HUBUNGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI DUSUN NGRAME TAMANTIRTO, KASIHAN, BANTUL NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun oleh: BAIQ LAELI FITRIANA 20120320045
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016
HUBUNGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI DUSUN NGRAME TAMANTIRTO, KASIHAN, BANTUL Baiq Laeli Fitriana, Puji Sutarjo Fakultas Kedokteran Ilmu Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta e-mail :
[email protected] INTISARI Latar Belakang: Pada tahun 2012 Indonesia merupakan negara ketiga di Asia yang memiliki jumlah lanjut usia di atas 60 tahun terbesar setelah Cina dan India. Daerah di Indonesia yang memiliki lanjut usia tertinggi pada tahun 2012 adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. Lanjut usia yang jumlahnya terus meningkat berdampak pada timbulnya masalah meningkatnya rasio ketergantungan. Kemunduran pada lanjut usia akan berdampak pada kondisi fisik dan mental yang menurun, seperti kerusakan kognitif atau depresi. Tujuan Penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat ketergantungan dengan tingkat depresi pada lanjut usia di Dusun Ngrame Tamantirto, Kasihan, Bantul. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan pengambilan data menggunakan kuesioner. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner GDS) dan Indeks Barthel. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2016. Uji statistik penelitian ini menggunakan uji corelation spearman. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 35 lanjut usia dengan ketergantungan. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 35 lanjut usia yang menjadi responden, 31 (88.55%) orang mengalami ketergantungan sedang dan 29 orang (82.9%) mengalami depresi sedang. Dari hasil analisis diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,254 > ρ (0,05). Wawancara yang dilakukan peneliti pada responden yang memiliki tingkat ketergantungan berat namun mengalami depresi sedang hal itu terjadi kerena adanya dukungan keluarga, sedangkan pada responden yang memiliki ketergantungan sedang namun mengalami depresi berat karena mengalami masalah kesulitan ekonomi yang meningkatkan beban yang mereka rasakan. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat ketergantungan dengan tingkat depresi pada lanjut usia di Dusun Ngrame Tamantirto, Kasihan, Bantul. Saran: Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian tentang dukungan keluarga dan faktor ekonomi dengan tingkat depresi lanjut usia. Kata Kunci : ketergantungan, depresi, lanjut usia.
THE RELATION BETWEEN THE LEVEL OF DEPENDENCY WITH LEVEL OF DEPRESSION IN THE ELDERLY PEOPLE IN NGRAME TAMANTIRTO, KASIHAN, BANTUL Baiq Laeli Fitriana, Puji Sutarjo Fakultas Kedokteran Ilmu Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta e-mail :
[email protected] ABSTRACT Background: In 2012, Indonesia is the third country in Asia which has a number of elderly people over 60 years the largest after China and India. Regions in Indonesia which has the highest elderly in 2012 is Yogyakarta. Elderly, which have increased impact on the emergence of the problem of rising dependency ratios. A decline in the elderly will have an impact on physical and mental decline, such as cognitive impairment or depression. Objective: The objective of this study was to determine the relationship between the degree of dependence with the level of depression in the elderly in the village Ngrame, Tamantirto, Kasihan, Bantul. Methods: This study used cross sectional data collection using the questionnaire. The questionnaire used is a GDS and Barthel index. The sampling technique used purposive sampling. This research was conducted in February 2016. The research statistical test using Spearman Correlation test. The number of respondents in this study were 35 elderly with dependence. Results: Based on the results of the study showed that of the 35 elderly respondents, 31 (88.55%) of people experiencing moderate dependence and 29 (82.9%) had moderate depression. From the analysis results obtained significance value of 0.254> ρ (0.05). Interviews conducted by researchers at the respondents who have high levels of heavy dependence depressed but were it to happen because they support their families, while the respondents who have a dependency was however severely depressed because of problems of economic difficulties that increase the burden they feel. Conclusion: There is no significant relationship between the level of dependence of the rate of depression in the elderly in the village Ngrame Tamantirto, Kasihan, Bantul. Suggestion: Researchers further expected to conduct research on family support and economic factors to the level of depression elderly. Keywords: dependence, depression, elderly.
2
I.
akhir
PENDAHULUAN Penuaan
merupakan
tahap
lanjut usia4. Rasio ketergantungan
siklus
kehidupan
dari
lanjut usia pada tahun 2012 adalah sebesar 11,90%4.
perkembangan normal yang akan dialami individu dan tidak dapat dihindari.
