Jurnal Nasional Ecopedon
JNEP Vol. 2 No.2 (2014) 16-22
KESESUAIAN LAHAN
http://www..................
Singkatan: KL : BS : S1 : S2 : S3 N
IDENTIFIKASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN BUNCIS (Phaseolus Vulgaris) DI POLITANI Nelmaita1, Nola Famelia1, Rama Dhaniel1, Khoirul Amin1.
1. PENDAHULUAN (Di kutip dari goblogandy blogspot) “Buncis (phaseolus vulgaris) merupakan sayuran yang merupakan sumber protein, vitamin, dan mineral yang tinggi. Tanaman buncis dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe merambat (bersifat intermdeterminate), tipe tegak (berbentuk semak dan bersifat determinate)”
1
.Mahasiswa mahasiswi, semester 3, Tata Air Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Diterima:
November 2014/ Diterbitkan: Desember 2014
Abstrak Buncis merupakan tanaman sayuran yang merupakan sumber protein, vitamin, dan mineral yang tinggi. Namun, kebanyakan hasil produksi dari buncis menurun.Hal ini disebabkan oleh beberapa factor seperti perawatan kurang memadai, bibit yang kurang berkualitas, pemupukan yang kurang yang menyebabkan tanaman buncis menjadi membusuk.Selain dari diatas, factor kesesuaian lahan juga termasuk salah satu hal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman buncis. Karena lahan yang ditanami buncis harus sesuai dengan criteria atau syarat tumbuh tanaman buncis sendiri. Dengan ini, maka tanaman buncis akan menghasilkan produksi yang maksimal.Dengan semangkin meningkatnya kebutuhan lahan karena semakin pesatnya pertumbuhan penduduk dan penggunaan lahan yang sangat intensif. Keterbatasan Sumber Daya Lahan yang disebabkan penggunaan lahan yang berlebihan, maka lahan menjadi sumber daya yang langka. Sehingga perlunya dilakukan teknologi yang tepat guna untuk mengoptimalkan penggunaan Sumber Daya Lahan secara terarah dan efesien digunakan data yang lengkap mengenai keadan iklim, tanah, dan sifat fisik lingkungan lainnya, serta persyaratan tumbuh tanaman yang akan. diusahakan, terutama tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang baik, maka dilakukan survey dan pemetaan kepabilitas atau kemampuan lahan.Tekstur tanah diklasifikasikan berdasarkan persentase butiran liat, debu dan pasir. Tekstur tanah erat hubungannya dengan sifat fisika dan kesuburan tanah. Tanah yang bertekstur kasar misalnya tanah berpasir mempunyai draenase dan aerasi yang baik, lepas dan gembur yang mudah untuk diolah. Sedangkan tanah bertekstur halus misalnya tanah berdebu dan liat mempunyai areal permukaan adsorpsi yang lebih luas, sehingga daya serapandan kemampuanya menyimpan air, gas dan unsur hara cukup tinggi. Dan biasanya mempunyai pori-pori halus yang lebih banyak, draenase dan aerasi yang sedang sampai jelek, dan relatif sukar untuk diolah. Tekstur tanah pada daerah survey adalah lempung liat berpasir dengan rincian praksi pada top soil pasir 5%, liat 35%, dan debu 60% dan pada sub soil pasir 11%, liat 40% dan debu 49%.Tujuan penulisan jurnal ini secara umum adalah untuk mengidentifikasi kesesuaian pada lahan buncis, sehingga menghasilkan produksi yang maksimal. Kesesuaian lahan Untuk Tanaman Buncis Di Politani adalah S3,kurang sesuai. Kata kunci: Kesesuaian , Lahan, Buncis, Koresponden:
[email protected], Telp. 082285878445, 085374651075
t
Kesesuaian Lahan Buncis Sangat Sesuai Sesuai Kurang Sesuai Tidak Sesuai
[email protected].
