HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGANMEKANISME KOPING DAN SIKAP DALAM MENJALANKAN PROFESI NERS PADA MAHASISWA UNIVERSITASRESPATI YOGYAKARTAANGKATAN 2013 Christin Wiyani INTISARI Latar Belakang: Mahasiswa ners sebelum menjadi seorang perawat diwajibkan untuk dapat menyelesaikan setiap tahapan proses pendidikan dengan nilai minimal B. Mahasiswa ners memiliki berbagai tuntutan dengan menyelesaikan 36 SKS apabila hal tersebut tidak terpenuhi maka dapat menimbulkan stres pada mahasiswa.Hal yang dilakukan mahasiswa ners untuk mengatasi hal tersebut adalah menggerakan sumber koping.Sumber koping akan terlihat rentang mekanisme koping yaitu mekanisme koping adaptif dan mekanisme koping maladaptif.Dalam menggerakan mekanisme koping adaptif dan mekanisme koping maladaptif bisa menimbulkan berbagai tingkatan sikap yang muncul. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan mekanisme koping dan sikap dalam menjalankan profesi ners pada mahasiswa UNRIYO angkatan 2013. Metode Penelitian: Penelitian dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 76. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 24 – 25 Oktobet 2013. Analisa data penelitian menggunakan Spermean range. Hasil: Hasil analisis menggunakan spermean range untuk variabel stres dengan mekanisme koping diperoleh nilai p-value0,028 dan untuk variabel stres dan sikap diperoleh nilai p-value 0,024. Stres pada responden berada dalam kategori stres sedang (71,1%). Mekanisme koping pada responden berada dalam kategori mekanisme koping adaptif (84,2%). Sikap pada responden berada dalam kategori baik (92,1%). Kesimpulan: Ada hubungan antara tingkat stres dengan mekanisme koping dalam menjalankan profesi ners pada mahasiswa Universitas Respati Yogyakarta angkatan 2013. Ada hubungan antara tingkat stres dengan sikap dalam menjalankan profesi ners pada mahasiswa Universitas Respati Yogyakarta angkatan 2013. Kata Kunci: Stres, mekanisme koping, sikap, profesi ners.
tidak terpenuhi maka dapat menimbulkan
Latar Belakang Keperawatan di Indonesia dihadapkan oleh
berbagai
masalah
terjadinya stres pada mahasiswa.
keperawatan
berupa tuntutan kebutuhan masyarakat dan pembangunan kesehatan masyarakat.
Hasil
Masalah keperawatan ini dari waktu ke
menujukan bahwa sikap yang muncul dari
waktu terus berkembang dan semakin
setiap mahasiswa berbeda, dari hasil
kompleks. Seiring dengan meningkatnya
wawancara 5 mahasiswa yang sedang
tuntutan
mengikuti
masyarakat
akan
dari
studi
pendahuluan
program
profesi
juga
Ners
kesehatan,meningkat pula syarat dan
didapatkan bahwa 2 dari 5 mahasiswa
standar untuk dapat menjadi seorang
lebih bersikap bertanggung jawab atas
perawat. Mahasiswa memiliki tingkatan
segala sesuatu
sikap yang berbeda dalam menghadapi
dengan
profesi ners yang dijalani. Tingkatan
mengatakan bahwa bersikap merespon dan
sikap meliputi hanya menerima apa yang
menyelesaikan tugas atau masalah yang
sedang
yang
dihadapi tanpa memikirkan salah atau
mengajak
benar sikap yang diambil dan 2 mahasiswa
orang lain atau mendiskusikan suatu
mengatakan bahwa sikap yang diambil
masalah, bahkan bertanggung jawab atas
dalam menghadapi masalah adalah dengan
apa
cara
terjadi,
dialami,
menghargai
yang
keputusan
merespon
telah
atau
diambil
(Notoatmojo
hal
menjadi ,2007).