Seseorang
Kemunduran pada lanjut usia
mulai
akan berdampak pada kondisi fisik
memasuki tahap lanjut usia dimulai
dan mental yang menurun dan dapat
saat memasuki usia 60 tahun yang
dipersulit oleh adanya kemiskinan,
dan memiliki resiko rentan terhadap
penolakan oleh teman dan keluarga,
berbagai masalah kesehatan10. Data
kemunduran juga berdampak pada
Badan
psikologis
Pusat
Indonesia menunjukkan
Statistik
pada
Republik
tahun
bahwa
lanjut
usia
seperti
kerusakan kognitif atau depresi9.
2012
Indonesia
Depresi
merupakan
masalah
merupakan negara ketiga di Asia
kesehatan mental yang paling sering
yang memiliki jumlah lanjut usia di
ditemui pada lanjut usia13. Lanjut
atas 60 tahun terbesar setelah Cina
usia lebih sering mengalami depresi
dan India. Tahun 2050 Indonesia
walaupun
diperkirakan akan memiliki lanjut
dibandingkan
usia berjumlah 100 juta jiwa.
umum5.
Lanjut usia yang jumlahnya
II.
terus meningkat berdampak pada timbulnya
masalah
jarang
dikenali
dengan
jika
populasi
TINJAUAN PUSTAKA
1. Lanjut Usia
yaitu
Lanjut
meningkatnya rasio ketergantungan
usia
adalah
seseorang yang memasuki usia
3
60
tahun
yang
memiliki
berbagai
masalah
berkaitan
dengan
lanjut
usia
yang
dapat
menimbulkan depresi 8.
yang proses
2. Ketergantungan
menua10. Proses menua adalah
Ketergantungan
adalah
proses menghilangnya secara
keadaan seseorang yang tidak
perlahan kemampuan jaringan
bisa
tubuh untuk memperbaiki diri
jawabnya
atau
dan
memenuhi kebetuhan hidupnya
mempertahankan struktur dan
sehingga memerlukan bantuan
fungsi
orang lain atau masyarakat9.
mengganti
normalnya
diri,
sehingga
tidak dapat bertahan terhadap
memikul sendiri
Kemunduran
tanggung untuk
kesehatan
berbagai macam penyakit dan
mental dan kesehatan fisik
memperbaiki kerusakan yang
yang menyebabkan aktivitas
terjadi15.
fisik menjadi terbatas akan
Salah
satu
tanda
berdampak pada penurun peran
penurunan fungsi tubuh adalah
sosial yang dimiliki oleh lanjut
proses beradaptasi dengan stres
usia sehingga lanjut usia tidak
lingkungan dan tahap akhir
mampu memenuhi kebutuhan
dari siklus kehidupan sering
hidup merupakan faktor yang
ditandai
berpengaruh
dengan
kondisi
terhadap
kehidupan yang tidak sesuai
meningkatkan ketergantungan
dengan yang diharapkan. Hal
yang dialami lanjut usia11.
ini merupakan beban berat bagi
6
3. Depresi
III.
Depresi
suatu
Jenis penelitian ini adalah
terhadap
penelitian korelasi dengan rancangan
kehilangan berupa kematian
deskriptif corelation, yaitu suatu
pasangan
yang
rancangan penelitian yang dilakukan
hidupnya,
menekankan pada waktu pengukuran
perubahan status pekerjaan dan
data variabel bebas dengan variabel
prestasi,
terikat dalam satu waktu, dengan
respon
adalah
METODE
maladaptif
berarti
dan
orang
dalam
dan
kemampuan
menurunnya fisik
dan
tujuan untuk melihat apakah ada
kesehatan yang dirasakan oleh
hubungan
lanjut usia5.
ketergantungan
Lanjut
usia
yang
antara
tingkat
dengan
tingkat
depresi pada lanjut usia di Dusun
mengalami depresi disamarkan
Ngrame,
oleh gangguan fisik lainnya,
Bantul. Populasi penelitian ini adalah
isolasi sosial, penyangkalan,
seluruh lanjut usia yang berada di
dan
terhadap
Dusun Ngrame yang berjumlah 110
proses penuaan normal yang
lanjut usia. Teknik sampling yang
menyebabkan
tidak
digunakan
tidak
sampling, yaitu peneliti menentukan
pengabaian
terdeteksinya
dan
Tamantirto,
adalah
purposive
tertangani gangguan depresi
sampel
yang dialami oleh lanjut usia16.
penelitian12 dan diperoleh sampel sebanyak
sesuai
Kasihan,
35
dengan
lanjut usia
tujuan
sesuai
kriteria inklusi. Untuk mengetahui
7
tingkat ketergantungan dan tingkat
10
depresi
Karakteristik
peneliti
menggunakan
orang
(28.6%). responden
instrument berupa kuesioner Indeks
berdasarkan pendidikan paling
Barthel dengan jumlah pertanyaan
banyak adalah tidak sekolah
sebanyak
Geriatric
sebanyak 17 orang (48.6%)
Depression Scale dengan jumlah
dan yang paling sedikit yaitu
pertanyaan sebanyak 15. Analisis
tingkat pendidikan perguruan
data
tinggi
10
yang
dan
digunakan
adalah
sebanyak
Spearman.
(2.9%).
IV.
berdasarkan
1.
HASIL PENELITIAN Karakteristik
responden
paling
penelitian
orang
Responden pekerjaannnya
banyak
ditemukan
bekerja sebagai ibu rumah
Karakteristik responden berdasarkan
usia
tangga sebanyak 16
terbanyak 2.
sebanyak 21 orang (60%) dan usia
75-90
orang
(45.7%).
pada rentang usia antara 60-74
rentang
1
Analisa Univariat Tabel 1 Tingkat ketergantungan lanjut usia di Dusun Ngrame, Tamantirto, Kasihan, Bantul (2016) (n=35).
tahun
sebanyak 14 orang (40%). Ketergantungan
Karakteristik berdasarkan
responden jenis
Berat Sedang Ringan Jumlah
kelamin
terbanyak adalah perempuan sebanyak 25
orang
Frekuensi (f) 3 31 1 35
Dari
(71.4),
tabel
ketergantungan
sedangkan laki-laki sebanyak
menunjukkan
8
Prosentase (%) 8.55 88.55 2.9 100
1
tingkat
lanjut hasil
usia
sebagian
besar lanjut usia mengalami
Ha
ketergantungan
terdapat
sedang
ditolak.
Artinya
hubungan
tidak yang
sebanyak 31 orang (88.55%).
signifikan
antara
tingkat
Tabel 2 Tingkat depresi lanjut usia di Dusun Ngrame, Tamantirto, Kasihan, Bantul (2016) (n=35).
ketergantungan dengan tingkat depresi lanjut usia di Dusun Ngrame, Tamantirto, Kasihan,
Depresi
Frekuensi (f)
Normal Sedang Berat Jumlah
3 29 3 35
Data
tabel
Prosentase (%) 8.55 82.9 8.55 100
2
Bantul. V.
Pembahasan
tingkat
depresi lanjut usia menunjukkan
dengan
hasil
membandingkan
bahwa
sebagian
besar
dilakukan
menganalisa hasil
dan penelitian
lanjut usia mengalami depresi
dengan tinjauan pustaka.
sedang yaitu sebanyak 29 orang
1. Tingkat ketergantungan Penurunan
(82.8%).
Depresi Berat 0
Depresi sedang 3
Normal
Jumlah
0
3
3
26
2
31
0
0
1
1
3
29
3
35
memerlukan waktu yang cukup lama untuk memulihkan diri dan
ρ
hal ini merupakan salah satu faktor
0.254
yang
mempengaruhi
ketergantungan lanjut usia dalam
Dari hasil perhitungan nilai
dan
usia lebih mudah lelah dan
Tabel 3 Hubungan tingkat ketergantungan dengan tingkat depresi pada lanjut usia di Dusun Ngrame, Tamantirto, Kasihan, Bantul (2016) (n=35).
diperoleh
kekuatan
tenaga berpengaruh pada lanjut
3. Analisa Bivariat
Ketergantungan berat Ketergantungan sedang Ketergantungan ringan Jumlah
PEMBAHASAN
beraktivitas9. Lanjut usia yang
signifikansi
melakukan aktivitas khususnya
2
sebesar 0.254 > ρ (0,05) maka 9
secara
produktif
akan
seperti
perubahan
fisik,
mempunyai kualitas hidup yang
psikologis, ekonomi, sosial dan
lebih
spiritual
tinggi
dibandingkan
yang
mempengaruhi
dengan lanjut usia yang tidak
kualitas hidup lanjut usia. Faktor
melakukan aktivitas14. Derajat
lain
kesehatan dan kemampuan fisik
mempengaruhi depresi, seperti
yang
kematian
menurun
akan
yang
kemungkinan
pasangan
hidup,
mengakibatkan lanjut usia secara
perbedaan sosial dan budaya,
perlahan menarik diri sehingga
dan kurangnya partisipasi dalam
hubungan sosialnya menurun.
beraktivitas
Hubungan
dan
hidupnya. Selain itu perbedaan
interpersonal merupakan bagian
dalam teknik pengumpulan data
yang
penelitian
sosial
cukup
kesehatan
penting
fisik,
untuk
mental
dan
selama
kemungkinan
masa
juga
mempengaruhi perbedaan hasil
emosional bagi lanjut usia7.
dari penelitian lainnya¹.
2. Tingkat depresi
3. Hubungan
antara
tingkat
Usia merupakan salah satu
ketergantungan dengan tingkat
faktor risiko terjadinya depresi,
depresi pada lanjut usia di
semakin
Dusun
meningkatnya
usia
Ngrame
maka risiko terjadinya depresi
Kasihan, Bantul
juga akan menjadi dua kali lipat
Berdasarkan
karena
pada
masa
Tamantirto,
data
yang
tersebut
didapatkan dari penelitian yang
banyak terjadi suatu perubahan
dilakukan di Dusun Ngrame
10
Tamantirto,
Kasihan,
Bantul
kemandirian
ADL
(Activity
sebanyak 35 orang responden
Daily Living) dengan konsep diri
dengan
menggunakan
lanjut usia di Desa Bangunjiwo
korelasi
Spearman
uji dengan
Kasihan
Bantul
Yogyakarta
menggunakan program SPSS 16
dengan nilai signifikansi yaitu
didapatkan
0,45.
nilai
signifikansi
sebesar 0,254 > ρ (0,05) maka Ha
ditolak.
terdapat
Artinya
hubungan
signifikan
antara
Berdasarkan wawancara yang
tidak
dilakukan oleh peneliti pada
yang
responden yang memiliki tingkat
tingkat
ketergantungan
berat
ketergantungan dengan tingkat
mengalami
depresi
Hasil
responden menyatakan bahwa
penelitian ini sejalan dengan
walaupun kondisi tubuh mereka
hasil penelitian yang dilakukan
sudah melemah baik karena
oleh Herawati (2009) berjudul
penyakit maupun karena proses
hubungan kemandirian aktivitas
penuaan namun karena adanya
dasar
dukungan
lanjut
usia.
sehari-hari
terhadap
konsep diri lanjut usia di Desa
merasa
Bangunjiwo
Kasihan
Bantul
miliki
Yogyakarta
dengan
jumlah
responden
depresi
namun sedang,
keluarga
beban
mereka
yang
berkurang. yang
mereka
Sedangkan mengalami
responden yaitu 93 lanjut usia
ketergantungan sedang namun
menunjukkan bahwa tidak ada
mengalami depresi berat hal itu
hubungan yang signifikan antara
terjadi
11
karena
mereka
mengalami kesulitan dimasalah
Dusun
ekonomi sehingga beban yang
Kasihan, Bantul.
mereka
rasakan
semakin
VII.
bertambah. VI.
1.
Ngrame
Tamantirto,
DAFTAR PUSTAKA Bhayu, A., Ratep, N., Westa, W. (2015). Gambaran Faktor-
KESIMPULAN
Faktor Yang Mempengaruhi Berdasarkan analisa data dan pembahasan
maka
dapat
Tingkat Depresi Pada Lanjut
ditarik
Usia
Di
Wilayah
Kerja
Puskesmas Kubu II. e-journal
kesimpulan sebagai berikut:
Medika Udayana, Vol. 4, No. 1. Tingkat ketergantungan lanjut
1.
usia yang berada di Dusun
2.
Dahlan, M.S. (2013). Statistik Untuk
Ngrame, Tamantirto, Kasihan,
Kedokteran
Dan
Kesehatan. Jakarta: Salemba Bantul,
dikategorikan
dalam
Medika.
ketergantungan sedang sebanyak
3.
