MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT UNTUK SUBSISTEM PENANGANAN PASIEN Toni Haryanto*, Agung B.P.**, Eko Handoyo** Abstrak Abstrak - Teknologi informasi merupakan salah 1 I PENDAHULUAN satu teknologi yang sedang berkembang dengan 1.1 Latar Belakang pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi Perkembangan Sistem Informasi Rumah Sakit informasi, pengaksesan terhadap data atau yang berbasis komputer (Computer Based Hospital informasi yang tersedia dapat berlangsung dengan Information System) di Indonesia telah dimulai pada akhir dekade 80’an. Salah satu rumah sakit yang pada cepat, efisien serta akurat. Pengembangan Sistem waktu itu telah memanfaatkan komputer untuk Informasi Rumah Sakit (SIRS) yang berbasis mendukung operasionalnya adalah Rumah Sakit komputer (Computer Based Hospital Information Husada. Namun, tampaknya komputerisasi dalam System) akan berhasil dengan baik, apabila bidang per-rumah sakit-an, kurang mendapatkan hasil memperhatikan konsep-konsep dasar yang cukup memuaskan semua pihak. pengembangan sistem informasi. Pada dasarnya Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) yang rancang bangun/desain SIRS, secara global berbasis komputer sangat diperlukan untuk sebuah (rancangan global) adalah identik antara satu rumah sakit dalam era globalisasi, namun untuk rumah sakit dengan rumah sakit lainnya dan yang membangun sistem informasi yang terpadu membedakannya adalah dalam rancangan rinci. memerlukan tenaga dan biaya yang cukup besar. Pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit Kebutuhan akan tenaga dan biaya yang besar tidak merupakan pekerjaan melelahkan, membutuhkan hanya dalam pengembangannya, namun juga dalam investasi finansial yang tidak sedikit serta pemeliharaan SIRS maupun dalam melakukan migrasi komitmen pimpinan rumah sakit dalam jangka dari sistem yang lama pada sistem yang baru. Selama waktu yang lama. Oleh karena itu, rumah sakit manajemen rumah sakit belum menganggap bahwa harus memiliki rencana bisnis yang matang yang informasi adalah merupakan aset dari rumah sakit menggambarkan secara jelas tujuan tersebut, maka kebutuhan biaya dan tenaga tersebut pengembangan sistem, disertai dengan gambaran diatas dirasakan sebagai beban yang berat, bukan aktivitas yang rinci serta sumber daya yang sebagai konsekuensi dari adanya kebutuhan akan diperlukan serta peneguhan komitmen dari seluruh informasi. Kalau informasi telah menjadi aset rumah anggota organisasi. Adanya rencana bisnis SIRS sakit, maka beban biaya untuk pengembangan, juga akan membantu proses klarifikasi prioritas pemeliharaan maupun migrasi SIRS sudah selayaknya kebutuhan, identifikasi jenis sistem yang masuk dalam kalkulasi biaya layanan kesehatan yang dibutuhkan serta membantu direktur dan pegawai dapat diberikan oleh rumah sakit itu. di rumah sakit menerjemahkan visi-misi rumah Untuk dapat memilih perangkat lunak SIRS sakit ke dalam strategi sistem informasi. siap pakai dan perangkat keras yang akan digunakan, Rancangan global SIRS dapat dikatakan relatif maka rumah sakit tersebut harus sudah memiliki stabil untuk waktu yang lama, selama fungsi/tugas rancang bangun/desain SIRS yang sesuai dengan utama rumah sakit tidak berubah secara mendasar. kondisi dan situasi rumah sakitnya. Karena alasan – Pada tugas akhir ini, dibangun suatu alasan diatas maka perlu dibuat suatu aplikasi SIRS aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) yang secara umum disesuaikan dengan kebutuhan – khususnya untuk subsistem penanganan pasien. kebutuhan dari rumah sakit yang ada di Indonesia Dimana subsistem penanganan pasien merupakan khususnya untuk subsistem penanganan pasien yang salah satu komponen utama untuk memberikan terdapat di dalamnya dukungan sehingga aktivitas di dalam suatu rumah sakit dapat berjalan dengan lancar. Aplikasi SIRS 1.2 Tujuan ini dibangun dengan menggunakan framework Tujuan penyusunan tugas akhir ini adalah Prado yang berdasarkan pada bahasa untuk membuat sebuah aplikasi Sistem Informasi pemrograman PHP dan MySQL sebagai basis Rumah Sakit menggunakan framework Prado yang datanya. Aplikasi SIRS ini disesuaikan dengan berbasis PHP dengan database MySQL, sehingga dapat kebutuhan yang secara umum digunakan oleh menjelaskan dan memberikan gambaran mengenai rumah sakit yang ada di Indonesia. proses perancangan dan implementasi aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit khususnya pada subsistem Kata kunci: sistem informasi rumah sakit (SIRS), penanganan pasien yang secara umum digunakan di framework prado ∗ ∗ Rumah Sakit yang ada di Indonesia.
