tldus-
VJI TOKSISIT AS DEKQNT AMINAN PRVSSIAN BLVE PADA KERA EKOR PANJANG (Macaca jascicularis) Siti Nurhayati, lwiq lndrawati dan Tur Rahardjo Puslitbang KeselarnatanRadiasi clan Biomedika Nuklir -BAT AN
ABSTRAK UJI TOKSISITAS DEKONTAMINAN PRUSSIAN BLUE PADA KERA EKOR PANJANG (Macaca jascicularis). Telah dilakukan uji klinis toksisitas Prussian Blue (PB) sebagai dekontaminan radionuklida Cs-137 berdasarkan pemeriksaan biokimia darah clan komponen hemopoetiknya. Sebanyak 9 kera ekor panjang dibagi dalam tiga kelompok masing-masing 3 ekor. Setiap kelompok diberi PB dengan konsentrasi 1000,1250clan 1500mg/ml. Uji biokimia darah yang diamati adalah kadar SGOT, SGIYr, protein total, alkali fosfatase, kolesterol, ureum, kreatinin clan glukosa, sedangkan untuk pemeriksaan hemopoetik meliputi jumlah sel eritrosit, sel Iimposit, sel trombosit clan kadar hemoglobin. Pengambilan sampel darah (:t 10 ml) dilakukan pad a hari-hari ke 0 (kontrol), 7, 14, 21, 28 clan 35 paska perlakuan PB. Hasil penelitian uji biokimia darah untuk seluruh parameter yang diuji menunjukan nilai yang masih dalam batas normal, sedangkan pada pemeriksaan hemopoetik menunjukkan adanya penurunan jumlah sel eritrosit, Iimfosit clan kadar Hb clan terjadi kenaikan pada jumlah trombosit. Namun demikian penurunan komponen darah tersebut tidak berpengaruh pada tingkah laku hewan percobaan clan hewan tetap dalam keadaan sehat. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pemberian PB dengan rentang konsentra'iiclOOO1500mgl ml tidak bersifat toksik pada kera ekor panjang. c',,;
ABSTRACT A TOXICITY TEST OF PRUSSIAN BLUE DECONTAMINANT IN LONG TAIL MONKEY (Macaca fascilaris). A study on the clinical toxicity of high dose of Prussian Blue (PB) which is a decontaminant for Cs-137 radionuclide based on biochemical and haemopoietic components of Macacajascicularis have been done. Nine Macacajasciculariswere grouped into three and each was administered with PB orally at doses of 1,000.0;1,250.0 and 1,500.0 mgjml. Biochemical test of blood included the contents of SGOT, SGPT, total protein, alkaline phosphatase, cholesterol, ureum, creatinin and glucose, whereas for hemopoetic test covered the numbers of ery~ocyte, lymphocyte, haemoglobine content. The blood samples were taken in day 0 (control), 7, 14, 21, 28 and 35 post orraly administration of PB. The result of experiment showed that the values of biochemical parameters tested were within normal range, whereas hemopoetic assay showed a decrease in erythrocyte, lymphocyte cell counts and Hb contents and an increase in thrombocyte counts. This reduction of blood components was not affected to the fate of experimental animals and they were in healthy condition. It can be concluded, therefore, that the orally administration of PB with the dose range of 1,000.0-1,500mgj ml was not toxic to Macaca.
I. PENDAHULUAN Kedaruratan nuklir
Kondisi yangdemikian ini dapat terjadi4i didefinisikan
sebagai keadaan operasional
clan
operasional daTi instalasi nuklir
non yang
setiap instalasi yang menggunakan radioaktif baik untuk kepentingan tri, kesehatan, kedokteran maupun peneli-
menyebabkan pelepasan radionukida clan
tian.
paparan radiasi pengion ke lingkungan
harus
clan masyarakat secara tidak terkendali.
keselamatan yang tinggi, tetapi tetap
Meskipun
setiap instalasi nuklir
memenuhi
persyaratan
tingkat
Prosiding
Presentasi
Ilmiah
~
dipersiapkan dalam
langkah-langkah
menangani
kasus
Keselarnatan Hotel
preventif
kedaruratan
nuklir .
