Hubungan Tampilan Kuis Musik Dengan Minat Mengakses Situs KapanLagi.com (Survei Terhadap Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina angkatan 2010-2011)
Oleh: Chairun Nizam 204000323 Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara tampilan visual iklan kuis musik dengan minat mengkases situs KapanLagi.com di kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina angkatan 2010-2011. Penelitian ini menggunakan beberapa teori dasar komunikasi, antara lain, komunikasi pemasaran, media periklanan above the line lalu menggunakan model efek AIDA yang menjadi acuan teori dalam pembahasan penelitian ini. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan menggunakan metode survei dengan sifat penelitian eksplanatif asosiatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah dengan pengukuran Skala Likert, yaitu menyebarkan kuesioner kepada 64 responden. Hasil penelitian korelasi antara tampilan visual iklan kuis musik dengan minat mengakses situs KapanLagi.com yaitu sebesar 0.451. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang sedang. Sedangakan hasil signifikan korelasi penelitian ini adalah tidak signifikan, yang berarti tidak ada hubungan antara tampilan visual iklan kuis musik dengan minat mengakses situs KapanLagi.com. Hal ini dikarenakan responden jarang mengakses situs KapanLagi.com untuk melihat isi berita hiburan yang ada di dalamnya, melainkan hanya sekedar untuk memburu undian berhadiah berupa tiket konser. Namun, tidak sering pula responden mengikuti undian berhadiah tersebut. Responden hanya mengikuti kuis musik tersebut apabila artisnya sesuai dengan yang diinginkan. Kesimpulan dari peneliti adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara tampilan visual iklan kuis musik dengan minat mengakses situs KapanLagi.com di kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina angkatan 2010-2011 dengan interpretasi hubungan sedang. Saran yang dapat peneliti berikan agar untuk penelitian selanjutnya diharapkan lebih memperhatikan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi minat khalayak untuk mengakses situs KapanLagi.com melalui iklan kuis yang terdapat di dalamnya.
Kata Kunci
: KapanLagi.com, Kuis Musik, Tampilan Visual
1
Pendahuluan Komunikasi memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari bagi setiap individu. Kita tidak bisa tidak berkomunikasi, karena komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Seperti yang diungkapkan oleh Everett M.
Rogers dan
Lawrence Kincaid, bahwa “Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu dengan yang lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam.” (Wiryanto, 2004:6) Seiring berkembangnya jaman, komunikasi tidak hanya dapat dilakukan secara faceto-face, tetapi juga dapat melalui media komunikasi. Perkembangan teknologi informasi yang berkembang sekarang ini berfungsi mempermudah, mempercepat atau memberikan alternatif lain bagi pilihan berkomunikasi. Perkembangan teknologi komunikasi informasi telah mengalami pertumbuhan sangat pesat seiring dengan era globalisasi yang menuntut kita untuk mengikuti kecepatan arus informasi. Kebutuhan akan suatu informasi tentu sudah menjadi kebutuan utama dalam masyarakat setelah kebutuhan primer. Informasi menjadi kunci untuk mengetahui realitas dan perkembangan aspek-aspek kehidupan disekitar kita. Tidak lain pada perkembangan teknologi komunikasi informasi yang telah mengusung internet sebagai media baru yang membawa masyarakat menuju kemudahan dalam mengakses sebuah informasi. Pengguna internet menggantungkan pada situs untuk memperoleh berita. Dua sampai tiga pengguna internet mengakses situs untuk mendapatkan berita terbaru setiap minggunya (Ardianto, Komala dan Karlinah, 2007:149) Merujuk pada kutipan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa masyarakat telah menjadikan internet sebagai sumber informasi, karena didalamnya dianggap terdapat berbagai jenis informasi yang melimpah (hampir tiada batas) yang terus berkembang seiring dengan makin berkembangnya internet itu sendiri. Internet itu sendiri termasuk ke dalam jenis media baru dalam komunikasi massa. Hal ini sesuai dengan pernyataan di bawah tentang karakteristik media baru dalam komunikasi massa: “Communication media have entered a new era. The technological advance associated with our informationsociety have resulted in transition to digital transmission across all media forms. (Media komunikasi telah memasuki era baru. Kemajuan teknologi dihubungkan dengan masyarakat kita sebagai masyarakat informasi yang telah dihasilkan dalam suatu transisi kepada transmisi digital melalui setiap jenis media.” (Straubhaar and LaRose, 2004:6) 2
Hal ini menjelaskan bahwa saat ini perubahan teknologi komunikasi menciptakan penyatuan dari media lama dengan media baru yaitu dengan mengkombinasikan antara audio, video dan cetak yang bersifat digital. Media baru adalah istilah yang luas yang muncul di bagian akhir abad 20 untuk mencakup peleburan media tradisional seperti film, gambar, musik, lisan dan tertulis kata, dengan kekuatan interaktif dari komputer dan teknologi komunikasi. Saat ini industri periklanan dapat dikatakan berkembang dengan pesat. Tidak hanya melalui media elektronik maupun cetak, bahkan sudah dapat melalui media internet. Pada awalnya iklan-iklan yang di pasang pada setiap halaman situs hanya untuk menarik pengakses supaya melihat iklan tersebut. Namun, menurut peneliti, hal tersebut masih terbilang kurang efektif dan tidak banyak pengakses situs melihat iklan tersebut sehingga munculah berbagai inovasi baru untuk membuat iklan yang dikemas dalam bentuk kuis, seperti kuis musik pada situs KapanLagi.com. Dalam penelitian ini, peneliti menjadikan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina angkatan 2010-2011 sebagai responden karena iklan kuis musik dalam situs KapanLagi.com ditujukan untuk khalayak dengan ukuran SES sesuai dengan umur mereka. Belakangan ini banyak orang melihat acara infotainment yang berisikan tentang kehidupan artis. Berawal dari televisi yang menayangkan berita selebriti baik dalam negeri maupun luar negeri. Hampir setiap stasiun televisi sekarang mempunyai acara tersebut. Namun, tidak sedikit pula orang ketinggalan mengikuti acara tersebut. Dewasa ini, banyak media interaktif atau internet juga membuat website yang bertajuk infotainment berupa berita gosip tentang selebriti baik dalam negeri maupun luar negeri. KapanLagi.com merupakan salah satu media internet yang menyajikan berita infotainment mengenai gosip para artis mancanegara. Selain KapanLagi.com adapun situs-situs lain atau kompetitor, seperti okezone.com, detik.com, kompas.com, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah data internal milik KapanLagi.com yang dikeluarkan menurut data resmi dari google analytics:
3
Gambar 1.1 Demografi pengakses situs KapanLagi.com Berdasarkan
gambar
di
atas,
dapat
disimpulkan
bahwa
demografi
situs
KapanLagi.com ini rata-rata ditujukkan untuk khalayak umur 18-24 tahun, yang mengakses melalui komputer maupun telepon genggam dan sebagian besar menghabiskan waktu di tempat umum seperti kantor atau kampus untuk mengakses.
