Humor Cerdas SentilanSentilun Bikin Hadirin Gemes UNAIR NEWS – Acara Mata Najwa on Stage yang dilaksanakan di Airlangga Convention Center (ACC) Jum’at lalu (17/4) benarbenar semarak. Terlebih, atas kehadiran penggawa Republik Sentitan Sentilun (Slamet Raharjo, Butet Kertaredjasa, Cak Lontong, dan Akbar). Guyonan atau humor cerdas mereka begitu menghibur. Walaupun kadang, diiringi kritik pada pejabat publik. “Oalah, Mas Fadli Zon ini suka cabe rawit tho. Pantas saja, omongannya sering pedas dan panas,” kata Butet dihadapan politisi partai Gerindra tersebut seusai tahu bahwa wakil ketua DPR itu doyan makan lombok. Ribuan hadirin pun tertawa dan bersorak. Tak hanya Butet, Cak Lontong juga pamer lelucon. Alumnus ITS itu mengatakan, bahwa baru saja sampai di kampus UNAIR, dia langsung nemu jodoh. “Tapi, karena saya bertanggung jawab, setelah saya temukan, jodoh itu saya kembalikan pada yang punya,” ungkap dia yang memancing gerrr dari penonton. Tak berselang lama, dia kembali membuat lelucon, “Di Surabaya ini banyak kali. Ada kalidami, kali mas, kali jagir, kalijudan, kalikepiting, dan lain-lain. Ada banyak kali di sini,” ujar dia. “Oh gitu, makanya banyak suro (hiu) dan boyo (buaya) ya,” sahut Sentilan atau Slamet Raharjo. “Bukan ndoro. Bukan itu. Di sini, kali itu banyak. Karena kalau kurang, ya jadi sedikit. Dua kali dua kan sama dengan empat. Jadinya lebih banyak,” papar Cak Lontong kemudian. “Sing tak enteni pancen gojekan Republik Sentilan Sentilun. Isok ngilangne stress (yang saya tunggu-tunggu memang guyonan Republik Sentilan Sentilun. Bisa menghilangkan stress),” kata salah satu mahasiswa pada kawan-kawannya yang langsung mengangguk-angguk tanda setuju. Memang, selama acara
berlangsung, khususnya saat terjadi percakapan yang melibatkan orang-orang dari Republik Sentilan Sentilun, mereka yang menonton dari sisi kanan panggung itu seakan tak henti terkekeh.(*) Penulis: Rio F. Rachman
Najwa Shihab Melangkah Menuju Panggung, Penonton Rebutan Selfie UNAIR NEWS – Ribuan hadirin memadati Airlangga Convention Center (ACC) untuk menyaksikan Mata Najwa on Stage Jumat (15/4). Tak hanya dari kampus Airlangga, sebagian dari mereka juga datang dari sejumlah kampus dan kalangan umum. Tak hanya dari Surabaya, ada pula yang sengaja datang dari luar kota. Misalnya, Gresik dan Sidoarjo. Suara gemuruh tepuk tangan dan sorak sorai membahana saat Najwa Shihab melangkah menuju panggung. Sebagian penonton yang berada di sisi jalan yang dilewati putri Quraish Shihab tersebut tampak berupaya selfie. Dengan mengambil background presenter dan jurnalis kondang tersebut. “Kene bareng ae foto ne (sini foto sama-sama saja),” celetuk salah satu mahasiswa pada temannya. Mereka pun lalu selfie berdua pas Najwa lewat di belakang. “Ojok lali upload langsung ndik IG karo twitter yo. Mention aku (jangan lupa langsung diunggah ke Instagram dan Twitter sekalian mention nama saya),” kata teman berfoto mahasiswa tadi kemudian. “Berada di tengah-tengah kalangan kampus memang menghadirkan
suasana yang luar biasa. Dan seperti biasa, Surabaya memang selalu memiliki semangat yang berbeda,” ujar Najwa saat baru menginjakkan kaki di atas panggung. Lagi-lagi, disambut suara semarak dari hadirin. UNAIR tidak hanya sekali ini bekerja sama dengan Metro TV untuk menggelar Mata Najwa. Terhitung sudah tiga kali acara program ini dilaksanakan di sini. Pertama, diselenggarakan pada tahun 2011. Kedua, diselenggarakan pada tahun 2013. Ketiga, dengan menggandeng Pemprov Jatim dan disponsori Kopi Kapal Api, tahun 2016 ini.
