I
!:'lb 'R~1It.
HUBUNGAN SELF CONSTRUAL. l)ENGAN KOMUNIKASI PEMASARAN YANG PERSUASIF PADA AREA MANAGER ASUFtANSI BUMI PUTERA 1912
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam me•mperoleh gelar sarjana psikologi
Oleh: KHAIRUNNISA
103070029101 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HllDAYATULILAH JAKARTA
2008 M / 1429 H
HUBUNGAN SELF CONSTRUAL DENGAN KOMUNIKASI PEMASARAN YANG PERSUASIF PADA AREA MANAGER ASURANSI BUMI PUTERA 1912
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)
Oleh:
KHAIRUNNISA NIM: 103070029101 DI Bawah Bimbingan
Pembimbing II
Pembimbing I
~~ Ors. Sofiandy Zakaria, M.Psi.T
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2008M/1429 H
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi ini berjudul "HUBUNGAN SELF CONSTRUAL DENGAN KOMUNll'\ASI PEMASARAN YANG PERSUASIF PADA AREA MANAJER ASURANSI BUMI PUTERA 1912" telah diujikan dalam sidang munaqosah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 6 februari 2008. skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk 111e111perolel1 gelar sarjana Psikologi.
Jakarta, 6 Februari 2008 Sidang 111u11aqosah Ketua
Sekretaris I~ gkap Anggola
eqangkap AnggolCJ i
( /
Zah~un Nf-7"',="-'-'<~=Si
M.Si
Ora. NIP. 150238773 Ang go ta Penguji
11
I
'C}"r:~? Ors. Abdul Rahm NIP. 150293224
Ors. Sofiandy Zakaria.M.Psi.T
Pe111bi111bi11g I
Pe111bimbi11g II
Ors.
~.Psi.T
Ses11:1199unnya :M.emantfang Segafa Vsalia CDari
'l(omuni{asi merupa/ism {unci suli§es 6erjaCannya V'salia yang tfapat tfiCa{ufisin seja{awa{ fi.!nitfupan manu.sia
-penufis-
Sf{,ripsi ini ftu persem6alilig,n untuft ya11f} tercinta J{[afii ~'
66i aan CJ{izsuf!u{[afi SJl'W tfengan riiflio ~ yann menjaailig,n ftarya ini se6aif{,munnJ(Jn
tenu:ap sefitin Vcapan terima lig,sili aan rasa. syufturftu 6erad"a 6ersama Rgflan
©an rfennan lig,rya ini ftupersem6alilig,n cinta yano serferliana Seperti lig,ta yann di ucaplig,n air li§pad"a liujan yann menjaailig,nnya tiatfa
ABSTRAK
{A) Fakultas Psikologi {B) Februari 2008 (C) Khairunnisa (D) Hubungan Self Construal Dengan Komunikasi Pemasaran Pada Area Manager Asuransi Bumi Putera 1912 (E) xvii+ 82 Halaman + Lampiran (F) Sebagai perusahaan jasa, asuransi lokal membutuhkan SOM yang profesional untuk menghadapi persaingan bisnis dan intensi masyarakat yang masih kurang dalam memiliki polis asuransi. Oleh sebab itu, kemampuan dasar manajemen untuk menjalankan strategi penjualan menjadi perhatian, khususnya dalam area manager di Bumiputra 1912. Kemampuan dasar manajemen dapat tergambar melalui komunikasi pemasaran yang persuasif. Sementara segala aktivitas yang dilaksanakan seseorang dapat tergambar pula melalui self construal. Oleh sebab itu studi ini mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan self construal dengan komunikasi pemasaran pada area Manager asuransi lokal. Markus dan Kitayama (dalam Priza 2005) menjelaskan bahwa Self Construal memandu atau mengantribusi prilaku komunikasi seseorang. Dan teori Morissan (2007) yang mernusatkan perhatiannya pada proses penggunaan seluruh bentuk promosi melalui pembicaraan yang persuasif, untuk mencapai dampak atau efek komunikasi yang maksimal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantit1atif dengan metode deskritif korelasional. Metode pengambilan sampling dengan menggunakan metode total sampling. Sample dalam penelitian ini betjumlah 30 orang dalam area manager, 30 orang responden untuk penelitian sebenarnya. Teknik Pengumpulan data dengan menggunakan 2 skala, yaitu skala self construal dan skala komunikasi pernasaran yang persuasif. Data yang diperoleh dari penelitian diolah dengan mEmggunakan analisa statistik yaitu korelasi Product Moment oleh Pearson.
Dari hasil analisis korelasi diperoleh r hitung pada variabel Self Construal dan komunikasi pemasaran yang persuasif adalah 0.30 berada dibawah nilai r tabel (N=30; a= 5%, 0.3131), artinya self construal tidak berhubungan dengan komunikasi pemasaran yang persuasif. Berdasarkan hasil hipotesis diperoleh Ha ditolak dan Ho diterima, artinya (Ha) sebagai hipotesis kerja yang menjadi hasil dari pengujian data tidak diterima dan (Ho) sebagai hipotesis nihil diterima maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang berarti antara self construal dengan komunikasi pemasaran yang persuasif.
Self construal pada penelitian sebelumnya berke>relasi, namun pada penelitian ini tidak berkorelasi. Hal ini di asumsikan karena adanya faktor eksternal dalam penyelesaian skala oleh responden, dan kurang adanya pendekatan secara personal dari peneliti dalam memperoleh penilaian diri responden. Untuk evaluasi pada penelitian selanjutnya deng1an metodologi yang sama, diharapkan peneliti lebih memperhatikcin 1Proses pembuatan skala dan penyebarannya yang dapat menimbulkan bias. Kemudian pertimbangan lain untuk penelitian selanjutnya, peneliti dapat menggunakan penelitian dengan metode kualitatif. Karena data yang diperoleh melalui pendekatan personal diharapkan dapat menunjukkan gambaran diri responden yang sesungguhnya. sehingga variabel self construal dengan variabel komunikasi pemasaran yang persuasif dapat berhubungan.
ABSTRACT (A) Psychology Faculty (B) February, 2008 (C) Khairunnisa (D) Relation Between Self Construal and Marketing Communication in Bumi Putera 1912 insurance Manager Area. (E) xvii+ 82 page+ enclosure As a service company, local insurance needs professional human resources to cope a business competition and under intense people have possession of insurance polish own. Because_management basic skill to market strategy became an attention, especially in manager area at Bumiputra 1912. Management basic skill can describe pernuasive marlceting communication. To know thoes activitieis someone can describe for self construa/. This reason study have aim to know the r<elation between self construa/ and persuasive marketing communication in local insurance manager area. Markus and Kitayama (in Priza 2005) explain that Self Construai guide or contribute communication behavior of man. And teory Morissan (2007) of focus on attention in process in using all of promotion model. For speaking persuasive, to reach impact or maximal communication effect. The research use quantitative method with corelational descriptive. Withdrawal sampling method by using total sampling method. Sample in the research are 30 people respondent to real research. Gathering data tecnihque use 2 scales bcith of self construa/ scale and persuasive marketing communication scale persuasive. Data from research processed by using statistic analyze that is a correlation Product Moment by Pearson. From result analysis correlation there is r account in self Construa/ variable and marketing comrnuinication is 0.30 under r value table (N=30 ;a= 5%, 0.361). this m1~an that between self
construa/ and persuasive communication Marketing there is no relation. Based on hypotheses, result Ha rejected and Ho accepted, it means Ha that job hypotheses from this the data research no accepted and Ho that null hypotheses accepted. So it can be sum up that there is no significant relation between self construa! and persuasive communication marketing. Self construa/ in the previous research was correlated each other, but this research not correlation. This is an assumption because this assumption based on of external factor in solving scale for respondent, and there is a lack cif personal approach in getting self judge of respondent.
For the next evaluation research has same methodology, researcher more be attention on process making scale and of distribution of disability. And than considerate for next research, researcher does research with qualitative method. Because the data to build corelated personal for hope descriptived respondent by true self. So variable self construa/ and variable persuasive communication marketing use correlation. (G) Bibliography
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirabil Alamin segala puji dan syukur kehaclirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang memiliki tema " Hubungan Self Constroal Dengan Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif Pada Area Manager Asuransi Bumi Putera 1912 ". Shalawat serta salarn atas Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, kerabat dan sahabat serta pengikutnya hingga akhir zaman. Skripsi ini dapat menjadi hasil yang maksimal, karena tttdak terlepas dari dukungan, saran atau kontribusi yang di berikan oleh b1erbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada : 1. lbu Ora. Hj Netty Hartati, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah dan pembimbing akademik yang telah memberikan pengarahan dan perhatian kepada penulis selama proses perkuliahan dan penyusunan skripsi ini. . 2. Bapak Ors. Sofiandy Zakaria, M. Psi.T selaku dosen pembimbing I dan Bapak lkhwan Luthfi, M. Psi selaku dosen pernbimbing II yang dengan sabar telah menyumbangkan pendapatnya, mennberikan motivasi, rasa percaya diri dan kritik yang membangun sehing~1a penulis dapat mengatasi hambatan-hambatan dalam penyusunan skripsi ini. 3. lbu Ora. Zahrotun Nihayah, M.Si yang telah memberikan pengarahan dan seluruh dosen beserta stafnya yang penulis kagumi serta teladani terima kasih atas ilmu, nasehat, saran ,ide, dan pengarahan yang telah kalian berikan kepada penulis. 4. Yang teristimewa Ayahandaku dan lbundaku yang senantiasa mendoakan dan memberikan yang terbaik kepada penulis. Setiap untaian doa yang Teta dan mama panjatkan merupakan sumber kekuatan bagi ananda untuk menjalani hidup. Tt~runtuk kakak-kakakku yang selalu memberikan saran dan dukungan; kak Anti, Dae Una, Dae Rosdiana, abang Ruslan, Aba Aem, abang Emen bang Dayat, Keponakanku: Ririn, Dwic dan Is Hendarto yang siap membantu mengatasi Problem teknis, Ria, lsmi, Putra, Daft'a, laila, Eka yang memberikan Motivasi dan keceriaan. Serta Saudara-saudara terdekatku yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
5. Teman-teman yang Berharga; Novi, keluarga Besar Ade, Kiki, keluarga besar lntan dan kak nida, lsma, Hani, Aay, Kak Ali, Kak Imam, Farkhan, Sekar, Nca, farah, Nita Febiana, Pinkan, Nita mutia,Bella, Nufus, lwan, Yudi, lryn, lka, Nia, Qatrin, Tika, santy, Rini, Dewi yang selalu berbagi suka dan duka, selalu setia mendengar keluh kesah dan siap membantu ketika penulis menghadapi kesulitan, selalu Memberikan kontribusi dan ketenangan dikala penulis membutuhkannya. Serta teman-teman angkatan 2003 kelas A hingga D yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, yang telah mengisi kekosongan dan kebersamaan selama penulis menempuh pendidikan sampai akhirnya terselesaikannya skripsi ini. 6. Kepada Kiki angkatan 2005 terima kasih karena telah meminjamkan buku yang sangat berharga untuk membantu penyelesaian skripsi dan kak Agus serta Bang Juri terima kasih karena telah membantu memberikan jasanya dalam mendukung penyelesaian skripsi ini. 7. lbu Nelly yang Memberi jalan penelitian dan Seluruh perwakilan staf serta karyawan Asuransi PT. Bumi Putra 1912, l:<:hususnya; lbu Tuti dan Bapak Budi yang memberi pengarahan, lbu Tali yang Mengizinkan Penelitian, Bu Anti, serta Mas Torno yang membimbing penulis Terimakasih Alas bantuan yang begitu berharga untuk menunjang keberhasilan penulis dalam penelitian ini. Semua bantuan dan kebijaksanaan yang telah diberikan kepada penulis yang ak ternilai harganya, Terimakasih dari hati yang setulus-tulusnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya, semoga Allah membalas-nya Amin ..... . Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat ba~1i para pembaca serta bagi penulis sendiri.
Jakarta, 6 Februari 2008
Penulis
DAFTAR ISi
Hal Halaman Judul Halaman Persetujuan
ii
Halaman PengesC!han
Ill
Motto
IV
Lembar Persembahan
v
Abstrak
VI
Kata Pengantar
x
Daftar lsi
xii
Daftar T abel
XVI
BAB 1 PENDAHULUAN
1-16
1.1 Latar Belakang Masalah............ .. .. ... ... .. . .. ... .. .. ... .. .... .. ... .. ....
1
1.2 ldentifikasi Masalah ... ..... .. .. . .. ..... .. .. .. .... .. .. .. .. .. . .. .. .. ... .. .. .......
14
1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah ...............................
14
1.3.1 Pembatasan Masalah.................... .............................
14
1.3.2 Perumusan Masalah ..................................................
15
1.4 Tu ju an Penelitian..... ... .. .. .......... .... .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. ... ... ... .. ... ... .
15
1.5 Manfaat Penelitian...............................................................
16
1.6 Sistematika Penulisan .........................................................
16
BAB 2 KAJIAN TEORI
18-39
2.1 Komunikasi Pemasaran .......... .. .. ..... .... .. .. ... ... ........ .. .... ... .. .
18
2.1.1 Pengertian ........... .... ... ... ........ ........ ........... ...... ..... .. ..
18
2.1.2 Proses Komunikasi Pemasaran ................................
21
2.1.3 Bentuk-bentuk Komunikasi Pemasaran ....................
22
2.1.4 Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif...................
25
2.1.4.1 Dimensi Persuasif .......... .. .. .......... ... ... ....... ...
25
2.1.5 Tujuan Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif .......
27
2.2 Self Construal.....................................................................
28
2.2.1 Pengertian Self Constua/ ............ ...................... ... ... ..
28
2.2.2 Konsep Makna Pada Self Constrw1/ ................. ........
29
2.2.3 Dimensi Self Construal .............................................
31
2.2.4 Self Construal dalam Orientasi KO!Jnitif ............ .... .. ..
33
2.3 Kerangka Berpikir...............................................................
35
2.4 Hipotesis ... ... ...... .. ............. .... ..... .. ... .... .... .......... .......... .......
39
BAB 3 ll/IETODOLOGi PENELITIAN
40-57
3.1 Jen is Penelitian ............ ....... ........ ... ..... ... ........................ ....
40
3.1.1 Pendekatan Penelitian.. ............ .... ........... .... .............
40
3.1.2 Metode Penelitian. ............ .. ......... ..... .............. .........
41
3.1.3 Definisi Variabel dan Definisi Ope1rasional................
42
3.2 Pengambilan sample.........................................................
43
3.2.1 Populasi dan Sampel.. .............. .... ........... ..... ....... .....
43
3.2.2 Teknik Pengambilan Sampel ....................................
45
3.3 Metode Pengumpulan Data................................................
45
3.3.1 Metode dan lnstrumen Penelitian ......... .............. ... ...
45
3.3.2 Teknik Uji lnstrumen Penelitian ................................
50
3.3.3 Hasil Uji lnstrumen Penelitian ... .. .............. ... ... ..........
53
3.3.3.1 Uji Validitas Skala Self Construal ...... ...........
53
3.3.3.2 Uji Validitas Skala Komunikasi pemasaran yang persuasif........ .. ........ .. ... ....... .. ..............
55
3.4 Prosedur Penelitian .... ................ ........ .. .. ................. ..........
56
3.5 Teknik Analisa Data ...........................................................
57
BAB 4 PERSENTASI DAN ANALISA DATA
59-75
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian .. ..... ........ ........ ...... ... .
59
4.1.1 Subyek Berdasarkan Jenis Kelamin....... ........... ... ....
59
4.1.2 Subyek Berdasarkan Usia......... ............. ..... ...... .......
60
4.1.3 Subyek Berdasarkan Dimensi Sell' Construa/ ..........
62
4.2 Persentasi Data..................................................................
63
4.2.1 Uji Persyaratan ... ... ......... .... ...... .... ....... ..... .... ...........
63
4.2.1.1 Uji Normalitas ...............................................
63
4.2.1.2. Uji Homogenitas ........... .................. ...... .......
64
4.3 Hasil Utama Penelitian .. ............. ... ... ... .. ...... ... ........ ............
65
4.3.1 Uji Hip6tesis ... .............. ............. ...............................
65
4.3.2 Regresi Dimensi Self Construa/ Komunikasi Pemasaran yang persuasif .....................................
67
4.4 Hasil Tambahan .................................................................
70
4.4.1 Self Construal berdasarkan jenis kelamin ................
70
4.4.2 Self Construal berdasarkan usia ..............................
72
4.4.3 Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif berdasarkan jenis kelamin ......... .......... ......... .... .. .....
73
4.4.4 Komunikasi Pemasaran Yang Pers.uasif berdasarkan usia ....... .... ............ ..... ......... .. ... .... ... .. ..
75
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
77-82
5.1 Kesimpulan ... ..... ..... .. ................... ... ..... ... ... ...... .. ............ ....
77
5.2 Diskusi................................................................................
78
5.3 Saran ....... .. ... .. ........ ...... .. .... .............. ... ..... ... ........... ... ... .. .. .
80
5.3.1 Saran Teoritis............................................................
81
5.3.2 Saran Praktis ............................................................
82
DAFTAR PUSTAKA
.l,A!V!P.!MN
DAFTAR TABEL
Tabel Cara Pemberian Skor Item.............................................................
49
Tabel Kaidah Reliabilitas Guilford............................................................
53
Tabel Blue Print Skala Self Construe/......................................................
54
Tabel Blue Print Skala Komunikasi ..........................................................
55
Tabel Subyek Berdasarkan Jenis Kelamin...............................................
59
Tabel Subyek Berdasarkan Usia ..............................................................
60
T abel Subyek Berdasarkan dimensi Self Construe/.................................
62
Tabel Uji Homogenitas Self Construe/.......................................................
64
Tabel Uji Homogenitas Komunikasi pemasaran yang persuasif...............
65
Tabel korelasi self construe/ dengan komunikasi pemasaran yang persuasif...... ......... ..... ... .... ........ .......... ... .... ....... ....... ..... ......... ... ...... ..... ... ..
