Vol. 3 Nomor 2 Mei 2013 β Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS NUR HIDAYAH BANTUL YOGYAKARTA Deden Iwan Setiawan INTISARI Latar belakang: Kinerja perawat adalah prestasi kerja yang ditunjukkan oleh perawat. Kinerja dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor adalah kecerdasan emosional dan spiritual yang dapat membantu perawat dalam memecahkan masalah yang rumit selama merawat dan menjalankan tugas yang mana di RS Nur Hidayah adalah rumah sakit yang berkategori islam yang perawatnya harus berperilaku sopan santun, ramah, dan agamis. Tujuan:Untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dan spiritual dengan kinerja perawat diruang rawat inap RS Nur Hidayah Bantul Yogyakarta. Metode penelitian:Penelitian ini menggunakan metode dekskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Subyek penelitian yaitu perawat yang bertugas di ruang rawat inap Saffah, Marwah dan Zamzam di RS Nur Hidayah Bantul sebanyak 23 orang responden dan tekhnik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Analisa data menggunakan uji Kendall Tau. Hasil penelitian:Kecerdasan emosional perawat di RS Nur Hidayah dalam kategori sedang sebesar 60,9%. Kecerdasan spiritual perawat di RS Nur Hidayah sebagian besar tinggi sebesar 56,5%. Kinerja perawat di RS Nur Hidayah Bantul mayoritas kinerjanya baik sebesar 73,9%. Pengujian nilai Kendall Tau antara kecerdasan emosional dengan kinerja perawat didapat hasiltau 0.069 dengan nilai π β π£πππ’π sebesar 0.742. Sedangkan kecerdasan spiritual dengan kinerja di dapatkan hasil tau 0.305 dengan nilai π β π£πππ’π sebesar 0.145. Kesimpulan:Tidak ada hubungan kecerdasan emosional dan spiritual dengan kinerja perawat di RS Nur Hidayah Bantul Yogyakarta. Kata Kunci: kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, kinerja perawat
juga membutuhkan Sumber Daya Manusia
LATAR BELAKANG
(SDM) yang baik1.
Rumah sakit adalah institusi pelayanan dengan
Perawat adalah salah satu pemberi
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh
layanan kesehatan di rumah sakit. Pelayanan
perkembangan
kemajuan
profesional yang merupakan bagian integral
teknologi dan kehidupan sosial ekonomi
dari pelayanan kesehatan, berdasarkan ilmu
masyarakat
dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan
kesehatan
bagi
ilmu
yang
masyarakat
kesehatan,
harus
tetap
mampu
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu
bio-psiko-sosial-spiritual
dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud
ditujukan kepada individu, kelompok, dan
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (UU
masyarakat, baik sehat maupun sakit yang
RI NO 44 Tahun 2009). Layanan kesehatan
mencakup seluruh proses kehidupan. Pada
yang bermutu adalah suatu layanan yang
uraian tersebut spiritual adalah salah satu
dibutuhkan pasien, dan sekaligus diinginkan
pelayanan profesional dari perawat terhadap
baik oleh pasien atau konsumen ataupun
pasienya2. Kecerdasan
masyarakat serta terjangkau oleh daya beli
ada
yang
menyeluruh
bermacam-macam
seperti, kecerdasan intelektual,emosi, spiritual,
masyarakat .Layanan kesehatan yang bermutu
sosial. Pembagian ini mewakilkan dari banyak 1
Vol. 3 Nomor 2 Mei 2013 β Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
potensi kecerdasan manusia yang didefinisikan
Kecerdasan
spiritual
juga
sangat
secara umum. Kecerdasan emosi adalah
diperlukan dalam perawat, karena tanpa
kemampuan untuk menyikapi pengetahuan-
kecerdasan spiritual, maka IQ dan EQ tidak
pengetahuan
akan berjalan dengan efektif dan optimal.
emosional
dalam
bentuk
menerima, memahami, dan mengelolanya3.
Artinya,
Kecerdasan
beberapa
seluruh kecerdasan-kecerdasan yang terdapat
saling
pada manusia. Michael Levin (dalam Triantoro
emosional
keterampilan
meliputi
komponen
berhubungan.
Kesadaran
yang diri
merupakan
.S,
kecerdasan
2007)
spiritual
dalam
melingkupi
bukunya
spiritual
pemahaman atas mood dan emosi orang itu
intellegence, Awakening the Powerc of your
sendiri, bagaimana berubah seiring waktu , dan
spirituality and intution menjelaskan bahwa
implikasinya pada kinerja tugas dan hubungan
kecerdasan spiritual adalah sebuah perspektif
antar pribadi. Aspek lain dari kecerdasan
βspiritulity
emosional yang membutuhkan kesadaran diri
mengarahkan cara berpikir kita menuju kepada
dan
adalah
hakekat terdalam kehidupan manusia, yaitu
kemampuan untuk mengekspresikan perasaan
penghambaan diri pada Sang Maha Suci dan
seseorang secara akurat kepada orang lainnya
Maha Meliputi. Kecerdasan spiritual tertinggi
dengan bahasa dan komunikasi non-verbal.
hanya bisa dilihat jika individu mencermikan
Empati adalah kemampuan untuk mengenali
penghayatannya
mood dan emosi pada orang lain dan
kebijaksanaan yang mendalam, sesuai dengan
memahami
jalan suci menuju Sang pencipta5.
keterampilan
komunikasi
bagaimana
hal
itu
bereaksi
terhadap emosi dan perilaku seseorang4. Kecerdasan
a
perspectiveβ
akan
artinya
kebajikan
dan
RS Nur Hidayah adalah rumah sakit dapat
yang dalam kategori memiliki spiritual tinggi
memecahkan
khususnya agama islam dengan visi βmenjadi
masalah yang rumit, membuat keputusan yang
rumah sakit islam yang profesional dan
lebih
terjangkauβ.
membantu
emosional
is
pemimpin
baik,
menggunakan
untuk
merencanakan secara
Berdasarkan
hasil
studi
efektif,
pendahuluan di RS Nur Hidayah tersebut
mengadaptasikan perilaku dengan situasi, dan
dengan menggunakan kuesioner kepada 4
mengelola krisis. Kesadaran diri memudahkan
perawat. Berdasarkan hasil studi pendahuluan
untuk memahami kebutuhan seseorang dan
dengan
kemungkinan reaksinya jika terjadi peristiwa
didapatkan
tertentu,
memudahkan
kecerdasan emosi tinggi dengan skor diatas 22
evaluasi atas solusi alternatif. Pengaturan diri
yaitu (26,dan 30) dan didapatkan 2 perawat
memudahkan
dan
yang kecerdasan emosinya sedang dibawah 22
pemrosesan informasi dalam situasi yang sulit
yaitu (18 dan 20), dan didapatkan 2 perawat
dan menekan, dan membantu para perawat
yang kecerdasan spiritualnya tinggi dengan
memelihara optimisme antuasiasme tentang
skor (27 dan 26) dan 2 perawat yang
sebuah misi dalam menghadapi masalah4.
kecerdasan spiritualnya sedang yaitu dengan
yang
waktu
bagaimana
karenanya
kestabilan
emosional
2
kuesioner 2
kepada
perawat
4
yang
perawat memiliki
Vol. 3 Nomor 2 Mei 2013 β Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
skor (24 dan 25) serta didapatkan 3 perawat
dan
yang kinerjanya baik dengan skor (9,9 dan 10)
kecerdasan
dan didapatkan 1 perawat yang kinerjanya
parameter rendah, sedang dan tinggi. Variabel
sedang yaitu dengan skor 6 .
terikat pada penelitian ini adalah kinerja
Berdasarkan hasil studi pendahuluan tersebut
peneliti
tertarik
untuk
tinggi.