Gambar 1.2 Permofmance situs KapanLagi.com
4
Berdasarkan gambar data di atas, situs KapanLagi.com menduduki peringkat ke-4 sebagai situs yang sering diakses oleh khalayak di antara situs hiburan lainnya. KapanLagi.com masih kalah saing dengan Kompas Gramedia, Detik.com, dan Yahoo-ABC News. Namun, masih jauh di atas Vivanews, Merdeka.com, Okezone.com, dan lain-lain.
Gambar 1.4 Jaringan Situs KapanLagi.com Berdasarkan gambar diagram di atas, situs KapanLagi.com merupakan situs yang paling sering di kunjungi oleh khalayak, masih jauh di atas Bola.net, Vemale.com, Otogia.com, dan Merdeka.com. Situs KapanLagi.com merupakan salah satu situs hiburan yang memiliki kerja sama dengan beberapa klien ternama, seperti Provider (Axis, XL, Telkomsel, Indosat, Smartfren, Esia), Blackberry, Nokia, Nike, Djarum Super, L.A Lights, Nissan, Chevrolet, Shell, AXE, Rexona, Sunsilk, Clear, Dove, Sariayu, Air Asia, dan Garuda Indonesia. Berdasarkan gambar data resmi yang dikeluarkan oleh google analytics di atas, secara demografis situs KapanLagi.com 45% ditujukan kepada khalayak umur 18-24 tahun yang rata-rata 100% mengakses melalui komputer atau laptop dan 52.9% melalui telepon genggam (mobile phone). KapanLagi.com menduduki peringkat keempat dari sepuluh situs hiburan yang ada di Indonesia versi google analytics. Bila dilihat dari diagram pada gambar di atas, sebanyak 107.984.164 khalayak sering melihat halaman pada situs KapanLagi.com, dan sebanyak 23.662.014 khalayak yang mengakses situs tersebut setelah bola.net, vemale.com, otogia.com, dan merdeka.com. 5
Identifikasi dan Rumusan Masalah Identifikasi Masalah Permasalahan dalam penelitian ini diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Sejauh mana hubungan tingkat perhatian Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadian angkatan 2010-2011 dengan tampilan gambar pada iklan kuis musik pada situs KapanLagi.com ? 2. Sejauh mana hubungan tingkat perhatian Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadian angkatan 2010-2011 dengan tampilan teks pada iklan kuis musik pada situs KapanLagi.com ? 3. Sejauh mana hubungan tampilan visual iklan kuis musik yang ada dalam situs KapanLagi.com dengan ketertarikan (attention) mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina angkatan 2010-2011 ? 4. Sejauh mana hubungan tampilan gambar iklan kuis musik dengan interest mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina angkatan 2010-2011 untuk mengakses situs KapanLagi.com? 5. Sejauh mana hubungan tampilan teks iklan kuis musik dengan interest mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina angkatan 2010-2011 untuk mengakses situs KapanLagi.com? 6. Sejauh mana hubungan tampilan gambar iklan kuis musik dengan desire mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina angkatan 2010-2011 untuk mengakses situs KapanLagi.com ? 7. Sejauh mana hubungan tampilan teks iklan kuis musik dengan desire mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina angkatan 2010-2011 untuk mengakses situs KapanLagi.com ? 8. Sejauh mana hubungan iklan kuis musik dengan action mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina angkatan 2010-2011 untuk mengakses situs KapanLagi.com ?
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : “Sejauh mana hubungan tampilan gambar dan teks dalam iklan kuis musik dengan minat mengakses situs KapanLagi.com di kalangan mahasiswa Universitas Paramadina jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2010-2011” 6
Tujuan Masalah Adapun tujuan dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui : 1. Sejauh mana hubungan tingkat perhatian mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina angkatan 2010-2011 terhadap tampilan gambar iklan kuis musik yang ada dalam situs kapanlagi.com. 2. Sejauh mana hubungan tingkat perhatian mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina angkatan 2010-2011 terhadap tampilan teks iklan kuis musik yang ada dalam situs kapanlagi.com. 3. Sejauh mana hubungan iklan kuis musik dengan ketertarikan (attention) mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina angkatan 2010-2011 untuk mengakses situs KapanLagi.com. 4. Sejauh mana hubungan tampilan gambar iklan kuis musik dengan interest mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina angkatan 2010-2011 untuk mengakses situs KapanLagi.com. 5. Sejauh mana hubungan tampilan teks iklan kuis musik dengan interest mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina angkatan 2010-2011 untuk mengakses situs KapanLagi.com. 6. Sejauh mana hubungan tampilan gambar iklan kuis musik dengan desire mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina angkatan 2010-2011 untuk mengakses situs KapanLagi.com. 7. Sejauh mana hubungan tampilan teks iklan kuis musik dengan desire mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina angkatan 2010-2011 untuk mengakses situs KapanLagi.com. 8. Sejauh mana hubungan iklan kuis musik dengan action mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina angkatan 2010-2011 untuk mengakses situs KapanLagi.com.
Tinjauan Pustaka Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain baik dengan media maupun tanpa media. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan kegiatan komunikasi telah mampu memperlancar dan memperluas baik terhadap jangkauan maupun 7
dampak
yang
diberikannya.
