Publik A, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurnafis.untan.ac.id
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KHATULISTIWA KOTA PONTIANAK Oleh: YASMIATI NIM. E21112037 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016 E-mail:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis proses implementasi kebijakan perlindungan hak-hak konsumen terhadap pelayanan di Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak. Permasalahandalam penelitian ini adanya pelanggaran hak-hak konsumen di PDAMTirta Khatulistiwa Kota Pontianakdengan indikasi permasalahan yaitu pendistribusian air yang berbau, air keruh, air menguning, air mati, tegangan air lemah, air mati satu jalur, pipa jaringan bocor dan stop kran bocor, serta air mengalir jika di bantu dengan mesin pompa air. Jenis penelitian ini adalah diskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teori yangdigunakan yaitu model implementasi proses Lineberry mencangkup 4 (empat) elemen proses implementasi kebijakan yaitu pembentukan unit organisasi atau staf pelaksana, penjabaran tujuan (Standard operating prosedures/SOP), koordinasi berbagai sumber dan pengeluaran, pengalokasian sumber-sumber untuk mencapai tujuan. Hasilpenelitian ini menunjukan bahwa hanya pada elemen pengalokasian sumber-sumber yang cukup baik, namun pada elemen pembentukan unit organisasiterhadap pelayanan publik belum mampu mengimplementasikan perlindungan hak-hak konsumen karena masih banyaknya jumlah pengaduan konsumen pada PDAM Tirta Khatulistiwa Kota Pontianakmengenai pendistribusian dan kualitas air bersihyang kurang maksimal, pada elemen Standard operating prosedures/SOPpada tingkat pelaksanaanya di PDAM Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak kurang mendapatkan pengawasan yang optimal dan pada elemen koordinasi berbagai sumber dan pengeluaran belum mampu mengimplementasikan perlindungan hak-hak konsumen karena adanya pipa-pipa bocor serta kurangnya pemeliharaan jaringan terhadap penampungan air.Saran dalam penelitian iniadalah diharapkan PDAM Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak dapat menjaga kestabilan pendistribusian airdan meningkatkan kualitas air bersih serta perlunya optimalisasi pemeliharaan jaringan. Kata-kata kunci: Implementasi Kebijakan Publik, Perlindungan Konsumen, Pelayanan Publik
IMPLEMENTATION OF CONSUMER PROTECTION POLICY IN PUBLIC SERVICE AT THE REGIONAL WATER COMPANY (PDAM) TIRTA KHATULISTIWA PONTIANAK CITY Abstract This research aims to describe and analyze the process of consumer protection policy implementation in the consumer service at the regional water company (PDAM) Tirta Khatulistiwa Pontianak City. The problem in this research is a violation of consumer rights by PDAM Tirta Khatulistiwa Pontianak City indicated by distribution of water that is smelly, turbid, yellowish, and weak water pressure, water not running in a certain line, leaking pipe, leaking faucet, and water flowing when powered by water pump. This is a descriptive study with qualitative approach. The theory used is the Lineberry process implementation model which covers four (4) elements of policy implementation process i.e. establishment of an organizational unit or executive staff, standard operating procedures / SOP, coordination of various sources and expenditures, and allocation of resources to achieve the goal. Research findings show that only the element of allocation of resources was fairly good. The element of establishment of an organizational unit in the public service has not been able to implement the protection of consumer rights as indicated by a large number of consumer complaints about
1 YASMIATI, NIM. E21112037 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurnafis.untan.ac.id
PDAM Tirta Khatulistiwa Pontianak City regarding poor distribution and low quality of water. With regard to the element of standard operating procedures / SOP, the implementation at PDAM Tirta Khatulistiwa Pontianak City, the supervision was not optimal; and in the element of coordination of various sources and expenditures, PDAM Tirta Khatulistiwa had not been able to implement protection of consumer rights as indicated by leaking pipes and lack of maintenance of water reservoir. Suggestions given in this research: it is expected that PDAM Tirta Khatulistiwa Pontianak City can maintain the stability of water distribution and improve water quality, and should optimize system maintenance. Keywords: Implementation of Public Policies, Consumer Protection, Public Service
penduduk dan sektor lain ini juga
A. PENDAHULUAN
menuntut ketersediaan air bersih yang 1.
Latar Belakang
seimbang pula, sehingga kesehatan
Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di bumi ini, manusia
hewan/binatang
tumbuhan
masyarakat dapat meningkat. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, air merupakan kebutuhan
semua membutuhkan air. Bagi manusia
pokok
air digunakan untuk berbagai keperluan
manusia. Air yang merupaka kekayaan
seperti memasak, mencuci, mandi dan
alam yang sangat dibutuhkan manusia
minum. Manusia juga membutuhkan air
dan mahkluk hidup lainnya, tidak bisa
untuk keperluan irigasi, pembangkit
dibayangkan jika air tidak ada, maka
listrik,
kehidupan
sumber
mata
pencaharian
(primer)
bagi
makhluk
kehidupan
hidup
akan
perikanan dan lain sebagainya. Oleh
terancam, apalagi saat musim kemarau
sebab itu, air merupakan kebutuhan
tiba dimana air bersih sangat sulit
dasar
didapatkan.
manusia
yang
tidak
bisa
Artinya
bahwa
usaha
dipisahkan satu sama lain termasuk
pemenuhan air merupakan hal yang
penduduk Kota Pontianak.
sangat
Kota Pontianak sebagai ibu kota
vital
bagi
manusia
untuk
kelangsungan hidupnya, dimana yang
Proprinsi Kalimantan Barat saat ini
dimaksud
memiliki perkembangan penduduk yang
pemenuhan
sangat pesat mencapai 550.000 jiwa,
keadaan
atau
kesehatannya atau kebersihannya akan
laju
pertumbuhan
penduduk
dalam
hal
air
bersih.
air
yang
sumber
ini
adalah
Sebaliknya
tidak
terjamin
sebesar 1.72 persen per tahun (data
membawa
RPJMD 2009-2014). Di sisi lain sektor
kehidupan
perdagangan dan jasa serta perumahan
(1984:7) menegaskan bahwa standar
meningkat pesat pula. Perkembangan
kesehatan air bersih mencangkup:
manusia.
penyakit
bagi
Rismunandar
2 YASMIATI, NIM. E21112037 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurnafis.untan.ac.id
1. Tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa
Pontianak dan memupuk pendapatan bagi pemerintah Kota Pontianak.
2. Harus jernih
Pada pasal 29 Undang-Undang
3. Harus netral
Nomor
4. Tidak mengandung zat-zat mineral
Perlindungan
Konsumen
menyatakan
bahwa
yang membahayakan manusia
8
Tahun
1999
Tentang ayat
(1)
“Pemerintah
5. Tidak mengandung zat-zat organik
bertanggungjawab
6. Tidak mengandung kuman-kuman
perlindungan konsumen yang menjamin
penyakit dan sebagainya.
Pontianak,
pembinaan
diperolehnya hak konsumen dan pelaku
Standar ini juga harus dipenuhi oleh PDAM
atas
Tirta Khatulistiwa Kota sebagai salah satu Badan
usaha serta dilaksanakannya kewajiban konsumen dan pelaku usaha”.
Pada
ayat (2) pasal 29 Undang-Undang
Usaha Milik Daerah (BUMD) yang
Nomor
bergerak dalam distribusi air bersih bagi
Perlindungan Konsumen mengatakan
masyarakat umum yang terdapat
“Pembinaan
Kota
Pontianak.