1.3 Batasan Masalah Dalam tugas akhir ini pembahasan dibatasi pada: Mahasiswa Teknik Elektro UNDIP ∗ Dosen Teknik Elektro UNDIP
Halaman 1 dari 9
1. 2.
2
Membahas hanya pada bagian penanganan pasien sistem informasi rumah sakit. Sistem dibangun menggunakan web server Apache yang mendukung PHP 5 dengan tingkat keamanan standar yaitu menggunakan session.
II DASAR TEORI 2.1 Sistem Informasi Rumah Sakit Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisis dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit[1]. Sebuah sistem informasi rumah sakit idealnya mencakup integrasi fungsi-fungsi klinikal (medis), keuangan, serta manajemen yang nantinya merupakan sub sistem dari sebuah sistem informasi rumah sakit. Sub sistem ini merupakan unsur dari sistem informasi rumah sakit yang tugasnya menyiapkan informasi berdasarkan fungsi-fungsi yang ada untuk menyederhanakan pelayanan pada suatu rumah sakit. 2.2 Subsistem Sistem Informasi Rumah Sakit Fungsi utama dari rumah sakit yang pada umumnya adalah pelayanan kesehatan, serta pasien sebagai objek dari fungsi utama rumah sakit, dukungan operasional berupa tenaga kerja, keuangan, sarana dan prasarana, serta sistem manajemen yang dibutuhkan untuk mengelola suatu rumah sakit. Maka berdasarkan pertimbangan tersebut suatu sistem informasi rumah sakit terdiri dari beberapa subsistem sebagai berikut : 1. Subsistem Layanan Kesehatan. Subsistem Rekam Medis. 2. Subsistem Personalia. 3. Subsistem Keuangan. 4. Subsistem Sarana/Prasarana. 5. Subsistem Manajemen Rumah Sakit. Subsistem tersebut diatas kemudian dijabarkan lagi ke dalam modul-modul yang sifatnya lebih spesifik. Subsistem Layanan Kesehatan dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi : 1. Modul Rawat Jalan. 2. Modul Rawat Inap. 3. Modul Layanan Penunjang Medis. Skema rancang bangun SIRS secara global ini dapat dilihat pada Gambar 2.1. Pada gambar tersebut diberikan contoh hubungan antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Rancangan global SIRS berisi penjabaran SIRS menjadi subsistem, modul, submodul dan aplikasi.
SUBSISTEM MANAJEMEN Laporan Kegiatan RENCANA INDUK PENGEMBANGAN Pedoman Laporan Pelaksaanaan Kegiatan
Laporan Kegiatan Laporan Kegiatan
MODUL RAWAT JALAN
PASIEN
Laporan Kegiatan
SUBSISTEM PERSONALIA
Layanan
Rencana Penambahan Pemantauan & Layanan
MODUL RAWAT INAP Rencana pengadaan
SUBSISTEM REKAM MEDIK
Data Layanan
MODUL PENUNJANG MEDIS
Kebutuhan Tenaga
SUBSISTEM LAYANAN KESEHATAN
Rencana Anggaran
Rencana Anggaran
SUBSISTEM SARANA/ PRASARANA
Kebutuhan Sarana / Prasarana
Penggajian
Pembiayaan
SUBSISTEM KEUANGAN
Gambar 2.1 Rancangan global sistem informasi rumah sakit
2.3 3.1 Framework PRADO Di dalam pengembangan perangkat lunak, suatu framework digambarkan sebagai suatu struktur pendukung dimana perancangan perangkat lunak yang lain dapat terorganisir dan dikembangkan[2]. Suatu framework dapat meliputi program pendukung, kumpulan kode-kode program (libraries), suatu bahasa scripting, atau perangkat lunak lain untuk membantu mengembangkan dan menggabungkan komponenkomponen yang berbeda menjadi satu dari suatu perancangan perangkat lunak. Prado adalah sebuah framework pemrograman berbasis komponen dan event-driven untuk pengembangan aplikasi web pada PHP 5. PRADO merupakan singkatan dari PHP Rapid Application Development Object-oriented. Framework ini dibuat oleh Qiang Xue dan telah menjadi pemenang dalam Zend PHP 5 Coding Contest. Teknik yang digunakan framework Prado sangatlah berbeda. Pembangunan aplikasi web menggunakan Prado melibatkan banyak komponen (yang telah dibuat oleh pengembangnya), men-setting properti, dan memberikan tugas pada komponen berupa event. Jika seorang programmer mempunyai pengalaman dengan pemrograman desktop menggunakan Visual Basic atau Delphi, maka pemrograman web dengan menggunakan framework Prado sangatlah serupa. Sebuah komponen Prado adalah kombinasi file spesifikasi (ditulis dengan bahasa XML), template HTML, dan page class. Komponen-komponen Prado digabungkan untuk membangun komponen yang lebih besar atau halaman web yang utuh. Prado membutuhkan PHP 5 dengan Simple XML dan Simple PHP Library (SPL). Untuk web server dapat digunakan Apache HTTP Server maupun Windows IIS dan mendukung Sistem Operasi Windows Server 2003, Windows XP, Windows 2000, Mac OS X, FreeBSD, RedHat Linux, Fedora Linux, dan Gentoo Linux. Halaman 2 dari 9
d.
2.4 Keuntungan Menggunakan Framework Prado Konsep Prado yang component-based dan eventdriven memberikan banyak keuntungan bagi programmer web. Berikut keuntungan dengan menggunakan Prado: a.
Reusability, komponen-komponen dalam Prado dapat digunakan ulang.
b.
Ease of use, komponen-komponen dalam Prado sangat mudah digunakan. Komponen juga dapat dibuat sendiri dengan menurunkan class yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan.
c.
Robustness, Prado membebaskan pengembang program (developer) dari kejenuhan dalam menulis kode-kode. Semua kode ditulis dalam format objek, method, dan properti. Tidak seperti pemrograman PHP yang biasa digunakan.
d.
Performance, Prado menggunakan teknik cache untuk menjamin performance aplikasi. Dengan adanya cache ini, ia tidak perlu mem-parser ulang kode XML yang dibuat.
e.
Team Integration, Prado memisahkan business logic dan presentation logic. Yang dimaksudkan adalah pembuatan layout tampilan (template) dengan kode program (class). Pembuatan keduanya dilakukan pada file yang terpisah. Dengan demikian, aplikasi berbasis Prado dapat dilakukan dalam sebuah tim dengan personal yang berbeda.
2.5 Konsep Dasar Pemrograman Dengan Framework Prado Di dalam framework Prado terdapat susunan filefile standar sebagai berikut : a.
File .htaccess File ini berfungsi untuk mengatur hak akses suatu isi folder, dalam hal melihat isi folder dari suatu browser. File ini hanya berisi kode : deny from all
b.
File application.spec
File page template (.tpl) File inilah yang bertanggung jawab terhadap tampilan yang dilihat user.
e.
File page class (.php) File ini lebih banyak berhubungan dengan proses bisnis atau biasa disebut dengan business logic.
2.6 Koneksi Prado Dengan Basisdata Untuk melakukan koneksi ke database, Prado memanfaatkan database abstract layer, ADOdb. ADOdb adalah class yang ditulis menggunakan bahasa PHP yang berfungsi sebagai data tier, dan akan membantu mengatasi perbedaan antara penggunaan database. Cukup dengan menuliskan sebuah kode, maka koneksi dapat dilakukan ke berbagai macam database seperti MySQL, SQLLite, SQL Server, Oracle, DB2, Interbase, PostgreSQL, dan sebagainya. 2.7 Subsistem Penanganan Pasien Pelayanan Penanganan Pasien merupakan salah satu pelayanan penunjang dilingkungan rumah sakit dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Divisi Penanganan Pasien bertanggung jawab terhadap pemberian jasa pelayanan yang berhubungan pengelolaan informasi data pasien seperti dari pendaftaran pasien, pengelolaan bank data pasien, termasuk rekam medik pasien mulai dari pendaftaran pasien ke rawat jalan atau rawat inap hingga pasien tersebut pulang. Pada masa yang akan datang beberapa konsep baru telah disepakati untuk digunakan dilingkungan Divis Penanganan Pasien, antara lain yang akan diperkenalkan dan akan dilaksanakan adalah sistem informasi pasien yaitu pemanfaatan pelayanan pendaftaran pasien dan penanganan pasien dengan memanfaatkan fasilitas komputer secara online. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh pengguna yang memiliki hubungan dengan sistem informasi pasien. Status atau proses pendaftaran pasien termasuk diagnosa, order kunjungan dokter, dan kondisi pasien dapat dipantau / dilihat langsung melalui fasilitas komputer. Alur pemeriksaan dan keterkaitan dengan unit-unit lain dalam menjalankan kegiatan pelayanan penanganan pasien secara sederhana ditunjukkan pada Gambar 2.2.
