JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
HUBUNGAN REWARD & PUNISHMENT DAN PENGAWASAN KINERJA DENGAN KUALITAS DATA SENSUS HARIAN RAWAT INAP OLEH PERAWAT DI RS MARDI RAHAYU KUDUS Raden Roro Yuke Rahma Febriani*), Dharminto**), Yudhy Dharmawan**) *)
Mahasiswa Peminatan Biostatistika dan Kependudukan, FKM UNDIP Semarang **)
Dosen Bagian Biostatistika dan Kependudukan, FKM UNDIP Semarang Email :
[email protected]
Abstract:Good data quality can be seen from the fulfillment functional dimensions data quality, namely: complete , accurate and timely .On preliminary study carried out at Mardi Rahayu Kudus Hospital achievement of completeness daily form in-patient census by 67,26% and achievement of accuracy daily form in-patient census by 60.34% .The purpose of this research was to describe the relationship reward & punishment and performance monitoring with data quality daily form in-patient census by nurse at the Mardi Rahayu Kudus Hospital.This research using descriptive analytic methods.The population research is nurses who have the main tasks and functions fill daily census in-patient care in 14 rooms. Samples fill some 11 nurses and 154 form daily census in-patient. The research results show the an index of reward & punishment on daily census inpatient (85%) , the index performance monitoring on daily census in-patient (84%), and data quality daily census in-patient (53.17%). Based on Spearman Rank Correlation statistical tests showed that the variables of reward & punishment and performance monitoring is not related to quality daily form inpatient census (sig. reward & punishment = 0,345 and sig. Performance monitoring= 0.872). Suggestions for nurses to fill daily form in-patient census and check before it’s collected. Medical records department make SOP (Standard Operational Procedure) about fill daily form in-patient census. Head room to have regular monitoring of performance against the daily form in-patient census. Keywords : Data quality, daily census, Reward & Punishent, Performance Monitoring Bibliography : 43 literatures (1998-2015)
83
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
meninggal dunia selama 24 jam setiap harinya.(2)
PENDAHULUAN Rumah
sakit
tempat
Kualitas data sistem informasi secara
penyelenggaraan upaya kesehatan dengan
efektif di dalam Rumah Sakit sangat penting
memberdayakan
berbagai
karena menjadi dasar untuk pengambilan
personel
dan
terlatih
menghadapi
dan
adalah
kesatuan
terdidik
menangani
dalam
keputusan. Untuk mencegah pengambilan
masalah
keputusan yang salah ataupun terlambat,
medik untuk pemulihan dan pemeliharaan
maka
kesehatan yang baik. Pelayanan yang
dikumpulkan,
diberikan Rumah Sakit berupa pelayanan
berkualitas. Data yang berkualitas dapat
rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat.
dilihat dari terpenuhinya dimensi fungsional
sudah
seharusnya diolah
data
dan
yang
disajikan
kualitas data. Adapun dimensi fungsional kualitas data diantaranya ditentukan oleh Berdasar kegiatan pelayanan tersebut
beberapa hal, yaitu: accuracy (akurat),
maka akan diperoleh data yang dapat
reliability
diolah
(tepat waktu), completeness (kelengkapan),
menjadi
informasi
yang
sangat
(dapat
berguna bagi keperluan manajemen Rumah
precision
Sakit agar mutu pelayanan Rumah Sakit
(kerahasiaan),
dapat terjamin. Salah
(1)
satu
Kualitas pengelolaan
pelayanan
dipercaya),
(ketelitian), dan
data
confidentiality
integrity
yang
timeliness
(integritas).
rendah
berpengaruh pada kualitas informasi.
akan (3)
rumah sakit yang mendapat perhatian yang
Pada Penelitian Catur Pamungkas di
cukup besar adalah Instansi Rawat Inap.
Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas
Hal ini dikarenakan fungsi Rumah Sakit
tahun 2011. Kelengkapan isi Data Sensus
sebagai
institusi
harian Rawat Inap di RSUD Banyumas
banyak
ditentukan
pelayanan oleh
kesehatan
pelayanan
di
periode Mei 2012 yaitu 77,78 % data pasien (4)
Instansi Rawat Inap. Bentuk pelaporan di
tidak lengkap.