perawat
Sedangkan spiritual
diruang
untuk
dengan
rawat
variabel
menggunkan
inap
dengan
meneliti
menggunakan skala ordinal dan menggunakan
hubungan antara kecerdasan emosi dan
parameter sangat baik, baik kurang dan sangat
spiritual dengan kinerja perawat di RS Nur
kurang. Jenis data dalam penelitian ini adalah data
Hidayah Bantul Yogyakarta.
primer dan skunder. Cara pengumpulan data dengan
METODE PENELITIAN
menggunakan
kuesioner
untuk
Metode penelitian ini adalah deskriptif
mengetahui tingkat kecerdasan emosional dan
korelasi dengan tujuan mengukur hubungan
spiritual dan data sekunder diperoleh dari hasil
kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual
kinerja perawat yang di RS Nur Hidayah.
dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Nur
Penelitian ini menggunakan uji validitas
Hidayah. Penelitian ini dengan pendekatan
konstruk yang telah diujikan kepada 20
cross-sectional
responden. Setelah dilakukan uji validitas
ialah
penelitian
untuk
mempelajari dinamika korelasi antara faktor-
diolah
faktor risiko dengan efek, dengan cara
komputer
pendekatan, observasi atau pengumpulan data
dinyatakan valid jika r tabel > 0.444.
saat6.
dengan
menggunakan
pearson
product
program
momen
dan
Pelaksanaan
Sedangkan hasil dari uji reliabilitas dalam
penelitian ini adalah di bangsal rawat inap RS
penelitian ini semua item kuesioner penelitian
Nur Hidayah Bantul Yogyakarta di jalan
dinyatakan reliabel dengan alpha cronbach >
Imogiri
0.6.
sekaligus
pada
Timur
suatu
km.11,5
Trimulyo,
Jetis,
Pengolahan
Bantul, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dari bulan
dan
analisis
data
yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah editing,
Maret sampai bulan April 2014
coding, tabulating, entry data dan cleaning.
dengan besar sampel 23 responden.
Dilanjutkan dengan analisis univariat dan
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah spiritual
bivariat. Uji statistik yang digunakan adalah
menggunakan skala ordinal, dengan parameter
uji korelasi Kendall Tau untuk mengetahui
yang digunakan pada kecerdasan emosional
hubungan dan keeratan hubungan antara dua
dan menggunakan parameter rendah, sedang
variabel.
kecerdasan
emosional
dan
HASIL
3
Vol. 3 Nomor 2 Mei 2013 β Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
1. Karakteristik Responden Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karaktersitik Responden Di Saffah, Zamzam dan Marwah RS Nur Hidayah Bantul Yogyakarta Mei 2014. No
Jumlah
Persentase (%)
20-30 tahun
22
95,7 %
31-40 tahun
1
4,3 %
>40 tahun
0
0
Laki-laki
6
26,1%
Perempuan
17
73,9%
D-III Keperawatan
23
100 %
S-1 Keperawatan
0
0
Kontrak
23
100 %
Pegawai tetap
0
0
1-5 tahun
23
100%
6-10 tahun
0
0
>10 tahun
0
0
Total responden
23 orang
100 %
Karakteristik Responden 1.
2.
3.
4.
5.
Umur (Tahun)
Jenis kelamin
Tingkat pendidikan
Status kepegawaian
Masa kerja
Berdasarkan tabel 2 diketahui
pendidikan
semuanya
oleh
D-III
bahwa 23 responden, mayoritas yaitu
Keperawatan sebanyak (23) orang
(22)
responden (100%), dan pada jenis
orang
responden
(95,7%)
berumur 20-30 tahun. Selanjutnya
kepegawaian
seluruhnya
karakteristik responden menurut jenis
kontrak
kelamin yang sebagian besar adalah
responden (100%). Sedangkan masa
responden perempuan sebanyak (17)
kerja semuanya 1-5 tahun, berjumlah
orang responden(73,9%). Pada tingkat
23 orang responden.
sebanyak
(23)
pegawai orang
2. Analisis univariat a. Kecerdasan emosional Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kecerdasan Emosi pada Perawat Saffah, Zamzam, dan Marwah Mei 2014
Tingkat
kecerdasan
Frekuensi (f)
4
Persentase (%)
Vol. 3 Nomor 2 Mei 2013 β Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
emosional Tinggi
9
39,1
Sedang
14
60,9 100
Total
Pada tabel 4.3 dapat dilihat
responden
bahwa sebagian besar perawat di
kecerdasan
Saffah, Zamzam dan Marwah
sedang.
yaitu
sebanyak
14
(60,9%)
memiliki
emosional
yang
orang
b. Kecerdasan spiritual Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kecerdasan spiritual pada Perawat Saffah, Zamzam, dan Marwah Mei 2014. Tingkat
keceerdasan
Frekuensi (f)
Persentase (%)
Tinggi
13
56,5
Sedang
10
43,5
spiritual
Total
100
Pada tabel 4.5 dapat dilihat
yaitu
sebanyak (56,5%)
13
orang
bahwa sebagian besar perawat di
responden
memiliki
Saffah, Zamzam dan Marwah
kecerdasan spiritual yang tinggi.
c. Kinerja perawat Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan kinerja perawat pada Perawat Saffah, Zamzam, dan Marwah Mei 2014. Tingkat kinerja perawat
Frekuensi (f)
Persentase (%)
Sangat Baik
5
21,7
Baik
17
73,9
Kurang
1
4,3
Total
100
Pada tabel 4.7 dapat dilihat
yaitu sebanyak 17 orang reponden
bahwa sebagian besar perawat di
(73,9%)
memiliki
Saffah, Zamzam dan Marwah
perawat yang baik.
kinerja
3. Analisis bivariat Tabel 4.6 Hasil uji korelasi antara kecerdasan emosi dengan kinerja perawat di ruang rawat inap Saffah, Zamzam dan Marwah RS Nur Hidayah Bantul.
5
Vol. 3 Nomor 2 Mei 2013 β Jurnal Keperawatan Respati
Kecerdasan emosional D
Kinerja perawat Sangat Baik F % 2 22,2 3 21,4
a Tinggi r Sedang
ISSN : 2088 - 8872
Jumlah Baik f 7 10
Kurang f % 0 0 1 7,1
% 77,8 71,4
f
%
9 14
100 100
Sig
Tau
0,742
0,069
s ang at
tabel 4.6 diatas dapat dijelaskan bahwa
baik di ruang rawat inap, 10 responden
setelah dilakukan analisis hubungan
(71,4%)
antara kecerdasan emosional dengan
yang baik di ruang rawat inap dan 1
kinerja perawat, diperoleh hasil bahwa
orang responden (7,1%) memiliki
dari 23 responden ada 9 responden
kinerja yang kurang di ruang rawat
(100%) yang memiliki kecerdasan
inap.
emosional yang tinggi, 2 diantaranya
lainnya memiliki kinerja
Dari
hasil
analisis
diatas
(22,2%) mempunyai kinerja sangat
mengguanakan program SPSS yakni
baik diruang rawat inap, 7 responden
Kendall
lainnya (77,8%) mempunyai kinerja
signifikasi (p) > 0.05 yaitu 0.742,
baik
inap.
yang dimana 0.742 > 0.05 sehingga
Selanjutnya dari 14 orang responden
Ho diterima dan Ha ditolak. Dari data
(100%)
tersebut dapat disimpulkan bahwa
dalam
ruang
rawat
yang memiliki kecerdasan
emosional
sedang,
3
diantaranya
Tau
di
dapatkan
nilai
tidak ada hubungan antara kecerdasan
(21,4%) mempunyai kinerja yang
emosional dengan kinerja perawat diruang rawat inap.
Tabel 4.7 Hasil uji korelasi antara kecerdasan spiritual dengan kinerja perawat diruang rawat inap Saffah, Zamzam dan Marwah RS Nur Hidayah Kecerdasan spiritual
D a Tinggi Sedang r
Kinerja
Perawat
Sangat Baik F % 4 30,8 1 10
Baik f % 9 69,2 8 80
Jumlah Kurang f % 0 0 1 10
f 13 10
% 100 100
Sig
Tau
0,145
0,305
i tabel 4.7 diatas dapat dijelaskan
diperoleh
bahwa
analisis
responden ada 13 responden (100%)
kecerdasan
yang memiliki kecerdasan spiritual
setelah
hubungan
dilakukan
antara
emosional dengan kinerja perawat,
hasil
bahwa
dari
23
yang tinggi, 4 diantaranya (30,8%) mempunyai
kinerja
sangat
baik
diruang rawat inap, 9 responden lainnya (69,2%) mempunyai kinerja baik
dalam
ruang
rawat
inap.
Selanjutnya dari 10 orang responden (100%)
6
yang memiliki kecerdasan
Vol. 3 Nomor 2 Mei 2013 β Jurnal Keperawatan Respati
spiritual
sedang,
1
ISSN : 2088 - 8872
diantaranya
di RS Nur hidayah mayoritas sedang.
(10,0%) mempunyai kinerja yang
Tingkat kecerdasan emosional sedang
sangat baik di ruang rawat inap, 1
ini dipengaruhi oleh usia dan jenis
responden (10,0%) lainnya memiliki
kelamin, selain itu tingkat kecerdasan
kinerja yang kurang di ruang rawat
emosional sedang di RS Nur Hidayah
inap dan 8 orang responden (80,0%)
ini dipengaruhi beberapa faktor salah
memiliki kinerja yang baik di ruang
satunya lingkungan. RS Nur Hidayah
rawat inap.
adalah rumah sakit yang kategorinya
Analisis diatas menggunakan
agamis yaitu rumah sakit islam yang
program SPSS yakni Kendall tau
memiliki peraturan, visi, misi untuk
didapatkan nilai
π π£πππ’π = 0.145
menonjolkan
perilaku
yang
baik,
yang mana (ππ£πππ’π > 0.05) yang
ramah, dan sopan. Sehingga tingkat
berarti tidak ada hubungan antara
kecerdasan emosional perawat di RS
kecerdasan spiritual dengan kinerja
Nur
perawat diruang rawat inap.
tingkat sedang.
Hidayah
mayoritas
memiliki
2. Kecerdasan spiritual
PEMBAHASAN
Hasil penelitian dari analisa
1. Kecerdasan emosional
data distribusi frekuensi responden
Hasil penelitian dari analisa
berdasarkan
kecerdasan
spiritual
distribusi
frekuensi
responden
perawat di RS Nur Hidayah diperoleh
berdasarkan
kecerdasan
emosional
tingkat
perawat
di
RS
Nur
Hidayah
kecerdasan
yang
tinggi 13 orang responden (56,5%)
didominasi sedang 14 orang responden
dan
(60,9%)
spiritualnya
tingkat
spiritual
kecerdasan
disusul
tingkat sedang
kecerdasan 10
orang
emosionalnya dan disusul tinggi 9
responden (43,5%). Berdasarkan hasil
orang responden (39, 1%). Adanya
tersebut berarti bahwa semua perawat
variasi ini menunjukkan bahwa emosi
di RS Nur Hidayah memiliki agama
seseorang dipengaruhi berbagai faktor
untuk
baik dari dalam pribadi maupun faktor
kehidupan. Dan adanya variasi ini
7
pedoman
dalam
menjalani
lingkungan . Kecerdasan emosional
menunjukkan ada beberapa faktor
dipengaruhi
faktor
yang dapat mempengaruhi kecerdasan
diantaranya : negara, suku, agama,
spiritual seseorang diantaranya adalah
individu, seperti kepribadian, usia, dan
usia dan tingkat pendidikan9. Semakin
jenis kelamin8.
tinggi
oleh
Berdasarkan diatas
dapat
banyak
hasil
disimpulkan
usia
seseorang
dengan
analisa
pengalaman hidup yang lebih banyak
bahwa
cenderung
tingkat kecerdasan emosional perawat
akan
memiliki
tingkat
kecerdasan spiritual yang tinggi. 7
Vol. 3 Nomor 2 Mei 2013 β Jurnal Keperawatan Respati
Berdasarkan diatas
dapat
hasil
disimpulkan
ISSN : 2088 - 8872
analisa
oleh banyak faktor seperti faktor
bahwa
individu, psikologi dan organisasi.
tingkat kecerdasan spiritual perawat di
4. Hubungan kecerdasan emosional
RS Nur Hidayah mayoritas tinggi.
dengan kinerja perawat
Tingkat kecerdasan spiritual tinggi ini
Dari hasil uji Kendall Tau,
dipengaruhi oeh usia dan tingkat
diperoleh nilai sebesar 0.069 sebagai
pendidikan,
tingkat
Tau (correlation coeffiecient). Dan
kecerdasan spiritual tinggi di RS Nur
nilai p-value adalah sebesar 0.742
Hidayah dipengaruhi oleh lingkungan.
yang mana p-value tersebut lebih
RS Nur Hidayah adalah rumah sakit
besar dari 0.05 (signifikasi) sehingga
yang kategorinya agamis yaitu rumah
Ho diterima dan Ha ditolak. Yang
sakit islam yang memiliki peraturan,
berarti bahwa tidak ada hubungan
visi, misi untuk menonjolkan perilaku
yang bermakna antara kecerdasan
yang
dan
emosional dan kinerja perawat, serta
Sehingga
karena nilai corelation coefficient
tingkat kecerdasan spiritual perawat di
adalah sebesar 0.069 maka dikatakan
RS Nur Hidayah mayoritas memiliki
bahwa antara 2 variabel yaitu variabel
tingkat tinggi.
kecerdasan emosional dengan kinerja
selain
baik,
itu
ramah,
berpenampilan
sopan
agamis.
3. Kinerja perawat
perawat diruang rawat inap memilki
Hasil penelitian dari analisa
keeratan hubungan yang lemah.
data distribusi frekuensi responden
5. Hubungan kecerdasan spiritual dengan
berdasarkan kinerja perawat di RS Nur Hidayah
diperoleh
hasil
kinerja perawat
kinerja
Dari hasil uji Kendall Tau
5 orang
pada variabel kecerdasan spiritual
responden (21,7%) dan disusul kinerja
dengan kinerja perawat diruang rawat
baik 17 orang responden (73,9%) serta
inap diperoleh nilai sebesar 0.305
kinerja kurang ada 1 orang responden
sebagai Tau (Correlation coefficient).
(4,3%). Berdasarkan hasil analisa
Dan nilai p-value adalah sebesar 0.145
tersebut dapat disimpulkan bahwa
yang mana lebih besar dari 0.05
mayoritas
di
sehingga sinifikasi Ho diterima dan
kinerjanya
baik
perawat yang sangat baik
RS
Nur
Hidayah
dipengaruhi
oleh
Ha ditolak. Yang berarti tidak ada
karakteristik responden yaitu usia dan
hubungan antara kecerdasan spiritual
jenis kelamin. Selain itu di RS Nur
dengan kinerja perawat di ruang rawat
Hidayah Kinerja baik ini tidak hanya
inap
dipengaruhi
karakteristik
Yogyakarta. Akan tetapi dilihat dari
responden akan tetapi dipengaruhi
hasil analisa data tabulasi silang
oleh
RS
Nur
Hidayah
Bantul
anatara kecerdasan spiritual dengan 8
Vol. 3 Nomor 2 Mei 2013 β Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
kinerja perawat bahwa responden yang
Penelitian
tingkat kecerdasan spiritual sedang
memberikan
masih ada yang kinerjanya kurang
mahasiswa
sedangkan untuk tingkat kecerdasan
gambaran mengenai aspek lain yang
spiritual
mempengaruhi kinerja pertawat selain
yang
tinggi
kinerjanya
mayoritas baik dan ada yang sangat
ini
diharapkan informasi serta
dapat bagi
memberikan
kecerdasan emosional dan spiritual.
baik.
2. Bagi
RS
Nur
Hidayah
Bantul
diharapkan
dapat
Yogyakarta Penelitian
KESIMPULAN
ini
kecerdasan
dijadikan informasi bagi perawat di
emosional perawat di ruang rawat inap RS
ruang rawat inap. Selain itu, untuk
Nur Hidayah Bantul berada dalam kategori
mengupayakan peningkatan peran dan
sedang.
fungsi manajer di rumah sakit dengan
1. Sebagian
2. Sebagian
besar
besar
(60,9%)
(56,5%)
cara
kecerdasan
meningkatkan dan
kecerdasan
spiritual perawat di ruang rawat inap RS
emosional
spiritual
Nur Hidayah Bantul berada dalam kategori
perawat di ruang rawat inap.
kinerja
3. Bagi institusi pendidikan
tinggi.
Penelitian
3. Sebagian besar (73,9%) kinerja perawat di
ini
diharapkan referensi
dapat
ruang rawat inap RS Nur Hidayah Bantul
menjadi
dalam
Yogyakarta berada dalam kategori baik.
pengembangan keilmuan manajemen
4. Tidak ada hubungan antara kecerdasan
keperawatan sebagai bahan materi,
emosi dengan kinerja perawat di ruang
khususnya faktor lain seperti faktor
rawat inap, ditunjukkan dengan nilai π β
internal dan psikologi pada kinerja
value sebesar 0.742 yang mana p-value
perawat. 4. Bagi peneliti selanjutnya
tersebut lebih besar dari 0.05 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Sedangkan nilai
Setelah dilakukan penelitian tentang
Tau sebesar 0.069.
kecerdasan emosional dan spiritual dengan kinerja diruang rawat inap,
5. Tidak ada hubungan antara kecerdasan spiritual dengan kinerja perawat di ruang
diharapkan
penelitian
rawat inap, ditunjukkan dengan nilai p-
berupaya untuk melakukan penelitian
value 0.145 yang mana p-value tersebut
lebih lanjut tentang faktor lain seperti
lebih besar dari 0.05 sehingga Ho diterima
faktor individu dan organisasi yang
dan Ha ditolak. Sedangkan nilau Tau
berhubungan dengan kinerja di ruang
sebesar 0.305.
rawat inap.
SARAN DAFTAR PUSTAKA
1. Bagi mahasiswa
9
selanjutnya
Vol. 3 Nomor 2 Mei 2013 β Jurnal Keperawatan Respati
1. Pohan.I.S,2006. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan Dasar-Dasar Pengertian dan Penerapan.Jakarta :EGC. 2. Dermawan.D.2013.Pengantar Keperawatan Profesional.Gosyen Publishing: Yogyakarta. 3. Mubayidh M.,2006. Kecerdasan dan Kesehatan Emosional Anak. Jakarta Timur: Pustaka Al- Kautsar 4. Yulk Gary.2005.Kepemimpinan Dalam Organisasi (edisi kelima).Jakarta: Indeks 5. Triantoro. S.2007.Spiritual intelegence. Yogyakarta : Graha Ilmu 6. Notoatmodjo, S .2002. Metode penelitian kesehatan. Edisi Revisi. Rineka Cipta: Jakarta 7. Goleman.2004.Emotional Intelligence: Why it can matter than IQ. Gramedia Pustaka: Jakarta. 8. Hariwijaya.2005.Tes EQ : Tes Kecerdasan Emosional. Pustaka Pelajar : Yogyakarta. 9. Yang K.P.2006.The spiritual Intelligence of Nurse in Taiwan. Journal of Nursing Research.14 (1): 24-34.
10
ISSN : 2088 - 8872
Vol. 3 Nomor 2 Mei 2013 β Jurnal Keperawatan Respati
11
ISSN : 2088 - 8872