Dengan
kemampuan
itu
proses
komunikasi
dapat
menyebarluaskan informasi secara langsung (real time) dan seketika, peristiwa yang terjadi pada suatu tempat dalam waktu yang bersamaan dapat diketahui oleh masyarakat di berbagai belahan dunia yang sangat jauh sekalipun dari tempat peristiwa tersebut. Berikut ini merupakan pengertian komunikasi menurut para ahli yang mendefinisikan lewat sudut pandang masing-masing, antara lain : “Komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata latin communis yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah communis adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal usul komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya”. (Mulyana, 2004 ; 42) Wilbur Schrarmm: menguraikan, “Komunikasi berasal dari bahasa Latin communis yang berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan (commonness), berbagi informasi, ide atau sikap dengan seseorang.” (Suprapto, 2006 ; 4-5) Berdasarkan paparan-paparan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sebuah komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang berhasil melahirkan kebersamaan (commonness), kesepahaman antara sumber (source) dengan penerima (audience-receiver)nya. Sebuah komunikasi akan benar-benar efektif apabila audience menerima pesan, pengertian dan lain-lain persis sama seperti apa yang dikehendaki oleh penyampai pesan. Dari paparan-paparan definisi para pakar komunikasi di atas, peneliti dapat menggambarkan bahwa komunikasi merupakan bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, baik sengaja maupun tidak sengaja dan tidak hanya terbatas pada komunikasi verbal, tetapi juga dalam komunikasi non-verbal seperti dalam bentuk ekspresi wajah. Tujuan dari komunikasi itu sendiri untuk mencari dan mendapatkan informasi, persuasi, pengajaran atau hiburan yang menentukan peranan yang dimainkan pertisipannya. Pemasaran dapat mempunyai peran yang berbeda-beda di dalam suatu perusahaan. Pemasaran dapat berperan sebagai sebuah fungsi bisnis yang mempunyai fungsi yang sama seperti fungsi bisnis lainnya, misalnya keuangan, sumber daya manusia, operasi, dan fungsi bisnis lainnya. Pemasaran dapat berperan sebagai sebuah fungsi bisnis yang lebih penting dibandingkan dengan fungsi bisnis lainnya. Pemasaran dalam arti pelanggan dapat berperan sebagai fungsi pengendali bagi semua fungsi bisnis. Selain pemasaran beperan sebagai fungsi pengendali juga sebagai fungsi integratif.
8
Berdasarkan teori dari Kennedy dan Soemanagara (2006: 5) mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai : Kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan pada konsumen dengan menggunakan berbagai media, dengan harapan agar komunikasi dapat menghasilkan tiga tahap perubahan, yaitu perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan yang dikehendaki. Gronroos didalam Tjiptono (2005: 2) menyatakan bahwa: ”pemasaran bertujuan untuk menjalin, mengembangkan, dan mengomersialisasikan hubungan dengan pelanggan untuk jangka panjang sedemikian rupa sehingga tujuan masing-masing pihak terpenuhi. Hal ini dilakukan melalui proses pertukaran produk yang bernilai dengan pihak lain” Dari penjelasan di atas peneliti menguraikan bahwa, pemasaran merupakan segala aktivitas manusia dan tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan segala kebutuhan dan keinginannya sehingga akan tercapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menjalin hubungan yang terus menerus. Agar keinginan dan kebutuhan tercapai maka diperlukan adanya komunikasi yang baik kedua belah pihak. Faktor yang berperan penting dalam hal usaha memasarkan produk perusahaan dan sekaligus menjalani komunikasi yang cukup erat dengan masyarakat sehubungan dengan produk tersebut adalah factor promosi. Menurut Kotler dan Keller dalam Rangkuti, 2009: 49), “Promosi mencakup semua alat bauran pemasaran (marketing mix) yang peran utamanya adalah lebih mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk.” Sedangkan menurut Stanton, promosi ialah “Sinonim dalam penjualan. maksudnya adalah memberikan informasi kepada konsumen, menghimbau dan memengaruhi khalayak ramai.”Promosi merupakan bauran pokok dalam persaingan harga dan menjadi unsure pokok dalam pemasaran modern” (Rangkuti, 2009: 49). Merujuk dari penjelasan di atas, peneliti mengetahui bahwa peranan kegiatan promosi adalah sangat penting dan harus dapat memperlihatkan dengan cara yang tepat sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dan dimengerti oleh masyarakat yang diharapkan menjadi konsumen bagi perusahaan. Ziemmerer dalam Rangkuti (2009: 50) mengatakan bahwa : Promosi adalah segala macam bentuk persuasi yang dirancang untuk menginformasikan pelanggan tentang produk atau jasa dan untuk memengaruhi 9
mereka agar membeli barang atau jasa tersebut yang mencakup publisitas, penjualan perorangan dan periklanan. Dari uraian di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa secara teoritis promosi merupakan suatu bauran penting dalam hal pemasaran. Secara pendefinisian promosi merupakan kegiatan penjualan produk yang dilakukan dengan cara yang mengesankan, agar produk tersebut dapat tersebar dengan luas dan diterima khalayak, disamping itu promosi juga merupakan suatu kegiatan dalam bentuk komunikasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan dengan tujuan menginformasikan, mengingatkan, membujuk dan mempengaruhi agar khalayak membeli produk barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan terkait, dalam kaitannya perusahaan yang terkait adalah situs kapanlagi.com dalam industri jasa iklan kuis musik berhadiah. Memahami lebih dalam Kotler dan Keller (2007: 638) menjelaskan tentang pesan promosi, ialah “informasi yang mengandung
atau berisi suatu produk atau jasa untuk
disampaikan pada khalayak sasaran yang menjadi target promosi.” Dari uraian di atas, peneliti mengambil kesimpulan, bahwa pesan promosi adalah suatu cara komunikasi kepada pelanggan dengan maksud penyampaian informasi tentang suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Penyampaian informasi promosi itu diharapkan mendapatkan pelanggan yang puas dan setia, yang bangga pula bisa menjadi rekan bisnisnya, para pelanggan yang puas itu tidak hanya akan membeli lagi melainkan juga berfungsi sebagai papan iklan yang berbicara atas nama bisnis perusahaan yang dimaksud disini adalah situs KapanLagi.com. Teori komunikasi yang utuh memerlukan pemahaman peran komunikasi massa dalam masyarakat. Salah satu tujuan komunikasi adalah untuk memperkirakan pengaruh media massa secara akurat. Kekuatan iklan berpengaruh langsung terhadap isi media, karena pengendalian media mempengaruhi isi media dan isi media menentukan pengaruh media. Informasi adalah sumber daya, mempunyai nilai dan memungkinkan orang untuk melakukan hal-hal yang tidak dapat mereka laksanakan tanpa adanya informasi tersebut. Disinilah peran media massa bagi khalayak ramai untuk menyebarkan informasi secara merata. Sebagaimana yang dikutip oleh Kasali (2007 ; 23), bentuk media dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Media Lini Atas (Above The Line), terdiri dari iklan-iklan yang dimuat dalam media cetak, media elektronik (televisi, radio), serta media luar ruang (papan reklame, billboard). 10
