III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian sangat diperlukan adanya suatu metode dengan masalah yang diteliti, sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Metode sangat diperlukan untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran, menemukan dan mengembangkan suatu pengetahuan, cara mengkaji kebenaran dan suatu pengetahuan.
Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan dalam meneliti suatu kelompok, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, atau suatu kelas peristiwa masa datang. (Muhammmad Nasir, 1988:63)
Berdasarkan pendapat diatas, yang dimaksud dengan metode penelitian deskriptif adalah metode yang bertujuan memecahkan masalah yang ada pada masa sekarang dengan cara mengumpulkan data kemudian menganalisa data yang telah terkumpul dari responden.
38
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 173) “Populasi adalah keseluruhan subek penelitian”. Penelitian ini yang menjadi polulasi adalah keseluruhan individu yang akan diteliti. Jadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik di SMA YP Unila Bandar Lampung yang berjumlah 1139 peserta didik.
Tebel 1: Data jumlah peserta didik SMA YP Unila Tahun Ajaran 2012/2013 NO
KELAS
L
P
L+P
1.
X
190
218
408
2.
XI
171
222
393
3.
XII
151
187
338
JUMLAH
512
627
1139
Sumber Data : Staf Tata Usaha SMA YP Unila 2012/2013 2. Sampel
Banyaknya sampel dalam penelitian ini, penulis berpegang pada pendapat Suharsimi Arikunto (2010:174) yang menyatakan bahwa “untuk ancerancer, jika subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi dan jika subjeknya lebih dari 100 diambil 10-15% atau 20-25% ataupun lebih, tergantung setidaktidaknya dari:”
39
1. Kemampuan meneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan data. 2. Sempitnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena menyakat hal banyak sedikitnya data. 3. Besar kecilya resiko yang ditanggung peneliti.
Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 10% dari jumlah peserta didik di SMA YP Unila Bandar Lampung. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 10% x 1139 = 114 responden.
Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan Teknik Sample Random yaitu di dalam pengambilan sampelnya peneliti mencampur subjek-subjek dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama. Dengan demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel. (Suharsimi Arikunto, 2010:175)
Tebel 2: Jumlah sampel penelitian NO
KELAS
SAMPEL
X
JUMLAH PESERTA DIDIK 408 x 10%
1. 2.
XI
393x10%
39
3.
XII
338x10%
35
JUMLAH Sumber : Data Sekunder (pengolahan data sampel)
40
114
40
C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, penulis membedakan dua variabel yaitu variabel bebas sebagai variabel yang mempengaruhi (X) dan varibael terikat sebagai variabel yang dipengaruhi (Y) yaitu:
a. Variabel bebas (X) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Persepsi Peserta didik terhadap Optimalisasi Pelayanan Pendidikan di SMA YP Unila Bandar Lampung.
b. Variabel terikat (Y) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah optimalisasi pelayanan di SMA YP Unila.
D. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional Variabel 1. Definisi Konseptual
a.
Persepsi peserta didik merupakan cara pandang sekelompok peserta didik yang hidup bersama dalam suatu lingkungan sekolah terhadap suatu objek yang diamati berdasarkan pengetahuan dan pengalaman sehingga memungkinkan antara orang yang satu dengan yang lainnya berbeda walaupun objeknya sama. Hal ini tergantung pada pengalaman, proses belajar sosialisasi, dan pengetahuannya tentang masing-masing objek tertentu.
b.
Optimalisasi dapat didefinisikan sebagai cara atau langkah-langkah yang digunakan guna mendapatkan hasil yang optimal dengan segala yang mempengaruhinya. Sedangkan pelayanan adalah sebuah proses
41
pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang yang menyangkut segala usaha yang dilakukan orang lain dalam rangka mencapai tujuannya.
2. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah definisi yang memberikan gambaran cara mengukur suatu variabel dengan membeikan arti suatu kegiatan. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah:
a.
Persepsi peserta didik merupakan cara pandang sekelompok peserta didik yang hidup bersama dalam suatu lingkungan sekolah terhadap suatu objek yang diamati berdasarkan pengetahuan dan pengalaman sehingga memungkinkan antara orang yang satu dengan yang lainnya berbeda walaupun objeknya sama.
Dalam penelitian ini untuk mengukur persepsi siswa dapat dilihat dari indikator: 1) Pemahaman. Indikator pemahaman ini diukur dari tingkat pemahaman peserta didik terhadap optimalisasi pelayanan pendidikan di SMA YP Unila. 2) Tanggapan. Indikator ini diukur dari tanggapan peserta didik terhadap pelayanan pendidikan yang telah diberikan di SMA YP Unila. 3) Harapan. Indikator ini diukur dari harapan siswa terhadap pelayanan pendidikan yang telah diberikan oleh SMA YP Unila.
42
b. Optimalisasi dapat didefinisikan sebagai cara atau langkah-langkah yang digunakan guna mendapatkan hasil yang optimal dengan segala yang mempengaruhinya. Sedangkan pelayanan adalah sebuah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang yang menyangkut segala usaha yang dilakukan orang lain dalam rangka mencapai tujuannya.
Persepsi peserta didik terhadap pelayanan di SMA YP Unila ini terbentuk dari pelayanan yang diterima atau dirasakan langsung oleh peserta didik di sekolah tersebut. Dalam penelitian ini untuk mengukur optimalisasi pelayanan pendidkan di SMA YP Unila Bandar Lampung dapat dilihat dari indikator: 1. Standar proses 2. Standar pendidik dan tenaga kependidikan 3. Standar sarana dan prasarana 4. Standar pengelolaan
3. Rencana Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah scoring pada alternatif jawaban dalam lembaran angket yang disebarkan kepada responden. Angket yang digunakan adalah angket langsung tertutup, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang tersedia sesuai dengan pendapat masing-masing
43
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka diterapkan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Angket Angket atau kuisioner yang berisi daftar pertanyaan yang secara tertulis yang terdiri dari item-item pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian dan akan dijawab oleh responden penelitian yaitu peserta didik di SMA YP Unila Bandar Lampung yang terpilih secara acak menjadi sampel penelitian. Angket yang akan digunakan adalah angket tertutup, yaitu item-item dari pertanyaan sudah disertai dengan alternatif jawaban yang harus dipilih oleh responden.
Angket dalam penelitian ini dipakai karena data yang diperlukan angkaangka yang berupa skor nilai, untuk memperoleh data utama dan di analisis. Dalam setiap test memiliki tiga alternatif jawaban dan masingmasing memiliki bobot atau skor nilai yang berbeda. Menurut Nasir (1988:404) skor yang diberikan adalah:
a. Untuk jawaban yang sesuai dengan harapan diberikan skor 3. b. Untuk jawaban yang tidak sesuai dengan aharapan diberikan skor 2. c. Untuk jawaban yang sangat tidak sesuai dengan harapan diberikan skor 1.
44
2. Teknik Penunjang a. Wawancara
Teknik wawancara dipergunakan untuk memperoleh data dan informasi secara langsung pada objek peneliti. Adapun teknik wawancara yang dipergunakan berfokus pada wawancara yang langsung diarahkan kepada persoalan mengenai persepsi peserta didik terhadap optimalisasi pelayanan di SMA YP Unila Bandar Lampung.
b. Observasi
Metode observasi ini dilakukan untuk pengamatan dan pengambilan data secara langsung terhadap objek penelitian dan keadaan tempat penelitian serta keadaan umum tempat penelitian.
c. Teknik dokumentasi
Teknik dokumentasi, yaitu suatu pengambilan data yang diperoleh dari informasi-informasi dan dokumen-dokumen yang digunakan untuk mendukung keterangan-keterangan tentang sesuatu yang diteliti.
E. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas
Untuk memperoleh data yang akurat dalam penelitian ini maka alat ukur yang digunakan harus valid, maksudnya alat ukur tersebut harus dapat mengukur secara terpat. “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesalihan sesuatu instrumen” (Suharsimi Arikunto, 2010:144). Dalam hal ini alat ukur yang dimaksud adalah
45
angket, yang disajikan berdasarkan konstruksi teoritisnya. Untuk validitas angket, peneliti mengadakan uji coba dengan melihat indikator variabel yang kemudian menjadi item-item pertanyaan.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah cukup baik sehingga mampu menggunakan data yang terpercaya, maka sebelum di uji coba, langkah yang dilakukan sebagai berikut: 1.
Melakukan uji coba angket diluar responden
2.
Hasil uji coba dikelompokkan dalam item genap ganjil
3.
Hasil item ganjil dan genap dikorelasikan dengan product moment (∑ )(∑ )
∑
yaitu: rxy =
√{∑
(∑
)
} {∑
(∑
)
}
Keterangan: rxy
: Koefisien korelasi antar gejala x dan y
xy
: Product dari gejala x dan y
n
: Jumlah sampel.
(Hadi, 1989: 39) 4. Untuk reliabilitas angket digunakan Rumus Sperman Brown, yaitu:
rxy =
(
) (
Keterangan :
)
46
rxy
: Koefisien reliabilitas seluruh item
rgg
: koefisien antara item genap dengan ganjil
(Sutrisno Hadi, 1996: 37) 5. Adapun hasil perhitungan di masukkan dalam kriteria reliabilitas sebagai berikut: 0,90 – 1,00
= reliabilitas tinggi
0,50 – 0,98
= reliabilitas sedang
0,00 – 0,49
= reliabilitas rendah
F. Teknik Analisis Data
Tindak lanjut dari pengumpulan data adalah menganalisis data. Dalam penelitian ini menggunakan suatu analisis data kuantatif yaitu dengan menggunaka kata-kata dalam kalimat serta angkat secara sistematis, selanjutnya menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi (1996:39), yaitu: I= Dimana: I
= Interval
NT
= Nilai tertinggi
NR
= Nilai terendah
K
= Kategori
Kemudian untuk mengetahui tingkat persentase (Muhammad Ali, 1993: 184) digunakan rumus sebagai berikut:
47
P= Dimana: P
= besarnya persentase
F
= jumlah alternatif seluruh item
N
= jumlah perkalian antar item dan responen
Untuk mendefinisikan banyaknya persentase (Suharsimi Arikunto, 2010: 196) yang diperoleh digunakan kriteria sebagai berikut: 76% - 100% = baik 56% - 75%
= cukup
40% - 55%
= tidak baik