I.DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN A. VISI, MISI, SASARAN DAN TUJUAN 1. Legalitas Program Studi Program studi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari jurusan perlu mendalami lebih khusus agar program studi tersebut menjadi program yang tetap berguna dan dibutuhkan. Program Studi Komputerisasi Akuntansi (Prodi KA) AMIK Raharja Informatika merupakan salah satu program studi yang ada pada Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika. Progam Studi Komputerisasi Akuntansi berdiri sejak tahun 2000 melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.: 354/DIKTI/Kep/2000. Bulan dan tahun dimulainya penyelenggaraan Program Studi: September 2000. Nomor SK Ijin Operasional : 8015/D/T/K-IV/2011 tanggal 28-07-2011 s/d 18-07-2014. Peringkat Akreditasi terakhir A dengan Nomor sertifikat SK BAN-PT : 019/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/I/2008. Sejak tahun 2003 telah meluluskan Ahli Madya Komputerisasi Akuntansi dan memperoleh pengakuan masyarakat khususnya para pengguna lulusan. Berbekal pengalaman yang telah dimiliki maka Program studi sangat layak untuk diakreditasi ulang BAN-PT.
Gambar 1. Kampus Akademi Manajemen Informatika dan Komputer 2. Visi Program Studi Pernyataan visi mengomunikasikan pokok-pokok tujuan program studi dan untuk apa program studi tersebut berdiri. Pernyataan pokok visi tersebut harus lugas dan langsung menunjuk pada tujuan pokok program studi. Dengan demikian visi adalah wawasan ke 1
depan yang merupakan statement of power humaniora, dapat berupa daya imajinasi, daya tembus, daya pandang, dan daya rekayasa. Mulai
Rapat Pembentukan Tim Perumus
SK Pengesahan Tim Perumus
Internal Rapat Tim dengan Dosen dan Mahasiswa untuk Perumusan Rancangan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Eksternal Rapat Tim dengan Alumni dan Pengguna untuk Perumusan Rancangan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Presentasi/Konsultasi Rumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran kepada Pimpinan
Ya Revisi Rumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Revisi ?
Tidak SK Pengesahan Rumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Sosialisasi Rumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Evaluasi Hasil Sosialisasi
Selesai
Gambar 2. Diagram mekanisme perumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Program Studi KA
2
1. Rumusan Visi Program Studi Visi Prodi KA merupakan pernyataan yang berorientasi ke masa depan tentang apa yang diharapkan oleh Prodi KA yang dapat dipaparkan dengan sangat jelas dan sangat realistik sebagai berikut:
Gambar 3. Visi dan Misi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Berdasarkan dari formula di atas, maka visi dari Prodi KA: Program Studi Komputerisasi Akuntansi pada tahun 2016 menjadi Program Studi yang unggul dalam melahirkan Pribadi Raharja yang profesional (Ahli Madya) di bidang Web Based Accounting System dan Finance. 2. Rumusan Misi Program Studi 1. Menyelenggarakan pendidikan bermutu melalui manajemen mutu terpadu ISO 9001:2008. 2. Menyediakan life long education, membuat suasana akademis kondusif, melaksanakan student centred learning dan mendorong inovasi dan kreativitas mahasiswa. 3. Menyelenggarakan penelitian dan karya inovatif yang bermanfaat bagi pengembangan bidang Web Based Accounting System dan Finance.
3
4. Berperan serta dalam memecahkan masalah yang terkait dengan Informasi Teknologi dan memberikan solusi atas persoalan-persoalan dalam bidang Web Based Accounting System dan Finance. 3. Rumusan Tujuan Program Studi Tujuan Prodi KA merupakan rumusan tentang profil kompetensi yang diharapkan dari lulusan sesuai dengan kebutuhan stakeholder, secara rinci tujuan prodi KA adalah: 1. Menghasilkan lulusan yang mampu mengamalkan keahliannya di bidang Web Based Accounting System dan Finance yang bermanfaat bagi masyarakat serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan. 2. Menghasilkan lulusan yang sesuai dengan harapan stakeholder disini adalah orang tua mahasiswa. 3. Menghasilkan lulusan yang profesional dan mampu berkarya di bidang Web Based Accounting System dan Finance. 4. Menghasilkan karya-karya yang diakui baik secara nasional maupun internasional melalui penelitian di bidang Web Based Accounting System dan Finance Dari paparan diatas, jelas tergambar bahwa Prodi KA telah memiliki visi, misi, tujuan dan sasaran yang sangat jelas dan sangat realistik, karena diperkuat lagi dengan strategi pencapaian sasaran program studi yang terukur, terencana dan wajib terealisasi dengan baik, sebagai mana prinsip 3T (Terukur, Terencana, Terealisasi) yang telah ditetapkan oleh pimpinan. 4. Rumusan Sasaran Program Studi Sasaran Prodi KA merupakan target yang terukur untuk indikator tingkat keberhasilan dari tujuan yang telah ditetapkan dengan mengikuti sasaran mutu yang digunakan oleh AMIK Raharja Informatika. Sasaran mutu Prodi KA disusun berdasarkan kebijakan mutu dan merupakan standar mutu yang dapat terukur serta bersifat strategis. Sasaran mutu Prodi KA tersebut adalah sebagai berikut: a. Menghasilkan kegiatan Pengabdian Masyarakat sebanyak 10 kegiatan / tahun b. Menghasilkan karya ilmiah sebanyak 12 artikel per tahun c. Lulusan yang bekerja pada bidang yang sejenis mencapai 85% d. Lulusan yang berwirausaha mencapai 2% per tahun e. Nilai Index Mutu Dosen (IMD) ≥ 3,00 (skala 0-4) sebanyak 90% f. Nilai Index Mutu Mahasiswa (IMM) ≥ 80%, mencapai 90% g. Index Prestasi Kumulatif Mahasiswa (IPK) ≥ 3.00. mencapai 75% 4
Strategi pencapaian yang dilakukan oleh Prodi KA merupakan implementasi dari renstra AMIK Raharja Informatika, yaitu: a. Menghasilkan kegiatan Pengabdian Masyarakat sebanyak 10 kegiatan / tahun, hal ini akan dicapai dengan strategi : -
Mengadakan kegiatan pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat
-
Mengintesifkan kerjasama yang sudah terjalin
b. Menghasilkan Karya ilmiah sebanyak 12 artikel per tahun, hal ini akan dicapai dengan strategi : -
Memberikan kesempatan membimbing mahasiswa dalam penelitian Independent Study, Kuliah Kerja Praktek (KKP) dan TA.
-
Memfasilitasi publikasi ilmiah pada jurnal yang diterbitkan AMIK Raharja Informatika.
-
Memfasilitasi publikasi ilmiah pada jurnal yang terakreditasi baik nasional maupun internasional.
-
Memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian
-
Memberikan pelatihan tentang teknik penulisan karya ilmiah
-
Memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian
-
Memberikan reward kepada penulis
c. Lulusan yang bekerja pada bidang yang sejenis mencapai 85%, hal ini akan dicapai dengan strategi : -
Memberikan informasi peluang kerja dibidang-bidang Informatika secara lebih intensif.
-
Menjembatani lulusan Prodi KA dengan perusahaan-perusahaan IT.
-
Melibatkan alumni dalam kegiatan upaya pembinaan mahasiswa Prodi KA, seperti pada kegiatan Program Orientasi Studi Pengenalan Kampus (Prospek)
atau
seminar-seminar
dan
workshop-workshop
yang
mengundang alumni sebagai pembicara/pemateri ahli. -
Menciptakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan stakeholder yaitu orang tua mahasiswa
-
Menyelenggarakan
seminar-seminar
yang
menunjang
mahasiswa
(meningkatkan wawasan mahasiswa) -
Memberikan sertifikasi dan pelatihan yang menunjang kompetensi lulusan
-
Memperbaiki dan mempertajam konsentrasi-konsentrasi yang sudah ada 5
-
Menambah kompetensi dosen bidang Komputerisasi Akuntansi
d. Lulusan yang berwirausaha mencapai 2% per tahun, hal ini akan dicapai dengan strategi : -
Memberikan mata kuliah Entrepreneurship.
