonomi dalam mengimplementasikan pembelajaran ekonomi di sekolah? 2. Bagaimana cara atau langkah sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dalam pembelajaran Ekonomi kepada guru-guru ekonomi? 3. Bagaimana pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran ekonomi di sekolah? 4. Bagaimana cara menerapkan isi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Ekonomi kepada guru ekonomi yang ada di sekolah? 5. Faktor-faktor apa saja yang menunjang penerapan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Ekonomi di sekolah? 6. Apakah sekolah selalu melakukan diklat-dilkat tentang Kurikulum 2013 prosgram IPS ekonomi kepada guru-guru? Jika Ya? Pendiklatan seperti apa? Jika Tidak? Mengapa? 7. Langka-langka apa saja yang dipersiapkan sekolah dalam penyusunan program pembelajaran untuk guru IPS Ekonomi? 8. Apakah guru-guru ekonomi di sekolah ini sudah membuat RPP sesuai dengan pedoman Kurikulum 2013? 9. Bagaimana agar tujuan pembelajaran ekonomi dalam kurikulum 2013 bisa tercapai di sekolah ini? 10. Apakah sarana dan prasarana dalam pembelajaran ekonomi di sekolah ini sudah sesuai dengan kurikulum 2013? 11. Metode/model apa saja yang sering digunakan dalam pembelajaran ekonomi? 12. Bagaimana cara penerapan metode/model tersebut? 13. Bagaimana penataan kelas pada pembelajaran ekonomi di sekolah ini? 14. Hal apa saja yang guru ekonomi lakukan sebelum memulai kegiatan pembelajaran ? 15. Bagaimana cara ibu guru dalam menjelaskan materi yang diajarkan dalam proses pembelajaran IPS ekonomi? 16. Apakah ibu guru sudah menyesuaikan materi pembelajaran dengan kecepatan dan kemampuan peserta didik? 17. Apakah pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung murid-murid memberikan respon balik kepada guru? Jika Ya, dalam bentuk apa? Jika Tidak, mengapa? 18. Apakah pada setiap awal semester guru menjelaskan kepada peserta didik tentang silabus mata pelajaran ekonomi?
113
19. Apakah sebelum memulai pembelajaran guru ekonomi memberikan motivasi terlebih dahulu kepada peserta didik sesuai dengan pedoman kurikulum 2013? 20. Dalam kegiatan inti pembelajaran guru ekonomi pendekatan apa yang ajarkan kepada peserta didik? 21. Apakah guru ekonomi sudah memiliki kesiapan dalam pembelajaran berstandar kurikulum 2013? 22. Bagaimana cara yang dilakukan sekolah dalam penilaian hasil belajar ekonomi? 23. Bagaimana cara penilaian kelas ketika peserta didik berada di dalam kelas dan diluar kelas? 24. Apakah guru ekonomi sering memberikan tugas harian kepada peserta didik? 25. Apakah ada hambatan dalam melaksanakan kurikulum 2013 di sekolah ini? 26. Bagaimana ibu memecahkan hambatan tersebut?
114
Pedoman wawancara Implementasi Kurikulum 2013 dalam pelajaran Ekonomi untuk Wakil kepala sekolah bidang kurikulum 1. Apa yang ibu bisa gambarkan tentang pembelajaran dalam kurikulum 2013? 2. Apakah sangat berbeda dengan kurikulum KTSP? 3. Sejak kapan sekolah SMA Negri 94 Jakarta mulai menggunakan kurikulum 2013? 4. Apakah sekolah sudah melakukan diklat-dilkat tentang Kurikulum 2013 pada program IPS kepada guru-guru? 5. Apakah guru-guru di sekolah sudah siap dalam melaksanakan kurikulum 2013? 6. Faktor apa saja yang menunjang penerapan Kurikulum 2013 di sekolah ini? 7. Apakah sarana dan prasarana sekolah sudah menunjang dalam Kurikulum 2013? 8. Langkah-langkah apa saja yang di persiapkan sekolah dalam penyusunan program pembelajaran di sekolah? 9. Bagaimana cara yang dilakukan sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran? 10. Bagaiamana cara yang dilakukan sekolah dalam penilaian hasil belajar? 11. Adakah hamabatan yang terjadi selama pelaksanaan kurikulum 2013? 12. Bagaiamana cara pemecahaanya menurut pendapat sekolah?
115
Pedoman wawancara Implementasi Kurikulum 2013 dalam pelajaran Ekonomi untuk guru-guru di SMA Negri 94 Jakarta. 1. Bagaimana pemahaman Ibu guru Ekonomi mengenai Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Ekonomi di sekolah ini? 2. Bagaimana cara atau langkah Ibu Guru ekonomi dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Ekonomi? 3. Bagaiamana pelaksaaan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Ekonomi di sekolah? 4. Bagaiaman cara menerapkan isi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran ekonomi kepada peserta didik yang ada di sekolah? 5. Faktor apa saja yang menunjang penerapan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran ekonomi di sekolah? 6. Apakah sarana dan prasarana sekolah sudah memenuhi dalam pembelajaran ekonomi? 7. Apakah sekolah selalu melakukan diklat-diklat tentang kurikulum 2013 pada program IPS Ekonomi? 8. Langkah apa saja yang Ibu/Bapak persiapkan dalam menyusun program pembelajaran Ekonomi? 9. Bagaimana cara yang dilakukan oleh Ibu/Bapak dalam pelaksanaan pembelajaran ekonomi? 10. Langkah apa saja yang ibu/bapak ekonomi dalam pelaksanaan pembelajaran Ekonomi? 11. Bagaiaman cara yang dilakukan oleh ibu/bapak guru dalam penilaian hasil belajar ekonomi? 12. Adakah hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran ekonomi dalam kurikulum 2013? 13. Bagaiamana menurut pendapat ibu/bapak dalam memecahkan hambatan tersebut?
