semanTIK, Vol.2, No.2, Jul-Des 2016, pp. 215-224 ISSN: 2502-8928 (Online)
215
IMPLEMENTASI ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN Lirna Frischa Dwi Putri1, Statiswaty2 , LM. Tajidun3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo, Kendari e-mail : *1
[email protected],
[email protected],
[email protected]
*1,2,3
Abstrak Pengambilan keputusan merupakan bagian kunci dari eksekutif, manajer, karyawan, dan setiap manusia dalam kehidupan tak terkecuali dalam pengambilan keputusan untuk memilih karyawan pada suatu perusahaan.Banyaknya calon karyawan serta beragamnya kriteria yang harus dipenuhi seringkali membuat manajer personalia kesulitan dalam melakukan pengambilan keputusan memilih karyawan pada PT. Media Kita Sejahtera. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan dalam penerimaan karyawan PT. Media Kita Sejahtera yang menerapkan metode Analytic Network Process (ANP).Sistem ini menganalisis hasil dari tes wawancara dan psikotes calon pegawai yang akan diterima. Adapun tahapan dalam ANP ini yaitu dengan membuat matriks perbandingan berpasangan, menentukan nilai eigen vector, mengukur konsistensi serta membuat limiting supermatriks untuk menentukan bobot akhir dari kriteria dan subkriteria. Hasil dari perhitungan bobot kriteria dan nilai pada setiap tes yang dilakukan akan diakumulasi sehingga akan menghasilkan peringkat dari beberapa alternatif calon karyawan, hasil tersebut digunakan untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Pada penelitian ini menggunakan 4 calon pegawai sebagai samplesetelah dilakukan perbandingan perhitungan secara manual dan penerapan metode Analytical Network Process maka diperoleh kesalahan relatif sebesar 4.137%. Sehingga sistem yang telah dibuat dapat dikatakan layak digunakan sebab kesalahan relatifnya kurang dari 50%. Kata kunci— Analytic Network Process (ANP), Sistem Pendukung Keputusan, Multikriteria. Abstract Decision making is an important aspect of human life, including for a manager. The number of applicants as well as the diversity of criteria that must be met often makes the personnel manager feel difficult to make a decision when selecting employees at PT. Media Kita Sejahtera. To overcome the problem, a decision support system that can help the selection process for employees at PT. Media Kita Sejahtera is needed. In this research, the author use Analytic Network Process (ANP) as a decision-making algorithm where the system will analyze the results of the interview and psychological test of the applicants.This method will creating a matrix of pair wise comparisons, determine eigen vector value, measure consistency as well as make limit super matrix to determine the final weight of the criteria and sub-criteria. The result of the calculation will be accumulated so that it will create a ranked list of alternative applicants. The result later will be used by the manager in decision making. This research uses 4 applicants as samples. After the comparison between manual calculation and calculation using ANP, the author found relative error as much as 4.137%. Based on these results, this system can be said to be fit for use because it’s relative error is less that 50%. Keywords— Analytical Network Process (ANP), Decision Support System, Multi Criteria.
