Jurnal HISTORIA Volume 5, Nomor 1, Tahun 2017, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 1 METRO Safitri Mardiana Program StudI Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Email:
[email protected]
Sumiyatun Program StudI Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Email:
[email protected] Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan Implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran sejarah, 2) menjelaskan pandangan kepala sekolah, guru sejarah, dan siswa terkait implementasi kurikulum 2013 ini, 3) merumuskan faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam pengimplementasian kurikulum 2013 ini. Dimana penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan mengadakan wawancara secara mendalam, observasi, dokumentasi, serta angket. Teknik analisis data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan melakukan yang pertama mereduksi data setelah itu dilakukan penyajian data setelah itu melakukan verifikasion. Hasil penelitian menunjukan bahwa guru sejarah kelas XI dalam mengimplemntasikan kurikulum 2013 cukup baik. Hal ini dapat dilihat dengan penyusunan RPP yang dilakukan oleh guru sudahlah sesuai dengan tuntutan yang ada dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 103 Tahun 2014. Pada proses pembelajaran guru sejarah sudah menerapkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Pendekatan ini bertujuan untuk menuntun siswa secara aktif mengikuti proses pembelajaran. Selain itu dalam sistem penilaian menggunakan penilaian autentik mencakup penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Kata kunci : Implementasi Kurikulum 2013, Pembelajaran Sejarah. Abstract The purpose of this research are 1) Describe the implementation of the curriculum in 2013 on teaching of history, 2) to explain the principal visual, history teacher, and students regarding the implementation of the curriculum 2013, 3) to formulate the factors that support and hinder the implementation of Curriculum 2013, Where this research is a study with qualitative research with descriptive approach. The data collection technique is to conduct in-depth interviews observation, documentation, and questionnaire. Data analysis performed by the researchers is to perform the first reducing the data after it's done after the presentation of data that do verifikasion. The results showed that a history teacher in the eleventh grade curriculum mengimplemntasikan 2013 quite well. This can be seen with the preparation of RPP conducted by the teacher never mind in accordance with the demands contained in the Minister of Education and Culture of the Republic of Indonesia 103 2014. In the process of learning history teachers already apply learning with the scientific approach which consists of observing, ask, gather information, associate and communicate. This approach aims to guide students actively following the learning process. Besides scoring system using authentic assessment includes an assessment of attitudes, knowledge and skills. Keyword : Implementation of Curriculum 2013 , Learing History.
PENDAHULUAN Kualitas
manusianya. pembangunan
sangat
menjadi
ditentukan oleh kualitas sumber daya
Pendidikan
perioritas
utama
haruslah dalam
pembangunan sumber daya manusia. 45
Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran…, Safitri Mardiana & Sumiyatun, 26-56
Karenanya pemerintah selalu berupaya
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
untuk meningkatkan mutu pendidikan
yang mencangkup kompetensi sikap,
yang ada di Indonesia dengan melakukan
pengetahuan, dan keterampilan secara
pembaharuan-pembaharuan
pada
terpadu. Menurut Permendikbud No 104
dunia
Tahun 2014 yang berisikan tentang
bukanlah kata
penilaian hasil belajar oleh pendidik
kurikulum
yang
ada.
pendidikan kurikulum yang
asing.
Dalam
atau
pada pendidikan dasar dan pendidikan
pembelajaran tidak lepas dari istilah ini,
menengah dijelaskan bahwa “penilaian
karena kurikulum adalah salah satu
autentik adalah bentuk penilaian yang
komponen dari pembelajaran. Dengan
menghendaki
adanya kurikulum proses belajar dan
menampilkan
pembelajaran
pengetahuan dan keterampilan yang
terstruktur
Pendidikan
akan dan
berjalan
secara
tersistem
demi
diperoleh
peserta sikap,
dari
didik
menggunakan
pembelajaran”.
Dan
mencapai tujuan pembelajaran yang
dalam proses pembelajaran di dalam
diinginkan.
Kurikulum dipahami sebagai
kurikulum 2013 lebih diarahkan pada
seperangkat pengaturan mengenai tujuan
pembelajaran saintifik yang mencakup
isi dan bahan pelajaran serta cara yang
menanya, mengamati, mengumpulkan
digunakan
informasi,
sebagai pedoman
mangasosiasikan,
dan
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
mengkomunikasian.
untuk
dengan pendapat yang dikemukakan
mencapai
tujuan
pendidikan
tertentu. Hal ini sejalan dengan Hamalik
oleh Kurniasih (2014:132):
(2011:18) yang mengemukakan bahwa:
Titik berat kurikulum 2013 adalah bertujuan agar peserta didik atau siswa memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan: - Observasi - Bertanya (wawancara) - Bernalar - Mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka katahui setelah menerima materi pembelajaran.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Isi kurikulum merupakan susunan dan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan nasional.