2. Media Lini Bawah (Below The Line), terdiri dari seluruh media selain media yang disebut di atas, seperti direct mail, pameran, kalender, agenda, gantungan kunci, atau tanda mata, dan lai-lain. Jenis-jenis periklanan ini harus digunakan sebaik mungkin dengan mempertimbangkan setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri yang dapat dioptimalkan untuk mempengaruhi khalayak. Salah satu media yang dapat dioptimalkan untuk mempengaruhi khalayak adalah media elektronik seperti internet, karena media internet memiliki kemampuan untuk menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas. Berdasarkan dari pernyataan di atas peneliti menyimpulkan secara sederhana iklan didefiniskan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada khalayak melalui suatu media. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan tentang peran iklan kuis musik pada situs KapanLagi.com melalui media internet (ATL). Periklanan Above The Line (ATL) artinya adalah pemasaran yang mengiklankan atau mempromosikan produk atau jasa dengan menggunakan media massa. Jenis perikalanan Above The Line (ATL) digunakan jika memang pasar (target audience) yang dituju sangat luas dan sulit untuk dijangkau. Terdapat dua jenis iklan bila dilihat medianya, yakni, media lini atas (above the line) dan media lini bawah (below the line). Berikut penjelasan tentang media lini atas (above the line) : Jenis-jenis iklan yang disebarkan melaui sarana media komukasi massa. Misalnya surat kabar, majalah, iklan radio dan televisi. Pada umumnya, biro iklan yang bersangkutan mendapatkan komisi karena pemasangan iklan tersebut. (Nurudin, 2004 ; 3-16) Penjelasan diatas menyatakan bahwa media lini atas (above the line) umumnya menggunakan sarana media massa salah satu contohnya adalah media online atau internet. Dalam keterkaitannya dengan penelitian ini adalah menganalisa tentang iklan kuis musik dalam situs KapanLagi.com terhadap minat mengakses. Pengertian tentang media baru Marshall Mcluhan dalam tulisannya yang memberikan gagasan yang kaya melakukan riset tentang media baru. Gagasan inti Mcluhan bahwa “the medium is the message (medium adalah pesan) dapat diaplikasikan pada internet atau bentukbentuk khusus wold wide web (WWW), seperti situs-situs berita online”. (Severin dan Tankard, 2005 ; 458). Lebih luas lagi dijelaskan media baru yang dalam pengertian umumnya menurut Turkle dalam Severin dan Tankard (2005 : 458), Adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi 11
dari sumber informasi kepada penerima informasi. Manfaat media adalah: memudahkan seseorang untuk memperoleh sesuatu yang di cari,yang biasanya kita cari langsung dari tempatnya. Kini sudah tidak begitu lagi, kita bisa memesan barang melalui fasilitas internet ataupun menghubungi customer service. dan juga bagi mahasiswa dan pelajar adalah penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar serta mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. sedangkan pengertian, baru adalah sesuatu yang dapat menciptakan seuatu inovasi, ataupun perubahan yang dapat melahirkan sesuatu yang sangat diinginkan orang. Dari kutipan di atas peneliti menyimpulkan bahwa, media komunikasi baru ini membuat perubahan besar pada masyarakat atau khalayak yang bila di kaitkan dengan penelitian ini dapat mengeksplorasi serta mengakses kuis musik yang terdapat di iklan baris pada situs KapanLagi.com. New Media, mendefinisikan dalam kutipan Flew (2005 : 80) adalah : Sebagai produk teknologi komunikasi dimedia masa mendatang bersama-sama dengan komputer digital. Sebelum 1980-an media diandalkan terutama pada media cetak dan analog seperti koran, bioskop televisi, dan radio. Sekarang kita punya radio televisi, digital dan bioskop, sementara bahkan mesin cetak telah diubah oleh teknologi digital yang baru seperti perangkat lunak manipulasi gambar seperti Adobe Photoshop dan alat-alat desktop publishing lainnya, proses komunikasi dengan menggunakan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi ini lebih efektif dan produktif bahkan melalui media baru yang bernama internet tersebut, dapat menciptakan situasi komunikasi yang lebih emosional. Menurut kutipan di atas peneliti mengambil kesimpulan, dengan ke efektifan pada new media seperti internet, radio, televisi, digita dan lain-lain. Sebagai perangkat komunikasi yang ditunjang dengan teknologi komunikasi media baru dapat memberikan informasi pesan yang lebih emosional sehingga pesan promosi kuis musik berhadiah bisa lebih interaktif dengan pengakses pada jejaring sosial KapanLagi.com. Dengan kata lain, mengapa hubungan internet kadang-kadang lebih menarik dibandingkan hubungan langsung. Walther dalam kutipannya (Severin dan Tankard, 2005 ;462) telah memberi nama “Komunikasi Hiperpersonal” untuk komunikasi dengan perantara komputer secara sosial lebih menarik daripada komunikasi langsung. Model efek AIDA merupakan efek dari merketing communication yang dihasilkan dari khalayak. Efek yang diharapkan dari marketing commiunication seperti misalnya pembelian, tidak terjadi secara sederhana. Ada rangkaian tahapan efek yang harus dilalui, dari mulai 12
