HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI PRODI D III KEBIDANAN TINGKAT III STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN Astuti Wahyuningsih 1), Sari Puji Astuti 2)
Abstrak : Latar belakang penelitian. Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang paling lazim didunia dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia. Yang mennyengsarakan sekitar 44% wanita diseluruh negara berkembang (kisaran angka 13,4-87,5%). Dari semua golongan umur, wanita terutama remaja mempunyai resiko paling tinggi menderita anemia, karena pada masa ini terjadi peningkatan kebutuhan sertanya adanya menstruasi. Selama masa haid kehilangan zat besi rata-rata 24 mg. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar hemoglobin dengan keteraturan siklus menstuasi pada mahasiswi prodi D III Kebidanan tingkat III STIKES Muhammadiyah Klaten. Metode penelitian ini adalah observasional analitik, dengan pendekatan waktu cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua mahasiswi prodi D III Kebidanan tingkat III STIKES Muhammadiyah Klaten pada bulan Mei 2011. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan total sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar dokumentasi, angket dan analisa data menggunakan kendal tau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kadar hemoglobin mahasiswi adalah rendah sebanyak 34 orang (44,2% ) sedangkan keteraturan siklus menstruasi sebagian besar adalah 25-35 hari sebanyak 55 orang (71,4%) Dari hasil uji analisis kendal tau didapatkan nilai p 0,001 (p<0,05), berarti ada hubungan kadar hemoglobin dengan keteraturan siklus menstruasi. Simpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan kadar hemoglobin dengan keteraturan siklus menstruasi pada mahasiswi prodi D III Kebidanan tingkat III STIKES Muhammadiyah Klaten. Saran dari penelitian ini adalah bagi mahasiswi perlu mempertahankan kadar hemoglobin yang baik dengan cara mengkonsumsi makanan bergizi karena sangat dibutuhkan pada saat menstruasi.
Kata Kunci : Kadar hemoglobin, Keteraturan siklus Menstruasi
Astuti Wahyuningsih, Sari Puji Astuti, Hubungan Kadar Hemoglobin…
Indonesia sebagai akibat kekurangan
A. PENDAHULUAN Anemia
35
defisiensi
zat
besi
zat besi dan asam folat dalam tubuh
merupakan masalah gizi yang paling
serta faktor
lazim didunia dan menjangkiti lebih
infeksi,cacingan dan penyakit-penyakit
dari 600 juta manusia. Perkiraan
kronis. Dari semua golongan umur,
pravalensi
anemia secara global
wanita terutama remaja mempunyai
51%. Bandingkan dengan
resiko paling tinggi menderita anemia,
sekitar
lain
pravalensi untuk anak balita sekitar
karena
43%, anak usia sekolah 37%, lelaki
peningkatan
dewasa hanya 18%, dan wanita tidak
adanya menstruasi. Selama masa haid
hamil 35%. Yang menyengsarakan
kehilangan zat besi rata-rata 24 mg
sekitar 44% wanita diseluruh negara
(Tarwoto,2007; h 1-2)
sedang berkembang (kisaran angka
pada
seperti penyakit
Sedangkan
masa
ini
terjadi
kebutuhan
data
sertanya
Organisasi
13,4-87,5%). Angka tersebut terus
Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan
membengkak hingga 74% (1997) yang
dua miliar penduduk dunia terkena
bergerak dari 13,4% (Thailand) ke
anemia. Tanda-tanda anemia antara
85,5% (India) (Arisman,2002;h144).
lain kulit pucat, rasa lelah, napas
Masalah-masalah kesehatan yang
pendek, kuku mudah pecah, kurang
dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini
selera
masih tingginya angka kematian ibu
sebelah depan. Namun, terkadang tidak
dan bayi, penyakit infeksi, penyakit
ada keluhan bila pasien mengalami
degenerative
anemia ringan (DepKes,2007).
dan
masalah
gizi.
