http://www.mb.ipb.ac.id
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1.Garnbaran Umum Anggrek merupakan tanarnan hortikultura yang rnempunyai potensi untuk ekspor di pasaran Dunia. Oleh karena itu usaha rneningkatkan
potensi
tanaman
anggrek
rnemerlukan
peran
Manajemen Teknologi Agribisnis yang dikelola secara profesional. Peran profesional ini diperlukan untuk menghasilkan produk bunga anggrek yang berkualitas ekspor, dalam jurnlah yang cukup dan terciptanya kontinuitas dan pelaksanaan pengirirnan tepat waktu, serta rnampu menganalisa dan mernbuat keputusan usaha yang tepat. Konsumsi bunga potong
anggrek Dunia pada tahun 1987
mencapai k US$ 1.935 juta atau sebanyak 5.177 juta .tangkai bunga potong anggrek. Sebagai ilusterasi bagi Indonesia bila ingin turut rnernasok permintaan tersebut sebesar 2,5 % saja: mak2 .diperlc;kan persediaan bunga potong anggrek-berkualitasekspor sebanyak 129,43 juta tangkai. Bilamana rata rata hasil bunga anggrek yang terseleksi layak ekspor sebesar 5 0 % :dari hasil panen bunga anggrek, berarti harus di sediakan sebanyak 258.86 juta tangkai bunga potong Anggrek. Untuk pengadaan tersebut, bilamana satu pot tanaman rnenghasilkan bunga sebanyak 8 langkai per tahun, maka .diperlukan tanarnan sebanyak 32.357.500 tanaman, dan bilarnana aiianarn s e e r a
http://www.mb.ipb.ac.id L
tradisional diperlukan lahan seluas 809,9 hektar, dimana tiap meter persegi ditanami sebanyak 4 tanaman anggrek (Soerojo,1992), sehingga diperlukan investasi yang cukup besar. Negara pengirnpor utama bunga potong anggrek adalah USA dan beberapa negara Eropa Barat, seperti Jerman , Perancis, Belanda , lnggris dan dari kawasan Asia adalah Jepang. Amerika pada tahun 1987 mengirnpor anggrek sebanyak
US $ 8,85 Juta, yang di pasok dari
negara negara Asia dan Eropa, dengan nilai seperti yang disajikan pada
Tabel 1. Jumlah ekspor Anggrek beberapa negara Asal Negara Nilai (juta US $) Thailand
3,41
Singapura
0,7
Belanda
2,6 2,14
Hawai Sumber BPS (1 990)
Keempat negara Eropa Barat diatas telah mengimpor bunga potong anggrek sebesar US $39,94 pada tahun 1987, sedangkan negara Asia seperti Jepang mengimpor sebanyak US $102,07 juta pada tahun 1988. Peningkatan impor
bunga
potong Anggrek
Jepang mengalami
peningkatan seperti yang diperlihatkan pada Tabel 2.
http://www.mb.ipb.ac.id
Tabel 2. lmpor anggrek Jepang yang dipasok dari Thailand lmpor oleh Jepang Di-pasok Thailand Tahun
I
1
I
US.$. 16.65 juta
US.$. 6.60 juta
US.$.102,07 juta
US.$. 32.95 juta
I
I
I
surnber BPS (1 990)
Jenis bunga potong anggrek yang laku di pasaran dunia meliputi jenisjenis Dendrobium, Aranda, Oncidiurn, Phalaenopsis Paphiopedilurn dan Cattleya, yang diekspor dalam bentuk bunga potong maupun dalam bentuk tanaman dalam Pot. Tanaman jenis tersebut pada umurnnya dapat tumbuh di Indonesia, dan dengan penerapan teknologi yang lebih baik diharapkan akan memberikan kualitas, kuantitas dan kontinuitas pasokan sesuai permintaan pasar. Negara pemasok anggrek potong Dunia seperti Thailand, Singapura, Hawai dan Belanda adaiah negara negara yang rnengelo!a perkebunan anggrek dengan melalui rnanajemen teknologi agribisnis yang profesional. Hal ini dirintis tidak dalarn waktu singkat , akan tetapi .dilakukan dalarn waktu yang cukup panjang. Penjualan anggrek potong dari Indonesia yang ditujukan untuk pasaran intemasional juga telah rnenun!ukan peningkatan walaupun belurn mernuaskan yang tercermin pada Tabel-3.