116
Lampiran 5
BERITA WAWANCARA Penelitian Skripsi:
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 94 JAKARTA
Oleh FAUZIAH NIM : 1110015000091
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
117
Pedoman wawancara Implementasi Kurikulum 2013 dalam pelajaran Ekonomi kepada Ibu Dra. Jumenah, S.Pd wakil kepala sekolah bidang kurikulum di SMA Negri 94 Jakarta 1. Apa yang ibu bisa gambarkan tentang pembelajaran dalam kurikulum 2013? Jawaban: Implementasi Kurikulum 2013 di SMA Negeri 94 Jakarta kita dalam mengajar dituntut dan guru sebagai fasilitator yang berperan aktif adalah siswa. Siswa harus lebih kreatif dan inovatif dan siswa di sini ditekankan bukan hanya pada pengetahuan dan keterampilan saja, namun di kurikulum 2013 di tekankan sikapnya, bagaimana sikap siswa dalam pembelajaran itu. Dan juga dalam kurikulum 2013 ada KI 1 sampai KI 4 dan KD juga di sana siswa dituntut untuk seperti apa sikapnya. Sungguh berbeda dengan KTSP. Dan berperan aktif itu siswa, guru hanya sebagai fasilitator 2. Apakah sangat berbeda dengan kurikulum KTSP? Jawaban: ya berbeda, tapi perbedaanya tidak terlalu jauh karena hanya pada penekanan, jadi di kurikulum 2013 siswa ditekankan kepada sikap, tidak hanya pengetahuan dan keterampilan. Sebenarnya kurikulum 2013 juga KTSP juga, hanya bedanya dahulu KTSP 2006 dan sekarang KTSP 2013. Di KTSP dahulu sikap tidak menjadi dominan yang menjadi dominan adalah pengetahuan dan keterampilan baru sikap. Sementara di kurikulum 2013 sikap lebih diutamakan. Dan juga di kurikulum 13 siswa jauh lebih aktif, siswa yang harus punya inovasi, siswa yang harus tau materi yang akan dipelajari. 3. Sejak kapan sekolah SMA Negri 94 Jakarta mulai menggunakan kurikulum 2013? Jawaban: sejak tahun lalu tahun pelajaran 2013-2014 sudah mulai melaksanakan Kurikulum 2013 dan ini adalah tahun ke 2 pelaksanaan kurikulum 2013. 4. Apakah sekolah sudah melakukan diklat-dilkat tentang Kurikulum 2013 pada program IPS kepada guru-guru? 118
Jawaban : sudah, seperti kemarin sebelum libur semster 2 itu guru-guru yang belum diklat di diklatkan. Ada yang dari LPMP kemudian, kita disekolah melakukan inhouse traning ada workshop, inhouse traning tentang kurikulum 2013 dan kita memanggil narasumber untuk menjelaskan kepada guru-guru tentang kurikulum 2013. 5. Apakah guru-guru di sekolah sudah siap dalam melaksanakan kurikulum 2013? Jawaban: sudah, karena kami sudah melaksanakan dari tahun 2013 dan kami sudah siap. kesiapan pihak sekolah, dari kepala sekolah, guru atau pun murid akan selalu mengikuti kebijakan dari pemerintah, akan tetapi kesiapan tersebut harus di irirngi dengan peranan pemerintah itu sendiri. Harapan kami dari guru agar penerapan kurikulum 2013 itu bukan hanya kurikulum percobaan tetapi dapat terelisasikan dengan baik. 6. Bagaimana pelaksanaan kuikulum 2013 di SMA Negri 94 Jakarta? Pelaksaan kurikulum 2013 dalam pelajaran ekonomi di SMA Negri 94 Jakarta ini sesuai dengan kurikulum 2013 dan biasanya dilakukan melalui rapat sekolah untuk pembahasan kegiatan pembelajaran dalam bentuk penyusunan program pembelajaran, pelaksaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Serta setiap awal semester menetapkan RPP sesuai bidang permata pelajaran 7. Faktor apa saja yang menunjang penerapan Kurikulum 2013 di sekolah ini? Jawaban : fasilitas-fasilitas sekolah sudah memenuhi standar kurikulum 2013 kalau misalnya siswa mau praktik atau presentasi IPS kita juga sudah menyiapkan Lab IPS kemudian pada IPA juag sudah ada Lab nya. 8. Apakah sarana dan prasarana sekolah sudah menunjang dalam Kurikulum 2013? Jawaban: sarana dan prasarana sekolah sudah sangat menunjang dan sangat baik untuk proses pembelajaran. fasilitas yang ada di SMA Negri 94 Jakarta sudah sangat memenuhi standar kurikulum 2013, hanya saja keterlambatan buku pegangan guru yang saat ini belum dikirim dari
119
Departemen Pendidikan Nasional, padahal kami dari pihak sekolah sudah memesannya sudah lamaLangkah-langkah apa saja yang di persiapkan sekolah dalam penyusunan program pembelajaran di sekolah? Jawaban : Dalam persiapan pembelajaran berarti guru ekonomi harus mengetahui tentang silabus tingkat Sekolah Menengah Atas lalu di kembangkan kedalam RPP, sebab RPP pada kurikulum 2013 dengan KTSP memiliki perbedaan, dalam RPP pada kurikulum 2013 dalam kegiatan pembelajaran harus memenuhi penerapkan 5 aspek pembelajaran (mengamati, menyanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan) yang harus diterapkan di kelas ekonomi guru-guru sudah dibimbing, sudah diklat, mereka sudah diajarkan bagaimana membuat program-program, mereka sudah memperispkan. Dan sekolah meminta guru-guru untuk mengumpulkan perangkat pembelajaran. Kita setiap pada awal tahun mengadakan raker (rapat kerja) kita siapkan juga, bagaiamana sekolah memfasilitasi guru-guru dalam penyusunan program pembelajaran. Kami siapkan juga contoh-contoh RPP dari tempat diklat kemudian contohcontoh dari sekolah lain, untuk sharing. 9. Bagaimana cara yang dilakukan sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran? Jawaban : sekolah memfasilitasi guru-guru dalam pelaksanaan pembelajaran, guru-guru juga melakukan tugas-tugasnya dengan baik, melakukan kurikulum 2013 dengan sungguh-sungguh. Kami juga dari pihak sekolah selalu melakukan brifing kepada guru-guru. Dan juga mengundang orang tua murid untuk mengsosialisasikan bahwa disekolah sudah melaksanakan kurikulum 2013. 10. Bagaiamana cara yang dilakukan sekolah dalam penilaian hasil belajar? Jawaban : penilaian hasil belajar dilakukan sekolah dalam bentuk 7 komponen penilaian sikap, penilaian keterampilan melalui praktek dan penilaian pengetahuan melalui nilai hasil ulangan. Dalam kurikulum 2013 penilaian sikap menjadi dominasi atas penilaian lainnya, karena dalam kurikulum 2013 guru harus slektif menilai siswa dari kesehariannya. Jika dalam kurikulum KTSP penilaian sikap hanya penialaian tambahan, kini di
120
kurikulum 2013 penilaian sikap sangat ditekankan dan mempengaruhi hasil belajar siswa jadi kami membuat jadwal superfisi kemudian ada tim penyelianya yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, tim pengembang kemudian guru-guru senior. Ada format dari sekolah untuk penilaianya. Penilaian hasil belajar berupa raport yang formatnya sudah sesuai dengan kementrian. 11. Adakah hamabatan yang terjadi selama pelaksanaan kurikulum 2013? Jawaban : waktu ditahun pertama kita mempunyai hambatan di buku pelajaran tidak cepat datangnya. Kemudian di tahun ini ada juga keterlambatan pengiriman buku paddhal kami meminta sudah cukup lama tetapi masih ada buku yang belum datang. Kemudian buku peganagn guru yang sudah kami pesan tetapi belum datang bukunya, hanya saja dari pihak dinas ada solusi mereka sudah mengirimkan CD buku pegangan guru tp baru berupa CD belum berbentuk print out. 12. Bagaiamana cara pemecahaanya menurut pendapat sekolah? Jawaban : kita memanfaatkan buku yang ada di perpustakaan, dan guruguru juga sudah membuat power point materi apa yang akan digunakan.
121
Pedoman wawancara Implementasi Kurikulum 2013 dalam pelajaran Ekonomi untuk guru mata pelajaran ekonomi ibu Merry, S.Pd di SMA Negri 94 Jakarta 1. Bagaimana pemahaman Ibu guru Ekonomi mengenai Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Ekonomi di sekolah ini? Jawaban : sebetulnya kurikulum 2013 kalau diterapkan bagus. Tetapi saya belum adanya penataran dari sekolah. Guru yang belum di diklat hanya mencari tahu dari internet dan dari sumber guru yang sudah melakukan diklat. 2. Bagaimana cara atau langkah Ibu Guru ekonomi dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Ekonomi? Jawaban : mengimplementasikan kurikulum 2013 dalam pelajaran ekonomi dilakukan dengan melakukan proses persiapan mengajar, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar dan memberikan kegiatan kemandirian kepada peserta didik. saat ini saya pelahan-lahan mengimplentasikannya belum secara menyeluruh dan masih mengac pada kurikulum yang lama. Dengan mengadopsi dan mengembangkan kurikulum yang lama dan di implementasikan kedalam kurikulum 2013 3. Bagaiamana pelaksaaan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Ekonomi di sekolah? Jawaban : sudah satu tahun yang lalu sudah efektif hanya saja karena hanya satu guru pada masing-masing bidang yang sudah mengikuti diklat. Intinya kami menerapkan kurikulum 2013 karena itu menjadi dasar yang wajib dalam proses pembelajaran semantara saat ini guru masih terus belajar dan mencari tahu tentang kurikulum 2013 4. Faktor apa saja yang menunjang penerapan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran ekonomi di sekolah? Jawaban : faktor dari sekolah seperti RPP dan prangkat pembelajaran lainya sudah sangat menunjang untuk kurikulum 2013 karena pihak sekolah memberikan tugas kepda guru-guru untuk membuat program pembelajaran.
