Prosiding Psikologi
ISSN: 2460-6448
Hubungan Iklim Organisasi dengan Komitmen Kerja pada Karyawan PT. LEN Industri Bandung Relation of Organization’s Climate with Employee’s Working Commitment at PT LEN Industri Bandung 1
Muhammad Ibrahim Ridha, 2M.IlmiHatta
1,2
Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No 1 Bandung 40116 e-mail:
[email protected] ,
[email protected]
Abstract. PT. Len Industri, a company under BUMN ministry, is an electronics company that manage transportation, information and defence, and energy. PT Len Industri had vision for becoming the international company. But that vision is hard for being reached if the employee had the low commitment to the company. The data from human resources (SDM) of PT LEN Industri showed that the employee who had the low of discipline and less competition in working is effect from the lack of concern from the company to the employee, the result is employee feel unappreciated by the company and have a limited scope on it. The employee choose to not leave the company because is hard to get a new job but did unmaximize working in the PT Len. The aim of this research is to find out the effectiveness of relation of organization’s climate with employee’s working. The method used in the research is correlational method with the subject of 80 people. Organization’s climate measurer adopted from Srtinger theory (2002) that, Organizational Climate Questionnaire, There are six dimentional on this organization’s climate variable and working commitment measurer that adopted from researched by Agus Budiman (2011) from the working commitment theory according to Fishben. Based on the data processing by correlation Rank Spearman there found the significant positively relation between the organization’s climate with the working commitment (rs=0,491). Keywords: Organization’s Climate, Working Commitment, PT. Len Industri Bandung
Abstrak. PT. Len Industri merupakan perusahaan industri di bawah koordinasi Kementrian BUMN yaitu sebagai industri elektronika yang bergerak dalam bidang transportasi, informasi & pertahanan, danenergi.PT. Len Industrimerupakan perusahaan elektronika yang mempunyai visi menjadi perusahaan kelas dunia.Namunhaltersebutsulittercapaijikakaryawanmemilikikomitmenkerja yang rendah.Dari data yang didapatdaribagian SDM PT. LEN Industri,bahwakaryawanmemilikitingkatdisiplin yang rendahdankurangnyakompetisidalambekerja.Hal tersebutterjadiakibatkaryawanmerasakaankurangnyaperhatianperusahaankepadakaryawansepertikaryawan merasakurangmendapatkanpenghargaanataspekerjaannyadanjugakaryawantidakleluasadalambekerja.Karya wanmemilihuntuktidakmeninggalkanperusahaankarenauntukmencaripekerjaan di tempatlainsangatlahsulit, sehinggakaryawanmemilihuntukbekerjatidakmaksimal. Tujuanpenelitianiniuntukmengetahuiseberapaerathubunganantaraiklimorganisasidengankomitmenkerjapad akaryawan PT. Len Industri Bandung.Metode yang digunakanadalahmetodekorelasionaldenganjumlahsubjeksebanyak 80 orang.Alatukuriklimorganisasidiadaptasidariteori stringer (2002) yaituOrganizational Climate Questionnaire, terdapatenamdimensidalamvariabeliklimorganisasiinidanalatukurkomitmenkerja yang diadaptasidaripenelitianAgusBudiman (2011) dariteorikomitmenkerjamenurutFishben. Berdasarkanhasilpengolahan data denganmenggunakankorelasiRank Spearmandidapatkanhasilterdapathubunganpositifsignifikanantaraiklimorganisasidengankomitmenkerja (rs=0,491). Kata kunci:Iklimorganisasi, Komitmenkerja, PT. Len Industri Bandung
A.
Pendahuluan
Sumber daya manusia merupakan faktor penting bagi setiap organisasi, tanpa sumber daya manusia tujuan dan sasaran organisasi tidak akan tercapai sesuai yang direncanakan. Oleh karena itu peranan sumber daya manusia sangat penting dalam 397
398 |
Muhammad Ibrahim Ridha, et al.
