HUBUNGAN PEMBERIAN TERAPI LANTUNAN SURAT AR-RAHMAN DENGAN SKALA NYERI PERSALINAN KALA 1 DI BPM MUNAWAROH PANDAN PACET MOJOKERTO
ELOK HOFIAH 1211010104 Subject : Ibu Bersalin, Nyeri Persalinan, Terapi Surat Ar-Rahman
DESCRIPTION Nyeri saat persalinan merupakan kondisi fisiologis yang dialami oleh hampir semua ibu bersalin.Nyeri yang terjadi dapat mempengaruhi kondisi ibu berupa kelelahan, rasa takut, khawatir dan menimbulkan stress. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pemberian Terapi Lantunan Surat ArRahman Dengan Mengurangi Nyeri Persalinan Pada Kala 1 di BPM Munawaroh Pandan Pacet Mojokerto Desain penelitian yang digunakan adalah analitik, dengan teknik pra eksperimen, populasinya sebanyak 20 orang menggunakan teknik probability sampling (simple random sampling) Sampel sebanyak 19 orang menggunakan instruen lembar observasi dengan memberikan perlakuan setelah itu di analisa melalui tahap editing, coding, scoring dan tabulating dan di uji menggunakan uji mann whitney, hasil penelitian ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil penelitian didapatkan bahwa Sebagian besar responden mengalami nyeri sangat berat sebelum di berikan intervensi lantunan surat ar-rahman. Sebanyak 11 orang (57,9%) Sebagian besar responden mengalami nyeri sedang setelah di berikan intervensi lantunan surat ar-rahman sebanyak 11 orang (57,9%). Ada perbedaan skala nyeri sebelum dan setelah intervensi lantunan surat ar-rahman di bpm munawaroh amd, keb di desa pandan kec. Pacet kab.Mojokerto. Hasil uji mann whithny diperoleh nilai Zhitung sebesar -3,148 > Ztabel -1,736 dan tingkat signifikan mencapai nilai 0,002 < α 0,05 berarti H1 diterima dan Ho ditolak. Pelayanan kebidanan mampu bekerjasama dengan tenaga instansi kesehatan lainnya dalam memberikan penyuluhan kesehatan kepada ibu-ibu hamil dalam hal informasi permulaan terjadinya tanda-tanda persalinan. Paraibu hamil tentunya untuk lebih meningkatkan informasi dan pengetahuan tentang penanganan nyeri persalinan .
ABSTRACT Pain during parturition is a physiological condition which is experienced by almost all inpartu mothers. Pain that occurs can affect maternal conditions such as fatigue, fear, worry and cause stress. This study aimed to determine the relationship of the provision of Surah Ar-Rahman recitation in reducing pain of first phase parturition in BPM Munawaroh Pandan Pacet Mojokerto The study designuse analytic, with a pre-experimental technique, population was 20 people using probability sampling technique(simple random sampling) used as sample was 19 people instrument used observation sheet by providing treatment afterwards the analysis through stage of editing, coding, scoring and tabulating and The test using Mann Whitney test, the results were presented in the form of a frequency distribution. The result showed that the majority of respondents had severe pain before intervention by given Surah Ar-Rahman recitation as many as 11 people (57.9%) Most respondents experienced moderate pain after the intervention by given Surah Ar-Rahman recitation as many as 11 people (57.9%). There is a difference in pain scale before and after the intervention of Surah Ar-Rahman recitation in BPM Munawaroh amd, Keb Pandan Pacet Mojokerto. Mann whithny test results obtained Zcount value of -3.148> Ztable -1.736 and significant levels reached a value of 0.002 <α 0,05 meant Ho accepted and H1 rejected. Midwifery care personnel able to work with other health workers in providing health education to pregnant mothers in terms of the information beginning signs of parturition. Pregnant mothers have to further improve the information and knowledge about parturition pain. Keywords: Parturition pain, Surah Ar-Rahman Contributor Date Type Material Identifier Right Summary
: 1. Nurun Ayati K,S,ST.M.Kes 2. Wiwit Sulistyawati. S.ST,S.KM : 08 Juni 2015 : Laporan Penelitian : : Open Document : -
LATAR BELAKANG Persalinan merupakan proses alami yang akan berlangsung dengan sendirinya, tetapi dalam proses persalinan tidak lepas dari beberapa penyulit yang membahayakan ibu maupun janin sehingga memerlukan pengawasan dan
pertolongan yang tepat serta adanya fasilitas yang memadai. Salah satu faktor pendukung kelancaran persalinan adalah power / his, dimana kontraksi yang baik dapat mendorong janin janin keluar rahim melalui jalan lahir.Kontraksi persalinan yang baik dimana frekuensi, intensitas, dan durasinya yang cukup untuk menghasilkan dan pembukaan servik.Kontraksi uterus dirasakan nyeri oleh semua ibu bersalin sehingga dapat mempengaruhi psikologis ibu dalam menghadapi persalinan(Indarmien Netty, 2013). Nyeri saat persalinan merupakan kondisi fisiologis yang dialami oleh hampir semua ibu bersalin.Saat yang paling berat, dan kebanyakan ibu mulai merasakan sakit atau nyeri pada saat persalinan adalah kala I fase aktif.Dalam fase ini kebanyakan ibu merasakan sakit yang hebat karena kegiatan rahim mulai lebih aktif, Pada fase ini kontraksi semakin lama semakin kuat dan semakin sering.Stres atau rasa takut secara fisiologis dapat menyebabkan kontraksi uterus menjadi semakin terasa nyeri dan sakit dirasakan.Kondisi tersebut membuat uterus semakin tegang sehingga aliran darah dan oksigen ke dalam otot-otot uterus berkurang karena mengecil dan menyempit akibatnya rasa nyeri yang tidak terelakkan(Judha, 2012).Nyeri persalinan yang bersifat subyektif itulah maka usaha untuk menurun kannya harus berkaitan dengan psikologis pasien.Nyeri yang terjadi dapat mempengaruhi kondisi ibu berupa kelelahan, rasa takut, khawatir dan menimbulkan stress. Stress dapat menyebabkan melemahnya kontraksi rahim dan berakibat pada persalinan yang lama. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai metode salah satunya adalah memperdengarkan lantunan alqur’an surat ar-rahmanyang dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri. Hal ini menggunakan teknik distraksi dengan ayat suci al-qur'an yang dapat menstimulasi gelombang delta yang menyebabkan pendengar dalam keadaan tenang, tentram dan nyamansehingga hypothalamusmengeluarkan endorphin sebagai analgesik alami (Wahida, 2015). Berdasarkan penelitian di Amerika Serikat 70% sampai 80% wanita yang melahirkan mengharapkan persalinan berlangsung tanpa rasa nyeri. Tetapi telah ditemukan bahwa hanya 15% persalinan yang berlangsung tanpa nyeri atau nyeri ringan, 35% persalinan disertai nyeri sedang, 30% persalinan disertai nyeri hebat dan 20% persalinan disertai nyeri yang sangat hebat. (WHO, 2012). Berdasarkan penelitian Netty (2012) tentang hubungan relaksasi pernapasan terhadap rasa nyeri pada persalinan kala I fase aktif di RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi tahun 2012 pada ibu bersalin kala I fase aktif yang tidak bisa mengatasi rasa nyeri secara adekuat jumlah 32 ibu bersalin, yaitu 21 ibu primipara dan 11 ibu multipara. Pada ibu primipara yang mengalami nyeri sedang 5,1%, nyeri berat 68% dan skala sangat berat 5,1% . Pada ibu multipara mengalami nyeri sedang 15%, nyeri berat 32%dan skala sangat berat20% (Netty, 2013). Daripenelitian yang dilakukan di Bidan Praktek Mandiri(BPM) di surabaya didapatkan hasil 82,21% ibu bersalin pada fase aktif yang mengalami nyeri berat(Wahida, 2015). Menurut WHO setiap tahun lebih dari 200 juta wanita hamil, sebagian besar kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat, namun pada beberapa kasus kelahiran bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi menjadi suatu masa yang penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan dan bahkan kematian.Salah satu strategi pendekatan non farmakologis adalah tekhnik terapi
lantunan surat ar-rahman dengan menggunakan tekhnik penggabungan antara faktor keyakinan dan relaksasi yang dapat menciptakan kekuatan dari dalam yang membantu seseorang dalam keadaan rileks ( Fitriani, 2013 ). Diketahui bahwa pemberian terapi lantunan al-qur’an surat ar-rahman mampu menurunkan nyeri dengan intensitas nyeri sebelum diberi terapi ditemukan skala nyeri 5-10 dengan rata-rata skala nyeri kala I fase aktif sebesar 6,57%, sedangkan hasil rata-rata skala nyeri sesudah dilakukan terapi sebesar 4,93% nilai tersebut menunjukkan adanya penurunan skala nyeri. Hasil eksperimen yang dilakukan pada orang muslim maupun non muslim terdapat 97% responden mengalami penurunan nyeri lebih cepat setelah dilakukan terapi lantunan al-qur’an (Handayani, 2014). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang di lakukan pada tanggal 08 maret 2015 melalui observasi dengan tekhnik observasi raut wajah dengan 2 orang ( 100% ) di dapatkan hasil bahwa 1 orang mengalami nyeri berat dengan ekspresi wajah sangat tegang dan 1 orang lainnya mengalami nyeri ringan dengan ekspresi wajah menyeringai. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa terapi lantunan surat arrahman mampu menurunkan nyeri saat persalinan. Lantunan surat ar-rahman merupakan bagian dari suara manusia yang merupakan instrument penyembuhan yang menakjubkan. Suara lantunan al-qur’an dapat menurunkan hormone stress, mengaktifkan hormone endorphin alami (widayarti, 2011). Terapi surat ar-rahman dengan keteraturan irama, tempo lambat, lembut penuh penghayatan dan bacaannya yang benar juga merupakan sebuah musik yang mampu mendatangkan ketenangan, meminimalkan kecemasan merupakan sebuah musik yang mampu mendatangkan ketenangan, meminimalkan kecemasan dan dapat menimbulkan suatu respon relaksasi. Sebagai upaya penurunan intensitas nyeri persalinan maka tenaga kesehatan khususnya bidan hendaknya memperbaiki kualitas pelayanan persalinan, dengan memberikan pelayanan yang sesuai dengan keinginan pasien, karena hal ini dapat mengurangi rasa khawatir baik dari pihak keluarga maupun ibu yang melakukan persalinan. Dukungan keluarga juga sangat membantu penurunan intensitas nyeri saat persalinan serta ketenangan ibu dan rasa nyaman saat proses persalinan juga tidak kalah pentingnya dalam memberikan pengaruh terhadap penurunan nyeri pesalinan. METODOLOGI Desain penelitian yang digunakan adalah analitik, yaitu membandingkan variable sebelum intervensi dengan variable setelah intervensi dengan teknik pra eksperimen model (One-group pra-post test design) untuk mengetahui hubungan pemberian terapi lantunan surat ar-rahman dengan skala nyeri persalinan kala 1 di BPMMunawaroh pandan pacet. Kelompok subyek diobservasisebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah di beri intervensi dengan jumlah subjek 19 orang, data yang digunakan yaitu data primer. Tempat dan waktu penelitiannya di Desa Pandan Kecamatan pacet Kabupaten Mojokerto dilakukan pada bulan April-Mei 2015.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menjelaskan dari 19 responden sebelum diberikan intervensi yang mengalami nyeri berat yaitu 8 responden ( 42,1% ) kemudian setelah di berikan intervensi menjadi nyeri sedang 7 responden ( 87,5% ) dan nyeri berat 1 responden ( 12,5% ). Kebanyakan ibu bersalin merasakan nyeri pada kala I fase aktif, dalam fase ini kebanyaka ibu merasakan sakit yang hebat karena kegiatan rahim mulai lebih aktif, kontraksi semakin lama semakin kuat dan semakin sering.Stres atau rasa cemas secara fisiologis dapat menyebabkan kontraksi uterus menjadi semakin terasa nyeri yang dirasakan.Kondisi tersebut membuat uterus semakin tegang sehingga aliran darah dan oksigen ke dalam otot-otot uterus berkurang karena mengecil dan menyempit akibatnyarasa nyeri yang tidak terelakkan(Judha, 2012). Nyeri persalinan yang berat terkadang juga timbul karena rasa cemas atau stres dari diri ibu sendiri, tetapi rasa nyeri juga di timbulkan karena semakin lama kontraksi uterus semakin sering terjadi ditambah lagi nyeri akibat dorongan kapala bayi yang semakin turun menbuka jalan lahir yang menambah rasa sakit ibu bersalin. Kondisi tersebut yang seringkali membuat ibu menyerah dan berkata tidak bersedia untuk melanjutkan proses persalinannya karena rasa sakit berkepanjangan yang terus dialami ibu, rasa nyeri persalinan jika dibiarkan terusmenerus bisa menyebabkan kecemasan, kegelisahan dan rasa takut menghadapi proses persalinan. Sedangkan sebagian besar dari responden sebelum diberikan intervensi yang mengalami nyeri sangat berat yaitu 11 responden( 57,9% ) setelah di berikan intervensi menjadi nyeri sedang 4 responden ( 36,4% ), nyeri berat 2 responden ( 18,2% ) dan 5 responden ( 45,5% ) dengan nyeri sangat berat yang tidak mengalami penurunan skala nyeri setelah pemberian intervensi. Pemberian terapi murotal Al-Qur’an terbukti efektif meningkatkan kadar β-Endorphin pada ibu besalin kala I fase aktif, sebuah lantunan musik Al-Qur’an mampu mendatangkan perasaan tenang 97% dan 65% menurunkan kecemasan bagi yang mendengarnya ( Wahida 2015 ). Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Siswatinah dengan memberikan terapi murotal pada pasien gagal ginjal kronik yang di lakukan tindakan hemodialisa menunjukan bahwa pasien yang di beri terapi tersebut mengalami penurunan tingkat kecemasan. Nyeri persalinan bisa di kurangi sedikit intensitasnya jika ibu mampu melatih dirinya untuk menjadi rileks guna menurunkan kecemasannya dalam menghadapi persalinan, sehingga nyeri dapat sedikit teratasi. Rasa takut dan tegang dapat di kurangi / di redakan dengan berbagai metode sebagai alternatif bisa menggunakan beberapa cara tekhnik relaksasi seperti terapi lantunan alqur’an, terapi aroma terapi maupun menggunakan tekhnik distraksi pernafasan untuk membantu ibu menjadi sedikit lebih rileks sehingga kecemasan dan kegelisahaan pada ibu bersalin tidak sampai terjadi . SIMPULAN Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil penelitian diatas maka dapat diperoleh kesimpulan yaitusejumlah responden yang mengalami nyeri sangat berat sebelum di berikan intervensi lantunan surat ar-rahman, kemudian setelah di
berikan intervensi lantunan surat ar-rahmansebagian besar ibu bersalin sejumlah 11responden mengalami penunurunan skala nyeri menjadi nyeri sedang. REKOMENDASI 1. Bagi masyarakat Bagi paraibu hamil tentunya untuk lebih meningkatkan informasi dan pengetahuan tentang penanganan nyeri persalinan dan beberapa cara tekhnik relaksasi supaya ibu yang menghadapi awal persalinan tidak mengalami cemas yang berlebih dan mampu mengurangi sedikit rasa takutnya. 2. Bagi tenaga kesehatan Pelayanan kebidanan mampu bekerjasama dengan tenaga instansi kesehatan lainnya dalam memberikan penyuluhan kesehatan kepada ibuibu hamil dalam hal informasi permulaan terjadinya tanda-tanda persalinan, kronologis terjadinya nyeri persalinan dan penanganan nyeri yang dilakukan oleh bidan dengan beberapa cara alternatif pemberian terapi relaksasi untuk mengurangi nyeri persalinan sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. 3. Bagi peneliti dan peneliti selanjutnya Menambah pengalaman dan wawasan dalam lingkup pemberian terapi non farmakologi untuk ibu bersalin yang mengalami nyeri persalinan pada kala 1, bagi peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian dengan variabel lainnya dan metode penelitian yang berbeda misalnya menggunakan beberapa alternatif terapi non farmakologi seperti terapi aroma, terapi pijat deep-back, terapi kompres panas dingin atau yang lainnya untuk mengurangi nyeri pesalinan sehingga hasil penelitian dapat membantu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kebidanan di masa depan. Alamat Correspondensi Email No. Hp Alamat
: :
[email protected] : 082132887651 : Ds. Wonorejo Kec. Kencong Kab. Jember