makan,
dan
sakit
kepala
Masalah gizi dan pangan merupakan
Dampak yang ditimbulkan pada
masalah yang mendasar karena secara
remaja putri yang mengalami anemia
langsung menentukan kualitas sumber
yaitu menurunnya daya tahan tubuh
daya
sehingga mudah terserang penyakit,
manusia
meningkatkan
serta
derajat
dapat kesehatan.
menurunnya
kebugaran
sehingga
Empat masalah gizi utama di Indonesia
menghambat prestasi belajar, aktifitas
yang belum teratasi, salah satunya
dan produktifis dan akhirnya berkaitan
adalah
masih
dengan kualitas sumber daya manusia.
wanita
Anemia
anemia.
merupakan
Anemia
masalah
pada
pada
remaja
putri
juga
36
Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 3, Januari 2012, 34-45
mempengaruhi
kondisi
fisiknya
ml. Pada konsentrasi hemoglobin (Hb)
sebagai calon ibu. Bila dibiarkan
normal yaitu 14 gr/dl dan konsentrasi
berkelanjutan
menimbulkan
besi Hb 3,4 mg/gr, volume darah ini
anemia kronis pada waktu mereka
mengandung besi sekitar 12 sampai 29
hamil dengan segala resikonya seperti
mg dan mencerminkan pengeluar darah
bayi yang dilahirkan dengan berat
ekuivalen dengan 0,4 sampai 1,0 mg
badan
pasca
besi setiap hari selama siklus, atau dari
persalinan dan infeksi pada masa nifas
150 sampai 400 mg per tahun. Karena
(Dep.Kes RI, 2003).
jumlah besi yang diserap dari makanan
dapat
rendah,
Hasil
perdarahan
dari
penelitian
Arey
biasanya
cukup
terbatas,
maka
(1939), yang menganalisis temuan dari
pengeluaran besi yang tampaknya tidak
12 studi berbeda yang meneliti sekitar
berarti ini menjadi penting karena ikut
20.000 catatan kalender dari 1500
menurunkan cadangan besi yang pada
wanita, menyimpulkan bahwa tidak
sebagian besar wanita sudah rendah
terbukti adanya
(Cunningham et al, 2006;h 80).
menstruasi
keteraturan
sempurna
Panjang siklus haid yang normal
(Cunningham et. al, 2006). Gunn et. al
atau yang dianggap siklus haid yang
(1937), dalam suatu studi terhadap 479
klasik ialah 28 hari, tetapi variasinya
wanita normal Inggris, mendapatkan
cukup luas, bukan saja antara beberapa
bahwa perbedaan tipikal antara siklus
wanita tetapi juga pada wanita yang
terpendek dan terpanjang adalah 8 atau
sama. Siklus haid pada kakak beradik
9 hari. Pada 30%wanita perbedaan
bahkan saudara kembar siklusnya tidak
tersebut dapat mencapai lebih dari 13
terlalu sama, jadi sebenarnya panjang
hari, tetapi tidak pernah kurang dari 2
siklus haid 28 hari itu tidak sering
hari
dijumpai. Hanya sekitar 10-15 persen
pada
yang
siklus
wanita
manapun
(Cunningham et. al, 2006;h 78).
wanita yang memiliki siklus 28 hari
Jumlah darah yang keluar selama periode
menstruasi
telah
Untuk mengantisipasi anemia zat
dipelajari oleh beberapa kelompok
besi adalah dengan cara pemberian
peneliti
tablet zat besi, pendidikan dan upaya
yang
normal
(Wiknjosastro,2006; h 103).
menemukan
bahwa
jumlah berkisar antara 25 ml sampai 60
yang
ada
kaitannya
dengan
Astuti Wahyuningsih, Sari Puji Astuti, Hubungan Kadar Hemoglobin…
peningkatan asupan zat besi melalui
manipulasi
makanan, pengawasan penyakit infeksi
(Sastroasmoro,2002 h; 47). Pendekatan
dan fortifikasi makanan pokok dengan
yang dilakukan dalam penelitian ini
zat besi (Arisman, 2002;h 151).