66
Tabel Regresi Dimensi Self Construe/ dengan komunik.asi pemasaran yang persuasif............... .. ......... ............. ........ ......... .. ...................... ....... ..
67
Tabel Model Summary Dimensi Self Construe/........................................
68
Tabel Analisis Varian Self Construal dengan komunikasi pemasaran yang persuasif.... .. ...... ..... ............ ............................... .. .. ............. ........... ..
68
Tabel Coefficients Self Construe/ dengan komunikasi pemasaran yang persuasif...................................................................................................
69
Tabel Group statistik Self Construe/ Berdasarkan Jenis Kelamin ............
70
Tabel Uji T Self Construal Berdasarkan jenis kelamin..............................
71
Tabel Deskriptif Self Construa/ Berdasarkan Usia....................................
72
Tabel Uji F Self Construal Berdasarkan Usia ...........................................
72
Tabel
Group
Statistics
komunikasi
pemasaran
yang
persuasif
Berdasarkan Jen is kelamin .. ..... .... ...... ............. .. .... ........ .. ............ .. .. ... ... ..
73
Tabel Uji T komunikasi pemasaran yang persuasif ..................................
74
Tabel Deskriptif komunikasi pemasaran yang persuasif Berdasarkan Usia..........................................................................................................
75
Tabel Uji F komunikasi pemasaran yang persuasif..................................
76
BAB1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Beiakang Masalah Asuransi Bumiputera 1912 merupakan salah satu asumnsi lokal yang disusun secara bersama. Perkembangannya cukup pesat, terlihat dari keberhasilannya dalam membangun wi!ayah pernasaran dengan program yang ditawarkan dapat mensejahterahkan pemegang polis.
Program asuransi telah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut di dalamnya, Kerusuhan pada bulan mei 1998 juga turut memberi andil, karena selain menghancurkan pusat-pusat perbelanjaan juga menyebabkan sebagian besar masyarakat Indonesia merasa terancam. Namun di lain pihak, perusahaan asuransi lokal di Indonesia, terutama yang berada di kelas menengah ke bawah sudah banyak yang terlanjur mengalami kerugian besar. Alhasil, jika ikhtisar keuangannya di urut, mereka sudah tak layak beroperasi. Selain harus bekerja keras rnemenuhi prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat, perusahaan asuransi lokal ju"a tengah menghadapi serbuan perusahaan asuransi asing. Para pendatang ini, disamping memiliki modal yang lebih kuat, juga memiliki teknologi yang lebih canggih serta sumber daya manusia yang lebih profesional. (Aquira IK, Moeladi. 2005)
1
2
Selama ini, keterbatasan dalam tiga faktor itulah yang rnenyebabkan perusahaan asuransi lokal sulit berkembang. Meskipun perusahaan memiliki modal yang cukup dan teknologi yang lebih canggih, namun bila tidak diimbangi oleh SOM yang profesional, maka perusahaan tidak akan bisa berjalan dengan efektif.
Menurut Rusell dan Evans (dalam Anne Lydia, 1997) mengatakan bahwa dengan persaingan yang ketat antar dunia usaha, maka perusahaan akan terus bertahan, mengalami perkembangan dan stabil, perlu memiliki sumber daya manusia yang tangguh yang mudah beradaptasi I fleksibel terhadap perubahan pasar, memiliki kreativitas dan emosi yang stabil.
Perusahaan juga perlu memperkenalkan berbagai mac:am inovasi baru untuk meningkatkan pemasaran produknya dan meningkatkan animo masyarakat terhadap produksi perusahaan tersebut. Yang paling utama menjadi kunci keberhasilan organisasi adalah perusahaan seharusnya memiliki jajaran manajemen yang punya kemampuan yang bisa diandalkan, fleksibel dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di dunia saat ini dan juga memiliki kreativitas.
3
Menurut Andreas, A .D (1986) menyatakan bahwa beberapa tahun yang lalu, tuntutan terhadap kemampuan dasar manajerial belum seketat sekarang. Pada waktu yang lalu, orang-orang yang berada di wilayah manajer hanya dituntut untuk memilii
Setiap orang dalam area Manajer bukan hanya harus memiliki kemampuan dasar manajerial yang baik, tetapi juga mampu men(Jatasi ketidak efektifan dan kekurangan yang ada. Hal ini dilakukan guna menyesuaikan diri terhadap tuntutan-tuntutan dalam bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing.
Selain bersaing dengan perusahaan asing, seseorang yang berada dalam area manager asuransi lokal juga harus dapat meyakinkan konsumen untuk mengikuti program asuransi. Berbeda pula dengan penjual produk finansial lainnya, seperti tabungan dan deposito, masyarakat indonesia sudah cukup tinggi kesadarannya untuk menabung. Sehingga para pemasar deposito dan tabungan hanya menjual produk saja tanpa harus meningkatkan kesadaran akan pentingnya memiliki tabungan atau deposito. (Aquira K, Moeladi. 2005)
4
Fenomena ini mengakibatkan orang-orang yang berada dalam area manager asuransi lokal harus pekerja dua kali. Yang pertama menyadarkan dan meyakinkan calon pembeli akan pentingnya program asuransi yang ditawarkan, yang kedua baru menjual produk. Untuk menyadarkan dan meyakinkan calon pembeli, maka hal utama yang di perlukan adalah keyakinan dan kemampuan diri dalam melakukan komunikasi secara efektif.
Hal ini nampaknya menjadi perhatian PT Asuransi Bumiputra 1912. Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi satusatunya
yang
terbentuk
Bersama
(Mutual)
sebagaimana
yang telah
dijelaskan sebelumnya. Pengakuan perusahaan ini adalah milik peserta asuransi (Pemegang Polis) Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912. Sedangkan di dalam pengelola perusahaan, pemegang polis melalui Rapa! Badan Perwakilan Anggota, melakukan pemilihan l\llanajemen Bumiputera yang dipilih dari para pegawai bumiputera. Manajemen yang terpilih inilah kemudian yang melaksanakan pengelolaan sehari-hari Bumiputera 1912.
Berdasarkan Undang-undang No. 2 tahun 1992 tanggal 11 Februari 1992 tentang Usaha Pen:isuransian Bab. VI pasal 7 Bentuk Usaha Bersama (Mutual)
tetap
diakui
eksistensinya
sehingga
sampai
sekarang
AJB
5
Bumiputera 1912 merupakan satu-satunya perusahaan asuransi jiwa yang berbentuk usaha bersama (Mutual) di Indonesia.
Perusahaan Bumiputera memiliki misi dalam melakukan pengukuran alas dasar penerimaan premi, Uang Pertanggungan dan asset perusahaan Bumiputera harus menjadi terbesar dalam seluruh faktor, dan pada saatnya, sebagai yang paling kuat pada setiap segmen pasar operasional. Menghadapi pesaing kuat, ditampilkan kekuatan profitabilitas melalui neraca perusahaan. Untuk merealisasikan misi tersebut, dikembangkan strategi yang lebih rinci.
Strategi yang diterapkan untuk membangun komunitas dalam memenangkan persaingan melalui marketing dan Meningkatkan Kualitas. Saal ini sudah banyak pelatihan komunikasi pemasaran yang persuasif dalam perusahaan asuransi Bumiputera 1912 untuk meningkatkan kinerja dari orang-orang yang berada dalam area manager.
Oleh sebab itu mereka harus dapalmelaksanakan strategi penjualan dan pemasaran yang baru, sebelum strategi tersebut dilak.sanakan oleh bawahanya. Tuntutan tugas dari strategi yang baru h
6
sebagai langkah awal untuk mengetahui potensi dan kemampuan para manager dalam melaksanakan tugasnya.
Untuk melaksanakan tugasnya orang-orang dalam wilayah manager diharapkan mampu mencapai tingkat penjualan yang tinggi. Menurut staff operasional cabang sesuatu yang penting dimiliki oleh seorang penjual asuransi adalah ya kin atas kemampuan dirinya. Karena jika seorang penjual asuransi tidak yakin akan kemampuan dirinya sendiri, maka bagaimana ia bisa meyakinkan calon pembeli untuk membeli polis asuransi. Ha! tersebut menjadi acuan orang yang berada dalam area manajer untuk membangun komunikasi dengan para calon pembeli dalam berbagai situasi.
Sebagaimana menurut Sendjaya (1999) bahwa pada prosesnya individu harus memiliki keyakinan diri dalam berbagai situasi komunikasi. Situasi tersebut dapat tergambarkan dari komunikasi individu. Dengan memiliki rasa kebersamaan dengan orang-orang yang diajak berkornunikasi, mengontrol dan menjaga interaksi agar dapat saling memuaskan kedua belah pihak, sehingga tidak seorang pun merasa diabaikan.
Dalam hal ini strategi komunikasi dapat rnenjadi acuan untuk melaksanakan pemasaran. Strategi komunikasi yang dimaksud adala:h kegiatan atau kampanye komunikasi yang sifatnya informasional maupun persuasif untuk
7
membangun pemahaman dan dukungan terhadap suatu ide, gagasan atau kasus, produk maupun jasa yang terencana yang dilakukan oleh suatu organisasi baik yang berorientasi laba maupun nirlaba, memiliki tujuan, rencana dan berbagai alternatif berdasarkan riset dan memiliki evaluasi. (Smith, 2005:3).
Strategi Komunikasi bukan hanya pada kegiatan public: relations tetapi pada Komunikasi pemasaran juga merupakan perwujudan dari konsep-konsep komunikasi (Smith, 2005: 3). komunikasi pemasaran adalah fungsi dalam manajemen yang memusatkan perhatian pada produk atau jasa untuk memenuhi keinginan.dan kebutuhan konsurnen (Smith, 2005: 4). Namun, koordinasi dari dua kegiatan tersebut dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas suatu organisasi dan dikenal sebagai Integrated Marketing Communication (IMC).
Oleh sebab itu jajaran manajemen yakni orang-orang yang berada dalam area manager menjadi pengerak suksesnya komunikasi pemasaran. Hal ini ditunjukkan dengan mengatur isi, kelancaran dan arah pembicaraan yang konsisten. Selain itu prilaku ekspresif juga harus dapat di tampilkan sebagai keterlibatan individu secara sungguh-sungguh berinteraksi dengan orang lain, dan individu harus mampu memiliki sifat yang berorientasi pada orang lain. Hal tersebut dilakukan agar dapat merasakan situasi ·dan interaksi dari sudut
8
pandang orang lain serta menghargai perbedaan oran9 lain dalam menjelaskan suatu hal.
Proses tersebut diatas berkaitan dengan cara pandan9 individu dalam memahami diri dan lingkungannya yang disebut makna diri (Self Construan. Self construa/ tersebut mempengaruhi kognisi, emosi clan motivasi seseorang
serta pacla akhirnya memanclu atau mengatribusi perilaku komunikasi orang tersebut.
Selanjutnya pola komunikasi seseorang pada dasarn'ya sangat terkait oleh kultur budayanya. Secara sederhana, ketika manusia lahir ia sudah dikondisikan clan dibentuk oleh tradisi menggunakan bahasa ibu untuk mempelajarinya. Hal ini dilakukan agar dapat tampil eksis clan bisa berwacana dalam merumuskan identitas dirinya dengan hubungannya antar sesama.
Misalnya karyawan yang memiliki kultur budaya yang berbeda agar dapat berinteraksi satu sama lain dalam mencapai tujuan
on~anisasi
yang
diharapkan, maka karyawan tersebut harus beradaptasi sesuai budaya perusahaan yang diterapkan.
9
Sebagaimana dalam finnan Allah pada surat Al-Hujurat (49; 13) sebagai berikut;
"Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-/aki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mu/ia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. •
Diperkuat dengan Finnan Allah surat Ar-Rum ayat 22 sebagai berikut:
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan /angit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan wama kulitma. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui."
10
Firman Allah di atas sebagai petunjuk bagi setiap rnanusia, bahwa sesungguhnya rnanusia sebagai rnakhluk sosial harus rnenyadari eksistensi keberadaan dirinya. Sebagaimana Diri (self) rnenandai kondisi individu dari dalam rnaupun luar dirinya yang rnernbentuk dimensi
s1~/f construal dan
secara fundamental dimiliki oleh setiap individu.
Manusia sebagai diri sekreatif apa pun ia adalah pencipta arti dalam bahasa atau karya seni la tidak hanya subjek perajut makna kata dan makna estetika, tetapi pada saat yang sarna, ia distrukturkan cileh sistem tanda atau kode bahasa yang ada. Artinya, manusia dikonstruksi oleh kode bahasa dan ia harus patuh mengikuti kode tanda ini bila mau berkomunikasi dalarn wacana dengan sesamanya.
Diri secara konseptual direpresentasikan dalam berba,1ai cara. Survey lintas budaya mengenai diri pada pemikiran Durkheim (dalann Ade Iva Murti, 2005) menyebutkan bahwa kategori diri sebenamya merupalcan produk dari faktorfaktor sosial. Menurut penilaian Mauss bahwa kategori sosial diri adalah sesuatu yang memerlukan analisa yang terinci dan penuh kehati-hatian dengan keanekaragaman bentuk yang substansial. Sementara itu tipologi diri yang dibangun oleh seorang tokoh bernama Markus dan Kitayama (1991) yang memandang diri berdasarkan dimensi kepercayaan (belief) individu,
11
dimana seseorang melihat dirinya terpisah dari individu yang lain atau orang tersebut melihat dirinya memiliki keterikatan dengan orang lain. Melalui tipologi ini peranan fungsional yang diletakkan
seoran~1
individu terhadap
orang lain ketika ia mendefinisikan dirinya tergantung pada budaya yang dimilikinya. (Ade Iva Murti, 2005)
Dengan memahami kepercayaan individu, Markus clan Kitayama (clalam Priza, 2005) memanclang keterikatan dan keterpisahan antara dirinya dengan orang lain merupakan self construal seseorang yang memiliki dimensi dasar berupa independent dan interdependent.
Self construa/ independent mengandung kepercayaan dasar mengenai keterpisahan seseorang dengan orang lain atau dengan kata lain individu memiliki perbedaan dengan individu yang lain. Kepercayaan tersebut memanclang pentingnya kemandirian, menjadi indiviclu yang unik dari kepribadian yang dimiliki.
Hal ini membuat seseorang mengekspresikan dirinya merujuk pada pemikiran, perasaan, dan tindakannya sendiri dan bukannya pemikiran, perasaan, clan tindakan orang lain. clalam prosesnya seseorang berusaha memperoleh aktualisasi cliri, realisasi diri, membangun potensi diri yang berbeda, clan juga melibatkan konsepsi diri sebagai seseorang yang otonom
12
dan mandiri. Dimensi Self construa/ ini banyak terlihat pada individu dalam budaya barat.
Sementara makna diri (self construa/) yang interdependen dicirikan dalam situasi sosial, sehingga dapat berubah sesuai konteks sosial tertentu. lndividu yang memiliki self construa/ interdependent ini beranmiapan bahwa dirinya merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari satu kesatuan sosial yang lebih besar.
Keunikan diri individu tersebut akan berasal dari
konfi~1urasi
khusus
hubungan yang dibangun dalam lingkup sosial. Apa yang penting dan diobjektifikasi dalam interdependent self bukanlah inner self, melainkan hubungan antar individu dengan aktor lainnya.
Dalam hal ini seseorang memandang tingkah lakunya sebagai suatu hal yang ditentukan, bergantung melalui pemikiran, perasaan orang lain dalam suatu hubungan terorganisir yang dipercaya oleh individu. lndividu juga cenderung untuk menyesuaikan dirinya dengan orang-orang yan9 ada dilingkungan sekitarnya, berusaha membina hubungan baik dan berusaha menjaga perasaan lawan
kom~nikasinya
serta lebih mengutamakan kepentingan
kelompok dibandingkan kepentingan pribadinya.
13
Selanjutnya penjelasan mengenai self construal yang interdependent ini merupakan pandangan yang banyak dimiliki oleh indfvidu dari kebudayaankebudayaan non barat dan khususnya individu pada budaya ketimuran. Hal ini karena hidup berdampingan dan saling bergotong royong merupakan suatu ciri khas budaya timur. Sehingga banyak orang timur memiliki derajat keterhubungan diri dengan lingkungannya.
Pada umumnya Self Construal memang banyak diteliti dalam rangka penelitian yang berhubungan dengan budaya dan prilaku, namun berdasarkan hasil studi pada pelbagai area menajemen komunikasi memperlihatkan bahwa Self Construal secara signifikan mampu memprediksi atau menjelaskan pelbagai variabel komunikasi aplikatif. Salah satunya pada area komunikasi antar pribadi, variabel yang dapat diprediksi oleh Self
Construal antara Jain meliputi gaya percakapan yang lebih disukai dan strategi menghadapi ·konflik.
Dari keterangan diatas penulis berasumsi bahwa Self Construal seseorang mungkin dapat mempengaruhi pembentukan komunikasi eksternal atau pemasaran. Sehingga dalam konteks penelitian ini, penulis akan mengkaji apakah ada hubungan yang signifikan antara Self Construal dengan komunikasi pemasaran yang persuasif manager Bumiputera 1912
14
1.2 ldentifikasi Masalah a. Apakah independent atau interdependent individu dalam area manager menunjukkan perbedaan dalam proses melakukan komunikasi pemasaran yang persuasif? b. Apakah komunikasi pemasaran yang persuasif dapat terbentuk dari self construal seseorang ?
c. Apakah ada hubungan self construa/ dengan komunikasi pemasaran yang persuasif?