122
5. Apakah sarana dan prasarana sekolah sudah memenuhi dalam pembelajaran ekonomi? Jawaban : sara dan prasarana disekolah sudah sangat lengkap. Di kelas sudah ada proyektor dan LCD, siswa sudah memiliki buku yang dari sekolah. 6. Apakah sekolah selalu melakukan diklat-diklat tentang kurikulum 2013 pada program IPS Ekonomi? Jawaban: belum, karena pada mata pelajaran ekonomi sendiri baru satu guru yang mengikuti diklat. Guru lain mencari informasi tentang kurikulum 2013 dari guru yang sudah mnegikuti diklat. 7. Metode apa saja yang ibu sering lakukan dalam pembelajaran Ekonomi di kelas? Jawaban: metode demonstrasi, metode picture and picture, metode diskusi, metode jiksaw. 8. Apa tujuan pembelajaran ekonomi dalam kurikulum 2013? Jawaban : tujuan pembelajaran ekonomi yaitu harus sesuai dengan KI dan indikator yang sesuai dengan RPP yang telah di buat. Tujuan pembelajaran harus mencangkup prilaku siswa pada aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta kejelasan tingkatan tujuan dari kompetensi yang paling sederhana ke yang paling kompleks. Sebagai guru seharusnya sebelum mengajar kedalam kelas sudah mempersiapkan media, dan metode apa yang akan digunakan 9. Bagaimana cara yang dilakukan oleh Ibu/Bapak dalam pelaksanaan pembelajaran ekonomi? Jawaban : tetap mengacu pada kurikulum 2013 tantunya, dengan mengamati, mengaosiasikan, mengkomunikasikan tetap melakukan hal itu. Kita tetapi melakukan 5M tersebut hanya murid masih perlu dibimbing oleh guru, tidak langsung dilepas secara mandiri. Guru sebagai fasilitator. 10. Bagaiaman cara yang dilakukan oleh ibu/bapak guru dalam penilaian hasil belajar ekonomi?
123
Jawaban : kita melakukan setiap hari penilaian sikap anak, penileian kerjasama, disiplin, tanggung jawab, penialain pengetahuan setiap kali pertemuan. Mencai nilai pengetahuan dengan cara jika diberikan tugas murid mampu mencari tahu sendiri dari pengamatan yang sudah guru sampaikan. Nilai praktik atau keterampilan diambil dari hasil persentasi siswa di kelas. 11. Apakah ibu sudah siap mengimplementasikan kurikulum 2013? Jawaban : seperti pada kurikulum sebelum-sebelumnya, kami pihak guru hanya mengikuti Keputusan Mentri Pendidikan, guru sebagai pembimbing murid mengikuti apa yang telah diputuskan. Siap ataupun tidak siap harus siap. 12. Adakah hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran ekonomi dalam kurikulum 2013? Jawaban : saya belum terlalu menghafal nama-nama siswa jadi nametag sangat berguna buat guru mengetahui nama siswa. Agar penilaian yang dilakukan setiap harinya bisa sangat objektif. Lalu suitnya murid untuk belajar mandiri, karena di kurikulum 2013 siswa sangat di tuntut untuk mendiri dan mencari tahu materi apa yang akan dipelajari disetiap pertemuan, akan tetapi siwa masih sulit melakukanya. Sehingga guru yang masih menuntun murid untuk mengolah pola fikirnya menjadi luas. Siswa masih sulit membaca, sudah di kasih tau tentang materi yang akan dipelajari, tetapi siswa jarang yang membaca materi yang akan dipelajari. 13. Bagaiamana menurut pendapat ibu/bapak dalam memecahkan hambatan tersebut? Jawaban : tidak bosan-bosannya kita sebagai guru menyuruh siswa untuk mecari sendiri, dan guru lebih kretif mencari metode pembelajaran apa yang siswa sukai agar pembelajaran di kelas tidak membosankan dan siswa lebih mandiri.
124
Pedoman wawancara Implementasi Kurikulum 2013 dalam pelajaran Ekonomi untuk Ketua Program/Jurusan Bidang IPS Ekonomi Bapak M. Hamta, SE 1. Bagaimana pemahaman Guru ekonomi dalam mengimplementasikan pembelajaran ekonomi di sekolah? Jawaban : saya sebagai kordinator guru ekonomi baru mengikuti diklat secara umum tentang kurikulum 2013, belum secara khususnya. Dan juga belum adanya buku pegangan guru dalam pembelajaran ekonomi 2. Bagaimana cara atau langkah sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dalam pembelajaran Ekonomi kepada guru-guru ekonomi? Jawaban : untuk kelengkapan tentang implenetasi kurikulum 2013 secara khusus baru 4 mata pelajaran (sejarah, matematika, bahasa indonesia, bahasa inggris) yang sudah memiliki kelengkapan buku pegangan guru dan buku pegangan siswa,
belum termasuk mata pelajaran ekonomi.
Untuk mata pelajaran ekonomi baru ada pengenalan tentang kurikulum 2013 belum secara khusus baru secara umum saja. 3. Bagaimana pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran ekonomi di sekolah? Jawaban: pembelajaran pada kurikulum 20013 sudah dilaksanakan dari tahun ajaran 2013/2014 dan tahun ini menjadi tahun kedua. 4. Bagaimana cara menerapkan isi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Ekonomi kepada guru ekonomi yang ada di sekolah? Jawaban: cara penerapan nya yaitu, ketika awal masuk kelas guru memberikan penilaian 7 sikap kepada siswa, terdiri dari 1. kedisiplinan ketika guru masuk kedalam kelas, 2. lalu sikap keagamaan toleransi dikelas baik tidak adanya fanatisme, 3. jujur dikelas ketika diberikan tugas menyontek atau tidak, 4. Tanggung jawab ketika mengerjakan tugas kelompok bagaimana mempertanggung jawabnya tugas kelompoknya, 5. Peduli dalam belajar, ketika pengamatan di kelas guru mwngamati secara khusus kepada siswa. Untuk penilaian praktik ketika guru memberikan
125
tugas siswa mengumpulkan tugas atau tidak, dan nilai pengetahuan adalah ketika nilai akhir ulangan. 5. Faktor-faktor apa saja yang menunjang penerapan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Ekonomi di sekolah? Jawaban: fasilitas sekolah sudah sangat menunjang terlaksananya kurikulum 2013, sarana dan prasarana pun sudah lengkap. 6. Apakah sekolah selalu melakukan diklat-dilkat tentang Kurikulum 2013 prosgram IPS ekonomi kepada guru-guru? Jika Ya? Pendiklatan seperti apa? Jika Tidak? Mengapa? Jawaban : Untuk diklat secara khusus belum ada, hanya diklat secara umum saja, nah jika kita sudah didiklat secara khusus kita bisa memberikan pengarahan kepada guru lain yang belum mengikuti diklat, dan juga sudah memahami secara mendalam tentang kurikulum 2013. Tetapi di sekolah ini baru 4 mata pelajaran yang sudah mengikuti diklat secara khusus, sisanya hanya mendapatkan diklat secara umum yaitu pengenalan kurikulum 2013. 7. Langka-langka apa saja yang dipersiapkan sekolah dalam penyusunan program pembelajaran untuk guru IPS Ekonomi? Jawaban : dalam pembelajarn guru harus memperispkan metode apa yang akan diajarkan kepada siswa agar siswa tidak merasa bosan dengan pembelajarn ekonomi dikelas. 8. Apakah guru-guru ekonomi di sekolah ini sudah membuat RPP sesuai dengan pedoman Kurikulum 2013? Jawaban : sudah. 9. Bagaimana agar tujuan pembelajaran ekonomi dalam kurikulum 2013 bisa tercapai di sekolah ini? Jawaban : jika ada buku pedoman guru sudah dilengkapi maka pembelajaran akan lebih efektif. Sampai saat ini buku pedoman guru untuk ekonomi masih belum ada, jadi cara pembelajaran guru yang satu dengan
126
yang lain akan berbeda, tidak sama seperti guru yang sudah di diklat khusus. 10. Apakah sarana dan prasarana dalam pembelajaran ekonomi di sekolah ini sudah sesuai dengan kurikulum 2013? Jawaban : sudah sangat memenuhi. 11. Metode/model apa saja yang sering digunakan dalam pembelajaran ekonomi? Jawaban : saya masih menggunakan metode yang efektif di kelas. Tidak harus mengacu pada metode yang di dalam kurikulum 2013. Yang penting guru dapat menguasai kelas dengan baik, dan siswa tidak meras bosan dengan pelajaran ekonomi. 12. Bagaimana cara penerapan metode/model tersebut? Jawaban : jika ada metode yang membuat anak merasa senang, maka penerapanya akan sangat efektif bagi pembelajaran di kelas. Misalnya metode demostrasi yang perna saya lakukan di kelas dengan materi pengangguran.
