Jurnal Pembangunan Manusia Vol.4 No.12 Tahun 2010
HUBUNGAN MODAL SOSIAL DAN MODAL MANUSIA DENGAN TINGKAT PENDAPATAN PETANI KARET DI KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR Nukmal Hakim*, Henny Malini*, Selly Oktarina* ABSTRAK Hubungan Modal Sosial dan Modal Manusia dengan Tingkat Pendapatan Petani karet di Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir, tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis berapa besar Modal Sosial dan Modal Manusia yang dimiliki petani karet dan Menghitung pendapatan Petani Karet, serta menganalisis hubungan modal manusia dan modal sosial dengan tingkat pendapatan Petani Karet dan Mengidentifikasi upaya yang dilakukan oleh petani karet di Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir didalam meningkatkan Modal Sosial dan Modal Manusia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Modal Sosial yang dimiliki oleh petani karet di Kelurahan Tanjung Batu ini adalah sebesar 45,57 yang berada pada kriteria sedang dan Modal Manusia yang dimiliki oleh petani karet ini adalah sebesar 14,36 yang juga berada pada taraf atau kriteria sedang. Rata-rata pendapatan usahatani karet petani karet di Kelurahan Tanjung Batu ini adalah sebesar Rp. 32.305.181,41 per hektar/thn dan pendapatan totalnya rata-rata 35.051.848,07 per tahunnya. Hasil uji korelasi dengan menggunakan alat uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara modal sosial petani dengan pendapatan petani karet di Kelurahan Tanjung Batu Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir, artinya semakin tinggi modal sosial petani maka tidak akan mempengaruhi pendapatan petani begitu pun juga sebaliknya. Hasil uji korelasi dengan menggunakan uji korelasi Sperarman juga, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara modal manusia dengan tingkat pendapatan petani karet di kelurahan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan modal sosial yaitu dengan memperbanyak interaksi sosial dengan masyarakat lingkungan setempat dan lingkungan luar sehingga akan memperoleh masukan-masukan yang bermanfaat dan upaya untuk meningkatkan modal manusia yaitu dengan rajin mengikuti pelatihan maupun kursus-kursus yang bermanfaat untuk kehidupan mereka, senantiasa menjaga kesehatan diri maupun lingkungan.
ABSTRACT Relationship of Social Capital and Human Capital with rubber Farmer Income in the District of Tanjung Batu Ogan Ilir, the purpose of this study is to analyze how much Social Capital and Human Capital owned rubber farmers and farmer income Counting Rubber, and analyze the relationship between human capital and social capital Rubber farmers with income and identify the efforts made by rubber farmers in the district of Tanjung Batu in Ogan Ilir enhance Social Capital and Human Capital. The research method used in this study is a survey method. Social capital is owned by farmers in the village of Tanjung Batu rubber is set at 45.57 which is in the criteria are and Human Capital owned by farmer rubber is set at 14.36 which is also located on the stage or the criteria are. Average farm incomes rubber rubber farmers in the village of Tanjung Batu this is Rp. 32,305,181.41 per hectare per year and an average total income 35,051,848.07 per year. Correlation test by using Spearman correlation test showed that there is no relationship between social capital rubber farmers with incomes of farmers in the village of Tanjung Batu Tanjung Batu subdistrict Ogan Ilir, meaning that the higher the social capital of farmers will not affect farmers' income so anything and vice versa. Correlation test using Sperarman correlation test also showed that there was no relationship between the human capital with income levels of rubber farmers in the village of Tanjung Batu Ogan Ilir. Efforts being made to increase social capital by increasing social interaction with the
*Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Jl Palembang- Prabumulih Km 32 Indralaya OI, 30662 Hp. 081367360415 email :
[email protected]
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.4 No.12 Tahun 2010
local environmental community and the outside environment so that it will obtain useful inputs and efforts to enhance human capital is to diligently follow the training and the courses that are useful for their lives, always maintain personal hygiene and the environment.