setiap organisasi. Pentingnya peranan sumber daya manusia bagi setiap organisasi diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan, untuk itu sumber daya manusia perlu memiliki skill atau keterampilan yang handal dalam menangani setiap pekerjaan. Selain memiliki keterampilan dan kemampuan yang dimiliki, sumber daya manusia juga harus memilki komitmen pada pekerjaannya. Komitmen kerja pada karyawan merupakan salah satu kunci yang turut menentukan berhasil tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Karyawan yang mempunyai komitmen kepada pekerjaannya biasanya mereka menunjukkan sikap kerja yang penuh perhatian terhadap tugasnya, mereka sangat memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan tugas-tugas serta sangat loyal terhadap perusahaan. Dalam komitmen terkadang keyakinan dan pengikat yang akan menimbulkan energi untuk melakukan yang terbaik. Secara nyata, komitmen berdampak kepada performansi kerja sumber daya manusia, dan pada akhirnya juga sangat berpengaruh terhadap kinerja suatu perusahaan. Ada beberapa alasan mengapa organisasi harus melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan derajat komitmen kerja dalam diri karyawan. Pertama, semakin tinggi komitmen kerja karyawan, semakin besar pula usaha yang dilakukannya dalam melaksanankan pekerjaan. Kedua, semakin tinggi komitmen kerja karyawan, maka akan semakin tinggi keinginan karyawan untuk bertahan dalam perusahaan. Dengan kata lain, jika karyawan mempunyai komitmen kerja yang tinggi, maka ia tidak berniat mengabaikan pekerjaan dan meninggalkan perusahaannya. (Mowday, Porter & Steers, 1982). Dalam bekerja seseorang memberikan apa yang ada dalam dirinya kepada organisasi, dan sebaliknya dia juga menuntut supaya organisasi memberikan apa yang menjadi keinginannya. Sumbangan tersebut seperti usaha, keterampilan, loyalitas, kreativitas serta lainnya yang membuat setiap individu sebagai sumber daya bagi organisasi. Hal tersebut membuat organisasi memberikan imbalan kepada karyawan tersebut. Imbalan dapat berupa gaji, fasilitas, status, keamanan kerja, dan sebagainya. Bagi karyawan, imbalan yang diberikan organisasi dapat memuaskan satu atau lebih kebutuhannya. Jika dalam hal tersebut terjadi keadilan, maka terjadilah suatu keseimbangan antara harapan serta kenyataan yang diperoleh. Hal ini akan membuat karyawan terpuaskan dan akan menunjukkan hubungan yang positif dengan organisasi yang mengarah kepada komitmen. Sedangkan sebaliknya, jika seorang karyawan memandang bahwa organisasinya tidak dapat memenuhi satu atau beberapa hal yang dibutuhkannya, maka dalam hal ini akan terjadi proses keluarnya individu (karyawan) tersebut dari keanggotaan suatu organisasi (perusahaan), maka kemungkinan kelemahan yang ada adalah menyangkut masalah disiplin dan komitmen. Komitmen karyawan terhadap pekerjaannya dalam sebuah organisasi juga bukanlah merupakan suatu hal yang terjadi secara sepihak. Dalam hal ini organisasi dan karyawan harus secara bersama-sama menciptakan kondisi yang kondusif untuk mencapai komitmen yang dimaksud. Komitmen ikut dipengaruhi oleh iklim organisasi tempat seorang karyawan bekerja. Jika, iklim dalam organsiasi tersebut kurang menunjang, misalnya fasilitas kurang, hubungan kerja kurang harmonis, jaminan sosial dan keamanan kurang, maka secara otomatis komitmen karyawan terhadap organisasi menjadi makin luntur(Kuntjoro, 2002). Wirawan (2007) menyatakan iklim organisasi adalah persepsi anggota organisasi, mengenai apa yang ada atau terjadi di lingkungan internal organisasi secara rutin, yang mempengaruhi sikap, perilaku dan kinerja anggota organisasi, yang kemudian menentukan kinerja organisasi. Iklim organisasi terkait erat dengan proses menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, sehingga dapat tercipta hubungan dan Volume 2, No.2, Tahun 2016
HubunganIklimOrganisasidenganKomitmenKerjapadaKaryawan…|399
