e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
PENGARUH MODEL PBL BERBANTUAN KARTU WARNA TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA SISWA KELAS VGUGUS SRIKANDI KECAMATAN DENPASAR TIMUR
Ida Ayu Ketut Laksmi Wedayanti 1, Drs. I Nengah Suadnyana, M.Pd 2, Drs. I.B.Surya Manuaba, S.Pd.M.FOr 3 1,2,3
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model PBL berbantuan kartu warna dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD Gugus Srikandi Denpasar Timur. Jenis penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan menggunakan desain penelitian Non-equivalen. Sampel ditentukan dengan random sampling dengan mengacak kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 5 Sumerta sebagai kelompok eksperimen dan kelas V SD Negeri 10 Sumerta sebagai kelompok kontrol, dengan jumlah masing-masing kelompok sebanyak 30 siswa pada kelompok eksperimen dan 30 siswa pada kelompok kontrol. Data kompetensi pengetahuan IPA dikumpulkan dengan instrumen berupa tes objektif berjumlah 30 butir tes yang telah divalidasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode statistik deskriptif dan statistik inferensial kemudian menguji hipotesis dengan uji t. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model PBL berbantuan media kartu warna dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik pada kelas V SD Gugus Srikandi Kecamatan Denpasar Timur. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil thitung= 7,000 > ttabel = 2,000 pada taraf signifikansi 5% dengan dk = n1+n2-2. Rerata gain skor kompetensi pengetahuan IPA siswa kelompok eskperimen X = 0,45 > X = 0,24 kelompok kontrol. Dapat disimpulkan model PBL berbantuan kartu warna berpengaruh terhadap kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas V SD Gugus Srikandi Denpasar Timur Tahun Ajaran 2016/2017. Kata kunci : PBL, kartu warna, kompetensi pengetahuan. Abstract This study aims to determine the significant difference of science knowledge competence between groups of students who are taught through the colored card-assisted PBL model with groups of students who are taught through conventional learning in grade V SD Sugandi Srikandi East Denpasar. This type of research is a quasi experiment using Non-equivalent research design. The sample is determined by random sampling by randomizing the class. The sample in this study were the students of Grade V of SD Negeri 5 Sumerta as the experimental group and class V SD Negeri 10 Sumerta as the control 1
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
group, with the total of each group of 30 students in the experimental group and 30 students in the control group. The knowledge of science knowledge competence data was collected with an objective test instrument amounting to 30 test items that have been validated. The data obtained were analyzed by using descriptive statistics and inferential statistic then test the hypothesis with t test. The result of the analysis shows that there is a significant difference of science knowledge competence between the students group which is learned through the colored card-assisted PBL model with the group of students who were taught through the scientific approach in the V-class of SD Sugandi District of East Denpasar District. This is evidenced by the result tcount = 7,000 > ttable = 2,000 at 5% significance level with dk = n1 + n2-2. Average gain of science knowledge competency score of students of experimental group = 0,45 > = 0,24 control group. It can be concluded that colored card-assisted PBL model influences the knowledge competence of science students of grade V SD Gugus Srikandi East Denpasar of the academic year 2016/2017. Keywords: PBL, color card, knowledge competence. PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kemajuan kehidupan masyarakat dalam berhubungan dengan cara mencari tahu suatu negara dipengaruhi oleh kemajuan tentang alam secara sistematis, sehingga dalam dunia pendidikan. Untuk bukan hanya penguasaan kumpulan menciptakan masyarakat yang maju maka pengetahuan yang berupa fakta-fakta, harus dilakukan usaha-usaha yang dapat konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja meningkatkan mutu pendidikan di semua tetapi juga merupakan suatu proses jenjang pendidikan. Mutu pendidikan penemuan. Selain itu IPA juga merupakan dikatakan baik jika proses belajar mengajar ilmu yang bersifat empirik dan membahas di semua jenjang tersebut benar-benar tentang fakta serta gejala alam. Fakta dan efektif dan efisien sehingga siswa dapat gejala alam tersebut