PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)
IbM KELOMPOK SENI RUPA DI BALI
Oleh: Drs. Hardiman, M.Si., NIDN. 0007055704 Dra. Luh Suartini, M.Pd., NIDN. 0003106402 Drs. I Nyoman Sila, M.Hum., NIDN. 0031126424 Drs. Agus Sudarmawan, M.Si., NIDN. 0018085907 Drs. Ketut Supir, M.Hum., NIDN. 0031126320
JURUASAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2012
1
HALAMAN PENGESAHAN
Judul IbM:
IbM Kelompok Seni Rupa
1.
Mitra Program IbM
: Kelompok Seni Rupa Galang Kangin
2.
Ketua Tim Pengusul a. Nama b. NIP c. Jabatan/Golongan d. Jurusan/Fakultas e. Perguruan Tinggi f. Bidang Keahlian g. Alamat Kantor/Telp/Faks/E-mail
: Drs. Hardiman, M.Si. : 195705071985031002 : Lektor Kepala / IVa : Pendidikan Seni Rupa / Bahasa dan Seni : Undiksha : Seni Rupa : Jalan Udayana Singaraja, Bali (0362) 21541 : Jalan Satelit Asri X No. 8 Singaraja, Bali 81116/ (0362) 25661
[email protected]
h. Alamat Rumah/Telp/Faks/E-mail
3.
Anggota Tim Pengusul a. Jumlah Anggota b. Nama Anggota I/bidang keahlian c. Nama Anggota II/bidang keahlian d. Nama Anggota III/bidang keahlian
: Dosen 4 (empat) orang, : Dra. Luh Suartini, M.Pd. / Seni Rupa : Drs. I Nyoman Sila, M.Hum/ Seni Rupa : Drs. Agus Sudarmawan, M.Si./ Seni Rupa : Drs. I Ketut Supir, M.Hum./ Seni Rupa
e. Nama Anggota IV/bidang keahlian 4.
5.
5. 7. 8.
Lokasi Kegiatan/Mitra a. Wilayah Mitra (Desa/Kecamatan) b. Kabupaten/Kota c. Propinsi d. Jarak PT ke lokasi mitra (km) Luaran yang dihasilkan
: Jl. Sedap Malam, Gg Seruni 6, Denpasar : Denpasar : Bali : 90 km. : Jasa, Metode, dan peningkatan kegiatan pengembangan ilmu (seni)
Jangka waktu Pelaksanaan Biaya Total - Dikti - Sumber lain
8 (delapan) bulan : Rp.40.000.000,00 : Rp.40.000.000,00 : Rp. -
Singaraja, Desember 2012 Mengetahui, Dekan FBS
Ketua Tim Pengusul,
Prof. Dr. Putu Niti Kertiasih, M.A NIDN. 0026066203
Drs. Hardiman, M.Si. NIDN. 0007055704
Mengetahui Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha,
Prof. Dr. Ketut Suma, M.S. NIDN. 0001015913
2
1. Judul
: IbM KELOMPOK SENI RUPA DI BALI
2. Mitra Kegiatan Sebuah kabar yang menyenangkan datang dari dunia seni rupa. Hari-hari ini, seni rupa Indonesia mendapat respon yang positif dalam percaturan seni rupa dunia. Betapa tidak, sejumlah perhelatan seni rupa besar, berskala internasional, senantiasa mengetengahkan karya perupa Indonesia. Bienale internasional -- yang adalah representasi wacana kontemporer di kawasan Asia, Eropa, dan Amerika -selalu menyertakan karya perupa Indonesia. Begitu halnya dengan lelang karya seni rupa di tiga wilayah yang sama -- yang adalah representasi pasar -- karya perupa Indonesia juga menjadi materi yang diperebutkan pembutuh seni. Realitas ini tentulah tidak datang dari langit. Wacana teoritik yang dibangun oleh para akademisi seni rupa adalah titik awal yang menempatkan seni rupa Indonesia ada pada tataran ini. Para akademisi dengan dukungan pengamat seni, kritikus seni, dan kurator seni secara menerus membangun wacana melalui reposisi bentuk, fungsi dan makna seni rupa Indonesia di mata internasional. Pembangunan wacana ini dicapai melalui, antara lain, sejumlah pameran seni rupa yang mengutamakan persoalan wacana. Sejurus kemudian, setelah wacana menguat, maka pasar pun dengan sendirinya mengikuti. Inilah kesempurnaan dunia kreatif yang mendapat pengakuan wanaca sekaligus pengakuan pasar. Namun demikian, tidak semua perupa Indonesia memeroleh pengakuan wacana dan pasar sekaligus. Sebagian diantara mereka hanya diterima di wilayah pasar yang sempit belaka; sebagian yang lain malah pasar sempit pun tak diperoleh. Persoalannya semata karena mereka (para perupa itu) tak memeroleh pewacanaan yang baik. Persoalan wacana ini, tentu saja adalah tugas kurator pameran. Kuratorlah yang bertanggungjawab membangun wacana seni. Namun sayangnya, hubungan kerja kurator ini bagaimanapun ditentukan oleh pemilik atau manajeman galeri. Dan, galeri tentu saja bekerja atau menerima program pameran jika karya seni
3
rupa yang disodorkan bisa diterima oleh pasar. Bagan berikut ini bisa menjelaskan posisi kuasa galeri atas kurator, karya seni rupa, wacana, dan pasar.
