SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) (Studi Kasus : PT KFC MALL SKA)
TUGAS AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Informatika
oleh :
MELYA EDNI 10651004306
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 2013
SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANP (ANALYTIC NETWORK PROCESS) (Studi kasus : PT. KFC MALL SKA)
MELYA EDNI 10651004306 Tanggal Sidang : 11 Juni 2013 Periode Wisuda : November 2013
Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jalan Subrantas No. 155 Pekanbaru
ABSTRAK Proses pengambilan keputusan merupakan hal yang sering terjadi dan menjadi inti kegiatan pada PT. KFC MALL SKA, salah satunya untuk pemilihan karyawan terbaik. Selama ini proses pemilihan karyawanterbaik dilakukan dengan cara menghitung rata-rata nilai kriteria pada setiap karyawan, tidak menghitung nilai-nilai kriteria yang berkaitan. Sistem yang dirancang adalah sistem pengambilan keputusan untuk pemilihan karyawan terbaik menggunakan metode Analytic Network Process (ANP), metode ANP ini dapat mengitung nilai-nilai kriteria yang berkaitan. ANP merupakan suatu metode yang mengakomodasi keterkaitan antar kriteria atau alternatif. Adapun kriteria dalam menentukan pemilihan karyawan yaitu, disiplin, integritas dan sikap kerja, komunikasi dalam tim, dan hasil kerja. Sistem ini dirancang dan dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem ini dapat menyelesaikan masalah dalam pemilihan karyawan terbaik, sehingga dapat membantu dalam menyeleksi karyawan terbaik tersebut. Kata Kunci: Analytic Network Process, Karyawan, PHP, Pengambilan Keputusan, Sistem.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillahirabbil’alamin segala puji bagi ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah_Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat beriring salam kita hadiahkan kepada baginda Rasulullah Saw, buah hati Aminah, Kekasih ALLAH SWT, teladan bagi seluruh umat dengan mengucapkan ”ALLAHUMMA SHOLLI’ALA MUHAMMAD WA’ALA ALI MUHAMMAD” . Tugas Akhir dengan judul ” SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK
PEMILIHAN
KARYAWAN
TERBAIK
DENGAN
MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) (Studi kasus: PT. KFC MALL SKA)” ini disusun sebagai syarat kelulusan dalam menyelesaikan studi di Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau. Banyak sekali pihak yang telah membantu penulis dalam melaksanakan dan menyusun laporan ini, baik berupa materi maupun berupa moril atau motivasi. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. M. Nazir, selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 2. Ibu Dra. Hj. Yenita Morena, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 3. Ibu Dr. Okfalisa, ST, M.Sc selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi yang dalam hal ini banyak memberikan bantuan dan dukungan dalam proses penyelesaian tugas akhir ini.
ix
4. Bapak Jasril, S.Si, M.Sc, selaku pembimbing yang selalu memberikan bimbingan dan petunjuk sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. 5. Ibu Fitri Wulandari, S.Si, M.Kom selaku penguji I dan Elin Haerani, ST, M.Kom selaku penguji II yang telah memberikan masukan yang bermanfaat kepada penulis. 6. Suami saya Muhammad Shaleh yang memberikan inspirasi, dukungan, dan semangat kepada penulis. 7. Ayahanda Edwar Munir dan Ibunda Rosnani Rasyid terima kasih banyak atas pengorbanannya memberikan dukungan dan semangat demi kesuksesan dan kejayaan anak-anaknya. Dan selalu menjadi inspirasi, motivasi hidupku dalam setiap langkahku untuk menyelesaikan tugas akhir ini. 8. Mertua saya Drs. Jasman Jaiman, M.Ed dan Yurdanelis terima kasih banyak telah memberikan semangat kepada penulis. 9. Adik-adikku Kartini Edni dan Salsaila Fitri Edni yang selalu memberikan semangat dan motivasi untuk menjadi lebih baik. 10. Segenap dosen Teknik Informatika yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan ilmu dan bimbingan akademis kepada penulis selama masa perkuliahan. 11. Teman-teman seperjuangan yang telah membantu dan memotivasi penulis dalam penyelesaian laporan tugas akhir ini, terima kasih atas kebersamaan selama ini, khususnya angkatan 2006. 12. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah bersedia membantu, mendo’akan dan memberikan kritik dan saran. Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan harus diperbaiki. Untuk itu penulis membuka diri dalam menerima masukan berupa kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan laporan ini dan lebih baik di masa yang akan datang.
x
Dan akhir kata penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Pekanbaru,
MELYA EDNNI
xi
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.................................................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................
iii
LEMBAR HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL.........................................
iv
LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................................
v
LEMBAR PERSEMBAHAN ...................................................................................
vi
ABSTRAK ................................................................................................................ vii ABSTRACT................................................................................................................ viii KATA PENGANTAR ..............................................................................................
ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvii DAFTAR TABEL .................................................................................................... xviii DAFTAR RUMUS .................................................................................................. xxi DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................. xxii BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang ................................................................................. I-1
1.2
Rumusan Masalah ............................................................................. I-3
1.3
Batasan Masalah............................................................................... I-3
1.4
Tujuan .............................................................................................. I-3
1.5
Sistematika Penulisan....................................................................... I-4
BAB II LANDASAN TEORI 2.1
Konsep Dasar Sistem Pengambilan Keputusan ............................... II-1 2.1.1 Definisi Sistem Pengambilan Keputusan ................................ II-1 2.1.2 Proses Pengambilan Keputusan .............................................. II-2 2.1.3 Komponen Sistem Pengambilan Keputusan ........................... II-3 xii
2.1.3.1 Subsistem Manajemen Data ....................................... II-3 2.1.3.2 Subsistem Manajemen Model .................................... II-3 2.1.3.3 Communication atau Subsistem Dialog...................... II-4 2.1.4 Langkah-langkah Pembangunan SPK..................................... II-4 2.2
Analytic Network Process ................................................................ II-5 2.2.1 Langka-langkah Metode ANP................................................. II-6 2.2.1.1 Mendefinisikan Masalah............................................. II-8 2.2.1.2 Menentukan Pembobotan Komponen ........................ II-8 2.2.1.3 Membuat Matriks Perbandingan Berpasanngan......... II-8 2.2.1.4 Menentukan Eigen Vektor .......................................... II-10 2.2.1.5 Memeriksa Rasio Konsistensi .................................... II-11 2.2.1.6 Membuat Supermatriks............................................... II-12 2.2.1.6.1 Unweight Supermatriks ............................... II-12 2.2.1.6.2 Weight Supermatriks.................................... II-13 2.2.1.6.3 Limit Supermatriks ...................................... II-13
2.3
Pemilihan Karyawan Terbaik.......................................................... II-13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah ......................................................................... III-2 3.2 Perumusan Masalah ......................................................................... III-2 3.2 Pengumpulan Data ........................................................................... III-2 3.3.1 Studi Pustaka........................................................................... III-2 3.3.2 Wawancara .............................................................................. III-2 3.4 Analisa Sistem.................................................................................. III-3 3.4.1 Analisa Sistem Lama................................................................ III-3 3.4.2 Analisa Sistem Baru................................................................. III-3 3.4.2.1 Subsistem Data ........................................................... III-3 3.4.2.2 Subsistem Model ........................................................ III-4 3.4.2.3 Subsistem Dialog........................................................ III-4 3.5 Perancangan..................................................................................... III-4 xiii
3.5.1 Subsistem Data........................................................................ III-4 3.5.2 Subsistem Model..................................................................... III-4 3.5.3 Subsistem Dialog .................................................................... III-5 3.6 Implementasi ................................................................................... III-5 3.7 Pengujian ......................................................................................... III-5 3.8 Kesimpulan dan Saran Pengujian .................................................... III-6 BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1
Analisa Sistem Lama ....................................................................... IV-1
4.2
Analaisa Sistem Baru....................................................................... IV-2 4.2.1
Analisa Subsistem Manajemen Data ................................... IV-2 4.2.1.1 Data Pembuatan Sistem......................................... IV-2 4.2.1.2 Data Nilai Kepentingan Matriks Perbandingan Berpasangan Antara Kriteria.......... IV-3 4.2.1.3 Data Nilai Kepentingan Matriks Perbandingan Berpasangan Antara Subkriteria ............................................................. IV-5
4.2.2
Analisa Subsistem Model .................................................... IV-5 4.2.2.1 Mendefinisikan masalah dan menentukan kriteria dan subkriteria .......................................... IV-7 4.2.2.2 Membuat Struktur Network ................................... IV-7 4.2.2.3 Membuat Matriks Perbandingan Berpasangan kriteria dan menguji konsistensi ratio..................................................... IV-8 4.2.2.4 Membuat Matriks Perbandingan Berpasangan subkriteria dan menguji konsistensi ratio.................................................. .IV-17 4.2.2.5 Menentukan nilai Alternatif terhadap kriteria dan subkriteria.................................................... .IV-18 4.2.2.6 Membuat Unweight Supermatriks....................... .IV-24 4.2.2.7 Membuat Weight Supermatriks........................... .IV-24 4.2.2.8 Membuat Limit Supermatriks.............................. .IV-24 xiv
4.2.2.9 Perangkingan....................................................... .IV-27 4.2.3
Analisa Subsistem Dialog................................................. .IV-28 4.2.3.1 Analisa Fungsional Sistem ................................... .IV-28
4.3
Perancangan Sistem ...................................................................... .IV-32 4.3.1
Perancangan Subsistem Data ............................................ .IV-32 4.3.1.1 Perancangan Tabel................................................ .IV-32
4.3.2
Perancangan Subsistem Model ......................................... .IV-35
4.3.3
Perancangan Subsistem Dialog......................................... .IV-37 4.3.3.1 Perancangan Struktur Menu ................................. .IV-37 4.3.3.2 Perancangan Antar Muka ..................................... .IV-38
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1
5.2
Implementasi Sistem ........................................................................ V-1 5.1.1
Batasan Implementasi.......................................................... V-1
5.1.2
Lingkungan Implementasi................................................... V-1
5.1.3
Analisa Hasil ....................................................................... V-2
5.1.4
Implementasi Model Persoalan ........................................... V-2
Pengujian Sistem .............................................................................. V-8 5.2.1
Pengujian Sistem Menggunakan Tabel ............................... V-8
5.2.2
Pengujian Sistem Menggunakan Black Box ...................... V-12 5.2.2.1 Login...................................................................... V-12 5.2.2.2 Form Utama........................................................... V-13 5.2.2.3 Data Kfc................................................................. V-15 5.2.2.4 Data Nilai.............................................................. .V-16 5.2.2.5 Data Kriteria ......................................................... .V-16 5.2.2.6 Data Subkriteria .................................................... .V-17 5.2.2.7 Perbandingan Kriteria........................................... .V-17 5.2.2.8 Perbandingan Subkriteria ..................................... .V-18 5.2.2.9 Unweighted Supermatriks................................... .V-19 5.2.2.10 Limit Supermatriks ............................................. .V-19 xv
5.2.2.11 Laporan Perangkingan ........................................... V-20 5.2.2.12 Form Pengguna...................................................... V-20 5.2.3
Identifikasi Sistem Menggunakan User Acceptance Test ...................................................................................... V-21 5.2.3.1 Hasil User Acceotance Test .................................... V-21
5.3
Kesimpulan Pengujian ..................................................................... V-23
BAB VI PENUTUP 6.1
Kesimpulan ...................................................................................... VI-1
6.2
Saran ................................................................................................ VI-1
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Suatu perusahaan yang baik dan bertanggungjawab serta ingin memelihara
kesinambungan bisnis dalam jangka panjang, harus sudah memikirkan kepeduliannya pada saat awal pendirian perusahaan, salah satunya yaitu dengan cara memberikan semangat kerja tehadap karyawan dengan memberikan penghargaan secara periodik setiap bulannya. Penghargaan yang diberikan berupa penambahan gaji atau kenaikan jabatan. PT Kentutcky Fried Chicken atau yang dikenal dengan PT KFC merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Marketing atau penjualan makanan. Dalam menjalankan perusahaannya, PT KFC memberikan penghargaan terhadap karyawan dengan cara memilih karyaan terbaik setiap bulan yang diberi nama Money Of The Mouth. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan semangat kerja karyawan, terutama dalam memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Pemilihan karyawan terbaik dinilai oleh tim penilai, yaitu Restaurant Manager (Pimpinan Restoran). Karyawan terbaik dipilih berdasarkan kriteria dan subkriteria dari perusahaan. Pada tiap-tiap kriteria dan subkriteria memiliki intensitas kepentingan yang berbeda. Proses pemilihan karyawan terbaik PT KFC dilakukan dengan menggunakan analisa dan perhitungan manual, yaitu dengan menghitung rata-rata nilai kepentingan kriteria dan subkriteria dan dikalikan dengan persentase yang telah ditetapkan dan dijumlahkan kembali. Bagi karyawan yang mendapatkan jumlah nilai tertinggi, maka karyawan tersebut yang menjadi karyawan terbaik dan akan diberikan penghargaan berupa bonus pada bulan tersebut. Proses pemilihan karyawan terbaik seperti ini dapat menyebabkan lamanya proses pengumuman penentuan karyawan terbaik.
Melihat latar belakang di atas, maka dalam tugas akhir ini akan dibuat sistem pengambilan keputusan dengan menerapkan suatu metode perangkingan yang dapat mempermudah penghitungan dalam menentukan karyawan terbaik. Pada kasus pemilihan karyawan terbaik ini metode perankingan yang dapat diterapkan yaitu menggunakan metode Analytic Network Process (ANP). Metode Analytic Network Process (ANP) adalah salah satu metode yang mampu
merepresentasikan
tingkat
kepentingan
berbagai
pihak
dengan
mempertimbangkan saling keterkaitan antar kriteria dan sub kriteria yang ada. Model ini merupakan pengembangan dari AHP sehingga kompleksitasnya lebih dibanding metode AHP. Dalam metode ini memerlukan interaksi dan ketergantungan dengan menggunakan network. ANP mengizinkan adanya interaksi dan umpan balik dari elemen-elemen dalam cluster (inner dependence) dan antar cluster (outer dependence). ANP merupakan metode pemecahan suatu masalah yang tidak terstruktur dan adanya ketergantungan hubungan antar elemennya. Metode Analytic Network Process (ANP) telah banyak diteliti oleh beberapa ahli. Beberapa jurnal menjelaskan tentang penerapan ANP dan pemecahan masalahnya dengan beberapa model pembobotan, diantaranya adalah (A.S.Nugradito, 2006) tentang Decision support system to forecast Indonesian GSM market share using analytic network process, (Leo Willianto, dkk) dalam pembuatan aplikasi system seleksi calon pegawai dengan metode Analytic Network Process di PT X, (Erika dan Mario, 2009) tentang Analytic network process an approach to estimate the Colombian baby diapers market share.
I-2
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan sebelumnya, maka diambil
perumusan masalah yaitu “Bagaimana membuat sebuah Sistem Pendukung Keputusan
untuk
menangani
permasalahan
penentuan
karyawan
terbaik
menggunakan metode Analytic Network Process (ANP)”. 1.3
Batasan Masalah Tugas akhir ini dibuat, untuk mengatasi permasalahan di atas agar lebih terarah
dan tidak menyimpang dari tujuan semula maka penelitian ini difokuskan pada pemilihan karyawan terbaik berdasarkan kinerja karyawan dengan menetapkan metode ANP. Kriteria dan Sub kriteria tersebut adalah: 1.
2.
3.
4.
1.4
a. Kriteria
: disiplin
b. Sub kriteria
: kehadiran dan loyalitas kerja
a. Kriteria
: integritas dan sikap kerja
b. Sub kriteria
: prilaku, tanggung jawab
a. Kriteria
: komunikasi dalam tim
b. Sub kriteria
: kerjasama tim, komunikasi
a. Kriteria
: hasil kerja
b. Sub kriteria
: penguasaan krja, kualitas kerja
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk membangun sistem pendukung
keputusan untuk menentukan karyawan terbaik menggunakan metode Analytic Network Process (ANP).