1.3 Pembatasan dan perumusan 1.3.1 Pembatasan masalah Masalah yang diteliti dibatasi pada hubungan antara Self Construal dengan komunikasi pemasaran yang persuasif. Masing-masing variabel dibatasi dalam penjelasan sebagai berikut: 1) Seif Construal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah derajat keterhubungan atau keterpisahan "diri" seseorang dengan orang lain sebagai implikasi cara ia memandang, membayangkan, dan mengevaluasi diri sendiri. 2) Komunikasi pemasaran yang persuasif dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu benfuk interaksi yang disampaikan rnelalui bahasa secara verbal maupun non verbal terhadap orang lain. komunikasi pemasaran
15
merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran. Sehingga komunikasi pemasaran yang persuasif memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebar luaskan kepada pelanggan atau kliennya. 3) Area manager yang dimaksud adalah wilayah dimana terdapat orangorang yang melakukan perencanaan, pengaturan, pengarahan dan pengendalian sumber daya manusia, fisik dan finansia! dari organisasi untuk mencapai sasaran organisasi.
1.3.2 Perumusan masalah Apakah ada hubungan antara Self Construal dengan komunikasi pemasaran yang persuasif ? Apakah ada perbedaan antara self construal yang Independent dengan Interdependent dalam melakukan komunikasi pemasaran yang persuasif ?
1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan pada Self Construal dengan komunikasi Pemasaran yang persuasif.
16
1.4.2 Manfaat Penelitian 1. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah agar para pekerja mengetahui hubungan pada Self Construa/ dengan komunikasi pemasaran yang persuasif pada area manager. 2. Manfaat teoritis adalah agar penelitian ini dapat menjadi wacana kajian yang dapat memperkaya keilmuan, khususnya keilmuan di bidang psikologi.
1.5 Sistematika Penulisan Dalam penyusunan skripsi ini, akan digunakan kaidah penulisan APA style, yaitu kaidah penelitian berdasarkan dan mengacu pada bentuk dan aturan yang dikeluarkan oleh APA (American Psycological Assocition). Adapun sistematika penulisan dari penelitian ini terdiri dari lima bab, meliputi :
Bab 1 Pendahuluan Meliputi Latar Belakang Masalah, ldentifikasi Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
17
Bab 2 Kajian teori. lsi bab ini menguraikan tentang: a. Membahas mengenai Komunikasi meliputi; definisi komunikasi pemasaran, bentuk-bentuk komunikasi pemasaran, komunikasi pemasaran yang persuasif, tujuan komunikasi pemasaran. b. Self Construal meliputi; definisi Self Construal, Konsep makna pad a Sftlf construal, dimensi Self consirual dan self construal dalam orientasi kognitif. c. Kerangka berpikir d. Hipotesis
Bab 3 Metodologi penelitian Meliputi Pendekatan dan Metode Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel, Teknik Pengumpulan Data dan Metode Pengolahan Data.
Bab 4 Hasil Penelitian Meliputi Gambaran Umum Subyek dan Hasil pengumpulan data serta pembahasan mengenai hasil..
Bab 5 Penutup Berisi Kesimpulan, Diskusi dan Saran yang dapat diberikan merupakan hasil dari pemecahan permasalahan
BAB2 KAJIAN TEORI
2.1
Komunikasi ·pemasaran
2.1.1 Pengertian komunikasi pemasaran Asosiasi biro iklan Amerika (American Association of Advertising Agencies) berhasil menyusun definisi komunikasi pemasaran terpadu yang menjadi salah satu definisi pertama dibidang ini yaitu :
"A concept of marketing communication planning that recognizes the added value of a comprehensive plan that evaluates the strategic roles of a variety of 9ommunication disciplines - for example, general advertising, direct response, sales promotion, and public relations and combines these disciplines to provide clarity, consistency, and maximum communication impact" .
Definsi diatas mengandung pengertian "suatu konsep ,oerencanaan
komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah dari suatu rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi - misalnya, iklan umum, respon langsung, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat - dan mengambungkan berbagai disiplin tersebut
18
19
guna memberi kejelasan, konsistensi serta dampak komunikasi yang maksimal. (Don E Schultz dalam Morissan, 2007)
Definisi tersebut memusatkan perhatiannya pada proses penggunaan seluruh bentuk promosi untuk mencapai dampak atau efek komunikasi yang maksimal. Namun Don Schultz dan rekannya menilai definisi tersebut masih sempit atau bersifat terbatas yang tidak menggambarkan komunikasi pemasaran terpadu yang sebenarnya. Schultz menginginkan perspektif yang lebih luas yang mempertimbangkan seluruh sumber daya yang tersedia. Menurutnya persepsi konsumen terhadap perusahaan dan merek merupakan suatu sintesis dari berbagai pesan yang mereka terima atau kontak yang mereka miliki seperti: iklan produk di media massa, har9a produk, desain atau bentuk produk, publikasi, promosi penjualan, pemasaran langsung, websites, peragaan (display) produk dan bahkan bentuk ruko atau otlet dimana produk itu dijual. Dengan demikian perusahaan harus mengembangkan strategi melalui komunikasi
Sementara menurut Terence A, shimp (2003) komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antara organisasi dengan individu. Dan pemasaran adalah sekumputan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya.
20
Tentu saja, pemasaran lebih umum pengertiannya dari pada komunikasi pemasaran, namun kegiatan pemasaran banyak melibatkan aktivitas komunikasi. Jika digabungkan, komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran. Sehingga komunikasi pemasaran memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebar luaskan kepada pelanggan atau kliennya.
Dari pengertian diatas dapat di analisa bahwa salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa pesan yang dikirimkan benar-benar telah di terima secara tepat sebagaimana yang di maksudkan adalah dengan mendapatkan "umpan balik" tentang akibat atau pengaruh yang ditimbulkan oleh pesan tersebut dalam diri penerima (komunikate). Umpan balik adalah proses yang memungkinkan seorang pengirim (komunikator) mengeitahui bagaimana pesan yang dikirimkannya telah diidentifikasi dan ditan(jkap oleh penerima (komunikate).
Jadi komunikasi pemasaran merupakan upaya untuk rnenjadikan seluruh kegiatan pemasaran dan promosi perusahaan dapat menghasilkan citra atau image yang bersifat konsisten bagi konsumen. Upaya ini menuntut agar setiap pesan yang keluar harus berasal dari sumber yang sama sehingga
21
segala informasi yang di umumkan perusahaan memili~:i kesamaan tema dan nilai positif di mata konsumen.
2.1.2 Proses Komunikasi Pemasaran Proses komunikasi pemasaran terkait dengan munculnya tanggapan atau reaksi dari konsumen untuk membeli suatu produk I jasa yang dipromosikan adalah sangat berbeda antara konsumen yang memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap produk I jasa bersangkutan dibandingkan dengan produk sehari-hari yang rutin di beli.
Morissan (2007) menyatakan proses komunikasi pernasaran sebagai berikut: a. Sumber yang akan digunakan b. Bentuk pesan c. Serta saluran yang di pilih harus dipertimban£1kan dengan cermat.
Perencana promosi harus megetahui berbagai efek dari media yang digunakan terhadap konsumen dan apakah media yang dipilih memang sudah sesuai dengan produk I jasa yang dipromosikan. Dalam hal ini sumber pesan yang akan digunakan, perencana promosi harw; mempelajari apakah akan menggunakan selebriti terkenai atau orang lain dengan mempertimbangkan faktor biaya.
22
Pada tahap ini, mereka yang terlibat dalam kegiatan promosi juga harus mendiskusikan pilihan media yang akan digunakan (Meidia mix options) seperti media cetak, televisi, radio, atau pemasaran langsung serta implikasinya terhadap anggaran.
Jadi untuk mengetahui bagaimana perusahaan dapat berkomunikasi secara efektif dengan konsumen yang berada pada pasar sasaran yang di inginkan adalah dengan melalui proses perencanaan promosi. Mereka yang teriibat pada rencana promosi harus mengetahui bagaimana proses yang terjadi pada diri konsumen dalam menanggapi pesan yang diterima dalam komunikasi pemasaran.
2.1.3
Bentuk-bentuk Komunikasi Pemasaran
Sebagaimana yang telah diuraikan dalam definisi mengenai komunikasi pemasaran terdapat beberapa bentuk komunikasi pernasaran. Menurut Terence A, shimp (2003) bentuk-bentuk komunikasi pemasaran diantaranya sebagai berikut: 1. Penjualan perorangan, adalah bentuk komunikasi antar individu dimana tenaga penjual menginformasikan, mendidik, dan rnelakukan persuasif kepada eaten pembeli untuk membeli produk atau jasa perusahaan. 2. lktan, terdiri dari komunikasi massa melalui surat kabar, majalah, radio, televisi, dan media lain atau komunikasi tangsung didesain khusus untuk
23
pelanggan antar bisnis. Kedua bentuk iklan ini dibiayai oleh sponsor tertentu (si pengiklan), tetapi dikategorikan sebagai komunikasi massa (non personal) karena perusahaan sponsor tersebut secara simultan berkomunikasi dengan penerima pesan yang beranekaragam, bukan kepada individu tertentu I personal atau elompok kecil. lklan langsung biasa disebut pemasaran berdasarkan data-base (data-base marketing}, telah mengalami pertumbuhan pesat ditahun-tahun belakangan ini. Hal ini akibat efektifitas komunikasi yang terarah serta teknologi komputer yang memungkinkan hal itu terjadi. 3. Promosi penjualan, terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya aksi pembelian suatu produk yang cepat atau terjadinya pembelian dalam waktu yang singkat. 4. Pemasaran sponsorship, adalah aplikasi dalam mempromosikan perusahaan dan merek mereka dengan mensosialisasikan perusahaan atau salah satu dari merek dengan kegiatan tertentu. 5. Publisitas, seperti halnya iklan, publisitas menggambarkan komunikasi massa, namun juga tidak seperti iklan, perusahaan sponsor tidak mengeluarkan biaya untuk waktu dan ruang beriklan. Publisitas biasanya dilakukan dalam bentuk berita atau komentar editorial mengenai produk atau jasa dari per\lsahaan.
24
6. Komunikasi di tempat pembelian, melibatkan peraga, poster, tanda, dan berbagai materi lain yang didesain untuk memperigaruhi keputusan untuk membeli dalam tempat pembelian.
Secara ringkas dalam area manager, seseorang melakukan komunikasi pemasaran mempunyai berbagai alat komunikasi yang dapat mencapai tujuan yang di harapkan. Pentingnya alat-alat ini dan aplikasinya secara spesifik tergantung pada situasi yang harus dihadapi oleh sebuah perusahaan dalam satu waktu.
Komunikasi yang diterapkan oleh perusahaan dengan konsumen secara emplisit berlangsung pada setiap unsur atau bagian dari bauran pemasaran. Dan sebagian besar komunikasi dari perusahaan berlangsung sebagai bagian dari suatu program promosi yang diawasi dan direncanakan dengan hati-hati.
Dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa sebagai suatu hasil dari komunikasi pemasaran, kita dapat membuat informasi lebih bermakna dan berkesan melalui berbagai bentuk komunikasi. Jadi jelas, bahwa komunikasi pemasaran biasanya dapat berhasil bila dimotivasi oleh berbagai bentuk penyampaian.
25
2.1.4 Kornunikasi Pernasaran Yang Persuasif Dalarn komunikasi pemasaran pembicaraan persuasif merupakan dua hal yang saling terkait. Sebagaimana dalam kornunikasi pemasaran proses menginformasikan barang atau jasa kepada konsurnen harus disertai dengan meyakinkan konsurnen mengenai kemampuan barang atau jasa tersebut.
Pernyataan promosi juga merupakan usaha yang melibatkan pembicaraan persuasif sebagaimana menurut Michael Ray (da/am Morissan, 2007) menyatakan bahwa promosi sebagai koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan.
Dalarn usaha untuk melakukan persuasi seorang mana:jer mungkin rnemusatkan perhatian dalam upaya mengubah atau rnemperkuat sikap atau kepercayaan khalayak atau upaya mengajak mereka bertindak dengan tujuan yang diharapkan.
2.1.4.1 Dirnensi Persuasif Ida Yustina (2004) menyatakan bahwa persuasif merupakan pembicaraan yang melibatkan proses mengarahkan perhatian, rnernbangun persepsi, dan menyarankan suatu cara yang khusus dalam memandang realitas fisik.
26
Sementara Joseph A. Devito (1997) menyatakan dimensi persuasif merupakan salah satu cara untuk melihat kemampuan seseorang dalam berbicara. Terutama pembicaraan yang terlibat dalam meyakinkan seseorang, bersikap, dan berprilaku sesuai cara tertentu. Adapun kemampuan pembicaraan seseorang dapat terlihat dari dimensi sebagai berikut : 1. Kompetensi makin tinggi pengetahuan yang dirasakan khalayak dimiliki pembicara, makin besar kemungkinan khalayak mempercayai pembicara. Sebagai contoh, kita mempercayai seorang dosen jika kita menganggap beliau menguasai subyek yang diajarkan. 2. Karakter yang dimaksud dengan karakter adalah kejujuran dan sifat-sifat hakiki seseorang. Kita ingin tahu apakah kita dapat memepercayai seseorang, kita akan mempercaya seseorang jika apa yang dibicarakan atau disampaikan memang dapat dipercaya. 3. Karisma Seseorang yang memiliki karisma lebih menyukai pembiacaraan yang dinamis daripada pembicaraan yang ragu-ragu dan tidak tega.
27
Untuk mencapai hal di atas, mereka yang bertanggung jawab dalam menjalankan promosi sebagai komunikasi yang diatur oleh perusahaan harus memahami peran promosi dalam pemasaran mereka.
Oleh sebab itu dimensi persuasif dapat dimiliki oleh setiap manager pemasaran, jika mereka mampu mengajak, meyakinkan dan mengubah sikap khalayak dalam menggunakan jasa yang ditawarkan sesuai tujuan perusahaan.
2.1.5 Tujuan Komunikasi pemasaran Yang Persuasif Adapun tujuan dalam komunikasi pemasaran diantaranya membangkitkan keinginan akan suatu kategori produk, menciptakan kesadaran akan merek, mendorong sikap positif terhadap produk dan mempen9aruhi niat, serta memfasilitasi pembelian. Terence A, shimp (2003) menyatakan penjelasan mengenai tujuan komunikasi pemasaran sebagai berikut : 1. Membangkitkan keinginan terhadap kategori produk, setiap organisasi pemasaran bertujuan untuk meraih konsumen, agar memilih produknya dan bukan produk saingannya. 2. Mendorong sikap positif dan mempengaruhi niat membeli, setelah keinginan akan suatu kategori produk tercipta, para pemasar bersaing satu sama lain ntuk mendapatkan 'bagian' dari jumlah total pengeluaran konsumen.
28
3. Memfasilitasi pembelian, keputusan konsumen untuk membeli tergantung kepada usaha promosi dan komunikasi pemasartan dalam memfasilitasi pembelian.
Suatu pesan yang disampaikan komunikator dapat menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikasi, bila maksud dari efek komunikasi menimbulkan perubahan bagi diri komunikan sehingga tujuan dari kegiatan komunikasi berjalan dengan semestinya.
Kemudian dalam melaksanakan proses komunikasi agar mencapai tujuan yang diharapkan adalah dengan bertatap muka yang melibatkan kerja sama antar dua orang untuk memperoleh informasi dan penyampaian pesan secara efektif. Jadi tujuan komunikasi ini haruslah menjadi penuntun dalam mempersiapkan strategi pemasaran secara keseluruhan. Artinya harus dapat mempersipkan strategi pemasaran yang meliputi eler:nen dalam bauran pemasaran seperti dalam promosi dan ber.tuk-bentuk pemasaran lainnya.
2.2 Self Construal 2.2.1 Pengertian Self Construal Priza (2005) secara sederhana mendefinisikan Self Construal sebagai derajat keterhubungan (connectedness) atau keterpisahan "diri" seseorang dengan
29
orang lain sebagai implikasi cara ia memandang, membayangkan, dan mengevaluasi diri sendiri. Sehubungan dengan itu Markus H.R dan Kitayama (dalam priza, 2005) menyatakan bahwa Self Construa/ mempengaruhi kognisi, emosi, dan motivasi seseorang serta pada akhimya memandu atau mengantribusi prilaku komunikasi orang tersebut.
Self Construal merupakan pemaknaan diri seseorang clalam memandang diri
dan lingkungannya sehingga memberikan keyakinan dalam bersikap, berprilaku dan berinteraksi kepada lingkungan sekitarnya. Selanjutnya setiap individu memilki pandangan yang berbeda-beda menyangkut pengamatan dan pemahamannya berangkat dari pengalamannya .. Artinya dalam bertindak dan berinteraksi setiap individu dibatasi oleh siapa clirinya dan bagamana pengalamannya.
2.2.2 Konsep Makna Pada Self Construal Rollo May (1996) menjelaskan pada dasarnya kesadaran manusia akan keberadaan dirinya sendiri merupakan sumber kualitasnya yang tertinggi. Kesadarannya tersebut menekankan kemampuan membedakan antara "saya" dan dunia. Dan manusia adalah "mamalia histories" yang dapat berdiri diluar dirinya dan melihat keinbali ke dalam lembar-lembar sejarah hidupnya. Kemampuan manusia untuk menyadari keberadaan dirinya sendiri
30
mendasari kemampuannya menggunakan lambang-lambang yang merupakan makna dalam ekspresi dirinya.
Seorang manusia dapat berpikir dan membayangkan sesuatu yang abstrak seperti tentang keindahan merupakan fungsi makna dari mengenal objek di luar diri maupun didalam diri. Sebagaimana konsep makna pada diri, bila seseorang menganggap dirinya sebagai suatu identitas dalam haknya sendiri maka ia akan merasakan bahwa dirinya berbeda dibandingkan dengan orang-orang sekelilingnya. Diri dan lingkungan merupakan dua objek yang bersifat korelasional sehingga keduanya dapat dimaknai. Dan pemaknaan tersebut dapat menjadi konsep "makna diri".
Markus dan Kitayama (Ade Iva murti, 2005) mendasarkan diri pada tipologi makna diri dari dimensi kepercayaan (belief) individu mengenai hubungan antara dirinya dengan orang lain, terutama derajat hii:igga dimana ia melihat dirinya sendiri terpisah dari, atau berkaitan dengan orang lain. Dengan tipologi ini maka signifikansi dan peranan fungsional yang diletakkan seorang individu terhadap orang lain ketika ia mendefinisikan dirinya tergantung kepada asumsi-asumsi yang dimiliki secara budaya, rnengenai keterpisahan atau keterkaitan antara dirinya dengan orang lain.