Siswa
di
kelompokan
menjadi
bagian-bagian
pengangguran, lalu masing masing kelompok menebak pengangguran apa yang sedang di peragakan oleh kelompok lain. 13. Bagaimana penataan kelas pada pembelajaran ekonomi di sekolah ini? Jawaban : hasil karya anak pada pelajaran ekonomi saya akan kumpulkan lalu di letakan di Lab.IPS, penataan kelas disesuaikan tergantung metode yang akan dilakukan pada saat pelajaran dikelas. 14. Hal apa saja yang guru ekonomi lakukan sebelum memulai kegiatan pembelajaran ? Jawaban : membahas pelajaran yang lalu untuk mengingat apakah siswa belajar di ruumah ketika akan mempelajari pelajaran hari ini. Membuat suasana kelas harus kondusif. 15. Bagaimana cara ibu guru dalam menjelaskan materi yang diajarkan dalam proses pembelajaran IPS ekonomi?
127
Jawaban : mejelaskan terlebih dahulu, lalu murid memahami pelajaran yang sudah guru jelaskan dan di akhir pelajaran murid membuat kesimpulan yang telah dipelajari. 16. Apakah ibu guru sudah menyesuaikan materi pembelajaran dengan kecepatan dan kemampuan peserta didik? Jawaban : yah sudah sangat sesuai. Tetapi bagaiaman individu murid yang mampu memahai pelajaran dengan baik atau tidak. Di dalam kelas pasti setiap murid mempiliki daya pikir yang berbeda, sehingga guru yang sudah menjelaskan ada saja murid yang belum memahami dengan baik. 17. Apakah pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung murid-murid memberikan respon balik kepada guru? Jika Ya, dalam bentuk apa? Jika Tidak, mengapa? Jawaban : Ya, mereka merespon dengan baik. Apalagi skrng fasilitas sekolah sudah sangat memadai. Siswa bisa lebih bebas mencari tahu materi pelajaran tidak hanya dari buku, ketika pelajaran saya berlangsung siswa diperbolehkan membukan Hp untuk searching tugas atau materi yang sudah ditugaskan. 18. Apakah pada setiap awal semester guru menjelaskan kepada peserta didik tentang silabus mata pelajaran ekonomi? Jawaban : jarang. Yang terpenting siswa tahu materi yang akan dipelajari. 19. Bagaimana cara yang dilakukan sekolah dalam penilaian hasil belajar ekonomi? Jawaban : cara penerapan nya yaitu, ketika awal masuk kelas guru memberikan penilaian 7 sikap kepada siswa, terdiri dari 1. kedisiplinan ketika guru masuk kedalam kelas, 2. lalu sikap keagamaan toleransi dikelas baik tidak adanya fanatisme, 3. jujur dikelas ketika diberikan tugas menyontek atau tidak, 4. Tanggung jawab ketika mengerjakan tugas kelompok bagaimana mempertanggung jawabnya tugas kelompoknya, 5. Peduli dalam belajar, ketika pengamatan di kelas guru mengamati secara khusus kepada siswa. 6. Gotong royong, ketika ada tugas kelompok maka
128
harus saling gootong royong mengerjakan tugas kelompok. 7. Santun yaitu jika guru sedang mengajar makan peserta didik harus bersikap yang santun. Dari 7 penilaian sikap yang terdapat dalam kriteria maka jika siswa yang 2 x mendapatkan nilai C dalam penilaian sikap maka akan mendapatkan teguran dari saya dan berjanji memperbaiki sikap di dalam kelas. penilaian keterampilan yang dilakukan guru ekonomi yaitu dalam tugas praktik. Dalam pembelajaran ekonomi praktik yang dimaksud yaitu ketika persentasi kelompok, diskusi ketika pembelajaran berlangsung, dan tugas harian siswa. Dari nilai nilai tersebut maka hasil yang akan dimasukan adalah penilaian ketrempilan 20. Apakah ada hambatan dalam melaksanakan kurikulum 2013 di sekolah ini? Jawaban : buku pegangan guru belum didapatkan sampai saat ini, dan diklat khusus untuk mata pelajaran ekonomi belum terlaksana. Untuk diklat umum baru gambaran saja tentang implementasi kurikulum 2013, dan itu pun belum secara khusus kedalam mata pelajaran ekonomi. Untuk buku siswa masing-masing siswa sudah mendapatkannya, akan tetapi buku pedoman guru dalam kurikulum 2013 belum ada. Mungkin apabila buku pedoman guru dan diklat khusus mata pelajaran sudah terlaksana makan proses pembalajaran ekonomi di kelas akan lebih baik
129
Lampiran 6
DAFTAR PENILAIAN KELAS XI IIS 1 SMA Negeri 94 Jakarta
130
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINASPENDIDIKAN
SMA NEGERI94 JAKARTA Jl. Raya Semanan, Kalideres, Jakarta Bara! Kode Pos : 11850 Telp/Fax : (021\ 5417052, website : www.sma94.com" o.mail : sma94
[email protected]
DAFTAR ABS ENSI SISWA TAH UN PELAJARAN 201 41241 5
Kelas: Xl-lls
1
Wali Kelas : Terem Tarigan, S.Pd,
MATA PELAJARAN:
Daftar Hadirlpertomuan
Nomor Urul lndul
NAMA
NISN
I'E
2
8406
9972882277 qDIYA REYNALDI
5
8428
9985752209
6
8434
9981384070 \ZMI NI ADZRO PATOLUON
P
7
8437
9986152038 ]AHYA PUTERIABDI
MBBI
P
I
2
3 4
5
6
7
8
9 t0 11 t2
t3l{{ t!
1
17
It
L
\SLAN HADI
L
15
t6
8501
L7
8s02
9987155286 XHOLIFAH
P
18
8510
9986151532 i/l\NDAINI
P
20
85n
9984965112 MUHA},{AD IKHSAN
L
2L
8534
99861s1545 NILA SILVIA ANANDRY
P P
22
8544
9994210632 NURUL FATHUL ZANNAH
23
8550
9976258391
PUTRI OKIARI
24
8626
9988151917
1EGITA AYU NAWANG PAWESTRI
P
25
8560
9988152074
TEMA JUNITA
P
26
8561
9986533r95
1ESI DWI YUNIANTO
27
8567
9980767668 RINI WIDYAASIH
28
8575
9986397330
tOHI,IAWATl
P
29
8576
9988290576
}ABILA NURIN
P
30
8583
9980605401
SETIYOKO ADI KUNCORO
L
31
8585
9980042037
3ISKA SABRINAH
P
32
8590
9980591205
SUCI SWAMBAH
P
33
8594
9987132413 THALIA
34
8603
9971567107 WIREN SYAYIDAH
P
35
8607
9980877322 YUSUF BUDIIVIAN
L
36
8609
9987595962 ZIDAN KHUI\,IAR
L
KU['\R
P
L P
P
LAKI-LAKI
't2
Jakarta,
PEREMPUAN
24
Guru Bidang Studi
36
(..................,.... .....
20
19 20
Lampiran 7
RAPORT SISWA DALAM PENILAIAN KURIKULUM 2013 Penelitian Skripsi:
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 94 JAKARTA
Oleh FAUZIAH NIM : 1110015000091
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
LAPORAN CAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
Nama Peserta Didik
ADITIA PURNAWARMAN 8405 / 9981544964
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN CAPAIAN PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
Nama Sekolah
: SMA NEGERI 94
NPSN / NSS
: 20101585 / 301016201094
Alamat Sekolah
: JL. RAYA SEMANAN Kode Pos
: 11850
Kelurahan
: SEMANAN
Kecamatan
: KALIDERES
Kabupaten/Kota
: JAKARTA BARAT
Provinsi
: DKI JAKARTA
Website Sekolah
: www.sma94.com
Email Sekolah
:
[email protected]
Telepon
: 021-5417052
2
PETUNJUK PENGGUNAAN 1. Laporan Capaian Kompetensi ini digunakan selama peserta didik mengikuti pembelajaran di Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah. 2. Apabila peserta didik pindah sekolah, Laporan Capaian Kompetensi dibawa oleh peserta didik yang bersangkutan sebagai bukti pencapaian kompetensi. 3. Apabila Laporan Capaian Kompetensi Peserta Didik hilang, dapat diganti dengan laporan Capaian Kompetensi Pengganti dan diisi dengan nilai dan deskripsi yang dikutip dari buku Induk sekolah asal peserta didik dan disahkan oleh Kepala Sekolah yang bersangkutan. 4. Laporan Capaian Kompetensi Peserta Didik ini harus dilengkapi dengan pas foto terbaru ukuran 3 x 4 cm, dan pengisianya dilakukan oleh wali kelas.