16
(Dikutip dari Artikel admin) “Tanaman buncis tegak umumnya dapat tumbuh optimum pada suhu 20-25⁰ C, dengan ketinggian 300-600 diatas permukaan laut dengan pH 5.8-6. Pada umumnya tanaman buncis tidak membutuhkan curah hujan yang khusus hanya ditanam didaerah dengan curah hujan 1500-2500 mm/tahun. Kelembaban udara yang diperlukan tanaman buncis ±55% (sedang).” (Di kutip dari goblogandy blogspot) “Perkiraan pada kondisi tersebut dapat dilihat bila pertanaman sangat rimbun dapat dipastikan kelembabanya cukup tinggi. Tanaman buncis sangat menyukai jenis tanah andosol dan regosol karena drainasenya sangat baik. Tanah andosol yang bertekstur hingga debu serta berwarna hitam, memiliki bahan organic yang tinggi, gembur, dan permeabilitasnya sedang. Tanh regosol memiliki tekstur pasir sampai berbutir tunggal dan permeable warna tanahnya kelabu coklat serta kuning.” Kesesuaian lahan aktual atau kesesuaian lahan pada saat ini (current sutability) adalah kelas kesesuaian lahan yang dihasilkan berdasarkan data yang ada, belum mempertimbangkan asumsi atau usaha perbaikan dan tinggkat pengelolaan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala atau faktor-faktor pembatas yang ada pada satuan peta. Sebagaimana diketahui bahwa faktor pembatas yang kemungkinan yang terdapat pada peta yang dievaluasi, ada yang sifatnya permanen dan tidak memungkinkan atau ekonomis untuk diperbaiki. Dilain pihak ada faktor pembatas yang dapat diatasi atau diperbaiki dan secara ekonomis masih menguntungkan dengan memasukkan teknologi yang tepat. Kesesuaian lahan potensial menyatakan keadaan kesesuaian lahn yang akan dicapai setelah melakukan usaha-usaha perbaikan. Usaha perbaikan yang dilakukan harus sejalan dengan tingkat penilaian kesesuaian lahan yang akan dilakukan. Kesesuaian lahan potensial inilah yang merupakan kondisi yang diharapkan sesudah diberikan masukan sesuai dengan tingkat manajemen atau pengelolaan yang akan diterapkan, sehingga dapat diduga produktivitas dari suatu lahan serta hasil produksi persatuan luas. Tujuan survey dan kepabilitas atau kemampuan lahan yang dilakukan ini adalah : 1.Menentukan dan melokasikan lahan yang sesuai untuk usaha pertanian. 2.Menentukan rekomendasi penggunaan lahan (tanah) sesuai dengan kepabilitasnya atau kemampuannya dengan mengindahkan kelestarian kesuburan tanah yang dapat meningkatkan produksi/ha dan pendapatan serta kesejahteraan petani. 3.mengevaluasi lahan, cocok atau tidakkah tanaman buncis di tanam pada lahan tersebut.
Nelmaita,Nola F, Khoirul A, Rama D / Journal Nasional Ecopedon vol.2 no.2 (2014) 46-51
2. BAHAN DAN METODE
stopwatch untuk mengetahui berapa waktu ayng dibutuhkan untuk air masuk kedalam tanah.
2,1 Bahan dan metode
Gambar.3. Mengukur pH dan Kadar Air tanah.
Alat yang diperlukan untuk percobaan in adalah Bor tanah yang digunakan untuk mengukur kedalaman tanah, Meteran untuk mengetahui dan mengukur tekstur tanah, Hand level untuk mengukur kemiringan lahan, Stopwatch digunakan untuk mengetahui waktu untuk permeabilitas, Ec meter digunakan untuk menghukur pH dan salinitas atau kadar garam tanah, Munsel soil color chart digunakan untuk mengetahui warna tahah dari lahan percobaan. 2.2 Cara Kerja Siapkan lahan yang akan dinilai. Ukur dari lahan yang akan di nilai ke titik yang akan dituju mengguanakn meteran sejauh 10 m, dan ukur kemiringan lahan menggunakan hand level pada titik yang akan dituju setinggi mata. Catat berapa kemerengan lahan. Gambar.1. Penentuan Lahan yang akan dinilai.
Untuk mengetahui drainase, kerikil/batuan, ancaman banjir maka perhatikan sekitar lahan. Untuk mengetahui salinitas/garam pada tanah masukan masing-masing sampel kedalam gayung dan beri air lalu diaduk hingga rata. Masukan EC meter kedalam gayung dan catat berapa kadar garam dari tanah tersebut. Untuk mengetahui warna tanah, ambil sampel tanah bagian atas lalu cocokan dengan Munsel Soil Color Chart. Jika warna tanahnya dirasa sudah cukup cocok langsung catat. Gambar.4. Penentuan warna tanah mengggunakan soil color charts
Perhatikan kondisi lahan untuk menilai kepekaan erosi dan tingkat erosi Gunakan bor tanah untuk mengukur kedalaman tanah, jika tidak ditemukan bebatuan cukup sampai kedalaman 90 cm. Untuk mengetahui tekstur lapisan atas, tanah yang dibor sebelumnya diambil sampelnya untuk panjang dari 0-20, dan untuk mengetahui tekstur lapisan bawah maka diambil sampel tanah yang paling bawah. Tanah yang telah diambil sampelnya kemudian diberi air menggunakan botol air dan dibulatkan, kemudian dipenyek-penyekan antara telunjuk dan jempol hingga memanjang dan ada jatuhannya. Maka tanah yang jatuh itu lah yang diukur berapa panjangnya.