menjadikan mencapai kemampuan intelektual, sikap, pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi dan keterampilan yang diharapkan. Mutu juga faktual. Pembelajaran IPA di sekolah pendidikan dipengaruhi oleh beberapa hal dasar diharapkan dapat menjadi wahana terutama ketersediaan fasilitas belajar, bagi siswa untuk mempelajari dirinya pemanfaatan waktu, dan penggunaan sendiri dan alam sekitar dalam metode belajar. menerapkannnya di kehidupan sehari-hari. Pada pelaksanaan pembelajaran di Untuk itu pembelajaran IPA menekankan kelas guru harus mampu memilih metode pada pemberian pengalaman secara pembelajaran yang tepat karena cara guru langsung. dalam menyampaikan materi pelajaran Sekolah sebagai institusi pendidikan sangat mempengaruhi kelancaran proses dan miniatur masyarakat perlu pembelajaran dan minat siswa terhadap mengembangkan pembelajaran yang materi pelajaran yang pada akhirnya akan sesuai dengan tuntutan kebutuhan era berpengaruh terhadap prestasi belajar global karena proses pembelajaran yang siswa. Agar pembelajaran suatu mata baik akan dapat menciptakan prestasi yang pelajaran dapat bermakna bagi siswa, guru berkualitas. Oleh karena itu guru sebagai harus mengetahui tentang objek yang akan salah satu komponen penting keberhasilan diajarnya sehingga dapat mengajarkan pembelajaran, harus mampu menempatkan materi tersebut dengan penuh dinamika dirinya sebagai sosok yang mampu dan inovasi. Demikian hal nya dengan membangkitkan hasrat siswa untuk terus pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. belajar. Guru dituntut dapat memilih model pembelajaran yang dapat memicu 2
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya. Namun berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada SD Gugus Srikadi Kecamatan Denpasar Timur pada proses pembelajaran di kelas, masih banyak menemui hambatan, diantaranya adalah selama ini dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode-metode lama seperti seringnya penggunaan metode ceramah dan metode tanya jawab. Metode ceramah masih menjadi pilihan dalam penyampaian materi. Sedangkan metode tanya jawab kurang efektif karena hanya siswa yang pintar dan aktif yang mau menjawab pertanyaan yang diberikan, sehingga terjadi kesenjangan antara siswa yang pintar dan siswa yang kurang pintar. Selain itu, guru masih kurang dalam penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa cenderung pasif, dan bosan serta kurang bersemangat untuk belajar. Sehingga hal tersebut mengakibatkan kurangnya pengetahuan siswa akan materi yang diajarkan khususnya dalam muatan pelajaran IPA, hal tersebut dibuktikan dari pencapaian siswa terhadap KKM yang telah ditetapkan, siswa yang mampu mencapai KKM sebesar 55% dari 100% sedangkan 45% lainnya belum memenuhi KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah. Masih banyak faktor yang dapat mempengaruhi kompetensi pengetahuan IPA siswa dalam proses pembelajaran seperti kurangnya penggunaan variasi model dalam skenario pembelajaran, kurangnya penggunaan media pembelajaran, keterampilan guru dalam mengelola kelas serta faktor-faktor lain yang berhubungan dengan siswa dan sarana prasarana yang dimiliki sekolah. Dari hal tersebut maka diterapkanlah salah satu model pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif serta bersemangat dalam proses pembelajaran adalah model PBL berbantuan media kartu warna. PBL adalah model pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam memecahkan suatu masalah melalui tahaptahap metode ilmiah sehingga peserta didik
dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah. Menurut Rusman (2014:229) pembelajaran berbasis masalah merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBL kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan. PBL menggunakan suatu kerangka kerja yang menekankan bagaimana para peserta didik merencanakan suatu eksperimen untuk menjawab sederet pertanyaan. Media pembelajaran merupakan alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan atau mengantarkan pesanpesan pembelajaran, selain itu dengan penggunaan media pembelajaran, bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya dan dapat lebih dipahami oleh siswa sehingga berpotensi dapat mengurangi keadaan siswa yang cenderung pasif dan cepat bosan dalam belajar dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu media yang dapat digunakan agar siswa tidak cepat bosan di dalam proses pembelajaran yaitu media kartu warna. Media kartu warna merupakan media kartu berwarna yang didalamnya terdiri atas gambar berisikan permasalahan yang akan dipecahkan oleh siswa secara individu ataupun berkelompok. Dengan adanya pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, serta membangkitkan motivasi belajar, dan rangsangan belajar yang pada akhinya akan berpengaruh terhadap kompetensi pengetahuan yang dimilik siswa. Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan pengujian terhadap model PBL berbantuan media kartu warna dalam pembelajaran IPA melalui eksperimen yang berjudul “Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) berbantuan kartu warna terhadap kompetensi pengetahuan IPA 3