kerjasama yang harmonis diantara seluruh anggota organisasi. Iklim organisasi berpengaruh terhadap sikap, nilai, dan motivasi seseorang dalam bekerja. Setiap perusahaan selalu ingin dan berusaha agar setiap karyawannya memiliki komitmen yang tinggi pada perusahaan, tidak terkecuali PT. LEN Industri (Persero) Bandung. PT. LEN Industri merupakan perusahaan industri di bawah koordinasi Kementrian BUMN yaitu sebagai industri elektronika yang bergerak dalam bidang transportasi, informasi dan pertahanan, energi yang dikenal sebagai produsen pemancar televisi sejak tahun 1970-an, ratusan pemancar televisi LEN terpasang diseluruh pelosok wilayah Indonesia dan bahkan di luar negeri. Sebagai BUMN, LEN harus mampu berdiri sendiri dan memberikan manfaat bagi Negara. Selain itu, dalam menjalankan bisnisnya, PT. LEN Industri juga bertanggungjawab pada masyarakat dan menjunjung tinggi etika dengan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Govermance untuk menciptakan perusahaan yang sehat, bersih dan memiliki daya saing yang tinggi.Sebagai perusahaan elektronika yang mempunyai visi menjadi perusahaan kelas dunia. Tentu saja dalam mencapai tujuan tersebut tidak terlepas dari adanya peran serta karyawan. Perusahaan harus mampu mengarahkan sumber daya dan potensi karyawannya agar berkualitas yang diharapkan mampu memperoleh hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan perusahaan. Karena perkembangan usaha dan organisasi perusahaan sangatlah bergantung kepada produktivitas karyawan, dan produktivitas karyawan akan muncul dikarenakan adanya komitmen kerja pada karyawannya. Oleh karena itu, PT. LEN Indsutri harus mampu mempertahankan dan meningkatkan komitmen kerja pada karyawannya agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Berdasarkan hasil wawancara dengan wakil Pengembangan Sumber Daya Manusia, ada beberapa permasalahan pada karyawan, seperti karyawan yang kurang disiplin dalam bekerja, dan juga kurangnya kompetisi mereka dalam bekerja. Selain itu, kedisiplinan karyawan yang ada pada perusahaan juga masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya karyawan yang setiap hari datang telat dan pulang lebih cepat, pulang disaat jam kerja, istirahat sebelum waktunya, mengobrol dengan karyawan lain disaat jam kerja, dan berada diluar ruang kerja atau kantor disaat jam kerja. Dari data-data yang menggambarkan tingkat kedisiplinan karyawan yang kurang menunjukkan bahwa komitmen karyawan pada pekerjaan dan perusahaannya yang rendah. Dari hasil wawancara dengan karyawan PT. LEN Industri, karyawan mengatakan bahwa bekerja di PT. LEN Industri sangatlah nyaman, tugas yang dikerjakannya sangat jelas, prosedur yang jelas, struktur perusahaan yang jelas dan memiliki rekan-rekan kerja yang membuat karyawan menjadi nyaman di perusahaan. Namun beberapa karyawan mengeluhkan mengenai pendapatannya, karyawan mengeluhkan bonus yang kurang sesuai dengan kinerjanya, karyawan sudah bekerja sangat keras namun mendapatkan bonus yang sedikit, selain itu karyawan mengeluhkan kurangnya keleluasaan dalam bertindak saat bekerja. Hal-hal tersebut yang menyebabkan beberapa karyawan yang mengundurkan diri dari perusahaan. Terdapat juga beberapa karyawan yang mengeluhkan hal serupa namun memilih untuk bertahan di perusahaan karena merasa untuk mencari pekerjaan di tempat lain sangat sulit, karyawan tersebut memilih untuk tetap dalam perusaaan namun tidak bekerja secara optimal dikarenakan karyawan merasa dengan bekerja optimal ataupun bekerja secara biasa saja akan mendapatkan upah yang sama. Dengan demikian, peneliti ingin mengadakan penelitian mengenai hubungan iklimorganisasidengan komitmen kerja karyawan untuk mengetahui keterkaitan antara Psikologi,Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016
400 |
Muhammad Ibrahim Ridha, et al.
iklimorganisasi yang terdapat di PT. LEN Indutri dengan komitmen kerja karyawan. Dengan demikian, peneliti akan mengangkat judul “Hubungan antara iklim organisasi dengan komitmen kerja karyawan di PT. LEN Industri”. Tujuandaripenelitian ini adalah memperoleh data empiris mengenai hubungan iklim organisasi dengan komitmen kerja karyawan di PT. LEN Industri Bandung. B.