3
KETERANGAN TENTANG DIRI PESERTA DIDIK 1.
Nama Peserta Didik (Lengkap)
:
ADITIA PURNAWARMAN
2.
NIS / NISN
:
8405 / 9981544964
3.
Tempat Tanggal Lahir
:
TANGERANG, 27-Mar-1997
4.
Jenis Kelamin
:
Laki-laki
5.
Agama
:
Islam
6. 7.
Status dalam Keluarga Anak ke
: :
Lengkap
8.
Alamat Peserta didik
:
KP.GAGA NO.86 Rt. 001/009 SEMANAN, KALIDERES
:
-
:
-
:
-
Di kelas
:
-
Pada tanggal
:
15-Jul-2013
a. Ayah
:
WARMAN
b. Ibu
:
MILA KARMILA
:
KP.GAGA NO.86 Rt. 001/009 SEMANAN, KALIDERES
:
-
:
-
a. Ayah
:
Karyawan Swasta
b. Ibu
:
Tidak bekerja
15. Nama Wali Peserta Didik
:
-
16. Alamat Wali Peserta Didik
:
-
:
-
Nomor Telepon Rumah
:
-
17. Pekerjaan Wali Peserta Didik
:
-
9.
Nomor Telepon Rumah
10. Sekolah Asal
2 dari 3 Saudara
11. Diterima di sekolah ini
12. Nama Orang tua
13. Alamat Orang Tua
Nomor Telepon Rumah 14. Pekerjaan Orang Tua
Jakarta, 28 Juni 2014 Kepala Sekolah,
Agnes Sukasni, S.Pd NIP. 19710319 199802 2 001
4
Nama Sekolah Alamat Sekolah
: SMA NEGERI 94 : JL. RAYA SEMANAN
Nama Nomor Induk/NISN
: ADITIA PURNAWARMAN : 8405 / 9981544964
: 10 IIS-1 : 2(Genap) : 2013/2014
Kelas Semester Tahun Pelajaran
CAPAIAN KOMPETENSI Pengetahuan (KI-3) MATA PELAJARAN
Keterampilan (KI-4)
Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1) dan (KI-2)
Angka
Predikat
Angka
Predikat
Dalam Mapel
3.00
B
3.00
B
B
3.00
B
3.00
B
B
3.00
B
3.00
B
B
2.66
B-
2.66
B-
B
2.66
B-
3.00
B
B
2.66
B-
2.66
B-
B
3.00
B
2.66
B-
B
3.33
B+
3.33
B+
B
2.66
B-
2.66
B-
B
3.00
B
2.66
B-
B
3.00
B
2.66
B-
B
3.00
B
2.66
B-
B
2.66
B-
2.66
B-
B
2.66
B-
2.66
B-
B
2.66
B-
2.66
B-
B
Antar Mapel
Kelompok A (Wajib)
1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Nama Guru :Ahmad RojaliS.Ag.
2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Nama Guru :Drs.Lilik SuwartoMM
3
Bahasa Indonesia Nama Guru :Nurintan SiregarS.Pd
4
Matematika
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik, dan kepercayaan dirinya baik
Nama Guru :H. SungkanaS.Pd
5
Sejarah Indonesia Nama Guru:Drs. Taswadi
6
Bahasa Inggris Nama Guru :Iwarda RiyatiS.Pd
Kelompok B (Wajib)
1
Seni Budaya (Seni Teater)
2
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
3
Prakarya Kerajinan dan Kewirausahaan
Nama Guru :RumsinahS.Pd
Nama Guru :Erni Budiarti, S.Pd, SH
Nama Guru :Saiful AzmiS.Pd
Kelompok C ( Peminatan )
1
Geografi
2
Sejarah
3
Nama Guru :Nono Karna, S.Pd
Nama Guru :Drs. Taswadi
Sosiologi Nama Guru :Drs.Edi Kurniadi
4
Ekonomi
5
Fisika
6
Bahasa dan Sastra Indonesia
Nama Guru :M. Hamta IsnaeniSE. Nama Guru :Endi PrijowidyantoroS.Pd., M.Si.
Nama guru :RumsinahS.Pd
5
Ekstrakurikuler
Keikutsertaan dalam Kegiatan
1.
Pramuka
Amat Baik, UJI TANDA KECAKAPAN UMUM UJI TANDA KECAKAPAN KHUSUS BAKTI SOSIAL
2.
Rohani Islam
Amat Baik, -Seminar Pendidikan -Taburo -BBQ(Belajar Baca Quran)
Ketidakhadiran Sakit
:
0
hari
Izin
:
0
hari
Tanpa Keterangan
:
0
hari
Mengetahui
Jakarta, 28 Juni 2014
Orang Tua/Wali,
Wali Kelas
WARMAN
Erni Budiarti, S.Pd, SH
NIP. 94.012
6
Nama Sekolah
:
SMA NEGERI 94
Kelas
: 10 IIS-1
Alamat Sekolah
:
JL. RAYA SEMANAN
Semester
: 2(Genap)
-
Tahun Pelajaran
: 2013/2014
Nama
:
ADITIA PURNAWARMAN
Nomor Induk/NISN
:
8405 / 9981544964
DESKRIPSI KOMPETENSI MATA PELAJARAN
KOMPETENSI
CATATAN
Kelompok A (Wajib)
1.
2.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Pengetahuan
Penguasaan materi pengelolaan wakaf cukup memuaskan, meneladani perjuangan rasulullah saw di mekah cukup memuaskan, meneladani perjuangan rasulullah saw di madinah cukup memuaskan, semangat menuntut ilmu cukup memuaskan, dan iman kepada malaikat cukup baik
Keterampilan
Penerapan materi semangat menuntut ilmu cukup memuaskan, meneladani perjuangan rasulullah saw di madinah sudah baik, meneladani perjuangan rasulullah saw di mekah sudah baik, pengelolaan wakaf sudah baik, dan iman kepada malaikat cukup baik
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik, dan kepercayaan dirinya baik
Pengetahuan
Penguasaan materi sistem pemerintahan negara dan kedaulatan negara cukup memuaskan, hubungan struktural dan fungsional pemerintahan pusat dan daerah cukup memuaskan, otonomi daerah cukup memuaskan, sistem peradilan indonesia cukup memuaskan, sistem hukum dalam nkri cukup baik, ancaman terhadap negara indonesia cukup baik, pelanggaran hak cukup baik, dan pengingkaran kewajiban cukup baik
Keterampilan
Penerapan materi sistem peradilan indonesia sudah baik, pelanggaran hak sudah baik, sistem hukum dalam nkri sudah baik, otonomi daerah sudah baik, hubungan struktural dan fungsional pemerintahan pusat dan daerah sudah baik, sistem pemerintahan negara dan kedaulatan negara sudah baik, pengingkaran kewajiban sudah baik, dan ancaman terhadap negara indonesia sudah baik
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik, dan kepercayaan dirinya baik
7
MATA PELAJARAN
3.
4.
5.