PENDAHULUAN Kontribusi
keuntungan yang diterima oleh pihak dalam
lain, harga yang diterima oleh petani
perekonomian Sumatera Selatan, antara
masih sangat rendah hal ini disebabkan
lain sebagai sumber pendapatan dan
masih rendahnya mutu bokar yang
pekerjaan
dihasilkan oleh petani, selain faktor
Keluarga
tanaman
bagi
1
karet
450.856
Kepala
dan memberikan kontribusi
penyebab
lainnya adalah hubungan
yang cukup besar dalam menghasilkan
sosial petani (modal sosial) dengan
devisa bagi perekonomian di Sumatera
pihak lainnya dan modal manusianya.
Selatan. karet
Tahun 2007 volume ekspor Sumatera
Selatan
Modal sosial berpengaruh kuat pada
sebesar
perkembangan sektor-sektor ekonomi
592.134,92 Ton dengan nilai US $
lainnya seperti sektor perdagangan,
1.133.051,680
jasa,
atau
memberikan
konstruksi,
pariwisata
kontribusi 79,53 % dari total ekspor
beberapa
komoditi perkebunan sebesar US $
pembangunan ekonomi yang dilakukan,
1.424.663,920.2
faktor
Bappeda Kabupaten Ogan Ilir3 menyatakan
bahwa
pendapatan
yang
trust,
Apapun
reciprocity,
externalities, merupakan
lain.
dan
dan
positive
nilai-nilai
penopang
etis
yang
akan
perkembangan
dan
penduduk tertinggi adalah berasal dari
menentukan
usaha kebun karet dan perdagangan
keberlanjutan beragam aktifitas usaha di
yang dapat mencapai
setiap sektor perekonomian 4
perkapita
per
tahun,
Rp. 9,5 juta sedangkan
Disamping
modal
sosial,
modal
pendapatan terendah adalah penduduk
manusia (pendidikan, kesehatan dan
dengan usahatani padi lebak dan ikan
interaksi
tangkap. Kenyataan ini menunjukkan
pengaruhnya terhadap perkembangan
pentingnya sektor perkebunan karet di
sektor-sektor ekonomi.
wilayah Kabupaten Ogan Ilir, khususnya di
karena
adalah salah satu sentra
pengembangan
karet,
akan
tetapi
sosial)
pun
sangat
kuat
Melihat kenyataan di atas, maka peneliti
tertarik
penelitian
untuk
tentang
oleh petani, maka keuntungannya yang
dengan tingkat pendapatan petani karet
diterima oleh petani masih sangat jauh
di Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten
sekali
Ogan Ilir.
dengan
modal
antara
modal
dibandingkan
dan
hubungan
apabila dilihat dari harga yang diterima
bila
sosial
melakukan
manusia
Nukmal Hakim*, Henny Malini*, Selly Oktarina* : Hubungan Modal Sosial Dan Modal Manusia Dengan Tingkat Pendapatan Petani Karet Di Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.4 No.12 Tahun 2010
METODOLOGI
dalam
penelitian
ini.
Sampel
yang
diambil berjumlah 30 orang dari populasi Tempat dan Waktu Penelitian
sejumlah 104 orang.
Penelitian ini telah dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten
Metode Pengumpulan Data
Ogan Ilir, Karena mengingat Kecamatan
Data yang dikumpulkan didalam
ini merupakan salah satu dari beberapa
penelitian ini adalah data primer dan
Kecamatan di Kabupaten Ogan Ilir
data sekunder. Data primer merupakan
Sumatera Selatan yang sebagian besar
data
masyarakatnya
mata
wawancara langsung dengan petani
karet.
karet di
pencaharian Waktu
mempunyai
sebagai
penelitian
petani
pada
Bulan
Juni
sampai dengan Desember 2010
yang
diperoleh
berdasarkan
Kecamatan Tanjung Batu
dengan
menggunakan
pertanyaan
yang
daftar
telah dipersiapkan
(Quesioner) dan dilanjutkan dengan Metode Penelitian Metode
observasi penelitian
yang
lapangan
mempertajam penilaian. Data sekunder
digunakan dalam penelitian ini adalah
diperoleh
metode
Pemerintah
survey.