I-3
1.5
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Tugas Akhir ini dibagi menjadi 6 (enam) bab yang
masing-masing bab telah dirancang dengan suatu tujuan tertentu. Berikut penjelasan tentang masing-masing bab : BAB I
Pendahuluan Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan sistematika penulisan dari tugas akhir yang dibuat
BAB II
Landasan teori Bab ini berisi uraian tentang teori dasar sistem pendukung keputusan, metode Analytic Network Process (ANP).
BAB III
Metodologi penelitian Berisi tentang langkah-langkah dalam melaksanakan Tugas Akhir yang dikerjakan.
BAB IV
Analisa dan perancangan Bab ini berisi pembahasan mengenai kebutuhan sistem, yang terdiri dari DFD, ER-diagram, perancangan user interface dan strukrtur menu .
BAB V
Implementasi dan pengujian Bab ini berisi penjelasan mengenai implementasi dan pengujian sistem, yaitu dari program yang telah dibuat maka dilakukan pengujian, analisa hasil dan kesimpulan pengujian.
I-4
BAB VI
Penutup Bab ini berisi kesimpulan dari pengujian sistem yang daibangun, serta saran – saran untuk perbaikan serta penyempurnaan tugas akhir ini dimasa yang akan datang.
I-5
BAB II LANDASAN TEORI 2.1
Konsep Dasar Sistem Pengambilan Keputusan Sistem adalah kumpulan dari objek-objek seperti orang, konsep dan
prosedur yang ditujukan untuk melakukan fungsi tertentu atau memenuhi suatu tujuan (Subakti,2002). Sedangkan menurut Jogiyanto (2001), sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sarana tertentu. Sistem terdiri dari (Subakti, 2002): 1.
Input adalah semua elemen yang masuk ke sistem
2.
Proses adalah proses transformasi elemen-elemen dari input menjadi output.
3.
Output adalah produk jadi atau hasil dari suatu proses di sistem.
2.1.1 Definisi Sistem Pengambilan Keputusan Sistem pengambilan keputusan adalah suatu sistem informasi memilih dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih untuk mencapai sebuah keputusan yang terbaik. Sistem ini memiliki fasilitas untuk menghasilkan berbagai alternatif yang secara interaktif dapat digunakan oleh pemakai dan setiap alternatif berbeda dengan alternatif lainnya. Sistem pengambilan keputusan memberikan dukungan kepada manajer atau kepada sekelompok manajer yang relative kecil yang bekerja sebagai team pemecah masalah, dalam memecahkan masalah semi terstruktur dengan memberikan informasi atau saran mengenai keputusan tertentu. Informasi tersebut diberikan oleh laporan berkala, laporan khusus, maupun output dari model matematis.
2.1.2 Proses Pengambilan Keputusan Empat tahapan yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan, yaitu (Subakti,2002): 1. Pemahaman (Intelligence) Tahap ini merupakan proses penelusuran data pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah. 2. Perancangan (Design) Tahap
ini
merupakan
proses
menemukan,
mengembangkan
dan
menganalisa alternatif tindak yang bisa dilakukan. Tahap ini merupakan proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan meguji kelayakan solusi. Tugas-tugas yang ada pada tahap ini: a. Komponen-komponen model b. Struktur model c. Seleksi prinsip-prinsip pemilihan (kriteria evaluasi) d. Pengembangan (penyediaan) alternative e. Prediksi hasil f. Pengukuran hasil g. skenario 3. Pemilihan (Choice) Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan. Ada dua tipe pendektan pemiliha, yaitu : a. Teknis analitis, yaitu menggunakan perumusan matematis. b. Algoritma, menguraikan proses langkah demi langkah. 4. Implementasi (Implementation) Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancangan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan. II-2
2.1.3 Komponen Sistem PengambilanKeputusan Menurut Suryadi, (1998), SPK terdiri atas 3 (tiga) komponen utama atau sub sistem, yaitu Subsistem Manajemen Data, Subsistem Manajemen Model dan Subsistem Dialog. 2.1.3.1 Subsistem Manajemen Data Subsistem manajemen data termasuk database yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Data Base Manajemen System (DBMS). Kemampuan yang dibutuhkan dari manajemen basis data, yaitu: (Monalisa,2008) 1. Kemampuan untuk mengkombinasikan berbagai variasi data melalui pengambilan dan ekstraksi data. 2. Kemampuan untuk menambahkan sumber data secara cepat dan mudah. 3. Kemampuan untuk menggambarkan structural data logical. 4. Kemampuan untuk menangani data secara personil. 5. Kemampuan untuk mengelola berbagai variasi data. 2.1.3.2 Subsistem Manajemen Model Keunikan dari sistem ini adalah kemampuannya dalam mengintegrasikan data dengan model-model keputusan. Salah satu persoalan yang berkaitan dengan model adalah bahwa penyusunan model seringkali terikat pada struktur model yang mengasumsikan adanya masukan yang benar dan cara keluaran yang tepat. Sementara itu, model cenderung tidak mencangkupi karena adanya kesulitan dalam mengembangkan model yang terintegrasi untuk menangani sekumpulan keputusan yang saling bergantung. Cara untuk menangani persoalan ini dengan menggunakan berbagai model yang terpisah dimana setiap model digunakan untuk menangani bagian yang berbeda dari masalah yang sedang dihadapi. Kemampuan yang dimiliki subsistem basis model meliputi : 1. Kemampuan untuk menciptakan model-model baru secara cepat dan mudah.
II-3
2. Kemampuan untuk mengakses dan mengintegrasi model-model keputusan. 3. Kemampuan untuk
mengelola basis model dengan fungsi manajemen
yang analog dan manajemen basis data (seperti untuk menyimpan, membuat dialog, menghubungkan dan mengakses model). 2.1.3.3 Communication atau Subsistem Dialog Melalui sistem dialog ini, sistem ini dapat diartikulasikan dan diimplementasikan, sehingga pengguna atau pemakai dapat berkomunikasi dengan sistem yang dirancang. Subsistem dialog dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : 1. Bahasa aksi meliputi apa yang dapat digunakan oleh pemakai dalam berkomunikasi dengan sistem. Bahasa aksi ini meliputi perintah suara, papan ketik (Keyboard), panel-panel sentuh, joystick, dan sebagainya. 2. Bahasa tampilan meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai. Bahasa tampilan meliputi layar, keluaran suara, printer, plotter, grafik, warna, dan sebagainya. 3. Basis pengetahuan (Knowledge Base) adalah bagian yang mutlak diketahui oleh pengguna sehingga sistem yang dirancang dapat berfungsi secara efektif. Basis pengetahuan bisa berada dalam pikiran pemakai, referensi dan dalam buku panduan. 2.1.4 Langkah-langkah Pembangunan SPK Langkah-langkah yang diperlukan dalam membangun Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) yaitu (Subakti, 2002): 1.
Perencanaan Pada tahap ini yang paling penting dilakukan adalah perumusan masalah serta penentuan tujuan dibangunnya sistem pengambilan keputusan. Langkah ini merupakan langkah awal yang sangat penting karena akan menentukan pemilihan jenis system pengambilan keputusan yang akan dirancang serta metode pendekatan yang akan dipergunakan.
II-4
2.
Penelitian Berhubungan dengan pencarian data serta sumber daya yang tersedia, lingkungan system pengambilan keputusan.
3.
Analisa Dalam tahap ini termasuk penetuan teknik pendekatan yang akan dilakukan serta sumber daya yang dibutuhkan.
4.
Perancangan Pada tahap ini dilakukan perancangan dari ketiga subsistem system pengambilan keputusan yaitu subsistem basis data, subsistem model, subsistem komunikasi atau dialog.
5.
Konstruksi Tahapan ini merupakan kelanjutan dari perancangan, dimana ketiga subsistem yang dirancang digabungkan menjadi suatu system pengambilan keputusan.
6.
Implementasi Tahap ini merupakan penerapan sistem pengambilan keputusan yang dibangun. Pada tahap ini terdapat beberapa tugas yang harus dilakukan yaitu testing, evaluasi, penampilan, orientasi, pelatihan, dan penyebaran.
7.
Pemeliharaan Merupakan tahap yang harus dilakukan secara terus menerus untuk mempertahankan keandalan system.
8.
Adaptasi Dalam tahap ini dilakukan pengulangan terhadap tahapan diatas sebagai tanggapan terhadap kebutuhan pemakai.
2.2
Analytic Network Process (ANP) Metode Analytic Network Process (ANP) merupakan pengembangan dari
metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode ANP mampu memperbaiki kelemahan AHP berupa kemampuan mengakomodasi keterkaitan antar kriteria atau alternatif (Saaty, 2004). Pada AHP semua kriteria yang ada harus saling berkaitan secara hirarki, sedangkan pada ANP semua kriteria bisa berkaitan dan
II-5
tidak berkaitan, jika ada kriteria yang tidak berkaitan maka kriteria itu bernilai 0. Keterkaitan pada metode ANP ada 2 jenis yaitu keterkaitan dalam satu set cluster (inner dependence) dan keterkaitan antar cluster yang berbeda (outer dependence). Adanya keterkaitan tersebut menyebabkan metode ANP lebih kompleks dibanding metode AHP. 2.2.1 Langkah-Langkah Metode ANP Secara umum langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menggunakan ANP adalah sebagai berikut (Sentosa, 2008): 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan kriteria solusi yang diinginkan. 2. Menentukan pembobotan komponen dari sudut pandang manajerial. 3. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi atau pengaruh setiap elemen atas setiap kriteria. Perbandingan dilakukan berdasarkan penilaian dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen. 4. Setelah mengumpulkan semua data perbandingan berpasangan dan memasukkan nilai-nilai kebalikannya serta nilai satu di sepanjang diagonal utama, prioritas masing-masing kriteria dicari dan konsistensi diuji. 5. Menentukan eigen vector dari matriks yang telah dibuat pada langkah ketiga. 6. Mengulangi langkah 3, 4, dan 5 untuk semua kriteria. 7. Membuat unweighted supermatriks dengan cara memasukkan semua eigen vector yang telah dihitung pada langkah 5 ke dalam sebuah supermatriks. 8. Membuat weighted supermatriks dengan cara melakukan perkalian setiap isi unweighted supermatriks terhadap matriks perbandingan kriteria (cluster matrix). 9. Membuat limiting supermatriks dengan cara memangkatkan supermatriks secara terus menerus hingga angka disetiap kolom dalam satu baris sama besar. 10. Ambil nilai dari alternatif yang dibandingkan setelah dilakukan limiting supermatriks.
II-6
11. Memeriksa konsistensi, rasio konsistensi tersebut harus 10 persen atau kurang. Jika nilainya lebih dari 10%, maka penilaian data keputusan harus diperbaiki.
Gambar 2.1 Flowchart Analisa Subsistem Model ANP
II-7
2.2.1.1 Mendefinisikan Masalah Mendefinisikan masalah yang dihadapi dan menentukan solusi yang diinginkan. Masalahnya harus dinyatakan dengan jelas dan menguraikannya menjadi system rasional seperti jaringan.
2.2.1.2 Menentukan Pembobotan Komponen Pembobotan komponen atau kriteria dilakukan oleh pihak perusahaan yang bersangkutan. 2.2.1.3 Membuat Matriks Perbandingan Berpasangan Menyusun matriks perbandingan berpasangan merupakan salah satu bagian yang penting dan perlu ketelitian didalamnya. Pada bagian ini akan ditentukan skala kepentingan suatu elemen terhadap elemen lainnya. Langkah pertama dalam menyusun perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan dalam bentuk berpasangan seluruh untuk setiap sub sistem hirarki. Perbandingan tersebut kemudian ditransformasikan dalam bentuk matriks untuk maksud analisis numerik, yaitu matriks n x n. Misalkan terdapat suatu sub sistem hirarki dengan suatu kriteria A dan sejumlah elemen dibawahnya. B1 sampai Bn. Perbandingan antar elemen untuk sub sistem hirarki itu dapat dibuat dalam bentuk matriks n x n. Matriks ini disebut matriks perbandingan berpasangan. Tabel 2.1 Matriks Perbandingan Berpasangan (Saaty, 1999) A
B1
B2
B3
…
B1
B11
B12
B13 …
B1n
B2
B21
B22
B23 …
B2n
B3
B31
B32
B33 …
B3n
….
…
…
…
Bn
Bn1 Bn2
…
Bn3 …
Bn
… Bnn
Nilai bij adalah nilai perbandingan elemen Bi terhadap Bj yang menyatakan hubungan :
II-8
1. Seberapa jauh tingkat kepentingan Bi bila dibandingkan dengan Bj, atau 2. Seberapa besar kontribusi Bi terhadap kriteria A dibandingkan dengan Bj, atau 3. Seberapa jauh dominasi Bi dibandingkan dengan Bj, atau 4. Seberapa banyak sifat kriteria A terdapat pada Bi dibandingkan dengan Bj Bila diketahui nilai bij maka secara teoritis nilai bij = 1 /bij, sedangkan bij dalam situasi i = j adalah mutlak. Nilai numerik yang digunakan untuk perbandingan di atas diperoleh dari skala perbandingan yang dibuat Saaty dan Vargas. Berdasarkan tabel di bawah ini kita dapat menentukan skala perbandingan antar elemen dalam proses pengambilan keputusan. Tabel 2.2 Penilaian Perbandingan Berpasangan (Saaty, 1999) Tingkat
Definisi
Ketengan
Sama penting
Kedua elemen mempunyai pengaruh
kepentingan 1
yang sama 3
Sedikit lebih penting
Pengalaman memihak
dan
satu
penilaian
elemn
sedikit
dibandingkan
pasangannya 5
Lebih penting
Pengalaman dan penilaian dengan kuat memihak satu elemen dibandingkan pasangannya
7
Sangat penting
Satu elemen sangat disukai dan secara praktis dominasinya terlihat
9
Mutlak penting
Satu
elemen
disukai
terbukti
mutlak
dibandingkan
lebih dengan
pasangannya 2,4,6,8
Nilai tengah
Kebalikan
aij = 1/aij
Ketika diperlukan sebuah kompromi
II-9
2.2.1.4 Menentukan Nilai Eigenvector Setelah dilakukan matriks perbandingan berpasangan, selanjutnya menentukan nilai eigen dari matriks tersebut. Perhitungan eigenvector dengan cara menjumlahkan nilai setiap kolom dari matriks kemudian membagi setiap nilai sel kolom dengan total kolom dan menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan dibagi n. Nilai eigen dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut : X = ∑( Wij / ∑Wj ) / n
(2.1)
Keterangan : X
: eigenvector
Wij
: nilai sel kolom dalam satu baris ( i,j = 1….n)
∑Wj
: jumlah total kolom
n
: jumlah matriks yang dibandingkan
Contoh Matriks : Tabel 2.3 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria A
B
Eigen
A
1
2
0,66
B
0,5
1
0,66
Jumlah
1,5
3
0,33
W11 = 1
W21 = 0,5
W12 = 2
W22 = 1
∑W1 = 1 + 0,5 = 1,5
∑W2 = 2 + 1 = 3
Eigen vector untuk baris pertama
Eigen vector untuk baris kedua
1 2 1,5 3 : 0,66 2 0,5 1 1,5 3 : 0,33 2
II-10
2.2.1.5 Memeriksa Rasio Konsistensi Setelah mendapatkan nilai eigen, selanjutnya memeriksan rasio konsistensi. Langkah pertama mencari nilai maks dengan cara: λmaks = (nilai eigen 1 × jumlah kolom 1) + (nilai eigen 2 × jumlah kolom 2)…. n.
(2.2)
Setelah mendapatkan maks kemudian mencari Consistency Index (CI) sebagai berikut : CI = (maks - n)/(n - 1)
(2.3)
Keterangan : CI
:
Consistency Index
maks
:
nilai eigen terbesar
n
:
jumlah matriks yang dibandingkan
Nilai CI tidak akan berarti apabila terdapat standar untuk menyatakan apakah CI menunjukkan matriks konsisten. Saaty memberikan patokan dengan melakukan perbandingan secara acak atas 500 buah sampel. Saaty berpendapat bahwa suatu matriks yang dihasilkan dari perbandingan yang dilakukan secara acak merupakan suatu matriks yang mutlak tidak konsisten. Dari matriks acak tersebut didapatkan juga nilai Consistency Index, yang disebut juga dengan Random Index (RI). Dengan membandingkan CI dengan RI maka didapatkan patokan untuk menentukan tingkat konsistensi suatu matriks, yang disebut dengan Consistency Ratio (CR), dengan rumus : CR = CI / RI
(2.4)
Keterangan : CR
:
Consistency Ratio
CI
:
Consistency Index
RI
:
Random Index
II-11
Dari 500 buah sampel matriks acak dengan skala perbandingan 1 – 9, untuk beberapa orde matriks mendapatkan nilai rata-rata RI sebagai berikut : Tabel 2.4 Nilai Random Index (Saaty, 1999) Orde Matriks RI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0
0
0,58
0,9
1,12
1,24
1,32
1,41
1,45
1,49
Saaty menerapkan bahwa suatu matriks perbandingan adalah konsisten bila nilai CR tidak lebih dari 10%. Apabila rasio konsistensi semakin mendekati ke angka nol berarti semakin baik nilainya dan menunjukkan kekonsistensian matriks perbandingan tersebut. 2.2.1.6 Membuat Supermatriks Supermatriks merupakan matriks yang terdiri dari beberapa matriks. Supermariks digunakan dalam ANP karena adanya hubungan keterkaitan antar elemen dalam network. Menurut Saaty, terdapat 3 jenis supermatriks dalam ANP.
2.2.1.6.1
Unweight Supermatriks
Membuat unweight supermatriks dengan cara memasukkan semua nilai eigen vector yang diperoleh dari matriks perbandingan berpasangan antar elemen. Jika diasumsikan suatu sistem memiliki N cluster dimana elemen-elemen dalam tiap I saling berinteraksi atau memiliki pengaruh terhadap beberapa atau seluruh cluster yang ada. Jika cluster dinotasikan dengan Ch, dimana h = 1, 2, 3, …. N. Dengan elemen sebanyak nh yang dinotasikan dengan eh1, eh2, …. ehnh. Pengaruh dari satu set elemen dalam suatu cluster pada elemen yang lain dalam suatu sistem dapat direpresentasikan melalui vektor prioritas berskala rasio yang diambil dari berbandingan berpasangan. Jaringan pada metode ini memiliki kompleksitas yang tinggi dibanding dengan jenis lain, karena adanya fenomena feedback dari cluster satu ke cluster yang lain., bahkan dengan cluster-nya sendiri. Setelah model dibuat, maka dilakukan pentabelan dari hasil data pairwise comparison dengan menggunakan tabel supermatriks
II-12
C1
C2
…
CN
e11…e1n
e21…e2n, …
en1…eNm
W11
W12
…
W1N
W21
W22
…
W2N
…
…
…
…
WN1
WN2
…
WNN
e11 C1
… e1n
W=
e21 C2
… e2n
…
… eN1
CN
… eNn
Gambar 2.2 Format Dasar Supermatriks (Saaty, 2004)
2.2.1.6.2
Weighted Supermatriks
Supermatriks ini terbentuk dari tiap blok vektor prioritas dibobot berdasarkan matriks perbandingan berpasangan antar cluster. 2.2.1.6.3
Limit Supermatriks
Membuat limiting supermatriks dengan cara memangkatkan weighted supermatriks secara terus menerus hingga angka disetiap kolom dalam satu baris sama besar, yaitu dengan cara memengkatkan weighted supermatriks dengan pangkat k dimana k= 1,2,..n.
2.3
Pemilihan Karyawan Terbaik Aset paling penting yang harus dimiliki oleh organisasi atau perusahaan
dan harus diperhatikan dalam manajemen adalah tenaga kerja atau manusia (sumber daya manusia). Manajemen sumber daya manusia merupakan kegiatan yang dilaksanakan agar sumber daya manusia dalam organisasi dapat didayagunakan secara efektif dan efesien guna mencapai berbagai tujuan. Kegiatan manajemen sumber daya manusia adalah kegiatan untuk menyediakan
II-13
dan mempertahankan tenaga kerja yang efektif dan berkualitas bagi organisasi dan perusahaan. Salah satu kegiatan manajemen sumber daya manusia yang dilakukan adalah seleksi (pemilihan) karyawan. Karyawan merupakan sumber daya manusia yang membantu perusahaan (www.wikimu.com, 2007). Pemilihyan karyawan ditunjukan untuk mengetahui informasi kualitas dan kemampuan karyawan dengan cara mengukur prestasi karyawan dalam bekerrja. Karyawan dipilih berdasarkan penilaian prestasi karyawan yang terbaik. Penilaian dilakukan oleh tim penilai dari perusahaan. Tim penilai biasanya terdiri dari manajer, kepala bagian (instansi), atau orang yang ditunjuk oleh perusahaan untuk menilai karyawan. Ada beberapa sistem penilaian prestasi karyawan terbaik, diantaranya yaitu (Flippo, 1984) : 1. Penetapan peringkat (ranking) Dalam
melakukan
penetapan
peringkat
karyawan,
penilai
mempertimbangkan orang dan prestasi sebagai satu kesatuan. Tidak ada usaha yang dilakukan untuk membagi-bagi secara sistematika yang sedang dinilai ke dalam komponen-komponen yang telah ditetapkan. Salah satu kendala terhadap proses penetapan peringkat inni adalah bahwa analisa dalam menilai sesorang tidaklah sederhana. Tim penilai harus benar-benar objektif membandingkan beberapa karyawan secara seretak dan akhir yang dicapai adalah dapat menghasilkan suatu urutan peringkat atau ranking karyawan terbaik. 2. Pembandingan atara perorangan Salah satu usaha pertama untuk menguraikan prestasi sesorang dan menganalisis komponen-komponennya adalah sistem penilaian antara perorangan. Sistem pembanding antara perorangan biasanya dikhususkan untuk orang-orang tertentu saja, seperti manajer atau kepala cabang. 3. Penggolongan mutu (grading) Sistem penggolongan mutu kadnag-kadang dimodifikasikan menjadi suatu sistem pembagian paksa, dimana prestasi karyawan ditentukan dalam presentase penggolongan mutu, seperti golongan mutu terbawah, sedang, dan teratas.
II-14
4. Skala grafik Faktor-faktor yang harus diukur dalam skala grafik terdiri dari sifat-sifat khusus (seperti inisiatif dan ketangguhan) dan sumbangan (seperti mutu kerja). Fakor-faktor yang diukur dalam skala grafik ada 12, yaitu : a. Kuantitas kerja b. Kualitas kerja c. Kerja sama d. Kepribadian e. Kepandaian yang beraneka ragam f. Kepemimpinan g. Keselamatan h. Pengetahuan pekerjaan i. Kehadiran j. Kesetian k. Ketangguhan l. Inisiatif Skala grafik meletakkan tenggung jawab besar bagi penilai karena harus menilai dan melaporkan prestasi seluruh karyawan dalam perusahaan sesuai ukuran faktor skala grafik di atas. Perusahaan menerapkan pemilihan karyawan terbaik (berprestasi) untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja. Bagi karyawan, penilaian tersebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, kelebihan, kekurangan, dan potensiyang pada gilirannya bermanfaat untuk menunjukan tujuan, jalur, rencana, dan pengembangan karir. Karyawan yang terpilih menjadi karyawan terbaik akan mendapatkan penghargaan (awards) dari perusahaan. Pemberian penghargaan karyawan terbiak secara periodik dikenal juga dengan istilah Employe of the Month (EOM). Penghargaan yang diberikan perusahaan dapat berupa penambahan gaji atau kenaikan jabatan. Pemilihan karyawan terbaik disesuaikan dengan komponen-komponen (kriteria dan subkriteria) yang telah ditetapkan oleh perusahaan sesuai dengan visi
II-15
dan misi dalam perusahaan tersebut. Salah satu kriteria yang ditetapkan SOP (Standard Operational Procedure) yang lebih diindikatorkan pada teknis operasional perusahaan. SOP (Standard Operational Procedure) adalah suatu set instruksi yang memiliki kekuatan sebagai petujuk atau direktif (http://id.m.wikipedia.org. 2009). Petunjuk yang diberikan mencakup prosedur yang terstandarisasi. Secara umum, SOP merupakan gambaran langkah-langkah kerja (sistem, mekanisme dan tata kerja internal) yang diperlukan dalam pelaksaaan suatu tugas untuk mencapai tujuan instansi pemerintah. Sehingga dapat membentuk sistem kerja dan aliran kerja yang lebih teratur, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan.
II-16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan tentang langkah-langkah yang digunakan untuk membahas permasalahan yang diambil dalam penelitian atau yang disebut dengan metodologi penelitian. Metodologi penelitian tugas akhir ini dapat digambarkan sebagai berikut : Mulai
Identifikasi masalah
Perumusan masalah
Pengumpupulan data : 1. Studi pustaka 2. Wawancara Analisa sistem : 1. Analisa sistem lama 2. Analisa sistem baru A. Subsystem data B. Subsystem model C. Subsystem dialog Perancangan : 1. subsystem data 2. subsystem model 3. Subsystem dialog
Implementasi Pengujian 1. Pengujian tabel 2. Pengujian Black Box 3. Pengujian acceptance test Kesimpulan pengujian
Selesai
Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian
3.1
Identifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan sekelompok aspek yang berada disekitar
masalah utama yang dapat diteliti untuk menjawab permasalahan utama. Adapun permasalahan yang dapat diidentifikasi untuk pelaksanaan tugas akhir ini adalah perhitungan yang masih manual. 3.2
Perumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi, maka dapat
dirumuskan bahwa bagaimana
merancang dan membangun suatu sistem
pengambilan keputusan yang dapat memilih karyawan terbaik menggunakan metode Analytic Network Process (ANP). 3.3
Pengumpulan Data Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data tentang pemilihan karyawan terbaik.
Pengumpulan data tersebut dapat dilakukan diperoleh dari hasil studi pustaka dan wawancara.
3.3.1 Studi Pustaka Studi
pustaka
dilakukan
untuk
mencari
dan
mempelajari
serta
mengumpulkan seluruh informasi yang terkait dan mendukung pelaksanaan penelitian pada tugas akhir ini. Studi pustaka ini membahas tentang pemilihan karyawan terbaik menggunakan metode Analytic Network Process (ANP). Sumber kepustakaan diambil dari karya ilmiah yang berasal dari buku-buku maupun internet. Karya ilmiah yang dimaksud adalah berupa tulisan ilmiah yang berbentuk artikel, prosiding, buku, e-book (buku elektronik), dan lain-lain. 3.3.2 Wawancara Wawancara dilakukan dengan cara berkomunikasi secara langsung dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada Pihak Perusahaan PT KFC yaitu Manager PT KFC untuk mendapatkan data dan informasi mengenai pemilihan karyawan terbaik untuk memperoleh reward berupa kenaikan gaji. Wawancara
III-2
meliputi pembahasan tentang aspek-aspek yang menjadi tolak ukur pemilihan karyawan terbaik. 3.4
Analisa Sistem Analisa sistem pada tugas akhir ini terdiri dari analisa sistem lama dan analisa
sistem baru.
3.4.1 Analisa Sistem Lama Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap sistem lama yang digunakan oleh PT KFC masih menggunakan cara manual, yaitu dengan menghitung rata-rata nilai kepentingan kriteria dan subkriteria dan dikalikan dengan persentase yang telah ditetapkan dan dijumlahkan kembali. Bagi karyawan yang mendapatkan jumlah nilai tertinggi, maka karyawan tersebut yang menjadi karyawan terbaik dan akan diberikan penghargaan berupa penambahan gaji.
3.4.2 Analisa Sistem Baru Analisa sistem baru dilakukan untuk menyusun langkah - langkah dalam mengidentifikasi permasalahan - permasalahan yang akan terjadi pada sistem yang akan dibangun yaitu mengidentifikasi dan menentukan kriteria dan subkriteria dalam permasalahan menetukan karyawan terbaik, menetukan pembobotan dari sudut pandang manajerial, membuat matriks perbandingan berpasangan dan vector prioritas, menentukan eigen vector dari matriks, membuat weigghted supermatriks, membuat limiting supermatriks, dan menyeleksi alternative terbaik. Serta kebutuhan - kebutuhan apa saja yang diinginkan untuk mengatasi
permasalahan yang ada pada sistem nantinya. Dalam analisa sistem terdiri atas beberapa subsistem, diantaranya adalah sebagai berikut : 3.4.2.1 Subsistem Data Analisa subsistem data merupakan sebuah gambaran database yang akan dibuat pada aplikasi terdiri atas masukan data dan keluaran data. Analisa ini digambarkan dalam bentuk Entitas Relational Diagram (ERD), yang pada kelanjutannya akan mengacu dalam perancangan database secara keseluruhan. III-3
3.4.2.2 Subsistem Model Dalam perancangan aplikasi yang akan dibangun, aplikasi hanya dapat menghitung nilai dari pembobotan dan perbandingan yang dilakukan oleh seorang pembuat keputusan, pengisian tersebut meliputi kriteria yang mendukung pemilihan karyawan terbaik. Hasil yang akan di dapat berupa hasil dari metode Analytic Network Process (ANP) yang berupa perangkingan terhadap alternatif untuk menentukan karyawan terbaik. 3.4.2.3 Subsistem Dialog Analisa pada subsistem dialog digambarkan dengan Data Flow Diagram (DFD), yang pada akhirnya akan mengacu dalam perancangan struktur menu dan User Interface. 3.5
Perancangan Tahapan perancangan Sistem Pendukung Keputusan untuk memilih
karyawan terbaik terdiri dari subsistem data, subsistem model, subsistem dialog. 3.5.1 Subsistem Data Tahap perancangan subsistem data merupakan hasil dari analisa data yaitu ERD, yang selanjutnya akan dibuat suatu perancangan tabel secara utuh dan lengkap dengan berbagai komponennya. 3.5.2 Subsistem Model Perancangan model merupakan hasil dari analisa model yaitu metode yang digunakan dalam pembuatan aplikasi tersebut. Pada subsistem ini akan dibuat suatu desain model system berupa Flowchart dari proses Analytic Network Process (ANP) dan Pseducode.
III-4
3.5.3 Subsistem Dialog Perancangan subsistem dialog akan menghasilkan sebuah perancangan struktur menu aplikasi dan desain User Interface pada aplikasi, yang diperoleh dari analisa subsitem dialog atau implementasi dari analisa DFD. 3.6
Implementasi Implementasi sistem merupakan hasil dari desain sistem yang telah
dirancang kemudian diimplementasikan pada sebuah program komputer. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Visual Basic. 3.7
Pengujian Tahap pengujian diperlukan untuk menjadi ukuran bahwa sistem dapat
dijalankan sesuai dengan tujuan, yang akan dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Pengujian Tebel Pengujian
tabel
merupakan
pegujian
yang
bertujuan
untuk
menunjukkan perbandingan hasil sistem dengan menggunakan metode ANP dan secara manual. b. Pengujian Black Box Pengujian black box merupakan pengujian yang bertujuan untuk menunjukkan fungsi perangkat lunak tentang cara beroperasinya, apakah masukan data dan keluaran telah berjalan sebagaimana yang diharapkan atau tidak. c. Pengujian user acceptance test Pengujian user acceptance test dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada Manager PT. KFC, sehingga secara langsung dapat diberikan penilaian terhadap sistem yang dibangun.
III-5
3.8
Kesimpulan Pengujian Kesimpulan ini merupakan kesimpulan dari suatu pembahasan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan pada masalah dan tujuan serta saran-saran yang dikemukan.
III-6
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Analisa merupakan langkah pemahaman permasalahan yang akan dipecahkan sebelum mengambil tindakan atau keputusan dalam perancangan sistem yang akan dibuat. Sedangkan tahap perancangan sistem adalah tahapan yang dilakukan setelah tahap analisis yang mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan fungsional dan mempersiapkan rancang bangun implementasi yang akan menggambarkan bagaimana sistem tersebut akan dibentuk. 4.1
Analisa Sistem Lama Dalam menjalankan operasional perusahaan, PT KFC memberikan penghargaan
terhadap karyawan dengan cara memilih karyaan terbaik setiap bulannya. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan semangat kerja karyawan, terutama dalam memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen.
Pemilihan karyawan terbaik dinilai oleh tim penilai, yaitu Restaurant Manager (Pimpinan Restoran). Karyawan terbaik dipilih berdasarkan kriteria dan subkriteria dari perusahaan. Pada tiap-tiap kriteria dan subkriteria memiliki intensitas kepentingan yang berbeda. Adapun kriteria dan subkriteria yang telah ditentukan PT KFC adalah : 1.
2.
3.
4.
a. Kriteria
: disiplin
b. Sub kriteria
: kehadiran dan loyalitas kerja
a. Kriteria
: integritas dan sikap kerja
b. Sub kriteria
: prilaku, tanggung jawab
a. Kriteria
: komunikasi dalam tim
b. Sub kriteria
: kerjasama tim, komunikasi
a. Kriteria
: hasil kerja
b. Sub kriteria
: penguasaan krja, kualitas kerja
Proses pemilihan karyawan terbaik PT KFC dilakukan dengan menggunakan analisa dan perhitungan manual, yaitu dengan menghitung rata-rata nilai kepentingan
IV-1
kriteria dan subkriteria dan dikalikan dengan persentase yang telah ditetapkan dan dijumlahkan kembali. Bagi karyawan yang mendapatkan jumlah nilai tertinggi, maka karyawan tersebut yang menjadi karyawan terbaik dan akan diberikan penghargaan berupa bonus. Proses perhitungan seperti ini dapat menyebabkan lamanya proses dan kualitas alam pengumuman penentuan karyawan terbaik. Kondisi ini dapat
disimpulkan bahwa untuk membantu memilih karyawan terbaik di PT KFC Mall SKA yang hasil akhirnya berupa keputusan, belum ada sebuah sistem yang menjadi alat bantu dalam pengambilan keputusan tersebut. 4.2
Analisa Sistem Baru Setelah melakukan analisis terhadap sistem yang lama, penulis mencoba
untuk mengembangkan sebuah sistem yang baru dengan harapan dengan adanya sistem baru ini dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan pemilihan karyawan terbaik di PT. KFC Cabang Mall SKA. Sistem akan menerima input (data masukan) kriteria-kriteria, subkriteria dan nilai karyawan (alternatif). Kemudian akan diproses dengan menerapkan perhitungan ANP dan menghasilkan output
(data keluaran) perankingan alternatif berupa bobot
penilaian calon karyawan terbaik beserta hasil keputusannya berupa daftar ranking. Membangun Sistem Pendukung Keputusan (SPK) perlu dilakukan analisa dan perancangan sehingga sistem yang dibangun sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Analisa yang dilakukan adalah analisa subsistem data, subsistem model, dan analisa subsistem dialog. 4.2.1 Analisa Subsistem Manajemen Data Sistem Pendukung Keputusan (SPK) pemilihan karywan terbaik ini dapat dirancang dari beberapa pengumpulan data sebagai berikut. 4.2.1.1 Data Pembuatan Sistem
Data yang dibutuhkan untuk pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut : 1. Data Login Data-data user yang memiliki hak akses penuh terhadap sistem. 2. Data Alternatif (karyawan)
IV-2
Menjelaskan tentang data-data karyawan, seperti id_karyawan, nama, alamat, jenis kelamin, tempat lahir, tanggal lahir, jabatan, dan nomor telpon. 3. Data Kriteria a. Disiplin b. Integritas dan Sikap Kerja c. Komunikasi Dalam Tim d. Hasil Kerja 4. Data Subkriteria a. Kehadiran b. Loyalitas c. Prilaku d. Tanggung Jawab e. Kerjasama Tim f. Komunikasi g. Penguasaan Kerja h. Kualitas Kerja 5. Data penilaian alternatif Data penilaian alternatif merupakan nama-nama karyawan yang dipilih sebagai sampel yang digunakan dalam menentukan perangkingan karyawan untuk pemilihan karyawan terbaik. Contoh data alternatif yang digunakan dalam laporan ini yaitu A, B, dan C yang di nilai secara umum dari masing-masing kriteria. 4.2.1.2 Data Nilai Kepentingan Matriks Perbandingan Berpasangan Antara Kriteria
Matriks perbandingan kriteria menggunakan skala intensitas kepentingan ANP dengan memperhatikan hubungan pengaruh atau kergantungan antar kriteria. Data nilai kepentingan perbandingan berpasangan antara kriteria yang saling berhubungan dalam pembuatan sistem pemilihan karyawan terbaik dapat dilihat pada tabel dibawah ini (PT. KFC, 2012).
IV-3
Tabel 4.1 Perbandingan Tingkat Kepentingan Kriteria Terhadap Disiplin Kriteria Integritas
Nilai kepentingan Alternatif
Sedikit lebih penting
Tabel 4.2 Perbandingan Tingkat Kepentingan Kriteria terhadap Integritas dan Sikap Kerja Kriteria Disiplin
Disiplin
Nilai kepentingan Komunikasi
Antara sedikit lebih penting dna
Dalam Tim
lebih penting
Hasil Kerja
Antara sedikit lebih penting dan lebih penting
Disiplin
Alternatif
Sama penting
Komunikasi Dalam Hasil Kerja
Antara sedikit lebih penting dan
Tim
lebih penting
Komunikasi Dalam Alternatif
Antara sedikit lebih penting dan
Tim
lebih penting
Hasil Kerja
Alternatif
Sama penting
Tabel 4.3 Perbandingan Tingkat Kepentingan Kriteria terhadap Komunikasi Dalam Tim Kriteria
Nilai kepentingan
Integritas dan Sikap Kerja
Hasil Kerja
Sama penting
Integritas dan Sikap Kerja
Alternatif
Sama penting
Hasil Kerja
Alternatif
Sedikit lebih penting alternatif
Tabel 4.4 Perbandingan Tingkat Kepentingan Kriteria terhadap Hasil Kerja Kriteria
Nilai kepentingan
Integritas dan Sikap Komunikasi Dalam Sedikit lebih penting Kerja
Tim
Integritas dan Sikap Alternatif
Sama penting
IV-4
Kerja Komunikasi
Dalam Alternatif
Antara sedikit lebih penting dan
Tim
lebih penting
4.2.1.3 Data Nilai Kepentingan Matriks Perbandingan Berpasangan Antara Subkriteria
Matriks
perbandingan
subkriteria
menggunakan
skala
intensitas
kepentingan ANP dengan memperhatikan hubungan pengaruh atau kergantungan antar subkriteria. Data nilai kepentingan perbandingan berpasangan antara subkriteria yang saling berhubungan dalam pembuatan sistem pemilihan karyawan terbaik dapat dilihat pada tabel dibawah ini (PT. KFC, 2012).
Tabel 4.5 Perbandingan Tingkat Kepentingan Kehadiran Terhadap Integriras dan Sikap Kerja Elemen Prilaku
Nilai kepentingan Tanggung Jawab
Lebih penting tanggung jawab
Untuk perbandingan selengkapnya dapt dilihat pada Lampiran A. 4.2.2 Analisa Subsistem Model Pada model aplikasi ini, komposisi masing-masing objek data dan atribut yang menggambarkan objek tersebut serta hubungan antara masing-masing objek data dan objek lainnya dapat dilihat di Entity Relationship Diagram (ERD) seperti gambar 4.1 beserta penjelasan ERD pada tabel 4.1 berikut ini.
IV-5
Gambar 4.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
IV-5
Dalam ERD diatas semua atribut tidak ditampilkan pada masing-masing entitas dengan tujuan untuk lebih memudahkan dalam melakukan analisa relasi antar entitas, adapun penjelasan detail masing-masing atribut ada pada tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.6 Keterangan Entitas pada ERD No Nama entitas 1 Login 2
3
4
5 6
7
Deskripsi Berisi data user login Berisi data karyawan
Atribut - username - password Karyawan - id_karyawan - nama_karyawan - jabatan - alamat - telp - agama - -nilai_limit Nilai Berisi data - id_nilai penilaian - id_subkriteria alternative - nilai - id_karyawan Subkriteria Beirisi data - id_subkriteria subkriteria - nama_subkriteria - id_kriteria Kriteria Berisi data kriteria - id_kriteria - nama_kriteria Matrikskriteria Berisi data - id_mtx perbandingan - baris kriteria - kolom - nilai - kriteria Unweightedmatriks Berisi data eigen- id_mtx eigen - baris unweightedmatriks - kolom dan - nilai weightedmatriks - id_subkriteria - id_kriteria
Primary key - password - id_karyawan
- id_nilai
- id_subkriteria
-id_kriteria - id_mtx
- id_mtx
Analisa model ANP menjelaskan proses-proses yang terjadi untuk mencapai tujuan akhir yaitu perangkingan. Dalam pembuatan sistem ini, contoh kasus yang diambil adalah pada PT. KFC cabang Mall SKA yaitu dalam
IV-6
pemilihan karyawan terbaik. Adapun tahap analisa tersebut dapat digambarkan ke dalam flowchart pada Bab II gambar 2.1 halaman II-7. 4.2.2.1 Mendef inisikan masalah dan menentukan kriteria dan subkriteria Langkah awal dalam metode ANP adalah mengidentifikasi tujuan dari masalah. Pada kasus ini, masalah yang akan dipecahkan dan tujuan yang ingin dicapai adalah menentukan pemilihan karyawan terbaik dari beberapa alternatif karyawan dengan menilai kriteria yang ada. Pada kasus ini terdapat 4 (empat) kriteria yaitu Disiplin, Integritas dan Sikap Kerja, Komunikasi Dalam Tim, Hasil Kerja dan Alternatif. Tiap kriteria memiliki subkriteria, dapat dilihat pada gambar 4.2. 4.2.2.2 Membuat struktur network Struktur network berfungsi untuk menentukan pengaruh atau saling ketergantungan antar kriteria maupun antar subkriteria. Dalam pemilihan karyawan terbaik terdapat 4 (empat) kriteria, yaitu : 1. Kriteria Disiplin (C1) dikelompokkan ke dalam 2 sub kategori yang meliputi kehadiran (E11) dan loyalitas (E12). 2. Kriteria Integritas dan Sikap Kerja (C2) dikelompokkan ke dalam 2 sub kategori yang meliputi prilaku (E21) dan tanggung jawab (E22). 3. Kriteria Komunikasi Dalam Tim (C3) dikelompokkan ke dalam 2 sub kategori yang meliputi kerjasama tim (E31) dan komunikasi (E32). 4. Kriteria Hasil Kerja (C4) dikelompokkan ke dalam 2 sub kategori yang meliputi penguasaan kerja (E41) dan kualitas kerja (E42). 5. Kriteria alternatif, terdiri dari Si A, Si B, dan Si C. Pada penelitian ini hanya mengambil 3 sampel alternatif pemilihan karyawan terbaik yaitu Si A, Si B, dan Si C.
IV-7
Kriteria di atas disusun menjadi network pada gambar dibawah ini.
Disiplin
Integritas dan Sikap Kerja
Kehadiran
Prilaku
Loyalitas
Tanggung Jawab
Alterbatif A B C
Komunikasi Dalam Tim
Hasil Kerja
Kerjasama tim
Penguasaan kerja
Komunikasi
Kualitas kerja
Gambar 4.2 Struktur Network Pemilihan Karyawan Terbaik Keterkaitan dalam hal ini adalah hubungan saling mempengaruhi yang dilambangkan dengan garis berarah. Misalnya dari Gambar 4.2 kriteria Disiplin dan kriteria Integritas dan Sikap Kerja terhubung sehingga antar kriteria tersebut terjadi suatu keterkaitan. Karena garis penghubung memiliki arah timbal balik yang berarti kedua kriteria saling mempengaruhi satu sama lain. 4.2.2.3 Membuat matriks perbandingan berpasangan kriteria dan Menguji Konsistensi Ratio Matriks
perbandingan
berpasangan
kriteria
ini
berfungsi
untuk
mendapatkan nilai eigen dan melihat konsistensi rasio perbandingan (CR), dimana syarat CR ≤ 0.1. Nilai perbandingan ini diperoleh dari pengambil keputusan. Dari tabel 4.1 dapat dicari nilai matriks perbandingan berpasangan kriteria terhadap disiplin yang terdapat pada tabel di bawah ini.
IV-8
Tabel 4.7 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Terhadap Disiplin C2
ALT
C2
1
3
ALT
0.33
1
Dari matriks perbandingan di atas, maka dapat dihitung nilai eigen vector, lamda maksimum (maks), indeks konsistensi (CI) dan indeks ratio (CR). Nilai eigen vector diperoleh dari baris pertama dibagi dengan jumlah nilai pada kolom pertama ditambah baris kedua yang dibagi dengan jumlah nilai kolom kedua dan seterusnya dibagi dengan jumlah kriteria yang dibandingkan terdapat pada persamaan 2.1. Jumlah pada kolom pertama :
1 + 1/3 = 1.33
Jumlah pada kolom kedua
3+1 =4
:
Eigen vector untuk baris pertama
Eigen vector untuk baris kedua
1 1.333 : 2
3 4
0.75
1/ 3 1 1.333 4 : 0.25 2
Tabel 4.8 Nilai Eigen Vector terhadap Matriks
Perbandingan Berpasangan
Kriteria Terhadap Disiplin C2
ALT
eVector
C2
1
3
0.75
ALT
0.33
1
0.25
Jumlah
1.33
4.00
1.00
Nilai maks : (1.333 x 0.750) + (4 x 0.250) = 2 Nilai maks diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.2 Indeks konsistensi atau CI diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.3
IV-9
CI
22 0 2 1
:
Rasio konsistensi atau CR diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.4 Nilai RI untuk n = adalah 0 dapat dilihat pada tabel 2.5 CR
: 0/0 = 0
Nilai konsisten karena CR ≤ 0.1. Jika nilai CR > 0.1 maka tidak konsisten atau tidak memenuhi syarat maka matriks keputusannya harus diulang hingga nilai CR konsisten atau memenuhi syarat konsisten.
Dari tabel 4.2 dapat dicari nilai matriks perbandingan berpasangan kriteria terhadap integritas dan sikap kerja yang terdapat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.9 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Terhadap Integritas dan Sikap Kerja C1
C3
C4
ALT
C1
1
2
2
1
C3
0.50
1
2
2
C4
0.50
0.50
1
1
ALT
1
0.50
1
1
Dari matriks perbandingan di atas, maka dapat dihitung nilai eigen vector, lamda maksimum, indeks konsistensi (CI) dan indeks ratio (CR). Nilai eigen vector diperoleh dari baris pertama dibagi dengan jumlah nilai pada kolom pertama ditambah baris kedua yang dibagi dengan jumlah nilai kolom kedua dan seterusnya dibagi dengan jumlah kriteria yang dibandingkan terdapat pada persamaan 2.1. Jumlah pada kolom pertama :
1 + 0.50 + 0.50 + 1 = 3.00
Jumlah pada kolom kedua
:
2 + 1 + 0.50 + 0.50 = 4.00
Jumlah pada kolom ketiga
:
2+2+1+1
= 6.00
Jumlah pada kolom keempat :
2+2+2+1
= 5.00
IV-10
2 2 2 1 3.00 4.00 6.00 5.00 : 0.34 4
Eigen vector untuk baris pertama
1 2 2 0.50 3.00 4.00 6.00 5.00 : 0.29 4
Eigen vector untuk baris kedua
1 2 2 0.50 3.00 4.00 6.00 5.00 : 0.16 4
Eigen vector untuk baris ketiga
0.50 1 1 1 3.00 4.00 6.00 5.00 : 0.21 4
Eigen vector untuk baris keempat
Tabel 4.10 Nilai Eigen Vector terhadap Matriks
Perbandingan Berpasangan
Kriteria Terhadap Integritas dan Sikap Kerja C1
C3
C4
ALT
eVector
C1
1
2
2
1
0.34
C3
0.50
1
2
2
0.29
C4
0.50
0.50
1
1
0.16
ALT
1
0.50
1
1
0.21
Jumlah
3.00
4.00
6.00
5.00
1.00
Nilai maks diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.2 Nilai maks : (3 x 0.34) + (4x 0.29) + (6 x 0.16) + (5 x 0.21) = 4.19 Indeks konsistensi atau CI diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.3 CI :
4.19 4 0.06 4 1
Rasio konsistensi atau CR diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.4 Nilai RI untuk n = 4 adalah 0.9 dapat dilihat pada tabel 2.5 CR : CI/RI = 0.06/0.9 = 0.07 Nilai konsisten karena CR ≤ 0.1. Jika nilai CR > 0.1 maka tidak konsisten atau tidak memenuhi syarat maka matriks keputusannya harus diulang hingga nilai CR konsisten atau memenuhi syarat konsisten. IV-11
Dari tabel 4.3 dapat dicari nilai matriks perbandingan berpasangan kriteria terhadap komunikasi dalam tim yang terdapat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.11 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Terhadap Komunikasi Dalam Tim C2
C4
ALT
C2
1
2
1
C4
0.50
1
0.33
ALT
1
3
1
Dari matriks perbandingan di atas, maka dapat dihitung nilai eigen vector, lamda maksimum, indeks konsistensi (CI) dan indeks ratio (CR). Nilai eigen vector diperoleh dari baris pertama dibagi dengan jumlah nilai pada kolom pertama ditambah baris kedua yang dibagi dengan jumlah nilai kolom kedua dan seterusnya dibagi dengan jumlah kriteria yang dibandingkan terdapat pada persamaan 2.1. Jumlah pada kolom pertama :
1 + 0.50 + 1 = 7.20
Jumlah pada kolom kedua Jumlah pada kolom ketiga
2+1+3 = 9.33 1 + 0.33 + 1 = 7.33
: :
Eigen vector untuk baris pertama
Eigen vector untuk baris kedua
Eigen vector untuk baris ketiga
2 1 1 2.50 6.00 2.33 : 0.39 3 1 0.33 0.50 2.50 6.00 2.33 : 0.17 3 3 1 1 2.50 6.00 2.33 : 0.44 3
IV-12
Tabel 4.12 Nilai Eigen Vector terhadap Matriks
Perbandingan Berpasangan
Kriteria Terhadap Komunikasi Dalam Tim C2
C4
ALT
eVector
C2
1
2
1
0.39
C4
0.50
1
0.33
0.17
ALT
1
3
1
0.44
Jumlah
2.50
6.00
2.33
1.00
Nilai maks diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.2 Nilai maks : (2.50 x 0.39) + (6.00 x 0.17) + (2.33 x 0.4) = 3.02 Indeks konsistensi atau CI diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.3 CI :
3.02 3 0.01 3 1
Rasio konsistensi atau CR diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.4 Nilai RI untuk n = 3 adalah 0.58 dapat dilihat pada tabel 2.5 CR : CI/RI = 0.01/0.58 = 0.02 Nilai konsisten karena CR ≤ 0.1. Jika nilai CR > 0.1 maka tidak konsisten atau tidak memenuhi syarat maka matriks keputusannya harus diulang hingga nilai CR konsisten atau memenuhi syarat konsisten.
Dari tabel 4.4 dapat dicari nilai matriks perbandingan berpasangan kriteria terhadap hasil kerja yang terdapat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.13 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Terhadap Hasil Kerja C2
C3
ALT
C2
1
3
1
C3
0.33
1
2
ALT
1
0.50
1
Dari matriks perbandingan di atas, maka dapat dihitung nilai eigen vector, lamda maksimum, indeks konsistensi (CI) dan indeks ratio (CR). Nilai eigen vector diperoleh dari baris pertama dibagi dengan jumlah nilai pada kolom pertama IV-13
ditambah baris kedua yang dibagi dengan jumlah nilai kolom kedua dan seterusnya dibagi dengan jumlah kriteria yang dibandingkan terdapat pada persamaan 2.1. Jumlah pada kolom pertama :
1 + 0.33 + 1 = 2.33
Jumlah pada kolom kedua
:
3 + 1 + 0.50 = 4.50
Jumlah pada kolom ketiga
:
1+2+1
Eigen vector untuk baris pertama
Eigen vector untuk baris kedua
Eigen vector untuk baris ketiga
= 4.00
3 1 1 2.33 4.50 4.00 : 0.44 3 1 2 0.33 2.33 4.50 4.00 : 0.29 3 0.50 1 1 2.33 4.50 4.00 : 026 3
Tabel 4.14 Nilai Eigen Vector terhadap Matriks
Perbandingan Berpasangan
Kriteria Terhadap Hasil Kerja C2
C3
ALT
eVector
C2
1
3
1
0.45
C3
0.33
1
2
0.29
ALT
1
0.50
1
0.26
Jumlah
2.33
4.50
4.00
1.00
Nilai maks diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.2 Nilai maks : (2.33 x 0.45) + (4.50 x 0.29) + (4.00 x 0.26) = 3.39 Indeks konsistensi atau CI diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.3 CI :
3.39 3 0.197 3 1
Rasio konsistensi atau CR diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.4 Nilai RI untuk n = 3 adalah 0.58 dapat dilihat pada tabel 2.5 CR : CI/RI = 0.197/0.58 = 0.003
IV-14
Nilai konsisten karena CR ≤ 0.1. Jika nilai CR > 0.1 maka tidak konsisten atau tidak memenuhi syarat maka matriks keputusannya harus diulang hingga nilai CR konsisten atau memenuhi syarat konsisten.
Dari tabel 4.5 dapat dicari nilai matriks perbandingan berpasangan kriteria terhadap alternatif yang terdapat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.15 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Terhadap Alternatif C1
C2
C3
C4
C1
1
1
1
3
C2
1
1
3
3
C3
1
0.33
1
2
C4
0.33
0.33
0.50
1
Dari matriks perbandingan di atas, maka dapat dihitung nilai eigen vector, lamda maksimum, indeks konsistensi (CI) dan indeks ratio (CR). Nilai eigen vector diperoleh dari baris pertama dibagi dengan jumlah nilai pada kolom pertama ditambah baris kedua yang dibagi dengan jumlah nilai kolom kedua dan seterusnya dibagi dengan jumlah kriteria yang dibandingkan terdapat pada persamaan 2.1. Jumlah pada kolom pertama :
1 + 1 + 1 + 0.33 = 3.33
Jumlah pada kolom kedua
:
1+1+3+3
Jumlah pada kolom ketiga
:
1 + 3 + 1 + 0.50 = 5.50
Jumlah pada kolom keempat :
Eigen vector untuk baris pertama
Eigen vector untuk baris kedua
Eigen vector untuk baris ketiga
3+3+2+1
= 2.66
= 9.00
1 1 3 1 3.33 2.66 5.50 9 : 0.29 4 1 3 3 1 3.33 2.66 5.50 9 : 0.38 4 0.33 1 2 1 3.33 2.66 5.50 9 : 0.21 4
IV-15
0.33 0.33 0.50 1 3.33 2.66 5.50 9 : 0.11 4
Eigen vector untuk baris keempat
Tabel 4.16 Nilai Eigen Vector terhadap Matriks
Perbandingan Berpasangan
Kriteria Terhadap Alternatif C1
C2
C3
C4
eVector
C1
1
1
1
3
0.29
C2
1
1
3
3
0.38
C3
1
0.33
1
2
0.21
C4
0.33
0.33
0.50
1
0.11
Jumlah
3.33
2.66
5.50
9.00
1.00
Nilai maks diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.2 Nilai maks : (3.33 x 0.29) + (2.66 x 0.38) + (5.50 x 0.21) + (9 x 0.11) = 4.12 Indeks konsistensi atau CI diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.3 CI :
4.12 4 0.04 4 1
Rasio konsistensi atau CR diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.4 Nilai RI untuk n = 4 adalah 0.58 dapat dilihat pada tabel 2.5 CR : CI/RI = 0.04/0.9 = 0.0007 Nilai konsisten karena CR ≤ 0.1. Jika nilai CR > 0.1 maka tidak konsisten atau tidak memenuhi syarat maka matriks keputusannya harus diulang hingga nilai CR konsisten atau memenuhi syarat konsisten.
Setelah eigen vector dari matriks perbandingan berpasangan ditentukan (tabel 4.8, tabel 4.10, tabel 4.12, tabel 4.14, tabel 4.16), selanjutnya nilai eigen vector tersebut disusun ke dalam matriks kriteria pada tabel 4.17. Angka 0 pada tabel 4.17 menunjukkan tidak adanya hubungan keterkaitan antar kriteria sedangkan angka yang tertera merupakan eigen vector dari matriks perbandingan kriteria.
IV-16
Tabel 4.17 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria C1
C2
C3
C4
ALT
C1
0
0.34
0
0
0.29
C2
0.75
0
0.39
0.45
0.38
C3
0
0.29
0
0.29
0.21
C4
0
0.16
0.17
0
0.11
ALT
0.25
0.21
0.44
0.26
0
4.2.2.4 Membuat matriks perbandingan berpasangan subkriteria dan Menguji Konsistensi Ratio Matriks perbandingan berpasangan subkriteria ini berfungsi untuk mendapatkan nilai eigen dan melihat konsistensi rasio perbandingan (CR), dimana syarat CR ≤ 0.1. Nilai perbandingan antar subkriterianyang saling berhubungan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Dari tabel 4.5 dapat dicari nilai matriks perbandingan berpasangan subkriteria kehadiran terhadap integritas dan sikap kerja yang terdapat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.18 Matriks Berpasangan Kehadiran Terhdap Integritas dan Sikap Kerja E21
E22
E21
1
1/5
E22
5
1
Dari matriks perbandingan di atas, maka dapat dihitung nilai eigen vector, lamda maksimum, indeks konsistensi (CI) dan indeks ratio (CR). Nilai eigen vector diperoleh dari baris pertama dibagi dengan jumlah nilai pada kolom pertama ditambah baris kedua yang dibagi dengan jumlah nilai kolom kedua dan seterusnya dibagi dengan jumlah subkriteria yang dibandingkan terdapat pada persamaan 2.1. Jumlah pada kolom pertama :
1+5 =6
Jumlah pada kolom pertama :
1/5 + 1 = 1.20 IV-17
Eigen vector untuk baris pertama
Eigen vector untuk baris pertama
0 .2 1 6.00 1.20 : 0.17 2 1 5 6.00 1.20 : 0.83 2
Tabel 4.19 Nilai Eigen Vector terhadap Matriks
Perbandingan Berpasangan
Subkriteria Kehadiran Terhdap Integritas dan Sikap Kerja E21
E22
eVector
E21
1
1/5
0.17
E22
5
1
0.83
Jumlah
6.00
1.20
1.00
maks : (6 x 0.17) +(1.20 x 0.87) = 2.02 Indeks konsistensi atau CI diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.1 CI :
2.02 2 0.02 22
Rasio konsistensi atau CR diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.2 CR :
0,02 0 0
Nilai konsisten karena CR ≤ 0.1. Jika nilai CR > 0.1 maka tidak konsisten Nilai konsisten karena CR ≤ 0.1. Jika nilai CR > 0.1 maka tidak konsisten atau tidak memenuhi syarat maka matriks keputusannya harus diulang hingga nilai CR konsisten atau memenuhi syarat konsisten. Untuk matriks perbandingan subkriteria selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B. 4.2.2.5 Menentukan nilai alternatif terhadap kriteria dan subkriteria Setelah memperoleh nilai yang konsisten pada kriteria dan subkriteria selanjutnya menentukan nilai perbandingan antar alternatif untuk setiap subkriteria. Sesuai prosedur pemilihan karyawan terbaik, maka setiap karyawan diberikan penilaian terhadap kriteria-kriteria yang ada. Langkah-langkah IV-18
penyelesaian alternatif sama dengan langkah penyelesaian pada kriteria dan subkriteria. Tabel 4.20 keterangan penilaian karyawan (PT.KFC, 2012).
Nilai 0-50 51-69 70-84 85-100
Keterangan Tidak Baik Cukup Baik Sangat baik
Dari nilai range yang telah ditentukan, data range tersebut dibuat ke dalam skala kepentingan saaty, dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4.21 Range perbandingan alternatif Range
Nilai Kepentingan
Sangat baik – sangat baik
1
Sangat baik – baik
3
Sangat baik – cukup
5
Sangat baik – tidak baik
7
Baik – cukup
2
Baik – tidak baik
4
Cukup – tidak baik
2
Berikut adalah contoh kasus penilaian pemilihan karyawan terbaik menggunakan metode ANP. Tabel 4.22 Nilai Disiplin Alternatif A Disiplin Kehadiran Loyalitas
Jumlah nilai 80 85
Predikat Baik Sangat baik
Tabel 4.23 Nilai Disiplin Alternatif B Disiplin Kehadiran Loyalitas
Jumlah nilai 79 69
Predikat Baik Cukup
IV-19
Tabel 4.24 Nilai Disiplin Alternatif C Disiplin Kehadiran Loyalitas
Jumlah nilai 83 84
Predikat Baik Baik
Tabel 4.25 Nilai Integritas dan Sikap Kerja Alternatif A Integritas dan Sikap Kerja Prilaku Tanggung Jawab
Jumlah nilai 85 85
Predikat Sangat baik Sangat baik
Tabel 4.26 Nilai Integritas dan Sikap Kerja Alternatif B Integritas dan Sikap Kerja Prilaku Tanggung Jawab
Jumlah nilai 84 84
Predikat Sangat baik Sangat baik
Tabel 4.27 Nilai Integritas dan Sikap Kerja Alternatif C Integritas dan Sikap Kerja Prilaku Tanggung Jawab
Jumlah nilai 79 83
Predikat Baik Baik
Tabel 4.28 Nilai Komunikasi Dalam Tim Alternatif A Komunikasi Dalam Tim Kerjasama Komunikasi
Jumlah nilai 90 84
Predikat Sangat baik Baik
Tabel 4.29 Nilai Komunikasi Dalam Tim Alternatif B Komunikasi Dalam Tim Kerjasama Komunikasi
Jumlah nilai 88 84
Predikat Sangat baik Baik
Tabel 4.30 Nilai Komunikasi Dalam Tim Alternatif C Komunikasi Dalam Tim Kerjasama Komunikasi
Jumlah nilai 90 85
Predikat Sangat baik Sangat baik
IV-20
Tabel 4.31 Nilai Hasil Kerja Alternatif A Hasil Kerja Penguasaan Kerja Kualitas Kerja
Jumlah nilai 82 83
Predikat Baik Baik
Tabel 4.32 Nilai Hasil Kerja Alternatif B Hasil Kerja Penguasaan Kerja Kualitas Kerja
Jumlah nilai 83 84
Predikat Baik Baik
Tabel 4.33 Nilai Hasil Kerja Alternatif C Hasil Kerja Penguasaan Kerja Kualitas Kerja
Jumlah nilai 84 85
Predikat Baik Sangat baik
Dari tabel diatas, nilai alternatif tersebut dibuat ke dalam tabel matrik berpasangan. Berikut ini tabel perbandingan matrik berpasangan alternatif terhadap subkriteria. Disiplin Tabel 4.34 Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Untuk Subkriteria Kehadiran A
B
C
eVector
A
1
1
1
0.33
B
1
1
1
0.33
C
1
1
1
0.33
Jumlah
3.00
3.00
3.00
1.00
IV-21
Tabel 4.35 Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Untuk Subkriteria Loyalitas A
B
C
eVector
A
1
5
3
0.65
B
0.2
1
0.5
0.12
C
0.33
2
1
0.23
Jumlah
1.53
8.00
4.50
1.00
Integritas dan Sikap Kerja Tabel 4.36 Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Untuk Subkriteria Prilaku A
B
C
eVector
A
1
3
3
0.60
B
0.33
1
1
0.20
C
0.33
1
1
0.20
Jumlah
1.66
5.00
5.00
1.00
Tabel 4.37 Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Untuk Subkriteria Tanggung Jawab A
B
C
eVector
A
1
3
3
0.60
B
0.33
1
1
0.20
C
0.33
1
1
0.20
Jumlah
1.66
5.00
5.00
1.00
IV-22
Komunikasi Dalam Tim Tabel 4.38 Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Untuk Subkriteria Kerjasama Tim A
B
C
eVector
A
1
1
1
0.33
B
1
1
1
0.33
C
1
1
1
0.33
Jumlah
3.00
3.00
3.00
1.00
Tabel 4.39 Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Untuk Subkriteria Komunikasi A
B
C
eVector
A
1
1
0.33
0.20
B
1
1
0.33
0.20
C
3
3
1
0.60
Jumlah
5.00
5.00
1.66
1.00
Hasil Kerja Tabel 4.40 Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Untuk Subkriteria Penguasaan Kerja A
B
C
eVector
A
1
1
1
0.33
B
1
1
1
0.33
C
1
1
1
0.33
Jumlah
3.00
3.00
3.00
1.00
IV-23
Tabel 4.41 Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Untuk Subkriteria Kualitas Kerja A
B
C
eVector
A
1
1
0.33
0.20
B
1
1
0.33
0.20
C
3
3
1
0.60
Jumlah
5.00
5.00
1.66
1.00
Untuk penjelasan perhitungan perbandingan alternatif selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.
4.2.2.6 Membuat unweight supermatriks Setelah perhitungan bobot antar subkriteria dan antar kriteria, tahap selanjutnya adalah meletakkan bobot masing-masing subkriteria ke dalam sebuah supermatriks yang dinamakan unweighted supermatriks. Peletakannya adalah terurut horizontal dari kiri ke kanan menurut kode subkriteria yaitu E11, E12, E21, E22, E31, E32, E41, E42, A, B, C serta vertikal dari atas ke bawah menurut kode subkriteria yaitu E11, E12, E21, E22, E31, E32, E41, E42, A, B, C. Hasil perhitungan unweighted supermatriks dapat dilihat pada tabel 4.36. 4.2.2.7 Membuat weight supermatriks Setelah
unweigted
supermatriks
diperoleh,
menghitung
weight
supermatriks dengan cara perkalian tabel 4.36 unweight supermatriks dan tabel 4.11 kriteria matriks. Hasil perhitungan weighted supermatriks dapat dilihat pada tabel 4.37. 4.2.2.8 Membuat limit supermatriks Pada tahap ini weigted supermatriks dipangkatkan dengan terus menerus hingga akan menghasilkan suatu matriks yang nilai baris satu dengan yang lainnya mempunyai nilai yang sama. Nilai limit inilah yang nantinya digunakan sebagai hasil akhir berupa perangkingan. Hasil perhitungan limit supermatriks dapat dilihat pada tabel 4.38.
IV-24
Supermatriks ini terbentuk dari semua vektor prioritas yang diperoleh dari matriks perbandingan berpasangan antar subkriteria dan matriks perbandingan alternatif. Nilai 0 artinya tidak ada keterkaitan antar kedua subkriteria tersebut. Tabel 4.42 Unweighted Supermatriks C1
C1
C2
C3
C4
ALT
C2
C3
C4
ALT
E11
E12
E21
E22
E31
E32
E41
E42
A
B
C
E11
0
0
0.17
0.83
0
0
0
0
0.33
0.33
0.33
E12
0
0
0.75
0.25
0
0
0
0
0.65
0.12
0.23
E21
0.75
0.25
0
0
0.75
0.25
0.75
0.25
0.60
0.20
0.20
E22
0.75
0.25
0
0
0.75
0.25
0.75
0.25
0.60
0.20
0.20
E31
0
0
0.17
0.83
0
0
0.75
0.25
0.33
0.33
0.33
E32
0
0
0.75
0.25
0
0
0.50
0.50
0.20
0.20
0.60
E41
0
0
0.75
0.25
0.67
0.33
0
0
0.33
0.33
0.33
E42
0
0
0.17
0.83
0.67
0.33
0
0
0.20
0.20
0.60
A
0.33
0.65
0.60
0.60
0.33
0.20
0.33
0.20
0
0
0
B
0.33
0.12
0.20
0.20
0.33
0.20
0.33
0.20
0
0
0
C
0.33
0.23
0.20
0.20
0.33
0.60
0.33
0.60
0
0
0
IV-25
Supermatriks ini terbentuk dari tiap blok vector prioritas dibobot berdasarkan matriks perbandingan berpasangan antar cluster. Weighted supermatriks diperoleh dengan cara perkalian dengan matriks perbandingan berpasangan cluster pada tabel 4.18. Tabel 4.43 Weighted Supermatriks C1
C1
C2
C3
C4
ALT
C2
C3
C4
ALT
E11
E12
E21
E22
E31
E32
E41
E42
A
B
C
E11
0
0
0.06
0.28
0
0
0
0
0.10
0.10
0.10
E12
0
0
0.26
0.09
0
0
0
0
0.19
0.03
0.07
E21
0.38
0.13
0
0
0.29
0.10
0.34
0.11
0.23
0.08
0.08
E22
0.38
0.13
0
0
0.29
0.10
0.34
0.11
0.23
0.08
0.08
E31
0
0
0.05
0.24
0
0
0.22
0.07
0.07
0.07
0.07
E32
0
0
0.22
0.07
0
0
0.15
0.15
0.04
0.04
0.13
E41
0
0
0.12
0.04
0.11
0.06
0
0
0.04
0.04
0.04
E42
0
0
0.02
0.13
0.11
0.06
0
0
0.02
0.02
0.06
A
0.17
0.33
0.13
0.13
0.15
0.09
0.09
0.05
0
0
0
B
0.17
0.06
0.04
0.04
0.15
0.09
0.09
0.05
0
0
0
C
0.17
0.12
0.04
0.04
0.15
0.09
0.09
0.05
0
0
0
IV-26
4.2.2.9
Perangkingan Supermatriks ini diperoleh dengan membangkitkan weighted supermatriks dengan cara mengalikan weight supermatriks
secara terus menerus sampai nilai pada satu baris bernilai sama. Limit supermatriks ini juga merupakan hasil akhir untuk melakukan perangkingan. Tabel 4.44 Limit Supermatriks
IV-27
4.2.3 Analisa Subsistem Dialog Menganalisa struktur menu dan tampilan menu (user interface) yang user friendly. Analisa ini akan berpengaruh untuk perancangan struktur dan tampilan menu berikutnya sehingga dalam menganalisa subsistem dialog haruslah benarbenar sesuai dengan keinginan user yang mudah memahami dan mengaplikasikan sistem. 4.2.3.1 Analisa Fungsional Sistem Analisa fungsional system terdiri dari diagram konteks dan Data Flow Diagram (DFD). DFD adalah alat pembuatan model yang memeberikan penekanan hanya pada fungsi system. DFD terdiri dari beberapa level. Diagram
konteks
adalah
sebuah
diagram
sederhana
yang
menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan, dan keluaran dari sistem. Diagram
konteks
direpresentasikan
dengan
lingkaran
yang
mengawali
keseluruhan sistem. Diagram konteks merupakan Data Flow Diagram (DFD) Level 0 yang menggambarkan garis besar operasional sistem.
Gambar 4.3 Context Diagram
IV-28
Entitas luar yang berinteraksi dengan sistem adalah : 1.
Admin, memiliki peran antara lain:
Tabel 4.45 Aliran data Context Diagram
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 10 21 22 23 24 25
Nama Dt_login Dt_tambah_login Dt_ubah_login Dt_hapus_login Dt_karyawan Dt_kriteria Dt_subkriteria Dt_penilaian_alternatif Dt_perbandingan_kriteria Dt_perbandingan_subkriteria Info_login
Deskripsi Data user yang bisa melakukan login Data user melakukan tambah login Data user melakukan ubah login Data user menghapus login Data lengkap karyawan Data kriteria Data sub kriteria Data penilaian alternatif Data perbandingan antar kriteria Data perbandingan antar subkriteria Merupakan info yang berisi tentang data pengguna Info_tambah_login Merupakan info tambah login Info_ubah_login Merupakan info ubah login Info_hapus_login Merupakan info hapus login Info_karyawan Merupakan info yang berisi tentang data karyawan Info_penilaian_alternatif Merupakan info yang berisi tentang penilaian alternatif Info_kriteria Merupakan info kriteria Info_subkriteria Merupakan info subkriteria Info_perbandingan_kriteria Merupakan info pernbandingan kriteria Info_perbandingan_subkriteria Merupakan info perbandingan subkriteria Info_perbandingan_alternatif Merupakan info perbandingan alternatif Info_unweightedmatriks Merupakan info unweighted supermatriks Info_weightedmatriks Merupakan info weighted supermatriks Info_limitsupermatriks Merupakan info limit supermatriks Info_laporan_perangkingan Merupakan info laporan perangkingan karyawan terbaik Diagram Alir Data merupakan penjabaran dari Diagram Konteks secara
terperinci. Secara umum, Diagram Alir Data menjelaskan bagaimana fungsifungsi didalam sistem secara logika akan bekerja.
IV-29
Gambar 4.4 DFD level 1
Gambar diatas merupakan DFD level 1 dari diagram konteks diatas yang dipecah menjadi 5 (lima) proses dan beberapa aliran data. Untuk keterangan masingmasing dapat dilihat kamus data pada tabel berikut ini.
IV-30
Tabel 4.46 Keterangan proses DFD level 1
No Nama 1 Login 2
Pengguna
3
Master Data
4
Proses ANP
5
Laporan
Deskripsi Merupakan Proses login untuk masuk ke sistem. Merupakan Proses pengelolaan data penguna yang merupakan hak akses dari pengguna sistem. Merupakan proses untuk melakukan input data karyawan , kriteria, subkriteria dan penilaian alternatif. Merupaka proses untuk melakukan penilaian dalam menentukan pemilihan karyawan terbaik Proses pengelolaan laporan perangkingan karyawan terbaik
Tabel 4.47 Aliran data DFD Level 1
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama Dt_login Dt_tambah_login Dt_ubah_login Dt_hapus_login Dt_karyawan Dt_penilaian_alternatif Dt_kriteria Dt_subkriteria Dt_perbandingan_kriteria Dt_perbandingan_subkriteria Info_login
Deskripsi Data user yang bisa melakukan login Data tambah login Data ubah login Data hapus login Data lengkap karyawan Input data penilaian alternatif Data kriteria Data subcriteria Data perbandingan antar kriteria Data perbandingan antar subkriteria Merupakan info yang berisi tentang data pengguna Info_tambah_login Merupakan info yang berisi tentang tambah login Info_ubah_login Merupakan info yang berisi tentang ubah login Info_hapus_login Merupakan info yang berisi tentang hapus login Info_karyawan Merupakan info yang berisi tentang data karyawan Info_penilaian_alternatif Merupakan info yang berisi tentang penilaian alternatif Info_kriteria Merupakan info kriteria Info_subkriteria Merupakan info subkriteria Info_perbandingan_kriteria Merupakan info pernbandingan kriteria Info_perbandingan_subkriteria Merupakan info perbandingan subkriteria Info_perbandingan_alternatif Merupakan info perbandingan alternatif IV-31
22 23 24 25 26
Info_unweightedmatriks Info_weightedmatriks Info_limitsupermatriks Info_nilai_limit Info_lapperangkingan
Merupakan info unweighted supermatriks Merupakan info weighted supermatriks Merupakan info limit supermatriks Merupakan info nilai limit karyawan Merupakan info laporan perangkingan karyawan terbaik
Untuk DFD selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran D. 4.3
Perancangan Sistem Sistem yang akan dirancang haruslah sesuai dengan analisa kebutuhan
sistem. Perancangan sistem meliputi perancangan subsistem data, subsistem model, dan subsistem dialog. 4.3.1 Perancangan Subsistem Data Tahap perancangan subsistem data merupakan hasil dari analisa data yakni ERD, selanjutnya akan dibuat suatu perancangan tabel secara utuh dan lengkap dengan berbagai komponennya. 4.3.1.2 Perancangan Tabel Deskripsi tabel yang dirancang pada basis data berdasarkan ERD yang telah dibuat diatas adalah sebagai berikut : 1. Tabel login Nama
: Login
Deskripsi isi : Berisi data login Primary key : Password Tabel 4.48 Data login Nama Field
Type dan Length varchar (30) Varchar (30)
Username Password
Deskripsi
Null
Default
Nama pengguna Password
Not Null Not Null
-
2. Tabel karyawan Nama
: Karyawan
Deskripsi isi : Berisi data karyawan Primary key : Id_karyawan IV-32
Tabel 4.49 Data Karyawan Nama Field Id_karyawan
Type dan Length varchar (5)
Nama_karyawan Jabatan
varchar(255) Varchar (100)
Agama Alamat Telp Nilai_limit
Varchar(50) Varchar(255) Varchar(15) Float
3.
Deskripsi
Null
Default
Identifier karyawan Nama karyawan Jabatan karyawan
Not Null
-
Not Null Not Null
-
Agama karyawan Alamat karyawan No telpon Nilai limit
Not Null Not Null Not Null Not Null
-
Deskripsi
Null
Default
Identifier nilai altenatif Identifier subkriteria Nilai alternatif Identifier karyawan
Not Null
-
Tabel nilai
Nama
: Nilai
Deskripsi isi : Berisi data penilaian vendor Primary key : Id_nilai Tabel 4.50 Data Nilai Nama Field Id_nilai
Type dan Length Int(5)
Id_subkriteria
varchar(5)
Nilai Id_karyawan
Int(5) Varchar (5)
Not Null Not Null Not Null
-
4. Tabel kriteria Nama
: Kriteria
Deskripsi isi : Berisi data kriteria Primary key : Id_kriteria
IV-33
Tabel 4.51 Data Kriteria Nama Field Id_kriteria
Type dan Length Varchar (5)
Nama_kriteria
Varchar (100)
Deskripsi
Null
Default
Identifier kiteria Nama kriteria
Not Null
-
Not Null
-
5. Tabel subkriteria Nama
: Subkriteria
Deskripsi isi : Berisi data subkriteria Primary key : Id_subkriteria Tabel 4.52 Data subkriteria Nama Field Id_subkriteria
Type dan Length Varchar (5)
Nama_subkriteria Varchar (100) Id_kriteria
Varchar(5)
Deskripsi
Null
Default
Identifier kriteria Nama sub kriteria Identifier kriteria
Not Null
-
Not Null
-
Not Null
-
6. Tabel perbandingan matriks Nama
: Perbandingan matriks
Deskripsi isi : Berisi data perbandingan kriteria Primary key : Id_mtx Tabel 4.53 Perbandingan matriks Nama Field Id_mtx
Baris
Type dan Length Int (5)
Nilai
Varchar (10) Varchar (10) Float
Kriteria
varchar(5)
Kolom
Deskripsi
Null
Default
Identifier perbandingan kriteria Baris
Not Null
-
Not Null
-
Kolom
Not Null
-
Nilai perbandingan Identifier kriteria
Not Null
-
Not Null
-
IV-34
7. Tabel perbandingan unweightedmatriks Nama
: Unweightedmatriks
Deskripsi isi : Berisi data nilai eigen-eigen vendor Primary key : Id_mtx Tabel 4.54 Proses unweightedmatriks Nama Field Id_mtx
Baris
Type dan Length Int (5)
Nilai
Varchar (10) Varchar (10) Float
Id_kriteria
varchar(5)
Id_subkriteria
Varchar(5)
Kolom
Deskripsi
Null
Default
Identifier perbandingan cluster Baris
Not Null
-
Not Null
-
Kolom
Not Null
-
Nilai perbandingan Identifier kriteria Identifier subkriteria
Not Null
-
Not Null
-
Not Null
-
4.3.2 Perancangan Subsistem Model Pada perancangan subsistem model ini terdiri dari perancangan dalam bentuk flowchart sistem. Flowchart sistem mendeskripsikan proses aliran sistem yang terjadi dimulai dari awal menggunakan sistem hingga selesai. Pada gambar dibawah dapat dilihat flowchart sistem yang dibangun.
IV-35
FLOWCHART SISTEM ADMIN
SISTEM
Start
Username & Password
Cek login
Tidak
Login valid
Ya
Data karyawan Data kriteria Data subkriteria Data nIlai alternatif
Karyawan Kriteria Subkriteria Nilai alternatif
Data perbandingan kriteria Data perbandingan subkriteria Perbandingan matriks
Unweighted supermatriks
ANP Karyawan
Laporan
Laporan
End
Gambar 4.5 Flowchart Sistem
IV-36
4.3.3 Perancangan Subsistem Dialog Merancang subsistem dialog berupa tampilan menu sistem yang user friendly sehingga user paham dalam menggunakan atau memilih menu-menu pilihan yang terdapat pada sistem. 4.3.3.1 Struktur Menu Berikut ini merupakan gambar struktur menu SPK pemilihan karyawan terbaik.
Gambar 4.6 Struktur Menu Otoritas Admin
IV-37
4.3.3.2 Perancangan Antar Muka Sistem Perancangan antar muka sistem bertujuan untuk menggambarkan sistem yang akan dibangun. Menu utama dari aplikasi ini berisi menu home, vendor, kriteria, Proses ANP, dan logout.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILILIHAN KARYAWAN TERBAIK
Home
Pengguna
Master Data
ANP
Laporan
Logout
Gambar 4.8 Tampilan Utama SPK Pemilihan Karyawan Terbaik Rancangan antar muka selanjutnya dapat dilihat pada lampiran E.
IV-38
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1
Implementasi Sistem Implementasi merupakan tahap sistem siap dioperasikan pada keadaan
yang sebenarnya, sehingga akan diketahui apakah sistem yang dibuat benar-benar dapat menghasilkan tujuan yang ingin dicapai. 5.1.1 Batasan Implementasi Batasan implementasi dari Tugas Akhir ini adalah Sistem Pendukung Keputusan ini mengelola data karyawan yang akan diolah dengan menggunakan metode ANP serta dapat memberikan laporan dalam bentuk urutan data karyawan terbaik. 5.1.2 Lingkungan Implementasi Pada prinsipnya setiap desain sistem yang telah dirancang memerlukan sarana pendukung yaitu berupa peralatan-peralatan yang sangat berperan dalam menunjang penerapan sistem yang didesain terhadap pengolahan data. Komponen-komponen yang dibutuhkan antara lain hardware, yaitu kebutuhan perangkat keras komputer dalam pengolahan data. Kemudian software, yaitu kebutuhan akan perangkat lunak berupa sistem untuk mengoperasikan sistem yang telah didesain. Berikut adalah spesifikasi lingkungan implementasi perangkat keras dan perangkat lunak: a. Perangkat Keras
b.
1. Processor
: AMD Athlon(tm) II X2 240 Processor
2. RAM
: 2 GB
3. Harddisk
: 250 GB
Perangkat Lunak 4. Sistem Operasi
: Microsoft Windows 7 Ultimate
5. Bahasa Pemrograman
: Microsoft Visual Basic. Net 2008
6. DBMS
: Microsoft Office Acces 2007
7. Report Engine
: Seagate Crystal Report Professional 10.0
5.1.3 Analisis Hasil Pada sistem terdapat menu utama yang berisi tentang aplikasi sistem pendukung keputusan penentuan karyawan terbaik. Untuk penggunaan metode penentuan karyawan terbaik itu sendiri terletak pada menu utama pengguna. 5.1.4 Implementasi Model Persoalan Model persoalan untuk penentuan calon karyawan terbaik pada sistem ini akan menghasilkan ranking atau peringkat berdasarkan perhitungan ANP. Jika ingin mendapatkan keputusan berupa peringkat karyawan untuk penentuan calon karyawan terbaik, maka langkah-langkah keterangan di bawah merupakan langkah-langkah penentuan yang akan dilakukan oleh manager atau admin dalam input data. Tampilan yang akan muncul pertama kali ketika menjalankan aplikasi ini adalah form login seperti pada Gambar 5.1.
Gambar 5.1 Menu Login
Manager atau admin dapat login dengan mengisi username dan password yang tepat dan sesuai dengan jenis pengguna yang sudah tersimpan di database. Apabila data yang dimasukan benar maka pengguna akan dihadapkan kemenu utama seperti pada Gambar 5.2. Menu utama terdiri dari pengguna, master data, proses ANP, laporan, dan log out.
V-2
Gambar 5.2 Menu Utama Jika menu Proses ANP dipilih, maka akan muncul form menu matriks perbandingan berpasangan seperti pada Gambar 5.3. Matriks perbandingan berpasangan merupakan langkah pada proses perangkingan calon karyawan terbaik yang memiliki beberapa menu di dalamnya yaitu matriks kriteria, unweighted
matriks
subkriteria,
unweighted
matriks
alternatif,
weight
supermatriks, dan limited supermatriks.
V-3
Gambar 5.3 Menu Pilihan Perhitungan Jika matriks kriteria yg dipilih maka akan muncul matriks perbandingan berpasangan kriteria, terdiri dari beberapa data kriteria yang menghasilkan nilai Egen Vector dan nilai konsistensi dalam penentuan karyawan terbaik yang terlihat pada Gambar 5.4.
Gambar 5.4 Menu Proses Perbandingan Matriks Kriteria V-4
Setelah menentukan nilai perbandingan berpasangan kriteri, maka tahapan selanjutnya menetukan nilai perbandingan subkriteria. Jika memilih menu unweighted matriks subkriteria maka akan muncul matriks perbandingan berpasangan subkriteria, terdiri dari beberapa data subkriteria yang menghasilkan nilai Egen Vector dan nilai konsistensi dalam penentuan karyawan terbaik yang terlihat pada Gambar 5.5.
Gambar 5.5 Menu Perbandingan Matriks Subkriteria Setelah menentukan nilai perbandingan berpasangan subkriteri, maka tahapan selanjutnya menetukan nilai perbandingan alternatif. Jika memilih menu unweighted matriks alternatif maka akan muncul matriks perbandingan berpasangan
alternatif, terdiri dari beberapa data nilai calon karyawan yang
menghasilkan nilai Egen Vector dan nilai konsistensi dalam penentuan karyawan terbaik yang terlihat pada Gambar 5.6.
V-5
Gambar 5.6 Menu Perbandingan Matriks Alternatif Setelah menentukan nilai perbandingan alternatif, maka tahapan selanjutnya menetukan nilai bobot masing-masing kriteria, subkriteria, dan alternatif ke dalam sebuah terurut horizontal dan vertikal dari kiri ke kanan menurut kode subkriteria. Hasil perhitungan dapat dilihat pada unweight supermatikas pada Gambar 5.7. Setelah unweighted supermatriks diperoleh maka perhitungan weighted supermatriks juga dapat dilihat pada Gambar 5.7.
V-6
Gambar 5.7 Menu Weighted Supermatriks Supermatriks
ini
diperoleh
dengan
membangkitkan
weighted
supermatriks dengan cara mengalikan weight supermatriks secara terus menerus sampai nilai pada satu baris bernilai sama. Limit supermatriks ini juga merupakan hasil akhir untuk melakukan perangkingan.
V-7
Proses selanjutnya yang merupakan proses terakhir dalam penentuan ranking calon karyawan terbaik yaitu pada proses limited supermatriks yang diperoleh dengan membangkitkan weighted supermatriks dengan cara mengalikan weight supermatriks secara terus menerus sampai nilai pada satu baris bernilai sama terdapat pada Gambar 5.8
Gambar 5.8 Menu Limited Supermatriks Implementasi selanjutnya dapat dilihat pada lampiran F. 5.2
Pengujian Sistem Setelah tahap implementasi dilakukan maka dilanjutkan dengan
melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat. Tahap pengujian diperlukan untuk mengetahui apakah sistem telah siap untuk digunakan oleh pengguna. 5.2.1
Pengujian Sistem Menggunakan Tabel Tabel pengujian dilakukan untuk mengetahui tentang hasil pengujian
yang diperoleh tanpa menggunakan metode dan hasil menggunakan metode ANP. Apakah sama, berbeda atau mendekati hasilnya, dapat dilihat pada tabel 5.1 dan 5.2.
V-8
Tabel 5.1 Pengujian Manual
Pengujian IV
Pengujian III
Pengujian II
Pengujian I
Nama Karyawan A B C D E F G H I J A B C D E F G H I J A B C D E F G H I J A B C D E F G H I J
Disiplin
Integritas dan Sikap Kerja
Komunikasi Dalam Tim
Hasil Kerja
E11
E12
E21
E22
E31
E32
E41
80 79 83 80 86 87 90 90 88 89 87 88 89 87 88 90 90 88 87 86 90 86 85 83 84 87 88 89 83 86 79 80 90 87 86 87 85 80 87 84
85 69 84 80 86 86 87 79 87 88 88 87 89 84 85 86 87 85 86 87 89 87 84 85 83 86 88 89 89 78 87 89 89 90 83 83 84 85 89 90
85 84 79 80 87 85 86 78 88 87 89 90 87 90 89 87 89 89 86 86 88 88 87 86 89 90 86 87 85 88 89 90 86 85 85 82 84 84 82 90
85 84 83 80 85 84 85 85 87 88 84 83 85 87 88 84 89 90 87 86 86 85 87 86 87 89 88 89 87 89 88 89 90 87 86 83 82 84 90 79
90 88 90 80 86 85 89 86 89 89 89 87 88 89 86 86 88 87 87 89 90 89 86 85 87 87 86 84 89 88 87 86 84 85 89 88 87 85 82 84
84 84 85 80 83 81 85 87 89 87 83 84 85 87 86 87 89 90 87 85 87 86 84 85 89 88 87 85 82 84 89 85 84 80 88 89 87 85 81 82
82 83 84 80 84 80 84 88 90 86 80 80 82 83 84 84 85 79 79 83 85 84 80 79 78 82 81 80 84 85 85 69 84 80 86 86 87 79 87 88
E4 2 83 84 85 80 83 79 83 79 90 90 80 80 87 84 84 80 79 78 79 80 87 84 83 84 85 83 82 80 81 80 89 90 87 90 89 87 89 89 86 86
Manual
Peringkat
84.3 81.9 84.1 80.0 85.0 83.4 86.1 84.0 88.5 88.0 85.0 84.9 86.5 86.4 86.3 85.5 87.0 85.8 84.8 85.3 87.8 86.1 84.5 84.1 85.3 86.5 85.8 85.4 85.0 84.8 86,6 84,8 86,8 85,5 86,5 85,6 85,6 83,9 85,5 85,4
5 9 6 10 4 8 3 7 1 2 8 9 2 3 4 6 1 5 10 7 1 3 8 9 6 2 4 5 10 7 2 9 1 6 3 4 5 10 7 8
V-9
Pengujian V
Nama Karyawan A B C D E F G H I J
Disiplin
Integritas dan Sikap Kerja
Komunikasi Dalam Tim
Hasil Kerja
E11
E12
E21
E22
E31
E32
E41
83 84 85 87 81 81 80 90 87 83
79 78 79 90 81 80 83 89 85 84
79 89 87 85 83 87 87 80 80 90
78 80 82 82 83 84 85 90 89 80
89 88 87 85 86 85 89 90 85 81
84 85 89 87 90 89 87 86 84 84
89 87 84 85 83 86 88 89 89 78
E4 2 87 89 89 90 83 83 84 85 89 90
Manual
Peringkat
83,5 85,0 85,3 86,4 83,8 84,4 85,4 87,4 86,0 83,8
10 6 5 2 9 7 4 1 3 8
Pengujian manual pada tabel diatas merupakan dari penilaian pada setiap karyawan. Keterangan penilaian dapat dilihat pada tabel 4.21 halaman IV-19. Tabel 5.2 Pengujian Menggunakan Metode ANP
Pengujian II
Pengujian I
Nama Karyawan A B C D E F G H I J A B C D E F G H I J
Disiplin E11 80 79 83 80 86 87 90 90 88 89 87 88 89 87 88 90 90 88 87 86
E12 85 69 84 80 86 86 87 79 87 88 88 87 89 84 85 86 87 85 86 87
Integritas dan Sikap Kerja E21 E22 85 85 84 84 79 83 80 80 87 85 85 84 86 85 78 85 88 87 87 88 89 84 90 83 87 85 90 87 89 88 87 84 89 89 89 90 86 87 86 86
Komunikasi Dalam Tim
Hasil Kerja
E31 90 88 90 80 86 85 89 86 89 89 89 87 88 89 86 86 88 87 87 89
E41 82 83 84 80 84 80 84 88 90 86 80 80 82 83 84 84 85 79 79 83
E32 84 84 85 80 83 81 85 87 89 87 83 84 85 87 86 87 89 90 87 85
E42 83 84 85 80 83 79 83 79 90 90 80 80 85 83 84 80 79 78 79 80
ANP
Peringka t
0,0076 0,0050 0,0081 0,0038 0,0079 0,0072 0,0097 0,0093 0,0113 0,0113 0,0063 0,0063 0,0093 0,0076 0,0082 0,0078 0,0093 0,0082 0,0082 0,0082
7 9 5 10 6 8 3 4 2 1 9 10 1 8 6 7 2 5 4 3
V-10
Pengujian V
Pengujian IV
Pengujian III
Nama Karyawan A B C D E F G H I J A B C D E F G H I J A B C D E F G H I J
Disiplin E11 90 86 85 83 84 87 88 89 83 86 79 80 90 87 86 87 85 80 87 84 83 84 85 87 81 81 80 90 87 83
E12 89 87 84 85 83 86 88 89 89 78 87 89 89 90 83 83 84 85 89 90 79 78 79 90 81 80 83 89 85 84
Integritas dan Sikap Kerja E21 E22 88 86 88 85 87 87 86 86 89 87 90 89 86 88 87 89 85 87 88 89 89 88 90 89 86 90 85 87 85 86 82 83 84 82 84 84 82 90 90 79 79 78 89 80 87 82 85 82 83 83 87 84 87 85 80 90 80 89 90 80
Komunikasi Dalam Tim
Hasil Kerja
E31 90 89 86 85 87 87 86 84 89 88 87 86 84 85 89 88 87 85 82 84 89 88 87 85 86 85 89 90 85 81
E41 85 84 80 79 78 82 81 80 84 85 85 69 84 80 86 86 87 79 87 88 89 87 84 85 83 86 88 89 89 78
E32 87 86 84 85 89 88 87 85 82 84 89 85 84 80 88 89 87 85 81 82 84 85 89 87 90 89 87 86 84 84
E42 87 84 83 84 85 83 82 80 81 80 89 90 87 90 89 87 89 89 86 86 87 89 89 90 83 83 84 85 89 90
ANP
Peringka t
0,0105 0,0086 0,0063 0,0079 0,0082 0.0086 0,0086 0,0072 0,0063 0,0072 0,0096 0,0088 0,0071 0,0080 0,0096 0,0087 0,0087 0,0081 0,0064 0,0056 0,0062 0,0083 0,0087 0,0102 0,0067 0,0077 0,0092 0,0104 0,0088 0,0054
1 2 3 6 5 4 3 7 10 8 2 3 8 7 1 4 5 6 9 10 9 6 5 2 8 7 3 1 4 10
Pengujian menggunakan metode ANP pada tabel diatas merupakan hasil limit dari penilaian pada setiap karyawan dengan menggunakan metode ANP.
V-11
Perbandingan manual dengan menggunakan ANP dapat dilihat pada tabel diatas, dimana ada terdapat perbedaan peringkat atau perangkingan, hal ini karena dengan menggunakan metode ANP mempertimbangan kriteria yang memiliki pengaruh terhadap kriteria lain. 5.2.2
Pengujian Sistem Menggunakan Black Box Pengujian sistem black box dilakukan terhadap menu-menu yang tersedia
pada aplikasi. Pengujian secara black box dapat dilihat pada tabel sampai dengan tabel berikut ini. 5.2.2.1 Login Prekondisi : 1. Form yang aktif adalah form login pengguna. 2. Pada basisdata, sudah terdapat data user name=”admin” dan password =”admin”. Tabel 5.4 Butir Uji Pengujian Login Deskripsi
Prosedur Pengujian
Masukan
Pengujian 1.Masukkan login user name dengan dan masukan password user name dan 2.Tekan password tombol yang benar login
User name = “admin”
Pengujian 1.Masukkan login user name dengan dan masukan password user name salah dan 2.Tekan password tombol yang benar login
User name = “meli”
Keluaran yang Diharapkan Muncul form menu utama sesuai dengan hak akses
Muncul form menu utama
Benar
Muncul Pesan Informasi "login invalid"
Muncul Pesan Informasi " login invalid "
Benar
Hasil
Kesim pulan
Password = “admin”
Password = “admin”
Pengujian login dengan masukan user name benar dan password yang salah Pengujian login dengan masukan user name salah dan password yang salah
1.Masukkan user name dan password
User name = “admin” Password = “meli”
2.Tekan tombol login 1. Masukka User n user name = name “ ” dan passwor Password d =“ ”
Muncul Pesan Informasi " login invalid "
Muncul Pesan Informasi " login invalid "
Benar
Muncul Pesan Informasi " user name harus diisi "
Muncul Benar Pesan Informasi " password harus diisi "
2. Tekan tombol login
5.2.2.2 Form Utama Prekondisi : 1. Form yang aktif adalah form utama.
Tabel 5.5 Butir Uji Pengujian Form Utama Deskripsi Pengujian dilakukan dengan menekan tombol dan menu yang terdapat pada form utama
Prosedur Pengujian
Masukan
Pilih master Klik data dan data kfc
Pilih master Klik data dan data nilai
Keluaran yang Diharapkan Muncul form data kfc
Muncul form data nilai
Hasil
Kesim pulan
Muncul form data kfc
Benar
Muncul form data nilai
Benar
V-13
Klik data kriteria
Klik
Muncul form data kriteria
Muncul form data kriteria
Benar
Pilih proses ANP dan klik data matriks kriteria
Klik
Muncul form Matriks perbandingan matriks kriteria
Muncul form Matriks perbandin gan kriteria
Benar
Pilih proses ANP, pilih unweighted matriks subkriteria
Klik
Muncul form data matriks perbandingan subkriteria
Muncul Benar form data matriks perbandin gan subkriteria
Pilih proses ANP, pilih unweighted matriks alternatif
Klik
Muncul form data perbandingan matriks alternatif
Muncul form data perbandin gan matriks alternatif
Benar
Pilih proses Klik ANP dan klik weight supermatrik s
Muncul hasil matrik unweight supermatriks dan weight supermatriks
Benar
Pilih proses Klik ANP dan klik limit supermatrik s
Muncul hasil matrik limit supermatriks
Muncul hasil matrik unweight supermatr iks dan weight supermatr iks Muncul hasil matrik limit supermatr iks
Benar
V-14
Pilih loporan
Klik
Muncul hasil laporan perangkingan
Muncul hasil laporan perangkin gan
Benar
Klik pengguna
Klik
Muncul hasil Muncul data pengguna hasil data pengguna
Benar
Klik logout
Klik
Keluar dari sistem
Benar
Keluar dari sistem
5.2.2.3 Data Alternatif Prekondisi : 1. Form yang aktif adalah form data karyawan kfc Tabel 5.6 Butir Uji Pengujian Data Karyawan KFC Deskripsi
Pengujian menu input data karyawan kfc
Prosedur Masukan Pengujian
1.Isi data Data karyawa karyawa n kfc n kfc 2.Klik tombol submit
Keluaran yang Diharapkan
Kriteria Evaluasi Hasil
Hasil yang didapat
Muncul data Layar karyawan yang kfc ditampil kan sesuai dengan yang diharapk an
Muncul form input data karyawa n kfc
Kesim pulan
Benar
V-15
5.2.2.4 Data Nilai Prekondisi : 1. Form yang aktif adalah form data nilai Tabel 5.7 Butir Uji Pengujian Data Penilaian Deskripsi
Pengujian menu input data nilai
Prosedur Masukan Pengujian
Keluaran yang Diharapkan
Kriteria Evaluasi Hasil
Hasil yang didapat
1.Pilih Data nilai, nilai klik nama kfc 2.isi data nilai 3.klik submit
Muncul data Layar penilaian yang ditampil kan sesuai dengan yang diharapk an
Muncul form input data nilai
Kesim pulan
Benar
5.2.2.5 Data Kriteria Prekondisi : 1. Form yang aktif adalah form data kriteria Tabel 5.8 Butir Uji Pengujian Data Kriteria Deskripsi
Pengujian menu input data criteria
Prosedur Masukan Pengujian
1.klik Data kriteria kriteria 2.isi data kriteria 3.klik submit
Keluaran yang Diharapkan
Kriteria Evaluasi Hasil
Hasil yang didapat
Muncul data Layar kriteria yang ditampil kan sesuai dengan yang diharapk an
Muncul form input data kriteria
Kesim pulan
Benar
V-16
5.2.2.6 Data Subkriteria Prekondisi : 1. Form yang aktif adalah form data subkriteria Tabel 5.9 Butir Uji Pengujian Data Subkriteria Keluaran yang Diharapkan
Kriteria Evaluasi Hasil
1.klik Data sub Muncul data kriteria kriteria sub kriteria 2.klik nama kriteria 3.isi data sub kriteria 4.klik submit
Layar yang ditampil kan sesuai dengan yang diharapk an
Prosedur Masukan Pengujian
Deskripsi
Pengujian menu input data sub criteria
Hasil yang didapat
Kesim pulan
Muncul Benar form input data sub kriteria
5.2.2.7 Perbandingan Kriteria Prekondisi : 1. Form yang aktif adalah form perbandingan kriteria Tabel 5.10 Butir Uji Pengujian Perbandingan Kriteria Deskripsi
Pengujian menu perbandin gan kriteria
Prosedur Masukan Pengujian
1.klik perbandi ngan kriteria 2.Isi nilai perbandi ngan kriteria 3.klik tombol submit
Data nilai perbandi nggan kriteria
Keluaran yang Diharapkan
Kriteria Evaluasi Hasil
Hasil dari nilai perbandinga n yaitu eigen vector dan konsistensi
Layar yang ditampil kan sesuai dengan yang diharapk an
Hasil yang didapat
Kesim pulan
Sesuai Benar dengan yang diharapk an yaitu nilai eigen vector dan konsiste nsi ratio
V-17
5.2.2.8 Perbandingan Subkriteria Prekondisi : 1.
Form yang aktif adalah form perbandingan subkriteria
Tabel 5.11 Butir Uji Pengujian Perbandingan Subkriteria Deskripsi
Pengujian menu perbandin gan sub criteria
Prosedur Masukan Pengujian
1.klik perbandi ngan sub kriteria 2.Isi nilai perbandi ngan sub kriteria 3.klik tombol submit
Data nilai perbandi nggan sub kriteria
Keluaran yang Diharapkan
Kriteria Evaluasi Hasil
Hasil dari nilai perbandinga n yaitu eigen vector dan konsistensi
Layar yang ditampil kan sesuai dengan yang diharapk an
Hasil yang didapat
Kesim pulan
Sesuai Benar dengan yang diharapk an yaitu nilai eigen vector dan konsiste nsi ratio
V-18
5.2.2.9 Unweighted Supermatriks Prekondisi : 1. Form yang aktif adalah form proses ANP Tabel 5.12 Butir Uji Pengujian unweighted supermatriks Deskripsi
Pengujian menu unweighte d supermatr iks
Prosedur Masukan Pengujian
Keluaran yang Diharapkan
Kriteria Evaluasi Hasil
1.klik proses ANP 2.Pilih weight superma triks
Muncul form unweight supermatrik s dan weight supermatrik s
Layar yang ditampil kan sesuai dengan yang diharapk an
Hasil yang didapat
Kesim pulan
Muncul Benar form unweigh t superma triks dan weight superma triks
5.2.2.10 Limit Supermatriks Prekondisi : 1. Form yang aktif adalah form proses ANP Tabel 5.13 Butir Uji Pengujian Limit Supermatriks Deskripsi
Pengujian menu limit supermatr iks
Prosedur Masukan Pengujian
1.klik proses ANP 2.Pilih limit superma triks
Keluaran yang Diharapkan
Kriteria Evaluasi Hasil
Hasil yang didapat
Muncul form limit supermatrik s
Layar yang ditampil kan sesuai dengan yang diharapk an
Muncul form limit superma triks
Kesim pulan
Benar
V-19
5.2.2.11 Laporan Perangkingan Prekondisi : 1. Form yang aktif adalah form proses ANP Tabel 5.14 Butir Uji Pengujian Laporan Perangkingan Deskripsi
Pengujian menu laporan perangkin gan
Prosedur Masukan Pengujian
1.klik proses ANP 2.Pilih laporan perangki ngan
Keluaran yang Diharapkan
Kriteria Evaluasi Hasil
Hasil yang didapat
Muncul form laporan perangkinga n
Layar yang ditampil kan sesuai dengan yang diharapk an
Muncul form laporan perangki ngan
Kesim pulan
Benar
5.2.2.12 Form Pengguna Prekondisi : 1. Form yang aktif adalah form pengguna. Tabel 5.15 Butir Uji Pengujian Pengguna
Deskripsi
Entry Data Pengguna
Prosedur Pengujian
1.isi data dengan nama user dan passwor d 2.klik tombol submit
Masukan
Memasukk an username, password
Keluaran yang Diharapk an
Hasil yang Kesim didapat pulan
Data berhasil ditambah dan disimpan
Data berhasil ditambah dan disimpan
Benar
V-20
5.2.2 Identifikasi Sistem Menggunakan User Acceptence Test Cara pengujian dengan menggunakan user acceptence test adalah dengan membuat angket yang didalamnya berisi pertanyaan seputar tugas akhir ini, misalnya pertanyaan mengenai pendapat manager dan admin, tentang sistem yang dibuat dengan menggunakan metode ANP. Angket disertai nama, jabatan, bagian, tanggal, dan tanda tangan yang mengisi angket. Banyaknya pertanyaan yang ada diangket sekitar sepuluh pertanyaan yang berbentuk objektif, dimana yang mengisi angket dapat memilih mana jawaban yang sesuai. Banyaknya orang yang mengisi angket ini berjumlah satu orang. 5.2.2.1 Hasil User Acceptence Test Hasil dari user acceptence test adalah dengan cara pengisian angket menjelaskan apakah sistem yang dibangun layak atau tidak dalam menentukan pemilihan karyawan terbaik di PT KFC Mall SKA. Berikut adalah jawaban angket atau kuisioner yang telah diisi oleh Manager : Tabel 5.16 Jawaban Hasil Pengujian Kuisioner Jawaban No
PERTANYAAN
Ya
Tidak
RaguRagu
1
Apakah
sebelumnya,
Anda
sudah
pernah
1
menggunakan sistem tertentu yang mengarah kepada
pemilihan
karyawan
terbaik
tiap
tahunnya? 2
Apakah sebelumnya Anda pernah melihat sistem yang
sama
dengan
sistem
1
pengambilan
keputusan untuk pemilihan karyawan terbaik menggunakan ANP? 3
Setelah Anda mengetahui dan menggunakan aplikasi
Sistem
Pengambilan
1
Keputusan
Pemilihan Kfc, menurut Anda baguskah dari segi tampilan?
V-21
4
Apakah sistem pengambilan keputusan untuk
1
pemilihan kfc ini perlu diterapkan? 5
Apakah
setelah
ada
sistem
pengambilan
1
keputusan untuk pemilihan karyawan terbaik ini, Anda merasa terbantu dalam mendapatkan informasi tentang pemilihan kfc? 6
Apakah dari segi waktu, aplikasi ini menghemat
1
waku pekerjaan dalam pengambilan keputusan untuk pemilihan karyawan terbaik? 7
Menurut Anda, bagaimana penggunaan navigasi
1
atau menu-menu yang tersedia dari aplikasi ini dan apakah ada kesulitan dalam penggunaanya? 8
Dari segi isi, apakah informasi yang diberikan
1
oleh aplikasi sistem pengambilan keputusan untuk pemilihan karyawan terbaik sudah lengkap ? 9
Menurut
Anda,
pengambilan
apakah
keputusan
aplikasi untuk
sistem
1
pemilihan
karyawan terbaik ini layak digunakan pada PT. KFC Mall SKA? 10
Menurut
Anda,
memuaskah
hasil
yang
1
dikeluarkan atau direkomendasikan oleh aplikasi sistem pengambilan keputusan untuk pemilihan kfc ini ?
V-22
5.3
Kesimpulan Pengujian
Dari hasil pengujian black box dan user acceptence test didapatkan hasil bahwa : 1.
Dari lima kali pengujian menggunakan tabel memperlihatkan hasil yang berbeda antara pengujian secara manual yang terlihat pada tabel 5.1 dan pengujian menggunakan metode ANP yang terlihat pada tabel 5.2. Pengujian secara manual yaitu pengujian yang dilakukan dengan cara menghitung nilai rata-rata kriteria dan sub kriteria, sedangkan pengujian menggunakan metode ANP yaitu pengujian yang menghitung nilai kepentingan yang saling berkaitan antara kriteria dan sub kriteria yang ada. Berdasarkan tabel 5.1 dan 5.2 dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode ANP dalam pemilihan karyawan terbaik di PT KFC merupakan perhitungan yang dapat diterapkan karena kriteria dan sub kriteria dalam pemilihan karyawan terbaik tersebut saling berkaitan yang saling mempengaruhi.
2.
Pengujian menggunakan pengujian black blox sesuai dengan yang diharapkan karena sistem yang telah terkomputerisasi menggunakan metode ANP dapat memberikan laporan berupa hasil dari perankingan untuk pemilihan karyawan terbaik.
3.
Pengujian berdasarkan user acceptence test yang diisi oleh seorang manager PT. KFC tersebut memberikan kesimpulan bahwa dalam pemilihan karyawan terbaik menggunakan metode ANP ini dapat memberikan kemudahan terhadap manager yaitu dapat memberikan penilaian yang lebih tepat dan akurat karena kriteria dan sub kriteria yang saling terkait tersebut dapat menghemat waktu dalam pengambilan keputusan untuk memilih karyawan terbaik. Memiliki tampilan yang user friendly yang mudah digunakan. Dari segi implementasi sistem ini sudah dikatakan layak digunakan dalam pemilihan karyawan terbaik.
V-23
BAB VI PENUTUP 6.1
Kesimpulan Dari penelitian tugas akhir yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut: 1. Sistem
Pengembilan
Keputusan
pemilihan
karyawan
terbaik
menggunakan metode ANP ini dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam pemilihan karyawan terbaik, sehingga dapat membantu dalam menyeleksi karyawan terbaik di PT KFC. 2. Perubahan salah satu nilai dari kriteria atau subkriteria akan mempengaruhi nilai dari karyawan yaitu menjadi naik atau turun tergantung pada kriteria atau subkriteria yang diubah. Pengujian menggunakan metode ANP dalam pemilihan karyawan terbaik di PT KFC
merupakan
perhitungan
yang
dapat
diterapkan
karena
mempunyai nilai kepentingan kriteria dan subkriteria dalam pemilihan karyawan terbaik yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi yaitu berdasarkan pengujian tabel 5.1 dan 5.2. 3. Sistem
Pengambilan
Keputusan
pemilihan
karyawan
terbaik
menggunnakan metode ANP ini bersifat statis, jika diinputkan dengan kriteria dan subkriteria yang berbeda maka sistem akan berubah karena kriteria dan subkriteria telah ditetapkan oleh PT KFC.
6.2
Saran Saran yang dapat diberikan penulis untuk pengembangan selanjutnya yaitu
jumlah kriteria atau subkriteria dapat ditambah sehingga aplikasi bersifat dinamis dapat berubah-ubah sesuai kebutuhan.
Daftar Pustaka Ardi,
“Sikap karyawan dan Perusahaan” [online] Available http://www.wikimu.com/News/NewsTag.aspx?t=sikap+karyawan+dan+perusahaan/DisplayNews.aspx.htm, diakses 27 Juli 2010.
Erika, Mario. Analytic Network Process an Approach To Estimate The Colombian Baby Diapers Market Share. 2009 Handayani, Yuli. Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Prioritas Kelayakan Pemberian Kredit Menggunakan Metode ANP (Analytic Network Process), “Tugas Akhir” Teknik Informatika, UIN SUSKA. 2011 Jogiyanto, HM, Analisis dan Disain Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2001. Sentosa, Leo. Pembuatan aplikasi seleksi calon pegawai dengan metode Analytic Network Process di PT X, 2008 Monalisa, Siti, SPK untuk Menentukan Kelayakan dalam Pengembangan Lahan Kelapa Sawit dengan Metode Logika Fuzzy, “Tugas Akhir”, Teknik Informatika, UIN SUSKA, 2008 Nugradito, Decision Support System To Forecast Indonesian GSM Market Share Using Analytic Network Process, 2006 Saaty, T.L. Fundamentals of the analytic network process. Pittsburgh : ISAHP, Kobe, 1999. Saaty, T.L. Fundamental of the analyitic network process dependence and feedback in decision-making with a single network. Pittsburgh : RWS Publication. 2004 Subakti,Irfan. Sistem Pendukung Keputusan, Institut Teknologi Surabaya. 2002
Suryadi, Kadarsih, “Sistem Pendukung Keputusan:, PT.Remaja Rosdakarya Bandung, 1998
xx