I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Bel.kaag
Pergeseran paradigma merupakan perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu terhadap satu keyakinan atau asumsi dasar yang melandasi tindakan, seperti
balnya evolusi paradigma sains (Kuhn 1970 dalam Robertson 1990). Bila seseorang atau kelompok mampu menghasilkan sintesa yang mampu menarik kebanyakan pelaku generasi berikutnya, malta nilai terdahulu secara perlahan akan berkurang. Terjadilah perubahan arab kegiatan sesuai paradigma baru' para
anggotanya. Tergesemya pengctahuan tradisional
pengobatan di negara
berkembang dan munc:ulnya usaha pengobatan altematif pemanfilatan surnberdaya alam lokal merupaJcan salah satu paradigma yang sedang berjalan. Masyarakat IokaI dalam sejarahnya tcrbukti mampu menjaga mengbasilkan pengetahuan dan melindungi sumber daya dalam memenuhi kebutuban hidupnya. Keanekaragaman kultural sangat tcrkait dengan keanekaragaman hayati sehingga diperlukan telaah konservasi dan pemanfaatan jenis olch masyarakatnya. Telaah nilai kearifannya secara selektif dapat ditumbuhkan menjadi sarana konservasi. Penggunaan tumbuhan obat berbagai suku di Indonesia umumnya disampaikan secara lisan dan sangat sedikit sekali tersimpan dalam bentuk tcrtulis.
Usada taru pramana merupakan salah satu naskah tumbuhan obat masyarakat Bali yang tcrtulis dalam Bahasa Bali Kuno pada media lembaran daun lomar. Naskah usada dan karakteristik infonnasinya merupakan tonp pengetahuan keanekaragaman jenis twnbuhan obatpada beberapa abad yang lampau. Perkcmbangan ilmu pengetahuan modem telah mcncapai tingkatan sangat tinggi sebagai upaya manusia dalam pemanfaatan sumber daya alamo Pcningkatan
pemanfaatannya telah mcngakibatkan terkurasnya sumber daya aJam mcJampaui batas-batas kemampuan regenerasinya. Degradasi lingkungan dan kemerosotan
keanekaragaman jenis dalam waktu relatif singkat merupakan salah satu dampak negatif perilaku yang tidak sesuai dengan ketersediaan sumberdaya alamo Pengctahuan tradisional tumpuan kehidupan masyarakat lokal tertinggal dalam laju pertumbuhan ilmu pengetahuan serta diikuti oleh merosotnya minat masyarakat daJam mempelajarinya. Fenomena serupa terjadi di berbagai wilayah
2
Indonesia yang ditandai olch kelangkaan jenis tumbuban serta pengetahuan generasi mudanya. Kclangkaan jenis tumbuhan obat karena alih fungsi laban. pengurangan habitat dan berkurangnya ahli pengetahuan tradisional. Penyediaan attematif informasi pemanfaatan dan pewarisannya merupakan upaya pemantapan dalam bioregional kehidupan.masyarakat sesuai dinamikanya. Pcnataan desa adat dan pekarangan masyarakat Bali yang bertumpu pada pembagian tiga aJokasi ruang (tri mandala) merupakan kesatuan unit bioregion
pertindungan jenis tumbuhan. Tata ruang tri mondaJa adalah satu pedoman pemanfaatan alokasi ruang pada tingkat pekarangan, tingkat dcsa sebagai satu tradisi yang bersumbcr dati norma kchannonisan hidup. Satu praksis adat
pencmpatan
bangunan
upacara,
pemukiman dan
aktivitas sosial scrta
pemeJiharaan tanaman (Budihardjo 1986, Gelebet 1982; Dherana 1981). Penpturan tala ruana didawbn atas kombinasi dua prinsip dasar yaitu; orientasi terbit -tenggelam matahari dan sumbu gunung - laut Pencrapannya memunculkan penempatan kelompok pemukiman, tempat persembayangan sebapi kawasan suei dan ruang antar desa. Pola perdcsaan dan pekarangan dihagi menjadi tiga bagian ruang ( tr; mandala) dengan spesifilwi fungsinya. Terwujudnya intearasi struktur-fungsi ruang pacta tingkatan luasan laban dalam mosaik penau1angan pola pembagian ruang pekarangan dan satuan desa.
Terjadinya keunikan bentang budaya sebaran jenis tumbuhan sebagai realisasi adaptasi bentang alam Spesiflkasi ekologis pemanfaatannya mcnggambalbn
mosaik ruang antara fungsi produbi, pemukiman dan pcrlindungan. Realitas kultural tata ruang masyarakat secara fonnal diwadahi Pemcrintah Daerah Propinsi Bali dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi yang bertujuan untuk
m~judkan
tata lingkungan yang mengarah pada pelestarian
sesuai falsafah tri mla korano (pemcrintah Daerah Propinsi Bali 1997). Pembagian Nang tri mandala dan naskah usada taru pramana memiliki keunikan informasi berikut: 1) Mcndokumentasikan kebcradaan jenis tumbuhan ohat mass lalu pada satuan agroekosistcm bcrlandaskan adat budaya; 2)
Pcnerapan praksis pclaksanaannya mendorong sebaran jenis tumbuhan dalam satu pola tata ruang; 3) Tampilan variasi habitatnya rnenycdiakan peluang munculnya kcanekaragaman jenis tumbuhan secara artifisia1 dan alamiah.
3
Usada taro pramana merupakan satu tonggak infonnasi yang telah berumur lebih dari sepuluh abaci, ketika Empu Kuturan dari Majapahait datang ke Bali yang tertulis dalam beberapa prasasti (Nala 1993). Keterbatasan sistem pewarisannya dalam perubahan kultural pemakainya mengakibatkan pengetahuan
usada semakin terdesak. Perkembangan pengobatan modern sebagai produk pengetahuan ilmiah dan terapan teknologi mengakibatkan rnenuruMya popularitas obat tradisional. Pengobatan tradisional semakin terdegradasi dalam modemisasi serta hilangnya berbagai jenis tumbuhan akihat kerusakan habitatnya. Tingginya nilai tukar ohat modem yang sulit dijangkau oleh masyarakat mendorong timbulnya kesadaran akan pentingnya kajian ilmiah ohat tradisional. Pemanfaatan dan perlindungan jenis tumbuhan obat melalui strukturisasi wacla
sccara ilmiah dapat mengatasi kelemahan infonnasi dan sistem pewarisannya. Kecepatan pembangunan dalam dasa warsa terakhir di Bali meningkatkan alih fungsi laban persawahan dan laban publik.lainnya bukan untuk kepentingan
pertanian. Pemerintah Daerah Bali mengantisipasi dengan penetapan wilayah kawasan pariwisata yang meliputi obyek alami. k.ebudayaan dan monumen (Pemda Propinsi Bali 1997). Peraturan Daerah kabupaten mengatur upaya perlindungan melalui penetapan kawasan disucikan dan jalur hijau (peraturan Daerah Kabupaten Tabanan No 11 Th 2002).
1.1. RumusaD Masalab.
Proses pewarisan pengetahuan Usada Taru Pramana sebagai satu pengetahuan pengobatan tradisional semakin terdesak karena keterbatasan ketersediaan naskah dan sistem informasinya yang tertulis dalam bahasa lokaJ. Peningbtan alih fungsi laban mengakibatkan habitat alamiah tumbuhan ohat luasannya semakin berkurang dan pada saat yang bersamaan terjadi penurunan minat dan kepercayaan masyarakat terhadap pengetahuan jenis tumbuhannya. Pengetahuan pengobatan tradisional tertinggal oleh keunggulan pengobatan modern karena rasionalitas informasi dan pewarisannya tidak sesuai dengan dinamika masyarabt ilmiah. Inovasi struktur informasi usada dan pewarisan merupakan upaya membangun pengetahuan dan perlindungan tumbuhannya sesuai dengan kultur masyarakatnya. Inovasi struktur usado dalam satuan paket
4
informasi dibarapkan dapat menjembatani harnbatan komunikasi pengetahuan yang berbasis bahasa lokal dan menumbuhkannya daJam perspektif ilmiah. Integrasi pokel informosi usmIa merupakan satu altmatif penguatan yang diadaptasi secara selektif antara penaetahuan tradisional dengan penge1ahuan modem. K.erjasama berbagai pihak dalam pcngadaan dan penyebar luasan informasi sesuai dinamika masyarakat dapat memantapkan usaha perlindungan pengetahuan masyarakat dan jenis tumbuhannya pada lanskap budayanya. 1.3. Tujuan daD Manfaat PenelitiaD 1.3.1. TuJuaD PeDeUtiaD
Tujuan penelitian adaIab menyusun cara penguatan pcngetahuan pengobatan UsadtJ TQTU Pramano dan perlindungan sebaran tumbuhannya pada
unit bioregional tri mndolo desa rnelalui strukturisasi paket panduon injomllui sebapi satu media komunikasi. Rincian tujuan penelitian adaIah seperti herikut: a. Menganalisis
isi Usada Taro Pramana sebapi pengetahuan tradisional
pengobatan yang bertumpu pada pemanfaatan jenis tumbuhan. b. Mengbji pengetahuan masyarakat dan macam pemanfaatannya terhadap
jumlah jenis tumbuhan yang tercantum di daJamnya. c. Mengkaji sebaran tumbuhan obat Usada Taru Pramana pada pola tata roang ruang trl mandala desa. d. Merumuskan penguatan pengetahuan masyarakat melaJui strukturisasi Usat:kl
Taru Pramona scsuai kebutuhan masyarakal 1.3.2. Manfut PenelitilD a. Menycdiakan sumber infonnasi terstruktur pengetahuan usada dan sebaran
jenis tumbuhannya di lingkungannya sesuai dinamika masyarakat. b. Mcnjembatani kesenjangan komunikasi antar pelaku pengobatan tradisional dan degradasi sistem pewarisan antara generasi dan perlindungan jenis tumbuhan daJam bentan8 budaya tata roang tradisionalnya melalui pcnyediaan inovasi infonnasi. c. Menjernbatani kesenjangan komunikasi can pewarisan pengetahuan dan
perJindungan tumbuhannya secara rasional dan terintegrasi.
