ILUSTRASI 3D KECELAKAAN KERETA API DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK POLYGONAL MODELING
Naskah Publikasi
disusun oleh : Tedi Kisworo
07.01.2161
Aditya Wicaksono
07.01.2174
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
3D ILUSTRATION BY USING THE TRAIN ACCIDENT POLYGONAL MODELLING TECHNIQUE ILUSTRASI 3D KECELAKAAN KERETA API DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK POLYGONAL MODELING
Tedi Kisworo Aditya Wicaksono
Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Animation is a picture of live that driven from a collection of images, describing the motion of objects in a uniform position.objects can be people, objects, or writing. In the implementation animation can be created in various kinds such as : animated movies, animated games, and illustrations. In the making of animation can be created withb various software, such as : 3Ds Max, Blender, Maya and the others. Every software has advantages and disanvantages of each. On this occasion I use 3Ds Max to create 3D illustrations train crash. Making 3D ilustrations using polygonal modeling techniques and reactor. The use of polygonal modeling to create the object and the reactor is used to simulate the accident. Keyword : animation, illustration, polygonal modeling, reactor.
1.
PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi terutama teknologi multimedia
dewasa ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia sekarang ini menjadi sedemikian mudah dan menyenangkan. Perkembangan teknologi tersebut yang mudah ditemui, yaitu penggunaan teknologi multimedia dalam dunia pembuatan film. Terdapat beberapa jenis film yang sering diproduksi, mulai dari film yang ditokohkan atau diperankan oleh manusia, hingga film kartun yang diperankan oleh tokoh-tokoh berupa karakter yang dibuat sedemikian rupa sehingga mempunyai sifat dan tingkah laku seperti manusia. Namun tidak hanya film yang dibuat animasi, sebagai
contoh
Ilustrasi
berbagai
macam
kejadian
dibuat
juga
menggunakan teknologi multimedia. Banyak sekali kejadian-kejadian disekitar kita yang kadang-kadang menbahayakan keselamatan nyawa banyak orang, seperti kecelakaan mobil, kecelakaan kereta api, dan lain-lain. Dalam kasus ini adalah kecelakaan kereta api dikarenakan perlintasan yang tidak berpalang pintu. Masyarakat kadang menyepelekan bahaya yang mengancam di perlintasan kereta api yang tidak berpalang pintu, sehingga mereka jika melintas tidak berhati-hati, maka perlu suatu media yang dapat menjadikan sarana untuk menginformasikan kepada masyarakat akan bahaya melintasi perlintasan kereta api yang tidak berpalang pintu. Pembuatan ilustrasi kecelakaan kereta api secara 3D akan mempermudah
masyarakat
untuk
memahami
bagaimana
kejadian
sesungguhnya bila tidak berhati-hati bila melintasi perlintasan kereta api yang tidak berpalang, sehingga diharapkan masyarakat akan berhati-hati bila melintasi perlintasan kereta api yang tidak berpalang, sehingga dapat meminimalisir kecelakaan yang terjadi karena perlintasan yang tidak berpalang. Dalam pembuatan ilustrasi kecelakaan kereta api secara 3D bisa menggunakan berbagai macam teknik, seperti polygonal modeling, mesh modeling, shape modeling dan NURBS modeling. dalam pembuatan kali ini penulis menggunakan teknik polygonal modeling dikarenakan teknik itu merupakan teknik yang dapat langsung melihat bentuk asli dari 3D itu pada saat proses pembuatannya. Dengan berdasarkan permasalahan tersebut, maka dalam penulisan tugas akhir ini penulis mengambil judul “Ilustrasi 3D kecelakaan kereta api dengan menggunakan teknik Polygonal Modeling”
2.
DASAR TEORI
2.1
Pengertian 3D Modeling 3D modeling adalah sebuah proses untuk menciptakan objek 3D
yang ingin dituangkan dalam bentuk visual nyata. Dalam 3D modeling, komponen penyusun objek dikelompokkan dalam 5 level. Komponen penyusun ini disebut sub-objek. Berikut adalah kelima sub-objek dalam 3D modeling adalah :
1. Vertex, adalah komponen dasar pembentuk objek, berupa titik sudut dalam ruang 3D. Sebuah vertex adalah sebuah titik koordinat dari sebuah polygon. Dalam memodifikasi sebuah objek dapat juga dilakukan dengan cara memodifikasi posisi vertex. 2. Edge, adalah garis yang menghubungkan vertex yang satu dengan yang lain. Rangkaian garis-garis penghubung edge ini membentuk sebuah polygon terttutup. Sama seperti vertex, dapat juga dilakukan dengan memodifikasi garis edge guna membentuk objek. 3. Face, adalah elemen-elemen yang lebih kecil berbentuk bidang segitiga. Gabungan face-face inilah yang membentuk sebuah polygon. Sebuah face sendiri terdiri dari vertex dan edge. 4. Polygon, adalah bidang persegi banyak pada permukaan objek yang dibatasi oleh beberapa edge. Polygon sendiri adalah element tertinggi dari sebuah objek mesh. Polygon merupakan sub-objek yang dibentuk dari rangkaian vertex, edge, dan face. Sebuah polygon dapat berbentuk segitiga, segiempat, segilima, dan seterusnya. 5. Element, adalah kelompok polygon yang saling terhubung. Kelompok polygon ini dari kelompok polygon (element) yang lain.
2.1.1
Polygonal Modeling (Editable Poly) Polygonal modeling adalah sebuah teknik pemodelan dalam
bentuk 3D yang paling banyak digunakan di dalam membuat objek-objek 3D. Polygonal modeling merupakan tipe pemodelan yang terdiri atas sekumpulan polygonal dengan minimal 3 titik atau vertex dari setiap polygon, sekumpulan dari polygon tersebut akan menghasilkan sebuah model objek 3D.
2.1.2
Mesh Modeling (Editable Mesh) Editable Mesh adalah jenis objek yang konstruksinya tersusun dari
bidang-bidang segitiga. Dari bidang tersebut terdiri atas titik-titik yang terhubung sehingga membentuk sebuah mesh.
2.1.3
Shape Modeling (Editable Splines) Selain membuat modeling dengan teknik Polygonal Modeling
(editable poly), bisa juga menggunakan teknik shape modeling (editable splines). Teknik ini memakai bentuk 2 dimensi (2D) sebagai bentuk awal, atau bentuk dasarnya, kemudian „transfer‟ menjadi bentuk 3 dimensi (3D). Teknik Shape Modeling banyak diaplikasikan untuk membuat Modeling Arsitektural (Exterior, Interior, Lanskap), logo, dan juga design product.
2.1.4
NURBS Modeling NURBS adalah kependekan dari Non-Uniform Rational B-Splines.
NURBS adalah sebuah teknik modeling dalam 3D dengan focus utama pemodelan memanfaatkan kurva dan surface 3D. NURBS telah menjadi standar dalam modeling khusunya untuk membuat objek dengan kurva yang memiliki tingkat kerumitan tinggi. Teknik ini berbeda daripada Polygonal, dimana dalam NURBS sebuah objek terdiri dari rangkaian dan susunan kurva-kurva. Perubahan kurvakurva akan mempengaruhi bentuk objek secara keseluruhan.
2.2
Texturing Texturing atau pemberian material adalah salah satu tahapan
paling penting dalam pembuatan design ataupun animasi 3D. Texturing akan memberikan kesan yang nyata dan realistik pada setiap objek 3D. Pemahaman akan jenis, sifat dan bahan suatu Material dan Scene.
2.3
Mengenal Reactor Reactor adalah sebuah tool dalam 3D yang memungkinkan untuk
mengkontrol dan mensimulasi objek fisik dinamik. Reactor mendukung simulasi dinamik,
soft-body,
cloth,
dan air.
mensimulasikan efek fisik seperti angin dan motor.