adalah cross sectional yaitu penelitian
Hemoglobin
adalah
atau
37
intervensi
protein
dengan pengumpulan data variabel-
berpigmen merah yang terdapat dalam
variabelnya dilakukan hanya satu kali
sel darah merah. Normalnya dalam
pada satu saat dalam waktu yang
darah pada laki-laki 15,5g/dl dan pada
bersamaan, jadi pada studi cross
wanita 14.0 g/dl. Fungsi hemoglobin
sectional peneliti tidak melakukan
adalah mengangkut oksigen dari paru-
tindak lanjut (Notoatmojo,2002;h.26).
paru dan dalam peredaran darah untuk dibawah
jaringan,selain
adalah
wilayah
juga
generalisasi yang terdiri atas objek atau
membawa karbondioksida membentuk
subjek yang mempunyai kualitas dan
karbonmonoksia
ikatan
karakteristik tertentu yang ditetapkan
karbon monoksi hemoglobin (HbCO),
oleh peneliti untuk dipelajari dan
juga berperan dalam keseimbangan pH
kemudian
darah.
(Sugiyono,2007,h:61). Populasi dalam
Kekurangan
itu
Populasi
membentuk
hemoglobin
dapat
ditarik
kesimpulannya
penelitian ini adalah semua mahasiswi
menyebabkan metabolisme tubuh dan
prodi
sel-sel saraf tidak bekerja secara
STIKES
optimal, menyebabkan pula penurunan
populasi dalam penelitian sebanyak 77
percepatan inpuls saraf, mengacaukan
orang.
system reseptor dopamine.
DIII Kebidanan tingkat III Muhammadiyah
Klate,
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
B. METODE PENELITIAN Jenis
penelitian
ini
bersifat
populasi (Notoatmodjo,
2002;h.79).
observasional analitik yaitu penelitian
Sampel dalam penelitian ini berjumlah
dengan
77 mahasiswi.
melakukan
pengamatan
ataupun pengukuran terhadap berbagai
Tehnik sampling adalah tehnik
variabel subyek penelitian menurut
pengambilan sampel. Dalam penelitian
keadaan alamiah tanpa melakukan
ini teknik yang digunakan dalam
38
Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 3, Januari 2012, 34-45
pengambilan
sampel
adalah
total
Kendal Tau ( )
dimana korelasi
sampel. Total sampel adalah tehnik
digunakan untuk mencari hubungan
penentuan sampel bila semua anggota
dan menguji hipotesis antara dua
populasi digunakan sebagai sampel,
variabel
hal ini sering dilakukan bila jumlah
berbentuk
populasi relatif kecil istilah lain sampel
Kelebihan tehnik ini bila digunakan
jenuh adalah sensus dimana semua
menganalisis
anggota populasi dijadikan sampel
anggotanya lebih dari 10, dengan taraf
(Sugiyono,2006; h.60).
signifikasi 0,05
a.
Analisis data
253).
1) Analisis univariat : Analisis
Data
yang
berfungsi
untuk
meringkas,
atau
data yang merupakan langkah awal
rumusan :
penggunaan
lebih
lanjut
distribusi
dalam
window
frekuensi
(Sugiyono,2006 h; 205).
=
x P x100% n
diduga berhubungan atau berkolerasi (Notoatmoddjo, 2002;h.188). Teknik analisis yang dipakai dalam penelitian ini dengan uji statistik Kendal tau
jumlah
(Sugiyono,2006 h:
secara
komputerisasi
release
16.0
dengan
AB N ( N 1) 2
koefisien korelasi Kendal tau
L= jumlah rangking bawah N= jumlah anggota sampel C. HASIL PENELITIAN DAN
n = jumlah nilai seluruh
dilakukan terhadap dua variabel yang
yang
H= jumlah rangking atas
P = persentase
2) Analisis bivariat : analisis yang
rangking.
yang besarnya (-1<0<1)
Keterangan ;
item
atau
datanya
Keterangan
Rumus :
x = jumlah skor
sampel
bila
dengan menggunakan program SPSS for
analisis
ordinal
diolah
mengklasifikasikan dan menyajikan
dari
lebih,
PEMBAHASAN 1.