http://www.mb.ipb.ac.id
Tabel 3 . Ekspor anggrek berbagai bentuk dari Indonesia No
Jenis Produk Tanaman
Nilai Ekspor (US $ )
1985
1986
1987
1988
1
Bulbs, Tubers, Rhizomes
12.581
5.162
58
13.146
2
Other orchids Plant
13.048
1.500
1.150
6.015
31 0
913
3
Other orchids Fresh
4
Anggrek
5
Vanda Orchids Fresh
6
Arzchnis Fresh
7
Seedling Orchids Total
3u-r
-
51
1.040
-
-
-
-
-
6.662
2.558
25.680
-
394.931 1.653 416.658
B P y1m)
Dari .data tersebut tarnpak bahwa Jenis bunga potong Arschnis segar rnernpunyai jurnlah ekspor yang paling tinggi ditahun 1988 yakni US $ 393.931, yang pada tahun-tahun sebelurnnya belurn pernah dilakukan ekspornya. Besaran kernudian diikuti ekspor bibit anggrek sebesar US $
Perrnintaan anggrek potong .dalarn negeri, khususnya di wilayah DKI Jakarta pada tahun 1989 dapat menyerap 15.775.000 tangkai dari berbagai rnacam jenis bunga potong anggrek , atau senilai Rp 25,8 Milyar per tahun (Harndy, 1989). Pasar ini didukung oleh toko bunga
(Florist) 327 dan sebanyak 277 penjual di Rawabelong {Hamdy 1989).
http://www.mb.ipb.ac.id
Diluar Jakarta, khususnya Bandung, misalnya terdapat 90 pedagang bunga di pasar Wastukencana dan 400 pedagang bunga di propinsi Sumatera utara, dan belum lagi permintaan yang ber-sinambungan oleh hotel berbintang yang terdapat disetiap kota besar. Data penjualan anggrek beberapa tahun terakhir di Jakarta diperlihatkan pada Tabel 4. Tabel 4. Penjualan anggrek di Jakarta Tahun
Jumlah tangkai teijual di Jakarta ( tangkai)
1982 7
9.980.280
Taman Anggrek Indonesia Permai (TAIP) di Jakarta merupakan media yang sejak tahun 1993 mendorong dalam memperkenalkan anggrek di Indonesia, walaupun dari hasil pengamatan bahwa konsumen Anggrek masih terbatas pada kalangan menengah keatas, namun peningkatan permintaan akan bunga anggrek dipengaruhi oleh -peningkatan pendapatan perkapita masyarakat. TAIP yang menyediakan anggrek botolan, community pot/ compot {sekumpulan bibit anggrek yang disemai dalam satu pot) , anakan, dan tanaman anggrek yang sudah berbunga, dapat dijadikan med~apenjualan dari perkebunan anggrek dari daerah
http://www.mb.ipb.ac.id
daerah. Data penjualan anggrek di beberapa kota besar pada tahun 1985 diperlihatkan pada Tabel 5
Tabel 5 . Penjualan anggrek di beberapa kota besar di Indonesia. I I I KOTA PENJUALAN
PENJUALAN PER MlNGGCrrAHUN 1987
I
PENJUALAN DALAM TAHUN 1987
Jakarta Medan Bandung Surabaya Malang Denpasar Semarang Ujung Pandang Total
-
(Surnber BCI dan Nihem. (19881
Dengan garnbaran ini tarnpak bahwa media penjualan untuk rnelayani perrnlntaan konsurnen cukup besar D~sarnpingitu dukungan pemerintah melalui lnstruksi Menteri Dalarn Negari (INMENDAGRI No
14 tahun 1988) , dirnana rnengatur tentang ruang teibuka H~jau perkotaan, yang rnenjadikan tanarnan rnerupakan baglan muntlak dart ruang terbuka hijau kota. Oleh karena itu kebutuhan Zanaman htas akan sernakin rneningkat, Zerutarna hotel-hotel, instansi, real estate yang sernuanya akan potensial rnenyerap hasil pernblbitan dan perkebunan anggrek.
http://www.mb.ipb.ac.id
Melihat semakin berkembangnya konsurnsi bunga potong anggrek baik secara lntemasional maupun Nasional adalah merupakan tantangan tersendiri bagi dunia bisnis anggrek. Manajemen teknologi agribisnis yang merupakan teknologi
seni dalam menyukseskan penerapan
untuk memenuhi hasilhasil
yang
diinginkan,
dengan
menggunakan segala sumberdaya organisasi agribisnis, merupakan jawaban yang tepat dalam menghadapi berkembangnya pasar anggrek secara keseluruhan.