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
siswa kelas V Gugus Srikandi Kecamatan Denpasar Timur Tahun Ajaran 2016/2017”. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan adalah sebagai berikut, (1) Ketuntasan klasikal siswa untuk pembelajaran IPA hanya baru mencapai 55% dari KKM yang ditetapkan oleh sekolah. Sehingga kompetensi pengetahuan masih belum sesuai dengan yang diharapkan, (2) Kurangnya variasi model yang berorientasi pada siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa mengalami suasana belajar yang menoton, (3) Terbatasnya penggunaan media pembelajaran, (4) Kurang adanya aktivitas siswa dalam pembelajaran, (5) Terdapat beberapa siswa yang mengalami kesulitan secara individual khususnya dalam muatan pelajaran IPA. Dari identifikasi masalah tersebut, pada pelaksanaan penelitian ini hanya difokuskan pada permasalahan sebagai berikut : (1) Penelitian ini dibatasi pada pencapaian kompetensi pengetahuan IPA siswa yang belum sesuai dengan harapan sehingga kemampuan siswa yang malu bertanya dan mengemukakan pendapat masih belum optimal. (2) Pada penelitian ini hanya akan dilakukan pengujian pengaruh model Problem Based Learning (PBL) berbantuan kartu warna terhadap kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas V Gugus Srikandi Kecamatan Denpasar Timur Tahun Ajaran 2016/2017. Berdasarkan latar belakang tersebut, adapun rumusan masalah yang dapat dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut, (1) Bagaimanakah kompetensi pengetahuan IPA siswa yang dibelajarkan melalui model PBL berbantuan kartu warna pada siswa kelas V Gugus Srikandi Kecamatan Denpasar Timur?, (2) Bagaimanakah kompetensi pengetahuan IPA siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada pada siswa kelas V Gugus Srikandi Kecamatan Denpasar Timur?, (3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model PBL berbantuan kartu warna dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui
pembelajaran konvensional pada kelas V Gugus Srikandi Kecamatan Denpasar Timur?. Berdasarkan rumusan masalah, dapat dirumuskan tujuan penelitian yaitu sebagai berikut, (1) Untuk mendeskripsikan kompetensi pengetahuan IPA siswa yang dibelajarkan melalui model PBL berbantuan kartu warna kepada siswa kelas V Gugus Srikandi Kecamatan Denpasar Timur, (2) Untuk mendeskripsikan kompetensi pengetahuan IPA siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas V Gugus Srikandi Kecamatan Denpasar Timur, (3) Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model PBL berbantuan kartu warna dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas V Gugus Srikandi Kecamatan Denpasar Timur. METODE Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui pengaruh model PBL berbantuan kartu warna terhadap kompetensi pengetahuan IPA pada siswa kelas V di SD Gugus Srikandi Kecamatan Denpasar Timur, dengan memanipulasi variabel bebas dalam model pembelajaran yang digunakan, sedangkan variabel lain tidak bisa dikontrol secara ketat sehingga desain penelitian yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasy exsperiment). Desain eksperimen semu yang digunakan dalam penelitian ini yakni Nonequivalen. Langkah-langkah dalam rancangan ini pada dasarnya sama seperti rancangan pretest-posttest experimental control group design. Dalam hal ini, terdapat dua kelompok subjek satu mendapatkan perlakuan dengan menerapkan model PBL berbantuan kartu warna dan satu kelompok sebagai kelompok kontrol. Kedua kelompok memperoleh pratest dan pascates.Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir eksperimen. 4
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
Setyosari (2013:21) yang menyatakan bahwa populasi merupakan kelompok yang lebih besar jumlahnya dan biasanya yang dipakai untuk menggeneralisasi hasil penelitian. Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Gugus Srikandi Denpasar Timur yang terdiri dari enam sekolah dasar negeri. Distribusi populasi dapat dilihat dalam Tabel 1.
Tabel 1. Tabel Distribusi Populasi Penelitian Nama Sekolah Kelas Jumlah Siswa Jumlah Keseluruhan VA 34 1 SDN 1 Sumerta VB 34 102 VC 34 2 SDN 2 Sumerta V 25 25 VA 32 3 SDN 5 Sumerta 62 VB 30 4 SDN 8 Sumerta V 34 34 VA 31 5 SDN 10 Sumerta 61 VB 30 VA 34 6 SDN 13 Kesiman 69 VB 35 Jumlah 353 (Sumber : Ketua Gugus Srikandi) Sampel adalah sekelompok objek, X 1 : rata-rata nilai pre-test siswa orang, peristiwa, dan sebagainya yang kelompok eksperimen merupakan representasi dari keseluruhan. X 2 : rata-rata nilai pre-test siswa Teknik pengambilan sampel yang kelompok kontrol digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik n : jumlah kelompok 1 random sampling. Cara yang digunakan eksperimen untuk menentukan sampel yaitu dengan n : jumlah kelompok kontrol 2 memberikan nomor urut pada setiap kelas 2 yang ada di sekolah Gugus Srikandi s1 : varians kelompok Kecamatan Denpasar Timur kemudian eksperimen dilakukan randomisasi. Berdasarkan hasil 2 s2 : varians kelompok kontrol random, didapatkan dua sekolah dasar Penggunaan uji-t untuk menguji sebagai sampel. Setelah itu akan diuji kesetaraan sampel harus memenuhi kesetaraan sampel menggunakan uji-t persyaratan analisis statistik yaitu sebaran dengan rumus separated varians sebagai data harus berdistribusi normal dan varians berikut. data harus homogen sehingga data harus X1 X 2 t hit diuji normalitas dan homogenitasnya S12 S 22 terlebih dahulu. Dari hasil pengujian bahwa S n1 n2 data telah memenuhi syarat analisi statistik, dan berdasarkan hasil uji-t menunjukkan (Sugiyono, 2012:197) bahwa kedua sampel yang terpilih setara. Setelah sampel setara, maka Untuk hasil dari pengujian kesetaraan dilanjutkan dengan menentukan kelas kelompol eksperimen dengan kelompok eksperimen dan kelas kontrol. kontrol dapat dilihat pada tabel 2. Keterangan : No
Tabel 2. Uji Kesetaraan Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol No Sampel X2hitung X2tabel Kesimpulan 1 SDN 5 Sumerta (kelompok eksperimen) 0,02 2,00 Setara 2 SDN 10 Sumerta (kelompok kontrol) 5
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh thitung = 0,02 dan ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan dk = (n1 + n2 - 2) = 2,000. Sehingga thitung < ttabel (0,02 < 2,000). Berdasarkan uji-t kesetaraan yang telah dilakukan diperoleh bahwa kedua kelas tersebut setara. Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model PBL berbantuan kartu warna, sedangkan variabel terikatnya kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas V SD Gugus Srikandi Denpasar Timur. Validitas internal menyangkut tingkat kualitas ketepatan pengendalian aspekaspek psikologis pelaksanaan penelitian/penggunaan berbagai instrumen dalam pelaksanaan penelitian (Dantes, 2014:4). berikut ini yang merupakan ancaman terhadap validitas internal yaitu Karakteristik Subjek, Instrumentasi, Testinya, dan Kematangan (Maturaty). Validitas eksternal mengacu pada sejauhmana suatu hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasinya (Dantes, 2014:3). Validitas eksternal mengenai sejauh mana hubungan yang sama terjadi dapat digenaralisasikan terhadap kategori subjek. Validitas eksternal merujuk pada generalisasi atau keterwakilan suatu hasil penelitian. Penelitian yang sudah mendapatkan hasil dapat memberikan pengaruh pada sampel penelitian dan dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasinya, karena setiap kelompok dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi data kompetensi pengetahuan muatan IPA. Kegiatan pengumpulan data dilaksanakan pada siswa kelas V di SD Gugus Srikandi Kecamatan Denpasar Timur Tahun Ajaran 2016 /2017 yang menjadi anggota sampel. Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode tes. Tes merupakan salah satu tipe instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemajuan dan kemudian memberi nilai peserta didik dalam belajar (Yusuf, 2015:182). Tes yang
diberikan untuk mengetahui kompetensi pengetahuan siswa pada muatan IPA. Jenis tes yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda biasa. Tes yang digunakan sebagai instrumen penelitian berjumlah 30 item yang telah tervalidasi. . Setiap item diberi skor 1 apabila siswa menjawab dengan benar dan skor 0 untuk siswa yang menjawab salah. Jumlah skor maksimal ideal yang diperoleh siswa adalah 30 sedangkan skor minimal 0. Penilaian kompetensi pengetahuan IPA adalah penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian atau penguasaan peserta didik dalam aspek pengetahuan IPA yang meliputi mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3) dan menganalisis (C4). Penelitian ini mengambil tema 1 dengan 2 subtema yang terdiri atas 12 indikator yang dikembangkan dari kompetensi dasar. Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis uji-t karena penelitian ini merupakan penelitian yang membandingkan 1 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Sebelum melakukan uji hipotesis untuk menarik simpulan dari penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas sebaran data gain skor dan uji homogenitas varians gain skor sebagai uji prasyarat. HASIL DAN PEMBAHASAN Pemberian treatment dilaksanakan sebanyak 6 kali pertemuan baik di kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Setelah diberikan treatment kemudian pada masing-masing kelompok diberikan post-test. Setelah memperoleh skor posttest kemudian dilanjutkan dengan mencari gain skor yang dinormalisasikan dari hasil pretest dan posttest. Hasil rerata gain skor kelompok eksperimen yang dibelajarkan melalui model PBL berbantuan kartu warna memperoleh rata-rata nilai sebesar 0,45. Rata-rata gain skor tersebut kemudian kategorikan sesuai dengan skala penilaian atau kategori/klasifikasi pada skala lima teoritik yang berada pada kategori 0,39 – 0,53 dengan kategori cukup baik. Sedangkan pada kelompok kontrol 6
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik diperoleh rata-rata nilai sebesat 0,24 yang berada pada kategori 0,11 – 0,30 dengan kategori cukup baik. Hasil uji prasyarat menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi normal dan homogen. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat dengan terlebih dahulu mencari gain skor yang dinormalisasi dari hasil pretest dan posttest. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan harga X2hitung yang diperoleh dari kelompok eksperimen adalah 4,73. Harga tersebut kemudian dibandingkan dengan harga X2tabel = 11,07, karena x2hitung < x2tabel (4,73 < 11,07) ini berarti sebaran data kompetensi pengetahuan IPA kelompok eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan hasil perhitungan dari kelompok kontrol diperoleh harga X2hitung sebesar 4,17
Harga tersebut kemudian dibandingkan dengan harga X2tabel = 11,07, karena x2hitung < x2tabel (4,17 < 11,07) ini berarti sebaran data hasil belajar pengetahuan IPA kelompok kontrol berdistribusi normal. Untuk uji homogenitas varians kedua kelompok digunakan rumus uji F. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga Fhitung sebesar 1,57. Harga tersebut dibandingkan dengan harga Ftabel pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan untuk pembilang yaitu (dk = n1 – 1 = 30 - 1) dan derajat kebebasan untuk penyebut (dk = n2 – 1 = 30 – 1), maka diperoleh harga Ftabel sebesar 1,85. Karena Fhitung < Ftabel (1,57 < 1,85) ini berarti kedua kelompok memiliki varians yang homogen. Sedangkan pengujian data untuk menguji hipotesis, dapat dilihat pada tabel 3. yaitu sebagai berikut.
Tabel 3. Tabel Hasil Analisis Uji-t Data Gain Skor No
Sampel
1
SDN 5 Sumerta (kelompok eksperimen) SDN 10 Sumerta (kelompok kontrol)
2
Rata-Rata Gain skor
Varians
N
0,45
0,022
30
0,24
0,014
Thitung
Ttabel
Kesimpulan
7,000
2,000
Ha Diterima
30 kartu warna berpengaruh terhadap kompetensi pengetahuan IPA siswa. Pengaruh antara model PBL berbantuan kartu warna dengan pembelajaran konvensional dapat dilihat dari perbedaan hasil analisis statistik deskriptif antara kedua kelompok sampel. Secara deskiptif rerata kompetensi pengetahuan IPA siswa kelompok eksperimen lebih tinggi yaitu sebesar 0,45, dibandingkan dengan rerata kompetensi pengetahuan IPA siswa kelompok kontrol sebesar 0,24. Dengan penggunaan model PBL serta media kartu warna dalam pembelajaran dapat meningkatkan semangat, minat siswa serta pemahaman terhadap sejumlah materi yang diberikan untuk belajar yang pada akhirnya akan berpengaruh juga terhadap kompetensi pengetahuan yang dimiliki siswa. Perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan siswa yang menggunakan
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh thitung sebesar 7,000. Harga tersebut kemudian dibandingkan dengan harga ttabel. Harga ttabel diperoleh dari tabel nilai-nilai dalam distribusi t dengan derajat kebebasan (dk = n1 + n2 - 2 = 30 + 30 – 2 = 58), pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan tabel nilai-nilai dalam distribusi t diperoleh harga ttabel sebesar 2,000. Karena thitung >ttabel (7,000 > 2,000) maka H0 ditolak atau Ha diterima. Hal ini berarti menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA antara siswa yang dibelajarkan melalui model PBL berbantuan kartu warna dengan siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD Gugus Srikandi Denpasar Timur Tahun Ajaran 2016/2017. Adanya perbedaan yang signifikan menunjukan bahwa model PBL berbantuan 7
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
model PBL berbantuan kartu warna dapat disebabkan adanya perbedaan perlakuan pada langkah-langkah pembelajaran. Menurut Kurniasih dan Sani (2016:49) menyatakan kelebihan model PBL diantaranya ialah, dapat meningkatkan kemampuan berpikir kristis dalam memecahkan masalah yang dapat mendorong kreativitas siswa dalam pengungkapan penyelidikan masalah yang telah dilakukan sehingga akan terjadinya pembelajaran yang bermakna ditambah dengan adanya penggunaan media kartu warna dapat meningkatkan minat serta semangat siswa dalam belajar. Pada kelompok kontrol diberikan pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Pembelajaran pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama-sama menggunakan pendekatan saintifik, karena kurikulum 2013 mengharapkan kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik. Tetapi yang membedakan di kelas eksperimen menggunakan model PBL berbantuan media kartu warna yang menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan sehingga mampu membangkitkan semangat dan minat siswa untuk belajar. Sedangkan pada kelompok kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional yang kegiatan pembelajarannya menoton. Hal tersebut juga bisa membuat siswa merasa kurang bersemangat dalam belajar karena penggunaan media yang monoton. Hal tersebut yang menyebabkan adanya perbedaan pengetahuan yang dimiliki siswa khususnya pada kompetensi pengetahuan IPA. Impikasi merupakan konsekuensi logis dari simpulan penelitian dan tindak lanjut berupa upaya perbaikan. Adapun implikasi penelitian ini adalah sebagai berikut.Penelitian yang telah dilakukan merupakan suatu eksperimen yang hasilnya diharapkan dapat dijadikan suatu pertimbangan ataupun pengambilan keputusan dalam memilih dan menentukan model serta media pembelajaran yang baik dan efektif dapat digunakan dalam pengajaran dikelas untuk memperoleh hasil belajar yang diharapkan. Adanya
penggunaan model serta media pembelajaran dapat meningkatkan minat sehingga siswa termotivasi untuk belajar sehingga menjadikan pembelaran lebih bermakna. Adanya perbedaan yang signifikan nilai gain skor pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menjelaskan bahwa siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan diterapkannya model PBL berbantuan kartu warna. Hal tersebut menguatkan pernyataan bahwa siswa cukup responsif terhadap suatu perubahan sistem dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, perlu berhati-hati merubah suatu sistem pembelajaran kepada siswa dan juga harus mengetahui dampak yang ditimbulkan. Tujuan serta manfaat penelitian ini diantaranya untuk mengetahui perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran PBL berbantuan kartu warna dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas V Gugus Srikandi Kecamatan Denpasar Timur Tahun Ajaran 2016/2017, sehingga dapat memberikan sumbangan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan, khususnya dalam pencapaian kompetensi pengetahuan IPA siswa melalui model PBL berbantuan kartu warna yang bermanfaat bagi siswa, guru dan sekolah. Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi data kompetensi pengetahuan muatan materi IPA. Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan pengggunaan metode tes baik untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data kompetensi pengetahuan IPA adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda biasa (Multiple Choice Test ) yang berjumlah 30 soal. Hasil tersebut digunakan untuk mencari gain skor yang dinormalisasikan dari hasil pretest dan posttest yang kemudian digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya, selain itu gain skor dilakukan untuk membandingkan hasil posttest dengan 8
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
pretest sehingga dapat mengetahui pengaruh dari perlakuan yang diterapkan di kedua kelompok. Hasil dari pengujian tersebut diperoleh thitung sebesar 7,000. Berdasarkan tabel nilai-nilai dalam distribusi t diperoleh harga ttabel sebesar 2,000. Karena thitung > ttabel (7,000 > 2,000) maka H0 ditolak atau Ha diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA antara siswa yang di belajarkan melalui model PBL berbantuan kartu warna dengan siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD Gugus Srikandi Kecamatan Denpasar Timur Tahun Ajaran 2016/2017.
Timur Tahun Ajaran 2016/2017. Rerata gain skor kompetensi pengetahuan IPA siswa kelompok eksperimen X = 0,45 > X = 0,24 rerata kompetensi pengetahuan IPA siswa kelompok kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan pembelajaran melalui Model PBL berbantuan kartu warna berpengaruh terhadap kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas V SD Gugus Srikandi Kecamatan Denpasar Timur Tahun Ajaran 2016/2017. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang dapat diajukan sebagai berikut, melihat hasil penelitian pada pembelajaran IPA dengan menggunakan model PBL berbantuan kartu warna, hendaknya guru menerapkan pembelajaran menggunakan model PBL serta media kartu warna pada muatan materi IPA. Sekolah hendaknya menyediakan sarana yang maksimal untuk menunjang pembelajaran agar siswa semakin bersemangat untuk belajar dan memanfaatkan sarana tersebut untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa sehingga mutu sekolah menjadi semakin meningkat. Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan peneliti lain melakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan model PBL berbantuan kartu warna atau dapat pula dilakukan penelititan lebih lanjut dengan menggunakan model PBL berbantuan kartu warna pada sumber data/sampel yang berbeda khususnya pada muatan materi IPA sehingga hasil penelitian benar-benar dapat menggambarkan keadaan sesungguhnya yang terjadi di lapangan. . DAFTAR PUSTAKA Agung, A. A. Gede. 2014. Metodologi Agung, A. A. Gede. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Singaraja: FIP Undiksha.