III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang bertujuan untuk memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, dan lain-lain (Suharsimi Arikunto, 2010:3).
Metode deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan menggambarkan suatu keadaan atau fenomena yang terdapat
di Taman Bumi Kedaton secara objektif dan
berpedoman pada permasalahan yang telah ditetapkan dengan melakukan observasi di lapangan dan wawancara langsung dengan wisatawan yang berkunjung ke objek wisata tersebut. Kemudian melakukan pengolahan data dan membuat simpulan dari fenomena yang terjadi di objek wisata tersebut.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2010:173). Berdasarkan pernyataan tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke Taman Bumi Kedaton Kelurahan Batu Putu Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung. 2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2010:174). Metode penentuan sampel dalam penelitian ini adalah sampel kuota (quota sampling) artinya pengambilan sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu sesuai dengan jumlah atau kuota yang diinginkan (Moh. Pabundu Tika, 2005:41). Sedangkan besar sampel ditentukan berdasarkan pertimbangan terhadap derajat keseragaman dari populasi, posisi yang dikehendaki dari penelitian, rencana analisis dan tergantung pada besarnya biaya, waktu dan tenaga yang tersedia. Berdasarkan pendapat tersebut, jumlah sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 60 responden, baik responden laki-laki maupun perempuan tanpa membedakan daerah asal wisatawan.
Teknik pengambilan sampelnya dilakukan dengan cara accidental sampling, yaitu cara memperoleh sampel berdasarkan siapa saja yang ditemui pada saat melakukan penelitian. Agar tidak terjadi pengelompokkan jawaban yang sama dan bersifat umum, maka wisatawan yang bersifat rombongan akan diambil beberapa responden saja sebagai perwakilan. Pengambilan sampel ini dilakukan pada sembarang hari baik hari libur atau bukan. Dalam pelaksanaannya, responden diperoleh dengan cara mendatangi responden satu per satu dan menanyakan kesediaanya untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Setelah responden tersebut menyatakan kesediaannya, maka penulis mewawancarai responden satu per satu dengan berpedoman pada kuesioner yang sudah disiapkan sebelumnya. Selain itu, sebagai informasi untuk melengkapi data, penulis juga mewawancarai pengelola Taman Bumi Kedaton, yaitu manajer
HRD, kepala bagian pemasaran, dan kepala bagian keamanan
sebagai informan.
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel penelitian
Langkah penting dalam penelitian ini adalah penentuan variabel. Menurut Kusmayadi (2000:22) variabel adalah unsur yang diteliti, merupakan ciri yang melekat pada objek penelitian tersebut. Variabel dalam penelitian ini yakni daya tarik objek wisata, aksesibilitas, ketersediaan fasilitas, keadaan keamanan dan kenyamanan, serta promosi dan publikasi.
2. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel merupakan pentunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur (Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, 1989:23).
a. Daya Tarik Objek Wisata
Daya tarik objek wisata merupakan segala sesuatu yang mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke suatu objek wisata. Variabel ini
sangat berpengaruh terhadap
peningkatan atau penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung. Daya tarik suatu objek wisata dapat diukur dengan beberapa indikator, yaitu keindahan panorama alam, topografi, atraksi wisata yang disajikan, kondisi kolam renang, keanekaragaman jenis satwa, dan kondisi kebersihan lingkungan. Dalam penelitian ini daya tarik objek wisata diklasifikasikan menjadi sangat menarik, cukup menarik, dan tidak menarik. 1. Sangat menarik, apabila skor yang diperoleh > 17 2. Cukup menarik, apabila skor yang diperoleh 12 – 17 3. Tidak menarik, apabila skor yang diperoleh 6 – 11
b. Aksesibilitas
Aksesibilitas merupakan kemampuan mobilitas atau bergerak dari satu ke tempat yang lain dalam satu wilayah. Aksesibilitas dalam penelitian ini menyangkut transportasi dan juga komunikasi. Aksesibilitas dapat diukur dengan beberapa indikator, yaitu kondisi jalan,
topografi jalan, alat transportasi, jarak tempuh, waktu tempuh, lokasi objek wisata, dan frekuensi kendaraan. Dalam penelitian ini, aksesibilitas diklasifikasikan menjadi mudah, sedang, dan sulit. 1. Aksesibilitasnya mudah, apabila skor yang diperoleh > 23 2. Aksesibilitasnya sedang, apabila skor yang diperoleh 16 – 23 3. Aksesibilitasnya sulit, apabila skor yang diperoleh 8 – 15
c. Fasilitas
Fasilitas merupakan prasarana yang menunjang kepuasan dan kenyamanan wisatawan selama melakukan rekreasi di suatu objek wisata. Kelengkapan fasilitas sangat diperlukan dalam upaya menarik wisatawan berkunjung ke Taman Bumi Kedaton. Fasilitas-fasilitas tersebut meliputi angkutan antar wahana, jaringan telekomunikasi, sistem drainase dan MCK, toko cinderamata, pondok wisata, kantin, penginapan, tempat pembuangan sampah, dan sarana rekreasi. Dalam penelitian ini, fasilitas diklasifikasikan menjadi memadai, cukup memadai, dan tidak memadai. 1. Fasilitas memadai, apabila skor yang diperoleh > 27 2. Fasilitas kurang memadai, apabila skor yang diperoleh 19 – 27 3. Fasilitas tidak memadai, apabila skor yang diperoleh 9 – 18
d. Keadaan Keamanan
Keadaan keamanan merupakan suatu kebutuhan dasar yang harus diperhatikan agar wisatawan merasa aman dan nyaman selama melakukan rekreasi. Indikator dalam variabel ini adalah sistem keamanan, kinerja petugas keamanan, pos jaga, alat pengaman dan pagar pengaman. Dalam penelitian ini keadaan keamanan wisatawan saat berkunjung ke Taman Bumi Kedaton diklasifikasikan menjadi aman, cukup aman, dan kurang aman.
1. Keadaan aman, apabila skor yang diperoleh > 15 2. Keadaan cukup aman, apabila skor yang diperoleh 10 – 14 3. Keadaan kurang aman, apabila skor yang diperoleh 5 – 9
e. Promosi dan Publikasi
Promosi dan publikasi sangat perlu dilakukan oleh sautu objek wisata guna memperkenalkan produk-produk wisata kepada para calon wisatawan. Hal ini berkenaan dengan cara-cara publikasi atau promosi yang dilakukan baik melalui media cetak maupun media elektronik. Selain itu, penempatan setiap promosi misalnya iklan harus dipasang di mana, pamphlet dan brosur harus disebar ke mana, sangat berperan dalam memberikan informasi kepada para calon wisatawan mengenai paket-paket wisata yang dapat dipilih. Frekuensi dalam melakukan promosi atau publikasi terhadap daerah tujuan wisata dapat kita lihat dari sering atau tidaknya promosi itu dilakukan baik dalam tiap tahunnya ataupun bulannya. Adapun indikator dari variabel ini adalah sumber informasi, frekuensi dalam melakukan promosi, jenis media promosi yang digunakan, dan cara berpromosi. Dalam penelitian ini, promosi dan publikasi diklasifikasikan menjadi baik, cukup baik, dan kurang baik. 1. Dikatakan baik, apabila skor yang diperoleh > 14 2. Dikatakan cukup baik, apabila skor yang diperoleh 10 – 13 3. Dikatakan kurang baik, apabila skor yang diperoleh 6 – 9
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan jalan mengamati, meneliti atau mengukur kejadian yang sedang berlangsung (Kusmayadi, 2000:84). Teknik observasi
langsung ke lapangan dilakukan penulis dengan mengamati daya tarik Objek Wisata Taman Bumi Kedaton yang ada dan sudah dikembangkan.
2. Wawancara
Teknik wawancara digunakan untuk mendapatkan keterangan yang belum ada atau kurang jelas dari data yang sudah ada. Interview atau wawancara merupakan teknik mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (Kusmayadi, 2000:150). Wawancara dilakukan dengan cara mendatangi instansi terkait dan pengunjung yang ada kaitannya dengan penelitian ini dengan pedoman wawancara tersusun. Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai indentitas pengelola, program dan rencana pengembangan, potensi wisata yang ada, fasilitas yang tersedia dan upaya pengembangan objek wisata dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta hambatan yang dihadapi oleh pengelola objek wisata Taman Bumi Kedaton.
3. Kuesioner
Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup artinya pertanyaanpertanyaan dan alternatif jawabannya telah ditentukan sehingga responden tinggal memilih jawaban yang diinginkan. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data primer dari responden yang sedang berkunjung di Objek Wisata Taman Bumi Kedaton Kelurahan Batu Putu Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung.
4. Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah teknik untuk melengkapi data dalam rangka analisa masalah yang sedang kita teliti. Kita memerlukan informasi dari dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan objek yang dipelajari. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data yang berupa
kondisi umum objek wisata Taman Bumi Kedaton, keadaan sarana dan prasarana yang ada, peta lokasi, dan pengelolaan/ manajemen.
E. Teknik Analisa Data
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung di lapangan serta wawancara dengan pengunjung dengan menggunakan kuesioner tertutup. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumentasi pengelola objek wisata Taman Bumi Kedaton. Kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan teknik skoring dan teknik deskriptif kualitatif dengan analisa persentase yang dilakukan dengan menyusun distribusi persentase sederhana. Penentuan jumlah persentase dari jawaban responden menggunakan rumus persentase sebagai berikut: %=
𝑓 𝑛
× 100%
Keterangan: %
: persentase yang diperoleh
f
: jumlah jawaban responden
n
: jumlah responden
100% : konstanta
Sedangkan skoring dilakukan dengan menggunakan rumus model Struges, yaitu: K=
𝑎−𝑏 𝑢
Keterangan: K
: interval kelas
a
: total skor tertinggi
b
: total skor terendah
u
: jumlah kelas
Dengan menggunakan kedua rumus di atas, maka akan diperoleh hasil penelitian dan kemudian diambil kesimpulan sebagai akhir laporan. Berikut ini adalah tabel variabel penelitian untuk menilai penyebab menurunnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Bumi Kedaton: Tabel 3. Skor Untuk Menilai Variabel Daya Tarik Objek Wisata Taman Bumi Kedaton Kelurahan Batu Putu Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung Tahun 2011 Variabel Daya Tarik Objek Wisata
Jumlah
1.
Indikator Keindahan panorama alam
a. b. c. d.
Kriteria Sangat indah Indah Kurang indah Tindak indah
2.
Topografi
a. b. c. d.
Sangat terjal Terjal Bergelombang Datar
4 3 2 1
3.
Atraksi wisata yang disajikan
a. b. c. d.
Banyak (> 4 paket atraksi) Cukup banyak (2 – 4 paket atraksi) Sedikit (< 2 paket atraksi) Tidak ada
4 3 2 1
4.
Kondisi kolam renang
a. b. c. d.
Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik
4 3 2 1
5.
Keanekaragaman koleksi satwa
a. b. c. d.
Sangat banyak Banyak Cukup Sedikit
4 3 2 1
6.
Kondisi kebersihan lingkungan
a. b. c. d.
Sangat bersih Bersih Kurang bersih Kotor Skor terendah = 6
4 3 2 1
Skor tertinggi = 24
Skor 4 3 2 1
Dengan menggunakan teknik skoring dengan rumus model Struges, maka daya tarik objek wisata yang terdapat di Taman Bumi Kedaton dapat diketahui interval kelasnya sebagai berikut:
K=
24 − 6 3
=6
Maka klasifikasi daya tarik objek wisata digolongkan menjadi: 1. Sangat enarik, apabila skor yang diperoleh > 17
2. Cukup menarik, apabila skor yang diperoleh 12 – 17 3. Kurang menarik, apabila skor yang diperoleh 6 – 11
Tabel 4. Skor Untuk Menilai Variabel Aksesibilitas Menuju Taman Bumi Kedaton Kelurahan Batu Putu Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung Tahun 2011 Variabel Aksesibilitas/ tingkat keterjangkauan
1.
Indikator Kondisi jalan
a. b. c. d.
Kriteria Jalan aspal yang sangat baik Jalan aspal dengan kondisi baik Jalan aspal sedikit berlubang Jalan tanah
2.
Topografi jalan
a. b. c. d.
Datar Bergelombang Terjal Sangat terjal
4 3 2 1
3.
Alat transportasi
a. b. c. d.
Angkutan umum Bus dan Travel Taxi Angkutan pribadi
4 3 2 1
4.
Jarak tempuh
a. b. c. d.
0 – 25 km 26 – 50 km 51 – 75 km > 75 km
4 3 2 1
5.
Waktu tempuh
a. b. c. d.
Kurang dari ½ jam ½ sampai 1 jam 1 sampai 2 jam Lebih dari 2 jam
4 3 2 1
6.
Lokasi objek wisata
a. b. c. d.
Lokasi di tepi jalan arteri Lokasi di jalan kolektor Lokasi di tepi jalan lokal Lokasinya jauh/terpencil
4 3 2 1
a. b. c. d.
Sangat strategis Strategis Kurang trategis Tidak strategis
4 3 2 1
e. f. g. h.
Banyak (> 12 kali/hari) Sedang (8-11 kali/hari ) Kurang (4-7 kali/hari) Sedikit (0-3 kali/hari) Skor terendah = 8
4 3 2 1
7.
Jumlah
Frekuensi kendaraan umum
Skor tertinggi = 32
Skor 4 3 2 1
Untuk mengetahui aksesibilitas menuju Taman Bumi Kedaton digunakan teknik skoring dengan interval kelas sebagai berikut: K=
32 −8 3
=8
Maka, aksesibilitas diklasifikasikan menjadi: 1. Aksesibilitasnya mudah, apabila skor yang diperoleh > 23
2. Aksesibilitasnya sedang, apabila skor yang diperoleh 16 – 23 3. Aksesibilitasnya sulit, apabila skor yang diperoleh 8 – 15 Tabel 5. Skor Untuk Menilai Variabel Fasilitas Taman Bumi Kedaton Kelurahan Batu Putu Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung Tahun 2011 Variabel Fasilitas
Jumlah
1.
Indikator Angkutan antarwahana
a. b. c. d.
Kriteria Sangat banyak Banyak Kurang banyak Tidak ada
2.
Jaringan telekomunikasi
a. b. c. d.
Sangat mudah Mudah Cukup mudah Sulit
4 3 2 1
3.
Sistem drainase dan MCK
a. b. c. d.
Sangat bersih Bersih Cukup bersih Kotor
4 3 2 1
4.
Toko cinderamata
a. b. c. d.
Sangat banyak Banyak Sedikit Tidak ada
4 3 2 1
5.
Pondok wisata
a. b. c. d.
Banyak Cukup banyak Sedikit Tidak ada
4 3 2 1
6.
Kantin
a. b. c. d.
Banyak Cukup banyak Sedikit Tidak ada
4 3 2 1
7.
Penginapan
a. b. c. d.
Banyak Cukup banyak Sedikit Tidak ada
4 3 2 1
8.
Tempat pembuangan sampah
a. b. c. d.
Banyak Cukup banyak Sedikit Tidak ada
4 3 2 1
9.
Sarana rekreasi
a. b. c. d.
> 7 sarana Ada 5 – 7 sarana Ada 2 – 4 sarana Ada 1 sarana Skor terendah = 9
4 3 2 1
Skor tertinggi = 36
Skor 4 3 2 1
Untuk mengetahui fasilitas yang ada di Objek Wisata Taman Bumi Kedaton ini digunakan teknik skoring dengan interval kelas sebagai berikut:
K=
36 − 9 3
=9
Maka, ketersediaan fasilitas di objek wisata tersebut dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Fasilitas memadai, apabila skor yang diperoleh > 27 2. Fasilitas kurang memadai, apabila skor yang diperoleh 19 – 27 3. Fasilitas tidak memadai, apabila skor yang diperoleh 9 – 18
Tabel 6. Skor Untuk Menilai Variabel Keadaan Keamanan Taman Bumi Kedaton Kelurahan Batu Putu Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung Tahun 2011 Variabel
Indikator
Keamanan
Jumlah
Kriteria
Skor
1.
Sistem keamanan
a. b. c. d.
Sangat aman Aman Cukup aman Tidak aman
4 3 2 1
2.
Kinerja petugas keamanan
a. b. c. d.
Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik
4 3 2 1
3.
Pos jaga
a. b. c. d.
Banyak Cukup banyak Sedikit Tidak ada
4 3 2 1
4.
Alat pengaman
a. b. c. d.
Banyak Cukup banyak Sedikit Tidak ada
4 3 2 1
5.
Pagar pengaman
a. b. c. d.
Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Skor terendah = 5
4 3 2 1
Skor tertinggi = 20
Untuk mengetahui keadaan keamanan di Taman Bumi Kedaton digunakan teknik skoring dengan interval kelas sebagai berikut:
K=
20 − 5 3
=5
Maka, keadaan keamanan diklasifikasikan menjadi: 1. Keadaan aman, apabila skor yang diperoleh > 15 2. Keadaan cukup aman, apabila skor yang diperoleh 10 – 14 3. Keadaan kurang aman, apabila skor yang diperoleh 5 – 9
Tabel 7. Skor Untuk Menilai Variabel Promosi dan Publikasi Taman Bumi Kedaton Kelurahan Batu Putu Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung Tahun 2011 Variabel Promosi dan publikasi
Jumlah
1.
Indikator Sumber informasi
a. b. c.
Kriteria Televisi, radio, dan internet Koran, surat kabar, dan majalah Teman/keluarga
2.
Promosi melalui brosur dan surat kabar
a. b. c.
Sering (1 kali/minggu) Kadang-kadang (1kali/bulan) Tidak pernah
3 2 1
3.
Promosi melalui radio dan televisi
a. b. c.
Sering (1 kali/minggu) Kadang-kadang (1kali/bulan) Tidak pernah
3 2 1
4.
Promosi melalui plang dan spanduk
a. b. c.
Sering (1 kali/minggu) Kadang-kadang (1kali/bulan) Tidak pernah
3 2 1
5.
Promosi melalui internet
a. b. c.
Sering (1 kali/minggu) Kadang-kadang (per bulan) Tidak pernah
3 2 1
6.
Promosi melalui travel atau biro perjalanan wisata
a. b. c.
Sering (1 kali/minggu) Kadang-kadang (per bulan) Tidak pernah Skor terendah = 6
3 2 1
Skor tertinggi =18
Skor 3 2 1
Untuk mengetahui promosi dan publikasi yang dilakukan Taman Bumi Kedaton digunakan teknik skoring dengan interval kelas sebagai berikut:
K=
18 − 6 3
=4
Maka, promosi dan publikasi diklasifikasikan menjadi: 1. Dikatakan baik, apabila skor yang diperoleh > 14 2. Dikatakan cukup baik, apabila skor yang diperoleh 10 – 13 3. Dikatakan kurang baik, apabila skor yang diperoleh 6 – 9