31
2.2.3 Dimensi SelfConstrual Markus dan Kitayam;;i (dalam Priza, 2005) membagi konsep Seif Construal pada level individu menjadi dua dimensi, yaitu: 1) Independent lndividu yang memiliki dimensi independent merupakan individu yang merdeka, mandiri, individualistik, egoisentrik, menyendiri dan mampu mengendalikan diri. Orang yang independent akan menganggap hubungannya dengan orang lain dalam konteks sosial sebagai strategi terbaik untuk menunjukkan atau menyatakan karakter diri mereka menurut pandangan seorang independent, individu terfokus pada kebebasan diri dan aktualisasi dirinya, adanya penekanan pada kemampuan internal, pemikiran dan perasaan, merasa sebagai orang yang unik dan mengunkapkan diri, menyadari sifat internal, mempromosikan tujuanya sendiri dan berkomunikasi secara langsung.
2) Interdependent lndividu dengan dimensi interdependent adalah individu yang merasa diri lebih berarti, lebih' berguna dan lebih lengkap jika berada dalam hubungan sosial yang baik. lndividu seperti ini tidak terpisah.dengan kontek sosialnya. Namun merasa lebih terkait dan memiliki persamaan dengan orang lain.
32
Orang dengan self construe! Interdependent akan termotivasi untuk mencari cara menyesuaikan diri dengan orang lain, untuk memEinuhi kewajiban dan secara umum menjadi bagian dari berbagai macam hubungan antar pribadi. la adalah orang yang sosiosentris, ho/istik, ko/ektif, alosentris, mereka menjadi bagian yang .tidak terpisahkan, kontekstuali, berhubungan dan berelasi.
Dua dimensi tersebut merupakan keyakinan yang dimiliki oleh setiap individu dalam bersikap dan bertingkah laku sehingga terkadang terdapat individu yang dominan untuk bersikap pada satu dimensi saja. Seperti individu dengan dimensi indepeden menilai orang dan peristiwa terutama karena prestasi individual dan apa yang dimiliki oleh mereka. Sehingga orang tersebut biasanya menggunakan sifat internal mereka untuk mengatur prilakunya.
Atau orang yang self construalnya Interdependent menekankan pada lingkungan eksternal, peran publik yang penting seperti status dan relasi. lndividu merasa memiliki dan harus menyesuaikan diri, menempati posisi tertentu dan terlibat dalam tindakan yang pantas, serta berkomunikasi dengan cara tidak langsung atau non verbal, misalnya dengan berusaha menggunakan bahasa tubuh dan membaca pikiran orang lain.
33
Namun selain itu ada, pula individu yang bersilkap dengan memiliki dimensi self construal secara seimbang (balance). Oleh sebab itu dua dimensi self construal menjadi fokus penelitian ini yang akan dapat terlihat melalui skala pengukuran yang akan dibahas pada bab tiga.
2.2.4 Self Construa/ Dalam Orientasi Kognitif Representasi diri seseorang dalam memori sebenarnya sama dengan yang dimilikinya untuk konsep-konsep lainnya, hanya saja representasi diri lebih kompleks dan bervariasi.
Markus (1977) untuk menyebutkan struktur afektif-kognitif yang menampilkan pengalaman seseorang dalam domain tertentu. lndividu mengorganisir dan mengarahkan proses informasi yang relevan dengan skema dirinya. Setiap individu memiliki skema atau domain tertentu, yaitu areal atau domain yang secara pribadi penting dan secara tipikal memiliki konsepsi yang terbangun dengan baik dari dirinya sendiri untuk area atau domain tersebut.
Oleh sebab itu Markus (1991) menyatakan dimensi-dirnensi yang self schematic adalah dimensi yang penting untuk individu tersebut, suatu dimensi dimana individu tersebut menganggap dirinya ekstrim dan yakin bahwa ia tidak memiliki sama sekali sesuatu yang bertentangan dengan
34
dimensi tersebut. Namun demikian, tanpa melihat isi dari skema diri seseorang, hal paling penting adalah pengaruh kritis skema diri terhadap persepsi, memori dan penngambilan keputusan.
Kemudian pemikiran yang mendasari tipologi diri oleh Markus dan Kitayama (1991) ini, pada bagian awal kita dapat melihat bahwa asumsi-asumsi yang dimiliki oleh Markus dan Kitayama (1991) hingga derajat tertentu masih dapat dipersamakan dengan pandangan psikologi kognitif mengenai diri. Baik Markus dan Kitayama (1991) maupun para ahli seperti Fiske dan Taylor (1991) serta Kihlstrom dan Cantor (1984) memadai kepercayaan (individual beliefs) seseorang terhadap self content yang dimilikinya dan situasi-situasi
serta individu lain diluar dirinya sebagai makna diri yang secara fundamental dimiliki setiap individu.
Pengalaman identitas kita sendiri merupakan Keyakinan dasar bahwa kita semua memulai kehidupan sebagai makhluk-makhluk psikologis yang memiliki kapasitas keterkaitan diri yang dimiliki oleh seiseorang. Diri merupakan fungsi pelaksana dan sekaligus fungsi penghubung antar manusia dengan manusia yang lain. Seorang manusia dapat berhubungan dengan manusia yang lain. Dan pengalaman manusia selalu berada pada metode pemahaman kita pada saat-saat tertentu , dan saat terbaik untuk mengenal diri sendiri adalah dengan melihat pengalarnan tersebut.
35
2.3 Kerangka Berpikir Persoalan yang sering muncul dalam berbagai perusahaan, khususnya perusahaan yang bergerak dibidang asuransi adalah persoalan mengenai kinerja SDM. SDM yang professional sangatlah penting bagi kelangsungan perusahaan asuransi terutama perusahan asuransi lokal, dalam hal ini perusahaan asuransi lokal.
Bagi perusahaan asuransi Bumiputera 1912 orang- orang yang berada di wilayah manager selalu menjadi sorotan dalam melaksanakan pemasaran produk. Karena mereka merupakan orang yang bertanggung jawab dalam melaksanakan perencanaan strategi pemasaran.
Selanjutnya untuk mempertahankan perusahaan dalarn persaingan bisnis, seseorang dalam area manager pemasaran harus dapat menganalisis situasi pasar seperti Kebutyhan dan keinginan-keinginan calon pembeli yang akan berubah secara terus menerus, dan seorang dalam area manajer juga harus memiliki pengetahuan yang seksama tentang perilal
36
Strategi pemasaran yang tepat dapat dilakukan dengan melihat kondisi pasar atau salah satunya dengan melihat prilaku konsumen dalam memandang stimulus yang diberikan oleh seorang area manajer asuransi. Sebagaimana menu rut Engel, et al., (1994:3), Wilkie (1994:14) dan Lamb, et al., (2001: 188), perilaku konsumen menggambarkan bagaimana calon pembeli membuat keputusan-keputusan pembelian dan bagaimana merel
Dengan demikian perilaku konsumen adalah kegiatan yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mengkonsumsi produk atau jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan, yaitu : pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Proses pengambilan keputusan calon peimlDeli tidak dapat terjadi dengan sendirinya. Seorang manager dapat merencanakan untul< membina hubungan baik dengan calon pembeli hingga pembeli mau membeli produk yang ditawarkan. Usaha tersebut merupakan salah satu bentuk dari komunikasi pemasaran. Dimana terdapat perencanaan atau strategi dan pemahaman atas pesan yang disampaikan oleh seorang manager pemasaran kepada calon. Sehingga dari komunikasi tBrsebut setiap individu memiliki pemahaman dan makna pribadi terhadap setiap hubungan di mana dia terlibat didalamnya.
37
Sebagaimana Menurut Markus dan Kitayama (dalam Ade Iva Murti, 2005) diri berubah sesuai dengan konteks sosial tertentu. Didalam setiap situasi sosial, diri dimunculkan secara berbeda. Keunikan diri berasal dari konfigurasi khusus hubungan yang dibangun setiap individu. Apa yang penting dan diobjektifikasi melalui Seif Construal individu dalam dirnensi Interdependent Self bukanlah karena inner self, melainkan hubungan antar individu dengan
faktor lainnya.
Sehingga dapat dikatakan self construa/ seseorang dengan proses interaksi dalam penyampaian pesan atau informasi merupakan dua variabel yang saling terkait atau saling berhubungan.
Selanjutnya dalam p(oses interaksi dapat menjadi efektif, apabila individu menempatkan dirinya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan orang lain dalam menjalin hubungan kerja. Situasi tersebut rnerupakan modal dasar untuk membangun komunikasi pemasaran yang persuasif dengan efektif.
Komunikasi pemasaran yang persuasif dapat dibangun oleh individu dan dapat berkembang dari cara area manager memandang dirinya dan lingkungan disekitarnya, serta bagaimana ia memandang situasi pasar
38
hingga adanya perubahan yang mengutungkan bagi orang-orang dalam wilayah manager tersebut.
Bagan dibawah ini menjelaskan mengenai self conslrua/ seseorang membentuk komunikasi pemasaran yang persuasif dan menjadi clua variabel yang saling berhubungan.
Self construal
lndependen
t
lnterdependen
Komunikasi pemasaran yang persuasif t
t
lndependen
+
lnterdependen
JK-;1unikasi Pemasaran ~g persuasif
+
+
39
2.4
Hipotesis Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara Self Construal dengan komunikasi pemasaran yang persuasif pada area manajer di asuransi lokal. H1 = Ada hubungan yang signifikan antara Self Construal dengan komunikasi pemasaran yang persuasif pada area manager asuransi di asuransi lokal.
BAB3 METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini peneliti mengemukakan tentang metodologi penelitian. Adapun pembahasan yang diteiliti mengenai jenis penelitian, subyek penelitian, instrumen yang digunakan, pengumpulan data dan teknik analisa data yang · diperoleh dalam penelitian ini dimaksudkan agar dapat menjawab pertanyaan dalam penelitian ini, yaitu apakah ada hubungan yang signifikan antara Self Construal dengan komunikasi pemasaran yang persuasif pada area manager
asuransi Bumiputera 1912.
3.1 Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan penelitian Peneliti memilih penelitian kuantitatif dalam menjawab permasalahan, karena penelitian bertujuan untuk memperoleh data langsung yang dapat dihitung atau dikelola melalui statistik.
Menurut Suharsimi Arikunto (2002), menyatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berdasarkan kejelasan unsurnya yang terdiri dari kejelasan tujuan, peridekatan subyek, sampel, sumber data yang sudah
40
41
mantap, dan terinci sejak awal, begitupun dengan langk:ah penelitian dan desain serta pengumpulan data dan analisis datanya.
3.1.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskritif korelasi atau penelitian yang bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara self construal dengan komunikasi pemasaran yang persuasif pada area manajer asuransi lokal.
Menurut Gay (Sevilla, et al, 1993 dalam Tuwu, 1993) m•etode deskriptif adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian. Sedangkan penelitian korelasional adalah penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi (Sevilla, et
al, 1993 dalam Tuwu, 1993).
Penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien korelasi. Den!~an penelitian korelasional, pengukuran terhadap beberapa variabel serta hubungan antara
42
variabel-variabel tersebut dapat dilakukan secara serentak dalam kondisi yang realistik.
Studi korelasional memungkinkan peneliti untuk memperoleh informasi mengenai taraf hubungan yang terjadi, bukan mengenai ada tidaknya efek variabel satu dengan variabel yang lain. (Azwar, 2003)
3.1.2 Definisi variabel dan definisi operasional Berdasarkan landasa,n teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian, maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Variabel bebas
: Self Construal
Variabel terikat
: Komunikasi pemasaran yang persuasif
Berdasarkan konsep-konsep teori pada bab sebelumnya maka penulis merumuskan definisi.operasional mengenai variabel yang dipakai dalam penelitian yaitu: a) Self Construal adalah derajat keterhubungan atau keterpisahan "diri" seseorang dengan orang lain sebagai implikasi cara ia memandang, membayangkan, dan mengevaluasi diri. Self construal memiliki dua dimensi.
43
Komunikasi pemasaran yang persuasif adalah merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran. Sehingga komunikasi pemasaran memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebar luaskan kepada pelanggan atau kliennya.
Adapun yang menjadi dimensi komunikasi pernasaran yang persuasif merupakan dimensi yang diambil melalui pembicaraan yang persuasif. Dalam hal ini pembicaraan yang persuasif dilakukan secara langsung, artinya seseorang melakukan pembicaraan tersebut secara bertatap muka. Alasannya agar proses meyakinkan seseorang, bersikap, dan berprilaku sesuai dengan tujuan tertentu dapat lebih efektif.
3.2. Pengambilan Sampel 3.2.1 Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto Suharimi, 2002). Sebagai suatu populasi, kelompok subjek ini harus merniliki ciri-ciri atau karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok subjek yang lain (Azwar, 2003).
Populasi yang peneliti pilih dalam penelitian ini yaitu orang-orang yang melakukan perencanaan, pengaturan dan menjalankan manajemen
44
perusahaan di kantor Cabang gambir PT Asuransi Bumi Putra 1912. Adapun jumlah populasi 30 orang di kantor cabang Gambir
2. Sampel Menurut Arikunto (2002) menjelaskan apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya dinamakan dengan penelitian populasi atau sensus. Dalam Encyclopedia of educational evaluation tertulis :
A Population is a set (or collection)of all elements possessing one or more atributes of interest. (Dalam Arikunto, 2002)
Dilihat dari jumlahnya, maka penelitian populasi ini dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a. Jumlah terhingga,(terdiri dari element dengan jumlah tertentu atau sedikit) b. Jumlah tak terhingga (terdiri dari elemen yang sukar sebab di cari batasannya)
Penelitian populasi ini dilakukan apabila penelitian ingin melihat semua likaliku yang ada di dalam populasi, oleh karena subyeknya meliputi semua yang terdaftar didalam populasi, maka hasil kesimpulan clari penelitian tersebut hanya berlaku bagi populasi penelitian saja. Adapun sampel dalam penelitian
45
ini adalah keseluruhan populasi dalam area manager PT Asuransi BUMI PUTERA 1912 cabang Gambir yang berjumlah 30 orang.
3.2.2 Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel yang digunakan menggunakan teknik total sampling. Yang dimaksud dengan total sampling adalah keseluruhan populasi digunakan sebagai sampel penelitian. Teknik ini dilakukan karena orangorang dalam area manager yang merupakan sampel penelitian adalah sampel yang terbatas.
Sebagaimana menurut Suharsimi Arikunto (2002) bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya tidak terlalu banyak.
3.3 Metode Pengumpulan Data 3.3.1 Metode dan lnstrumen Penelitian
Metode pengumpulari data yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala yang berisi beberapa pernyataan tertulis yang bertujuan untuk mendapatkan jawaban subyek tentang suatu hal. Ada dua skala yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu skala Self Construa/ untuk mengukur derajat keterpisahan dan keterhubungan diri seseorang dan skala komunikasi pemasaran yang
46
persuasif untuk mengukur tingkat keberhasilan dalarn rneyakinkan seorang calon klien.
Skala yang digunakan didesain berdasarkan skala model Likert yang berisi sejumlah pernyataan yang menyatakan objek yang hendak diungkap. penskoran pada skala model Likert yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada empat alternatif jawaban, sebagai berikut: (Sevila, 1993 dalam Tuwu, 1993)
•
Sangat Setuju (SS)
=
4
•
Setuju (S)
=
3
•
Tidak Setuju (TS)
=
2
•
Sangat Tidak Setuju (STS)
=
1
Untuk item yang favorabel, skor subyek bergerak dari 4,3,2, dan ·1. Sementara untuk item yang unfavorabel, skor subyek bergerak dari 1,2,3, dan4.
Peneliti menggunakan skala model Likert dengan menghilangkan angka netral atau ragu-ragu menjadi empat alternatif jawaban dengan alasan mengurangi pengaruh "kecenderungan sentral" dan
m1~ndorong
subyek untuk
memutuskannya sendiri apakah positif atau negatif. Kecenderungan sentral
47
adalah penekanan pada kecenderungan responden untuk "mengamankan" dan untuk menempatkan jawaban mereka di tengah sebagai angka netral. lndividu yang memiliki kecenderungan tersebut jelas tidak melakukan atau mungkin mereka menafsirkannya sebagai tipe yang moderat (Sevila, 1993 dalam Tuwu, 1993) ..
Skala tipe Likert dipandang sangat bermanfaat dalam penelitian tingkah laku karena lebih mudah dilakukan dan hasilnya sama dengan hasil skala Thurstone yang lebih sulit digunakan (Kerlinger, 1973 dalam Sevila, 1993)
Skala dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa ba~iian yaitu data kontrol, skala Self Construal dan skala komunikasi pemasaran yang persuasif, sebagai berikut : a. Data kontrol Pertanyaan terbuka dan tertutup mengenai keterangan diri subyek berisi tentang data; jenis kelamin, usia, lnstrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Skala Self Construal Mengacu pada pengertian self construal yang dikemukakan oleh Markus dan Kitayama. (dalam Priza, 2005). Konstruk self construal terdiri dari dimensi independent dan interdependen,t dengan indikator Memilikian kernampuan pikiran,
48
perasaan internal, menjadi unik dan mengekspresikan diri, Menyadari atribut-atribut internal dan tujuan individu, kolekl!:vism/kebersamaan Penyesuaian diri, dan Asertif.
Pengukuran Self Construal dibuat dalam bentuk pernyataanpernyataan dengan model Liker!. Dalam skala ini terdapat 4 alternatif pilihan jawaban, yaitu Sangat setuju (SS}, setuju (S}, tidak setuju (TS), Sangat tidak setuju (STS). Kategori jawaban netral tidak diberikan dengan tujuan untuk menghindari kecenderungan memberikan jawaban yang netral dan meragukan. Jumlah total item alat ukur Self Construal sebanyak 66 item.