Najwa Shihab bersama dengan Republik sentilan sentilun, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Fadli Zon. (Foto: Alifian Sukma) Tema yang diusung adalah Lakon Politik Republik. Untuk mendukung kemeriahan acara, tim Mata Najwa mengajak pemeran dalam program televisi Sentilan Sentilun (Butet Kertaradjasa, Slamet Raharjo, Cak Lontong, dan Akbar), Gubernur Jawa Timur
Soekarwo, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Fadli Zon, dan grup musik Kua Etnika untuk berbagi panggung. Segenap pimpinan UNAIR juga terlihat menikmati acara tersebut. Antara lain, Rektor Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak., CMA. Wakil Rektor I Prof. Djoko Santoso, dr., Ph.D., Sp.PD., K-GH., FINASIM, Wakil Rektor III Prof. Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D., Wakil Rektor IV Junaidi Khotib, S.Si., M.Kes., Ph.D. dan Ketua Senat Akademik Prof. Dr. Muhammad Amin, dr., Sp.PK(K). Dalam sambutannya, Rektor mengapresiasi acara yang luar biasa ini. Terlebih, Mata Najwa selalu hadir dengan beragam nilainilai moral positif. “Semoga event ini bisa menghibur dan bermanfaat bagi semua mahasiswa dan hadirin sekalian,” kata Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis tersebut. (*) Penulis: Defrina Sukma S Editor: Rio F. Rachman
UNAIR Siap Memanggungkan Mata Najwa On Stage dengan Lakon Politik Republik UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) yang bekerjasama dengan Metro TV, siap memanggungkan acara “Mata Najwa On Stage”. Gebyar acara talkshow ini akan digelar di Gedung Airlangga Convention Center (ACC) di Kampus C Jl. Mulyorejo Surabaya, pada Jumat (15/4) mulai pukul 13.00 hingga 17.00 WIB. Pada acara Mata Najwa untuk kesekian kalinya di UNAIR ini, nanti akan menampilkan tema “Lakon Politik Republik”.
Untuk itu, tim penyelenggara sudah menyiapkan segala persiapan sejak dua hari sebelum pelaksanaan, guna memanggungkan bintang-bintang publik yang sudah tidak asing di masyarakat. Selain Najwa Sihab yang akan memandu acara tersebut, juga akan menampilkan tokoh politik Fadli Zon (Gerindra), Gubernur Jawa Timur “Pakde” Soekarwo, kemudian tokoh “Sentilan Sentilun” dan aktor kawakan Slamet Rahardjo Djarot, Butet Kartaredjasa, serta dua komedian asal Surabaya Cak Lontong dan Akbar. “Bukan itu saja, kami juga akan menampilkan kelompok musik etnik Kua Etnika pimpinan Jadug Ferianto. Pokoknya meriah dan get-getan,” kata Suko Widodo, Drs., M.Si., Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) UNAIR.
PARA calion penonton sudah melakukan registrasi sejak Jumat pagi. (Foto: Istimewa) Ketika hujan telah reda pada Jumat pagi tadi, ratusan calon penonton yang sudah mendaftar via on-line sejak beberapa hari yang lalu, sudah berbondong-bondong antre untuk melakukan registrasi. Mereka membawa hasil print pendaftaran via online untuk ditukarkan dengan tanda masuk gedung. Seperti diketahui gedung ACC akan mulai menampung penonton (gedung dibuka) pukul
12.00 WIB. Sementara itu para bintang “on stage” beserta para kru Metro TV setelah melaksanakan salat Jumat di masjid “Asmaul Husna” kamnpus C Universitas Airlangga, lalu ramah tamah seperlunya di Gedung Rektorat, baru kemudian menuju gedung ACC tempat digelarnya “Mata Najwa On Stage”. Selamat menyaksikan. (*) Penulis : Bambang Bes
Workshop Creativepreneurship Metro TV Bagi Tips Sukses di Era Ekonomi Kreatif UNAIR NEWS – Menjadi pemuda yang kreatif di era sekarang merupakan sebuah tuntutan, untuk itulah Universitas Airlangga dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar acara yang bertajuk ekonomi kreatif. Acara yang masih dalam bagian dari Mata Najwa on Stage Surabaya melahirkan pemuda-pemuda kreatif yang bergerak dalam berbagai bidang. Mewakili Rektor UNAIR, Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH), Drs. Suko Widodo, M.Si., menyampaikan bahwa di era ekonomi kreatif ini diperlukan otak-otak yang cemerlang. “Jika mau mendalami ekonomi kreatif, Surabaya ini merupakan kota yang tepat untuk belajar, karena orang Surabaya ini berani-berani,” jelasnya. “Di Surabaya ini, setan saja berani di makan, makanya ada rawon setan,” imbuhnya yang dibarengi tawa para hadirin. Selepas membuka sambutan, acara berlanjut dengan sesi berbagi
inspirasi dari para pemateri. Acara yang digelar di Airlangga Convention Center (ACC) UNAIR pada Kamis, (14/4) tersebut dipandu oleh Merry Riana dan Robert Harianto. Pada acara tersebut wanita yang kisah hidupnya sempat diangkat di layar lebar tersebut berpesan kepada para hadirin bahwa ada tiga tips menjadi orang muda yang sukses, yakni partisipasi, open mind, dan aksi. “Ketiganya merupakan perpaduan yang harus dilakukan kalau mau sukses, perlunya berpartisipasi, membuka fikiran, dan yang terpenting adalah mengambil aksi,” jelasnya. Setelah memberikan sedikit motivasi untuk menghangatkan suasana, tak lama kemudian Merry dan Robert mempersilahkan tiga pemuda Surabaya yang bisa dibilang sudah sukses di bidangnya masing-masing walaupun masih berumur belia, ketiganya yaitu; Abimanyu Gusti, Chef Ken, dan Ade Putra. Abimanyu adalah seorang model dan pengusaha di bidang fashion, chef Ken adalah salah satu finalis di program Master Chef Indonesia season 2 sekaligus pemilik restaurant Pipe and Barrel , sedangkan Ade Putra adalah owner dari toko pusat oleh-oleh haji dan umrah Nabawi.
Peserta Creativepreneurship melakukan yel-yel yang dipandu oleh pembawa acara Meri Riana (Foto: Alifian Sukma) Ketika ditanya mengenai tips untuk sukses, ketiganya sepakat bahwa kuncinya terletak pada modal dan pengetahuan. Namun ketiga pemuda tersebut punya cara masing-masing dalam menjalankan bisnisnya. “Semua branding harus ada faktor x, yaitu yang membedakan produk kita dengan produk yang lain, jadi ada ciri khasnya,” ujar Abimanyu. Berbeda dengan Abimanyu, Chef Ken justru menekankan pada faktor pengalaman seseorang dalam menjalankan bisnisnya. “Selain modal dan ilmu, bagi saya pengalaman kerja itu penting,”jelasnya. Banyak orang yang terkejut dengan keputusan karir yang diambil oleh chef Ken, pasalnya sebelum tenar dengan keahliannya dibidang kuliner, dia sempat menjadi seorang General Manager
(GM) di sebuah perusahaan. Alih-alih menikmati posisi kerja dengan gaji yang besar,dia justru memilih menjadi seorang koki yang handal. Namun menurutnya hal tersebut adalah pengalaman yang berarti baginya.
Tiga pemuda Surabaya yang bisa dibilang sudah sukses di bidangnya masing-masing walaupun masih berumur belia, ketiganya yaitu; Abimanyu Gusti, Chef Ken, dan Ade Putra (Foto: Alifian Sukma) “Jadi GM emang besar gajinya tapi saya juga butuh waktu, terutama untuk kluarga saya. Jadi GM selama 6 tahun dan gak pernah ambil cuti jadi stress saya, tapi sekarang sudah bebas. Freedom,” ungkapnya. Berbeda dengan Ade Putra, pemilik toko pusat oleh-oleh haji dan umrah itu mengungkapkan bahwa ide yang unik akan menentukan keberhasilan seseorang. “Ide saya berawal dari keinginan untuk bantu jamaah haji dan umrah, supaya mereka lebih sungguh-sungguh buat ibadah, gak
khawatir sama oleh-oleh nya karena bisa beli ditempat saya,” ujarnya. Ketiganya sepakat, bahwa untuk menjadi seorang yang sukses diusia belia, memang dibutuhkan pengorbanan serta ketekunan. Sering kali seorang pengusaha melalui masa kegagalan. Namun semua orang pasti dapat melewatinya dan melangkah maju untuk sebuah kesuksesan. Penulis: Nuri Hermawan dan Dilan Salsabila