2.Garnbaran petani dan komersialisasi anggrek di Indonesia. Indonesia memiliki potensi yang besar sebagai penghasil anggrek bermutu dan sejak lama dikagumi oleh bangsa lain di Dunia ( Moling, 1996). Oleh karena itu pengelolaan anggrek secara profesional dan kornersial perlu ditunjang dengan perencanaan yang matang . Petani anggrek pada umumnya mengawali usahanya .karena hobi, dimana tidak melakukan perencanaan usaha .dan tidak rnengorganisasi teknologi budidaya dengan baik, tidak mengarahkan pemanfaatan teknologi banr, mengabaikan koordinasi terhadap semua kegiatan dan unsur-unsur yang terkait
dan bahkan tidak terpikir .bagaimana
memanfaatkan dan rnengukur sejauh mana teknolog~ rnemberikan sumbangan terhadap usahanya
Dengan kondisi sepertl ilu terbuktr
http://www.mb.ipb.ac.id
8
perencanaan investasi sebagai usaha kornersial ,belurn dilakukan dengan baik. Usaha tani anggrek rnernpunyai bidang yang luas, dimana secara kornersial dapat dibedakan dalam 4 (ernpat ) sistern usaha yang saling berkaitan , yakni :
(1) Usaha pernbibitan atau breeder, (2) Usaha menurnbuhkan dan produksi bunga =tau grower, (3) Usaha lperdagangan tanarnan,
(4) Pedagang bunga atau florisf,
ad.l.Usaha pernbibitan anggrek atau breeder, biasanya diawali sebagai kolektor anggrek, karena sebagai kolektor akan memiliki wawasan rnengenai jenis-jenis anggrek, perkernbangan hibrida ,pengetahuan induk silangan, rnengenali spesies yang bermutu, rnemahami budidaya serta rnarnpu merneiihara anggrek dengan benar, dan akhimya akan rnampu mengantisipasi perkembangan mode anggrek, yang akhirnya akan tertarik pada tekonologi reproduksi dan pembibitan .
Teknologi reproduksi dan pembibitan dewasa ini telah banyak menggunakan sistern kultur jaringan yang mampu rnenghasilkan bibit da!am jurnlah banyak dan seragam. Usaha pernbibitan ini
http://www.mb.ipb.ac.id
9
memerlukan pengalaman dalam waktu yang relatip lama, disamping diperlukan modal yang besar dalarn pengadaan laboratoilurn dan media cornpot serta seedling. Sasaran utama usaha penjualan bibit anggrek adalah kepada B, Para Grower,
@ Hobbiest atau koiektor, @ Pedagang tanaman,
C4,)Ekspor bibit. ad.2.Usaha menumbuhkan anggrek rnenghasilkan pot plant atau bunga potong, usaha ini dapat dilakukan baik untuk skala besar atau kecil tergantung modal dan sarana yang dimiliki. Sebagai pengusaha yang menumbuhkan tanaman anggrek memerlukan pengetahuan akan teknologi budidaya dan perawatan tanarnan anggrek dengan benar, Pengetahuan tentang bibit tanaman anggrek yang bermutu untuk pot plant dan bibit tanarnan untuk bunga potong , disamping kernampuan rnengantisipasi selera konsurnen dan perubahannya. Sasaran usaha Grower adalah @ Hobbiest atau kolektor, & F{orist{toko bunga dan perangkai bunga ),
@ Pedagang tanaman, @ Hotel dan restaurant,
http://www.mb.ipb.ac.id
@ Pasaran ekspor. ad.3.Pedagang tanaman pada urnunya rnenjual tanarnan secara lokal ( dalam negeri), rnereka harus rnarnpu rnencermati selera konsurnen diwilayah pemasarannya. Pengetahuan dasar yang harus dirniliki adalah narna berbagai jenis tanarnan anggrek, rnutu tanarnan dan perawatan tanarnan yang sesuai dengan hab~tatjen~sanggrek yang dlperjual belikan Fasilitas usaha yang diperlukan tergantung dari jurnlah tanarnan yang
diperdagangkan,
sedangkan
pola
perdagangan
dan
pengadaan dapat dilakukan seperti perdagangan biasa, yakni konsinyasi dari pengusaha bibit tanarnan. Di kota kota tertentu, penjual tanarnan in1 banyak dilakukan dipasar pasar bunga, bahkan telah ada penjaja tanarnan bunga yang keliling dalarn bentuk pot plant ad4Flonst adalah usaha yang rnenjual bunga segar terrnasuk d~dalarnnyaadalah toko bunga dan perangka~bunga, yang pada urnurnnya dipasarkan lokal dalarn kota
Flonst yang dapat
d~setarakansebaga~konsurnen industr~rnempersyaratkan pernbel~an bunga-bunga segar dengan spes~f~kas~ bunga yang tangkainya lurus dan berbunga rnekar, warna bunga cerah, susunan bunga searah dan t~dakrontok, daya tahan bunga !arna dan t~dakrnudah layu
http://www.mb.ipb.ac.id
Anggrek Dendrobium,
yang
umurnnya
Caffleya, Oncidium,
digunakan
adalah
Mokara , Vanda,
jenis
Aranda,
Renanfhera dan Phalaenopsis. Jenis jenis untuk pasaran ekspor tidak banyak berbeda dengan jenis yang digunakan oleh florist, karena jurnlah perrnintaan yang besar dan kualitas yang seragam sulit dipenuhi oleh grower dalam negeri yang pada umumnya hanya memproduksi bunga relatip sedikit. Dalam tatalaksana usaha, keempat sistem tersebut dapat dllakukan secara bersarna sama dalarn satu sistem usaha oleh suatu badan usaha, ha1 demikian tentunya mernerlukan pembiayaan yang tinggi dan perencanaan yang cerrnat dan tepat, disamping harus dikelola secara profeslonal.