Bahasa Indonesia
Matematika
Sejarah Indonesia
KOMPETENSI
CATATAN
Pengetahuan
Penguasaan materi konteks budaya dan situasi yang melatarbelakangi lahirnya sebuah teks memuaskan, satuan bahasa pembentuk teks: bunyi bahasa, fonem, suku kata, morf, kata, kelas kata, diksi, frasa memuaskan, paralinguistik (lafal, kelantangan, intonasi, tempo, gestur, dan mimik) sudah baik, bentuk teks genre cerita (teks anekdot, pantun, cerita ulang), faktual (laporan hasil observasi, eksposisi, prosedur kompleks, eksplanasi kompleks), dan tanggapan (teks negosiasi dan reviu
Keterampilan
Penerapan materi konteks budaya dan situasi yang melatarbelakangi lahirnya sebuah teks cukup memuaskan, penanda kebahasaan dalam teks sudah baik, bentuk teks genre cerita (teks anekdot, pantun, cerita ulang), faktual (laporan hasil observasi, eksposisi, prosedur kompleks, eksplanasi kompleks), dan tanggapan (teks negosiasi dan reviu film/drama) cukup baik, paralinguistik (lafal, kelantangan, intonasi, tempo, gestur, dan mimik) cukup baik, struktur teks bergenre cerita (teks anekdot,
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik, dan kepercayaan dirinya baik
Pengetahuan
Penguasaan materi trigonometri sudah baik, limit fungsi sudah baik, persamaan dan fungsi kuadrat cukup baik, peluang cukup baik, statistika cukup baik, aljabar cukup baik, dan geometri cukup baik
Keterampilan
Penerapan materi trigonometri sudah baik, aljabar sudah baik, statistika sudah baik, limit fungsi cukup baik, geometri cukup baik, persamaan dan fungsi kuadrat cukup baik, dan peluang cukup baik
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik, dan kepercayaan dirinya baik
Pengetahuan
Penguasaan materi teori tentang masuknya islam di indonesia cukup baik, dan karakteristik kerajaan islam cukup baik
Keterampilan
Penerapan materi teori tentang masuknya islam di indonesia cukup memuaskan, dan karakteristik kerajaan islam cukup baik
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik, dan kepercayaan dirinya baik 8
MATA PELAJARAN
6.
Bahasa Inggris
KOMPETENSI
CATATAN
Pengetahuan
Penguasaan materi teks lisan dan tulis pernyataan dan pertanyaan tentang niat melakukan sesuatu cukup baik, teks lisan dan tulis untuk mengucapkan dan merespons ucapan selamat bersayap cukup baik, teks lisan dan tulis sederhana (orang, tempat wisata, & bangunan bersejarah terkenal) cukup baik, teks tulis berbentuk announcement (pemberitahuan) cukup baik, teks naratif lisan dan tulis berbentuk legenda sederhana. cukup baik, dan past simple dan present perfect tense cukup
Keterampilan
Penerapan materi teks lisan dan tulis pernyataan dan pertanyaan tentang niat melakukan sesuatu cukup baik, past simple dan present perfect tense cukup baik, teks naratif lisan dan tulis berbentuk legenda sederhana. cukup baik, teks tulis berbentuk announcement (pemberitahuan) cukup baik, teks lisan dan tulis sederhana (orang, tempat wisata, & bangunan bersejarah terkenal) cukup baik, dan teks lisan dan tulis untuk mengucapkan dan merespons ucapan selamat bersayap cukup baik
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik, dan kepercayaan dirinya baik
Pengetahuan
Penguasaan materi membuat kritik teater cukup memuaskan, dan menampilkan teater sesuai dengan tata pentas cukup baik
Keterampilan
Penerapan materi menampilkan teater sesuai dengan tata pentas cukup baik, dan membuat kritik teater cukup baik
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik, dan kepercayaan dirinya baik
Pengetahuan
Penguasaan materi permainan bola besar menggunakan permainan sepakbola*) cukup memuaskan, permainan bola besar menggunakan permainan bolavoli *) cukup memuaskan, permainan bola besar menggunakan permainan bolabasket *) cukup memuaskan, permainan bola kecil menggunakan permainan softball *) cukup memuaskan, permainan bola kecil menggunakan permainan bulutangkis *) cukup memuaskan, permainan bola kecil menggunakan permainan tenis meja *) cukup
Keterampilan
Penerapan materi permainan bola besar menggunakan permainan sepakbola*) cukup memuaskan, permainan bola besar menggunakan permainan bolavoli *) cukup memuaskan, permainan bola besar menggunakan permainan bolabasket *) cukup memuaskan, permainan bola kecil menggunakan permainan softball *) cukup memuaskan, permainan bola kecil menggunakan permainan bulutangkis *) cukup memuaskan, permainan bola kecil menggunakan permainan tenis meja *) cukup
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik, dan kepercayaan dirinya baik
Kelompok B (Wajib)
1.
2.
Seni Budaya (Seni Teater)
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
9
MATA PELAJARAN
3.
Prakarya Kerajinan dan Kewirausahaan
KOMPETENSI
CATATAN
Pengetahuan
Penguasaan materi dasar-dasar kewirausahaan bidang kerajinan tekstil cukup baik, aneka karya kerajinan tekstil cukup baik, fungsi karya kerajinan limbah tekstil cukup baik, praktek kerajinan limbah tekstil berdasarkan kebutuhan sumberdaya cukup baik, teknik pembuatan benda kerajinan tekstil cukup baik, dan praktek pembuatan kerajinan tekstil cukup baik
Keterampilan
Penerapan materi aneka karya kerajinan tekstil cukup baik, praktek pembuatan kerajinan tekstil cukup baik, dasar-dasar kewirausahaan bidang kerajinan tekstil cukup baik, fungsi karya kerajinan limbah tekstil cukup baik, praktek kerajinan limbah tekstil berdasarkan kebutuhan sumberdaya cukup baik, dan teknik pembuatan benda kerajinan tekstil cukup baik
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik, dan kepercayaan dirinya baik
Kelompok C (Peminatan)
1.
2.
Geografi
Sejarah
Pengetahuan
Penguasaan materi manusia dan dinamika atmosfera sudah baik, mitigasi dan adaptasi bencana alam sudah baik, manusia dan dinamika hidrosfera sudah baik, dan manusia dan dinamika litosfera sudah baik
Keterampilan
Penerapan materi manusia dan dinamika hidrosfera cukup baik, manusia dan dinamika atmosfera cukup baik, mitigasi dan adaptasi bencana alam cukup baik, dan manusia dan dinamika litosfera cukup baik
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik, dan kepercayaan dirinya baik
Pengetahuan
Penguasaan materi sumber sejarah cukup memuaskan, peradaban awal indonesia dan dunia cukup memuaskan, berpikir sejarah cukup baik, dan manusia purba indonesia dan dunia cukup baik
Keterampilan
Penerapan materi peradaban awal indonesia dan dunia cukup baik, sumber sejarah cukup baik, manusia purba indonesia dan dunia cukup baik, dan berpikir sejarah cukup baik
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik, dan kepercayaan dirinya baik 10
MATA PELAJARAN
3.
4.
5.
Sosiologi
Ekonomi
Fisika
KOMPETENSI
CATATAN
Pengetahuan
Penguasaan materi metode penelitian sosial sudah baik
Keterampilan
Penerapan materi metode penelitian sosial cukup baik
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik, dan kepercayaan dirinya baik
Pengetahuan
Penguasaan materi sistem dan alat pembayaran cukup baik, konsep manajemen cukup baik, koperasi cukup baik, dan perbankan cukup baik
Keterampilan
Penerapan materi perbankan sudah baik, sistem dan alat pembayaran cukup baik, konsep manajemen cukup baik, dan koperasi cukup baik
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik, dan kepercayaan dirinya baik
Pengetahuan
Penguasaan materi sifat elastisitas bahan cukup baik, fluida statik cukup baik, kalor cukup baik, dan optik cukup baik
Keterampilan
Penerapan materi sifat elastisitas bahan cukup baik, fluida statik cukup baik, kalor cukup baik, dan optik cukup baik
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik, dan kepercayaan dirinya baik 11
MATA PELAJARAN
6.
Bahasa dan Sastra Indonesia
Wali Kelas
CATATAN
KOMPETENSI
Pengetahuan
Penguasaan materi drama dan teater cukup baik, relasi makna antar kata cukup baik, dan prinsip bahasa indonesia baku cukup baik
Keterampilan
Penerapan materi drama dan teater cukup baik, relasi makna antar kata cukup baik, dan prinsip bahasa indonesia baku cukup baik
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik, dan kepercayaan dirinya baik
Keputusan :
Berdasarkan hasil yang dicapai pada Semester 1 dan 2, peserta didik ditetapkan naik ke kelas XI IIS Erni Budiarti, S.Pd, SH NIP. 94.012
Jakarta, 28 Juni 2014 Kepala Sekolah
Orang Tua/Wali,
WARMAN
Agnes Sukasni, S.Pd NIP. 19710319 199802 2 001
12
CATATAN PRESTASI YANG PERNAH DICAPAI Nama Peserta Didik
:
ADITIA PURNAWARMAN
Nama Sekolah
:
SMA NEGERI 94
Nomor Induk / NISN
:
8405 / 9981544964
No.