-
Melaksanakan Program Mahasiswa Wirausaha.
-
Melaksanakan Seminar tentang kewirausahaan dan Motivasi
-
Melaksanakan Pelatihan tentang dunia kewirausahaan
e. Nilai Index Mutu Dosen (IMD) ≥ 3,00 (skala 0 s.d 4) sebanyak 90%, hal ini akan dicapai dengan strategi : -
Monitoring kelengkapan Bahan Ajar melalui Raharja Multimedia Edutainment (RME)
-
Monitoring kehadiran Dosen melalui Absensi Online (AO)
-
Rapat-rapat kordinasi dosen binaan sebagai bentuk pembinaan dan umpan balik antara pimpinan Prodi KA dan Dosen binaan.
-
Memberikan Reward kepada dosen-dosen dengan IMD lebih dari 3.50.
-
Memberikan pelatihan proses belajar mengajar.
-
Menyelenggarakan seminar-seminar yang terkait disiplin ilmu.
-
Pembinaan dan pengarahan terhadap dosen terkait proses belajar mengajar.
f. Nilai Index Mutu Mahasiswa (IMM) ≥ 80%, mencapai 90%, hal ini akan dicapai dengan strategi : -
Memberikan budaya pre-test setiap awal mulai perkuliahan guna memacu semangat mahasiswa agar hadir tepat waktu dalam perkuliahan dan diakhiri dengan post-test.
-
Rapat-rapat kordinasi dosen binaan dengan pimpinan Prodi KA dalam peningkatan kedisiplinan mahasiswa.
-
Menetapkan standar minimal kehadiran mahasiswa wajib hadir mahasiswa untuk dapat mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).
g. Index Prestasi Kumulatif Mahasiswa (IPK) ≥ 3.00. mencapai 75%, hal ini akan dicapai dengan strategi : -
Memberikan budaya pre-test dan post-test sebagai bentuk review atas materi yang sudah diberikan sehingga diharapkan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran. 6
-
Meningkatkan intensitas kegiatan seminar dan workshop untuk menambah atmosfer akademik sehingga diharapkan mampu meningkatkan kualitas wawasan keilmuan mahasiswa.
-
Meningkatkan input kualitas mahasiswa baru.
-
Meningkatkan profesionalisme dosen dalam mengajar. ANALISIS SWOT
Faktor-faktor Strength (S) Strategi Internal • Program studi memiliki visi, misi, sasaran dan tujuan yang jelas. • Lokasi kampus yang strategis dipusat kota dan sangat mudah diakses. • Telah berpengalaman menyelenggarakan PT selama 13 tahun Faktor-faktor Strategi Eksternal Opportunity (O) Strategi SO • Kesempatan kerja bagi • Meningkatkan jumlah lulusan sangat terbuka di peserta didik yang dalam dan luar negeri. menguasai bidangnya • Industri yang bergerak • Memperluas dan dibidang produk dan jasa meningkatkan kerja sama di Banten dan sekitarnya dengan pihak lain. cukup banyak. • Memperluas jaringan dengan stakeholder yang • Kesempatan yang luas bagi mahasiswa dan berhubungan dengan IT. alumni untuk • Memperluas jaringan pengembangan jiwa kerjasama dengan industri wirausaha. strategis di Tangerang
Weakness (W) • Sivitas akademika belum maksimal menghayati visi, misi, sasaran dan tujuan program studi. • Potensi jati diri belum diberdayakan secara optimal. • Kebijakan sistem pendidikan tinggi yang selalu berubah. Strategi WO • Peningkatan aktifitas iklim akademik untuk peningkatan wawasan dan pemahaman visi, misi, sasaran dan tujuan sivitas akademika. • Peningkatan kreativitas dan inovasi melalui program-program kreativitas mahasiswa baik Banten maupun Dikti di Jakarta.
Threat (T) • Maraknya pertumbuhan perguruan tinggi sejenis berpotensi menyerap calon mahasiswa baru • Regulasi pemerintah tentang pendidikan tinggi khusus perguruan tinggi asing. • Munculnya minat individu yang ingin belajar pada perguruan tinggi asing.
Strategi WT • Peningkatan kualitas hubungan kerjasama dengan lembaga atau instansi lain. • Meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian pada masyarakat. • Meningkatkan kuantitas program-program hibah kompetitif baik daerah maupun pusat.
Strategi ST • Meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi, promosi mengenai visi, misi dan tujuan program studi. • Pengembangan fasilitas pembelajaran berbasis elearning. • Meningkatkan partisipasi dosen dalam menulis artikel pada jurnal nasional terakreditasi.
7
B. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu 1. Sistem Tata Pamong Sistem tata pamong berjalan secara efektif melalui mekanisme yang disepakati bersama, serta dapat memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan peran dalam program studi. Tata pamong didukung dengan budaya organisasi yang dicerminkan dengan ada dan tegaknya aturan, tatacara pemilihan pimpinan, etika dosen, etika mahasiswa, etika tenaga kependidikan, sistem penghargaan dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan, laboratorium, dan studio). Sistem tata pamong (input, proses, output dan outcome serta lingkungan eksternal yang menjamin terlaksananya
tata
pamong
yang
baik)
harus
diformulasikan,
disosialisasikan,
dilaksanakan,dipantau dan dievaluasi dengan peraturan dan prosedur yang jelas. Sistem
tata
pamong
prodi
sangat
baik
karena
menjamin
terwujudnya
visi,
terlaksanakannya misi, tercapainya tujuan, berhasilnya strategi yang digunakan secara kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan adil. Untuk itu, sistem tata pamong prodi dilakukan pergantian secara berkala setiap 4 tahun sekali. Syarat, ketentuan dan tata cara pemilihan pengurus program studi mengacu kepada statuta AMIK Raharja Informatika dan peraturan yang ditetapkan pengurus Yayasan Nirwana Nusantara. Perangkat pendukung tenaga kependidikan untuk berjalannya organisasi dan aktivitas pembelajaran seperti bagian perkuliahan, bagian administrasi umum, bagian keuangan, bagian teknik, bagian administrasi akademik, bagian umum, serta bagian perpustakaan berada
dalam
koordinasi
langsung
sekolah
tinggi.
Tata
cara
pengangkatan,
pengembangan, penjenjangan, hak dan kewajiban serta pemberhentiannya diatur dalam Peraturan Perguruan Tinggi Raharja sebagai perpanjangan tangan Pengurus Yayasan Nirwana Nusantara. Secara rutin untuk tenaga kependidikan ini dilakukan rotasi dan penyegaran untuk menjaga kualitas dan kontinuitas layanan yang lebih baik serta dalam rangka peningkatan kapasitas tenaga kependidikan. Panduan eksplisit dan terperinci menunjukkan kredibilitas struktur dan tata cara pemilihan kepengurusan di Prodi KA. Sementara untuk menjaga transparansi atas semua peraturan yang berlaku di lingkungan prodi, maka aturan disosialisasikan secara terbuka melalui milis,
rapat-rapat, papan
pengumuman/poster/web atau dalam setiap kesempatan forum-forum komunikasi dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa. Hirarki pembagian tugas yang dibuat menunjukkan keadilan pembagian wewenang dan tugas setiap jabatan. Dalam menjalankan tugas 8
kesehariannya, pengurus prodi, serta tenaga kependidikan mengacu kepada deskripsi kerja yang dicantumkan dalam WT (wewenang dan tanggung jawab) yang disahkan oleh Direktur
Perguruan
Tinggi
Raharja.
Sesuai
dengan dengan
statuta,
kaprodi
mempertanggungjawabkan kinerja dan pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan kepada Direktur AMIK Raharja Informatika melalui Pembantu Direktur I setiap tahun dan pada akhir masa jabatan melalui rapat kerja tahunan.