Instalasi Rawat Inap berupa sensus harian
Fenita Purnama
rawat inap. Sensus harian rawat inap
Daerah
merupakan kumpulan data pasien yang
menghasilkan : Presentase skor capaian
masuk dan keluar ruangan. Sensus harian
pada Pengetahuan Perawat tentang sesus
rawat inap memuat informasi semua pasien
harian rawat inap adalah 69,60%. Pada segi
masuk, pindahan, dipindahkan, dan keluar
keakuratan, data sensus harian rawat inap
baik
sudah mencapai 76,7% akurat.(5)
dalam
keadaan
hidup
maupun
84
Kota
Sedangkan penelitian di Rumah Sakit Umum
Semarang
tahun
2012
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Kualitas pelayanan
informasi
yang
Penelitian
maksimal
analisis
Agung
pengaruh
Pribadi
faktor
tentang
pengetahuan,
berkaitan dengan pasien sangat diperlukan
motivasi, dan persepsi perawat tentang
dalam menjaga dan meningkatkan kualitas
supervisi
pelayanan
pelaksanaan
Rumah
Sakit.
Mengingat
kepala
ruang
terhadap
dokumentasi
asuhan
pentingnya sumber daya manusia yang
keperawatan di RSUD Kelet Provinsi Jawa
mencakup
Tengah di Jepara disebutkan bahwa faktor
peran,
pengelolaan,
serta
pendayagunaan karyawan diperlukan untuk
motivasi
memacu semangat kerja karyawan, Rumah
persepsi mengenai supervisi baik (51,6%),
Sakit harus memenuhi beberapa kriteria
selain
melalui
teknik
keperawatan yang baik hanya dilakukan
manajemen sumber daya manusia yang
oleh (58,1%) perawat. Disebutkan bahwa
tepat, salah satunya melalui pemberian
ada
pengawasan kinerja. Pengawasan kinerja
motivasi, dan persepsi perawat mengenai
adalah audit komprehesif yang mencakup
supervisi terhadap pelaksanaan dokumeni
aspek tugas dan fungsi, aspek keuangan,
asuhan keperawatan. (8)
penerapan
konsep
dan
dan aspek kepegawaian. (6)
terdapat
pula
itu
baik
(54.8%),
pendokumentasian
hubungan
faktor
faktor
asuhan
pengetahuan,
Sensus harian rawat inap di RS Mardi
Selain pengawasan kinerja, dalam faktor organisasi
perawat
reward
Rahayu Kudus berasal dari setiap pasien yang datang untuk rawat inap setelah
&
punishment yang erat kaitannya dengan
melakukan
kinerja karyawan. Reward & punishment
tersedia
sangat penting dalam memotivasi kinerja
dimaksud,
karyawan,
&
pasien beserta data rekam medisnya ke
punishment karyawan akan menjadi lebih
ruang rawat tersebut. Pasien diterima oleh
berkualitas dan bertanggung jawab dengan
petugas ruang rawat inap dan dicatat
tugas yang diberikan. Reward & punishment
pada buku register rawat inap. Kemudian
adalah dua kata yang saling bertolak
petugas di ruang rawat inap melakukan
belakang akan tetapi, kedua hal tersebut
sensus harian mulai pukul 00.00 sampai
saling
karena
melalui
reward
pendaftaran ruang
dan
rawat
petugas
inap
akan
masih yang
mengantar
keduanya
memacu
dengan 24.00 WIB. Pada pagi harinya, data
meningkatkan
kualitas
sensus harian rawat inap dikumpulkan ke
kerja. Reward & punishment sangat erat
bagian rekam medis paling lambat pukul
hubungannya
09.00 oleh petugas administrasi. Petugas
berkaitan,
karyawan
untuk
Rumah Sakit.
dengan
kualitas
data
di
(7)
pelaporan dan statistik di medis 85
melakukan
bagian
rekam
rekapitulasi
data
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
sensus
harian
menangkap segala permasalahan yang ada
rawat inap untuk selanjutnya diolah dan
dan hasil analisis dapat dimanfaatkan untuk
dihasilkan
(BOR,
perbaikan kualitas mutu pelayanan dan
LOS, TOI, BTO, NDR, GDR). Setelah itu
kualitas sensus harian rawat inap rumah
petugas
sakit, demi pencapaian kinerja rumah sakit
indikator
rekam
rawat
medis
inap
melaporkan
ke
yang efektif dan efesien.( 4,7,10)
direktur rumah sakit beserta jajarannya untuk
digunakan
dalam
proses
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti
pengambilan keputusan.( 4)
tertarik untuk mengetahui apakah faktor
Pada studi pendahuluan yang dilakukan
reward & punishment dan pengawasan
oleh peneliti di Rumah Sakit Mardi Rahayu
kinerja berhubungan dengan kualitas data
Kudus dengan melihat kelengkapan dan
sensus harian rawat inap yang dilakukan
keakuratan sensus harian rawat inap pada
oleh perawat di Rumah Sakit Mardi Rahayu
tanggal 1 September 2015 diketahui bahwa
Kudus.
