Penelitian JERAPAN DEBU DAN PARTIKEL TIMBAL (Pb) OLEH DATIN BERDASARKAN LETAK POHON DAN POSISI TAJUK: STUDI KASUS JALUR HIIAU Acacia mangium, JALAN TOL JAGORAWI (Adsorption of Dust and Pb Particles By Leaves Based on Location ofTrees and Position ofCrowns: Case Study of Acacia mangium Greenbelt, Jagorawi Highway)
Lilik Budi Prasetyo KEANEKARAGAMAN BURLINGAIR DI BAGAN PERCUT, DELI SERDANG SLIMATERA Rachmad Hermawan, Cecep Kusmana, Nizar Nasrullah dar
Sumatera)
Diversity in Bagan Percut, Deli Serdang North Erni Jumilawaty, Ani Mardiastuti, LilikBudi Prasetyo danYeni Aryati
l0l -
Mulyani
- I 13
n4
- l2l
Lake) S.
07
108
KETERGANTL]NGAN DAN KERENTANAN MASYARAKAT TERHADAP SUMBERDAYA DANAU: KASUS DANAU RAWA PENING (Dependency and Vulnerability of Community on Lake Resources: Case of Rawa Pening Partomo, Syafri Mangkuprawira, Aida Vitalaya
I
IJTARA(WateTbiTds
Hubeis dan LukyAdrianto
POLAAKSES PETANI PENGGARAP LAHAN DI KAWASAN PERLUASAN TAMAN NASIONAL GLTNUNG GEDE PANGRANGO JAWA BARAT (Access Pattern of Local Commttnity in Expansion Area of Gunung Gede Pangrango National Park WestJava) Arief Sudhartono, Sambas Basuni, Bahruni dan Didik Suharjito
ANALISIS POPULASI OWA JAWA (Hylobates moloch Audebert 1797) Dl KORIDOR TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMITN SALAK (Population Analysis of Javan Gibbon {Hylpb(4!9;moloch Audebert 1797) in Gunung Halimun Salak National Park's Corridor) Yumami, Hadi SukadiAlikodra, LilikBudi Prasetyo danRinekso PERILAKU TRENGGILING (Manis javanjca, Desmarest, 1822) DAN KEMUNGKINAN PENANGKARANNYA (Pangolin Manisjavanica Desmarest 1822 behaviour andpossibility to captive breeding)
Soekmadi
BurhanuddinMasy'ud, NovriyantidanMBismark PREFERENSI DAN PENDUGAAN PRODUKTIVITAS PAKAN ALAMI POPULASI GAJAH SLIMATERA (Elephas maximus sumatranus Temmick, 1847) DI HUTAN PRODUKSI KHUSUS (HPKh) PUSAT LATIHAN GAJAH (PLG) SEBELAT, BENGKULU UTARA (Preference and Estimation of Natural Feed Productivity of Sumatran Elephants (Elephas maximus sumatranus Temmick 1847) in Seblat Training Center For Elephants North
r22- t32
133
*
140
141
-
148
Bengkulu)
149-- 155 SantoLia SupartonodanMachmudThohari FffiffiIGiMAN JENIS MAMALIA DI TAMAN NASIoNAL BANTIMURUNG BULUSARATING €==TT
lanto
SULAWESI SELNIAN (Mammals'diversity in Bantimurung-Bulusaraung National Park, South Sulawesi) Abdul Haris Mustari, Hadi Surono dan Fadhilah Iqra Mansyur
156-
161
I I :
Volume 16, Nomor 3, Desember
20ll
Media Konservasi merupakan"iumal ilmiah bidang konservasi sumberdaya alam hayati dan lingkungm, ymg menyajikan artikel mengenai hasil penelitian maupun telaah pustaki. Redaksi menerima sumbangan artikel, ketentuan penulisan artikel seperti tercantum pada halaman dalam
lengan
sampul belakang. Jurnal ini dite6itkao setahun 3 kali : April, Agustus dan Desember.
Terakreditasi : SK Dirjen DIKTI Nomor : ll8/DIKTVKep/2001
DEWA}[ REDAKSI
Penanggung Jawab
Sambas Basuni
Dewan Redaksi
Burhanuddin Masy'ud RachmadHermawan Agus Hikmat Eva Rachmawati Anyana Sunkar Resti Meilani
Dewan Editor
Hadi S. Alikodra Machmud Thohari ErvizalA.M. Zuhud Ani Mardiastuti E.K.S. Harini Muntasib
Alamat Redaksi Telepon / Fax.
Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB, P.O. Box 168, Bogor 16001 (62-2st) 8621947
E-mail
[email protected] [email protected]
I Medta Konservasl VoL 15, No. 3 Desember 2011
:
149
-
155
PREFERENSI DAN PENDUGAAI\ PRODUKTIVITAS PAKAI\ ALAMI POPULASI GAJAH SUMATERA (Elephas rnocirnus sun attanus Temmick,1847) DI HUTAI\ PRODUKSI KHUSUS (HPKh) PUSAT LATIFAN GAJAH (PLG) SEBELAT, BENGKULU UTARA (Preference and Estimation of Natural Feed Productivity of:sumatran Elephants (Elephas frtaxirnus sumatranas Temmick 1847) in Seblat Training Center For Elephants North Bengkulu) YANTo SrNTosAr), SupeRroNo') DAl.r MACHMUD THouarur)
t)
Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB, Kampus Darmaga, Bogor 1600, Indonesia ') Progra* Sudi Ilmu Pengetahuan Kehutanin, Sub Program Studi Konservasi Keanekarogaman Hayari, Sekolah Pascasarjana IPB Kampus Darmaga Bogor 1600, Indonesia
Diterima 10 Oktober 20l1/Disetuiui 28 November 2011 ABSTNACT The isolation of habitat, shrindng of natural habitat and diminishing of habitat quality have increased conflicts between man otd elqhant to utilize space and abundance offood. This research was carried out from April to June 2007 in Seblat Training Centre for Elephots. The objectives of this research were to recognize the potential offood plants for the elephants, the productivity offood plants, qpes and pons offood plants favoured by the elephants, and preferential of specific food plants and feeding behaviour. The analysis was conducted by means of vegetation analysis, through ctttting and pruning parts offeeding plants, studying them and running statistical procedures to acquire corrclusions about thefood plant species. The analysis was followed by observing the feeding behoviour of the elephants on foot. Ground plant species which were potential as elephants'Jbed comprised of j6 species, 29 spesies at seedling level, 26 species at sapling level, 24 species at pole level and 29 species at tree level. The highest produclivity for sapling and pole levels are Leea indica and for seedling level is Gigantochloa cf, atroviolacea. The leeding plonts o/ elephants comprises of 245 species from which I I parts of the plants preferred by the elephants. Gigantochloa cf. atroviolacea and Stacltyphrynium sp were the most favored planl species, indicated b-v the highest preferential index. The feeding behaviour of elephants coud be categoried into 8
categories. Keyw'ords'. Sumatran elephant, Seblat Training Center ofElephants, preferential, productivity.
I
PENDAHULUAN t
Kawasan Hutan Produksi Khusus (IIPKh) Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebelat Bengkulu Utara adalah kawasan hutan yang tersisa sebagai habitat satwaliar. Kawasan ini dikelilingi oleh hutan produksi terbatas (HPT) Lebong Kandis yang sudah dikonversi menjadi lahan perkebunan sawit, pemukiman transmigrasi dan lahan budidaya. Pembukaan hutan oleh HPH PT Maju Jaya Raya Timber dan perkebunan kelapa sawit PT. Sapta Buana mengakibatkan populasi gajah terpecah menjadi dua kelompok" yaitu populasi gajah yang berada di Air Sebelat-Air Rami (PLG Sebelat) dan populasi gajah Air Sebelat hulu-Air Rami hulu. Populasi gajah di dalam kelompok Air Sebelat dan Air Rami berjumlah 50 ekor (Rizwar et al.20Al). Hutan PLG Sebelat merupakan habitat gajah yang terisolasi dari kawasan hutan alam di sekitarnya. Hal ini dikarenakan jalur lalu lintas satwa dari dan menuju Taman Nasional Kerinci Sebelat tidak berfrrngsi secara optimal. Hutan yang diharapkan sebagai jalur lalu lintas tersebut adalah bagian hutan yang tersisa akibat konversi, memiliki lebar lebih kurang 1,5 km. Hal ini disebabkan pembukaan hutan oleh masyarakat untuk perkebunan, lahan transmigrasi, dan lahan budidaya secara illegal.