Hasil penelitian a. Kadar Hemoglobin
Data kadar Hemoglobin Mahasiswi Program Studi D III Kebidanan dapat didiskripsikan dalam tabel sebagai berikut :
Astuti Wahyuningsih, Sari Puji Astuti, Hubungan Kadar Hemoglobin…
39
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kadar Hemoglobin Responden di STIKES Muhammmadiyah Klaten. No
Kadar Hemoglobin
Frekuensi
%
1
Berat
14
18,2
2
Sedang
29
37.7
3
Rendah
34
44.2
Jumlah
77
100
Sumber :Data Primer 2011 Berdasarkan data tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar
kadar
Hb
responden adalah rendah sebanyak 34 responden (44.2%).
b. Keteraturan Siklus Menstruasi Siklus menstruasi adalah antara tanggal mulainya menstruasi yang lalu dan mulai haid berikutnya. Data keteraturan siklus menstruasi mahasiswi Progran Studi D III kebidanan Tingkat III STIKES Muhammadiyah Klaten didiskripsikan dalam tabel 4.4 sebagai berikut : Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Keteraturan Siklus Menstruasi di STIKES Muhammadiyah Klaten No
Keteraturan Siklus Menstruasi
Frekuensi
%
1
<25 hari
7
9.1
2
25-35 hari
55
71.4
3
>35 hari
15
19.5
Jumlah
77
100
Sumber : Data Primer 2011 Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa sebagian besar (71.4%) dengan Keteraturan siklus menstruasi 25-35 hari.
c. Analisis Bivariat Analisis bivariat adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yaitu hubungan kadar Hemoglobin dengan keteraturan siklus
40
Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 3, Januari 2012, 34-45
menstruasi mahasiswi STIKES Muhammadiyah Klaten dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hubungan Kadar Hemoglobin dengan Keteraturan Siklus Menstruasi Mahasiswi Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Klaten. Keteraturan Siklus Menstruasi Kadar
<
Hemoglobin
hari
25
>25-35
> 35 hari
Total
n
hari
n
%
N
%
N
%
%
Berat
2
2.6
1
1.3
11
14.3 14
18.2
Sedang
2
2.6
25
32.5
2
2.6
29
37.7
Rendah
3
3.9
29
37.7
2
2.6
34
44.2
Jumlah
7
9.1
55
71.4
15
19.5 77
100
P
0.358 0.001
Sumber : Data Primer 2011
Berdasarkan
Tabel
4.3
diketahui
sebanyak 29 orang yang mengalami
bahwa responden yang mempunyai
keteraturan siklus menstruasi <25 hari
kadar Hemoglobin berat sebanyak 14
sebanyak 2 orang (2,5%), 25-35 hari
responden
sebanyak 25 orang (32,5%) dan > 35
yang
mengalami
keteraturan siklus menstruasi <25 hari
hari sebanyak 2 orang (2,6%).
sebanyak 2 responnden (2.6%), 25-35
Berdasarkan uji statistik dengan
hari sebanyak 1 responden (1.3%) dan
Kendall Tau didapatkan hasil bahwa
> 35 hari sebanyak 11 responden
ada
(14.3%). Sedangkan responden dengan
dengan keteraturan siklus menstruasi
kadar Hemoglobin rendah sebanyak 34
pada mahasiswi Program Studi D III
responden yang keteraturan siklus < 25
Kebidanan
hari sebanyak 3 responden (3.9%), 25-
Muhammadiyah Klaten dengan nilai =
35
0,358 dan nilai p = 0,001 (p,0,05).
hari
sebanyak
29
responden
(37,7%) dan > 35 hari sebanyak 2 responden (2,6%). Kadar Hb sedang
hubungan
kadar
Tingkat
hemoglobin
III
STIKES
Astuti Wahyuningsih, Sari Puji Astuti, Hubungan Kadar Hemoglobin…
2.