2. Skala komunikasi pemasaran yang persuasif Mengacu pada pengertian komunikasi pemasarnn yang persuasif dikemukakan oleh Morissan (2007) melalui pembicaraan yang persuasif yang mengacu pada Joseph A Devito ( 1997).
Konstruk skalq komunikasi pemasaran yang persuasif memiliki dimensi terdiri dari Kompetensi mengukur kemampuan dan pengetahuan seseorang, Karakter mengukur peran kepribadian seseorang dan Karisma mengukur pandangan hidup seseorang.
49
Dalam skala ini terdapat 4 alternatif pilihan jawaban, yaitu Sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), Sangat tidak setuju (STS). Kategori jawaban netral tidak diberikan dengan tujuan untul< menghindari kecenderungan memberikan jawaban yang netral dan meragukan. Jumlah total item alat ukur komunikasi pemasaran yang persuasif sebanyak 68 item.
Dengan demikian, pada penelitian ini dalam rnenyelesaikan skala Self Construal dengan skala komunikasi pemasaran yang persuasif
mengunakan model skala yang sama yaitu skala likert. Adapun penilaian butir pernyataan yang favorable dan unfavorable dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Cara Pemberian Skor Item
Kode
Skor Favorable
Skor Unfavorable
SS
5
1
s
4
2
Tidak Setuju
TS
2
4
Sangat Tidak Setuju
STS
1
5
Alternatif Sangat Setuju Setuju
50
Subyek akan diminta untuk merespon item-item pernyataan yang terdapat dalam skala tersebut, dengan cara memilih salah satu alternatif jawaban yang menggambarkan tentang dirinya sendiri dan bukan pendapat orang lain tentang sesuatu pernyataan, skala akhir subjek merupakan skor total dari jawaban pada setiap pernyataan.
3.3.2 Teknik Uji lnstrumen Penelitian Sebelum skala digunakan sebagai alat pengumpul data untuk penelitian yang sesungguhnya, dilakukan pengujian reliabilitas dan validitas item. Hal ini dilakukan supaya alat pengumpul data tersebut dapat menjadi akurat dan dapat dipercaya.
1. Validitas Pengujian validitas instrumen dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang telah dibuat valid untuk digunakan. Valid artinya clapat mengukur dengan tepat gejala-gejala yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur itu memberikan sifat ketelitian sehingga dapat menunjukkan gejala yang ukur dengan sebenarnya. (Saifuddin Az.war, 1997)
Validitas item berfungsi untuk mengukur masing-masing item. Cara penentuan kesahihan item dalam teknik ini adalah dengan cara mengkorelasikan terlebih dahulu setiap skor item dengan skor yang diperoleh
51
individu. Valid atau ticiaknya item tergantung pada tingkat signifikan pada koefisien korelasi butir dalam taraf signifikan 5%.
Jik~
dikatakan alpha 5%
berarti resiko kesalahan mengambit keputusan adalah 5%, semakin kecil dan berarti mengurangi resiko salah.
Pengujian dilakukan dengan cara menghitung korelasi antar skor item dengan skor total tes yang diperoleh subjek dengan menggunakan formula
product moment dari Karl Pearson, dengan program "SPSS For Windows 11. 5". Penggunaan korelasi product moment pearson ini karena item-item skala pada penelitian ini diberi skor pada level interval dan memiliki empat alternatif jawaban. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Rumus: Nl.,it - (l.,i)(l.,t)
r;t =
~ N l.,i
2 -
C[,i)' N L,t' -(L;t)'
(Saifuddin Azwar, 1997: 19)
Keterangan:
·
rit
: Koefisien korelasi item dengan total itern
N
: Jurnlah subjek Penelitian
Z:i
: Jumlah nilai dari tiap item
Z:t
: Jumlah nilai konstan
Z:it
: Jumlah hasil perkalian nilai item dengan nilai konstan
52
(l:i) 2
:
Jumlah Kuadrat nilai item
(l:t) 2
:
Jumlah kuadrat nilai konstan
2. Reliabilitas Reliabilitas adalah sejauh mana alat ukur memberikan kepercayaan atau keajegan pengukuran (Saifudin Azwar, 1997). Untuk .menganalisis reliabilitas pada skala self construal dengan komunikasi pemasaran yang persuasif, dihitung dengan menggunakan program komputer SPSS versi 11.5 for Windows. Rumusan reliabilitas yang digunakan adalah dengan teknik alpha cronbach.
Ru mus: a=
..JS._ K-1
[1- JJ L.,S' .S'x
Keterangan : a
: Koefisien reliabilitas alpha
K
: Jumlah item
L:S 2 i
•Vari ans Butir s
S2 x
: Jumlah skor item
Untuk mengetahui reliabilitas skala self construal dim skala komunikasi pemasaran yang persuasif dapat dilihat pada kaidah reliabilitas Guilford.
53
Tabel 3.2 Kaidah Reliabilitas Guilford Kriteria Sangat Reliabel
Koefisien Reliabilitas >0.9
Reliabel
0.7-0.9
Cukup Reliabel
0.4-0.7
Kurang Reliabel
0.2-0.4
Tidak Reliabel
<0.2
3.3.3 Hasil Uji lnstrumen Penelitian Uji instrumen penelitian dilakukan dengan sampel yan9 mempunyai karakteristik yang sama (usia 30 tahun ke alas, dapat berkomunikasi baik verbal maupun non verbal dan staff. Sejumlah 30 atau orang-orang yang termaksud dalam ruang lingkup area manager. Sejumlah 30 orang (Uji coba) dari kantor wilayah menteng dan cabang menteng.
3.3.3.1
Uji Validitas Skala Self Construa/
Berdasarkan hasil uji coba terhadap 66 item dalam instrumen self construal, '
maka terdapat 34 item yang valid dan 32 item lainnya tidak valid. Dari uji reliabilitas tersebut, diperoleh koefisien self construal sebesar 0,9219. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian ini reliabel untuk digunakan, karena sesuai dengan kaidah reliabilitas Guilford, suatu
54
skala dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach antara 0,7-0.9. Untuk lebih jelasnya item-item yang valid dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.3 Blue Print Skala Self Construaf
No 1.
Dimensi Independent
lndikator Memilikian kemampuan pikiran, perasaan internal.
Favorable 11 2,- 3*1' 4*! 5, 6, 7*, 8*, 9, 10.
unfavorabel 35*, 36, 37*, 38*, 39, 40*, 41 *, 42.
Menjadi unik dan mengekspresikan diri
11*, 12, 13*, 14, 15*, 16, 17*. '18*, 19*, 20*, 21, 22, 23*, '24*,
43*, 44, 45.
Menyadari atribut-atribut internal dan tujuan individu.
2.
Interdependent
46, 47, 48*, 49, 50*, 51, 52*, 53.
Kolektivism/kebersamaan
25*, 26, 2.7*, 28.
54, 55*, 56*, 57, 58, 59*.
Penyesuaian diri
:29, 30*,
60, 61, 62*, 63*, 64*.
::~ 1.
Asertif
~12*,
33*,
~14*.
Total Item Ket. ( * ): Item yang valid
66 Item
65, 66.
55
3.3.3.2
Uji Validitas Skala Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif
Berdasarkan hasil uji coba terhadap 68 item dalam instrumen komunikasi pemasaran yang persuasif, maka terdapat 26 item
yan~1
valid dan 42 item
lainnya tidak valid. Dari uji reliabilitas tersebut, diperoleh koefisien komunikasi pemasaran yang persuasif sebesar 0,9464. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian ini reliabel untuk digunakan, karena sesuai dengan kaidah reliabilitas Guilford, suatu skala clikatakan reliabel iika nilai Alpha Cronbach antara 0,7 - 0.9. Adapun item-item yang valid tertera pada label dibawah ini : Tabel 3.4 Blue Print Skala Komunikasi No. 1.
Dimensi Kompetensi
2.
Karakter
3.
Karisma
lndikator Banyak pengetahuan
Favorabel 1, 2, 3.
unfavorabel 39, 40*, 41.
Berpengalaman
4, 5*, 6.
42, 43*, 44.
kepercavaan diri Kemampuan memberi informasi Juiur Perhatian Konsisten Kebersamaan aktif Antusias
7, 8, 9*. 10*, 11\ '12*, 13, 14, 15. 16*, 17, 18*. 19, 20*, 21*. 22, 23*, 24. 25*, 26, 27*, 28. 29, 30*, 31*. 32, 33*, 34.
45, 46, 47*. 48, 49*, 50*, 5·1, 52. 53, 54. 55, 56. 5·1, 58. 59, 60, 61, 62. 63, 64. 65*, 66*.
Penilaian diri
35*, 36*, :37, 38*. 68 Item
67, 68*.
Total Item Ket.( * ) : Item yang valid
56
3.4.
Prosedur Penelitian
Secara garis besar penelitian ini dilakukan dalam lima tahapan, yaitu :
A. Persiapan penelitian 1) Pad a tahapan ini, peneliti mempersiapkan alat ukur yang akan
digunakan dalam penelitan ini, yaitu dengan menentukan dan menyusun instrumen yang digunakan yaitu skala self construa/ dan komunikasi pemasaran yang persuasif berdasarkan aspeka.spek yang ada pada tiap dimensi. 2) Memperlihatkan alat ukur kepada dosen pembimbing. 3) Memperbaiki instrumen sesuai dengan saran yang diberikan oleh dosen pembimbing.
B. Uji Caba Alat Ukur
1) Tahap uji coba alat ini dimaksudkan untuk menguji validitas dan reliabilitas alat ukur. Dengan alat ukur yang dibuat ini,peneliti menyebarkan angket-angket ke responden uji coba, mengolah data yang sudah terkumpul sehingga diperoleh item-item yang reliabel dan valid untuk digunakan dipenelitian selanjutnya. 2) Pengumpulan data, meliputi, penentuan populasi dan sampel.
57
3) Pengolahan data, berupa pengeditan data yang masuk, skoring hasil, dan analisis data untuk menguji hipotesis. 4) Pembahasan, interpretasi dan pembahasaan hasil uji statistik berdasarkan teori serta merumuskan kesirnpulan hasil penelitian dengan menghitung data penunjang yang diperoleh.
Teknik Analisa Data
3.5.
Analisa data diarahkan untuk menguji hipotesa yang diajukan dengan cara menghitung korelasi antar skor total variabel bebas dengan total skor variabel terikat. Analisis data merupakan proses yang dilakukan untuk membuat data yang dikumpulkan menjadi teratur, terstruktur, dan bermakna. Oleh karena peneliti menggunakan data kuantitatif maka data yang diperoleh berupa angka.
Sesuai dengan tujuar;i penelitian ini, yaitu ada tidaknya hubungan antara self construa/ dengan komunikasi pemasaran yang persuasif. Setelah
mendapatkan data yang diperlukan·dalam penelitian ini, maka peneliti melakukan analisis statistik dengan menggunakan : 1. Korelasi Produk Moment oleh Pearson (Simamora, 2004) digunakan untuk memperoleh koefisien korelasi.
58
Ru mus:
keterangan : rxy
: Angka indeks korelasi "r" product moment
N
: Jumlah penelitian
Lxy
: Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y
Lx
: Jumlah skor X
Ly
: Jumi'ah skor Y
2. Selanjutnya semua perhitungan menggunakan program SPSS 11.5 for Window.
BAB4 PRESENTASI DAN ANALISt\ DATA 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Gambaran umum subyek penelitian yang berjumlah 3CI orang akan diuraikan secara deskriptif dan dibantu dengan penyajian dalam bentuk tabel dari jumlah penelitian.
4.1.1 Subyek Berdasarkan Jenis Kelamin Dibawah ini dikemukakan gambaran subyek penelitian berdasarkan jenis kelamin subyek. Tabel 4.1 Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin
Frekuensi
Persentase %
Laki-laki
12
40%
Perempuan
18
60%
Total
30
100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan jumlah subyek perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah subyek laki-
59
60
laki. Dapat dilihat dari jumlah persentase keduanya yaitu 60 % untuk jenis kelamin perempuan dan 40 % untuk jenis kelamin laki-laki. Setelah dilakukan wawancara dengan staf operasional perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan tidak ada hubungannya dengan karakteristik pekerjaan yang digeluti.
4.1.2
Subyek Berdasarkan Usia
Tabel berikut memberikan gambaran mengenai usia subyek penelitian.
Tabel 4.2 Berdasarkan Usia
~ a
F
25-30
2
6,67%
1
3,3:3%
31-36
2
6,67%
8
26,6'7%
10 33,33%
37-42
4
13,33%
4
13,33%
8
:!6,67%
43-48
4
13,33%
2
6,6'7%
6
20%
49-54
3
10%
3
10%
15
50%
Total
Pria
%
Wanita
F
15
%
50°!.,
Total
F
%
3
'10%
30 100%
Berdasarkan usianya, secara keseluruhan subyek p•3n•31itian ini didominasi
------------
oleh mereka yang berada pada rentangan usia 31-36 tahun sebanyak 10 orang (33.33%), selanjutnya usia 37-42 tahun sebanyak 8 orang (26.67%),
61
usia 43-48 tahun sebanyak 6 orang (20%), dan usia 25-30 tahun sebanyak 3 orang (10%), serta usia 49-54 tahun sebanyak 3 orang (10%). Data tersebut di atas dikelompokkan menurut range (rentangan) tertentu. Dalam hal ini peneliti menetapkan 6 rentangan dengan 5 kelompok, agar penelitian lebih mudah dijabarkan, efisien dan mudah dipahami.
Setelah di analisa usia subyek, menunjukkan usia 31-2•6 tahun 33,33% dominan karena pada usia tersebut adaptasi lingkungan lebih produktif bila ditinjau dari aspek pengalaman dan pengelolaan.
Namun setelah dilakukan wawancara pada staf operasional, baik rentangan usia 31-36 tahun atau usia 25 tahun ke atas bukan rnenjadi syarat seseorang bekerja dalam area manager. Meskipun usia seseoran1~ dibawah umur 25 tahun, namun jika seseorang tersebut memiliki performa yang bagus dan komunikasi pemasaran yang persuasif meyakinkan. Maka orang tersebut dapat ditempatkan dalam area manager. '
62
4.1.3 Subyek Berdasarkan Dimensi Self Construal Subyek berdasarkan dimensi Self Construal ini menggambarkan pandangan individu terhadap diri dan lingkungannya yang dikategorikan dalam label dibawah ini:
Tabel 4.3 Kategori Frekuensi Interdependent 11 Independent
19
Jumlah
30
·% 36.67% ·63.33% 100.00% ·-
Tabel diatas menunjukkan self construal yang independent (63.33%) lebih tinggi dari self construal yang Interdependent (36.67%). Dengan frekuensi 11 yang menunjukkan orang yang Interdependent dan ·19 frekuensi orang yang Independent. Dengan keterangan tersebut dapat di analisa bahwa orang-
orang yang berada dalam area manager cenderung lebih banyak memiliki self construa/ yang independent dibandingkan interdependent. Hal
menunjukkan terdapatnya kecenderungan otonomi, mandiri, dan unik bagi diri subyek.
63
4.2 Presentasi Data Sebelum melakukan uji hipotesis, dilakukan uji persyaratan statistik. Hal ini untuk memastikan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi dalam persyaratan menggunakan statistik parametrik.
4.2.1 Uji persyaratan
Uji persyaratan adalah syarat untuk melakukan analisis lebih lanjut dalam mengolah data. Uji persyaratan yang digunakan disini adalah uji normalitas dan homogenitas dengan menggunakan SPSS 11,5 4.2.1.1
Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan d1gunakan dalam penelitian terdistribusi normal atau tidak untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan. Dengan demikian, analisis statistik yang pertama kali harus dilakukan dalam rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji normalitas:
Berdasarkan uji Kolmogorov-Smimov diperoleh nilai signifikansi uji normalitas data pada skala self Construal sebesar 0.000. dengan ukuran
64
sampel 30. Hal ini menunjukkan nilai signifikansi yang dihasilkan lebih kecil dari nilai signifikansi 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Alasan ini berangkat dari pernyataan bahwa semua teknik statistika parametrik dikembangkan berdasarkan distribusi probabilita yang selalu normal.
Berdasarkan uji Kolmogorov-Smimov diperoleh nilai signifikansi uji normalitas data pada skala komunikasi pemasaran yang persuasif sebesar 0.065. Karena nilai signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari nilai signifikansi 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
4.2.1.2
Uji Homogenitas Tabel 4.4 Test of Homogeneity of Variances Self Construal
·-
Levene Statistic
df1
df2
Si!J.
1.058
2
27
.3fi1
-Pad a variabel self construal df1 =2 dan df 2
=27
menunjukkan taraf
signifikansi (0.361) sementara taraf signifikansi 5% adalah 3.35 hal ini
65
menunjukkan bahwa F hitung < F tabel. Jadi kesimpulannya bahwa data tersebut tidak berbeda secara signifikan (homogen).
Tabel 4.5
Test of Homogeneity of Varianc1~s Komunikasi pemasaran yang persuasif Levene Statistic
df1
df2
Sig.
1.602
2
27
.220
·variabel Komunikasi pemasaran yang persuasif df1= 2 dan df2 = 27 menunjukkan taraf signifikansi F hitung adalah (0.220) sementara taraf signifikasi 5% adalah 3.35, hal ini menunjukkan bahwa F hitung < F tabel. Jadi kesimpulannya bahwa data tersebut tidak berbeda secara signifikan (homogen).
4.3. Hasil Utama Penelitian 4.3.1 Uji Hipotesis Hipotesis utama penelitian ini diuji dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Dalam penghitungannya, peneliti menggunakan bantuan
program SPSS versi 11.5.