File ini berfungsi untuk menspesifikasi aplikasi, antara lain konfigurasi atribut default, menentukan lokasi kode utama framework Prado, namespace yang digunakan ,dan lain-lain. c.
File page display (index.php) File ini merupakan file yang akan diakses oleh user, dalam file ini berisi letak file utama Prado dan letak file aplikasi system informasi rumah sakit. Halaman 3 dari 9
3.1 Perancangan Aplikasi Berorientasi Objek
Pasien datang ke rumah sakit
Pendaftaran untuk pasien baru
Pendaftaran rawat jalan untuk pasien yang telah terdaftar
Perawat memanggil pasien untuk didiagnosa
Pendaftaran rawat inap untuk pasien yang telah terdaftar
Pasien dalam perawatan
Diagnosa dan konsultasi oleh dokter
Order kunjungan dokter
Diagnosa dan konsultasi dokter kunjungan
Pengecekan kondisi pasien oleh perawat Pasien dinyatakan sembuh
Pasien pulang
Gambar 2.2 Alur sederhana pelayanan penanganan pasien
3.1.1 Analisis Kebutuhan Sistem Dalam sistem informasi rumah sakit untuk subsistem Penanganan Pasien ini terdapat 4 jenis pengguna yang saling berinteraksi dalam lingkungan sistemnya, yaitu: 1. Administrator 1. Dokter 2. Staf PIS 3. User Untuk memperoleh informasi, seorang pengguna harus terlebih dahulu melakukan login / registrasi. Setelah itu baru seorang pengguna dapat memperoleh informasi serta dapat juga menggunakan layanan-layanan yang disediakan oleh sistem. 3.1.2 Use Case Proses analisis sistem dengan menggunakan analisis berorientasi objek (Object Oriented Analysis, OOA) dimulai dari penggambaran atau pendeskripsian skenario kegunaan sistem (use case). Berikut ini adalah use case dari Sistem Informasi Rumah Sakit pada Subsistem Penanganan Pasien. Kata yang bercetak tebal menggambarkan calon objek sedangkan kata yang bercetak miring mengambarkan operasi.
III PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Aplikasi yang dibangun bernama Sistem Informasi Rumah Sakit untuk Subsistem Penanganan Pasien. Subsistem Penanganan Pasien merupakan salah satu bagian dari Sistem Informasi Rumah Sakit secara keseluruhan, tujuan dari pembagian ini adalah untuk mempermudah pemahaman Sistem Informasi Rumah Sakit yang begitu kompleks, sehingga dengan adanya pembagian ini diharapkan penanganan pada subsistem Penanganan Pasien dapat lebih detail dan efektif disamping itu juga menghemat waktu dibanding menangani sistem secara keseluruhan. . Aplikasi ini dibangun berbasiskan web dan berguna untuk memudahkan pengguna dalam penanganan pasien rumah sakit. Dengan aplikasi ini pengguna hanya perlu login kedalam sistem dan memilih menu sesuai dengan role-nya masing-masing. Bagi seorang pengguna baik dari administrator sampai user biasa, pada proses pertama kali yang dilakukan adalah menghubungi sisi server untuk melakukan autentifikasi pengguna, jika pengguna dinyatakan sebagai pengguna yang sah, maka pengguna akan diperkenankan untuk masuk kedalam sistem dan berinteraksi di dalamnya. Subsistem Penanganan Pasien bertanggung jawab terhadap pemberian jasa pelayanan yang berhubungan pengelolaan informasi data pasien seperti dari pendaftaran pasien, pengelolaan bank data pasien, termasuk rekam medik pasien mulai dari pendaftaran pasien ke rawat jalan atau rawat inap hingga pasien tersebut pulang.