2 kurator 3 karya seni rupa
1 galeri
5 pasar
4 wacana
Bagan 1. Lingkaran Kerja Kuratorian yang Bermula dari Galeri
Siklus kerja kuratorial yang bertumpu pada galeri ini adalah kendala utama bagi sejumlah perupa Indonesia yang belum memeroleh pasar. Pemecahannya adalah dengan jalan membuat(kan) program pameran dengan orientasi pada wacana. Namun persoalan kemuadian muncul: siapakah (atau galeri manakah) yang bersedia membuat program pameran dengan orientasi wacana? Dengan kata lain, galeri manakah yang bersedia merugi secara finalsial dalam penyelenggaraan pameran? Galeri swasta, bahkan galeri pemerintah, yang dewasa ini sudah berada di jantung komudifikasaki seni – yang menganggap semua produk seni adalah komuditas – tentulah akan berorientasi ke pasar. Melihat realitas itu, maka menjadi sangat relistis jika dalam beberapa tahun terakhir ini bermunculan sejumlah artspace di Indonesia yang dibangun 4
oleh komunitas perupa. Artspace ini semacam tandingan atau setidaknya sandingan terhadap galeri swasta yang berorientasi ke pasar. Artspace mengutamakan persoalan wacana. Persoalan seni rupa bagi pengelola artspace adalah persoalan wacana: pertarungan dunia teks dan konteks yang menyertainya. Persoalan yang kemudian muncul dalam wilayah artspace ini adalah persoalan kuratorial. Pada umumnya, artspace tidak memiliki kurator, maka tindak kuratorial pun – yang adalah pengusung wacana – tidak dapat dilakukan. Terlebih jasa atau fee kuratorial yang harus dibayar, jumlahnya tidaklah sedikit. Artspace yang dibangun oleh komunitas perupa dengan ideologi wacana pada umumnya tidak memiliki dana untuk hal itu. Melihat hal ini, guna memajukan wacana seni rupa Indonesia yang dibangun melalui artspace, jelas kini yang segera dibutuhkan adalah penanganan kuratorial. Kurator adalah pekerja profesional yang memiliki pengetahuan, wawasan, dan daya kritis-teoritis dalam melihat persoalan seni rupa. Kini dibutuhkan tindak kuratorial oleh para kurator yang juga bekerja sebagai tenaga edukatif di perguruan tinggi. Tindak kuratorial ini adalah bentuk pengabdian pada masyarakat yang tidak berorientasi pada fee kuratorial. Sepenuhnya, tindak kuratorial ini adalah pengabdian (dunia ilmu) untuk penguatan wacana seni rupa Indonesia. Kalau kemudian wacana sudah kuat, maka dengan sendirinya pasar pun akan mengukutinya. Menariknya, pasar dalam hal ini adalah pasar yang sepenuhnya diserap langsung oleh para perupa. Kontrol pasar pun dengan demikian akan terjaga dengan baik ketimbang pasar (semu) yang dibangun oleh praktik komudifikasi yang biasa dilakukan pihak galeri. Kelompok Galang Kangin adalah sebuah komunitas perupa di Bali yang usianya telah lebih dari sepuluh tahun. Kelompok ini adalah salah satu kelompok seni rupa si Indonesia yang keberadaannya terbilang tetap bertahan dengan segala kekuranggannya. Tahun ini, kelompok galang Kangin mendirikan artspace di rumah tinggal salah seorang anggotanya. Tentu saja, sebagai sebuah komunitas, kelompok ini tidak memiliki dana yang kuat guna melaksanakan sejumlah program pamerannya. Padahal karya-karya yang dibuat oleh anggota kelompok ini memiliki kekauatan wacana yang bisa diajukan.
5
Kelompok Galang Kangin, dengan artspace-nya yang bernama GK Artspace – GK kependekan dari Galang Kangin – pada peluncurannya ditandai dengan pameran bersama. Sayangnya, pameran ini tidak disertai kuratorial. Akibatnya fokus isu dalam pameran itu tidak terbangun. Jelas, guna mengatasi hal tersebut, pada program-program berikutnya kelompok ini membutuhkan kurator yang melakukan tindak kuratorial dengan pengutamaan wacana. 3. Persoalan Mitra Besandar analisis situasi dan peta seni rupa Indonesia sebagaimana yang dideskripsikan pada bagian (A) di atas, juga berdasarkan diskusi awal dengan Kelompok Galang Kangin, maka sejumlah permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: (1) Ketiadaan Wacana Program pameran yang diselenggarakan oleh Kelompok Galang Kangin di GK Artspace selama ini tidak memiliki wacana yang kuat. Hal ini misalnya dapat dilihat dari tema pameran dan tema karya yang dihadirkan sebagian besar tidak berada dalam kecenderungan seni rupa kontemporer. Bisa dipahami karena program pameran ini tidak disertai kuratorial dan kuratornya, sehingga tugas pewacanaan terabaikan. Akibatnya adalah pameran kelompok ini tidak mendapat respon yang positif baik dari segi wacana maupun pasar.
Justifikasi yang diajukan pelaksana PPM ini berdasarkan diskusi dengan Kelompok Galang Kangin adalah kesadaran bahwa sebuah program pameran membutuhkan jasa atau tindak kuratorian dari seorang kurator profesional. Tindak kuratorial ini diharapkan bisa mengatasi persoalan wacana, yang menyangkut isu pameran, tema pameran, dan tema karya yang akan dipamerakan. Dengan demikian, sebuah pameran yang adalah sebuah eksistensi perupa akan memeroleh pengakuan atau respon positif dari apresian karya seni dan pembutuh karya seni. Wacana dan (kemudian) pasar, dengan demikian, bisa diraup.
6
(2) Ketidaklengkapan Presentasi Presentasi karya yang diwujudkan dalam bentuk disply di ruang pameran, diskusi, dan publikasi yang semestinya menjadi bagian penting juga dari sebuah pameran seni rupa, juga terabaikan oleh kelompok ini. Penyebabnya adalah, sekali lagi, program pameran Kelompok Galang Kangin ini tidak disertai kuratorial dan kuratornya.
Justifikasi yang yang diajukan guna mengatasi hal ini adalah merancang sebuah tata disply pameran sesuai dengan wacana yang dikemukakannya. Sejalan dengan itu dibutuhkan juga tindak sosialisasi dan evaluasi pameran melalui program diskusi. Dan, guna menguatkan pencapaian itu dibutuhkan bentuk publikasi berupa pemberitaan atau resensi di media masa. Jalan menuju publikasi ini adalah menghadirkan isu yang kuat sehingga bisa menarik kalangan jurnalis seni dan kritikus seni untuk menulis di media massa.
4. Status Sosial Mitra Galang Kangin adalah sebuah kelompok seni rupa yang anggotanya terdiri dari duabelas perupa muda Bali. Latar belakang pendidikan kesenirupaan mereka adalah sarjana setrata satu (S1) seni rupa. Kelompok yang didirikan belasan tahun ini adalah salah satu kelompok seni rupa di Bali yang masih tetap eksis dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
5. Lokasi Sekretariat berlokasi di Jalan Sedap Malam gang seruni, no 6 Kebon Kiri Kesiman Denpasar. 6. Tim IbM Tim Pelaksana IbM berjumlah 5 orang yang terdiri dari : a. Ketua Pelaksana : Drs. Hardiman, M.Si b. Anggota
: Dra. Luh Suartini, M.Pd Drs. I Nyoman Sila, M.Hum
7
Drs. Agus Sudarmawan, M.Si Drs. I Ketut Supir, M.Hum Kualifikasi Pelaksana Seluruh anggota Tim pelaksana program IbM ini adalah staf pengajar Jurusan Pendidikan Seni Rupa. Latar belakang akademiknya di tingkat S1 mengambil jurusan Pendidikan Seni Rupa, Seni Kriya Keramik, dan Seni Kriya Kayu. Di tingkat S2 mengambil program Kajian Budaya, Pengkajian Seni, dan Penelitian dan Evaluasi. Seluruh anggota tim ini memiliki pengalaman sebagai praktisi seni rupa, penelitian seni rupa, dan pemegang sejumlah mata kuliah praktik dan teori seni rupa. Melihat latar akademik dan pada posisinya sebagai pengkaji dan praktisi seni, maka kualifikasi dan relevansi tim pelaksana ini sangat sesuai dengan program IbM yang diajukan ini. Secara kelompok, latar akademik tim peleksana program ini saling melengkapi bidang kajian berdasarkan minat, kemampuan, dan penguasaan genre seninya. Ketua pelaksana program ini, Sdr. Hardiman, selain sebagai pengempu sejumlah mata kuliah teori seni, ia juga adalah salah seorang dari (hanya) belasan kurator seni rupa yang dimiliki Indonesia. Sejumlah program pameran berskala nasional telah banyak ia kerjakan baik yang diselenggarakan di galeri swasta yang tergabung dalam Asosiasi Galeri Seni Indonesia maupun di Galeri Nasional Indonesia milik Kementrian Pariwisata dan Budaya Indonesia. Kurasi pameran penting yang telah ia kerjakan, antara lain, Pameran Indonesia Contemporary Drawing di Galeri Nasional Indonesia, Pameran My Body (Perempuan Perupa Kontemporer Indonesia) di Jakarta Arts Distric, Pameran Irisan (Seni Patung Kontemporter Indonesia) di Mall Grand Indonesia Jakarta, dan sejumlah pameran tunggal perupa Indonesia di sejumlah galeri di Jakarta, Yogyakarta, Bandung, dan Bali. Ketua pelaksana program ini memiliki pengalaman kemasyarakat baik yang didanai oleh Dikti seperti program Vucer dan KAM, maupun yang didanai oleh pihak non-pemerintah seperti program penyuluhan dan pemecahan lingkungan sosial budaya di Bali. Selain itu, ketua tim peneliti ini secara rutin melakukan sejumlah penelitian kesenirupaan baik di Bali maupun kota-kota lain
8
di Indonesia. Dan, aktif juga sebagai penulis seni rupa untuk sejumlah media massa dan jurnal.
7. Aktivitas IbM Sejalan dengan permasalahan yang dihadapi mitra, solusi yang ditawarkan melalui program pengabdian pada masyarakat IbM ini diajukan dua langkah besar dengan masing masing tahapannya adalah: 7.1 Pemecahan Persoalan Ketiadaan Wacana 1. Pembacaan terhadap setiap kekuatan dan kelamahan karya semua perupa anggota Kelompok Galang Kangin; 2. Pengelompokan kekuatan dalam kategori wacana; 3. Pengajuan konsep kuratorial untuk program pameran; 4. Penyusunan abstrak kuratorial sebagai guide pembuatan karya seni rupa; 5. Pembuatan karya seni rupa berdasarkan abstrak kuratorial oleh perupa anggota Kelompok Galang Kangin; 6. Pemilihan karya oleh kurator sesuai dengan abstrak kuratorial; 7. Penulisan essai kuratorial; dan 8. Pencetakan katalog pameran yang, antara lain, memuat essai kuratorial.
7.2 Pemecahan Persolan Ketidaklengkapan Presentasi 1. Penulisan dan pencetakan walltext pameran; 2. Perancangan disply pameran; 3. Pelaksanaan disply pameran; 4. Pelaksanaan diskusi wacana pemeran; dan 5. Penyiaran publikasi pameran melalui jurnalis dan kritikus seni.
7.3 Metode Pelaksanaan Kegiatan Sejalan dengan teori dan praktik kuratorial, maka metode yang dipilih dalam program ini adalah metode kuratorian membingkai dengan pendekatan kategori wacana dan tema karya.
9
Metode kuratorial membingkai adalah sebuah metode yang digunakan bersandar kepada potensi artistik serta konsep penciptaan sejumlah perupa yang kemudian dikategorikan berdasarkan wacana dan tema masingmasing perupa. Metode ini bersandar pada kekuatan peta estetik masingmasing perupa dalam sebuah pameran bersama. Dalam dunia kuratorial, metode ini dipandang sebagai metode yang paling aman karena perupa sepenuhnya memiliki otomominya sendiri sepanjang proses penciptaan. Kurator dalam hal ini hanya membingkai sejumlah wacara kecil dalam satu wacana besar.
7.4 Pelaksanaan Kegiatan Guna memeroleh gambaran yang tegas tentang rencana kegiatan, berikut disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 1. Rencana Kegiatan
No
Tahapan
Masalah
Pemecahan Masalah
Keterlibatan
Kegiatan 1
Persiapan
Mitra Pemetaan Mitra
1.
Sosialisasi program IbM;
Partisipatif
2.
Penyusunan indikator dan instrumen;
Partisipatif
3.
Pemantapan Tim pelaksana;
1.
Pembacaan terhadap setiap kekuatan dan kelamahan karya semua perupa anggota Kelompok Galang Kangin;
---
2
Pelaksanaan
Ketiadaan Wacana
10
Menyediakan karya seni rupa koleksinya
2.
3.
4.
5.
6.
Ketidaklengkapan Presentasi
11
Pengelompokan kekuatan dalam kategori wacana;
Pengajuan konsep kuratorial untuk program pameran; Penyusunan abstrak kuratorial sebagai guide pembuatan karya seni rupa;
Pembuatan karya seni rupa berdasarkan abstrak kuratorial oleh perupa anggota Kelompok Galang Kangin; Pemilihan karya oleh kurator sesuai dengan abstrak kuratorial;
7.
Penulisan essai kuratorial; dan
8.
Pencetakan katalog pameran yang, antara lain, memuat essai kuratorial.
Menyiapkan konsep karya dalam bentuk tertulis atau wawancara Terlibat diskusi dengan kurator
Terlibat diskusi dengan kurator
Membuat karya seni rupa
Menjawab wawancara konsep karya
Membaca dan mendiskusikan essai Memberi masukan konsep desain katalog
1.
Penulisan dan pencetakan walltext pameran;
Memberi masukan materi walltext
2.
Perancangan disply pameran;
Terlibat merencanakan disply
3.
Pelaksanaan disply pameran;
Terlibat mendisply
4.
Pelaksanaan diskusi wacana pemeran; dan
Artistalk dan terlibat diskusi
5.
Penyiaran publikasi pameran melalui jurnalis dan kritikus seni.
---
6.
Pelaksanaan pameran
Menjaga dan mengomunikasikan materi pameran
Tabel 2. Rencana Jadwal Kegiatan
No Kegiatan 1
Mei Jun
Sosialisasi program IbM
2
Penyusunan indikator dan instrumen
3
Pemantapan Tim pelaksana
4
Pembacaan terhadap setiap kekuatan dan kelamahan karya semua perupa anggota Kelompok Galang Kangin Pengelompokan kekuatan dalam kategori wacana Pengajuan konsep kuratorial untuk program pameran Penyusunan abstrak kuratorial sebagai guide pembuatan karya seni rupa Pembuatan karya seni rupa berdasarkan abstrak kuratorial oleh perupa anggota Kelompok Galang Kangin Pemilihan karya oleh kurator sesuai dengan abstrak kuratorial Penulisan essai kuratorial
5
6
7
8
9
10
11
12
Pencetakan katalog pameran yang, antara lain, memuat essai kuratorial Penulisan dan pencetakan walltext
12
Jul
Ags Set
Okt Nov Des
13
pameran Perancangan disply pameran
14
Pelaksanaan disply pameran
15
Pelaksanaan pameran
16
Pelaksanaan diskusi wacana pemeran Penyiaran publikasi pameran melalui jurnalis dan kritikus seni Penulisan Laporan IbM
7.5 Evaluasi Keberhasilan
Ada dua materi yang dicpai dari program IbM ini yaitu: Penguatan Wacana dan Melengkapi Presentasi Pameran.
(1) Penguatan Wacana Penguatan wacana dibangun melalui delapan langkah seperti yang dijelaskan dalam pemacahan masalah di atas. Produknya terepresentasikan melalui katalog pameran yang memuat, antara lain, berupa wacana pameran dalam bentuk essai kuratorial.
(2) Melengkapi Presentasi Pameran Presentasai pameran idealnya memiliki lima kelangkapan seperti yang digambarkan dalam pemecahan masalah di atas. Produknya adalah pameran karya seni rupa Kelompok Galang Kangin.
13
8.
Biaya Program Tabel 3. Kegiatan dan Biaya No
Kegiatan
Biaya (Rp)
1
Sosialisasi program IbM
2.500.000,00
2
Penyusunan indikator dan instrumen
1.000.000,00
3
Pemantapan Tim pelaksana
1.000.000,00
4
1.000.000,00
5
Pembacaan terhadap setiap kekuatan dan kelamahan karya semua perupa anggota Kelompok Galang Kangin Pengelompokan kekuatan dalam kategori wacana
6
Pengajuan konsep kuratorial untuk program pameran
500.000,00
7
Penyusunan abstrak kuratorial sebagai guide pembuatan karya seni rupa Pembuatan karya seni rupa berdasarkan abstrak kuratorial oleh perupa anggota Kelompok Galang Kangin Pemilihan karya oleh kurator sesuai dengan abstrak kuratorial Penulisan essai kuratorial
500.000,00
8 9 10
500.000,00
0 2.500.000,00 1.000.000,00
12
Pencetakan katalog pameran yang, antara lain, memuat essai kuratorial Perancangan disply pameran
13
Pelaksanaan disply pameran
1.400.000,00
14
Honorarium Ketua Pelaksana, 8 bulan x Rp 500.000,00
4.200,000,00
15
Honorarium Anggota Pelaksana 8 bulan x 4 orang x Rp 250.000,00 Honorarium Mahasiswa 8 bulan x 3 orang x Rp 100.000,00 Total
8.000.000,00
11
16
15.000.000,00 500.000,00
2.400.000,00 40.000.000,00
Rincian Anggaran Biaya A. Honorarium 1. Ketua Pelaksana 1 org x 8 bln x Rp 500.000,00
Rp 4.200.000,00
2. Anggota 4 org x 8 bln x Rp 250.000,00
Rp 8.000.000,00
3. Mahasiswa 3 orng x 8 bln x Rp 100.000,00
Rp 2.400.000,00
Jumlah Poin A
Rp 14.400.000,00
14
B. Perjalan dan Akomodasi 1. Singaraja-Denpasar pp 8 x Rp 8 org x Rp 500.000,00
Rp 3.200.000,00
2. Akomodasi di Denpasar 8 org x 4 hari x Rp 200.000,00 Rp 6.400.000,00 Jumlah Poin B
Rp 9.600.000,00
C. Bahan Habis dan Peralatan 1. Pencetakan Katalog Pameran
500 eksp
2. ATK 4 paket Rp 250.000,00
Rp 15.000.000,00 Rp
Jumlah poin C
1.000.000,00
Rp 16.000.000,00
Rekapitulasi Honorarium
Rp 14.400.000,00
Perjalanan dan Akomodasi
Rp 9.600.000,00
Bahan Habis dan Peralatan
Rp 16.000.000,00
Jumlah
Rp 40.000.000,00
(terbilang: empat puluh juta rupiah)
9.Kontribusi Mitra Berpartisipasi dalam pemetaan kelompok Galang Kangin, Menyediakan karya seni rupa koleksi para anggota, Menyiapkan konsep karya dalam bentuk tertulis atau wawancara, Terlibat diskusi dengan kurator , membaca dan mendiskusikan essai kuratorial, Membuat karya seni rupa untuk bahan pameran, Terlibat merencanakan disply, terlibat Artistalk dan terlibat diskusi dan Menjaga dan mengomunikasikan materi pameran
10.Alasan Kelanjutan Kegiatan Mitra Penguatan wacana dan pasar seni rupa di Bali bukan hanya dibutuhkan oleh kelompok seni rupa saja, tetapi dibutuhkan juga oleh seluruh elemen medan sosial seni (akademisi, pengamat seni dan pembutuh seni). Karenanya, kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat serupa ini perlu dilanjutkan secara menerus mengembangkan target dan kualitasnya.
15
11. Model Usulan Kegiatan Mengingat bahwa seluruh elemen medan sosial seni di Bali membutuhkan penguatan wacana dan pasar seni rupa, maka program Pengabdian Pada Masyarakat ini perlu dikembangkan ke arah penguatan wacana dan pasar, yang dalam praktik seni rupa sering disebut sebagai artfair. Usulan kegiatan yang layak diajukan untuk tahun-tahun mendatang adalah program IbK (Ipteks Bagi Kewirausahaan)
12. Dokumentasi Beberapa dokumen kegiatan yang disertakan dalam sub dokumen , data-data visual yang lebih lengkap bisa diperiksa pada lampiran. FOTO-FOTO KEGIATAN
Konfrensi pers
Konfrensi pers
Konfrensi pers
Diskusi Pameran
16
Diskusi Pameran
Kegiatan display
Pembukaan Pameran
Pembukaan Pameran
Suasana Pembukaan Pameran
Suasana Pembukaan Pameran
Suasana Pembukaan Pameran
Suasana Pembukaan Pameran
17
Suasana Pembukaan Pameran
Suasana Pameran
. 13. Evaluasi Kinerja Program
Ada dua materi yang dievaluasi dari program IbM ini yaitu: Penguatan Wacana dan Melengkapi Presentasi Pameran. Penguatan wacana dibangun melalui delapan langkah seperti yang dijelaskan dalam pemacahan masalah di atas. Produknya terepresentasikan melalui katalog pameran yang memuat, antara lain, berupa wacana pameran dalam bentuk essai kuratorial. Presentasai pameran idealnya memiliki lima kelangkapan seperti yang digambarkan dalam pemecahan masalah di atas. Produknya adalah pameran karya seni rupa Kelompok Galang Kangin.
18
LAMPIRAN-LAMPIRAN
19
Dokumentasi (Foto Kegiatan dan Produk) •
Produk/ kegiatan yang dinilai bermanfaat : dari berbagai perspektif
Karya yang dipamerkan (produk)
20
•
Potret permasalahan lain yang terekam :-
21
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama Lengkap dan Gelar
: Drs. Hardiman, M.Si.
2. Tempat, Tanggal Lahir
: Garut, 7 Mei 1957
3. Jenis Kelamin
: Laki-laki
4. NIP
: 19570507 198603 1 002
5. Pangkat, Jabatan
: Pembina Tk. I, Lektor Kepala
6. Fakultas, Jurusan
: Fakultas Bahasa dan Seni, Jurusan Pendidikan Seni Rupa
7. Bidang Keahlian
: Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan
8. Riwayat Pendidikan No 1 2 3 4
Jenis Pendidikan SD SMP SMEA IKIP
Tempat Garut Garut Garut Bandung
Tahun 1969 1972 1975 1986
5
Unud
Denpasar
2007
Gelar
Bidang
Sarjana S1/Drs Magister S2/M.Si.
Pendidikan Seni Rupa Kajian Budaya
Sumber Dana DIPA Undiksha
Ket Mandiri
Kajian Wanita, Dikti
Ketua
Fundamental, Dikti
Ketua
DIPA Undiksha
Ketua
Fundamental Dikti
Ketua
9. Pengalaman Penelitian (lima tahun terakhir) No Tahun Judul Penelitian 1 2006 Representasi Ideologi Seks, Patriarki, dan Gender Perempuan Perupa Bali 2 2007 Subject Matter Tubuh Perempuan: Representasi Gender Perempuan Perupa Bali 3 2008 Tubuh Perempuan: Representasi Seks Perempuan Perupa Kontemporer Indonesia 4 2011 Narasi Dongeng Suci Tubuh Perempuan dalam Seni Rupa Tradisional Bali Koleksi museum Neka 5 2011 Eksistensi “Sanggar Seniwati Bali”: Perlawanan terhadap Dominasi Laki-laki dalam Medan
22
Sosial Seni Rupa Indonesia 10. Pengalaman P2M No
Tahun
1
1996
2
1998
3 4 5
Judul P2M
Sumber Dana Program Vucer
Keterangan
Program Vucer
Ketua
1999 2002
Penganekaragaman Desain Produk Kerajinan Bambu Tigawasa I Penganekaragaman Desain Produk Kerajinan Bambu Tigawasa II Pembuatan Seni Hias Kaca Proyek Nasi Sengauk
Ketua
KAM PKM
2002
Kertas Seni
PKM
Ketua Dosen Pendamping Dosen Pendamping
11. Karya Ilmiah Dipublikasikan di Jurnal No 1
3
Tahun Judul Karya Ilmiah 2004 Representasi Politik dan Politik Representasi: Seni Rupa Kontemporer Indonesia dalam Kacamata “Cultural Studies” 2005 Tubuh Perempuan dalam Seni Rupa (Representasi Hasrat dan Representasi Luka) 2006 Membidik Tampang Para Pendekar
4
2007
Keseimbangan Interkultur
5
2008
6
2099
Poskolonialisme, Sastra, dan Kajian Budaya Tubuh Perempuan: Representasi Gender Perempuan Perupa Bali
7
2011
2
Menimbang Arena Teks
Nama Jurnal Jurnal Kajian Budaya, Universitas Udayana
Jurnal Kajian Budaya, Universitas Udayana Jurnal Prasi. IKIP Negeri Singaraja Jurnal Prasi. IKIP Negeri Singaraja Jurnal Kajian Budaya, Universitas Udayana Jurnal Imaji, Universitas Kristen Maranatha Bandung Jurnal Kajian Bali, Universitas Udayana Bali.
12. Karya Ilmiah dalam Seminar No Tahun 1
2005
Judul Karya Ilmiah Perluasan Pendidikan
23
Nama dan Tempat Seminar Kongres Kesenian
Tempat Pembicara
Seni untuk Kawasan Indonesia Timur Kesan Pertama, Sesudah Itu … (Unsur Estetik Tata Muka dan Tata Letak Media Cetak) Poskolonialisme, Sastra, dan Kajian Budaya
2
2007
3
2008
4
2008
Tubuh Perempuan: Representasi Gender Perempuan Perupa Bali
5
2009
New Media Art dan Seni Kontemporer
6
2009
Seni Lukis Kaca Nagasepaha
7
2009
Tubuh Perempuan di Atas Kanvas Perempuan
8
2009
Perempuan Perupa Kontemporer Indonesia: Representasi Tubuh Domestik, Seks, dan Konsumsi
9
2009
Foto Berita dan Karikatur
10
2009
Menimbang Arena Teks
11
2009
12
2009
Industri Kreatif: Kisah Budaya Masa dan Naratologi ala Cultural Studies Seni Rupa Masa Kini: Peta Pembacaan sebagai Jalan Karier
13
2009
Esai tentang Esai 24
Indonesia II, Jakarta Pelatihan Jurnalistik Undiksha
Pembicara
Seminat Nasional Poskolonialisme (di) Indonesia, Universitas Udayana Denpasar Seminar Nasional Hasil Penelitian Dosen Muda dan Studi Kajian Wanita, Universitas Mataram Lombok Seminar dan Lokakarya New Media Art, Undiksha Singaraja Konfrensi Internasional dan Festival Bali Utara, Pusat Kajian Bali Utara dan Undikha Singaraja International Simposium on Cultural Studies, Universitas Udayana Denpasar Seminar Internasional Treasureof Nusantara Fine Art: Critising the Isue of Form, Function, and Meaning of Context of Art Education, Undiksha Singaraja Pelatihan Jurnalistik Kampus, Undiksha Singaraja Bedah Buku “Bali dalam Kuasa Politik”, Unud Denpasar Seminar “Geliat Industri Kreatif”, Unud Denpasar
Pembicara
Seminar “Seni Rupa Bali Utara”, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Buleleng Pelatihan Penulisan Esai
Pembicara
Pembicara
Pembicara Kunci
Pembicara
Pembicara Kunci
Pembicara
Pembicara
Pembicara
Pembicara
Pembicara
14
2009
Bilah Bambu, Kamar Hotel, dan Mimpi yang Tertunda
15
2009
16
2010
Meneropong Perupa Muda Indonesia Esai
17
2011
Tradisi sebagai Bahasa
18
2011
Kosa Tradisi sebagai Pernyataan Seni Kini
19
2011
Tradisi sebagai Kosa
untuk Guru, Undiksha Singaraja Lokakarya Bambu “Awi-Awi Mandiri”, Saung Angklung Bandung di Singaraja Seni Rupa sebagai Karier, Denpasar Pelatihan Penulisan Esai untuk Guru, Undiksha Singaraja Seminar Nasional Seni rupa Bentara Budaya Bali Seminar Nasional Seni rupa Bentara Budaya Bali Seminar Nasional “Peran Pendidikan Seni Rupa dalam Pelestarian Budaya Lokal” Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Pembicara
Pembicara Pembicara
Pembicara
Pembicara
Pembicara Kunci
13. Karya Ilmiah Populer Bidang Seni Rupa Dipublikasikan di Media Massa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Tanggal Terbit 21 April 2001 16 Juni 2001 23 Juni 2001 25 Juli 2001 25 Agust 2001 29 Sept 2001 27 Okt 2001 10 Mop 2001 1 Des 2001 15 Des 2001 26 Jan 2002 9 Feb 2002 2 Maret 2002 30 Maret 2002 27 Maret 2002 11 Mei 2002 22 Mei 2002
Judul Karya Ilmiah Populer Teror. Kala, dan Niskala Fenomena Generasi yang Hilang Tafsir Baru Kormab Provokator Upaya Mengejar Barat Bermain di Dua Kubu Tawaram dari Sanur Orkestra Bukan Imitasi Alam Oposisi untuk Micky Batas Peremuan Jepang Kesetiaan Perempuan Jogya Memilih di Antara Ruang Sempit Dua Kanvas Satu Tatapan Supena, Sealam dan Liralam Estetika dan Rambut Istri Acak Awut Seragam Perempuan di Titik Dua Rasa Warna dan Garis
25
Media Gatra Gatra Gatra Gatra Gatra Gatra Gatra Gatra Gatra Gatra Gatra Gatra Gatra Gatra Gatra Gatra Gatra
18 19
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Singa Bersayap Wirata New Media dengan Muatan Berlimpah Sept 2002 Kelana Jagat Empu 15 Sept 2002 Memaknai Seni Proses 20 Okt 2002 Jarak Berganda dan Jalan Buntu 27 Okt 2002 New Media, Panggung Baru dengan Sedikit Pemain 9 Nov 2002 Tamasya Catatan Visual 10 Nov 2002 Kisah Dua Puluh Empat Perempuan 30 Nov 2002 Renungan Tergesa-gesa 21 Des 2002 Mengembara dengan Garis 12 Jan 2003 Retrospeksi Bermakna Penjualan 25 Jan 2003 Jelimet di Tengah Arus 9 Agust 2003 Lari Sekehendak Hati 30 Agust 2003 Kebaya, Tubuh, dan Video 15 Sept 2003 Warisan Men Brayut 5 Okt 2003 Interpelasi bagi Jagat Seni Rupa 24 Jan 2004 Yang Hanyut di Arus Besar 7 Feb 2004 Moksa di Tengah Gamelan 17 Apr 2004 Si Jago Kining dari Tejakula 4 Juli 2004 Bunga-Bunga Jelita Sasya 11 Juli 2004 Jro Dalang Diah dan Seni Lukis Kaca 29 Ags 2004 Merayakan Kosa Rupa Populer