Landasan Teori
IklimOrganisasi Stringer (2002:122) mendifinisikaniklimorganisasisebagai“…collection and pattern of environmental determinant of aroused motivation”, iklimorganisasiadalahsebagaisuatukumpulandanpolalingkungan yang menentukanmotivasi. Dimensi iklim organisasi adalah unsur, faktor, sifat, atau karakteristik variable iklim organisasi. Dimensi iklim organisasi terdiri atas beragam jenis danbeberapa pada setiap organisasi. Menurut Robert Stringer dalam Wirawan (2007:131-133) dimensi iklim organisasi sebagai berikut : (1). Struktur (Structure),struktur organisasi merefleksikan perasaan diorganisasi secara baik dan mempunyai peran dan tanggung jawab yang jelas dalam lingkungan organisasi. (2). Standar-standar (Standards), Mengukur perasaan tekanan untuk meningkatkan kinerja dan derajat kebanggaan yamg dimiliki oleh anggota organisasi dalam melakukan pekerjaan dengan baik. (3). Tanggung Jawab (Responsibility), Merefleksikan perasaan karyawan bahwa mereka menjadi “bos untuk diri sendiri” dan tidak memerlukan keputusannya dilegitimasi oleh anggota organisasi lainnya. (4). Penghargaan (Recognition),Mengindikasikan bahwa anggota organisasi merasa dihargai jika mereka dapat menyelesaikan tugas secara baik. Penghargaan merupakan ukuran penghargaan dihadapkan dengan kritik dan hukuman atas penyelesaian pekerjaan. (5). Dukungan (Support),Perasaan percaya dan saling mendukung yang terus berlangsung diantara aggota kelompok kerja. (6). Komitmen (commitment), Perasaan bangga anggota terhadap organisasinya dan derajat keloyalan terhadap pencapaian tujuan organisasi. KomitmenKerja Fishben (dalam Agus Budiman (2011)) mendefinisikan ”Komitmen sebagai totalitas dari dorongan normatif internal untuk bertindak yang sesuai dengan kebutuhan organisasi”. Berdasarkan pengertian tersebut Fishben menetapkan tiga variabel komitmen, yaitu: (1). pertama termasuk pada variabel kepribadian; seperti variabel-variabel kebutuhan (need) dan orientasi nilai (performance and discipline value), (2). kedua termasuk pada karakteristik kerja dan pengalaman kerja, seperti tantangan tugas, feedback, kesempatan untuk interaksi sosial, identitas tugas, sikap kelompok dan organisasi yang bisa dipercaya. Karakteristik ini merupakan peran yang harus dilaksanakan oleh seorang pegawai, namun dalam kaitannya dengan komitmen; peran tersebut harus ada hubungan dengan respon-respon motivasional affektif sehingga menimbulkan kepuasan kerja, (3). ketiga adalah variabel yang berhubungan dengan demografi-persona; seperti usia dan masakerja.
Volume 2, No.2, Tahun 2016
HubunganIklimOrganisasidenganKomitmenKerjapadaKaryawan…|401
C.
Hasil Penelitian Tabel 1. HasilPerhitunganPersentaseSetiapDimensiIklimOrganisasi Distribusi Frekuensi No 1 2 3 4 5 6
Indikator Struktur Standar Tanggung Jawab Penghargaan Dukungan Komitmen Total
N 80 80 80 80 80 80 480
Baik
Cukup
F % 20 25,0% 20 25,0% 6 7,5% 5 6,3% 21 26,3% 22 27,5% 94 19,6%
F 59 60 24 31 59 58 291
Kurang
% F % 73,8% 1 1,3% 75,0% 0 0,0% 30,0% 50 62,5% 38,8% 44 55,0% 73,8% 0 0,0% 72,5% 0 0,0% 60,6% 95 19,8%
Tabel 2. HasilPerhitunganPersentaseSetiapAspekKomitmenKerja Distribusi Frekuensi No 1 2 3 4 5
Aspek Kebutuhan-Kebutuhan Value Karakteristik Kerja Pengalaman Kerja Kepuasan Kerja Total
N 80 80 80 80 80 400
Tinggi F % 4 5,0% 51 63,8% 41 51,3% 32 40,0% 3 3,8% 131 32,8%
Sedang F % 30 37,5% 29 36,3% 39 48,8% 45 56,3% 32 40,0% 175 43,8%
Rendah F % 46 57,5% 0 0,0% 0 0,0% 3 3,8% 45 56,3% 94 23,5%
Tabel 3. KorelasiAntaraHubunganIklimOrganisasidenganKomitmenKerja
D.