Khatulistiwa
Kota
mempunyai
untuk
pengelolaan
untuk
kesejahteraan
Tirta
Pontianak
tugas
menyelenggarakan bersih
PDAM
di
air
meningkatkan
masyarakat
8
Tahun
oleh
1999
Tentang
pemerintah
penyelenggaraan
atas
perlindungan
konsumen dilaksanakan oleh menteri dan/atau menteri teknis”. teknis
merupakan
Menteri
menteri
yang
memiliki wewenang mengatur kebijkan
yang
sektor tempat Badan Usaha Milik
menyangkut aspek sosial, kesehatan dan
Negara (BUMN) dalam melakukan
pelayanan umum serta salah satu tugas
kegiatan usaha. Pada tingkat daerah
PDAM
Kota
terdapat Badan Usaha Milik Daerah
Pontianak yaitu pemenuhan air bersih
(BUMD). Pengawasan oleh masyarakat
bagi masyarakat Kota Pontianak. Dalam
dan lembaga perlindungan konsumen
melaksanakan tugas pokoknya PDAM
swadaya masyarakat dilakukan terhadap
Tirta
barang dan saja yang beredar dipasar,
Tirta
Khatulistiwa
Khatulistiwa
Kota
Pontianak
melakukan fungsinya seperti pelayanan
namun
umum/jasa,
menyelenggarakan
ternyata menyimpang dari peraturan
kemanfaatan umum dalam pemenuhan
perundang-undangan yang berlaku dan
air
membahayakan
bersih
bagi
masyarakat
Kota
apabila
hasil
pengawasan
konsumen
menteri
3 YASMIATI, NIM. E21112037 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurnafis.untan.ac.id
teknis akan mengambil tindakan sesuai
Air sebagai suatu kebutuhan yang
dengan peraturan perundang-undangan
sangat
yang berlaku. Di Provinsi Kalimantan
masyarakat, sehingga ada perusahaan
Barat
perlindungan
daerah yang menyediakan pelayanan
konsumen dilaksanakan oleh Dinas
tersebut yaitu PDAM. PDAM sebagai
Perindustrian Dan Perdagangan pada
Badan Usaha Milik Daerah memiliki
bagian
orientasi tidak hanya sekedar bisnis,
penyelenggaraan
seksi
kemetrologian
dan
perlindungan konsumen.
mendasar
bagi
kehidupan
PDAM juga harus menjalankan fungsi
Pemerintah dengan inisiatifnya
publik
service
obligation
(PSO),
sendiri memang sudah menyediakan
melayani kebutuhan dasar masyarakat
pelayanan umum kepada masyarakat
dalam hal ketersediaan air bersih.
atau konsumen, jauh sebelum upaya
Meskipun
perlindungan konsumen ada. Semua ini
Pontianak
dilakukan
pelayanan
untuk
perlindungan
memberikan
hak-hak
konsumen
PDAM
sudah
memaksimalkan
untuk
perlindungan
Kota
memuwujkan
hak-hak
konsumen,
terhadap pelayanan dan memastikan
namun masih banyak keluhan-keluhan
konsumen dapat menggunakan fasilitas
konsumen
umumtersebut
yang
pelayanan. Keluhan-keluhan tersebut
murah, hanya saja kenyataannya banyak
dimulai dari kualitas air yang kurang
konsumen yang belum memperoleh
bersih karena terdapat residu (sisa
kepuasan
menggunakan
tawas, koporit atau lainnya) dan air
pelayanan publik, meskipun pemerintah
tersebut berwarna putih atau tidak
telah
jernih.
dengan
dalam
biaya
menjadi status penyedia jasa
monopoli.
terhadap
Konsumen
Khatulistiwa
Pada
prinsipnya,
berlakunya
ketidakberesan
mengharapkan
PDAM
Kota air
Tirta
Pontianak
bukan
sekedar
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
mencukupi kebutuhan mandi dan cuci,
Tentang selayaknya
Perlindungan
Konsumen,
tetapi juga kebutuhan air bersih. Ditulis
membawa
perubahan
air bersih tetapi air tersebut tidak layak
kepada masyarakat
Kota Pontianak,
untuk
langsung proses
dikonsumsi,
konsumen PDAM pada khususnya,
melalui
bahkan hak dan kepentingannya sudah
Mengenai daftar keluhan konsumen
seharusnya menjadi perhatian penting.
PDAM
Tirta
terlebih
tetapi
Khatuistiwa
dahulu.
Kota
4 YASMIATI, NIM. E21112037 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurnafis.untan.ac.id
Pontianak untuk memperkuat indikasi
menyatakan
masalah penelitian seperti yang telah
didengar pendapat dan keluhannya atas
dijelaskan disajikan pada tabel 1.1.
barang dan/atau jasa yang digunakan”.
Tabel 1 Daftar Penerimaan Pengaduan Pelanggan/Konsumen PDAM Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak Tahun 2015
No 1 2
Keluhan Air berbau
dan jujur serta tidak diskriminatif”. Dalam halnya jual beli air bersih
Kota Pontianak kepada konsumen akan
4
Air mati
919
8
hak-hak konsumen bahwa “Hak untuk
terhadap PDAM Tirta Khatulistiwa
keruh/warna
Air mati satu
menimbulkan hak dan kewajiban yang harus diperhatikan dan dilaksanakan oleh kedua belah pihak baik itu PDAM
127
jalur
sebagai penyedia dan penyalur air
Pipa
dinas
bersih
488
bocor Pipa
pada pasal 4 huruf (g) juga menegaskan
178
Air
612
7
untuk
diperlakukan atau dilayani secara benar
Air lemah/kecil
6
“Hak
Banyaknya pengaduan 22
3
5
bahwa
maupun
konsumen
sebagai
pelanggan yang mempunyai hak untuk jaringan
mendapatkan penyaluran air bersih
219
bocor
sesuai
Stop
kran
disepakati.
24
bocor
dengan Akan
perjanjian
yang
tetapi,
dalam
pelaksanaannya sering terjadi masalah
Jumlah
2.584
mengenai penyediaan dan pengaliran air
Sumber: PDAM Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak, Februari tahun 2016 Berdasarkan data diatas, seperti
bersih dari PDAM Tirta Khatulistiwa
tingginya tingkat kematian air, pipa
kerugian terhadap konsumennya, antara
bocor, air lemah/kecil, air keruh/warna,
lain yaitu meliputi masalah kemacetan
air berbau, air mati satu jalur memiliki
air yang sampai bermingu-minggu,
indikasi
permasalahan
bahwa
hak-hak
konsumen
Kota
Pontianak
yang
tersebut
melibatkan
tidak
untuk memperoleh suplai air bersih
terselesaikan, serta terjadinya kebocoran
sebagaimana mestinya, belum terpenuhi
pipa yang mengakibatkan air tidak bisa
secara optimal. Undang-Undang Nomor
mengalir kesemua pelanggan secara
8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
merata. Pada intinya konsumen sangat
Konsumen
bergantung pada informasi dari pelaku
pasal
4
huruf
(d)
5 YASMIATI, NIM. E21112037 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurnafis.untan.ac.id
usaha yaitu PDAM Tirta Khatulistiwa
proses
dalam
Perlindungan
pendistribusian
Dengan
air
kurangnya
bersih.
informasi,
implementasi
kebijakan
hak-hak
Konsumen
Terhadap Pelayanan Di
Perusahaan
konsumen pada akhirnya tidak bisa
Daerah Air Minum Tirta Khatulistiwa
berbuat apa-apa, hanya bisa menerima
Kota Pontianak.
dan sebagai objek yang pasif.
