HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN
TESIS
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan
Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
HALAMAN PENGESAHAN HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN TESIS
TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087
Komisi Pembimbing
Nama
Tanda Tangan
Pembimbing I
Dr. Nunuk Suryani, M.Pd NIP. 196611081990320001
Pembimbing II
dr. Ari Natalia Probandari, MPH,Ph.D. NIP. 197512212005012001
Oleh: PETA PUSPITA DEWI Telah dinyatakan memenuhi syarat S541302087 pada tanggal __________2014
Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Program Pascasarjana UNS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Dr. dr. Hari Wujoso., 2014Sp.F., M.M. NIP. 196210221995031001
ii
Tanggal
PENGESAHAN HUBUNGAN LAMAHALAMAN PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN TESIS TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Oleh : Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Program StudiPUSPITA Magister Kedokteran Keluarga PETA DEWI Minat Pendidikan Profesi Kesehatan S541302087 Jabatan
Nama
Tanda Tangan
Ketua
Dr.dr. Hari Wujoso., Sp.F., M.M. NIP. 196210221995031001
Sekretaris
Prof. Dr. dr. Didik Gunawan Tamtomo, PAK., MM., M.Kes NIP. 194803131976101001
Anggota Penguji
Dr. Nunuk Suryani, M.Pd NIP. 196611081990320001
Tanggal
dr. Ari Natalia Probandari, MPH,Ph.D. NIP. 197512212005012001 Oleh: PUSPITA DEWI Telah PETA dipertahankan di depan penguji S541302087 Dinyatakan telah memenuhi syarat pada tanggal 2014
Direktur Program Pascasarjana UNS
Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Program Pascasarjana UNS
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus., M.S. 2014Dr.dr. Hari Wujoso., Sp.F., M.M. NIP. 196107171986011001 NIP. 196210221995031001
iii
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN
Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa : TESIS 1. Tesis yang berjudul : ―HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN” ini adalah karya penelitian sayaPersyaratan sendiri danMemperoleh bebas plagiat, sertaMagister tidak terdapat Disusun untuk Memenuhi Sebagian Gelar Kesehatan Program Magister karya ilmiah yang pernahStudi diajukan olehKedokteran orang lain Keluarga untuk memperoleh gelar Minat Pendidikan Profesi Kesehatan akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan serta daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundangundangan (Permendiknas No 17, tahun 2010). 2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs UNS sebagai institusinya. Apabila dalama waktu sekurang-kurangnya satu semester (enam bulan sejak pengesahan Tesis) saya tidak melakukan publikasi dari sebagian atau keseluruhan Tesis ini, maka Prodi Magister Kedokteran Keluarga PPs UNS berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Prodi Magister Kedokteran Keluarga PPs UNS. Apabila saya Oleh: PUSPITApublikasi DEWI ini, maka saya bersedia melakukan pelanggaran PETA dari ketentuan S541302087 mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.
Surakarta,
Oktober 2014
Peta Puspita Dewi PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET S541302087 SURAKARTA 2014
iv
KATA PENGANTAR HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Assalamualaikum Wr. Wb., Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas TESIS limpahan taufik, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis mendapatkan Disusun kesempatan untukuntuk Memenuhi menyelesaikan Sebagian Persyaratan usulan tesisMemperoleh dengan judul Gelar “Hubungan Magister Kesehatan Lama Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pemberian ASI dan PolaMinat MakanPendidikan Dengan Obesitas Profesi Pada Kesehatan Anak Usia 2-5 Tahun”. Penulis memahami bahwa penulisan usulan tesis ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, melalui pengantar ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. Ravik Karsidi., M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan mengikuti pendidikan di Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus., M.S., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan mengikuti pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Oleh: Surakarta, PETA PUSPITA DEWI S541302087 3. Dr. dr. Hari Wujoso., Sp.F., M.M., selaku Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan mengikuti pendidikan di Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret PROGRAM PASCASARJANA Surakarta, UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
v
4. dr. Ari Natalia MPH.,PhD., selaku sekretaris Program Studi HUBUNGAN LAMAProbandari, PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Magister Kedokteran Keluarga Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Pembimbing II yang telah memberikan masukan, saran dan dukungannya,
TESIS
5. Dr. Nunuk Suryani., M.Pd., selaku Ketua Minat Pendidikan Profesi Disusun Kesehatan untuk Memenuhi Program Sebagian StudiPersyaratan Magister Memperoleh Kedokteran Gelar Keluarga Magister Program Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana Universitas Minat Pendidikan Sebelas Maret Profesi Surakarta Kesehatan dan Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dalam penulisan usulan tesis, 6. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan usulan tesis ini. Penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sebagai sarana penyempurnaan usulan tesis ini dan membangun wawasan penulis sehingga dapat lebih baik lagi. Wassalamualaikum Wr. Wb.,
Surakarta,
Oktober 2014
Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087 Penulis
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
vi
Peta Puspita Dewi. 2014.PEMBERIAN S541302087. ”ASI Hubungan Lama Pemberian ASI dan HUBUNGAN LAMA DAN POLA MAKAN DENGAN Pola Makan Dengan Obesitas Pada Anak Usia 2-5 Tahun”. TESIS. OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Pembimbing I: Dr. Nunuk Suryani, M.Pd, Pembimbing II: dr. Ari Natalia Probandari, MPH., PhD. Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. TESIS ABSTRAK Latar belakang: Obesitas pada anak adalah masalah gizi yang dapat Disusun membahayakan untuk Memenuhi kesehatan Sebagian dan harus Persyaratan ditangani Memperoleh sejak dini. Gelar Anak-anak Magister Kesehatan yang mengalami obesitasProgram berisiko Studi tinggi Magister menjadi Kedokteran obesitas Keluarga pada masa dewasa. Pemberian ASI dan pola Minat makan Pendidikan yang baik Profesi merupakan Kesehatan cara sederhana dalam mencegah terjadinya obesitas pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lama pemberian ASI dan pola makan dengan obesitas pada anak usia 2-5 tahun. Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan kasus kontrol. Subjek terdiri dari 117 kelompok kasus (obesitas) dan 117 kelompok kontrol (tidak obesitas) yang dipilih secara matching terhadap usia dan jenis kelamin dengan menggunakan teknik cluster sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan analisis regresi logistik. Hasil: Lama pemberian ASI dan pola makan berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak usia 2-5 tahun (p<0,05). Lama pemberian ASI secara signifikan dapat menurunkan risiko obesitas sebesar 15% (OR: 0,855; CI 95%= 0,797 - 0,907; p = 0,000). Sedangkan pola makan anak dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas sebesar 1,055 kali, artinya semakin banyak jumlah, jenis, dan frekuensi makanan yang dikonsumsi pada anak maka semakin berpeluang untuk terjadi obesitas (OR: 1,055; CI 95%= 1,004 - 1,110; p = 0,035). Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara lama pemberian ASI dan pola makan secara bersama-sama dengan kejadian obesitas pada anak usia 2-5 tahun. Oleh: Kata kunci: Lama Pemberian ASI, PUSPITA Pola Makan, Obesitas PETA DEWI S541302087
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
vii
Peta Puspita Dewi. 2014. S541302087. ASI ”Correlation Breastfeeding Duration HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN DAN POLA MAKAN DENGAN and Dietary Intake with Obesity in Children Aged 2 to 5 Years Old”. OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Supervisor I: Dr. Nunuk Suryani, M.Pd, Supervisor II: dr Ari Natalia Probandari, MPH., Ph.D. Masters Program in Family Medicine (Medical Education Track), Graduate Program, Sebelas Maret University, Surakarta. Central Java. Indonesia. ABSTRACT TESIS Background: Obesity among children is a nutrition-associated problem, which can be vulnerable to health and shall be tackled since its early stage. Children Disusun experiencing untukobesity Memenuhi has higher Sebagian riskPersyaratan to become Memperoleh obese when they Gelar reach Magister adolescent. Kesehatan Breastfeeding and proper Program dietary Studiare Magister considered Kedokteran good ways Keluarga of preventing obesity among children. This Minat study Pendidikan aims to analyze Profesi Kesehatan the correlation between the breastfeeding duration and dietary intake, with obesity among children aged 2 to 5 years old. Methods: This study employed observational analysis using case control. The respondents consist of 117 groups of case (obese children) and 117 control groups of case (non-obese children). The respondents were selected on the basis of matching techniques, which involves age and gender. Cluster sampling was adopted to obtain research participants. Questionnaire and observation list were used as instrument for gathering of data. Logistic regression was employed for analyzing the data. Results: Breastfeeding duration and dietary intake correlated with obesity among children aged 2 to 5 years old (p<0,05). Breastfeeding duration was crucially able to reduce the risk of obesity up to15 % (OR: 0.855; CI 95%= 0,797 - 0,907; p = 0,000). Meanwhile, dietary intake can leverage the risk of obesity at 1,055 fold, which means the more food, types of food, and frequent food consumption children do, the higher chances of suffering from obesity (OR: 1,055; CI 95%= 1,004 - 1,110; p = 0,035). Conclusions: This study found, there was significant correlation between the duration of breastfeeding and dietary with obesity rate among children with age of 2 to 5 years old. Oleh: PETA PUSPITA DEWI Keywords: Breastfeeding duration,S541302087 Dietary intake, Obesity.
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
viii
DAFTAR HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASIISI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN KATA PENGANTAR ..........................................................................................
v
ABSTRAK ................................................................................................... ........ TESIS
vii
DAFTAR ISI .........................................................................................................
ix
Disusun DAFTAR untuk TABEL.................................................................................................. Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan xii Program Studi Magister Kedokteran Keluarga DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. Minat Pendidikan Profesi Kesehatan xiii DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..........................................................................................
1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................
6
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................
6
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Obesitas................. .............................................................................. Oleh: a. Definisi............ .............................................................................. PETA PUSPITA DEWI S541302087 b. Etiologi............ ..............................................................................
8
c. Faktor Penyebab ............................................................................
10
d. Cara Mengukur Obesitas ...............................................................
12
2. Lama Pemberian ASI........... ............................................................... PROGRAM PASCASARJANA a. Definisi............ .............................................................................. UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA b. Manfaat ASI ............ ................................................................... 2014
15
ix
8 9
15 16
c. Kandungan Gizi dalam ASI .......................................................... HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN 17 OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN d. Pola Pemberian ASI ......................................................................
19
e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI .....................
19
f. Metode Penilaian Konsumsi TESISMakan .............................................
19
g. Hubungan ASI dengan Obesitas ...................................................
20
Disusun 3. untuk Pola Memenuhi Makan........... Sebagian .............................................................................. Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan 21 Program Studi Magister Kedokteran Keluarga a. Definisi............ Minat.............................................................................. Pendidikan Profesi Kesehatan 21 b. Tingkat Asupan Makan Anak Balita .............................................
22
c. Pola Makan Balita .........................................................................
23
d. Frekuensi dan Porsi Makan Anak Balita .......................................
26
e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Makan ..........................
28
f. Metode Penilaian Konsumsi Makan .............................................
29
g. Hubungan Pola Makan dengan Obesitas.......................................
31
B. Penelitian Relevan .....................................................................................
32
C. Kerangka Pikir ..........................................................................................
35
D. Hipotesis.................................................................................................... Oleh: BAB III METODOLOGI PENELITIAN PETA PUSPITA DEWI S541302087 A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................
37
B. Jenis Penelitian ..........................................................................................
38
C. Populasi dan Sampel .................................................................................
39
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .......................................... PROGRAM PASCASARJANA E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA F. Teknik dan Instrumen untuk Mengumpulkan Data .................................. 2014
41
x
38
43 44
G. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................................... HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN 46 OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN H. Teknik Analisis Data .................................................................................
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .......................................................................................... TESIS
51
B. Pengujian Hipotesis ...................................................................................
55
Disusun C. Pembahasan untuk Memenuhi ............................................................................................... Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan 59 Program Studi Magister Kedokteran Keluarga D. Keterbatasan Penelitian Minat Pendidikan ............................................................................ Profesi Kesehatan 68 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..............................................................................................
69
B. Implikasi ....................................................................................................
69
C. Saran ..........................................................................................................
70
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
71
LAMPIRAN..........................................................................................................
78
Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
xi
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN DAN POLA MAKAN DENGAN DAFTARASI TABEL OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Tabel 2.1 Penilaian Status Gizi Berdasarkan Indeks BB/U, TB/U, BB/TB ....
13
TESIS Tabel 2.2 Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia ................................
14
Tabel 2.3 Kebutuhan Zat Gizi Balita Berdasarkan AKG ................................
22
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Gelar Magister Kesehatan Tabel 2.4 Angka Kecukupan EnergiPersyaratan dan ProteinMemperoleh Anak ................................... 23 Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat ........................................................................ Pendidikan Profesi Kesehatan Tabel 3.1 Definisi Operasional 42 Tabel 3.2 Kisi– Kisi Kuesioner Pola Makan Anak Usia 2-5 tahun .................
45
Tabel 3.3 Panduan Skoring Kuesioner Pola Makan ........................................
46
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kelompok Umur Ibu ......................................
51
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat pendidikan Ibu ..................................
52
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu ..................................................
52
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pendapatan Keluarga .....................................
53
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Anak .......................................
53
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berat Badan Lahir .........................................
54
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif .............................. Oleh: PETA Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi LamaPUSPITA pemberianDEWI ASI, Pola makan, BB, S541302087 TB, Z-Score ....................................................................................
54
55
Tabel 4.9 Regresi logistik sederhana asosiasi lama pemberian ASI dengan obesitas …………………………………………………………...……………
56
Tabel 4.10 Regresi logistik sederhana asosiasi pola makan dengan obesitas.. PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET Tabel 4.11 Analisis Regresi Logistik Ganda …………………………...…………… SURAKARTA 2014
56
xii
57
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN DAFTAR GAMBAR OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Gambar 2.1 Piramida makanan ........................................................................
25
TESISPemberian ASI dan Pola Gambar 2.2 Kerangka Pikir Asosiasi Lama Makan dengan Obesitas Anak ....................................................
35
Disusun Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Gambaruntuk 3.1 Skema Rancangan Kasus Kontrol ................................................ 39 Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan
Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN DAFTAR LAMPIRAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Lampiran I Time Schedule Penelitian .............................................................
79
TESIS Lampiran II Pengantar Kuesioner ....................................................... ............
80
Lampiran III Persetujuan Menjadi Responden...................................... ..........
81
Disusun untuk MemenuhiPenelitian Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Lampiran IV Kuesioner ................................................................. 82 Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pendidikan Kesehatan Lampiran V Tabel Hasil Minat Analisis PenelitianProfesi .................................................. 86 Lampiran VI Surat Izin Penelitian .................................................................. 100 Lampiran VII Lembar Konsultasi ................................................................... 101
Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI BAB I DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obesitas
mulai
TESIS menjadi masalah
kesehatan
diseluruh dunia,
bahkan World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa obesitas Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan sudah merupakan suatu epidemi global, sehingga obesitas sudah merupakan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Kesehatan suatu problem kesehatan yang harusProfesi segera ditangani (Hidayati, 2013). Obesitas (kegemukan) bisa menyerang siapa saja di segala usia. Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak yang abnormal atau berlebihan, diakibatkan oleh pemasukan energi (kalori) yang berlebihan dibandingkan dengan energi yang dipergunakan sehingga dapat menimbulkan gangguan kesehatan (WHO, 2013). Prevalensi obesitas di negara maju ataupun negara berkembang telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, baik dilihat dari sosial ekonomi, usia, jenis kelamin atau etnis (Panagiotakos et al, 2006). Di seluruh dunia, setidaknya 2,8 juta orang meninggal setiap tahun disebabkan karena gizi Oleh: PETA PUSPITA DEWI di Amerika (26% ), diikuti lebih dan obesitas. Prevalensi obesitas tertinggi S541302087 dengan wilayah Mediterania Timur (24%) dan Eropa (23%), sedangkan yang terendah berada di wilayah Asia Tenggara (3%). Diperkirakan lebih dari setengah miliar orang dewasa di dunia (205 juta laki-laki dan 297 juta wanita) mengalami obesitas (WHO, 2014). PROGRAM PASCASARJANA MARET PrevalensiUNIVERSITAS obesitas anak diSEBELAS seluruh dunia meningkat dari 4,2 % pada SURAKARTA 2014 2010. Pada tahun 2011, diperkirakan tahun 1990 menjadi 6,7% pada tahun 1
2
HUBUNGAN PEMBERIAN DANdi POLA DENGAN lebih dari 40LAMA juta anak usia dibawahASI 5 tahun duniaMAKAN mengalami gizi lebih, OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN 30 juta diantaranya berada di negara-negara berkembang dan 10 juta di negara-negara maju, diperkirakan obesitas akan meningkat sampai 9,1 % atau 60 juta jiwa pada tahun 2020 (de TESIS Onis et al, 2010; WHO, 2013). Hasil dari National Health and Nutrition Examination Survey Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Kesehatan (NHANES) 2009-2010 dengan mengukur tinggi Gelar dan Magister berat badan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan16,9 Profesi Kesehatan menunjukkan bahwa diperkirakan % dari anak-anak dan remaja di Amerika Serikat usia 2-19 tahun mengalami obesitas. Obesitas pada anakanak prasekolah usia 2-5 tahun meningkat dari 5,0% menjadi 12,1 % antara tahun 1976-1980 dan 2009-2010 dan pada anak usia 6-11 tahun meningkat dari 6,5% menjadi 18,0% (Ogden et al. 2012). Hasil penelitian Lazorick et al (2011) menyatakan bahwa 20 % anak usia 3-5 tahun dan 25 % anak usia 1316 tahun di North Carolina Amerika Serikat mengalami obesitas. Obesitas pada anak merupakan resiko mayor untuk mengalami penyakit-penyakit kronik seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, gangguan musculoskeletal dan beberapa kanker (WHO, 2013). Obesitas pada anak juga Oleh: PETAterjadinya PUSPITApenyakit DEWI respiratorik (asma, sleep dapat meningkatkan resiko S541302087 apneu) dan masalah ortopedi (slipped femoral capital epiphyses) akibat beban tubuh yang terlalu berat. Selain itu, anak yang obesitas cenderung memiliki rasa percaya diri yang rendah dan bisa menimbulkan depresi hingga gangguan psikologis (Nirwana, 2012; Soetjiningsih, 2012). PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar MARET pada tahun 2010, prevalensi SURAKARTA 2014 sebesar 14%, terjadi peningkatan obesitas pada balita secara nasional