Received June 1st ,2012; Revised June 25th, 2012; Accepted July 10th, 2012
216
Implementasi Analytical Network Process (ANP) untuk Sistem Pendukung Keputusan
1. PENDAHULUAN
S
umber daya manusia merupakan elemen utama organisasi dibandingkan dengan elemen lain seperti modal, teknologi, uang. Dalam bidang industri Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset yang sangat penting karena SDM menjadi penggerak utama dalam operasi perusahaan. Sumber daya manusia yang berkualitas akan manjadikan perusahaan berjalan lancar dengan membuat strategi bisnis yang baik dalam menjalankan proses bisnis. Perusahaan harus bergerak cepat dan tepat serta memerlukan ide yang kreatif dan inovativ.Hal tersebut yang dilakukan sumber daya manusia yang berkualitas dalam perusahaan karena sumber daya manusia menentukan kualitas dalam suatu perusahaan. Rekrutmen merupakan proses pengumpulan calon pemegang jabatan yang sesuai dengan perencanaan sumber daya manusia untuk menduduki jabatan tertentu. Proses mendapatkan sumber daya manusia membutuhkan serangkaian test sebagai acuan dalam pengambilan keputusan dalam proses seleksi karyawan. PT. Media Kita Sejahtera merupakan sebuah perusahaan industri yang bergerak di bidang media informasi dan percetakan.Sebagai salah satu perusahaan yang sedang berkembang pesat, PT. Media Kita Sejahtera terus membutuhkan tenaga kerja dengan sumber daya manusia yang baik dan berkualitas. Karyawan yang berkualitas akan menghasilkan kinerja yang baik pada perusahaan serta mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Melihat pentingnya kualitas karyawan pada perusahaan, maka proses seleksi calon karyawan merupakan bagian yang penting untuk memberikan karyawan yang kualitas bagi perusahaan sehingga PT. Media Kita Sejahtera harus berhati-hati dalam proses pengambilan keputusan saat seleksi calon karyawan. PT. Media Kita Sejahtera melakukan proses seleksi calon karyawan untuk menilai kemampuan penilaian psikologis calon karyawannya. Tes psikologi secara umum akan menunjukkan keadaan emosional seseorang. Selain itu PT. Media Kita Sejahtera juga akan mempertimbangkan hasil wawancara serta latar belakang pendidikan dan pekerjaan calon karyawan. Dengan beberapa tes di atas maka diharapkan PT.
Media Kita Sejahtera akan memperoleh calon karyawan dengan kompetensi yang baik. Proses rekrutmen calon karyawan pada PT. Media Kita Sejahtera masih menggunakan sistem perhitungan secara manual. Manajer Personalia melakukan seleksi karyawan dengan perhitungan menggunakan Microsoft Excel mulai psikotes hingga wawancara akhir dengan cara mengecek satu per satu pegawai mana yang berhak menjadi pegawai tetap. Proses pemilihan seperti ini akan membuat kesulitan dalam menentukan objektifitas pengambilan keputusan, penilaian yang tidak akurat serta memakan waktu yang lama. Melihat realita tersebut, maka perlu dibangun sebuah aplikasi dengan metode Analytical Network Process (ANP) untuk mendukung proses seleksi calon karyawan. Aplikasi yang dibangun akan memberikan suatu sistem yang dapat menyimpan data calon karyawan, hasil tes wawancara dan psikologi secara terintegrasi dan kemudian melakukan analisa terhadap data calon karyawan untuk menghasilkan alternatif keputusan untuk membantu perusahaan dalam pemilihan calon karyawan sehingga proses seleksi calon karyawan tidak lagi membutuhkan waktu yang lama serta menghindari adanya pemilihan karyawan secara subjektif. Penelitian sebelumnya yang mendasari penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh [1] yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Promosi Jabatan Struktural Dengan Metode Analytical Network Process”. Penelitian tersebut bertujuan untuk promosi jabatan struktural pegawai dengan mempertimbangkan setiap syarat dan kriteria yang diberikan.Berdasarkan pengujian sensitivitas dengan penambahan dan pengurangan bobot 10%, 20% dan 30%, didapatkan kriteria yang sensitif terhadap urutan rekomendasi pegawai dengan perhitungan 8 kriteria utama yaitu kriteria prakarsa, kejujuran, dan kerja sama. Kriteria yang sensitif dengan perhitungan 8 kriteria utama dan 4 kriteria psikotes yaitu kriteria prakarsa, prestasi kerja, tanggung jawab, kepemimpinan, kerja sama, dan konsistensi. Dimana secara mudah kriteria sensitif tersebut mengubah urutan rekomendasi pegawai.Sistem ini hanya mencangkup sedikit jenis data pegawai yang dipakai.Sistem ini dibuat dalam bentuk aplikasi desktop berbasis Java.