perhatian, pengetahuan, hingga tahap tindakan. Namun, sering kali efek kegiatan marketing communication berhenti pada tahap pengetahuan atau bahkan perhatian. Berikut penjelasan mengenai model efek AIDA menurut Moriarty, Mithcell, Wells (2009: 152) dalam buku Integrated MarketingCcommunication: Model efek marketing communication yang paling klasik, namun paling banyak digunakan hingga saat ini adalah model hierarki efek yang dikenal dengan nama AIDA. Model ini pertama kali dimunculkan pada sekitar tahun 1900 oleh pioneir periklanan bernama St Elmo Lewis. Sesuai namanya, model AIDA mempostulatkan efek periklanan (dan bentuk marketing communication lainnya) berlangsung dalam empat tingkatan tahapan: attention (perhatian), interest (minat), desire (kehendak), dan action (tindakan). Pada tahap attention, sebuah pesan akan tiba sebagai stimuli di penginderaan khalayak. Dalam tahap inilah sebuah iklan dilihat atau didengar dan juga diharapkan diperhatikan khalayak. Perhatian khalayak terhadap iklan atau pesan marketing communication dapat diukur dari sejauh mana khalayak melihat atau mendengar stimuli yang terdapat dalam iklan, seperti visualisasi, narasi, musik, dan sebagainya. Pada tahap interest, setelah diperhatikan pada tahap sebelumnya, pesan marketing communication kemudian membangkitkan minat khalayak untuk mengetahui lebih jauh mengenai produk atau jasa yang diiklankan. Pesan marketing communication yang efektif adalah pesan yang memancing keingingtahuan khalayak sehingga khalayak akan terdorong untuk terlibat lebih jauh dengan produk atau jasa yang diiklankan. Keterlibatan khalayak dengan suatu produk atau jasa inilah yang kemudian mengantarkan tahap efek marketing communication berikutnya yaitu desire. Pada tahap ini muncul kehendak khalayak terhadap suatu produk atau jasa. Tahap ini merupakan tahap terakhir sebelum khalayak memutuskan untuk melakukan tindakan pembelian terhaap suatu produk atau jasa. Tahap action adalah tahap akhir dari rangkaian efek marketing communication pada khalayak. Efek tindakan juga dapat berupa rekkomendaasi yang diberikan khalayak kepada orang lain untuk menggunakan suatu produk atau jasa. Setelah mengkaji semua pendapat tentang tingkat pengetahuan, peneliti mengambil pemahaman yang dimana pengetahuan itu adalah sebuah proses terjadinya hasil dari pengindraan yang sedang berlangsung, dan yang menjadi pengetahuan dalam penelitian ini adalah segala sesuatu atau informasi yang diketahui pengakses atau responden karena
13
mengalami dan melihat isi pesan yang terdapat dalam iklan kuis musik dalam situs KapanLagi.com. Berdasarkan uraian di atas, keterkaitan dengan penelitian ini adalah untuk mencari tahu sejauh mana hubungan antara tampilan iklan kuis musik dalam situs KapanLagi.com terhadap minat mengakses di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina angkatan 2010-2011. Metodologi Penelitian Menurut Kriyantono (2008:49), “Metodologi dibentuk dari kata “metodos” (cara, teknik atau prosedur) dan “logos” (ilmu). Jadi metodolgi adalah ilmu yang mempelajari prosedur atau teknik-teknik tertentu”. Berdasarkan kutipan tersebut, peneliti beranggapan bahwa dalam setiap kegiatan penelitian tentu diperlukan suatu prosedur atau teknik tertentu sehingga dapat memecahkan permasalahan yang terdapat dalam sebuah penelitian secara sistematik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metodologi kuantitatif sebagai data dan analisis penelitian. Peneliti menggunakan metode survey dalam penelitian ini, terdapat beberapa jenis dari metode survey, adapun menurut Kriyantono (2008: 59), “Secara umum metode survey itu sendiri terdiri dari dua jenis yaitu deskriptif dan eksplanatif (analitik)”. Pada penelitian ini menggunakan penelitian eksplanatif. Menurut Purwanto (2007: 94), “Pada analisa eksplanatif membahas mengenai faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya suatu peristiwa”. Peneliti menyimpulkan bahwa eksplanatif adalah suatu penelitian yang menjelaskan secara menyeluruh mengenai sebab akibat terjadinya suatu peristiwa. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa eksplanatif adalah penelitian yang menjelaskan secara keseluruhan tentang penelitian yang dilakukan dengan batasannya. Operasional yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas, variabel terikat. Berikut penjelasan variabel menurut Sugiyono (2003: 3), yaitu: 1. Variabel Independen (Independent Variable) Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, input, predictor dan antecedent. Dalam bahasa indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (varibel terkait). Jadi variabel independen adalah yang mempengaruhi. 2. Variabel Dependen (Dependent Variable) Sering disebut variabel respon, output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. 14
Menurut Prasetyo (2005: 67), ”Variabel dalam penelitian kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas adalah suatu variabel yang ada atau terjadi mendahului variabel terikatnya, sementara itu variabel terikat adalah variabel yang diakibatkan atau yang dipengaruhi oleh variabel bebas”. Sesuai dengan pembahasan pada bab sebelumnya, walaupun kedua variabel ini terpisah, tapi sebenarnya mereka saling terkait satu sama lain. Hubungan mereka lebih terlihat sebagai suatu tahap. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Tabel 3.1 Dimensi Variabel X Variabel
Dimensi
X = visual pada kuis musik dalam situs kapanlagi.com
Gambar
Teks
Indikator -
-
Kuesioner
Menunjukkan dengan jelas adanya kuis musik pada situs kapanlagi.com berupa gambar Menunjukkan dengan jelas adanya iklan kuis musik pada situs kapanlagi.com berupa teks
-
Memberikan tampilan kuis musik yang menarik
-
Menggunakan font yang jelas pada kuis musik dalam situs kapanlagi.com
Skala Pengukuran Skala Interval SS = 4 S=3 TS = 2 STS = 1
Tabel 3.2 Dimensi Variabel Y Variabel
Dimensi
Y = Tingkat Pengetahuan Terhadap Kuis Musik dalam situs kapanlagi.com
Attention
Indikator -
Khalayak sadar dengan adanya kuis musik dalam situs kapanlagi.com
Kuesioner -
-
Interest
-
Khalayak tertarik untuk mengkases kuis musik dalam situs kapanlagi.com
15
-
mengetahui adanya iklan kuis musik yang ada di dalam situs kapanlagi.com dari tampilan gambarnya mengetahui adanya iklan kuis musik yang ada di dalam situs kapanlagi.com dari tampilan font-nya tertarik untuk mengakses kuis musik yang ada di dalam situs kapanlagi.com karena
Skala Pengukuran
Skala Interval SS = 4 S=3 TS = 2 STS = 1
-
Desire
-
Khalayak mengetahui terdapat undian berhadiah di dalam kuis musik pada situs kapanlagi.com -
Action
-
Khalayak mengakses kuis musik dalam situs kapanlagi.com
-
-
-
gambarnya tertarik untuk mengakses kuis musik yang ada di dalam situs kapanlagi.com karena tampilan font-nya Tampilan gambar dari iklan kuis musik pada situs kapanlagi.com membuat anda ingin mengakses Tampilan font dari iklan kuis musik pada situs kapanlagi.com membuat anda ingin mengakses pernah menjawab pertanyaan di iklan kuis musik yang ada dalam situs kapanlagi.com merasa nyaman mengakses situs kapanlagi.com mengakses kuis musik pada situs kapanlagi.com karena keinginan dari diri sendiri
Hasil Penelitian Hubungan variabel X dan Y, yakni tampilan visual iklan kuis musik dengan minat mengakses situs KapanLagi.com. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis korelasi, hipotesis penelitian yang diuji adalah: -
Ho
: Tidak ada hubungan antara tampilan visual iklan kuis musik dengan minat mengakses situs KapanLagi.com.