3
HUBUNGAN LAMA ASI DAN DENGAN dibanding hasil risetPEMBERIAN serupa tahun 2007, yaituPOLA 12,2%,MAKAN sedangkan prevalensi OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN obesitas untuk anak usia 6-12 tahun sebesar 9,2%, usia 13-15 tahun sebesar 2,5% dan usia 13-18 tahun sebesar 3,9%. Di Yogyakarta, terjadi peningkatan TESIS prevalensi obesitas pada balita dari 12,5% tahun 2007 menjadi 13,6 % tahun 2010 (Riskesdas 2007; Riskesdas 2010). Di kabupaten Bantul angka obesitas Disusun untuk Memenuhi Memperoleh Gelar Magister Kesehatan tahun 2013 sebesarSebagian 6,27% Persyaratan (Data Primer Status Gizi Dinas Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Kabupaten Bantul, 2013). Di Indonesia masalah obesitas pada anak belum mendapat perhatian yang cukup, karena pemerintah masih fokus pada masalah gizi kurang. Meskipun di Indonesia belum menjadi masalah gizi utama namun obesitas pada anak perlu mendapat perhatian karena ada kecenderungan prevalensi obesitas yang terus meningkat. Selain itu, obesitas pada anak juga berisiko tinggi menjadi obesitas pada masa dewasa karena obesitas pada anak-anak sudah membentuk sel yang jumlahnya lebih dari normal (Sudarmoko, 2013). Penelitian Weekly (2013) menyatakan bahwa anak-anak prasekolah yang mengalami obesitas lima kali lebih mungkin untuk menjadi obesitas pada Oleh: PETA PUSPITA DEWI waktu dewasa dibandingkan dengan anak-anak dengan berat badan normal. S541302087 Obesitas pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu jenis kelamin, riwayat obesitas orangtua, pendidikan orangtua, berat lahir tinggi, durasi menyusui dan jam tidur di malam hari (Dieu et al. 2007). Menonton TV oleh ibu dan anak, konsumsi sarapan, dan status berat badan ibu juga PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS dapat menyebabkan terjadinya obesitas padaMARET anak (Veldhuis et al, 2013). SURAKARTA 2014 menyatakan bahwa jumlah anggota Hasil penelitian Schuch et al (2013)
4
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DANorangtua, POLA MAKAN DENGAN keluarga, pendidikan ibu, status perkawinan jumlah anak, usia ibu OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN saat kelahiran anak pertama, usia kehamilan, dan berat lahir berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak. Tingkat pendapatan, polaTESIS makan, faktor genetik dan lama pemberian ASI juga berpengaruh terhadap obesitas anak (Owen et al, 2005; Fatmasari, Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Magister semua Kesehatan 2011). ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi karenaGelar mengandung Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minatbayi Pendidikan Profesi yang Kesehatan zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah sesuai dan zat imunologik yang melindungi bayi dari infeksi. Pemberian ASI dapat mencegah kejadian obesitas pada anak karena anak yang diberi ASI dapat mengatur asupan energi yang berhubungan dengan respon internal dalam menyadari rasa kenyang. Bayi yang diberikan ASI mempunyai kadar insulin dan hormon leptin yang lebih seimbang. Leptin berperan dalam mengatur keseimbangan energi melalui pengaturan selera makan. Leptin bekerja dengan cara menghambat jalur anabolisme dan memicu jalur katabolisme. Hasil akhir dari leptin adalah mengurangi asupan makanan dan meningkatkan pengeluaran energi. Jika leptin dalam tubuh tidak seimbang maka keseimbangan energi Oleh: PETAmengakibatkan PUSPITA DEWI tidak tercapai sehingga dapat terjadinya obesitas (Weyermann S541302087 et al, 2006). Beberapa penelitian menyebutkan pemberian ASI dapat menurunkan risiko terjadinya obesitas pada anak. Penelitian Scott et al (2012) menyatakan bahwa pemberian ASI selama 6 bulan atau lebih dapat menjadi pelindung PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS terhadap kelebihan berat badan dan obesitasMARET pada populasi anak-anak di SURAKARTA Australia. Penelitian Sulanto et al2014 (2012) juga menyatakan bahwa menyusui
5
HUBUNGAN LAMArisiko PEMBERIAN ASI anak-anak DAN POLA MAKAN DENGAN dapat menurunkan obesitas pada berusia 6-8 tahun. Selain OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN itu, obesitas dapat terjadi pada anak yang ketika masih bayi tidak dibiasakan mengkonsumsi ASI tetapi menggunakan susu formula dengan jumlah asupan TESIS (Sartika, 2011). Akan tetapi hal ini yang melebihi porsi yang dibutuhkan bertentangan dengan penelitian Vafa (2012) di Teheran ibukota Iran pada Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Magister Kesehatan tahun 2008 yang menyatakan bahwa pemberian ASIGelar tidak berpengaruh Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Kesehatan terhadap terjadinya obesitas pada anakProfesi usia 7 tahun. Faktor penyebab obesitas lainnya adalah kualitas makanan yang dikonsumsi, waktu pertama kali anak mendapat asupan berupa makanan padat, dan pola makan yang tidak teratur. Pola makan pada balita sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan, pemiliharaan
tubuh serta
perkembangan otak balita, karena dalam pola makan yang baik tersebut mengandung makanan sumber energi, sumber zat pembangun dan sumber zat pengatur. Pola makan yang baik perlu dibentuk sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi dan pola makan yang tidak baik akan menyebabkan asupan berlebih ataupun berkurang. Asupan berlebih Oleh: PUSPITA DEWI lain yang disebabkan oleh menyebabkan kelebihanPETA berat badan dan penyakit S541302087 kelebihan gizi (Toschke et al, 2005; Sjarif, 2011; Sulistyoningsih, 2011; Almatsier et al. 2011). Pemberian ASI dan pola makan yang baik merupakan cara sederhana dalam mencegah terjadinya obesitas pada anak. Pola makan yang baik mulai PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET terkondisi dan terlatih sejak bulan-bulan pertama kehidupan. Oleh karena itu, SURAKARTA perlu perhatian khusus dari sudut2014 perubahan pola makan sehari-hari karena
6
HUBUNGAN LAMA ASI DAN POLA MAKAN DENGAN makanan yang biasa PEMBERIAN dikonsumsi sejak masa anak-anak akan membentuk pola OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN kebiasaan makan selanjutnya, sehingga pemantauan pola makan sejak masa bayi dan balita perlu dilakukan. Begitu juga dengan pemberian ASI, bayi TESIS yang diberikan ASI dapat mengatur jumlah susu yang dikonsumsi, sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya obesitas. Pemberian ASI dan pola makan Disusun untuk Memenuhi Sebagian Memperoleh Magister Kesehatan terhadap obesitas pada anak Persyaratan masih jarang diteliti danGelar masih memerlukan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pendidikan Kesehatan bukti-bukti empirik,Minat khususnya yang Profesi berkaitan dengan obesitas pada anak balita. Atas dasar tersebut maka akan dilakukan penelitian tentang ―Asosiasi antara lama pemberian ASI dan pola makan dengan obesitas pada anak usia 2-5 tahun.‖ B. Rumusan Masalah ―Apakah ada hubungan lama pemberian ASI dan pola makan dengan obesitas pada anak usia 2-5 tahun?‖ C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan lama pemberian ASI dan dan pola makan Oleh: PUSPITA DEWI dengan obesitas padaPETA anak usia 2-5 tahun. S541302087 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui hubungan lama pemberian ASI dengan obesitas pada anak usia 2-5 tahun. b. Untuk mengetahui hubungan pola makan dengan obesitas pada anak PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET usia 2-5 tahun. SURAKARTA 2014
7
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN DAN POLA MAKAN c. Untuk mengetahui hubunganASI lama pemberian ASI dan DENGAN pola makan OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN dengan obesitas pada anak usia 2-5 tahun. D. Manfaat Penelitian TESIS
1. Bidang Akademik
Sebagai masukan bagi instansi pendidikan, kesehatan, media informasi Disusun untuk Memenuhi serta Sebagian Persyaratan Kesehatan dan komunikasi pihak-pihak lainMemperoleh yang terkait Gelar dalamMagister melaksanakan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan pendidikan maupun penyuluhanProfesi untukKesehatan meningkatkan pengetahuan mengenai manfaat pemberian ASI dan pola makan dalam mengurangi tingkat kejadian obesitas pada balita. 2. Bidang Pengabdian Masyarakat a. Penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian dan kepekaan masyarakat dalam mencari informasi yang benar mengenai pola makan dan manfaat ASI terhadap kejadian obesitas pada balita. b. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai informasi tentang permasalahan pencapaian program di Puskesmas agar lebih menggalakkan penyuluhan dan pendidikan tentang pentingnya Oleh: PETA DEWI pemberian ASI dan polaPUSPITA makan yang baik untuk mencegah terjadinya S541302087 obesitas pada balita. 3. Bidang Penelitian Penelitian
ini
diharapkan
dapat
digunakan
sebagai
acuan
dan
pengembangan penelitian tentang peranan ASI dan pola makan dalam PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS mencegah terjadinya obesitas pada balita. MARET SURAKARTA 2014
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASIIIDAN POLA MAKAN DENGAN BAB OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Obesitas Anak Balita
TESIS
a. Definisi Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Magister Kesehatan ObesitasSebagian adalah ―penumpukan lemak yangGelar berlebihan ataupun Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minatdapat Pendidikan Profesi Kesehatan abnormal yang mengganggu kesehatan‖ (WHO, 2013). Nurmalina (2011) juga menyatakan bahwa obesitas adalah akumulasi lemak yang abnormal atau berlebihan yang berpeluang menimbulkan beberapa
resiko
kesehatan
pada
seorang
individu
sehingga
menimbulkan efek buruk pada kesehatan. Sedangkan Nugraha (2009) menyatakan bahwa obesitas merupakan penyakit multifaktorial yang diduga disebabkan karena interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan, antara lain aktivitas fisik, gaya hidup, sosial ekonomi dan nutrisional yaitu perilaku makan dan pemberian makanan padat terlalu dini pada bayi. Oleh: PETA PUSPITA DEWI Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang S541302087 dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau lebih popular dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun (Muaris, 2006). Sedangkan menurut Sutomo dan Anggraeni (2010), PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak SURAKARTA 2014 balita merupakan kelompok yang prasekolah (3-5 tahun). Anak 8
9
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI pesat DAN sehingga POLA MAKAN DENGAN menunjukkan pertumbuhan yang memerlukan zat gizi OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN yang tinggi setiap kilogram berat badannya (Sediaoetama 2008). Jadi, dapat disimpulkan bahwa obesitas anak balita adalah TESIS keadaan menumpuknya lemak yang berlebihan secara menyeluruh di bawah kulit dan jaringan lainnya dalam tubuh yang disebabkan karena Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Magister Kesehatan ketidakseimbangan antara makanan Memperoleh yang masuk Gelar dan yang digunakan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan sehingga dapat mengganggu kesehatan. b. Etiologi Terjadinya
obesitas
secara
umum
berkaitan
dengan
keseimbangan energi di dalam tubuh, dimana asupan energi (energy intake) lebih tinggi dibandingkan dengan yang diperlukan (energy expenditure) oleh tubuh. Keseimbangan energi ditentukan oleh asupan energi yang berasal dari zat gizi penghasil energi yaitu karbohidrat, lemak dan protein (Gwartney, 2005). Keseimbangan energi di dalam tubuh dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari dalam tubuh yaitu regulasi fisiologis dan metabolisme ataupun dari luar tubuh Oleh: PUSPITA DEWI (lingkungan) yang akan yang berkaitan PETA dengan gaya hidup S541302087 mempengaruhi kebiasaan makan dan aktivitas fisik. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa obesitas (peningkatan lemak tubuh) ±70% dipengaruhi oleh lingkungan dan ±30% oleh genetik (Hill, 2006). PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
10
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN c. FaktorLAMA Penyebab OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Faktor penyebab obesitas ada bermacam-macam, diantaranya 1) Faktor Genetik. Gemuk atau kurus badan seseorang sesungguhnya bergantung TESIS kegemukan sudah ada pada diri pada faktor DNA. Sel penyebab manusia sejak awal kelahiran bayi. Sejumlah sel penyebab kegemukan Disusun untuk Memenuhi Sebagian Memperoleh Gelar Magister Kesehatan akan bertambah seiringPersyaratan bertambahnya usia yang terus mengadakan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pendidikan Profesi Kesehatan reaksi sampaiMinat pada usia lanjut (Sitorus, 2008). Selain itu, ada beberapa sindrom genetik seperti Prader - Willi , Turne, dan Lawrence - MoonBiedl sindrom yang diketahui dapat menyebabkan obesitas (Peebles, 2008). 2) Makanan. Makanan merupakan sumber dari asupan energi. Di dalam makanan yang akan diubah menjadi energi adalah zat gizi penghasil energi yaitu karbohidrat, protein dan lemak. Apabila asupan karbohidrat, protein dan lemak berlebih, maka karbohidrat akan disimpan sebagai glikogen dalam jumlah terbatas dan sisanya lemak, protein akan dibentuk sebagai protein tubuh dan sisanya lemak, sedangkan lemak akan disimpan sebagai lemak (Gee et al, 2008). 3) Oleh: PUSPITA DEWIASI dapat mengatur jumlah Pemberian ASI. PETA Anak-anak yang diberi S541302087 susu yang mereka konsumsi, kemampuan mengatur sendiri pemasukan energi ini berhubungan dengan respons internal mereka untuk menyadari rasa kenyang yang lebih baik daripada anak-anak yang diberi susu botol (Nirwana, 2012; Nguyen, 2005). 4) Status sosial PROGRAM PASCASARJANA SEBELAS ekonomi. UNIVERSITAS Anak yang berasal dariMARET latar belakang keluarga SURAKARTA 2014 berpendapatan rendah mempunyai resiko lebih besar mengalami
11
HUBUNGAN LAMA ASI DAN POLAmereka MAKANtidak DENGAN obesitas. HalPEMBERIAN ini disebabkan karena pernah OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN memperhatikan sehat atau tidaknya makanan yang mereka konsumsi. Keluarga dengan pendapatan rendah cenderung mengkonsumsi TESIS makanan yang kurang bergizi sehingga sering mengantarkan mereka pada kondisi buruk. Selain pendapatan keluarga, faktor sosial ekonomi Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Magister Kesehatan juga mencakup pendidikan, pekerjaan danGelar budaya keluarga Program Studi Magister Kedokteran Keluarga MinatNirwana, Pendidikan Profesi Kesehatan (Nurmalina, 2011; 2012; Supariasa, 2012). 5) Aktifitas Fisik. Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kebutuhan energi, sehingga apabila aktivitas fisik rendah maka kemungkinan terjadinya obesitas akan meningkat karena kurangnya pembakaran lemak dan sedikitnya energi yang dipergunakan (Nugraha, 2009; Mustofa, 2010). Menurut Kopelman (2004) aktivitas fisik yang rendah mempunyai risiko peningkatan berat badan sebesar ≥ 5 kg. 6) Makanan Cepat Saji (Fast Food). Makanan cepat saji ataupun makanan yang sudah dikemas dan penambahan gula pada setiap makanan yang dikonsumsi merupakan faktor pemicu terjadinya Oleh: PETA PUSPITA obesitas (Bowman et al, 2004). DEWI 7) Faktor keluarga. Pola makan S541302087 keluarga dapat mempengaruhi obesitas pada anak. Hal ini sebagai akibat dari karakteristik orang tua. Jika orang tua selalu membeli makanan ringan, seperti biskuit, chips, dan makanan tinggi kalori yang lain, maka hal ini berkontribasi pada peningkatan berat badan anak PROGRAM PASCASARJANA (Peebles, UNIVERSITAS 2008; Nirwana,SEBELAS 2012). 8)MARET Pemberian susu formula. SURAKARTA Pemberian susu formula2014 dapat menyebabkan obesitas karena
12
HUBUNGAN LAMAprotein PEMBERIAN ASIyang DAN terlalu POLA tinggi MAKAN DENGAN kandungan dan lemak sehingga dapat OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN mengganggu metabolisme dalam tubuh bayi. 9) Berat badan lahir. Berat badan lahir berhubungan dengan waktu pengenalan makanan TESISini mungkin melibatkan perubahan pendamping ASI. Mekanisme permanen biologis yang secara langsung berkaitan dengan regulasi Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperolehnafsu Gelarmakan, Magister berat badan, seperti adipogenesis, pengendalian atauKesehatan efek Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minatpusat Pendidikan Profesi Kesehatan pada system saraf yang kemudian berhubungan dengan perilaku yang mengarah pada obesitas (Gunter et al, 2007; Nielsen et al, 2010). d. Cara Mengukur Obesitas 1) Antropometri Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Antropometri digunakan untuk mengetahui keseimbangan antara asupan protein dan energi. Keseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh, seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh. Metode antropometri terdiri dari berbagai indeks, diantaranya berat badan menurut umur (BB/U) Oleh: PETA PUSPITA yang mencerminkan status giziDEWI masa lalu, tinggi badan menurut S541302087 umur (TB/U) yang menggambarkan status gizi seseorang saat ini dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) indikator untuk menilai status gizi saat ini (sekarang). Indeks ini lebih baik digunakan karena pada keadaan normal perkembangan berat badan PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAStinggi MARET akan searah dengan pertumbuhan badan dengan kecepatan SURAKARTA 2014 ini juga dapat membedakan proporsi tertentu. Selain itu, indeks
13
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASIkurus) DAN (Supariasa POLA MAKAN DENGAN badan (gemuk, normal dan et al. 2012; Istiani OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN dan Rusilanti, 2013). Dibawah ini dijelaskan mengenai penilaian status gizi: TESIS Tabel 2.1 .Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometri WHO-NCHS Disusun untukNo Memenuhi Sebagian PersyaratanAmbang Memperoleh Magister Status Kesehatan Indeks BatasGelar Kategori Program Studi Magister Kedokteran Keluarga (Z-score) Gizi Minat Pendidikan 1 Berat Badan menurut Profesi < -3 Kesehatan SD Gizi buruk umur (BB/U) - 3 s/d <-2 SD Gizi kurang Anak umur 0-60 - 2 s/d +2 SD Gizi baik bulan > +2 SD Gizi lebih 2 Tinggi Badan < -3 SD Sangat pendek menurut Umur - 3 s/d <-2 SD Pendek (TB/U) - 2 s/d +2 SD Normal Anak umur 0-60 > +2 SD tinggi bulan 3 Berat Badan menurut < -3 SD Sangat kurus Tinggi Badan - 3 s/d <-2 SD Kurus (BB/TB) - 2 s/d +2 SD Normal Anak umur 0-60 > +2 SD gemuk bulan 4 Indeks Masa Tubuh < -3 SD Sangat kurus menurut Umur - 3 s/d <-2 SD Kurus (IMT/U) - 2 s/d +2 SD Normal Anak umur 0-60 > +2 SD Gemuk bulan Oleh: < -3 SD 5 Indeks Masa Tubuh Sangat kurus PETA PUSPITA DEWI menurut Umur - 3 s/d < -2 SD Kurus S541302087 (IMT/U) - 2 s/d + 1 SD Normal Anak umur 5-18 > +1 SD s/d +2 Gemuk tahun SD Obesitas > +2 SD Sumber : Depkes RI, 2011 2) IMT ( Indeks Massa Tubuh ) PROGRAM PASCASARJANA Indeks Masa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA adalah alat sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa 2014
14
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN DANkekurangan POLA MAKAN DENGAN khususnya yang berkaitanASI dengan dan kelebihan berat OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN badan (WHO, 2014). Penggunaan IMT hanya berlaku untuk orang dewasa berumur diatas 18 tahun, dan tidak dapat diterapkan pada TESIS bayi, anak, remaja, ibu hamil, olahragawan, dan pada keadaan khusus (penyakit) lainnya seperti edema, asites, hepatomegaly. Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Rumus dariSebagian IMT adalah: Program Studi Magister Kedokteran Keluarga MinatIMT Pendidikan Profesi Kesehatan = Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan FAO/WHO yang membedakan batas ambang untuk laki-laki dan perempuan. Di Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan pengalaman klinis dan hasil penelitian di negara berkembang, maka diambil kesimpulan amabang batas IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut: Tabel 2.2 Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia Kategori Kekurangan berat badan tingkat berat Kurus Kekurangan Oleh:berat badan tingkat ringan PUSPITA DEWI PETA Normal S541302087 Kelebihan berat badan tingkat ringan Gemuk Kelebihan berat badan tingkat berat Sumber: Supariasa, 2012
IMT < 17,0 17,0 – 18,5 >18,5 – 25,0 > 25,0 – 27,0 > 27,0
3) Standar Deviasi Unit (SD) Standar deviasi unit disebut juga Z-score. WHO PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS menyarankan menggunakan cara iniMARET untuk meneliti dan memantau SURAKARTA 2014 Z-score dapat diperoleh dengan pertumbuhan. Pengukuran
15
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI Subjek DAN POLA DENGAN mengurangi Nilai Induvidual (NIS)MAKAN dengan Nilai Median OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Baku Rujukan (NMBR) pada umur yang bersangkutan, hasilnya dibagi dengan Nilai Simpang Baku Rujukan (NSBR) atau dengan menggunakan rumus: TESIS Z-score = (NIS-NMBR) / NSBR Disusun untuk Memenuhi Sebagianstatus Persyaratan Memperoleh Kesehatan Penentuan gizi dengan cara Gelar z-skorMagister lebih akurat Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Kesehatan karena hasil hitung telah Profesi dibakukan menurut simpangan baku sehingga dapat dibandingkan untuk setiap kelompok umur dan indeks antropometri (Supariasa et al, 2012). 4) Pengukuran lemak subkutan dengan mengukur skinfold thickness (tebal lipatan kulit/TLK). Sebagai indikator obesitas bila TLK Triceps > persentil ke 85 (Suandi, 2010) 2. Lama Pemberian ASI a. Definisi Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang di sekresi oleh Oleh: PUSPITA DEWI kelenjar mammaePETA ibu yang berguna sebagai makanan bagi bayinya S541302087 (WHO, 2014). ASI adalah cairan putih yang merupakan suatu emulsi lemak dan larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang dikeluarkan oleh kelenjar mammae pada manusia. ASI merupakan PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MARET satu-satunya makanan alamiSEBELAS yang dihasilkan oleh kelenjar payudara SURAKARTA 2014 wanita melalui proses laktasi, disediakan bagi bayi sejak lahir hingga
16
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN berusia 2 tahun atau lebih (Siregar, 2006; Proverawati dan Asfuah, OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN 2009). Pemberian ASI merupakan cara pemberian makanan alami yang terbaik bagi bayi dan anakTESIS baduta. Pemberian ASI saja segera setelah bayi lahir sampai umur 6 bulan tanpa makanan atau cairan lain Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan termasuk air putih disebut ASI eksklusif (Nirwana, 2012; Istiani dan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Rusilanti, 2013). b. Manfaat ASI Ada beberapa manfaat ASI, diantaranya adalah 1) Mengandung komposisi yang tepat. ASI terdiri dari zat gizi yang ideal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi (Kristiyansari, 2009; Proverawati dan Asfuah, 2009). 2) Mengandung zat pelindung. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4. ASI dapat melindungi bayi dari infeksi gastrointestinal, penyakit kronis, mengurangi terjadinya diabetes dan Oleh: PETA PUSPITA obesitas pada bayi (Gupte, 2004; DEWI Nirwana, 2012). 3) Meningkatkan S541302087 kecerdasan bayi. Lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yang mengandung omega 3 untuk pematangan sel-sel otak sehingga jaringan otak bayi yang mendapat ASI akan tumbuh optimal dan terbebas dari rangsangan kejang hingga sel-sel saraf otak. 4) Tidak menyebabkan PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET alergi. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat SURAKARTA 2014 5) Mempunyai efek psikologis yang menyebabkan alergi pada bayi.