Metode
survey
ini
diharapkan dapat memperoleh informasi
dalam
dari
instansi/
yang
lembaga
menjadi
sampel
didalam penelitian ini.
mengenai fakta yang terjadi di lapangan dengan
cara
melakukan
penarikan
Metode Pengolahan Data
sampel untuk mewakili populasi dan
Data
yang
diperoleh
dari
mengumpulkan data melalui wawancara
lapangan diolah secara tabulasi dan
langsung kepada responden dengan
diuraikan secara deskriptif yaitu dengan
berpedoman kepada kuisioner.
memaparkan hasil dalam bentuk uraian yang
Metode Penarikan Contoh
ini
adalah
metode
pada
pembahasan.
Adapun untuk menjawab tujuan pertama
Metode penarikan contoh pada penelitian
sistematis
yaitu mengukur modal sosial dan Modal
acak
Manusia yang dimiliki petani karet di
sederhana (Simple Random Sampling)
Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten
terhadap petani karet yang ada di
Ogan Ilir dilihat dari 4 indikator, yaitu
Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten
partisipasi
Ogan Ilir. Hal ini bertujuan agar seluruh
resiprositas, kepercayaan, dan norma
petani karet tersebut memiliki peluang
sosial.
yang sama untuk dipilih sebagai sampel
kemudian
dalam
suatu
jaringan,
Indikator-indikator dikelompokkan
tersebut ke
dalam
Nukmal Hakim*, Henny Malini*, Selly Oktarina* : Hubungan Modal Sosial Dan Modal Manusia Dengan Tingkat Pendapatan Petani Karet Di Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.4 No.12 Tahun 2010
interval kelas dengan pemberian skor 3
Untuk
menjawab
pertanyaan
untuk kriteria tinggi, skor 2 untuk kriteria
terakhir yaitu mengidentifikasi upaya-
sedang, dan skor 1 untuk kriteria
upaya yang dilakukan oleh petani karet
rendah.
di Kecamatan Tanjung Batu yaitu diolah
Untuk
menjawab
pertanyaan
kedua yaitu menghitung pendapatan usahatani
karet
petani
karet
secara tabulasi dan di analisis secara deskriptif dan mendalam.
di
Kecamatan Tanjung Batu yaitu dengan
Modal Sosial Di
menggunakan rumus Pn
= Y x Hy
Bp
= Bt + Bv
PdU
= Pn – Bp
komunikasi
dan
teknologi
informasi
seperti
tidak hanya ditentukan oleh
modal
dalam bentuk fisik saja seperti jalan, bangunan, lahan, kendaraan dan modal
Dimana: Pn
= Penerimaan petani (Rp/Ha/Th)
PdU
=
Pendapatan
usahatani
Bp
= Biaya produksi (Rp/Ha/Th)
Bt
= Biaya total (Rp/Ha/Th)
Bv
= Biaya variabel (Rp/Ha/Th)
Hy
=
Harga
modal manusia memegang peranan didalam
meningkatkan
pendapatan petani di suatu daerah. Dari Hasil Penelitian terhadap Petani Karet di Kelurahan Tanjung Batu,
jual hasil produksi
maka
rata-rata
modal
Sosial
yang
dimiliki oleh petani di Kelurahan Tanjung
(Rp/Ha/Th)
Batu
= Produksi karet (Kg/Ha/Th)
=
Pendapatan
non-
Untuk menjawab tujuan ketiga yaitu menganalisis hubungan modal sosial dan modal manusia dengan tingkat dengan
menggunakan
Statistik
tergolong
sedang
ini modal sosial diukur dari indikator (networks),
(Hernanto, 1996).
uji
adalah
partisipasi
usahatani (Rp/Th)
pendapatan
ini
dengan skor 45,57. didalam penelitian
Pdtotal = Pendapatan Total (Rp/Th) PdnonU
fisik lainnya, tetapi modal sosial dan
penting
(Rp/Ha/Th)
dilakukan
kemajuan
sekarang ini keberhasilan seseorang
Pdtotal= PdU + Pd non-U
Y
era
Koefisien
Peringkat Spearman dengan taraf nyata
dalam
suatu
jaringan
kepercayaan(trust),
resipirositas (Recipirocity), dan Norma Sosial.
Perbandingan rata-rata tingkat
modal sosial petani contoh yaitu petani karet yang tergabung dalam kelompok Tani P4S ini dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.