Tingkatan sikap ini ditambahkan dengan
yang telah dipilihnya
segala
mengajak
mengerjakan
dan
resiko,
orang
1mahasiswa
lain
untuk
berdiskusi
dalam
menangani masalah.
tugas mahasiswa ners sebelum menjadi
Menurut penulis mereka memiliki
seorang perawat diwajibkan untuk dapat
tingkat stress, mekanisme koping dan
menyelesaikan setiap tahapan proses
sikap yang berbeda pula, ada yang
pendidikan dengan nilai minimal B.
memiliki
Selain itu mahasiswa ners memiliki
maupun maladaptif, begitu pula dengan
berbagai
dengan
sikap yang diambil. Mekanisme koping
menyelesaikan 36 SKS yang terdiri dari 2
dan sikap yang diambil tersebut bisa
semester atau 13 bulan yang ditempuh
menyebabkan sumber masalah baru.
dalam 55 minggu apabila hal tersebut
Berdasarkan fenomena tersebut, maka
tuntutan
yaitu
mekanisme koping
adaptif
penulis ingin meneliti tentang hubungan tingkat stres dengan mekanisme koping
dan sikap dalam menjalankan profesi
karena pengukuran variabel bebas dan
ners pada mahasiswa Ners UNRIYO
terikat dalam penelitian ini dilakukan
angkatan 2013.
dalam
waktu
yang
bersamaan.
(Notoatmojo, 2012)
A. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Mengetahui adakah hubungan antara
Penelitian ini akan dilaksanakan pada
tingkat
mekanisme
bulan November 2013 di Panti Sosial
koping dan sikap dalam menjalankan
Tresna Wredha Budi luhur, kasongan,
profesi
Bantul
stres
ners
dengan
pada
mahasiswa
UNRIYO angkatan 2013.
dan
Panti
WredhaAbiyoso,
Sosial
Candi
Tresna
Binangun,
2. Tujuan Khusus
Pakem, Sleman yang dijadikan tempat
a. Diketahuinya tingkatstres mahasiswa
praktik mahasiswa Ners.
Ners UNRIYO angkatan 2013.
Populasi dan Sampel
b. Diketahuinya mekanisme koping stres mahasiswa Ners UNRIYO angkatan 2013.
1. Populasi Populasi
adalah
tempat
generalisasi yang terdiri atas suatu
c. Diketahuinya sikap mahasiswa Ners UNRIYO angkatan 2013.
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari dan kemudian akan ditarik METODE PENELITIAN
kesimpulanya
penelitian
2010).
Sedangkan menurut Eriyanto (2007)
Jenis Penelitian Jenis
(Sugiono,
penelitianini kuantitatif
penelitiandeskriptif
dengan korelasi
adalah
populasi adalah semua bagian atau
desain
anggota dari objek yang akan diamati
dimana
dapat berupa orang, benda dan objek.
tujuanya untuk mengetahui hubungan
Populasi dalam penelitian ini adalah
antara variable bebasdan variabel terikat
keseluruhan
(Nursalam 2008). Dalam hal ini tingkat
Universitas
stres adalah variabel bebas dan variabel
angkatan
terikat yaitu mekanisme koping dan sikap
populasi sebanyak 106 mahasiswa.
mahasiswa Ners UNRIYO tahun 2013.
mahasiswa Respati 2013,
Ners
Yogyakarta
dengan
jumlah
2. Sampel
Cross sectional merupakan penelitian
Menurut Sugiono (2010) sampel
yang akan digunakan dalam penelitian ini
merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik
yang
dimiliki
oleh
populasi, sedangkan menurut Arikunto
b. Mahasiswa
Ners
Universitas
(2010) sempel adalah sebagian atau
Respati Yogyakarta yang bersedia
wakil dari populasi yang diteliti yang
menjadi responden.
dapat mewakili populasi yang ada. Sampel
dalam
penelitian
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini ini
adalah 76mahasiswa Ners Universitas
adalah: a. Mahasiswa ners Universitas Respati
Respati Yogyakarta angkatan 2013
Yogyakarta
yang sesuai dengan kriteria inklusi
sedang sakit saat pengambilan data.
dan eksklusi sebagai berikut:
angkatan
2013
yang
b. Mahasiswa ners Universitas Respati
Kriteria Inklusi dalam Penelitian ini
Yogyakarta angkatan 2013 yang cuti
Meliputi:
saat penelitian.
a. Mahasiswa Universitas
profesi Respati
Ners
Yogyakarta
yang masih aktif.
B. Definisi Oprasional dan Variabel Penelitian 1. Definisi Operasional No
Variabel
Definisi Operasional
Alat Ukur
1
Tingkat
Pernyataan mahasiswa Ners Universitas Respati Yogyakarta dalam merespon akibat tindakan, situasi, atau kejadian diluar dari kemampuan yang menyebabkan tuntutan fisik dan/ atau psikologis terhadap seseorang, yang dibedakan menjadi 3 yaitu, stres ringan, stres sedang, stres berat.
Kuesioner
Mekanisme Pernyataanmahasiswa Ners koping Universitas Respati Yogyakarta tentang cara yang dilakukan untuk menangani gejala-gejala
Kuesioner
Stres
2
Hasil Ukur Skor stres (1560). Dengan kategori:
Skala Ordinal
Stres ringan (1-20) Stres sedang (2140) Stres berat (> 41 )
Koping maladaptive (8-16) koping adaptif (17-32)
Nominal
stres yang timbul pada saat menjalankan profesi ners yang dibedakan menjadi 2 yaitu mekanisme koping adaptif dan mekanisme koping maladaptif
3
Sikap
Pernyataan mahasiswa ners Universitas Respati Yogyakarta yang merupakan pengalaman atau pengakuan bahkan perasaan yang dialami terhadap kegiatan yang dijalani selama menjalankan profesi ners yang dibedakan menjadi 2 yaitu baik dan buruk
Kuesioner
Sikap buruk (1-20) Sikap baik (21-40)
Nominal
Variabel Penelitian
HASIL PENELITIAN DAN
a.
PEMBAHASAN
Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen ( variabel terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat
stres
pada
mahasiswa
Ners
A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Program Studi Ilmu Keperawatan terdiri dari 2 tahap pendidikan, yaitu
Universitas Respati Yogyakarta.
tahapan akademik dan tahapan profesi.
b.
Program studi ners Universitas Respati
Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang
Yogyakarta bertempat di Kampus II
dipengaruhi atau menjadi akibat karena
Universiitas Respati Yogyakarta di jalan
adanya variabel bebas. Variabel terikat
Tajem KM 1,5, maguwoharjo, depok,
dalam penelitian ini adalah mekanisme
Sleman, Yogyakarta. Pendidikan profesi
koping dan sikap dalam menjalankan
harus memiliki landasan akademik yang
profesi ners pada mahasiswa Universitas
kokoh dan mengikuti perkembagan ilmu
Respati Yogyakarta angkatan 2013.
pengetahuan serta teknologi mukhtakhir,
dalam
bidang
keilmuan
maupun
ke
profesian.
progresif
dan
terbuka
untuk
mengantisipasi dan merespon kebutuhan
Program
studi
ners
Universitas
Respati Yogyakarta berdiri pada tanggal 31 Desember 2008 dengan misi Menjadi program
yang
studi
yang
bermutu
dalam
lanjut usia yang terus meningkat (PSTW, 2010). Pada penelitian ini sebagai subjek penelitian
adalah
mahasiswa
ners
menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan
Universitas Respati Yogyakarta yang pada
Tinggi untuk menghasilkan Ners yang
saat
Profesional dan mampu bersaing di tingkat
sehingga lokasi penelitian berada di PSTW
nasional maupun internasional pada tahun
Yogyakarta Unit Abiyoso di Pakem Kab.
2014.
Sleman dan PSTW Yogyakarta Unit Budi
Panti Sosial Tresna Wredha (PSTW) Yogyakarta
pada
saat
ini
PSTW
itu
mendapatkan
stase
gerontik
Luhur Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan Bantul.
Yogyakarta mempunyai 2 (dua) Unit yaitu PSTW Yogyakarta Unit Abiyoso di Pakem
2. Karakteristik Responden
Kab. Sleman dan PSTW Yogyakarta Unit
Responden dalam penelitian ini adalah
Budi
mahasiswa
Luhur
Kasongan,
Bangunjiwo,
Kasihan Bantul.
Respati
Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW)
Profesi
Yogyakarta
berjumlah
76
Ners
Universitas
angkatan
orang.
2013
Karakteristik
Yogyakarta adalah Panti Sosial yang
responden dalam penelitian ini meliputi
mempunyai tugas memberikan bimbingan
umur dari responden.
dan pelayanan bagi lanjut usia terlantar agar dapat hidup secara baik dan terawat dalam kehidupan masyarakat baik yang berada di dalam panti maupun yang berada di luar panti. PSTW sebagai lembaga pelayanan sosial lanjut usia berbasis Panti yang dimiliki pemerintah dan memiliki berbagai
sumberdaya
perlu
mengembangkan diri menjadi Institusi
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Umur. Umur
Responden
Frekuensi (n)
Presentase (%)
22
21
27,6
23
44
57,9
24
8
10,5
25
1
1,3
31
1
1,3
44
1
1,3
Total
76
100
Sumber data: Data primer yang diolah Juli 2014
Berdasarkan hasil tabel 4.1 distribusi
Respati
frekuensi
respondenberusia
karakteristik
responden
berdasarkan umur mahasiswa program
Yogyakarta 23
mayoritas tahun
dengan
presentase (57,9%).
Profesi Ners angkatan 2013 Universitas
3. Hasil Analisis Univariat a. Stress Stres adalah suatu gejala atau respon terhadap tekanan atau beban dalam kehidupan sehari-hari. Gambaran stres mahasiswa Ners Universitas Respati Yogyakarta dalam menjalankan Profesi Ners dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2: Gambaran Stres Mahasiswa Ners Universitas Respati Yogyakarta dalam Menjalankan Profesi Ners. Stres
Responden Frekuensi (n)
Presentase (%)
Ringan
10
13,2
Sedang
54
71,1
Berat
12
15,8
Total
76
100
Sumber data: Data primer yang diolah Juli 2014
Tabel
4.2
mayoritas
menunjukan stres
yang
bahwa
Mekanisme koping adalah suatu
dialami
bentuk
pertahanan
diri
terhadap
mahasiswa Profesi Ners yaitu 54
stresor yang diterima. Gambaran
responden (71,1 %) memiliki stres
Mekanisme Koping mahasiswa Ners
sedang.
Universitas
Respati
Yogyakarta
dalam menjalankan Profesi Ners b. Mekanisme Koping
dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3: Gambaran Mekanisme Koping Mahasiswa Ners Universitas Respati Mekanisme Koping
Responden Frekuensi (n)
Presentase (%)
Adaptif
64
84,2
Maladaptif
12
15,8
Total
76
100
Sumber data: Data primer yang diolah Juli 2014 Tabel 4.3 menunjukan bahwa mayoritas
responden (84,2 %) dengan mekanisme
Mekanisme Koping yang dilakukan
koping adaptif.
mahasiswa
Profesi
Ners
yaitu
64
c. Sikap Sikap
adalah
reaksi
seseorang
Ners Universitas Respati Yogyakarta
terhadap rangsangan terhadap suatu
dalam menjalankan Profesi Ners dapat
objek.Gambaran
dilihat pada tabel 4.4.
Sikap
mahasiswa
Tabel 4.4: Gambaran SikapMahasiswa Ners Universitas Respati Mekanisme Koping
Responden Frekuensi (n)
Presentase (%)
Baik
70
92,1
Buruk
6
7,9
Total
76
100
Sumber data: Data primer yang diolah Juli 2014 variabel bebas dengan variabel Tabel
4.4
menunjukan
bahwa
terikat.
mayoritas Sikap yang dilakukan
Tabel 4.5: Hubungan Tingkat Stres
mahasiswa Profesi Ners yaitu 70
dengan Mekanisme Koping dalam
responden (92,1 %) dengan sikap
Menjalankan Profesi Ners pada
baik.
Mahasiswa
1. Hasil Analisis Bivariat Penelitian analisis
ini
spermean
tingkat
ners
UNRIYO
angkatan 2013.
menggunakan rangedengan
kesalahan0,05.
Pada
penelitian ini memiliki 2 tabel yaitu
hubungan stres dengan mekanisme koping dan stres dengan sikap manggunakan melihat
tabel
nilai
3x2
p-value
untuk antara
Mekanisme Koping Stres
Adaptif
p-
Total
Maladaptif
value
n
%
n
%
n
%
Ringan
8
10,5
2
2,6
10
13,2
Sedang
50
65,8
4
5,3
54
71,1
Berat
6
7,9
6
7,9
12
15,8
0,028
Total
64
84,2
12
15,8
76
100
Sumber data: data primer diolah juli 2014
Berdasarkan tabel
4.5 diketahui
stres dengan mekanisme koping dalam
bahwa mahasiswa profesi ners yang
menjalankan
profesi
ners
pada
memiliki tingkat stres sedang dan
mahasiswa ners UNRIYO angkatan
mekanisme koping adaptif mejadi
2013.
mayoritas dengan jumlah mahasiswa 50 (65,8%). Hasil analisis statistik
Tabel 4.6: Hubungan Tingkat Stres
menggunakan
spermean-range
dengan Sikap dalam Menjalankan
didapatkan nilai P-value= 0,028 yang
Profesi Ners pada Mahasiswa Ners
berarti ada hubungan antara tingkat
UNRIYO angkatan 2013.
Sikap Stres
Baik
p-
Total
Buruk
value
N
%
n
%
n
%
Ringan
10
13,2
0
0
10
13,2
Sedang
51
67,8
3
3,9
54
71,1
Berat
9
11,8
3
3,9
12
15,8
Total
70
92,1
6
7,9
76
100
0,024
Sumber data: data primer diolah Juli 2014 Berdasarkan tabel
4.6 diketahui
bahwa mahasiswa profesi ners yang
1. Hubungan Tingkat Stres dengan Mekanisme Koping
memiliki tingkat stres sedang dengan
Hasil analisis statistik hubungan
sikap baik mejadi mayoritas dengan
tingkat stres dengan mekanisme
jumlah mahasiswa 51 (67,8%). Hasil
koping
analisis
Universitas
statistik
menggunakan
mahasiswa
profesi
Respati
ners
Yogyakarta
spermean-range didapatkan nilai P-
angkatan
2013
value = 0,024 yang berarti ada
hubungan
antara
hubungan antara tingkat stres dengan
dengan Mekanisme Koping dengan
sikap dalam menjalankan profesi
nilai
ners pada mahasiswa ners UNRIYO
demikian pada penelitian ini dapat
angkatan 2013.
dikatakan
Pembahasan
P-value=
ada
diketahui
ada
Tingkat
stres
0.028.
hubungan
Dengan
antara
tingkat stres dengan mekanisme
koping pada mahasiswa profesi ners
dipengaruhi oleh sumber koping
Universitas Respati Yogyakarta. Hal
yaitu
ini sesuai dengan penelitian yang
dukungan sosial, aset materi dan
dilakukan Suminarsis (2009) dengan
keyakinan
judul Hubungan antara Tingkat Stres
mekanisme
dengan Mekanisme Koping Pada
hubungan
Mahasiswa
Mekanisme koping yang baik atau
Keperawatan
Menghadapi
Praktek
kemampuan
personal,
positif.Secara koping dengan
teori, memiliki
tingkat
stres.
Belajar
mekanisme koping adaptif tentu
Lapangan di Rumah Sakit dengan
akan mempengaruhi tingkat stres,
hasilp-value= 0,001 yang berarti ada
karena pemecahan masalah juga
hubungan yang signifikan antara
lebih positif. Hasil penelitian ini di
tingkat
dukung oleh Mesarini (2013) dimana
stres
mahasiswa
dengan
mekanisme koping pada mahasiswa
hasil
UMS yang sedang melaksanakan
mahasiswa memiliki tingkat stres
praktik belajar lapangan dirumah
sedang
sakit
oleh
adaptif dimana Lazarus dan Folkman
Ningsih
(2009),
(1984) berpendapat bahwa faktor
hubungan
antara
yang menentukan strategi koping
tingkat stress dengan mekanisme
atau mekanisme koping yang paling
koping
ners
banyak atau sering digunakan sangat
Universitas Muhamadiyah Semarang
tergantung pada sejauhmana tingkat
angkatan 2009. Hasil penelitian dari
stres yang dialami dan kepribadian
uji statistic didapatkan ada hubungan
seseorang (Isnin, 2011).
dan
penelitian dengan
didukung Sri
judul
mahasiswa
antara
tingkat
mekanisme diperoleh
juga
profesi
stress
dengan
koping, nilai
p
r=0,338 dari
uji
penelitian
dan
didapatkan
mekanisme
Berdasarkan
hasil
koping
penelitian
dengan
didapatkan
2
p=0,01
memiliki
stres
statistic
mekanisme
koping
maladaptif,mekanisme
koping
maladaptif
karena
korelasi pearson. Hasil
penelitian
didapatkan
50
responden
(2,6%)
ringan
disebabkan
dan
responden (65,8%) memiliki tingkat
kurangnya dukungan sosial dari
stres
orang terdekat, yaitu teman dan
sedang
dan
mekanisme
kopingnya adaptif artinya semakin
keluarga
ringan tingkat stres maka mekanisme
Faktor kesehatan juga penting dalam
kopingnya
tingkat
adaptif.
Hal
ini
memecahkan
stres
seseorang
masalah.
karena
selama dalam usaha mengatasi stres
nilai
individu
demikian pada penelitian ini dapat
dituntut
tenaga
yang
mengerahkan cukup
besar.
P-value=
dikatakan
ada
0.024.Dengan
hubungan
antara
Mekanisme koping maladaptif yang
tingkat stres dengan sikap pada
terjadi pada mahasiswa program
mahasiswa profesi ners Universitas
profesi ners Universitas Respati
Respati Yogyakarta.
Yogyakarta dimungkinkan karena
Hasil penelitian didapatkan 51
mahasiswa sering menyendiri, lari
responden (67,1%) memiliki stres
dari masalah yang ada dan tidak
sedang
mampu
serta
responden(11,8%) memiliki stres berat
segala
dengan sikap baik sedangkan jumlah
mengoreksi
memperbaiki
diri
dari
kekurangan yang ada.
dan
sikap
baik
dan
9
responden stres ringan dan sikap
Berdasarkan hasil penelitian 6
buruk pada penelitian ini tidak ada.
(7,9%) responden memiliki stres
Hal
berat dengan mekanisme koping
merasa senang mengikuti program
adaptif, hal ini disebabkan karena
profesi ners yang diyakini bahwa
mahasiswa yang memiliki stres berat
program
masih mampu menggerakan sumber
mahasiswa sebagi perawat profesional
koping
dan
yang
ada
seperti
ini
dikarenakan
profesi
ners
mahasiswa
menjadikan
mahasiswa
mampu
mendekatkan diri kepada Tuhan
mengumppulkan
untuk
kejenuhan,
ujian stase dan ujian responsi selama
dan tetap berusaha mengkoreksi dan
menjadi mahasiswa aktif program
memperbaiki
profesi ners. Hasil penelitian dapat
menghilangkan
diri
dari
segala
tugas,
bahwa
mengikuti
kekurangan dan keterbatasan yang
disimpulkan
walaupun
dimiliki selama profesi.
mahasiswa berada dalam kategori stres ringan, sedang dan berat tetapi
2. Hubungan Tingkat Stres dengan Sikap
mahasiswa
mempercayai,
Hasil analisis statistik hubungan tingkat
sikap
menerima
dan
hal-hal
yang
masih
berkaitan dengan program profesi ners
mahasiswa profesi ners Universitas
maka sikap mahasiswa masih dalam
Respati Yogyakarta angkatan 2013
kategori baik.
ada
dengan
dapat
sikap
diketahui
stres
melakukan
masih
hubungan
antara
Tingkat stres dengan sikap dengan
KESIMPULAN DAN SARAN
nyata
dalam
pelatihan
sebelum
menjalankan profesi ners (panum) A. Berdasarkan penyajian data dan pembahasan
dalam
penelitian
ini
menunjukan bahwa: 1. Mayoritas
agar mahasiswa yang akan mengikuti profesi ners siap dalam menghadapi tugas dan tanggung jawab tanpa
responden
(71,1%)
minimbulkan stres.
memiliki tingkat stres sedang 2. Mayoritas
responden
(84,2%)
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
memiliki mekanisme koping adaptif 3. Mayoritas
responden
(92,1%)
meneliti
memiliki sikap baik 4. Secara statistik ada hubungan antara tingkat
stres
Peneliti selanjutnya disarankan untuk
dengan
mekanisme
variabel
lain
yang
berhubungan dengan sikap mahasiswa program profesi ners seperti perilaku
koping dalam menjalankan profesi
mahasiswa.
ners
UNRIYO
3. Bagi Ilmu keperawatan
nilai
Hasil penelitian ini dapat dijadikan
pada
angkatan
mahasiswa
2013
dengan
p-
value=0,028.
pengembangan ilmu keperawatan ,
5. Secara statistik ada hubungan antara
khusunya keperawatan jiwa berkaitan
tingkat stres dengan sikap mahasiswa
dengan stres,
dalam menjalankan profesi ners pada
sikap dan tidak hanya memperhatikan
mahasiswa UNRIYO angkatan 2013
keadaan sehat secara fisik.
mekanisme koping,
dengan nilai p-value=0,024 4. Bagi Mahasiswa A. Saran 1. Bagi
Prodi
Profesi
Ners
Universitas Respati Yogyakarta Universitas
Respati
Yogyakarta
khusunya prodi Profesi Ners, agar menginformasikan
tentang
tugas,
lokasi, kewajiban dan tata tertib selama
menjalankan
sebelum
mahasiswa
profesi
ners
melaksanakan
program prefesi ners diseimbangi dengan pembekalan ketrampilan kasus
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa profesi ners mengalami stres sedang oleh karena itu diharapkan kepada mahasiswa agar mampu
mengontrol
stres
sedang
tersebut atau mengurangi agar tidak berlanjut ke stres berat yang dapat mengganggu fisik dan mental pada saat mengikuti program profesi ners.
Daftar Pustaka Keliat, B. A. (2009). Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta: ECG. Lungan, Richard. (2006). Aplikasi Statistika dan Hitung Peluang. Graha Ilmu, Yogyakarta. Mustikasari. 2006.pembagian mekanisme koping. http://mustikanurse.com. McDowel (2006) Measuring Health : A Guide to Rating Scales and Quetionnires Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian keperawatan. Jakarta