Gambar 4. Pelaksanaan Rapat Kerja Tahunan AMIK Raharja Informatika Dalam kesehariannya aktivitas dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa diarahkan untuk memiliki semangat, etika dan budaya yang mendukung terpenuhinya visi dan misi yang dituangkan dalam Himpunan H Peraturan Akademik kademik (HPA), aturan kode etik dosen, aturan disiplin tenaga kependidikan dan etika mahasiswa. Pelanggaran terhadap aturanaturan aturan yang telah disepakati bersama berakibat pada adanya teguran/hukuman yang disesuaikan dengan kadar pelanggarannya. Untuk Untuk menjaga keadilan maka setiap ditemukan adanya indikasi pelanggaran baik pada dosen, tenaga kependidikan atau mahasiswa selalu diselesaikan lewat team ad hoc yang akan mendalami masalah yang muncul dan memberikan rekomendasi yang sesuai berdasar prinsip-prinsip prinsi prinsip keadilan dan ketegasan. Di samping itu, reward juga diberikan untuk dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa yang berprestasi, sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sebagai sebuah sistem tata pamong pada prodi maka, dosen, tenaga kependidikan dan dan mahasiswa merupakan masukan, kurikulum dan aktivitas belajar mengajar adalah proses, kemudian lulusan/alumni sebagai keluaran. Unsur-unsur Unsur unsur tersebut bersama dengan faktor eksternal
9
lainnya seperti lingkungan, orang tua dan masyarakat berusaha untuk melakukan melak sinergi dalam upaya mewujudkan visi, misi dan sasaran yang ingin dicapai oleh prodi.
Gambar 5. Pemberian Reward Kepada Dosen dan Rapat Dosen Dalam hal ini prodi menyusun program-program program program kegiatan berdasarkan evaluasi diri yang dilakukan secara periodik dan masukan dari berbagai unsur diatas. Hasil-hasil Hasil hasil pencapai prodi dinyatakan dalam bentuk kinerja prodi disampaikan secara transparan pada beberapa forum, seperti sarasehan dosen, dialog kemahasiswaan ataupun dalam forum resmi pimpinan pi dan pengurus seperti rapat mingguan, rapat mingguan pleno, rapat program studi, dan rapat kerja tahunan. Berdasarkan uraian ini maka sistem tata pamong prodi sangat baik karena sudah memenuhi 5 aspek kepemimpinan yang efektif yaitu, kredibel, transparan, trans akuntabel, bertanggung jawab dan adil.
Gambar 6. Rapat Program Studi dengan Dosen
10
2. Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan aktivitas manajerial yang penting di dalam setiap organisasi. Tidak semua orang dapat menjadi pemimpin yang efektif dalam suatu organisasi. Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang anggotanya dapat merasakan bahwa kebutuhan mereka terpenuhi. Kebijakan pendidikan dapat dihimpun atau dikelompokkan sebagaimana diuraikan berikut. Pertama, kebijakan yang berkenaan dengan fungsi esensial lembaga pendidikan terutama dalam hubungannya dengan kurikulum, penetapan tujuan, rekruitmen, penerimaan mahasiswa, dan lain sebagainya. Kedua, kebijakan mengenai lembaga individual dan keseluruhan sistem pendidikan atau bagian. Ketiga, kebijakan yang berkenaan penerimaan dan penarikan tenaga kerja, promosi jabatan, pengawasan, dan penggantian keseluruhan staf. Kepemimpinan yang efektif biasanya ditopang oleh karakteristik atau ciri-ciri kepemimpinan yang lengkap. Sebagian besar menganggap suatu kepemimpinan yang efektif hendaknya aktif bukan pasif; konsisten bukannya inkonsisten; lebih memikirkan yang prinsip dibanding yang nonprinsip. Kepemimpinan yang efektif ditambah lagi dengan imagination, inventiveness, quickwittedness, toughmindedness, brashness, scientific brilliance, technical expertness, individualism, dan sociability.
Oleh karena
itu kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam program studi, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat. Karakteristik kepemimpinan prodi sangat efektif. Karena kepemimpinan prodi telah memiliki karakeristik yang kuat dalam hal: kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik. Dimana prodi dipimpin oleh Kaprodi dan dibantu sekretaris program studi (sekprodi). Tugas dan wewenang antara kaprodi dan sekprodi diatur oleh WT yang telah ditetapkan. Secara administratif kaprodi dibantu oleh sekprodi dan tenaga administrasi. Untuk menjaga kredibilitas Kaprodi, maka sebelum dilakukan pemilihan, calon terlebih dahulu menyampaikan rencana kerja kepada forum untuk menjadi pertimbangan atas pemilihannya. Setelah kaprodi terpilih maka rencana kerja kemudian disusun bersama berdasarkan masukan semua komponen prodi untuk dijadikan sebagai acuan program dalam periode tertentu. Selanjutnya kaprodi menjabarkan rencana kerja tersebut dalam bentuk rencana aksi tahunan program studi yang dipaparkan dalam rapat kerja akademik yang diikuti oleh 11
semua unsur dosen. Untuk mengawal implementasi dari program-program tahunan serta terpenuhinya sasaran mutu, maka setiap minggu selalu diupayakan adanya rapat koordinasi antar pengurus prodi dengan dosen. Forum ini dijadikan pula sebagai sarana untuk menjaga komunikasi, sinkronisasi dan kebersamaan dalam menjalankan programprogram prodi. Kebijakan yang sifatnya strategis umumnya bersifat top-down sementara untuk kebijakan yang sifatnya pengembangan bersifat bottom-up. Dalam kesehariannya prodi selalu menumbuhkan budaya aktif, inovatif dan kreatif. Siapapun baik dari kalangan dosen, tenaga kependidikan maupun mahasiswa bisa secara aktif memberikan masukan bagi perbaikan kinerja dan layanan prodi. Masukan yang sifatnya kreatif dan inovatif selalu mendapat prioritas selama sejalan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran prodi. Kaprodi bukan semata-mata jabatan struktural, namun juga bersifat kolegial. Kolektivitas adalah prinsip yang lebih diutamakan dalam setiap pengambilan keputusan di lingkungan prodi. Dalam hal ini bila ada sesuatu yang harus diputuskan sebagai kebijakan prodi maka prinsip utama adalah pendapat kolektif utuh, sehingga bila dirasakan ada yang masih tidak sependapat maka diupayakan untuk ditunda atau ditinjau dan didiskusikan ulang sampai didapat pendapat bersama. Kaprodi menerima dan menghimpun data dan masukan dari mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan lalu kemudian merangkumnya dalam bentuk program.
Gambar 7. Rapat Dosen Dengan Ketua Program Studi Kepemimpinan yang dijalankan mengartikulasikan visi, misi, tujuan dan sasaran prodi yang realistis, kredibel, serta mengkomunikasikan kepada segenap jajaran institusi. Pengembangan program yang dituangkan dalam RIP untuk jangka panjang dan renstra untuk jangka menengah merupakan perwujudan kemampuan pemimpin dalam 12
memprediksi masa depan. Proses perumusan yang lebih banyak melibatkan kecakapan pemimpin tertinggi di tingkat prodi juga dikomunikasikan secara intensif kepada pimpinan unit, yakni kepala lab dan dosen-dosen lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan program secara realistis dan mencari alternatif teknis yang lebih optimal. Dalam tataran praktis, sebagai contoh, konsep integrasi laboratorium (yang semula berupa laboratorium terpisah, baik secara fisik maupun administrasi) berusaha diwujudkan secara gradual untuk menjaga keharmonisan hubungan antara prodi, laboran dan asisten. Keterlibatan pimpinan (kaprodi) secara langsung, terutama dalam sosialisasi kebijakan kepada mahasiswa, merupakan salah satu contoh kedekatan antara pimpinan dan mahasiswa. Transformasi visi merupakan kemampuan kaprodi membangun kepercayaan melalui komunikasi yang intensif dan efektif sebagai upaya shared vision pada stakeholders sehingga diperoleh sense of belonging dan sense of ownership. Kepemimpinan prodi juga mengikutsertakan partisipasi dua arah dari tenaga kependidikan. Seperti permintaan dari prodi terhadap data atau arsip yang menjadi kewenangan divisi dan rekapitulasi evaluasi mutu laboratorium yang melibatkan koordinasi dari pihak prodi menjadi forum komunikasi informal untuk mendapatkan masukan demi perbaikan ke depan.