Pembahasan
Pada aspek iklim organisasi, secara umum dari hasil perhitungan statistik, diperoleh bahwa terdapat empat aspek yang termasuk ke dalam kategori cukup yaitu struktur, standar, dukungan, serta komitmen dan dua aspek yang termasuk ke dalam kategori kurang yaitu tanggung jawab dan penghargaan, dari hasil statistik tersebut mengartikan bahwa karyawan di PT. LEN Industri Bandung sudah merasakan iklim organisasi yang kondusif namun terdapat dua aspek iklim organisasi yang kurang Psikologi,Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016
402 |
Muhammad Ibrahim Ridha, et al.
dirasakan oleh karyawan yaitu pada aspek penghargaan dan tanggung jawab. Terdapatnya perasaan positif karyawan PT. LEN Industri Bandung terhadap iklim organisasi diharapkan karyawan dapat menunjukkan kinerja yang positif terhadap perusahaan. Sedangkan pada variabel komitmen kerja, secara umum dari hasil perhitungan statistik, diperoleh bahwa terdapat dua aspek yang termasuk ke dalam kategori tinggi, satu aspek yang termasuk kategori sedang, dan dua aspek yang termasuk ke dalam kategori kurang. Dari hasil statistik tersebut mengartikan bahwa karyawan PT. LEN Industri Bandung memiliki tingkat komitmen kerja yang sedang, dapat dilihat dari total frekuensi terbesar terdapat pada kategori sedang dengan jumlah 175 (43,8%). Komitmen kerja berbeda dengan komitmen organisasi ataupun komitmen karir, dimana komitmen kerja lebih menitik beratkan pada hubungan individu dengan pekerjaannya bukan dengan perusahaannya. Karyawan PT. LEN Industri Bandung memiliki komitmen sedang, dua aspek yaitu value dan karakteristik kerja terdapat pada kategori yang tinggi, aspek pengalaman kerja terdapat pada kategori sedang dan aspek kebutuhan-kebutuhan dan kepuasan kerja terdapat pada kategori rendah. Iklim organisasi merupakan hal yang penting dalam suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki iklim organisasi yang baik, maka karyawan akan mempersepsikan secara positif terhadap perusahaan dan akan membentuk kinerja karyawan yang positif. Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang telah dilakukan dengan menggunakan uji korelasi rank Spearman, maka diperoleh hasil pada karyawan PT. LEN Industri Bandung menunjukkan adanya hubungan antara iklim organisasi dengan komitmen kerja dengan nilai korelasi 0,491. Bila dilihat dari derajat korelasi menurut Guilford, maka nilai korelasi tersebut termasuk ke dalam tingkat korelasi sedang karena berada pada interval korelasi antara 0,41-0,70. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara iklim organisasi dengan komitmen kerja, yang artinya semakinkaryawan merasakan secara positif iklim organisasi maka semakin tinggi komitmen kerja karyawan PT. LEN Industri Bandung. Iklim organisasi menjadi penting karena akan mempengaruhi kinerja karyawan, namun tergantung dari karyawan merasakansecara positif atau negatif. Iklim organisasi akan mempengaruhi motivasi, kesehatan, dan tampilan kerja karyawan. Hal-hal tersebut nantinya akan mempengaruhi komitmen kerja karyawan yang terlihat dari tampilan kerja karyawan saat bekerja di perusahaan. Dari hasil perhitungan, didapatkan bahwa dimensi standar menjadi frekuensi tertinggi dibandingkan dimensi lainnya. Hal ini mengartikan bahwa yang menjadi perhatian lebih oleh karyawan terhadap iklim organisasi adalah derajat perasaan karyawan untuk meningkatkan kemampuan untuk bekerja. Karyawan merasakan bahwa pekerjaan yang diterima saat bekerja di PT. LEN Industrimemiliki tekanan untuk menyelesaikan pekerjaan. Dengan adanya standar yang diterapkan oleh perusahaan diharapkan karyawan dapat meningkat kemampuannya dalam bekerja. Hal tersebut