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik simpulan yaitu sebagai berikut. (1) Berdasarkan hasil analisis data kompetensi pengetahuan IPA pada kelompok eksperimen diperoleh skor rerata gain skor siswa sebesar 0,45 dengan kategori/klasifikasi penilaian yang berada pada rentangan nilai 0,39 – 0,53, sehingga dapat disimpulkan bahwa kompetensi pengetahuan IPA siswa kelompok eksperimen dapat dikategorikan cukup baik. (2) Berdasarkan hasil analisis data kompetensi pengetahuan IPA pada kelompok kontrol diperoleh skor rerata gain skor siswa sebesar 0,24 dengan kategori/klasifikasi penilaian yang berada pada rentangan nilai 0,11 – 0,30, sehingga dapat disimpulkan bahwa kompetensi pengetahuan IPA siswa kelompok kontrol dapat dikategorikan cukup baik. (3) Berdasarkan hasil analisis uji t diperoleh thitung = 7,00. Harga tersebut kemudian dibandingkan dengan harga ttabel pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05) dengan dk = n1 + n2 – 2 = 30 + 30 – 2 = 58 adalah 2,000. Oleh karena thitung > ttabel (7,000 > 2,000) maka Ho ditolak atau Ha diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA antara siswa yang dibelajarkan melalui model PBL berbantuan kartu warna dengan siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD Gugus Srikandi Kecamatan Denpasar
Agung, A. A. Gede. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Malang: Aditya Media Publishing.
9
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaalusi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Kompetensi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Arsyad, Azhar. 2015. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta.
Sani, Berlin & Kurniasih, Imas. 2016. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk Peningkatan Profesionalitas Guru.Kata Pena.
Christiana, 2014. “Pengaruh Model Problem Based Learning Berbasis Penilaian Proyek Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis IPA Gugus VIII Sukawati”. E-Jurnal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha (volume 4 halaman 3)
Sani,
Ridwan Abdullah. Pembelajaran Saintifik Implementasi Kurikulum Jakarta: PT Bumi Aksara.
2015. Untuk 2013.
Sastrawan, Marga I Kadek. 2013. “Pengaruh Model Pembelajaran PBL Berbantuan Media Audio Visual Animasi Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus II Tampaksiring Gianyar”. E-Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 2).
Dantes, Nyoman. 2014. Analisis Dan Desain Eksperimen. Penerbit: Program Pascasarjana Undiksha. Fathurrohman, Muhammad. 2015. Paradigma Pembelajaran Kurikulum 2013 Strategi Alternative Pembelajaran di Era Global. Yogyakarta: Kalimedia.
Sudijono, Anas. 2013. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kosasih. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Yrama Widya.
Susanto, Ahmad. 2015. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group.
Koyan, I Wayan. 2007. Modul Telaah Kurikulum (Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Singaraja: Jurusan Pendidikan Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Kunandar. 2014. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81a Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia diakses pada tanggal 2 Februari 2017
Sugiyono. 2012. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Mulyasa, E. 2015. Pengembangan dan Implikasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Nurgiyantoro, Burham. 2016. Pembelajaran Bahasa
Penilaian Berbasis 10
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
Yamin, Martinis. 2012. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Ciputat: GP Press Grup Yusuf, Muri. 2015. Asesmen Dan Evaluasi PendidikanPilar Penyediaan Informasi dan Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan . Jakarta: Prenadamedia Group Sani,
Ridwan Abdullah. 2015. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sastrawan, Marga I Kadek. 2013. “Pengaruh Model Pembelajaran PBL Berbantuan Media Audio Visual Animasi Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus II Tampaksiring Gianyar”. E-Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 2). Sudijono, Anas. 2013. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Susanto, Ahmad. 2015. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81a Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia diakses pada tanggal 2 Februari 2017 Yusup, Muri. 2015. Asesmen Dan Evaluasi Pendidikan Pilar Penyediaan Informasi dan Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan . Jakarta: Prenadamedia Group
11