siklus
Pembahasan Hasil
bahwa
penelitian
sebagian
menunjukkan
tidak
hanya
dipengaruhi oleh kadar Hemoglobin,
responden
namun masih dipengaruhi oleh faktor-
siklus
faktor lain . Siklus menstruasi juga
menstruasi 25-35 hari sebanyak 55
dipengaruhi oleh keadaan psikis dan
orang (71.4%). Berdasarkan hasil uji
fisik remaja putri. Didukung oleh
statistik didapatkan hasil = 0,358 dan
pernyataan yang dikemukakan oleh
p = 0,001 sehingga dapat diartikan
Iskandar
bahwa ada hubungan antara kadar
mengalami
hemoglobin dengan keteraturan siklus
seperti stress hebat
menstruasi. Hasil penelitian ini sesuai
biasanya akan mengalami gangguan
dengan penelitian Ningrum (2009),
hormonal siklus menstruasi jadi kacau
bahwa ada hubungan antara status gizi
dan tidak mengalami ovulasi, sehingga
dengan keteraturan siklus menstruasi p
akan menpengaruhi kesuburan.
mempunyai
besar
menstruasi
41
kekeraturan
(2004),
perempuan
gangguan
psikis
yang berat
atau depresi,
= 0,006 (p < 0,05). Hasil ini didukung
Masa remaja biasanya memiliki
juga dengan penelitian Sartono (2007),
siklus menstruasi yang belum teratur
bahwa
konsumsi
bisa maju atau mundur, hal ini
makanan dan kadar Hb dengan prestasi
dipengaruhi oleh kondisi fisik dan
belajar siswa SLTP di kota Palembang
psikis. Apalagi pada masa remaja
dengan p = 0,003 (p < 0,05).
hormon-hormon seksual belum stabil,
ada
hubungan
Nilai = 0,358 hal ini berarti kadar
namun
semakin
dewasa,
biasanya
mempengaruhi
siklus akan lebih baik walaupun bisa
keteraturan siklus menstruasi 35,8%.
maju atau mundur karena beberapa hal
Sedangkan 64,2% dipengaruhi faktor
seperti stress dan kelelahan. Dan juga
lain seperti umur, pola makan dan
dipengaruhi oleh faktor genetik makin
faktor genetik (Widjnarka,2007). Hasil
teratur siklus menstruasi ibu maka
penelitian ini menunjukkan bahwa
menstruasi anaknya semakin teratur
responden yang mengalami anemia
(Iskandar,
berat, sedang, rendah yang mempunyai
dikatakan (Manuaba,2002) menstruasi
keteraturan <25 hari sebanyak 7 orang
dikatakan teratur apabila terjadi 6
(9,1%), hal ini dikarenakan keteraturan
bulan berturut-turut.
Hemoglobin
2004).
Seperti
yang
42
Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 3, Januari 2012, 34-45
Sebagian besar kadar Hemoglobin mahasiswi
program
Kebidanan
tingkat
D
disebabkan
karena
III
penurunan kuantitas atau kualitas sel-
III
STIKES
sel darah merah dalam sirkulasi.
Muhammadiyah
Klaten
adalah
Anemia
termasuk
anemia
rendah
pembekuan
dalam
studi
Anemia
disebabkan sel
gangguan
darah
merah,
sebanyak 34 orang dari 77 mahasiswi.
peningkatan sel darah merah melalui
Menurut Prawiroharjo (2005), anemia
perdarahan kronik atau mendadak atau
merupakan
dimana
lisis (destruksi) sel darah merah yang
kadar hemoglobin (Hb) dalam tubuh
berlebihan (Elizabeth, 2001; h 119).
lebih rendah dari normal. Seseorang
Anemia
menderita
kadar
kemampuan
konsetrasi
belajar,
hemoglobin dalam darahnya kurang
menggangu
pertumbuhan
sehingga
dari 12g/100ml.