Prestasi Yang Pernah Dicapai
1.
2.
3.
13
r KEMENTERIAN AGAMA UtN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. lr. H. JuaNa No 95 Ciputat 15412lndonesia
No. Dokumen Tgl. No. Revisi:
:
FITK-FR-AKD-081
:
01
Terbit :
Hal
1 Maret 2010 1t1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor : Un.0 liF. I /KM .01.3 I ......../2014 Lamp. : Hal : Bimbingan Skripsi
Jakarta, 17 Maret2014
Kepada Yth. Bapak Dr. Tengku Ramli Zakafia,MA
Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ai s al amu' ala i kum
Dengan
ir.w
ini
b.
diharapkan kesediaan Saudara
untuk menjadi
pembimbing
(materilteknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nama
FAUZIAH
NIM
I I 10015000091 Pendidikan IPS/Ekonomi
Jurusan
VIIVS Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negri 94 Jakarta
Semester
Judul Skripsi
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 28 Februari 20\4, abstraksi/oztline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu. diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Bimbingan skripsi
ini
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Was
s
alamu' alaikum wr.w
b.
a.nrDekan
'
Tembusan: Dekan FITK Mahasiswa ybs.
l. 2.
Kajur Pendidikan IPS
PEMERINTAH PROVINSI DAEMH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 94 JAKARTA Jl. Raya Semanan Kalideres Jakarta Barat Telepon :5417052
SURAT KETERANGAN Nomor
z
119l-1.851.622
Kepala SMA Negeri 94 Jakarta dengan ini menerangkan bahwa
:
Nama
FAUZIAH
NIM
1110015000091
Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Semester
8 ( delapan )
Universitas
Universitas Islam Negeri Jakarta
Telah melaksanakan Penelitian
di SMA Negeri 94
Jakarla Barat
dari tanggal
27
Agustus 204 s.d 5 September 2014, sesuai dengan Surat Permohonan Izin Penelitian
UN
Jakarta Nomor
Judul :
"
:
Un.0lff.llKM.0l.3/241712014 tertanggal
I
Juli 2014 dengan
Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA
Negeri 94 Jakarta".
Demikian surat keterangan ini kami berikan untuk dapat dipergunak4n sebagaimana mestinya.
2014
la rF ,-1.
1998022001
-(
Dokumen
RMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA
FORM (FR)
FITK
si.
fe6if
:
1 Maret 2010
Jl. k. H. Juada No 95 Ciputal 15412 lndonesia
ffiONAN
IZIN PENELIIIAN Jakarta, 01 Juli2014
Nomor : Un'01/F'1 /Kl'J'01 31 1\11'12014 Lamp. : Outline/ProPosal : Permohonan lzln Penelitian
Hal
Kepada Yth.
lG$aSekelalrSMA Negri€4 Jakar{a di
Tempat Assal am u' al aikum wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama NIM Jurusan
:Fauziah
Semester
: 8 (delaPan)
Judul Skripsi
: lmplementasi
: 1110015000091 : Pendidikan llmu Pengetahuan Sosial
Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi di
SMA Negri 94 Jakarta yang adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UlN Jakarta
sedang
,"nyrsrn
skripsi, dan .akan mengadakan penelitian (riset) 'ji
instanii/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin'
untuk itu kami mohon saudara dapat mengizinkan mahasiswa melaksanakan penelitian dimaksud'
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih' Wassalam u' al aiku m wr.wb.
, M.Pd
012 Tembusan: 1. Dekan FITK Pembantu Dekan Bidang Akademik Mahasiswa Yang bersangkutan
2. 3.
tersebut
DAF"TAR REFERENSI
Judul
Kurikulum 2013 pada Mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta
Nama
: Fauziah
NIM
:1110015000091
: Implementasi
Dosen Pembimbing : Dr. Teuku Ramli
Kreshna Aditya pedoman
Zakaia,MM
f"*
Kurikulum 2013, 53
-evrrrsrr
r vrrtuwt
latt
(diakses pada 02 Juli
2014 Pukul 19.30) E.Mulyasa, Imp lementot t
Xrrrti@
Pendidikan (Jakarta. Bumi Aksara,2009) Cet ke 2 Hal: I Imas Kurinasih & Berlin Sani,
@
Konsep & Penerapan (Surabaya: Katapena, 2014) h. 3l pedoman KreshnaAditya
fri@
Kurikulum 2013, h. I http,//id.
t".ibd.
BAuts
"o*/dod
l 25 3 0 1 696/prdon
ur-p.*b".iur-
(diakses pada 02 Juli
2014 Pukul 19.30)
undang-undang Tentang
stsoffi
Pelaksanaanya Tahun 2A00-2004, (Jakarta: CV. Tamita
Utama,2AA3),h.7 Pusat Informasi dan
Hrbrrrg@
Tanya ja,tuab dan Opini
Ktrrihrlttm 20i.3.
kemdiknas. go. idlkemdikbud/depa n/ tany a-j awab-dan-opini-
kurikulum20l3/ (diakses pada 02 Juli 2014 pukur223a)
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. 8
II
9
il
9
u
\"
l0
II
V
3.html
l1
II
7
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2001) hal.2
Wina Ssanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta; 8
Kencana Prenada Media Grup.2008) hal. 4
b
v
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta; 9
Kencana Prenada Media Grup.2008) hal. 8 Imas Kurinasih&
B
erlin
S
ani, Imp
I e m en t as i
K r i ktt lum
20
I3
10
Kons ep & Penerapan (Surabaya: KataPen a, 2A14) h. 22
l1
Tr.{ttan Kurihilum 2013, http://samparona.blogspot.com/ 20 1 3/1
0/karakteristik-dan-tujuan-kurikulum-20
1
(diakses pada07 Agusutus 2014 Pukul20.22\.
v
T2
E.Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat
Satuan (Jakarta. Pendidikan Bumi Aksara,2009) Cet ke 2 Hal: 178 Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP dan
11
II
13
persiapan menghadapi Sertifikasi Guru (Jakarta: PT Raja
1l
il
1,2
II
t2
Ii
V
l4
II
t4
II
v V
14
il
t4
II
t4
il
t6
II
Grafindo Persada, 2007), h. 233
Asep Herry Hermawan, Asra dan Laksmi t4
Belajar&Pembelajaran Sekolah Dasar (Bandung: UPI Press,
Sofan Amri. Pengembangan
& Model Pembelajaran
Ktrikulum 2013 (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya,
dalam
201 3)
Imas Kurinasih& Berlin Sani, IrnplementasiKrihlum 2013 16
Konsep &Penerapan (Surabaya: KataPena,2Al4) h. 155-156
l7
Adul Maj id, P e r e n c an a a n P e mb e I aj a r an, (B andung: PT.Remaja Rosdakarya Offset, 2005),h. 15
Harjanto, Perencanaan Pengajararz, (Jakarta: PT Rineka 18
Cipta, 1997), Cet 1, H.2
l9
Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 1995), Edisi
2,h.79 20
E. Mulyasa, KTSP Suattt Panduan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 20A6),h.213
21
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar
v
Dewi.
2007) Cet 2. h.3
l5
V
V
V V
t,
Peserta Didik Berdasarkon Kurikulum 2013). (Jakarta: pT.
V
RajaGrafi ndo Persada) hal.6 22
Wina sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran ( Jakarata: Prenada Media
G*p, 2008) cet 4. H.200
II
t7
II
20
II
t,
22
il
v
22
II
v
23
II
v
24
II
27
u
V
27
II
V
28
il
0J
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: 23
PT. Ranaja Rosdakarya,2}ll) h. 19
Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 24
V
I7
lv
2013,
http:i/ruangilffeasikita.blosspot.con/2014 /03/lorikulum20 I 3JangkahJangkah-umum.html (diakses pada I 2 A zusutus
2014 Pukul 14.00) Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar 25
Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarta: PT. RajaGrafi ndo Persada) hal. 8 Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar
26
Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarla: PT. Raj aGrafi ndo Persada) hal.9
Direktur Jendral Pendidikan Dasar, Sistem Penilaian 27
Ktu'ikulum 2013, (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan., 2013), h.6 Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajor
28
Peserta Didik Berdasarkan
Kuriktlunt
201 3). (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada) hal. 1 03
V
Direktur Jendral Pendidikan Dasar, Sistem Penilaian 29
Kurihtlum 2013, (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan., 2013), h.8 Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar
30
Pesertq Didik Berdasarkan Kr,trikuh.mt 2013). (Jakarta: pT. RajaGrafi ndo Persada) hal.9 Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar
31
Peserta Didik Bertiasarkan
Ktrikulum 2013). (Jakarta: pT.
RajaGrafindo Persada) hal. 1 61 Kunandar; 32
Pe ni I a i an Aut e n t i k @ en i I ai
an H as i I B e I aj a r
Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarta: pT.
29
II
29
il
V
30
u
V
30
II
V
31
II
v
3t
II
V
-) -)
II
V
JJ
II
V
34
II
V
35
il
RajaGrafmdo Persada) hal. 1 0 Kunandar,
JJ
Pe n i I ai an
Aut e n t i k (P e n i I a i an Ha s i I B e I aj ar
Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarta: pT.
RajaGrafido Persada) hal.253 34
Sofa, Prosedur umum pembelajaran. Diakses dari http ://massofa. wordprees
Kunandar, 35
Pe
s.
com p ada 1 2 juni
20
nilaian Autentik (Penil aian Has il
Peserta Didik Berdasarkan
I
1
B elaj ar
Kurihilum 2013). (Jakarta: pT.
RajaGrafido Persada) hal. 1 0 36
Sukardi,. Evoluasi Pendidikan (Jakarta: PT Bumi
Aksara,20ll), Cet 5. h.l7
3t
Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar (Bandung:
CV Wacana Prima, 2009), h.6 Kunandar, Pe n i I ai an Aut e n t ik (P e n i I a i an Has i I B e I aj a r 38
Peserta Dildik Berdasarkan Kuril*ilr.un 201 3). (Jakarta: pT. RajaGrafmdo Persada) hal.70
39
Imas Kurirmsih& Berlin Sani, ImplementasiKriktiltun 2013 Kons ep & Pener apon (Surabaya: KataPen a,
Kunandar
40
Pe n i I a ian A ut en t i k (P en i I a i an
20I 4) h. 47
H as il
B e laj a
r
Peserta Didik Berdosarkcrn Kurikulum 2013). (Jakarta: pT. Raj aGrafimdo Persada) hal. 5 9
Kunandar 41
Peserta
Pe n i I ai an Aut en t i k (P e ni I ai an
Nlik
H as i I B e I aj ar
Berdasarkan l{urikulum 2013). (Jakarta: pT.
Y
RajaGrafiudo Persada) hal. 1 00 42
Imas Kurinasih& Berlin Sani, Imp lemen
t as
iKrikulurn
20
Konsep & Penerapan (Surabaya: KataPena , Z0l4) h. 6l 43
M
Kunandar
Pe n il ai an A ut en t i k (P enila
i
an H as i I B e laj a r
35
II
lr
38
II
4^
t3
Peserta Didik Berdasarknn Kurikulum 2013). (Jakarta: pT.
b
RajaGrafindo Persada) hal. I 59 44
Imas Kurinasih& Berlin Sani, Implementas iKrikulum
20
I3
Konsep & Penerapan (Surabaya: KataPena, 2014) h. 62
38
u
4A
II
40
il
41
u
41
II
41
II
V
42
II
V
42
II
V
43
II
h
46
III
v
46
IiI
47
ilI
V
Kunandar Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar 45
Peserta Didik Berdasarksn Knrikulttm 2013). (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada) hal.25
Imas Kurinasih& Berlin Sani, Implemen 46
tas
iKriknlum
20
I3
Kons ep & P enerapan (Surabaya: KataPen a, 201 4) h. 62
47 48
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, h.89 http ://historyofi ndonesi a.bl ogspot. com/pengerti an-
ekonomi.html, di akses pada 10 Desember 2013 49
Iskandar Putong, Ekonomi Mikro&Makro. (Jakarta: Ghalia, 2002) h. 1s Dadang Supardan, Pengantar
50
Ilmu Sosial (Jakarta: Bumi
Aksara, 2011), Cet 3. h.367
5l
52
\,
1
Nanang Fatah, Ekonomi Dan Pernbiayaan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), Cet 1, h.l1
v lU
v
Iskandar Putong, Pengantar Ekonomi Mikro dan lVlakro, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2A02),Cet2, hal 16.
UIN Jakarta, Pedoman Penuliscut Skripsi Fakultas llmu 53
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri Syari.f
Hldayatullah Jakarta,(Jakarta: UIN Press, 2013). H. 6l
UIN Jakarta, Pedoman Penulisan Skripsi Fahtltas llnut 54
Tarbiyah dan Keguntan Universitas Islam Negri Syarrf
Hidayatullah Jakarta,(Jakarta: UIN Press, ZAn). H. 62
l-
UIN Jakarta, Pedoman Penulisart Skripsi Fakultas llmu 55
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri Syarif
V
Hidayatullah Jakarta,(Jakarta: UIN Press, 2013). H. 63 56
UIN Jakarta, Pedoman Perutlisan Skriosi Fakultas llmu
47
III
U
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri Syar{
V
Hidayatullah Jakart a, (Jakarta: UIN Press, 2A13). H. 64 Suharsirni Arikunto, M anaj emen P enelit 57
i
an, (Jakarta: Rineka
Cipto, 2W7),h.234
47
ilI
48
ru
48
ilI
49
ilI
v
49
III
u
50
III
V
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif: 58
Pemahaman Filosofis clan Metodologi ke Arah Peng,rctsaan Model Aplikasr. ( Jakarta: PT. Raja Grafindo persada, 2007).
H. s9
[,
191
Iin Tri Rahayu, Observasi dan Wawancara, (Malang: Bayumedia Publising, 2004) cet 1, h.7 5.
h
UIN Jakarta, Pedoman Peruilisan Skripsi Falailtas llmu 60
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri
Syarf
Hidoyatullah Jakarta,(Jakarta: UIN Press, 2013). H.67 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan 61
Kuantitatif dan R &D, (Bandung: CV. Alfaveta, 2011), Cet
xII,
h.321
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan 62
Kuantitatif dan R &D, (Bandung: CV. Alfaveta, 2011), Cet
xII,
lY,
h.341
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan 63
Kuantitatif dan R &D, (Bandung: CV. Alfaveta, 2011), Cet
xII, 64
50
III
t,
50
III
V
75
IV
75
IV
h.345
Iin Tri Ralrayu, Obseryasi dan LYayvancara, (Malang: Bayumedia Publising, 2A0q cet 1, h.142-143.
http://dickozenid.blogspot. com/20 I 3/05/kelamahan65
kurikulum-2Ol3.html (diakses pada 05 Oktober 2014 pukul
&
14.00)
http://www.untirta.ac.id/berita-50 66
1
-artikel--kesiapan- guru-
menyonsong-kurikulum-20 i 3.html (diakses pada Z0 Oktober 2013 Pukul 20.00)
/L
http://harunarcom.blogspot.com/201 67
211
2/persiapan- guru-
dalam-men ghad api, html (di akses p ada 20 Oktober Pukul
76
ry
76
IV
v
76
ry
L
20.22) http ://kemdikbud. eo. i d/kemdikbudlartikei kurikulum2 0 1 3
68 (diakses
pada?l Oktober 2014 Pukul 13.00)
t,
Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud, Tanya
jawab dan Opini Kurikulum 2013.
69 kemdiknas.
go.
id/kemdikbud/depan/tanya-j awab-d an-opini-
kurikulum2013/ (diakses pada 02 Oktober 2014 Pukul21.30) Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud, Tanya
(,
jawab dan Opini Kurikulum 2013.
70
78
kemdiknas. go.id&emdikbudldepan/tanya-j awab-dan-opini-
IV
kurjkulum20l3l (diakses pada 02 Oktober 2014 Pukul 21.30)
Untuk memenuhi validasi skripsi yang berjudul Implementasi Kurikulum 2013 Pada Nlata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta, maka perlu penguji daftar referensi untuk mengetahui sumber data yang diperoleh. Jakarta, 04 Desember 2014
NIP. 1952090
031 001