capaian kelengkapan formulir sensus harian METODE PENELITIAN
rawat inap adalah sebesar 67,26% dan keakuratan
Penelitian
sebesar 60,34%. Hal ini
ini
deskriptif
perawat terkait pengolahan data rekam
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan
medis. Kualitas data sensus harian rawat
untuk memberikan gambaran mengenai
inap akan berpengaruh terhadap kualitas
proses pengelolaan data di RS Mardi
informasi yang berkaitan dengan kegiatan
Rahayu Kudus. Jenis
dengan
penelitian
merupakan hal rutin yang dilakukan oleh
unit rawat inap. Penelitian ini dilakukan
analitik
merupakan
pendekatan
penelitian
ini
merupakan
deskriptif
analitik
untuk melihat apakah reward & punishment
penelitian
dan pengawasan kinerja kepada perawat
menjelaskan hubungan antara reward &
akan
punishment
berpengaruh
terhadap
kualitas
dan
pengawasan
karena
kinerja
informasi sistem informasi rawat inap yang
dengan kualitas data sensus harian rawat
ada pada rumah sakit tersebut. Penelitian
inap oleh perawat di RS Mardi Rahayu
ini
Kudus.
dilakukan
dengan
menggunakan
pendekatan sistem, karena Sensus harian
Pendekatan waktu pengumpulan data
rawat inap merupakan bagian dari sistem
menggunakan rancangan potong lintang
informasi kesehatan dan akan lebih baik
(cross
apabila
berkaitan
dilakukan
analisis
dengan
sectional) dengan
dimana
data
variabel
bebas
yang dan
menggunakan pendekatan sistem tersebut.
variabel terikat akan dikumpulkan dalam
Selain
waktu bersamaan.
itu
analisis
dilakukan
untuk 86
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Populasi
dependent. Dengan total 11 formulir dalam
yang dijadikan sebagai subyek penelitian ini
Rumah Sakit setiap harinya. Karena sistem
adalah semua ruangan rawat inap di RS
pelaporan sensus harian rawat inap tidak
Mardi Rahayu Kudus yaitu berjumlah 14
selalu sama dan dapat terjadi fluktuasi
ruang.
setiap
Sampel
dari
penelitian
ini
adalah
harinya,
dilakukan
sehingga
selama
penelitian
14
hari.
perawat yang mendapatkan tupoksi (tugas
Totalformulirsensus harian yang dijadikan
pokok dan fungsi) untuk mengisi sensus
sampel sebanyak 154formulir.
harian rawat inap pada setiap ruang rawat
Pengolahan
data
penelitian
inap di RS Mardi Rahayu. Ruang ICU,
menggunakan program perangkat lunak
peristi, dan KB tidak dimasukkan dalam
komputer. Adapun analisis data dilakukan
observasi, sehingga sampel yang dijadikan
secara
observasi yaitu sebanyak 11 ruang, dengan
univariat
1 orang perawat dalam setiap ruangnya.
bentuk
Total
kemudian diinterpretasikan.Secara bivariat
perawat
yang
dijadikan
sampel
sebanyak 11 perawat.
ruangan
No
Aspek
1.
Persepsi perawat mengenai Reward & Punishment Persepsi perawat mengenai Pengawasan Kinerja Kelengkapan data sensus harian rawat inap Keakuratan data sensus harian rawat inap Ketepatan waktu sensus harian rawat inap Kualitas data sensus harian rawat inap
2.
3.
4.
5.
6.
bivariat..
Secara
untuk menyajikan data dalam tabel distribusi frekuensi,
yang
signifikansinya menggunakan uji Korelasi
sensus harian rawat inap yang dikelola tiap
dan
untuk menguji hubungan dengan melihat
Selain itu juga menggunakan formulir
perawat
univariat
sebagai
rank spearman.
sampel
Capaian % 85.00
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Deskriptif Tabel 1. Total skor Capaianpenelitian
84.00
Berdasarkan tabel 1 diperoleh nilai rata
–
rata
(mean)
persepsi
perawat
mengenai Reward & Punishment sebesar
49.08
51.18, Jika dibandingkan dengan skor maksimum, maka nilai rata – rata (mean)
44.83
reward & punishmentmencapai 85% dari skor maksimum.
65.58
Nilai rata – rata (mean) persepsi perawat
53.17
mengenai
pengawasan
kinerjasebesar 47.55. Jika dibandingkan dengan skor maksimum, maka nilai rata – 87
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
rata
(mean)
rata
(mean)
0.5317. Jika
dibandingkan
pengawasan kinerjamencapai 84% dari skor
dengan skor maksimum, maka niai rata-
maksimum.
rata
Nilai rata – rata (mean) kelengkapan
(mean) kualitas
data
tersebut
mencapai 53.17% dari skor maksimum.
data sensus harian rawat inap sebesar 515.36. Jika dibandingkan dengan skor
2. Analisis Bivariat
maksimum, maka nilai rata – rata (mean)
Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Korelasi Variabel Reward & Punishment dan Pengawasan Kinerja dengan Kualitas Data SHRI Menggunakan Korelasi Rank Spearman Variabel Variabel Nilai Nilai Bebas Terikat p rho Reward & Kualitas 0,345 0,315 Punishment Data
kelengkapan data mencapai 49.08% dari skor maksimum, sehingga data dikatakan kurang lengkap. Nilai rata – rata (mean) keakuratan data sensus harian rawat inap sebesar 69.038. Jika dibandingkan dengan skor
Pengawasan Kinerja
maksimum, maka nilai rata – rata (mean) keakuratan data per item mencapai 44.83%
pengumpulan
diperoleh dari hasil uji statistik dengan
formulir
menggunakan Korelasi Rank Spearman
diperoleh nilai rata -rata(mean) 0.6558
dengan tingkat signifikansi 0.05 , maka
dengan nilai maksimum 1 dan minimum 0.Jika
dibandingkan
dengan
dapat disimpulkan bahwa variabel reward &
skor
punishment dan pengawasan kinerja tidak
maksimum, maka nilai rata – rata (mean) ketepatan
waktu
0,055
rekapitulasi korelasi antar variabel yang
Berdasarkan perhitungan total skor waktu
0,872
Berdasarkan tabel 2 mengenai hasil
dari skor maksimum.
ketepatan
Kualitas Data
pengumpulan
ada hubungan dengan kualitas data sensus
sensus
harian rawat inap
harian rawat inap mencapai 65.58% dari skor maksimum, sehingga data dikatakan kurang tepat waktu. Skoring kualitas data merupakan hasil dari rata-rata penjumlahan
skor
Kesimpulan
total Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka
kelengkapan data, keakuratan data, dan ketepatan
waktu
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
pengumpulan sensus
1. Secara keseluruhan, kualitas data
harian rawat inap. Diperoleh skor terendah kualitas
sensus
data adalah 0.3824 sedangkan
harian
rawat
inap
yang
skor tertinggi adalah 0.6559. Berdasarkan
dikerjakan oleh perawat ruangan di
hasil penghitungan, diperoleh nilai rata-
RS 88
Mardi
Rahayu
Kudus
masih
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
kurang
lengkap
4. Variabel reward & punishment dan
(49.08%), akurat (44.83%), dan tepat
pengawasan
waktu (65.58%). Nilai rata – rata
hubungan
(mean) skor kualitas data adalah yaitu
sensus harian rawat inap di Rumah
0.5317
1,
Sakit Mardi Rahayu (nilai sig. reward &
sensus
punishment = 0,261 dan nilai sig.
dari
persentase harian
skor skor
rawat
maksimum capaian
inap
per
itemnya
kinerja dengan
tidak
ada
kualitas
data
pengawasan kinerja = 0.872).
berdasarkan skor maksimum kualitas
Saran
data mencapai 53.17% berkualitas. 2. Gambaran ditelitiyaitu (72.7%)
umum
responden
sebanyak berjenis
8
kelamin
1. Bagi Perawat ruangan di Rumah Sakit
yang
Mardi Rahayu Kudus
reponden
a. Mengisi
wanita
sebelum formulir sensus harian
adalah D3 Keperawatan sebanyak 8
rawat inap dikumpulkan ke Rekam
responden (72.7%) dan rata – rata
Medis,
lama bekerja di RS Mardi Rahayu
sehingga
kesalahan
adalah 15 tahun.
masing
tidak
terdapat
penulisan
maupun
penjumlahan data dalam formulir
3. Persentase skor capaian berdasarkan -
harian
b. Melakukan pengecekan berulang
tahun. Tingkat pendidikan terbanyak
masing
sensus
rawat inap secara lengkap
dengan rata – rata usia responden 37
skor
formulir
sensus harian rawat inap.
variabel
c. Menggunakan tanda (-) atau (x)
diantaranya 85% pada variabel reward
apabila pasien kosong, sehingga
& punishment dan 84% pada variabel
formulir tidak dinilai kosong
pengawasan kinerja. Pada analisis
2. Bagi Kepala Ruang Rawat Inap di
univariat, sebagian besar responden
Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus
sudah menyadari dan sangat setuju
Melakukan pengawasan kinerja
bahwa perawat datang tepat waktu ke
terhadap
Rumah Sakit untuk bekerja (72.2%).
rawat
Dan sebagian kecil responden (7.14%)
pengisian
inap
secara
sensus
harian
rutin
setiap
bulannya.
menyatakan tidak setuju untuk adanya
3. Bagi Kepala Bagian Rekam Medis dan
pengawasan sensus harian rawat inap
Kepala Bagian Rawat Inap
oleh kepala ruang maupan petugas
a. Mengadakan
rekam medis secara mendadak tidak
kepada
sesuai dengan jadwal rutin.
kegiatan
perawat
pelatihan
tentang
cara
pengisian Sensus Harian Rawat
89
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Inap sehingga tidak terdapat item yang kosong seperti
3.
jumlah tempat tidur, PRT, dan nomor rekam medis dalam Sensus Harian
Rawat
demikian,
Inap.
kualitas
4.
Dengan
data
sensus
harian rawat inap akan bertambah baik dan mendapatkan indikator (BOR,TOI,BTO,dll) menjadi lebih 5.
akurat. b. Membuat SOP terkait pelaksanaan pengisian formulir sensus harian yang benar, sehingga para perawat memiliki pedoman dalam mengisi
6.
sensus harian rawat inap. c. Petugas
Rekam
mengingatkan
Medis
perawat
perlu
ruangan
dengan menggunakan SOP rekam medis untuk tidak terlambat atau segera
mengumpulkan
7.
formulir
sensus harian rawat inap. 4. Bagi Peneliti Lain Melakukan studi kualitatif pada 8.
proses manajemen terkait pelaksanaan sensus harian rawat inap di rumah sakit tersebut.
DIY. [Skripsi]. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.2013. Mangkunegara,Prabu A. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : Refika Aditama. 2006 Yunita,CPD. Evaluasi Kegiatan Manajemen Data Sensus Harian Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas Tahun 2011. [Jurnal]. Semarang: Universitas Diponegoro. 2012. Diakses melalui http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jk m pada 8 Mei 2015. Purnama, Fenita . Beberapa faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat dalam pengolahan data sensus harian rawat inap di rumah sakit umum kota semarang. Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. 2012 Febrianti S. Pengaruh Reward & Punishment Terhadap Motivasi Kerja Serta Dampaknya Terhadap Knerja (Studi pada Karyawan PT. Panin Bank Tbk. Area Mikro Jombang). [Skripsi].Malang : Universitas Brawijaya.2014. Nurmiyati, E. Hubungan Pemberian Reward dan Punishment dengan Kinerja Karyawan Pada BPRS Harta Insan Karimah. [Skripsi]. Jakarta: UIN Jakarta. 2011. Diakses melalui http://repository.uinjkt.ac.id/pada 9 Mei 2015 Pribadi A. Analisis Pengaruh Faktor Pengetahuan, Motivasi, dan Persepsi Perawat Tentang Supervisi Kepala Ruang Terhadap Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Di Rsud Kelet Provinsi Jawa Tengah Di Jepara. [Tesis] Semarang, Undip.2009
DAFTAR PUSTAKA 1. Siregar, CharlesJP. Farmasi Rumah Sakit Teori dan Penerapan. Cetakan. I. Jakarta : EGC. 2004. 2. Simamora,YH. Proses Perubahan Sensus Harian Rawat Inap Manual Ke Elektronik di Rumah Sakit Jiwa Grhasia
9. Nuryani, Nurul dan Dwi. Hubungan Pengetahuan Perawat dengan Kelengkapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di RSUD Dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya;2013
90
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
10. Pralystia, Culara. Tinjauan Sistem Informasi Rumah sakit. Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia;2009
91