0,05 dan dipaparkan dalam bentuk uraian secara sistematis.
Nukmal Hakim*, Henny Malini*, Selly Oktarina* : Hubungan Modal Sosial Dan Modal Manusia Dengan Tingkat Pendapatan Petani Karet Di Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.4 No.12 Tahun 2010
Tabel 1. Rata-rata tingkat modal sosial petani contoh, 2010 No. 1 2 3 4
Modal Sosial Partisipasi dalam suatu jaringan (Networks) Resiprositas (Reciprocity) Kepercayaan (Trust) Norma sosial (Norms) Jumlah
Skor 10,17 11,70 13,00 10,70 45,57
Kriteria S T T S S
Berdasarkan Tabel 1 diketahui
Resipirositas atau sering disebut
bahwa secara umum modal sosial yang
juga solidaritas petani contoh dapat
dimiliki oleh petani contoh di Kelurahan
dilihat dari
bagaimana petani contoh
Tanjung Batu ini pada kriteria sedang.
membantu
penyelenggaraan
Kualitas modal sosial dibangun oleh
tetangga, kegiatan jaga malam, dan
indikator
partisipasi
kegiatan gotong royong pembersihan
jaringan,
Resiprositas,
dan norma sosial.
dalam
suatu
kepercayaan,
Partisipasi petani
acara
siring.
Pengukuran
terhadap
ketiga
bentuk
resiprositas
tersebut
berada
contoh didalam suatu jaringan, serta
pada kriteria tinggi dengan skor 11,70.
norma sosial yang dimiliki oleh petani
hal ini berarti solidaritas yang terbentuk
contoh tergolong dalam kriteria sedang.
dari
Resiprositas dan
lingkungan
Kepercayaan petani
contoh tergolong dalam kriteria tinggi.
petani
tinggi.
terhadap petani
kerabat
contoh
dan
tergolong
Di Kelurahan Tanjung Batu ini
Secara umum tingkat partisipasi
suasana keakraban antar tetanga dan
yang terbangun pada petani contoh
lingkungan sangat terasa sekali. Hal ini
tergolong dalam kriteria sedang dengan
dapat dilihat dari antusiasme mereka
nilai skor 10,17.
didalam
membantu
anggota
dari
Partisipasi petani contoh dalam
masyarakat yang mempunyai hajatan,
suatu jaringan berhubungan dengan
dan juga bisa dilihat dari bagaimana
keaktifan
dan
mereka mau secara bergiliran didalam
atau
kegiatan jaga malam untuk keamanan
Pada
lingkungan di daerah mereka serta
dalam
jangkauan
organisasi
hubungan
sosial
pergaulan antar masyarakat. umumnya
petani
hanya
mau
gotong
royong
atau
saling
tolong
berpartisipasi pada lembaga yang ada
menolong demi kepentingan mereka
hubungannya
bersama.
produksi
dengan
kegiatan
pertanian saja, sedangkan
Tingkat
kepercayaan
(trust)
partisipasi petani contoh pada lembaga-
petani contoh di Kelurahan Tanjung
lembaga
Batu ini tergolong tinggi dengan skor
sosial
lainnya
lembaga politik sangat terbatas.
maupun
13,00.
Hal ini dapat dilihat dari
Nukmal Hakim*, Henny Malini*, Selly Oktarina* : Hubungan Modal Sosial Dan Modal Manusia Dengan Tingkat Pendapatan Petani Karet Di Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.4 No.12 Tahun 2010
bagaimana
mereka
kepercayaan
pada
masyarakat
di
menaruh
sesama
lingkungan
kelurahan
Tanjung
kepatuhan mereka terhadap aturan-
mereka,
aturan yang dibuat oleh pemerintah setempat.
tokoh adat setempat, ketua organisasi/
Berdasarkan penelitian, tingkat
kelompok yang mereka ikut serta dalam
kepatuhan
keanggotaannya,
norma
penyuluh
lapangan dan pemerintah setempat. Bentuk-bentuk
serta
warga
kepada para tokoh masyarakat, tokoh-
para
Batu
norma
petani
sosial
contoh
yang
terhadap
berlaku
di
masyarakat tergolong sedang dengan
sosial
skor 10,70.