2. Fokus Penelitian
B. KAJIAN TEORI
Berpijak pada latar belakang dan identifikasi
masalah
yang
telah
Menurut Fredrickson dan Hart
diungkapkan, maka masalah penelitian
(dalam
difokuskan pada: Proses Implementasi
kebijakan adalah suatu tindakan yang
Kebijakan
mengarah pada tujuan yang diusulkan
Perlindungan
Hak-Hak
Konsumen Terhadap Pelayanan
Di
oleh
Tangkilisan,
seseorang,
2003:12),
kelompok
atau
Perusahaan Daerah Air Munum Tirta
pemerintah dalam lingkungan tertentu
Khatulistiwa Kota Pontianak.
sehubungan dengan adanya hambatanhambatan
tertentu
peluang-peluang
3. Rumusan Permasalahan Mengacu pada fakus yang telah
sambil untuk
tujuan/mewujudkan
mencari mencapai
sasaran
yang
dikemukakan, maka masalah penelitian
diinginkan. Kebijakan secara umum
dapat dirumuskan yaitu: Bagaimana
menurut Said Zainal Abidin (Said
proses
Zainal
implementasi
perlindungan
hak-hak
kebijakan Konsumen
Terhadap Pelayanan Di Perusahaan
Abidin,
2004:31-33)
dapat
dibedakan dalam tiga tingkatan: 1.
Kebijakan umum yaitu kebijakan
Daerah Air Minum Tirta Khatulistiwa
yang
menjadi
pedoman
Kota Pontianak.
petunjuk pelaksanaan baik yang bersifat
positif
ataupun
bersifat
negatif
yang
atau
yang
meliputi
keseluruhan wilayah atau instansi yang bersangkutan.
4. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan
dan
menganalisis
2.
Kebijakan
pelaksanaan
kebijakan
yang
adalah
menjabarkan
6 YASMIATI, NIM. E21112037 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurnafis.untan.ac.id
3.
kebijakan umum. Untuk tingkat
Lineberry
pusat, peraturan pemerintah tentang
2003:81)
pelaksanaan suatu undang-undang.
implementasi
Kebijakan
tidaknya
teknis,
kebijakan
operasional yang berada di bawah kebijakan pelaksanaan. Salah satu tolak ukur dari suatu kebijakan
adalah
dari
implementasinya
proses
itu
sendiri.
Implementasi kebijakan publik tidak hanya mengenai prosesnya saja tetapi dari hasil implementasi itu sendiri sehingga dapat dikatakan implementasi
(dalam
Fadillah
Putra
menspesifikasikan kebijakan
memiliki
proses setidak-
elemen-elemen
sebagai berikut: 1. Pembentukan unit organisasi atau staf pelaksana. 2. Penjabaran tujuan dalam berbagai aturan pelaksana (Standard operating prosedures/SOP). 3. Koordinasi berbagai sumber dan pengeluaran pada kelompok sasaran serta pembagian tugas di dakam dan diantara dinas-dinas/badan pelaksana. 4. Pengalokasian sumber-sumber untuk mencapai tujuan.
kebijakan tersebut berhasil atau tidak. Van Meter dan Van Horn (dalam Agustino,
2008:139)
mendifinisikan
implementasi kebijakan publik
suatu
proses yang dinamis, dimana pelaksana kebijakan melakukan suatu aktifitas atau kegiatan, sehingga pada akhirnya
Gambat 1 Kerangka pikir penelitian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak dalam upaya perlindungan hak-hak konsumen bagian pelayanan
akan mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran kebijakan itu sendiri. Menurut
Lineberry
(dalam
Fadillah Putra 2003:81) implementasi adalah
tindakan-tindakan
dilaksanakan swasta
oleh
baik
kelompok
secara
yang
yang
pemerintah
dan
individu
dan
diarahkan
pada
pencapaian tujuan dan sasaran yang menjadi kebijakan.
prioritas
dalam
keputusan
implementasi kebijakan
Fenomena permasahan: Indikasi permasalahan yaitu tingginya keluhan konsumen antara lain pendistribusian air berbau, air keruh, air menguning, air mati, tegangan air lemah, air mati satu jalur, pipa jaringan bocor, dan stop kran bocor.
Model implementasi proses Lineberry (dalam Fadillah Putra 2003:81). 1. Pembentukan unit organisasi atau staf pelaksana. 2. Penjabaran tujuan dalam berbagai aturan pelaksana (Standard operating prosedures/SOP). 3. Koordinasi berbagai sumber dan pengeluaran pada kelompok sasaran serta pembagian tugas diantara badan pelaksana. 4. Pengalokasian sumber-sumber untuk mencapai tujuan
7 YASMIATI, NIM. E21112037 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurnafis.untan.ac.id
Air Minum Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak. Implementasi Kebijakan Perlindungan Hak-Hak Konsumen Terhadap Pelayanan Di Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak dapat berjalan sebagaimana mestinya
Sumber: Oleh Peneliti 2015
alasan
Adapun yang menjadi
memilih
lokasi
ini
adalah
tingginya keluhan konsumen antara lain air berbau, air keruh, air menguning, air mati, tegangan air lemah, air mati satu jalur, pipa jaringan bocor, dan stop kran
C. METODE PENELITIAN
bocor, sehingga hak-hak konsumen terhadap pelayanan
Penelitian yang digunakan adalah jenis
penelitian
deskriptif
memperoleh
suplai
dengan
sebagaimana
metode pedekatan kualitatif. Satori dan
mendapatkan
Komariah
(2011:25),
optimal.
pendekatan
kualitatif
menegaskan
air
bersih
mestinya
belum
perlindungan
yang
suatu
Subjek penelitian terdiri daari
yang
Perusahaan Daerah Air Minun Tirta
mengungkapkan situasi sosial tertentu
Khatlistiwa Kota Pontianak, konsumen
dengan
PDAM dan lembaga terkait
pendekatan
adalah
di PDAM untuk
penelitian
mendiskripsikan
kenyataan
yaitu
secara benar, dibentuk oleh kata-kata
Lembaga
berdasarkan teknik pengumpulan data
Indonesia Kalimantan Barat. Dalam
dan analisis data yang relavan yang
penelitian ini yang digunakan dalam
diperoleh dari situasi yang alamiah.
instrumen penm gumpulan data yaitu
Menurut Nawawi (1996:63), metode
wawancara dan observasi.
diskriptif adalah proses pemecahan
pengumpulan
masalah
memeperoleh data dalam peneliti data
yang
diselidiki
menggambarkan
atau
dengan
melukiskan
adalaah
Perlindungan
Konsumen
Teknik
dalam
wawancara,
upaya
observasi
dan
keadaan subjek dan objek penelitian
dokumentasi. Selain itu, aktifitas dalam
(seseorang, lembaga, masyarakat dan
analisis data yaitu Reduksi Data (data
lain-lain)
reduction) ,
pada
saat
sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang tampak
display),
sebagaimana adanya.
verifiction.
Tempat
dan waktu penelitian
dilaksanakan pada Perusahaan Daerah
Penyajian Data (data
Verifikasi
mendapatkan
Data
Sedangkan
(data untuk
validitasnya
menggunakan triangulasi sumber data.