Gambar 8. Rapat Pemimpin Institusi dengan Program Studi Dalam rangka menjaga kondusifitas segenap sivitas akademika, kepemimpinan prodi juga mengikutsertakan partisipasi orang tua/wali mahasiswa serta stake holder yang lainnya. Secara teknis, komunikasi antara orang tua/wali mahasiswa sering kali dilakukan secara online melalui fasilitas sistem informasi maupun secara offline. Kaprodi yang memiliki visi berperan sebagai penentu arah organisasi progran studi Komputerisasi Akuntansi. 13
Salah satu WT dari Kaprodi adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas kerjasama institusi. Untuk kepentingan itu kaprodi menjalankan fungsi kepemimpinan publiknya dengan bertindak menjadi inisiator dan motivator bagi terbukanya berbagai peluang kerjasama. Selain itu Kaprodi juga selalu menjadi wakil institusi sejumlah aktifitas antara lain aktivitas asosiasi perguruan tinggi (APTIKOM). Dalam hal ini prodi selalu terlibat aktif dalam berbagai kesempatan agenda pertemuan Asosiasi. 3. Sistem Pengelolaan Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan kualitas proses pendidikan adalah pendekatan sistem. Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengertian tersebut, maka ada tiga hal penting yang menjadi karakteristik suatu sistem. Pertama, setiap sistem mempunyai tujuan. Kedua, sistem selalu mengandung suatu proses. Ketiga, proses kegiatan sistem selalu melibatkan berbagai komponen-komponen atau unsur-unsur tertentu. Prodi KA berada di bawah naungan Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK Raharja Informatika). Pada tingkat lembaga, AMIK Raharja Informatika lebih sebagai supervisi dari mekanisme kerja dari prodi. Sedangkan ketua Prodi terlibat dalam pengelolaan kemahasiswaan, mahasiswa baru, penyeleksian dan penerimaan secara otonomi. Begitu juga dengan pengelolaan keuangan dan administrasi serta sumber daya manusia dilakukan prodi secara otonom yang dibantu oleh sekretaris prodi dengan membuat program dan melaksanakan program. Pengambilan keputusan dilakukan melalui rapat-rapat pimpinan. Jenis-jenis rapat di AMIK Raharja Informatika adalah rapat koordinasi, rapat pimpinan, serta rapat koordinasi perkuliahan. Sedangkan struktur organisasi di tingkat Prodi KA adalah: a. Program Studi, yang dikoordinasikan oleh Ketua Program Studi dan dibantu oleh Sekretaris Program Studi, serta b. Koordinator dan Kelompok Dosen Lembaga menerapkan struktur organisasi yang ramping. Hal ini dilakukan demi efisiensi, tetapi tidak mengabaikan kualitas. Dengan struktur organisasi yang ramping tersebut, suasana organisasi tetap terjaga, lebih efisien dan efektif. Personil pelaksana tugas di Prodi KA sebagai berikut: (1) Ketua Program Studi a. Nama
: Nur Azizah, M.Akt, M.Kom 14
b. Tugas •
: Mengelola kegiatan akademik secara profesional dalam bidang ilmu Sistem Informasi.
•
Melakukan
pembinaan
dan
pengontrolan
aktifitas
dosen
dalam
perkuliahan. •
Melakukan pembinaan dan pengontrolan aktifitas mahasiswa dalam perkuliahan dan peningkatan kualitas mahasiswa.
(2) Sekretaris Program Studi a. Nama
: Euis Siti Nur Aisyah, S.Kom
b. Tugas
:
•
Membantu Ketua Program Studi dalam melaksanakan kegiatan akademik secara profesional.
•
Membantu Ketua Program Studi dalam melaksanakan sistem administrasi dosen dan mahasiswa.
(3) Dosen Tugas: •
Melaksanakan proses pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
•
Memberikan layanan bimbingan akademik kepada mahasiswa.
Pengalihan tugas kepada sekretaris dilakukan bila Ketua Program Studi berhalangan. Bila Ketua Program Studi berhalangan tetap, maka Ketua mengangkat pejabat Ketua Program Studi sementara. Ketua Program Studi melakukan fungsi kontrol terhadap aktifitas dosen dalam melaksanakan proses pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta layanan bimbingan akademik. Ketua Program Studi memberikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan wewenangnya kepada Pudir untuk kemudian
diteruskan
kepada
Direktur
AMIK
Raharja
Informatika.
Untuk
mengefektifitaskan pelaksanaan tugas sehari-hari dilaksanakan rapat rutin, yang terdiri dari Rapat Pimpinan setiap hari Senin, rapat pleno mingguan diselenggarakan setiap hari Rabu dan rapat pimpinan diselenggarakan setiap bulan sekali. Selain itu dilaksanakan juga rapat kerja tahunan yang bertujuan mengevaluasi hasil kinerja yang dilaksanakan selama setahun berjalan.
15
3.1.Partisipasi Sivitas Akademika dalam Pengembangan Kebijakan, serta Pengelolaan dan Koordinasi Pelaksanaan Program Penyusunan standar proses pendidikan diperlukan untuk menentukan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh dosen sebagai upaya ketercapaian standar kompetensi lulusan. Keterlibatan sivitas akademika khususnya dosen dilakukan pada setiap awal semester dalam rapat dosen atau pada kesempatan tertentu dimana dosen dapat menyampaikan usulannya melalui Ketua Program Studi. Partisipasi pelaksana akademik juga aktif terutama dalam rapat-rapat internal yang diadakan secara rutin setiap minggu sekali, sedangkan partisipasi mahasiswa terlihat dari usulan evaluasi yang diberikan kepada mahasiswa secara terprogram melalui kuesioner atau pun melalui perwakilan organisasi kemahasiswaan. 3.2.Perencanaan Program Jangka Panjang (Renstra) dan Monitoring Pelaksanaannya sesuai dengan Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan Program Maksud penyusunan rencana strategis untuk menyempurnakan visi dan misi baru serta menyusun program tahunan jangka pendek dan jangka panjang yang dilakukan oleh program studi Komputerisasi Akuntansi. Perencanaan program jangka panjang dituangkan dalam bentuk Rencana Induk Pengembangan (RIP) dan Rencana Strategis (Renstra) dilakukan setiap lima tahun, namun monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana kerja tersebut dilakukan setiap tahun. Di sisi lain, evaluasi terhadap kinerja program studi dilakukan setiap semester yang diakumulasikan dalam satu tahun. 3.3.Efisiensi dan Efektivitas Kepemimpinan Jika efektivitas perbandingan antara rencana dengan tujuan yang akan dicapai, maka efisiensi lebih ditekankan pada perbandingan antara input atau sumberdaya dengan output.
Ketua Program Studi menggunakan cara-cara formal dan informal, dengan
memperbanyak komunikasi untuk menyamakan persepsi serta meningkatkan keterlibatan dosen dalam setiap kegiatan rutin. Komunikasi formal dilakukan melalui rapat dosen, sedangkan komunikasi informal dilakukan dengan membina hubungan pribadi dengan seluruh dosen. Cara seperti itu ternyata lebih efektif dan efisien. Pendekatan secara kekeluargaan dengan sentuhan-sentuhan pribadi lebih banyak berhasil dan tepat sasaran sehingga segala sesuatunya dapat didelegasikan dengan baik. Kepemimpinan yang dijalankan oleh Ketua Program Studi sudah dijalankan secara efisien karena sudah memanfaatkan teknologi informasi dalam melakukan koordinasi baik dengan dosen 16
maupun staff. Koordinasi yang disampaikan disampaikan melalui mailing list dan email terbukti sangat cepat dan hemat biaya. Jaringan yang ada di lingkungan Program Studi sudah bisa diakses secara on-line line sehingga seorang dosen maupun staff dapat mengetahui semua perkembangan yang berhubungan hubungan dengan Program Studi. 3.4.Evaluasi Evaluasi Program dan Pelacakan Lulusan Evaluasi dapat diartikan sebagai proses menilai sesuatu berdasarkan kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan, yang selanjutnya diikuti dengan pengambilan keputusan atas obyek yang dievaluasi. Sebagai contoh, evaluasi proyek, kriterianya adalah tujuan dari pembangunan proyek tersebut, apakah tercapai atau tidak, apakah sesuai dengan rencana atau tidak, jika tidak mengapa terjadi demikian dan langkah-langkah langkah langkah apa yang perlu ditempuh selanjutnya. Hasil dari da kegiatan adalah bersifat kualitatif. Hasil pelacakan lulusan menunjukkan bahwa sebagian besar telah bekerja. Pelacakan dilakukan untuk mengetahui bidang pekerjaan yang banyak menyerap lulusan, prosentase lulusan yang diserap lapangan kerja, waktu tunggu untuk memperoleh pekerjaan yang pertama, dan kesulitan lulusan dalam memperoleh pekerjaan. Rata--rata waktu tunggu lulusan untuk memperoleh pekerjaan yang pertama rata-rata 2.16 bulan. bulan Dalam 5 tahun terakhir telah dikirim 59 kuesioner kepada lulusan Program Studi Komputerisasi Akuntansi,, pengiriman baik melalui alamat email, alamat tempat bekerja yang bersangkutan maupun melalui media social network. Kuesioner yang dikembalikan sejumlah 455 kuesioner (76,27%). (76, Dari 76,27% yang dikembalikan diperoleh data bahwa lulusan yang mendapatkan pekerjaan pertama sama dengan atau kurang dari 3 bulan sejumlah 28 alumni atau 62.22%, %, data lengkap dapat dilihat pada diagram lingkaran gambar 10 berikut:
Survey waktu tunggu lulusan 6.67% < 3 bulan
31.11%
3-6 bulan 62.22%
> 6 bulan
Gambar 10. Hasil Survei Waktu Tunggu Lulusan 17
Berdasarkan kuesioner yang dilaksanakan pada butir 3.4 3. di atas, digolongkan kembali berdasarkan relevansi sektor pekerjaannya yang relevan dengan bidang Komputerisasi Akuntansi.. Diperoleh hasil dari sejumlah 455 alumni, yang relevan dengan bidang Komputerisasi Akuntansi sejumlah 37 alumni atau 82.22% % sedangkan sejumlah 8 alumni (17.78%) %) tidak relevan dengan bidang Komputerisasi Akuntansi.. Tingginya tingkat relevansi pekerjaan dengan pendidikan yang diperoleh, salah satu kontribusinya adalah banyaknya nya perusahaan rekanan yang telah menjalin kerjasama dan membutuhkan tenaga di bidang Komputerisasi Akuntansi. Lowongan kerja dari perusahaan rekanan ditampilkan pada papan mading, website, mailling list, sehingga informasi ini secara cepat diketahui oleh alumni. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 11 berikut:
Survey relevansi pekerjaan alumni 17.78% Bidang IT Non IT 82.22%
Gambar 11. Hasil Survei Relevansi Sektor Pekerjaan Alumni 3.5.Perencanaan Perencanaan dan Pengembangan Program dengan Memanfaatkan Hasil Evaluasi Internal dan Eksternal Perencanaan naan adalah proses yang menyangkut upaya untuk merumuskan hal-hal hal berikut: menentukan tujuan yang akan dicapai di masa mendatang, merumuskan tindakantindakan tindakan yang perlu dijalankan, dan menentukan dana yang diperlukan dan faktor-faktor faktor lain yang akan berpengaruh ngaruh terhadap proses pembelajaran. Perencanaan dan pengembangan program studi dilakukan secara bertahap. Komponen utama tercantum dalam RIP terdiri atas kurikulum, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kemahasiswaan dan alumni, organisasi dan pengelolaan. Selain itu perencanaan program disusun berdasarkan kebutuhan pasar kerja sesuai dengan hasil umpan balik dari lulusan, pengguna, mahasiswa dan dosen sejawat. 3.6.Kerjasama Kerjasama dan Kemitraan Kerjasama dan kemitraan sudah dilakukan secara rutin baik yang sifatnya nasional maupun internasional. Kerjasama lembaga dengan pihak luar ditekankan pada peningkatan kinerja program studi. Kerjasama ini dilakukan dalam bentuk kemitraan. 18
Selain itu terjalin pula kerjasama dalam penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Sampai saat ini AMIK Raharja Informatika sudah menandatangani akad kerja sama dengan beberapa Instansi/Lembaga/Industri antara lain; PT. Argo Pantes, Tbk., DPRD Kota Tangerang, PT. KUMATEX, PT LINK, LSP Telematika, dll membuka peluang kearah perluasan jaringan kerja sama untuk Tri Dharma Perguruan Tinggi. 3.7.Dampak Hasil Evaluasi Program Terhadap Pengalaman dan Mutu Pembelajaran Mahasiswa Melalui sistem komputer kegiatan pembelajaran dilakukan secara tuntas dengan bantuan RME. Prinsip-prinsip pembelajaran dengan RME, adalah: berorientasi pada tujuan pembelajaran, berorientasi pada pembelajaran individual, berorientasi pada pembelajaran mandiri, dan berorientasi pada pembelajaran tuntas. Hasil penjaminan mutu dapat diukur dari IPK rata-rata lulusan. Sampai sekarang program studi sudah meluluskan 73 orang untuk tahun kelulusan
2009, 2010, dan 2011. Untuk lulusan tahun 2009/2010 IPK
minimal sebesar 2,45, IPK maksimal sebesar 3,56 dan IPK rata-rata adalah 3,11. Untuk tahun 2010/2011, IPK minimal sebesar 2,55, IPK maksimal 3,77 dan rata-rata IPK 3,12. Untuk tahun 2011/2012, IPK minimal sebesar 2,56, IPK maksimal 3,59 dan rata-rata IPK 3,14. Hasil tersebut menunjukkan prestasi yang baik dan dapat membangkitkan motivasi mahasiswa untuk lebih berprestasi dalam studinya. Dapat dilihat pada tabel 1 dan gambar 12 berikut: Tabel 1. Daftar Jumlah Lulusan, IPK, dan Persentase Lulusan
Tahun Masuk (1) 2009/2010 2010/2011 2011/2012
Jumlah Lulusan (2) 23 21 29
IPK Lulusan* Min Rat Mak (3) (4) (5) 2.45 3,11 3,56 2.55 3,12 3.77 2,56 3.14 3,59
Persentase Lulusan Dengan IPK < 2,75 2,75-3,50 > 3,50 (6) (7) (8) 8,70 73,91 17,39 14,29 76,19 9,52 6,90 88,20 6,90
4. Penjaminan Mutu Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Hal ini menegaskan bahwa kualitas menyangkut kualitas manusia, kualitas proses dan kualitas lingkungan. Proses peningkatan mutu bukan hanya aktivitas untuk memastikan bahwa 19
mutu yang dijanjikan dapat terpenuhi melainkan juga meliputi usaha peningkatan mutu berkelanjutan melalui kegiatan, monitoring dan evaluasi, evaluasi diri, audit, dan benchmarking. Siklus penjaminan mutu dimulai dengan penetapan standar mutu yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu dan selanjutnya standar ini dilaksanakan dengan upaya semaksimal mungkin agar dapat terpenuhi. Untuk melihat kemajuan pelaksanaan standar tadi dan untuk memastikan bahwa arah pelaksanaan sesuai dengan rencana, perlu dilakukan monitoring dan evaluasi. Evaluasi diri dilakukan terutama untuk melihat kekuatan dan kelemahan satuan pendidikan kaitannya dengan upaya pemenuhan standar. Tahapan selanjutnya adalah Audit Mutu Akademik Internal untuk melihat kepatuhan terhadap standar mutu yang telah ditetapkan. Hasil-hasil yang diperoleh dari tahapan monitoring dan evaluasi, evaluasi diri, dan audit mutu internal serta ditambah dengan masukan dari seluruh stakeholder, digunakan sebagai pertimbangan di dalam melakukan peningkatan mutu. Ada dua macam peningkatan mutu yaitu peningkatan mutu untuk mencapai standar mutu yang ditetapkan dan peningkatan mutu dalam konteks peningkatan standar mutu yang telah dicapai melalui benchmarking. Pelaksanaan penjaminan mutu prodi sangat baik. Pelaksanaannya sesuai dengan standar penjaminan mutu telah ada dan mengacu kepada PP Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Pelaksanaan penjaminan mutu prodi yang sangat baik juga telah diverifikasi DIKTI tahun 2010 dan dinyatakan salah satu sebagai perguruan tinggi yang konsisten menjalankan SPMI di Indonesia dalam mengimplementasikan sistem penjamin mutu internal melalui Surat DIKTI Nomor: 2969/D2.4/SKA/2010. Pelaksanan penjaminan mutu prodi antara lain dengan adanya: sistem penjamin mutu manajemen ISO 9001: 2008 kelompok dosen bidang ilmu yang menilai mutu soal ujian, silabus, dan tugas akhir, serta penguji luar (external examiner). Dalam sistem penjaminan mutu prodi telah ada umpan balik, ada tindakan lanjutannya, dan didukung dengan dokumen yang lengkap. Dalam pelaksanaannya, penjaminan mutu pada prodi dilaksanakan oleh unit sistem penjaminan mutu internal (melalui unit Biro Kendali Mutu) AMIK Raharja Informatika, dan sistem penjaminan mutu eksternal (melalui BAN PT dan sistem ISO 9001: 2008).
20
Pelaksanaan penjaminan mutu dilakukan secara periodik melalui audit mutu internal dan audit mutu eksternal. Audit mutu internal dan eksternal dilakukan untuk mengetahuai kesesuaian, kepatutan dan konsistensi pelaksanaan standar mutu program studi yang telah ditetapkan. Audit mutu dilakukan oleh oleh Tim Auditor. Hasil audit disampaikan dalam rapat tinjauan manajemen setiap 6 bulan sekali dan dihadiri oleh seluruh unsur pemimpin dan perwakilan setiap divisi/biro/bagian yang terkait. Penjaminan mutu yang dijabarkan dalam Prosedur Sistem Mutu disusun dan dievaluasi oleh Biro Kendali Mutu AMIK Raharja Informatika (GKM Raharja Informatika). Selain itu, sejak tahun 2009, AMIK Raharja Informatika telah menerapkan sistem penjaminan mutu ISO 9001: 2008, dan telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001: 2008 No. JKT 6007007 Tanggal 12 Novemer 2009 untuk sistem penjaminan mutu. Karena itu, sistem penjaminan mutu prodi juga dievaluasi menggunakan standar ISO 9001:2008 oleh pihak eksternal (LRQ). Evaluasi internal (disebut Audit Mutu Internal, AMI) dan eksternal diselenggarakan setiap enam bulan sekali dan diterima oleh pimpinan program studi (untuk audit kegiatan akademik) dan kepala bagian terkait (untuk audit kinerja unit). 4.1.Pengelolaan Mutu Secara Internal Pada Tingkat Program Studi Pelaksanaan penjaminan mutu prodi sangat baik. Pelaksanaannya sesuai dengan standar penjaminan mutu telah ada dan mengacu kepada PP Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional. Pelaksanaan penjaminan mutu prodi yang sangat baik juga telah diverifikasi DIKTI tahun 2010 dan dinyatakan salah satu sebagai perguruan tinggi yang secara konsisten melaksanakan SPMI di Indonesia dalam mengimplementasikan sistem penjamin mutu internal melalui Surat DIKTI Nomor: 2969/D2.4/SKA/2010. Delapan standar nasional pendidikan menurut PP Nomor 19 Tahun 2005 adalah: standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pembiayaan pendidikan, standar kompetensi lulusan, standar pengelolaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar pengelolaan meliputi: 1. Pedoman tentang kurikulum dan silabus, kalender akademik, struktur organisasi, pembagian tugas di antara pendidik, pembagian tugas di antara tenaga kependidikan, peraturan akademik, tata tertib, kode etik, dan biaya operasional. 2. Rencana kerja jangka menengah. 3. Rencana kerja tahunan. 4. Pengawasan yang meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan. Pelaksanan penjaminan mutu prodi antara lain dengan adanya: sistem penjamin mutu 21
manajemen ISO 9001: 2008 kelompok dosen bidang ilmu yang menilai mutu soal ujian, silabus, dan tugas akhir, serta penguji luar (external examiner). Dalam sistem penjaminan mutu prodi telah ada umpan balik, ada tindakan lanjutannya, dan didukung dengan dokumen yang lengkap. Dalam pelaksanaannya, penjaminan mutu pada prodi dilaksanakan oleh unit sistem penjaminan mutu internal (melalui unit Biro Kendali Mutu) AMIK Raharja Informatika, dan sistem penjaminan mutu eksternal (melalui BAN PT dan sistem ISO 9001: 2008). Kehadiran dosen dalam mengajar dapat dievaluasi melalui nilai rekap IMD (Index Mutu Dosen) tiap semester melalui digital dashboard system, seperti dapat dilihat pada gambar 12. berikut:
Gambar 12. Digital Dashboard System Control Penjelasan mengenai singkatan pada kolom skor IMD adalah sebagai berikut: 1. IPD (Index Penelitian Dosen), merupakan komponen untuk memonitoring capaian penelitian dosen, yang menginformasikan penelitian-penelitian apa saja yang berhasil diciptakan. 2. IPM (Index Pengabdian Masyarakat), merupakan komponen untuk memonitoring capaian pengabdian masyarakat, yang menginformasikan hal-hal apa saya yang telah dilakukan terkait dengan pengabdian masyarakat. 22
3. RME (Raharja Multimedia Edutainment), merupakak komponent untuk mengukur kesiapan pengajaran, dalam hal kelengkapan bahan ajar, diktak perkuliahan, modul praktik atau praktikum. 4. IPS (Index Prestasi Subjektif), merupakan komponen untuk mengukur tingkat kedisiplinan dosen dalam kegiatan belajar mengajar. Dashboard ini juga mampu menginformasikan sedetail mungkin tingkat kedisiplinan dosen dalam hal hadir ke kampus, masuk keruang kelas, dan status kehadiran dosen. 5. IPO (Index Prestasi Objektif), merupakan komponen untuk mengukur tingkat kedisiplinan mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar. Dashboard ini juga mampu menginformasikan sedetail mungkin tingkat kedisiplinan mahasiswa dalam hal hadir ke kampus, masuk keruang kelas, dan status kehadiran mahasiswa. 6. IMD (Index Mutu Dosen), merupakan nilai akhir untuk index mutu dosen (IMD), yang merupakan hasil perhitungan antara IPD, IPM, RME, IPS, IPO yang kemudian disetarakan dengan penilaian 0 s.d 4. 7. Mengingat IPS dan IPO diperuntukan untuk mengukur tingakat kedispinan dosen dan mahasiswa dalam hal kehadiran, maka component ini pun masing-masing dibagi menjadi 3 sub komponen pengukuran yaitu: - T (Terlambat), Nilai yang dicantumkan dari point T dijelaskan sebagai berikut apabila dosen yang bersangkutan tidak pernah telat maka nilai yang didapat 100 dan akan berkurang sesuai dengan tingkat keterlambatannya. - Th (Tidak hadir), Nilai yang dicantumkan dari point Th dijelaskan bahwa apabila dosen yang bersangkutan tidak pernah tidak hadir maka nilai yang didapat 100 dan akan berkurang sesuai dengan tingkat ketidakhadirannya. - G (Gabungan), Nilai rerata dari point T dan point Th. Pelaksanaan penjaminan mutu dilakukan secara periodik melalui audit mutu internal dan audit mutu eksternal. Audit mutu internal dan eksternal dilakukan untuk mengetahuai kesesuaian, kepatutan dan konsistensi pelaksanaan standar mutu program studi yang telah ditetapkan. Audit mutu dilakukan oleh oleh Tim Auditor. Hasil audit disampaikan dalam rapat tinjauan manajemen setiap 6 bulan sekali dan dihadiri oleh seluruh unsur pemimpin dan perwakilan setiap divisi/biro/bagian yang terkait.
23
Gambar 13. Visitasi ISO 9001-2008 pada AMIK Raharja Informatika Secara garis besar, proses penjaminan mutu meliputi akademik dan kinerja unit yang secara internal dituangkan dalam Rencana Mutu Prodi yang mengacu pada Rencana Mutu AMIK Raharja Informatika. Tren kenaikan yang juga terjadi di tahun-tahun sebelumnya menjadi bukti keseriusan Prodi KA dalam meningkatkan mutu prodi. 4.2.Hubungan Dengan Penjaminan Mutu Pada Tingkat Lembaga Penjaminan mutu yang dijabarkan dalam Prosedur Sistem Mutu disusun dan dievaluasi oleh Biro Kendali Mutu (GKM) AMIK Raharja Informatika. Selain itu, sejak tahun 2009, AMIK Raharja Informatika telah menerapkan sistem penjaminan mutu ISO 9001: 2008, dan telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001: 2008 No. JKT 6007007 Tanggal 12 Novemer 2009 untuk sistem penjaminan mutu. Karena itu, sistem penjaminan mutu prodi juga dievaluasi menggunakan standar ISO 9001:2008 oleh pihak eksternal (LRQ). Evaluasi internal (disebut Audit Mutu Internal, AMI) dan eksternal diselenggarakan setiap enam bulan sekali dan diterima oleh pimpinan program studi (untuk audit kegiatan akademik) dan kepala bagian terkait (untuk audit kinerja unit). 4.3.Dampak Proses Penjaminan Mutu Terhadap Pengalaman Dan Mutu Hasil Belajar Mahasiswa Penjaminan mutu untuk standar penilaian pendidikan mencakup penilaian hasil belajar oleh pendidik, dan penilaian hasil belajar oleh pengguna. Proses penjaminan mutu oleh AMIK Raharja Informatika memberi dampak positif terhadap mutu pendidikan. Hal ini dapat dilihat antara lain produktivitas lulusan yang menyelesaikan studinya pada kisaran tepat waktu. Selain itu dengan mudah melakukan pengawasan dan monitoring perihal penyimpangan yang terjadi dalam proses belajar mengajar. 24
4.4.Metodologi Baku Mutu (Benchmarking) Secara umum benchmarking digunakan untuk mengatur dan meningkatkan kualitas pendidikan dan standar akademik. Benchmarking merupakan perbandingan antara proses dan sistem yang telah dirancang tersebut dengan fungsi pendidikan tinggi yang harus dipaksanakan perguruan tinggi dalam menjaring siswa brilian atau siswa yang berprestasi tinggi. Dalam banyak cara dan bentuk, bahkan mungkin tanpa disadarinya, banyak lembaga pendidikan terutama pendidikan tinggi telah senantiasa bergelut dengan benchmarking. Mereka senantiasa telah membandingkan diri mereka dengan kolega dan perguruan tinggi lain, disertai pengharapan peningkapan pada jumlah mahasiswa yang diterima, dana yang diterima, nilai akreditasi, dan prestise. Metodologi baku mutu dilaksanakan melalui studi perbandingan terhadap setiap pengukuran, misalnya input: seleksi benchmarknya nilai seleksi mahasiswa, rasio selektifitas, nilai TOEFL, kualifikasi dosen, kurikulum (evaluasi). Proses: evaluasi kinerja dosen (questioner), IMD (Index Mutu Dosen), IMM (Index Mutu Mahasiswa), evaluasi perkuliahan (ketersediaan SAP, silabi), evaluasi pelaksanaan ujian, nilai IPS (Index Prestasi Semester). Output: nilai IPK lulusan, masa studi, masa penyelesaian TA. Outcome: masa tunggu kerja lulusan, daya serap dengan kesesuaian bidang, gaji pertama. Hasil dari proses benchmarking dapat berupa: 1. Proses atau prosedur yang baru untuk standar atau target yang tetap / lama: situasi ini dapat terjadi apabila target atau standar yang telah ditetapkan ternyata sulit untuk dicapai atau proses / metodenya gagal terus mencapai standar tersebut. 2. Standar baru yang lebih baik: keadaan ini dapat terjadi dalam upaya meningkat-kan mutu dengan memperbaiki atau meningkatkan standar yang telah dicapai. Hal tersebut berkaitan dengan tolok ukur kelayakan, kecukupan, relevansi, suasana akademik, efisiensi, keberlanjutan, selektivitas, produktivitas, dan efektivitas. 4.5.Penelitian Dan Penilaian Pranata Kelembagaan Pengertian penelitian (research) dalam dunia pendidikan tinggi adalah kegiatan mencari kebenaran (to seek the truth) yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah (scientific research) secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Prodi KA 25
selama ini mengikuti dan melaksanakan pranata kelembagaan yang telah diatur oleh pemerintah dan Institusi. Untuk menjabarkannya PS juga telah membentuk satuan tugas yang selalu melakukan monitoring dan evaluasi. 4.6.Evaluasi Internal yang Berkelanjutan Evaluasi merupakan suatu proses penggambaran, pencarian dan pemberian informasi yang sangat berguna bagi pengambil keputusan dalam menentukan alternatif keputusan. Definisi lain yang mirip dengan itu dikemukakan oleh Trespeces yang mengatakan bahwa evaluasi adalah proses penggambaran, pencarian dan pemberian informasi yang sangat bermanfaat bagi pengambilan keputusan dalam menentukan keputusan yang akan diambil. Evaluasi internal yang dilakukan secara berkelanjutan adalah melalui evaluasi diri secara terus menerus melalui umpan balik yang diperoleh dari dosen, mahasiswa, alumni dan pengguna lulusan. Bentuk evaluasi internal yang dilakukan adalah melalui penyebaran kuesioner untuk mengetahui kinerja program studi, dosen dan kualitas lulusan. Program studi melakukan konsolidasi internal dalam rangka optimalisasi dan efektivitas pekerjaan untuk meningkatkan dan mengembangkan operasionalisasi lembaga. 4.7.Pemanfaatan Hasil Evaluasi Internal dan Eksternal/Akreditasi dalam Perbaikan dan Pengembangan Program Penilaian berarti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mengacu pada ukuran tertentu misalnya menilai baik buru, sehat atau sakit, pandaiatau bodoh, dan sebagainya. Jadi, antara penilaian dengan evaluasi hampir memiliki pengertian yang sama. Hasil evaluasi internal berupa kinerja program studi, dosen dan lulusan telah dimanfaatkan untuk mengendalikan dan memperbaiki mutu pengajaran, komposisi kurikulum dan kualitas pengelolaan. Hasil evaluasi eksternal/akreditasi yang diharapkan lebih objektif akan mampu memberikan umpan balik bagi pembinaan program studi. 4.8.Kerjasama dan Kemitraan Instansi Terkait dalam Pengendalian Mutu Kemitraan dan kerjasama yang selama ini dilakukan adalah untuk pengenalian mutu adalah dengan ISO 9001: 2008 dan SPMI. Pengendalian mutu terkait dengan usaha perbaikan secara terus menerus, pemberdayaan civitas akademika, komitmen dari pimpinan serta alat yang digunakan. Kerjasama dan kemitraan telah dilakukan dengan berbagai PT dan penerapan sertifikasi ISO 9001: 2008 No. JKT 6007007 pada tanggal 7 September 2009. 26
ANALISIS SWOT Faktor-faktor Strategi Internal
Faktor-faktor Strategi Eksternal Opportunity (O) • Jaminan kesempatan kerja bagi lulusan • Penggunaan TIK dalam pembelajaran. • Dapat mengembangkan jaringan komunikasi instansi eksternal lebih luas dan intensif. • Kerjasama dengan instansi lain dan penerapan penjaminan mutu. • Adanya industri strategis di bidang IT di Tangerang
Strength (S) • Lembaga mempunyai komitmen yang tinggi untuk terus mengembangkan sistem informasi yang terkoneksi. • Kepemimpinan yang visioner dan progresif menyesuaikan dengan visi, misi, sasaran dan tujuan. • Memiliki jaringan intranet dan internet yang sesuai dengan perkembangan dunia IT. • Telah menerapkan manajemen mutu dalam proses belajar mengajar dalam bidang sistem informasi.
Weakness (W) • Struktur organisasi yang ramping membuat tanggung jawab Ketua Program Studi semakin besar • Optimalisasi pemanfaatan jaringan internet sebagai media pembelajaran • Penerapan konsep manajemen mutu terpadu belum memuaskan • Banyaknya perguruan tinggi sejenis di Tangerang yang membuka Prodi yang sama.
Strategi SO • Optimalisasi pengembangan bahan ajar dan perangkat pembelajaran lainnya dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar mahasiswa. • Pengembangan sarana pembelajaran e-learning • Optimalisasi kerjasama dan penerapan ISO 9001:2008 • Optimalisasi model-model pembelajaran dengan berbasis pada gaya berpikir dan tipe kecerdasannya. • Penggunaan pembelajaran dengan bantuan ICT dalam peningkatan kualitas belajar.
Strategi WO • Peningkatan kualitas akademik secara berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan industri. • Peningkatan efektifitas Biro Kendali Mutu untuk menjamin mutu baik secara internal maupun eksternal. • Peningkatan efisiensi dan efektivitas kepemimpinan visioner program studi Komputerisasi Akuntansi.
27
Threat (T) • Arus informasi global tidak hanya terbatas pada akses pembelajaran saja. • Semakin mahalnya biaya untuk peningkatan mutu pendidikan • Pengembangan modelmodel pembelajaran yang selalu update, dan bisa sesuai dengan kebutuhan zaman. • Penggunaan jaringan komputer untuk peningkatan proses pembelajaran.
Strategi ST • Kerjasama pengadaan sarana pendukung yang saling menguntungkan terutama yang berhubungan dengan perkembangan konsentrasi yang ada pada program studi Komputerisasi Akuntansi • Mengefektifkan SDM yang memahami dan berminat terhadap Komputerisasi Akuntansi untuk terus berkonsentrasi pada pengembangan Komputerisasi Akuntansi secara khusus. • Mengembangkan modelmodel pembelajaran yang berbasis ICT.
Strategi WT • Menyusun programprogram pengembangan kemampuan SDM agar mampu mengoperasikan teknologi informasi. • Secara periodik melakukan studi banding untuk menjaga kualitas mutu akademik secara berkelanjutan • Mengembangkan program-program aplikasi pembelajaran mulai dari power point sampai keynote pada iPad.
C. Mahasiswa dan Lulusan 1. Sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa Untuk mendatangkan calon mahasiswa berbagai cara dilakukan, antara lain dengan beberapa strategi pemasaran yang lebih agresif dengan membentuk suatu strategi khusus yang disebut “Strategi Bintang” untuk Tahun Akademik 2005/2006 dan “Strategi Hexa” untuk Tahun Akademik 2006/2007 serta “Strategi Kompas” untuk Tahun Akademik 2007/2008. Selain itu, melalui kegiatan pemasangan spanduk, penyebaran brosur, iklan layanan masyarakat di media elekronik (radio), iklan layanan masyarakat di koran-koran dan majalah lokal, kunjungan promosi ke SMA/SMK/MA serta kerja sama dengan industri dalam penjaringan mahasiswa baru. Disamping itu dilakukan juga kegiatankegiatan antara lain : o Pelaksanaan Raharja Festival. Dimana pada kegiatan ini dilakukan di kampus AMIK Raharja Informatika dengan mengundang masyarakat umum dan stakeholder untuk melihat hasil karya mahasiswa yang akan lulus disertai dengan penjelasan teknis mengenai aplikasi hasil karya mahasiswa. Pelaksanaan Jelajah Dunia Komputer (JDK) atau Green Campus Cyber (GCC). Dimana kegiatan ini 28
mengundang siswa-siswi sekolah kelas III ke kampus AMIK Raharja Informatika untuk menerima penjelasan dan diskusi mengenai dunia komputer dan seluruh peserta diberikan sertifikat atau piagam penghargaan. Selanjutnya kepada 3 (tiga) peserta terbaik diberikan kesempatan mendapatkan beasiswa jurusan. o Pelaksanaan Education Fair. Pada kegiatan ini pelaksanaannya dilakukan di luar kampus AMIK Raharja Informatika. Masyarakat umum dapat melihat hasil karya mahasiswa yang sudah dibuat berikut dengan penjelasan teknis mengenai aplikasi hasil karya mahasiswa. Hal ini dimaksudkan untuk mengenalkan AMIK Raharja Informatika ditengah-tengah masyarakat. o
Pelaksanaan Pemilihan Kang dan Nong Kota Tangerang. Dalam kegiatan ini AMIK Raharja Informatika mensponsori kegiatan dan memberikan
beasiswa
kepada para pemenang. Dengan kegiatan ini diharapkan AMIK Raharja Informatika lebih dikenal oleh masyarakat. Pelaksanaan workshop bahan ajar dengan menggunakan power point dalam rangka peningkatan kompetensi guru di lingkungan kota Tangerang. Pelaksanaan seleksi penerimaan mahasiswa baru dilakukan melalui dua jalur yaitu pola penelusuran minat dan kemampuan dan pola ujian saringan masuk. Pola penelusuran minat dan kemampuan dilakukan dengan menelusuri para lulusan SMU/SMK yang memiliki potensi akademik di atas rata-rata sejak kelas dua sampai lulus SMU. Selanjutnya kepada mereka dapat diterima tanpa melalui jalur test. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh input yang baik sehingga dapat meningkatkan citra dan kualitas Program Studi. Selain jalur penelurusan minat dan kemampuan, sistem penerimaan dilakukan melalui jalur test. Bagi calon mahasiswa yang telah mendaftar dikenakan test tertulis berupa test Bahasa Inggris dan Matematika. Sistem ujian seleksi menerapkan suatu “Margin Passing Level (MPL)” yang tinggi untuk menjamin kualitas mahasiswa baru. Penerimaan mahasiswa baru dilaksanakan setiap awal tahun akademik dan dilaksanakan oleh Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) dengan persyaratan sebagai berikut: a) Persyaratan Umum Memiliki ijazah atau Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dari semua jurusan. b) Persyaratan Khusus Pada proses seleksi khusus calon mahasiswa harus mengikuti test motivasi, yang berbentuk wawancara. 29
2. Profil Mahasiswa Profil pendidikan tinggi adalah gambaran yang menyeluruh tentang keadaan pendidikan tinggi di daerah yang bersangkutan pada suatu waktu, misalnya Profil Pendidikan Tinggi, Tahun 2008. Dalam perencanaan pembangunan di bidang pendidikan seperti perencanaan, di tingkat nasional atau provinsi diperlukan data dan informasi yang lengkap tidak hanya menyangkut data di bidang pendidikan melainkan juga data nonpendidikan. Sebagian besar (70%) mahasiswa pada Prodi KA berasal dari Wilayah Tangerang Propinsi Banten, berasal dari DKI Jakarta 17%, dan dari Jabar serta propinsi lainnya 13%. Rata-rata usia mahasiswa berkisar 17 ± 5 tahun. Latar belakang sosial kebanyakan berasal dari golongan menengah. Ini bisa dilihat dari pekerjaan orangtua, yaitu pegawai negeri 25%, Pegawai swasta 65% dan wiraswasta 10%. Sementara dari status pekerjaan mahasiswa dapat dikelompokan menjadi 70% belum bekerja dan 30% sisanya berstatus tugas belajar baik dari Jakarta, maupun dari luar propinsi. Sifat kemandirian ini tercermin dari hasil-hasil tugas yang telah diberikan oleh para dosen pengajar pada masa perkuliahan berlangsung, sifat bekerja secara mandiri dan memiliki integritas terhadap lingkungan yang tinggi. Sifat kreatif mahasiswa memang terbentuk dari banyak aspek kehidupan mereka, mulai dari aspek sosial dan budaya mereka, aspek domisili, aspek sosio-ekonomi dan lain-lain. Dalam kondisi yang lain bahwa manajemen Program Studi Komputerisasi Akuntansi harus turut membantu dengan berbagai sistim yang telah diterapkan dalam meningkatkan kreativitas mahasiswanya. Kreativitas adalah modal dasar program studi untuk mencetak lulusan yang dapat menyelesaikan masalah melalui pembelajaran dan metodologi pengajaran. Mahasiswa Prodi KA secara kuantitas menunjukkan perkembangan positif. Tabel 2. Data Mahasiswa Program Studi Komputerisasi Akuntansi Tahun Akademik (1) TS-2 TS-1 TS Jumlah
Jumlah Mahasiswa Mendaftar (2) 65 65 70 200
Daya Tampung (3) 40 40 40
Jumlah Mahasiswa Diterima (4) 34 41 42 117
Jumlah Mahasiswa Baru (5) 32 38 40 110
30