3.Unsur-unsur komersial perkebunan anggrek Penelitian ini rneliputi pengkajian keterkaitan antara unsur unsur mulai dari Usaha petani pembuat bibit yang menjual bibiit dan tanaman . Usaha petani kebun anggrek yang menjual tanaman -dan bunga anggrek, pedagang tanaman anggrek dan pedagang Bunga (florist) yang tidak mengelola kebun anggrek . Unsur unsur tersebut membentuk suatu sistem agribisnis yang diilusterasikan dalam Garnbar 1.
http://www.mb.ipb.ac.id
12
Hasil pengkajian rnenunjukan adanya peluang pasar
lokal
rnaupun lnternasional. Hal ini karena anggrek atau dikenal dengan narna Orchid, adalah komoditi lntemasional dan sifat bunganya rnernpunyai ketahanan segar lebih lama dengan jenis dan variasi tidak ..
terbatas. Walaupun rnerupakan kornoditi lnternasional dan ada peluang pasar, proses produksi kornoditi anggrek rnerupakan lnvestasi jangka panjang dan mernerlukan analisis yang cerrnat serta pengalarnan yang rnemadai. Tanpa rnelakukan analisis
dengan baik, gambaran hasil
usaha jangka panjang tidak terbaca. Hal ini yang menjadikan investor enggan rnelakukan investasi dalarn usaha per anggrekan secara besar besaran dan pada urnurnnya dilakukan sebagai usaha sarnpingan dan hobi sebagai kolektor.
http://www.mb.ipb.ac.id
1
BREEDER
I
GROWER
&I I
TANAMAN
+I +!q
Gambar-I. Sistem agribisnis anggrek pada umumnya. Berdasarkan pengkaj~antersebut dtsusun rekayasa model yang dapat rnembantu dalarn pengarnbilan keputusan rencana perhasan usaha, dengan pertimbangan tetap terjadtnya harrnonisasi antara unsur unsur yana terka~t seoerti Breeder. Grower
. pedagang dan Bank
http://www.mb.ipb.ac.id
14
Semua pihak menikmati keuntungan secara proporsional karena masing masing unsur saling berhubungan dan memerlukan keterpaduan dalam sistem agribisnis anggrek.
B. RUMUSAN MASALAH Dari masalahmasalah yang diidentifikasi, dirumuskan masalah yang dihadapi usaha perkebunan anggrek, bahwa perkebunan anggrek merupakan lnvestasi jangka panjang ,skala lnvestasi mulai dari kecil, menengah dan besar dapat di lakukan, tidak didukung lnformasi keiayakan perluasan usaha perkebunan anggrek yang jelas. Akibatnya skala ekonomi yang dimiliki bisnis anggrek tidak menjadi perhatian bagi pengusaha yang sudah ada untuk melakukan perluasan maupun lembaga keuangan seperti perbankan.
C.TUJUAN PENELlTlAN
1. Mengidentifikasi faktor-faktor dan parameter kritis usaha perkebunan anggrek. 2 Mempelajari keterkaitan antara usaha Breeder, Grower, Pedagang
Tanaman Florist, Eksporfir bunga anggrek dan lembaga perbankan
http://www.mb.ipb.ac.id
15
3. Rekayasa Model sistern penunjang keputusan untuk perluasan
perkebunan anggrek, sehingga dapat menjadi landasan keputusan tekno - ekonomi yang bersifat strategis dan operasional
D. MANFAAT PENELlTlAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat rnernberikan gambaran skala ekonorni perluasan perkebunan anggrek dari berbagai skenario Input penjualan, Operasi, Pasar dan sebagainya yang berguna bagi :
1. Hobbiest tanarnan anggrek yang berrninat rnernperluas kebun, 2. Pengusaha breeder bibit Anggrek yang akan mernperluas usahanya dibidang Grower,
3. Grower yang berrninat rnernperluas usaha pembibitan dan pernuliaan anggrek,
4. Lernbaga keuangan I Perbankan yang berrninat membiayai usaha perluasan perkebunan anggrek 5. Bagi penulis
memperoleh tambahan wawasan dan pengalarnan
dalarn melakukan diagnosa analisa dan rnenyajikan ,berbagai altematif manajemen: sehingga tersusun Paket Program penunjang keputusan perluasan usaha perkebunan anggrek.