tinggi badan tidak optimal, tubuh pada
suatu
keadaan
anemia
Menurut
apabila
Widjanarka
faktor-faktor
yang
(2007),
mempengaruhi
dapat
menurunkan
masa pertumbuhan mengalami infeksi, menurunkan
kemampuan
kadar Hemoglobin remaja putri adalah
kesegaran
kehilangan darah akibat menstruasi,
pucat,
kurangnya zat besi dalam makanan
beresiko
yang
yang
berlebihan (Wahyuni, 2003). Anemia
kronis, pola hidup remaja putri yang
dapat menganggu pertumbuhan yaitu
berubah,
antara
tinggi dan berat badan tidak sempurna.
yang
Selain itu daya tahan tubuh akan
asupan
dikonsumsi,
penyakit
ketidakseimbangan gizi
dan
aktifitas
dilakukan.
tubuh
fisik,
calon
berkurang,
ibu
tinggi
dalam dan
muka
keadaan
nyeri
haid
menurun sehingga mudah terserang
Kurangnya
hemoglobin
dapat
penyakit. Bagi mereka yang memiliki
menyebabkan metabolisme tubuh dan
aktivitas
sel-sel saraf tidak bekerja secara
anemia sering merasa pusing, lelah,
optimal, menyebabkan pula penurunan
letih
percepatan inpuls saraf, mengacaukan
produktivitasnya menurun.
system
reseptor
(Widjanarka,2007)
dopamine
tinggi,
dan
karena
lesu,
gangguan
akibatnya
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kadar hemoglobin mempengaruhi
keteraturan
siklus
Astuti Wahyuningsih, Sari Puji Astuti, Hubungan Kadar Hemoglobin…
menstruasi.
Apabila
mahasiswi
a.
43
Bagi Para Pendidik
mempunyai keteraturan siklus maka
Penelitian tentang hubungan kadar
mempengaruhi
hemoglobin dengan keteraturan siklus
kadar
hemoglobin
menurun atau kurang dari normal.
menstruasi memerlukan jumlah subyek yang lebih besar karena proporsi hasil penelitian
D. Kesimpulan Dan Saran
tidak teratur kurang dari proporsi
1. Kesimpulan Berdasarkan ”Hubungan
terjadi menstruasi yang
hasil Kadar
penelitian Hemoglobin
kejadian menstruasi teratur. b.
Bagi Peneliti
dengan Keteraturan Siklus Menstruasi
Pada penelitian yang lebih lanjut
pada Mahasiswi Program Studi D III
instrument
Kebidanan
hemoglobin menggunakan alat yang
Tingkat
III
STIKES
Muhammadiyah Klaten ” dapat ditarik
sudah
kesimpulan bahwa :
baiknya
a. Sebagian
besar
responden
(44,2%) menderita anemia ringan b. Keteraturan
siklus
mahasiswa
sebagian
hubungan
besar
ISO
atau
menggunakan
lebih metode
cyanmenthemoglobin
untuk
mendapatkan hasil yang lebih akurat
antara
menstruasi
kadar
pada
mahasiswi program studi D III Kebidanan
c.
Bagi remaja
Remaja putri perlu mempertahankan
hemoglobin dengan keteraturan siklus
berstandar
kadar
menstruasi
(71,43%) adalah 25-35 hari. c. Ada
pengukuran
STIKES
kadar Hemoglobin yang baik, dengan cara mengkonsumsi makanan bergizi karena sangat dibutuhkan pada saat menstruasi d.
Bagi Institusi Pendidikan
Muhammadiyah Klaten dengan
Institusi
pendidikan
nilai p = 0,001 (p< 0,05)
melakukan
agar
selalu
pengecekan
kadar
Hemoglobin agar dapat melakukan pencegahan anemia sejak dini.
2. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa yang dapat diberikan, yaitu :
saran
44
Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 3, Januari 2012, 34-45
Profesi
Liemachmad,
DAFTAR PUSTAKA
Analis
Kesehatan. Diakses tanggal 19
Annisa Shinta Wijayanti, dengan judul Hubungan
Antara
Kadar
Agustus 2011. Didapat
Hemoglobin
dengan
Prestasi
http//www.wordpress.com
Belajar Siswi SMP Negeri 25 Semarang. Semarang
Llewellyn, Jones, Derek. Dasar-dasar
: KTI
Obstetri dan Ginekologi. Ahli
Universitas Negeri Semarang ;
bahasa
2005
Hipokrates. Jakarta : 2001
Arisman, MB . Gizi Dalam Daur
Manuaba,
Kehidupan. Jakarta : EGC ; 2004 Darah
Badruawe,
Haemoglobin
Portable
(Hb)
Diakses
tanggal
19
2011.
Didapat
IGB
Hadiyanto.
Kebidanan
,Ilmu
Penyakit
Kandungan
Dalam
keluarga
berencana
Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Agustus
: 2002
dari
:
__________Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan
Cunningham, FG, et , al Obstetri
berencana
William, edisi 21. Jakarta : EGC ; 2006
Dalam Untuk
keluarga Pendidikan
Bidan. Jakarta : EGC : 2002 Rahman Nadiana. Siklus menstruasi
Elizabeth. Buku Saku Fisiologi .
pada wanita remaja. Diakses
Jakarta : EGC ; 2001 A.
Metode
Keperawatan
dan
tanggal
Februari dari
2011. :
http://www.blogsehat.com
Tehnik R.
Gandasoebrata.
Penuntun
Loboratorium klinik. Jakarta :
Medika ;2008 Ilmu
12
Didapat
Penelitian
Analisis Data, Jakarta : Salemba
Iskandar.
dr.
Digital.
http://www.blogspot.com
Hidayat,
dari:
Psikologi
Remaja.Jakarta: EGC; 2004
Diyan Rakyat ; 2001
Astuti Wahyuningsih, Sari Puji Astuti, Hubungan Kadar Hemoglobin…
Sartono,
Hubungan
Konsumsi
45
Sugiyono. Statistik Untuk Penelitian.
Makanan dan Kadar Hemoglobin
Bandung : Alfabeta ; 2007
(Hb ) dengan Prestasi Belajar
________. Statistik Untuk Penelitian.
Siswa SLTP Kota Palembang.
Bandung : Alfabeta ; 2006
Palembang :
KTI
Politeknik
Kesehatan Palembang ; 2007
Syaifuddin. Buku Acuan Pelayanan Antenatal dan Neonatal, Jakarta :
Saryono
.
Metodelogi
Penelitian
Kesehatan. Jogjakarta : Mitra Medika ; 2008 Satroasmoro, Sofyan,
Metodologi
Tarwoto, NS. Buku Saku Anemia pada Ibu
Sudigdo Dasar
YBPSP; 2002
& –
Penelitian
Hamil,
kosep
dan
Ismael
penatalaksanaan. Jakarta :Trans
Dasar
Info Media: 2007
Klinis.
Wahyurini,
Peranan
Pola
makan
Edisi Ke-2 Jakarta : Sagung Seto
Terhadap Anemia Gizi pada
: 2002
Remaja Putri Pondok Pesantren Metodologi
,Surabaya :Faculty of Public
Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Healt Airlangga University :
Rineka Cipta ; 2002
2003
Soekidjo
Notoadmojo.
Sherly. Siklus menstruasi dan masa
Wiknjosastro, H. Imu Kandungan .
subur wanita. Diakses tanggal 12
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka ,
Februari 2011. Didapat dari :
Sarwono Prawiroraharjo ; 2005
http://bidansherly.wordpress.com Sri Setyo Ningrum, Hubungan Status
Wiyana Erwin. Siklus datang bulan. Diakses tanggal 12
Gizi dengan keteraturan Siklus
2011.
Menstruasi pada siswi SMP N 6
http://erwinwinaya.blogspot.com
Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo. Klaten:
KTI
STIKES
Muhammadiyah Klaten ; 2009
Didapat
Februari dari
: