HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENGGUNAAN AIR SUNGAI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA KELUARGA DISEKITAR SUNGAI S. DENGKI KELURAHAN KUALO SILO BESTARI KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2016 Reni Aprinawaty Sirait PSIKM STIKes Delihusada Delitua ABSTRACT The diarrhea have the many risk, the one of is dehidrition, because of that, the risk factor must be pervented, freferable, the mother must do the right behaviour in used to the river water. The way used the wrong river wate as the cleaning water souree can cause the child grow up, and decrasing the health in environment. They way keep the family’s health. With doing the cleaning water in the life and not user the rivet water as the cleaning water. The purpose in the research is to knowing the knowledge contact to mother about using the river water with the diarrhea’s incident to family in around S. Dengki river KelurahanKualo Silo BestariTanjungbalai City town 2016 The research is done with the kind researchanalitiksurvei with the cross sectional’s approach the sample in this research use probability sampling with methods simple random sampling and the total sampling 87 people,as the respondent that getten to use the thread quesioner and tried with chi square and helping the computer from this research result done to 87 respondent people and gotten the result p<α (p= 0,001 < 0,05) that explain there is contact to mother about using river water with the diarrheas incident to family in around S. Dengki river KelurahanKualo Silo BestariTanjungbalai town 2016. Because of that Ho prevented and Ha accepted, from the research result with done it the way to try the mother’s knowledge. Key word
: Mother knowledge, diarrhea occurence. family
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan masyarakat merupakan hak asasi manusia yang harus di perhatikan untuk kemajuan suatu bangsa selain pendidikan dan ekonomi sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang benar. Untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) derajat kesehatan masyarakat sangat di tentukan oleh berbagai faktor yang saling mendukung satu sama lain mulai dari lingkungan, prilaku
masyarakat, pelayanan kesehatan, hingga genetika yang ada dimasyarakat. Dan faktor yang penting dan dominan dalam penentuan derajat kesehatan masyarakat adalah keadaan lingkungan (Kusnaedi, 2010). Kondisi lingkungan alam memang sangat mempengaruhi pola prilaku masyarakat dalam kehidupan sosialnya. Lingkungan alam dan masyarakat adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan keduanya saling mempengaruhi dalam pola pemanfaatannya maupun dalam sisi
pemberdayaan lingkungan nya. Prilaku dan pengetahuan masyarakat adalah subjek yang paling dominan untuk memanfaatkan dan merusak alamnya akan tetapi semua yang dilakukan oleh masyarakat dalam pemanfaatan alam selalu menimbulkan konsekuensi logis terhadap kehidupan sosialnya seperti pencemaran lingkungan, timbulnya penyakit contoh penyakit diare dan masalah lainnya. Menurut data United Nation Children’s Fund (UNICEF) dan (WHO) pada tahun 2010, diare merupakan penyebab kematian nomor 2 pada balita di dunia, nomor 3 pada bayi, nomor 5 pada segala umumnya. Data UNICEF memberitahukan bahwa 1,5 juta anak meninggal dunia setiap tahunnya karena diare. Diare disebabkan faktor cuaca, lingkungan, dan makanan. Perubahan iklim, kondisi lingkungan kotor dan kurang memperhatikan kebersihan makanan merupakan faktor utamanya. Penularan diare umumnya dari 4F yaitu : Food,fly, Feces, Finger (WHO, 2011). Pada tahun 2011 penderita diare pada balita dikelurahan depok jaya sebanyak 263 balita cakupan pelayanan sarana dasar kesehatan lingkungan di kelurahan depok jaya pada tahun 2011 sudah memadai. Cakupan air bersih 51,75% dari ledeng, sumur pompa tangan (SPT) dan sumur gali (SGL), cakupan jamban keluarga 78,74%, cakupan sarana pembuangan air limbah 76,74%, cakupan pembuangan sampah 87,89% (Dinas Kesehatan Depok, 2011) Pada tahun 2011 kejadian luar biasa (KLB) diare terjadi di 11 Provinsi dengan jumlah penderita sebanyak 4,204 orang. Jumlah kematian sebanyak 73 orang dengan
CFR sebesar 1,74%. Nilai CFR tersebut sama dengan CFR tahun 2009. Hal yang menyebab kan penyakit diare meningkat pada tahun 2010 di karenakan sanitasi lingkungan yang buruk, prilaku masyarakat yang tidak bersih dan kurang memperhatikan kesehatan individu (Departement Kesehatan RI, 2011). Di Indonesia, sejak tahun 1968 E.Coli lebih banyak diperhatikan sebagai penyebab diare pada bayi atas dasar hasil yang diperoleh pada tahun tersebut di Bandung oleh Soeprapti Thaib dkk. (1968) yaitu 41,9% (88 dari 210 tinja) pada bayi yang berumur 0-6 bulan dan 35.3% (45 dari 136 tinja) pada bayi yang berumur 6-12 bulan, Ono Dewanto dkk. (1969) melaporkan 36,2% (163 dari 448 tinja) unutuk bayi berumur 0-24 bulan dan Gracey dkk. (1973) melaporkan angka 35,0 % (7 dari 20 tinja bayi 0-24 bulan yang dirawat di Bangsal Gastroentrologi Anak RSCM/FKUI Jakarta ) pada tahun 1973. Sejak tahun 1975, perhatian terhadap penyakit diare akut beralih daro E. Coli entrero - patogenik (EFEC) ke E.Coli Enterotoksigenik (ETEC) di samping Rotavirus dan Salmonella Oranienburg (Suharyono, 2013). Menurut data dari Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2011 prilaku BAB di jamban proporsinya mencapai 76,2% sedangkan yang berperilaku cuci tangan dengan benar sangat bervariasi. Menurut Kabupaten atau Kota dengan ratarata 14,50%. Dapat disimpulkan prilaku BAB tidak benar atau rendah yaitu Kabupaten Tapanuli Selatan (30,4%), Mandailing natal (37,3%) dan Samosir (46,4%). Salah satu indikator PHBS adalah hiegenis dalam hal ini meliputi kebiasaan atau
prilaku buang air besar (BAB) dan prilaku benar mencuci tangan (Dinas Kesehatan Sumut, 2011) Pada tahun 2012 di kota Tanjungbalai terdapat 55.593 keluarga yang di periksa sumber air bersih sekitar 16.584 keluarga (29,83%) dari pemeriksaan tersebut yang menggunakan air ledeng sebanyak 6.978 (42,08%), air kemasan sebanyak 92 (0,55%)menggunakan sumur pompa tangan (SPT) sebanyak 57 (0,34%) dan memanfaat kan sumur galian (SGL) sebanyak 196 (1,18%) serta masih ada masyarakat menggunakan penampungan air hujan (PAH) sekitar 366 (2,11%). Pada tahun 2011 jumlah kasus diare sebesar 4.744 kasus penderita diare ditangani sebesar 4.723 (101%). Pada tahun 2012 jumlah perkiraan kasus diare sebesar 5.025 dan yang ditangani sebanyak 4.844 (96,40%) dan insidens rate diare sebesar 3.08% (Profil Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai, 2012). Pada tahun 2012 di kota Tanjungbalai dari 16.584 keluarga yang diperiksa sumber air minumnya sekitar 12.132 keluarga (73.15%) telah memiliki sumber air minum terlindung, yang terdiri dari dri air kemasan 0,55%, ledeng meteran 33,43%, ledeng eceran 8,73% dan pompa 1,18%. Jika dibandingkan dengan data tahun 2011, terjadi peningkatan keluarga yang menggunakan air kemasan, air isi ulang dan sumur terlindung. Namun juga terjadi peningkatan pada keluarga yang mengunakan air hujan dan air sungai sebagai sumber air minum keluarganya. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus karenan keluarga yang masih menggunakan sumber air minum tidak terlindung akan berdampak pada tingginya
kasus penyakit infeksi penularan melalui air (water bourne disease atu diare).(Profil Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai, 2012). Data dari Profil Puskesmas Kelurahan Silau Bestari tahun 2013 menunjukkan dari jumlah penduduk 3769 jiwa dan 303 KK bahwa yang terkena diare 311 orang. Berdasarkan survei awal yang telah dilakukan, ternyata sungai S.Dengki di kelurahan Silau Bestari terlihat keruh, berwarna coklat kekuningan, dan terlihat adanya buangan limbah dari berbagai pemukiman sekitar sungai, sebagian besar masyarakat menggunakan air sungai S.Dengki untuk Mandi Cuci Kakus (MCK) B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, penulis mengidentifikasi permasalahan yang terjadi sebagai berikut: 1. Masih tingginya angka kejadian diare di Pemukiman sekitar sungai S.Dengki Kelurahan Silau Bestari sekeliling Puskesmas Kampung Persatuan. 2. Masih rendahnya kesadaran dan pengetahuan ibu terhadap masalah kesehatan khusunya lingkungan sekitar, terutama pada kasus diare. 3. Masih belum mencapai target cakupan indonesia sehat 90% C. Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah ada hubungan pengetahuan ibu tentang penggunaan air sungai dengan kejadian diare
disekitar sungai S. Dengki Kelurahan Silau Bestari Kota Tanjungbalai ? D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui ada hubungan pengetahuan ibu tentang penggunaan air sungai dengan kejadian diare di sekitar sungai S.Dengki kelurahan silau bestari Kota Tanjungbalai pada tahun 2016 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu dalam melakukan penggunaan air sungai S.Dengki Kelurahan Silau Bestari Kota Tanjungbalai pada tahun 2016 b. Untuk mengetahui kejadian diare pada anggota keluarga yang bermukim di sekitar Sungai S.dengki kelurahan silau bestari. E. Manfaat Penelitian a. Bagi Tempat Penelitian Kelurahan Kuala Silau Bestari Hasil penelitian diharapkan dapat memotivasi ibu agar lebih memperhatikan air yang digunakan untuk di konsumsi sehingga tidak terkena penyakit diare. b. Bagi Ibu Untuk menambah ilmu pengetahuan bagi ibu khususnya dalam melakukan penggunaan air sungai dalam kehidupan sehari- hari di daerah pemukiman sekitar sungai S.dengki c. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan tambahan bacaan di perpustakaan STIKes Medistra Lubuk Pakam sebagai bahan acuan bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya d. Bagi Puskesmas Sebagai bahan masukan agar pihak puskesmas lebih giat lagi dalam meningkatkan promosi kesehatan terutama tentang penggunaan air sungai, dan penggunaan air bersih serta manfaatnya e. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan dan pengalaman baru dalam melakukan penelitian serta mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan keadaan di masyarakat khususnya pada Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penggunaan Air Sungai Dengan Kejadian Diare Pada Keluarga Yang Bermukim Di Sekitar Sungai S.Dengki Kelurahan Silau Bestari Kota Tanjungbalai. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei analitik dengan tujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penggunaan Air Sungai dengan Kejadian Diare pada Keluarga disekitar Sungai S. Dengki Kelurahan Silau Bestari Kota Tanjungbalai 2. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian Cross Sectional dimana pengambilan data dilakukan dengan
melihat secara bersamaan antara variabel dependent dan independent. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kelurahan Silau Bestari Kota Tanjungbalai. Alasan peneliti mengambil lokasi tersebut sebagai lahan penelitian adalah karena masih adanya ditemukan penderita diare 311 kasus di Kelurahan Silau Bestari Kota Tanjungbalai yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan dalam penggunaan air sungai dan daerah ini dekat dengan rumah peneliti. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini direncanakan dilaksanakan pada bulan maret sampai bulan juni 2016. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan objek peneliti atau objek yang diteliti (Notoadmodjo, 2010 ). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang berada di Kelurahan Silau Bestari sebanyak 303 ibu. 2. Sampel Sampel merupakan populasi yang akan di teliti atau sebagian jumlah dari karateristik yang dimiliki populasi. Sampel salam penelitian ini adalah sebagian dari ibu di Kelurahan Silau Bestari. Besar sampel dalam peneliti ini diambil dengan menggunakan rumus penentuan untuk penelitian survei (Notoadmodjo, 2010). n = N 1+N (d 2) n = 111 1+ 111 ( 0. 052) n = 111 1+ 111 ( 0,0025) n = 111
1,2775 n = 87 orang Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = tingkat kepercayaan / ketepatan yang di inginkan Berdasarkan perhitungan diatas, maka didapatkan jumlah sampel adalah sebanyak 87 orang. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penilaian dari populasi yang ada sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada. Adapun sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling (pengambilan sampel secara acak) dengan metode simple random sampling yaitu mengambil sampel dengan metode acak untuk tiap strata kemudian hasilnya digabungkan menjadi sampel yang terbebas dari variasi untuk setiap strata (Sastroasmoro,2010). D. Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer Data primer merupakan data yang didapat dari sumber yang pertama, baik dari individu atau perseorangan seperti hasil pengisian lembar kuesioner yang biasa dilakukan peneliti. Penelitian ini menggunakan data primer yang berasal dari kuesioner yang berisikan pernyataan tentang pengetahuan ibu tentang penggunaan air sungai dengan kejadian diare. Selanjutnya kuesioner dibagikan pada seluruh ibu yang ada di Kelurahan Silau Bestari Kota Tanjungbalai 2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh atau di kumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada. Disini data
sekunder di dapat dari catatan dan dokumen dari Profil Puskesmas Kampung Persatuan Kelurahan Silau Bestari Kota Tanjungbalai. E. Variabel dan Defenisi Operasional 1. Variabel a. Variabel Independent Yang menjadi variabel independent dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu tentang penggunaan air sungai. b. Variabel Dependent Adalah kejadian diare pada keluarga yang bermukim disekitar sungai S.dengki kelurahan Silau Bestari. 2. Defenisi Operasional Defenisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara oparesional sehingga akhirnya mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian (Sugyono,2010). F. Metode Pengukuran Pengukuran ini menggunakan skala interval yaitu skala yang menunjukkan jarak antara satu dengan data yang lainnya yang memiliki bobot yang sama tidak mempunyai nol mutlak dan skala ordinal yaitu skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data lainnya yang memiliki bobot yang sama mempunyai nol mutlak (Arikunto, 2010). 1. Variabel Independent a. Pengetahuan ibu tentang penggunaan air sungai Untuk penentuan pengetahuan dinilai berdasarkan pernyataan. Peneliti membagi kategori
menjadi empat kategori, antarlain : sangat baik, baik, tidak baik, sangat tidak baik. Pada kuesioner pengetahuan ibu tentang penggunaan air sungai jumlah jumlah pernyataan adalah sebanyak 20 butir pernyataan. Dengan menggunakan skala gutman yang berisikan 10 soal pernyataan positif yaitu nomor 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20 sedangkan 10 soal pernyataan negatif yaitu nomor 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15,17, 19 Pengukuran data dilakukan dengan memberikan skor pada masingmasing kuesioner sesuai dengan jawaban responden. Untuk soal peryataan bersifat positif bila dijawab “Ya” diberi nilai 1 dan bila dijawab “Tidak” diberi nilai 0. Sedangkan untuk soal pernyataan bersifat negatif bila dijawab “Ya” diberi nilai 0 dan bila dijawab “tidak” diberi nilai 1 (Hidayat,2010). Maka ditetapkan interval yang digunakan untuk data pengetahuan ibu tentang penggunaan air sungai yaitu: a. Pengetahuan sangat baik bila skor : 76-100% b. Pengetahuan baik bila skor : 51-75% c. Pengetahuan tidak baik bila skor : 26-50% d. Pengetahuan sangat tidak baik bila skor : <25% 2. Variabel Dependent a. Kejadian Diare Untuk penentuan kejadian diare dinilai berdasarkan pertanyaan tentang keluhan yang dirasakan. Peneliti membagi kategori menjadi dua kategori antar lain : terjadi diare, tidak terjadi diare. Maka ditetapkan interval yang digunakan untuk data kejadian diare yaitu : 1. Terjadi
2. Tidak terjadi G. Pengolahan Data 1. Tahap Persiapan Menyiapkan dan merancang kuesioner pengetahuan ibu 2. Tahap Pelaksanaan a. Menyebarkan kuesioner b. Mengumpul kan data 3. Tahap Penyelesaian Data yang diperoleh kemudian diolah melalui beberapa tahapan sebagai berikut : a. Pengecekan data Data yang sudah dikumpulkan lalu diperiksa kembali untuk mengetahui kelengkapan dan kesalahannya b. Pengkodian data (Coding) Langkah ini merupakan kegiatan merubah data dari bentuk huruf menjadi angka atau bilangan untuk memudahkan pengolahannya. c. Memasukkan data (entry) Yaitu memasukkan kode jawaban responden pada program pengolahan data. d. Pengecekan kembali (Cleaning) Sebelum analisa terhadap data, data yang sudah di masukkan perlu dilakukan pengecekan kelengkapan untuk memastikan kembali bahwa data telah bersih dari kesalahan dalam pengkodian maupun dalam membaca kode data siap dianalisa. e. Pengolah data (Processing)
Pengolahan menggunakan komputerisasi. H. Analisa Data a. Analisa Univariat Tujuan dari analisis univariat adalah untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karateristik masing – masing variabel yang di teliti secara sederhana yang di sajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Pada analisis univariat yang akan di uji yaitu variabel independent pengetahuan ibu dan variabel dependent kejadian diare pada anggota keluarga. b. Analisa Bivariat Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu variabel dependent dan independent dengan menggunakan sistem komputerisasi. Dari hasil perhitungan statistik dengan nilai probabolitas (p) dengan taraf nyata α= 0,05 dan dan dapat dinyatakan bahwa Ha diterima jika (p) <α berarti terdapat hubungan yang bermakna antara variabel independent dengan variabel dependent. Untuk uji hipotesa yang digunakan adalah dengan menggunakan chi-square karena ingin melihat hubungan pengetahuan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Kelurahan Silo Bestari Kota Tanjungbalai Kantor Kelurahan didirikan pada tahun 1990, Kantor lurah terletak di Jalan Khairil Anwar Kelurahan Kualo Silo Bestari Kota Tanjungbalai dengan luas wilayah seluruhnya 0,51 km2, dengan jumlah penduduk 2529 jiwa dengan 111 KK. Dan Kelurahan Silo Bestari
mempunyai beraneka ragam suku yang lebih dominan yaitu suku melayu.dan menganut 5 kepercayaan. Adapun batas- batas wilayah kelurahan Kualo Silo Bestari adalah sbb : 1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sei Tualang Raso 2. Sebelah timur berbatasan dengan Sei Asahan Kabupaten Asahan 3. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Tanjungbalai Selatan 4. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Sejahtera dan Tanjungbalai Kota IV Jumlah Pegawai di Kantor Kelurahan memiliki 1 kepala lurah, 1 No Karateristik 1. Umur a. < 30 tahun b. 31-35 tahun c. 36- 40 tahun d. > 41 tahun Total 2.
3.
Pendidikan a. Tidak tamat SD b. SD c. SLTP d. SLTA e. Perguruan Tinggi Total
Pekerjaan a. PNS b. Pegawai Swasta c. Pedagang d. Buruh e. IRT Total Pada tabel 4.1 diatas dapat diketahui karateristik anggota keluarga yang menggunakan air sungai berdasarkan sosiodemografi
orang sekretaris, 1 orang bendahara, 4 orang perangkat dan 5 orang anggota. B. Sosiodemografi Proporsi pengetahuan ibu tentang penggunaan air sungai dengan kejadian diare berdasarkan sosiodemografi di Kelurahan Kualo Silo Bestari Kota Tanjungbalai Tahun 2016 yang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan dapat dilihat dari pada tabel 4.1 dibawah ini : Tabel 4.1 Distribusi responden karateristik responden di Kelurahan Kualo Silo Bestari Kota Tanjungbalai Tahun 2016
Frekuensi (orang)
Persentase (%)
10 8 23 46 87
11.5 9.2 26.4 52.9 100.0
Frekuensi (orang) 7 24 30 19 7 87
Persentase (%) 8.0 27.6 34.5 21.8 8.0 100.0
Frekuensi (orang) Persentase (%) 11 12.6 4 4.6 15 17.2 10 11.5 47 54.0 87 100.0 adalah sbb : Berdasarkan umur yang tertinggi adalah > 41 tahun (52.9%), dan terendah adalah umur 31-35 tahun(9.2%) berdasarkan pendidikan
SLTP = 30 orang (34.5%) dan yang terendah adalah pendidikan sarjana = 7 orang (8.0%), Berdasarkan pekerjaan yang tertinggi adalah IRT = 47 (54.0%) dan terendah adalah pegawai swasta 4 orang (4.6%) C. Analisa Univariat 1. Pengetahuan responden tentang penggunaan air sungai dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai “Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penggunaan Air Sungai Dengan Kejadian Diare Pada Keluarga Sekitar Sungai S. Dengki Kelurahan Kualo Silo Bestari Kota Tanjungbalai” dengan menggunakan angket atau kuesioner maka diperoleh hasil penelitian tentang judul masalah kesehatan anggota keluarga dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase sbb : Tabel 4.2 Distribusi responden berdasarkan pengetahuan ibu tentang penggunaan air sungai dengan kejadian diare pada anggota keluarga No Pengetahu Frekuen . an ibu si tentang (orang) pengguna an air sungai dengan kejadian diare 1. Sangat 9 baik 2. Baik 45 3. Tidak 29 baik 4. Sangat 4 tidak baik Total 87
Persenta se (%)
10.3 51.7 33.3 4.6 100.0
Pada tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa kreteria responden mengenai hubungan tingkat pengetahuan ibu pada anggota keluarga terdiri dari : Sangat baik 9 orang (10.3%), Baik 45 orang (51,7%), Tidak baik 29 orang (33.3%), Sangat tidak baik 4 orang (4.6%). 2. Kejadian Diare Tabel. 4.3 Distribusi responden berdasarkan kejadian diare pada tahun 2016 No Kejadia Frekuen Persentas . n diare si ( e orang ) 1. Terjadi 34 39.1 2. Tidak 53 50.9 terjadi Total 87 100.0 Pada Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa kriteria responden mengenai kejadian diare terdiri dari Terjadi 44 orang (39.1%), dan Tidak terjadi 53 orang (50.9%). D. Analisa Bivariat Tabel 4.4 Distribusi responden berdasarkan hubungan pengetahuan ibu dalam penggunaan air sungai dengan kejadian diare pada anggota keluarga
Pengetah Kejadian Diare P uan Ibu Tidak (sig) Terjadi Jumlah tentang Terjadi No Pengguna N % n % n % an Air Sungai 1. Sangat 1 1.1 8 9.2 9 10.3 baik 2. Baik 12 13.8 33 37.9 45 51.1 0.001 3. Tidak 17 19.5 12 13.8 29 33.3 baik 4. Sangat 4 4.6 0 0.0 4 4.6 tidak baik Total 34 39.1 53 60.9 87 100.0 Berdasarkan jumlah skor untuk mencegah penyakit diare dan masing – masing dimensi pada tabel sebagai salah satu dominan penting diatas kemudian dilakukan analisa uji terhadap pengetahuan seseorang. statistik dengan metode Uji ChiPengetahuan dalam penelitian ini square artinya :Ho ditolak sehingga adalah mengenai pengetahuan yang ada hubungan antara pengetahuan mengarah tentang penggunaan air ibu tentang penggunaan air sungai sungai dengan kejadian diare pada dengan kejadian diare pada anggota anggota keluarga.( Rogers dalam keluarga di Kelurahan Kualo Silo Notoatmodjo 2010). Dikelurahan Bestari Kota Tanjungbalai pada Kualo Silo Bestari penggunaan air tahun 2016 sungai didasari oleh pengetahuan ibu Interprestasi hasil yang lebih yang rendah. mudah yaitu dengan melihat indeks P Pengetahuan juga sangat Value sebesar = 0.001 dimana lebih mempengaruhi karateristik seperti kecil dari harga signifikan 95% ( umur, semakin bertambahnya umur 0,05) oleh karena itu dapat ditarik seseorang maka semakin cepat kesimpulan bahwa Ho ditolak bertambahnya perubahan fisik dan sehingga terdapat hubungan yang fsikologi, pendidikan juga sangat signifikan antar variabel kejadian mempengaruhi pengetahuan diare pada anggota keluarga pada seseorang, semakin tinggi pendidikan tahun 2016. maka semakin banyak menerima informasi dan akan semakin baik II. PEMBAHASAN anggota keluarga. Pengetahuan A. Univariat sangat mendasari prilaku seseorang, 1. Pengetahuan ibu tentang semakin tinggi tingkat pengetahuan penggunaan air sungai seseorang maka semakin tahu dikelurahan kualo silo bestari tentang tidak baiknya penggunaan kota tanjungbalai tahun 2016 air sungai. Penelitian sesuai dengan Pengetahuan salah satu indikator penelitian Sri murni broints (2012) yang memungkin kan seseorang menemukan proporsi tinggi yang
mempunyai pengetahuan IRT sebesar 61,4% . 2. Kejadian diare di Kelurahan Kualo Silo Bestari Kota Tanjungbalai pada tahun 2016 Hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa responden mengenai kejadian diare terdiri dari terjadi 34 orang (39.1%) dan tidak terjadi 53 orang (60.9%). Hal ini menunjukkan sebagian keluarga tidak terlalu banyak terjadi diare. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Retno Edi Ningsih (2011) juga menemukan proporsi kejadian diare terjadi 33 orang (47,1%) dan tidak terjadi 57 orang (52.9%). B. Bivariat 1. Hubungan pengetahuan ibu tentang penggunaan air sungai dengan kejadian diare pada keluarga disekitar sungai S. Dengki Kelurahan Kualo Silo Bestari Kota Tanjungbalaai Tahun 2016 Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa hubungan pengetahuan ibu tentang penggunaan air sungai dengan kejadian diare pada keluarga disekitar sungai S. Dengki Kelurahan Kualo Silo Bestari Kota Tanjungbalai. Berdasarkan dari analisa uji statistik dengan metode uji chisquare artinya Ho ditolak sehingga ada hubungan antara pengetahuan ibu dalam penggunaan air sungai dengan kejadian diare pada anggota keluarga di Kelurahan Kualo Silo Bestari Kota Tanjungbalai. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji statistik dan pembahasan yang telah ada di bab sebelumnya dapat di simpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan
ibu tentang penggunaan air sungai dengan kejadian diare pada keluarga di sekitar sungai S. Dengki Kelurahan Kualo Silo Bestari Kota Tanjungbalai Tahun 2016. 1. Karateristik responden yang didapat dari hasil penelitian bahwa mayoritas responden yang berumur 31-35 sebanyak 8 orang, mayoritas responden pendidikan sarjana sebanyak 7 orang, mayoritas responden yang pekerjaan nya IRT sebanyak 47 orang. 2. Berdasarkan hasil penelitian dari 87 responden bahwa pengetahuan ibu sangat baik sebanyak 9 orang, pengetahuan baik 45 orang, pengetahuan tidak baik sebanyak 29 orang, dan pengetahuan sangat tidak baik 4 orang. 3. Berdasarkan hasil penelitian dari 87 responden bahwa kejadian diare sebanyak 32 orang. 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang penggunaan air sungai dengan kejadian diare pada keluarga disekitar sungai S. Dengki Kelurahan Kualo Silo Bestari Kota Tanjungbalai dengan nilai p Value 0.001 < 0.05 B. Saran 1. Bagi Ibu Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi ibu tentang bagaimana pengetahuan ibu tentang penggunaan air sungai dengan kejadian diare pada keluarga disekitar sungai S. Dengki Kelurahan Kualo Silo Bestari Kota Tanjungbalai Tahun 2016 2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan sebagai tambahan bacaan di perpustakaan STIKes Delihusada Delitua dengan menyongsong kegiatan pembelajaran serta sebagai bahan masukan untuk pengembangan penelitian dan ilmu pengetahuan yang baru berikutnya. 3. Bagi Peneliti Diharapkan dapat menambah wawasan peneliti, dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan selama belajar di Medistra Lubuk Pakam dan tambahan mengenai hubungan pengetahuan ibu tentang penggunaan air sungai dengan kejadian diare pada keluarga dengan lokasi yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Kusnaedi. 2010. Mengolah Air Kotor Untuk Air Minum. Penebar Swadaya. Jakarta Machfoedz, I. 2008. Menjaga Kesehatan Rumah Dari Berbagai Penyakit Bagian dari Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Masyarakat, Sanitasi Pedesaan Dan Perkotaan. Fitramaya: Yogyakarta Maryunani, A. 2010.Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. CV. Trans Info Media: Jakarta. Ningsih Edi Retno, 2010. Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Praktik Kesehatan. Diakses pada tanggal 02-april-2016. Notoatmodjo, S. 2011. Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta : Jakarta Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian. Rineka Cipta : Jakarta. Nurhayati, N.2013 Pencemaran Lingkungan. CV. Yrama Widya : Bandung. Sugiono. 2009. Statistik Untuk Penelitian, Bandung : Alfalta
Suharyono. 2012. Diare Akut Klinik dan Laboratoriu. Rineka Cipta : Jakarta. Sofwan, R. 2010. Cara Cepat Atasi: Diare Pada Anak. PT. Bhuana Ilmu Populer: Jakarta Proverawati, A dan Eni Rahmawati. 2012. Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS). Nuha Medika : Yogyakarta. Buku Profil Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai Tahun 2012 Buku Profil Puskesmas Kampung Persatuan Kelurahan Silo Bestari Kota Tanjungbalai Tahun 2012. Depkes RI.2011. Prodi Kesehatan Indonesia. http//www.depkes.go.id.Jakarta. Diakses pada tanggal 02-april2016. Dinkes Depok. 2011. Profil Kesehatan Depok. http:// dinkesdepok.go.id.depok Diakses pada tanggal 02-april-2016. Dinkes Sumut. 2011. Profil Kesehatan Sumatera Utara. http:// dinkes sulsel.go.id. sumatera utara Diakses pada tanggal 02-april-2016.