I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan (Trianto, 2009: 1).
Saat ini, perhatian pemerintah terhadap masalah pendidikan masih terasa rendah, gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang terjadi seperti hasil belajar siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, dan biaya pendidikan yang mahal (Muliani, 2009: 1). Menurut Djamarah (2006: 1) dampak dari pendidikan yang buruk, pendidikan di negara ini kedepannya makin terpuruk dan belum bisa bersaing dengan negara- negara berkembang lainnya. Dalam pendidikan di sekolah, masalah yang sering dihadapi adalah dari segi proses pembelajaran, berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai siswa dan guru dituntut mampu meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah terutama mengenai
2
penguasaan materi pembelajaran siswa sesuai dengan bidang studi yang diajarkan. Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh siswa secara tuntas (Djamarah, 2006: 1). Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar di sekolah belum maksimal sehingga berdampak pada lemahnya hasil belajar biologi siswa. Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab rendahnya hasil belajar siswa di sekolah. Antara lain model pembelajaran yang diterapkan, keterbatasan media pembelajaran, dan ketersediaan buku-buku pelajaran, kendala lain adalah rendahnya minat baca siswa karena buku pelajaran yang berhalaman tebal (Setyono, 2005: 6). Apabila bahan pelajaran yang guru berikan tidak atau kurang menarik perhatian biasanya aktivitas siswa akan berkurang sehingga berdampak pada menurunnya hasil belajar. Hal semacam ini tidak bisa diabaikan sebab bahan ajar membantu proses belajar mengajar menjadi lebih menarik (Djamarah, 2006: 161). Hasil observasi pada siswa kelas VIIID dan VIIIF SMP Negeri 22 Bandar Lampung menunjukkan bahwa penguasaan materi oleh siswa masih rendah. Rata-rata nilai mata pelajaran biologi pada materi pokok sistem peredaran darah manusia siswa 64 dibawah nilai ketuntasan belajar 73. Hal ini diduga bahan ajar yang digunakan guru masih terpaku pada buku dan LKS yang ada. Selain itu, hanya sebagian siswa dari 30 siswa dalam satu kelas yang mempunyai buku teks sebagai sumber belajarnya dan buku teks biologi yang tersedia di perpustakaan
3
sekolah hanya terdapat satu sumber buku saja dengan jumlah 120 buku teks biologi dan masih jarang digunakan dengan berbagai alasan. Untuk itu perlu adanya bahan ajar yang menarik sebagai salah satu alternatif sumber belajar yang menjadi acuan siswa, dengan harapan dapat meningkatkan minat baca siswa yang terlihat dari kemauan untuk membaca sumber-sumber belajar dan akhirnya berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa. Berdasarkan permasalahan tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca dan hasil belajar siswa adalah dengan penggunaan bahan ajar bentuk leaflet. Agar terlihat menarik biasanya leaflet di desain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi/ gambar-gambar dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah di pahami. Menurut pemikiran tersebut diharapkan leaflet dapat mengakomodasi keterbatasan siswa dalam memperoleh pengetahuan. Menurut Khumaidah (2010: 1) kelebihan dari bahan ajar leaflet adalah siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masingmasing. Materi pelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi kebutuhan siswa, baik yang cepat maupun yang lamban membaca dan memahami. Namun, pada akhirnya siswa diharapkan dapat menguasai materi pelajaran. Siswa dapat mengulangi materi dalam bahan ajar leaflet dan mengikuti urutan pikiran secara logis. Penelitian yang menguji pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet dengan model TPS terhadap penguasaan konsep siswa pada materi pokok sistem pernafasan telah dilakukan Ariyanti (2012: 1) pada siswa kelas XI MAN 1 Metro pada
4
semester genap tahun ajaran 2011/2012. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penguasaan konsep siswa yang diajar menggunakan bahan ajar leaflet lebih baik dibandingkan dengan siswa yang belajar tanpa bahan ajar leaflet dan hanya menggunakan buku cetak. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti memandang perlu diadakan penelitian yang berkaitan dengan penggunaan bahan ajar bentuk leaflet pada materi pokok sistem peredaran darah siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. adakah pengaruh yang signifikan dari penggunaan bahan ajar leaflet terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Bandar Lampung materi pokok sistem peredaran darah manusia? 2. adakah pengaruh yang signifikan dari penggunaan bahan ajar leaflet terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Bandar Lampung materi pokok sistem peredaran darah manusia
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
5
1.
pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Bandar Lampung materi pokok sistem peredaran darah manusia.
2.
pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Bandar Lampung materi pokok sistem peredaran darah manusia.
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat bagi: 1. peneliti yaitu memberikan pengalaman mengajar sebagai calon guru dalam menerapkan bahan ajar leaflet dalam pembelajaran biologi. 2. guru yaitu memberikan wawasan bagi guru untuk menggunakan bahan ajar leaflet sebagai alternatif untuk diterapkan dalam pembelajaran biologi. 3. siswa yaitu memberikan siswa pengalaman belajar yang berbeda dalam mata pelajaran biologi. 4. sekolah yaitu sebagai masukan untuk mengoptimalkan penggunaan bahan ajar leaflet dalam kegiatan pembelajaran di sekolah pada khususnya dan mutu pendidikan pada umumnya.
6
E. Ruang Lingkup Penelitian Untuk memberi kejelasan dalam penelitian, berikut dikemukakan beberapa batasan yaitu: 1. penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan bahan ajar leaflet. Leaflet adalah bahan cetak yang menggunakan selembar kertas dalam bentuk lipatan yang berisi tulisan cetak tentang suatu materi atau masalah khusus untuk penyampaian informasi atau penguat pesan yang ingin disampaikan. 2. Hasil belajar adalah suatu bukti keberhasilan seseorang dalam mempelajari suatu materi pokok di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai yang diperoleh dari hasil pretes dan postes. 3.
Aktivitas pada penelitian ini meliputi : mengemukakan pendapat, bertanya, bekerja sama dengan teman dalam menyelesaikan tugas kelompok, bertukar informasi, dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
4.
Penggunaan bahan ajar ini dikombinasikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok.
5.
penelitian ini dibatasi hanya pada satu kompetensi dasar yaitu KD 1.6 “Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.”
7
6.
penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP N 22 Bandar Lampung.
F. Kerangka Pikir
Keberhasilan dalam suatu proses pembelajaran didukung oleh beberapa faktor antara lain bahan ajar, metode dan pendekatan yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran. Saat ini guru bukanlah berperan sebagai satu-satunya sumber ilmu bagi siswa melainkan sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswa dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Peran guru sebagai fasilitator sangat diperlukan, bagaimana upaya menciptakan lingkungan belajar yang mampu mendorong siswa untuk senang dan bergairah belajar. Salah satu cara yang dapat guru lakukan adalah dengan memvariasikan bahan ajar sebagai sumber belajar yang dapat menarik perhatian siswa untuk membacanya. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan bahan ajar leaflet. Penggunaan leaflet sebagai bahan ajar diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Leaflet ini disusun dari beberapa sumber belajar dan dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti siswa serta disisipkan ilustrasi yang mendukung materi pelajaran sehingga mampu menarik minat baca siswa. Leaflet sebagai bahan ajar memuat materi yang dapat menggiring siswa untuk menguasai satu atau lebih kompetensi dasar. Akhirnya bahan ajar leaflet ini diharapkan dapat berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.
8
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Penggunaan bahan ajar leaflet. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar ranah kognitif siswa. X
Y
Keterangan: X: Penggunaan bahan ajar leaflet; Y: Hasil belajar siswa
Gambar 1. Model teoritis hubungan antara variabel bebas dan terikat G. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H0 = Tidak ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan bahan ajar leaflet terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi Sistem Peredaran Darah Manusia. H1 = Ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan bahan ajar leaflet terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi Sistem Peredaran Darah Manusia.