17
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN DENGAN menguntungkan. Waktu menyusui kulitPOLA bayi MAKAN akan menempel pada OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN kulit ibu. Kontak kulit yang dini ini akan sangat besar pengaruhnya pada perkembangan bayi kelak. Interaksi yang timbul waktu menyusui TESIS antara ibu dan bayi akan menimbulkan rasa aman bagi bayi (Kristiyansari, 2009) 6) Pertumbuhan dan perkembangan bayi akan Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Gelar Magister Kesehatan baik. Bayi yang mendapatkan ASI Memperoleh mempunyai kenaikan berat badan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat lahir Pendidikan Profesi Kesehatan yang baik setelah dan mengurangi kemungkinan obesitas. 7) Perkembangan psikomotorik lebih cepat. Berdasarkan penelitian, bayi yang mendapat ASI bisa berjalan dua bulan lebih cepat daripada yang diberi susu formula. 8) Mencegah perdarahan pasca persalinan dan mempercepat kembalinya rahim ibu kebentuk semula. Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan. Bila perdarahan pasca pesrsalinan tidak terjadi maka risiko kekurangan darah yang menyebabkan anemia akan berkurang. Dengan menyusui, rahim ibu Oleh: PETA DEWI akan berkontraksi yangPUSPITA dapat menyebabkan pengembalian rahim S541302087 keukuran sebelum hamil 9) Menyusui secara eksklusif dapat menunda kesuburan
dan
menjarangkan
kehamilan
(Kristiyansari,
2009;
Proverawati dan Asfuah, 2009). c. Kandungan Gizi dalam ASI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS Kandungan gizi yangSEBELAS terdapat MARET dalam ASI diantaranya 1) SURAKARTA Karbohidrat. Karbohidrat 2014 utama dalam ASI adalah laktosa, yang
18
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN kadarnya paling tinggi dibanding susu mamalia lain (7gr%). Laktosa OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN berfungsi sebagai salah satu sumber untuk otak, mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan Lactobasillus bifidus. TESISdalam ASI adalah lemak. Sekitar 50% 2) Lemak. Sumber kalori utama kalori ASI berasal dari lemak. Kadar lemak dalam ASI antara 3,5Disusun untuk Memenuhi Sebagian Kesehatan 4,5%. Walaupun kadar Persyaratan lemak dalamMemperoleh ASI tinggi, Gelar tetapi Magister mudah diserap Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minattrigliserida Pendidikandalam Profesi Kesehatan oleh bayi karena ASI lebih dulu dipecah menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim lipase yang terdapat dalam ASI. 3) Protein. Kadar protein ASI sebesar 0.9%, 60% diantaranya adalah whey yang lebih mudah dicerna dibanding kasein. Protein berguna untuk pembentukan sel pada bayi yang baru lahir. 4) Taurin. Taurin adalah suatu bentuk zat putih telur yang hanya terdapat pada ASI. Taurin berfungsi sebagai neuro transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. 5) Vitamin. ASI cukup mengandung vitamin yang diperlukan bayi. Vitamin K berfungsi sebagai katalisator pada proses pembekuan darah, vitamin D berfungsi untuk pembentukan Oleh: PUSPITA DEWI penting untuk ketahanan tulang bayi baru PETA lahir, vitamin E berfungsi S541302087 dinding sel darah merah, Vitamin A berfungsi untuk kesehatan mata, selain itu untuk mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. Selain itu adapula vitamin B, asam folat, dan vitamin C yang larut dalam air. 6) Zat besi. Bayi aterm normal biasanya lahir PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS dengan hemoglobin tinggi (16-22 gr/dl),MARET yang berukuran cepat setelah SURAKARTA 2014 zat besi dalam jumlah banyak cukup lahir. Bayi memiliki persediaan
19
HUBUNGAN PEMBERIAN DAN POLA MAKAN DENGAN untukLAMA setidaknya 4-6 bulan. ASI 7) Mineral. Mineral berfungsi sebagai OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN pembentukan atau pembuatan darah dan pembentukan tulang (Badriul, 2008; Prasetyo, 2009; Roesli, 2009; Proverawati dan Asfuah, 2009). d. Pola Pemberian ASI Sebelum
tahun
TESIS 2001
WHO
merekomendasikan
untuk
Disusun untuk MemenuhiASI Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelarpada Magister memberikan eksklusif selama 4-6 bulan. Namun tahun Kesehatan 2001, Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan setelah melakukan telaah artikel penelitian secara sistematik dan berkonsultasi dengan para pakar, WHO merevisi rekomendasi ASI eksklusif tersebut dari 4-6 bulan menjadi 6 bulan dan dilanjutkan pemberian ASI sampai usia 2 tahun (WHO, 2014). e. Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Faktor yang mempengaruhi pemberian ASI diantara adalah 1) Pengetahuan, dengan adanya pengetahuan yang cukup diharapkan informasi tentang kesehatan dan perilakunya akan lebih mudah berubah dan diterima. 2) Usia. Usia ibu dapat menentukan kesehatan maternal yang berkaitan dengan kondisi kehamilan, persalinan, nifas Oleh: PETA DEWI 3) Pendidikan. Pendidikan serta cara mengasuh danPUSPITA menyusui bayinya. S541302087 ibu mempengaruhi pola pikir ibu untuk menentukan tindakannya baik yang
menguntungkan
ataupun
tidak.
Diharapkan
ibu
yang
berpendidikan tinggi dan berpengetahuan luas akan lebih bisa menerima alasan untuk memberikan ASI sampai usia 2 tahun karena PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET yang berpendidikan pola pikirnya yang lebih realistis dibandingkan SURAKARTA 2014atau pekerjaan ibu sering kali dijadikan rendah. 4) Pekerjaan. Kegiatan
20
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN alasanLAMA untuk tidak memberikan ASI eksklusif maupun ASIDENGAN sampai usia OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN 2 tahun, terutama yang tinggal di perkotaan (Prasetyono, 2009). 5) Sosial budaya. Kurangnya kesadaran akan pentingnya ASI, pelayanan TESIS kesehatan yang belum sepenuhnya mendukung, gencarnya promosi susu formula, dukungan suami dan keluarga, serta masalah payudara Disusun untuk Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan ibuMemenuhi merupakanSebagian penghambat pemberian ASI (Departemen kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan RI, 2008; Khasanah, 2011). f. Hubungan ASI dengan Obesitas Hubungan antara lamanya pemberian ASI dengan menurunnya risiko obesitas mungkin disebabkan oleh berbagai mekanisme biologik. Menurut Grummer-Strawn dan Mei (2004) ada beberapa kemungkinan mekanisme biologik yang berhubungan dengan lama durasi pemberian ASI dengan menurunnya risiko terjadinya obesitas yaitu yang pertama, anak-anak yang diberi ASI dapat mengatur jumlah susu yang mereka konsumsi, kemampuan mengatur sendiri pemasukan energi ini berhubungan dengan respons internal mereka untuk Oleh: PETA PUSPITA DEWI menyadari rasa kenyang yang lebih baik daripada anak-anak yang S541302087 diberi susu botol. Kemungkinan kedua adalah kadar insulin dalam darah pada anak-anak yang diberikan susu formula lebih tinggi dan memiliki respon insulin yang lebih panjang daripada anak-anak yang diberi ASI, PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MARETjaringan lemak, yang hal ini menstimulasi lebihSEBELAS banyak deposisi SURAKARTA 2014
21
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASIberat DAN badan, POLA MAKAN mengakibatkan bertambahnya obesitas DENGAN dan resiko OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Diabetes Melitus tipe 2. Kemungkinan yang ketiga adalah konsentrasi leptin (hormon TESIS nafsu makan dan mengatur lemak yang berfungsi untuk menghambat dalam tubuh) ditemukan dalam konsentrasi yang lebih seimbang pada Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelaryang Magister anak-anak yang diberikan ASI daripada anak-anak diberiKesehatan susu Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minatmemiliki Pendidikan Profesi Kesehatan pada balita dengan formula. Leptin fungsi regulatorik menghambat nafsu makan dan jalur anabolik serta menstimulasi jalur katabolik (Nguyen, 2010). Penelitian Sulanto et al (2012) menyatakan bahwa pemberian ASI dapat menurunkan risiko obesitas pada anak-anak berusia 6-8 tahun. Pemberian ASI memiliki banyak keuntungan, diantaranya murah, dan efek sampingnya rendah. Pemberian ASI sangatlah berguna untuk melawan tingkat obesitas yang terus meningkat di negara maju maupun negara berkembang. 3. Pola Makan Anak Balita Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087 Pola makan (food pattern) adalah cara seseorang atau
a. Definisi
sekelompok orang dalam memilih pangan dan makanannya yang tersedia serta mengkonsumsinya sebagai tanggapan terhadap pengaruh fisiologi, psikologi, budaya dan sosial. Pola makan dinamakan pula PROGRAM PASCASARJANA SEBELAS MARET kebiasaan UNIVERSITAS makan, kebiasaan pangan atau pola pangan (Almatsier, SURAKARTA 2014 2011). Menurut Departemen kesehatan RI (2009) ―pola makan adalah
22
HUBUNGAN PEMBERIAN DAN POLA MAKAN DENGAN suatu LAMA cara atau usaha dalamASI pengaturan jumlah dan jenis makanan OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit‖. TESIS b. Tingkat Asupan Makan Anak Balita Zat gizi adalah zat atau unsur-unsur kimia yang terkandung Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Magister Kesehatan dalam pangan Sebagian yang diperlukan untukMemperoleh metabolisme dalam tubuh secara Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan zat Profesi normal. Manusia memerlukan gizi Kesehatan agar dapat hidup dengan sehat dan mempertahankan kesehatannya. Oleh karena itu, jumlah zat gizi yang diperoleh melalui konsumsi pangan harus mencukupi kebutuhan tubuh untuk melakukan kegiatan internal dan eksternal, pemeliharaan tubuh dan pertumbuhan, serta untuk aktivitas. Angka Kecukupan Gizi (AKG) dapat digunakan untuk menilai tingkat kecukupan zat gizi individu. Untuk mengetahui kecukupan gizi dan asupan makan anak balita digunakan AKG tahun 2012, yang disajikan pada tabel 2.3. Kecukupan gizi tersebut dianjurkan untuk dipenuhi dari konsumsi pangan anak balita setiap harinya. Oleh: PUSPITA DEWI Tabel 2.3 KebutuhanPETA Zat Gizi Balita Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi S541302087 (AKG) Rata-Rata Per Har Kelompok Umur
Berat Tinggi Energi Protein Badan Badan (kkal) (g) (kg) (cm) 0-6 bulan 6 60 550 10 7-12 bulan 8,5 71 650 16 1-3 tahun 12 90 1000 25 PROGRAM PASCASARJANA 4-6 tahun 17 110 1550 39 UNIVERSITAS SEBELAS Sumber : Departemen kesehatan RI, 2012MARET SURAKARTA 2014
Vitamin Besi/Fe A (mg) (RE) 375 0,5 400 7 400 8 450 9
23
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN Tabel 2.4. Angka Kecukupan Energi (AKE) Dan Protein (AKP) Anak OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN No. Umur Energi (kkal) 1. 0-6 bulan 550 2. 7-12 bulan 650 3. 1-3 tahun 1000 4. 4-6 tahun TESIS 1550 Sumber : Departemen kesehatan RI, 2012
Protein (gr) 10 16 25 39
Pada dasarnya makanan bagi balita harus bersifat lengkap artinya Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Studi Magister Kedokteran Keluarga kualitas Program dari makanan harus baik dan kuantitas makanan pun harus Minat Pendidikan Profesi Kesehatan cukup, dan bergizi artinya makanan mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan, dengan memperhitungkan penambahan konsumsi zat pembangun karena tubuh anak sedang berkembang pesat, penambahan bahan makanan sebagai sumber energi, serta penambahan zat pembangun untuk perkembangan mental dan pertumbuhan jaringan otak yang mempengaruhi kecerdasannya. c. Pola Makan Anak Balita Telah kita ketahui bahwa pola makan merupakan perilaku yang ditempuh seseorang dalam memilih, menggunakan bahan makanan Oleh: hari meliputi jenis makanan, jumlah dalam konsumsi pangan setiap PETA PUSPITA DEWI makanan dan frekuensiS541302087 makanan yang berdasarkan pada faktor-faktor sosial, budaya dimana mereka hidup. Menurut Baliwati (2007) pola makan yang baik mengandung makanan pokok, lauk-pauk, buahbuahan dan sayur-sayuran serta dimakan dalam jumlah cukup sesuai PROGRAM PASCASARJANA dengan kebutuhan. Dengan pola makan yang baik, frekuensi yang UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA benar dan jenis hidangan yang beraneka ragam dapat menjamin 2014
24
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA DENGAN terpenuhinya kecukupan sumber tenaga, zat MAKAN pembangun dan zat OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN pengatur bagi kebutuhan gizi seseorang. Pola makan yang baik untuk mencapai status gizi ideal adalah TESIS pola makan yang memenuhi pedoman umum gizi seimbang (PUGS) dan piramida makanan. PUGS merupakan petunjuk terperinci tentang Disusun untuk Memenuhi Sebagian Memperoleh Gelarragam Magister Kesehatan cara memperbaiki pola Persyaratan makan yang memuat aneka makanan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan dan mengandung seluruh sumber zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. PUGS dikembangkan dengan maksud untuk mencegah dan mengatasi masalah gizi ganda, yaitu gizi lebih dan gizi kurang. Ada 13 pesan dasar PUGS, yaitu: Makanlah aneka ragam makanan, makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi, makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi, batasi konsumsi lemak dan minyak seperempat dari kecukupan energi, gunakan garam beryodium, makanlah makanan sumber zat besi, berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya, biasakan makan pagi, minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya, lakukan aktivitas fisik secara teratur, hindari minuman beralkohol, makanlah makanan yang aman bagi kesehatan, bacalah label pada makanan yang dikemas. (Khomsan dan Anwar, 2008; Adiningsih, 2010). Oleh: PUSPITA DEWI Sedangkan untukPETA pengelompokan bahan makanan, didasarkan pada S541302087 tiga fungsi utama zat-zat gizi, yaitu sumber zat energi/tenaga (padipadian, tepung-tepungan, umbi-umbian, sagu, dan pisang), sumber zat pengatur (sayuran dan buah-buahan), dan sumber zat pembangun (ikan, ayam, telur, daging, susu, kacang-kacangan dan hasil olahnya, PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET seperti tempe, tahu, dan oncom) SURAKARTA 2014
25
HUBUNGAN Ketiga LAMA golongan PEMBERIAN DAN POLA MAKAN DENGAN bahanASI makanan tersebut digambarkan dalam OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN bentuk piramida (kerucut) yang diurutkan berdasarkan banyaknya jumlah yang digunakan dalam hidangan sehari-hari. (Almatsier, 2011) TESIS makanan, seperti gambar berikut: Gambar tersebut disebut piramida
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan
Gambar 2.1. Piramida makanan Piramida makanan menggambarkan 4 prinsip gizi seimbang yang mengandung 4 prinsip dasar, yaitu aneka ragam makanan sesuai kebutuhan, kebersihan, aktivitas fisik dan memantau berat badan ideal. Luasnya potongan piramida makanan menunjukkan porsi makanan Oleh: yang harus dikonsumsi setiap orang per hari dengan dilapisi oleh air PETA PUSPITA DEWI S541302087 putih pada tiap potongannya. Air putih tersebut merupakan bagian terbesar dan zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif. Kebutuhan air putih untuk tubuh minimal 2 liter (8 gelas) perhari. PROGRAM PASCASARJANA Setelah itu, di atasnya terdapat potongan besar yang merupakan UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA golongan makanan pokok (sumber karbohidrat). Golongan ini 2014
26
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLAdiMAKAN dianjurkan dikonsumsi 3—8 porsi. Kemudian atasnya DENGAN lagi terdapat OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN golongan sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Jumlah sayur yang harus dilahap setiap hari sedikit lebih besar (3-5 porsi) TESIS daripada buah (2—3 porsi). Selanjutnya, di lapisan ketiga dari bawah ada golongan protein, seperti daging, telur, ikan, susu dan produk susu Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Magister Kesehatan (yogurt, mentega, keju, dan lain-lain)Memperoleh di potonganGelar kanan, sedangkan di Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pendidikan Profesiserta Kesehatan potongan kiriMinat ada kacang-kacangan hasil olahan seperti tahu, tempe, dan oncom. Terakhir dan menempati puncak piramida makanan dalam potongan yang sangat kecil adalah minyak, gula, dan garam, yang dianjurkan dikonsumsi seperlunya. Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip gizi seimbang lain, yaitu pola hidup aktif dengan berolahraga, menjaga kebersihan dan pantau berat badan. Karena prinsip gizi seimbang didasarkan pada kebutuhan zat gizi yang berbeda menurut kelompok umur, status kesehatan, dan jenis aktivitas, maka diperlukan beberapa macam piramida makanan untuk ibu hamil dan Oleh: PETA PUSPITA menyusui, bayi dan balita, remaja, DEWI dewasa, dan usia lanjut (Khomsan S541302087 dan Anwar, 2008; Gibney, 2009; Devi, 2010). d. Frekuensi dan Porsi Makan Anak Balita Khomsan (2010) menyatakan bahwa frekuensi konsumsi pangan per hari merupakan salah satu aspek dalam kebiasaan makan. PROGRAM PASCASARJANA MARET Frekuensi UNIVERSITAS konsumsi panganSEBELAS pada anak, ada yang terikat pada pola SURAKARTA makan 3 kali per hari tetapi2014 banyak pula yang mengkonsumsi pangan
27
HUBUNGAN PEMBERIAN DAN POLA MAKAN DENGAN antaraLAMA 5 sampai 7 kali per hariASI atau lebih. Frekuensi konsumsi pangan OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN bisa menjadi penduga tingkat kecukupan gizi, artinya semakin tinggi frekuensi konsumsi pangan, maka peluang terpenuhinya kecukupan gizi semakin besar. SuatuTESIS hasil pengamatan terhadap anak-anak di negara Barat memperlihatkan bahwa pada kelompok anak yang Disusun untuk Memenuhi Sebagian pangannya Persyaratan Memperoleh Magister frekuensi konsumsi kurang dariGelar 4 kali per Kesehatan hari Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Kesehatan mengkonsumsi energi, protein,Profesi vitamin C, dan zat besi (Fe) lebih rendah dari rata-rata konsumsi anak-anak yang seumur. Sedangkan konsumsi pada kelompok anak yang frekuensi konsumsi pangannya lebih dari 6 kali per hari ternyata lebih tinggi dari rata-rata konsumsi anak yang seumur. Porsi makan bagi orang dewasa dan balita sangatlah jauh berbeda, porsi makan anak balita lebih sedikit karena kebutuhan gizi esensial jumlahnya lebih sedikit yang harus dipenuhi. Selain itu karakteristik pertumbuhan dan aktivitasnya juga berbeda. Porsi makan bagi anak balita harus mempunyai kandungan air dan serat yang sesuai Oleh: PETA PUSPITA DEWI agak lunak agar mudah dengan daya toleransi, tekstur makanannya S541302087 dicerna, memberikan rasa kenyang (Komsatiningrum, 2009). Makanan selingan perlu diberikan kepada balita terutama jika porsi makan utama yang dikonsumsi belum mencukupi. Pemberian makanan selingan
tidak boleh berlebihan karena akan mengakibatkan PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MARET berkurangnya nafsu makanSEBELAS akibat terlalu kenyang makan makanan SURAKARTA 2014 selingan.