Habitat gajah sumatera yang dahulu berupa satu kesatuan ekosisitem luas, telah terfragmentasi menjadi habitat-habitat kecil dan sempit (Santiapillai & Jackson 1990). Satu sama lain tidak berhubungan, daerah jelajah (home range) gajah menjadi sempit, akhirnya kecendrungan gajah keluar dari habitat alaminya (Sinaga
2000). Konflik dengan pengguna lahan lain tidak terelakkan. Persaingan yang tinggi
di
antara anggota
kelompok gajah dalam penggunaan ruang dan makanan, mempercepat penunrnan populasi gajah. Menurut laporan Balai Konservasi Sumberdaya Alam Bengkulu selama tahun 2006 ada delapan kali gangguan gajah di sekitar kawasan PLG Sebelat. Permasalahan di dalam upaya pelestarian gajah
diantaranya adalah menurunnya kualitas habitat rlan berkurangnya luas habitat (Alikodra 1979\. Utrnrk menjaga kelestarian populasi gajah di PLG Sebelat, rrnh
upaya yang dapat dilakukan diantarmya
rd.n
meningkatkan kualitas habitat dengan meaingre produktivitas jenis-jenis pakan alami. tvlasih hgp data tentang potensi pakan dan jenis-jenis ph {d
menyebabkan
pihak pengelola ketlrfc tr
pengelolaan habitat. Oleh karcna iu pciEir penting dilakukan untuk mengetahri jcairjGi ffu
tt
Preferensi dan Pendtgaan Produktlvttas Palan
di
atas, penelitian ini
dilakukan dengan tujuan : 1) mengetahui' pote,nsi pakan alami yang di makan; 2) mengetahui prodnktifitas jenis pakan yang dimakan; mengetahui jenis-jenis tumbuhan dan bagian-bagian hrmbuhan yang dimnken; 4) preferensi gajah terhadap beberapa j€nis pakm dan perilaku makannya.
3)
METODE PENELITIAN
hraa p,ro&ilrsi (IIPKi) khusus fungsi sebagai Pusat tetap dengan Latihan Gajah Sebelat lGbupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu. Peaelitian dilaksaaakan mulai bulan April sampai dengan Juli 2007. Data yang dikumpnlkan meliputi data primer dan
(2002\. 3.
Jenis-jenis dan bagian tumbuhan yang disukai. Dianalisis secara diskiptif dengan cara menguraikan dan menjelaslran data dan informasi yang didapat dari pengamatan lapang. Preferensi terhadap jenis-jenis tumbuhan pakan dan perilaku maken, diaaalisis dengan mengacu pada : Kesamaan komposisi spesies tumbuhan yang dimnken (Sorensen dimodifikasi oleh Bray dan
a) b)
C\rtis 1957 (Maguan 1988). Untuk menganalisa indeks preferensi pakan oleh gajah digunakan Metode Neu (Bibby el a/,
c)
Faktor yang mempengaruhi preferensi gajah
Penelitian ini dilakukan di kawasan
1998 dolam Gnnawan 2004).
terhadap tumbuhan pakan dilakukan pendekatan dengan regresi linier berganda (Walpole 19982)
data sekunder. Data primer dan metode pengumpulannya sebagai
l.
Stuktur dan komposisi vegetasi,
dikumpulkan
lebar 20 m (Soerianegara dan Indrawan, 2005)
gajah,
dihitung di plot
2.
Produktivitas hijauan pakan
J.
pengamatan dengan caira pembabatan dan pemotongan rumput @riyono 2007). Untuk tumbuhan tingkat pancang dan tiang dengan cara pemotongan daun dan ranting (YMR 2002). Jenis-jenis tumbuhan dan bagian tumbuhan yang dimakan. Pengamatan dilakukan dengan mengikuti 6
ekor gajah masing-masing selama l0 hari. Unit pengamatan adalah jenis-jenis tumbuhan yang
4.
TIASIL DAN PEMBAIIASANI
berikut
menggunakan metode garis berpetak pada unit contoh berbentuk jalur dengan panjang 2 Km dan
dimakan dan bagian tumbuhan yang dimakan
Preferensi gajah terhadap tumbuhan pakan dan
perilaku makan. Pengamatan bersamaan dengan pengamatan jenis tumbuhan yang dimakan, unit pengamatan adalah frekuensi makan terhadap suatu jenis tumbuhan dan perilaku makan.
Adapun data sekunder yang dikumpulkan meliputi kondisi umum lokasi penelitian diperoleh dari berbagai instansi terkait yaitu BKSDA Bengkulq PLG Sebelat, BMG Bengkulu, Pemda Bengkulu Utara, studi pustaka dan berbagai literatur pendukung lainnya.
Data yang terkumpul dianalisis dengan cara sebagai
l.
Analisis vegetasi dan potensi pakan mengacu pada
2.
Analisis produktivitas hijauan pakan. Untuk
Soerianegara dan Indrawan (2005)
tumbuhan bawah dan rumput-rumputan mengacu pada Sectionov (1999), sedangkan untuk tumbuhan
r
tingkat pancang dan tiang mengacu pada YMR
alami gajah, potensi habitat dan produktifitas pnkan gajah di kawasan PLG Sebelat.
Berdasarkan pemikiran
llant
Potensi Pakan Gajah
Hasil analisis vegetasi pada tegakan pohon, tiang, pancang, semai dan tumbuhan bawah didapat bahwa potensi tumbuhan pakan untuk masing-masing tegakan yang teramati, masing-masing pada tingkat pohon ditemukan sebanyak 79 species termasuk dalam 30 famili dan 29 spesies diantaranya adalah tumbuhan potensial pakan gajah; pada tingkat tiang sebanyak 58 spesies termasuk dalam 29 famili, dan 24 spesies diantaranya adalah pakan gajah; tingkat pancang sebanyak 88 spesies termasuk dalam 40 famili, dan 26 spesies diantaranya adalah pakan gajah; pada tingkat pertumbuhan semai sebanyak 58 spesies, dan 29 diantaranya adalah pakan gajah; pada tingkat tumbuhan bawah jumlah spesies teramati sebanyak 38 spesies, dan 36 diantaranya adalah 171,5
batanglha, kerapatan tingkat liang 236 batznglha, tingkat pancang memiliki kerapatan 4200 batanglln dan pada
tingkat semai memiliki kerapatan 9960 batangha, tumbuhan bawah memiliki kerapatan 26.340 batang/ha (Gambar l). Dilihat dari dominansi dan nilai pentingpya, hasil penelitian diketahui bahwa pada tingkat pohon jenis yang
dominan dan penting adalah Santiria laevigata (INP
24,41%) dan Shorea leprosula (n{P 22,29%); pada tingkattiang adalah Syzygium sp (INP 24,00yo\, tingkat pancang adalah Syzygium sp (INP 15,58%) dan Baccauria parviJlora (II.{P 10,14%o); tingkat pertumbuhan semai adalah Shorea leprosula (INP l0,41yo), dan untuk tumbuhan bawah adalah Selaginella
plana (Il{P
28,74%o\,
xd d
Dl
d ri
va
gEl
spesies tumbuhan pakan gajah.
Kerapatan pada tingkat pohon adalah
tr q d g
Alpinia malaccensrs (INP l5,6lyo).
h
bGr
d
Media Konservasi Vol. 16, No. 3 Desember 2011
:
149 _ 155
I L
I
I
o
I$
zoooo
15000 E o roooo fr o
Y
Pancang
Tumb bavrah
Tiang
Tingkat pertumbuhan
Gambar
1'
Kerapatan pohon per hektar pada iasing-masing tingkat pertumbuhan vegetasi di pLG sebelat.
Produktifitas Pakan Gajah
Hasil analisis dat; menuajukkan bahwa jenis tumblhT tingkat pancang yang pioduktivitasnya paling tinggi berturut-turut adalah Leea indica - (5.10
grlind/trari), Piper aduncum (4.7 grlind/hari), Macaranga gigantea (3.70 grlind/trari), Vil lebrunea ru iesc ens (2.90 grlind/hari), Macaranga tqnarius (l.gl griindlhari), MeJryytia..umbgllata (1.33 grlind/han), Uniet sp (0,75
grlind/hari), Gironniera nervosa (0.50 $liid/ian), Di!!"::: alcels-a (0.46 gr/indthari), Trevesia b"urckii (0.1'3 grlind/hari), Melastomq malabathricun (0.0g gr/ind/
hari). Barringtonia racemosa, yitex pub)scent, Vitex *t.til?:. C7lamus cf. heteroideus masing_masing (0.03
grlind/hari).
.
froduktivitas pakan gajah pada tingkat tumbuhan
bawah yang memiliki niial produktiiitas tertinggi
berturut-turut adalah Gigantochloa cf. atroviolacea $.gg -grl,frirl"
C e1 t tlte c a I appac ea (0.6A gr /ri /hari), p ani cu m sp (0. 5 6 9 g:r{lhart), Scleria purparascens- (0.51 gr/#ihari), u.!,^r: compositus (0.40 grlmzlhmi) paspalum sp "1*. (U-.36 grlm'lhari), Dinochloa scandens 1O.l+ gm2nxij,
Mimosa pudica (0.06 gr/mzthai1.
Jenis-jenis tumbuhan pakan alami tumbuhan yang disukai
dan
bagian
Pakan Alami Gajah
Hasil pengamatan gakan gajah secara langsnng dengan mgngikuli p"rgerakkan gujJn ai lokasi penelitiai kawasan hutan pLG ditemukan 245 spesies tumbuhan
.
yang dimakan oleh gajah termasuk dalam 77 famili. Jenis-jenis tumbuhan pakan yang dimakan (ll,g%) diantaranya adalah termasuk aatam famaili fabaceae
(Gambar 2).
grlmz/hari1, Imperata cylindra fO.iA Annonaceae
Zmgibraceae Meliaceae Cyperaceae
rr-I
Sterculhceae d
tu Erphorbiaceae Arecaceae Moraceae Poaceae Fabaceae
-
0246810,f,. persentase jenis dirmkan Gambar
2.
Persentase penyebaran jumlah jenis tumbuhan pakan berdasarkan famili.
l5l :,
u
I
I Preferensl dan Pendtgaan ProduHtvltas Pakan
Alanl
oleh gajah. Gajah sangat menyukai bagian segar dari
Bagian Tumbuhan yang dimakan
tanaman, tetapi juga menkonsumsi cabang-cabang pohon yang kering jika dimusim kemarau.
Hasil pengamatan pakan gajah dengan mengikuti pergerakan gajah dengan berjalan kaki tercatat I I bagian
Selalutnya Sukumar (2003) mengatakan bahwa untuk jenis palem-paleman, gajah akan memakan semua bagian tanarhan jika masih anakan dan akan memakan bagian batang saja jika tumbuhan palem sudah besar. Batang naoas nkan dimakrm bagran umbu0rya dengan
tumbuhan yang dikonsumsi oleh gajah' Bagian tumbuhan yang teramati dimakan oleh gajah yaitu daun, pelepah, ranting, umbut, batang, kulit batang, akar, bungq buah, umbi dan rebung. Hasil analisis menunjukkan bahwa
bagran tumbuhan (daun, ranting dan batang) dimakan secara bersamaan adalah yang paling banyak dikonsumsi (35,1%) dan spesies tumbuhan yang dimakan seluruh bagiannya dengan cara mencabut (24,9%). Persentase
bagian tumbuhan yang dimakan disajikan
cara batang akan dikrpas terlebih dahulu.
Poniran (1974) mengatakan bahwa jenis makanan gajah metiputi tumbuhao herba liar, daun muda, akar dan liana, nrtan mrda dan pucuk rotan (umbut), kulit kayu pada jenis-j€nis pohn pada tingkat sapling, tunas bambu
pada
Gambar 3.
dan rebungnya serta daun muda, rumput buluh dan sehruh bagan pisang liar. Sementara itu Eltringham (19e2) mengatakan bahwa selain memakan rumput-
Menurut Sukumar (2003) gajah memakan ruryutrumputan mulai dari bagian atas saryai bagian akar' setelah dibersihkan dari tanah dan lumpur dengan cara mengibaskan. Bagan daun bambu umulmya dimakrn tetapi bagian batang terkadang dimetan dengm cra dibelah terlebih dahulu. Tumbuhan ber&ri jugp dimakart
ruryulan, gajah juga memakan pakan lain berupa daundaman, ranting.
fi2 I{2 Buah 11.6 E r(u$t I{.6 € ? o".rrr, petapah dan umbut 3S.3 F Oaun,htgdan ak:r f3.7 s Batang f4.1 '8, Daun,RtdarAlcar Alcar
.ii
detln
Ssmua Daun, ranfng dan batang -o
24.9 35.1
.,
-9.O Diagram persentase penyebaran jenis berdasarkan bagian tumbuhan yang dimakan oleh gajah di PLG Psreontasa rumlah tpesf,ae
Gambar
3.
Sebelat.
Analisis preferensi terhadap Tumbuhan Jenis
danperilakuMakan Preferensi Tumbuhan Jenis Pakan
I
Robi memakan 88 spesies tumbuhan dengan frekuensi makan harian 810, gajah Sari memakan 111 spesies lunrltrhan dengan frekuensi makan harian 712,6. gajah
Desi memakai 72 spesies tumbuhan dengan tetuensi
gajah didapat bahwa masing-irasing gajah mimiliki tingkat kesukaan dan pemilihai jenis yang berbeda satu iama lainnya. Gajah Nelson memakan 95 spesies tumbuhan dengan frekuensi makan harian 665,2, gajah Cokro memakan
Hasil pengamatan terhadap
L
Pakan
6 ekor
makan harian 853,2, dan gajah Eva memakan 114 spesies tumbuhan dengan frekuensi makan harian 817,6. Frekuensi makan harian gajatr contoh disajikan pada Gambar 4.
120 spesies dengan frekuensi makan harian 798,5, gajah
ffi
-8m
{zm fom
I
*m $m
Sam
I
I
frem 4
108
r[[r
Nelson Robi
9oho
Seri
Deei
Ea
l{.ma Gdah
Gambar
ts2
4.
Frekuensi makan harian rirasing-masing gajah selama pengamatan di PLG Sebelat.
I
1
,J
c{
Nc
c.l
Media Konservasl Vol. 16, No. 3 Desember
20ll :
149 _ 155
Untuk mengetahui spesies tumbuhan yang disukai .*ri.J ina.ks Neu {Indeks preferensi). Hasil analisi" aia"puiiut wa gajah Nelson menyukai 14 spesies tr-U,rUi" prl*,
.
.
o,leh masing^-masing gajatr digunar€o
menyukai.l3 spisies, eaiah
9-:9: spesres, ga;ah Sari hanya Tabel
gaiah
noi ilyrrui
rr
menyukai g ryesies, gajah Desi
l. Inderrs kesamaan spsies trmb,han
t8 spesies, dan gajah Eva menyukai 2t ::lIPt spesles. Kesamaan komoosisi jeni-s Vang dimakan oleh gajah dtatas sOYo atau relatif sama uqlluh ia;utt Oesi aan gajafr
Eva (61,2%o), gajah Robj-dan
t;.t
6'X;,/r),"gajah Robi
*H.ilisilf lii,?fi Hflld;b;.i(1),i);t"1,guiun
yang dimakan oleh gajah di pLG seberat
Inde&sI(ffi
Nama Gajah Nelson Cokro Robi
41.5 43.3
46.6
4t.6 43.2
Sari Desi
Desi s2.3 48.7 59.4 44.7
Eva 51.7 49.6 54.5 45.3
61.8
. .
Hasil-analisis prefue,nsi pakan menunjukan bahwa
i"fr:Et,TS#
s,%r,'H;:[l
tumb$an yang disukai.q*! Af,t"ioi"f,-r"rn contoh (Gambar 5). j€nis_j1p t"*.b;; -|"itoa gajah
Gigantochloa cf- 'aruviotrcea C;;,
Gambr5-
.;"ri, sri),
pengamaren
pengamatan menunhrkan
aktifitas makan di lokasi aktifitas *ilru.lrg matun aupai lhua -
-*lt"ai r r"t"il. l"q*.kl* aktifitas mal
,11f katagori
i;il-i
"t"Grf,.
Pasentase jumrah spesies tumbuhan yang disukai oreh gajah di pLG seberat.
Perilaku Makan
Hasil
Stachyphrynium so (mayor). Tumbuhan pakan yang disukai oleh 5 ekoi e"jrni"u*vul?":;il, f#g osukai *:'.e:jah a ienis, tumbuhan iuns ;ir;ui or"h s l,t-11gaJah EKor 4 lenis, 7 ienis disukai oleh 2 ekor gajah dan ada 13 jenis yang hanya dirrk
_**ire
p;rrhk";,;k,
renggut, kupas, rm€Ddmg; O"rgt"i,
cabut, pungut.
Mengambil bagian tumbuhan dengan cara dipatahkan b.""yut digunakan. g"jal, di i&".i p"r"ritian ftilq yaitu 33,syo dari total ienis oakin; dan.30,6yo dilakukan a.ngun ;.r;r1;;;;;"han dari total jenis pakan (Gambar
yir;-;;;;;*^ditarik,
6).
153
Preferensi dan Pendugaan Produlctivita's Palran Alami
r
Pungut 10.4
t
a
=
Dongkel
11.2
Menendang
I{.6
g E
nupas
[o.r
n't2.2 cabut
AI
Rengsut
so'8
Tarik Patahleett 8.0
r0.0 15.0 20.0 25.0 s.rl 35.0 48.0
ET
Per$enla$e JenisTumhuhan
Gambar
6.
Persentase penyebaran spesies tumbuhan pakan gajah berdasarkan aktifitas makan di PLG Sebelat'
Aktifitas Lain Aktifitas harian selain makan yang dilakukan oleh gajah diantaranya adalah minum yang dilakukan setelah makan dan biasanya gajah minum jika bertemu dengan
air. Menurut Poniran (1974) seekor gajah sumatera membutuhkan air minum sebanyak 20-50
sumber
&
McNeely (1977) kurang dari 200 gajah tidak Thailand kebutuhan minum jika sumber air menemukan minum liter/hari. Selain gajah akan menyiramkan badan dengan air' Selain air
liter/hari. Selanjutnya Lekagul
juga
menggunakan lumpur dan tanah untuk menyiram badan. Aktifitas menyiram air dan lumpur ke badan merupakan cara gajah untuk mendinginkan suhu tubuh dan melindungi kulit dari gigitan serangga dan ekto parasit (Lekagul & McNeely, 1977). Selanjutnya
gajah
saling menyentuh dengan menggunakan belalainya pada punggung, mulut atau ujung belalai dan alat genetalia (Eltringham, 1982). Selain hal di atas gajah juga sering mengibaskan makanannya berupa dedauuan ke badannya atau kaki. Hal ini dilakukan diduga untuk membersihkan makanan dari kotoran seperti tanah, selain itu digunakan juga untuk mengusir serangga.
KESIMPULAN
l.
&
menyembunyikan warna asli dan pemeliharaan kulit. Gajah selalu berjalan untuk mencari makanan, tidak semua makanan yang ia temui dimakan dan dihabiskan, sesekali gajah akan berhenti untuk mengambil makanan yang disukai misalnya jenis Gigantochloa cf. atroviolaceq. Menurut Susetyo (1980) bahwa hijauan yang tersedia di lapangan tidak seluruhnya tersedia bagi satwa, tetapi ada bagian yang ditinggalkan untuk
2.
menjamin pertumbuhan selanjutnya dan pemeliharaan
beristirahat. Menurut WWf (2005), gajah sumatera adalah binatang berdarah panas sehingga jika kondisi cuaca pada siang hari setelah aktifitas makan biasanya gajah akan beristirahat. Untuk menghindari sengatan
lingkungannya.
Aktifitas sosial yang teramati pada
saat pengamatan
di lokasi pengamatan diantaranya adalah play fighting, pada saat bertemu dengan sesama mereka gajah akan
t54
pohon adalah 26 spesies. Jenis-jenis tumbuhan pakan yang dominan pada tingkat pohon adalah Santiria laevigata (INP 24,41%) dan Shorea leprosula (II{P 22,29oh), tingkat tiang adalah Syzygium sp (INP 27,69 dan Durio griffthr, (INP 17,28%\. Tingkat pancang Syzygium sp (INP 27,69 15,07o/o), dan tingkat tumbuhan bawah Selaginella plana (II{P 28,740 ), Alpinia malaccensis (INP 15,61%), dan Shorea leprosula (INP 10,41%). Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa untuk tingkat pancang produktifitas tumbirhan pakan yang paling tinggi adalah Leea indica (5'10
pertumbuhan G
3.
matahari secara langsung mereka akan mencari tempat-
tempat yang rindang/naungan (thermal cover) lonlotk menstabilkan suhu tubuhnya agar sesuai dengan
Jumlah jenis tumbuhan bawah yang berpotensi sebagai sumber pakan gajah adalah 65 spesies, tumbuhan tingkat pancang 35 spesies, tumbuhan tingkat tiarrrg 24 spesies, dan tumbuhan tingkat
grlidv/hari). Pada tingkat tumbuhan bawah paling tinggi adalah spesies
tempat tumbuh.
Setelah lama beraktifitas gajah akan beristirahat, untuk itu gajah akan mencari tempat yang rindang untuk
ki
Itf,
McNeely (1977) mengatakan bahwa menaburkan tanah ke badan merupakan usaha untuk Lekagul
G
4.
igant o chlo a cf . atr ov i ol acea (0. 88
g I rt lhai).
Jenis-jenis tumbuhan yang dimakan oleh gajah sebanyak 86 jenis, yang termasuk dalam 42 famili. Bagian tumbuhan yang dimakan oleh gajah terdiri dari 1l bagian, persentase bagian tumbuhan yang tertinggi dimakan dari jenis tumbuhan pakan adalah daun, ranting dan batang (35,1 %).
Hasil analisis preferensi pakan terdapat 33 jenis tumbuhan yang disukai gajah. Jenis tumbuhan pakan
yang disukai oleh semua gajah yaitu
jenis Gigantochloa cf. atroviolacea, Stachyphrynium sp,
Imperata cylindrica. Terdapat delapan kategori perilaku gajah didalam mengambil makanan, yaitu
Pri
Rit
Medla Konserrrd VoL 16, No 3 ncrember
20ll
:
149 _
I55
cah4 tadk, r€Nrggut, dongkel, pmgut, tedmg" J€ois rmhhan png Almatan 1S-f,5
parrhksn,
9!T, %) diantaranya
didit
de*rgpn dipatahkan.
Santiapillay and Jacson.
Sectionov. 1999. palatabilitas dan produktifitas pakan
I'ArTAX."USrf,XA
H.S. lyn-
Alikodra,
Dasar-Dasar pembinaan
Margaatwa Faloftas Kehrtanan Institut pertanian Bogor.
g€nghlu ZlO2. propil WilayahBqfoiu
BKSDA
Kawasan Konservasi di
Eltringham, SJL l9B2 El€phants. Blanford press Book Dorset Gunawan, IL 2fi14. Preferrensi dan konsumsi pakan anak b-urung (lfuochepalon Maleo S* Uutto;
mb
dalam masa pcqner:nam- hrrnal penelitian Hutan dan Kmcrrasi Atm. Volume I. Nomor I. Balittnng f€hhEn Bogor.
Lekagul,
B ard J.A
McNeeIy. 1977. Mammals of Thail@d- Thc Associdion for the Conservation of
Wildlife,
B-4"t
Maguran Ame" fgBE Eoological Diversity and Its
Measneffi. Croom Helm Limited.
Unit€d
Poniran, S.Journal
StacsofA@ilo-
London.
124. Fhpt-.t in Atjeh Sumatera. ofFana prresenmtion Soc. 576_5g0.
Oryx.
Priyono, A- 2tr1. peaddratan ekologi dan ekonomi dalam penfuKaresmBrnu Ruia Sambar: Studi
Tmm ku Grmung Masigit_Kareumbi. Piserqsi BogE Sdolah f**ur1=rru Institut kasus
Peranian@or.
dm 2001. populasi ":lfidn gqiah Kepadatan dan kondisi hrbiE (Zibphas mmimus sumatreaB Tcrrnind(, 1847) pada fragmentasi hutan di sddtr Xerrasm Taman NasionaiKerinci Sebelat, Ilfuotg B€nghtu Utara. Integrated Conserrdim Dcneprcfi project.
Rizwar, Darmi
Santiapillai, C and Jackson. 1990. The Asian Elephant. An Action plan for Its Conservation. Compifed by
banteng (Bos javanicus D,AIton) utiU"t pemotongan serta daya dukung padang
pengembalaan Tegal Sabuk, Suaka Marga- Saturi Cikepuh, Sukabumi. Sinaga, W. H. 2000. pelestarian gajah sumatera, antara harapan dengan kenyataan. Laporan Utama AIam Semesta dan pembangunan. III. (10): I 6 _ 20. Soerianegara,
I
dan
A. Indrawan. 2005. Ekologi Hutan
ln!oysi1._ ,Bogor: Laboratorium
Fakultas Kehutanan IpB.
Sulamar,
R.
fkolo$
Hutan
1989. The Asian Elephant Ecology and
Management. Cambridge University press.
Sukumar, R. 2003. The Living Elephants. Evolutionary
Ecology, Behavior, and Conservation. Oxford
University press.
Susetyo,
S.
1980. padang pengembalaan. Fakultas
Peternakan Institut pertanian Bogor.
Walpole Ronald E. 1982. pengantar Statistik. Edisi ke 3. Alihbahasa oleh Bambang Sumanhi. pT. Gramedia Psutaka Utama. Cetakan ke 3. Januari 1992.
WWF. 2005. Mengenal Gajah
Sumatera.
Yayasan Mitra Rhino. 2OOZ. Studi persaingan ekotogi jawa (Rhinoceros sondiicus\ !1dak j_ouanicas) di Taman Nasional Ujung Kubnl Qos !-V"t kerjasama WWF, yayasan Mitra Rhino dan
.i* U*t*i
Dephut.
Zafuah.
M.
2002. Analisa karakteristik komunitas vegetasi habitat gajah Sumatera (Elephas maximw sumalranus) di Kawasan Hutan Kabupaten Aceh Jimur dgm Kabupaten Langkat. I!!i:[g Bogor: Program pascasa{ana IpB.
155