1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Potensi sumber daya alam di Indonesia sangat berlimpah. Dengan aneka potensi sumber daya alam tersebut, seperti jenis tumbuhan, tanah, daerah pantai, barang tambang dan masih banyak yang lainnya. Sumber daya alam itu dapat diolah sesuai dengan kemampuan sumber daya manusia dan teknologi yang dimiliki penduduk. Persebaran dan keberadaaan sumber daya alam yang berbeda-beda di setiap wilayah, cenderung dapat menunjukkan aneka jenis mata pencaharian yang dilakukan oleh penduduk dalam suatu masyarakat yang tersebar di muka bumi ini.
Keberadaan penduduk indonesia sebagian besar tinggal di wilayah pedesaan, dan bidang pertanian merupakan sektor utama sebagai aktifitas masyarakat di pedesaan. Namun, dengan melihat keberadaan dan kenyataannya sekarang, tampak sangat sulit untuk dapat diharapkan bisa sepenuhnya memenuhi bagi kehidupan setiap keluarga petani (kecil), untuk dapat mencapai kemakmurannya. Kondisi yang demikian, dimungkinkan karena bertambahnya jumlah penduduk yang semakin pesat, pemilikan lahan setiap usaha tani yang semakin sempit akibat budaya warisan tanah yang masih kuat pada kehidupan para petani, dan kehidupan masyarakat yang tinggal di pedesaan Indonesia pada umumnya.
2
Hal yang demikian tersebut, nampak secara jelas pada kehidupan masyarakat desa, bahkan dewasa ini semakin sulit untuk mendapatkan kesempatan kerja di luar pertanian, walau hasilnya tidak cukup layak untuk menghidupi/memenuhi kebutuhan keluarganya. Oleh karena itu, tampak muncul industri-industri kerajinan rumah tangga yang dilakukan para petani kecil di pedesaan.
Menurut Bintarto (1977:87), industri adalah setiap usaha yang merupakan unit produksi yang membuat suatu barang atau mengerjakan suatu barang (bahan) di suatu tempat tertentu untuk keperluan masyarakat. Dalam kegiatan industri ini, tingkat pendapatan menjadi pertimbangan utama setiap pengusaha, untuk dapat menjadikan pertumbuhan ekonominya yang terus meningkat, dan mengakibatkan sektor penjualan hasil produksi yang diusahakan menjadi semakin penting dalam menjaga kelestarian industri yang dikembangkan.
Dalam pembangunan industri harus memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa unsur geografis, yaitu unsur-unsur fisis dan sosial yang dapat mempengaruhi keberadaan dan perkembangan industri. Menurut Bintarto (1968:91), bahwa dalam melaksanakan suatu industri di suatu keadaan agraris, maka dibutuhkan syarat-syarat antara lain : tersedianya bahan mentah, tersedianya sumber tenaga dari alam maupun manusia, tersedia tenaga kerja yang berpengetahuan dan ahli untuk mengolah sumber daya yang ada, tersedia modal, pasar, dan lalu lintas yang baik.
Berdasarkan pendapat tersebut, tampak secara jelas bahwa unsur geografis tertentu menunjukkan arti pentingnya dalam menumbuhkan aktivitas industri di suatu wilayah. Bahkan setiap unsurnya saling mendukung dan tidak dapat
3
dipisahkan dalam upaya kelanjutan dan pengembangan industri tersebut. Oleh karena itu, pada setiap industri perlu mempertimbangkan terhadap hal-hal tersebut, guna menunjang keberlangsungan usaha yang dijalankannya, seperti keberadaan industri tungku yang ada di Desa Rejosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu.
Munculnya industri tungku di wilayah tersebut, merupakan salah satu bentuk kerajinan tradisional yang dilakukan penduduk petani kecil dan pada umumnya dibutuhkan oleh mayarakat petani di pedesaan untuk memasak. Untuk membuat tungku ini, terbuat dari perpaduan bahan dari 3 jenis bahan dasar yaitu tanah liat/lempung, air, dan merang. Di dalam pembuatan tungku ini, dibutuhkan keterampilan tersendiri dan tidak semua orang dapat membuatnya.
Kecamatan Pringsewu merupakan wilayah yang berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Pringsewu, dan sekaligus merupakan ibu kota Kabupaten Pringsewu. Wilayah kecamatan pringsewu merupakan daerah yang strategis, karena dilewati jalan raya yang menghubungkan Provinsi Lampung menuju Tanggamus, Liwa dan menuju Provinsi Bengkulu. Dulu Pringsewu sebagai desa/kelurahan kemudian berkembang menjadi kecamatan dan sejak tahun 2008 menjadi kabupaten baru yang terdiri dari 9 wilayah Kecamatan dan kini Kecamatan Pringsewu memiliki 15 desa/kelurahan, diantaranya yaitu Desa Margakaya, Waluyojati, Pajaresuk, Sidoharjo, Podomoro, Bumiarum, Fajaragung, Rejosari, Pringsewu Utara, Pringsewu Selatan, Pringswu Barat, Pringsewu Timur, Bumiayu, Fajaragung Barat dan Podosari. Desa Rejosari merupakan wilayah pembuatan tungku dalam penelitian ini.
4
Dalam pendirian suatu industri, unsur geografi fisis maupun sosial yang mendukung keberadaan dan perkembangan industri dalam proses produksi adalah lokasi, bahan mentah atau bahan baku, ketersediaan tenaga kerja, transportasi dan pemasaran. Namun, pada kenyataannya di lapangan bahwa tidak sepenuhnya faktor-faktor tersebut dapat tersedia di lokasi industri berlangsung, dan pada akhir-akhir ini industri tungku mendapat saingan, seperti adanya kompor gas. Oleh karena itu industri tungku yang telah berlangsung itu dimungkinkan akan mengalami kemacetan, sehingga penghasilan yang di peroleh akan berkurang yang selama ini dijadikan untuk menopang hidup para petani kecil di pedesaan.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Tinjauan Geografis Terhadap Keberadaaan Industri Tungku Dan Keberlanjutannya Di Desa Rejosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun 2015”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti mengidentifikasi masalah yaitu sebagai berikut : 1. Semakin terbatasnya ketersediaan bahan baku 2. Ketersediaan tenaga kerja 3. Keterbatasan modal 4. Keterbatasan sarana transportasi 5. Pemasaran hasil produksi
5
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah bahan baku yang dibutuhkan rata-rata setiap bulan dalam proses produksi industri tungku di Desa Rejosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu tahun 2015? 2. Bagaimanakah kemudahan untuk mendapatkan tenaga kerja pada setiap pengusaha industri tungku di Desa Rejosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringswu tahun 2015? 3. Bagaimanakah ketersediaan modal yang digunakan untuk setiap pengusaha industri tungku di Desa Rejosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringswu tahun 2015? 4. Bagaimanakah sarana transportasi yang dibutuhkan dalam industri tungku di Desa Rejosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringswu tahun 2015? 5. Bagaimanakah kelancaran pemasaran hasil produksi tungku yang menjadi pendukung untuk keberlanjutan industri tungku di Desa Rejosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun 2015?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mendapatkan informasi tentang kebutuhan dan ketersediaan bahan baku yang dibutuhkan rata-rata setiap bulan dalam proses produksi pada industri tungku di Desa Rejosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun 2015.
6
2. Mendapatkan informasi tentang kemudahan untuk mendapatkan tenaga kerja pada setiap pengusaha industri tungku di Desa Rejosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun 2015. 3. Mendapatkan informasi tentang ketersediaan modal yang digunakan untuk setiap pengusaha industri tungku di Desa Rejosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun 2015. 4. Mendapatkan informasi tentang sarana transportasi yang dibutuhkan dalam aktivitas industri tungku di Desa Rejosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun 2015. 5. Mendapatkan informasi tentang kelancaran pemasaran hasil produksi tungku yang menjadi pendukung untuk keberlanjutan industri tungku di Desa Rejosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun 2015.
E. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini, adalah sebagai berikut : 1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 2. Mengaplikasikan ilmu geografi terutama mata kuliah Geografi Industri yang diperoleh selama perkuliahan di Universitas Lampung. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi penelitian sejenis.
7
F. Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup dari penelitian ini adalah: 1. Ruang lingkup subjek penelitian : pengusaha industri tungku di Desa Rejosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu. 2. Ruang lingkup objek penelitian : keberadaan industri tungku. 3. Ruang lingkup tempat dan waktu penelitian : di Desa Rejosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun 2015. 4. Ruang lingkup ilmu penelitian ini adalah Geografi Industri. Menurut Johnston dalam diktat Budiyono (1987:164) bahwa geografi industri adalah cabang dari geografi ekonomi, yang mempelajari tentang ruang yang berkenaan dengan tempat penyelenggaraan aktivitas industri.