menjadi perhatian lebih karyawan dalam melihat seberapa besar gambaran iklim organisasi di PT. LEN Industri Bandung. Namun bukan berarti dimensi lainnya tidak menjadi perhatian yang penting oleh karyawan, karena semua dimensi menjadi hal yang penting yang akan dirasakan oleh karyawan. Dari hasil perhitungan statistik pada variabel komitmen kerja, didapat aspek yang memiliki frekuensi paling tinggi terdapat pada aspek value. Hal ini mengartikan bahwa nilai-nilai yang terdapat pada perusahaan membentuk karyawan memiliki komitmen kerja. Komitmen kerja akan timbul dalam diri karyawan jika karyawan merasakan adanya kepuasan dalam diri yang dapat dipenuhi oleh perusahaannya atau Volume 2, No.2, Tahun 2016
HubunganIklimOrganisasidenganKomitmenKerjapadaKaryawan…|403
pekerjaannya. Pada variabel komitmen kerja ini aspek yang terendah adalah aspek karakteristik kerja, namun bukan berarti karakteristik kerja tidak berpengaruh terhadap komitmen kerja karyawan. E.
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, Iklim organisasi yang dipersepsikan oleh karyawan PT. LEN Industri tergolong pada kategori cukup. Dari 6 dimensi yang terdapat pada iklim organisasi, dimensi standar menjadi dimensi paling tinggi dibandingkan dengan dimensi lain dengan frekuensi 60 (75%) dan berada dalam kategori cukup.Komitmen kerja pada karyawan PT. LEN Industri tergolong dalam kategori sedang. Dari lima aspek yang terdapat pada variabel komitmen kerja, aspek value menjadi aspek paling tinggi dengan frekuensi 51 (63,8%) dengan kategori tinggi, dan aspek karakteristik kerja menjadi yang paling rendah dengan frekuensi 41(51,3%) dengan kategori tinggi.Hasil perhitungan korelasi antara variabel iklim organisasi dengan komitmen kerja pada karyawan PT. LEN Industri Bandung didapatkan keeratan antar variabel sebesar 0,491, jika dilihat dari kategori koefisien reliabilitas Guildford termasuk kedalam kategori sedang karena berada pada interval korelasi antara “0,41-0,70”. nilai korelasi bertanda positif menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi adalah searah dimana semakin baik Hubungan Iklim Organisasi maka semakin baiknya juga Komitmen Kerja. Daftar Pustaka Amseke F. V., (2012). Hubungan Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pada pegawai Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Universita Kristen Setya Kencana. Salatiga. Budiman A., (2011). Hubungan Persepsi Mengenai Reformasi Birokrasi Dengan Komitmen Kerja Aparatur Pemerintah Privinsi Jawa Barat. Universita Padjajaran. Bandung. Maharangitha D.S (2007). Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Komitmen Organisasi Pada Karyawan Fungsi Produksi PT. Pertamina (Persero) UP V Balikpapan. Universitas Sanata Dharma. Yogjakarta. Mirah M.S., Anak Agung (2001) Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Komitmen Kerja Pada Karyawan Hotel Fourteen Roses Kuta Denpasar-Bali. Universitas Surabaya. Surabaya Mowday, R. T., L. W. Porter, and R. Steers. (1982). Organizational Linkages: The Psychology of Commitment, Absenteeism and Turnover. Academic Press, San Diego, California Noor, H. (2009). Psikometri Aplikasi dalam Penyusunan Instrumen Pengukuran Perilaku. Bandung : Penerbit Fakultas Psikologi UNISBA. Sugiyono. (2012), Metode penelitian kuntitatif, kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta. Wirawan. (2007). Budaya dan Iklim Organisasi Teori Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Stringer, R. (2002). Leadership and Organizational Climate. Prentice Hall. New Jersey Kuntjoro, Z. S. (2002). “Komitmen Organsasi”. www.e-psikologi.com.
Psikologi,Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016