Herawati,
I.
Hubungan
31 orang.
(2009).
Kemandirian
Aktivitas Dasar Sehari-Hari 2. Tingkat depresi lanjut usia yang berada
di
Tamantirto,
Dusun
Ngrame,
Kasihan,
Bantul,
Terhadap Konsep Diri Lanjut Usia Di Desa Bangunjiwo Kasihan Bantul Yogyakarta. Skripsi.
dikategorikan
dalam
depresi
Universitas Muhammadiyah
sedang sebanyak 29 orang. 3. Tidak
ada
hubungan
Yogyakarta:
Yogyakarta. 4.
yang
Jumita, R., Azrimaidaliza., Machmud,
bermakna
antara
tingkat
R.
Kemandirian
ketergantungan dengan tingkat
Wilayah
Kerja
(2012).
Lansia
Di
Puskesmas
Lampasi Kota Payakumbuh.
depresi pada lanjut usia di
12
Jurnal
5.
Kesehatan
Masyarakat, Vol. 6, No. 2.
Sosial Tresna Wreda (PSTW)
Kaplan, H.I., Sadock, B.J.,
Jombang.
Grebb, J.A. (2010). Sinopsis
Kesehatan
Psikiatri: Ilmu Pengetahuan
Kesehatan Majapahit, Vol. 2,
Perilaku
No. 1.
Psikiatri
Tanggerang:
6.
Hidup Sehari-Hari Di Panti
Klinis. Binarupa
10.
Moniung, I.F., Dundu, A.E., H.
(2015).
Kementerian Kesehatan RI.
Hubungan
Lama
Tinggal
(2013).
Kesehatan
Dengan Tingkat Depresi Pada
Dasar: RISKESDAS. Jakarta:
Lanjut Usia Di Panti Sosial
Badan
Tresna
Riset
Penelitian
Koampa,
Dan
Kesehatan
Tondano.
Hubungan
Werdha
‘Agape’
Jurnal
e-Clinic
(eCl), Vol. 3, No1.
M.M.,
Bidjuni,
F.
(2015).
Santoso, B.A. (2009). Ilmu
Tingkat
Keperawatan
H.,Onibala,
Antara
11.
Mubarak, W.I., Chayatin, N.,
Komunitas
Stres Dengan Kemandirian
Konsep dan Aplikasi. Jakarta:
Pada Orang Tua Lanjut Usia
Salemba Medika.
Di
Desatombasian
Kecamatan
9.
Politeknik
Munayang,
Kementerian Kesehatan RI.
8.
Ilmiah
Aksara.
Pengembangan
7.
Jurnal
Atas
12.
Kawangkoan
Nursalam.
(2013).
Metodologi Penelitian Ilmu (3ʳd
Barat. ejournal Keperawatan
Keperawatan
(e-Kp), Vol. 3, No. 2.
Jakarta: Salemba Medika.
Kristyaningsih,
D.
(2011).
13.
Prasetya,
A.S.,
ed.).
Hamid,
Hubungan Antara Dukungan
A.Y.S., Susanti, H. (2010).
Keluarga
Tingkat
Penurunan Tingkat Depresi
Depresi Pada Lansia. Jurnal
Klien Lansia Dengan Terapi
Keperawatan., Vol. 1, No. 1.
Kognitif Dan Senam Latih
Kusuma,
(2010).
Otak Di Panti Werdha. Jurnal
Ketergantungan
Keperawatan Indonesia, Vol.
Tingkat Lansia
Dengan
Y.L.H.
Dalam
Aktivitas
13, No. 1. Hal. 42-48.
13
14.
Pratikto, N.M. (2014). Jurnal Tugas Akhir Optimisme Pada Lansia Ditinjau Dari Status Pekerjaan.
Jurnal
Mahasiswa
Ilmiah
Universitas
Surabaya., Vol. 3, No. 2. 15.
Puspitaningsih, Prasetyo,
D.H.,
D.A.
(2014).
Adaptasi Diri Pada Lansia Di Panti
Werdha
Mojokerto.
Mojopahit
Jurnal
Kesehatan
Ilmiah
Politeknik
Kesehatan Majapahit, Vol. 6, No. 2. 16.
Stanley, M., Beare, P.G., (2007).
Buku
Ajar
Keperawatan Gerontik (2nd ed.). Jakarta: ECG.
14