HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU TERHADAP PENGGUNAAN ZINC DALAM TERAPI DIARE PADA ANAK BALITA DI APOTEK PLATUK JAYA SURABAYA Alifia Putri Febriyanti1, Miranti Nugrahini2 Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar 2 Apotek Platuk Jaya Surabaya E-mail:
[email protected]
1
ABSTRAK Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya tiga kali atau lebih dalam satu hari. Di Indonesia, diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama. Pengetahuan yang dimiliki ibu dalam penanganan diare pada anak juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang kemudian akan berpengaruh terhadap penggunaan obat-obatan dalam penanganan diare pada anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan ibu terhadap penggunaan zinc dalam terapi diare pada anak balita. Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional prospektif dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dan responden didapatkan sebanyak 100 orang. Hasil penelitian dengan menggunakan chi-square diperoleh hasil signifikansi sebesar 0,528 (p > 0,05) dan nilai koefisien korelasi yang diperoleh sangat rendah yaitu sebesar 0,176, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan penggunaan zinc dalam terapi diare pada anak balita. Kata kunci : Tingkat Pendidikan, Zinc, Diare Anak. PENDAHULUAN Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang
buang
dengan
anak dikarenakan diare di dunia setiap
konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat
tahunnya. Diare juga dapat dikatakan
berupa air saja dan frekuensinya tiga kali
sebagai pembunuh yang sangat berbahaya
atau lebih dalam satu hari. Secara klinis
pada anak daripada penyakit malaria,
penyebab
dikelompokkan
AIDS, dan campak. Sekitar 1,5 juta anak
dalam 6 golongan besar yaitu infeksi
dibawah usia 5 tahun meninggal dunia
(disebabkan oleh bakteri, virus atau infeksi
disebabkan oleh diare (Njeri, G. and
parasit), malabsorpsi, alergi, keracunan,
Moses, M., 2013).
diare
air
dapat
besar
dilaporkan sebanyak 40% kematian pada
imunodefisiensi dan sebab-sebab lainnya. Penyebab
yang sering
ditemukan di
Faktor resiko penyebab diare ditinjau dari faktor ibu ada beberapa aspek yang
lapangan ataupun secara klinis adalah
diteliti
diare yang disebabkan karena keracunan
pendidikan, status kerja, sikap praktek,
(Depkes RI, 2011).
perilaku higienis. Dari beberapa penelitian
Berdasarkan
UNICEF
dan
WHO
yaitu
umur,
pengetahuan,
yang dilakukan mahasiswa menunjukkan
tahun 2009, diare merupakan penyebab
hasil
yang
bermakna
pada
aspek
kedua terhadap mortalitas dan morbiditas
pengetahuan, perilaku dan higienitas ibu.
anak-anak dibawah lima tahun. Telah
Pada aspek pengetahuan ibu, rendahnya 140
pengetahuan ibu mengenai hidup sehat merupakan
faktor
risiko
Tempat dan Waktu Penelitian.
yang
Penelitian ini dilaksanakan di apotek
menyebabkan penyakit diare pada bayi
Platuk
dan balita. Pada aspek pendidikan ibu dari
penelitian dimulai pada bulan Februari -
sebelas
penelitian,
menunjukkan sedangkan
hasil enam
Jaya
Kota
lima
penelitian
Mei 2014.
yang
signifikan
Bahan dan Alat.
penelitian
lainnya
Kuesioner
Surabaya.
yang
terdiri
Waktu
dari
12
menunjukkan hasil yang tidak signifikan
pernyataan mengenai penggunaan zinc
(Adisasminto, W., 2007).
dalam terapi diare pada anak balita.
Tingkat pengetahuan yang dimiliki
Sampel.
ibu dalam terapi diare pada anak juga dipengaruhi
tingkat
pendidikan.
obat anaknya berusia 1-5 tahun karena
ibu
berpengaruh
diare dengan tingkat pendidikan apapun di
terhadap penggunaan obat-obatan dalam
Apotek Platuk Jaya, Kota Surabaya mulai
penanganan diare pada anak (Anshari, M.,
bulan
2011).
memenuhi kriteria inklusi. Jumlah sampel
Tingkat
oleh
Ibu-ibu yang sedang membelikan
pendidikan
Sejak UNICEF
tahun
2004,
WHO
yang
diambil
s/d
adalah
Mei
2014
sebanyak
yang
100
kebijakan
responden. Jumlah sampel ini berdasarkan
bersama dalam hal pengobatan diare yaitu
perhitungan yang sebelumnya dilakukan
pemberian Zinc selama 10 hari. Hal ini
oleh peneliti.
didasarkan
Kriteria Inklusi.
tahun
menandatangani
dan
Februari
pada penelitian selama 20
(1980-2003)
bahwa
yang
pengobatan
menunjukkan dengan
tahun datang berkunjung ke Apotek Platuk
pemberian zinc lebih efektif dan terbukti
Jaya untuk membelikan obat anaknya yang
menurunkan angka kematian akibat diare
sedang terkena diare
pada anak-anak sampai 40% (Depkes RI,
pendidikan apapun, dapat berkomunikasi
2011).
dengan baik, menandatangani informed
Penelitian
ini
diare
Ibu yang memiliki anak usia 1-5
bertujuan
untuk
mengetahui hubungan tingkat pendidikan ibu terhadap penggunaan penggunaan zinc dalam terapi diare pada anak balita.
dengan jenjang
consent. Kriteria Eksklusi. Ibu yang datang ke Apotek Platuk Jaya untuk membelikan obat anaknya yang sedang sakit selain diare, menolak untuk dilakukan wawancara, ibu yang memiliki
METODE PENELITIAN
anak terkena diare usia >5 tahun.
Desain penelitian.
Analisis Data.
Penelitian
ini
merupakan
jenis
Analisis
yang
digunakan
pada
penelitian Observasional Prospektif dengan
penelitian ini adalah analisis kuantitatif.
pendekatan secara kuantitatif.
Tingkat
ukuran
yang
dipakai
dalam 141
pengukuran variabel adalah dengan skala dimana
seorang
responden
dihadapkan pada beberapa pernyataan kemudian
diminta
memberikan
jawabannya. Hasil perhitungan dari skor atau nilai kemudian digunakan dalam analisis statistik yang dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan bantuan program
SPSS
untuk
membuktikan
hubungan dan pengaruh antar variabelvariabel penelitian. Setelah itu dilakukan pengujian menggunakan chi-square. Dasar pengambilan
keputusan
penerimaan
hipotesis berdasarkan tingkat signifikan (nilai α) sebesar 95% , yaitu jika nilai p > α (0,05) maka terdapat hubungan antara tingkat
pendidikan
penggunaan
zinc
ibu pada
Tingkat Pendidikan Terakhir Ibu Perguruan Tinggi/Akademi Tamat SMA/Sederajat Tamat SMP/Sederajat Tamat SD/Sederajat Tidak Tamat SD Total
terhadap diare
Persentase (%)
likert,
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Terakhir Ibu
60 50 40 30 20 10 0
Frekuensi
Persentase (%)
8
8,0
52
52,0
25
25,0
11
11,0
4 100
4,0 100
Tamat Perguruan Tinggi/Akademi
52
8
25
11 4
anak,
Tamat SMA/Sederajat Tamat SMP/Sederajat
sedangkan jika nilai p ≤ α (0,05) maka tidak
Tamat SD/Sederajat
terdapat
Tidak Tamat SD
hubungan
antara
tingkat
pendidikan ibu terhadap penggunaan zinc
Tingkat Pendidikan
pada diare anak Gambar 1. Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Terakhir Ibu
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Berdasarkan
hasil
penelitian
Distribusi pernyataan Kuesioner Berdasarkan
diperoleh informasi mengenai karakteristik responden yaitu tingkat pendidikan terakhir ibu. Dari 100 responden yang menjadi sampel pendidikan terakhir ibu terbanyak yaitu tamat SMA atau sederajat yaitu sebanyak
52
persentase
52%.
responden Sedangkan
dengan
hasil
penelitian
diperoleh informasi mengenai distribusi masing-masing
pernyataan
pada
kuesioner. Kuesioner ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya serta dinyatakan layak etik.
tingkat
pendidikan terakhir ibu yang paling sedikit yaitu
tidak
tamat
SD
sebanyak
4
responden dengan persentase 4%.
142
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pernyataan Kuesioner Penggunaan Zinc dalam Terapi Diare Anak
Distribusi Frekuensi Penggunaan Zinc Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh informasi mengenai
1. 2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Keterangan : S RR TS
RR 𝒏 %
TS 𝒏 %
-
4 4,0%
3 3,0%
2 2,0%
4 4,0%
3 3,0%
50 50,0%
3 3,0%
13 13,0%
3 3,0%
3 3,0%
-
10 10,0%
7 7,0%
61 61,0%
4 4,0%
53 53,0%
4 4,0%
11 11,0%
12 12,0%
9 9,0%
6 6,0%
60 60,0%
17 17,0%
distribusi
frekuensi
penggunaan zinc, dan waktu pemberian
: Setuju : Ragu-ragu : Tidak setuju
berikut ini :
Tabel 3. Distribusi Penggunaan Zinc Keseluruhan. Pengetahuan Penggunaan Obat Diare Baik Sedang Kurang Total
100 80 60 40 20 0
Persentase (%)
92 8 0 100
92,0 8,0 0 100
Sedang
8 Baik Sedang
Penggunaan Obat Diare secara Keseluruhan
Gambar 2. Distribusi Penggunaan Zinc Keseluruhan
Frekuensi secara
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Nama Obat Diare
zinc (pernyataan nomor 2, 3, 5, 6, 7, 10,
tingkat
Frekuensi
Baik
bahwa pernyataan mengenai penggunaan
11) sebagian besar responden dengan
Frekuensi secara
92
Pengetahuan Nama Obat Diare Baik
macam
zinc
zinc , yang disajikan pada tabel dan grafik
Pada tabel tersebut dapat dilihat
berbagai
penggunaan
secara keseluruhan, nama obat, cara
Persentase (%)
NO Pernyataan
S 𝒏 % 96 96,0 % 95 95,0 % 93 93,0 % 47 47,0 % 84 84,0 % 97 97,0 % 83 83,0 % 35 35,0 % 43 43,0 % 77 77,0 % 85 85,0 % 23 23,0 %
96
Persentase (%) 96,0
Sedang
2
2,0
Kurang
2
2,0
Total
100
100
Frekuensi
pendidikan
menjawab setuju.
143
Baik
96
Sedang Kurang
2
2
Baik SedangKurang
Persentase (%)
Persentase (%)
120 100 80 60 40 20 0
70 60 50 40 30 20 10 0
Baik
58
Sedang
38
Kurang
4 Baik SedangKurang
Pengetahuan Nama Obat Diare
Pengetahuan Waktu Pemberian Zinc
Gambar 3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Nama Obat Diare Tabel 5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Cara Penggunaan Zinc pada Diare
Gambar 5. Distribusi Pengetahuan Waktu Zinc pada Diare
Dari ke empat tabel dan grafik tersebut
Pengetahuan Cara Penggunaan Obat Diare Baik Sedang Kurang Total
Frekuensi
Persentase (%)
81 19 0 100
81,0 19,0 0 100
Persentase (%)
mengenai
penggunaan
zinc
secara keseluruhan dan jika dispesifikkan lagi menjadi pengetahuan mengenai nama obat, cara penggunaan zinc, dan waktu pemberian tersebut
100 80 60 40 20 0
Frekuensi Pemberian
zinc,
sebagian
dari
100
besar
responden
dikategorikan
memiliki pengetahuan yang baik. Tabulasi Silang Antar Variabel Berdasarkan penelitian yang telah
81
Baik
19
tabulasi silang penggunaan zinc secara
BaikSedang Pengetahuan Cara Penggunaan Zinc pada Diare
Gambar 4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Cara Penggunaan Zinc pada Diare. Tabel 6. Distribusi Pengetahuan Waktu Zinc pada Diare Pengetahuan Waktu Pemberian Obat Diare Baik Sedang Kurang Total
dilakukan diperoleh informasi mengenai
Sedang
Frekuensi Pemberian
Frekuensi
Persentase (%)
58 4 38 100
58,0 4,0 38,0 100
keseluruhan, nama obat, cara penggunaan zinc, dan waktu pemberian zinc , yang disajikan pada tabel dan grafik berikut ini : Tabel 7. Tabulasi Silang antara Tingkat Pendidikan Terakhir Ibu dengan Pengetahuan Penggunaan Zinc pada Diare.
144
Tabel 9. Tabulasi Silang antara Tingkat Pendidikan Terakhir Ibu dengan Pengetahuan Cara Penggunaan Zinc pada Diare.
Gambar 5. Tabulasi Silang antara Tingkat Pendidikan Terakhir Ibu dengan Pengetahuan Penggunaan Zinc pada Diare. Tabel 8. Tabulasi Silang antara Tingkat Pendidikan Terakhir Ibu dengan Pengetahuan Nama Obat pada Diare.
Gambar 7. Tabulasi Silang antara Tingkat Pendidikan Terakhir Ibu dengan Pengetahuan Cara Penggunaan Zinc pada Diare. Tabel 10. Tabulasi Silang antara Tingkat Pendidikan Terakhir Ibu dengan Pengetahuan Waktu Pemberian Zinc pada Diare.
Gambar 6. Tabulasi Silang antara Tingkat Pendidikan Terakhir Ibu dengan Pengetahuan Nama Obat pada Diare.
145
Tabel 11. Hasil Uji Chi-Square
Gambar 8. Tabulasi Silang antara Tingkat Pendidikan Terakhir Ibu dengan Pengetahuan Waktu Pemberian Zinc pada Diare. Pada tabulasi silang antara tingkat pendidikan
terakhir
ibu
dengan
penggunaan zinc secara keseluruhan tidak terdapat
hubungan
pendidikan
terakhir
penggunaan
zinc.
antara
tingkat
ibu
dengan
Jika
dispesifikkan
menjadi tabulasi silang antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan nama obat,
cara
penggunaan,
dan
waktu
pemberian, ketiganya menunjukkan hasil tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan
terakhir
ibu
terhadap
ini
bertujuan
untuk
antara
tingkat
hubungan
pendidikan ibu terhadap penggunaan zinc dalam terapi diare pada anak balita yang meliputi nama obat, cara penggunaan obat, dan waktu pemberian obat. Pengujian yang digunakan
pada
penelitian
ini
yaitu
menggunakan korelasi Chi-Square dan koefisien
kontingensi.
Pengujian
menggunakan bantuan program
SPSS
versi 20, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :
telah dilakukan diperoleh data karakteristik responden tingkat
berupa
distribusi
pendidikan
terakhir
frekuensi ibu
yang
disajikan pada tabel 1. Dari 100 responden yang menjadi sampel pendidikan terakhir ibu terbanyak yaitu tamat SMA atau sederajat yaitu sebanyak 52 responden dengan
persentase
52%,
sedangkan
tingkat pendidikan terakhir ibu yang paling sedikit yaitu tidak tamat SD sebanyak 4 responden
dengan
persentase
4%.
Berdasarkan frekuensi distribusi tingkat terakhir
tersebut
maka
sebagian besar responden memiliki tingkat
Uji Chi-Square
mengetahui
Berdasarkan penelitian yang
pendidikan
penggunaan zinc.
Penelitian
PEMBAHASAN
pendidikan yang sedang. Pendidikan belajar, seseorang tersebut
mempengaruhi
semakin
tinggi
makin
mudah
untuk
menerima
proses
pendidikan pula
orang
informasi.
Dengan pendidikan yang tinggi maka seseorang
akan
cenderung
untuk
mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat 146
erat
kaitannya
seseorang, formalnya
dengan
semakin biasanya
pendidikan
Zinc diberikan satu kali sehari selama 10
tinggi
pendidikan
hari berturut-turut. Pemberian zinc harus
akan
mempunyai
tetap dilanjutkan meskipun diare sudah
tingkat pengetahuan yang lebih tinggi bila
berhenti.
dibandingkan
yang
meningkatkan ketahanan tubuh terhadap
tingkat pendidikannya lebih rendah. Tetapi
kemungkinan berulangnya diare pada 2 – 3
perlu diketahui bahwa seseorang yang
bulan ke depan.
dengan
seseorang
Hal
ini
dimaksudkan
untuk
berpendidikan rendah tidak berarti mutlak
Pada tabel 3 mengenai distribusi
berpengetahuan rendah pula (Widayatun,
frekuensi penggunaan zinc pada diare
T.S., 2004).
anak secara keseluruhan hampir sebagian
Pengunaan obat diare pada anak
besar memiliki pengetahuan yang baik
usia 1 hingga 5 tahun dalam penelitian ini
yaitu sebesar 92 responden (92%). Jika
meliputi pengetahuan mengenai pemilihan
lebih dispesifikkan pada penggunaan zinc
nama obat, cara penggunaan, dan lama
pada diare yang terdiri dari pemilihan nama
waktu penggunaan. Dalam hal ini lebih
obat,
ditekankan pada penggunaan obat diare
pemberian zinc pada diare anak diperoleh
zinc sebagai terapi mengingat hal ini
hasil
merupakan program yang telah diadakan
pengetahuan
oleh pemerintah dalam mengatasi diare
pemilihan nama obat, cara penggunaan
sebelum anak dibawa ke sarana kesehatan
obat, dan waktu penggunaan obat. Hal ini
terdekat. Zinc merupakan salah satu zat
ditunjukkan
gizi mikro yang penting untuk kesehatan
distribusi frekuensi pengetahuan tentang
dan pertumbuhan anak. Zinc yang ada
nama obat diare pada anak yang memiliki
dalam tubuh akan menurun dalam jumlah
pengetahuan
besar ketika anak mengalami diare, untuk
responden (96%) dari 100 responden,
menggantikan zinc yang
hilang selama
pada tabel 5 mengenai distribusi frekuensi
diare, anak dapat diberikan zinc yang akan
cara penggunaan zinc pada diare yang
membantu
serta
memiliki pengetahuan baik sebesar 81
menjaga agar anak tetap sehat. Sejak
responden (81%) dari 100 responden,
tahun
UNICEF
sedangkan pada tabel 6 menunjukkan
menandatangani kebijakan bersama dalam
distribusi frekuensi waktu pemberian zinc
hal pengobatan diare yaitu pemberian Zinc
pada diare yang memiliki pengetahuan baik
selama 10 hari. Hal ini didasarkan pada
sebesar 58 responden (58%) dari 100
penelitian selama 20 tahun (1980-2003)
responden yang menjadi sampel.
penyembuhan
2004,
WHO
diare
dan
yang menunjukkan bahwa
pengobatan
cara
dari
penggunaan,
100
responden
yang
pada
baik
dan
baik
tabel
yaitu
waktu
memiliki mengenai
4
mengenai
sebesar
96
Pada pengolahan data tabulasi silang
diare dengan pemberian zinc lebih efektif
antara
tingkat pendidikan
terakhir
ibu
dan terbukti menurunkan angka kematian
dengan penggunaan zinc pada diare pada
akibat diare pada anak-anak sampai 40%.
anak secara keseluruhan yang ditunjukkan 147
pada tabel 7 menunjukkan hasil bahwa dari
dalam pendidikan ini perlu dipertimbangkan
100 responden dengan berbagai macam
umur (proses perkembangan) klien dan
tingkat pendidikan terakhir ibu dapat dilihat
hubungannya
bahwa tidak terdapat hubungan antara
Pendidikan baik secara langsung maupun
tingkat pendidikan terakhir ibu dengan
tidak
penggunaan zinc pada diare pada anak.
hidup, karena masyarakat dengan tingkat
Sebagai
contoh
langsung
proses
belajar.
mempengaruhi kualitas
tabel
tersebut
pendidikan tinggi akan mudah menerima
pada
tingkat
informasi sehingga makin banyak pula
pendidikan perguruan tinggi sebanyak 8
pengetahuan yang dimiliki. Sedangkan
responden
memiliki
orang dengan tingkat pendidikan yang
mengenai
rendah akan menghambat perkembangan
penggunaan zinc pada diare pada anak
seseorang terhadap nilai-nilai yang baru
secara keseluruhan, namun pada tingkat
diperkenalkan.
pendidikan terakhir tamat SD sebanyak 11
masyarakat
responden, dari 11 responden tersebut
menengah, tingkat pemahaman tentang
sebanyak
nilai-nilai baru juga sedang-sedang saja
menunjukkan
pada
dengan
bahwa
semuanya
pengetahuan
yang
10
baik
responden
memiliki
pengetahuan yang baik sedangkan hanya
Begitu yang
pula
tingkat
dengan pendidikan
(Notoatmodjo, S., 2003).
1 responden yang memiliki pengetahuan
Tingkat pendidikan turut menentukan
yang sedang. Hal ini semakin menunjukkan
mudah tidaknya seseorang menyerap dan
bahwa tidak ada hubungan antara tingkat
memahami pengetahuan
pendidikan ibu terhadap penggunaan zinc
peroleh. Hal ini dapat mempengaruhi
pada diare anak secara keseluruhan. Jika
kesehatan
lebih dispesifikkan pada penggunaan obat
Pengetahuan
yang terdiri dari pemilihan nama obat, cara
kesehatan dalam suatu keluarga itu sendiri
penggunaan, dan waktu pemberian zinc
sangat diperlukan agar tiap anggota dalam
pada diare anak diperoleh hasil yang
suatu keluarga tersebut lebih tanggap
ditunjukkan
mengenai
adanya masalah kesehatan. Terutama jika
pemilihan nama obat diare pada anak,
diare terjadi didalam suatu keluarga maka
tabel 9 mengenai cara penggunaan zinc
harapannya
pada diare pada anak, tabel 10 mengenai
tindakan penanganan diare secepatnya
waktu pemberian obat pada diare anak,
(Notoatmodjo, S., 2003).
pada
tabel
8
ketiganya menunjukkan hasil tidak terdapat hubungan
antara
tingkat
pendidikan
dalam
Setelah kemudian
suatu
keluarga.
baik
mengenai
yang
bisa
segera
dilakukan
dilakukan
yang mereka
mengambil
tabulasi silang
pengujian
statistik
terakhir ibu terhadap penggunaan obat
yaitu menggunakan uji chi-square dengan
pada diare anak usia 1 hingga 5 tahun.
bantuan program SPSS IBM 20. Hasil uji
Pendidikan adalah proses tumbuh
menggunakan
chi-square
dapat
dilihat
kembang seluruh kemampuan dan perilaku
pada tabel 11 untuk mengetahui hubungan
menusia
tingkat pendidikan terakhir ibu terhadap
melalui
pengajaran
sehingga
148
Pada
penggunaan zinc pada diare anak usia 1 hingga
5
tahun
diperoleh
secara
hasil
keseluruhan
signifikansi
(p-value)
hasil
uji
chi-square
untuk
menentukan hubungan tingkat pendidikan ibu terhadap cara penggunaan zinc pada
besar
tabel 11 diperoleh nilai signifikansi (p-
daripada nilai α (0,528 > 0,05) sehingga
value) sebesar 0,024. Nilai ini lebih kecil
hipotesis penelitian Ha ditolak. Selain itu
dari nilai α (0,024 < 0,05) sehingga
nilai koefisien korelasi yang diperoleh
hipotesis
sangat
Sedangkan untuk nilai koefisien korelasi
sebesar
0,528.
rendah
Nilai
yaitu
ini
lebih
sebesar
0,176.
penelitian
diterima.
Sehingga hubungan yang terbentuk antara
diperoleh
tingkat
terhadap
hubungan yang signifikan antara tingkat
penggunaan zinc pada diare pada anak
pendidikan ibu terhadap cara penggunaan
usia 1 hingga 5 tahun adalah sangat
zinc dalam terapi diare pada anak tetapi
rendah dan tidak signifikan atau dapat
rendah.
pendidikan
ibu
tingkat
pendidikan
Sehingga
terdapat
Sedangkan hasil uji chi-square untuk
dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara
rendah.
Ha
dengan
mengetahui hubungan tingkat pendidikan
penggunaan zinc dalam terapi diare pada
terhadap waktu pemberian zinc diperoleh
anak balita.
nilai signifikansi (p-value) sebesar 0,051. penggunaan
Nilai ini lebih besar daripada nilai α (0,051
obat pada penelitian ini meliputi pemilihan
> 0,05) sehingga hipotesis penelitian Ha
nama obat, cara penggunaan obat, dan
ditolak. Sedangkan untuk nilai koefisien
waktu pemberian obat. Masing-masing
korelasi diperoleh rendah yaitu 0,366.
telah dilakukan uji menggunakan
chi-
Sehingga hubungan yang terbentuk antara
square yang terdapat pada tabel 11. Hasil
tingkat pendidikan ibu terhadap waktu
uji chi-square untuk mengetahui hubungan
pemberian zinc pada diare anak adalah
tingkat
rendah
Jika
secara
pendidikan
spesifik
terhadap
pemilihan
dan tidak signifikan atau dapat
nama obat diperoleh nilai signifikansi (p-
dikatakan bahwa tidak ada hubungan yang
value) sebesar 0,125. Nilai ini lebih besar
erat antara tingkat pendidikan ibu dengan
daripada nilai α (0,125 > 0,05) sehingga
waktu penggunaan zinc dalam terapi diare
hipotesis penelitian Ha ditolak. Sedangkan
pada anak balita.
untuk nilai koefisien korelasi diperoleh
Hasil penelitian ini sejalan dengan
rendah yaitu 0,335. Sehingga hubungan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Endah
yang terbentuk antara tingkat pendidikan
mengenai tingkat pengetahuan, sikap, dan
ibu terhadap pemilihan nama obat diare
perilaku ibu dalam penanganan awal diare.
pada anak adalah rendah
Hasil penelitian tersebut menunjukkan tidak
dan tidak
signifikan atau dapat dikatakan bahwa
adanya
hubungan
tidak ada hubungan yang erat antara
pendidikan
tingkat pendidikan ibu dengan pemilihan
mengenai penanganan awal diare (Endah
nama obat diare pada anak balita.
P.,
2009).
ibu
antara
terhadap
Menurut
tingkat
pengetahuan
Sander
jenjang 149
pendidikan
memegang
peranan
penting dalam kesehatan
cukup
zinc dalam terapi diare diare anak
masyarakat
(Sander, M. A., 2005). Masyarakat yang
balita. 2.
Pada penggunaan zinc sebagian besar
memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi
responden dengan tingkat pendidikan
lebih berorientasi pada tindakan preventif,
apapun masih banyak yang belum
mengetahui lebih banyak tentang masalah
mengetahui
kesehatan dan memiliki status kesehatan
penggunaan zinc.
secara
benar
tentang
yang lebih baik. Pada ibu-ibu, semakin tinggi tingkat pendidikan ibu, semakin
KEPUSTAKAAN
rendah angka kematian bayi dan kematian
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Petugas Kesehatan. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2011
ibu
(Widyastuti,
P.,
2005).
Namun
karakteristik setiap responden di setiap daerah
berbeda
beda.
Biasanya
pengalaman berpengaruh besar terhadap penangan awal pada diare anak. Ibu-ibu dengan tingkat pendidikan yang rendah jika telah berpengalaman terhadap penangan awal diare pada anak maka akan lebih memiliki
pengetahuan
mengenai
penggunaan obat yang baik pada diare anak. Dan sebaliknya ibu-ibu yang dengan tingkat pendidikan tinggi namun belum berpengalaman
terhadap
penanganan
awal diare pada anak maka akan memiliki pengetahuan
yang
rendah
mengenai
penggunaan obat pada diare anak.
KESIMPULAN 1.
Hasil
uji
menggunakan
chi-square
diperoleh hasil signifikansi (p-value) sebesar 0,528. Nilai ini lebih besar daripada nilai α (0,528 > 0,05) dan nilai koefisien
korelasi
yang
diperoleh
sangat rendah yaitu sebesar 0,176. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan penggunaan
Njeri,
Grace and Moses Muriithi. Household Choice of Diarrhea Treatments for Children Under The Age of Five In Kenya: Evidence From The Kenya Demographic And Health Survey 2008-09. European Scientific Journal February 2013 edition vol.9, No.6. 2013
Adisasminto, Wiku. Faktor Risiko Diare pada Bayi dan Balita di Indonesia: Systematic Review Penelitian Akademik Bidang Kesehatan Masyarakat. Makara Kesehatan, Vol. 11, No. 1, Juni 2007 : 1-10. 2007. Ansari, Mukhtar, dkk. A Survey of Mothers' Knowledge About Childhood Diarrhoea and Its Management Among A Marginalised Community of Morang, Nepal. Australasian Medical Journal [AMJ 2011, 4, 9, 474-479]. 2011 Idayatun, T.S. Ilmu Perilaku. Jakarta : CV Sagung Seto. 2004. Notoatmodjo, Soekidjo. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 2003. Endah Purbasari. Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu dalam Penanganan Awal Diare pada Balita di Puskesmas Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten Pada Bulan September Tahun 2009. (Skripsi) Fakultas Kedokteran dan 150
Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2009. Sander, M. A. Hubungan Faktor Sosio Budaya dengan Kejadian Diare di Desa Candinegoro Kecamatan Wonoayu Sidoarjo. Jurnal Medika. Vol 2. No.2. Juli-Desember 2005 : 163-193. 2005. Widyastuti, P., (ed). Epidemiologi Suatu Pengantar, edisi 2. Jakarta : EGC. 2005.
151