66
Hasil penghitungan yang dihasilkan ditampilkan pada.tabel di bawah ini: Tabel 4.6 Correlations Komunikasi
Self construal
pemasaran
vana oersuasif Komunikasi pemasaran Yang persuasif
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Self construal
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1
.300
30
.107 30
.300
1
.107 30
30
Berdasarkan label di atas diketahui bahwa nilai korelasi (r Pearson product
moment) hitung antara variabel Komunikasi pemasaran yang persuasif dengan Self construal adalah sebesar 0.30 Sementara r tabel (N 30 ; alfa 5%) adalah sebesar 0,361. Artinya self construal dengan Komunikasi pemasaran yang persuasif tidal< memiliki hubungan yang berarti. Hal ini karena r hitung lebih kecil dari r tabel dengan perbandingan tipis 0,061. Untuk lebih jelasnya kekuatan hubungan self construal dengan komunikasi pemasaran yang persuasif dapat dilihat pada Gui/ford's Rule yang memberikan batas-batas nilai r sebagai berikut: 0,00 - 0,20 = artinya korelasi yang sangat kecil dan bias diabaikan atau dianggap tidak ada. 0,20 - 0,40 = artinya terdapat korelasi yang sangat kecil dan tidal< erat 0,40 - 0,70 = artinya terdapat korelasi yang erat
,.
67
0,70 - 1,00 = artinya terdapat korelasi yang sangat erat. Dari batasan nilai r dalam Gu/ford's Rule diatas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai korelasi sebesar 0,30 terdapat korelasi yan9 sangat kecil clan tidak erat.
4.3.2 Regresi Dimensi-dimensi Self Construal dengan Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif. Analisis hubungan dimensi self construal dengan komunikasi pemasaran yang persuasif. Metode regresi sederhana ini dipergunakan untuk melihat dimensi variabel Self Construa/ apa saja yang memiliki hubungan signifikan terhadap komunikasi pemasaran yang persuasif. Hasil yang diperoleh terdapat pada label d.ibawah ini:
Tabel 4.7 Correlations
Pearson Correlation
Komunikasi Aspek Interdependent Aspek Independent
Sig. (1-tailed)
Komunikasi Aspek Interdependent Aspek Independent
N
Komunikasi 1.000 .344 .340
Komunikasi Aspek Interdependent Aspek Independent
.031 .033 30 30 30
Aspek lnterdepen den
.344 1.000 .564 .031 .001 30 30 30
Aspek lndeoenden
.340 .564 1.000 .033 .001 30 30 30
68
Pada tabel 4.7 matriks correlation diketahui bahwa nilai r hitung yang dihasilkan pada
dime~si
Self Construal ( lnterdependen 0.344 dan
lndependen 0.340) berada dibawah nilai r tabel (N = 30; a= 5% & 1%) 0.361
dan 0.463. Jika di analisa melalui Gui/ford's Rule menunjukkan bahwa dimensi Interdependent maupun Independent memiliki korelasi yang sangat kecil dan tidak erat dengan komunikasi pemasaran yang persuasif.
Tabel 4.8 Model Summary
Model 1
R
R Sauare
Adjusted R Sauare
.150
.387(a)
.087
Std. Error of the Estimate 2.59284
a Predictors: (Constant), Aspek Independent, Aspek Interdependent
Pad a tabel Model Summary terdapat nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0.150 (15%), ini menunjukkan bahwa dimensi self construal memiliki keterkaitan sebesar 15% pada perubahan komunikasi pemasaran yang persuasif. Tabel 4.9 ANOVA(b)
Model 1
I
Sum of Sau ares
df
Mean Square
F
Sig.
2.376
.112(a)
Regressio n Residual
31.951
2
15.975
181.516
27
6.723
Total
213.467
29
a Predictors: (Constant), Aspek Independent, Aspek Interdependent b Dependent Variable: Komunikasi
69
Pada tabel 4.9 analisis varian (Anova) disajikan hasil uji F yang dapat dipergunakan untuk memprediksi kontribusi variabel self construal terhadap komunikasi pemasaran yang persuasif. Dari perhitungan di dapat nilai f hitung sebesar 2.376, Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1 = 2 dan dh = 27, di dapat
Ftabel
= 3.35. karena nilai
Fhitung
(2.376) < nilai
Ftabel (3.35)
maka dapat di simpulkan bahwa dimensi variabel self c:onstrual tidak signifikan dalam memberikan kontribusi hubungan yan9 berarti pada proses komunikasi pemasaran yang persuasif.
Tabel 4.10 Coefficients( a) Stanclardized coefficients
Unstandardized Coefficients Model
1
Std. Error
B (Constant)
Aspek Interdependent Aspek Independent a Dependent Variable: Komumkas1
T ™.574
E1eta
Sig.
47.039
18.273
.267
.256
.224
1.043
.306
.413
.416
.213
.993
.330
Selanjutnya ingin diketahui dari dua dimensi self consirual, aspek yang lebih memiliki kontribusi signifikan terhadap komunikasi pemasaran yang persuasif. Hal ini dapat dilihat dari tampilan t hitung yang disajikan pada tabel
Coefficients diatas.
·
.016
70
Pad a ta be I 4.10 tersebul di dapal nilai t dari dua dimensi berikut: - Dimensi interdependent didapat nilai l hilung 1.043 - Dimensi independent di dapal nilai l hitung 0,993 dengan membandingkan nlai t hilung dialas dengan nilai t label pada taraf signifikansi 5% dengan df 27 sebesar 1.703, maka dapat disimpulkan bahwa dimensi self construal lidak dapal menjelaskan keterkaitannya dengan komunikasi pemasaran yang persuasif. Karena nilai l hitung lebih kecil dari t label.
4.4 Hasil Tambahan 4.4.1 Self Construal Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabet 4.11 Group Statistics
Self Contrua/
Jenis Kelamin Perempuan laki-laki
Mean
N
18 12
121.9444 121.8333
Std. Deviation
3.55581 3.7'3761
Std. Error Mean
.83811 1.07895
Dari tabel di alas menunjukkan nilai rata-rata self construa/ pada jenis
.
kelamin perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki, dan standar · error perempuan (0.83811) Jebih rendah dari (1.07895) laki-laki.
71
Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang berjenis kelamin perempuan lebih memperhatikan "Self Construal " nya dibandingkan laki-laki. Melalui spss 11.5. besarnya hubungan jenis kelamin pada variabel self construal dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Independent Samples Test
Self Construal Equal variances Equal variances assumed not assumed Levene's Test for Equality of Variances I-test for Equality of Means
F
.040
Sig.
.844
T
.082 28
.081 22.888
.935
.936
.1111
. 1111
1.35219
1.36623
-2.65873
-2.71591
Of Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference
Lower
I
Upper
~=~~L~-~~-'
2.88095
-
Berdasarkan hasil penghitungan yang disajikan pada tabel di atas didapat nilai t hitung sebesar 0.082, sementara nilai t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df 28 adalah sebesar 1,701 Karena nilai t hitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai t tabel, maka jenis kelamin memiliki hubungan yang rendah terhadap Self Construal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin kurang memiliki hubungan yang berarti dengan self contrual..
2.93813
-··---·
72
4.4.2 Self Construal Berdasarkan Usia Tabel 4.13 Descriptives Self Construal N
Mean
Std. Deviation
Std. Error
95% Confiden.:e Interval for Mean Lower Bound
26 - 35 tahun 36- 45 tahun 46 - 55 tahun Total
11 15
120.8182 122.6667
3.21926 3.33095
4
122.0000 121.9000
5.41603
30
.97064 .86005 2.70801 .65099
3.56584
Minimum
Maximum
Ueeer Bound
118.6555 120.8220 113.3810 120.5686
122.9809 124.5113 130.6181 123.2314
118.00 119.00 118.00 116.00
Dari tabel diatas menunjukkan usia dari rentangan 35-45 tahun lebih tinggi nilai rata-ratanya (122.6667) yang memiliki nilai maksimum (129) dan minimum (119). Serta standar error yang rendah juga berada direntangan usia 35-45 tahun Jika diamati rentangan usia 36-45 m1~rupakan usia dimana seseorang telah mampu mendalami perencanaan dan 1Pengelolaan manajemen yang produktif yang berkaitan dengan self construal nya. Untuk lebih jelasnya berapa besar usia berkaitan dengan self construal seseorang hal ini dapat tergambar melalui tabel hasil perhitungan SPSS 11,5 dibawah ini:
label 4.14
Self Construa/ Sum of Sau ares Between Groups
Mean Snuare
Of
21.730
2
10.865
Wrthin Groups
346.970
27
12.851
Total
368.700
29
Sin.
_E .845
.440
127.00 129.00 130.00 130.00
73
Berdasarkan hasil penghitungan yang disajikan pada tabel di atas didapat nilai f hitung sebesar 0,845, sementara nilai f tabel pada taraf signifikansi 5% dan 1% dengan df 2 dan 27 adalah sebesar 3,35. Karena nilai f hitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai f tabel, maka usia kurang memiliki hubungan yang berarti pad a variabel Self Construa/.
4.4.3 Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif Berdasarkan Jenis Kela min Tabel 4.15 Group Statistics
Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif
I
Jenis Kelamin perempuan laki-laki
N
Mean
Std. Error Mean
Std. Deviation
18
70.1667
2.64019
12
70.5000
2.74690
I
.62230 .79296
Dari tabel di atas menunjukkan nilai rata-rata Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif pada jenis kelamin perempuan lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki, dan standar error perempuan (0.62230) lebih rendah dari (1.79296) laki-laki.
74
Dari hasil yang dijabarkan melalui tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat komunikasi pemasaran yang persuasif lebih tinggi dimiliki oleh subyek yang berjenis kelamin laki-laki, namun tingkat kesalahanpun juga lebih tinggi. Besar kecilnya hubungan jenis kelamin sebagai variabel kcntrol terhadap komunikasi pemasaran yang persuasif dapat terlihat melalui t hitung yang tertera dalam tabel dibawah ini: Tabel 4.16 Independent Samples Test Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif Equal variances Equal variances assumed not assumed Levene's Test for Equality of Variances I-test for Equality of Means
F
.048
Sig. T
.828
-.333
-.331
28
23.062
.741
.744
-.3333
-.3333
.99975
1.00799
Lower
-2.38123
-2.41821
Upper
1.71457
1.75154
Df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference
Berdasarkan hasil penghitungan yang disajikan pada tabel di atas didapat nilai t hitung sebesar -0,333, sementara nilai t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df 28 adalah sebesar 1. 701. Karena nilai t hitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai t tabel, maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan tingkat komunikasi pemasaran yang persuasif berdasarkan jenis
75
kelamin diterima. Artinya jenis kelamin tidak ada hubun!~annya sebagai variabel kontrol pada tingkat komunikasi pemasaran yang persuasif
Berdasarkan Us!a Tabel 4.17
Descriptives Komum'kas1. p emasaran y ang p e.!!!~as1'f N
Mean
Std. Deviation
26- 35 tahun 36 -45 tahun
11 15
69.8182
2.35874
70.6000
46 - 55 tahun
4
70.5000
3.13506 1.29099
30
70.3000
2.64119
Total
Std. Error
.71119 .80947
95% Confidence Interval for
Mean Lower Bound 68.2336
.64550
68.8639 68.4457
.48221
69.3138
Minimum
UE!E!er Bound 71.4028 72.3361
Maximum
66.00
72.5543
72.00
71.2862
64.00
75.00
Dari tabel diatas menunjukkan usia dari rentangan 36-45 tahun lebih tinggi nilai rata-ratanya (70.6000) yang memiliki nilai maksimum (75) dan minimum (64). Namun stander error yang dihasilkan juga lebih tinggi pada rentangan usia 35-45 tahun.
Untuk mengetahui besar kecilnya hubungan yang berdasarkan usia terhadap komunikasi pemasaran yang persuasif maka penulis mencoba menghitung hasil deskriptif tersebut dengan melalui one way anava atau uji f. Hasil uji f tersebut yang tergambar pada tabel berikut:
74.00 75.00
64.00 69.00
76
Tabel 4.18 Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares 4.064 198.236 202.300
di 2 27
Mean Square 2.032 7.342
.£. .277
Sia. .7RO
29
Berdasarkan hasil penghitungan yang disajikan pada tabel di atas didapat nilai f hitung sebesar 0,277, sementara nilai ftabel pada taraf signifikansi 5% dan 1% dengan df 2 dan 27 adalah sebesar 3,35. Karena nilai f hitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai f tabel, maka usia mernili~1i hubungan yang tak berarti atau tidak adanya signifikansi hubungan terhadap Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif
76
Tabel 4.18 Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif Sum of Squares Between Groups Within Groups Total
4.064 198.236 202.300
Mean Square
df
2 27 29
2.032 7.342
F
Siq.
.277
.760
Berdasarkan hasil penghitungan yang disajikan pada tabel di atas didapat nilai f hitung sebesar 0,277, sementara nilai f tabel pada taraf signifikansi 5% dan 1% dengan df 2 dan 27 adalah sebesar 3,35. Karena nilai f hitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai f tabel, maka usia memilik.i hubungan yang tak berarti atau tidak adanya sinifikansi hubungan terhadap Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif
BABS KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan, bahwa : 1) Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Self Construal dengan komunikasi pemasaran yang persuasif. 2) Self Construal yang lndependen memiliki persentase (63.33%) lebih tinggi dibandingkan dengan self construal yang Interdependent dengan persentase (36.67%) yang di miliki oleh area manager Asuransi Bumiputera 1912. Oleh sebab itu orang-orang yang berada dalam area manager dominan memiliki diri yang otonomi, unik, dan mandiri. Dan keterkaitannya pada proses komunikasi pemasaran yang persuasif sangat rendah ditunjukkan pada matrilcs correlation r (Interdependent 0.344 dan Independent 0.340) berada dibawah nilai r label (N = 30; a= 5% & 1%).0.361 dan 0.463. Jika di analisa melalui Gui/ford's Rule menunjukkan bahwa dimensi Interdependent maupun Independent memiliki korelasi yang sangat kecil dan tidak erat. Artinya
77
78
perbedaan independent dengan interdependent seseorang tidak ada hubungannya dengan proses komunikasi pemasaran yang persuasif.
5.2
Diskusi
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas terdapat hal-hal yang ingin peneliti diskusikan beserta dengan penjelasan-penjelasannya. Hal yang sangat menarik adalah tidak ada variabel self construa/ dalam penelitian ini yang memiliki hubungan yang signifikan terhadap komunikasi pemasaran pada area manager dalam memasarkan polis asuransi.
Hal ini terbukti pada penghitungan statistik yang menyatakan bahwa r hitung yang dihasilkan pada kedua variabel (self construal clan komunikasi '
pemasaran yang persuasif = 0.30) berada dibawah nilai r tabel (N = 30; a= 5%, 2,042). Artinya nilai r hitung (0.30) lebih kecil dibandingkan nilai r tabel (2.042) dalam taraf signifikansi 5 % sehingga dalam penelitian ini hasilnya menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara variabel self construa/ dengan variabel komunikasi pemasaran yan£1 persuasif. Hal ini
disebabkan oleh variabel penelitian Self Construal lebih memiliki sifat yang subyektif pada masing-masing orang dalam area manager yang menitik beratkan pada aspek ,emosional individu, sedangkan variabel komunikasi
79
pemasaran yang persuasif merupakan kondisi obyektif rnsional. Keduanya memiliki pemahaman yang kontradiktif antara satu dan yang lainnya.
Oleh karena itu, keduanya memiliki ranah yang berbeda. Artinya sudut pandang sebagai penilaian akhir untuk membandingkan korelasi antara kedua variabel menjadi sangat berbeda sehingga tidal< ada titik temu pada penilaian akhir. Self Construa/ adalah faktor yang sangat subyektif emosional dimana setiap individu memiliki sudut pandang penilaian yang berbeda terhadap diri. Dengan kata lain komunikasi pemasaran yang persuasif dapat di nilai berbeda pada derajat keterhubungan diri seseorang yang memandang aspek tersebut sebagai tuntutan karir. Atau komunikasi pemasaran yang persuasif dapat di nilai berbeda pada derajat keterpisahan diri seseorang dalam memandang aspek tersebut sebagai peluang karir.
Kemudian faktor lain yang dapat mempengaruhi komunikasi pemasaran yang persuasif sehingga tidak berkorelasi dengan self construa/ adalah dari strategi komunikasi pada lingkungan khalayak. Karena keberhasilan atau tidaknya komunikasi pemasaran yang persuasif dapat dilihat dari strategi komunikasi pada individu ketika menghadapi kemauan pasar.
80
Sebagaimana pada penelitian sebelumnya yang dilakuk:an oleh Priza Audermando P. (2005) berimplikasi praktis khususnya bagi bidang komunikasi terapan. Sebagaimana ilustrasi, individu yang tingkat otonomi dan stabilitas dirinya (self construa~ tinggi cenderung sulit melakukan konformitas dengan pendapat orang lain yang dia anggap tidak rasional. lndividu dengan self construa/ seperti ini akan rentan terhadap konflik-konlik personal. Pada area komunikasi seorang pemimpin akan mudah melakukan pendekatan personal, penugasan atau pengawasan terhadap bawahannya bila ia dapat memetakan dengan jelas kecenderungan tingkat stabilitas diri karyawannya, terutama untuk tugas-tugas yang membutuhkan pencapaian individu atau kelompok. Adapun pada bidang pemasaran, seorang konsumen yang memiliki stabilitas diri tinggi cenderung menyukai pesan-pesan iklan yang merefleksikan keunikan dan otonomi diri. Jadi dibutuhkan inovasi strategi taktik komunikasi yang baru, yakni meningkatkan keakuratan, ketajaman dan fokus dalam mendefinisi target khalayak program komunikasi berbasis self construal, serta pengambilan keahlian dan keterampilan komunikasi.
5.3
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan dan diskusi maka untuk perkembangan skripsi selanjutnya ada beberapa pemikiran sebagai bentuk
81
kontribusi untuk penelitian lanjutan dan untuk memperkaya khasanah intelektual kita. Adapun saran tersebut terdiri dari saran teoritis dan saran praktis. Saran teoritis diajukan kepada pihak-pihak yang ingin mengembangkan sekaligus menyempurnakan penelitia11 yang penulis lakukan. Sedangkan saran praktis diajukan kepada asuransi untuk mengembangkan strategi pelayanan.