yang diteliti pada penelitan ini adalah bagaimana tingkat kepatuhan petani contoh
terhadap
setempat,
lembaga
bagaimana
Modal Manusia
adat
diukur
melalui
mereka terhadap perjanjian bagi hasil
pendidikan,
tingkat
antara pemilik dan penggarap usahatani
kemampuan
karet
kepatuhan
Perbandingan rincian rata-rata modal
terhadap sanksi yang dikenakan kepada
manusia petani contoh berdasarkan
mereka
masing-masing indikator dapat dilihat
petani
kepatuhan
Modal manusia dalam penelitian
contoh,
apabila
mereka
melakukan
pelanggaran. Kepatuhan petani contoh
ini
indikator
tingkat
kesehatan
interaksi
dan sosial.
pada Tabel 2 berikut ini.
terhadap orang-orang yang dituakan di Tabel 2 Rincian rata-rata modal manusia petani contoh di Kelurahan Tanjung Batu, 2010 No. 1 2 3
Modal manusia Skor Tingkat Pendidikan 3,83 Tingkat Kesehatan 5,1 Kemampuan Interaksi Sosial 5,43 Jumlah 14,36 Kriteria : 2- 3,33 = Rendah ; 3,34 – 4,67 = Sedang ; 4,68 – 6,00 = Tinggi.
Berdasarkan menunjukkan
Tabel
bahwa
tingkat
Kriteria Sedang Tinggi Tinggi Sedang
2
diatas
pendidikan,
secara
umum
kemampuan interaksi sosial. Parameter pendidikan
contoh di Kelurahan
Batu
Pendidikan Formal dan Non Formal, dari
Kualitas
hasil penelitian didapatkan skor untuk
modal manusia pada kriteria sedang
tingkat pendidikan adalah 3,83 yang
dibangun
berada pada kriteria sedang.
berada pada kriteria sedang.
oleh
indikator
tingkat
dari
dan
modal manusia yang dimiliki oleh petani Tanjung
dilihat
kesehatan
tingkat
Nukmal Hakim*, Henny Malini*, Selly Oktarina* : Hubungan Modal Sosial Dan Modal Manusia Dengan Tingkat Pendapatan Petani Karet Di Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.4 No.12 Tahun 2010
Selain tingkat pendidikan, tingkat
yang lebih baik, maupun peningkatan
kesehatan juga sangat penting artinya
pengetahuan petani tentang semua hal,
bagi pengembangan modal manusia,
khususnya
kesehatan
kegiatan
yang
baik
dapat
pengetahuan usahatani
didalam
karet
mereka.
meningkatkan hasil dalam pendidikan
Selain itu akses terhadap media akan
maupun
mempermudah petani karet dikelurahan
dengan
meningkatkan lingkungan,
hubungan
karena
dengan
Tanjung Batu ini ini dan mempercepat
kondisi tubuh dan jiwa yang sehat,
berinteraksi/berhubungan dengan dunia
merupakan
luar.
faktor
utama
yang
agar
dapat
didalam kemampuan interaksi sosial
memperoleh pembelajaran, khususnya
pada penelitian ini adalah 5,43 yang
pendidikan non formal untuk dapat
berada pada kriteria Tinggi, yang berarti
menambah
didalam
kemampuan berinteraksi sosial petani
kegiatan usahatani karetnya, yang mana
karet di Kelurahan Tanjung Batu ini
akan berdampak pada peningkatan taraf
secara umum Tinggi.
mempengaruhi
hidup
petani
pengetahuan
mereka.
Kondisi
Adapun skor modal manusia
kesehatan
petani contoh secara umum rata-rata
Pendapatan
Petani
Karet
berada pada kriteria Tinggi dengan skor
Kelurahan Tanjung Batu
di
5,1. Disamping
kedua
modal
Pendapatan Usahatani
manusia diatas, ada satu hal lagi yang
Pendapatan usahatani rata-rata
tidak kalah pentingnya yaitu modal
yang diterima oleh petani karet di
kemampuan
Kelurahan Tanjung Batu untuk satu
interaksi
sosial,
kemampuan ini dilihat dari penguasaan
hektar
bahasa dan akses terhadap media.
32.305.181,41. yang didapatkan dari
Kemampuan
penerimaan sebesar Rp 36.081.553,34
selain
berbahasa
bahasa
meningkatkan
Indonesia,
daerah
akan
kemampuan
petani
lahan
adalah
per hektar dikurangi
sebesar
dengan biaya
produksi sebesar Rp 3.776.371,93 per
didalam berinteraksi dengan orang lain
hektar.
diluar
dilihat pada Tabel 3 berikut ini.
lingkungan
mereka,
dengan
Rp
Untuk lebih jelasnya dapat
adanya mereka berinteraksi dengan lingkungan diluar mereka, maka akan menambah wawasan dan pengetahuan petani karet, untuk menerima suatu perubahan baik itu perubahan pola pikir
Nukmal Hakim*, Henny Malini*, Selly Oktarina* : Hubungan Modal Sosial Dan Modal Manusia Dengan Tingkat Pendapatan Petani Karet Di Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.4 No.12 Tahun 2010
Tabel 3. Pendapatan usahatani petani karet di Kelurahan Tanjung Batu tahun 2010 No. 1 2
Uraian Penerimaan Biaya total Pendapatan usahatani
Rata-rata (Rp/Ha/Th) 36.081.553,34 3.776.371,93 32.305.181,41
Pendapatan Luar-usahatani
kerajinanyang dilakukan oleh
Pendapatan luar usahatani atau pendapatan
petani
contoh di dalam penelitian ini adalah
non usahatani adalah
membuat kerajinan emas dan perak,
pendapatan yang diperoleh oleh petani
akan tetapi bersifat musiman dan sesuai
dari kegiatan non usahatani.
dengan banyaknya pesanan.
Adapun pendapatan non usahatani dari
beberapa
petani
contoh
Pendapatan Total
di
Pendapatan
Total
adalah
Kelurahan Tanjung Batu ini diperoleh
penjumlahan pendapatan bersih dari
pekerjaan sampingan seperti pedagang
usahatani
dan pengrajin. Pendapatan rata-rata dari
pendapatan bersih dari luar usahatani
pekerjaan
karet
sampingan petani adalah
karet
(non
ditambah
Usahatani)
dengan
Rata-rata
sebesar Rp 2.746.666,66. Pendapatan
penerimaan, biaya total produksi, dan
petani
pendapatan
contoh
diperoleh
dari
sebagai
pedagang
membuka
warung
manisan kecil-kecilan, dan jenis usaha
petani
di
Kelurahan
Tanjung Baru dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini.
Tabel 4. Rata-rata penerimaan, biaya total, dan pendapatan usahatani petani di Kelurahan Tanjung Batu tahun 2010 No. 1 2
Uraian Pendapatan usahatani (Rp/Ha/Th) Pendapatan non-usahatani (Rp/Th) Pendapatan total (Rp/Th)
Rata-rata 32.305.181,41 2.746.666,66 35.051.848,07
terlihat
Hubungan antara Modal Sosial Petani
bahwa rata-rata pendapatan total yang
dengan Tingkat Pendapatan Petani
diperoleh petani adalah sebesar Rp
Karet di Kelurahan Tanjung Batu
Berdasarkan
tabel
di
atas,
35.051.848,07 per tahunnya.
Berdasarkan hasil perhitungan, Karena rs hitung < rs tabel yaitu 0,213 < 0,365. Maka terima Ho, artinya tidak terdapat hubungan yang positif antara
Nukmal Hakim*, Henny Malini*, Selly Oktarina* : Hubungan Modal Sosial Dan Modal Manusia Dengan Tingkat Pendapatan Petani Karet Di Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.4 No.12 Tahun 2010
modal sosial dengan pendapatan petani karet
di
Kelurahan
Tanjung
Upaya- upaya petani di Kelurahan
Batu
Tanjung Batu didalam meningkatkan
Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten
modal sosial (partisipasi dalam suatu
Ogan Ilir, artinya modal sosial tidak
jaringan, resiprositas, kepercayaan dan
mempengaruhi
norma
secara
langsung
sosial)
yaitu
dengan
pendapatan petani karet di kelurahan
memperbanyak
Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir.