5
1.4. Kerangka Pemikiran
Keberadaan
naskah
lontar
Usada Taru Pramana dan sebaran
tumbuhannya pada tatanan tip ruang desa adat adalah wujud integrasi pcmanfaatan dan perlindungan sumberdaya alam dan budaya dalam satuan unit bioregion masyarakat ReaJitas tersebut merupakan satu tonggak sejarah
keunikan pengetahuan tradisionaJ yang dapat digunakan sebagai dasar pelacakan keberadaan jenis tumbuhannya. Pengetahuan tradisonal pengobatan yang telah berlangsung ratusan tabun dalam waktu relatif singkat eksistensinya semakin terdesak dan diambil aUb olch sistem pengetahuan pcngobatan modem yang datang sehagai satu produk impor. Perlunya upaya inovasi sistem pcwarisan dan sesuai dinamika masyarakatnya sehingga tumbuhnya pengetahuan modem merupakan upaya mempertautkan kesinambungan kebudayaan masyarakat secara selektif dengan mengadaptasi pengetahuan modem. Satu upaya pcrlindungan pengctahuan dan sistem pewarisannya diperlulcan dalam pemanfaatan jenis tumbuban obat pada satuan habitat k.ehidupan sesuai idcntitas komunitasnya. Perccpatan pembangunan dan meningkatnya intensitas aim fungsi laban mengakibatkan bcrkurangnya habitat alami tumbuhan obat khususnya dan tergcsemya nilai-nilai kepentingan komunitas yang diatur oleh aturan adat. 8crkcmbangnya pengobatan modem berdampak pada merosotnya pemanfaatan dan pengctahuan pengobatan tradisional masyarakat serta terabaikannya potensi
tumbuhan obat lokal pada unit habitat kulturalnya. Dokumentasi tcrtulis naskah lontar Usado Taru PramanD yang menggunakan bahasa lokal serta keterbatasan infonnasi keberadaan sebaran jenis dan manfaatnya secara ilmiah mcrupakan kendala dalam sistem pewarisan sesuai kebutuhan masyarakatnya. Strukturisasi penulisan dan penyediaan satuan-satuan informasi secara tc:rtulis dan bersifat rasional merupakan altematif pcwarisannya yang difasilitasi oleh pcmerintah dan bclcerjasama dcngan lembap adat dan lembaga swadaya masyarakat lainnya. Tereliminasinya pendidikan tradisional oleh sistem pendidikan modem menurunkan intensitas kontak masyarakat dengan lingkungannya. Terjadi penurunan interaksi diantaranya sehingga mengakibatkan pcnurunan pengctahuan tradisional pengobatan dan pcngenalan twnbuhan pada tata roang tradisionalnya. Pcrlunya inovasi perlindungan sistem pewarisan dalam perspektif i1miah sesuai
6
dinamika
masyarakatnya yang
bcrtumpu pada
kultural
masyarakatnya.
Strukturisasi dan penyediaan patet panduan informasi sebaran tumbuhnya merupakan upaya inovatif untuk menumbuhkan mekanisme integrasi pewarisan diantara aktifitas pcrlindungan pemanfaatan dan mcmpelajarinya. Pengetahuan pengobatan woda dan sebaran jenis tumbuhannya dalam tala ruang ITi mandala desa dapat diadaptasi dalam upaya penguatan pengctahuan dan perlindungan sebaran jenis tumbuhan (Gambar 1). Perlindungan pengetahuan dan scbaran jenis tumbuhannya pada lanskap budaya masyarakat melaJui inovasi karakteristik infonnasinya sesuai dengan perkcmbangan dan kebutuhan masyarakatnya. PcnpabuIn pczIJObmn tnIdisiooaI _ _ dill sebInn lUII'IbuhIn pada 38IuIn 1mBkap
J. N __
.1-
I.AJokai lip ...... ruq Bali I dalam ltuJu
~"
UIOda r... " ' -
!
~ desa
+
I_
JbWepasi ~du
Nasbh clisaknJIcIIII daI.m . . .
htmact:II_ dan pewaaoIch abli bmci
paDIIkima, i produksi
.•
n..buhaya'" peaaetIIbu~ daa ketenediMajeais llllllbulllDaRya eli Jin&Iompnnya
TerdesIIaIya b.hua &.Ii den... peruunmI ~ pendidik. 1ndisionaI elm kelemeben ..... serta bunguJ_ oMt modena
..
1-.. . . . . .
JICSIIbIYII alih fimpi laban di Iuar sektar pagnian
PCID1IDIIlI""'F*m JICIIIIPIIIIG lUllS unit Iri 1IIIIIIdtI/Q daa
ResIruIclurisas sarubr fIMMIo S-- rin&kaan struktur _ _ SInakIur pcta tubuh . . . . . . . .
I
~
•
6.lDformui pc:ta -..n jcnis
I SaIuan pWt penduen infonnasi vmtIo I Gambar 1 Kerangka pemikiran penclitian
...........
~.• VIIUaIiIa, media U6lIfitI
I