8 YASMIATI, NIM. E21112037 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurnafis.untan.ac.id
bersih
untuk
kesejahteraan D.
meningkatkan
masyarakat
yang
menyangkut aspek sosial, kesehatan dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
pelayanan umum serta salah satu tugas Implementasi merupakan suatu keputusan
untuk
mencapai
sasaran
PDAM
Tirta
Khatulistiwa
Kota
Pontianak yaitu pemenuhan air bersih
tertentu, maka untuk merealisasikan
bagi
pencapaian sasaran tersebut diperlukan
Sedangkan dalam melaksanakan tugas
serangkaian aktivitas pelaksanaannya.
pokoknya PDAM Tirta Khatulistiwa
Mengingat bahwa implementasi suatu
Kota Pontianak melakukan fungsinya
program merupakan suatu hal yang
seperti
kompleks karena banyaknya faktor yang
menyelenggarakan pemanfaatan umum
saling mempengaruhi dan terkait, maka
dalam pemenuhan air bersih bagi
untuk memahami adanya perbedaan
masyarakat
antara apa yang diharapkan tercapai
memupuk pendapatan bagi pemerintah
dengan
Kota Pontianak.
yang
masyarakat
Kota
pelayanan
Kota
Pontianak.
umum/jasa,
Pontianak
dan
terjadi
kemudian
kesadaran
mengenai
Pembentukan organisasi dan staf
pentingnya studi-studi implementasi.
pelaksana merupakan hal yang paling
Dalam hal permasalahan implementasi
perlu
kebijakan
konsumen
mengimplementasika suatu kebijakan
perusahaan
publik, karena tanpa adanya penentuan
daerah air minum tirta khatulistiwa
yang jelas terhadap unit organisasi dan
kota pontianak, peneliti memfokuskan
staf
pada empat poin terhadap implementasi
implementasi
kebijakan publik yaitu.
dapat berjalan. Proses implementasi
menimbulkan
terhadap
perlindungan pelayanan
di
dilakukan
pelaksana
dalam
maka
kebijakan
proses
tidak
akan
kebijakan akan berjalan dengan baik 1.
jika telah ada kejelasan mengenai staf-
Pembentukan Unit Organisasi Sebagai Badan Usahan Milih
Daerah
(BUMD)
PDAM
Tirta
Pontianak
Kota
Khatulistiwa
mempunyai
menyelenggarakan
Pontianak,
tugas
Kota untuk
pengelolaan
air
staf pelaksana yang ditunjuk untuk menjalakan semua implementasi suatu kebijakan. Berdasarkan peneliti
dilapangan
hasil
wawancara
mengenai
unit
9 YASMIATI, NIM. E21112037 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurnafis.untan.ac.id
organisasi terhadap pelayanan untuk
pendistibusian air PDAM masih berupa
mewujudkan
air bersih.
perlindungan
hak-hak
konsumen di PDAM Tirta Khatulistiwa
Menurut
ketentuan
undang-
Kota Pontianak mengenai pemenuhan
undang
air kepada seluruh pelangga/konsumen
maupun perjanjian menjadi pelanggan
yang
air bersih antara masyarakat dengan
disampaikan
oleh
Bagian
Distribusi PDAM yaitu,
PDAM
“Perlindungan
Tirta
konsumen
Khatulistiwa
Kota
Pontianak,
PDAM
berkewajiban
air
memenuhi
standar
yang
PDAM, pada PDAM ini belum
ditentukan.
memenuhi
air
pelaksanaannya hak konsumen untuk
minum, namun kedepannya akan
memperoleh air bersih sesuai dengan
mengarah
syarat yang ditentukan belum dapat
konsumen
terhadap
standar
hak-hak
perlindungan
kualitas
kualitas
kesana,
sekarang
Namun
dalam
distribusi ke konsumen masih berupa
dipenuhi.
air bersih dan kriteria air bersih
menyebabkan
pada PDAM ini mengacu pada
masyarakat baik itu kepada Lembaga
standar
Perlindungan
kesehatan
Sehingga
telah
hal
terjadi
pengaduan
Peraturan
Menteri
RI
Nomor
(LPKI) Kalimantan Barat dan pihak
tentang
terkait lainnya.
907/Menkes/SK/VII/2002
persyaratan kualitas air bersih”. (wawancara 5 April 2016)
Konsumen
ini
Indonesia
Standar untuk air bersih, air untuk keperluan rumah tangga, keperluan
Mengacu pada hasil wawancara
irigasi, untuk perternakan dan untuk
peneliti pada Bagian Distribusi PDAM
industri memiliki ukuran sendiri. Untuk
Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak, telah
Indonesia persyaratan untuk air bersih
diketahui kualitas air PDAM belum
ditetapkan dengan keputusan Menteri
memenuhi standar kualitas air minum
Kesehatan
sesuai dengan lebel perusahaan itu
Mas/1/1975 tentang syarat-syarat dan
sendiri,
pihak
pengawasan air bersih. Persyaratan itu
PDAM akan mengarah kepada air yang
meliputi empat sifat yaitu sifat fisik,
siap
setiap
sifat kimia, sifat biologis dan sifat radio
konsumennya. Namun pada saat ini
aktif. Demikian juga Peraturan Menteri
namun
untuk
kedepannya
diminum
oleh
kesehatan
No.
RI
1/Bir
Hukum
Nomor
10 YASMIATI, NIM. E21112037 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurnafis.untan.ac.id
907/Menkes/SK/VII/2002 persyaratan
kualitas
air
tentang
mengalir, kotor dan asin belum lagi
bersih,
dengan kualitas pelayanan yang
ditentukan standar kualitas air meliputi
kurang
empat asek tersebut.
kenyamanan inilah belum di rasakan
Berkenaan dengan kualiats air di PDAM, informasi yang diungkapkan
atas
(wawancara 18 Maret 2016). Demikian juga dalam surat antara konsumen
“PDAM Tirta Khatulistiwa Kota
Hak
oleh pelanggan terhadap PDAM”.
oleh Lembaga Perlindungan Konsumen Indonesia Kalimantan Barat yaitu;
optimal.
dengan
PDAM
Tirta
Kota
Pontianak
No.
07-FM-PEM-01-15
No.
Khatulistiwa
Pontianak merupakan Perusahaan
Dokumen
Daerah Air Minum yang seharusnya
Revisi 00 Tanggal Efektif 1 Maret
mengalirkan air yang dapat di
2006, dalam pasal 1 ayat (1) dinyatakan
minum, bukan air tawar dan air
pihak PDAM Tirta Khatulistiwa Kota
PDAM hingga saat ini belum bisa
Pontianak
untuk
oleh
konsumen secara benar dan jujur untuk
18
penyediaan air bersih. Oleh karena itu
langsung
pelanggannya”.
diminum (wawancara
Maret 2016).
dari
Hal yang sama juga informasi yang
diungkapkan
Perlindungan
kata
harus
benar
memperlakukan
dan
jujur,
maka
masyarakan sebagai konsumen
oleh
Lembaga
bersih
Konsumen
Indonesia
memperoleh air bersih yang memenuhi
Kalimantan Barat yaitu;
hak
untuk
standar dari PDAM Tirta Khatulistiwa
“Berdasarkan Undang-Undang
Kota Pontianak.
Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
mempunyai
air
Konsumuen
pada
Berpaling dari situasi air PDAM yang
seharusnya
air
hingga
ini
pasal 4 ayat 1 yaitu hak atas
minum,
kenyamanan,
dan
menghasilkan air bersih. Hal tersebut
keselamatan dalam mengkonsumsi
juga menimbulkan permasalahan dalam
barang dan jasa. Hak atas kenyaman
pendistribusian
belum didapatkan oleh pelanggan
pendistribusian air PDAM kerumah-
PDAM
masih
rumah pelanggan sering kali tidak
banyaknya jumlah pengaduan akan
lancar, tekanan air yang berbeda-beda
kondisi
disetiap wilayah sehingga ada yang
keamanan
dikarenakan
air
yang
sering
tidak
namun
menghasilkan
air,
saat
bawasannya
11 YASMIATI, NIM. E21112037 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurnafis.untan.ac.id
lancar dan ada juga yang tidak lancar,
Informasi lain juga disampaikan
mengalir rendah bahkan tidak mengalir,
oleh
kondisi air yang keruh, kondisi air
Pontianak Selatan, berdasarkan hasil
menguning, air terasa payau serta
wawancara peneliti yaitu:
banyaknya kebocoran pipa yang terjadi
pelanggan
PDAM
“Pendistribuaian
diwilayah
air
bisa
menimbulkan hak-hak pelanggan pada
dikatakan tidak merata, saya bisa
bagian
untuk
berkata seperti itu karena air ini di
memperoleh air bersih tidak berjalan
tempat saya tidak mengalir, tapi
secara optimal. Mengenai hal tersebut
ditempat lain mengalir, ini semua
peneliti melakukan wawancara dengan
menjadi pertanyaan saya, mengapa
konsumen mengenai perlindungan hak-
semua itu bisa terjadi. Sebenarnya
hak
pelayanan
air itu harus merata di semua tempat
pendistribusian air bersih pada wilayah
karena semua itu sudah menjadi
kecamatan Pontianak Timur yaitu:
tanggungjawab
pelayanan
konsumen
PDAM
terhadap
“Yang saya keluhkan disini air
pihak
PDAM
sebagai pendistribusi air kesemua
tidak lancar dan bahkan mati, kotor
pelanggannya”.
terus mahal, saya sering mengeluh
Maret 2016).