28
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola POLA Makan MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pola makan, yaitu 1) Umur ibu. Orang tua muda, terutama ibu, cenderung kurang pengetahuan dan TESIS pengalaman dalam merawat anak sehingga mereka umumnya merawat anak didasarkan pada pengalaman orang Disusun untuk Gelar Magister Kesehatan tuaMemenuhi terdahulu. Sebagian Selain itu,Persyaratan faktor usiaMemperoleh muda juga cenderung menjadikan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Profesi Kesehatan seorang ibu Minat akan Pendidikan lebih memperhatikan kepentingannya sendiri daripada kepentingan anaknya, sehingga kuantitas dan kualitas perawatan kurang terpenuhi. Sebaliknya, ibu yang lebih berumur cenderung akan menerima perannya dengan sepenuh hati. 2) Pengetahuan gizi ibu. Pengetahuan tentang gizi sangat diperlukan agar dapat mengatasi masalah-masalah yang timbul akibat konsumsi gizi. Jika ibu rumah tangga memiliki pengetahuan gizi yang baik ia akan mampu untuk memilih makanan-makanan yang bergizi untuk dikonsumsi. 3) Pendidikan ibu. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan seseorang atau masyarakat untuk menyerap Oleh: PETA PUSPITA DEWI dalam perilaku dan gaya informasi dan mengimplementasikannya S541302087 hidup sehari-hari, khususnya dalam kesehatan dan gizi. 4) Pekerjaan ibu. Orang tua yang bekerja terutama ibu akan mempunyai waktu yang lebih
sedikit
untuk
memperhatikan
dan
mengasuh
anaknya
(Sediaoetama, 2008). 5) Pendapatan keluarga. Berbagai upaya PROGRAM PASCASARJANA SEBELAS MARET perbaikan UNIVERSITAS gizi biasanya berorientasi pada tingkat pendapatan. Seiring SURAKARTA 2014 makin meningkatnya pendapatan, maka kecukupan akan makanan
29
HUBUNGAN PEMBERIAN DANkeluarga. POLA MAKAN DENGAN dapat LAMA terpenuhi. 6) Jumlah ASI anggota Banyaknya anggota OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN keluarga akan mempengaruhi konsumsi pangan. Jumlah anggota keluarga yang semakin besar tanpa diimbangi dengan meningkatnya TESIS pendapatan akan menyebabkan pendistribusian konsumsi pangan akan semakin tidak merata. Disusun f.untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Metode Penilaian Konsumsi Makan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pendidikan Profesi Kesehatan Penilaian Minat konsumsi makanan adalah salah satu metode yang digunakan dalam penentuan status gizi perorangan atau kelompok. Berikut ini dijelaskan beberapa metode penilaian konsumsi makan untuk individu/perorangan, yaitu 1) Meode food recall. Prinsip dari metode recall 24 jam, dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu. Jumlah konsumsi makanan individu ditanyakan secara teliti dengan menggunakan alat ukuran rumah tangga (URT), misalnya sendok, gelas, piring dan lain-lain atau ukuran lainnya yang biasa dipergunakan sehari-hari. Agar data yang dihasilkan representative, maka recall 24 Oleh: PETA PUSPITA DEWI dan harinya tidak berturutjam sebaiknya dilalakukan berulang-ulang S541302087 turut. 2) Metode food frequency. Metode food frequency adalah untuk memperoleh data tentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu seperti hari, minggu, bulan atau tahun. 3) Metode perkiraan makanan (estimated food records). PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MARET Metode ini disebut juga SEBELAS food records atau diary records, yang SURAKARTA digunakan untuk mencatat 2014 jumlah yang dikonsumsi. Pada metode ini
30
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA responden diminta untuk mencatat semua yang MAKAN dia makanDENGAN dan minum OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN setiap kali sebelum makan dalam Ukuran Rumah Tangga (URT) atau menimbang dalam ukuran berat (gram) dalam periode tertentu (2-4 TESIS hari berturut-turut), termasuk cara persiapan dan pengolahan makanan tersebut. 4) Metode penimbangan makanan (food feighing). Pada Disusun untuk Memenuhi Sebagianmakanan, Persyaratan Memperoleh Magister Kesehatan metode penimbangan responden atau Gelar petugas menimbang Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pendidikan Kesehatan responden selama 1 dan mencatatMinat seluruh makanan Profesi yang dikonsumsi hari. 5) Metode pencatatan (food account). Metode pencatatan dilakukan dengan cara keluarga mencatat setiap hari semua makanan yang dibeli, diterima dari orang lain ataupun dari produksi sendiri, termasuk harga eceran makanan tersebut. 6) Metode inventaris (inventory record). Metode inventaris disebut juga log book method. Prinsipnya dengan cara menghitung/mengkur semua persediaan makanan di rumah tangga (berat dan jenisnya) mulai dari awal sampai akhir survei. Semua makanan yang diterima, terbuang, tersisa dan busuk selama penyimpanan dan diberikan kepada orang lain atau Oleh: PUSPITA DEWI setiap hari selama periode binatang di catatPETA dan dihitung/ditimbang S541302087 pengumpulan data (biasanya sekitar satu minggu). 7) Pencatatan makanan rumah tangga (household food record). Pengukuran dengan metode ini dilakukan sedikitnya dalam periode satu minggu oleh responden. Metode ini tidak memperhitungkan sisa makanan yang PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MARETdan dianjurkan hanya terbuang dan dimakan oleh SEBELAS binatang peliharaan SURAKARTA 2014 untuk daerah tertentu, dimana tidak banyak variasi penggunaan bahan
31
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN MAKAN makanan dalam keluarga (Supariasa et POLA al, 2012; Gibney DENGAN et al, 2010; OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Khomsan, 2010). Metode-metode diatas juga mempunyai kelemahan, salah satunya yaitu tidak bisa digunakanTESIS untuk mengetahui pola konsumsi maupun pola makan dengan kasus penyakit kronis, karena penyakit ini timbul Disusun untuk Memenuhi Sebagian Memperoleh Gelar Magister Kesehatan setelah melewati waktuPersyaratan tertentu dan sudah melewati pola konsumsi Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pendidikan Profesi Kesehatan makan jangkaMinat panjang selama bertahun-tahun (Gibney et al, 2010). g. Hubungan Pola Makan dengan Obesitas WHO (2008) menyatakan bahwa perubahan global pada pola makan yang cenderung terjadi pada anak obesitas adalah peningkatan masukan makanan padat energi yang merupakan tinggi lemak dan gula namun rendah vitamin, mineral, dan mikornutrien sehat lainnya. Pola makan yang tidak seimbang mengakibatkan ketidakseimbangan energi sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya gizi lebih dan obesitas. Faktor-faktor yang berpengaruh dari pola makan terhadap terjadinya obesitas adalah kuantitas, porsi perkali makan, kepadatan energi dari Oleh: PETA PUSPITA makanan yang dimakan, kebiasaanDEWI makan (contoh kebiasaan makan S541302087 malam hari), frekuensi makan, dan jenis makanan (Snetselaar, 2008). Usia balita merupakan usia pra sekolah dimana seorang anak akan mengalami tumbuh kembang dan aktivitas yang sangat pesat dibandingkan dengan ketika masih bayi. Oleh karena itu, pola PROGRAM PASCASARJANA MARET Pola makan yang pemberianUNIVERSITAS makanan sangatSEBELAS penting diperhatikan. SURAKARTA baik perlu dibentuk sebagai2014 upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi dan
32
HUBUNGAN LAMAyang PEMBERIAN POLA MAKAN pola makan tidak sesuaiASI akanDAN menyebabkan asupan DENGAN gizi berlebih OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN atau sebaliknya kekurangan. Asupan berlebih menyebabkan kelebihan berat badan dan penyakit lain yang disebabkan oleh kelebihan gizi (Sulistyoningsih, 2011). TESIS B. Penelitian Relevan Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar―Prevalensi Magister Kesehatan Penelitian DewiSebagian dan Sidiartha (2013) dengan judul dan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Faktor Risiko Obesitas Anak SekolahProfesi Dasar Kesehatan Di Daerah Urban dan Rural‖. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan jumlah subyek 241 anak sekolah dasar dari daerah urban dan rural di Denpasar. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Analisis data dengan Pearson Chi–square, Fisher’s Exact Test, dan regresi logistic, didapatkan hasil bahwa prevalensi obesitas di daerah urban adalah 21% sedangkan rural 5%. Anak di daerah urban 3,8 kali menderita obesitas. Faktor yang paling berhubungan dengan obesitas di daerah urban adalah kebiasaan anak makan fast food lebih dari 2 kali dalam seminggu, sedangkan di daerah rural tidak ditemukan faktor yang signifikan berhubungan dengan obesitas. Oleh: PETA PUSPITA Persamaan penelitian ini dengan rencanaDEWI penelitian terletak pada variabel S541302087 terikatnya yaitu obesitas. Perbedaannya terletak pada metode, teknik sampling, subjek, waktu dan tempat serta uji statistiknya. Penelitian Purwani dan Mariyam (2013) dengan judul ―Pola Pemberian Makan dengan Status Gizi Anak Usia 1 Sampai 5 Tahun Di Kabunan Taman PROGRAM PASCASARJANA SEBELAS MARET Pemalang‖. JenisUNIVERSITAS penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan rancangan SURAKARTA 2014 cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh.
33
HUBUNGAN LAMA sebanyak PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN Subjek penelitian 33 responden yang dilaksanakan di Desa OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Kabunan Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang pada bulan Febuari 2013. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat dengan korelasi Chi TESIS Square. Hasil penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara pola pemberian makan dengan status gizi pada anak usia 1 sampai 5 tahun di Desa Disusun untuk Memenuhi PersyaratanPemalang. Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Kabunan KecamatanSebagian Taman Kabupaten Persamaan penelitian ini Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Kesehatan dengan rencana penelitian terletak padaProfesi variabel bebas. Perbedaannya terletak pada jenis penelitian, desain penelitian, teknik sampling, subjek, waktu dan tempat serta uji statistiknya. Penelitian Sulanto et al (2012) dengan judul ―Breastfeeding and Decreased Risk For Childhood Obesity‖. Penelitian ini menggunakan desain case control. Tempat penelitian di dua sekolah dasar yaitu Budi Mulia dan Tarakanita pada bulan September – November 2010. Subjek adalah siswa sekolah dasar usia 6-8 tahun yang obesitas sejumlah 68 dan tidak obesitas sejumlah 68 anak. Uji statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian ini adalah pemberian ASI eksklusif menurunkan peluang untuk obesitas pada Oleh: PETA PUSPITA DEWIini dengan rencana penelitian anak-anak usia 6-8 tahun. Persamaan penelitian S541302087 terletak pada jenis dan desain penelitian serta variabel bebas dan terikat. Perbedaannya terletak pada subjek, waktu dan tempat, teknik sampling serta uji statistiknya. Penelitian Scott et al (2012) dengan judul ―The Relationship Between PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MARET Breastfeeding and Weight StatusSEBELAS In A National Sample Of Australian SURAKARTA 2014 ini menggunakan analisis sekunder Children And Adolescents‖. Penelitian
34
HUBUNGAN DAN POLA MAKAN DENGAN dari survey LAMA aktivitasPEMBERIAN fisik dan giziASI tahun 2007. Sampel berjumlah 2066, OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN terdiri dari laki-laki dan perempuan berusia 9 sampai 16 tahun dari seluruh negara di bagian teritori Australia. Uji statistik menggunakan analisis regresi TESIS logistik. Hasil penelitian ini adalah bahwa anak-anak yang disusui selama ≥ 6 bulan secara signifikan lebih kecil mengalami kelebihan berat badan. Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Magister Kesehatan Persamaan penelitianSebagian ini dengan rencanaMemperoleh penelitian terletak pada variabel Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesiterletak Kesehatan bebas dan uji statistiknya. Perbedaannya pada jenis dan desain penelitian, subjek, waktu dan tempat. Penelitian Sartika (2011) dengan judul ―Faktor Risiko Obesitas Pada Anak 5-15 Tahun Di Indonesia‖. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan menggunakan sumber data sekunder data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007. Subjek terdiri dari 207.111 anak berusia 5-15 tahun, dan setelah dilakukan cleaning data diperoleh sampel sebanyak 170.699 orang. Analisis data statistik meliputi analisis univariat, bivariat (uji Chi Square) dan multivariat (uji regresi logistik ganda). Faktor risiko yang paling berhubungan dengan obesitas pada anak usia 5-15 tahun adalah tingkat Oleh: PETA PUSPITA pendidikan anak setelah dikontrol olehDEWI variabel jenis kelamin, riwayat S541302087 obesitas ayah, kebiasaan olah raga dan merokok serta asupan protein. Persamaan penelitian ini dengan rencana penelitian terletak pada variabel terikatnya, yaitu obesitas serta uji statistiknya. Perbedaannya terletak pada metode dan desain penelitian, teknik sampling, subjek, waktu dan tempat. PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
35
LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN C.HUBUNGAN Kerangka Pikir OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Faktor yang Faktor lain yang Faktor yang mempengaruhi mempengaruhi mempengaruhi obesitas pola makan Balita: pemberian ASI: pada balita: 1. Umur ibu TESIS 1. Pengetahuan 1. Faktor genetik 2. Pengetahuan gizi ibu 2. Usia 2. Status sosial 3. Pendidikan ibu 3. Pendidikan ekonomi 4. Pekerjaan ibu 4. Pekerjaan 3. Aktifitas fisik 5. Pendapatan keluarga Disusun Memenuhi Sebagian Memperoleh Gelar Magister Kesehatan 5. Sosialuntuk budaya 4. Makanan cepat 6. Persyaratan Jumlah anggota Program Studi Magister Kedokteran Keluarga 6. Informasi saji (fast food) keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan 7. Faktor fisik ibu 5. Faktor keluarga 8. Dukungan suami 6. Pemberian susu 9. formula 7. Berat badan lahir Pola makan Lama Pemberian ASI
Tingkat kecukupan energi dan protein
Asupan energi
Pengeluaran energi
Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087 Obesitas pada anak usia 2-5 tahun Gambar 2.2 Kerangka pikir hubungan pemberian ASI dan pola makan dengan obesitas pada anak usia 2-5 tahun Keterangan : PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MARET : variabel SEBELAS dalam penelitian SURAKARTA 2014 : variabel luar penelitian
36
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN Obesitas pada anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN pemberian ASI, pola makan, faktor genetik, status sosial ekonomi, aktivitas fisik, makanan cepat saji dan faktor keluarga. Secara umum obesitas dapat TESIS disebabkan oleh ketidakseimbangan kalori yang diakibatkan karena asupan energi yang jauh melebihi kebutuhan tubuh. Faktor yang mempengaruhi Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Studiyaitu Magister Kedokteran Keluarga pemberian ASIProgram diantaranya pengetahuan, usia, pendidikan, pekerjaan, Minat Pendidikan Profesi Kesehatan sosial budaya, informasi, faktor fisik ibu serta dukungan suami. Usia anak 2-5 tahun merupakan usia pra sekolah dimana seorang anak akan mengalami tumbuh kembang dan aktivitas yang sangat pesat dibandingkan dengan ketika masih bayi. Oleh karena itu, pola pemberian makanan
sangat
penting
diperhatikan.
Secara
umum
faktor
yang
mempengaruhi terbentuknya pola makan adalah umur ibu, pengetahuan gizi ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, serta jumlah anggota keluarga. Pola makan disini bisa dilihat dari jumlah, jenis dan frekuensinya. Pola makan yang baik perlu dibentuk sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi danOleh: pola makan yang tidak sesuai akan PETA PUSPITA DEWI S541302087 menyebabkan asupan gizi berlebih ataupun kekurangan gizi. Asupan energi yang melebihi kebutuhan akan menyebabkan terjadinya obesitas pada balita (Sulistyoningsih, 2011; Redinger, 2007; Balaban et al, 2004).
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
37
D.HUBUNGAN Hipotesis LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN 1. Ada hubungan lama pemberian ASI dengan obesitas pada anak usia 2-5 tahun. TESIS 2. Ada hubungan pola makan dengan obesitas pada anak usia 2-5 tahun. 3. Ada hubungan lama pemberian ASI dan pola makan secara bersama-sama Disusun dengan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan kejadian obesitas pada anak usiaMemperoleh 2-5 tahun. Gelar Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan
Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN BABASI III DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian TESIS 1. Tempat penelitian ini dilaksanakan wilayah Kabupaten Bantul Yogyakarta. Disusun Penelitian untuk Memenuhi Sebagian di Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga 2. Waktu penelitian Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Pengajuan judul tesis dilaksanakan pada bulan Desember 2013 dan pengumpulan data penelitian telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2014. Jadwal penelitian terlampir (Lampiran I). B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan rancangan case control yaitu suatu penelitian yang mempelajari seberapa jauh faktor
resiko
mempengaruhi
terjadinya
efek,
dengan
menggunakan
pendekatan retrospektif artinya penelitian dimulai dengan mengidentifikasi kelompok yang terkena penyakit atau efek tertentu (kasus) dan kelompok Oleh: tanpa efek (kontrol), kemudian faktor risiko diidentifikasi terjadinya pada PETA PUSPITA DEWI S541302087 waktu yang lalu.
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 51
39
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN Efek (+) DENGAN atau Kasus: Lama pemberian Anak usia 2-5 tahun Retrospektif USIA 2-5 TAHUN ASI OBESITAS PADA ANAK yang obesitas Pola makan
TESIS
Matching: jenis kelamin dan usia
Lama pemberian Efek (-) atau Kontrol : ASI Retrospektif AnakMagister usia 2-5 Kesehatan tahun Disusununtuk PolaMemenuhi makan Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar yang tidak obesitas Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Gambar 3.1 Skema Rancangan Kasus Kontrol C. Populasi dan Sampel Penelitian 1.
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah anak balita yang berada di wilayah kabupaten Bantul. Besar populasi penelitian ini adalah 62003 anak.
2.
Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah : a. Sampel kasus dalam penelitian ini adalah anak balita yang berusia 25 tahun yang mengalami obesitas dan berada di wilayah kabupaten Oleh: PETA PUSPITA DEWI Bantul. S541302087 b. Kontrol adalah anak balita yang berusia 2-5 tahun di wilayah kabupaten Bantul yang tidak mengalami obesitas. Kelompok kontrol diambil dengan cara melakukan matching terhadap umur dan jenis kelamin. PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
40
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASIharus DANmemenuhi POLA MAKAN Sampel dalam penelitian ini kriteria DENGAN inklusi dan OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN eksklusi berikut ini: 1) Kriteria inklusi a) Anak balita yangTESIS berusia 2-5 tahun yang bertempat tinggal di wilayah kabupaten Bantul. Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Magister Kesehatan b) AnakSebagian balita yang berusia 2-5 tahun yangGelar datang ke posyandu Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan tempat penelitian. 2) Kriteria eksklusi a) Anak dalam keadaan sakit atau dalam perawatan dokter. b) Anak yang menderita gangguan psikologi. c) Anak yang menderita kelainan genetik, misalnya down syndrom. c. Estimasi Besar Sampel Besar sampel untuk penelitian analitik kategorik berpasangan case control diperoleh berdasarkan rumus sebagai berikut (Dahlan, 2013):
n1=n 2= Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087 Keterangan: Zα
: deviat baku alfa
Zβ
: deviat baku beta
𝜋
: besarnya diskordan (ketidaksesuaian)
P1
: PPROGRAM (1-P1) 1 (1 - P2) + P2PASCASARJANA UNIVERSITAS : proporsi padaSEBELAS kelompokMARET yang nilainya merupakan SURAKARTA judgement peneliti 2014
41
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN P1LAMA - P2 : selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Pada penelitian ini menggunakan power 80%, sehingga Zβ : 0,842, dan menggunakan tingkat kesalahan 5%, sehingga Zα : 1,96. Nilai P2 TESIS sebesar 0,46 (hasil kepustakaan dari penelitian Saputri, 2014). Dengan demikian, estimasi besar sampel yang diperlukan sebagai Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan sumber data pada taraf kepercayaan 95% adalah : Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan
n1=n2= n1=n2= n1=n2= n1=n2= 98 Berdasarkan perhitungan besar sampel diatas, maka besar sampel minimal yang dibutuhkan adalah 98 kasus dan 98 kontrol. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Oleh: PETA PUSPITA teknik cluster sampling dengan DEWI cara memilih 2 kecamatan dari 17 S541302087 kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Bantul secara random. D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET a. Variabel bebas (X): SURAKARTA 2014 X : Lama pemberian ASI 1
42
HUBUNGAN X2: PolaLAMA makan PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN b. Variabel terikat (Y): obesitas 2. Definisi Operasional TESIS Definisi operasional variabel pada penelitian ini disajikan dalam tabel 3.1 di bawah ini: Disusun untuk Memenuhi Sebagian TabelPersyaratan 3.1 DefinisiMemperoleh Operasional Gelar Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga N Variabel MinatDefinisi AlatKesehatan Ukur Hasil Ukur Skala Pendidikan Profesi o Operasinal Data 1
2
3
Variabel bebas: Lama pemberian ASI
Lamanya anak Kuesioner Jumlah bulan mendapatkan dalam asupan ASI sejak memberikan ASI bayi baru lahir pada anak. sampai ibu berhenti memberikan ASInya. Pola Kebiasaan makan Kuesioner Jumlah makan yang dilakukan dengan perolehan skor oleh anak balita skala likert kuesioner pola dalam memenuhi yang terdiri makan. kebutuhan energi dari 5 Skor max: 140 di dalam tubuh alternatif yang meliputi jawaban: jumlah, jenis, dan Selalu, frekuensi makanan Oleh: sering, yangPETA dikonsumsi PUSPITAkadangDEWI sehari-hari.S541302087 kadang, pernah, dan tidak pernah Variabel Kelebihan masa Kuesioner, 1. Tidak Terikat: tubuh yang didapat Timbangan obesitas jika Obesitas berdasarkan injak dan Z-score ≤ +2 pada anak perhitungan berat microtoise SD PROGRAM PASCASARJANA 2. Obesitas jika badan dan tinggi UNIVERSITAS MARET Z-score > +2 badan anak usiaSEBELAS 25 tahun. SURAKARTA SD 2014
Interval
Interval
Nomin al
43
LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN E.HUBUNGAN Tekhnik Pengumpulan Data OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN 1. Jenis data yang dikumpulkan a. Data Primer TESIS Data primer diperoleh oleh peneliti dari sumber data atau informasi secara langsung. Data primer yang digunakan meliputi data umum Disusun untuk Memenuhi responden, Sebagian Persyaratan Memperoleh karakteristik lama pemberian ASI,Gelar polaMagister makan,Kesehatan dan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan kejadian obesitas anak. b. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari hasil pencatatan dan pelaporan posyandu, puskesmas dan Dinkes Bantul. 2. Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan langsung oleh peneliti dengan cara wawancara, observasi dan pengisian kuesioner dengan dibantu oleh 2 asisten peneliti serta kader yang ada diposyandu. Tahap pertama penelitian dilakukan dengan cara melakukan studi pendahuluan (skrining awal) untuk menentukan prevalensi obesitas di tiap kecamatan di wilayah kabupaten Oleh: PETA PUSPITA DEWI Bantul. Setelah itu peneliti menentukan kecamatan yang akan dijadikan S541302087 tempat penelitian. Kemudian bekerjasama dengan puskesmas dan kader posyandu untuk mengkaji status gizi balita pada masing-masing posyandu di tiap kecamatan yang selanjutnya dilakukan penelitian pada posyandu yang sudah sudah dikaji kejadian obesitasnya. PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
44
HUBUNGAN LAMAobesitas PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKANdengan DENGAN Penentuan dan tidak obesitas dilakukan cara OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN melakukan pengukuran antropometri (berat badan dan tinggi badan) menggunakan timbangan injak dengan tingkat ketelitian 0,1 kg dan alat TESISberkapasitas sepanjang 200 cm dengan pengukur tinggi badan (microtoise) ketelitian 0,1 cm. Langkah - langkah pengukuran berat badan, yaitu a) Disusun Responden untuk Memenuhi Sebagian pakaian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan menggunakan biasa, isi kantong dikeluarkan, tidak Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat dan Pendidikan Profesib)Kesehatan menggunakan sepatu kaos kaki. Timbangan diletakkan pada permukaan yang keras dan rata. c) Responden berdiri diatas timbangan, pandangan lurus ke depan dan tidak boleh bergerak. d) Membaca berat badan pada tampilan dan mencatat hasilnya. Sedangkan langkah – langkah mengukur tinggi badan yaitu a) Alas kaki reseponden dilepas, berdiri tegak, kaki rapat, lutut lurus. Tumit, pantat, bahu menyentuh dinding vertikal, pandangan lurus kedepan serta tangan lepas disamping badan dengan telapak tangan menghadap paha. b) Microtoise ditarik sampai menyentuh ujung kepala, pegang secara horizontal. c) membaca berat badan pada tampilan dan mencatat hasilnya dengan ketelitian 0,1 cm. Oleh: PETA PUSPITA DEWI Setelah melakukan pengkajian obesitas dan tidak obesitas pada anak, S541302087 kemudian peneliti melakukan wawancara tentang karakteristik responden dan lama pemberian ASI, sedangkan pola makan anak diisi sendiri oleh ibu (orangtua) anak. Sebelum mengisi kuesioner, responden mendapatkan penjelasan tentang tujuan dan cara pengisian kuesioner dari peneliti. PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
45
PEMBERIAN ASI DAN POLA F.HUBUNGAN Teknik dan LAMA Instrumen untuk Mengumpulkan Data MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN 1. Data umum tentang karakteristik responden dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner identitas responden. TESIS 2. Data status gizi untuk kelompok obesitas dan tidak obesitas dikumpulkan melalui pengukuran tinggi badan dan berat badan serta buku kesehatan ibu Disusun dan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperolehtimbangan Gelar Magister Kesehatan anak (KIA). Berat badan diukur menggunakan berat badan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Profesi 120 Kesehatan dengan ketelitianMinat 0,1 kgPendidikan dengan kapasitas kg, sedangkan tinggi badan diukur dengan menggunakan microtoise dengan ketelitian 0,1 cm dan kepasitas 200 cm. 3. Data lama pemberian ASI diperoleh dengan cara wawancara yang dilakukan peneliti, sedangkan data pola makan menggunakan kuesioner jenis skala Likert bentuk check list dengan model lima pilihan jawaban. Kisi-kisi kuesioner tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Kisi – Kisi Kuesioner Pola Makan Anak Usia 2-5 tahun Variabel Indikator Nomor soal Jumlah Favorable(+) Unfavorable(-) Pola Jumlah makanan 3*, 6*, 10, 14, 7, 12, 19 8 makan 17 Oleh: Jenis makanan 1, 2, 11, 18, 5*, 15, 16*, 13 PETA PUSPITA 22*, 26, DEWI 27* 20, 24, 25 Frekuensi makan S541302087 4, 13, 21, 9 8, 23, 28 7 Jumlah *tidak valid
16
12
28
Guna memudahkan dalam perhitungan dan analisis data maka PASCASARJANA diperlukan skorPROGRAM pada masing-masing butir soal. Pada kuesioner pola UNIVERSITAS SEBELAS MARET makan digunakan skala SURAKARTA Liker dengan rentang skor dari 1-5 mulai dari 2014
46
HUBUNGAN LAMApernah, PEMBERIAN DAN POLA DENGAN tidak pernah, kadang ASI – kadang, seringMAKAN dan selalu. Adapun OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN panduan skoring kuesioner pola makan disajikan dalam tabel 3.3 dibawah ini: TESIS Tabel 3.3 Panduan skoring kuesioner pola makan Skor jawaban Pilihan Jawaban Favorable (+) Unvaforabel (-) Selalu 5 1 Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Kesehatan Sering 4 Memperoleh Gelar Magister 2 Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Kadang-kadang 3 3 Minat Pendidikan 2Profesi Kesehatan Pernah 4 Tidak Pernah 1 5
G. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji validitas Uji validitas adalah untuk menunjukkan tingkat kesahihan atau tingkat validitas suatu alat untuk mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas instrumen menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
r
Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087 : angka korelasi x dan y atau Produtc Moment
x
: nilai angka tiap point pertanyaan
y
: skor total pertanyaan
xy
: skor pertanyaan dikalikan skor total PROGRAM PASCASARJANA : jumlah sampel UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
Keterangan:
n
47
HUBUNGAN PEMBERIAN ASIpada DAN UjiLAMA validitas telah dilakukan ibuPOLA (orangMAKAN tua) yangDENGAN mempunyai OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN balita usia 2-5 tahun. Uji validitas dilakukan dengan mengisi kuesioner yang terdiri dari 28 pertanyaan tentang pola makan anak dengan jumlah responden 30 orang.
TESIS
Jika uji validitas dilakukan terhadap 30 responden, maka Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar5%. Magister Kesehatan didapatkan nilai Sebagian rtabel 0,361 dengan tingkat kemaknaan Pertanyaan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga dikatakan valid Minat apabilaPendidikan nilai rhitungProfesi > rtabel. Kesehatan Berdasarkan hasil perhitungan statistik menggunakan Person Correlation Product Moment dengan bantuan SPSS 21 diperoleh 6 pernyataan yang tidak valid dengan nilai rhitung < 0,361, yaitu pernyataan no. 3, 5, 6, 16, 22, 27. Item yang tidak valid dikeluarkan dari perhitungan, walaupun ada sebagian item pernyataan yang dikeluarkan tidak menjadi permasalahan, karena sudah ada item pernyataan yang mewakili indikator. 2. Uji Reliabilitas Setelah mengukur validitas maka perlu mengukur reliabilitas data, apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak. Reliabilitas adalah indeks Oleh: DEWI yang menunjukkanPETA sejauhPUSPITA mana suatu alat pengukur dapat dipercaya. S541302087 Dalam hal ini pengujian reliabilitas menggunakan uji Alpha Cronbach dengan rumus sebagai beriku: 2 k b r11 1 Vt 2 k 1
PROGRAM PASCASARJANA Keterangan: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA r11 = reliabilitas instrumen 2014
48
HUBUNGAN LAMA POLAatau MAKAN k = PEMBERIAN banyaknya ASI butirDAN pertanyaan soal DENGAN
Vt 2
2 b
OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN = jumlah varian butir/item =
varian total TESIS Kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha
minimal 0,7. Pada uji reliabilitas penelitian ini, 22 pernyataan mengenai Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Studi Magister Keluarga pola makanProgram anak didapatkan nilai Kedokteran alpha sebesar 0,720 (alpha ≥ 0,7), Minat Pendidikan Profesi Kesehatan maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini reliabel. H. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data yang akan dilakukan adalah analisis univariat bivariat, dan multivariate. 1. Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan variabel– variabel penelitian termasuk karakteristik sampel penelitian dengan tabel Oleh: ini analisis univariat dapat disajikan distribusi frekuensi. Pada penelitian PETA PUSPITA DEWI S541302087 dalam bentuk distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik responden, yaitu umur ibu, pendidikan terakhir ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, jenis kelamin anak, umur anak. 2. Analisis Bivariat PROGRAM PASCASARJANA Analisis bivariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap dua UNIVERSITAS SEBELAS MARET variabel yang diduga SURAKARTA berhubungan atau berkorelasi. Analisa ini 2014
49
HUBUNGAN LAMA ASI DANantara POLA MAKAN dilakukan untukPEMBERIAN mengetahui hubungan dua variabelDENGAN yaitu lama OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN pemberian ASI dengan obesitas dan pola makan dengan obesitas. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan lama pemberian ASI dengan obesitas dan TESIS hubungan pola makan dengan obesitas menggunakan uji statistik regresi logistik sederhana, karena keduanya Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Magister Kesehatan merupakan dataSebagian kategorikal dan Memperoleh hanya memiliki satu variabel Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan independen. 3. Analisis Multivariat Analisis multivariat merupakan metode statistik untuk set data dengan lebih dari satu variabel bebas dan lebih dari satu variabel terikat. Dalam penelitian ini menggunakan uji statistik regresi logistik ganda. Di dalam proses pengolahan data, terdapat langka-langkah yang harus ditempuh, yaitu: a.
Editing Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan Oleh: PETA PUSPITA kemudian dilakukan koreksi DEWI apakah telah terjawab dengan S541302087 lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi.
b.
Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik PROGRAM PASCASARJANA MARET (angka)UNIVERSITAS terhadap dataSEBELAS yang terdiri atas beberapa katagori. SURAKARTA 2014
50
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASIpenting DAN POLA MAKAN DENGAN Pemberian kode ini sangat bila pengolahan dan analisis OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN data menggunakan komputer. c.
Entry data Memasukkan TESIS data untuk
diolah
memakai
program
komputer untuk dianalisis. Disusun untuk d. Memenuhi Cleanning Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientry apakah ada kesalahan atau tidak saat memasukan data kedalam komputer.
Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN BABASI IV DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Data TESIS
1. Kelompok Umur Ibu
Hasil karakteristik responden berdasarkan kelompok umur ibu didapatkan Disusun hasil untuksebagai Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan berikut : Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pendidikan ProfesiKelompok KesehatanUmur Ibu Tabel Minat 4.1 Distribusi Frekuensi Kelompok Kasus
Kelompok Kontrol
Umur Ibu < 20 tahun 20 – 35 tahun > 35 tahun Total
n 4 77 36 117
% 3,4 65,8 30,8 100
n 6 49 62 117
% 5,1 41,9 53,0 100
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar umur ibu pada kelompok kasus berusia 20 – 35 tahun yaitu sebanyak 77 orang (65,8%) sedangkan pada kelompok kontrol mayoritas ibu berusia lebih dari 35 tahun yaitu sebanyak 62 orang (53,0%). 2. Tingkat Pendidikan Ibu
Oleh: PETA PUSPITA DEWI tingkat pendidikan ibu Hasil karakteristik responden berdasarkan S541302087 didapatkan hasil sebagai berikut :
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 51
52
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKANIbu DENGAN Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidkan OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Kelompok Kasus Kelompok Kontrol Pendidikan n % n % Tidak sekolah/tdk tamat SD 0 0,0 3 2,7 TESIS7 SD 6,0 8 6,8 SMP 55 47,0 19 16,2 SMA 42 35,9 70 59,8 PT 13 11,1 17 14,5 Disusun untuk Memenuhi Gelar117 Magister 100 Kesehatan Total Sebagian Persyaratan 117 Memperoleh 100 Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Profesi Kesehatan BerdasarkanMinat TabelPendidikan 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar tingkat pendidikan ibu pada kelompok kasus mempunyai tingkat pendidikan SMP yaitu sebanyak 55 orang (47,0%) sedangkan pada kelompok kontrol mayoritas ibu mempunyai tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 70 orang (59,8%). 3. Pekerjaan Ibu Hasil karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ibu didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu Kelompok Kasus Oleh: n DEWI % PETA PUSPITA Tidak bekerja 59 50,4 S541302087 Petani 9 7,7 Pedagang 12 10,2 Wiraswasta 3 2,6 PNS 34 29,1 Total 117 100 Pekerjaan
Kelompok Kontrol n 41 29 14 12 21 117
% 35,0 24,8 12,0 10,3 17,9 100
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar PROGRAM PASCASARJANA MARET pekerjaan ibu UNIVERSITAS pada kelompok SEBELAS kasus maupun kelompok kontrol adalah SURAKARTA tidak bekerja yaitu sebanyak 592014 orang (50,4%) dan 41 orang (35,0%).
53
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN 4. Pendapatan Keluarga OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Hasil karakteristik responden berdasarkan pendapatan keluarga didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.4 DistribusiTESIS Frekuensi Pendapatan Keluarga Kelompok Kelompok Pendapatan Kasus Kontrol Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Kesehatan n % Gelar Magister n % Program Studi Magister Kedokteran Keluarga < Rp 1.000.000,00 4 3,4 11 9,4 Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Rp 1.000.000,00 - Rp 2.500.000,00 83 70,9 89 76,1 Rp 2.500.000,00 - Rp 5.000.000,00 30 25,7 17 14,5 Total 117 100 117 100 Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar tingkat pendapatan keluarga pada kelompok kasus maupun kelompok kontrol adalah antara Rp 1.000.000,00 - Rp 2.500.000,00 yaitu sebanyak 83 orang (70,9%) dan 89 orang (76,1%). 5. Jenis Kelamin Anak Hasil karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin anak didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Anak Oleh: PETA PUSPITA DEWI Kelompok Kasus Kelompok Kontrol S541302087 Jenis Kelamin n % n % Perempuan 42 35,9 53 45,3 Laki-laki 75 64,1 64 54,7 Total 117 100 117 100 Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa mayoritas anak pada kelompok kasus maupun kelompok kontrol adalah laki-laki yaitu sebanyak PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET 75 orang (64,1%) dan 64 orang (54,7%). SURAKARTA 2014
54
HUBUNGAN LAMA 6. Berat Badan LahirPEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Hasil karakteristik responden berdasarkan berat badan lahir didapatkan hasil sebagai berikut : TESIS Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berat Badan Lahir Kelompok Kasus
Kelompok Kontrol
Berat Badan Lahir n % n % Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan <2500 gram 4 3,4 10 8,5 Program Studi Magister Kedokteran Keluarga 2500-3500 gram 82 70,1 99 84,7 Minat Pendidikan Profesi Kesehatan >3500 gram 31 26,5 8 6,8 Total 117 100 117 100 Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa mayoritas berat badan lahir kelompok kasus maupun kelompok kontrol adalah 2500 – 3500 gram yaitu sebanyak 82 orang (70,1%) dan 99 orang (84,7%). 7. Pemberian ASI eksklusif Hasil karakteristik responden berdasarkan pemberian ASI eksklusif didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pemberian ASI eksklusif Kelompok Kasus Pemberian ASI eksklusif
Oleh:n % ASI eksklusifPETA PUSPITA 28 DEWI23,9 ASI tidak eksklusif S541302087 89 76,1 117 100
Kelompok Kontrol n 63 54 117
% 53,8 46,2 100
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa pada kelompok kasus sebagian besar ibu tidak memberikan ASI eksklusif pada bayi yaitu sebanyak 89 orang (76,1%) sedangkan pada kelompok kontrol mayoritas PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi yaitu sebanyak 63 orang SURAKARTA 2014 (53,8%).
55
HUBUNGAN LAMA ASI, PEMBERIAN ASI 8. Lama pemberian Pola makan, BB,DAN TB, POLA Z-ScoreMAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Hasil karakteristik responden berdasarkan lama pemberian ASI, pola makan, BB, TB, Z-Score didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.8 Distribusi FrekuensiTESIS Lama pemberian ASI, Pola makan, BB, TB, Z-Score Tidak Obesitas Obesitas Disusun untuk Memenuhi SebagianRerata Persyaratan Gelar Magister Min Maks ± SD Memperoleh Min Maks Rerata ±Kesehatan SD Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Lama 7,00 24,00 13,92 ± 5,13 1,00 24,00 10,26 ± 5,18 Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Pemberian ASI (bulan) Pola makan 66,00 98,00 79,87 ± 6,31 63,00 98,00 81,76 ± 6,35 (skor) BB(kg) 8,40 98,00 13,85 ± 8,43 12,80 23,20 18,49 ± 2,13 TB(cm) 71,00 108,00 89,63 ± 10,06 72,00 108,00 91,83 ± 8,31 Z-Score -3,61 2,00 -0,18 ± 0,94 2,08 5,88 3,74 ± 0,97
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa rerata lama pemberian ASI pada kelompok obesitas (10,26) lebih rendah dibandingkan dengan kelompok tidak obesitas (13,92), sedangkan rerata pola makan pada kelompok obesitas lebih banyak (81,76) dibandingkan dengan rerata kelompok tidak obesitas (79,87). Oleh: PETA PUSPITA DEWI 1. Hubungan Lama PemberianS541302087 ASI dengan Obesitas
B. Pengujian Hipotesis
Hasil perhitungan regresi logistik sederhana hubungan lama pemberian ASI dengan obesitas adalah sebagai berikut:
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
56
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DANasosiasi POLA lama MAKAN DENGAN Tabel 4.9 Regresi logistik sederhana pemberian ASI dengan obesitas OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Variabel
Exp(B) (OR)
CI 95% Batas Batas bawah atas 0,823 0,921
Sig.
TESIS Lama Pemberian ASI 0,870 0,000 Constant 1,666 N observasi 234 2 Nagelkerke R 15% Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Programdiperoleh Studi Magister Hasil analisis nilai Kedokteran OR sebesarKeluarga 0,870 sehingga dapat Minat Pendidikan Profesi Kesehatan disimpulkan bahwa lama pemberian ASI merupakan faktor yang dapat menurunkan risiko terjadinya obesitas sebesar 13%. Estimasi tersebut secara statistik signifikan dengan nilai p sebesar 0,000 (p<0.05). Nilai Negelkerke R2 sebesar 15% artinya bahwa variabel lama pemberian ASI mampu berpengaruh pada obesitas sebesar 15% dan sisanya yaitu sebesar 85% dijelaskan oleh faktor lain diluar model penelitian. 2. Hubungan Pola Makan dengan Obesitas Hasil perhitungan regresi logistik sederhana hubungan pola makan dengan obesitas adalah sebagaiOleh: berikut : PETA PUSPITA DEWI S541302087 Tabel 4.10 Regresi logistik sederhana asosiasi pola makan dengan obesitas Variabel
Exp(B) (OR)
CI 95% Batas Batas bawah atas 1,006 1,093
Pola Makan 1,049 Constant -3,838 PASCASARJANA N observasi PROGRAM 234 2 SEBELAS MARET NagelkerkeUNIVERSITAS R 2,9% SURAKARTA 2014
Sig. 0,025
57
HUBUNGAN ASIOR DANsebesar POLA 1,049 MAKAN DENGAN HasilLAMA analisisPEMBERIAN diperoleh nilai sehingga dapat OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN disimpulkan bahwa pola makan (jumlah, frekuensi, dan jenis makanan) merupakan faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas sebesar 1,049 kali. Estimasi TESIS tersebut secara statistik signifikan dengan nilai p sebesar 0,025 (p < 0.05). Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Magister Kesehatan Nilai Negelkerke R2 sebesar 2,9% artinya bahwaGelar variabel pola makan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan mampu berpengaruh pada obesitas Profesi sebesarKesehatan 2,9% dan sisanya yaitu sebesar 97,1% dijelaskan oleh faktor lain diluar model penelitian. 3. Hubungan Lama Pemberian ASI dan Pola Makan dengan Obesitas Hasil perhitungan analisis regresi logistik ganda hubungan lama pemberian ASI, pola makan, pekerjaan ibu, jenis kelamin anak, berat badan lahir dan ASI eksklusif dengan obesitas adalah sebagai berikut : Tabel 4.11 Analisis regresi logistik ganda Variabel
Exp(B) (OR) 0,855 1,055
CI 95% Batas bawah Batas atas 0,797 0,907 1,004 1,110
Lama Pemberian ASI Pola Makan Pekerjaan Ibu Oleh: 0,565 Pekerjaan Ibu (1) 1,275 PUSPITA DEWI Pekerjaan Ibu (2) PETA0,237 0,074 S541302087 Pekerjaan Ibu (3) 0,693 0,223 Pekerjaan Ibu (4) 0,161 0,036 Jenis Kelamin (1) 0,664 0,344 Berat badan lahir Berat badan lahir (1) 2,998 0,742 Berat badan lahir (2) 17,165 3,213 ASI Eksklusif (1) 3,902 1,965 N observasi 234 PASCASARJANA Nagelkerke R 2 PROGRAM 43,3% UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
2,876 0,760 2,153 0,720 1,279 12,111 91,708 7,747
Sig. 0,000 0,035 0,003 0,558 0,015 0,525 0,017 0,221 0,001 0,123 0,001 0,000
58
HUBUNGAN PEMBERIANbahwa ASI DAN MAKAN TabelLAMA 4.11 menunjukkan lamaPOLA pemberian ASIDENGAN merupakan OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN faktor yang dapat menurunkan risiko terjadinya obesitas sebesar 15%, estimasi tersebut secara statistik signifikan dengan nilai p<0.05. TESIS Sedangkan pola makan anak dapat meningkatkan resiko terjadinya obesitas sebesar 1,055 kali, artinya semakin banyak jumlah, jenis, dan Disusun frekuensi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Kesehatan makananSebagian yang dikonsumsi sehari-hari padaGelar anakMagister maka semakin Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pendidikan berpeluang untukMinat terjadi obesitas. Profesi EstimasiKesehatan ini secara statistik significan dengan nilai p<0,05. Pekerjaan ibu juga berpengaruh terhadap terjadinya obesitas. Ibu yang bekerja sebagai PNS dapat menurunkan risiko obesitas sebesar 84% dibandingkan dengan ibu yang bekerja sebagai wiraswasta. Estimasi ini secara statistik signifikan dengan nilai p<0,05. Sedangkan ibu yang bekerja sebagai wiraswasta dapat menurunkan risiko obesitas sebesar 31% dibandingkan dengan ibu yang bekerja sebagai pedagang, tetapi estimasi ini secara statistik tidak signifikan dengan nilai p>0,05. Ibu yang bekerja sebagai pedagang dapat menurunkan risiko obesitas sebesar 77% Oleh: PUSPITA dibandingkan denganPETA ibu yang bekerjaDEWI sebagai petani, estimasi ini secara S541302087 statistik signifikan dengan nilai p<0,05. Sedangkan ibu yang bekerja sebagai petani dapat meningkatkan risiko obesitas sebesar 1,275 kali dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja, tetapi estimasi ini secara statistik tidak signifikan dengan nilai p>0,05. PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET Jenis kelamin anak juga berpengaruh terhadap terjadinya obesitas SURAKARTA pada anak usia 2-5 tahun. Jenis2014 kelamin anak laki-laki dapat menurunkan
59
HUBUNGAN LAMA obesitas PEMBERIAN DAN POLA MAKAN DENGAN risiko terjadinya sebesarASI 34%, tetapi estimasi ini secara statistik OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN tidak signifikan dengan nilai p>0,05. Berat badan lahir juga berpengaruh terhadap obesitas anak usia 2-5 tahun. Berat badan lahir <2500 gram dapat meningkatkan risiko obesitasTESIS sebesar 17,165 kali dibandingkan dengan berat badan lahir >3500 gram, estimasi ini secara statistik signifikan Disusun dengan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Magister nilai p<0,05. Berat badan Memperoleh lahir >3500Gelar gram juga Kesehatan dapat Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minatobesitas Pendidikan Profesi Kesehatan meningkatkan risiko sebesar 2,998 kali dibandingkan dengan berat badan lahir 2500-3500 gram, tetapi estimasi ini secara statistik tidak signifikan dengan nilai p>0,05. Selain itu ASI eksklusif juga berpengaruh terhadap obesitas anak usia 2-5 tahun. Dalam penelitian ini anak dengan ASI eksklusif dapat meningkatkan risiko obesitas sebesar 3,902 dibandingkan dengan anak tidak ASI eksklusif, estimasi ini secara statistik signifikan dengan nilai p<0,05. Nilai Negelkerke R2 sebesar 43,3% yang artinya bahwa lama pemberian ASI, pola makan, pekerjaan ibu, jenis kelamin anak, berat badan
lahir,
dan
ASI
eksklusif secara bersama-sama Oleh: PETA PUSPITA DEWI mempengaruhi kejadian obesitas sebesar 43,3%. S541302087 C. Pembahasan
mampu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama pemberian ASI merupakan faktor yang dapat menurunkan risiko terjadinya obesitas pada anak usia 2-5 tahun. Lama pemberian ASI pada kelompok obesitas rata-rata adalah 10,26 PROGRAM PASCASARJANA MARET bulan, sedangkanUNIVERSITAS pada kelompokSEBELAS yang tidak obesitas rata-ratanya lebih SURAKARTA 2014 lama pemberian ASI nya, maka risiko banyak yaitu 13,92 bulan. Jadi semakin
60
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN DENGAN terjadinya obesitas semakin kecil. HalASI ini DAN sesuaiPOLA denganMAKAN penelitian Scott et al OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN (2012) di Australia yang menyatakan bahwa anak-anak yang diberikan ASI selama ≥ 6 bulan secara signifikan lebih kecil mengalami kelebihan berat TESIS badan. Sebuah penelitian di Jerman juga menyebutkan bahwa pemberian ASI >6 bulan lebih signifikan mencegah risiko obesitas daripada yang diberikan Disusun Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan ASIuntuk selama 3 bulan (Weyermann et al, 2006). Dalam penelitian meta-analisis Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi ASI Kesehatan juga menyebutkan bahwa lama pemberian dapat menurunkan risiko terjadinya obesitas pada anak, semakin lama diberikan ASI maka risiko obesitas semakin kecil (Harder et al, 2005). Pada penelitian ini lama pemberian ASI secara signifikan berhubungan dengan obesitas pada anak. Hal ini disebabkan oleh berbagai mekanisme biologik. Menurut Grummer-Strawn dan Mei (2004) ada beberapa kemungkinan mekanisme biologik yang berhubungan dengan lama pemberian ASI dengan menurunnya risiko terjadinya obesitas, yaitu anak-anak yang diberi ASI dapat mengatur jumlah susu yang mereka konsumsi, kemampuan mengatur sendiri pemasukan energi ini berhubungan dengan respons internal Oleh: PUSPITA mereka untuk menyadariPETA rasa kenyang yangDEWI lebih baik. Selain itu, konsentrasi S541302087 leptin (hormon yang berfungsi untuk menghambat nafsu makan dan mengatur lemak dalam tubuh) ditemukan dalam konsentrasi yang lebih seimbang pada anak-anak yang diberikan ASI daripada anak-anak yang diberi susu formula (Nguyen, 2010). Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Dieu et al PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET (2007) dan Sartika (2011) yang menyatakan bahwa lama pemberian ASI SURAKARTA 2014 berhubungan dengan risiko terjadinya obesitas pada anak.
61
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN Manfaat ASI untuk mengurangi risiko kelebihan berat badan atau obesitas OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN telah ada selama beberapa dekade, begitu juga manfaat ASI eksklusif. Akan tetapi, pada penelitian ini menemukan hasil yang berbeda, yaitu ASI eksklusif TESIS justru meningkatkan risiko obesitas. Sebuah studi baru dalam Journal of American Medical Association juga menemukan hal yang sama (Martin et al, Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Gelareksklusif Magister Kesehatan 2013). Studi ini menyebutkan bahwa Memperoleh pemberian ASI tidak Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Profesi Kesehatan prevalensi obesitas, mengurangi ukuran Minat berat Pendidikan badan ataupun mengurangi bahkan sebanyak 14%-16% bayi yang dipantau mengalami kelebihan berat badan, 5% di antaranya mengalami obesitas, hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor lain yang mempengaruhi. Selain itu, menurut penelitian tersebut ada kemungkinan bahwa ibu mengetahui manfaat ASI, tetapi ibu/orangtua dengan sengaja meningkatkan frekuensi dan durasi makan anak agar berat badan dan panjang badan tumbuh dengan cepat. Hal serupa juga dijelaskan oleh Owen et al (2005), anak yang diberikan ASI eksklusif dan di susui dengan baik bisa mengalami kelebihan berat badan disebabkan karena faktor ibu (status pekerjaan), berat lahir, obesitas orang tua, Oleh: PETA PUSPITA DEWIbayi diberikan susu formula, kelas sosial yang mengakibatkan kecenderungan S541302087 serta makan dan minum berlebih pada anak (over feeding). Pada penelitian ini terlihat bahwa ibu yang bekerja dengan anak obesitas cukup banyak. Ibu yang mempunyai kesibukan di luar rumah akan mempengaruhi cara pemberian ASI eksklusif pada bayi, ibu akan memberikan ASI nya secara rutin dan terjadwal PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS (feeding style) agar anak tumbuh SEBELAS maksimal MARET dan terlihat gemuk walaupun SURAKARTA ditinggal bekerja diluar. Tidak 2014 jarang pula ibu memberikan ASI nya
62
HUBUNGAN ASIASI DAN POLA MAKAN menggunakanLAMA botol, PEMBERIAN sehingga takaran yang diminum anakDENGAN jumlahnya OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN selalu sama tiap kali bayi diberikan ASI, padahal kebutuhan ASI tiap usia dan tiap anak berbeda-beda. Berbeda dengan bayi ASI eksklusif yang disusui TESIS langsung oleh ibunya, bayi tersebut akan belajar mengendalikan jumlah ASI dan kalori yang dikonsumsi sesuai kebutuhan dibandingkan bayi yang minum Disusun untuk Memenuhi Sebagianlebih Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan dengan botol, yang biasanya sering ―ditarget‖ untuk menghabiskan isi Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pendidikan Profesi Kesehatan botol walaupun bayi Minat telah merasa kenyang (Hediger et al. 2001). Hal serupa juga diunagkapkan oleh Martin et al (2013) bahwa peningkatan durasi menyusui secara eksklusif positif berhubungan dengan massa tubuh, massa lemak, lingkar pinggul, lingkar kepala dan lingkar lengan serta kelebihan berat badan/ obesitas. Meskipun ASI eksklusif tidak bisa mencegah obesitas, tetapi ASI eksklusif dan kegiatan menyusui masih penting dan mempunyai banyak manfaat untuk bayi diantaranya ASI dapat melindungi bayi dari infeksi gastrointestinal, penyakit kronis dan mengurangi terjadinya diabetes (Gupte, 2004; Nirwana, 2012). Selain itu, bayi yang diberikan ASI eksklusif memiliki kasus eksim dan Oleh: infeksi perut yang lebih PETA rendahPUSPITA sekaligus DEWI memiliki kemampuan berpikir dan S541302087 mengingat lebih baik daripada bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif (Martin et al, 2013). Saat ini, WHO (2014) juga merekomendasikan agar ibu menyusui bayinya secara eksklusif sedikitnya selama enam bulan untuk menghindari terjadinya diare dan penyakit menular serta untuk menyediakan PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MARET energi yang diperlukan bayi yang SEBELAS baru lahir dalam beberapa bulan pertama SURAKARTA 2014 kehidupan mereka.
63
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN MAKAN Faktor lain yang dapat menjadi faktor risikoPOLA obesitas adalah DENGAN pola makan. OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Pola makan yang tidak seimbang mengakibatkan ketidakseimbangan energi sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola makanTESIS secara signifikan merupakan faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas sebesar 1,055 kali, artinya Disusun untuk banyak Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan semakin jumlah, jenis, dan frekuensi makanan yang dikonsumsi Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Profesi Kesehatan sehari-hari pada anakMinat makaPendidikan semakin berpeluang untuk terjadi obesitas. Hal ini sesuai dengan penelitian Moreno dan Rodriguez (2007) yang menyatakan bahwa pola makan berhubungan dengan risiko terjadinya obesitas pada anak. Sebuah penelitian di Euro-Amerika dan Afrika Amerika juga menyebutkan bahwa pola makan, khususnya jumlah total makanan yang dikonsumsi berhubungan dengan obesitas pada anak (Nicklas et al, 2003). Selain itu menurut Patro dan Szajewska (2010) obesitas tidak hanya dipengaruhi oleh komposisi makanan yang dikonsumsi, tetapi juga dipengaruhi oleh pola makannya. Mengurangi makan dan frekuensi makanan ringan, membatasi konsumsi minuman manis dan makanan ringan dapat dikaitkan dengan Oleh: PETA PUSPITA DEWI penurunan risiko obesitas. S541302087 Faktor-faktor yang berpengaruh dari pola makan terhadap terjadinya obesitas adalah kuantitas, porsi perkali makan, kebiasaan makan (contoh kebiasaan makan malam hari), frekuensi makan, dan jenis makanan (Snetselaar, 2008). Kecenderungan pola makan yang kaya kalori akan menjadi PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS ketidak seimbangan kalori yang disimpan di MARET jaringan adiposa. Peningkatan SURAKARTA 2014 leptin, sehingga memiliki pengaruh jaringan adiposa akan meningkatkan
64
HUBUNGAN LAMA keseimbangan PEMBERIANenegi. ASI DAN POLA DENGAN terhadap pengaturan Apabila tidakMAKAN terjadi keseimbangan OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN antara energi yang masuk dan keluar maka kelebihan tersebut akan disimpan menjadi lemak, sehingga mengakibatkan obesitas. Hal ini sesuai dengan pernyataan Richard & Redinger TESIS (2007) yang menyatakan bahwa terjadinya obesitas secara umum berkaitan dengan keseimbangan energi di dalam tubuh, Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Magister dimana asupan energiSebagian (energy intake) lebihMemperoleh tinggi dibandingkan denganKesehatan yang Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Keseimbangan Kesehatan diperlukan (energy expenditure) oleh tubuh. energi di dalam tubuh dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari dalam tubuh yaitu regulasi fisiologis dan metabolism ataupun dari luar tubuh yang berkaitan dengan gaya hidup (lingkungan) yang akan mempengaruhi kebiasaan makan dan aktivitas fisik. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa obesitas ±70% dipengaruhi oleh lingkungan dan ±30% oleh genetik (Hill, 2006). Status pekerjaan ibu juga merupakan faktor yang berhubungan dengan terjadinya obesitas pada anak. Dalam penelitian ini ibu bekerja, khususnya ibu yang bekerja sebagai PNS dan pedagang dapat menurunkan risiko terjadinya Oleh: PUSPITA DEWI obesitas. Hal ini sejalanPETA dengan penelitian Greve (2010) yang menyatakan S541302087 bahwa ibu yang bekerja, khususnya peningkatan jam kerja dapat menurunkan risiko terjadinya obesitas pada anak. Hal ini mungkin disebabkan karena jumlah pendapatan keluarga. Ibu yang bekerja dapat menambah pendapatan keluarga sehingga mempengaruhi daya beli keluarga dalam memenuhi PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS kebutuhan gizi anak dan anggota keluargaMARET lainnya. Keluarga dengan SURAKARTA 2014 apa pun, khususnya makanan sehat pendapatan tinggi dapat membeli makanan
65
HUBUNGAN LAMA ASI DAN MAKAN bergizi (Datar et al,PEMBERIAN 2013; Nurmalina, 2011;POLA Nirwana, 2012).DENGAN Selain itu, OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN perawatan pendidikan informal yang semakin baik juga menjadi faktor yang dapat menurunkan risiko obesitas anak (Nie & Sousa-Poza. 2014). Hasil penelitian ini juga TESIS menjelaskan bahwa berat badan lahir berhubungan dengan obesitas. Hal ini sesuai dengan penelitian Zarrati et al Disusun untukyang Memenuhi Sebagianbahwa Persyaratan Magister Kesehatan (2013) menyatakan berat Memperoleh badan lahirGelar secara signifikan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pendidikan Profesi Kesehatan berhubungan denganMinat prevalensi obesitas selama masa kanak-kanak. Berat badan lahir berhubungan dengan waktu pengenalan makanan pendamping ASI. Mekanisme ini mungkin melibatkan perubahan permanen biologis yang secara langsung berkaitan dengan regulasi berat badan, seperti adipogenesis, pengendalian nafsu makan, atau efek pada system saraf pusat yang kemudian berhubungan dengan perilaku yang mengarah pada obesitas (Gunter et al, 2007; Nielsen et al, 2010). Ibanez et al (2006) juga menyatakan bahwa obesitas tidak hanya terjadi pada anak dengan berat badan lahir tinggi, tetapi terjadi juga pada anak-anak dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Kondisi tersebut terjadi seiring Oleh: PETA PUSPITA DEWI pengaruh hormon insulin dengan meningkatnya resistensi tubuh terhadap S541302087 dalam mengatur gula darah pada anak. Anak-anak dengan BBLR akan mengalami peningkatan berat badan yang lebih cepat yang dinamakan kecepatan pertumbuhan untuk mengejar kurangnya pertumbuhan berat badan. Jadi peningkatan berat badan yang cepat selama masa kanak-kanak inilah PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET yang dapat mengakibatkan peningkatan obesitas (Malgorzata et al, 2013). SURAKARTA 2014mengejar ketinggalan berat badan bayi Selain itu orang tua juga terpacu untuk
66
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN DANdengan POLAcara MAKAN DENGAN dan mendapatkan berat badan yangASI normal memberikan anak OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN makan minum ataupun nutrisi secara berlebih dan tidak terkontrol, misalnya anak diberikan susu formula. Seperti dikutip oleh Quigley et al (2007) dan TESIS Henderson et al (2008) yang menyatakan bahwa bayi yang diberikan susu formula akan lebih gemuk daripada bayi yang hanya diberikan ASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Magister Kesehatan Pemberian susu formula dapat menyebabkan obesitasGelar karena kandungan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Profesi sehingga Kesehatan dapat mengganggu protein dan lemakMinat yangPendidikan terlalu tinggi metabolisme dalam tubuh bayi. Berat badan lahir rendah dapat meningkatkan risiko obesitas juga bisa disebabkan karena aktifitas fisik. Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kebutuhan energi, sehingga apabila aktivitas fisik rendah maka kemungkinan terjadinya obesitas akan meningkat karena kurangnya pembakaran lemak dan sedikitnya energi yang dipergunakan (Nugraha, 2009; Mustofa, 2010). Menurut Kopelman (2004) aktivitas fisik yang rendah mempunyai risiko peningkatan berat badan sebesar ≥ 5 kg. Pada penelitian ini tidak ditekankan tentang pemberian susu formula dan aktifitas Oleh: PUSPITA DEWI anak, sehingga peneliti PETA tidak bisa mengontrol efek pemberian susu formula S541302087 dan aktifitas fisik pada bayi berat lahir rendah yang berdampak pada obesitas anak. Obesitas pada anak merupakan risiko untuk mengalami penyakit-penyakit kronik
seperti
penyakit kardiovaskular, diabetes, dan gangguan PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS musculoskeletal (WHO, 2013). Obesitas pada MARET anak juga dapat meningkatkan SURAKARTA 2014 (asma, sleep apneu) dan masalah risiko terjadinya penyakit respiratorik
67
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN ortopedi (slipped femoral capital epiphyses) (Soetjiningsih, 2012). Selain itu, OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN anak yang obesitas cenderung memiliki rasa percaya diri yang rendah (Nirwana, 2012) dan bisa menimbulkan depresi hingga gangguan psikologis (Warschburger, 2005). Hal ini TESIS mengakibatkan anak obesitas cenderung terbatas untuk mengembangkan kemampuan dan relasi sosialnya. Selain itu, Disusun untukatau Memenuhi Sebagianhidup Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan kualitas kesejahteraan anak obesitas cenderung lebih rendah Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat berat Pendidikan dibandingkan anak dengan badan Profesi normal.Kesehatan Penanganan obesitas pada anak berbeda dengan orang dewasa, karena mereka masih dalam taraf tumbuh dan berkembang sehingga memerlukan gizi dan cara khusus untuk menangani anak yang obesitas tersebut. Ada beberapa hal penting dalam menangani obesitas anak, diantaranya yaitu pengaturan diet, peningkatan aktifitas fisik, perbaikan perilaku, serta partisipasi seluruh anggota keluarga. Olahraga anak dan peran orangtua terhadap aktivitas fisik akan sangat berpengaruh. Tidak hanya memotivasi anak untuk aktif dalam berolahraga, tetapi orangtua dapat mempengaruhi hampir di semua aspek kehidupan anak. Selain itu perlunya ibu memberikan ASI hingga usia 2 tahun Oleh: juga sangat berhubunganPETA dalamPUSPITA mencegahDEWI terjadinya obesitas karena anakS541302087 anak yang diberi ASI mempunyai kemampuan mengatur sendiri pemasukan energi yang berhubungan dengan respons internal mereka untuk menyadari rasa kenyang yang lebih baik. Selain itu, perlu perhatian khusus dari sudut perubahan pola makan sehari-hari karena makanan yang biasa dikonsumsi PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS sejak masa anak-anak akan membentuk pola MARET kebiasaan makan selanjutnya. SURAKARTA Pola makan yang baik ini perlu 2014 dibentuk sebagai upaya untuk memenuhi
68
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASIkecukupan DAN POLA DENGAN kebutuhan gizi sehingga dengan angka giziMAKAN yang baik, tidak akan OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN terjadi obesitas. D. Keterbatasan Penelitian TESIS Keterbatasan dalam penelitian ini adalah peneliti tidak meneliti semua faktor yang berhubungan dengan obesitas. Oleh karena itu, penelitian Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan mendatang perlu melakukan pengembangan dengan meneliti faktor-faktor Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan lain yang berhubungan dengan obesitas yaitu aktifitas fisik, tingkat pendidikan keluarga, konsumsi fast food, dsb. Keterbatasan lain dalam penelitian adalah hanya meneliti pola makan yang didasarkan pada hasil kuesioner (jumlah, jenis, dan frekuensi makanan) tanpa meneliti asupan makan yang dikonsumsi oleh anak, sehingga peneliti tidak dapat mengetahui jenis asupan gizi yang dikonsumsi oleh anak usia 2 – 5 tahun. Oleh karena itu penelitian mendatang perlu menggunakan food recall untuk mengetahui asupan gizi yang dikonsumsi anak. Selain itu, pada pembahasan jenis pekerjaan ibu lebih berimplikasi pada jumlah pendapatan keluarga, karena jika dilihat dari jenis pekerjaan ibu, terdapat beberapa faktor perancu yang Oleh: PETA PUSPITA DEWI juga dapat mempengaruhi terjadinya obesitas, diantaranya adalah pendidikan, S541302087 pengetahuan dan pola aktifitas ibu yang akan berpengaruh terhadap cara pemberian makan maupun pengaturan pola makan dan asupan makan yang berdampak pada obesitas anak.
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
BAB V DAN POLA MAKAN DENGAN HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN PENUTUP
A. Kesimpulan
TESIS
Kesimpulan dari hasil penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut : 1. Lama ASI dapatPersyaratan menurunkan risiko terjadinya obesitasKesehatan pada Disusun untuk pemberian Memenuhi Sebagian Memperoleh Gelar Magister Program Studi Magister Kedokteran Keluarga anak usia 2-5 tahun. Minat Pendidikan Profesi Kesehatan 2. Pola makan dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas pada anak usia 2-5 tahun. 3. Ada hubungan yang signifikan lama pemberian ASI dan pola makan secara bersama-sama dengan kejadian obesitas pada anak usia 2-5 tahun. B. Implikasi Berdasarkan hasil tersebut maka seorang ibu perlu memberikan ASI kepada anaknya hingga usia 2 tahun karena dapat menekan terjadinya obesitas pada anak. Anak-anak yang diberi ASI dapat mengatur jumlah susu yang mereka konsumsi, kemampuan mengatur sendiri pemasukan energi ini Oleh: berhubungan dengan respons mereka untuk menyadari rasa kenyang PETAinternal PUSPITA DEWI S541302087 yang lebih baik. Pola makan pada anak juga perlu diperhatikan karena pola makan yang baik perlu dibentuk sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi sehingga tidak akan terjadi obesitas. Tenaga kesehatan dapat memanfaatkan penemuan dari penelitian ini untuk PROGRAM PASCASARJANA melaksanakan program pendidikan SEBELAS kesehatan kepada ibu tentang pentingnya UNIVERSITAS MARET SURAKARTA ASI bagi bayi serta pentingnya mengatur 2014 pola makan anak.
69
70
C.HUBUNGAN Saran LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut : 1. Orang Tua
TESIS
Bagi orang tua perlu menjaga asupan gizi anak usia 2 – 5 tahun sesuai kebutuhanSebagian anak tersebut, selain itu ibu juga perlu ASI Disusun dengan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelarmemberikan Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga hingga usia 2 tahun. Minat Pendidikan Profesi Kesehatan 2. Tenaga Kesehatan (dokter dan bidan) Tenaga kesehatan perlu lebih intensif memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI dan pola makan anak kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu tentang pentingnya ASI dan pola makan yang baik agar anak mempunyai kecukupan gizi yang baik, sehingga tidak akan terjadi obesitas. 3. Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi obesitas pada anak. Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN DAFTAR PUSTAKA OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Adiningsih, S. 2010. Waspadai Gizi Balita Anda. Jakarta: Elex Media Komputindo Almatsier, S. Susirah, S. Moesijanti, S. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur TESIS Kehidupan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Apfelbacher, CJ. Loerbroks, A. Cairns, J. Behrendt, H. Ring, J. Kramer, U. 2008. Predictors of overweight and obesity in five to seven-year-old children in Disusun Germany: untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Public MagisterHealth. Kesehatan ResultsSebagian from cross-sectional studies. BMC Program Studi Magister Kedokteran Keluarga doi:10.1186/1471-2458-8-171. Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Badriul, H. 2008. Bedah Asi. Jakarta: Balai Pustaka FKUI Balaban, G. Silva, GA. 2004. Protective effect of breastfeeding against childhood obesity. J Pediatr (Rio J). 80(1):7-16. Baliwati, YF. 2007. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penerbit Swadaya Bonke, J & Greve, J. 2012. Children’s health-related life-styles: How parental child care affects them. Review of Economics of the Household, doi10.1007/s11150-012-9157-6 Bowman, SA. Gortmaker, SL. Ebbeling, CB. Pereira, MA. Ludwig, DS. 2004. Effects of fast-food consumption on energy intake and diet quality among children in a national household survey. Pediatrics. 113(1):112-8. Dahlan, S. 2013. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta. Salemba Medika Oleh: De Onis, M. Blossner, M. and Borghi, E. 2010. Global prevalence and trends of PETA PUSPITA DEWI overweight and obesity among preschool children. American Journal of S541302087 Clinical Nutrition, 92 (5):1257-1264. Departemen Kesehatan RI. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta: Depkes RI _________________. 2012. Keputusan menteri kesehatan republik Indonesia nomor: 1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang standar antropometri penilaian status gizi anak. Direktorat jenderal bina gizi dan kesehatan ibu dan anak. PASCASARJANA Devi, N. 2010. NutritionPROGRAM and Food Gizi untuk Keluarga. Jakarta: PT Gramedia UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Dewi, RA. dan Sidiartha, GL. 2013. Prevalensi Dan Faktor Risiko Obesitas Anak 2014 Sekolah Dasar Di Daerah Urban Dan Rural. Jurnal Ilmiah Kedokteran. 44 (4):15-21
78
72
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN Dieu, HT. Dibley, MJ. Sibbritt, D. Hanh, TT. 2007. Prevalence of overweight and OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN obesity in preschool children and associated socio-demographic factors in Ho Chi Minh City, Vietnam. Int J Pediatr Obes.2(1):40-50. Dinas Kesehatan Bantul. 2012. Profil Kesehatan Kabupaten Bantul: Bantul. TESIS Fikawati, S dan Syafiq, A. 2010. Kajian Implementasi Kebijakan ASI Eksklusif dan IMD di Indonesia. Makara Kesehatan. 14 (1):17-24. Disusun Memenuhi Sebagian Persyaratan Gelar Kesehatan Gaina, untuk MS. Chandola, T. Marmot, M. andMemperoleh Kagamimori, S. Magister 2009. Mother Program Studi Magister Kedokteran Keluarga employment status and nutritional patterns in Japanese junior high Minat Pendidikan Profesi Kesehatan schoolchildren. International Journal of Obesity. doi:10.1038/ijo.2009.103 Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gibney, MJ. Margetts, BM. Kearney, JM. Arab, L. 2009. Gizi Kesehatan Masayarakat. Jakarta: EGC Greve, J. 2010. New results on the effect of maternal work hours on children’s overweight status: does the quality of childcare matter? Labour Economics. 18(5):579-590 Grummer-Strawn, LM. & Mei, ZG. 2004. Does Breastfeeding Protect Against Pediatric Overweight? Analysis of Longitudinal Data From the Centers for Disease Control and Prevention Pediatric Nutrition Surveillance System. Pediatrics J.113(3):81-86. Gupte, S. 2004. Pedoman Perawatan Anak, Jakarta: Pustaka Populer Obor Oleh: Harder, T. Bergmann, R. Kallischnigg, G. Plagemann, A. 2005. Duration of PETA PUSPITA DEWI breastfeeding and risk of overweight: a meta-analysis. Am J Epidemiol. S541302087 162(5):397-403. Hediger, ML. Overpeck, MD. Kuczmarski, RJ. Ruan, WJ. 2001. Association between infant breastfeeding and overweight in young children. JAMA. 285(19):2453-60. Henderson, G. Anthony, MY. McGuire, W. 2007. Formula milk versus maternal breast milk for feeding preterm or low birth weight infants (Review). PROGRAM PASCASARJANA Cochrane Database of Systematic Reviews. doi: UNIVERSITAS SEBELAS MARET 10.1002/14651858.CD002972.pub2. SURAKARTA 2014
73
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN Hidayati. 2013. Obesitas pada anak. http://old.pediatrik.com/buletin/06224113652-048qwc.doc diakses tanggal OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN 19 November 2013 Hill JO. 2006. Understanding and addressing the epidemic of obesity: an energy balance perspective. Pubmed Dec. 27(7):750-61. TESIS Ibanez, L. Ong, K. Dunger, DB. de Zegher, F. 2006. Early development of adiposity and insulin resistance after catch-up weight gain in small-forgestational-age children. J Clin Endocrinol Metab. 91(6):2153-8. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Program Magister Bandung: Kedokteran Istiani, A. & Rusilanti. 2013. Studi Gizi Terapan. PTKeluarga Remaja Rosdakarya Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Khasanah, N. 2011. ASI atau Susu Formula ya ? Yogyakarta: FlashBook Khomsan, A & Anwar, F. 2008. Sehat itu Mudah. Jakarta: PT Mizan Publika _____________.2010. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada Komsatiningrum, 2009. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu dan Pendapatan Keluarga dengan Pola Konsumsi Pangan Balita di Desa Meger Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten. Skripsi. FK-UNS. Kopelman, PG. Caterson, I. and Dietz, WH. 2005. Clinical Obesity in adults and children. London: Blackwell Publishing Kristiyansari, W. 2009. ASI, Menyusui dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika Lazorick, S. Peaker, B. Perrin, EM. Schmid, D. Pennington, T. Yow, A. DuBard, CA. 2011. Prevention and treatment of childhood obesity: care received by Oleh: a state medicaid population. Clin Pediatr (Phila). 50(9):816-26. PETA PUSPITA DEWI S541302087 Malgorzata, S. Martin-Gronert. Susan, E. Ozanne. 2013. Early life programming of obesity. Dev. Period Med. 17(1):7-12 Malik, M. & Bakir, A. 2007. Prevalence of Overweight and Obesity among Children in the United Arab Emirates. Obes. Rev. 8(1):15-20. Martin, RM. Patel,R. Kramer, MS. Guthrie, L. Vilchuck, K. Bogdanovich, N. Sergeichick, N. Gusina, N. Foo, Y. Palmer, T. Rifas-Shiman, S. Gillman, PASCASARJANA M. Smith, GD. PROGRAM Oken, E. 2013. Effects of Promoting Longer-term and UNIVERSITAS SEBELAS MARET Growth Factor-I at Exclusive Breastfeeding on Adiposity and Insulin-like SURAKARTA Age 11.5 Years. JAMA. 309(10):1005-1013 2014
74
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DAN MAKAN DENGANof Moreno, LA & LAMA Rodriguez, G. 2007. Dietary riskPOLA factors for development childhood obesity. Curr Opin Clin Nutr Metab Care. 10(3):336-41. OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Morton, RF. Hebel, JR. McCarter, RJ. 2009. Panduan Studi Epidemiologi dan Biostatistika. Edisi 5. Jakarta: EGC TESIS Murti, B. 2010. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Disusun Sebagian Gelar Magister Kesehatan Mustofa,untuk A. Memenuhi 2010. Solusi AmpuhPersyaratan MengatasiMemperoleh Obesitas Disertai Pembahasan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Tentang Sebab, Akibat dan Solusi Mengenai Obesitas. Yogyakarta: Hanggar Kreator.Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Neumark-Sztainer, D. Hannan, PJ. Story, M. Croll, J. and Perry, C. 2003. Family meal patterns, associations with socio-demographic characteristics and improved dietary intake among adolescents. Journal of the American Dietetic Association. 103(3):317–22 Nicklas, TA. Yang, SJ. Baranowski, T. Berenson, G. 2003. Eating patterns and obesity in children. The Bogalusa Heart Study. Am J Prev Med. 25(1):9-16 Nie, P & Sousa-Poza, A. 2014. Maternal employment and childhood obesity in china: evidence from the china health and nutrition survey. Applied Economics. doi 10.1080/00036846.2014.902025 Nirwana. 2012. Obesitas Anak dan Permasalahannya. Yogyakarta: Numed Nugraha, GI. 2009. Etiologi dan Patofisiologi Obesitas. Dalam: Soegih, RR. dan Wiramihardja, KK. (Editor). Obesitas Permasalahan dan Terapi Praktis. Jakarta: Sagung Seto. Oleh: PETA&PUSPITA DEWI Nurmalina, R. 2011. Pencegahan Manajemen Obesitas. Bandung :Elex Media S541302087 Komputindo. Nguyen, PT. 2005. Breast-Feeding Lowers Childhood Obesity. Nutrition Bytes, 10(1):1-5 Nguyen, DM. & El-Serag, HB. 2010. The Epidemiology of Obesity. Gastroenterol Clin North Am, 39(1) : 1-7 PROGRAM PASCASARJANA Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Ogden, CL. Carroll, MD. Fryar, CD. 2012. Prevalence of Obesity Among 2014 States, Trends 1963–1965 Through Children and Adolescents: United 2009–2010. Health E-Statistic. Diunduh dari
75
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN http://www.cdc.gov/nchs/data/hestat/obesity_child_09_10/obesity_child_0 9_10.pdf, pada 12 Januari 2014. OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Ogden, CL. Carroll, MD. Kit, BK. Flegal, KM. 2012. Prevalence of obesity and trends in body mass index among US children and adolescents, 1999– 2010. JAMA.307:483–90. TESIS Owen, CG. Martin, RM. Whincup, PH. Smith, GD. Cook, DG. 2005. Effect of infant feeding on the risk of obesity across the life course: a quantitative review of published evidence. Pediatrics. 115(5):1367-77. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Keluarga Panagiotakos. Rena,Program I. Kosti,Studi DB. Magister 2006. TheKedokteran epidemic of obesity in children and Kesehatan adolescents in theMinat world.Pendidikan Cent Eur JProfesi Publ Health. 14 (4): 151–159 Patro, B and Szajewska, H. 2010. Meal patterns and childhood obesity. Curr Opin Clin Nutr Metab Care. 13(3):300-4. Peebles, R. 2008. Adolescent obesity: etiology, office evaluation, and treatment. Adolesc Med State Art Rev. 19(3):380-405 Prasetyono, DS. 2009. ASI Ekslusif, Pengenalan, Praktik dan Kemanfaatannya. Jogjakarta. Diva Press Proverawati, A. & Asfuah, S. 2009. Buku Ajar Gizi Ilmu Kebidanan. Yogyakarta: Muha Medika Purwani,E & Mariyam. 2013. Pola Pemberian Makan Dengan Status Gizi Anak Usia 1 Sampai 5 Tahun Di Kabupaten Taman Pemalang. Jurnal Keperawatan Anak. 1 (1):30-36 Quigley, MA. Henderson, G. Anthony, MY. McGuire, W. 2007. Formula milk Oleh: preterm or low birth weight infants. versus donor breast milk for feeding PETA PUSPITA DEWI Cochrane Database of Systematic Reviews. doi: S541302087 10.1002/14651858.CD002971.pub3 Reinehr, T. 2013. Type 2 diabetes mellitus in children and adolescents. World Journal Diabetes. 4 (8): 270-281 Richard, N & Redinger, MD. 2007. The pathophysiology of obesity and its clinical manifestations. Gastroenterol Hepatol (N Y). 3(11):856-63. PROGRAM PASCASARJANA Riskesdas. 2007. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2007. Badan SEBELASDepkes MARET Penelitian dan UNIVERSITAS Pengembangan Kesehatan: RI SURAKARTA 2014 ________ 2010. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2010. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan: Depkes RI
76
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN Riwidikdo, H. 2008. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Riyanto. 2010. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Numed Roesli, U. 2009. Mengenal ASI Eksklusif. Cetakan Keenam. Jakarta : Trubus TESIS Agriwidya. Saputri, EL. & Syauqy, A. 2014. Hubungan Riwayat Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Obesitas Pada Anak. Journal of Nutrition College. 3(1): Disusun 1-8 untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minatrisiko Pendidikan Profesi Sartika, RAD. 2011. Faktor obesitas pada Kesehatan anak 5-15 tahun di Indonesia. Makara kesehatan Volume 15, JUNI: 37-43 Schuch, I. Castro, TG. Vasconcelos, FA. Dutra, CL. Goldani, MZ. 2013. Excess weight in preschoolers: prevalence and associated factors. J Pediatr (Rio J). 89(2):179-88. Scott, JA. & Cobiac, L. 2012. The relationship between breastfeeding and weight status in a national sample of Australian children and adolescents. BMC Public Health. doi:10.1186/1471-2458-12-107 Sitorus, R. 2008. Pedoman Perawatan Kesehatan Anak. Bandung: Yama Widya. Sjarif, DR.. 2011. Obesitas Anak dan Remaja. Dalam: Sjarif, DR. Lestari, ED. Mexitalia, M. Nasar, SS. Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik. Jakarta: IDAI, 230 – 241 Snetselaar, LG. 2008. Intervention: Counseling for change. In: Mahan LK, EscottStump. eds. Krause’s Food & Nutrition Therapy. 12th ed. St. Louis: Oleh: Saunders Elsevier. PETA PUSPITA DEWI S541302087 Sudarmoko, AD. 2013. Pegangan Wajib Kesehatan Balita. Yogyakarta: Gelar Sugiyono. 2010. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: Alfabeta Sulanto, A. Wandita, S. Julia, M. 2012. Breastfeeding and decreased risk for childhood Obesity. Paediatrica Indonesiana. 52(1):7-13 Sulistyoningsih, H. 2011. Gizi Untuk Ibu Dan Anak. Yogyakarta : Graha Ilmu PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS Supariasa, IDN. Bakri, B. Fajar, I. 2012. PenilaianMARET status gizi. Jakarta: EGC SURAKARTA 2014 Toschke, AM. Kuchenhoff, H. Koletzko, B. Von, KR. 2005. Meal frequency and childhood obesity. Obes Res. 13(11):1932-8.
77
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN Vafa, M1. Moslehi, N. Afshari, S. Hossini, A. Eshraghian, M. 2012. Relationship OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN between breastfeeding and obesity in childhood. J Health Popul Nutr. 30(3):303-10. Veldhuis, L. Vogel, I. Rossem, L. Renders, CM. HiraSing, RA. Mackenbach, JP and Raat, H. 2013. InfluenceTESIS of Maternal and Child Lifestyle-Related Characteristics on the Socioeconomic Inequality in Overweight and Obesity among 5-year-old Children; The ―Be Active, Eat Right‖ Study. International Journal of Environmental Research and Public Health. Disusun 10:2336-2347 untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Wardle, J. 2007. Eating Behavior and Obesity. Obes. Rev. 8(1): 73-75. Warschburger, P. 2005. The unhappy obese child. Int J Obes (Lond). 29(2):127-9. (Abstr). Weekly. 2013. Vital Signs: Obesity Among Low-Income, Preschool-Aged Children — United States, 2008–2011. CDC: 62(31);629-634 WHO.
2013 Overweight and http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/index.html tanggal 12 Januari 2014.
obesity. diakses
________. 2014. Obesity, situation and trends. http://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/obesity_text/en/ diakses tanggal 12 Januari 2014. ________. 2014. BMI Classification. http://apps.who.int/bmi/index.jsp?introPage=intro_3.html diakses tanggal 20 Januari 2014. Oleh: H. 2006. Duration of Breastfeeding Weyermann, M. Rothenbacher, D. Brenner, PETA PUSPITA DEWI and Risk of Overweight in Childhood: A Prospective Birth Cohort Study S541302087 from Germany. International Journal of Obesity. 30:1281-1287 Widoyoko, EP. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Zarrati, M. Shidfar, F. Moradof,M. Nejad, FN. Keyvani, H. Hemami, MR. Razmpoosh,E. 2013. Relationship between Breast Feeding and Obesity in Children with Low Birth Weight. Iran Red Crescent Med J. 15(8): 676-82. PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN
TESIS
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan
Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
78
79
Lampiran I HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN RENCANA WAKTU PENYUSUNAN TESIS PROGRAM STUDI MAGISTER KEDOKTERAN KELUARGA MINAT UTAMA PENDIDIKAN PROFESI KESEHATAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITASTESIS SEBELAS MARET SURAKARTA
No 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9. 10.
11.
Desember Januari Februari Maret AprilGelar Magister Mei Juni Juli Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Kesehatan 2013 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 Program Studi Magister Kedokteran Keluarga 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Pengajuan Judul, Kegiatan
Penyusunan, dan Konsultasi Usulan Tesis Seminar Usulan Tesis Perbaikan dan konsultasi Usulan Tesis Pelaksanaan Penelitian Penyusunan dan konsultasi Laporan Tesis Seminar Laporan Tesis Perbaikan dan konsultasi Laporan Tesis Penyusunan dan konsultasi Publikasi Karya IImiah Seminar Publikasi Karya Ilmiah Perbaikan dan Konsultasi Publikasi Karya IImiah Penjilidan dan pengumpulan Tesis
Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
80
Lampiran 2 HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN PENGANTAR KUESIONER
Assalamualaikum Wr.Wb
TESIS
Dengan Hormat, Dengan ini saya, Disusun Nama untuk :Memenuhi Sebagian Peta Puspita Dewi Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga NIM : S541302087 Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Pendidikan : Mahasiswa Semester III Prodi Kedokteran Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta
Akan mengadakan suatu penelitian untuk menyusun Tesis yang berjudul ‖Asosiasi Antara Lama Pemberian ASI dan Pola Makan Dengan Obesitas Pada Anak Usia 2-5 Tahun‖ guna menyelesaikan tugas akhir Pascasarjana FK UNS. Untuk itu peneliti dengan hormat memohon kepada ibu-ibu untuk meluangkan waktunya guna memberikan jawaban sejujur-jujurnya atas pertanyaan–pertanyaan pada daftar kuesioner di bawah ini dengan ikhlas tanpa prasangka. Jawaban yang diberikan semata-mata hanyalah untuk kepentingan studi dan penelitian tanpa ada maksud-maksud lain. Demikian pengantar kuesioner ini saya buat, atas kesediaan dan kerjasamanya Oleh: peneliti ucapkan terimakasih. PETA PUSPITA DEWI S541302087 Wassalamu’alikum Wr. Wb.
Hormat Saya, Peneliti PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Peta Puspita Dewi 2014
81
Lampiran 3 HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN
TESIS Dengan ini saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Umur : Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Alamat:
Menyatakan bersedia dengan sukarela menjadi responden dan mengisi kuesioner dengan jujur terhadap penelitian yang dilakukan oleh Peta Puspita Dewi yang berjudul ‖Asosiasi Antara Lama Pemberian ASI dan Pola Makan Dengan Obesitas Pada Anak Usia 2-5 Tahun‖. Saya berharap hasil yang diberikan akan dijaga kerahasiannya. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Bantul, Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087
2014
Responden
(
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
)
82
Lampiran 4 HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN
Kode:
TESIS KUESIONER PENELITIAN ASOSIASI ANTARA LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Tanggal Wawancara : _________________ Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Petunjuk: Isilah pada poin jawaban yang disediakan!
A. 1.
2.
3.
4.
A. 1. 2. 3.
Karakteristik Responden Karakteristik ibu Umur : a. < 25 tahun b. 25 – 35 tahun c. > 35 tahun Pendidikan terakhir : a. Tidak sekolah/Tidak tamat SD b. SD c. SMP d. SMA e. Perguruan Tinggi Pekerjaan : a. Tidak bekerja b. Petani c. Pedagang Oleh: d. Swasta PETA PUSPITA DEWI e. Wiraswasta S541302087 f. Pegawai Negeri (PNS) Pendapatan : a. < Rp 1.000.000,00 b. Rp 1.000.000,00 – Rp 2.500.000,00 c. Rp 2.500.000,00 – Rp 5.000.000,00 d. > Rp 5.000.000,00 Karakteristik Anak Jenis kelamin : PROGRAM PASCASARJANA Tanggal lahir :UNIVERSITAS SEBELAS MARET Umur : SURAKARTA 2014
Jawaban
83
HUBUNGAN LAMA ASI DAN POLA MAKAN DENGAN 4. Berat badan lahir PEMBERIAN : a. <2500 gram OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN b. 2500 – 3500 gram c. > 3500 gram B. Riwayat Penyakit 1. Apakah dalam beberapa bulan terakhir anak ibu sedang sakit/sedang dalamTESIS perawatan dokter? a. Ya b. Tidak Disusun untuk Memenuhi Memperoleh Gelar Magister Kesehatan 2. Jika iya, sebutkan Sebagian penyakit Persyaratan yang di derita! Program Studi Magister Kedokteran Keluarga a. Diabetes Mellitus Minat Pendidikan Profesi Kesehatan b. Asma c. Lain-lain, sebutkan……..
C. Hasil Pengukuran Status Gizi (diisi oleh petugas) 1. Umur : 2. Jenis Kelamin
:
3. Berat badan
:
4. Tinggi/panjang badan : 5. Nilai z-score
:
D. Kuesioner Lama Pemberian ASI 1. Apakah anak ibu diberi ASI? a. Ya
Oleh: PETA PUSPITA DEWI 2. Apakah ibu memberikan ASIS541302087 eksklusif (ASI saja) sampai bayi umur 6 bulan? b. Tidak
a. Ya b. Tidak 3. Berapa lama ibu memberikan ASI pada anak anda? Sebutkan………..bulan.
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
84
E.HUBUNGAN Kuesioner Pola Makan Anak LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN Berikan tanda ceklist (√) pada kolom yang telah disediakan! OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Keterangan : SL : Selalu P : Pernah S : Sering TP : Tidak Pernah KD : Kadang – kadang TESIS Alternatif Jawaban No. Pernyataan SL S KD P TP Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan 1. Anak mengkonsumsi makanan bersih Keluarga Program Studi Magisteryang Kedokteran dan bergizi lengkap (misalnya sayuran, lauk Minat Pendidikan Profesi Kesehatan pauk, buah-buahan) setiap hari. 2. Anak mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat (misalnya: nasi, singkong, jagung, ubi, mie, roti) setiap hari. 3. Anak mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat (misalnya: nasi, singkong, jagung, ubi, mie, roti) sebanyak 3-8 porsi sehari 4. Frekuensi makan anak sebanyak 3x sehari disertai 2x makanan selingan. 5. Anak terbiasa makan-makanan instan tanpa label resmi dari BPOM. 6. Anak mengkonsumsi lauk pauk (misalnya: ayam, daging, telur, ikan) sebanyak 2-3 porsi sehari 7. Anak lebih banyak mengkonsumsi daging dan gorengan. 8. Anak makan sesuai keinginannya. Oleh: PETA pagi. PUSPITA DEWI 9. Setiap hari anak makan S541302087 10. Anak mengkonsumsi sayur-sayuran (misalnya: wortel, bayam, kangkung, dll) sebanyak 3-5 porsi sehari. 11. Anak mengkonsumsi makanan yang mengandung protein (misalnya: daging, telur, ikan, tahu, tempe, susu, dll) setiap hari. 12. Anak lebih banyak mengkonsumsi makanan PROGRAM PASCASARJANA yang mengandung karbohidrat (misalnya: UNIVERSITAS SEBELAS MARET nasi, singkong, jagung,SURAKARTA ubi, mie, roti). 2014 13. Anak makan pagi, siang, dan malam secara teratur
85
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN 14. AnakLAMA mengkonsumsi buah-buahan sebanyak 2-3 porsi sehari OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN 15. Anak mengkonsumsi minum-minuman manis dan bersoda (misalnya Fanta, coca cola, susu kotak, dll). 16. Anak mengkonsumsi makanan yang TESIS mengandung bahan pengawet. 17. Dalam memasak menggunakan garam beryodium tidak lebih dari 1 sendok teh/hari 18. Anak lebih banyak mengkonsumsi makanan Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan yang direbus dan dipanggang daripada Program Studi Magister Kedokteran Keluarga makanan yang digoreng. Minat Pendidikan 19. Anak minum-minuman manis Profesi Kesehatan (teh,sirup,susu,dll) lebih dari 3 gelas setiap hari. 20. Anak mengkonsumsi makanan siap saji/makanan jajanan (misalnya: hamburger, pizza, fried chicken, dll) 21. Pada waktu bayi anak diberikan ASI eksklusif (ASI saja) sampai usia 6 bulan 22. Anak mengkonsumsi makanan yang beragam dan seimbang. 23. Anak mulai mengkonsumsi makanan pendamping ASI (MP-ASI), misalnya bubur, madu, jus, pisang, mulai usia kurang dari 6 bulan. 24. Anak mengkonsumsi multivitamin/suplemen makanan tanpa rekomendasi dari dokter. 25. Makanan yang dikonsumsi anak sama dengan makanan yang dikonsumsi orangtua. Oleh: 26. Setelah selesai makan, anak diberi minum PETA PUSPITA DEWI air putih secukupnya. S541302087 27. Anak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak (misalnya: susu fullcream, minyak sayur, kuah daging, jeroan, keju, mentega, santan) dalam jumlah sedikit. 28. Frekuensi makanan selingan pada anak lebih banyak daripada frekuensi makanan pokoknya. PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
86
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN Lampiran 5 OBESITAS PADAANALISIS ANAK USIA 2-5 TAHUN TABEL HASIL PENELITIAN 1. Validitas Instrument Pola Makan Anak Usia 2-5 Tahun TESIS Item Statistik Keterangan Pearson Correlation Valid .433 item1 Sig. (2-tailed) .017 N 30 Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Pearson Correlation Valid .444 Program Studi Magister Kedokteran Keluarga item2 Sig. (2-tailed) .014 Minat Pendidikan Profesi Kesehatan N 30 Pearson Correlation Tidak Valid -.044 item3 Sig. (2-tailed) .819 N 30 Pearson Correlation Valid .531 item4 Sig. (2-tailed) .003 N 30 Pearson Correlation Tidak Valid -.144 item5 Sig. (2-tailed) .446 N 30 Pearson Correlation Tidak Valid .217 item6 Sig. (2-tailed) .250 N 30 Pearson Correlation .680 Valid item7 Sig. (2-tailed) .000 N 30 Pearson Correlation Valid .450 item8 Sig. (2-tailed) .013 N 30 Oleh: Pearson Correlation Valid .391 PETA PUSPITA DEWI item9 Sig. (2-tailed) .033 S541302087 N 30 Pearson Correlation .548 Valid item1 Sig. (2-tailed) .002 0 N 30 Pearson Correlation Valid .516 item1 Sig. (2-tailed) .004 1 N 30 Pearson Correlation Valid .389 item1 PROGRAM PASCASARJANA Sig. (2-tailed) .033 2 UNIVERSITAS SEBELAS MARET N 30 SURAKARTA Pearson Correlation .542 Valid item1 2014 Sig. (2-tailed) .002 3 N 30
87
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI.510 DAN POLA Valid MAKAN DENGAN Pearson LAMA Correlation item1 Sig. (2-tailed) .004 OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN 4 N 30 Pearson Correlation Valid .377 item1 Sig. (2-tailed) .040 5 N 30 TESIS Pearson Correlation -.289 Tidak Valid item1 Sig. (2-tailed) .122 6 N 30 Pearson Correlation Valid .688 item1 Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Sig. (2-tailed) .000Memperoleh Gelar Magister Kesehatan 7 Program Studi Magister Kedokteran Keluarga N 30 Minat Pendidikan Profesi Pearson Correlation Valid .761 Kesehatan item1 Sig. (2-tailed) .000 8 N 30 Pearson Correlation item1 Valid .558 9 Sig. (2-tailed) .001 N 30 Pearson Correlation .416 Valid item2 Sig. (2-tailed) .022 0 N 30 Pearson Correlation Valid .407 item2 Sig. (2-tailed) .025 1 N 30 Pearson Correlation Tidak Valid .221 item2 Sig. (2-tailed) .241 2 N 30 Pearson Correlation Valid .361 item2 Sig. (2-tailed) .050 3 N 30 Oleh:.462 Pearson Correlation Valid item2 PETA PUSPITA DEWI Sig. (2-tailed) .010 4 S541302087 N 30 Pearson Correlation Valid .476 item2 Sig. (2-tailed) .008 5 N 30 Pearson Correlation Valid .407 item2 Sig. (2-tailed) .025 6 N 30 Pearson Correlation .091 Tidak Valid item2 Sig. (2-tailed) PROGRAM PASCASARJANA .631 7 UNIVERSITAS SEBELAS N 30 MARET SURAKARTA Pearson Correlation Valid .680 item2 2014 .000 Sig. (2-tailed) 8 N 30
88
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DAN Pearson LAMA Correlation 1 POLA MAKAN DENGAN Jumla Sig. (2-tailed) OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN h N 30 P tabel : 0,361 Nilai p>0,361 : Valid
TESIS
2. Reliabilitas Instrument Pola Makan Anak Usia 2-5 Tahun Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Reliability Statistics Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Cronbach's N of Items Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Alpha .720
23
3. Tabel Distribusi Frekuensi Kontrol (Tidak Obesitas) Statistics Lama_ASI Valid
Pola_Makan
Berat_Badan
Tinggi_Badan
Z_Score
117
117
117
117
117
0
0
0
0
0
Mean
13.9231
79.8718
13.8581
89.6325
-.1831
Median
12.0000
80.0000
12.5000
89.0000
-.3000
10.00
80.00
12.00
95.00
-.50
5.13802
6.31028
8.43437
10.06881
.94818
26.399
39.820
71.139
101.381
.899
8.715
-.013
-.066
.224
.224
.224
86.886
-1.073
.671
N Missing
Mode Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis
.849
Oleh:.187 .224 PUSPITA .224DEWI PETA S541302087 -.515 -.244
Std. Error of Kurtosis
.444
.444
.444
.444
.444
Minimum
7.00
66.00
8.40
71.00
-3.61
Maximum
24.00
98.00
98.00
108.00
2.00
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
89
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN 4. Tabel Distribusi Frekuensi Kasus (Obesitas) OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Statistics Lama_ASI Valid
Pola_Makan
117
N Missing
0
Berat_Badan
117
TESIS
Tinggi_Badan
Z_Score
117
117
117
0
0
0
0
Mean
10.2650
81.7607
18.4906
91.8333
3.7415
Median
10.0000
81.0000
18.5000
93.0000
3.8100
Mode untuk Memenuhi Sebagian 12.00 Persyaratan 80.00Memperoleh 18.00 90.00Kesehatan 4.00 Disusun Gelar Magister Std. Deviation 6.35128 8.31997 .97663 Program5.18019 Studi Magister Kedokteran2.13020 Keluarga Minat Pendidikan40.339 Profesi Kesehatan Variance 26.834 4.538 69.222 .954 Skewness
.354
-.083
-.122
-.398
.019
Std. Error of Skewness
.224
.224
.224
.224
.224
-.328
.213
-.262
-.716
-.926
Std. Error of Kurtosis
.444
.444
.444
.444
.444
Minimum
1.00
63.00
12.80
72.00
2.08
Maximum
24.00
98.00
23.20
108.00
5.88
Kurtosis
5. Analisis Logistik Regresi Sederhana Lama Pemberian ASI Dengan Obesitas Case Processing Summary Unweighted Cases
a
N Included in Analysis
Selected Cases
Missing Cases Total
Unselected Cases
Percent 234
100.0
0
.0
Oleh: 234 100.0 PETA PUSPITA DEWI 0 .0 S541302087
Total
234
100.0
a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases. Dependent Variable Encoding Original Value Tidak Obesitas Obesitas
Internal Value
PROGRAM PASCASARJANA 0 UNIVERSITAS SEBELAS MARET 1 SURAKARTA 2014
90
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN Block 0: Beginning Block a,b,c
Iteration History OBESITAS Iteration
PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN
-2 Log likelihood
Coefficients Constant
Step 0
1
324.393
.000
TESIS
a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 324.393
c. Estimation terminated at iteration number 1
Disusun Memenuhi Memperoleh Gelar Magister Kesehatan because untuk parameter estimates Sebagian changed byPersyaratan less than Program Studi Magister Kedokteran Keluarga .001. Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Classification Table
a,b
Predicted Observed
Obesitas Tidak Obesitas
Percentage Obesitas
Correct
Tidak Obesitas
0
117
.0
Obesitas
0
117
100.0
Obesitas Step 0
Overall Percentage
a.
50.0
Constant is included in the model.
b. The cut value is .500 Variables in the Equation B Step 0
Constant
S.E. .000
Wald
.131
df
Sig.
.000
1
Oleh: Variables not in thePUSPITA Equation PETA
DEWI S541302087 Score df
Variables
Lama_ASI
Sig.
26.327
1
.000
26.327
1
.000
Step 0 Overall Statistics
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
1.000
Exp(B) 1.000
91
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN Block 1: Method = Enter OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN a,b,c,d
Iteration History Iteration
-2 Log likelihood
Coefficients Constant
Lama_ASI
1
296.784
TESIS 1.488
2
296.463
1.659
-.138
3
296.463
1.666
-.139
-.123
Step 1
Disusun untuk Memenuhi296.463 Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan 4 1.666 -.139 Program Studi Magister Kedokteran Keluarga a. Method: Enter Minat Pendidikan Profesi Kesehatan b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 324.393 d. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001. Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square
Step 1
df
Sig.
Step
27.930
1
.000
Block
27.930
1
.000
Model
27.930
1
.000
Model Summary Step
1
-2 Log likelihood
296.463
Cox & Snell R
Nagelkerke R
Square
Square
a
.113
.150
a. Estimation terminated at iteration number 4Oleh: because
PETA parameter estimates changed by less thanPUSPITA .001.
DEWI S541302087
Hosmer and Lemeshow Test Step 1
Chi-square 39.736
df
Sig. 8
.000
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
92
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN POLA Contingency Table for HosmerASI and DAN Lemeshow TestMAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAKObesitas USIA 2-5 TAHUN Obesitas = Tidak Obesitas = Obesitas Observed
Expected
Observed
Total
Expected
1
17
16.672
3
3.328
20
2
10
15.957
12
6.043
22
3
16
17.850
13
11.150
29
4
10
6.231
1
4.769
11
5
11
14.515
18
14.485
29
8
11
11.137
17
16.863
28
9
9
8.226
16
16.774
25
10
0
4.790
21
16.210
21
TESIS
Disusun Step 1 untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan 6 14 Studi Magister 6.522 0 7.478 14 Program Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Kesehatan 7 19 15.101 Profesi 16 19.899 35
Classification Table
a
Predicted Observed
Obesitas Tidak Obesitas
Percentage Correct
Obesitas
Tidak Obesitas
64
53
54.7
Obesitas
47
70
59.8
Obesitas Step 1
Overall Percentage
57.3
a. The cut value is .500 Variables in the Equation B
Step 1
a
S.E.
Lama_ASI
Wald df Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087 -.139 .029 23.315 1
Constant
1.666
.367
20.613
1
Sig.
.000
.870
.000
5.289
Correlation Matrix
Constant Step 1 Lama_ASI
95% C.I.for EXP(B) Lower
a. Variable(s) entered on step 1: Lama_ASI.
Constant
Exp(B)
Lama_ASI
1.000 -.926 PROGRAM PASCASARJANA -.926 1.000 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
.823
Upper .921
93
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN 6. Analisis Logistik Regresi Sederhana Pola Makan Dengan Obesitas OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Case Processing Summary Unweighted Cases
a
N Included in Analysis
Selected Cases
Missing Cases
Percent 234
TESIS
Total Unselected Cases
100.0
0
.0
234
100.0
0
.0
Total 234 Memperoleh 100.0 Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Gelar Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga a. If weight is in effect, see classification table for the total number of Minat Pendidikan Profesi Kesehatan cases.
Dependent Variable Encoding Original Value
Internal Value
Tidak Obesitas
0
Obesitas
1
Block 0: Beginning Block a,b,c
Iteration History Iteration
-2 Log likelihood
Coefficients Constant
Step 0
1
324.393
.000
a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 324.393 c. Estimation terminated at iteration number 1
Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087
because parameter estimates changed by less than .001.
Classification Table
a,b
Predicted Observed
Obesitas Tidak Obesitas Tidak Obesitas
0
Percentage Obesitas 117
Correct .0
Obesitas
PROGRAM PASCASARJANA Step 0 Obesitas 0 117 UNIVERSITAS SEBELAS MARET Overall Percentage SURAKARTA a. Constant is included in the model. 2014 b. The cut value is .500
100.0 50.0
94
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN in the Equation OBESITAS Variables PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN B Step 0
Constant
S.E. .000
Wald
.131
df
Sig.
.000
1
df
Sig.
1.000
Exp(B) 1.000
TESIS Variables not in the Equation Score Variables
Pola_Makan
5.137
1
.023
Step 0
Disusun untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan OverallMemenuhi Statistics Sebagian Persyaratan 5.137 1 .023 Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Block 1: Method = Enter a,b,c,d
Iteration History Iteration
-2 Log likelihood
Coefficients Constant
Step 1
Pola_Makan
1
319.203
-3.757
.046
2
319.201
-3.838
.047
3
319.201
-3.838
.047
a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 324.393 d. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than .001. Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square
Step 1
df
Step
5.192
Block
5.192PETA
Model
5.192
Sig. 1Oleh: .023
PUSPITA DEWI 1 .023 S541302087 1 .023
Model Summary Step
1
-2 Log likelihood
319.201
a
Cox & Snell R
Nagelkerke R
Square
Square .022
.029
a. Estimation terminated at iteration number 3PASCASARJANA because PROGRAM parameter estimates changed by less than .001. UNIVERSITAS SEBELAS
SURAKARTA 2014
MARET
95
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN Hosmer and Lemeshow Test OBESITAS Chi-square df
Step 1
6.598
PADA Sig. ANAK USIA 2-5 TAHUN
8
.581
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
TESIS
Obesitas = Tidak Obesitas Observed 1
Expected
14
Obesitas = Obesitas
Observed
14.525
Total
Expected
9
8.475
23
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan 2 10 9.805 7 7.195 17 Program Studi Magister Kedokteran Keluarga 3 19 14.931 Profesi Kesehatan 8 12.069 27 Minat Pendidikan 4
6
8.000
9
7.000
15
5
9
9.387
9
8.613
18
6
15
14.780
14
14.220
29
7
9
9.825
11
10.175
20
8
10
12.066
16
13.934
26
9
9
11.070
17
14.930
26
10
16
12.611
17
20.389
33
Step 1
Classification Table
a
Predicted Observed
Obesitas Tidak Obesitas
Percentage Obesitas
Correct
Tidak Obesitas
73
44
62.4
Obesitas
56
61
52.1
Obesitas Step 1
Overall Percentage a. The cut value is .500
Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087
57.3
Variables in the Equation B
S.E.
Wald
df
Sig.
Exp(B)
95% C.I.for EXP(B) Lower
Step 1
a
Pola_Makan Constant
.047
.021
5.031
1
.025
1.049
-3.838
1.716
5.001
1
.025
.022
PROGRAM PASCASARJANA a. Variable(s) entered on step 1: Pola_Makan. SEBELAS MARET UNIVERSITAS SURAKARTA 2014
1.006
Upper 1.093
96
HUBUNGANCorrelation LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN Matrix OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Constant Pola_Makan Constant
1.000
-.997
Pola_Makan
-.997
1.000
Step 1
TESIS 7. Analisis Logistik Regresi Ganda Lama Pemberian ASI, Pola Makan, Pekerjaan Ibu, Jenis kelamin anak, Berat badan lahir, dan Pemberian Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan ASI eksklusif Dengan ProgramObesitas Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan
Case Processing Summary Unweighted Cases
a
N Included in Analysis
Selected Cases
Missing Cases Total
Unselected Cases Total
Percent 234
100.0
0
.0
234
100.0
0
.0
234
100.0
a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.
Dependent Variable Encoding Original Value Tidak Obesitas Obesitas
Internal Value 0
Oleh: 1 PETA PUSPITA DEWI S541302087
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
97
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITASCategorical PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Variables Codings Frequency
Parameter coding (1)
Tidak bekerja
Status Pekerjaan
(2)
(3)
(4)
100
1.000
.000
.000
.000
Petani
38
.000
1.000
.000
.000
Pedagang
26
.000
.000
1.000
.000
Wiraswasta
15
.000
.000
.000
1.000
>3500
39
.000
1.000
<2500
14
.000
.000
143
1.000
ASI Eksklusif
91
.000
Perempuan
95
1.000
139
.000
TESIS
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan PNS 55 .000 .000 .000 .000 Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi 2500-3500 181 Kesehatan 1.000 .000 BBL
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Jenis Kelamin Anak Laki-laki
Block 0: Beginning Block Classification Table
a,b
Predicted Observed
Obesitas Tidak Obesitas Tidak Obesitas
Percentage Obesitas
0
Correct
117
.0
117
100.0
Obesitas Step 0
Oleh: Obesitas 0 PETA PUSPITA DEWI Overall Percentage S541302087
50.0
a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500
Variables in the Equation B Step 0
Constant
S.E. .000
.131
Wald .000
df
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
Sig. 1
1.000
Exp(B) 1.000
98
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN Variables not in the Equation OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5df TAHUNSig. Score Lama_ASI
26.327
1
.000
5.137
1
.023
22.393
4
.000
Pekerjaan_Ibu(1)
5.658
1
.017
Pekerjaan_Ibu(2)
12.567
1
.000
Pekerjaan_Ibu(3)
.173
1
.677
17.732
2
.000
BBL(1)
7.050
1
.008
BBL(2)
16.277
1
.000
ASI_Eksklusif(1)
22.028
1
.000
76.057
10
.000
Pola_Makan Pekerjaan_Ibu
TESIS
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Variables Step 0 Pekerjaan_Ibu(4) 1 .016 Program Studi Magister 5.770 Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Jenis_Kelamin(1) 2.144 Kesehatan 1 .143 BBL
Overall Statistics
Block 1: Method = Enter Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square
Step 1
df
Sig.
Step
91.763
10
.000
Block
91.763
10
.000
Model
91.763
10
.000
Oleh: PETA PUSPITA DEWI Model Summary S541302087 Step
1
-2 Log likelihood
232.630
a
Cox & Snell R
Nagelkerke R
Square
Square .324
.433
a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
99
a HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN Classification Table
OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Predicted Observed
Obesitas Tidak Obesitas Tidak Obesitas Obesitas
Step 1
Obesitas
TESIS
Percentage Obesitas
Correct
87
30
74.4
27
90
76.9
Overall Percentage
75.6
a. The cut value is .500
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga VariablesProfesi in the Equation Minat Pendidikan Kesehatan B
S.E.
Wald
df
Sig.
Exp(B)
95% C.I.for EXP(B) Lower
Lama_ASI Pola_Makan
-.157
.035
20.678
1
.000
.855
.799
.914
.054
.026
4.437
1
.035
1.055
1.004
1.110
15.862
4
.003
Pekerjaan_Ibu
Step 1
a
Upper
Pekerjaan_Ibu(1)
.243
.415
.343
1
.558
1.275
.565
2.876
Pekerjaan_Ibu(2)
-1.439
.595
5.859
1
.015
.237
.074
.760
Pekerjaan_Ibu(3)
-.367
.579
.403
1
.525
.693
.223
2.153
Pekerjaan_Ibu(4)
-1.829
.766
5.703
1
.017
.161
.036
.720
Jenis_Kelamin(1)
-.410
.335
1.500
1
.221
.664
.344
1.279
14.358
2
.001
BBL BBL(1)
1.098
.712
2.376
1
.123
2.998
.742
12.111
BBL(2)
2.843
.855
11.057
1
.001
17.165
3.213
91.708
ASI_Eksklusif(1)
1.362
.350
15.141
1
.000
3.902
1.965
7.747
Oleh: 3.695 2.182 1 .055 .015 PETA PUSPITA DEWI a. Variable(s) entered on step 1: Lama_ASI, Pola_Makan, Pekerjaan_Ibu, Jenis_Kelamin, BBL, ASI_Eksklusif. S541302087 Constant
-4.194
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
100
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN
TESIS
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan
Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
101
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN
TESIS
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan
Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
102
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN
TESIS
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan
Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
103
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN
TESIS
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan
Oleh: PETA PUSPITA DEWI S541302087
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014