5.3.1 Saran teoritis
1. Pada penelitian ini sampel terdiri dari orang-orang yang berada dalam wilayah manager. Namun pendekatan terhadap komunikasi pemasaran rnasing-masing memiliki karateristik yang berbeda. Hal ini dapat menjadi pertimbangan agar melakukan pendekatan yang mendalam terhadap subyek penelitian, sehingga Self Construa/ individu dapat tergambarkan melalui komunikasi pemasaran yang persuasif. 2. Secara teoritis variabel self construa/ dengan komunikasi pemasaran berbanding lurus atau berkorelasi, namun pada penelitian ini tidak menunjukkan adanya korelasi. Maka diharapkan pada penelitian selanjutnya dengan metodologi yang sama, lebih memperhatikan faktor penyebaran skala yang dapat menimbulkan bias dari hasil yang diharapkan. Kemudian yang menjadi pertimban£1an untuk penelitian selanjutnya, metode penelitian dapat dilakukan secara kualitatif.
82
Karena pada metode ini peneliti dapat memperoli~h data secara detail melalui observasi maupun wawancara langsung, sehingga tujuan penelitian yang dimaksud dapat diperoleh. 3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan terhadap komunikasi pemasaran ditinjau dari variabel-variabel lain yang mempengaruhi perilaku klien dalam membeli jasa atau polis asuransi yang ditawarkan. Hal ini dikarenakan selama ini peneliti melihat bahwa pemelitian yang berkaitan dengan komunikasi pemasaran ditinjau dari kemampuan area manager dalam meyakinkan klien dalam membeli polis asuransi masih jarang dilakukan.
5.3.2 Saran praktis 1. Manager harus mengolah pengalamannya dalam berkreativitas untuk mengembangkan inovasi-inovasi baru guna mernbuat strategi komunikasi pemasaran yang sesuai dengan kemauan pasar. 2. Untuk area manager perlu melakukan segmentasi pasar berdasarkan karakteristik klien agar bisa menjangkau target marketnya, sehingga kedua belah pihak baik itu area asuransi dan klii~n sama-sama memperoleh keuntungan dan kepuasan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Andreas A. Danandjaja, 1986. Sistem Nilai Manager lnclonesia. Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo. John,
w. Berry; Ype H. Poortinga; Marshall H.Segal; Pierre R. Dasen, 1999. Psikologi lintas Buda ya: Riset dan Aplikasi. Jakarta: PT Gramedia
Kontjaraningrat. 1977. Metode penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia Morissan, 2007. Periklanan dan komunikasi pemasaran terpadu. Tangerang: Ramdina Prakarsa. Terence A, shimp., 2005. Perik/anan Promosi aspek tambahan komunikasi terpadu. Jakarta: Penerbit Erlangga
Devito, Joseph A. 1997. Human communication: Fifth ed. Komunil
Saifudin Azwar, 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yo9yakarta:Pustaka Pelajar S. Sulistiyo dan Lily Surayya Eka Putri, 2005. Pengantar statistik Psikologi I. Jakarta: UIN Fakultas Psikologi S. Sulistiyo, 2006. Statistik Psikologi II. Jakarta: UIN Fakultas Psikologi Kotler, Phillip. 2000. Marketing Management. The Millenium Edition. The Prentice Hall International. USA.. Kerlinger, Fred N. 1993. Asas-asas penelitian behavioural, Yogyakarta: Gajah Mada perss. Forge!, Alan. 1993. Defeloping Throught Releationships: Origin Of Communication, Self In Culture. New York: Harvester wheatsheaf University of utah Jalaludin Rakhmat. 2001. Psikologi Komunikasi. ed. Revisi. Cet. ke-16. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Singgih, S. 2004. Mengolah data statistic secara professional. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo.
Jurnal Priza, 2005. Jurnal Thesis: Pola hubungan variabilitas Budaya, sosialisasi individual, ldentitas Budaya dan perubahan generas:i dengan self
construal individu (Kasus Mahasiswa dari cohort Human Capital Generation pada konteks generasi budaya kolektivis) .
... , 1994. Individualism and collectivism theory, Methode, and Aplication sage publication International Educational & Professional publisher thousand oaks. London: Newdelhi. Vol.18
Smith, D. Ronald. 2005. Strategic Planning For Public R'elations. Second Edition. Lawrence Erlbaum Associates Publisher. London.
Skripsi I tesis Aquira k. Moeladi, 2005. Tesis: Rancangan intervensi strategi SOM untuk meningkatkan kesiapan manager lini melaksanakan strategi penjualan dan pemasaran PT X yang baru. Depok:
Psikolo!~i
UI Pasca sarjana
PIO. Anne Lydia, 1997. skripsi: sikap Kreatif Menager Tingkat Menengah di Jakarta : Studi Perbandingan Antara Manajer Pribadi, Manajer Pemasaran, Manajer Keungan, dan R & D. Depok: Fakultas UI
Ade Iva Murti, 2005. Tesis: Analisis Self construal. Depok: Psikologi UI Dewi Maulana, 2002. Skripsi: Peran dalam keluarga, nilai keluarga, Family Bonds dan self construal pada individu dengan /afar belakang jawa dan batak. Depok: Psikologi UI
Internet Ida Yustina, 2004. Beberapa Proses Yang Terdapat Dalam Komunikasi. Retreivied: 16 Februari 2008, Digitized by USU digital library. From: http://www.google.eo.id/search?hl=id&client=firefoxa&channel=s&rls=org.mozilla%3AenUS%3Aofficial&hs=DQ1&q=definisi+Persuasif++memurut+psikologi&btn G=Telusuri&meta=cr%3DcountrylD
Ubaydillah, AN. Jakarta;16 Juni 2003. Membuat Sekat Pembatas. Retreivied: 16 Februari 2008. From: http://www.google.eo.id/search?hl=id&client=:firefoxa&channel=s&rls=org.mozilla%3AenUS%3Aofficial&hs=QP1 &g=definisi+makna+diri+menurut+psikologi&btn G=Telusuri&meta=cr%3DcountrvlD http://www.Gooale.eo.id/ .
Wina Puspita Sari. 2007. Perencanaan Strategis Komuoikasi Pemasaran
Layanan Jasa Pendidikan Fakultas I/mu Komunikasi, Universitas Budi Luhur. From: http://www.google.eo.id/search?client=firefoxa&rls=org.mozilla%3AenUS%3Aofficial&channel=s&hl=id&g=Komunikasi+Pemasaran&meta=&bt nG=Telusuri+dengan+Google http://www.Google.eo.id/
..... 2005. komunikasi pemasaran pada konsumen teh. IRetreivied: September 2007 From: http://www.Google.eo.id/ search?hl=id&q=komunikasi pemasaran
PERNY AT AAN KESEDIAAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama lengkap Usia Jenis Kelamin Alamat/ Tip Jabatan Menyatakan bahwa, I. Saya bersedia menjadi responden penelitian yang dilaksanakan oleh saudari Khairunnisa. 2. Data yang saya berikan dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk pen el itian semata. Jakarta, 26 November 2007
(
)
Saya y:ong bertanda tangan dibawah ini : Nama : Khairunnisa Fakultas : Psikologi UIN SyarifHidayatullah Jakarta NIM : 103070029101 Adalah mahasiswi yang sedang menyelesaikan tugas akhir program saijana yang ditempuh dengan melakukan penelitian tentang "Hubungan Self Construal Dcngan Komunikasi Pcmasaran Pada Arca Manager Asuransi Lokal" di lingkungan PT Asuransi Bumi Putera 1912. Untuk itu. saya meminta kesediaan anda untuk menjadl responden dalam penelitian saya ini. Hasil penelitian ini dapat dikatakan bermutu dan bermanfaatjika data atau informasi yang masuk dari anda adalahjawaban yangjujur dan sesuai dengan keadaan anda. Semakin jujur jawaban yang anda berikan semakin baik mutu data yang diperoleh dalam penelitian ini. Sesuai dengan kode etik, saya akan menjaga kerahasiaan identitas dan jawaban yang anda berikan. Terima kasih atas kesediaan anda. Jakarta, 26 November 2007 Peneliti
(Khairunnisa)
PETUNJUK PENGISIAN Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan, berikanlah jawaban dengan member! ctklist ( v") pad a kolom di sebelah kanan yang scsuai dengan pilihan anda.
a) Tandailah kolom SS jika anda sangat setuju b) Tandailah kolom S j ika anda setuju c) Tandailah kolom TS jika anda tidak setuju d) Tandailah kolom STS jika anda sangat tidak setuju
Skala Self Construal Pernvataan Saya mengambil keputusan tanpa menimbulkan banyak masalah. Saya mampu mempertahankan keputusan yang telah sava bllat. Sava lebih suka meniadi orang vang independent. Kreativitas saya ada karena kemamouan saya. Saya merasa menjadi pribadi yang unik dalam aktivitas kerja. N2 Saya adalah orang yang menyenangkan. Ekspresi saya dalam menawarkan jasa banyak membuat klien tertarik untuk membeli. Sava ouas atas hasil keria saya. Sava memahami diri sava. Target saya sangat memuaskan setiap kali menyelesaikan pekerjaan. Saya sangat peduli dengan masalah-masalah kecil /sepele. N3 Saya menyukai cara-cara praktis untuk tujuan sava. Menurut saya, kebersamaan adalah modal utama kreativitas sava. Saya melihat masalah orang lain sebagai pelajaran untuk saya. Saya pikir kesuksesan ada pada cara saya melakukan oekeriaan. Jika ada yang ingin saya katakan, biasanya saya akan utarakan. Saya lebih senang berbicara langsung dengan calon klien. Saya akan senantiasa berinisiatif memulai pembicaraan dengan orang lain. Saya tidak peduli dengan masalah-masalah kecil Wuig timblll daliuii proses Reria sava. N4 Saya sering mengalami kegagalan bila saya menyelesaikan pekerjaan sendiri. 13anyak hal mengganel!ll diri saya. Saya kurang memiliki strategi sendiri dalam melaksanakan oeniualan. Terkadang saya tidak memiliki keyakinan dalam melaksanakan strategi penjualan.
No
NI
:'s
s
TS
STS
Pernyataan No N4 Saya sering berharap menjadi orang lain. - --·
--- -- ----- ----
,,
Terkadang saya merasa malu dengan kekurangan NS vang sa_)'a miliki. Terkadang saya melakukan hal yang tidak benar untuk menl!!!apai tujuan hidup saya. Saya lebih memilih bersenang-senang dengan teman dari pada mencari calon klien. Merupakan ha! yang berat bila menjadi diri sendiri. Saya kurang menyukai berada bersama orangorang yang tidak dikenal. Sava pikir kemandirian bukan ciri kbas sava. Sebisa mungkin saya berpedoman pada orang lain dalam bersikap. Saya kurang memahami situasi calon klien. Terkadang saya sulit menyesuaikan diri dengan calon klien. Sava tidak suka menjadi diri sava sendiri.
SS
s
TS
STS - "-"- --
Skala Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif No !.I
1.2 1.3
A.I A.2
A.3 A.4 R.1
R.2
R.3
S.1
Pernvataan Keberhasilan dalam melakukan promosi merupakan pengalaman yang utama. Penguasaan bahasa merupakan modal keoercavaan diri sava. Saya mengekspresikan keterbukaan dalam menyampaikan informasL Saya mengungkapkan kebersatuan secara verbal maupun nonverbal dalam meyakinkan klien. Saya pikir setiap orang pasti memahami kata-kata vang sava ucaokan. Saya sering bicara yang sesungguhnya pada klien. Saya senantiasa bersikap terbuka pada klien. Saya kurang ahli dalam berkomunikasi. Menurut saya komunikasi yang sukses adalah jika timbul keinginan untuk membeli produk pada klien. Saya memiliki rencana lain atas apa yang akan saya bicarakan dengan orang lain. Saya berpedoman pada prinsip saya dalam meyakinkan klien. Saya lebih senang berbicara langsung dengan klien dibandingkan berbicara melalui media. Saya banyak menghabiskan waktu untuk membina hubungan dengan calon klien. Saya senantiasa mencari informasi mengenai strategi yang digunakan untuk sasaran calon klien. Saya mengkomunikasikan tujuan saya kepada pihak lain dalam interaksi saya. Saya senantiasa antusias mendatangi rumah klien untuk menawarkan jasa. Bagi saya, kepercayaan klien adalah hal yang utama. Gaya komunikasi saya berbeda dengan orang lain. Penolakan calon klien dikarenakan saya kurang menguasai komunikasi vang efektif.. Rekan kerja saya memiliki wawasan yang lebih mendalam. Saya sering gaga! mengekspresikan diri saya ketika meyakinkan calon klien.
s;s
s
TS
STS
No
Peroyataan
S.2
Kegagalan saya dalam menarik perhatian calon klien karena pengalaman yang masih kurang, Saya merasa informasi yang saya sampaikan pada calon klien sia-sia saja
S.3
Saya kurang antusias menghadapi calon klien yang tidak menyukai jasa yang saya tawarkan. S.4
Saya merasa sulit membeti informasi kepada klien yang telah menggunakan jasa lain. Saya merasa penampilan saya kurang meyakinkan setiap kali presentasi. Menurut saya pengalaman bukan ha! yang utama untuk menarik perhatian calon klien.