-
Ha
: Ada hubungan antara tampilan visual iklan kuis musik dengan minat mengakses situs KapanLagi.com.
Kriteria pengambilan keputusan: -
Jika sig. < 0,05
maka H0 ditolak
-
Jika sig. > 0,05
maka Ha diterima
16
Tabel 4.21 Interpretasi Nilai r
Besarnya nilai r
Interpretasi
0,800 – 1,00
Hubungan yang sangat tinggi, dapat diandalkan
0,600 – 0,800 0,400 – 0,600 0,200 – 0,400 0,000 – 0,200
Hubungan yang sangat tinggi, kuat Hubungan sedang Hubungan yang rendah tapi pasti Hubungan rendah sekali (Sugiyono, 2003:183)
Analisis korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson. Berikut adalah hasil analisis korelasi Pearson Product Moment dengan menggunakan SPSS v.17:
Tabel 4.22 Correlations n = 64
Dimensi X
Dimensi Y
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Dimensi X 1
Dimensi Y ** ,451 ,000
64 ** ,451 ,000
64 1
64
64
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel di atas hasil penelitia hubungan korelasi antara tampilan visual iklan kuis musik dengan minat mengakses situs KapanLagi.com yaitu sebesar 0.451. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang sedang. Sedangakan hasil signifikan korelasi penelitian ini adalah tidak signifikan, yang berarti tidak ada hubungan antara tampilan visual iklan kuis musik dengan minat mengakses situs KapanLagi.com. Hal ini dikarenakan responden jarang mengakses situs KapanLagi.com untuk melihat isi berita hiburan yang ada di dalamnya, melainkan hanya sekedar untuk memburu undian berhadiah berupa tiket konser. Namun, tidak sering pula responden mengikuti undian berhadiah tersebut. Responden hanya mengikuti kuis musik tersebut apabila artisnya sesuai dengan yang diinginkan. Penelitian ini menunjuk Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina angkatan 2010-2011 sebagai responden. Berdasarkan perhitungan sampel dengan menggunakan rumus Slovin, sebanyak 64 Mahasiswa yang dijadikan sampel penelitian. Pada hasil perhitungan jumlah sampel, mayoritas responden adalah Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina angkatan 2010, berumur 21 tahun dan mengetahui adanya situs KapanLagi.com 17
Berdasarkan hasil perhitungan pada variable X, yaitu tingkat perhatian tampilan visual iklan kuis musik, hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam dimensi tampilan visual yang terdiri dari gambar, kecenderungan responden menjawab suka atau tertarik terhadap tampilan gambar pada iklan kuis musik yang ada di dalam situs KapanLagi.com. Pada hasil perhitungan data SPSS, hasil tertinggi dari variable tingkat perhatian terhadap tampilan visual iklan kuis musik yang ada di dalam situs KapanLagi.com adalah sebesar 46.9%, yaitu tampilan gambar iklan kuis musik. Hal ini dikarenakan tampilan gambar lebih menarik perhatian khalayak untuk mengakses situs KapanLagi.com. Pada peringkat ke dua adalah sebesar 45.3%, dimana sebagian besar responden menyukai dengan tampilan gambar iklan kuis musik yang ada di dalam situs KapanLagi.com. Pada peringkat ke tiga adalah sebesar 39.1% bahwa warna tampilan teks iklan kuis musik yang ada di dalam situs KapanLagi.com membuat khalayak tertarik untuk mengakses. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan iklan, sebuah gambar memiliki peranan yang kuat untuk menarik perhatian khalayak. Kemudian pemilihan warna pada teks dalam sebuah iklan merupakan peran tambahan untuk menjelaskan tentang sebuah gambar. Kedua peranan tersebut sudah menjadi satu kesatuan dan konsep dasar dalam pembuatan sebuah iklan. Pada hasil perhitungan data SPSS, hasil tertinggi dari variabel minat mengakses situs KapanLagi.com adalah berkaitan dengan dimensi action, yaitu sebesar 42.2% responden mengakses kuis musik yang ada di dalam situs KapanLagi.com karena keinginan dari diri sendiri. Hal ini menjelaskan bahwa responden merasa memiliki keinginan tanpa ada paksaan untuk mengikuti kuis musik yang ada di dalam situs Kapanlagi.com. Pada peringkat kedua adalah berkaitan dengan dimensi action, yaitu sebesar 40.6% responden merasa nyaman mengakses situs KapanLagi.com. Kemudian yang berkaitan dengan dimensi desire, yaitu sebesar 40.6% responden merasa tertarik untuk mengakses iklan kuis musik yang ada di dalam situs KapanLagi.com karena tampilan teksnya. Hal ini menjelaskan bahwa tertulis di dalam kuis musik yang ada di dalam situs KapanLagi.com adanya undian berhadiah berupa tiket konser apabila mengikuti kuis tersebut. Pada peringkat ketiga adalah berkaitan dengan dimensi action, yaitu sebesar 39.1% responden pernah menjawab pertanyaan di iklan kuis musik yang ada di dalam situs KapanLagi.com. Hal ini menjelaskan bahwa responden pernah mengikuti kuis musik tersebut dan menjawab pertanyaan kuis untuk mendapatkan hadiah sebuah tiket konser.
18
Berdasarkan tabel di atas hasil penelitia hubungan korelasi antara tampilan visual iklan kuis musik dengan minat mengakses situs KapanLagi.com yaitu sebesar 0.451. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang sedang. Sedangakan hasil signifikan korelasi penelitian ini adalah tidak signifikan, yang berarti tidak ada hubungan antara tampilan visual iklan kuis musik dengan minat mengakses situs KapanLagi.com. Hal ini dikarenakan responden jarang mengakses situs KapanLagi.com untuk melihat isi berita hiburan yang ada di dalamnya, melainkan hanya sekedar untuk memburu undian berhadiah berupa tiket konser. Namun, tidak sering pula responden mengikuti undian berhadiah tersebut. Responden hanya mengikuti kuis musik tersebut apabila artisnya sesuai dengan yang diinginkan. Teori yang berkaitan dengan penelitian ini adalah teori AIDA. menurut Moriarty, Mithcell, Wells (2009: 152) dalam buku Integrated MarketingCcommunication: Model efek marketing communication yang paling klasik, namun paling banyak digunakan hingga saat ini adalah model hierarki efek yang dikenal dengan nama AIDA. Model ini pertama kali dimunculkan pada sekitar tahun 1900 oleh pioneir periklanan bernama St Elmo Lewis. Sesuai namanya, model AIDA mempostulatkan efek periklanan (dan bentuk marketing communication lainnya) berlangsung dalam empat tingkatan tahapan: attention (perhatian), interest (minat), desire (kehendak), dan action (tindakan). Pada tahap attention, sebuah pesan akan tiba sebagai stimuli di penginderaan khalayak. Dalam tahap inilah sebuah iklan dilihat atau didengar dan juga diharapkan diperhatikan khalayak. Perhatian khalayak terhadap iklan atau pesan marketing communication dapat diukur dari sejauh mana khalayak melihat atau mendengar stimuli yang terdapat dalam iklan, seperti visualisasi, narasi, musik, dan sebagainya.
Pada tahap interest, setelah diperhatikan pada tahap sebelumnya, pesan marketing communication kemudian membangkitkan minat khalayak untuk mengetahui lebih jauh mengenai produk atau jasa yang diiklankan. Pesan marketing communication yang efektif adalah pesan yang memancing keingingtahuan khalayak sehingga khalayak akan terdorong untuk terlibat lebih jauh dengan produk atau jasa yang diiklankan. Keterlibatan khalayak dengan suatu produk atau jasa inilah yang kemudian mengantarkan tahap efek marketing communication berikutnya yaitu desire. Pada tahap ini muncul kehendak khalayak terhadap suatu produk atau jasa. Tahap ini merupakan tahap terakhir sebelum khalayak memutuskan untuk melakukan tindakan pembelian terhaap suatu produk atau jasa. Tahap action adalah tahap akhir dari rangkaian efek marketing communication pada khalayak. Efek tindakan juga dapat berupa rekkomendaasi yang diberikan khalayak kepada orang lain untuk menggunakan suatu produk atau jasa.
19
Setelah mengkaji semua pendapat tentang tingkat pengetahuan, peneliti mengambil pemahaman yang dimana pengetahuan itu adalah sebuah proses terjadinya hasil dari pengindraan yang sedang berlangsung, dan yang menjadi pengetahuan dalam penelitian ini adalah segala sesuatu atau informasi yang diketahui pengakses atau responden karena mengalami dan melihat isi pesan yang terdapat dalam iklan kuis musik dalam situs KapanLagi.com. Berdasarkan uraian di atas, keterkaitan dengan penelitian ini adalah untuk mencari tahu sejauh mana hubungan antara tampilan iklan kuis musik dalam situs KapanLagi.com terhadap minat mengakses di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina angkatan 2010-2011. Penelitian ini diuji dengan langkah pengujian hipotesis yang menyebutkan bahwa tidak signifikan yang berarti tidak ada hubungan antara tampilan visual iklan kuis musik dengan minat mengakses situs KapanLagi.com. Pada hasil perhitungan korelasi hubungan antara tampilan visual iklan kuis musik dengan minat mengakses situs KapanLagi.com adalah sedang. Hasil penelitian ini bila dikaitkan dengan komunikasi adalah dimana proses penyampaian informasi atau pesan dari komunikator kedapa komunikan, dalam hal ini adalah tampilan visual (gambar dan teks) iklan kuis musik dapat mempengaruhi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina untuk mengakses situs KapanLagi.com dengan dengan minat mengakses situs KapanLagi.com hanya untuk mendapatkan hadiah berupa tiket konser dalam kuis tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data, maka dapat di ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian pada variabel X adalah sebesar 46.9%, yaitu tampilan gambar iklan kuis musik. Hal ini dikarenakan tampilan gambar lebih menarik perhatian khalayak untuk mengakses situs KapanLagi.com. Pada peringkat ke dua adalah sebesar 45.3%, dimana sebagian besar responden menyukai dengan tampilan gambar iklan kuis musik yang ada di dalam situs KapanLagi.com. Pada peringkat ke tiga adalah sebesar 39.1% bahwa warna tampilan teks iklan kuis musik yang ada di dalam situs KapanLagi.com membuat khalayak tertarik untuk mengakses. 2. Pada hasil perhitungan data SPSS, hasil tertinggi dari variabel minat mengakses situs KapanLagi.com adalah berkaitan dengan dimensi action, yaitu sebesar 42.2% responden mengakses kuis musik yang ada di dalam situs KapanLagi.com karena keinginan dari diri sendiri. Pada peringkat kedua adalah berkaitan dengan dimensi action, yaitu sebesar 40.6% responden merasa nyaman mengakses situs KapanLagi.com. Kemudian yang berkaitan 20
dengan dimensi desire, yaitu sebesar 40.6% responden merasa tertarik untuk mengakses iklan kuis musik yang ada di dalam situs KapanLagi.com karena tampilan teksnya. Pada peringkat ketiga adalah berkaitan dengan dimensi action, yaitu sebesar 39.1% responden pernah menjawab pertanyaan di iklan kuis musik yang ada di dalam situs KapanLagi.com 3. Pada hasil penelitian hubungan korelasi antara tampilan visual iklan kuis musik dengan minat mengakses situs KapanLagi.com yaitu sebesar 0.451. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang sedang. Sedangakan hasil signifikan korelasi penelitian ini adalah tidak signifikan, yang berarti tidak ada hubungan antara tampilan visual iklan kuis musik dengan minat mengakses situs KapanLagi.com. Hal ini dikarenakan responden jarang mengakses situs KapanLagi.com untuk melihat isi berita hiburan yang ada di dalamnya, melainkan hanya sekedar untuk memburu undian berhadiah berupa tiket konser. Namun, tidak sering pula responden mengikuti undian berhadiah tersebut. Responden hanya mengikuti kuis musik tersebut apabila artisnya sesuai dengan yang diinginkan. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan iklan, sebuah gambar memiliki peranan yang kuat untuk menarik perhatian khalayak. Kemudian pemilihan warna pada teks dalam sebuah iklan merupakan peran tambahan untuk menjelaskan tentang sebuah gambar. Kedua peranan tersebut sudah menjadi satu kesatuan dan konsep dasar dalam pembuatan sebuah iklan.
Saran Pada penelitian ini, saran teoritis yang peneliti sampaikan, sebaiknya media yang dipakai oleh iklan kuis musik tidak hanya mengandalkan tampilan visual saja di media internet (above the line), tetapi juga dapat di buat menjadi kuis musik interaktif yang ada di dalam situs KapanLagi.com. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti berharap agar dapat diteliti lebih dalam lagi mengenai iklan kuis musik tersebut, seperti mencari tahu dampak pengaruh atau efektifitas dari tampilan visual iklan kuis musik yang ada di dalam situs KapanLagi.com. Adapun saran praktis yang ingin peneliti sampaikan, sebaiknya penyelenggara iklan kuis musik yang ada di dalam situs KapanLagi.com bisa lebih kreatif dalam membuat tampilan visual sebuah iklan di situs internet, misalnya dengan membuat tampilan visual dalam bentuk kuis interaktif. Menurut peneliti tampilan iklan berupa audio 21
visual lebih dapat menarik perhatian khalayak untuk mengkases situs KapanLagi.com. Selain itu, hasil penelitian pada variabel X adalah sebesar 46.9%, yaitu tampilan gambar iklan kuis musik. Hal ini dikarenakan tampilan gambar lebih menarik perhatian khalayak untuk mengakses situs KapanLagi.com. Sedangkan hasil tertinggi pada variabel Y adalah berkaitan dengan dimensi action, yaitu sebesar 42.2% responden mengakses kuis musik yang ada di dalam situs KapanLagi.com karena keinginan dari diri sendiri. Hal ini menjelaskan bahwa responden merasa memiliki keinginan tanpa ada paksaan untuk mengikuti kuis musik yang ada di dalam situs Kapanlagi.com.
22
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro. Komala, Lukiati dan Karlinah, Siti. (2007). Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosi Rekatama Media. Arikunto, Suharsimi. (2005). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineke Cipta. Duncan, Tom. (2001). IMC:Using Advertising & Promotion to Build Brands. New York: The McGraw-Hill Companies, inc.
Flew, Terry. (2005). New Media : an intriduction. 2nd edition.Melbourne : oxford university press Hikmat, Mahi M. (2011). Metode Penelitian dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu. Jalaluddin Rakhmat (2009) : Metode Peneltian Komunikasi : Dilengkapi contoh Analisis Statistik, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Kasali, Rhenald (2007) : Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : Grafity Kennedy, John E. dan R. Dermawan Soemanagara (2006) : Marketing Communication: Teknik & Strategi, Jakarta : Bhuana Ilmu Populer Kriyantono, Rachmat (2008) : Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kakilangit Kencana (Prenada Media Group) Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller (2007) : Manajemen pemasaran, Edisi 13 Jilid 1, Jakarta: Erlangga. Kountur, Ronny. (2004). Metode Penelitian: untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: Buana Printing. Morissan (2010) : Psikologi Komunikasi , Bogor : PT. Ghalia Indonesia Mulyana, Deddy, (2004) : Komunikasi Efektif: Suatu Pendek Lintas Budaya, Bandung. Edisi pertama: PT. Remaja Rosdakarya Bandung Nurudin. (2004). Komunikasi Massa. Yogyakarta: CESPUR. 23
Prasetyo, Bambang dan Miftahul Jannah. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Purwanto, Erwan Agus dan Sulistyastuti. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif: untuk Administrasi public dan masalah-masalah Sosial. Yogyakarta: Gaya Media. Rangkuti, Freddy (2009) : Strategi promosi yang kreatif & analisis kasus integrated marketing communication, Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama Suprapto, Tommy (2006) : Pengantar Teori Komunikasi, Yogyakarta : PT. Media Pressindo Severin, Werner. J & Tankard, James W. jr (2005) : Teori Komunikasi : Sejarah, Metode, & Terpaan di dalam Media Massa, Dialih bahasakan oleh Sugeng Hariyanto, Jakarta, Edisi kelima : PT. Prenada Media Soekidjo, Notoadmojo (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, PT.Rineka Cipta, EGC, Jakarta Straubhaar, Joseph and LaRose. (2004). Media Now, United States of America: Thomson Learning. Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Administrasi dilengkapai Dengan Metode R&D. Bandung: Alfabeta. Sutherland, Max dan Alice K. Sylvestre, (2007). Advertising and The Mind of The Comsumer. Jakarta. PP004D Tjiptono, Fandy (2005) : Strategi Pemasaran, Jakarta : Elex Media Komputindo Uchjana, Onong, Effendy (2007) : Ilmu Komunikasi, teori dan praktek, Bandung, Edisi 21: PT. Remaja Rosdakarya Bandung Wiryanto (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia Sumber Lain: 1. http://company.kapanlagi.com/ , di akses pada hari Jumat, 17 Januari 2014 pukul 18:39 WIB
24