40
11 Sept 2004
41 42 43 44
26 Sept 2004 21 Nov 2004 5 Des 2004 19 Des 2004
45
26 Des 2004
20 21 22 23
46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
27 Juli 2002 24 Agst 2002
Tamarind: Menggarami Seni Rupa Bali Pembacaan yang Membias Hasrat Sebuah Dongeng Suci Arus yang Datang dari Dalam Tegangan Pascaselingkuh
Sumadiyasa Terpeleset di Ruang Angkasa 16 Jan 2005 Air Suci dalam Botol Minuman Keras 12 Fen 2005 Basquiat, Heroin, dan Komodifikasi Feb-Maret Titik yang Sama, lalu titik Dua 13 Maret 2005 Sepuluh Perempuan yang Bergaya 26 April 2005 Garis Rincis Bruce Granguist 16 Juni 2005 Pertemuan yang Tak Mempertemukan 14 Agst 2005 API Melupakan Api di Bali 27 Nov 2005 Sebuah Wacana Pembacaan Nelayan 28 Jan 2006 Sang Subjek Telah Pergi 22 Jan 2006 Erotika dan Ideologi Patriarki 26 Feb 2006 Menangkis Hierarki Estetika Berbasis Kelas 26 Maret 2006 Mematut Tampang Sang Jago 26
Gatra Gatra Gatra Gatra Bali Post Bali Post Gatra Bali Post Gatra Gatra Bali Post Gatra Gatra Gatra Gatra Bali Post Gatra Gatra Gatra Bali Post Kompas Media Indonesia Kompas Kompas Kompas Kompas Media Indonesia Kompas Kompas Gatra Visual Arts Kompas Kompas Gatra Lompas Bali Post Gatra Kompas Kompas Kompas
58 59 60 61
2 April 2006 22 Okt 2006 Juni-Juli 2008 13 Jan 2009
62 63
Apr-Mei 2009 Okt-Nov 2009
64
Okt-Nov 2009
65
Des 2009-Jan 2010 Des 2008 - Jan Dewa Putu Mokoh: Ideologi yang 2010 Membawanya ke Fukuoka Feb-Mar 2010 Membayangkan Masa Depan Seni Lukis Tradisional Bali Apr-Mei 2010 Puisi Dedaunan April 2011 Perempuan Perupa, Seks, dan Kerajaan Laki-laki
66 67 68 69
Pemandangan yang Tak Pernah Mati Ideologi Galang Kangin Dua Dialek Seni Rupa Bali Plastik Ke(ce)masan Membungkus Bali Pulau Dewata, Surga bagi yang Muda Tubuh yang Sublim dan Masa Depannya Kolektur Muda: Perihal Motivasi, Latas Sosial, dan Obsesinya Cantrik, Artisan, dan Tukang
Kompas Kompas Visual Arts Kompas Visual Arts Visual Arts Visual Arts Visual Arts Visual Arts Visual Arts Visual Arts Visual Arts
14. Esei Kuratorial Pameran Seni Rupa No 1
Tahun 2001
2
2001
Nama Pameran The Body and The Beauty, Pameran Tunggal I Wayan Pastika Bandung Narrative Bali Nararative
3
2002
Galang Kangin
4
2005
Tentang Diri, Pameran Tunggal Nisak Indri Khayati
5
2005
Membaca Realisme
6
2005
7 8
2005 2005
9
2005
10
2005
11
2006
12
2006
Signs, Pameran Tunggal I Nyoman Polenk Rediasa Legacy, Pameran Tunggal Wayan Darmika Studi Genealogi Alam Supena, Pameran Tunggal Made Supena Cerita dan Wacana, Pameran Kelompok Perupa Pengosekan Hibriditas, Pameran Kelompok Hitam-Putih Galeri Pilar Batu Ubud Small Works, Pameran Asosiasi Pematung Taman Budaya Indonesia Yogyakarta On Female Body, Pameran Made Suta Galeri Sudana
27
Tempat Taman Budaya Denpasar Galeri Retro Denpasar Galeri Santrian Denpasar Rumah Seni Alexandra’s Jakarta Daleri Nava Denpasar Galeri Retro Denpasar Galeri Sika Ubud Danes Art Veranda Denpasar Pawitra Sari Ubud
Kesumah dan Anak Agung Oka Balck and White World, Pameran Tunggal Gusti ngurah putu Buda Beauty and Simplicity, Pameran Tunggal I Nyoman Sani Tisna Sanjaya Graphic Works, Pameran Tunggal Tisna Sanjaya Triumph and Defeat. Pameran Kelompok Galang Kangin Pameran Pendidikan Seni Rupa
13
2006
14
2006
15
2006
16
2006
17
2007
18
2007
19 20
2008 2008
21
2008
Nostalgia, Pameran I Wayan Sudarna Putra dan I Made Arya Palguna Langgam 11 The Front Line, Pameran Drawing dan Painting Brikolase, Pameran Kelompok Ten
22 23
2008 2008
Modes Codes Cosmetc Culture
24
2008
25
2009
26
2009
H. Patrianto: Sebuah Perjalanan dalam Memaknai Proses My Body, Perempuan Perupa Kontemporer Indonesia Rare, Pameran tunggal Kun Adnyana
27
2009
Panggung Ponoptikan
28
2009
29 30
2009 2009
Narasi, Pameran Asosiasi Pematung Indonesia Worlds Statement Fascination
31
2009
Tenganan, Pameran Tunggal Alit Suaja
32
20099
33
2009
Mythical Beauty, Pameran Tunggal I Wayan Suja Bulian
34
2009
Seni Lukis Kaca Nagasepaha
35 36
2009 2009
Foot Bridge, Sebelas Pelukis Asia Giving, Pameran Tunggal Irawan Prasetyo
37
2009
Indonesia Contemporary Drawing
28