Use Case: Persiapan Sistem Sistem ini mempunyai empat jenis pengguna, yaitu administrator sistem, dokter, staf PIS, dan user. Setelah sistem terinstall, administrator sistem yang mempunyai hak akses tertinggi dalam sistem perlu menyediakan informasi-informasi yang nantinya akan dimasukkan ke dalam sistem. Administrator sistem juga memiliki kewenangan untuk mengelola informasi-informasi tersebut. ID pengguna dan kata kunci yang digunakan oleh administrator sistem untuk memasuki sistem dapat diubah untuk menjamin keamanan akses. Sebelum mengakses sistem, pengguna harus melakukan registrasi terlebih dahulu yang kemudian diaktifasi oleh administrator, setelah itu pengguna dapat mengakses ke dalam sistem informasi rumah sakit sesuai dengan role-nya dan aktor-nya. User Setelah melakukan registrasi, user akan mendapatkan ID pengguna dan kata kunci. Administrator harus mengaktifkan user yang telah melakukan registrasi agar user tersebut dapat mengakses sistem. User yang sudah diaktifkan dapat mengakses sistem informasi rumah sakit dan dapat ikut serta dalam aktifitas di dalam sistem. Kata kunci yang digunakan oleh user juga dapat diubah untuk menjamin keamanan. User hanya dapat mencari dan melihat informasi pasien serta melihat informasi antrian diagnosa pasien. Staf PIS Sama seperti pengguna lainnya, Staf PIS setelah teraktifasi kemudian mendapatkan ID dan kata kunci yang digunakan untuk masuk ke dalam sistem.. Setelah Staf PIS melakukan login maka Staf PIS dapat melakukan berbagai macam aktifitas diantaranya melihat informasi antrian diagnosa pasien berdasarkan spesialisasi penyakit, mengisikan dan mengedit data pasien, mengisikan hasil diagnosa dokter, mengisikan order kunjungan dokter, serta mencari dan melihat serta mengedit informasi penempatan dan kondisi seorang pasien, mengisikan dan mengubah ruang dan tempat tidur, mengubah isi ruang, Staf PIS juga dapat mengubah kata kunci milik mereka.
Halaman 4 dari 9
Menambah, mengedit, menghapus
1 1
1..* 1 Menambah
, mengedit, menghapus
1
Melihat, menghapus
Menambah, mengedit,
melihat
1..*
Order Visite
Antrian diagnosa melihat
1 Menambah , mengedit, menghapus
1
1..*
1 melihat
1
melihat
1..*
1
melihat
Menambah, mengedit, menghapus
1..*
Isi Ruang
melihat
Ruang
melihat
1..*
Aktor
1
Melihat
Menambah, mengedit, menghapus
1..* 1..*
melihat
1..*
Menambah, mengedit, menghapus
Pasien
Menambah , mengedit , menghapus
Melihat data umum
menambah
1..*
melihat
Menambah,mengedit, menghapus
menghapus
1..*
Role
Pengguna = ID + password + status + role+ tipe Administrator = ID + password User = ID + password Role = ID + username + menu1 + menu1 + menu101 + menu11 + menu111 + menu112 + menu113 + menu2 + menu201 + menu202 + menu21 + menu211 + menu212 + menu213 + menu22 + menu221 + menu222 + menu23 + menu231 + menu232 + menu233 + menu234 + menu235 + menu4 + menu41 + menu42 + menu43 + menu44 + menu45 Staf PIS = ID + password Antrian diagnosa = ID + waktu + NIPas + nama + spesialis + dokter + status Dokter = ID+ foto+ nip +tgl register +nama +kelamin +spesialis +jenis pegawai +status +gaji +tgl lahir +tempat lahir +alamat +telepon +handphone+ agama Pasien = ID + tipe + NIPas + foto + tgl registrasi + nama + kelamin + gol darah + rhesus + tgl lahir + tmpt lahir + alamat + telepon + handphone + agama + status + pasangan + pekerjaan + record + attention + spesialis + dokter + ruang + bed + diagnosa + obat Spesialis = ID + nama Order Kunjungan = ID + waktu + nama dokter + spesialis + NIPas + nama pasien + ruang + bed + status Aktor = ID + nama + role + bidang Ruang = ID + nama + kelas + kapasitas Isi ruang = ID + bed + ruang + status terisi + waktu masuk+ waktu keluar + NIPas + nama + alamat + spesialis + dokter + diagnosa + attention + kondisi
Staff PIS
Melihat
3.1.3 Identifikasi Objek Setelah didapatkan objek atau kelas, masingmasing objek atau kelas tersebut dispesifikasikan atributnya. Berikut ini merupakan daftar spesifikasi atribut dari masing –masing objek atau kelas.
User
Menambah, mengedit, menghapus
1
Administrator Administrator memiliki peranan yang paling besar di dalam aktivitas sistem ini. Administrator memiliki hak akses yang paling lengkap dibandingkan user-user lainnya. Administrator mempunyai kewajiban dalam mengatur administrasi user diantaranya mengaktifasi pengguna yang sudah melakukan registrasi kedalam sistem. Administrator juga berhak menonaktifkan seorang user. Untuk keperluan manajemen informasi Administrator dapat menambahkan menu baru atau mengedit menu dan informasi yang sudah ada sebelumnya. Selain itu administrator juga dapat mengubah kata kunci miliknya.
Skenario di atas kemudian diubah ke dalam bentuk diagram use case yang bentuknya seperti gambar 3.4
1..*
Administrator
1
Menambah, mengedit, menghapus
Dokter juga mendapatkan id dan kata kunci sebagai hak akses ke dalam sistem setelah melakukan registrasi dan teraktifasi. Setelah dokter melakukan login maka dokter dapat melakukan aktivitas diantaranya melihat data pasien, melihat informasi antrian diagnosa dan mengisikan diagnosa seorang pasien. Dokter juga dapat mengubah kata kunci milik mereka.
masing kelas dalam sistem. Dari pemodelan CRC dapat dimodelkan hubungan antar-objek seperti terlihat pada Gambar 3.1.
Menambah, mengedit, menghapus
Dokter
1..*
1..*
Spesialis
1..*
1..* 1
Dokter
Gambar 3.1 Model hubungan antar-objek
3.1.6 Model Tingkah Laku Objek Model tingkah laku objek (object behavior) dapat digambarkan dengan menggunakan diagram runtun (sequence diagram) dan statechart diagram. Dengan diagram runtun, interaksi antarobjek dapar diperlihatkan dengan baik. Pada gambar 3.6 terdapat 3 skenario, yaitu menciptakan objek informasi, mengedit objek informasi, dan menghapus objek informasi. Administrator membuat informasi dan mendefinisikan nilai atribut-atributnya pada form informasi. Setelah itu, objek informasi dibuat dan diisikan pada form sehingga dapat dilihat oleh pengguna. Gambar 3.2 menunjukkan sequence diagram untuk Sistem Informasi Rumah Sakit Subsistem Penanganan Pasien.
3.1.4 Pemodelan Kelas-TanggungjawabKolaborator Dari atribut-atribut dan operasi-operasi yang ada dalam tiap-tiap objek atau kelas, dapat dibawa ke dalam bentuk model kelas-tanggung jawab-kolaborator (CRC). Objek merupakan instansiasi dari kelas, untuk mempermudah pada saat pemrograman, tiap kelas diberi nama yang lebih sederhana. 3.1.5 Model Hubungan Antar Objek Pemodelan CRC memberikan kolaborasi antar-kelas atau objek dan tanggung jawab masingHalaman 5 dari 9
:Menu Admin Memilih informasi yang akan dibuat Sistem dan nilainya Siap Operasi Selesai
:Operasi
:Informasi
Membuat objek informasi
:Tampilan
Mengisi form informasi
Menampilkan objek informasi
Memilih informasi yang akan diedit
Memberi nilai atribut baru
Mengedit objek informasi
Mengisi form informasi
Menampilkan hasil edit objek informasi
Gambar 4.1 Tampilan halaman utama Memilih informasi yang akan dihapus
Menghapus objek informasi
Mengisi form informasi
Menampilkan hasil menghapus objek informasi
2.
Antarmuka registrasi Antamuka Registrasi memuat form registrasi yang dapat digunakan untuk tempat pendaftaran.
Gambar 3.2 Diagram runtun aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit Subsistem Penanganan Pasien.
Gambar 3.3 merupakan statechart diagram yang menggambarkan perilaku objek, yaitu objek informasi. Model tingkah laku objek menunjukkan bagaimana sistem akan merespon kejadian atau stimulus eksternal. Mulai Atribut baru Membuat objek informasi
Objek informasi dibuat
Mengedit objek informasi
Gambar 4.2 Tampilan halaman registrasi
3. Daftar Rawat Jalan Antarmuka ini digunakan bagi pendaftaran pasien rawat jalan
Menunggu operasi selanjutnya
Menghapus objek informasi Selesai Objek informasi terhapus
Gambar 3.3 Statechart diagram aplikasi Sistem Informasi Rumah SakitSubsistem Penanganan Pasien.
Gambar 4.3 Tampilan halaman daftar Rawat Jalan
IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengguna Sistem Portal Akademik Pengguna dari sistem informasi rumah sakit subsistem penanganan pasien terdiri dari 4 jenis, yaitu : 1. Administrator, merupakan pemegang hak akses paling tinggi dalam sistem. 2. Dokter 3. Staff PIS 4. User
4. Daftar Rawat Inap Antarmuka ini digunakan bagi pendaftaran pasien rawat Inap
4.2 Tampilan antarmuka sistem 1. Antarmuka halaman utama Aplikasi SIRS mempunyai halaman utama yang berisikan menu register, dan daftar keterangan sistem, halaman utama juga memuat menu login yang digunakan untuk autentifikasi pengguna agar bisa mengakses sistem. Gambar 4.4 Tampilan halaman daftar rawat inap
Halaman 6 dari 9
5. Antarmuka lihat info pasien Antarmuka ini menampilkan informasi dari pasien.
berhasil melewati pengujian apabila dalam percobaanpercobaan berikut aplikasi tidak menjadi error. Hasil pengujian aplikasi dengan metode pengkondisian ataupun dengan metode pembandingan dapat disimpulkan dalam tabel-tabel berikut ini. Pada metode pengujian black box, aplikasi diberikan berbagai macam kondisi masukan, kemudian keluaran yang dihasilkan sistem dibandingkan dengan keluaran yang diharapkan. Hasil pengujian dengan metode black box untuk proses registrasi. ditunjukkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Pengujian black box pada proses registrasi. Username
Input Password
(-)
(-)
Ulangi Password (-)
(-)
(-)
√
(-)
√
(-)
(-)
√
√
√
(-)
(-)
√
(-)
√
√
√
(-)
√*
√
√
√
√
√**
√
√
√
Gambar 4.6 Tampilan antarmuka lihat info pasien
6.
Diagnosa dokter Antarmuka ini diagnosa dokter.
untuk
menginputkan
hasil
Output Output Output diharapkan Sistem Masukan Masukan username username Masukan Masukan password password Masukan Masukan username username Masukan Masukan password password Masukan Masukan username username Masukan Masukan password password Masukan Masukan username username Masukan Masukan password password Masukan Masukan password password Masukan Masukan password password Username Username telah telah dipakai dipakai Password Password berbeda berbeda Registrasi Registrasi berhasil berhasil dilakukan dilakukan
Keterangan: Gambar 4.7 Tampilan halaman diagnosa dokter
7.
antarmuka lihat info ruang rawat Antarmuka ini menampilkan informasi dari ruang rawat.
Gambar 4.8 Tampilan halaman ruang rawat
4.3 Pengujian aplikasi Pengujian aplikasi pada sisi server ini meliputi pembandingan (black box) Aplikasi dinyatakan
√ √* √** (-)
: : : :
Data diisi Username yang diinputkan telah digunakan String Password Berbeda Data kosong
Pada pengujian tersebut, aplikasi hanya akan melakukan proses query untuk registrasi data pengguna bila tiga kondisi terpenuhi. Kondisi pertama, adalah pengguna harus mengisikan semua field, kondisi kedua yaitu data pada field username yang diisikan pengguna tersebut harus benar-benar baru atau tidak boleh ada terlebih dulu pada basisdata, kondisi ketiga yaitu password yang diisikan pada dua field password harus identik. Apabila salah satu atau ketiga kondisi tersebut tidak dipenuhi, aplikasi akan menampilkan pesan peringatan dan tidak melakukan proses query. Selanjutnya metode black box ini juga diujikan pada proses login. Hasil pengujian ini ditampilkan dalam Tabel 4.2. Tabel 4.2 Pengujian black box pada proses login. Input ID pemakai Password (-)
(-)
Output Output diharapkan Masukan
Output Sistem Masukan
Halaman 7 dari 9
(-)
√
√
(-)
√(*)
√
√
√(**)
√
√
username Masukan password Masukan username Masukan password Username atau password salah Username atau password salah Login berhasil
username Masukan password Masukan username Masukan password Username atau password salah Username atau password salah Login berhasil
Keterangan: √ √* √** (-)
: Data diisi : Username yang diinputkan tidak ada di dalam basis data : Password yang diinputkan salah : Data kosong
Hasil pengujian mengunakan dua metode diatas, aplikasi tidak menjadi error atau menampilkan keluaran yang salah. Semua kondisi penggunaan telah diujikan dan berhasil, dengan demikian aplikasi telah berhasil melewati pengujian.
DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3] [4] [5]
[6] [7]
V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari Tugas Akhir pembuatan aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit Subsistem Penanganan Pasien ini dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain : 1. Berdasarkan hasil pengujian dengan dengan metode kotak hitam (black box), aplikasi berbasis web yang dibangun yaitu SIRS Subsistem Penanganan Pasien telah sesuai dengan yang diharapkan dan dapat berfungsi dengan baik. 2. Aplikasi SIRS Subsistem Penanganan Pasien ini berfungsi sebagai pendukung dalam kegiatan pelayanan kesehatan di rumah sakit, serta dengan menggunakan database untuk menghubungkan aplikasi SIRS pada subsistem lain. 3. Dengan konsep framework Prado yang berbasiskan komponen dan event driven, Prado memberikan keuntungan yang banyak dalam pengembangan aplikasi berbasis web. 4. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa aplikasi SIRS Subsistem Penanganan Pasien ini telah sesuai dengan fungsi-fungsi yang dimiliki oleh subsistem penanganan pasien di suatu rumah sakit pada umumnya. 5.2 Saran 1. Aplikasi SIRS Subsistem Penanganan Pasien masih jauh dari sempurna, maka perlu dikembangkan lebih lanjut dengan penambahan modul atau fasilitas lain misalnya fasilitas akuntansi (billing) rumah sakit, fasilitas pelayanan intensif, fasilitas pemeliharaan sistem seperti backup dan restore basisdata aplikasi, pembuatan laporan, dan lain sebagainya sesuai dengan kebutuhan umum suatu rumah sakit.
[8] [9]
[10] [11]
Sabarguna, MARS, Dr. dr. H. Boy S., Sistem Informasi Rumah Sakit, Penerbit Konsorsium Rumah Sakit Jateng - DIY, 2005 Siswoutomo, Wiwit, PHP Enterprise Kiat Jitu Membangun Web Skala Besar, Penerbit PT. Elex Media Komputindo Jakarta, 2005 Kadir, A., Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data, Penerbit Andi. Yogyakarta, 1999 Fowler, Martin, UML Distilled Edisi 3 Panduan Singkat Tentang Bahasa Pemodelan Objek Standar, Penerbit Andi Yogyakarta, 2005 Suhendar, A,S.Si., Hariman Gunadi S.Si.,MT.,Visual Modeling Menggunakan UML dan Rational Rose, Penerbit Informatika Bandung,2002 Prasetyo, D. D., Kolaborasi PHP dan MySQL untuk Membuat Web Database yang Interaktif, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003. Siswoutomo, Wiwit, Membangun Web Service Open Source Menggunakan PHP, Penerbit PT. Elex Media Komputindo Jakarta, 2005 Azis, M.Kom, Ir. M. Farid, Object Oriented Programming Dengan PHP5, Penerbit PT. Elex Media Komputindo Jakarta, 2005 Siswoutomo, Wiwit, PHP Undercover Mengungkap Rahasia Pemrograman PHP, Penerbit PT. Elex Media Komputindo Jakarta, 2005 Siswoutomo, Wiwit, Membuat Aplikasi Database Berbasis Web, Penerbit PT. Elex Media Komputindo Jakarta, 2005 Azis, M.Kom, Ir. M. Farid, Pemrograman PHP4 Bagi Web Programmer, Penerbit PT. Elex Media Komputindo Jakarta, 2001
Toni Haryanto (L2F002613) lahir di Purwokerto, 11 September 1984. Menempuh pendidikan dasar di SD AL-IRSYAD I Purwokerto lulus tahun 1996, kemudian melanjutkan ke SLTPN 2 Purwokerto lulus tahun 1999, dilanjutkan lagi di SMUN 1 Purwoketo lulus 2002, dan sampai saat ini Halaman 8 dari 9
masih menyelesaikan studi S1 di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang Konsentrasi Informatika dan Komputer. Menyetujui dan Mengesahkan, Pembimbing I,
Agung B.P., S.T., MIT. NIP. 132 137 932 Tanggal …………………… Pembimbing II,
Eko Handoyo, S.T., M.T. NIP. 132 309 142 Tanggal …………………...
Halaman 9 dari 9