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Putri, Statiswaty dan Tajidun
1978-1520
Penelitian lain dilakukan [2] yang berjudul “Pengambilan Keputusan Multi Kriteria Dalam Pemilihan Vendor Alat Pelindung Diri (APD) Dengan Pendekatan Risk management dan Analytical Network Process (ANP)”. Penelitian tersebut bertujuan untuk melakukan pemilihan vendor yang paling APD sesuai dengan keinginan perusahaan. Kelebihan dari sistem penunjang keputusan ini ialah sistem ini menggunakan dua metode, dimana Risk management dibutuhkan agar kebutuhan APD dapat diidentifikasi dengan baik. Hasil dari identifikasi tersebut kemudian dijadikan alat untuk memilih prioritas vendor yang akan dipilih dengan menggunakan metode Analytical Network Process (ANP). Kekurangan dari sistem ini yaitu tidak dilakukannnya penelitian pada semua item kebutuhan APD dalam pemilihan vendor.Sistem ini dibuat dalam bentuk aplikasi desktop berbasis Java. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis menentukan metode Analytical Network Process (ANP) dalam aplikasi sistem pendukung keputusan yang dibuat. Yang disusun dalam laporan penelitian dengan judul “Implementasi Analytical Network Process Dalam Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Karyawan Pada PT. Media Kita Sejahtera ”. 2. METODE PENELITIAN Metode Analytic Network Process (ANP) merupakan pengembangan metode Analytical Hierarchy Process (AHP).Metode ANP mampu memperbaiki kelemahan AHP berupa kemampuan mengakomodasi keterkaitan antar kriteria atau alternatif. Keterkaitan pada metode ANP ada 2 jenis yaitu keterkaitan dalam satu set elemen (inner dependence) dan keterkaitan antar elemen yang berbeda (outer dependence). Adanya keterkaitan tersebut menyebabkan metode ANP lebih kompleks dibandingkan dengan metode AHP [3]. Secara umum langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menggunakan ANP adalah [4] : 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan kriteria solusi yang diinginkan. 2. Menentukan pembobotan komponen dari sudut pandang manajerial.
217 3. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi atau pengaruh setiap elemen atas setiap kriteria. Perbandingan dilakukan berdasarkan penilaian dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen. 4. Setelah mengumpulkan semua data perbandingan berpasangan dan memasukkan nilai-nilai kebalikannya serta nilai satu di sepanjang diagonal utama, prioritas masing-masing kriteria dicari dan konsistensi diuji. 5. Menentukan eigenvector dari matriks yang telah dibuat pada langkah ketiga. 6. Mengulangi langkah 3, 4, dan 5 untuk semua kriteria. 7. Membuat weighted super matrix dengan cara memasukkan semua eigen vector yang telah dihitung pada langkah 5 ke dalam sebuah super matriks. 8. Membuat limiting supermatrix dengan cara memangkatkan super matriks secara terus menerus hingga angka disetiap kolom dalam satu baris sama besar. 9. Memeriksa konsistensi, rasio konsistensi tersebut harus 10 persen atau kurang. Jika nilainya lebih dari 10%, maka penilaian data keputusan harus diperbaiki. Menyusun prioritas merupakan salah satu bagian yang penting dan perlu ketelitian di dalamnya.Pada bagian ini ditentukan skala kepentingan suatu elemen terhadap elemen lainnya.Langkah pertama dalam penyusunan prioritas adalah menyusun perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan dalam bentuk berpasangan seluruh untuk setiap sub sistem hirarki.Perbandingan tersebut kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk matriks untuk maksud analisis numerik, yaitu matriks n x n. Misalkan terdapat suatu sub sistem hirarki dengan kriteria A dan sejumlah elemen di bawahnya, B1 sampai Bn. Perbandingan antar elemen untuk sub sistem hirarki itu dapat dibuat dalam bentuk matriks n x n (Tabel 1). Matriks ini disebut matriks perbandingan berpasangan. Nilai bij adalah nilai perbandingan elemen Bi terhadap Bj yang menyatakan hubungan: a. Seberapa jauh tingkat kepentingan Bi bila dibandingkan dengan Bj, atau
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
218
Implementasi Analytical Network Process (ANP) untuk Sistem Pendukung Keputusan
b. Seberapa besar kontribusi Bi terhadap kriteria A dibandingkan dengan Bj, atau c. Seberapa jauh dominasi Bi dibandingkan dengan Bj, atau d. Seberapa banyak sifat kriteria A terdapat pada Bi dibandingkan dengan Bj.
feedback dan dependen cecluster satu dengan cluster lainnya.
Tabel 1 Matriks Perbandingan Berpasangan
Gambar 1 Model Feedback dan Dependence pada Cluster
Bila diketahui nilai bij maka secara teoritis nilai bji = 1 / bij, sedangkan bij dalam situasi i = j adalah mutlak 1. Pembobotan dengan ANP membutuhkan model yang merepresentasikan saling keterkaitan antar kriteria dan subkriteria yang dimilikinya. Ada 2 kontrol yang perlu diperhatikan di dalam memodelkan sistem yang hendak diketahui bobotnya. Kontrol pertama adalah kontrol hierarki yang menunjukkan keterkaitan kriteria dan sub kriterianya. Pada kontrol ini tidak membutuhkan struktur hierarki seperti pada metode AHP. Kontrol lainnya adalah kontrol keterkaitan yang menunjukkan adanya saling keterkaitan antar kriteria atau cluster [3]. Jika diasumsikan suatu sistem memiliki N cluster dimana elemen-elemen dalam tiap cluster saling berinteraksi atau memiliki pengaruh terhadap beberapa atau seluruh cluster yang ada. Jika cluster dinotasikan dengan Ch, dimana h = 1, 2, …,N, dengan elemen sebanyak nh yang dinotasikan dengan eh1, eh2, …, ehnh. Pengaruh dari satu set elemen dalam suatu cluster pada elemen yang lain dalam suatu sistem dapat direpresentasikan melalui vector prioritas berskala rasio yang diambil dari perbandingan berpasangan. Jaringan pada metode ini memiliki kompleksitas yang tinggi dibanding dengan jenis lain, karena adanya fenomena feedback dari cluster satu ke cluster lain, bahkan dengan cluster-nya sendiri. Kriteria calon pegawai dinyatakan sebagai cluster sedangkan elemen dan sub elemennya merupakan strategi objektif dengan KPI-KPI-nya. Pada Gambar 1 memperlihatkan model jaringan dengan
Setelah model dibuat, maka dilakukan dibuat tabel dari hasil data pairwise comparison dengan menggunakan tabel supermatriks. Kemudian akan dilakukan proses pembobotan untuk setiap cluster yang telah ditentukan berdasarkan kriteria calon pegawai. Algoritma perhitungan pembobotan yang dilakukan dimulai dari data dengan bentuk pairwaise comparison sampai dihasilkan bobot tiap indikator kinerjanya.Kriteria dibuat berdasarkan kebutuhan dan tujuan dari pemilihan. Untuk menunjukkan hasil akhir dari perhitungan perbandingan maka supermatriks akan dipangkatkan secara terus-menerus hingga angka setiap kolom dalam satu baris sama besar. Rumus perhitungannya, dapat dilihat pada Persamaan (1). lim
→
∑
=∑
∑ ∑
v (1)
Hubungan preferensi yang dikenakan antara dua elemen tidak mempunyai masalah konsistensi relasi. Bila elemen A adalah dua kali elemen B, maka elemen B adalah ½ kali elemen A. Tetapi, konsistensi tersebut tidak berlaku apabila terdapat banyak elemen yang harus dibandingkan. Oleh karena keterbatasan kemampuan numerik manusia maka prioritas yang diberikan untuk sekumpulan elemen tidaklah selalu konsisten secara logis. Misalkan A adalah 7 kali lebih penting dari D, B adalah 5 kali lebih penting dari D, C adalah 3 kali lebih penting dari B, maka tidak akan mudah untuk menemukan bahwa secara numerik C adalah 15/7 kali lebih penting dari A. Hal ini berkaitan dengan sifat AHP itu sendiri, yaitu bahwa penilaian untuk menyimpang dari konsistensi logis. Sistem yang berjalan dalam seleksi penerimaan karyawan PT. Media Kita
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Putri, Statiswaty dan Tajidun
1978-1520
Sejahtera masih menggunakan sistem perhitungan secara manual. Manajer Personalia melakukan seleksi karyawan dengan perhitungan menggunakan Microsoft Excel mulai psikotes hingga wawancara akhir dengan cara mengecek satu per satu pegawai mana yang berhak menjadi pegawai tetap. Proses pemilihan seperti ini akan membuat kesulitan dalam menentukan objektifitas pengambilan keputusan, penilaian yang tidak akurat serta memakan waktu yang lama. Sistem yang diusulkan ini digunakan untuk melakukan seleksi karyawan berdasarkan dua aspek penilaiaan yaitu aspek tes wawancara dan aspek tes psikologi.Tahap awal yang harus dilakukan seorang user yaitu mengisi identitas calon karyawan dan menginputkan hasil dari tes wawancara dan tes psikotes kemudian masukan tersebut diolah menggunakan metode ANP untuk menghasilkan nilai akhir untuk tiap calon pegawai dalam bentuk perangkingan. Gambar 2 menunjukkan Activity Diagram Sistem yang sedang Berjalan.
219 wawancara (S5) dan kecepatan dan daya tahan kerja.
Gambar 3 Struktur Kriteria Sistem Pendukung Keputusan a) Struktur Kriteria Wawancara Kriteria wawancara terdiri sepuluh sub kriteria yaitu arah motivasi (s6), petunjuk singkat (s7), pola kerja (s8), tingkat aktivitas (s9), perbandingan (s10), ukuran informasi (s11), target aksi (s12), orientasi waktu (s13), kerjasama (s14), pola pikir (s15). Sub-sub kriteria tersebut dijabarkan dalam struktur kriteria pada Gambar 4.
Gambar 4 Struktur Sub Kriteria Wawancara Gambar 2 Activity Diagram Sistem yang Sedang Berjalan 2.1 Analisa Kebutuhan Sistem 1) Kebutuhan Data Masukan Pada sistem pendukung keputusan ini menggunakan kriteria diantaranya kriteria wawancara dan psikotes. Dimana setiap kriteria memiliki sub kriteria. Gambar 3 merupakan struktur dan model dari kriteria dan sub kriteria yang digunakan. Kriteria psikotes terdiri lima sub kriteria yaitu tes psikologi (S1), tes kepribadian (S2), tes kemampuan manajerial (S3), tes minat kerja (S4), pengamatan psikotes dan tes
b) Ukuran dan Skala Penilaian Setelah menghitung bobot pada semua kriteria, ukuran dan skala ditentukan untuk nilai dari kriteria.Skala ukuran nilai meliputi kriteria wawancara dan psikologi.Skala penilaian psikotes pada sistem pendukung keputusan seleksi penerimaan karyawan dibuat oleh penulis dengan berdasarkan persetujuan dari pihak manajerial selaku pakar. 2) Kebutuhan Data Keluaran Keluaran system ini adalah hasil perhitungan ANP dari hasil tes psikologi dan hasil tes wawancara dimana akan dirangking berdasarkan nilai tertinggi ke terendah
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
220
Implementasi Analytical Network Process (ANP) untuk Sistem Pendukung Keputusan
2.2
Gambaran Sistem Pada Diagram Usecase dijelaskan yaitu admin melakukan login, masuk ke dalam menu utama, mengelola data calon karyawan, mengelola tes psikologi, mengelola tes wawancara, mengelola tes kemampuan manajerial, mengelola tes kepribadian, mengelola tes pengamatan psikotest dan wawancara dan melakukan perhitungan metode ANP. Gambar 5 menunjukkan Diagram Use Case Sistem. 2.3 Ilustrasi Metode Analytical Network Process Terhadap Perencanaan Aplikasi 1) Analytical Network Process Gambar 6 menunjukkan bahwa pembobotan dimulai dari input data prioritas kriteria yang dimana nilainya akan dimasukkan ke dalam matriks perbandingan berpasangan. Selanjutnya matriks perbandingan berpasangan tersebut dinormalisasi untuk menentukan eigen vektor, menentukan indeks konsistensi dan menghitung rasio konsistensi. Apabila rasio konsistensi yang didapatkan kurang dari sama dengan 0,1 atau mendekati nol berarti semakin baik nilainya dan menunjukkan kekonsistensian. Tetapi jika rasio konsistensi lebih dari 0,1 maka harus menginputkan ulang data prioritas kriteria. Selanjutnya memasukan nilai eigen vector ke dalam matrik untuk membuatweighted supermatrix. Kemudian dicari limiting supermatrix dan dinormalisasi untuk mendapatkan bobot akhir setiap kriteria.
Gambar 6 Activity Diagram ANP 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Ketika admin memilih menu ANP maka akan muncul tampilan seperti pada Gambar 7. Pada halaman ini berisi hasil perhitungan ANP tahap terakhir yaitu perangkingan. Kemudian pada form ini pilihan sesuai posisi pekerjaan yang tesedia.
Gambar 7 Form ANP 3.1
Form Laporan Ketika admin memilih tombol cetak maka akan muncul tampilan seperti pada Gambar 8. Pada halaman ini berisi laporan hasil perhitungan ANP tahap terakhir yaitu perangkingan berdasarkan posisi pekerjaan yang telah dimasukkan sebelumnya oleh admin. Gambar 4 Diagram Use case IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
221
1978-1520
Putri, Statiswaty dan Tajidun
3 4
Iswahyuni Lirna Mayang Total
0.758552 0.591929687 2.639096
0.760 0.593 2.632
Tabel 4 Hasil Tes Kemampuan Manajerial
Id Gambar 8 Tampilan Form Laporan
1
Pengujian Perangkat Lunak Pada tahap ini dilakukan proses pengujian terhadap suatu sistem yang dibangun. Pengujian yang akan dilakukan mempunyai mekanisme untuk menemukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang handal yaitu mampu mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, analisis, perancangan dan pengkodean dari perangkat lunak itu sendiri. Pengujian metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode Analytical Network Process (ANP) untuk menghitung nilai akurasi ketepatan perhitungan manual dan perhitungan pada sistem penunjang keputusan (SPK) pemilihan karyawan. Tabel 2-7 adalah pengujian metode ANP.
2
3.2
Id 1 2 3 4
Perhitungan Manual Tes Psikologi 0.387849 0.466737155 0.517452 0.359766542 1.731805
Perhitungan Sistem Tes Psikologi 0.384 0.482 0.512 0.358 1.736
Tabel 3 Hasil Tes Kepribadian Id 1 2
Nama Calon Karyawan Arianto Andi
Perhitungan Manual Tes Kepribadian 0.579933 0.708681294
Perhitungan Sistem Tes Kepribadian 0.581 0.698
Arianto Andi Iswahyuni Lirna Mayang Total
Perhitungan Manual Tes Kemampuan Manajerial 0.65106
Perhitungan Sistem Tes Kemampuan Manajerial 0.514
0.486188603
0.415
0.72201 0.199241958 2.058501
0.622 0.166 1.717
Tabel 5 Hasil Tes Minat Kerja Id 1 2 3 4
Nama Calon Karyawan Arianto Andi Iswahyuni Lirna Mayang Total
Perhitungan Manual Tes Minat Kerja 0.50624
Perhitungan Sistem Tes Minat Kerja 0.557
0.512753763
0.515
0.76205 0.614667891 2.395712
0.729 0.613 2.414
Tabel 6 Hasil Pengamatan Selama Tes Psikologi dan Wawancara Id 1
Tabel 2 Hasil Tes Psikologi Nama Calon Karyawan Arianto Andi Iswahyuni Lirna Mayang Total
3 4
Nama Calon Karyawan
2 3 4
Nama Calon Karyawan Arianto Andi Iswahyuni Lirna Mayang Total
Perhitungan Manual Pengamatan 0.515377
Perhitungan Sistem Pengamatan 0.384484
0.624621292
0.587
0.731683 0.2 2.071681292
0.686 0.188 1.845484
Tabel 7 Hasil Tes Wawancara Id 1 2 3 4
Nama Calon Karyawan Arianto Andi Iswahyuni Lirna Mayang Total
Perhitungan Manual Tes Wawancara 0.56917
Perhitungan Sistem Tes Wawancara 0.569
0.644828164
0.644
0.608136 0.680948419 2.503082583
0.608 0.680 2.501
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
Implementasi Analytical Network Process (ANP) untuk Sistem Pendukung Keputusan
222
Setelah diperoleh nilai hasil akhir dari kedua tes tersebut baik yang diperoleh dari perhitungan manual maupun yang dilakukan oleh sistem maka tahap selanjutnya yaitu tahap perankingan atau pengurutan nilai dari yang terbesar hingga ke nilai terkecil yang dapat dilihat pada Tabel 8.
penerapan metode Analytical Network Process maka diperoleh kesalahan relatif sebesar 4.137%. Sehingga sistem yang telah dibuat dapat dikatakan layak digunakan sebab kesalahan relatifnya kurang dari 50%.
Tabel 8 Perankingan Hasil Akhir Perhitungan Manual dan Hasil Akhir Perhitungan Sistem
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Sistem pendukung keputusan yang dibuat dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan oleh manajer PT. Media Kita Sejahtera dalam membuat keputusan seleksi karyawan baru dengan dukungan perhitungan yang dilakukan dengan metode analytic network process sebagai model dalam sistem pendukung keputusan. 2. Keputusan karyawan mana yang diterima sebagai karyawan pada PT. Media Kita Sejahtera menentukan kelangsungan perusahaan dimana pemilihan karyawan yang tetap akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam proses produksi diperusahaan.Sehingga diperlukan keputusan yang tepat dalam pemilihan sehingga tujuan dan kelangsungan perusahaan dapat tercapai. 3. Sistem dapat menghasilkan keluaran rangking nilai prioritas calon karyawan sehingga bagi kandidat dengan nilai tertinggi mempunyai kesempatan lebih besar untuk diterima menjadi karyawan di PT. Media Kita Sejahtera
Id 1 2 3 4
Perhitungan Manual Nilai Nama Total Arianto 3.209629 Andi 3.44381 Iswahyuni Lirna 4.099883 Mayang 2.646554 Total 13.39988
Id 1 2 3 4
Perhitungan Sistem Nilai Nama Total Arianto 2.989484 Andi 3.341 Iswahyuni Lirna 3.917 Mayang 2.598 Total 12.84548
Ranking 3 2 1 4
Proses eliminasi pada Tabel 8 merupakan tahapan terakhir dari penyeleksian karyawan dimana terdapat perbedaan hasil pada perhitungan manual dan perhitungan sistem. Namun pada penyeleksian karyawan di PT. Media Kita Sejahtera akan menggunakan proses yang dilakukan oleh sistem karena perhitungan manual yang dilakukan yang menggunakan proses penjumlahan nilai dari tes yang diberikan sedangkan pada perhitungan sistem telah menggunakan metode Analytical Network Process yang bisa memberikan rekomendasi penerimaan calon karyawan di PT. Media Kita Sejahtera. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesalahan relatif terhadap perhitungan sistem, maka perlu diketahui selisih perbandingan perhitungan yang dilakukan secara manual dan setelah penerapan metode Analytical Network Process dengan menggunakan Persamaan (2). = 100% (2) Keterangan = Nilai pengukuran sebenarnya = Nilai pengukuran hasil penelitian =Kesalahan relatif terhadap hasil pengukuran =
13.39988 − 12.84548 100% 13.39988 = 4.137%
Setelah dilakukan perbandingan perhitungan secara manual dan setelah
4. KESIMPULAN
5. SARAN Dalam penelitian ini kriteria yang digunakan bersifat statis yaitu kriteria psikotes dan wawancara dimana setiap kriteria mempunyai sub kriteria dengan jumlah total dari keseluruhan sub kriteria psikologi dan wawancara 94 sub kriteria . Sehingga untuk penelitian selanjutnya peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Penelitian dapat dilanjutkan dengan mengubah sistem dengan kriteria yang dinamis karena untuk setiap posisi pada perusahaan membutuhkan kriteria yang berbeda beda. 2. Penelitian dapat dilanjutkan dengan menggunakan beberapa teknik
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Putri, Statiswaty dan Tajidun
1978-1520
223
penggabungan dengan metode pengambilan keputusan multikriteria lain. DAFTAR PUSTAKA [1]
Prayuda, H., Tyroni, Y.M. dan Aryadita, H., 2010.Sistem Pendukung Keputusan Promosi Jabatan Struktural dengan Metode Analytical Network Process. Universitas Brawijaya
[2]
Priyandika, C. dan Moses, L., 2011. Pengambilan Keputusan Multi Kriteria dalam Pemilihan Vendor Alat Pelindung Diri (APD) dengan Pendekatan Risk Management dan Metode Analytical Network Process (ANP) . Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
[3]
Saaty, T.L., 2004. Decision Making— The Analytic Hierarchy and Network Processes (AHP/ANP), Journal Of Systems Science And Systems Engineering , vol. 13.1
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
224
Implementasi Analytical Network Process (ANP) untuk Sistem Pendukung Keputusan
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page