Gambar.5. Warna yang didapatkan dari sampel tanah.
Gambar.2. Cara penentuan tekstur tanah.
Mengukur permeabilitasnya, ring sampel dibenamkan kedalam tanah kemudian diberi air sebanyak 100 mL dan gunakan 17
Nelmaita ,Nola F Khairul A,Ramadanil / Jurnal Nasional Ecopedon vol 2. No.2 (2014) 46-52–000
3. Tabel.1. Kesesuaian Nelmaita Persyarat an pengguna an/ karakteist ik lahan Temperat ur rerata 0 ( C)
mineral/p engkayaa n
HASIL DAN PEMBAHASAN Lahan
berdasarkan
pengamatan
Kematan gan
Kelas Kesesuaian Lahan S1
12-24
S2
2427 10-12
S3
N
27-30
>30
8-12
>8
Ketersedi aan Air (mm) Curah hujan (mm) pada masa pertumbu han
350600
Kelembab an (%)
42-75
6001.000 300350
(45-50)
3642 7590
(Baik,a gak terham bat)
Agak cepa t,
Sedang ,agak halus,h alus
-
Bahan kasar
(<15)
Kedalama n tanah
>75
Tekstur
(90)
>1000
Seda ng
kuning
KTK liat (cmol)
(>16)
≤ 16
Kejenuha n basa (%)
(>50)
3550
<35
PH H20
5.6-7.6
5.45.6
<5.4 >8.0 (8.36)
(>1.2)
0.81.2
<0.8
(<1)
1-1.5
1.5-2
>2
Alkalinita s / ESP (%)
(<5)
5-8
8-12
>12
Kedalama n sulfidik (cm)
(>75)
5075
30-50
<30
Toksinita s (xc) <30
Salinitas
>90
Terha mbat
cokla t
C-organik
Fibrik
Fibrik +
(Hitam )
<250
230500
Hemik,
Retensi hara
7.68.0
(2968)
30-36
Sapri k, Hem ik +
(26)
Drainase
(Saprik +)
Sodisitas (xn) Sanga t terha mbat, cepat
(Agak kasar, sangat halus)
Kasar
15-35
35-55
>55
Lereng (%)
(<8)
8-16
16-30
>30
5075
20-50
<20
Bahaya erosi
Sangat rendah
(Ren dahseda ng)
berat
Sanga t berat
(F0)
-
F1
>F1
Bahaya Erosi (eh)
Gambut Ketebalan (cm)
(<60)
60140
140200
>200
Bahaya Banjir (fh)
Ketebalan (cm) jika ada sisipan bahan
(<140)
140200
200400
>400
Genangan Penyiapa n Lahan (lp) 18
Nelmaita,Nola F, Khoirul A, Rama D / Journal Nasional Ecopedon vol.2 no.2 (2014) 46-51
Batuan dipermuk aan %
(<5)
5-15
15-40
>40
Singkapa n batuan %
(<5)
5-15
15-25
>25
Kedalaman tanah Kedalaman tanah pada lahan yang di amati adalah >90 cm, pengukuran kedalaman tanah menggunakan bor tanah. Maka berdasarkan data yang didapatkan kedalaman tanah pada lahan tersebut masuk kedalam kelas S1 yaitu >75. Retensi Hara Berdasarkan warna tanah yang diteliti pada lahan buncis yang menggunakan munsel soil picture, diketahui bahwa warna tanah pada lahan tersebut adalah Reddish Black yang terletak pada kelas kesesuaian lahan S1.
Tabel.2. Kesesuaian Lahan berdasarkan pengamatan Nola Famelia
PH H20 Untuk memperoleh Ph H2O, maka sampel tanah yang diambil dari lahan di ambil lebih kurang 3 genggam, lalu dimasukan air dan diaduk hingga rata. Lalu masukan EC meter , maka akan diperoleh berapa Ph dari H2O yaitu 8.36 yang terletak pada Kelas Kesesuaian Lahan S3. Salinitas. Cara perolehan berapa Salinitas dari lahan yang diteliti sama dengan mencari berapa Ph dari tanah. Hanya menekan tomnol set pada Ec meter maka akan di dapatkan berapa Salinitasnya yaitu 16. = 0.16 berdasarkan perhitungan ini, Salinitas pada lahan buncis termasuk kedalam Kelas Kesesuaian Lahan S1 yaitu <1. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa kelas actual buncis adalah S3 dengan Sub Kelas S3,e,s dan kelas potensialnya adalah S1, S2, dengan sub kelas S3 e.
Dari hasil praktek menilai kesesuaian lahan tanaman buncis yang terdapat dikampus politani didapatkan beberapa data yang dibutuhkan yaitu :
A.
Lereng %.
Kelerengan lahan yang diukur dengan Hand Level adalah < 8 yang termasuk kedalam Kelas Kesesuaian Lahan S1.
Temperatur rerata Berdasarkan data yang diperoleh dari internet, di dapatkan suhu rerata Kab 50 Kota adalah 26⁰. Maka temperature reratanya diletakkan pada kelas kesesuaian lahan S3 yang temperature nya berkisar antara 24-27⁰.
B.
Bahaya Erosi.
Bahaya erosi pada lahan yang diteliti adalah Sangat Rendah yang termasuk kedalam kelas Kesesuaia Lahan S1. Kesimpulan buncis S3 yang dibatasi oleh banjit, agar s1 maka diberikan drainase pemupukan. Berdasarkan pengamatan dari rekan saya dapat dilihat Dari Gambar dan Tabel di atas ,di 0 dapatkan hasil sebagai berikut : Temperatur rerata ( C) Kelas Kesesuaian Lahan S2 Curah hujan (mm)pada masa pertumbuhan: Kelas kesesuaian lahan : S3 Kelembaban : Kelas Kesesuaian Lahan S2 Drainase : agak cepat,sedang Kelas Kesesuaian Lahan ( S2) Tekture : Halus Bahan Kasar(%) : < 15 kelas kesesuaian lahan (S1) jKedalalaman Tanah(cm) > 75 Kelas Kesesuaian Lahan (S1) Ketebalan 0 (S1) Ketebalan jika sisipan bahan mineral : o Kelas Kesesuaian Lahan (S1) Kematangan : Saprik KTK liat (cmol) >16 Kelas Kesesuaian Lahan (S1) Kejenuhan Basa : >50 Kelas Kesesuaian Lahan (S1) Ph H20 : Kelas Kesesuaian Lahan S2 Corgani k : Kelas Kesesuaian Lahan S2 Salinitas (Ds/m : <1 Kelas Kesesuaian Lahan (S1) Alkalinitas/ESP (%) : < 5 Kelas Kesesuaian Lahan (S1) Kedalaman Sulfidik(cm) :> 75 Kelas Kesesuaian Lahan (S1) Lereng % : < 8 Kelas Kesesuaian Lahan (S1) Bahaya erosi : Sangat rendah Kelas Kesesuaian Lahan (S1) Genaangan : F0 Kelas Kesesuaian Lahan (S1) Batuan Di permukaan (%) < 5 Kelas Kesesuaian Lahan (S1)
Curah hujan Berdasarkan data curah hujan yang diperoleh dari internet , di dapatkan bahwa curah hujan rerata Kab 50 Kota adalah 2968 mm. Maka curah hujannya diletakkan pada kelas S3 yang curah hujannya >1000. Kelembaban Udara % Berdasarkan data Kelembaban Udara rata-rata KAb 50 Kota yang diperoleh dari internet, diketahui bahwa Kelembaban Udara ratarata Kab 50 Kota adalah 45-50%. Maka kelembaban udara terletak pada kelas S1 dengan kelembaban berkisar antara 42-75%. Drainase Drainase pada tanaman buncis yang diteliti adalah terletak pada kelas S1, yaitu agak terhambat. Dimana pada sekitar lahan terdapat beberapa air yang tergenang. Tekstur Tekstur tanah pada lahan yang diteliti adalah terletak pada Kelas S3 yaitu tekstur tanah yang Sedang. Dimana pada saat di amati tanah termasuk kedalam tekstur lempung berpasir.
Tabel.3. Hasil berdasarkan pengamatan dari Nola Famelia
Bahan kasar Persentase bahan kasar pada lahan tanaman buncis adalah < 15%. Maka termasuk kedalam kelas S1 dimana persentasenya <15%.
