IDENTIFIKASI PREFERENSI WISATAWAN NUSANTARA TERHADAP OBJEK WISATA AGRO PERKEBUNAN TEH (Studi Kasus : Perkebunan Teh Malabar dan Rancabali, Kabupaten Bandung)
Oleh Ina Herliana K Andira Neneng Roslita Yustiani Rahmawita
Laporan Penelitian Nomor: 19570198 Dibiayai oleh DIK-ITB Tahun Anggaran 1998/1999
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1999
ABSTRAK
Penelitian ini hertujuan untuk meningkatkan kinerja pariwisata Jawa Barat, khususnva objek wisata agro kehun teh sehagai salah satu bentuk diversifzkasi produk wisata di Jawa Barat. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka sasaran penelitian yang akan dicapai adalah (1) mengidentifikasikan karakteristik dan preferensi wisatawan nusantara di objek wisata agro perkebunan teh; (2) mengidentifikasikan karakteristik perjalanan wisatawan nusantara di ohjek wisata agro; (3) mengidentifikasikan perilaku wisatawan nusantara di objek wisata agro; dan (4) mendapatkan gamharan dari pihak pengelola ohjek wisata agro perkehunan teh dalam merancang dan memasarkan produk wisatanya. Dalam penelitian ini diambil studi kasus di objek wisata agro Perkebunan Teh Malabar dan Rancabali di Kabupaten Daerah I ingkat'H Bandung. Hasil survey dan penyeharan kuesioner di lokasi penelitian memperlihatkan karakteristik responden di ohjek wisata agro perkebunan teh memiliki perhandingan pria dan wanita yang relatif sama, kelompok usia dominan adalah 15-2S tahun, berasal dari Kotamadya dan Kahupaten Bandung serta umumnya adalah pelajar/inahasiswa. Sedangkan tujuan utana perjalanan mereka adalah untuk herekreasi yang berhuhungan dengan alam, perjalanan tidak menginap, dengan waktu kunjungan pagi dan slang hari. Adapun preferensi dan keinginan responden mengenai objek wisata agro perkebunan teh ini masih dipengaruhi oleh kondisi objek tersebut sehagai tempat rekreasi alam, Jan helum seluruhnya memanfaatkan kegiatan agronya itu sendiri. Hal ini disehabkan banyak diantara mereka yang belum atau tidak mendapat informasi mengenai kegiatan agro, khususnya mengenai kegiatan yang dapat mereka lakukan selain .sekedar berjalan jalan di kebun teh dan menikmati pemandangan. Pengelola objek wisata agro saat ini masih menganggap kegiatan tersebut sehagai kegiatan sampingan. Promosi yang terbatas dan peraualan paket wisata ke Biro Perjalanan Wisata menyebabkan seolah-olah ohjek wisata agro ini lebih diminati oleh wisatawan maneanegara, dan wisatawan nusantara hanya sekedar "herekreasi " saja. Sesungguhnya wisatawan nusantara memiliki keingintahuan yang cukup besar untuk terlibat dan mengetahui lebih , jauh tentang kegiatan agro di perkebunan teh ini, sehingga selain berekreasi mereka pun dapat menambah pengetahuan tentang perkebunan teh. Keterbukaan dan informasi dari pengelola objek wisata agro perkebunan teh sangat diharapkan untuk dapat mendorong wisatawan nusantara tidak hanya sekedar herekreasi tetapi,juga berekreasi yang menambah pengetahuan mereka. Dengan tetap memelihara lingkungan dan mencegah terjadinya dampak yang tidak diinginkan, kegiatan wisata agro di perkebunan teh dapat menambah dan meningkatkan pendapatan karyawan maupun penduduk di sekitarnya. Lebih lanjut pengembangan kegiatan wisata agro juga dapat menunjang pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Bandung maupun Propinsi Jawa Barat dan nasional.
Laporan Akhir
ii
ABSTRACT
The study is aimed at improving tourism performance in West Java Province, especially the development of tea plantation as one of agro tourism attractions and diversification of tourism products in West Java. To reach the aim, the goals of this study are as follows: (1) to identify characteristics and preferences of domestic tourists in agro tourism attractions; (2) to identify characteristics of domestic tourist' trip in agro tourism attractions; (3) to identify domestic tourists' behavior in agro tourism attractions; and (4) to get a description from the agro tourism manager of how they design and promote their products. In this research, the Malahar Tea Plantation and Rancabali Tea Plantation in BandungMunicipality were chosen as case studies. The analysis of questionnaires shows several characteristics of respondents as follows: They are both men and women (with almost similar percentage); age between 15 to 25 years old, and mostly students from Bandung. Moreover, the respondents 'main travelmotivation is to get pleasure and to enjoy the .scenery of the tea plantation. They mainly visit at the morning or noon and do not stay overnight. The study also shows that the respondents' preferences for the agro tourism attractions are influenced by the existing condition of the attractions as nature-base tourist attractions. Not all of the respondents have involved in the agro tourism activities. This is mostly because they do not get air easy access to information about the agro tourism, especially on the activities which tourists could do, other than walking in the tea plantation areas, enjoying the scenery, and sailing in the Patengan Lake. The agro tourism manager has not considered tourism activities in the area as their main activities. Limited promotion and selling the tourism packages through travel agencies cause these agro attractions seem to be preferred only by international tourists. Oil the other hand, domestic respondents show their great interest in involving themselves in the agro tourism activities. Therefore, information is needed to encourage domestic tourists to visit agro tourism attractions not only to enjoy the scenery but also to take part and add their knowledge on agro activities. Furthermore, by minimizing impacts and maintaining its environments, agro tourism development could give additional benefits to the employees and local communities Finally, the development of agro tourism activities could support tourism development in Bandung Municipality and West Java in general.
Laporan Akhir
1«