~jka
Radiasi Chandra,
dan Lingkungan .14 Vesember
X
:1004
hadap dekontaminan sebagaibahan kimia
adalah terbatas clan diperigaruhi oleh berbagaifaktor, baik faktor biologis seperti
Bila teIjadi suatu lepasan radionu-
tingkat kesehatan tubuh, homeostatis
klida ke lingkungan karena berbagai hal,
tubuh maupun faktor kimia seperti sifat
maka akan terjadi kontaminasi eksterna
clan tingkat kelarutan senyawa kimia[4].
clan interna pada tubuh manusia[l]. Ke-
Dengan naiknya konsentrasi dekontami-
adaan ini
nan dalam tubuh sampai pada barns
harus ditangguIangi
segera
,
dengan melakukan tindakan dekontami-
konsentrasi yang tidak dapat ditoleransi
nasi yang sesuai clan tepat. Radionuklida
oleh tubuh maka dekontaminan tersebut
yang masuk ke dalam tubuh baik melalui
akan menjadi toksik terhadap tubuh (5,61.
hidung (pemafasan),mulut (makanandan
Dengan demikian perlu ditentukan tingkat
mill uman) maupun kulit
optimum
(luka) harus
segeradielinrinasi sebanyakmungkin dan
dari konsentrasi dan waktu
pemberian dekontarninan pada tubuh.
tubuh dengan dekontaminan yang sesuai
Setiap dekontaminan mempunyai
untuk memperkecil fisiko efek radiasi yang
kekhususan di dalam mengeliminasi radio
terjadi pada tubuh. 137CS merupakan salah
nuklida. PrussianBlue (PB) terbukti efektif
satu hasil fisi bahan bakar uranium ~tau
untuk
plutonium
sehingga
dalam tubuh. Menurut Stather[4)pemberi-
kemampuan dalam menangani seseorang
an PB 10 gr/L dalam air minum dapat
yang terkontaminasi radionuklida tersebut
mengurangideposit 137CS dari tubuhtikus
di realtor
nuklir,
mengurangi
kontaminan
sangatdiperlukan pada suatu kecelakaan putih sebesar34%. Sedangkanpadamanuinstalasi nuklir [2]. Facia penelitian
sia, pemberian PB selama 7 hari 137CS sebelumnya telah
dapat diekskresikan sekitar 97%, sedang-
diperoleh suatu pola dekontaminasi bahwa
kan hila tanpa perlakuan PB, 137Cshanya
dengan semakin tinggi konsentrasi dekontarninan yang diberikan mala alan ~se-
dapat diekskresikan sekitar 16%. Prussian Blue mempunyai fungsi mengikat 137CS
makin tinggi pula tingkat eliminasi radio-
dari lumen saluran pencernaan memben-
nuklida
ttlk senyawa yang stabil, kemudian meng-
dari dalam tubuh [31. Namun
demikian diketahui pula adanya indikasi
hentikan
rota toksisitas dekontaminan, yang pada
clan meningkatkan pengeluaran 137CS dari
konsentrasi yang tinggi akan ada efek yang
tubuh
merugikan. Tingkat toleransi tubuh ter-
mempunyai
Puslitbang
Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan
distribusi
dalam
137CSdi dalam ttlbuh
bentuk
beberapa
Tenaga Nuklir
Nasional
feses[8],
PB
kelebihan
190
tidak dapat diserap oleh salur,n pencer-
diperoleh dari Pusat Penelitian Primata-
naan clan toksisitas rendah dalam bentuk
IPB Bogor. Sebanyak 9 ekor kera jantan
larutan koloid
yang bertindak sebagai
dibagi dalam 3 kelompok masing-masing
penukar ion (ion exchanger)untuk beberapa
3 ekor. Pada ketiga kelompok yaitu A, B
kation monovalensi.
clan C masing-masing diberi PrussianBlue
Dalam makalah ini disajikan hasil penelitian
uji
toksisitas
dekontaminan
Prussian Blue pada kera ekor panjang
dengan konsentrasi 1000, 1250 clan 1500 mg/ mI.
PB diberikan
melalui
mulut
(Macaca jascicularis) sebagai hewan per-
hewan dengan menggunakan siring melalui kateter plastik langsungke dalam
cobaan yang paling mendekati manusia
lambung.
pasca pemberian
137CSmelalui
mulut.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
Selama penelitian ini kera ditempatkan dalam kandang
besi pada suhu
kamar. Kera diberi makan pellet clan pisang. Pengamatan yang dilakukan berupa mungkin
dengan
tanpa
efek
pemeriksaan biokimia darah, pemeriksaan
samping yang bersifat toksik. Pengamatan
komponen hemopoetik, pengamatan fisio-
gejala toksisitas
logis clan pengamatan tingkah lakufbeha-
bahan
disertai
dekontaminan
dapat dilakukan dengan mengamati gejala
vior hewanpercobaan.
klinik clan fungsi faal pada beberapa organ tubuh,
melalui
pengamatan
terhadap
Pada hari ke 0 atau sebeltim pemberian Prussian Blue, dilakukan'Pengam-
perubahan biokimia darah clan komponen
bilan darah
hemopoitiknyayang dibandingkandengan
normal biokimia
kontrol.
darah
dari
untuk
mengetahui nilai
darah clan komponen
masing-masing
kelompok
Dengan pemberian per oral ini dapat
perlakuan. Pengamatan klinis biokimia
didekati proses penanganan di lapangan
darah clan komponen darah dilakukan
apabilaterjadi kedaruratannuklir.
pada hari ke 0, 7, 14, 21, 28 clan 35 hari pasca perlakuan PB.
II.
AT AKERJA
Hewan percobaanyang digunakan
Pengambilan
darah
dilakukan
dengan membius total kera menggunak
adalah kera ekor panjang (Macacafascicu-
ketarnin yang diinjeksikan dengan dosis
IaTis)dewasa yang berumur kurang lebih 5
0,3-0,5 mll ekor. Oari setiap ekor kera
tahun dengan berat rata-rata 4 kg. Kera ini
diambil
::1:10m1 darah clan ditempatka
III. -Iasil
Prosiding
Presentasi
lltniah
Keselarnatan Ifotel
Kartika
Radiasi Chandra.
dan Lingkungan 14 Vesember
X
~O04
dalam tabling plastik.. Sebanyak ::t 3m1
ditampilka .1dalam Gambar 1-5 di bawah
digunakan untuk pengamatan komponen
ini. Nilai SGOT pada kelompok A (yang
darah dimasukan dalam wadah yang telah
diberi Prus~ian Blue 1000 mgjml)
mengandung anti koaguIan EDTA.
pengamatan pada hari ke 7 sampai ke 35
Kemudian sisa darah diendapkan selama
masih pada kisaran normal meskipun
:tI jam untuk memisahkan plasma darah
memperlihatkan adanya nilai yang naik
yang akan digunakan untuk pemeriksaan
clan turun. Diketahui bahwa nilai norn1al
biokimia
SGOT untuk kera ekor panjang sampai 37
darah.
Selanjutnya
darah
daTi
disentrifuse pada kecepatan 2000 rpm
lUll.
selama 3-5 menit, sehingga plasma darah
PrussianBlue1250mgl mlmemperlihatkan
terpisah dengan sel darah.
penurunan nilai pada hari ke 28 (24 lUll)
Pengamatan
Pada kera kelompok B yang diberi
terhadap biokinria darah meliputi glukosa,
clan hari ke 35 (13,67 IV/I).
transaminase, asarn glutamat oksaloasetat
pada kera
(SCOT)
piruvat
transminase
asam glutamat
(SGPT), alkalifosfatase.. protein
kelompok
Sedangkan
C yang
diberi
konsentrasi 1500 mgj mI, masih memper-
lihatkan basil yang pacta kisaran normal
totaL urea darah, kreatinin clan kolesteroL
padc:.semua hari pengamatan (Gambar 1).
sedangkan pengamatan terhadap kompo-
Untuk uji SGPT (Gambar 2), hasil
pada hari ke 0
nen hemopoitik meliputi eritrosit, limfosit,
pengujian biokimia
trombosit clan kadar hemoglobin.
merupakan nilai normal SGPT yang ber-
Dalam
penelitian iru
UJl
kliIlis
kisar
antara
44,67-51
lUll.
Facia
biokimia digunakan kit reagen RANDOX
pengamatan hari ke 7 memperlihatkan
clan prosedur kerja sesuai dengan prosedur
kecenderungan nilai yang menurun terns
baku yang telah ditentukan serta nilai
sampai hari ke 35, tetapi tetapmasih pada
batas normal daTi kadar biokimia yang
kisaran normal sampai 44 IV 11.
dicantumkan dalam lembaran petunjuk penggunaan kit reagen tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN ilI.l.
Hasil pemeriksaan biokimiC) darah uji klinis SGOT I SGPT I protein
total,
alkali
fosfatase
clan
kolesterol
192
14
21
28
35
42
14
Hari Pengamatan
21
28
35
42
Hari ~nga~tan
Gambar 1. Kadar SGOT dalam darah M. jascicularis yang diberi PB dengan konsentrasi 1000mgjml(A), 1250 mg/ml(B) clan 1500 mg/ ml (C).
Gambar 2. Kadar SGPf dalam darah M. jascicularis yang diberi PB dengan konsentrasi 1000mg/ml (A), 1250 mg/ml (B) clan 1500 mg/ml (C).
Nilai protein total (Gambar 3) pada
kontrol (pada hari 0 clan tanpa PB) mem-
hewan yang diberi perlakuan PB pada
perlihatkan kisaran niIai antara 7,18 -9,67
semua kelompok perlakuan dan pada
grll, nilai ini agak sedikit lebih tinggi, hal
semua hari pengamatan memperlihatkan
ini hanya memperlihatkan sifat individual
nilai normal protein total berkisar antara
kera tersebut.
6,6-8,7 gr/
Sedangkan pada kelompok
300
250
u
J
8
200
" " ..
0,
~
.. 'u;
150
,g
... ~ ..:
~1:1;:;'.
100
50
14
O~'1\;
21
28
35
42 Har! penga""tan
Gambar 3. Kadar protein total dalam darah M. fascia/ians yang diberi PB dengan konsentrasi 1000 mgjml (A), 1250mgjml (B) dan 1500 mgj ml (C) .
Hari pengamatan
Gambar 4. Kadar alkali fosfatase dalam darah M. jascicularis yang diberi PB dengan konsentrasi 1000 mg/ml (A), 1250 mg/ ml (B) dan 1500 mg/ ml (C).
193
Prosiding
Presentasi
II7niah
Pada pengukuran nirai alkalifosfatase
(Gambar 4) terlihat nilai
pada hewan
kontrol antara 180,33-232,0lUll,
Keselalnatan
Radiasi
JIOteJ Kartika
O1andra.
Un
Lingkungan
14 Vesember
X
~004
Selanjumya pada uji klinis kolesterol,
nilai kontrol berkisar antara 135,67-179,0
sedang-
g/l, pada hari ke 21 meningkattajam clan
kan setelah diberi perlakuan PB pada
kemudian menurun kembali pada han ke
semua kelompok perlakuan memperlihat~
35 dengan rtilai di bawah rtilai kontrol
kan kenaikan nilai sampai hari ke 28 dan
antara 136,67-149,33 gll,
kemudian menurun tajampada hari ke 35.
terendah terdapat pada kelompok C yang
Hal ini memperlihatkan
pemberian PB
diberi PB 1500mg/ mI. Meskipun demikian
padasemu~ dosis pada kera menurunkan
nilai tersebut masih dalam batasan nilai
Iillai
normal antara 150-250g/l.
alkalifosfatase dibandingkan
Iillai
dimana rtilai
kontrol, meskipun masih masuk kisaran normal antara 98-279 IU /1.
200 180 160 140
E'
120
"0
2 100 OJ
~
~
80 60 40 20 0
Gambar 5. Kadar kolesterol darah M. fascicularis yang diberi dekontaminan PB dengan konsentrasi 1000mg/ml(A),1250 mg/ml(B) clan 1500 mg/ml(C)
Uji klinis biokimia SGOT, SGPT, pro-
35. Menurut
LU Frank, C. {6] zat kimia
alkalifosfatase, clan kolesterol
yang masuk ke dalam tubuh akan menga-
merupakan indikasi untuk menunjukkan
lami b'ansformasi metabolik (biotransfor-
adanya kerusakan/ gangguan raJa organ
masi) di
haft [5].Pada penelitian ini ternyata pem-
terpenting untuk proses ini adalah hati..
berian Prussian Blue dengan konsentrasi 2
Karena hati merupakan tempat utama
kali lipat
biotransformasi, maka hati sensitif ter-
tein total,
dari konsentrasi normal (25
rngl mIl ekor tikus) tidak mernperlihatkan kelainan pada org~
Puslitbang
dalam
tubuh clan
tempat
hadap bermacam-macam toksikan.
hati sarnpai har~ ke
Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan
Tenaga Nuklir
Nasional
194
'" ,
E c
~
08
~
06
c;
0.4 0.2
35
I 1~
21 28 Hari ~ngarmtan
35
42
Gambar 6. Kadar ureum total dalam darah M. jascicularis yang diberi PB konsentrasi 1000mg/ml (A), 1250 mg/ml (B), clan 1500 mg/ml (C).
rntuk pengujian nilai k1inik biokimia
Gambar 7. Kadar kreatinin dalam darah M. fascicularis yang diberi PB konsentrasi 1000 mgj ml (A), 1250 mgjml (B) clan 1500 mgj ml (C).
lihatkan nilai yanp; naik clan turun secara
darah ureum pada kera yang diberi perlakuan PB terlihat pada Gambar 6. Pada hewan kontrol pada kelompok A, B clan C
perlakuan Facia kelompok C memperlihat-
nilainya berturut-turut 35/81 gil, 25/46 g/l
kan penurunan kreatiriin
clan 30/49 g/l. Setelah kera diberi perlaku-
tajam dengan nilai 0,57 mg/ dl d~8anding-
an PB pada hari ke 7 memperlihatkan nilai
kan kontrol clan nilainya berada sedikit di
yang meningkat pada ketiga kelompok perlakuandan menurun lagi pada hari ke
bawah nilai normal (0,6-1,1 mg/ dl).
14, meningkatlagi pada hari ke 21 dan 28
terlihat pada Gambar 8. Terlihat bahwa
dan pada hari ke 35 menurun lagi. Meski-
nilai glukosa pada hewan kontrol berkisar
pun adanya nilai yang berfluktuatif akibat
antara 63,67-73,33mg/ dl. Pada umumnya
adanya pemberian PB pada hewan perco-
pada hari ke 7 nilainya meningkat clan
baan, tetapi nilai-nilai tersebut tetap masih
menurun kembali pada hari ke 14 clan 21
berkisar diantara nilai normal ureum yaitu
tetapi pada hari ke 28 meningkat dengan
antara 15-45 g/
tajam clan menurun kembali pada hari ke
asil uji klinis kreatinin dalam darah
.
.. Ternyata 195
yang sangat
Untuk uji klinis glukosa hasilnya
35 tetapi nilainya
masih di atas nilai
kera van?;diberi dekontaminan PB terlihat
kontrol.
pada Gambar. 7. Hasil uji klinis memper.-
sampai hari ke 35 pemberian dekontami.
pada
pengamatan
Prosiding
Presentasi
[lmiah
Keselatnatan lIOteJ
KaJtika
Radiasi Chandra,
dan Lingkungan 14 Vesember
X
:lO04
nan PB dapat meningkatkan kadar glukosa
kreatinin
dalam darah kera dibandingkan nilai pada
merupakan
hewan kontrol, meskipun masih berada
ginjal. Dalam penelitian ini kedua nilai
raJa kiBaran nilai normal glukosa darah
tersebut masih di dalam batas normal,
menurut
sehingga pemberian dekontaminan PB
petunjuk
nilai
baku
dalam
kemasan kit reagen RANDOX berkisar
clan
ureum dalam clarah
indikasi
rusaknya
fungsi
dosis tinggi tidak merusak fungsi ginjal [61.
antara 75-115 mg/di. Kenaikan kadar
100 90 80 70
u "01 60 E It! III 0
~ .2
"
50 40 30 20
10 0 14
0
21
28
35
42
Hari ~ngamatan
Gambar 8. Kadar glukosa dalam M. jasciculariskera yang diberi PB dengan konsentrasi 1000mg/ml (A), 1250mg/ml (B)dan 1500mg/ml (C). Dari seluruh uji klinik biokimia ter-
Dengan demikian berdasarkan pada
sebut di atas temyata pemberian dekonta-
hasil uji klinik biokimia terhadap darah
minan Prussian blue dengan konsentrasi
kera yang diberi dekontaminan Prussian Blue konsentrasi tinggi dapat disirnpulkan bahwa dalam perlakuan waktu pendek
didukung pula dengan pengan-.atan lain-
tidak
menampakan adanya keracunan
nya
seperti tingkah laku hewan masih
akibat pemberian Prussian lJlue. Hasil ini
normal, tidak ada kerontokan bulu badan
ditunjang dengan pengamatan seperti di
atau kerusakan kulit, tidak terjadi penuru-
atas.
nan berat badan yang berarti, denyut jantung clan kelopak illata yang masih baik clan ukuran organ yang masih normal
Puslitbang
Keselamatan Radiasidan
Biomedika Nuklir-Badan
Tenaga Nuklir
Nasional
196
197
Prosiding
Presentasi
Ilmiah
Keselamatan lfoteJ
III. 2. Hasil pemeriksaankomponen haemapoetik
Kartika
Radiasi OJandra,
dan Lingkungan .14 Vesember
X
~O04
tetap di bawah nilai normal pada hari ke 35.
III. 2.1. Jumlah sel eritrosit (Gambar 9) Jumlah relata sel eritrosit kera ekor
Pemberian PB 1500 mg/ ml mengakibatkan
penurunan
jumlah
eritrosit.
panjang pada hari ke 0 adaIah 4,5xl06j
Penurunan ini terjadi mungkin
karena
mm3. Gambar 9 menunjukkan jumlah eri-
adanya gangguan fungsi
karena
trosit masih dalam kisaran normal (pada
pengaruh dati pemberian PB dua kali lipat
kelompok A clan B) dari hari ke 7 setelah
daTi konsentrasi
pemberian PB sampai hari ke 35, kecuali
mg/ml untuk setiap ekor tikus). Hal ini
pada kera kelompok C (konsentrasi PB
didukung hasil uji klinik biokimia yang
1500 mg/ ml) yang memperlihatkan penu-
meliputi
runan jumlah eritrosit sampai di bawah
pada
3,7xlO6jmm3 pada hari ke 28 sedikit
sampai hari ke 36 [6].
mel1ingkat menjadi 3,9xl06jmm3
yang
hati
diizinkan
kadar SGPT dan SGOT yang
umumnya
cenderung
menurun
tetapi
a a a
..x "~
-e (/)
"'::
Q) ""Q3 (/)
..c: co
E
~
hari pengamatan Gambar 9. Jumlah Terata set eritrosit pada M. fascicularisyang diberi PB dengan konsentrasi 1000 mgjml(A), 1250 mgjml (B) clan 1500 mg/ml (C).
Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan
(25
Tenaga Nuklir
Nasional
. ~
Prosiding
Presentasi
llmiah
Keselamatan
-Hotel
111.2.2. Jumlah sellimfosit (Gambar10) Gambar 10 menunjukkan
Radiasi
Kartika
Chandra.
dan Lingkungan .14 Vesember
X
201)4
hanya545()/ mm3.Padahan ke 35 mening-
jumlah
kat dengan tajam menjadi 9113/mm3
rerata sel limfosit dari kelompok hewan
meskipun jumlahnya tetap di bawah nilai
sebelum diberi PB pada hari ke 0 (kontrol)
normal. Umumnya pada semua perlakuan
memperlihatkan nilai normal 12224/mm3.
A, B clan C,jumlah sellimfosit sampai hari
Pada kera yang diberi PB konsentrasi 1000
ke 35 belum kembali ke nilai normal
mg/ ml clan 1250 mg/ml,
gel
seperti pada hari ke 0 (kontrol) tetapi
limfosit menurun hingga dibawah niIai
tanda-tanda akan membaik jelas terlihat.
kontrol clanmulai hari ke 7 sampaihari ke
Menurunnya jumlah set limfosit kemung-
21
kinan disebabkan karena PB meracuni clan
(kelompok A clan B)
jumlah
mulai terjadi
peningkatan Facia hari ke 28 sampai hari
mematikan sel limfosit sehingga jumlah-
ke 35 meskipun jumlahnya masih di bawah
nya terns menurun sampai han ke 21. Efek
nilai normal.
PB secara periahan-lahan hilang dimana
Kera yang diberi PB 1500 mg/ ml,
hat ini ditunjukkan
oleh Il1_eningkatnya
pada pengamatan hari ke 7 memperlihat-
keDlbali junUah lintlosit Facia hari ke 28
kan peningkatan jumlah sellimfosit, kemu-
yang terns berlanjut sampai hari ke 35 clan
dian menurun kembali pada hari ke 14
mungkiri bila diamati terus akan kembali
sampai hari ke 28 dimana jumlah selnya
nilainya ke jumlah normal.
14000 12000 ."!:
i.
.
..
,~\
0
-.E
4
10000
(/)
=
..
8000
"'Q)
..
-+
(/)
.s::.
6000
E :J
~
4000
hari pengamatan
Gambar 10. Jumlah rerata sellimfosit pada M. jascicularisyang yang diberi PB dengan konsentrasi.1000 mg/ml (A), 1250 mg/ml (B) dan 1500 mg/ml (C).
Puslitbang Keselamatan Radiasi dun Biomedika Nuklir-Badan
Tenaga Nuklir
Nasional
198
199
Prasiding
Presentasi
,
llntiah
~-
111.2.3. Jumlah set trombosit (Gambar11) Jumlah
rerata
set
Keselam.atan lfotel
Radiasi
KaJtika
OJandra,
dan Lingkungan .14 Vesember
X
2004
bila teIjadi pada manusia terutama jika
trombosit
nilai egregat trombosit meningkat, menu-
(Gambar 11) pada kontrol dari ketiga per-
rut COLAN [9J,mengindikasikan adanya
lakuan adalah 654600jmm3, clan nilai ini
ketegangan jiwa (stress) yang lama Facia
berada di atas nilai normal (300.000- manusia. Ketegangan jiwa ini dirasa-kan 440.000jmm3). Seluruh kelompok hewan
juga oleh kera karena ditempatkan
yang diberi PB dengan dosis yang berbeda
dalam kandang yang luasnya terbatas,
pada umumnya memperlihatkan kenaikan
sehingga ruang
jumlah trombosit mulai hari ke 7 sampai
menyebabkan hewan stress[7].
di
geraknya sempit clan
hari ke 35. Tingginya jumlah sel trombosit 1200000 1000000
= '"
0 .D
800000
E
~ '"
"Qj
600000
.c
ro
E ::I
-,
400000 200000
0 14
21
28
35
42
Haripengamatan
Gambar 11. Jumlah rerata sel trombosit FaciaM. jascicularis yang diberi PB dengan konsentrasi 1000 mg/ml (A),.1250 mg/ml (B) clan 1500 mg/ml (C). 111.2.4.Kadar haemoglobin Kadar
haemoglobin
kera
ekor
normal. Sedangkan pada perlakuan C
panjang yang diberi Prussian Blue dengan
pada hari ke 7 kadarnya sedikit naik,
konsentrasi yang berbeda ditunjukkan
kemudian pada hari ke 14 sampai hari k35
pada Gambar 12. Kadar rerata Hb hari ke 0
turun kembali dengan ka
adalah 10,34g.;100rnl, dimana nilai normal
bawah nilai hari ke 0 (kontrol). Penurunan
Hb ill
antara 10,0-14,5 g/100ml. Pada
haemoglobin ini selaras dengan jumlah
perlakuan A clan B hari ke 7 sampai hari ke
penurunan sel eritrosit dimana pada hari
28 kaclarnya menurun clan mulai hari ke 35
ke 35 jumlahnya masih dibawah normal.
naik kembali tetapi nilainya belum kembali
Puslitbang
Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan
Tenaga Nuklir
Nasional
~
Prosiding
Presentasi
Ilmiah
Keselamatan IfoteJ
Kaltika
Radiasi Chandra,
dan Lingkungan 14 Vesember
X
~004
12 10 '6
rn c:
:c
8
~ C> 0
E
6
Q) CO
J: (ij
"C
4
~ 2 0 0
7
141ari ~amal:aft
35
42
Gambar 12. Kadar rerata haemoglobin pada M. jascicularisyang diberi PB dengan konsentrasi 1000 mg/ ml (A), 1250 mg/ ml (B) clan 1500 mg/ ml (C).
Hasil pengamatan pada komponen
bahwa dalam perlakuan jangka pendek
haematopoitik kera ekor panjang yang
(35 hari) belum menunjukan
diberi PB meskipun terjadi penurunan
keracunan, karena semua komponen bio-
jumlah sel eritrosit, sellimfosit clan kadar
kimia yang diperiksa masih dalan;l kisaran
Hb, namun bila dilihat dari tingkah laku
normal.
hewan selama pengamatan tidak mem-
pengamatan komponen Jremopoitik,terjadi
perlihatkan penurunan aktifitas hewan
penurunan jumlah Beleritrosit, sellimfosit
tersebut. Keadaan ini sesuai dengan
clan kaclar haemoglobin sampai hari ke 35
pemyataan
oleh
clan tetiacli kenaikan jumlah trombosit
PEARCE (10)dalam penelitiannya pada
namun masih dalam kisaran nilai normal.
kecelakaan reaktor Chernobyl bahwa PB
Hal ini didukung
tidak bersifat racun terhadap manusia
secara fisiologis clan tingkah
baik
yang
digunakan
dikemukakan
dalam
penelitian
adanya
Sedangkan berdasarkan pada
dengan pemeriksaan laku M.
jascicularis yang tidak menunjukkan adanya gangguan kesehatan. yang berarti
maupun untuk pengobatan (8],
yang ditemukan pada kera. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian
IV. SIMPULAN
Berdasarkanpada basil uji klinik
dekontaminan Prussian Blue konsentrasi
biokimia terhadap darah kera yang diberi
1000,1250clan 1500 mg/ml pada kera ekor
dekontaminan Prnssian Blue
panjang belum menimbulkan efek toksik.
konsentrasi tinggi
dengan
dapat disimpulkan 200
Australian 190-200. 10. )rgan Asas, Teori 'oksokologi rniversitas ~asar,
Prosiding
Presentasi
l'miah
Keselamatan
Radiasi
dan Lingkungan
X
IIoteJ Kartika Chandra. .14Vesember ~0D4
DAFf AR PUSTAKA
7.
ICRP
PUB 3D, Limit for Intakes of
Radionuclides by Radiation Workers, NCRP Report No. 65/ Management of
Persons Accidentally Contaminated with
Vol. 2, Pergamon Press,Oxford, 1979. 8
National
Radionuclides,
on
L.
ment, Health Physics, Vol. 66, No.3,
Medical Managementof Individuals Radiation Accidents,
1994,p. 245-252.
9. COLAN, R.W. The Role of Platelet
Laboratory
Aggregation in the Genesis of Ischae-
Victoria, 1991,p. 41-53. , SY AIFUDIN,
ALA TAS, Zo,
M
mia, Ann. New York Ac. Sci. (1982),p. clan
NURHA YATI, 5., Efektivitas Prnssian
PEARCHE,
Dekontaminasi Cs-137
Studies of Any Toxico-
logical Effect of Prussian Blue Com-
pada Tubuh Tikus Putih, Pros. KRL,
pounds in Mammals a Review, in
Jakarta 20-21 Agustus, 1996, p. 210 -
Food Chemical Toxicology, (1994),
218
June32:6,p. 577-582.
STA'
-fER,
w
Influence
of Prussian.
Blue on Metabolism of 137CS and Rb86 in Rats, Health Physics, Vol. 22,
DISKUSI Himawan Anwar (Pindodeli & Paper Mill)
Pergamon Press,Ireland,1972
Anatomi kera ekor panjang disebut-
NUGROHO, E., Toksikologi Dasar Sasaran clan Penilaian Resiko
Terjemahan dari Basic ToxiFundamentals,
cology Organ,
Ed.2., Jakarta
-Press.
dengan
anatomi manusia,
apakah ini berarti bahwa ibu penganut Darwin ?
Jawab
Tidak pak, pada penelitian im panjang (Macacajascicularis) karena secara
RANK. C
halo96
Inirip
digunakan hewan percobaan kera ekor
halo 85-90.
Penerbit
kan
~arget
and Risk Assessment by ,-
Frank, L.C
LU,
BERTELLI,
the Efficacy of Prussian Blue Treat-
5WINDON, T.N.M., Manual
Blue untuk
J.L.,
Involving a Brazillian Accident, and
p. 23-24,and p. 77-78.
~
LIPZSTEIN,
Cesium-137 Internal Contamination
Measurement,Bethesda,MD, 1979,
Radiation
D.R.,
OLIVIERA, C.A and
Council on Radiation Protection and
Involved in
MELO,
Indonesia, 1995,
biologis anatominya sangat mirip dengan manusia, sehingga aplikasinya bisa lebih
tepat
201
1 Jawab 1.
Prosiding
Presentasi
llmiah
Keselamatan UoteJ
dr. Fadil Nazir (P3KRBiN-BATAN)
Kartika
Radiasi Chandra,
dan Lingkungan 14 Vesember
X
!lO04
Dra. Maria Lfna. M.Biomed (P3TIR-BATAN)
Pada penelitian ini/ basil pemeriksa-
an hemopoetikmenunjukkan bahwa jumlah gel hemoglobin menunjukkan
Dimana proses terjadinya pengeblokan
PB
dalam
tubuh
hewan
percobaan?
kan PB pada kera ekor panjang sampai
menunjukan efek toksik, tetapi apakah masih meninggalkan 137CSdalam tubuh kera tersebut ?
Jawab:
:
Masih ada sedikit, dimana pada
Maa£ sara
koreksi
bahwa yang
mengalami kenaikan adalah trombosit
137CS mengguna-
dengan konsentrasi 1500ml/ ekor belum
kenaikan, mengapa demikian ? 2.
Dekontaminasi
bukan
hemoglobin.
Hal
ini
mungkin disebabkankarena PB merupakan senyawayang mengandung sianida walaupun konsentrasinya tidak
tinggi,
sehingga ada efek
sementara yang ditimbulkan. Apabila
waktu
pangamatan diperpanjang
maka kemungkinan trombosit akan kembali normal seperti Facia kasus kecelakaan Chernobil.. Pengeblokan PB terjadi pada saluran
lumen
membentuk
pencemaan stabil,
kemudian
distribusi 137CS di clan pengeluaran
merungkatkan
.
3. 137CSdari tubuh dalarn bentuk feses.
rentang waktu
yang sarna (sekitar 2
minggu) kera yang diberi dekontaminan PB dapat mengekskresikan 137CSsekitar 97%, sedangyang tanpa PB hanya 16%