Khususnya wilayah Metro Lampung
Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru
yang
diluncurkan
belum semua sekolah yang menerapkan
oleh
kebijakan
Departemen Pendidikan Nasional mulai tahun
2013
pengembangan
ini
sebagai dari
Hal ini sejalan
baru
pemerintah
yaitu
kurikulum 2013 hanya beberapa sekolah
bentuk
menengah atas yang telah menerapkan
kurikulum
kurikulum 2013 tersebut. Salah satu SMA
sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau
yang telah menerapkan kurikulum 2013 46
Jurnal HISTORIA Volume 5, Nomor 1, Tahun 2017, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)
tersebut adalah SMA Negeri 1 Metro
sumber, hasil kajian atau studi yang
sebagai
berkaitan dengan pengumpulan data
upaya
dalam
memperbaiki
kualitas pembelajaran dan lulusan SMA.
yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti, selain itu
METODE PENELITIAN
juga
Dalam penelitian ini pendekatan penelitian
yang
pendekatan
digunakan
kualitatif
penelitian
angket
yang
digunakan untuk mencari informasi yang
adalah
akurat dan data yang relevan dari siswa
jenis
untuk memperbandingkan dengan data
dengan
menggunakan
menggunakan
desain
lainnya.
penelitian deskriptif. Dimana penelitian
Setelah
data
diperoleh,
kualitatif itu sendiri menurut Bogdan
akan
dan Taylor (dalam Moleong, 2007: 4)
Analisis
mendefinisikan “metodologi kualitatif
dilakukan pada saat pengumpulan data
sebagai
yang
berlangsung,
dan
setelah
menghasilkan data deskriptif berupa
pengumpulan
data.
Dalam
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
Nasution (Sugiyono: 2013) mengatakan
orang dan perilaku yang dapat diamati,
bahwa
pendekatan ini diarahkan pada latar dari
merumuskan dan menjelaskan masalah,
individu tersebut secara holistik (utuh)”.
sebelum
prosedur
penelitian
dideskripsikan data
dan
data
dalam
“Analisis
penelitian
telah
terjun
dianalisis.
ke
ini
selesai hal
mulai
ini
sejak
lapangan,
dan
Dimana dalam penelitian deskritif
berlangsung terus sampai penulisan hasil
ini penelitian yang dilakukan untuk
penelitian”. Namun dalam penelitian ini
menggambarkan
sesuai
analisis data lebih difokuskan selama
tanpa
proses di lapangan bersamaan dengan
dengan
suatu
kenyataan
objek
yang
ada
dilebih-lebihkan. Teknik
pengumpulan data. pengumpulan
data
Tahap
selanjutnya
menggunakan wawancara dengan kepala
pengecekan
sekolah, guru, dan siswa di SMA Negeri 1
teknik
Metro,
disarankan oleh Moleong (2008: 324)
melakukan
observasi
yang
pemeriksaan
bertujuan untuk memperoleh berbagai
yang
data
(credibility),
konkret
lapangan
atau
secara tempat
langsung
di
penelitian.
keabsahan
meliputi
(dependability),
atau sering juga disebut dengan metode
(confrimbility).
dokumentasi merupakan sebuah proses yang dianggap penting dalam melakukan suatu penelitian dimana dalam mencari 47
melalui
keabsahan
derajat
yang
kepercayaan keteralihan
(transferability),
Selanjutnya melakukan studi pustaka
data
yaitu
kebergantungan dan
kepastian
Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran…, Safitri Mardiana & Sumiyatun, 26-56
HASIL DAN PEMBAHASAN
berlangsungnnya kurikulum 2013 ini, hal
Implementasi Kurikulum 2013 dalam
ini bisa dilihat dari sarana dan prasarana
Pembelajaran di SMA Negeri 1 Metro
yang
Kurikulum
2013
memperoleh.
menekankan pada keaktifan peserta
menerapkan kurikulum ini sejak awal
didik,
dicanangkannya kurikulum 2013. SMA
sekolah
baik
dapat menciptakan peserta didik yang
dilanjutkan
untuk
di
dalam
pengimplementasian kurikulum 2013 di
yakni
dalam mata pelajaran sejarah dilakukan
membuka pelajaran dengan skor 0.93,
guru memulai beberapa tahapan seperti
pemahaman
diawali dengan proses persiapan yang
karakteristik siswa 0.97, pengelolaan
dilakukan
penguasaan
guru
pengembangan
strategi 0.90, evaluasi pembelajaran
baik
program
itu
dari
seperti
RPP
dimana dalam penyusunan RPP tersebut
0.94 dan penanaman karakter dengan
dilakukan
skor 0.94 (Kuswono, 2015).
guru
pembelajaran
mensukseskan kurikulum
2014,
Sedangkan
sangat baik, hal ini terlihat dari skor
pengimplementasian
nasional
kelas XII.
kinerja guru sejarah di SMAN 1 Metro
untuk
ataupun
pelatihan dilakukan untuk guru-guru di
baik. Dari hasil penelitian menunjukan
upaya
provinsi
guru-guru kelas XI dan pada tahun 2015
ternyata memiliki kinerja yang sangat
Dalam
itu
berikutnya
manusia terutama guru di SMA N 1 Metro
0.95,
guru-guru
kegiatan pelatihan tersebut dan ditahun
Ditinjau dari segi yang lain Sumber daya
pembelajaran,
menyiapkan
2013 guru kelas X yang mengikuti
proses pembelajaran.
0.96,
juga
maupun workshoop. Dimana pada tahun
mampu berkreasi taupun aktif dalam
sejarah
dari
melalui diklat yang diikuti guru sejarah
visi misi SMA Negeri 1 Metro itu adalah
konsep
tuntutan
2013 ini, kesiapan guru ini diperoleh
SMA Negeri 1 Metro itu sendiri. Dimana
variabel
dengan
untuk mengimplementasikan kurikulum
dianggap sejalan dengan visi misi dari
sub
sesuai
kurikulum 2013 itu sendiri. Selain itu
meneruskan
kurikulum 2013 ini karena kurikulum ini
masing-masing
dengan
mendukung proses pembelajaran yang
satu sekolah percontohan yang telah
tetap
Harapannya
disediakannya sarana tersebut dapat
SMA Negeri 1 Metro yang menjadi salah
Metro
seperti
Wi-fi yang diratakan untuk semua kelas
pemerintah pada tahun 2013, termaksud
1
sekolah
penyediaan LCD untuk setiap kelas, dan
merupakan
kurikulum baru yang dicanangkan oleh
Negeri
disediakan
sendiri
ini
sebulum
dilaksanakan.
harapannya
dapat
kegiatan RPP
itu
dijadikan
pedoman bagi guru dalam melaksanakan
sekolah berusaha untuk menciptakan
kegiatan pembelajaran yang mengarah
lingkungan sekolah yang mendukung 48
Jurnal HISTORIA Volume 5, Nomor 1, Tahun 2017, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)
pada
pendekatan
mencakup
saintifik
sendiri
adalah
pemberlakukan
mata
mengamati,
pelajaran secara bergantian. Sekolah
informasi,
menerapkan sistem On-Off ini karena
dan
dalam kurikulum 2013 sendiri terjadinya
dalam
penambahan jam belajar dalam proses
kegiatan pembelajaran yang disusun
pembelajaran sejarah dibagi menjadi
dalam RPP itu dibagi menjadi tiga poin
mata
yaitu
peminatan.
menanya,
kegiatan
yang
mengumpulkan
mengasosiakan mengkomunikasikannya.
kegiatan
awal
Di
dimana
dalam
pelajaran
sejarah
Untuk
wajib
mata
dan
pelajaran
kegiatan awal tersebut guru dimulai dari
sejarah wajib diadakan pada semester
guru membuka proses pembelajaran,
ganjil
memberikan motivasi terhadap peserta
diadakan pada semester genap.
sedangkan
sejarah
peminatan
didik, selanjutnya kegiatan inti yang dimana dalam kegiatan inti guru tidak
Pandangan
lagi
Kurikulum 2013
menjadi
satu-satunya
sumber
belajar melainkan guru membimbing dan
data bahwa pandangan kepala sekolah yang
terakhir kegiatan penutup dimana dalam ini
guru
belum
pemilihan
wakil
kepala
memiliki
persiapan
secara
matang, dimana hal ini dapan dilihat
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini
oleh
kurikulum 2013 yang saat diluncurkan
menutup proses pembelajaran. kelas
diwakili
kurikulum SMA Negeri 1 Metro bahwa
memberikan
kesimpulan yang melibatkan siswa dan
di
Terkait
dilakukan oleh peneliti maka diperoleh
mengembangkan
materi yang mereka peroleh. Dan yang kegiatan
Sekolah
Berdasarkan hasil penelitian yang
siswa untuk mampu secara aktif mencari mengumpulkan
Warga
dari kurangnya fasilitas yang disediakan
strategi
oleh pemerintah seperti untuk beberapa
pembelajaran sangatlah penting dan
mata pelajaran seperti prakarya dan
untuk metode yang digunakan guru
bahasa daerah dimana pemerintah pusat
sejarah pun beragam seperti metode
ataupun daerah belumlah menyediakan
yang dapat menuntut siswa untuk aktif
tenaga-tenaga
seperti diskusi, dan penugasan. Selama
mata
kegiatan pembelajaran ini berlangsung
ahli
pelajaran
yang
tersebut.
mengampu Sehingga
sekolahan kesulitan untuk mencarikan
guru pun melakukan penilaian terhadap
guru pengampu dari mata pelajaran
peserta didik baik itu penilaian sikap,
tersebut, selain kurangnya tenaga ahli
keterampilan, maupun pengetahuan. Di
terjadinya perubahan sistem penilaian
dalam pengimplementasian kurikulum
sehingga hal ini cukup membingungkan
2013 ini SMA Negeri 1 Metro menerapkan
pihak sekolah. Masih kurangnya buku-
sistem On-Off dimana sistem On-Off itu
buku yang disediakan pemerintah. 49
Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran…, Safitri Mardiana & Sumiyatun, 26-56
Sedangkan menurut pandangan guru
Sarana
sejarah kelas XI SMA Negeri 1 Metro
disediakan
bahwa kurikulum 2013 ini pada dasarnya
mendukung
merupakan
kurikulum
membatu
para
guru
kurikulum
iniguru
hanyalah
sebagai
dan
prasarana
sekolah untuk
yang
sangatlah
dilaksanakannya
yang
sangat
kurikulum 2013 ini di SMA Negeri 1
dimana
dalam
Metro seperti LCD dan Wi-fi. Dengan
memiliki
peranan
penghantar
disediakannya
serta
sarana
dan
prasarana
tersebut guru tidak akan kesulitan untuk
sebagai motivator untuk peserta didik,
menciptakan
dalam proses pembelajaran siswalah
menekankan
yang diharapkan mampu aktif selama
selain itu guru tidak lagi sebagai satu-
proses pembelajaran ini berlangsung.
satunya
Sedangkan
pandangan
kondisi pada
sumber
belajar
keaktifan
belajar
oleh
siswa
terkait
melainkan
sejalan
dengan
internt maupun buku pegangan siswa
pandangan guru bahwa dalam kurikulum
sebagai bahan untuk mencari materi.
2013 siswa dijadikan aktif selama proses
Selain sarana dan prasarana faktor lain
pembelajaran
siswa
yang mendukung pelaksanaan kurikulum
haruslah mampu untuk mencari materi
2013 ini adalah pemahaman guru terkait
sejarah baik itu dari buku, internet
kurikulum 2013 yang diperoleh guru
ataupun
melalui
2013
ini
berlangsung,
sumber
lainnya.
Sehingga
dapat
siswa,
siswa
kurikulum
siswa
yang
menjadikan
pelatihan-pelatihan
yang
dengan cara pembelajaran tesebut siswa
diselanggarakan baik oleh pemerintah
diharapkan
lebih
maupun
sekolah.
Dengan
memahami
materi
pelatihan
tersebut
guru
mampu
untuk
pelajaran
yang
dibahas.
adanya
tidak
lagi
mengalami kesulitan dalam penerapan kurikulum 2013 ini, guru dapat dengan
Faktor Pendukung Dan Penghambat
mudah
Implementasi Kurikulum 2013 Dalam
pembelajaran
Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1
pembelajaran saintifik dengan sistem
Metro
penilaian
Berdasarkan hasil penelitian dalam SMA
Negeri
pada
dilakukan
yaitu
Sedangkan
untuk
proses
penghambat dari kurikulum 2013 ini
beberapa faktor yang mendukung dan
sendiri antar lain: untuk penyediaan
menghambat diterapkannya kurikulum
sarana
2013
terkadang
menurut
guru
mengalami
gangguan
dimana
faktor
Metro
yang
mengarah
terdapat
dimana
1
yang
proses
penialaian autentik.
pengimplementasian kurikulum 2013 ini di
menerapkan
pendukung
itu
sendiri antara lain:
dan
prasarana
seperti
LCD
sedikit guru
haruslah mencari alternatif lain jika LCD 50
Jurnal HISTORIA Volume 5, Nomor 1, Tahun 2017, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)
yang
disediakan
di
belajar
pendidiknya, sarana dan prasarana
mengalami kerusakan. Selain dari sarana
yang disediakan sekolah diupayakan
dan
masih
dapat secara merata diberikan baik
terdapatnya peserta didik yang memiliki
itu buku siswa, LCD, serta Wi-Fi
minat belajar yang rendah sehingga
guna
akan sulit bagi siswa untuk mengikuti
kurikulum ini selain itu sekolah
proses
selalu
prasarana
ruang
tersebut
pembelajaran
menggunakan
mendukung berusaha
kurikulum 2013. Di sinilah guru sejarah
penambahan
dituntu mampu untuk
kurikulum 2013.
meningkatkan
minat belajar yang dimiliki peserta didik
keberhasilan memberikan
wawasan
terkait
Guru sejarah kelas XI berusaha
agar peserta didik yang memiliki minat
untuk
belajar
rendah
dengan tuntutan kurikulum 2013
minat
belajarnya
dapat
menignkatkan
sehingga
tidak
menumbuhkan peserta
sekolah rasa
didik
ketika
yang lebih baik dengan melakukan
dapat
bosan
sesuai
untuk menciptakan pembelajaran
Selain itu diberlakukannya sistem oleh
RPP
selain itu guru sejarah berupaya
tertinggal dengan teman lainnya. On-Off
menyusun
persiapan mulai dari RPP, materi,
dimana
dalam
metode,
satu
dan
media
yang
digunakan.
Selain itu juga guru
semester hanya mendapatkan beberapa
berusaha
untuk
mata pelajaran yang dipelajari sehingga
wawasan terkait kurikulum 2013.
peserta didik merasa jenuh.
Dalam proses pembelajaran guru
memperluas
sudah menggunakan pendekatan PENUTUP
saintifik
Simpulan
mengamati,
menanya,
mengumpulkan
informasi,
Berdasarkan
hasil
penelitian
dapat
disimpulkan sebagai berikut:
yang
mencakup
mangasosiasikan,
1. Berdasarkan penelitian yang telah
serta
mengkomunikasikan.
Dimana
dilakukan di SMA Negeri 1 Metro
dalam kegiatan tersebut dilakukan
dalam Implementasi kurikulum 2013
penilaian
yang
dalam pembelajaran sejarah kelas
meggunakan
penilaian
XI telah diterapkan dengan cukup
yang dilakukan guru menyesuaikan
baik. Dimana guru dan sekolah
dengan
melakukan
upaya
yaitu
keberhasilan
kurikulum
tersebut. meningkatkan
Sekolah kinerja
untuk 2013
prosedur
sejawat,
tenaga
penialaian 51
yang
autentik berlaku
kompetensi
(pengamatan
berusaha
diarahkan
sikap
penilaian
jurnal diri
teman
harian,
dan
sendiri),
Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran…, Safitri Mardiana & Sumiyatun, 26-56
kompetensi pengetahuan (ulangan
yang ada di Indonesia dimana di
harian,
dalam
UTS,
UAS),
kompetensi
serta
kurikulum
2013
ini
keterampilan
pembelajaran lebih diarahkan siswa
(portofolio, kerja siswa, projek
sebagai subjek dan dituntut aktif
siswa) walaupun pada pelaksanaan
selama
nya
secara
berlangsung, dimana guru hanyalah
maksimal karena instrumen yang
sebagai fasilitator bagi siswa untuk
digunakan
mencari informasi siswa diharapkan
berjalan
tidak
terlalu
kompleks.
proses
Dimana dalam penilaian tesebut
mampu
guru memiliki indikator-indikator
materi yang akan dibahas.
sendiri untuk menilai. 2. Secara
mandiri
bahwa
dapat
dalam implementasi kurikulum 2013
pandangan
dalam pembelajaran sejarah kelas
kepala sekolah yang diwakili oleh
XI di SMA Negeri 1 Metro
wakil
a. Faktor pendukung
kepala
mencari
3. Faktor pendukung dan penghambat
keseluruhan
disimpulkan
secara
pembelajaran
kurikulum
bahwa
kurikulum 2013 ini pada dasarnya
Secara keseluruhan sarana
merupakan kurikulum yang belum
dan prasarana yang disediakan
terlalu
oleh
siap
dalam
pengimplementasiannya
dimana
pihak
cukup
masih terdapat beberapa kendala
mendukung
seperti
kurikulum
kurangnya
serana
yang
disediakan pemerintah dimulai dari
sekolah
tenaga
pendidik
sekolah
sudahlah
menunjang
untuk
berlangsungnya 2013
ini
dimana
menyediakan
fasilitas
untuk
mata
bagi siswa baik itu buku siswa,
serta
untuk
LCD, dan Wi-Fi. Serta dalam
beberapa mata pelajaran lain masih
pemahaman guru telah dibekali
tidak memadainya fasilitas buku
petunjuk-ptunjuk
siswa selain itu dalam kurikulum
melalui sosialisasi
2013
yang
diselenggarakan tingkat nasional
mengalami
maupun oleh sekolah. Hal ini
yang
dilakukan agar guru tidak merasa
pelajaran
prakarya
sistem
dilakukan
penilaian
masih
perubahan-perubahan
membingungkan pihak sekolah, akan
kesulitan
tetapi
kurikulum tersebut.
bagi
kurikulum sebuah
guru
2013
ini
inovasi
dan
siswa
merupakan
bagi
guru
baik yang
dalam
penerapan
b. Faktor penghambat
baru
yang
Walau
dicanangkan
pemerintah
guna
kurikulum 2013 di SMA Negeri 1
memperbaiki
sistem
pendidikan
Metro ini telah berjalan dengan 52
implementasi
Jurnal HISTORIA Volume 5, Nomor 1, Tahun 2017, ISSN 2337-4713 (e-ISSN 2442-8728)
cukup
baik
tetapi
dalam
berdampak
pada
belajar
terhadap beberapa permasalahan
diharapkan
seperti
yang
pengetahuan terkain pembelajaran
disediakan tidak selalu dalam
dengan pendekatan saintifik dan
keaadan baik, kadang kalanya
penilaian autentik. Yang kemudian
LCD yang tersedia diruang kelas
diaplikasikan dalam pembelajaran
dalam kondisi rusak sehigga guru
yang
harus mencari alternatif lain,
pembelajaran yang menyenangkan
selain itu masih terdapat peserta
dengan
didik yang memiliki minat belajar
inovasi peserta didik. Selain itu guru
yang kurang baik sehingga guru
hendaklah
harus
siswa
keragaman karakter pada peserta
terjadinya
didik, agar lebih memudahkan guru
sekolah
memperhatikan
tersebut.
dan
penambahan
jam
pelajaran
membuat sistem
On-Off
di
untuk
dan
inovasi-
memperhatikan
J. Moleong, Lexy. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Rosdakarya.
atas,
maka
dapat
J. Moleong, Lexy. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosda Karya.
diberikan saran antara lain: 1. Saran bagi sekolah agar senantiasa
Kurniasih, Imas. (2014). Implementasi Kurikulum 2013: Teori dan Praktek. Surabaya:Kata Pena.
mencari informasi terkini terkait kurikulum
2013,
dan
selalu
melakukan perbaharuan sarana dan dan
fasilitas
Kuswono, K. (2015). Kinerja Guru Sejarah Sma di Kota Metro. Historia, 3(2), 91-98.
sumber
belajar. Meningkatkan koneksi wi-fi
Kemendikbud. (2014). Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan pendidikan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
yang sudah ada agar dapat lebih mempermudah siswa dalam belajar. 2. Saran bagi guru sejarah kelas XI SMA 1
Metro
mengimplementasian agar
kreatifitas
menjadi
Hamalik, Oemar. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
2013
diciptakan
DAFTAR PUSTAKA
Saran
Negeri
memperluas
dalam proses pembelajaran.
dalam proses pembelajaran.
prasarana
selalu
guru
sekolah
memberlakukan
dikemukakan
karenanya
hasil
penerapannya masih dihadapkan fasilitas
siswa
penilaian
lebih
dalam kurikulum
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
meningkatkan
proses pembelajaran yang nantinya 53
Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran…, Safitri Mardiana & Sumiyatun, 26-56
54
