! I.
I. IDENTITAS MATAKULIAH
Nama Matakuliah
: Pengembangan Produk Hasil Pertanian
Kode/SKS
: THP 401/3(1-2)
Semester
: VII
Status MK
: Wajib
MK Prasyarat
: Satuan Operasi (I dan II), Kimia Hasil pertanian, Mikrobiologi Hasil Pertanian, Analisis Hasil Pertanian, dan Ekonomi Teknik.
Pengajar
: Drs. Azhari Rangga, M.App.Sc. (AR)
Ir. Ribut Sugiharto, M.Sc. (RS)
Dr. Ir. Samsu Udayana N., M.Sc. (SU)
Novita Herdiana, S.Pi., M.Si. (NH)
!
! II. MANFAAT MATA KULIAH
Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan pengalaman yang unik kepada mahasiswa untuk mengembangkan, memperkuat, meningkatkan, dan mengintegrasikan ilmu-ilmu dari mata kuliah yang telah diperoleh dan mendapatkan pengalaman teori dan praktek pengembangan produk-produk agroindustri yang diharapkan dapat berdampak pada pengembangan karier mahasiswa di masa mendaatang.
Kuliah, diskusi, praktikum, dan presentasi dari industri terkait yang diberikan pada mata kuliah ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pengembangan produk agroindustri dan diaplikasikan dalam praktek pembuatan produk-produk agroindustri, penemuan proses, dan/atau bahan baku yang baru yang memenuhi standar nutrisi, estetika, kesehatan dan keamanan pangan, serta hukum.
Mata kuliah ini akan berujung pada tim mahasiswa menghasilkan produk-produk baru, unik, sehat, dan dibutuhkan oleh masyarakat, serta hemat biaya. Mata kuliah ini diharapkan akan membantu mempersiapkan mahaisiwa untuk posisi di industri dan instansi lainnya, serta untuk pendidikan lanjut.
III. DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah Pengembangan Produk Agroindustri merupakan matakuliah penerapan dari keilmuan yang berasal dari mata kuliah Kimia Hasil Pertanian, Satuan Operasi (Pengolahan), Mikrobiologi, Analsisi Hasil Pertanian, dan Ekonomi Teknik, serta keilmuan dari mata kuliah lainnya (statistik, sensori, dan lain-lainya) yang digunakan dalam memformulasi dan menghasilkan produk baru. Mata kuliah ini memerlukan
integrasi prinsip-prinsip ilmiah dan penggunaan keterampilan pemecahan masalah untuk mengerjakan proyek pada praktikum dimulai dari konsep hingga menghasilkan produk jadi. Kuliah, diskusi, dan presentasi dari pihak industri terkalit, berpusat pada penerapan, intergrasi, dan manajemen pengetahuan, informasi, dan sumber-sumber lain untuk mencapai tujuan ilmiah. Sebagian besar aktivitas kuliah ini adalah praktikum dan diskusi, dimana mahasiswa baik secara individu maupun kelompok bekerja dengan bimbingan dosen bertanggung jawab untuk mengakses informasi dan mencari sumber spesifik lainnya (buku bacaan, jurnal, website, bahan pangan yang ada, atau instansi/perusahaan), selanjutnya membuat proposal, melakukan percobaan, menghasilkan produk baru, melakukan presentasi, dan membuat laporan akhir pada rentang waktu yang telah ditentukan.
IV. ORGANISASI MATA KULIAH Kuliah
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan*)
Pustaka
Dosen
I
Pendahuluan
1. 2.
Kontrak kuliah.
Pengenalan dan ruang lingkup mata kuliah.
II
Definisi, Jenis, dan Dasar Pengembangan Produk Baru
1.
Definisi dan Jenis-jenis produk baru.
Product life cycle dan mempertahankan keuntungan.
Faktor pendorong pengembangan produk.
A (1-30).
B (1-21).
RS
Tahapan dalam pengembangan produk baru.
Organisasi dalam perusahaan untuk pengembangan produk baru.
Peranan ahli teknologi pangan (agroindustri) dalam pengembangan produk baru.
Tantangan dan peranan litbang dalam pengembangan produk baru.
A (35-60), (165-218)
B (41-62)
RS
2. 3.
III-IV
Proses Pengembangan Produk Baru
1. 2.
3.
4.
RS
Kuliah V-VI
Pokok Bahasan Strategi Pengembangan Produk Baru
Sub Pokok Bahasan*) 1. 2. 3.
VII-VIII
Komersialisasi dan Peluncuran Produk Baru
1. 2. 3.
IX-XI
Pengendalian dan Menjaminan Mutu Produk Baru.
1. 2. 3. 4.
XII
Pengemasan dan Labeling
1. 2.
XIII-XIV
Peraturan-peraturan Bidang Pangan dan Hasil Pertanian
1. 2. 3.
XV-XVI
Lembaga penting bagi Pengembangan Produk Baru
1. 2. 3.
4.
Pustaka
Dosen
Membangkitkan idea produk baru.
Konsep produk dan menentukan spesifikasi desain.
Desain produk dan proses pengembangannya.
A (62-127).
B (63-145).
SU
Mengetahui perilaku konsumen.
Proses dan aktivitas untuk komersialisasi produk.
Peluncuran produk baru dan evaluasinya.
A (275-295)
B (146-209)
D (94-153),
SU
Penentuan standar keamanan bagi produk baru.
Analisis sensori dan nutrisi produk.
Analisis dan penentuan daya simpan (shelf life).
HACCP.
A (237-272)
C (277-290)
NH
Peranan pengemasan dalam pengembangan produk baru.
Metode dan peraturanperaturan dalam pemberian label produk.
C (263-276)
NH
Perundang-undangan dan Peraturan bidang pangan dan hasil pertanian.
Pengertian dan Cara Pengajuan Hak Paten.
Pengertian dan Cara Pengajuan Sertifikat Halal.
AR
Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia.
BPOM-MUI
Direktorat di Departemen Perindustrian, Perdagangan, dan Pertanian.
USFDA (Amerika Serikat) dan EFSA (Eropa).
AR
*) Sub pokok bahasan dapat berubah sesuai dengan perkembangan iptek terkini.
V. TUGAS MAHASISWA Mahasiswa akan mendapat tugas perorangan yang berupa pekerjaan rumah yang akan dikumpul dan selanjutnya didiskusikan bersama di dalam kelas.
Tugas dalam bentuk kelompok adalah tim mahasiswa dituntut untuk menghasilkan produk-produk agroindustri yang baru, unik, sehat, dan dibutuhkan oleh masyarakat, serta hemat biaya. Proses praktikum meliputi tiap tim mahasiswa wajib untuk membuat proposal pengembangan produk baru, dipresentasikan di kelas, menyiapkan bahan baku dan melakukan pratikum untuk menghasilkan produk baru. Produk yang dihasilkan selanjutkan di sajikan untuk dilakukan uji organoleptik, mempresentasikan hasilnya, dan membuat laporan akhir.
VI. PENILAIAN DAN KRITERIA PEMBELAJARAN Penilaian hasil belajar mahasiswa dilakukan oleh dosen pengajar dengan cara memberi quiz, tugas dan ujian dengan bobot penilaian sebagai berikut:
1. Praktikum : 50 %
2. Tugas (2 kali) : 10 %
3. Ujian Tengah Semester : 15 %
4. Ujian Akhir (seluruh materi) : 25 %
Penentuan huruf mutu dilakukan dengan Penilaian Acuan Pokok (PAP) sesuai peraturan akademik Unila , yaitu:
A ≥ 76
71.0 ≥ B+ < 76.0
66.0 ≥ B < 71.0
61.0 ≥ C+ < 66.0
56.0 ≥ C < 61.0
50.0 ≥ D < 56.0
E < 50.0
VII. SUMBER BELAJAR 1.
Fuller, G.W. 2011. New Food Product Development; From Concept to Marketplace. CRC Press.
2.
Earle, M. dan R. Earle. 2013. Creaating new Foods; The Product Developer’s Guide. Chadwick House Group Ltd. Dapat di unduh pada: http:// www.nzifst.org.nz/creatingnewfoods/index.htm
3.
Moskowits, H.R., I.S. Saguy, dan T. Strauss. 2009. An Integrated Approach to New Food Product Development. CRC Press.
4.
Earle, M., R. Earle, dan A. Anderson. 2004. Food Product Development: Maximising Success. Woodhead Publishing Co.
VII. TATA TERTIB PERKULIAHAN
1. Mahasiswa harus telah mempersiapkan diri sebelum mengikuti kuliah/responsi. Dosen dapat memberikan quiz tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, tetapi untuk Ujian (Tengah) Semester, dosen wajib memberitahukan paling lambat 1 (satu) minggu sebelum pelaksanaan ujian. Ujian Akhir Semester akan mengikuti jadwal yang telah dibuat oleh fakultas.
2. Kehadiran dalam kuliah dan responsi adalah wajib. Mahasiswa tidak diperbolehkan mengikuti ujian akhir bila kehadiran dalam kuliah dan responsi masing-masing kurang dari 80% (13 kuliah/responsi).
3. Dosen dan mahasiswa wajib datang ke kuliah atau responsi tepat waktu. Toleransi keterlambatan adalah 10 menit, terlambat lebih dari 10 menit tidak diperbolehkan masuk kuliah.
4. Mahasiswa harus menyerahkan tugas tepat waktu dan dosen harus segera mengevaluasi (memberikan umpan balik) dan mengembalikan kepada mahasiswa segera. Keterlambatan penyerahan tugas akan mendapat pengurangan nilai 10/hari. Mahasiswa berhak mendapat berkas hasil quiz dan ujian yang telah dievaluasi.
5. Selama kuliah atau responsi berlangsung, mahasiswa dilarang berperilaku yang dapat menggangu jalanya perkuliahan/responsi. Perilaku yang dapat mengganggu meliputi: mengobrol dan berbisik-bisik di kelas, penggunaan Hand Phone di kelas, membaca materi yang tidak sedang di ajarkan atau membaca koran di kelas, bersiap-siap untuk pergi sebelum kelas berakhir, dan selalu datang terlambat ke kelas. Mahasiswa yang melakukan hal-hal di atas akan diminta keluar dari kelas dan dianggap tidak masuk kelas, serta nilai quiz dan/atau ujian pada hari itu di anggap 0 (nol).
6. Catatan: Penting untuk diingat bahwa tekanan (stress) yang diakibatkan oleh tekanan emosional dan/atau mental, atau gangguan psikologis lainnya bukan alasan yang sah untuk perilaku mengganggu di dalam kelas atau dalam suasana akademis lainnya.