Kesesuaian lahan Kesesuaian lahan 19
Class
Sub Class
Keterangan
S3
S3-c
Temperatur 0 rerata ( C)
Nelmaita ,Nola F Khairul A,Ramadanil / Jurnal Nasional Ecopedon vol 2. No.2 (2014) 46-52–000
Kesesuaian Lahan
S2,S3
S3-c
DAFTAR PUSTAKA
Cuaca tidak bias di rubah ,contoh dengan pembuatan rumah plastic untuk budidaya buncis ,harga buncis tidak sebanding dengan teknologi ,selain it tanaman buncis memiliki ketinggian
Anonim. Menanam buncis 2013 Tersedia online. http://obatpertanian.com/cara-menanam-buncis-yang-baikdan-benar.html. Diunduh pada 27 Desember 2014 Usahaswadaya.2011 Budidaya Buncis. Tersedia Online http://usahaswadaya.blogspot.com/2011/06/budidayabuncis.html.Diunduh pada 27 Desember 2014 Goblogandy.2010. Petunjuk teknis budidaya tanaman buncis. Tersedia Online http://goblogandy.blogspot.com/2010/02/petunjuk-teknisbudidaya-tanaman-buncis.html. Diunduh pada 27 Desember 2014 Darsiman B, dewi Silvia Dora.2008. Evaluasi Kesesuaian dan Kemampuan Lahan, Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara, Medan. Hasibuan B.E, 2011, Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan. http://www.wikipedia.com Evaluasi dan Kesesuaian lahan, diakses pada tanggal 27Desember 2014
Kualitas lahan adalah sifat-sifat pengenal atau yang bersifat kompleks dari sebidang lahan. Setiap kualitas lahan mempunyai keragaan ( ) yang berpengaruh terhadap kesesuaiannya bagi penggunaan tertentu dan biasanya terdiri atas satu atau lebih karakteristik lahan ( ). Kualitas lahan ada yang bisa diestimasi atau diukur secara langsung di lapangan, dibedakan ke dalam tiga kelas, yaitu: lahan sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2), dan sesuai marginal (S3). Sedangkan lahan yang tergolong ordo tidak sesuai (N) dibedakan ke dalam tiga kelas, yaitu: lahan sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2), dan sesuai marginal (S3). Sedangkan lahan yang tergolong ordo tidak sesuai (N)
4. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan data yang diperoleh dari lahan yang diteliti, maka tanaman buncis yang ada di Politani tidak dapat ditanam pada saat curah hujan yang tinggi. Hal ini karena sub kelas potensial nya adalah S1, S2, S3, tetapi karena ada iklim yang tidak dapat dirubah, maka subkelas potensialnya tetap S3. Walaupun tanaman ini di beri teknologi , maka akan tetap mendapatkan hasil yang tidak produktif. Alternative lainnya hanya dapat dilakukan yaitu tidak menanam buncis pada saat curah hujan yang tinggi. Rekomendasi tata guna tanah disusun setelah mempertimbangkan berbagai faktor–faktor internal dan eksternal dari tanah, Sifat-sifat penggunaan lahan mencakup data dan/atau asumsi yang berkaitan dengan aspek hasil, orientasi pasar intensitas modal, biuruh, sumber tenaga, pengetahuan teknilogi penggunaan lahan, kebutuhan infrastruktur, ukuran danbentuk penguasaan lahan dan tingkat pendapatan per unit produksi atau unit area. Dengan pertimbangan diatas membahas tentang pendapatan dan kesesuaian lahan dan faktor seperti Faktor iklim Sifat-sifat tanah meliputi fisik dan kimia tanah Keuntungan ekonomi Untuk menanam buncis, sebaiknya ditanam pada saat curah hujannya rendah. Karena factor penghambatnya adalah S3 yaitu curah hujan. Jika ada yang menanam buncis pada saat curah hujan tinggi, maka hasil produksi akan menurun yang menyebabkan kerugian.
UCAPAN TERIMA KASIH Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat allah swt yang telah melimpahkan nikmat kesehatan kepada kami. Terima kasih kami ucapkan untuk civitas akademika politeknik peranan negeri payakumbuh, sehingga kami bisa menyelesaikan jurnal ini. Tidak lupa ucapan terima kasih untuk semua anggota yang sudah terlibat dalam siapnya jurnal ini. 20
Nelmaita,Nola F, Khoirul A, Rama D / Journal Nasional Ecopedon vol.2 no.2 (2014) 46-51
21
Nelmaita ,Nola F Khairul A,Ramadanil / Jurnal Nasional Ecopedon vol 2. No.2 (2014) 46-52–000
22