(wawancara
26
ke PDAM, namun mereka hanya
Hal senada juga disampaikan oleh
mendengar tapi responnya hanya
pelanggan PDAM diwilayah Pontianak
mendengar keluhan saya, selain itu
Barat, berdasarkan hasil wawancara
juga seharusnya ucapan PDAM itu
peneliti yaitu:
harus ditepati dimana janjinya air
“Yang sering saya alami disini
itu bersih namun sampai saat ini
tekanan air yang rendah, dan yang
airnya keruh, payau, mengalirnya
lebih parah sering mati airnya, serta
sendat-sendat bahwa tidak mengalir,
kondisi air yang keruh, dimana jika
kan yang paling dirugikan disini
saya menginginkan air berjalan
saya, karena tidak memperoleh hak
dengan lancar saya harus dibantu
saya untuk memperoleh air bersih,
dengan mesin pompa air baru air
padahal
melakukan
PDAM berjalan lancar itu pun masih
kewajiban saya untuk membayar
keruh dan menguning, disini saya
setiap bulannya”. (wawancara 24
merasakan hak untuk memperoleh
Maret 2016).
pelayanan
saya
sudah
yang
optimal
belum
12 YASMIATI, NIM. E21112037 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurnafis.untan.ac.id
tercapai”. (wawancara 23 Maret
penampungan
2016).
dilakukan
Berdasarkan disampaikan
informasi
oleh
bagian
yang
distribusi
air,
dimana
pengurasan
pengaduan
yang
terlampau
banyak,
akan
air
sudah
jika masuk
namun
jika
PDAM terhadap kualitas air yang keruh
sedikit hanya dibiarkan begitu saja,
yang juga menjadi permasalahan bagi
dan menunggu jika semua sudah
pelanggannya dimana mereka menuntuk
panah baru dilakukan pengurasan”.
haknya untuk memperoleh air bersih
(wawancara 28 Maret 2016).
bukan air yang kotor dan menguning,
Berdasarkan
hasil
wawancara
berdasarkan hasil wawancara dengan
tersebut, peneliti pengetahui bahwa air
Bagian Distribusi yaitu:
yang menunging dan kotor yang sampai
“Kualitas
air
PDAM
yang
kepada pelanggan disebabkan proses
kurang bersih yang sampai kepada
penyaringan
konsumen
karena
kerusakan pada sistem penyaringan
kualitasi air baku kita yang jelek,
serta kurangnya pemeliharaan jaringan
terjadinya
terhadap penampungan air.
disebabkan
sedimen
atau
yang
tidak
sempurna,
pengendapan pada pipa serta usian
Secara umum ada 4 (empat) hak
pipa sudah tua.” (wawancara 5 April
dasar yang diakui secara internasional.
2016).
Hak-hak dasar umum tersebut pertama
Hal ini juga sejalan dengan apa
kali
dikemukakan
oleh
John
F.
yang telah diungkapkan oleh pegawai
Kennedy, Presiden Amerika Serikat
PDAM
Kota
(AS) pada tanggal 15 Maret tahun 1962,
Pontianak terhadap kualitas air yang
melalui “A special Message For The
keruh dan menguning berdasarkan hasil
Protection Oh Consumer interest”, atau
wawancara yaitu;
yang lebih dikenal dengan
Tirta
Khatulistiwa
“Air yang kotor dan menguning yang
sampai
kepada
pelanggan
“Deklarasi hak Konsumen”. Widyahartono
istilah Bob
(www.antara.co.id)
disebabkan penyaringan air yang
menyebutkan bahwa deklarasi tersebut
tidak
menghasilkan
sempurna,
dimana
ada
penyaringan yang harus diganti selain
itu
pemeliharan
juga jaringan
empat
hak
dasar
konsumen yang meliputi:
kurangnya terhadap
13 YASMIATI, NIM. E21112037 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurnafis.untan.ac.id
1. Hak
untuk
mendapatkan
merupakan
kenyamanan (the right to safe
SOP.
product).
dalam SOP
sumber
Kebijakan
dan
yang
pembuatan dimasukkan
adalah kebijakan yang
2. Hak untuk mendapatkan informasi
sudah terperinci dan akan bermanfaat
(the right to be informed about
bagi organisasi. Dalam menjalankan
product).
SOP, diharapkan diperoleh manfaat
3. Hak untuk memilih (the right to
untuk mengendalikan dan mengevaluasi
definitive choices in selecting
jalannya
kegiatan-kegiatan
dalam
product).
organisasi. Jadi, SOP sangat penting
4. Hak untuk di dengar (the right to
bagi organisasi untuk tetap membuat
be heard regarding consumer
kebijakan-kebijakan organisasi layak
interest).
terap dan mencapai manfaat optimal. Sebagai pedoman kegiatan, SOP dapat
2. Penjabaran Tujuan
(Standard
kegiatan-kegiatan
secara
efektif. Dalam organsasi kadang kala
Operating Prosedures) Standar
mengatur
operasional
prosedur
terdapat asumsi kalau pekerjaan bisa
merupakan tatacara atau tahapan yang
diperlambat kenapa harus dipercepat
dibakukan dan yang harus dilalui untuk
dan
menyelesaikan
dipercepat dibutuhkan biaya tambahan
suatu
proses
kerja
tertentu. Dimana fungsi SOP ini yaitu memperlancar tugas pegawai, sebagai
ujung-ujungnya
jika
ingin
untuk mempercepat semua itu. Berdasarkan
informasi
yang
dasar hukum bila terjadi penyimpangan,
diungkapkan oleh bagian distribusi
mengetahui dengan jelas hambatan-
PDAM
hambatannya
dilacak,
Pontianak dalam menangangi keluhan
mengarahkan pegawai untuk disiplin
para pelanggan terhadap pelayanan di
kerja serta sebagai pedoman dalam
PDDAM pada distribusi air yang kotor,
pelaksanakan tugasnya.
menguning, tekanan air rendah bahkan
dan
dan
mudah
Tirta
Khatulistiwa
Kota
Pedoman kebijakan adalah peran
air tidak mengalir berdasarkan SOP
manfaat
yang ada pada distribusi yaitu:
utama
dalam
SOP
(Standard Operating Prosedures). SOP
“SOP
yang
distribusi
terdapat ini
pada
pasti didukung oleh berbagai kebijakan,
bagian
yaitu:
1.
dimana kebijakan dalam organisasi
Distribusi 1 wilayah pelayanan timur
14 YASMIATI, NIM. E21112037 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurnafis.untan.ac.id
utara, lingkup pelayanan perbaikan
terkesan asal-asalan”. (wawancara
pipa bocor dan penyuplai air. 2.
28 Meret 2016).
Distiburi 11 khusus penyuplai air
Informasi yang peneliti peroleh
yaitu untuk mengatur debit masuk
berdasarkan hasil wawancara tersebut
dan
Seksi
diketahui bagi pekerja di lapanga tidak
pemeliharaan jaringan (pijar) yaitu
memperoleh pengawasan yang optimal
menangani pipa bocot tenggara,
dari pihak PDAM, dengan demikian
selatan,
bagi
debit
keluar.
kota
3.
dan
barat”.
(wawancara 5 April 2016). Berdasarkan
hasil
pekerja
mengerjakan
wawancara
dilapangan
dilapangan tugasnya
tanpa
yang
hanya ada
memperhatikan
tersebut, diketahui bahwa PDAM Tirta
ketentuan-ketentuan yang berlaku di
Khatulistiwa Kota Pontianak khusunya
dalamnya baik itu perkerjaan yang baik
pada
sudah
atau sekedar asal-asalan. Pelaksanaan
memiliki SOP (Standard Operating
SOP harus diperhatikan bukan hanya di
Prosedures)
untuk
kantor dimana perusahaan itu berada
menindaklanjuti setiap keluhan yang di
tetapi juga pada pekerja lapangan agar
sampaikan konsumen kepada pihak
tejadi keseimbangan dalam pelaksanaan
PDAM, baik itu melalui call center,
SOP yang maksimal.
bagian
distribusi
air
tersendiri
pelayanan bagian pengaduan pelanggan maupun langsung ke bagian distribusi PDAM.
Pengeluaran
Informasi lain yang diperoleh peneliti
3. Koordinasi Berbagai Sumber dan
pada
suatu
melakukan
kebijakan perlindungan konsumen pasti
wawancara dengan salah satu pegawai
akan terdapat teknik ataupun strategi
PDAM
Kota
yang harus dilakukan agar apa yang
menangani
menjadi tujuan terhadap pemenuhan
Tirta
Pontianak
saat
Mengimplementasikan
Khatulistiwa dalam
permasalahan dilapangan yaitu: “Pada saat pegawai melakukan
hak-hak
pelanggan
PDAM
Khatulistiwa Kota Pontianak
Tirta dapat
kerja lapangan, tingkat pengawasan
tercapai. Salah satu strategi yang paling
kurang diperhatikan pihak PDAM
utama
hingga
kebijakan yaitu koordinasi, kemampuan
pekerjaan
dilapangan
unit-unit
dalam
menjalankan
pelaksana
suatu
dalam
15 YASMIATI, NIM. E21112037 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurnafis.untan.ac.id
mengkoordinasikan tugas-tugas meraka
Khatulistiwa Kota Pontianak sudak
akan
cukup baik dalam berinteraksi sesama
sangat
membantu
demi
tercapainya hak-hak konsumen dalam
pegawai.
pemenuhan air bersih oleh PDAM Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak. Berdasarkan
terkait
oleh Bagian Distribusi PDAM dalam
informasi
diungkapkanoleh
bagian
berbagai
pengeluaran
terhadap
PDAM
untuk
Hal yang sama juga disampaikan
yang
distribusi
sumber
dan
pelayanan
pembagian
diantara
badan
pelaksana berdasarkan hasil wawancara yaitu:
di
mewujudkan
tugas
“Komunikasi
antar
perbaikan
pegawai
menindaklanjuti
perlindungan hak-hak konsumen dalam
pengaduan pelanggan yang langsung
wawancara yang dilakukan peneliti
datang ke kantor itu lapor ke CSO
yaitu;
bagian “Komunikasi dan koordinasi itu
consumer,
disitu
akan
diimput permasalahan dan kondisi,
merupaka suatu kewajiban yang
setelah
terus dilakukan oleh pihak PDAM
kebagian distribusi, pihak distribusi
untuk tetap menjaga kualitas kinerja,
mengeluarkan
kualitas pelayanan, serta kualitis air
diserahkan kepada petugas yang
yang dihasilkan untuk mewujudkan
bersangkutan”. (wawancara 5 April
kepuasan
pelanggan
2016).
tercapainya
hak-hak
serta pelanggan.
itu
diarahkan
surat
Berdasarkan
hasil
SPK
dan
wawancara
Pada bagian distribusi yang paling
tersebut,
penting
menangani keluhan para pelanggannya
adalah
komunikasi,
sistem
langsung
yang
kepala bagian, terus ke kapala seksi,
terhadap pelayanan di PDAM sudah
di lajutkan ke kepala regu dan
cukup baik, dengan adanya pengaduan
sampailah ke pada staf, dan itu
pihak
secara struktur ”. (wawancara 5
permasalahan
April 2016).
khususnya permasalahan yang telah
disimpulkan
bahwa
komunikasi
pada
koordinasi PDAM
dan
PDAM
dikeluhkan perlindungan
akan
dalam
komunikasi dilakukan mulai dari
Dari hasil wawancara ini dapat
menuntut
pelayanan
akan yang
ada
pelanggan hak-hak
hak-haknya
memperbaiki dilapangan
agar
wujud
konsumen
Tirta
16 YASMIATI, NIM. E21112037 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurnafis.untan.ac.id
terhadap pelayanan di PDAM bisa
apa yang telah dihasilkan oleh pelaku
tercapai.
usaha. Mewujudkan perlindungan hak-
Informasi lain yang diperoleh
hak konsumen adalah mewujudkan
peneliti dalam melakukan wawancara
hubungan berbagai dimensi yang satu
dengan
sama lain saling berkaitan dan saling
pegawai
PDAM
Tirta
Khatulistiwa Kota Pontianak terkait
ketergantungan
komunikasi
pengusaha,
dan
koordinasi
permasalahan keluhan pelangan yaitu: “Jika
terdapat
pengaduan
antara
konsumen,
dan
Penanganan
pemerintah.
perlindungan
konsumen
selama ini belum dilakukan secara
tentang kualitas air yang kotor dan
terpadu,
menguning dari pelanggan, kami
konsumen terhadap hak-haknya masih
sebagai
belum seperti yang diharapkan, maka
pegawai
menyampaikan
sehingga
kepentingan
keluhan tersebut kepada atasan kami
upaya
untuk segera melakukan pengurasan
konsumen
pada bagian wilayah pelayanan yang
penanganan masalah perlindungan hak-
bersangkutan,
hak
namu
terkadang
mereka bertanya lagi kepada kami
perberdayaannya dipandang
konsumen
yang
masyarakat perlu,
serta
terpadu
dan
komprehensif.
sebagai pegawai apakah terlapau parah atau belum, jika belum parah maka
dibiarkan
saja
dulu”.