Ubud Kiridesa Gallery Singapore Kiridesa Gallery Singapore Galeri Santrian Denpasar Galeri santrian Denpasar Museum Neka Ubud Galeri Komaneka Ubud Galeri Oka’s Ubud Galeri Kendra Denpasar Galeri Ten Denpasar Galeri Oka’s Ubud Galeri Kendra Denpasar Kubu Bingin Ubud Galeri Andi’s Jakarta Galery Mon Décor Jakarta Galery Mon Décor Jakar Galeri Syang Semarang Hotel Alila Ubud Galeri Andi’s Jakarta Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Museum Neka Ubud Bentara Budaya Bali Galeri Gaya Ubud Galeri Kendra Denpasar Galeri nasional Indonesia, Jakarta
38
2010
Mitos Kecantikan
39
2010
Puisi Putih Tegallalang
40 41
2010 2010
42
2010
Janus Mandala, Pameran Tunggal I Dewa Nyoman Batuan Legong Lagacy, Pameran Tunggal Fotografi I Ketut Widiatmika
43
2010
Face & Mask
44 45
2010 2010
46
2011
47
2011
Kuta, Pameran Kelompok Galang Kangin Eksplo[ra]si, Pameran ISI Denpasar dan Undiksha Out of The Locker, Pameran Tunggal I Wayan Sudiarta Lightness, Pameran Tunggal redha Sorana
48
2011
Self-Realization
49
2011
Dusta Suci, Pameran Kelompok Spirit ‘90
50
2011
Intersection, Pameran Seni Patung Kontemporer Indonesia
51
2011
Lightness, Redha Sorana Solo Exhibition
52
2011
Wilingdon Beauty, solo exhibition by Adi Gunawan
53
2011
Virilitas: Pameran Bersama Galung Wiratmaja dan I Made Supena
54
2011
Migrasi ke Kebun Belakang, Pameran In The Name of Identity
29
Galeri Green Artspace Jakarta Galeri Mon Décor Jakarta T-artspace Ubud Bentara Budaya Bali Bentara Buadaya Jogyakarta, Bentara Budaya Bali, Kaus of Sampoerna Surabaya, Mon Décor Gallery Jakarta Galeri Andi’s Jakarta Galeri Gaya Ubud Galeri Hanna Ubud Bentara Budaya Bali Galeri andi’s Jakarta Museum Puri Lukisan Ubud Galeri Santrian Denpasar Grand Indonesia dan Andi’s Galeri Jakarta Jakarta Arts District, Jakarta Andi’s Galleri, Jakarta Arts District, Jakarta Mon Décor Gallery, Jakarta Arts District, Jakarta Tanah Tho Gallery, Ubud, Bali
Semua data yang saya tuliskan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi persyaratan dalam pengajuan proposal penelitian Fundamental Dikti. Bersama ini pula saya menyatakan kesiapan untuk mengerjakan penelitian ini hingga selesai, apabila usulan ini layak untuk dibiayai.
Singaraja, Desmber 2011
Drs. Hardiman, M.Si. NIP. 195705071985031002
30
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Nama 2. Tempat, Tanggal Lahir 3. Jenis Kelamin 4. NIP 5. Pangkat 6. Fakultas, Jurusan 7. Bidang Keahlian 8. Riwayat Pendidikan No Jenis Pendidikan 1 SD 2 SMP 3 SMA 4 Seni Rupa Unud
5
Pascasarjana Undiksha
Tempat
: Dra. Luh Suartini, M.Pd. : Singaraja, 3 Oktober 1964 : Perempuan : 19641003 199003 2 001 : Lektor : Fakultas Bahasa dan Seni, Jurusan Pendidikan Seni Rupa : Seni Rupa
Gelar
Bidang
Singaraja Singaraja Singaraja Denpasar
Tahun Lulus 1976 1979 1983 1989
Sarjana S1, Dra
Singaraja
2010
Magister Pendidikan, S2
Seni Rupa/ Seni Keramik Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
9. Pengalaman Penelitian No 1
Tahun 1993
2
1995
3
2001
4
2006
5
2007
Judul Penelitian Seni Lukis Kaca Nagasepaha Buleleng Penerapan Setting Dekoratif pada Seni Lukis Kaca Nagasepaha Buleleng Penerapan Unsur Estetis Seni Lukis Kaca Nagasepaha Buleleng Meningkatkan Kemampuan Berkarya Kriya Batik Berdasarkan Penerapan Pembelajaran Berbasis Inkuiri dengan Menggunakan Lingkungan Alam pada Mahasiswa Jurusan Pendididkan Seni Rupa IKIP Negeri Singaraja Subject Matter Tubuh
31
Sumber Dana Undiksha
Keterangan Anggota
Undiksha
Anggota
Undiksha
Anggota
SP4 Undiksha
Anggota
Kajian Wanita,
Anggota
6
2008
7
2011
9
2011
Perempuan: Representasi Gender Perempuan Perupa Bali Tubuh Perempuan: Representasi Seks Perempuan Perupa Kontemporer Indonesia Eksistensi “Sanggar Seniwati Bali”: Perlawanan terhadap Dominasi Lakilaki dalam Medan Sosial Seni Rupa Indonesia Penggunaan Intermedia falam Pembelajaran untuk Meningkatkan Motivasi dan Proses Kreatif Penciptaan Seni Keramik Mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Rupa Undiksha
Dikti
Fundamental. Dikti
Anggota
Fundamental. Dikti
Anggota
Dipa Undiksha
Mandiri
Sumber Dana Program Vocer
Keterangan Anggota
Program Vucer
Anggota
KAM
Anggota
10. Pengalaman P2M No 1
Tahun 1996
2
1998
3
1999
Judul P2M Penganekaragaman Desain Produk Kerajinan Bambu Tigawasa I Penganekaragaman Desain Produk Kerajinan Bambu Tigawasa II Pembuatan Seni Hias Kaca
11. Karya Ilmiah yang Dipublikasikan di Jurnal No 1 2
Tahun 2003 2004
Judul Karya Ilmiah Keramik sebagai Alat Upacara Keramik Terakota Kuturan
Nama Jurnal Aneka Widya Perpus Undiksha
Singaraja, 23 September 2011
Dra. Luh Suartini, M.Pd. NIP. 196410031990032001
32
33