berinteraksi/pertemuan
Sehingga semakin tinggi modal sosial
masyarakat lingkungan setempat dan
petani maka pendapatan petani tidak
lingkungan luar daerah dalam suatu
akan berubah/tetap karena keduanya
wadah atau organisasi guna berbagi
tidak saling mempengaruhi satu sama
pengalaman maupun informasi yang
lainnya.
bermanfaat untuk kehidupan mereka dan
Hubungan
antara
Modal
Manusia
dengan Tingkat Pendapatan Petani Karet di Kelurahan Tanjung Batu
frekuensi
kegiatan
rutin
dengan
mereka
dalam
berusahatani karet. Upaya
untuk
meningkatkan
ketaatan/kepatuhan mereka terhadap
Berdasarkan hasil perhitungan
norma sosial yaitu dengan pemberian
didapatkan bahwa rs hitung < rs tabel
sanksi-sanksi
yaitu 0,24 < 0,372.
perbuatan yang sudah melampaui batas
Maka terima Ho,
yang
dan
positif antara pendapatan petani dengan
masyarakat setempat, sehingga akan
Modal
membuat lingkungan di daerah mereka
petani
karet
di
Kelurahan Tanjung Batu Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir, artinya
modal
di
dalam
menjadi aman dan tenteram. Adapun
upaya-upaya
yang
tidak
dilakukan oleh petani karet di Kelurahan
mempengaruhi pendapatan petani karet
Tanjung Batu ini didalam meningkatkan
di Kelurahan Tanjung Batu ini, apabila
modal manusia (pendidikan, kesehatan
modal
dan kemampuan interaksi sosial) yang
manusia
manusia
norma
atas
artinya tidak terdapat hubungan yang
Manusia
melanggar
tegas
semakin
meningkat
maka tidak akan berpengaruh terhadap
mereka
pendapatan petani.
mengikuti
miliki adalah secara
yaitu dengan
aktif
pelatihan-
pelatihan yang bermanfaat menambah Upaya-Upaya didalam meningkatkan
pengetahuan mereka didalam kegiatan
Modal Sosial dan Modal Manusia
usahatani
pada
maupun
petani
karet
di
Kelurahan
Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir
karet,
mengikuti
kursus-kursus
seminar
yang
akan
membuka wawasan mereka, serta untuk
Nukmal Hakim*, Henny Malini*, Selly Oktarina* : Hubungan Modal Sosial Dan Modal Manusia Dengan Tingkat Pendapatan Petani Karet Di Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.4 No.12 Tahun 2010
petani karet setempat yang masih buta huruf yaitu dengan mengikuti program pemerintah
Kejar
Sedangkan
Paket
untuk
A
dsb,
DAFTAR PUSTAKA 1.
Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan. 2008. Laporan Tahunan 2003-2007. Pemerintahan Provinsi Tingkat I Sumatera Selatan. Palembang.
2.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan. 2008. Pemerintahan Provinsi Tingkat I Sumatera Selatan. Palembang.
3.
Bappeda Kabupaten Ogan Ilir. 2007. Pendapatan Masyarakat. Diakses pada 4 Februari 2010 (http://bappeda.oganilirkab.go.id).
4.
Mawardi, M. Peranan Social Capital dalam Pemberdayaan Masyarakat. Diakses pada 16 januari 2010 (http://komunitas.wikispaces.com). 2007
meningkatkan
kesehatan di lingkungan petani karet tersebut
yaitu
dengan
senantiasa
menjaga kebersihan dan pola hidup yang sehat.
Apabila terkena suatu
penyakit yang agak berat harus segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah didalam interaksi
sakit
terdekat,
meningkatkan sosial
membiasakan
dan
kemampuan
yaitu
diri
upaya
dengan
berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa daerah setempat dan Bahasa Indonesia yang baik untuk berkomunikasi dengan orang luar daerah. sehingga akan mengurangi kesalahpahaman
dan
memudahkan
untuk berinteraksi.
Nukmal Hakim*, Henny Malini*, Selly Oktarina* : Hubungan Modal Sosial Dan Modal Manusia Dengan Tingkat Pendapatan Petani Karet Di Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir