HUBUNGAN LUAR NEGERI
ALASAN MELAKUKAN HUBUNGAN LUAR NEGERI 1.Realita. Dunia terasa makin sempit (Global Villige) dan Tanpa Batas (Borderless). Ciri-cirinya: a.Sosial, politik & budaya; b.Ekonomi /perdagangan; c.Olah raga/kesehatan; d.Hankam; e. Pendidikan/teknologi.
2.Visi dan Misi Politeknik TEDC Bandung. Visi: Menjadi lembaga pendidikan tinggi vokasi tingkat nasional yang dikelola berdasarkan sistem penjaminan mutu dan wawasan global pada tahun 2022.
Misi: 1. Mengembangkan program pendidikan vokasi yang adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. 2. Menyelenggarakan pendidikan vokasi secara professional (menerapkan sistem mutu) sesuai dengan standar nasional pendidikan , dan dengan dukungan kerjasama dari berbagai pihak. 3. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka aplikasi keilmuan dan pengembangan pendidikan vokasi.
CIRI-CIRI BAHWA VISI DAN MISI SUDAH TERCAPAI a.l. sbb: 1. Politeknik TEDC Bandung sudah menjadi PTS “Kelas Nasional” bahkan “Kelas Dunia” (Wordclass University). a.Ada pengakuan dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) PT bahwa semua Program Studi sudah mendapat akreditasi dengan nilai “A”. b.Menyelenggarakan program pendidikan yang diikuti oleh mahasiswa Dalam Negeri maupun mahasiswa yang berasal dari luar negeri. Sehingga bahasa pengantarnya adalah bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya (Misalnya: Korea, China, Jepang, dan Jerman). 2. Ada kerjasama penyelenggaraan pendidikan dengan Perguruan Tinggi di luar negeri, misalnya:
Kerjasama dengan PT Luar Negeri: a.Kunjungan / studi banding. b.Student exchange program (tukar menukar mahasiswa). c.Double degree program. d. Joint program in certain areas (Penyelenggaraan program bersama dalam: pengembangan kurikulum, penelitian project dan lainnya. 3.Joint Campus.
KOMUNITAS MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Telah disepakati oleh negara-negara ASEAN bahwa mulai tahun 2015 menerapkan sistem ekonomi bersama. Ini berarti: – Tenaga kerja (Guru/dosen, profesional, teknisi ahli dan lainnya) dari negara lain boleh masuk ke Indonesia dan sebaliknya. – Persaingan hidup di Indonesia makin ketat. Bagi yang tidak mempunyai ketrampilan / keahlian akan hanya menjadi penonton di negeri sendiri. Sementara orang luar “merebut” peluang-peluang kerja yang ada.
ANTISIPASI Sebagai langkah antisipasi terhadap hal tersebut: 1. Kuasai ilmu/ketrampilan yang berstandar dunia termasuk bahasa asing. 2. Kuasai ilmu pergaulan global (On line maupun Off line). 3. Mulai membiasakan hidup “merantau”. Bukan hanya merantau hidup di dalam negeri, tetapi merantau ke luar negeri, untuk bekerja disana. Jangan hanya menjadi anak mami.
APA YANG TELAH KITA LAKUKAN ? 1. Saling Kunjungan / Studi banding/ Penjajagan ke PT/ Institusi di negara–negara: ASEAN (Malaysia,Thailand, Kamboja, Vietnam); ASIA (China, Korea, Jepang),Jerman dan AUSTRALIA. 2. Student Exchange dengan PT Luar Negeri: a.Duale Hochschule Baden-Wurttemberg (DHBW) Loerrach, Jerman. Tiga angkatan (20082009; 2009-2010; dan 2012-2013) dengan jumlah mahasiswa 8 orang.
b.Double Degree dengan NPIC Kamboja. Program ini telah dilakukan 3 (tiga) angkatan (20122013; 2013-2014; dan 2014-2015) dengan jumlah mahasiswa sebagai berikut: a. Jumlah mhs TEDC = 3 x 2 orang = 6 orang. b. Jumlah mhs NPIC = 3 x 2 orang = 6 orang.
3. Studi Program San Hak di Korea Selatan. Ada 4 orang mahasiswa yang kami kirim ke University of Daegu pada tahun 2015. Lama program 2 tahun, ditambah 1 tahun untuk belajar bahasa Korea.
4. On the Job Training (OJT) Pada bulan Januari 2015 kita telah mengirim 20 orang mhs Alat Berat untuk melakukan OJT ke Institut Kemahiran Belia Negara (IKBN) Chembong,
PROGRAM UNTUK TA 2016-2017 1. Pengiriman mhs Program OJT ke IKTBN Chembong, Bukit Mertajam dan Dusun Tua. 2. Negosiasi kembali dengan DHBW Loerrach Jerman, Korea, China, dan Jepang. 3. Mengkoordinasikan persiapan mahasiswa untuk belajar di luar negeri (Advocasi dan pelatihan). 4. Menjajagi kerjasama dengan PT di Australia, yaitu Tafe College / PT Vokasi, PT di Malaysia untuk program S2. 5. Pengadaan Program “B3I” (Berani Berbicara Bahasa Inggris) dan “English Day”.