1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Provinsi Lampung dari hasil Sensus Penduduk tahun 2010 mencatat jumlah penduduk mencapai 7.608.405 jiwa, sedangkan hasil sensus penduduk tahun 2000 mencatat jumlah penduduk Provinsi Lampung 6.730.751 jiwa, jadi populasi penduduk Provinsi Lampung dari tahun 2000 hingga tahun 2010 bertambah sebanyak 12,86% dengan laju pertumbuhan 1,23% per tahun (BPS 2010: 10).
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Total Fertility Rate (TFR) Provinsi Lampung menunjukkan kenaikan, yaitu dari 2,5 menjadi 2,7 dan Contraceptive Prevalence Rate (CPR) mencapai kenaikan, yaitu 66,3% (SDKI 2012: 8). Hal ini menunjukkan anomali, karena seharusnya dengan CPR tinggi maka TFR akan turun. Tetapi, di Provinsi Lampung CPR dan TFR sama-sama tinggi. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014 telah ditetapkan bahwa sasaran yang harus dicapai dalam pelaksanaan Program KB adalah menurunnya TFR menjadi 2,36 pada tahun 2014 (SDKI 2012: 9). Berdasarkan data tersebut yang perlu diperhatikan adalah faktor yang dapat memberikan kontribusi terhadap rendahnya pencapaian prevalensi atau kenaikan dan tingginya angka fertilitas maka perlu adanya Program Keluarga Berencana (KB).
2
Menurut Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga menyebutkan bahwa Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas. Hal ini mengindikasikan bahwa sasaran penggarapan Program KB melalui Praktek KB harus semakin diperluas. Salah satu peluang yang sangat potensial untuk dilakukan adalah pada Pasangan Usia Subur Muda Paritas Rendah (PUS MUPAR).
PUS MUPAR didefinisikan sebagai pasangan usia subur yang berumur kurang dari 35 tahun atau lebih muda. Sementara definisi pasangan usia subur muda paritas rendah apabila pasangan muda tersebut mempunyai dua anak atau kurang. Batasan umur didasarkan pada kondisi optimal reproduksi wanita sedangkan batasan dua anak merupakan kebijaksanaan dari Program KB Nasional (BKKBN, 2009: ii).
Provinsi Lampung dengan jumlah penduduk terpadat dan TFR yang tinggi salah satunya adalah Kabupaten Pesawaran. Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk Tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten Pesawaran adalah 397.294 jiwa, terdiri dari 204.934 laki-laki dan 192.360 perempuan, peserta KB aktif sebanyak 60.202 akseptor. Untuk lebih jelasnya mengenai akseptor KB aktif yang terdapat di Kabupaten Pesawaran dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut.
3
Tabel 1. Jumlah Akseptor KB Aktif Menurut Alat Kontrasepsi yang Digunakan di Kabupaten Pesawaran Tahun 2014. No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kecamatan
Gedong Tataan Negeri Katon Tegineneng Way Lima Padang Cermin Punduh Pidada Marga Punduh Kedondong Way Khilau Jumlah
Jumlah Akseptor KB Aktif Menurut Alat Kontrasepsi Intra Uterine Devices (IUD) 2.212 1.419 990 692 1.073 256 252 602 601 8.097
Metode Operasi Wanita (MOW) 124 130 125 19 53 18 11 20 17 517
Implant Metode Kondom Suntikan Pil (Susuk) Operasi Pria (MOP) 977 46 70 4.407 3.441 2.366 124 135 3.114 1.178 1.253 138 75 3.524 2.470 884 54 226 2.066 1.804 1.915 179 151 5.075 4.393 284 26 155 1.202 585 355 13 126 1.125 523 468 81 40 1.674 1.618 463 81 41 1.346 1.314 8.965 742 1.019 23.533 17.328
Jumlah
11.280 8.466 8.575 5.745 12.839 2.526 2.405 4.503 3.863 60.202
Sumber: Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kabupaten Pesawaran Tahun 2014. Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa di Kabupaten Pesawaran penggunaan alat kontrasepsi terbanyak yaitu pada alat kontrasepsi suntik dengan jumlah 23.533 akseptor KB dan jumlah penggunaan alat kontrasepsi paling sedikit digunakan adalah alat kontrasepsi Metode Operasi Wanita (MOW) dengan jumlah 517 akseptor KB. Hal ini dapat berpengaruh terhadap pengetahuan yang mendasar yang dimiliki akseptor KB mengenai jenis alat kontrasepsi dan praktek KB yang dijalankan PUS.
Penyebaran alat kontrasepsi di Kabupaten Pesawaran ini menyebar di 9 kecamatan salah satunya adalah Kecamatan Gedong Tataan. Kecamatan Gedong Tataan terdiri dari 20 Desa, salah satunya adalah Desa Pampangan. Desa Pampangan memiliki jumlah penduduk 2.565 jiwa dan terdapat 6 dusun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.
4
Tabel 2. Jumlah Penduduk pada Setiap Dusun yang Terdapat di Desa Pampangan Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun 2014. No
Dusun
1. Pampangan 1 2. Pampangan 2 3. Sukawarna 4. Gunung Batu 5. Sukadamai 1 6. Sukadamai 2 Jumlah Penduduk Jumlah PUS
Pasangan Usia Subur (PUS)
PUS MUPAR
45 52 35 37 23 25
54 47 32 27 20 19 199
217
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin (jiwa) Laki-laki Perempuan 284 320 263 233 281 270 181 168 144 157 125 139 1.278 1.287
Jumlah 604 496 551 349 301 264 2.565
Sumber: Petugas Penyuluhan Keluarga Berencana Desa (PPKBD) Desa Pampangan Kabupaten Pesawaran Tahun 2014.
Berdasarkan Tabel 2 di atas diketahui bahwa jumlah penduduk yang ada di Desa Pampangan dari 6 dusun yang ada terdapat 2.565 jiwa, 217 PUS dan 199 PUS MUPAR. Dari jumlah PUS yang ada diketahui bahwa sebagian besar menjadi akseptor KB aktif. Untuk mengetahui PUS KB aktif berdasarkan jenis-jenis alat kontrasepsi yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Jumlah PUS KB Aktif Berdasarkan Jenis-jenis Alat Kontrasepsi yang Digunakan di Desa Pampangan Tahun 2014. No.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Dusun
Pampangan 1 Pampangan 2 Sukawarna Gunung Batu Sukadamai 1 Sukadamai 2 Total
Jumlah PUS KB Aktif Berdasarkan Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi Metode Metode IUD Operasi Implant Operasi Kondom Suntik Wanita Pria 2 38 48 27 2 1 25 1 22 21 2 2 2 0 0 181
Sumber: Petugas Penyuluhan Keluarga Berencana Desa (PPKBD) Desa Pampangan Kabupaten Pesawaran Tahun 2014.
Total Pil 5 4 8 12 4 33
45 52 35 37 23 25 217
5
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa jenis alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan PUS di Desa Pampangan adalah jenis alat kontrasepsi Non MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) dibandingkan dengan jenis alat kontrasepsi MKJP. Bila dilihat dari cara penggunaan alat kontrasepsi, jenis MKJP merupakan alat atau cara kontrasepsi untuk pemakaian jangka waktu yang lama dan memiliki tingkat efektivitas yang tinggi, praktis, aman, dan ekonomis. Sedangkan Non MKJP merupakan alat atau cara kontrasepsi untuk pemakaian alat kontrasepsi dalam jangka waktu yang tidak lama dan dinilai kurang efektif. Pada kenyataannya Non MKJP yang tetap banyak digunakan dibanding MKJP. Hal ini disebabkan oleh pengetahuan yang rendah dan pandangan rasa takut terhadap metode kontrasepsi MKJP.
Dusun Gunung Batu merupakan Dusun terpencil karena letaknya berada di kaki Gunung Pesawaran dan Dusun Gunung Batu tidak tersambung dengan wilayah Desa Pampangan seperti Dusun-dusun yang lain. Walaupun letak Dusun Gunung Batu berada jauh dari pusat Desa Pampangan dan pengetahuan mengenai jenis alat kontrasepsi tidak begitu baik tetapi sebagian besar PUS di Dusun tersebut sudah menggunakan alat kontrasepsi. Kebanyakan PUS yang menggunakan alat kontrasepsi alasannya menyesuaikan dengan kondisi kesehatan. Hal ini menunjukkan penduduk Dusun Gunung Batu sudah mulai memahami seberapa pentingnya Program Keluarga Berencana untuk dilaksanakan. Alat kontrasepsi yang kebanyakan digunakan PUS MUPAR di Dusun Gunung Batu adalah alat kontrasepsi Non MKJP.
6
Berdasarkan penelitian pendahuluan diperoleh data bahwa alasan PUS Dusun Gunung Batu memilih jenis alat kontrasepsi Non MKJP yang lebih murah, praktis dan nyaman digunakan karena jika dilihat dari pekerjaan PUS sehari-hari yang memiliki pekerjaan berat dan membutuhkan banyak tenaga seperti petani kebun dan buruh kebun. Sehingga jenis alat kontrasepsi Non MKJP lebih banyak dipilih dibandingkan MKJP. PUS di Dusun Gunung Batu rata-rata berusia 19-35 tahun dan memiliki anak ≤ 2, melihat data tersebut maka PUS di Dusun tersebut masuk kedalam kategori PUS MUPAR (Pasangan Usia Subur Muda Paritas Rendah).
Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji “Praktek Keluarga Berencana (KB) pada Pasangan Usia Subur Muda Paritas Rendah (PUS MUPAR) di Dusun Gunung Batu Desa Pampangan Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dirumuskan identifikasi masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Karakteristik demografi sosial ekonomi PUS MUPAR meliputi umur, jumlah anak, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan suku di Dusun Gunung Batu Desa Pampangan Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. 2. Tingkat pengetahuan tentang Keluarga Berencana (KB) yang dimiliki PUS MUPAR di Dusun Gunung Batu Desa Pampangan Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran.
7
3. Praktek Keluarga Berencana (KB) PUS MUPAR di Dusun Gunung Batu Desa Pampangan Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, meliputi jenis alat kontrasepsi, biaya alat kontrasepsi, tujuan menggunakan alat kontrasepsi, manfaat menggunakan alat kontrasepsi, pengalaman ganti alat kontrasepsi, efek samping, dukungan sosial, pemberi pelayanan, tempat pelayanan, dan jarak tempat pelayanan.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini tidak dibatasi dan diteliti semua yaitu sebagai berikut. 1. Karakteristik demografi sosial ekonomi PUS MUPAR meliputi umur, jumlah anak, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan suku di Dusun Gunung Batu Desa Pampangan Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. 2. Tingkat pengetahuan tentang Keluarga Berencana (KB) yang dimiliki PUS MUPAR di Dusun Gunung Batu Desa Pampangan Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. 3. Praktek tentang Keluarga Berencana (KB) PUS MUPAR di Dusun Gunung Batu Desa Pampangan Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, meliputi jenis alat kontrasepsi, biaya alat kontrasepsi, tujuan menggunakan alat kontrasepsi, manfaat menggunakan alat kontrasepsi, pengalaman ganti alat kontrasepsi, efek samping, dukungan sosial, pemberi pelayanan, tempat pelayanan, dan jarak tempat pelayanan.
8
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah karakteristik demografi sosial ekonomi PUS MUPAR meliputi umur, jumlah anak, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan suku di Dusun Gunung Batu Desa Pampangan Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. 2. Bagaimanakah tingkat pengetahuan tentang Keluarga Berencana (KB) yang dimiliki PUS MUPAR di Dusun Gunung Batu Desa Pampangan Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. 3. Bagaimanakah praktek Keluarga Berencana (KB) PUS MUPAR di Dusun Gunung Batu Desa Pampangan Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, meliputi jenis alat kontrasepsi, biaya alat kontrasepsi, tujuan menggunakan alat kontrasepsi, manfaat menggunakan alat kontrasepsi, pengalaman ganti alat kontrasepsi, efek samping, dukungan sosial, pemberi pelayanan, tempat pelayanan, dan jarak tempat pelayanan.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian Praktek Keluarga Kerencana (KB) pada Pasangan Usia Subur Muda Paritas Rendah (PUS MUPAR) di Dusun Gunung Batu Desa Pampangan Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, yaitu untuk mengetahui: 1. karakteristik demografi sosial ekonomi PUS MUPAR meliputi umur, jumlah anak, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan suku di Dusun Gunung Batu Desa Pampangan Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran;
9
2. tingkat pengetahuan tentang Keluarga Berencana (KB) yang dimiliki PUS MUPAR di Dusun Gunung Batu Desa Pampangan Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran; 3. praktek Keluarga Berencana (KB) PUS MUPAR di Dusun Gunung Batu Desa Pampangan Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, meliputi jenis alat kontrasepsi, biaya alat kontrasepsi, tujuan menggunakan alat kontrasepsi, manfaat menggunakan alat kontrasepsi, pengalaman ganti alat kontrasepsi, efek samping, dukungan sosial, pemberi pelayanan, tempat pelayanan, dan jarak tempat pelayanan.
F. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dalam penelitian ini antara lain: 1. sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi
Jurusan Pendidikan
Ilmu
Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lampung; 2. sebagai sarana pengaplikasian ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di perguruan tinggi dan menambah wawasan yang berkaitan dengan mata kuliah Demografi; 3. sebagai bahan informasi dan sumbangan pemikiran kepada pihak terkait dalam menentukan kebijaksanaan mengenai penggunaan metode kontrasepsi bagi akseptor KB; 4. penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi penelitian sejenis.
10
G. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang lingkup objek penelitian ini adalah praktek KB pada Pasangan Usia Subur Muda Paritas Rendah (PUS MUPAR) di Dusun Gunung Batu Desa Pampangan Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. 2. Ruang lingkup subjek penelitian adalah Pasangan Usia Subur Muda Paritas Rendah (PUS MUPAR) di Dusun Gunung Batu Desa Pampangan Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. 3. Ruang lingkup tempat dan waktu penelitian adalah Dusun Gunung Batu Desa Pampangan Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran tahun 2014. 4. Ruang lingkup ilmu adalah Demografi. Menurut Pendapat Said Rusli (2007: 23). Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk dalam suatu wilayah dengan faktor-faktor pengubahnya mortalitas, natalitas, migrasi dan distribusi. Dengan demikian kaitan penelitian terhadap ilmu demografi adalah karena ilmu demografi mempelajari persoalan dan keadaan-keadaan perubahan penduduk (dinamika penduduk) dan keluarga berencana atau dengan kata lain segala hal yang berhubungan dengan komponen-komponen perubah seperti kelahiran, kematian dan migrasi sehingga menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin tertentu.