HUBUNGAN ANTARA KINERJA PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI PUSKESMAS KARTASURA Netti1), Wahyuningsih Safitri2), Sunardi3) 1)
Mahasiswa Prodi S-1 STIKES Kusuma Husada Surakarta Program studi S-1 STIKES Kusuma Husada Surakarta
2), 3)
ABSTRAK Kinerja keperawatan mencerminkan kemampuan perawat untuk mengimplementasikan proses keperawatan. Kinerja perawat diukur dari pelayanan yang diberikan kepada pasien sehingga dengan kinerja yang baik pasien merasakan puas. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kinerja perawat dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas Kartasura. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini 50 orang dengan teknik pengambilan purposive sampling didapatkan 45 orang. Alat analisis data dengan analisis univariat dan bivariat yaitu korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan kinerja perawat rawat inap di Puskesmas Kartasura termasuk cukup baik sejumlah 36 orang (80%), kepuasan pasien terhadap kinerja perawat di Puskesmas Kartasura adalah puas sejumlah 35 orang (77,8%). Ada hubungan kinerja perawat dengan kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas Kartasura (p-value 0,01). Kinerja perawat ditingkatkan dengan meningkatkan faktor internal yang dimiliki perawat diantaranya kecerdasan, pengalaman, keterampilan, sikap, sifat sehingga dapat meningkatkan kinerja perawat. Kata kunci: Kinerja Perawat, Kepuasan Pasien ABSTRACT Nurses’ performance reflects their ability to implement the nursing process. The nurses’ performance is measured by their services to the patients; the better services are the more satisfaction the patients will get. The objective of this research is to investigate the correlation between the nurses’ performance and the hospitalized patients’ satisfaction level at Community Health Center of Kartasura. This research used the quantitative method with the cross sectional approach. Its population was 50 respondents. The samples of research were 45 persons. They were taken by using the purposive sampling technique. The data of research were analyzed by using the univariate and bivariate analyses with the product moment correlation’s formula. The result of the research shows that 36 nurses (80%) had a good performance, and 35 hospitalized patients (77.8%) had a very good satisfaction. Thus, there was a correlation between the nurses’ performance and the hospitalized patients’ satisfaction level at Community Health Center of Kartasura as indicated by the p-value = 0.01. Therefore, the nurses’ performance could be improved by improving the their internal factors such as intelligence, experience, skill, attitude and personality. Keywords:
Nurses’ performance, patients’ satisfaction level
1
dengan kinerja layanan kesehatan yang
1. PENDAHULUAN Kinerja perawat merupakan hasil karya dari perawat dalam bentuk tindakan atau praktek yang mudah diamati atau dinilai. Kinerja
keperawatan
mencerminkan
dirasakannya sewaktu menggunakan layanan kesehatan. Berdasarkan
wawancara dengan
10
pasien Unit Rawat Inap Puskesmas Kartasura
mengimple-
pada tanggal 18 November 2014, berkaitan
mentasikan proses keperawatan (Ilyas, 2002).
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
Kinerja
atas
tingkat kepuasan, peneliti mendapatkan 7
pedoman dan standar yang menjadi acuan
pasien menyatakan belum puas sepenuhnya
dalam pelayanan keperawatan. Persatuan
dengan
Perawat Nasional Indonesia (PPNI, 2010)
diperolehnya. Sebanyak 3 pasien (30%)
mensahkan
menyatakan puas dengan fasilitas yang ada di
kemampuan
perawat
untuk
keperawatan
standar
didasarkan
profesi
keperawatan
pelayanan
kesehatan
yang
Undang-
Puskesmas antara lain laboratorium, alat-alat
undang Nomor 36 Tahun 2009 yang terdiri
medis, biaya pelayanan kesehatan dan ada
dari standar kompetensi dan standar praktik
perawat yang bertanggung jawab pada
keperawatan.
pasien.
sebagaimana
tercantum
dalam
Kinerja perawat diukur dari pelayanan
Menurut uraian latar belakang di atas
yang diberikan kepada pasien sehingga
dan fenomena yang ada peneliti akan
pasien merasakan puas atau tidak puas
melakukan penelitian tentang “Hubungan
(Kurniadi, 2013).
antara Kinerja Perawat Dengan Tingkat
Menurut Nursalam (2013) terdapat 5 indikator kepuasan pasien dan dijadikan indikator
dalam
penelitian
ini
yaitu
Kepuasan Pasien Rawat Inap di Puskesmas Kartasura”. Kepuasan pasien dalam nendapatkan
kenyataan (tangibles) berupa penampilan
pelayanan dapat
fasilitas fisik, keandalan (reliability) berupa
perawat
kemampuan
pendahuluan
perawat
dalam
menangani
yang
diperoleh baik.
di
dari
Berdasarkan
Puskesmas
kinerja studi
Kartasura
masalah dengan cepat, tanggung jawab
diketahui bahwa pasien merasa kurang puas
(responsiveness) berupa kesediaan perawat
dengan kinerja perawat, maka rumusan
dalam membantu pasien saat mengalami
masalah
dalam
kesulitan,
“Apakah
ada
jaminan
(assurance)
berupa
penelitian hubungan
ini
adalah:
antara
kinerja
kemampuan menjawab pertanyaan pasien
perawat dengan tingkat kepuasan pasien
perihal sakitnya, dan empati (empathy)
rawat inap di Puskesmas Kartasura?” Tujuan penelitian ini adalah untuk
berupa perhatian kepada semua pasien. Kambong ketidakpuasan
dkk
(2013)
pasien
menjelaskan
timbul
karena
terjadinya kesenjangan antara harapan pasien
mengetahui hubungan antara kinerja perawat dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas Kartasura.
2
Manfaat hasil dari penelitian ini akan
No
Usia
Jumlah
Persentase
memberikan kontribusi untuk Puskesmas
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
12 – 16 (remaja awal) 17 – 25 (remaja akhir) 26 – 35(dewasa awal) 36 – 45 (dewasa akhir) 46 – 55 (Lansia awal) 56 – 65 (Lansia akhir) > 65 (Manula)
1 7 6 14 12 3 2
2,22 % 15,56 % 13,33 % 31,11 % 26,67 % 6,67 % 4,44 %
45
100,0 %
Kartasura diharapkan hasil dari penelitian ini menjadi bahan masukkan dalam upaya meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan keperawatan kepada pasien.
Jumlah
2. METODOLOGI Berdasarkan hasil penelitian dapat
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif
dengan
pendekatan
diketahui bahwa responden, didapatkan
yang
hasil prosentase usia paling banyak adalah
digunakan adalah cross sectional.
rentang usia antara 36 – 45 tahun
Populasi yang digunakan peneliti adalah
sejumlah 14 responden atau 31,11%
seluruh pasien yang menjalani rawat inap di Puskesmas Kartasura bulan Februari – Maret 2015 adalah 50 pasien. Penentuan sampel dengan
menggunakan
teknik
purposive
sampling. Sampel penelitian sebanyak 45 orang. Analisis Data menggunakan analisis univariat,
analisis
ini
menghasil-kan
b) Jenis Kelamin Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin di Puskesmas Kartasura Bulan Maret – April 2015 (n = 45) No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1 Laki-laki 17 37,8 % 2 Perempuan 28 62,2 % Jumlah 45 100,0 %
distribusi frekuensi berdasarkan persentase
Berdasarkan
hasil
penelitian
dari tiap-tiap karakteristik variabel, mean,
diketahui pasien Puskesmas Kartasura
median, dan modus.
kebanyakan
Analisis digunakan
bivariat. untuk
Analisis
mengetahui
bivariate
adalah
perempuan
yaitu
62,2% dan sisanya adalah laki-laki yaitu
hubungan
37,8%
antara dua variabel (Notoatmodjo, 2012). Hasil uji Kolmo-gorov-Sminorv dinyatakan berdistribusi normal, sehingga uji bivariat menggunakan korelasi product moment. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Analisis Univariat 1) Karakteristik Responden a) Usia Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia di Puskesmas Kartasura Bulan Maret – April 2015 (n = 45)
c) Pendidikan Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan di Puskesmas Kartasura Bulan Maret – April 2015 (n = 45) No 1. 2. 3. 4. 5.
Pendidikan Terakhir SD SMP/sederajat SMA/sederajat Diploma Sarjana Jumlah
Berdasarkan
Jumlah
Persentase
3 8 24 4 9 45
6,7 % 17,8 % 46,7 % 8,9 % 20,0 % 100,0 %
tingkat
pendidikan
yang pernah mereka kecam, paling
3
banyak
adalah
tamatan
sederajat sebesar 46,7%
SMA
atau
dan paling
sedikit tamatan SD yaitu 6,7%. d) Pekerjaan Tabel 4 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pekerjaaan di Puskesmas Kartasura Bulan Maret – April 2015 (n=45) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pekerjaan Buruh Dagang Pegawai swasta Pelajar Pensiunan PNS Tukang Wiraswasta Tidak bekerja Jumlah
Berdasarkan diketahui
Jumlah 10 4 10 4 1 7 1 3 5 45
Persentase 22,2 % 8,9 % 22,2 % 8,9 % 2,2 % 15,6 % 2,2 % 6,7 % 11,1 % 100,0 %
hasil
penelitian
bahwa
sebagian
besar
responden bermata pencaharian sebagai buruh dan pegawai swasta yaitu 22,2% dan jumlah paling sedikit adalah menjadi tukang yaitu 1 orang atau 2,2 %.
menunjukkan
bahwa
hasil kinerja
No Keterangan 1 Puas 2 Kurang Puas Jumlah
Jumlah Persentase 35 77,8 % 10 22,2 % 45 100,0 %
Hasil analisis distribusi frekuensi untuk variabel kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas
Kartasura
diketahui
paling
banyak responden merasa puas yaitu 35 responden atau 77,8%. Analisis korelasi dengan menggunakan rumus korelasi product moment bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan yang signifikan antara kinerja perawat dengan kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas Kartasura.
Hal
ini
dimaksudkan
untuk
mengukur koefisien korelasi antara dua
b. Analisa Bivariat 1) Kinerja Perawat Tabel 5 Distribusi Frekuensi Kinerja Perawat Puskesmas Kartasura Bulan Maret – April 2015 (n = 45) No. Keterangan Jumlah Persentase 1 Baik 9 20,00 % 2 Cukup Baik 36 80,00 % 3 Kurang Baik Jumlah 45 100,0 % Berdasarkan
2) Kepuasan Pasien Tabel 6 Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien Puskesmas Kartasura Bulan Maret – April 2015 n = 45
penelitian perawat
variabel. Analisis ini dimaksudkan untuk mengungkap korelasi atau hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lainnya. Penjelasan hasil analisis korelasi sebagai berikut: Tabel 7 Hasil Korelasi Product Moment Variabel
r hitung
Hubungan kinerja perawat dengan kepuasan pasien rawat inap
0,489
p value 0,001
Puskesmas Kartasura termasih kategori
Berdasarkan Tabel di atas diketahui
cukup baik yaitu sebanyak 36 responden
bahwa nilai rhitung 0,489 dengan p value 0,001
atau 80%.
lebih kecil
dari 0,05, berarti terdapat
hubungan antara kinerja perawat dengan kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas Kartasura.
4
Pembahasan
antaraperempuan dengan laki-laki secara
1. Karakteristik Responden
biologis sejak seseorang lahir.
a. Usia Responden Berdasarkan
hasil
penelitian
dapat
diketahui bahwa responden, didapatkan hasil prosentase usia paling banyak adalah rentang usia antara 36 – 45 tahun sejumlah 14 responden atau 31,11%. Menurut Potter & Perry (2009) usia berhubungan dengan usia kerja,
kekuatan
fisik
dan
kecerdasan
intelektual maupaun emosional. Kemampuan seorang
dalam
melakukan dewasa
berpikir
kritis
suatu tindakan
dengan
banyaknya
dalam
selama
usia
kasus
dan
Menurut Enggia dan Murni (2014) telah berhasil menemukan bahwa lebih banyak berusia 36 – 45 tahunyang masuk dalam dewasa
akhir.Penelitian
yang
dilakukan Stefan (2014) yang meneliti masalah
karakteristik
kepuasan
pasien
pasien
dalam
dengan
mendapatkan
pelayanan kesehatan, hasil yang diperoleh bahwa tingkatan usia antara 35 tahun sampi dengan
Berdasarkan tingkat pendidikan yang pernah mereka kecam, paling banyak adalah tamatan SMA atau sederajat sebesar 46,7% dan paling sedikit tamatan SD yaitu 6,7%. Menurut Siagian (2012), menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin
besar
pula
keinginan
dan
harapannya, maka tingkat pendidikan yang tinggi akan cenderung menyebabkan tingkat kepuasan yang rendah sehingga diperlukan pelayanan yang berkualitas tinggi untuk
pengalaman yang diperoleh.
kategori
c. Pendidikan Responden
45 tahun merupakan pasien yang
paling merasakan kepuasan atas pelayanan kesehatan yaitu 51,3% dari jumlah responden 115 orang. b. Jenis Kelamin Responden Berdasarkan hasil penelitian diketahui pasien Puskesmas Kartasura kebanyakan adalah perempuan yaitu 62,2% dan sisanya adalah laki-laki yaitu 37,8%. Menurut Hungu (2007) jenis kelamin (seks) adalah perbedaan
mendapatkan kepuasan. d. Pekerjaan Responden Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden
bermata
pencaharian sebagai buruh dan pegawai swasta yaitu 22,2% dan jumlah paling sedikit adalah menjadi tukang yaitu 1 orang atau 2,2 %. Zaini (2001) yang mengungkapkan bahwa pekerjaan mempengaruhi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang diterimanya karena orang yang bekerja lebih tinggi harapannya dibandingkan dengan yang tidak
bekerja.
Menurut
Stefan
(2013)
responden yang bekerja pada umumnya memiliki banyak tuntutan dan harapan akan pelayanan
kesehatan
yang
dibutuhkan,
pelayanan yang diberikan harus sejalan dengan biaya yang dikeluarkan. Responden yang tidak bekerja pada umumnya tidak memiliki tuntutan dan harapan yang tinggi terhadap pelayanan kesehatan, selama dapat
5
kembali sembuh dengan pelayanan kesehatan
perawat berhubungan nyata dengan kepuasan
yang diberikan pasien akan kembali untuk
pasien pengguna kartu yankestis dalam
berobat di tempat tersebut.
pelayanan keperawatan di RSUD Syech Yusuf Kabupaten Gowa, dimana penilaian
2. Kinerja Perawat Unit Rawat Inap di Puskesmas Kartasura Berdasarkan menunjukkan Puskesmas
hal
hasil
penelitian
bahwa
kinerja
perawat
Kartasura
termasih
kategori
cukup baik yaitu sebanyak 36 responden atau 80%. Pernyataan responden paling sedikit adalah kinerja perawat masuk dalam kategori baik yaitu 9 responden atau 20%. Menurut Faizin dan Winarsih (2008) menjelaskan kinerja perawat merupakan aktivitas perawat dalam mengimplementasikan sebaik-baiknya suatu
wewenang,
tugas
dan
tanggung
jawabnya dalam rangka pencapaian tujuan tugas pokokprofesi dan terwujudnya tujuan dan
sasaran
unit
pelaksanaan kerja pegawai menunjukan hal-
organisasi.
Secara
keseluruhan kinerja perawatpelaksana pada setiap aspek yang dinilai dengan standard
yang
sudah
memuaskan
dan
menunjukkan hal yang perlu diperbaiki oleh pegawai. Sebaiknya merujuk pada contohcontoh khusus mengenai tingkah laku yang memuaskan maupun yang tidak memuaskan supaya
dapat
menjelaskan
dasar-dasar
komentar yang bersifat evaluatif. Mulyaningsih
(2013)
menjelaskan
bahwa salah satu kinerja perawat dapat diketahui dari kelengkapan dokumentasi keperawatan. Dari hasil audit dokumentasi asuhan keperawatan di salah satu ruangan RSJD Surakarta didapatkan nilai rata-rata 85% (baik). Nilai dokumentasi yang paling rendah terdapat pada evaluasi (45%). Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perawat sudah baik.
asuhan keperawatan sudah baik dari 100 responden sebanya 61 orang (61,0%).
3. Kepuasan
Menurut Enggia dan Murni (2014)
Pasien
Rawat
Inap
di
Puskesmas Kartasura
bahwa kinerja yang telah di lakukan perawat
Hasil analisis distribusi frekuensi untuk
telah dilaksanakan dengan baik hal ini
variabel kepuasan pasien rawat inap di
berpedoman pada misi puskesmas yaitu
Puskesmas
memberikan
yang
banyak responden merasa puas yaitu 35
memenuhi harapan kepada seluruh lapisan
responden atau 77,8%. Menurut Pohan
masyarakat. Perawat di Puskesmas telah
(2007), mengungkapkan kepuasan pasien
mempunyai kompetensi tentang keperawatan
adalah suatu tingkat perasaan pasien yang
sehingga
timbul sebagai akibat dari kinerja layanan
pelayanan
dapat
kesehatan
memberikan
pelayanan
keperawatan yang lebih baik pula. Menurut penelitiannya
Kartasura
diketahui
paling
kesehatan yang diperoleh setelah pasien
Hafid
(2014)
hasil
didapatkan
bahwa
kinerja
membandingkannya
dengan
apa
yang
diharapkan. Hafid (2014) kepuasan pasien
6
tergantung pada kualitas pelayanan perawat.
menyatakan
Pelayanan
yang
kesehatan di rumah sakit. Responden juga
dilakukan perawat sebagai profesi atau
merasakan puas terhadap pelayanan rumah
profesional
keinginan
sakit. Berdasarkan penelitian oleh Iranita dan
pasien dengan jasa yang diberikan. Suatu
Kusasi (2013), pasien secara keseluruhan
pelayanan dapat dikatakan baik, ditentukan
telah mencapai tingkat “Puas”. Variabel yang
berdasarkan kenyataan apakah jasa yang
membentuk ketidakpuasan /kepuasan pada
diberikan oleh perawat bisa memenuhi
pelayanan medik pada pasien adalah ada
kebutuhan pasien, dengan menggunakan
perbedaan
persepsi pasien tentang pelayanan yang
menggunakan
diterima (memuaskan atau mengecewakan).
pasien yang membayar tunai. Mulyono,
adalah
untuk
semua
upaya
memenuhi
penting
pada
pelayanan
kepuasan
pasien
yang
fasilitas
asuransi
dengan
Enggia dan Murni (2013) menyebutkan
Hamzah dan Abdullah (2013) menyatakan
pasien akan merasa puas atau tidak puas
kepuasan memiliki hubungan yang kuat
tergantung pada penilaian baik atau tidak
dengan kinerja perawat yang ditunjukkan
baik untuk dirinya,sesuai atau tidak sesuai
dengan p value adalah 0,000.
dengan harapannya. Perawat haus lebih
Mulyanto (2012) hasil penelitiannya
meningkatkan lagi pelayanan keperawatan
membuktikan
dari yang dilakukan sekarang, karena untuk
antara kinerja perawat dengan kepuasan
meningkatkan pelayanan khususnya dan
pasien. Hal ini menggambarkan apabila
pelayanan
kinerja tenaga keperawatan baik, yang
kesehatan
umumnya,
maka
kepuasan klien harus diutamakan.
terdapat
diimplementasikan
hubungan
dalam
positif
melaksanakan
tugas pelayanan dengan disiplin dan dedikasi 4. Hubungan Kinerja Perawat dengan Kepuasan
Pasien
Rawat
Inap
di
Puskesmas Kartasura Berdasarkan
penelitian
perawat dengan kepuasan pasien rawat inap Puskesmas
Kartasura.
MenurutKotler
(2010) kepuasan adalah tingkat kepuasan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Fadli, Sulaeman, Mimin (2013) yang telah membuktikan
sebagian
tepat waktu, cepat dan adil dalam bertindak, sopan dan ramah, serta cakap menggunakan
hasil
menunjukkan ada hubungan antara kinerja
di
yang tinggi, misalnya datang dan pulang
besar
pasien
alat medik dan keperawatan, akan membuat pasien merasa aman dan nyaman sehingga tentunya akan mempercepat kesembuhan penyakitnya, dengan demikian meningkatkan kredibilitas Rumah Sakit. Berdasarkan hasil analisis peneliti, dapat dijelaskan bahwa kinerja perawat Puskesmas Kartasura
ditunjang
oleh
sumber
daya
manusia yang memadai secara kualitas maupun kuantitas. Kinerja tenaga perawat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
7
satunya adalah faktor internal yang dimiliki
rawat inap di Puskesmas Kartasura (p value =
masing-masing perawat. Faktor yang ber-
0,001). Adapun
hubungan dengan kecerdasan, keterampilan,
saran
yang
dapat
penulis
seseorang
berikan antara lain: (1) Bagi Puskesmas
meliputi sikap, sifat pribadi, sifat fisik,
Kartasura, agar perawat, tim medis dan
kestabilan
keinginan
emosi,
atau
membantu
sifat-sifat
motivasi.
kelancaran
Faktor
dalam
ini
proses
perawatan sehingga kesehatan pasien juga cepat membaik dan sembuh. Sikap perawat sangat bersahabat, ramah dan sabar. Setiap
tenaga kesehatan lain dapat meningkatkan kinerjanya agar lebih baik lagi. Peningkatan kinerja perawat ini dapat dilakukan dengan lebih mencerdaskan perawat dalam melakukan
pengkajian,
diagnosis,
perencanaan
maupun evaluasi. Dapat juga dilakukan
kali akan memeriksa selalu menanyakan
dengan meningkatkan keterampilan perawat
perkembangan kesehatan pasien. Berdasar-
dalam melakukan tindakan perawatan pada
kan penjelasan diatas dapat disimpulkan
pasien. Selain itu dapat diberikan pelatihan-
bahwa pelayanan kesahatan di Puskesmas
pelatihan tentang keperawatan diantaranya
Kartasura
pelatihan
sudah
baik,
kinerja
perawat
pelayanan
prima
(excellent
diterima baik oleh pasien maupun keluarga
service), seminar-seminar tentang asuhan
pasien. Dan pasien sudah merasakan puas
keperawatan, sehingga dapat meningkatkan
dengan kinerja perawat.
kinerja
perawat,
(2)
Bagi
institusi
pendidikan, agar hasil penelitian ini dapat sebagai acuan dalam proses belajar mengajar
4. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan dari penelitian ini adalah:
khususnya
mata
kuliah
manajemen
(1) Karakteristik responden sebagian besar
keperawatan, sehingga mampu meningkatkan
usia adalah 46 - 55 tahun sejumlah 14 orang
kualitas dan kuantitas keperawatan di masa
(31,1%),
perempuan
yang akan datang, (3) Bagi peneliti lain,
sejumlah 28 orang (62,2%), berpendidikan
diharapkan peneliti lain dapat menggali
SMA atau sederajat sejumlah 21 orang
secara lebih luas baik secara kualitatif
(46,7%), serta memiliki pekerjaan atau mata
maupun
pencaharian sebagai buruh dan pegawai
antara kinerja perawat dengan kepuasan
swasta
(22,2%),
pasien rawat inap dengan menambahkan
(2) Kinerja perawat rawat inap di Puskesmas
variabel selain kinerja perawat yang dapat
Kartasura termasuk cukup baik sejumlah 36
mempengaruhi kepuasan pasien, dan (4) Bagi
orang (80%), (3) Kepuasan pasien terhadap
peneliti, agar dapat menambah pengalaman,
kinerja perawat di Puskesmas Kartasura
pengetahuan penelitian tentang hubungan
termasuk kategori sudah merasa puas dengan
kinerja perawat dengan kepuasan pasien
pelayanan kesehatan yang diberikan sejumlah
rawat inap di Puskesmas Kartasura.
berjenis
sejumlah
kelamin
10
orang
kuantitatif
mengenai
hubungan
35 orang (77,8%), dan (4) Ada hubungan kinerja perawat dengan kepuasan pasien
8
5. DAFTAR PUSTAKA Ilyas, Y. 2002. Kinerja Teori, Penilaian dan Penelitian. Jakarta: Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM-UI Jumadi, L.O.G. 2007. Pengantar Keperawatan Profesional. Jakarta: EGC Kambong, M. dkk. 2013. “Hubungan antara Pelayanan Perawat dengan Kepuasan Pasien di Puskesmas Talawan Kecamatan Minahasa Utara”. Naskah Publikasi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado. Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan Implementasi, dan Pengendalian. (Terjemahan). Jakarta: Salemba Empat. Kurniadi, A. 2013. Manajemen Keperawatan dan prospektifnya: Teori, Konsep dan Aplikasi. Jakarta: FKUI. Mangkunegara. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama. Mulyaningsih. 2013. “Reliabilitas Mempengaruhi Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Salah Satu Puskesmas Kabupaten Ngawi” GASTER. Vol. 10 No. 2 Agustus 2013. pp 22-32. Mulyono, H.; Hamzah, A., dan Abdullah, Z. 2013. “Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Kinerja di Rumah Sakit Tingkat III 16.06.01 Ambon”. Jurnal AKK. Vol 2 No 1 pp 18-26.
Mulyanto, R. 2012. “Hubungan Kinerja Perawat dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Kalimantan Tengah”. Abstrak. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Nursalam. 2013. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika. Pohan, Imbalo. 2007. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan: Dasar-dasar Pengertian dan Penerapan. Jakarta : EGC. PPNI. 2010. Standar Praktik Keperawatan. Jakarta: PPNI. Stefan, M.M. 2013. “Hubungan Karakteristik Pasien Dengan Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan”. Artikel Ilmiah. Progdi S1 Keperawatan STIKES Sint Carolus Jakarta. Pp 1-17. Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta ____________. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Zaini, Rohmad. 2001. Pengaruh Kinerja Pegawai Dan Mutu Pelayanan Pegawai Terhadap Kepuasan Masyarakat Dalam Memperoleh Kartu Tanda Penduduk Dan Kartu Keluarga di Kantor Kecamatan Baki Tahun 2001. Jakarta.
9