SS
s
TS
STS
Validity skala Self Construal R E L I A B I L I T Y
AN A L Y S I S - S C A L E: (A L P H A)
Item-total Statistics Scale Mean if Item Deleted
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039
186.1379 185.4138 185.3448 185.3793 186.8276 185.3793 185.5172 185.3103 185.5517 185.5862 186.3793 186.3448 186.6207 185.8276 185.6552 185.6897 185.4138 185.7931 185.4138 185.7931 185.4138 185.8966 185.4483 185.5172 185.2414 186.5862 185.2759 185.7241 185.9655 185.5517 186.0690 185.3103 185.3448 185.4483 185.6207 186.2759 185.7586 185.8276 186.2069
Scale Variance i f Item Deleted
174.9089 170.6084 167 .5911 169.2438 177.6478 170. 7438 164. 6872 165.5074 175.1133 167 .8227 165.4581 177 .6626 164.0296 173.0049 163.3768 170.8645 171.1084 167.6700 165.6084 167.6700 172.2512 168.2389 170.5419 170.4015 165.1897 178.5369 166.9212 174.7783 171.4631 168.9704 169.7094 169.5788 169.9483 168.5419 164.7438 175.5640 171. 5468 169. 0049 173.0271
Corrected ItemTotal
Correlation -.0131 .2852 .5219 .4137 -.1381 . 2697 .6062 .6605 -.0093 .2886 .4462 -.1410 .4229 .1323 .7249 . 2379 .3403 .5118 .8157 .5118 .2434 .2858 .3418 .3320 .7624 -.2339 .4962 -.0071 .1697 .5406 .2502 .3741 .3149 .5866 .6103 -.0357 .3782 .3579 .1031
Alpha i f Item Deleted
.8575 .8511 .8478 .8494 .8592 . 8513 .8457 .8458 .8556 . 8511 .8478 .8590 .8480 .8533 .8440 .8518 .8507 .8479 .8452 .8479 .8518 . 8511 .8505
.8505 .8451 .8582 .8477 .8573 .8532 .8485 .8517 .8499 .8506 .8481 .8457 .8560 .8507 .8499 .8541
VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060 VAR00061 VAR00062 VAR00063 VAR00064 VAR00065 VAR00066
185.9310 185.9655 185.5862 185. 5172 186 .1034 185.7931 186.4483 185.9310 186.2759 186.5862 185.4828 185.6552 185.4828 186.1034 186.1379 185.8276 185.6207 186.2759 186.5172 185.6897 185.7931 186.0690 185.6897 185.8966 185.9655 186. 7586 185.8621
Reliability Coefficients Case 66 items ~ .8533 Alpha
N of
167.5665 169.6773 170.1084 168.8300 175.8818 171.0271 177.1133 170.1379 164.9212 173.8941 166. 4729 171.7340 166.0443 169.8103 176.4803 169.5764 170.4581 173.2783 178.4015 168.7217 171.5985 172.0665 163.7931 169.9532 170.1059 182.0468 172.3374
.5001 .3935 . 2735 .3265 -.0547 .2206 - . 1166 .2909 .4354 .0495 .6823 .2587 .6249 .2433 -.0848 .3230 .3931 .0902 -.1714 .4578 .2754 .1450 . 6117 .3110 .3182 -.3780 .1230
N of Item
.8480 .8497 .8512 .8503 .8563 .8521 .8582 .8509 . 84 '79 .8552 .8463 .8515 .8463 .8518 .8576 .8504 .8501 .8543 .8600 .8488 . 8514 .8535 .8452 .8506 .8506 .8622 .8541
66
Relibility Skala Self Construal R E L I A B I L I T Y
Statistics for Scale
A N A L Y S I S - S C A L E
Mean
Variance
103.1379
115.4803
Std Dev 10.7462
N of Variables 34
Item-total Statistics Scale
Scale Corrected Variance Itemif Item if Item Total Deleted Correlation
Mean
VAR00003 VAR00004 VAR00007 VAR00008 VAROOOll VAR00013 VAR00015 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00027 VAR00030 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00037 VARG0038 VAR00040 VAR00041 VAR00043 VAR00048 VAR00050 VAR00052 VAR00055 VAR00056 VAR00059 VAR00062 VAR00063 VAR00064
99. 7931 99.8276 99. 9655 99.7586 100.8276 101.0690 100.1034 99.8621 100.2414 99.8621 100.2414 99.8966 99. 9655 99.6897 99.7241 100.0000 99.7586 99.7931 99.8966 100.0690 100.2069 100.2759 100.3793 100.4138 99. 9655 100.7241 99.9310 99.9310 100.2759 100.0690 100.1379 100.1379 100.3448 100.4138
Reliability Coefficients N of Case 66 items Alpha . 9219 ~
109.7414 109.5764 106.1773 107.1897 108.9335 105.7808 105.7389 113.1946 109.4754 107.1946 110.1897 110. 0961 109.7488 107.6502 108.2783 110. 3571 ll0.2611 110.2414 109.3818 105.5665 ll2.0271 llO. 6355 108.8867 ll0.1798 ll0.3202 108.3498 108.2094 107.1379 llO. 7069 llO. 7808 109.3374 105.9803 109.8768 ll0.3227
(A L P H A)
. 4 693 . 4 950 .6537 . 6860 .3503 .4439 . 7265 .2148 .4885 .8577 . 4 258 .4778 .4817 .7212 . 5211 .5318 .4159 . 3772 .6487 .7095 .4217 .3298 .5203 .4535 . 3ll9 .3535 .6877 . 6935 .3244 . 4 662 .5240 .6182 .4016 .3870
N of Iter1
Alpha if Item Delete Deleted
.9199 . 9196 . 9174 . 9173 . 9223 .9218 .9165 . 9224 . 9197 . 9163 . 9204 .9198 .9198 . 917 3 .9192 .9195 . 9205 . 9211 . 9184 .9166 . 9206 . 9218 .9193 . 9201 . 9223 . 9227 . 9177 . 917 3 . 9218 . 9200 . 9193 . 9178 . 9208 .9209
34
Validity Skala Komunikasi Pemasaran yang Persuasif R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S - S C A L E,
(A L P H A)
N of
Statistics for Scale
Mean 196.6207
Variance 127.2438
Std Dev 11.2802
~/ariables
68
Item-total Statistics
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035
Scale
Scale
Mean
Variance
if Item Deleted
if Item Deleted
193.5862 193.7931 193.5517 193.6207 193.2759 194.2069 194.0345 193.5517 193.1724 193.1724 193.4483 193.5517 194.1034 194.1724 193.6207 193.3103 193.3793 193.5862 194.4138 193.2414 193.2414 193.9310 193.4828 193.5862 193.1724 194.0000 194.0000 193. 8621 193.8966 193.4138 193.3448 193.7931 193.2414 193.5172 193.0690
122.4655 123.2414 124.1847 123.0296 120.7069 122.3842 125.6059 125.9704 119. 7192 120.2906 120.3276 118.2562 121.4532 131. 2192 124.3867 120.8645 124.2438 119.7512 128.2512 120.5468 119.7611 124.9236 122.2586 129.6084 120.5049 124.3571 120.7143 121. 9089 123.5246 119. 9655 121.3054 125.3842 119. 7611 123.2586 119. 9951
Correct•ed ItemTotal Correlation
,2865 .2033 .1073 ,2008 .4567 .2463 ,0589 . 0298 ,6563 .6032 .4488 ,5550 .2992 -,2679 . 2157 .5948 ,1066 .4042 - . 0991 ,4621 .6698 .113B ,4138 -,2301 .5834 '1211 .3480 .2533 .1890 .6538 .4871 .0672 .6698 .2363 . 6306
Alpha if Item Deleted . 7690 '7715 . 7756 .7716 ,7647 .7700 . 7763 .7778 .7616 ,7628 .7644 .7605 .7682 .7860 . 7713 .7637 .7755 .7646 .7795 .7644 '7616 .7742 .7669 .7809 .7632 ,7744 ,7666 . 7697 . 7719 .7620 ,7651 . 7762 .7616 . 7705 ,7622
VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060 VAR00061 VAR00062 VAR00063 VAR00064 VAR00065 VAR00066 VAR00067 VAR00068
193.0000 193.4483 193.7931 193.9310 193.9655 194.3103 193.7586 193.7931 194.1379 193.7931 193.7931 193.6552 193.7931 193.5862 193.5862 193.8621 194.2759 194.0345 193.8621 193.8621 194.5172 194.1034 194.0690 194.7586 194.3448 193.4828 193.6552 194.4138 193.4483 193.4138 193.6897 193.4828 193.6207
Reliability Coefficients of Case 68 items Alpha ~ .7744 N
119. 7143 125.3990 121.5985 123.6379 121.7488 126.0074 125.2611 120.3842 126.7560 124.5271 127.4557 123.3768 125.6700 123.0369 121.9655 127. 9803 130.1355 121.8202 124.2660 127.6946 126.9729 131. 7389 129.3522 130. 7611 130 .1626 123.7586 127.0911 128.2512 124.8990 122.1084 122.9360 124.1158 123. 5296
.6742 .1287 .3280 .1956 .3416 .0456 .1100 .4448 -.0078 .1554 -.0434 .3266 .0671 .3577 .3967 -.0777 -.2074 . 2797 .1346 -.0597 -.0080 -.3147 -.1528 -.2522 -.1954 .2436 -.0232 - . 0991 .2557 .4507 .3427 .2985 .3401
N
of Item
.7615 .7733 .7676 . 7717 .7674 . 7763 .7740 .7645 . 77 86 .7728 .7784 .7690 .7756 .7684 .7668 . 7797 .7839 . 7689 .7738 . 7797 . 7771 . 7 864 . 7833 .7847 .7849 .7705 .7785 . 7795 .7712 .7664 .7684 ."1701 .7691
68
Reliability Skala Komunikasi Pemasaran yang Pe1'Suasif R E L I A B I L I T Y
Statistics for Scale
Mean 82.3103
A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
N of Variables 26
Variance 95.5788
Std Dev 9. 77 64
Scale Mean if Item
Scale Variance if Item
Corrected ItemTotal
Deleted
Deleted
Correlatio;:1
Item-total Statistics
VAR00005 VAR00009 VAR00010 VAROOOll VAR00012 VAR00016 VAR00018 VAR00020 VAR00021 VAR00023 VAR00025 VAR00027 VAR00030 VAR00031 VAR00033 VAR00035 · VAR00036 VAR00038 VAR00040 VAR00043 VAR00047 VAR00049 VAR00050 VAR00065 VAR00066 VAR00068
78.9655 78.8621 78.8621 79.1379 79.2414 79.0000 79.2759 78.9310 78.9310 79.1724 78.8621 79.6897 79.1034 79.0345 78.9310 78.7586 78.6897 79.4828 79.6552 79.4828 79.3448 79.2759 79.2759 79.1034 79.3793 79.3103
Reliability Coefficients N of Case 68 items Alpha ~ .9464
88.9631 88.1946 88.4803 87.1232 85.9039 88.4286 85.8498 88.3522 87.6379 88.6478 88.1946 98.1502 87.5246 89.0345 87.6379 89.1897 89.2217 86.6158 87.6626 86.8300 89.5911 88.9212 88.4926 89.4532 89.2438 89.1502
Alpha if Item Delete
.5388
.. 9453 .9431 .9434 .9440 .9433 .9429 .9446 .9448 .9423 .9437 . 9431 .9567 .9421 .9443 .9423 .9442 .9441 .9443 .9448 .9437 .9445 .9438 .9442 .9443 .9445 .9436
. 74.98 .7186 .6527 .7038 .7825 .6325 .5851 .8325 .6863 .7498 -.2065 .8499 .6294 .8325 .6416 .6553 .6395 .5957 .6'777 .607E .6813 . 635=1
.6332 .6047 . 7109
N of Item
26
Data mentah self construal NO. NAMA USIA JK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28 29 30
yz
36W PM 47 p M 34W SM 28 p T 36 p R 32W RH 44 p R 34W EH 39W 38 p JD EA 45 p SH 33W MS 52W KM 45W MH 41 p MN 43 p w 31 w IW 27 p s 40 p SN 38W SS 43W RP 40W MU 52W MK 30W EP 32W RA 39W NT 34W A 32 p AW 38 p 52W DO
1
2
3
4
s
s
1
a
s 10 11 12 13 14 15 1s 11 1s 19 20 21 22 23 24 25 2s 21 2a 29 30 31 32 33 34
2 2 2 3 2 3 1 2 4 3 2 4 3 1 3 3 2 2 2 3 1 2 2 3 2 3 3 2 3 1
2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4
2 2 2 3 2 2 4 3 2 3 3 3 2 4 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 3
3 3 2 2 2 2 3 3 2 4 3 4 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3
3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4
3 3 2 4 2 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4
3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4
2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
4 4 4 3 4 3 4 3 4 1 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3
3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4
3 3 3 4 3 2 2 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 2 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
4 4 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4
4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4
3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4
3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3
3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4
3 3 3 2 4 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3
Data Mentah Penelitian Komunikasi Pemasaran Yang Persuasif No NAMA USIA JK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 1 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 YZ 36 2 PM 47 p 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 .3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 M 34
w w
4
5 6 7 B
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29 30
SM T R RH R EH JD
EA
SH MS KM MH MN
w
IW
s
SN SS RP MU MK EP RA
NT A AW
DO
28 p 36 p 32 44 p 34W 39 38 p 45 p 33 52 45W 41 p 43 p 31 27 p 40 p 38 43 40 52 30 32 w 39 w 34 w 32 p 38 p 52
w w w w w
w w w w w
w
3 2 3 1 2 4 3 2 4 3 1 3 3 2 2 2 3 1 2 2 3 2 3 3 2 3 1
3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 3 4 3 .3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 .3 4. 4
3 2 2 4 3 2 3 3 3 2 4 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 3
2 2 2 3 3 2 4 3 4 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3
3 3 2 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4
4 2 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4
4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4
2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
3 4 3 4 3 4 1 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3
3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4
4 3 2 2 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4
3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4
4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4
3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAJ\1 NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS PSIKOLO(~l .JI..Kerta Mukti No.5
Circ~deu
Ciputat Jakarta Sclatan 15419 Tclp. (021) 7433060 Fax. 74714714
Nomor Lamp.
: Un.01/F7/KM.01.3/ 2';18S- /2007
Hal
: Izin Try Out
.Jakarta, 25 Oktober 2007
Kepada Yth. Bapak Ke pal a Kantor Wilayah Asper J alrnr~a I AJB Bumi Putra 1912 di Jakarta Assalamu'alaikum Wr. Wb. Dengan hormat, kami sampaikan bahwa : Nam a Tempat/Tgl Lahir Alam at
: KhnirunniSa : Jakarta. 28 .Tuni 1984 : JI.Raya Dcpok Zikon I:; Rtl4/8 No.20 Jak-Sel
adalah benar mahasiswa Fakultas l'sikologi UIN SyariCI-lidayatullah Jakarta Semester Nomor Pokok Tahun Akademik Program
IX (Scmbilan) 103070029101 2007/2008 Strata I (S-1)
Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang berjudul : "Hubungan Self Constrnal dengan komunilrnsi pc111asa1·an pada area Manajer Asuransi Lokal." mahas:swa terscbut mcmcrlukan izin Try Out di lembaga yang Bapak/lbu/Saudara pimpin. Oleh knrcna itu kami mohon kesediaan Bapak/lbu/Saudara untuk mencrima malrns:swa lersebut dan memberikan bantuannya. Demikian atas perhatian dan banluan kasih.
Bapak/lbu/~;audara
kami ucapkan terima
Jakarta,, 19 Nopember 2007
No.3 78/Kawil.Jkt.I/SDMIXI/2007 Dari
: Kantor Wilayah Asper Jakarta I
Untuk : Kantor Cabang Jkt.Garnbir
Rekomendasi Mengadakan Penelitian Sesuai surat dari Pembantu Dekan Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta No.Un.01/F7/KM.Ol.3/2985/2007 tanggal 25 Oktober 2007 perihal Ijin Try Out, dengan ini karni sarnpaikan sebagai berikut : 1. Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang berjudul " Hubw1gan Self Construal dengan Komunkasi Pemasaran pada Area Manager Asuransi Lokal" maka karni rekomendasikan mahasiswi atas narna Sdr. Khairumrisa dari Fakultas Psikologi UIN SyarifHidayatullah Jakarta, untuk mengadakan Try Out di Kantor Cabang yang Saudara pimpin. 2. Pelaksanaan Penelitian dengan cara akan membagikan lembar pertanyaan/quisionare kepada Pimpinan Unit Kerja dan mitra kerja. Demikian karni sarnpaikan, atas perhatian dan bantuanuya karni ucapkan terima kasih.
·· - ..
.
AJB BUMI PUTRA 1912 ~
't:i~ ntor Wilayah. Asp~r, J.akarta l ' · Ka.
\"'.·.
,, c:::::::::: _
:_ - ·" P_l~-
".\i.I •• · "
.~l,J.b . -
~
.- Hart11ty A, SE
Kabag Pengemb~ngan
sbiVI
Explore Case Processing Summary
Cases Valid Percent
N
Komunikasi pemasaran persuasif Self Construal
Missino
Total
Percent
N
N
Percent
30
100.0%
0
.QD/o
30
100.0%
30
100.0%
0
.O°lo
30
100.0%
Descriptives
I Komunikasi pemasaran persuasif
Statistic Mean
95% Confidence
Lower Bound
Interval for Mean
Upper Bound
5°/o Trimmed Mean Median
Variance Std. Deviation
Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Self Construal
Mean
95% Confidence
Lower Bound
Interval for Mean
Upper Bound
5°/o Trimmed Mean Median
Variance Std. Deviation
Minimum Maximum Range lnterqua1tile Range Skewness Kurtosis
70.3001) 69.31313
Std. Error
.48221
71.286:2 70.3704 71.0000 6.9713 2.64119 64.00 75.00 11.00 4.0000 ·.469 ·.164 121.9000 120.5686
.427 .833 .65099
123.2314 121.7593 121.0000 12.714 3.56564 1 "16.00 1:10.00 "14.00 5.5000 .826
·.214
.427 .833
Tests of Normality Kolmonorov-Smirnovlal Statistic Komunikasi pemasaran persuasif Self Construal
..
St:@!liro-Wilk
Sin.
df
Statistic
Siq.
df
.155
30
.065
.966
30
.437
.233
30
.000
.899
30
.008
a Lrlhefors S1gmf1cance Correction Test of Homogeneity of Variance
I Komunikasi pemasaran persuasif
Levene Statistic
df2 1
28
.828
Based on Median
.111
1
28
.741
Based on Median and with adjusted df
.111
1
26.973
.741
.058
1
28
.811
.040
1
28
.844
Based on Median
.048
1
28
.828
Based on Median and with adjusted df
.048
1
27.900
.828
Based on trimmed mean
.026
1
28
.874
Correlations Descriptive Statistics
Mean
Komunikasi pemasaran persuasif Self Construal
Std. Deviation
N
70.3000
2.64119
30
121.9000
3.56564
30
Correlations
I Komunikasi pemasaran persuasif
Komun. Akhir
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Self Construal
Pearson
Correlation Sig. (2-tailed) N
Sia.
.048
Based on trimmed mean Based on Mean
Self Construal
df1
Based on Mean
1
Self Control .300
.10i' 30
30
.300
·1
.107 30
30
T-Test Group Statistics
Self Construal
I
N
Jenis Kelamin perempuan laki-laki
Mean
Std. Error Mean
Std. Deviation
18
121.9444
3.55581
.83811
12
121.8333
3.73761
1.07895
Independent Samples Test
Self Control
Equal variances assumed
Equal variances not assumed
Levene's Test for Equality of Variances
F
.040
Sig.
.844
!-test for Equality of
t
Means
df
.082 28
22.888
Sig. (2-tailed)
.935
.936
.1111
.1111
1.35219
1.36623
Lower
-2.65873
-2.71591
Upper
2.88095
2.93813
Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference
.081
Oneway Descriptives
Komunikasi oemasaran oersuasi
! I
Deviation
Mean
N
95% Confidence Interval for
Std.
rv1ean
Std. Error
i
Minimum
Lower Bound
Uooer Bound
Maximum
26 - 35 tahun
11
69.8182
2.35874
.71119
68.2336
71.4028
66.00
74.00
36 -45 tahun
15
70.6000
3.13506
.80947
68.8639
72.33e1
64.00
75.00
72.5543
69.00
72.00
71.2862
64.00
75.00
46 - 55 tahun Total
4
70.5000
1.29099
.64550
68.4457
30
70.3000
2.64119
.48221
69.3138
Test of Homogeneity of Variances
Komunikasi 1 emasaran oersuasif Levene Statistic 1.602
Siq.
cif2
df1 2
27
.220
ANOVA Komunikasi nemasaran nersuasif Sum of Snuares Between Groups
Mean Snuare
df
4.064
2
2.032
Within Groups
198.236
27
7.342
Total
202.300
29
F
Sia.
.277
.760
Oneway Descriptives Self Construal Std.
N
Deviation
Mean
26 - 35 tahun 36 - 45 tahun 46 - 55 tahun
11 15 4
120.8182 122.6667 122.0000
Total
30
121.9000
Std. Error
3.21926 3.33095 5.41603 3.56564
95% Confidence' Interval for Mean Lower Bound
lJnner Bound
.97064 .86005 2.70801
118.6555 120.8220 113.3819
122.9809 124.5113
.65099
120.5686
130.6181 123.2314
Test of Homogeneity of Variances Self Construal
Levene Statistic 1.058
dt1
df2
Sia. .361
27
2
ANOVA Self Construal Sum of Sauares Between Groups
21.730
df
Mean Souare
2
10.865 12.851
Within Groups
346.970
27
Total
368.700
29
F
Sio. .84:5
.440
Minimum 116.00 119.00 118.00 116.00
Maximum 127.00 129.00 130.00 130.00
ANOVA(b)
Model 1
Sum of Souares Regressio n Residual
di
Mean Sauare
F
Sia.
2.376
:112(a)
31.951
2
15.975
181.516
27
6.723
Total
29 213.467 a Predictors: (Constant), Aspek Dependens1, Aspek lnterdependens1 b Dependent Variable: Komunikasi
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Standardized Coeffici1~nts
t
Sia.
Model
1
(Constant)
B 47.039
Std. Error 18.273
.267
.256
.413
.416
Aspek lnterdeoendensi Aspek Deoendensi a Dependent Vanable: Komumkas1
Persentase Responden Berdasarkan Kategori
Beta 2.574
.016
.224
'i.043
.306
.213
.993
.330
Karakteri~•tik
Frekuensi
%
--
interdependensi
11
36.67%
Dependensi
19
63.3:)%
Jurnlah
30 100.00%
--
--
--
Kepribadian