(wawancara 5 April 2016).
pengurasan
kualitas
air
boster-boster
Dalam
mengimplementasikan
kebijakan publik tentang perlindungan
Berdasarkan hasil dari wawancara terhadap
4. Pengalokasian Sumber-Sumber
konsumen khusunya terhadap hak-hak
tersebut,
pelanggan untuk tetap memperoleh
sebagai
pemenuhan air bersih serta hak atas
penampung air PDAM akan dilakukan
segala
pengurasan jika pengaduan pelanggan
mendapatkan perhatian khusus oleh
yang masuk sudah terlalu banyak serta
oleh PDAM Tirta Khatulistiwa Kota
sistem koordinasi yang kurang efektif
Pontianak sebagai jasa pendistribusian
antar pegawai terhadap penyelesaian
air
permasalahan yang ada dilapangan.
pelangga/masyarakat yang ada di Kota
Pada
kenyataannya
pelanggan
kepentingannya
bersih
untuk
harus
semua
Pontianak.
sebagai konsumen hanya bisa menerima
17 YASMIATI, NIM. E21112037 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurnafis.untan.ac.id
Pengalokasian
sumber-sumber
pada penelitian ini terdapat 3 (tiga)
ke bagian distribusi”. (wawancara 25 April 2016).
sumber yaitu sumber daya manusia, sumber
daya
modal
menindaklajuti
keluhan
sarana
para pelanggan PDAM untuk mencapai
prasarana dalam kaitannya perlindungan
tujuan perlindungan hak-hak konsumen,
hak-hak konsumen pada PDAM Tirta
setelah
Khatulistiwa Kota Pontianak. Sumber
pengaduan pelanggan pada akhinya
daya manusia merupakan penyangga
semua itu akan di serahkan ke bagian
utama
distribusi untuk ditindaklanjuti.
sekaligus
serta
Dalam
penggerak
roda
organisasi dalam usaha mewujudkan
dari
pelayanan
Berdasarkan
hasil
bagian
wawancara
elemen organisasi yang sangat penting,
pada PDAM Tirta Khatulistiwa Kota
karenanya harus dipastikan sumber daya
Pontianak,
manusia
harus dikelola sebaik
distribusi memiliki jumlah pegawai 62
mungkin agar mampu memberikan
orang pegawai, baik itu pegawai tetap
konstribusi secara optimal dalam upaya
dan pegawai tidak tetap yang terdiri dari
pencapaian tujuan organisasi.
kepala bagian, kepala seksi, kepala regu
ini
Berdasarkan
informasi
yang
dan
khusunya
staf/karyawan.
pada
bagian
Pada
bagian
diperoleh melalui wawancara dengan
disrtibusi ini terdapat 3 orang bagian
pagawai
administrasi dan sisanya ditugaskan
pada
bagian
pengaduan
pelangga terhadap sumber daya manusia
untuk
(SDM) pada bagian pelayanan yaitu:
dilapangan, mencari keadaan perpipaan
“Pada
bagian
pengaduan
pelanggan, terdapat tiga staf yang menangani
berbagai
ditugaskan
dilapangan
untuk
dan
evaluasi
menindaklanjuti
keluhan pelanggan dilapangan.
keluhan
Berdasarkan
hasil
wawancara
pelanggan, terdapat dua staf untuk
peneliti pada bagian distribusi PDAM
bagian
Tirta
melayani
keluhan
para
Khatulistiwa
Kota
Pontianak
pelanggan dan satu staf sebagai call
terhadap pengalokasian dana yang ada
center pada PDAM ini, dan kami
pada PDAM yaitu:
disini
bisa
pengaduan
menerima pelanggan
semua sekota
“Sebenarnya secara operasional PDAM
Tirta
Khatulistiwa
Pontianak, namun bisa juga keluhan
Pontianak
pelanggan
investasi sebagian pekerjaan masih
langsung
disampaikan
sudah
mandiri,
Kota tapi
18 YASMIATI, NIM. E21112037 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurnafis.untan.ac.id
berupa bantuan dari dana pusat
Berdasarkan data yang diperoleh
yaitu APBN, dana Provinsi, APBD
peneliti dari Bagian Rumah Tangga
Tingkat
PDAM
1,
dan
APBD
Kota”.
(wawancara 5 April 2016). Berdasarkan
Pontianak
Khatulistiwa
diketahui
bahwa
Kota PDAM
wawancara
memiliki 3 (tiga) unit mobil tangki
tersebut, keadaan sumber keuangan
untuk pelayanan sekota Pontianak dan
pada PADM Tirta Khatulistiwa Kota
20 mobil pick
Pontianak secara operasional sudah
perbaikan.
mandiri,
hasil
Tirta
namun
investasi
Berdasarkan informasi data yang
pekerjaan yang dilakukan oleh PDAM
diperoleh peneliti dari pegawai Bagian
masih berupa bantuan pemerintah yang
Rumah
berupabantuan dari dana pusat yaitu
Khatulistiwa Kota Pontianak, diketahui
Anggaran Pendapatan Belanja Negara
bahwa motor dinas operasional di
(APBN),
PDAM
Tirta
Pontianak
berjumlah 31 unit motor
dana
sebagian
up untuk pelayanan
Provinsi,
Pendapatan Belanja
Anggaran
Daerah (APBD)
Tingkat 1, dan Anggaran Pendapatan Belanja
Tangga
PDAM
Tirta
Khatulistiwa
Kota
dinas operasional.
Daerah (APBD) Kota. Dari
Informasi yang diperoleh peneliti
hasil wawancara diketahui bahwa secara
berdasarkan hasil wawancara peneliti
operasional PDAM Tirta Khatulistiwa
dengan pegawai Bagian Rumah Tangga
Kota Pontianak sudah mandiri, namun
PDAM
Tirta
jika dilihat keadaan perusahaan, PDAM
Pontianak
terkait
Tirta
motor dinas opersional pada PDAM
Khatulistiwa
Kota
Pontianak
belum mampuh memberikan kualitas air
Tirta
bersih, dimana air yang dihasilkan
yaitu:
PDAM
Tirta
Khatulistiwa
Kota
Khatulistiwa
Khatulistiwa
sarana
Kota
“Berdasarkan
Kota
prasarana
Pontianak
kegunaan
Pontianak masih terlihat keruh, air
kendaraan roda 2 (dua) motor dinas
sering mati, masih terjadi kebecoran
PDAM, tidak semua digunakan untuk
pipa dan lain sebagainya, selain itu juga
perbaikan
kualitas pelayanan yang
diberikan
dilapangan, sebagian besar motor
pihak PDAM Tirta Khatulistiwa Kota
dinas operasional ini digunakan
Pontianak masih belum optimal.
pegawai untuk pergi kerja dari rumah
ke
permasalahan
kantor
dari
kantor
19 YASMIATI, NIM. E21112037 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurnafis.untan.ac.id
kerumah, ada yang digunakan untuk
dilihat
berdasarkan
keperluan administrasi kantor, ada
implementasi
yang digunakan secara khusus untuk
Lineberry yaitu:
perbaikan dilapangan, serta untuk
1. Pembentukan
aspek
kebijakan
unit
proses publik
organisasi
memeriksa lokasi penempatan pipa
terhadap pelayanan di PDAM Tirta
dan pemasangan pipa diseluruh Kota
Khatulistiwa Kota Pontianak belum
Pontianak”. (wawancara 25 April
mampuh menerapkan implementasi
2016).
perlindungan hak-hak konsumen di
Berdasarkan
hasil
wawancara
PDAM,
dimana
masih
banyak
tersebut, telah diketahui kegunaan dari
permasalahan yang ada dilapangan
sarana dan prasarana kantor pada
antara lain kondisi air yang sering
kendaraan roda 2 (dua) motor dinas
mati, tegangan air lemah, banyaknya
PDAM
Kota
kebocoran pipa, air terasa payau, air
Pontianak dalam melakukan kinerja
berbau dan air keruh/kotor, sudah
perusahaan
selayaknya
PDAM
Khatulistiwa
Kota
Tirta
Khatulistiwa
dan
telah
memiliki
fungsinya masing-masing. Pada
dasarnya
PDAM
Tirta
memperhatikan
Tirta Pontianak
hak-hak
para
Khatulistiwa Kota Pontianak sudah
pelanggannya dalam pendistibusian
mencukupi kapasitas dalam hal sarana
air PDAM dimana hak-hak tersebut
dan prasarana, dimana pada perusahaan
sudah diatur dalam Undang-Undang
daerah ini telah menyiapkan segala
Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
kebutuhannya dalam menangani setiap
Perlindungan Konsumen.
permasalahan pelanggannya.
2. Penjabaran operating PDAM
tujuan
(Standard
prosedures/SOP) Tirta
Khatulistiwa
pada Kota
Pontianak khusus distribusi dalam
E. KESIMPULAN
menangani permasalahan dilapangan Berdasarkan dari hasil uraian yang
telah
dikemukakan
bab-bab
telah memiliki SOP tersendiri yaitu: 1). Distribusi I wilayah pelayanan
sebelumnya serta memperhatikan tujuan
timur
utara,
lingkup
pelayanan
penelitian yang ingin dicapai mengenai
perbaikan pipa bocor dan penyuplai
perlindungan hak-hak konsumen, yang
air. 2). Distiburi II khusus penyuplai
20 YASMIATI, NIM. E21112037 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurnafis.untan.ac.id
air yaitu untuk mengatur debit masuk
konsumen pada bagian pelayanan
dan
masih dirasakan kurang optimal.
debit
keluar.
3).
Seksi
pemeliharaan jaringan (pijar) yaitu menangani
pipa
bocor
wilayah
tenggara, selatan, kota dan barat.
F. SARAN
Namun, dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan dilapangan terkait SOP ini kurang
mendapatkan
Berdasarkan
kesimpulan
yang
pengawasan
telah dikemukakan diatas, maka sebagai
oleh PDAM Tirta Khatulistiwa Kota
solusinya dikemukakan saran-saran seb
Pontianak,
agai berikut;
sehingga
pelaksanaan
kegiatan
dilapangan terkesan
asal-asalan.
1. Pembentukan unit organisasi:
unit
kusus terhadap pelayanan diharapkan
3. Koordinasi berbagai sumber dan pengeluaran
terkait
perlindungan
hak-hak
konsumen
pelayanan
pada
terhadap
PDAM
Tirta
Khatulistiwa Kota Pontianak tingkat
mampuh
untuk
meningkatkan
kestabilan pendistribusian air bersih serta
meningkatkan
kualitas
air
bersih. 2. Penjabaran
tujuan
(Standard
koordinasi dilakukan dari kepala
Operating Prosedures/SOP): setiap
bagian, kepala seksi, kepala regu dan
pegawai harus bekerja dengan baik
sampailah kepada bagian staf kurang
sesuai dengan SOP yang berlaku
berjalan efektif karena adanya pipa-
disetiap bagian wilayah kerja pada
pipa
PDAM
bocor
pemeliharaan
serta jaringan
kurangnya
Tirta
Khatulistiwa
Kota
terhadap
Pontianak baik itu dilingkungan
penampungan air pada PDAM Tirta
kantor maupun dilapangan. Intinya
Khatulistiwa Kota Pontianak.
semua pegawai harus mempunyai
4. Pengalokasian sumber-sumber pada PDAM
Tirta
Khatulistiwa
Kota
rasa tanggungjawab dan komitmen terhadap tugasnya.
Pontianak dimulai dari sumber daya
3. Koordinasi berbagai sumber dan
manusia, sumber daya modal serta
pengeluaran: hendaknya antara pihak
sarana dan prasarana sudah sukup
PDAM dengan masyarakat sebagai
baik namun implementasi dilapangan
konsumen memiliki koordinasi dan
terhadap
komunikasi
perlindungan
hak-hak
yang
saling
21 YASMIATI, NIM. E21112037 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publik A, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurnafis.untan.ac.id
berkesinambungan,
pada
intinya
konsumen sangat bergantung pada
Satori Djam’an., Komariah Aan. 2011. Metode penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.
informasi dari pelaku usaha yaitu PDAM
Tirta
Khatulistiwa
Kota
Pontianak. 4. Pengalokasian diharapkan Khatulistiwa
Tangkilisan, Hessel Nogis. S. 2003. Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta. Lukman Offsit.
sumber-sumber:
pihak
PDAM
Kota
Tirta
Pontianak
mampuh menjaga dan memanfaatkan
2. Peraturan-peraturan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
segala sumber daya yang tersedia untuk
menunjang
kinerja
yang
masksimal terdapat pendistribusian air serta kualitas air bersih.
G. Refesensi
1. Buku-buku: Abidin, Said Zainal. 2004. Kebijakan Publik. Jakarta. Punur Siwah. Agustino, Leo. 2008. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: CV. Alfabeta. Nawawi, Hadari. 1996. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University. Yogyakarta. Putra, Fadillah. 2003. Partai Politik dan Kebijakan Publik. Yogjakarta: Pustaka Pelajar. Rismunandar.1984. Kesehatan Lingkungan. Yogjakarta: Gajah Mada University Press.
22 YASMIATI, NIM. E21112037 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
KEMENTERIAN
RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA FAKULTAS ILMU SOSIAL DANILMU POLITIK
I
•
TINGGI
PENGELOLA JURNAL MAHASISWA Jalan Prof. Dr. H. Hadad Nawawi, Pontianak Kotak Pos 78124 Homepage: http://urmafis.untan.ac.id
LEMBAR PERNY ATAANPERSETUJUAN UNGGAH / PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK JURNAL ELEKTRONIK MAHASISWA Sebagai sivitas akademika Universitas Nama Lengkap NIM / Peri ode lulus Fakultas/ Jurusan E-mail addreslHP
Tanjungpura,
.Y..~f2.!'1!~.r(
yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
~
. .
.e.J...((/.J.Q.3.1. I. R.qr,( !: .I.v. .F.!. -!:'!?r:?.f: /: t.lmt«:.. /kI./!!.!« !...r.!r:"E '!:(.~..1£e,ff.qtPI. ..':I:.c!.!:.o/!.Cf.~:«l."q_ e1..9:r?1.qt: ~.~ , ,
.
.v.,; ; •••••••••••••••••••••• ; •••••••
demi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemenuban syarat administratif kelulusan mahasiswa (S 1), menyetujui untuk memberikan kepada Pengelola Jurnal Mahasiswa *) pada Program Studi /tmC/ ilc/mll7lrh-nj/ 4C"(JClfilI Fakul..tas IImu SOSla . Ldan 1·1 .' T·anJungpura, .' •••••••••••••••••••••••••• !f.c:·:••••••••••• . mu.oP liitiik U'. niversitas v..................... Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul**) :
..!.P.?~.(.e:.l!1e:.I1J!~i~ ..:..6'l;/.&.ff.t.~t!...t::,{{ft!.~(.~(7f1.q(.':}&.q}JJf~·;p~f:!······1f.::.f.·~f:!.Cft .).~e(CI.~9.(r.r;rtp.
..l..;,h,Q:illCt..r.Ii.W.0
<:.; ••••••
f.*!.f1I..l.k1. ... gf?! ~ ••. 12.~(.((.I:! q~r.:... !J1.('11/;('~ •••.7i.c-.(.~...
&aro..;,.$2d.Y.1.b.:r:!.f.{.ql;:;. ...................•......••...•.•..•
,
,
..
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif ini, Pengelola Jurnal berhak menyimpan, rnengalih-media/' format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkan! mempublikasikannya di Internetatau media lain):
o Seeara fulltex I:A:Zlconfent artikelsesuai
denganstandarpenulisjurnalyang
berlaku.
untuk kepentingan akademis tanpa tanpa perlumeminta·ijin dari saya selamatetapmencaatumkan saya sebagai penulis/ pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan.
nama
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Pengelola Jumal, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran'Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Dibuat di
Catatan : *tulis namajurnal
pon/>'ct12C/I.
-'~O(b
~T.'.~ NIM.
:
6)-li')_C)
..-,..: ... 31
sesuai prodi masing-masing
.(Publikal(JovetnanceIAspitdsiISociodevISosiologique) Setelah mendapat persetujuan dari pengelola Jurnal, berkas ini harus .41 scan dalam format PDF dan dilampirkan pada step4 upload supplementary sesuai proses unggah penyerahan berkas (submission .author)