Volume II No. 4 Tahun 2009
Jurnal Kesehatan
TERAPI NYERI PERSALINAN NON FARMAKOLOGIS Firdayanti Staf Pengajar Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar
Abstrak Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya. Respon fisiologis terhadap nyeri meliputi peningkatan tekanan darah, denyut nadi, pernapasann, keringat, diameter pupil, dan ketegangan otot. Manajemen nyeri persalinan ada dua cara yang digunakan, yaitu secara Farmakologis dan non farmakologis. Metoda non farmakologis tidak membahayakan bagi ibu maupun fetus, tidak memperlambat persalinan jika diberikan kontrol nyeri yang adekuat, dan tidak mempunyai efek alergi maupun efek negative lain. Beberapa macam teknik penurunan nyeri non farmakologis antara lain stimulasi kulit, pemberian panas dan dingin application, teknik pernafasan, hypnotis, trancutaneus electrical nerve stimulation (TENS), acupressure, teknik stimulasi kulit yaitu massage rubbing punggung aromatheraphy, yoga, dan acupuncture. Massage rubbing punggung menurunkan nyeri melalui mekanisme gate control dengan menstimulasi serabut tidak nyeri dalam tempat reseptor yang sama dengan serabut perasa nyeri (nosiseptor) diaktifkan. Hypnobirthing adalah memadukan self hynosis dengan proses persalinan yang alami. Ada proses penanaman sugesti positif ke alam bawah sadar, termasuk agar rasa sakit tidak muncul. Water Birth merupakan suatu bentuk hydrotherapy, metode ini efektif dan bermanfaat dalam penanganan nyeri pada kondisi seperti lower back pain. Akupressur dilakukan dengan penekanan di beberapa titik pada bagian wajah, kaki, perut, dan punggung sehingga semua keluhan bisa teratasi. Akupresur merangsang produksi endorphin lokal. Akupresur juga menutup gerbang terhadap rangsang nyeri yaitu dengan mempertimbangkan tempat masase/penekanan dalam mengontrol nyeri persalinan. Secara non farmakologi, nyeri dalam persalinan dapat diringankan dengan melakukan metode rubbing masssage, hypnobirthing, waterbirth, akuntur, akupressur serta senam yopphyta materna. Metode ini bisa diterapkan secara sendiri-sendiri atau bisa digabung dengan metode lainnya. Kata kunci : Terapi, Nyeri Persalinan, Non farmakologis
lahir, peregangan otot cervix, vagina, perineum dan penekanan oleh kepala bayi. Setiap wanita mempunyai ambang nyeri yang berbeda-beda. Rasa nyeri bisa dirasakan lebih parah apabila ibu hamil tersebut merasa cemas dan ketakutan. Hal ini terjadi karena adanya sugesti negative yang masuk ke alam bawah sadar. Salah satu hukum pikiran bawah sadar, bahwa
PENDAHULUAN elahirkan merupakan proses yang alami dan menimbulkan rasa sakit. Kontraksi menjelang persalinan biasanya disertai dengan perasaan nyeri, karena ketika berlangsung otot akan meregang untuk membuka jalan bagi bayi. Nyeri saat persalinan disebabkan oleh kontraksi kuat untuk membuka jalan
M
7
Terapi Nyeri Persalinan Non Farmakologis
Firdayanti
pikiran bawah sadar tidak bisa membedakan antara kenyataan dan imaginasi.(1,2,3) Selama kehamilan dan persalinan, banyak hal yang perlu diperhatikan mulai dari kebutuhan fisik seperti nutrisi, istirahat, latihan fisik hingga kebutuhan mental atau kejiwaan. Kedua kebutuhan ini harus seimbang karena berperan penting bagi setiap ibu saat melewati proses tersebut .(4) Pemahaman dan pemberian arti nyeri sangat dipengaruhi tingkat pengetahuan, persepsi, pengalaman masa lalu dan juga faktor sosial budaya. Akhir - akhir ini banyak persalinan dengan cara seksio sesarea atas indikasi permintaan pasien dengan alasan agar lebih aman untuk ibu dan bayi. Saisto dkk (1999) menemukan 26% wanita inpartu takut persalinan pervaginam dan memilih seksio sesarea. Kecenderungan tersebut mencerminkan bahwa wanita menganggap proses persalinan normal merupakan suatu proses yang mengancam keselamatan ibu dan bayinya.(5) Alehagen (2003) menemukan kecenderungan terjadi peningkatan penggunaan anestesi epidural selama persalinan pada wanita yang mengalami stres.(6) Kejadian persalinan lama pada wanita dengan kehamilan tidak berisiko atau risiko rendah sering dikaitkan karena masalah psikologis. Elizabeth dkk (2000) menemukan 20 % wanita nulipara dengan risiko rendah mengalami perpanjangan waktu persalinan.(7) Tatkala terjadi rasa nyeri, seringkali tidak ada yang mampu mengurangi rasanya, pun usapan kasih dari suami. Beberapa cara untuk mengurangi rasa sakit
dimungkinkan, meskipun sakit rasanya tetap akan anda rasakan. Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan, maka dikembangkan beberapa metode untuk meminimalkan dan atau menghilangkan rasa nyeri saat persalinan(8). Manajemen nyeri persalinan ada dua cara yang digunakan, yaitu secara Farmakologis dan non farmakologis. Tindakan farmakologis masih menimbulkan pertentangan karena pemberian obat selama persalinan dapat menembus sawar placenta dan berefek pada fetus selain juga berefek pada ibu. Metoda non farmakologis tidak membahayakan bagi ibu maupun fetus, tidak memperlambat persalinan jika diberikan kontrol nyeri yang adekuat, dan tidak mempunyai efek alergi maupun efek negative lain. Ada beberapa macam teknik penurunan nyeri non farmakologis antara lain stimulasi kulit, pemberian panas dan dingin application, teknik pernafasan, hypnotis, trancutaneus electrical nerve stimulation (TENS), acupressure, teknik stimulasi kulit yaitu massage rubbing punggung aromatheraphy, yoga, dan acupuncture. Metode ini membantu mengatasi nyeri selama persalinan sebelum diberikan secara farmakologi(9). PEMBAHASAN 1. Nyeri persalinan(4,10,11,12) a. Pengertian nyeri Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007). 8
Volume II No. 4 Tahun 2009
Jurnal Kesehatan Nyeri persalinan adalah merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan janin selama persalinan. Respon fisiologis terhadap nyeri meliputi peningkatan tekanan darah, denyut nadi, pernapasann, keringat, diameter pupil, dan ketegangan otot.
pada organ lain yang bukan merupakan asalnya disebut nyeri alih (reffered pain). Pada persalinan nyeri alih dapat dirasakan pada punggung bagian bawah dan sakrum. Jenis yang kedua timbul pada saat mendekati kelahiran. Tidak seperti nyeri viceral, nyeri ini terlokalisir di daerah vagina, rectum dan perineum, sekitar anus.. Nyeri jenis ini disebut nyeri somatik dan disebabkan peregangan struktur jalan lahir bagian bawah akibat penurunan bagian terbawah janin Rasa nyeri akibat dilatasi serviks dan kontraksi rahim dihantarkan oleh serat sensoris berukuran kecil dari pleksus paracervikal dan pleksus hipogastrikus inferior yang kemudian bersatu dengan pleksus saraf simpatikus setinggi L2- L3 (tulang-tulang belakang sekitar pinggang).
b. Fisiologi nyeri Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsang nyeri. Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung syaraf bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap stimulus kuat yang secara potensial merusak. Reseptor nyeri disebut juga nosireceptor, secara anatomis reseptor nyeri (nosireceptor) ada yang bermielien dan ada juga yang tidak bermielin dari syaraf perifer. Rasa nyeri pada persalinan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: anoksia (Kekurangan Oksigen) pada otot rahim, karena otot rahim ini berkontraksi, peregangan serviks (mulut Rahim), tarikan pada tuba (saluran telur), ovarium dan ligamen – ligamen penyangga uterus, penekanan pada saluran dan kandung kemih, rektum serta regangan otot-otot dasar panggul. Persalinan berhubungan dengan dua jenis nyeri yang berbeda. Pertama berasal dari otot rahim pada saat otot itu berkontraksi. Karena merupakan organ internal maka nyeri yang timbul disebut nyeri viseral. Sama seperti nyeri viceral lainnya, nyeri yang timbul tidak dapat ditentukan dengan tepat lokasinya (pinpointed). Nyeri viceral juga dapat dirasakan
c. pengontrolan nyeri (Gate control theory)(11) Terdapat berbagai teori yang berusaha menggambarkan bagaimana nosireseptor dapat menghasilkan rangsang nyeri. Sampai saat ini dikenal berbagai teori yang mencoba menjelaskan bagaimana nyeri dapat timbul, namun teori gerbang kendali nyeri dianggap paling relevan (Tamsuri, 2007) Teori gate control dari Melzack dan Wall (1965) mengusulkan bahwa impuls nyeri dapat diatur atau dihambat oleh mekanisme pertahanan di sepanjang sistem saraf pusat. Teori ini mengatakan bahwa impuls nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka dan impuls dihambat saat sebuah pertahanan tertutup. Upaya menutup pertahanan tersebut merupakan dasar teori menghilangkan nyeri. 9
Terapi Nyeri Persalinan Non Farmakologis
Firdayanti
Suatu keseimbangan aktivitas dari neuron sensori dan serabut kontrol desenden dari otak mengatur proses pertahanan. Neuron delta-A dan C melepaskan substansi C melepaskan substansi P untuk mentranmisi impuls melalui mekanisme pertahanan. Selain itu, terdapat mekanoreseptor, neuron beta-A yang lebih tebal, yang lebih cepat yang melepaskan neurotransmiter peng-hambat. Apabila masukan yang dominan berasal dari serabut beta-A, maka akan menutup mekanisme pertahanan. Diyakini mekanisme penutupan ini dapat terlihat saat seorang perawat menggosok punggung klien dengan lembut. Pesan yang dihasilkan akan menstimulasi mekanoreseptor, apabila masukan yang dominan berasal dari serabut delta A dan serabut C, maka akan membuka pertahanan tersebut dan klien mempersepsikan sensasi nyeri. Bahkan jika impuls nyeri dihantarkan ke otak, terdapat pusat kortek yang lebih tinggi di otak yang memodifikasi nyeri. Alur saraf desenden melepaskan opiat endogen, seperti endorfin dan dinorfin, suatu pembunuh nyeri alami yang berasal dari tubuh. Neuromedulator ini menutup mekanisme pertahanan dengan menghambat pelepasan substansi P. tehnik distraksi, konseling dan pemberian plasebo merupakan upaya untuk melepaskan endorfin (Potter, 2005).
obat yang dapat mengurangi nyeri dan cara nonfarmakologis atau tanpa obat. Cara farmakologis adalah dengan pemberian obat analgesia yang bisa disuntikkan, melalui infus intravena, melalui inhalasi saluran penasafan atau dengan memblokade saraf yang menghantarkan nyeri selama persalinan. Karena efek samping yang merugikan pada ibu dan anak, misalnya muntah-muntah dan gangguan pernafasan pada bayi maka suntikan sistemik dan inhalasi sudah jarang diguna-kan lagi. Saat ini yang banyak digunakan adalah blokade saraf penghantar nyeri selama persalinan. Dengan cara ini klien akan tetap sadar sepenuhnya dan dapat mengikuti semua proses kelahiran bayinya secara alami tanpa harus merasakan rasa sakit yang sangat. Efek samping pada ibu yang terbanyak ditemukan adalah rasa mual/ muntah ringan yang dapat diatasi dengan obat anti muntah oral dan suntikan. Keuntungan dari cara ini adalah berkurang-nya bahkan hilangnya rasa sakit (8). Metode pengontrolan nyeri secara non farmakologis sangat penting seperti penggunaan obat dan anastesi. Banyak metode nonfarmakologis yang digunakan untuk menurunkan rasa nyeri selama persalinan yang tidak berefek samping baik pada ibu maupun bayinya. Metode nonfarmakologi menolong ibu mengatasi nyerinya sebelum dianjurkan untuk pemberian obat. Metode nonfarmakologi tidak membawa resiko alergi atau efek obat yang tidak dikehendaki (9).
2. Manajemen nyeri dalam persalinan Pada umumnya untuk mengurangi nyeri selama persalinan digunakan metode farmakologis yaitu dengan menggunakan 10
Volume II No. 4 Tahun 2009
Jurnal Kesehatan Sistem pengontrol nyeri secara nonfarmakologis dapat dijelaskan sebagai berikut: dengan penyaringan (filter) dari impuls nyeri pada sinaps sensori tingkat pertama yaitu Neurotransmitter untuk impuls nosiseptif dan substansi P. Penghambatan dari pengeluaran substansi P dapat menurunkan persepsi nyeri dilakukan oleh opioid. Terdapat beberapa nukleus yang termasuk pada sistem analgesia alami antara lain periaqueductal gray, locus coeruleus, nucleus raphe magnus, reticular formation, anterior pretectal necleus, thalamus, coriex cerebral dan beberapa komponen pada sistem limbic(9). Teori nyeri dari Melzack and Wall menyebutkan adanya “gate” yang merupakan terminal dari impuls nyeri yang menuju otak. Gate ini berlokasi pada dorsal horn dari medula spinalis dan pada subtansia gelatinosa. Lebih jauh subtansia gelatinosa dikontrol oleh central gray dari otak tengah dan oleh raphe magnus dari medula. Periaqueductal gray (PAG) mendapat informasi dari frontal cortex, amygdala dan periventricular nucleus of hypothalamus. PAG dan medula rostral ventromedial mengontrol proses nosiseptif. Pengeluaran morphin pada area ini menghasilkan efek anastesi yang sangat kuat. Opioid endogen dapat diaktivasi pada area ini(9). Banyak teknik nonfarmakologi yang digunakan sebagai kontrol nyeri selama persalinan, stimulasi kulit, teknik pernafasan, kompres panas dan dingin, massage, hipnosis, TENS dan acupuncture (9)
persalinan. Selama kontraksi impuls nyeri dibawa dari uterus sepanjang small neural fiber (C fiber) menuju substantia gelatinosa pada spinal colum. Kemudian sel terdekat mentransmisikan pesan nyeri ke otak. Stimulasi taktil seperti massage dan pemberian panas dingin, menghasilkan pesan yang dibawa A delta (faster neutral fibers). Serabut A delta akan menutup “gate” pada subtantia gelatinosa, kemudian membloking pesan nyeri(13). Massage rubbing punggung merupakan metode menurunkan nyeri dengan teknik massage dan penggosokan (rubbing) pada daerah punggung yaitu pada thoracic, 10, 11, 12 dan lumbal 1. Impuls nyeri selama persalinan kala I ditransmisikan oleh segmen saraf spinal (thoracic 11 dan thoracic 12) dan asesoris thoracic bawah simpatis lumbalis. Nervus ini berasal dari uterus dan serviks (Jensen, 1989 dalam Hamilton 1995). Ketidaknyamanan dari perubahan serviks dan iskemia uterus adalah nyeri visceral yang berlokasi diaddomen bawah menyebar ke daerah lumbal belakang dan paha bagian dalam. Massage rubbing punggung dengan tangan merupakan tehnik penurunan nyeri dengan gosokan lembut pada saat terjadi nyeri. Untuk nyeri persalinan pada columna vertebra thoracic 10, 11, 12. Manfaat Massage rubbing punggung selain untuk melancarkan peredaran darah juga diduga dapat menurunkan nyeri melalui mekanisme gate control termasuk pada nyeri persalinan tanpa mempengaruhi kontraksi uterus. Massage punggung klien dapat menurunkan tegangan dan meningkatkan
a. Massage Rubbing Punggung Transmisi nyeri dapat dimodifikasi atau dihambat oleh pusat stimulasi selama 11
Terapi Nyeri Persalinan Non Farmakologis
Firdayanti
relaksasi, dengan menggunakan penekanan dapat menurunkan nyeri. Contoh dari tipe massage adalah massage tangan dan kaki, back rubs, massage sakral dan otot punggung (Nicholas and Humenick, 1988 dalam Cohenm, 1991).
Prinsip Dasar Hypnobirthing : 1) Pikiran mempengaruhi seluruh tubuh. Segala sesuatu yang dilakukan tubuh ditentukan oleh pikiran. Oleh sebab itu ketika ditanamkan suatu pandangan bahwa proses persalinan adalah suatu proses alami yang tidak menyebabkan nyeri sedemikian hebatnya, maka tubuh akan mengekspresikan hanya sedikit rasa nyeri saat persalinan. 2) Rasa nyeri menghalangi proses persalinan. Rasa nyeri merupakan suatu hubungan kompleks antara berbagai macam faktor fisik dan psikis. Rasa takut akan menghalangi proses persalinan ketika tubuh mendapat sinyal rasa takut, tubuh akan mengaktifkan pusat siaga dan pertahanan. Akibatnya pusat akan mengirimkan darah ke seluruh organ yang terlibat untuk proses siaga (running or fighting process). Rahim bukan merupakan organ yang terlibat dalam proses siaga, sehingga sirkulasi pada rahim tidak optimal, akibatnya akan menghalangi proses persalinan dan meningkatkan rasa nyeri. 3) Endorfin adalah penghilang rasa nyeri alami yang terdapat dalam tubuh. Hormone ini bisa dihasilkan apabila tubuh dalam keadaan relaksasi.(13,15) Saat ini ditemukan pula teknologi stimulasi otak dengan gelombang suara yang unik. Seperti telah diakui lembaga sains dan penelitian tentang otak, suara memiliki pengaruh besar terhadap kinerja otak, contohnya efek musik Klasik dan Jazz terhadap Otak dan Psikologi Manusia. Dengan berdasarkan pada konsep frekwensi suara inilah, Teknologi Stimulasi Otak mampu menghasilkan frekwensi suara
b. Hypnobirthing Hypnobirthing berasal dari kata Yunani yaitu hypno (dari hypnosis) dan birthing (proses dari kehamilan sampai melahirkan) yang diartikan seni dan keterampilan untuk meningkatkan ketenangan pikiran sehingga dapat menghadapi persalinan dengan nyaman. Ketenangan pikiran juga dirasakan oleh janin. Metode ini berakar pada ilmu hypnosis dengan metode pendekatan kejiwaan yang memberi kesempatan untuk berkonsentrasi, fokus dan rileks. Namun tetap dengan kesadaran sepenuhnya. Prosedur hypnobirthing adalah memadukan self hynosis dengan proses persalinan yang alami. Ada proses penanaman sugesti positif ke alam bawah sadar, termasuk agar rasa sakit tidak muncul.(1,2,3,14) Hypnosis diri (self hypnosis) adalah suatu proses agar diri kita berada dalam kondisi rileks, tenang, dan terfokus guna mencapai suatu hasil atau tujuan tertentu. Pada hypnosis diri, kita dituntut untuk membantu diri sendiri. Pikiran kita adalah suatu kesatuan yang amat besar, yang terlihat sebagai tindakan sehari-hari kita hanyalah 10% (ini adalah alam sadar/conscious mind), sementara 90% adalah konsep dasar yang melandasi tindakan tersebut. Dengan hypnosis diri, kita dapat menjangkau alam bawah sadar yang merupa-kan konsep tersebut.(1,2,3,14) 12
Volume II No. 4 Tahun 2009
Jurnal Kesehatan khusus yang dikenal dengan nama Binaural Beat Frequency.(7)
persalinan alamiah bersifat tidak invasif, efektif, dan aman. Survey mayor Alderlice et al, 1995 menyimpulkan bahwa tidak ditemukan bukti bahwa persalinan dalam air kurang aman jika dibandingkan persalinan konvensional (18,19)
c. Water Birth Water Birth merupakan salah satu metode alternatif persalinan pervaginam(14), dimana ibu hamil aterm tanpa komplikasi bersalin dengan jalan berendam dalam air hangat (yang dilakukan pada bathtub atau kolam) dengan tujuan mengurangi rasa nyeri kontraksi dan memberi sensasi rasa nyaman (18,19). Metode ini dipercaya mampu memberi banyak keuntungan bagi ibu dan bayi yang merupakan salah satu metode persalinan alternatif yang aman(18,19). Melahirkan dalam air akan mempermudah adaptasi bayi dari rahim ibu (yang berisi air ketuban) ke dunia luar. Diharapkan, transisi dari rahim ibu ke dunia luar tidak terlalu drastis, sehingga dapat mengurangi kemungkinan perlukaan pada janin. Selain itu, metode ini diharapkan dapat mengurangi stres pada ibu, nyeri persalinan, kontraksi rahim akan menjadi lebih efektif, elastisitas perineum bertambah, sehingga robekan atau laserasi jalan lahir menjadi minimal. Posisi ibu saat melahirkanpun akan lebih mudah dan dapat diubah sesuai dengan kenyamanan ibu. Water Birth merupakan suatu metode persalinan yang aman bagi kesehatan ibu dan bayi, pada janin aterm dengan presentasi kepala. Water Birth menjadi lebih populer di kalangan ibu dan bidan dikarenakan adanya kemampuan air untuk mengapungkan ibu dalam kolam dan pada penanganan nyeri penggunaan air hangat untuk
d. Akupunktur Akupunktur sudah dikenal di negara asalnya Cina kurang lebih sejak 5.000 tahun lalu. Untuk di Indonesia terapi tusuk jarum untuk ibu hamil diperkenalkan bagi wanita hamil utamanya untuk menghilangkan masalah-masalah kehamilan seperti mual muntah. Namun di luar negeri, teknik ini sudah sangat popular bahkan dianggap sebagai salah satu pengobatan alternatif yang diakui oleh dunia medis(20). Menurut National of Health (NIH) Amerika, pada tahun 1997 akupuntur sudah direkomendasikan untuk mengatasi rasa mual berlebih pada ibu hamil khususnya pada trimester pertama. Pengobatan tradisional Cina ini menerapkan prinsip keterkaitan antara tubuh, pikiran, dan jiwa. Teknik ini dilakukan dengan penekanan di beberapa titik pada bagian wajah, kaki, perut, dan punggung sehingga semua keluhan bisa teratasi. Metoda ini juga bermanfaat untuk si jabang bayi dalam hal pembentukan otak dan organ tubuh yang sempurna(20,21,22). Melalui teknik akupunktur rasa nyeri bisa berkurang karena saat jarum ditusukkan dapat menimbulkan hormon endorfin. Yaitu hormon yang menimbulkan rasa tenang, nyaman, dan bisa menghilangkan rasa sakit. Hormon endorfin akan meningkat selama kehamilan dan memuncak saat persalinan(20,21,22). 13
Terapi Nyeri Persalinan Non Farmakologis
Firdayanti
Untuk mengurangi rasa nyeri saat persalinan ini, tusuk jarum bisa dilakukan pada akhir trimester ketiga. Selain mengurangi rasa nyeri saat persalinan, teknik akupunktur juga bisa digunakan untuk mengurangi rasa sakit pascacesar. Umumnya, bagian tubuh yang ditusuk dengan jarum akupunktur adalah perut, pantat, tangan dan kaki. Jarum ditusukkan dengan kemiringan 45 derajat dan ditempelkan pada kulit, sehingga tidak mengganggu proses persalinan. Walau bukan bersifat menghilangkan tapi akupunktur bisa mengurangi rasa nyeri sekitar 78 persen. Jarum ditusukkan dalam satu detik setelah itu jarum dapat dirangsang baik secara manual ataupun menggunakan listrik dengan daya yang sangat kecil. Untuk mengurangi nyeri persalinan, tindakan akupuntur biasanya mulai diberikan pada akhir tri semester ketiga, dengan tujuan membantu persiapan tubuh ibu hamil dalam persalinan, dengan penekanan mempersiapkan serviks dan tulang panggul guna proses persalinan(20,21,22)
sistem saraf. Jika dalam penerapan akupuntur harus memakai jarum, maka dengan hanya memakai gerakan dan tekanan jari yaitu jenis tekan putar, tekan titik, dan tekan lurus akupresur dapat dilakukan.(9,23) Secara medis, teknik akupressur dapat menyebabkan pelepasan endorphine, memblok reseptor nyeri ke otak, menyebabkan dilatasi serviks dan meningkatkan efektifitas kontraksi uterus(9,23). Salah satu teknik untuk melancarkan energi vital adalah dengan akupresur yaitu: menekan titik tertentu (yang dikenal dengan nama acupoint) dengan menggunakan telunjuk maupun ibu jari untuk menstimulasi aliran energi di meridian (Turana, 2004). Daerah atau lokasi yang dilakukan penekanan ini disebut acupoint. Acupoint terletak di seluruh tubuh, dekat dengan permukaan kulit dan terhubung satu sama lain melalui jaringan yang komplek dari meridian. Berapa sering tindakan akupresur dilakukan, tergantung pada kebutuhan individu. Metode akupresur merupakan tindakan yang mudah dilakukan, memberi kekuatan pada wanita saat melahirkan dan mendorong keterlibatan pasangan lebih dekat dalam proses persalinan dan pendidikan antenatal(9,23). Penekanan dilakukan dengan ujung jari. Penekanan pada saat awal harus dilakukan dengan lembut, kemudian secara bertahap kekuatan penekanan ditambah sampai terasa sensasi yang ringan, tetapi tidak sakit. Pada individu yang sensitif seperti bayi, maupun orang tua maka tekanan dapat dibuat lebih lembut. Penekanan dapat dilakukan 30 detik sampai 2 menit.
e. Akupresur Akupresur merupakan suatu ilmu penyembuhan yang berasal dari Tionghoa sejak lebih dari 500 tahun yang lalu. Akupresur sebagai suatu seni dan ilmu penyembuhan berlandaskan pada teori keseimbangan yang bersumber dari ajaran Taoisme. Akupresur merupakan pengembangan dari teknik akupuntur. Pada prinsipnya, tujuan kedua perawatan ini tidak berbeda, tergantung dan jenis keluhan. Keduanya dipakai untuk merangsang titik-titik yang ada di tubuh, menekan hingga masuk ke 14
Volume II No. 4 Tahun 2009
Jurnal Kesehatan Nyeri persalinan dapat dikontrol dengan memberikan stimulus, salah satu stimulus tersebut adalah akupresur, yang mana dalam penjelasan Simkin (1989) bahwa akupresur merangsang produksi endorphin lokal, selain itu akupresur menutup gerbang terhadap rangsang nyeri yaitu dengan mempertimbangkan tempat masase/penekanan dalam mengontrol nyeri persalinan yang mana teknik akupresur ini juga dikenal sebagai masase shiatsu (Mander, 2003) . Seperti halnya pada wanita yang melahirkan pada kala I dan kala II seringkali daerah lumbosakral diurut-urut yang mana tindakan ini merangsang mekanoreseptor sehingga nyeri berkurang (Kasmara, 1993), Penekanan titik LB36 dan KK60 juga membantu peredaan nyeri, sedangkan pemijatan lembut di leher diantara waktu-waktu kontraksi meredakan ketegangan leher dan menenangkan panggul atau dengan menggunakan ibu jari tangan untuk memberi tekanan yang kuat dan memutar pada daerah sacrum yaitu titik KK31 dan SPG1 akan memberikan kenyamanan pada saat persalinan (9,23).
yoga, pilates, hipnoterapi serta tai chi. Perpaduan gerakan harmonis dari yoga, pilates, hipnoterapi serta tai chi akan tergabung dan menyatu menjadi senam senam khusus ibu hamil yophytta materna dan pastinya banyak memberi manfaat. Yoga merupakan sistem kesehatan yang bersifat holistik baik jiwa, pikiran dan tubuh yang dilakukan dengan sistem gerak yang halus tidak menghentak dengan paduan pernafasan yang harmonis(24). Pilates adalah serangkaian perpaduan gerak dari kebijaksanaan kuno dan modern yang memberikan kontrol penuh pada tubuh, pikiran dan jiwa yang dilakukan dengan gerak nafas. Sementara hipnoterapi merupakan sebuah terapi pola pikir dengan menggunakan kata-kata yang dapat mengubah mood. Terapi ini dilakukan dengan mengkondisikan mental dan fisik agar bisa fokus, rileks, yakin, tenang dan aman dan semuanya dalam keadaan sadar sepenuhnya(24). Selain itu, senam Yopphyta Materna juga menggabungkan gerakan tai chi. Gerakan tai chi merupakan olahraga yang memadukan gerakan yang membutuhkan konsentrasi penuh dengan mengatur sistem pernafasan bersifat lembut untuk menghasilkan energi yang positif. Gerakan perpaduan yoga, pilates, hipnoterapi, maupun tai chi merupakan olahraga yang kesemua teknik-nya didasarkan pada pernafasan(24). Senam Yopphyta Materna terbagibagi menjadi beberapa sesi, yaitu sesi relaksasi, peregangan, dan pelaksanaan gerakan-gerakan inti yang melatih otototot dasar panggul. Ibu hamil yang melakukan senam, harus memperhatikan
f. Senam Yopphyita Materna Berbagai jenis senam hamil kini terus berkembang. Selain senam pilates ada juga senam hamil yophytta materna. Seperti senam hamil lainnya, yophytta materna juga memiliki gerakan dasar senam yang ringan, mengingat bumil butuh kehatihatian dalam melakukan beragam gerakan(24) Senam ini memiliki kelebihan dibanding jenis senam hamil lainnya. Senam hamil Yophytta Materna merupakan suatu perpaduan gerakan harmonis dari 15
Terapi Nyeri Persalinan Non Farmakologis
Firdayanti
juga sikap tubuh yang benar ketika duduk, bangkit dari duduk, dan berdiri saat hamil. Pada saat sesi relaksasi juga banyak memberikan manfaat untuk ibu hamil. Saat ibu duduk bersila dan menutup mata sambil mengatur pernapasan dengan iringan musik yang lembut serta menenangkan, maka saat itu pula ibu merasakan ketenangan dan memberi kenyamanan untuk janin(24).
sendiri atau bisa digabung dengan metode lainnya. DAFTAR PUSTAKA AC. 2008. Hamil, Lebih Nyaman dengan Hypnobirthing (online). Available: http://www.kompas.com/read/xml/20 08/09/09/16091782, (3 Maret 2009) Alehagen S, Wijma B, Lunberg U and Wijma K. Fear, Pain and Hormones During Chilbirth. J Psychosom Obstet And Gynecol.2002; (26) : 153-12
KESIMPULAN Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi normal. Kelahiran bayi merupakan peristiwa sosial, di mana ibu dan keluarga menantikannya selama 9 bulan. Ketika proses persalinan di mulai, peranan ibu adalah sangat penting untuk melahirkan bayinya, sedangkan peran petugas kesehatan adalah memantau persalinan, mendeteksi dini adanya komplikasi, disamping bersama-sama keluarga memberikan bantuan, dukungan pada ibu bersalin. Besarnya rasa nyeri bersifat sangat individual. Dalam proses persalinan hal inilah yang paling dirasakan tidak menyenangkan bahkan menakutkan bagi ibu. Nyeri pada proses persalinan terjadi akibat adanya kerusakan jaringan yang nyata, sehingga dapat dikatagorikan sebagai nyeri akut. Mengurangi rasa nyeri dapat diatasi dengan cara farmakologi (dengan obat) dan non farmakologi (tanpa obat). Secara non farmakologi, nyeri dalam persalinan dapat diringankan dengan melakukan metode rubbing masssage, hypnobirthing, waterbirth, akuntur, akupressur serta senam yopphyta materna. Metode ini bisa diterapkan secara sendiri-
Anonim, 2008. Nyeri (online). Available: http://genwi.com (4 April 2009) Arifin Laily, Teknik Akupressur pada nyeri persalinan.http://keperawatanmaterni tas.blogspot.com/2008/04/teknikakupresur-pada-nyeri-persalinan.html (12 Desember 2007) Bobak IM, Lowdermilk DL, Jensen MD, Perry SE. Persalinan Normal dalam: Keperawatan Maternitas. terjemahan Wijayarini MA & Anugerah P. Jakarta. EGC. 2005; 241- 665 Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, Hauth JC, Wenstrom KD. Normal Labor and Delivery In: Williams Obstetrics 21 ST Edition. America. McGraw-Hill. 2001: 409-42 Elizabeth RC, Ruth MP, Kathryn G, Nigel J. Randomised controlled trial of labouring in water compared withstandard of augmentation for management of dystocia in first stage of labour. BMJ. 2004; (328): 314-20
16
Volume II No. 4 Tahun 2009
Jurnal Kesehatan Kurniasih, Dedeh. 2007. Hypnoparenting, Hypnopregnancy. Hypnofertility (online).Available: http://www.tabloid. Error! Hyperlink reference not valid., (3 Maret 2009) Kuswandi, Lanny. 2007. Terapi Hypnobirthing: Melahirkan Tanpa rasa Sakit (online). Available: Error! Hyperlink reference not valid., (6 Maret 2009) Mengurangi Sakit saat kontraksi Error! Hyperlink reference not valid.(12 Desember 2009) Saisto T, Aro KS, Nurmi JE, Ko¨no¨ T, Halmesma E. Randomized Controlled Trial Of Intervention In Fear Of Childbirth. American College of Obstetricians and Gynecologists. Elsevier Science Inc.2001; (98): 820 – 826 Wiknjosastro H. Fisiologi dan Mekanisme Persalinan Normal dalam Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2005: 180-86
17
Terapi Nyeri Persalinan Non Farmakologis
Firdayanti
18