Reactor
juga dapat
2.3.1
Rigid Body Rigid Body adalah dasar dari simulasi reactor. Seluruh objek
benda nyata yang tidak berubah bentuknya dapat dilakukan simulasi reactor sebagai sebuah rigid body. Untuk membuat rigid body dari objek geometry dalam 3D. Reactor kemudian memungkinkan anda menentukan property untuk dilakukan simulasi, seperti objek berat, friksi, elastisitas, atau tubrukan antar objek dalam rigid body. Dapat juga membatasi pergerakan objek dengan mengaplikasikan constraint, seperti engsel atau pegas.
2.4
Pengertian Animasi Animasi adalah gambar hidup yang digerakkan dari sekumpulan
gambar, yang memuat tentang objek dalam posisi gerak yang beraturan. Objek tersebut bisa berupa orang, benda, atau tulisan.
2.4.1
Sejarah Perkembangan Animasi Animasi telah dibuat pada tahun 1919 pertama kalinya di negara
Amerika.
Teknik
pembuatan
animasi
pada
jaman
dahulu
tidak
menggunakan komputer. Teknik animasi yang umum dilakukan adalah sebagai berikut: seorang animator menciptakan suatu rangkaian bagian kasar yang akan difilmkan dalam gambar-gambar menggunakan pensil perframenya. Jika hasil gambar memuaskan, gambar dipindahkan pada lembar seprai seluloid, dengan asam cuka sel. Setelah terbentuk gambar
yang tebal, gambar diperhalus dengan tinta acetate-adhering (tinta yang digunakan untuk proses penggambaran pada jaman itu). Setelah gambar desain sempurna, seorang pelukis memberikan warna dengan cat vinil. Untuk proses animasinya, gambar-gambar tersebut di shooting secara cepat oleh kamera sesuai dengan kecepatan frame/detiknya.
3.
TINJAUAN UMUM
3.1
Gambaran Umum” Ilustrasi 3D kecelakaan kereta api dengan menggunakan teknik Polygonal Modeling”
3.1.1
Cerita Ilustrasi 3D kecelakaan kereta api dengan menggunakan teknik
Polygonal
Modeling
merupakan
ilustrasi
kecelakaan
kereta
api
diperlintasan kereta api tanpa palang pintu. Dalam kecelakaan ini melibatkan 2 buah model yaitu kereta api dan mobil. Awal mula cerita yaitu disaat mobil akan melintasi lintasan kereta api tanpa palang pintu tidak mengetahui bahwa tidak ada kereta api yang akan lewat dan sang pengendara tidak berhati-hati pada saat melintasi perlintasan tersebut, pada saat mobil itu melintasi perlintasan tersebut kereta api sudah tidak dapat melakukan upaya pengereman guna memperlambat laju kereta api sehingga kecelakaan itu pun terjadi, mobil ditabrak oleh kereta api, sehingga membuat mobil itu terpental beberapa kali.
3.1.2
Ide Cerita Ide
cerita
“Ilustrasi
3D
kecelakaan
kereta
api
dengan
menggunakan teknik Polygonal Modeling” merupakan hasil dari bagaiman membuat ilustrasi kecelakaan kereta api secara 3D.
1.1.3
Peralatan Teknis Peralatan teknis yang dibutuhkan dalam pembuatan Ilustrasi ini meliputi: 1. Kertas 2. Pensil 3. Penghapus pensil 4. Scanner 5. Komputer Tabel 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Hardware
Software
Microsoft Windows 7
Core T4200
3D Studio Max 9
RAM 2 GB
Adobe Photoshop CS
Harddisk 250 GB
Video Card Intel HD
Prosesor
4200
Intel
Dual
3
Adobe Premiere CS 3
1.1.4
Skenario Berikut gambaran dari skenario “Ilustrasi 3D kecelakaan kereta api
dengan menggunakan teknik Polygonal Modeling”. Title 1
: Intro
Keterangan : Pembukaan dari ilustrasi kecelakaan berupa perpaduan
antara
gambar
background
dengan
tulisan Durasi
Title 2
: detik 0 – 3
: Preview kamera Perspektif
Keterangan : Pandangan tabrakan antara kereta dengan mobil dari pandangan Perspektif Durasi
: detik 4 – 20
Title 3
: Preview kamera mobil
Keterangan : Pandangan tabrakan antara kereta dengan mobil dari pandangan dari dalam mobil Durasi
: detik 21- 32
Title 4
: Preview kamera kereta
Keterangan : Pandangan tabrakan antara kereta dengan mobil dari Durasi
pandangan dari dalam kereta
: detik 33- 41
Title 5
: Penutup
Keterangan : Pesan- pesan dari penyusun dan ucapan terima kasih Durasi
3.1.5
: detik 42- 50
Storyboard Berikut adalah Storyboard dari “Ilustrasi 3D kecelakaan kereta api
dengan menggunakan teknik Polygonal Modeling”
Gambar 3.1 Storyboard
4.
PEMBAHASAN
4.1
Modeling Modeling adalah pembentukan model karakter dari sketsa model
yang sudah dirancang sebelumnya yang kemudian akan dipergunakan dalam adegan-adegan sebuah film. Di dalam pemodelingan beberapa objek di sini kami menggunakan polygonal Editable poly.
Gambar 4.1 Model Kereta api 4.2
Texturing Texturing adalah pemberian warna kepada karakter model untuk
memperlihatkan sifat bahan atau material dari karakter tersebut.
Gambar 4.2 Material
Di dalam pemberian material kami menggunakan material standar dan multi/sub, sehingga dapat menampilkan texture yang bagus.
Gambar 4.3 Model kereta yang sudah diberi texture
4.3
Reactor Reactor adalah sebuah proses kalkulasi atau simulasi dynamic
yang di terapkan terhadap benda-benda menurut dari masing-masing sifat benda tersebut .
Gambar 4.4 Reactor
4.4
Render Render adalah proses setelah semua urutan kalkulasi selesai
untuk mendapatkan visualisasi yang nyata .
Gambar 4.5 Tampilan hasil setelah render
5.
PENUTUP
5.1
Kesimpulan Dari uraian diatas tentang proses pembuatan model dan proses
pembuatan
animasi
“Ilustrasi
3D
kecelakaan
kereta
api
dengan
menggunakan teknik Polygonal Modeling”, dapat ditarik beberapa kesimpulan : 1. Pembuatan model dibantu dengan bantuan sketsa model. 2. Kemudian dilakukan pengeditan sesuai dengan sketsa yang ada sehingga terbentuk bentuk 3D dari bantuan dari sketsa.
3. Setelah terbentuk 3D dilakukan proses texturing, yaitu pemberian warna kepada karakter model untuk memperlihatkan sifat bahan atau material dari karakter. 4. Setelah semua model telah jadi, dilanjutkan proses pembuatan animasi menggunakan reactor. 5. Untuk mengubah file 3D menjadi file AVI dilakukan proses rendering.
5.2
Saran Saran yang dapat disampaikan dari proses pembuatan “Ilustrasi
3D kecelakaan kereta api dengan menggunakan teknik Polygonal Modeling” ialah : 1. Perlu dikembangkan animasi yang dinamis sehingga bisa lebih interaktif dalam penggunaannya. 2. Agar perancangan pembuatan animasi dapat berjalan dengan baik maka perlu memperhatikan kebutuhan hardware dan software yang dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Chandra, Handi. 2005. Polygonal dan NURBS Modeling 3ds max 6 & 7. Palembang: Maxikom Chandra, Handi. 2005. Animasi Dinamis 3ds max 6 & 7. Palembang: Maxikom Aditya, ST. 2007. 101 Tip & Trik 3DS Max 9. Jakarta: Elek Media Komputindo Sakti, Heru. 2007. Animasi Karakter dengan 3D Studio Max 8. Yogyakarta: Andi Offset